pemeliharaan alat
DESCRIPTION
ANESTESITRANSCRIPT
PEMELIHARAAN MESIN ANESTESI
Maintenance rutin sebagai berikut:
1. Maintenance harian
2. Maintenance mingguan
3. Maintenance bulanan
4. Maintenance semi annual
5. Maintenance tahunan
1. Maintenance harian
a. Melakukan pembersihan alat anestesi sesudah operasi sehari dengan kain lembab
dan air deterjen/sabun, oleh para perawat anestesi
b. Mencuci mendesinfeksi semua bagian dari respiratory system yang berkontak denan
penderita
2. Maintenance mingguan
a. Memeriksa atau mengganti O2 sensor dan flow sensor bila kalibrasi tidak mungkin
lagi, oleh perawat anestesi
b. Mengganti bakterial filter oleh perawat anestesi
3. Maintenance bulanan
Mencuci, mengeringkam dan memasang kembali cooling air filter oleh perawat anestesi
4. Maintenance semi annual
Inspeksi dan maintenance oleh teknisi dari agent mesin anestesi
5. Maintenance tahunan
Maintenance tahunan oleh teknisi dari agent mesin anestesi
What How often
Conditioning interval
Component which can be
conditioned
Filter on
Y-piece
Filter on inspiration and
expiration port
Without filter
Julian workstation Front daily, other surfaces weekly
Vapor 19.3/devapor unit Daily
Power cable, compessed gas
hoses, equipotential bonding
lead
Montly
Breathing bag with twin
connector and hose
Breathing hoses
Bellows
y-piece
Daily
Daily
Weekly
Daily
Daily
Per patient
Weekly
Per patient
Per patient
Per patient
Daily
Per patient
Cover of breathing system with
APL valve
Middle and bottom part of
breathing system
Container of bellows
Valve discs (use a cassette)
Expiration port
Absorber and insert
Water trap (monitoring)
Weekly
Weekly
Weekly
Weekly
Weekly
Weekly
Daily
Weekly
Weekly
Weekly
Weekly
Weekly
Weekly
Daily
Daily
Daily
Weekly
Daily
Daily
Daily
Daily
Microbial filter 654 St
Filter of the measured gas
-
Weekly
Daily
Weekly
-
Weekly
Recirculation system
Flow sensor Weekly Weekly Weekly
AGS housing
AGS flow tube (without filter)
Container for AGS buffer
volume
AGS transfer hose
Scavenging hose with connector
Weekly
Weekly
Weekly
Weekly
Weekly
Waste gas connector with tube
Hose of sample gas return or
hose of sample gas scavenging
Weekly
Weekly
Emergency breathing bag, its
diaprharagrn, upper and lower
valve parts (dragger resutator
2000)
After each use
Silicone sleeve of secretion
collecting bottle and rinsing
bottle, their lid wiyh float,
suction hose and inspection
window
As required
But at least daily
What How often
Conditioning interval
Component which can be
conditioned
Washing
machine
93C 10 minutes
Wiping Immersio
n
Sterilization
steam 134C 10
minutes
Julian workstation No Outside No No
Vapor 19.3/devapor unit No Outside No No
Power cable, compessed gas
hoses, equipotential bonding
lead
No Yes No No
Breathing bag with twin
connector and hose
Breathing hoses
Bellows
y-piece
Yes
Yes
Yes
Yes
No
No
No
No
Possible
Possible
Possible
Possible
Yes
Yes
Yes
Yes
Cover of breathing system
with APL valve
Middle and bottom part of
breathing system
Yes
Yes
No
No
Possible
Possible
Yes
Yes
Container of bellows
Valve discs (use a cassette)
Expiration port
Absorber and insert
Water trap (monitoring)
Yes
Yes
Yes
Yes
No
No
No
No
Possible
Possible
Possible
Possible
Yes
Yes
Yes
Yes
Microbial filter 654 St
Filter of the measured gas
No
No
Outside
Outside
No
No
Yes,max24times
Yes,max10times
Recirculation system
Flow sensor No Outside Possible No
AGS housing
AGS flow tube (without
filter)
Container for AGS buffer
volume
AGS transfer hose
Scavenging hose with
connector
Waste gas connector with
tube
Hose of sample gas return
or hose of sample gas
scavenging
Yes
Yes
Yes
Yes
Yes
Yes
Yes
No
Yes
No
No
No
No
No
Possible
Possible
Possible
Possible
Possible
Possible
Possible
No
No
Yes
No
No
No
Yes
Emergency breathing bag,
its diaprharagrn, upper and
lower valve parts (dragger
resutator 2000)
Yes No Possible Yes
Silicone sleeve of secretion
collecting bottle and rinsing
bottle, their lid wiyh float,
suction hose and inspection
window
Yes
PROSEDUR PEMAKAIAN PEMELIHARAAN ALAT MANOMETER OKSIGEN
1. Cek kelengkapan alat manometer.
2. Cek isi tabung oksigen
3. Botol pada manometer harus terisi air sampai batas yang ditentukan.
4. Cek apakah ada kebocoran pada lata tersebut.
5. Buka flow meter dan ukur kecepatan aliran oksigen sesuai kebutuhan.
6. Hubungkan slang nasal atau masker dengan manometer dan pasang pada hidung
pasien.
7. Setelah selesai digunakan, bersihkan selang nasal atau masker.
8. Simpan alat pada tempat yang telah ditentukan.
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT SUCTION PUMP
1. Hubungkan kabel pada sumber listrik.
2. Atur saklar pada posisi “on”
3. Atur kekuatan hisapan dengan memutar tombol pengatur ke kiri atau ke kanan.
4. Perhatikan cairan dalam botol / gelas suction agar tidak melewati batas maksimum.
5. Setelah selesai digunakan, atur saklar ke posisi off dan lepaskan kabel.
6. Buang cairan dalam botol dan cuci.
7. Simpan alat di tempat yang aman.
8. Bersihkan botol setiap 24 jam sekali.
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT TENSIMETER
1. Perawat memeriksa balon manset dan sambungkan dengan selang udara.
2. Perawat memeriksa level air raksa ( dalam batas lebel 0).
3. Perawat membuang sisa angin dalam manset.
4. Perawat meletakkan dan mengikatkan manset pada lengan kanan pasien.
5. Perawat menutup katup pembuang udara pada balon.
6. Perawat memompa beberapa kali sampai level air raksa menunukkan ±200.
7. Perawat membuka katup pembuang udara perlahan – lahan sambil mendengarkan
denyut A. radialis dengan stateskop dan tentukan level air raksa pada saat detak
pertama dan detak terakhir terdengar.
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT MONITOR PASIEN
~ Alat Monitor :
1. 1 set monitor
2. 5 buah lead beserta electrode.
3. Manset untuk tekanan darah yang sudah terpasang pada monitor.
4. SpO2/saturasi O2 untuk mengontrol oksigen dalam tubuh.
5. Temperature untuk mengukur suhu tubuh.
~ Prosedur :
1. Jelaskan prosedur tindakan pemasangan monitor terhadap pasien, apabila pasien
sadar.
2. Cuci tangan.
3. Tekan tombol power yang terletak di depan monitor.
4. Setelah tampilan awal timbul ada pilihan (next windows)
5. Pasangkan lead dan elektroda sesuai letaknya masing – masing.
6. Pasang manset tensimeter pada lengan yang tidak terpasang IVFD.
7. Sensor lempeng (SpO2) ditempatkan/dijepitkan pada jari – jari ibu jari yang dianggap
aman.
8. Pasangkan kabel temperature tepat dibawah ketiak .
9. Biarkan pasien intirahat.
10. Perawat cuci tangan.
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT OKSIGEN
1. Persiapan alat :
a. Tabung O2
b. 1 set regulator
c. Selang oksigen yaitu :
- Kateter nasal
- Kanul Nasal
- Sungkup muka sederhana
- Sungkup muka dengan kantong rebreathing
2. Cara pemberiannya
a. Jelaskan prosedur tindakan pemasangan O2 terhadap pasien, apabila pasien sadar.
b. Pastikan set regulator diisi dengan cairan aquabidest steril dengan batas yang
sudah ditentukan.
c. Tabung regulator diisi dengan cairan aquabidest steril dengan batas yang sudah
ditentukan.
d. Pasang selang oksigen ke regulator.
e. Pasangkan selang oksigen ke hidung pasien / tergantung jenis selang.
f. Alirkan oksigen yang diberikan (sesuai dengan advis dokter) dengan memutar
diameter regulator kearah atas.
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN STERILISATOR
1. Gunakan cleaning adapter untuk membersihkan bagian dalam scope. Letakkan scope
dalam cairaan desinfektan/glutaraldehyde.
2. Bersihkan suction channel dan air/water chanel secara bergantian dengan
menggunakan cairan desinfektan.
3. Setelah selesai, rendam scope dalam cairan desinfektan selama ± 15 – 20 menit.
4. Keluarkan scope dari larutan tersebut lalu bilas dengan air bersih yang mengalir untuk
membersihkan /melarutkan sisa – sisa cairan desinfektan yang menempel pada cover
scope.
5. Gunakan cleaning adapter sekali lagi untuk membersihkan bagian dalam scope dari
sisa – sisa cairan desinfektan dengan menyemprotkan air bersih bergantian dengan
udara hingga bersih dan kering.
6. Keringkan bagian luar scopedengan menggunakan kain halus hingga benar – benar
kering.
7. Keringkan juga suction, air / water button dan forup valve, kemudian bubuhkan
silicon oil pada suction button dan air/water button lalu pasang kembali pada scope.
8. Hubungkan scope ke processor, switch on processor dan semua system terkait.
9. Tutup connector water tank dengan jari lalu tekan air/water button untuk
mengeluarkan sisa – sisa air yang masih tertinggal di dalam scope.
10. Hubungkan dengan suction pump. Tekan suction button hingga tidak ada air yang
tersisa pada suction channel.
11. Keluarkan scope dari processor lalu simpan scone dalam kondisi tergantung.
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN LARINGOSKOP
1. Hubungkan tangkai laringoskop dengan blade dan cek apakah lampunya menyala
baik.
2. Atur pasien dengan posisi kepala ekstensi.
3. Pegang tangkai laringoskop dengan tangan kiri, sedang tangan kanan membuka mulut
pasien dengan cara menekan dagu.
4. Masukkan laringoskop ke dalam mulut secara hati – hati menelusuri Sisi kanan mulut
dan sisihkan lidah ke kiri dengan blade, kemudian angkat laringoskop sehingga glottis
terlihat kemudian masukkan pipa endotracheal.
5. Keluarkan laringoskop secara perlahan – lahan dan hubungkan pipa dengan sumber
oksigen / ambu bag.
6. Lepaskan blade dari tangkai laringoskop, cuci kemudian simpan kembali laringoskop
beserta blade pada tempatnya.
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN SYRINGE PUMP
1. Persiapan alat :
a. Mesin syringe pump
b. Spuit khusus untuk syringe pump
c. Selang perfusor
d. Bengkok
2. Pelaksanaan :
a. Sambungkan kabel listrik
b. Tekan tombol on/off sampai keluar – xx.x pada layar.
c. Tarik klem syringe dan pasang syringenya.
d. Tutup klem dan tekan F hingga dilayar tampil 000.00
e. Masukkan data rate yang dikehendaki.
f. Tekan start/stop untuk memulai/menjalankan pump.
3. Penggantian rate pada saat pump berhenti :
a. Tekan start/stop untuk menghentikan.
b. Tekan C untuk menghapus hingga tampil 000.0
c. Masukkan rate yang dikehendaki
d. Tekan start/stop untuk memulai/menjalankan pump.
PEMELIHARAAN AUTOCLAVE “CHOONGWAE”
1. Perawatan
a. Bersihkan body autoclave dari kotoran dan debu dengan lap kering bersih setiap
hari.
b. Hilangkan karat dan noda membandel dengan kain keras, amplas halus atau sikat
kawat, dan olesi semprot dengan cairan anti karat.
c. Perawatan cat dengan pemberian cream wax dan gosok dengan lap kering-bersih
dengan atau kunci pas.
d. Periksa setiap komponen gerak dan kencangkan mur-baud yang kendor dengan
obeng / kunci pas.
e. Periksa dan bersihkan semua saluran input dan output, air, uap dan listrik. Untuk
lubang – lubang saluran yang tersumbat kerak, tusuk dengan kawat baja. Kelp –
klep pengatur uap tidak boleh bocor.
f. Periksa switch power, steker, dan fuse, apabila ada mur-baud yang kendor,
kencangkan !.
2. Perbaikan :
a. Unit Autoclave mati total : periksa input listrik apakah ada ? bila ada, periksa fuse
(sekring), bila sekring baik periksa switch power periksa kabel power.
b. Lampu indicator hidup, tetapi unit autocave tidak menghasilkan uap panas, heater
element putus perbaiki atau ganti baru dengan spesifikasi yang sama, periksa juga
rangkaian timer dan thermostat, atur dan setting kembali berdasarkan service
manual dari pabrik.
c. Suhu dan tekanan yang diinginkan tidak tercapai, padahal semua komponen
dalam keadaan normal/baik tengangan input kurang dari 220 volt naikkan atau
gunakan stabilizer, periksa komponen pengatur suhu, rangkaian timer elektronik,
atau kemungkinan element hamper putus, coba re – setting.
d. Body karatan, gosok agak kuat dengan kain keras atau amplas halus, semprot
dengan anti karat, bilamana perlu cat ulang.
e. Catat setiap kegiatan perawatan dan perbaikan pada kartu dan buku pemeliharaan.