pemeriksaan bantuan keuangan partai politik dalam … · kampanye pemilu. dana tersebut diberikan...

28
Tulisan Hukum – Seksi Informasi Hukum 1 PEMERIKSAAN BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK DALAM RANGKA MEWUJUDKAN PENGELOLAAN KEUANGAN PARTAI POLITIK YANG TRANSPARAN DAN AKUNTABEL bantenpos-online.com I. PENDAHULUAN Peran partai politik dewasa ini sangat signifikan dalam sistem politik di Indonesia karena menjadi poros penting dalam proses demokrasi. 1 Partai politik tidak hanya menjadi saluran partisipasi politik warga negara, tetapi juga untuk mengintegrasikan para individu dan kelompok dalam masyarakat ke dalam sistem politik. Partai politik tidak hanya berperan dalam mempersiapkan para kader calon pemimpin bangsa untuk dicalonkan melalui pemilihan umum (pemilu) untuk menduduki berbagai jabatan dalam lembaga legislatif atau eksekutif, tetapi juga memperjuangkan kebijakan publik berdasarkan aspirasi dan kepentingan masyarakat. Untuk itu partai politik memerlukan sumberdaya agar dapat bertahan dan mengoperasikan struktur dasar partai untuk merepresentasi rakyat, mengembangkan kapasitas bersaing dalam pemilu, dan berkontribusi secara kreatif dalam perdebatan kebijakan publik. 2 Proses politik demokratis tidak akan dapat berlangsung tanpa sumber keuangan. Tanpa dana yang memadai, partai politik tidak akan dapat mengorganisasi dirinya, para politikus tidak akan dapat berkomunikasi dengan publik, dan kampanye pemilu tidak akan dapat dilaksanakan. Singkat kata, partai politik memerlukan dana yang cukup besar untuk dapat melaksanakan 1 Siaran Pers BPK, Penguatan Akuntabilitas Keuangan Negara Terkait Dana Politik, 28 November 2011, http://www.bpk.go.id/web/?p=10544 2 Sidik Pramono, Pengendalian Keuangan Partai Politik, Jakarta: Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan, 2011, halaman 3.

Upload: others

Post on 31-Oct-2019

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMERIKSAAN BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK DALAM … · kampanye pemilu. Dana tersebut diberikan mulai dari $20 juta dan dise-suaikan dengan tingkat inflasi pada setiap tahun pemilihan

Tulisan Hukum – Seksi Informasi Hukum 1

PEMERIKSAAN BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK

DALAM RANGKA MEWUJUDKAN PENGELOLAAN KEUANGAN PARTAI POLITIK

YANG TRANSPARAN DAN AKUNTABEL

bantenpos-online.com

I. PENDAHULUAN

Peran partai politik dewasa ini sangat signifikan dalam sistem politik di Indonesia karena

menjadi poros penting dalam proses demokrasi.1 Partai politik tidak hanya menjadi saluran

partisipasi politik warga negara, tetapi juga untuk mengintegrasikan para individu dan kelompok

dalam masyarakat ke dalam sistem politik. Partai politik tidak hanya berperan dalam

mempersiapkan para kader calon pemimpin bangsa untuk dicalonkan melalui pemilihan umum

(pemilu) untuk menduduki berbagai jabatan dalam lembaga legislatif atau eksekutif, tetapi juga

memperjuangkan kebijakan publik berdasarkan aspirasi dan kepentingan masyarakat. Untuk itu

partai politik memerlukan sumberdaya agar dapat bertahan dan mengoperasikan struktur dasar

partai untuk merepresentasi rakyat, mengembangkan kapasitas bersaing dalam pemilu, dan

berkontribusi secara kreatif dalam perdebatan kebijakan publik.2

Proses politik demokratis tidak akan dapat berlangsung tanpa sumber keuangan. Tanpa

dana yang memadai, partai politik tidak akan dapat mengorganisasi dirinya, para politikus tidak

akan dapat berkomunikasi dengan publik, dan kampanye pemilu tidak akan dapat dilaksanakan.

Singkat kata, partai politik memerlukan dana yang cukup besar untuk dapat melaksanakan

1 Siaran Pers BPK, Penguatan Akuntabilitas Keuangan Negara Terkait Dana Politik, 28 November 2011, http://www.bpk.go.id/web/?p=10544 2 Sidik Pramono, Pengendalian Keuangan Partai Politik, Jakarta: Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan, 2011, halaman 3.

Page 2: PEMERIKSAAN BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK DALAM … · kampanye pemilu. Dana tersebut diberikan mulai dari $20 juta dan dise-suaikan dengan tingkat inflasi pada setiap tahun pemilihan

Tulisan Hukum – Seksi Informasi Hukum 2

fungsinya, baik sebagai jembatan antara masyarakat dengan negara maupun sebagai peserta

pemilu.3

Berdasarkan pengalaman negara demokrasi di dunia, terdapat tiga alternatif sumber dana

partai politik.4 Pertama, dari internal partai, seperti iuran anggota, sumbangan dari kader partai

yang duduk dalam lembaga legislatif atau eksekutif, dan badan usaha yang didirikan oleh partai.

Pada mulanya semua kebutuhan keuangan partai politik dipenuhi oleh iuran anggota. Hubungan

ideologis kuat antara partai politik dengan anggota menyebabkan partai politik tidak sulit

menggalang dana dari anggota. Namun sejalan dengan perubahan struktur sosial masyarakat dan

penataan sistem pemerintahan demokrasi yang semakin kompleks, kini nyaris tidak ada partai

politik yang hidup sepenuhnya dari iuran anggota.5

Kedua, dari kalangan swasta (private funding), seperti sumbangan dari individu

(termasuk dari orang kaya, keluarga kaya), badan usaha swasta, organisasi (seperti organisasi

lobi), dan kelompok masyarakat. Dan ketiga, dari negara (public funding), yaitu dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

baik yang dialokasikan secara langsung maupun secara tidak langsung kepada partai politik.

Bantuan negara kepada partai politik ini merupakan hal wajar, karena hampir semua negara

memberikan subsidi kepada partai politik. Misalnya Jerman, Amerika Serikat, Portugal, Ceko,

Inggris, Afrika Selatan, dan Filipina.6

Atas berbagai sumber dana yang diterima, sebagian besar partai politik hanya memiliki

laporan keuangan yang berasal dari APBN dan APBD. Partai politik cukup taat membuat laporan

tersebut karena jika laporan itu tidak dibuat maka dana bantuan keuangan berikutnya akan

berkurang. Sayangnya, partai politik sering terlambat dalam memberikan laporan tersebut.

Walaupun terlambat, pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tetap

mengucurkan anggaran untuk partai politik pada tahun berikutnya.7

3 Sidik Pramono, Pengendalian Keuangan Partai Politik, Jakarta: Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan, 2011, halaman 3 4 Sidik Pramono, Pengendalian Keuangan Partai Politik, Jakarta: Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan, 2011, halaman 49 5Didik Supriyanto, Kebijakan Bantuan Keuangan Partai Politik: Review terhadap PP No. 5/2009 dalam Rangka Penyusunan Peraturan Pemerintah Baru Berdasar UU No. 2/2011, dalam “Dana Kampanye: Pengaturan Tanpa Makna”, Jurnal Perludem vol 3 Mei 2012, Jakarta: Yayasan Perludem, 2012, halaman 154. 6 Emmy Hafild, Laporan Studi: Standar Akuntansi Keuangan Khusus Partai Politik, Jakarta: Transparency International Indonesia dan IFES, cetakan kedua, 2008, halaman 14. 7 www.hukumonline.com, ICW: Banyak Parpol Tak Punya Laporan Keuangan, 13 September 2012

Page 3: PEMERIKSAAN BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK DALAM … · kampanye pemilu. Dana tersebut diberikan mulai dari $20 juta dan dise-suaikan dengan tingkat inflasi pada setiap tahun pemilihan

Tulisan Hukum – Seksi Informasi Hukum 3

Dalam rangka penguatan akuntabilitas keuangan negara terkait dengan kegiatan bidang

politik, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah melakukan pemeriksaan terhadap pengelolaan

keuangan partai politik, yang penerimaannya berasal dari APBN/APBD. Sementara itu, untuk

Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Tahunan yang tidak bersumber dari APBN/APBD, serta

atas Laporan Dana Kampanye dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP).

Sesuai Pasal 34A Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 2011 tentang Perubahan atas

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik, dinyatakan bahwa partai politik

wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran yang bersumber

dari bantuan APBN dan APBD kepada BPK secara berkala 1 (satu) tahun sekali untuk diaudit

paling lambat 1 (satu) bulan setelah tahun anggaran berakhir.8

Wewenang yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 ini sejalan

dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan atas Pengelolaan dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara, dimana dalam Undang-Undang tersebut BPK mempunyai

wewenang untuk melakukan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan

negara. Peran BPK dalam memeriksa pengelolaan keuangan partai politik dirasa penting karena

pemerintahan yang bersih, transparan dan akuntabel diawali dari partai politik yang juga bersih,

transparan dan akuntabel.9

Saat ini administrasi keuangan partai politik tampak belum tertib. Hampir semua partai

politik melaporkan penggunaan dana bantuan keuangan tidak sesuai dengan peruntukan. Laporan

pertanggungjawaban pun, terkadang dalam format yang sangat sederhana dalam selembar

kertas.10 Selain itu, banyak pula partai politik yang tidak menyampaikan laporan

pertanggungjawaban. Padahal, format laporan pertanggungjawaban penggunaan dana bantuan

keuangan itu sangat sederhana sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun

2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik yang diperjelas lagi oleh Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Penghitungan,

8 Siaran Pers BPK, Penguatan Akuntabilitas Keuangan Negara Terkait Dana Politik, 28 November 2011, http://www.bpk.go.id/web/?p=10544 9 Siaran Pers BPK, Penguatan Akuntabilitas Keuangan Negara Terkait Dana Politik, 28 November 2011, http://www.bpk.go.id/web/?p=10544 10 http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=241030:-dari-mana-sumber-dana-partai&catid=77:fokusutama&Itemid=131, 5 April 2012

Page 4: PEMERIKSAAN BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK DALAM … · kampanye pemilu. Dana tersebut diberikan mulai dari $20 juta dan dise-suaikan dengan tingkat inflasi pada setiap tahun pemilihan

Tulisan Hukum – Seksi Informasi Hukum 4

Penganggaran dalam APBD, Pengajuan, Penyaluran, dan Laporan Pertanggungjawaban

Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik.11

II. PERMASALAHAN

Berdasarkan hal-hal tersebut, maka terdapat masalah hukum, yaitu:

A. Bagaimanakah mekanisme bantuan keuangan untuk partai politik?

B. Bagaimanakah pemeriksaan atas bantuan keuangan untuk partai politik?

III. PEMBAHASAN

A. Mekanisme Bantuan Keuangan untuk Partai Politik

Bantuan keuangan dari negara kepada partai politik merupakan hal yang wajar dalam

era demokrasi modern. Beberapa contoh negara yang memberi bantuan keuangan kepada

partai politik dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1. Negara yang menerima bantuan keuangan

Nama Pengaturan

Amerika

Serikat

a. Kandidat Partai Republik dan Partai Demokrat yang memenangkan no-

minasi untuk pemilihan presiden mendapatkan dana untuk kebutuhan

kampanye pemilu. Dana tersebut diberikan mulai dari $20 juta dan dise-

suaikan dengan tingkat inflasi pada setiap tahun pemilihan. Pada 2008,

dananya mencapai $84.1 juta. Mereka yang menerima dana negara harus

setuju untuk tidak menerima dana kontribusi dari swasta (individu atau

komite partai) dan membatasi pengeluaran kampanye sejumlah dana publik

yang mereka terima. Dana tersebut hanya digunakan untuk pengeluaran

kampanye.

11Didik Supriyanto, Kebijakan Bantuan Keuangan Partai Politik: Review terhadap PP No. 5/2009 dalam Rangka Penyusunan Peraturan Pemerintah Baru Berdasar UU No. 2/2011, dalam “Dana Kampanye: Pengaturan Tanpa Makna”, Jurnal Perludem vol 3 Mei 2012, Jakarta: Yayasan Perludem, 2012, halaman 183-184.

Page 5: PEMERIKSAAN BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK DALAM … · kampanye pemilu. Dana tersebut diberikan mulai dari $20 juta dan dise-suaikan dengan tingkat inflasi pada setiap tahun pemilihan

Tulisan Hukum – Seksi Informasi Hukum 5

Nama Pengaturan

b. Partai politik yang teregistrasi harus memberikan laporan audit aset dan

akuntabilitas keuangan dalam waktu 6 bulan setelah registrasi; audit

tahunan pajak/fiskal, laporan setiap tiga bulan pendapatan partai; dan

laporan audit pengeluaran partai dalam waktu 6 bulan setelah hari

pemilihan

c. Asosiasi pemilu distrik yang teregistrasi harus melaporkan aset dan

akuntabilitas dalam 6 bulan setelah registrasi; dan laporan pajak/fiskal

tahunan (dengan laporan audit bila menerima dana atau mengeluarkan dana

di atas $5,000 dalam satu periode pajak)

d. Kandidat harus melaporkan pengeluaran selama kampanye, nama-nama

penyumbang, pinjaman dan transfer dalam kurun waktu 4 bulan setelah

hari pemilihan.

e. Nominasi kontestan harus memberikan laporan keuangan dalam waktu 4

bulan setelah tanggal penominasian bila menerima dana atau mengeluarkan

dana lebih dari $1,000 (dengan laporan audit)

f. Kontestan kepala daerah memberikan laporan dana yang diterima sebelum

mendaftar sebagai kontestan, laporan keuangan mingguan sejak 4 minggu

kampanye sebelum hari pemilihan dan 3 minggu setelahnya. Laporan

sumbangan dana dan pengeluaran selama masa kampanye (dengan laporan

auditor jika lebih dari $1,000).

g. Pengeluaran tidak sesuai atau laporan yang tidak sesuai: denda maksimal

$10.000, atau hukuman penjara maksimal 5 tahun.

Inggris a. The Electoral Commission (EC) sesuai dengan undang-undang The

Political Parties, Elections and Referendums Act 2000, bertugas untuk

menyalurkan dana Policy Development Grants (PDGs) kepada partai

politik yang berhak. Alokasi dana yang diberikan mulai dari £2 juta setiap

tahun, bertujuan membantu proses pembuatan kebijakan. Alokasi dana 2

juta pounds tersebut dibagikan kepada partai-partai di legislatif yang memi-

liki minimal dua kursi dalam House of Commons.

Page 6: PEMERIKSAAN BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK DALAM … · kampanye pemilu. Dana tersebut diberikan mulai dari $20 juta dan dise-suaikan dengan tingkat inflasi pada setiap tahun pemilihan

Tulisan Hukum – Seksi Informasi Hukum 6

Nama Pengaturan

b. Partai politik harus memberikan laporan atas sumbangan dan pinjaman

yang mereka terima dan dikirimkan ke nomor rekening mereka untuk

dipublikasikan oleh komisi pemilihan.

c. Semua partai yang teregistrasi pada komisi pemilihan harus menyerahkan

laporan tahunan atas rekening mereka untuk dipublikasikan. Partai yang

pendapatan kotor dan total pengeluarannya di bawah £250,000 harus

menyerahkan laporan keuangan. Unit keuangan partai yang pendapatannya

di atas £25,000 juga harus memberikan laporan kepada komisi pemilihan.

Partai dan unit keuangan partai yang pendapatan atau pengeluarannya di

atas £250,000 harus menyertakan bukti audit keuangan. Partai politik yang

melanggar deadline untuk menyerahkan laporan keuangan denda £500, dan

untuk unit keuangan yang melanggar deadline dikenakan denda £100.

d. Batas waktu 30 hari untuk menyatakan bahwa penyumbang atau pemberi

pinjaman itu diperbolehkan sesuai dengan peraturan dari hari sumbangan

diterima. Tapi bila tidak sesuai, maka uang yang diterima tersebut harus

dikembalikan dalam waktu 30 hari dari tanggal penerimaan. Apabila

sumbangan tersebut sudah diterima, dan kemudian baru diketahui berasal

dari donor yang tidak diperbolehkan maka sumbangan tersebut disita oleh

the Consolidated Fund. Apabila pinjaman atau kredit diketahui berasal dari

sumber yang tidak diperbolehkan, maka transaksi tersebut dibatalkan.

e. Partai yang telah terdaftar harus melaporkan sumbangan dan pinjaman

setiap 3 bulan sekali dalam 30 hari setelah akhir kalender. Laporan keu-

angan juga dilakukan setiap minggu selama pemilu untuk parlemen. Ko-

misi pemilihan mempublikasikan laporan keuangan partai politik dalam

Registrasi Sumbangan dan Pinjaman untuk Partai Politik.

f. Untuk England and Wales atau Scotland, sanksi denda £20,000 atau

penjara 12 bulan. Untuk Northern Ireland, denda £20,000 atau 6 bulan.

Page 7: PEMERIKSAAN BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK DALAM … · kampanye pemilu. Dana tersebut diberikan mulai dari $20 juta dan dise-suaikan dengan tingkat inflasi pada setiap tahun pemilihan

Tulisan Hukum – Seksi Informasi Hukum 7

Nama Pengaturan

Korea

Selatan

a. The National Election Commission (NEC) memberikan subsidi nasional

kepada partai politik, mendistribusikan dana politik dan mengawasi

kegiatan partai untuk menjamin tranparansi keuangan. Bagi partai politik

yang mencalonkan kandidat perempuan secara representatif untuk

pemilihan legislatif nasional dan daerah mendapatkan tambahan subsidi

dari negara.

b. Partai mempunyai kewajiban membuat laporan tahunan di tahun bukan

masa pemilu (1 Januari – 31 Desember pada tahun tersebut dan paling

lambat diserahkan 15 Februari tahun berikutnya). Laporan pada tahun

pemilu sejak 1 Januari sampai 20 hari sebelum hari pemilihan dan paling

lambat 30 hari setelah pemilihan diserahkan. Laporan keuangan dalam

bentuk laporan penerimaan dan pengeluaran partai, serta laporan aset

kekayaan partai disertakan dengan laporan audit keuangan, bukti-bukti

penerimaan dan pengeluaran serta rekening koran.

Jepang a. Subsidi negara diberikan kepada partai politik yang memperoleh suara

(minimal 5 kursi). Total subsidi 30 triliun yen, dengan perhitungan 250 yen

per suara dari jumlah populasi penduduk jepang.

b. Partai politik harus melaporkan penerimaan dalam kegiatan fundrising

yang dilakukan secara berkala setiap tahun pada 31 Desember lengkap

dengan rincian identitas penyumbang yang memberikan sumbangan di atas

50.000 yen pada tahun tersebut.

c. Laporan keuangan dilengkapi dengan daftar aset kekayaan termasuk harta

bergerak, tabungan, pinjaman, hutang dsb Diolah dari Didik Supriyanto, Anomali Keuangan Partai Politik Pengaturan dan Praktek, Jakarta: Kemitraan Bagi Pembaruan Tata Pemerintahan, 2011, halaman 131-138.

Dalam konteks Indonesia, bantuan keuangan dari negara kepada partai politik bukan

hal baru dalam penataan sistem kepartaian Indonesia. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1975

tentang Partai Politik, yang merupakan Undang-Undang pertama mengatur partai politik di

Indonesia, menyebutkan bahwa sumber keuangan partai politik dan golongan karya adalah

Page 8: PEMERIKSAAN BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK DALAM … · kampanye pemilu. Dana tersebut diberikan mulai dari $20 juta dan dise-suaikan dengan tingkat inflasi pada setiap tahun pemilihan

Tulisan Hukum – Seksi Informasi Hukum 8

iuran anggota, sumbangan yang tidak mengikat, usaha lain yang sah, dan bantuan dari

negara/pemerintah.

Meskipun Undang-Undang produk rezim Orde Baru itu tidak mengatur lebih lanjut

bagaimana penyaluran dana bantuan partai politik, namun Partai Persatuan Pembangunan

(PPP), Golongan Karya (Golkar) dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI), secara rutin

menerima dana bantuan setiap tahun. Penyaluran disampaikan melalui Direktorat Jenderal

Sosial dan Politik, Departemen Dalam Negeri, yang diatur oleh Peraturan Menteri Dalam

Negeri.12

Untuk memberi gambaran mengenai nominal bantuan keuangan, berikut data jumlah

bantuan keuangan dari APBN/APBD kepada partai politik hasil pemilu 2009 untuk tingkat

Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Dewan Pimpinan Daerah (DPD), dan Dewan Pimpinan

Cabang (DPC). Untuk dapat digunakan sebagai pembanding, data yang diambil adalah data di

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Kota Yogyakarta, yang merupakan provinsi dan

kota yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Tabel 2. Jumlah Bantuan Keuangan APBN

kepada Partai Politik DPR Hasil Pemilu 2009 (Rp 108 Per Suara)

Sumber: Didik Supriyanto (ed), Anomali Keuangan Partai Politik Pengaturan dan Praktek, Jakarta: Kemitraan Bagi Pembaruan Tata Pemerintahan, 2011, halaman 101.

12Didik Supriyanto, Kebijakan Bantuan Keuangan Partai Politik: Review terhadap PP No. 5/2009 dalam Rangka Penyusunan Peraturan Pemerintah Baru Berdasar UU No. 2/2011, dalam “Dana Kampanye: Pengaturan Tanpa Makna”, Jurnal Perludem vol 3 Mei 2012, Jakarta: Yayasan Perludem, 2012, halaman 157.

Partai Politik Jumlah Kursi Jumlah Suara Jumlah Subsidi

Partai Demokrat 148 21.655.295 Rp 2.338.771.860,-

Partai Golkar 106 14.576.388 Rp 1.574.249.904,-

PDIP 94 15.031.497 Rp 1.623.401.676,-

PKS 57 8.204.946 Rp 886.134.168,-

PAN 46 6.273.462 Rp 677.533.896,-

PPP 38 5.544.332 Rp 598.787.856,-

PKB 28 5.146.302 Rp 555.800.616,-

Partai Gerindra 26 4.642.795 Rp 501.421.860,-

Partai Hanura 17 3.925.620 Rp 423.966.960,-

Page 9: PEMERIKSAAN BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK DALAM … · kampanye pemilu. Dana tersebut diberikan mulai dari $20 juta dan dise-suaikan dengan tingkat inflasi pada setiap tahun pemilihan

Tulisan Hukum – Seksi Informasi Hukum 9

Tabel 2. Jumlah Bantuan Keuangan APBD Provinsi DI Yogyakarta kepada Partai Politik DPRD DIYogyakarta Hasil Pemilu 2009 (Rp 618 Per Suara)

Partai Politik Jumlah Kursi Jumlah Suara Jumlah Subsidi

Partai Demokrat 8 327.799 Rp 202.579.782

PDIP 11 274.679 Rp 169.751.622

Partai Golkar 7 258.800 Rp 159.938.400

PAN 10 243.416 Rp 150.431.088

PKS 7 159.132 Rp 98.343.576

Partai Gerindra 3 78.254 Rp 48.360.972 Sumber: Didik Supriyanto (ed), Anomali Keuangan Partai Politik Pengaturan dan Praktek, Jakarta: Kemitraan Bagi Pembaruan Tata Pemerintahan, 2011, halaman 102.

Tabel 3. Jumlah Bantuan Keuangan APBD Kota Yogyakarta

kepada Partai Politik DPRD Kota Yogyakarta Hasil Pemilu 2009 (Rp 618 Per Suara) Partai Politik Jumlah Kursi Jumlah Suara Jumlah Subsidi

PDIP 11 47.414 Rp 29.301.852

Partai Demokrat 10 45.620 Rp 28.193.160

PAN 5 26.828 Rp 16.579.704

PKS 5 21.546 Rp 13.315.428

Partai Golkar 5 15.868 Rp 9.806.424

Partai Gerindra 2 8.788 Rp 5.430.984 Sumber: Didik Supriyanto (ed), Anomali Keuangan Partai Politik Pengaturan dan Praktek, Jakarta: Kemitraan Bagi Pembaruan Tata Pemerintahan, 2011, halaman 103.

Saat ini bantuan keuangan partai politik dilakukan berdasarkan Undang-Undang

Nomor 2 Tahun 2011. Jika dibandingkan dengan Undang-Undang sebelumnya, Undang-

Undang Nomor 2 Tahun 2011 memuat dua ketentuan baru tentang bantuan keuangan partai

politik: pertama, penggunaan dana bantuan keuangan partai politik diprioritaskan untuk

pendidikan politik; kedua, laporan penggunaan bantuan partai politik diperiksa oleh BPK.13

13Didik Supriyanto, Kebijakan Bantuan Keuangan Partai Politik: Review terhadap PP No. 5/2009 dalam Rangka Penyusunan Peraturan Pemerintah Baru Berdasar UU No. 2/2011, dalam “Dana Kampanye: Pengaturan Tanpa Makna”, Jurnal Perludem vol 3 Mei 2012, Jakarta: Yayasan Perludem, 2012, halaman 152.

Page 10: PEMERIKSAAN BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK DALAM … · kampanye pemilu. Dana tersebut diberikan mulai dari $20 juta dan dise-suaikan dengan tingkat inflasi pada setiap tahun pemilihan

Tulisan Hukum – Seksi Informasi Hukum 10

Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011, keuangan partai politik bersumber

dari iuran anggota, sumbangan yang sah menurut hukum, dan bantuan keuangan dari

APBN/APBD.14 Bantuan keuangan dari APBN/APBD diberikan oleh Pemerintah

Pusat/Pemerintah Daerah setiap tahun secara proporsional kepada Partai Politik yang

mendapatkan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD) provinsi, dan DPRD kabupaten/kota yang penghitungannya berdasarkan jumlah

perolehan suara.15

Partai politik mendapat bantuan keuangan sesuai tingkatannya. Untuk partai politik di

tingkat pusat yang mendapatkan kursi di DPR diberi bantuan keuangan dari APBN,16 untuk

partai politik di tingkat provinsi yang mendapatkan kursi di DPRD provinsi, diberi bantuan

keuangan yang bersumber dari APBD provinsi,17 dan untuk partai politik di kabupaten/kota

yang mendapatkan kursi di DPRD kabupaten/kota, diberi bantuan keuangan yang bersumber

dari APBD kabupaten/kota.18

Besarnya bantuan keuangan yang diberikan kepada partai politik berdasarkan pada

jumlah perolehan suara hasil Pemilu DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/ kota19 yang

ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).20

Penentuan besarnya nilai bantuan per suara hasil Pemilu DPR didasarkan pada hasil

penghitungan jumlah bantuan keuangan APBN tahun anggaran sebelumnya dibagi dengan

jumlah perolehan suara hasil Pemilu DPR bagi Partai Politik yang mendapatkan kursi periode

14 Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik 15 Pasal 34 ayat (3) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik jo. Pasal 1 angka 2, Pasal 2 ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik jo. Pasal 2 ayat (1), (2) dan (3) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Penghitungan, Penganggaran dalam APBD, Pengajuan, Penyaluran, dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik. 16 Pasal 3 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik 17 Pasal 3 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik 18 Pasal 3 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik 19 Pasal 4 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik jo. Pasal 4 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Penghitungan, Penganggaran dalam APBD, Pengajuan, Penyaluran, dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik 20 Pasal 4 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik jo. Pasal 4 ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Penghitungan, Penganggaran dalam APBD, Pengajuan, Penyaluran, dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik

Page 11: PEMERIKSAAN BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK DALAM … · kampanye pemilu. Dana tersebut diberikan mulai dari $20 juta dan dise-suaikan dengan tingkat inflasi pada setiap tahun pemilihan

Tulisan Hukum – Seksi Informasi Hukum 11

sebelumnya.21 Ketentuan yang sama juga berlaku untuk besarnya nilai bantuan per suara hasil

Pemilu pada DPRD provinsi/kabupaten/kota.22

Jumlah bantuan keuangan kepada Partai Politik dari APBN/APBD dalam tahun

anggaran berkenaan sama dengan nilai bantuan per suara hasil Pemilu DPR, DPRD provinsi,

dan DPRD kabupaten/kota tersebut di atas dikalikan dengan jumlah perolehan suara hasil

Pemilu DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota periode berkenaan.23 Untuk bantuan

yang berasal dari APBD, bantuan tersebut dialokasikan setiap tahunnya dalam APBD

provinsi/kabupaten/kota sesuai kemampuan keuangan daerah dan dianggarkan dalam jenis

belanja bantuan keuangan dengan objek belanja bantuan keuangan kepada partai politik.24

Untuk mendapat bantuan keuangan, pengurus partai politik mengajukan permohonan

tertulis kepada Pemerintah/Pemerintah Daerah untuk menyalurkan dana bantuan keuangan ke

rekening kas umum partai politik.25 Permohonan bantuan keuangan diajukan oleh:

1. Pengurus pusat partai politik kepada Pemerintah melalui Menteri Dalam Negeri;

2. Pengurus daerah partai politik tingkat provinsi kepada gubernur; dan

3. Pengurus daerah partai politik tingkat kabupaten/kota kepada bupati/walikota.26

Permohonan tersebut ditandatangani oleh:

1. ketua umum dan sekretaris jenderal atau sebutan lain yang terdaftar di Departemen

Hukum dan Hak Asasi Manusia (sekarang Kementerian Hukum dan HAM) bagi DPP

partai politik;

2. ketua dan sekretaris atau sebutan lain bagi DPD partai politik tingkat provinsi; dan

3. ketua dan sekretaris atau sebutan lain bagi DPC partai politik tingkat kabupaten/kota.27

21 Pasal 5 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik jo. Pasal 3 ayat (1) dan Pasal 5 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Penghitungan, Penganggaran dalam APBD, Pengajuan, Penyaluran, dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik 22 Pasal 5 ayat (2) dan ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik jo. Pasal 3 ayat (2), (3) dan Pasal 6 dan 7 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Penghitungan, Penganggaran dalam APBD, Pengajuan, Penyaluran, dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik 23 Pasal 5 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik 24 Pasal 9-11 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Penghitungan, Penganggaran dalam APBD, Pengajuan, Penyaluran, dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik 25 Pasal 6 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik 26 Pasal 6 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik 27 Pasal 6 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik

Page 12: PEMERIKSAAN BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK DALAM … · kampanye pemilu. Dana tersebut diberikan mulai dari $20 juta dan dise-suaikan dengan tingkat inflasi pada setiap tahun pemilihan

Tulisan Hukum – Seksi Informasi Hukum 12

Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 menyatakan bahwa untuk pengajuan

permohonan bantuan keuangan harus dilengkapi dengan persyaratan administrasi sebagai

berikut.

1. penetapan perolehan kursi dan suara hasil pemilu oleh KPU;

2. susunan kepengurusan partai politik yang sah;

3. rekening kas umum partai politik;

4. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) partai politik;

5. rencana penggunaan dana bantuan keuangan partai politik; dan

6. laporan realisasi penerimaan dan penggunaan bantuan keuangan tahun anggaran

sebelumnya.28

Sementara itu, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009 memberi

tambahan syarat administrasi selain syarat sebagaimana disebutkan dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009. Untuk pengajuan permohonan bantuan keuangan partai

politik tingkat nasional dilakukan dengan menggunakan kop surat dan cap stempel partai

politik dengan melampirkan kelengkapan administrasi berikut dalam dua rangkap,29 berupa:

1. foto copy akte notaris pendirian yang memuat anggaran dasar dan anggaran rumah tangga

partai politik;

2. foto copy surat keterangan kepengurusan partai politik yang telah terdaftar dan disahkan

oleh Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia yang dilegalisir oleh pejabat Departemen

Hukum dan Hak Asasi Manusia;

3. foto copy surat keterangan NPWP;

4. nomor rekening kas umum partai politik yang dibuktikan dengan pernyataan pembukaan

rekening dari bank yang bersangkutan;

5. surat keterangan autentikasi hasil penetapan perolehan kursi dan suara hasil pemilihan

umum DPR-RI yang dilegalisir oleh ketua atau wakil ketua atau Sekretaris Jenderal KPU;

6. rencana penggunaan dana bantuan keuangan partai politik;

7. laporan realisasi penerimaan dan penggunaan bantuan keuangan tahun anggaran

sebelumnya; dan 28 Pasal 7 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik 29 Pasal 12 ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Penghitungan, Penganggaran dalam APBD, Pengajuan, Penyaluran, dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik

Page 13: PEMERIKSAAN BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK DALAM … · kampanye pemilu. Dana tersebut diberikan mulai dari $20 juta dan dise-suaikan dengan tingkat inflasi pada setiap tahun pemilihan

Tulisan Hukum – Seksi Informasi Hukum 13

8. surat pernyataan partai politik yang menyatakan bersedia dituntut sesuai peraturan

perundang-undangan apabila memberikan keterangan yang tidak benar yang

ditandatangani ketua umum dan sekretaris jenderal atau sebutan lainnya di atas materai

dengan menggunakan kop surat partai politik.30

Permohonan tersebut tembusannya disampaikan kepada Menteri Keuangan, Menteri

Hukum dan Hak Asasi Manusia, Ketua KPU, dan Direktur Jenderal Kesatuan Bangsa dan

Politik (Kesbangpol) Kemendagri.31

Untuk pengajuan permohonan bantuan keuangan partai politik tingkat provinsi

disampaikan secara tertulis oleh DPD partai politik tingkat provinsi dengan menggunakan kop

surat dan cap stempel partai politik dengan melampirkan kelengkapan administrasi berikut

dalam dua rangkap,32 berupa:

1. surat keputusan DPP partai politik yang menetapkan susunan kepengurusan DPD partai

politik tingkat provinsi yang dilegalisir oleh ketua umum dan sekretaris jenderal DPP

partai politik atau sebutan lainnya;

2. foto copy surat keterangan NPWP;

3. surat keterangan autentikasi hasil penetapan perolehan kursi dan suara partai politik hasil

pemilihan umum DPRD tingkat provinsi yang dilegalisir ketua atau sekretaris KPUD;

4. nomor rekening kas umum partai politik yang dibuktikan dengan pernyataan pembukaan

rekening dari bank yang bersangkutan;

5. rencana penggunaan dana bantuan keuangan partai politik;

6. laporan realisasi penerimaan dan penggunaan bantuan keuangan tahun anggaran

sebelumnya; dan

30 Pasal 12 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Penghitungan, Penganggaran dalam APBD, Pengajuan, Penyaluran, dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik 31 Pasal 12 ayat (3) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Penghitungan, Penganggaran dalam APBD, Pengajuan, Penyaluran, dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik 32 Pasal 13 ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Penghitungan, Penganggaran dalam APBD, Pengajuan, Penyaluran, dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik

Page 14: PEMERIKSAAN BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK DALAM … · kampanye pemilu. Dana tersebut diberikan mulai dari $20 juta dan dise-suaikan dengan tingkat inflasi pada setiap tahun pemilihan

Tulisan Hukum – Seksi Informasi Hukum 14

7. surat pernyataan partai politik yang menyatakan bersedia dituntut sesuai peraturan

perundangan apabila memberikan keterangan yang tidak benar yang ditandatangani ketua

dan sekretaris DPD atau sebutan lainnya di atas materai dengan menggunakan kop surat

partai politik.33

Permohonan tersebut tembusannya disampaikan kepada Kepala Kantor Wilayah

Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia, Ketua KPU provinsi, dan kepala Badan

Kesbangpol provinsi atau sebutan lainnya. 34

Selanjutnya, untuk pengajuan permohonan bantuan keuangan partai politik tingkat

kabupaten/kota disampaikan dengan menggunakan kop surat dan cap stempel partai politik

dengan melampirkan kelengkapan administrasi berikut dalam dua rangkap,35 berupa:

1. surat keputusan DPP partai politik yang menetapkan susunan kepengurusan DPC partai

politik tingkat kabupaten/kota yang dilegalisir oleh ketua umum dan sekretaris jenderal

DPP Partai Politik atau sebutan lainnya;

2. foto copy surat keterangan NPWP;

3. surat Keterangan autentikasi hasil penetapan perolehan kursi dan suara partai politik hasil

pemilihan umum DPRD tingkat Kabupaten/Kota yang dilegalisir Ketua atau Sekretaris

Komisi Pemilihan Umum kabupaten/kota;

4. nomor rekening kas umum partai politik yang dibuktikan dengan pernyataan pembukaan

rekening dari bank yang bersangkutan;

5. rencana penggunaan dana bantuan keuangan partai politik;

6. laporan realisasi penerimaan dan penggunaan bantuan keuangan tahun anggaran

sebelumnya;

33 Pasal 13 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Penghitungan, Penganggaran dalam APBD, Pengajuan, Penyaluran, dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik 34 Pasal 13 ayat (3) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Penghitungan, Penganggaran dalam APBD, Pengajuan, Penyaluran, dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik 35 Pasal 14 ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Penghitungan, Penganggaran dalam APBD, Pengajuan, Penyaluran, dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik

Page 15: PEMERIKSAAN BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK DALAM … · kampanye pemilu. Dana tersebut diberikan mulai dari $20 juta dan dise-suaikan dengan tingkat inflasi pada setiap tahun pemilihan

Tulisan Hukum – Seksi Informasi Hukum 15

7. surat pernyataan partai politik yang menyatakan bersedia dituntut sesuai peraturan

perundangan apabila memberikan keterangan yang tidak benar yang ditandatangani ketua

dan sekretaris DPC atau sebutan lainnya di atas materai dengan menggunakan kop surat

partai politik.36

Permohonan tersebut tembusannya disampaikan kepada ketua KPU kabupaten/kota

dan kepala Badan/Kantor Kesbangpol kabupaten/kota atau sebutan lainnya. 37

Atas pengajuan permohonan bantuan keuangan, Menteri Dalam

Negeri/gubernur/bupati/walikota melakukan verifikasi keabsahan dan kelengkapan

persyaratan administrasi,38 yang hasilnya dituangkan dalam berita acara.39 Untuk melakukan

kegiatan verifikasi, Menteri Dalam Negeri/gubernur/bupati/walikota membentuk tim

verifikasi.40 Biaya verifikasi kelengkapan administrasi dibebankan pada APBN/APBD. 41

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011, bantuan keuangan dari

APBN/APBD diprioritaskan untuk melaksanakan pendidikan politik bagi anggota partai

politik dan masyarakat.42 Pendidikan politik adalah proses pembelajaran dan pemahaman

tentang hak, kewajiban, dan tanggung jawab setiap warga negara dalam kehidupan berbangsa

dan bernegara.43 Pendidikan politik tersebut berkaitan dengan kegiatan:

1. pendalaman mengenai empat pilar berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila, UUD 1945,

Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI);

2. pemahaman mengenai hak dan kewajiban warga negara Indonesia dalam membangun

etika dan budaya politik;

36 Pasal 14 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Penghitungan, Penganggaran dalam APBD, Pengajuan, Penyaluran, dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik 37 Pasal 14 ayat (3) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Penghitungan, Penganggaran dalam APBD, Pengajuan, Penyaluran, dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik 38 Pasal 7 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik 39 Pasal 7 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik 40 Pasal 7 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik 41 Pasal 15 ayat (5), Pasal 16 ayat (5) dan Pasal 17 ayat (5) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Penghitungan, Penganggaran dalam APBD, Pengajuan, Penyaluran, dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik 42 Pasal 34 ayat (3a) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik 43 Pasal 1 Angka 4 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik

Page 16: PEMERIKSAAN BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK DALAM … · kampanye pemilu. Dana tersebut diberikan mulai dari $20 juta dan dise-suaikan dengan tingkat inflasi pada setiap tahun pemilihan

Tulisan Hukum – Seksi Informasi Hukum 16

3. pengkaderan anggota Partai Politik secara berjenjang dan berkelanjutan.44

Ketentuan tersebut agak berbeda dengan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009

dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009. Berdasarkan kedua peraturan

tersebut, bantuan keuangan kepada Partai Politik digunakan sebagai dana penunjang kegiatan

pendidikan politik dan operasional sekretariat partai politik.45 Kegiatan pendidikan politik

tersebut berkaitan dengan:

1. peningkatan kesadaran hak dan kewajiban masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara;

2. peningkatan partisipasi politik dan inisiatif masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara; dan

3. peningkatan kemandirian, kedewasaan, dan membangun karakter bangsa dalam rangka

memelihara persatuan dan kesatuan bangsa.46

Pendidikan politik merupakan syarat utama dalam upaya mewujudkan partisipasi

olitik. Dalam praktik demokrasi modern, partisipasi politik merupakan salah satu tujuan

pembangunan, termasuk pembangunan demokrasi (pembangunan politik) agar sistem politik

dapat berjalan secara efektif. Partisipasi politik juga menjadi indikator utama bagi tingkat

keberhasilan penyelenggaraan pemilu yang demokratis dalam negara demokrasi modern.47

Pendidikan politik juga penting sebagai upaya mewujudkan kaderisasi politik. Dalam

ilmu politik, partai politik mengemban fungsi kaderisasi politik sebagai fungsi yang strategis

untuk merekrut, mendidik dan melatih anggota partai politik yang berbakat menjadi kader

politik yang dipersiapkan menduduki jabatan publik atau untuk mengisi regenerasi

kepemimpinan partai politik. Berkaitan fungsi partai politik, Budiharjo (2005:164)

menegaskan bahwa, “Partai politik mempunyai fungsi untuk mencari dan mengajak orang

44 Pasal 34 ayat (3b) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik 45 Pasal 9 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik jo. Pasal 22 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Penghitungan, Penganggaran dalam APBD, Pengajuan, Penyaluran, dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik 46 Pasal 10 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik jo. Pasal 23 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Penghitungan, Penganggaran dalam APBD, Pengajuan, Penyaluran, dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik 47 Soebagio, Distorsi dalam Transisi Demokrasi di Indonesia, dalam Jurnal Makara, Sosial Humaniora vol. 13, No. 2, Desember 2009. 111-116, Depok: Universitas Indonesia, 2009, halaman 114

Page 17: PEMERIKSAAN BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK DALAM … · kampanye pemilu. Dana tersebut diberikan mulai dari $20 juta dan dise-suaikan dengan tingkat inflasi pada setiap tahun pemilihan

Tulisan Hukum – Seksi Informasi Hukum 17

yang berbakat untuk turut aktif dalam kegiatan politik sebagai anggota partai (political

recruitment) dan berusaha menarik golongan muda untuk dididik menjadi kader yang

dipersiapkan mengganti pimpinan lama (selection of leadership).”48

Sementara itu, kegiatan operasional sekretariat yang boleh diselenggarakan dengan

menggunakan bantuan keuangan adalah yang berkaitan dengan administrasi umum,

berlangganan daya dan jasa, pemeliharaan data dan arsip, dan pemeliharaan peralatan

kantor.49 Termasuk dalam kategori administrasi umum antara lain belanja keperluan alat tulis

kantor, rapat internal sekretariat partai politik, dan ongkos perjalanan dalam rangka

mendukung kegiatan operasional sekretariat partai politik. Sementara itu, yang dimaksud

dengan daya dan jasa antara lain telepon, listrik, air minum, jasa pos dan giro, dan surat

menyurat.50

Atas bantuan keuangan yang diterima dari APBN/APBD, partai politik wajib

menyampaikan laporan pertanggungjawaban terhadap penerimaan dan pengeluaran yang

dilakukannya kepada BPK secara berkala 1 (satu) tahun sekali untuk diperiksa paling lambat 1

(satu) bulan setelah tahun anggaran berakhir.51 Laporan pertanggungjawaban terdiri dari:

1. Rekapitulasi Realiasi Penerimaan dan Belanja bantuan keuangan partai politik dan rincian

Realisasi Belanja Dana Bantuan Keuangan Partai Politik Per Kegiatan; dan

2. Barang Inventaris/Modal (Fisik), Barang Persediaan Pakai Habis dan Pengadaan/

Penggunaan Jasa.52

Untuk membuat laporan pertanggungjawaban tersebut, partai politik wajib

melaksanakan pembukuan dan memelihara bukti penerimaan dan pengeluaran atas dana

bantuan keuangan.53

48 Soebagio, Distorsi dalam Transisi Demokrasi di Indonesia, dalam Jurnal Makara, Sosial Humaniora vol. 13, No. 2, Desember 2009. 111-116, Depok: Universitas Indonesia, 2009, halaman 112 49 Pasal 11 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik jo. Pasal 24 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Penghitungan, Penganggaran dalam APBD, Pengajuan, Penyaluran, dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik 50 Penjelasan Pasal 11 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik. 51 Pasal 34A ayat (1) jo. Pasal 47 ayat (3) huruf i Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik jo. Pasal 12 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik jo. Pasal 25 dan Pasal 26 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Penghitungan, Penganggaran dalam APBD, Pengajuan, Penyaluran, dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik 52 Pasal 26 ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Penghitungan, Penganggaran dalam APBD, Pengajuan, Penyaluran, dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik 53 Pasal 12 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik

Page 18: PEMERIKSAAN BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK DALAM … · kampanye pemilu. Dana tersebut diberikan mulai dari $20 juta dan dise-suaikan dengan tingkat inflasi pada setiap tahun pemilihan

Tulisan Hukum – Seksi Informasi Hukum 18

BPK melakukan pemeriksaan atas laporan tersebut 3 (tiga) bulan setelah tahun

anggaran berakhir.54 Hasil pemeriksaan atas laporan pertanggungjawaban penerimaan dan

pengeluaran tersebut disampaikan kepada partai politik paling lambat 1 (satu) bulan setelah

pemeriksaan.55 Setelah selesai diperiksa BPK, paling lambat 1 (satu) bulan56 partai politik

wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban tersebut kepada Pemerintah.57 Laporan

pertanggungjawaban tersebut disampaikan kepada:

1. Pemerintah melalui Menteri Dalam Negeri oleh ketua umum atau sebutan lain partai

politik tingkat pusat;

2. gubernur oleh ketua atau sebutan lain partai politik tingkat provinsi; dan

3. Bupati/walikota oleh ketua atau sebutan lain partai politik tingkat kabupaten/kota.58

Laporan pertanggungjawaban tersebut terbuka untuk diketahui masyarakat.59 Partai

politik yang tidak menyampaikan laporan pertanggungjawaban dikenai sanksi administratif

berupa penghentian bantuan keuangan APBN/APBD sampai laporan diterima oleh

Pemerintah dalam tahun anggaran berkenaan.60

Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 83 tahun 2012 tentang

Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan

kepada Partai Politik yang diundangkan dan mulai berlaku pada tanggal 17 Oktober 2012.

Pasal 12 A ayat (4) dan Pasal 18 A Peraturan Pemerintah tersebut mengamanatkan kepada

BPK RI untuk membuat Peraturan BPK mengenai Tata Cara Penyampaian Laporan oleh

Partai Politik kepada BPK dan Tata Cara Penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan oleh BPK

kepada Partai Politik, paling lama 1 (satu) tahun sejak Peraturan Pemerintah tersebut

54 Pasal 34A ayat (2) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik 55 Pasal 34A ayat (3) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik 56 Pasal 14 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik jo. Pasal 28 ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Penghitungan, Penganggaran dalam APBD, Pengajuan, Penyaluran, dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik 57 Pasal 13 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik jo. Pasal 27 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Penghitungan, Penganggaran dalam APBD, Pengajuan, Penyaluran, dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik 58 Pasal 14 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik jo. Pasal 28 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Penghitungan, Penganggaran dalam APBD, Pengajuan, Penyaluran, dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik 59 Pasal 15 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik jo. Pasal 29 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Penghitungan, Penganggaran dalam APBD, Pengajuan, Penyaluran, dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik 60 Pasal 16 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik.

Page 19: PEMERIKSAAN BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK DALAM … · kampanye pemilu. Dana tersebut diberikan mulai dari $20 juta dan dise-suaikan dengan tingkat inflasi pada setiap tahun pemilihan

Tulisan Hukum – Seksi Informasi Hukum 19

diundangkan. Berbeda dengan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 yang tidak

memberikan batasan porsi penggunaan bantuan keuangan antara pendidikan politik dan

operasional sekretariat partai politik, Peraturan Pemerintah Nomor 83 tahun 2012 memberi

batasan bahwa bantuan keuangan kepada partai politik yang digunakan untuk melaksanakan

pendidikan politik bagi anggota partai politik dan masyarakat paling sedikit 60% (enam puluh

perseratus).61

B. Pemeriksaan atas Bantuan Keuangan untuk Partai Politik

Hampir semua negara mewajibkan partai politiknya untuk mengumumkan laporan

keuangannya kepada publik, terutama terkait jumlah bantuan keuangan dan daftar bantuan

keuangan yang diterima. Namun demikian, terdapat beberapa pengecualian. Misalnya,

Argentina membolehkan bantuan keuangan dan daftar bantuan keuangan tidak diumumkan

sampai jangka waktu 3 tahun setelah pemilu berlalu. Afrika Selatan tidak mewajibkan

keterbukaan ini tetapi publik bisa mendapatkan informasi mengenai keuangan partai politik

lewat Undang-Undang Hak atas Informasi. 62

Keterbukaan informasi atas laporan keuangan partai politik sangat penting bagi

kelangsungan demokrasi di suatu negara. Banyak pihak yang berkepentingan atas laporan

keuangan partai politik, mulai dari pengurus, anggota, lembaga pengawas partai politik,

pemerintah, penyumbang, kreditur, dan publik atau masyarakat luas, terutama konstituen

partai politik.63

Sayangnya, saat ini laporan keuangan partai politik belum tertib.64 Hal itu diperparah

dengan belum adanya standar akuntansi keuangan yang komprehensif untuk partai politik.

Standar yang dipakai saat ini (PSAK 45, standar pelaporan keuangan untuk organisasi nirlaba)

61 Pasal 9 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 83 Tahun 2012. 62 Emmy Hafild, Laporan Studi: Standar Akuntansi Keuangan Khusus Partai Politik, Jakarta: Transparency International Indonesia dan IFES, cetakan kedua, 2008, halaman 17. 63 Emmy Hafild (ed), Laporan Studi Standar Akuntansi Keuangan Khusus Partai Politik, Cetakan Kedua, 2008, Transparency International Indonesia, halaman 44. 64 Sekretaris Umum Institut Akuntan Publik Indonesia Tarkosunaryo pernah menyatakan bahwa keuangan partai politik saat ini tidak bisa diperiksa. Selain karena tak ada tata administrasi yang jelas soal arus kas keluar masuk ke partai politik, pemeriksaan tidak bisa dilakukan karena sumber dana partai politik selama ini juga tidak pernah jelas. Lihat http://nasional.kompas.com/read/2011/10/10/19355380/Keuangan.Parpol.Tak.Bisa.Diaudit, 10 Oktober 2011.

Page 20: PEMERIKSAAN BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK DALAM … · kampanye pemilu. Dana tersebut diberikan mulai dari $20 juta dan dise-suaikan dengan tingkat inflasi pada setiap tahun pemilihan

Tulisan Hukum – Seksi Informasi Hukum 20

sangat tidak mencukupi karena tidak mengakomodasi karakteristik partai politik yang berbeda

dengan organisasi nirlaba yang lain.65

Untuk di Indonesia, pemeriksaan atas laporan pertanggungjawaban dana bantuan

keuangan partai politik dilakukan oleh BPK. Tujuan pemeriksaan tersebut adalah untuk

menilai kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan terkait dengan bantuan pemerintah

dan efektivitas dan operasi penggunaan dana bantuan. Pemeriksaan oleh BPK dilaksanakan

berdasarkan Peraturan BPK Nomor 1 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan

Negara (SPKN). SPKN adalah patokan untuk melakukan pemeriksaan pengelolaan dan

tanggung jawab keuangan negara.66

Dalam melakukan pemeriksaan bantuan keuangan kepada partai politik yang

bersumber dari APBN/APBD, pemeriksa BPK perlu mengecek apakah realisasi penerimaan

dan penggunaan bantuan keuangan sesuai dengan rencana penggunaan dana bantuan

keuangan sebagaimana dilampirkan oleh partai politik saat mengajukan permohonan bantuan.

Bila realisasi dan rencana tidak sesuai, maka perlu dilakukan klarifikasi, karena partai politik

sebagai lembaga publik sudah sewajarnya dapat merencanakan kegiatannya dengan baik.

Pemeriksa juga perlu memastikan kewajaran pengeluaran dana bantuan keuangan dan bukti-

bukti pendukungnya. Selain itu, pemeriksa perlu memperhatikan apakah terdapat pembebanan

ganda pada pencatatan pengeluaran atas dana APBN/APBD, dengan pencatatan pengeluaran

atas dana yang didapat dari selain dana APBN/APBD yang diperiksa oleh akuntan publik.

Dua hal utama yang sering menjadi temuan BPK dalam pemeriksaan atas laporan

pertanggungjawaban dana bantuan partai politik adalah penggunaan dana bantuan yang tidak

sesuai ketentuan dan tidak adanya bukti-bukti transaksi yang lengkap dan sah. Beberapa

contoh temuan BPK atas penggunaan dana bantuan partai politik yang tidak sesuai ketentuan

adalah sebagai berikut:

1. Pembayaran honorarium;67

2. Pebebanan biaya kunjungan musibah anggota partai politik yang sakit pada biaya

perjalanan dinas;

3. Pembebanan biaya sewa gedung pada biaya pemeliharaan; 65 Emmy Hafild, Laporan Studi: Standar Akuntansi Keuangan Khusus Partai Politik, Jakarta: Transparency International Indonesia dan IFES, cetakan kedua, 2008, halaman viii. 66 Pasal 1 angka 1, Peraturan BPK Nomor 1 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara. 67 Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri no. 24 tahun 2009 sudah tidak ada lagi alokasi biaya untuk honorarium/gaji staf

Page 21: PEMERIKSAAN BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK DALAM … · kampanye pemilu. Dana tersebut diberikan mulai dari $20 juta dan dise-suaikan dengan tingkat inflasi pada setiap tahun pemilihan

Tulisan Hukum – Seksi Informasi Hukum 21

4. Pembebanan biaya sewa hotel dalam rangka musyawarah cabang luar biasa pada biaya

administrasi umum;

5. Pembebanan biaya angsuran kendaraan bermotor.68

6. Sebagian besar partai politik nasional, provinsi maupun kabupaten/kota tidak

mengalokasikan subsidi untuk kegiatan pendidikan politik.69

Dalam melakukan pemeriksaan atas bantuan keuangan partai politik, terdapat beberapa

hal yang patut mendapat perhatian, antara lain:

1. Partai politik belum memahami dengan baik peraturan mengenai bantuan keuangan

Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 telah menyebutkan secara jelas

peruntukan bantuan keuangan. Demikian pula format isian laporan penggunaan dana

bantuan telah dirinci dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009. Jika

kemudian partai politik mengalokasikan dana bantuan tidak sesuai dengan kedua

peraturan tersebut, maka ada kemungkinan pengurus partai politik belum memahami

dengan baik materi kedua peraturan tersebut.

Seringkali partai politik juga tidak konsisten mengelompokkan dan

mengklasifikasikan berbagai jenis biaya ke dalam masing-masing jenis kegiatan. Mereka

kesulitan untuk membebankan gaji/honor karyawan, dan sewa kantor pada jenis kegiatan

yang mana, dan masih tidak jelas diperbolehkan atau tidak. Selain itu, partai politik juga

belum memiliki pemahaman apakah pembayaran asuransi diperbolehkan untuk

dibebankan ke biaya pemeliharaan peralatan kantor.70 Oleh karena itu, sosialisasi

peraturan mengenai bantuan keuangan partai politik tersebut harus diintensifkan kepada

pengurus partai politik.

68 http://www.keuanganlsm.com/article/audit-atas-laporan-keuangan-partai-politik/, 4 Januari 2012 69Didik Supriyanto, Kebijakan Bantuan Keuangan Partai Politik: Review terhadap PP No. 5/2009 dalam Rangka Penyusunan Peraturan Pemerintah Baru Berdasar UU No. 2/2011, dalam “Dana Kampanye: Pengaturan Tanpa Makna”, Jurnal Perludem vol 3 Mei 2012, Jakarta: Yayasan Perludem, 2012, halaman 180. Hal yang sama juga diungkap oleh Didik Supriyanto (ed), Anomali Keuangan Partai Politik Pengaturan dan Praktek, Jakarta: Kemitraan Bagi Pembaruan Tata Pemerintahan, 2011, halaman 127-129. 70 Didik Supriyanto (ed), Anomali Keuangan Partai Politik Pengaturan dan Praktek, Jakarta: Kemitraan Bagi Pembaruan Tata Pemerintahan, 2011, halaman 127-129.

Page 22: PEMERIKSAAN BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK DALAM … · kampanye pemilu. Dana tersebut diberikan mulai dari $20 juta dan dise-suaikan dengan tingkat inflasi pada setiap tahun pemilihan

Tulisan Hukum – Seksi Informasi Hukum 22

2. Belum ada standar akuntansi keuangan partai politik

Pelaporan bantuan keuangan oleh partai politik saat ini sangat sederhana sehingga

belum informatif dan tidak bisa menjadi dasar pengambilan keputusan bagi pengambilan

kebijakan. Hal ini terjadi karena memang format pelaporan bantuan keuangan diatur

sangat sederhana oleh Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009.

Saat ini belum ada standar akuntansi keuangan untuk partai politik, yang secara

khusus dapat dijadikan dasar penyusunan laporan keuangan bagi partai politik. Ada

pendapat yang menyatakan bahwa PSAK 45 – Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba dapat

digunakan sebagai standar akuntansi keuangan partai politik, karena karakter partai politik

mirip dengan karakter organisasi nirlaba. Namun ada beberapa hal yang membedakan

partai politik dengan entitas nirlaba. Karakteristik khusus partai politik tersebut antara

lain: jika pada organisasi nirlaba pada umumnya terdapat kejelasan jenis barang dan/atau

jasa yang dihasilkannya, maka tujuan utama partai politik adalah dalam rangka meraih

kekuasaan politik; perjuangan utama partai politik dilakukan melalui pemilu, kepentingan

publik yang lebih besar; dan adanya kegiatan besar lima tahunan yaitu kegiatan kampanye.

Di samping itu, beberapa peraturan yang secara khusus mengatur partai politik sehingga

menyebabkan kekhususan pada keuangan partai politik. 71

Dengan adanya perbedaan karakteristik, perbedaan kepentingan pemakai laporan

keuangan dan adanya transaksi-transaksi khusus partai politik dengan entitas lain,

diperlukan adanya standar akuntansi keuangan khusus yang mengatur pelaporan keuangan

partai politik. Dengan penyempurnaan standar akuntansi keuangan ini diharapkan laporan

keuangan partai politik dapat lebih mudah dipahami, memiliki relevansi, dapat diandalkan

dan memiliki daya banding yang tinggi. Laporan keuangan yang dihasilkan dapat

dipergunakan oleh para pengguna laporan keuangan dan tidak menyesatkan. Dengan

demikian, transparansi di bidang keuangan dapat diwujudkan yang pada gilirannya

penyalahgunaan dan pelanggaran keuangan oleh partai politik serta politik uang dapat

dicegah atau setidaknya dikurangi.72

71 http://www.jtanzilco.com/main/index.php/component/content/article/1-kap-news/394-transparansiakuntabilitasdanauditlaporankeuanganpartaipolitik, 22 Februari 2012 72 http://www.jtanzilco.com/main/index.php/component/content/article/1-kap-news/394-transparansiakuntabilitasdanauditlaporankeuanganpartaipolitik, 22 Februari 2012

Page 23: PEMERIKSAAN BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK DALAM … · kampanye pemilu. Dana tersebut diberikan mulai dari $20 juta dan dise-suaikan dengan tingkat inflasi pada setiap tahun pemilihan

Tulisan Hukum – Seksi Informasi Hukum 23

Dengan standar akuntansi yang baik, dan informasi yang bisa diakses masyarakat

luas, maka kendali masyarakat terhadap partai politik akan layak dilakukan. Kontrol

publik akan mencegah terjadinya politik uang dalam proses politik dan proses

pengambilan keputusan atau kebijakan di kalangan pemerintah.73

3. Peraturan mengenai bantuan keuangan partai politik belum mengakomodasi belanja partai

politik.

Terdapat beberapa jenis belanja partai politik yang belum terakomodasi oleh

Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 dan Peraturan menteri Dalam Negeri Nomor

24 TAhun 2009. Misalnya, banyak partai politik yang masih membutuhkan inventaris

seperti komputer dan meubelair. Bahkan, terdapat DPD yang masih membebankan

pembayaran cicilan kendaraan roda empat.74 Namun demikian, ternyata pembelian

inventaris (aset tetap) tidak diperbolehkan oleh Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

24 Tahun 2009.

Pada kenyataan di lapangan, semua partai politik (terutama di tingkat DPP dan

DPD/DPW provinsi) memiliki karyawan untuk sekretariat dan membayar honor/gaji

karyawan sekretariat. Biaya gaji/honor bagi karyawan Sekretariat Partai tidak jelas masuk

ke kegiatan yang mana, karena Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009

tidak mengakomodasi biaya tersebut.75 Selain itu, sewa kantor (terutama untuk

DPD/DPW/DPC) juga tidak diakomodasi, padahal hampir seluruh DPC belum memiliki

gedung kantor sendiri dan masih menyewa, dan gedung kantor sangat dibutuhkan untuk

mendukung operasional sekretariat.76

73 http://www.jtanzilco.com/main/index.php/component/content/article/1-kap-news/394-transparansiakuntabilitasdanauditlaporankeuanganpartaipolitik, 22 Februari 2012 74Didik Supriyanto, Kebijakan Bantuan Keuangan Partai Politik: Review terhadap PP No. 5/2009 dalam Rangka Penyusunan Peraturan Pemerintah Baru Berdasar UU No. 2/2011, dalam “Dana Kampanye: Pengaturan Tanpa Makna”, Jurnal Perludem vol 3 Mei 2012, Jakarta: Yayasan Perludem, 2012, halaman 180-181. 75 Didik Supriyanto (ed), Anomali Keuangan Partai Politik Pengaturan dan Praktek, Jakarta: Kemitraan Bagi Pembaruan Tata Pemerintahan, 2011, halaman 127-129. 76 Didik Supriyanto (ed), Anomali Keuangan Partai Politik Pengaturan dan Praktek, Jakarta: Kemitraan Bagi Pembaruan Tata Pemerintahan, 2011, halaman 127-129.

Page 24: PEMERIKSAAN BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK DALAM … · kampanye pemilu. Dana tersebut diberikan mulai dari $20 juta dan dise-suaikan dengan tingkat inflasi pada setiap tahun pemilihan

Tulisan Hukum – Seksi Informasi Hukum 24

4. Banyak partai politik yang belum melaksanakan kewajiban perpajakan

Pemahaman mengenai perpajakan sangat lemah di kalangan pengurus partai

politik, khususnya dalam hal pengenaan Pajak Penghasilan Pasal 23 (PPh 23) atas kegia-

tan sewa kantor dan pengenaan Pajak Penghasilan Pajak 21 (PPh 21) atas honorarium

narasumber. Hal ini menjadi salah satu penyebab partai politik tidak seluruhnya

memenuhi kewajiban perpajakan. Untuk itu perlu sosialisasi mengenai ketentuan perpaja-

kan oleh Kesbangpol, baik di pusat maupun di daerah.77

5. Jumlah bantuan keuangan dari APBN/APBD sangat kecil

Jumlah bantuan keuangan yang sangat kecil (1,3% dari total belanja per tahun

partai politik) membuat pengurus partai politik mengelola bantuan keuangan tersebut

dengan sekedarnya,78 termasuk dalam membuat laporan pertanggungjawaban. Jumlah

bantuan yang sangat kecil tersebut tentu tidak mungkin mencapai tujuan diadakannya

bantuan keuangan partai politik, yakni menjaga kemandirian partai politik dari pengaruh

para penyumbang. Dengan besarnya sumbangan dari pihak lain, baik perseorangan

maupun perusahaan, yang mencapai 98,7% dari total belanja partai politik, menjadikan

para penyumbang, dengan leluasa bisa mengendalikan partai politik.79

6. Pencairan dana bantuan keuangan mendekati akhir tahun anggaran

Pencairan dana bantuan keuangan yang mendekati akhir tahun anggaran,

merupakan masalah besar bagi pengurus partai politik yang bertanggung jawab atas

penyusunan laporan pertanggungjawaban penggunaan bantuan keuangan. Sebagaimana

diakui oleh beberapa pengurus partai politik dan pihak Kemendagri, dana bantuan

keuangan dicairkan sepanjang Oktober-November tahun berjalan. Hal itu menyulitkan

77 Didik Supriyanto (ed), Anomali Keuangan Partai Politik Pengaturan dan Praktek, Jakarta: Kemitraan Bagi Pembaruan Tata Pemerintahan, 2011, halaman 127-129. 78Didik Supriyanto, Kebijakan Bantuan Keuangan Partai Politik: Review terhadap PP No. 5/2009 dalam Rangka Penyusunan Peraturan Pemerintah Baru Berdasar UU No. 2/2011, dalam “Dana Kampanye: Pengaturan Tanpa Makna”, Jurnal Perludem vol 3 Mei 2012, Jakarta: Yayasan Perludem, 2012, halaman 173. 79Didik Supriyanto, Kebijakan Bantuan Keuangan Partai Politik: Review terhadap PP No. 5/2009 dalam Rangka Penyusunan Peraturan Pemerintah Baru Berdasar UU No. 2/2011, dalam “Dana Kampanye: Pengaturan Tanpa Makna”, Jurnal Perludem vol 3 Mei 2012, Jakarta: Yayasan Perludem, 2012, halaman 171.

Page 25: PEMERIKSAAN BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK DALAM … · kampanye pemilu. Dana tersebut diberikan mulai dari $20 juta dan dise-suaikan dengan tingkat inflasi pada setiap tahun pemilihan

Tulisan Hukum – Seksi Informasi Hukum 25

pengurus partai politik dalam mengalokasikan penggunaan dana sekaligus menyulitkan

dalam penyusunan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana bantuan. 80

Administrasi keuangan partai politik saat ini belum tertib, sehingga mereka belum

tentu memiliki catatan belanja beserta bukti-bukti pengeluaran. Apalagi jika transaksi itu

terjadi pada bulan-bulan yang telah lewat. Jika pun mereka memiliki catatan belanja

beserta bukti-bukti pengeluarannya, mereka tetap tidak bisa melaporkan pengeluaran

sebelum bulan Oktober sebagai pengeluaran sesudah Oktober. Dengan demikian jika dana

bantuan partai politik itu cair bulan Oktober atau November, maka partai politik harus

membelanjakan sejak dana itu cair hingga batas akhir tahun anggaran, yakni 31 Desember.

Akibatnya, partai politik terpaksa melakukan rekayasa alokasi penggunaan dana bantuan,

yang kemudian diikuti oleh rekayasa laporan pertanggungjawaban penggunaan dana

bantuan.81

Selain itu, pencairan dana bantuan yang mendekati tahun anggaran menjadikan

pengurus partai politik tidak memiliki waktu yang cukup untuk menyusun laporan

pertanggungjawaban penggunaan dana bantuan, sehingga mereka cenderung asal-asalan

dalam membuat laporan.82

Pencairan dana bantuan keuangan yang terlambat tersebut tidak terlepas dari

terlambatnya penyampaian laporan dari partai politik kepada BPK untuk diperiksa. Untuk

mengantisipasi hal tersebut, Peraturan Pemerintah Nomor 83 Tahun 2012 memberi batas

waktu tertentu, mulai dari batas waktu penyampaian laporan, pemeriksaan, dan

penyampaian laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan bantuan keuangan partai

politik. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 83 Tahun 2012 Partai Politik wajib

menyampaikan laporan pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran bantuan

keuangan yang bersumber dari dana APBN dan APBD kepada BPK secara berkala 1

(satu) tahun sekali untuk diperiksa paling lambat 1 (satu) bulan setelah tahun anggaran 80Didik Supriyanto, Kebijakan Bantuan Keuangan Partai Politik: Review terhadap PP No. 5/2009 dalam Rangka Penyusunan Peraturan Pemerintah Baru Berdasar UU No. 2/2011, dalam “Dana Kampanye: Pengaturan Tanpa Makna”, Jurnal Perludem vol 3 Mei 2012, Jakarta: Yayasan Perludem, 2012, halaman 182. 81Didik Supriyanto, Kebijakan Bantuan Keuangan Partai Politik: Review terhadap PP No. 5/2009 dalam Rangka Penyusunan Peraturan Pemerintah Baru Berdasar UU No. 2/2011, dalam “Dana Kampanye: Pengaturan Tanpa Makna”, Jurnal Perludem vol 3 Mei 2012, Jakarta: Yayasan Perludem, 2012, halaman 182. 82Didik Supriyanto, Kebijakan Bantuan Keuangan Partai Politik: Review terhadap PP No. 5/2009 dalam Rangka Penyusunan Peraturan Pemerintah Baru Berdasar UU No. 2/2011, dalam “Dana Kampanye: Pengaturan Tanpa Makna”, Jurnal Perludem vol 3 Mei 2012, Jakarta: Yayasan Perludem, 2012, halaman 181.

Page 26: PEMERIKSAAN BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK DALAM … · kampanye pemilu. Dana tersebut diberikan mulai dari $20 juta dan dise-suaikan dengan tingkat inflasi pada setiap tahun pemilihan

Tulisan Hukum – Seksi Informasi Hukum 26

berakhir.83 Selanjutnya, pemeriksaan atas laporan pertanggungjawaban penerimaan dan

pengeluaran tersebut harus sudah selesai dilakukan oleh BPK paling lama 3 (tiga) bulan

setelah tahun anggaran berakhir.84 BPK kemudian menyampaikan hasil pemeriksaan atas

laporan pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) kepada Partai Politik paling lama 1 (satu) bulan setelah pemeriksaan selesai

dilakukan.85

7. Belum ada sanksi keras terhadap partai politik

BPK telah melaporkan adanya berbagai masalah dan pelanggaran terhadap

ketentuan penggunaan dana subsidi ABPN/APBD. Namun sampai sejauh ini, hasil

pemeriksaan BPK tidak dijadikan tolok ukur untuk memberikan sanksi kepada partai

politik yang terbukti telah melanggar ketentuan penggunaan dana bantuan keuangan.86

Bahkan ketentuan Undang-Undang yang menegaskan bahwa partai politik yang tidak

membuat laporan pertanggungjawaban penggunaan dana bantuan keuangan tahun

anggaran yang lalu tidak bisa mendapatkan pencairan subsidi tahun anggaran berjalan,

tidak dijalankan secara konsisten oleh Kemendagri dan pemerintah daerah.87

Penerapan sanksi atas ketidakpatuhan dalam pelaporan pertanggungjawaban

bantuan keuangan perlu dipertimbangkan. Sebagian besar negara memberlakukan sanksi

administratif terhadap partai politik yang melanggar aturan-aturan tersebut di atas. Sanksi

administratif ini dari mulai yang terberat seperti dibubarkannya partai, yang sedang seperti

tidak diizinkan mengikuti pemilu atau yang ringan seperti tidak mendapatkan bantuan dari

negara. Sebagian negara juga memberlakukan sanksi pidana terhadap pelanggaran-

pelanggaran ini dan prosesnya melalui pengadilan pidana. Negara-negara yang

memberlakukan sanksi pidana ini antara lain Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Ceko,

Kanada, Portugal, Filipina dan Thailand.88

83 Peraturan Pemerintah Nomor 83 Tahun 2012 Pasal 12 A Ayat (1). 84 Peraturan Pemerintah Nomor 83 Tahun 2012 Pasal 12 A Ayat (2). 85 Peraturan Pemerintah Nomor 83 Tahun 2012 Pasal 12 A Ayat (3). 86 Didik Supriyanto (ed), Anomali Keuangan Partai Politik Pengaturan dan Praktek, Jakarta: Kemitraan Bagi Pembaruan Tata Pemerintahan, 2011, halaman 127-129. 87 Didik Supriyanto (ed), Anomali Keuangan Partai Politik Pengaturan dan Praktek, Jakarta: Kemitraan Bagi Pembaruan Tata Pemerintahan, 2011, halaman 127-129. 88 Emmy Hafild, Laporan Studi: Standar Akuntansi Keuangan Khusus Partai Politik, Jakarta: Transparency International Indonesia dan IFES, cetakan kedua, 2008, halaman 17.

Page 27: PEMERIKSAAN BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK DALAM … · kampanye pemilu. Dana tersebut diberikan mulai dari $20 juta dan dise-suaikan dengan tingkat inflasi pada setiap tahun pemilihan

Tulisan Hukum – Seksi Informasi Hukum 27

C. PENUTUP

Peran BPK RI dalam memeriksa pengelolaan dana partai politik dirasa penting karena

pemerintahan yang bersih, transparan dan akuntabel diawali dari partai politik yang juga bersih,

transparan dan akuntabel. Namun, perlu disadari bahwa yang lebih mempunyai kewajiban untuk

mewujudkan pengelolaan keuangan partai politik yang bersih, transparan dan akuntabel adalah

partai politik itu sendiri. Untuk itu partai politik perlu mempunyai pemahaman yang memadai

tentang bagaimana pengelolaan dana partai politik yang baik, khususnya dalam pengelolaan dana

bantuan keuangan yang didapat dari APBN/APBD.

Perlu digarisbawahi bahwa partai politik merupakan institusi publik yang mempunyai

peran besar dalam menjaga demokrasi dan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, jujur, dan

bebas korupsi. Karena itu, transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan partai politik

menjadi hal yang penting untuk diwujudkan. Dukungan dari segenap pihak menjadi syarat

mutlak untuk mewujudkan tujuan tersebut.

Daftar Pustaka

Buku dan Jurnal

Hafild, Emmy. Laporan Studi: Standar Akuntansi Keuangan Khusus Partai Politik. Jakarta:

Transparency International Indonesia dan IFES. 2003.

Pramono, Sidik. Pengendalian Keuangan Partai Politik. Jakarta: Kemitraan bagi Pembaruan Tata

Pemerintahan. 2011.

Soebagio. Distorsi dalam Transisi Demokrasi di Indonesia, dalam Jurnal Makara, Sosial

Humaniora vol. 13, No. 2, Desember 2009. 111-116. Depok: Universitas Indonesia. 2009.

Supriyanto (ed), Didik. Anomali Keuangan Partai Politik Pengaturan dan Praktek. Jakarta:

Kemitraan Bagi Pembaruan Tata Pemerintahan. 2011.

Supriyanto, Didik. Kebijakan Bantuan Keuangan Partai Politik: Review terhadap PP No. 5/2009

dalam Rangka Penyusunan Peraturan Pemerintah Baru Berdasar UU No. 2/2011, dalam

“Dana Kampanye: Pengaturan Tanpa Makna”. Jurnal Perludem vol 3 Mei 2012. Jakarta:

Yayasan Perludem. 2012.

Internet

Page 28: PEMERIKSAAN BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK DALAM … · kampanye pemilu. Dana tersebut diberikan mulai dari $20 juta dan dise-suaikan dengan tingkat inflasi pada setiap tahun pemilihan

Tulisan Hukum – Seksi Informasi Hukum 28

Siaran Pers BPK, Penguatan Akuntabilitas Keuangan Negara Terkait Dana Politik.

http://www.bpk.go.id/web/?p=10544. 28 November 2011.

ICW: Banyak Parpol Tak Punya Laporan Keuangan. www.hukumonline.com. 13 September

2012.

Darimana Sumber Dana Partai?

http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=241030:-dari-

mana-sumber-dana-partai&catid=77:fokusutama&Itemid=131. 5 April 2012.

Keuangan Parpol Tak Bisa Diaudit.

http://nasional.kompas.com/read/2011/10/10/19355380/Keuangan.Parpol.Tak.Bisa.Diaudit.

10 Oktober 2011.

Transparansi Akuntabilitas dan Audit Laporan Keuangan Partai Politik

http://www.jtanzilco.com/main/index.php/component/content/article/1-kap-news/394-

transparansiakuntabilitasdanauditlaporankeuanganpartaipolitik. 22 Februari 2012.

Peraturan Perundang-undangan

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik.

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun

2008 Tentang Partai Politik.

Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Penghitungan,

Penganggaran dalam APBD, Pengajuan, Penyaluran, dan Laporan Pertanggungjawaban

Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik.