pembungaan tanaman (induksi dan inisiasi)

20
PEMBUNGAAN TANAMAN (Induksi dan Inisiasi) Ahmad Nurcahyo H0711007 Eko Hariyadi Cahyono H0711038

Upload: mareo

Post on 24-Feb-2016

234 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

PEMBUNGAAN TANAMAN (Induksi dan Inisiasi). Ahmad Nurcahyo H0711007 Eko H ariyadi Cahyono H0711 038. Pembungaan. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBUNGAAN TANAMAN (Induksi dan Inisiasi)

PEMBUNGAAN TANAMAN (Induksi dan Inisiasi)

Ahmad Nurcahyo H0711007

Eko Hariyadi Cahyono H0711038

Page 2: PEMBUNGAAN TANAMAN (Induksi dan Inisiasi)

PembungaanPembungaan merupakan suatu proses fisiologis dan morfologis dengan spektrum yang luas. Proses ini diawali dengan masa kritis, yaitu terjadi perubahan primodia batang menjadi primodia bunga

Page 3: PEMBUNGAAN TANAMAN (Induksi dan Inisiasi)

Pembungaan

Page 4: PEMBUNGAAN TANAMAN (Induksi dan Inisiasi)

Tahap Pembungaan

Proses pembungaan mengandung sejumlah tahap penting, yang semuanya harus berhasil dilangsungkan untuk memperoleh hasil akhir yaitu biji. Masing-masing tahap tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dan eksternal yang berbeda.

Page 5: PEMBUNGAAN TANAMAN (Induksi dan Inisiasi)

Tahapan Pembungaan menurut Elisa (2004); 1. Induksi bunga (evokasi),

• suatu tahap ketika meristem vegetatif mulai berubah menjadi meristem reproduktif

• Terjadi di dalam sel• Dapat dideteksi secara kimiawi dari

peningkatan sintesis asam nukleat dan protein, yang dibutuhkan dalam pembelahan dan diferensiasi sel.

Page 6: PEMBUNGAAN TANAMAN (Induksi dan Inisiasi)

2. Inisiasi bunga• Adalah tahap ketika perubahan morfologis

menjadi bentuk kuncup reproduktif mulai dapat terdeteksi secara makroskopis untuk pertama kalinya..• Transisi dari tunas vegetatif menjadi kuncup

reproduktif ini dapat dideteksi dari perubahan bentuk maupun ukuran kuncup, serta proses-proses selanjutnya yang mulai membentuk organ-organ reproduktif.

Page 7: PEMBUNGAAN TANAMAN (Induksi dan Inisiasi)

3. Perkembangan kuncup bunga menuju anthesis (bunga mekar).• Ditandai dengan terjadinya diferensiasi

bagian-bagian bunga.• Pada tahap ini terjadi proses

megasporogenesis dan mikrosporogenesis untuk penyempurnaan dan pematangan organ-organ reproduksi jantan dan betina.

Page 8: PEMBUNGAAN TANAMAN (Induksi dan Inisiasi)

4. Anthesis• Anthesis yaitu tahap ketika terjadi pemekaran bunga.• Biasanya anthesis terjadi bersamaan dengan

masaknya organ reproduksi jantan dan betina, walaupun dalam kenyataannya tidak selalu demikian. Ada kalanya organ reproduksi, baik jantan maupun betina, masak sebelum terjadi anthesis, atau bahkan jauh setelah terjadinya anthesis.

Page 9: PEMBUNGAAN TANAMAN (Induksi dan Inisiasi)

5. Penyerbukan dan pembuahanPenyerbukan atau polinasi adalah transfer serbuk sari/polen ke kepala putik (stigma).

Page 10: PEMBUNGAAN TANAMAN (Induksi dan Inisiasi)

6. Perkembangan buah muda menuju kemasakan buah dan biji.• Tahap ini diawali dengan pembesaran

bakal buah (ovarium), yang diikuti oleh perkembangan cadangan makanan (endosperm), dan selanjutnya terjadi perkembangan embryo.

Page 11: PEMBUNGAAN TANAMAN (Induksi dan Inisiasi)

Faktor Yang Berpengaruh pada Fase ReproduktifProses pembungaan pada dasarnya merupakan interaksi dari

pengaruh dua faktor besar, yaitu faktor eksternal (lingkungan) dan internal ditambah dengan faktor budidaya:

1.  Faktor internal Tingkat kedewasaan setiap jenis tanaman Status nutrisi (C/N ratio) pada tanaman

2.  Faktor eksternal (lingkungan)SuhuStress airCahayaUnsur hara

3. Faktor budidaya Pemberian ZPT Ringing/Girdling dan Strangulasi Pemangkasan

Page 12: PEMBUNGAAN TANAMAN (Induksi dan Inisiasi)

1.  Faktor internal Tingkat kedewasaan setiap jenis

tanaman Tanaman belum dapat berbunga/menghasilkan bunga jika tanaman masih relatif muda, belum dewasa/belum besar dan kandungan cadangan makanannya masih sangat sedikit

• Status nutrisi (C/N ratio) pada tanamanjika status C dalam tanaman lebih tinggi dari N (ratio C/N lebih tinggi) maka tanaman akan beralih dari fase vegetatif ke fase generatif, sebaliknya jika status N lebih tinggi dari C (ratio C/N lebih rendah) maka tanaman akan terus mengalami pertumbuhan vegetatif, membentuk akar batang dan daun.

Page 13: PEMBUNGAAN TANAMAN (Induksi dan Inisiasi)

1. Suhu Perlakuan vernalisasi adalah suatu perlakuan suhu

rendah (5-10oC) selama jangka waktu tertentu. Perlakuan ini banyak dijumpai pada tanaman-tanaman yang berasal dari daerah sub tropis yang dipindahkan ke daerah tropis.

Perlakuan thermoperiodism adalah suatu perlakuan suhu rendah secara periodik (tidak kontinyu) pada tanaman yang memerlukan suhu malam yang lebih rendah dari suhu siang hari dengan interval perbedaan yang lebh nyata. Misalnya pada tanaman tomat dengan suhu siang hari 23oC dan malam hari 17oC.

Faktor eksternal

Page 14: PEMBUNGAAN TANAMAN (Induksi dan Inisiasi)

2. Stress AirMengeringkan lahan hingga waktu tertentu, kemudian dilakukan pengairan hingga jenuh.

Pengaruh stress air tidak langsung menyebabkan tanaman berbunga, tetapi menyebabkan terjadinya induksi bunga atau terjadinya transisi dari fase vegetative menuju fase generative/reproduksi

Page 15: PEMBUNGAAN TANAMAN (Induksi dan Inisiasi)

3. CahayaCahaya mempengaruhi pembungaan melalui dua

cara, yaitu intensitas cahaya dan fotoperiodisitas (panjang hari).

Intensitas cahaya mempunyai pengaruh yang lebih besar dan efeknya lebih konsisten dari pada panjang hari. Pengurangan intensitas cahaya akan mengurangi inisiasi bunga.

Foto Petoperiodisitas mempengaruhi jenis tanaman melalui lama penyinaran terhadap pembungaan

Page 16: PEMBUNGAAN TANAMAN (Induksi dan Inisiasi)

Faktor budidaya

1. Penggunaan ZPT merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatur pembungaan. ZPT yang paling sering digunakan adalah Paklobutrazol dan KNO3. Paklobutrazol merupakan zat penghambat tumbuh (growth retardant), bersifat menghambat biosintesis giberelin. KNO3ialah zat pemecah dormasi.

Page 17: PEMBUNGAAN TANAMAN (Induksi dan Inisiasi)

2. Ringing/Girdling dan Strangulasi Ringing/Girdling adalah pengkeratan/pembuangan kulit kayu (menguliti) secara melingkar pada pangkal pohon atau cabang yang akan diinduksi pembungaannya yang membentuk cincin selebar 2 – 5 mm bergantung pada jenis dan besarnya tanaman. Sedangkan strangulasi adalah melilit batang atau cabang dengan kawat.

Page 18: PEMBUNGAAN TANAMAN (Induksi dan Inisiasi)

3. Pemangkasan Membuang cabang atau ranting yang tidak berguna akan merangsang terjadinya transisi dari pertumbuhan vegetative ke pertumbuhan generative. Untuk tujuan percepatan pembungaan, pemangkasan harus dilakukan dengan metode/cara yang tepat karena pemangkasan yang salah akan menyebabkan gangguan pertumbuhan tanaman

Page 19: PEMBUNGAAN TANAMAN (Induksi dan Inisiasi)

DAFTAR PUSTAKA

Efendy A.R. 1990. Pengaruh NAA, GA3, Promalin dan Kinetin serta Penyiraman Terhadap Pembentukkan Calon Buah dan Hasil Mangga. Malang; Sub Balai Penelitian Hortikultura.

Elisa 2004, Pembungaan dan Produksi Buah I, http://www.elisa ugm.ac.id. Diakses tanggal 10 Maret 2013, pukul 13.30 WIB.

Guntur, A.P. 2002. Pengaruh strangulasi terhadap pembungaan jeruk besar 'Nambangan' (Tesis). Bogor; Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Hidayat Ramdan 2005. Pengaruh Pemangkasan Produksi dan Kombinasi Dosis Pupuk Buatan terhadap Pertumbuhan dan Pembungaan Tanaman Mangga (Mangifera Indica L.) Cv. Arumanis. Staf Pengajar Jurusan Agronomi, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur. Jurnal Agrosains Vol 7(1).

Lizawati 2008. Induksi Pembungaan Dan Pembuahan Tanaman Buah Dengan Penggunaan Retardan. Program Studi Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jambi Kampus Pinang Masak, Mendalo Darat, Jambi. Jurnal Agronomi Vol 12 (2).

Page 20: PEMBUNGAAN TANAMAN (Induksi dan Inisiasi)

Mangoendidjojo W 2003. Dasar-Dasar Pemuliaan Tanaman. Yogyakarta; Kanisius. Poerwanto Roedhy 2004. Pembungaan Dan Pembuahan. Institut Pertanian Bogor;

Departemen Agronomi & Hortikultura Poerwanto, R., D. Effendi, S.S. Haryadi. 1997 Pengaturan pembungaan mangga

Gadung 21 di luar musim dengan paklobutrazol dan zat pemecah dormansi. Jurnal Hayati Vol 4 (2).

Shari S 1998. Pengantar Biologi Reproduksi Tanaman. Jakarta; Penerbit Rineka Cipta. Tim Penyusun 2011. Bahan Ajar Ilmu Dan Teknologi Benih. Makasar; Universitas

Hasanuddin. Verheij, E W M dan R E Coronel 1997. PROSEA. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara

2. Jakarta; Gramedia Pustaka Utama. Wahyuni Rahmi Dian 2005. Pengaruh Aplikasi Paklobutrazol Dan Kno3 Terhadap

Pertumbuhan Dan Pembungaan Durian (Durio Zibethinus Murr.) Cv. Monthong. Skripsi. Departemen Agronomi Dan Hortikultura Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

Yamanishi O K, and Hasegawa K 1995. Trunk strangulation responses to the detrimental effect of heavy shade on fruit size and quality of ‘tosa buntan’ pummelo. J Hort. Sci., Vol 70(6).