pemenuhan kebutuhan nutrisi

23

Upload: indah-puspa-pratiwi

Post on 13-Jul-2015

1.516 views

Category:

Healthcare


18 download

TRANSCRIPT

• Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan (Soenarjo, 2000).

1.Saluran pencernaan terdiri dari: mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, anus.

2.Organ-organ acessoris sistem pencernaan terdiri dari; hepar (hati), kandung empedu, dan pankreas.

• Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan dan diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh.

• Nutrient terdiri dari beberapa , diantarannya :

1. Karbohidrat

2. Protein

3. Lemak

4. Vitamin

5. Mineral dan Air

• Energi adalah kekuatan untuk kerja. Manusia membutuhkan energi untuk terus-menerus berhubungan dengan lingkungannya.

• Keseimbangan Energi = Pemasukan Energi + Pengeluaran atau

• Pemasukan Energi = Total Pengeluaran Energi ( Panas + kerja + energi simpanan)

1. Katabolisme

• Katabolisme adalah proses penguraian ataupemecahan molekul-molekul kompleks menjadimolekul sederhana dengan tujuan untuk melepaskanenergi, proses ini disebut juga dengan proses eksergonik karena membebaskan energi melaluiperombakan nutrien atau molekul kompleks

2. Anabolisme

• Anabolisme adalah proses penyusunan molekul-molekul besar atau kompleks melalui proses sintetis molekul-molekul yang lebih kecil atau sederhana.

• Macam – macam Diet adalah sebagai berikut :

1. Diet rendah kalori rendah karbohidrat

2. Diet rendah kalori tinggi protein

3. Diet rendah kalori rendah lemak

4. Diet rendah kalori tinggi lemak dan protein 10

5. Food Combining.

• Pengetahuan• Prasangka• Kebiasaan• Kesukaan• Ekonomi• Usia• Jenis kelamin• Tinggi dan berat badan• Status kesehatan• Faktor Psikologis serti stress dan ketegangan• Alkohol dan Obat

1. Kekuranagan nutrisi2. Kelebihan nutrisi3. Malnutrisi4. Obesitas5. Diabetes Melitus6. Hipertensi7. Penyakit Jantung Koroner8. Kanker9. Anoreksia Nervosa

•Pengkajian

•Diagnosa

• Intervensi

• Implementasi

• evaluasi

• Untuk mengkaji status nutrisi pasien dipaparkan pendekatan ABCD, yaitu:

a. Anthropolometric measurement (Tinggi badan, Berat badan, Tebal lipatan kulit, Lingkar Tubuh)

b. Biochemical data (Hemoglobin, Hematokrit, Albumin)

c. Clinical sign of nutrional status (Rambut, Kulit, Mata , Cardiovaskuler, Otot-otot, Gastrointestinal, Aktifitas , Neurologi)

d. Dietery history (Pola diet/makan, Pengetahuan tentang nutrisi, Kebiasaan Makanan, Makanan kesukaan, Pemasukan cairan, Problem diet, Tingkat aktivitas, Riwayat kesehatan/ pengkomsumsian obat)

a. Kekurangan nutrisi berhubungan dengan :1. Meningkatkan kebutuhan kalori dan kesulitan

mencerna secara berkelanjutan akibat penyakit infeksi, luka bakar, ataupun kanker

2. Disfagia akibat kelumpuhan serebral3. Penurunan absorpsi nutrisi akibat toleransi laktosa4. Penurunan nafsu makan5. Sekresi berlebihan, baik melalui latihan fisik, muntah,

diare, ataupun pengeluaran lainnya6. Ketidakcukupan absorpsi akibat efek samping obat

atau lainnya7. Kesulitan mengunyah

b. Kelebihan nutrisi berhubungan dengan :

1. Perubahan pola kenyang akibat efek obat atau radiasi

2. Penurunan fungsi pengecap atau penciuman

3. Kurangnya pengetahuan tentang nutrisi

4. Penurunan kebutuhan metabolisme

5. Kelebihan asupan

6. Perubahan gaya hidup

Tujuan :1. Meningkatkan nafsu makan apabila nutrisi kurang2. Membantu memenuhi kebutuhan nutrisi3. Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parental

Rencana tindakan :1. Monitor perubahan factor yang menyebabkan terjadinya kekurangan

kebutuhan nutrisi atau kelebihannya dan status kebutuhan nutrisi2. Kurangi factor yang mempengaruhi perubahan nutrisi3. Ajarkan untuk merencanakan makanan4. Kaji tanda vital dan bising usus5. Monitor glukosa, elektrolit, albumin, dan hemoglobin6. Berikan pendidikan tentang cara diet, kebutuhan kalori, atau tindakan

lainnya.

• Tindakan pada gangguan kekurangan nutrisi secara umum dapat dilakukan dengan cara:

1. Mengurangi kondisi atau gejala penyakit yang menyebabkan penurunan nafsu makan

2. Memberikan makanan yang disukai sedikit demi sedikit tetapi sering memperhatikan jumlah kalori dan tanpa kontraindikasi

3. Menata ruangan senyaman mungkin4. Menurunkan stress psikologis5. Menjaga kebersihan mulut6. Menyajikan makanan mudah dicerna7. Hindari makanan yang mengandung gas

• Tindakan pada gangguan kesulitan makan secara umum dapat dilakukan dengan cara :

1. Atur posisi seperti duduk tegak 60-90 derajat pada kursi atau ditepi tempat tidur

2. Pertahankan posisi selama 10-15 menit

3. Fleksikan kepala ke depan pada garis tengah tubuh 45 derajat untuk mempertahankan kepatenan esophagus

4. Mulai dari jumlah yang kecil

5. Anjurkan untuk membersihkan mulut, hindari makanan yang pedas atau asam, makanan berserat (sayuran mentah), dan rendam makanan kering agar lunak

• Tindakan pada gangguan kelebihan nutrisi secara umum dapat dilakukan dengan cara:

1. Hindari makanan yang mengandung lemak2. Berikan motivasi untuk menurunkan berat badan3. Lakukan program olah raga• Tindakan pada gangguan obstruksi mekanis secara umum

dapat dilakukan dengan cara:1. Lakukan kebersihan mulut segera dengan kumur-kumur

menggunakan minuman bikarbonat rendah kalori atau 1/2 atau 1/4 larutan hiderogen peroksida dan air sebagai pembersih mulut

2. Ajarkan teknik mempertahankan nafsu makan dengan mengubah variasi dan kepadatan seperti jus atau sop kental

3. Gunakan suplemen tinggi kalori atau protein

• 1. Pemberian Nutrisi Melalui Oral

• Pemberian nutrisi melaui oral merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara sendiri dengan cara membantu memberikan makan.nutrisi melalui oral (mulut), bertujuan memenuhi kebutuhan nutrisi pasien dan membangkitkan selera makan pada klien.

• 2. Pemberian Nutrisi Melalui Pipa Penduga/Lambung

• Pemberian nutrisi melalui pipa penduga/lambung merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang tidak mampu menelan dengan cara memberi makan melalui pipa lambung atau pipa penduga. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi klien.

• 3. Pemberian Nutrisi Melalui Parenteral

• Pemberian nutrisi melalui parenteral merupakan pemberian nutrisi berupa cairan infuse yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui darah vena, baik secara sentral (untuk nutrisi parenteral total) ataupun vena perifer (untuk nutrisi parental parsial). Pemberian nutrisi melalui parental dilakukan pada klien yang tidak bias makan melalui oral atau pipa nasograstik dengan tujuan untuk menunjang nutrisi sentral yang hanya memenuhi sebagian kebutuhan harian.

1. Meningkatkan nafsu makan ditunjukkan dengan adanya kemampuan dalam makan serta adanya perubahan nafsu makan apabila terjadi kurang dari kebutuhan.

2. Terpenuhinya kebutuhan nutrisi ditunjukkan dengan tidak adanya tanda kekurangan atau kelebihan berat badan

3. Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parenteral ditunjukkan dengan adanya proses pencernaan makanan yang adekuat