pembuatan tas mukena dengan teknik makrame …

13
JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA VOLUME 3 NOMOR 3 AGUSTUS 2018 Hal: 51-63 51 PEMBUATAN TAS MUKENA DENGAN TEKNIK MAKRAME DARI BAHAN KAIN PERCA Nurfaradisa , Rosmala Dewi , Fitriana Jurusan Pendidikan Vokasional Kesejahteraan Keluarga Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala Darussalam, Banda Aceh Email: [email protected] ABSTRAK Tas mukena merupakan wadah yang digunakan untuk menyimpan serta membawa mukena agar tidak kotor ataupun tercecer. Penggunaan teknik makrame dalam pembuatan tas mukena dengan pemanfaatan kain perca diharapkan dapat menambah nilai estetika tas mukena dan menambah nilai guna kain perca yang semula hanya menjadi limbah hasil proses menjahit. Tujuan penelitian ini adalah menciptakan tas mukena dengan mengapilkasikan simpul makrame dari bahan kain perca. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Lokasi penelitian dilakukan di Laboratorium Tata Busana Prodi PKK FKIP Unsyiah. Subjek dalam penelitian ini adalah tas mukena dengan teknik makrame. Sedangkan objek dari penelitian ini adalah pemanfaatan kain perca yang digunakan sebagai bahan makrame dalam pembuatan tas mukena. Penelitian ini telah membuat 4 desain tas mukena, yang dieksperimenkan dua model tas mukena dengan teknik dan bahan yang berbeda. Tas mukena model pertama menggunakan bahan chiffon sebagai bahan dasar pembuatan makrame dengan mengaplikasikan simpul jangkar, mahkota cina, dan lilitan. Model tas mukena kedua menggunakan bahan balotelli sebagai bahan dasar tas dipadukan dengan makrame yang terbuat dari bahan chiffon yang menggunakan simpul jangkar dan pipih. Proses pembuatan kedua model ini tidak jauh berbeda, yaitu menjahit kain perca, membalik kain perca menjadi makrame, tahap membuat simpul makrame, menempelkan busa ati ke badan tas, menyatukan setiap bagian tas, menyatukan badan tas ke bahan lapisan, pemasangan resleting dan gagang, hingga tahap finishing yaitu penambahan mutiara hiasan pada tas mukena. Dalam pemilihan bahan kain perca pembuatan makrame harus diperhatikan tekstur dan kelenturan. Supaya memudahkan dalam pembuatan simpul makrame yang diinginkan. Hasil penelitian ini telah mendesain empat model tas mukena dan membuat dua buah tas mukena dari kain dan model yang berbeda. Kata kunci : Tas mukena, teknik makrame, kain perca. ABSTRACT Mukena bag is a container that is used to store and carry mukena so that it is not dirty or scattered. The use of makrame techniques in making mukena bags with the use of patchworks is expected to increase the aesthetic value of mukena bags as well as to inceease a patchwork value of Use which is originally only a waste from the sewing process. The purpose of this study was to create a mukena bag by applying a makrame knot made of patchwork material. This study was conducted using the experimental method. The location of the study was at the laboratory of Family Welfare Education Study Program of Syiah Kuala University. The subjects in this study were the manufacture of mukena bags with makrame techniques. While the object of this study was the use of patchwork which was used as makrame material in making mukena bags. This study had made 4 designs of mukena bags and experimented with two models of mukena bags with different makrame techniques with different materials. The first model of mukena bag uses chiffon material as the main material for making makrame by applying anchor knots, Chinese crowns and windings. The second

Upload: others

Post on 02-Dec-2021

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBUATAN TAS MUKENA DENGAN TEKNIK MAKRAME …

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA VOLUME 3 NOMOR 3 AGUSTUS 2018 Hal: 51-63

51

PEMBUATAN TAS MUKENA DENGAN TEKNIK MAKRAME

DARI BAHAN KAIN PERCA

Nurfaradisa , Rosmala Dewi

, Fitriana

Jurusan Pendidikan Vokasional Kesejahteraan Keluarga Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Syiah Kuala Darussalam, Banda Aceh

Email: [email protected]

ABSTRAK

Tas mukena merupakan wadah yang digunakan untuk menyimpan serta membawa mukena agar

tidak kotor ataupun tercecer. Penggunaan teknik makrame dalam pembuatan tas mukena dengan

pemanfaatan kain perca diharapkan dapat menambah nilai estetika tas mukena dan menambah nilai

guna kain perca yang semula hanya menjadi limbah hasil proses menjahit. Tujuan penelitian ini

adalah menciptakan tas mukena dengan mengapilkasikan simpul makrame dari bahan kain perca.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Lokasi penelitian dilakukan di Laboratorium Tata

Busana Prodi PKK FKIP Unsyiah. Subjek dalam penelitian ini adalah tas mukena dengan teknik

makrame. Sedangkan objek dari penelitian ini adalah pemanfaatan kain perca yang digunakan

sebagai bahan makrame dalam pembuatan tas mukena. Penelitian ini telah membuat 4 desain tas

mukena, yang dieksperimenkan dua model tas mukena dengan teknik dan bahan yang berbeda. Tas

mukena model pertama menggunakan bahan chiffon sebagai bahan dasar pembuatan makrame

dengan mengaplikasikan simpul jangkar, mahkota cina, dan lilitan. Model tas mukena kedua

menggunakan bahan balotelli sebagai bahan dasar tas dipadukan dengan makrame yang terbuat dari

bahan chiffon yang menggunakan simpul jangkar dan pipih. Proses pembuatan kedua model ini

tidak jauh berbeda, yaitu menjahit kain perca, membalik kain perca menjadi makrame, tahap

membuat simpul makrame, menempelkan busa ati ke badan tas, menyatukan setiap bagian tas,

menyatukan badan tas ke bahan lapisan, pemasangan resleting dan gagang, hingga tahap finishing

yaitu penambahan mutiara hiasan pada tas mukena. Dalam pemilihan bahan kain perca pembuatan

makrame harus diperhatikan tekstur dan kelenturan. Supaya memudahkan dalam pembuatan simpul

makrame yang diinginkan. Hasil penelitian ini telah mendesain empat model tas mukena dan

membuat dua buah tas mukena dari kain dan model yang berbeda.

Kata kunci : Tas mukena, teknik makrame, kain perca.

ABSTRACT

Mukena bag is a container that is used to store and carry mukena so that it is not dirty or scattered.

The use of makrame techniques in making mukena bags with the use of patchworks is expected to

increase the aesthetic value of mukena bags as well as to inceease a patchwork value of Use which

is originally only a waste from the sewing process. The purpose of this study was to create a

mukena bag by applying a makrame knot made of patchwork material. This study was conducted

using the experimental method. The location of the study was at the laboratory of Family Welfare

Education Study Program of Syiah Kuala University. The subjects in this study were the

manufacture of mukena bags with makrame techniques. While the object of this study was the use of

patchwork which was used as makrame material in making mukena bags. This study had made 4

designs of mukena bags and experimented with two models of mukena bags with different makrame

techniques with different materials. The first model of mukena bag uses chiffon material as the main

material for making makrame by applying anchor knots, Chinese crowns and windings. The second

Page 2: PEMBUATAN TAS MUKENA DENGAN TEKNIK MAKRAME …

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA VOLUME 3 NOMOR 3 AGUSTUS 2018 Hal: 51-63

52

mukena bag model uses balotelli material as a bag base material combined with makrame made of

chiffon which uses anchor and flat knot.The process of making these two models was not much

different, namely sewing patchwork, turning the patchwork into a makrame, making the knot

makrame, attaching the foam to the bag body, uniting each part of the bag, uniting the body of the

bag to the lining material, mounting zippers and handles, up to finishing stage (adding decorative

pearls to the mukena bag). In the selection of patchwork the making of makrame must be

consideredabout the texture and the flexibility to ease the making of desired makrame.

Keywords: Mukena bag, makrame technique, patchwork

PENDAHULUAN

Sejak zaman dulu, tas sudah menjadi

bagian yang tak terpisahkan dengan mode dan

fashion (pakaian). Kebanyakan orang yang

gemar berpakaian sesuai mode, selalu

menyertakan tas dalam penampilan. Tas

merupakan wadah atau tempat yang

digunakan untuk meletakkan barang agar

mudah untuk dibawa. Ada banyak cara dalam

pembuatan tas yang sebagiannya terbuat dari

kerajinan tangan seperti rajutan, patchwork,

makrame, dan lain sebagainya. Salah satu

jenis tas yang juga banyak digunakan oleh

masyarakat adalah tas mukena. Tas mukena

adalah tas yang digunakan untuk meletakkan

mukena saat akan dibawa dalam perjalanan.

Makrame adalah salah satu teknik

dalam membuat kerajinan yang berasal dari

keahlian merangkai tali. Makrame berarti

kerajinan simpul tali, dimana dengan keahlian

menyimpul tali untuk menghasilkan sebuah

karya kerajinan yang selain berfungsi sebagai

benda pakai juga mempunyai seni yang

menarik.

Makrame berasal dari Bahasa Turki

yaitu makrama yang berarti rumbai-rumbai.

Makrame adalah bentuk seni kerajinan

dengan membuat berbagai simpul pada rantai

benang sehingga terbentuk aneka rumbai.

Adapun beberapa teknik yang digunakan

dalam membuat makrame antara lain teknik

pilin, simpul, anyam, dan rajut.

Menurut Saraswati (1998:1)

makrame adalah hasil kerajinan griya tekstil

dengan teknik simpul yang menggunakan tali

atau benang. Seperti yang diungkapkan oleh

Harka (2014:3), teknik makrame atau tali-

temali ini dapat digunakan untuk membuat

suatu benda yang tak terhingga luasnya, dari

tali yang disimpul dasar dengan cara

pengulangan dan pengombinasian beberapa

jenis simpul, dapat menjadi bentuk pola yang

memiliki kemungkinan tak terhingga luasnya.

Makrame merupakan kerajinan

dengan menggunakan bahan dasar tali atau

benang yang dilakukan dengan cara simpul-

menyimpul untuk menghasilkan suatu karya.

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah

penulis lakukan dari lingkungan sekitar,

pembuatan makrame pada dasarnya

menggunakan tali dan benang. Baik itu

berupa tali kur, tali rajut, benang wol dan

sebagainya, dan tidak menemukan adanya

makrame yang terbuat dari kain perca sebagai

bahan utama. Pada penelitian ini penulis akan

membuat tas mukena dengan teknik makrame

dari bahan kain perca. Pemilihan kain perca

dilandaskan pada alasan karena kain perca

merupakan limbah dalam proses pembuatan

busana yang hanya akan menjadi sampah

pencemar lingkungan jika tidak kembali

diolah menjadi suatu karya kerajinan. Alasan

lain pemilihan kain perca adalah karena bahan

kain akan lebih lentur dan lembut jika

digunakan untuk membuat simpul makrame.

Kain perca pada umumnya digunakan untuk

membuat macam-macam bros, serbet, taplak

meja, keset, patchwork, dan lain sebagainya.

Kain perca dan sisa-sisa guntingan

yang berasal dari pembuatan pakaian,

kerajinan atau berasal dari produk berbahan

tekstil lainnya merupakan limbah anorganik

berupa potongan kain kecil yang tidak

beraturan.. Dengan memanfaatkan kain perca

untuk membuat tas mukena dengan teknik

makrame telah menjadi salah satu cara untuk

Page 3: PEMBUATAN TAS MUKENA DENGAN TEKNIK MAKRAME …

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA VOLUME 3 NOMOR 3 AGUSTUS 2018 Hal: 51-63

53

mengolah kain perca agar menambah nilai

guna kain perca tersebut.

Tas mukena dengan teknik makrame

dari bahan kain perca ini ditujukan untuk

dipasarkan kepada konsumen perempuan baik

yang masih remaja maupun yang telah

dewasa. Dalam penelitian ini penulis ingin

mengembangkan kerajinan makrame yang

telah lama dikenal luas namun masih baru

dalam penggunaan bahan dasar kain perca.

Ada banyak sekali simpul yang bisa

diaplikasikan dalam pembuatan makrame

selain simpul yang biasa digunakan seperti

simpul pipih, simpul pipih ganda, simpul

lilitan, dan simpul jangkar. Dengan cara

memadukan berbagai simpul lainnya untuk

menghasilkan kerajinan makrame yang lebih

bernilai estetika dan tidak biasa.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini, penulis

menggunakan metode penelitian eksperimen.

Nana Syaodih Sukmadinata (2014:57)

menyatakan bahwa penelitian eksperimental

merupakan penelitian yang paling murni

kuantitatif. Mengapa dikatakan paling murni,

karena semua prinsip dan kaidah-kaidah

penelitian kuantitatif dapat diterapkan pada

metode ini. Penelitian eksperimental

merupakan penelitian laboratorium, walaupun

bisa juga dilakukan diluar laboratorium, tetapi

pelaksanaannya menerapkan prinsip-prinsip

penelitian laboratorium, terutama dalam

pengontrolan terhadap hal-hal yang

mempengaruhi jalannya eksperimen.

Penelitian ini berlokasi di

laboratorium Tata Busana program studi

Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Syiah Kuala. Waktu penelitian dalam proses

pengumpulan lebih kurang 8 minggu, dan

akan diselesaikan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

Objek dalam penelitian ini adalah

kain perca dalam kegunaannya sebagai bahan

dasar pembuatan tas makrame.

Pengumpulan data dilakukan dengan

dokumentasi, kepustakaan, dan eksperimen.

Analisis data dilakukan berdasarkan

metode yang digunakan, data hasil penelitian

ini bersifat deskriptif kualitatif. Dilakukan

pengamatan dan memperoleh data dari

eksperimen kemudian dikumpulkan untuk

diolah dalam bentuk kualitatif, kemudian

disimpulkan sebagai informasi, dirangkumkan

dan dengan pembuatan produk baru serta

dengan teori yang mendukung lalu menarik

kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Eksperimen pembuatan tas mukena

dengan teknik makrame dari bahan kain perca

telah dilakukan secara sistematis dan

berdasarkan desain yang telah dipilih oleh

penulis melalui konsultasi kepada dosen

pembimbing.

1 Pembuatan Tas Mukena Dengan Teknik

Makrame Dari Bahan Kain Perca

Tas mukena dengan teknik makrame

meurpakan tas mukena yang menggunakan

simpul makrame dari bahan kain perca

sebagai bahan dasar pembuatan tas. Adapun

tas mukena yang umumnya beredar dipasaran

adalah tas dari bahan kain katun atau jenis

kain lainnya dengan bentuk dasar persegi

serta tali tas yang pula terbuat dari bahan kain

serta penutup tas berupa kancing.

Pada penelitian ini penulis membuat

tas mukena yang merupakan hasil modifikasi

dari penggunakan kain perca sebagai bahan

dasar serta perpaduan berbagai macam simpul

makrame sebagai bahan utama tas yang juga

berfungsi sebagai hiasan pada tas mukena.

.2 Teknik Membuat Tas Mukena dengan

Teknik Makrame Dari Bahan Kain Perca

Penulis melakukan empat buah

eksperimen menggunakan empat desain yang

berbeda untuk mendapatkan empat buah tas

mukena dengan teknik makrame yang

berbeda. Adapun langkah-langkah pembuatan

tas mukena dengan teknik makrame dari

bahan kain perca yang dieksperimenkan di

laboratorium Tata Busana Program Studi

Pendidikan Kesejahteraan Keluarga , Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Syiah Kuala adalah sebagai berikut:

1. Tas Mukena Dengan Teknik Makrame

Dari Bahan Kain Perca Model I

Page 4: PEMBUATAN TAS MUKENA DENGAN TEKNIK MAKRAME …

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA VOLUME 3 NOMOR 3 AGUSTUS 2018 Hal: 51-63

54

Gambar 1.1: Desain Tas Mukena Model I

Kreasi Penulis

Desain tas mukena model 1 dibuat

dengan simpul jangkar pada bagian bibir tas

dan simpul mahkota cina pada bagian badan

tas yang juga berfungsi sebagai hiasan tas

makrame. Tas mukena ini keseluruhannya

terbuat dari makrame tanpa penambahan kain

lainnya sebagai bahan utama. Tas mukena

model 1 ini dilengkapi dengan gagang tas

yang terbuat dari bahan rotan dengan bentuk

setengah lingkaran yang senada dengan tas

mukena. Bagian bibir tas terdapat resleting

yang berfungsi sebagai penutup tas, serta

penambahan furing pada bagian dalam tas

untuk menunjang bentuk dan tampilan tas

mukena.

Berikut ini merupakan tahapan

pembuatan tas mukena dengan teknik

makrame dari bahan kain perca model I:

1. Pengguntingan kain perca menjadi bagian

kecil berukuran lebar dua cm dengan

panjang satu m. Dapat dilihat pada

gambar 1.2

Gambar 1.2 Peneliti menggunting Kain Perca

2. Menjahit bagian sisi kain yang telah

digunting dengan ukuran setengah cm

dapat dilihat pada gambar 1.3

Gambar 1.3 Peneliti menjahit Sisi Kain dan

Menyambung Kain

3. Membalik kain yang telah dijahit

menggunakan jarum tangan untuk

kemudian menjadi sengkelit, dapat dilihat

pada gambar berikut

Gambar 1.4 Peneliti Membalik Sengkelit

4. Setelah sengkelit dibalik, langkah

selanjutnya adalah memotong sengkelit

dengan ukuran panjang 50 cm. Lipat bagi

dua tali sengkelit dengan satu sisi lebih

panjang sebagai kampuh untuk

menyambung dua sisi tali sengkelit.

Sambung bagian ujung sengkelit

menggunakan jarum tangan. Tali sengkelit

ini berfungsi sebagai dasar awal

pembuatan tas makrame, dapat dilihat pada

gambar

Gambar 1.5 : Pengukuran Panjang Tali

sengkelit yang dilakukan oleh peneliti

5. Langkah awal, ambil satu tali sengkelit,

lipat dua sama panjang dan letakkan secara

vertikal pada tali sengkelit dasar. Lipat

bagian atas sengkelit kearah dalam dan

masukkan sisa tali sengkelit kedalam tali

sengkelit yang di lipat, tarik rapat sisa tali

sengkelit. Simpul ini disebut simpul

jangkar.

Page 5: PEMBUATAN TAS MUKENA DENGAN TEKNIK MAKRAME …

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA VOLUME 3 NOMOR 3 AGUSTUS 2018 Hal: 51-63

55

Langkah 1 langkah 2

Langkah 3 Langkah 4

Gambar 1.8 : Peneliti Membuat Simpul

Jangkar.

6. Lakukan simpul jangkar yang sama pada

seluruh bagian tali sengkelit dasar secara

rapat, hingga memenuhi seluruh tali

sengkelit dasar seperti pada gambar 1.8

7.

Gambar 1.8 : Peneliti Menambah Simpul

Jangkar Yang Sama

8. Ambil dua tali sengkelit dari simpul yang

bersebelahan, lakukan langkah seperti pada

gambar 1.9 untuk membuat simpul

mahkota cina.

Langkah 1 Langkah 2

Langkah 3 Langkah 4

Langkah 5 Langkah 6

Langkah 7

Gambar 1.10 : Peneliti Membuat Simpul

Mahkota Cina

9. Ulangi langkah pembuatan simpul

mahkota cina pada setiap tali sengkelit

yang saling bersebelahan hingga seperti

gambar 1.11

Gambar 1.11 : Peneliti Melakukan

Pengulangan Simpul Mahkota Cina

10. Lakukan simpul mahkota cina pada

bagian bawah simpul yang telah ada

dengan melompati satu simpul mahkota

cina dengan jarak dua cm dibawah simpul

Page 6: PEMBUATAN TAS MUKENA DENGAN TEKNIK MAKRAME …

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA VOLUME 3 NOMOR 3 AGUSTUS 2018 Hal: 51-63

56

mahkota cina pertama, seperti pada gambar

1.12

Gambar 1.12 : Peneliti Melakukan Simpul

Mahkota Cina Pada Baris ke dua

11. Langkah selanjutnya memberi lilitan pada

simpul mahkota cina yang telah di buat.

Beri lilitan pada kedua sisi tali sengkelit

dengan cara saling berhadapan, dapat

dilihat pada gambar 1.14

Langkah 1 Langkah 2

Langkah 3 langkah 4

Gambar 1.14 : Peneliti Melanjutkan Langkah

Melilit Simpul Mahkota Cina

12. Ulangi langkah melilit di atas pada

semua tali sengkelit seperti terlihat pada

gambar 1.15

Gambar 1.15 : Peneliti Melilit Simpul

Mahkota Cina

13. Balik makrame yang telah selesai dan

ikat tali makrame secara berhadapan

antara bagian muka dan bagian belakang

makrame, ikatan ini berfungsi sebagai

dasar tas makrame, seperti pada gambar

1.16

Gambar 1.16 Peneliti Membalik dan

Mengikat Makrame

14. Potong tali sengkelit dengan menyisakan

satu cm dan rapikan sisa tali sengkelit

dengan membakarnya menggunakan

korek api seperti pada gambar 1.17

Gambar 1.17: Peneliti Memotong dan

Merapikan Sisa Tali Sengkelit

15. Gunting kain puring dengan ukuran yang

sama seperti makrame dengan

melebihkan kampuh, seperti terlihat pada

gambar 1.18

Gambar 1.18 : Peneliti Menggunting Kain

Lapisan

16. Tas makrame dengan bahan kain perca

yang telah diselesaikan ini kemudian

Page 7: PEMBUATAN TAS MUKENA DENGAN TEKNIK MAKRAME …

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA VOLUME 3 NOMOR 3 AGUSTUS 2018 Hal: 51-63

57

dikonsultasikan kepada dosen

pembimbing untuk mendapatkan

masukan dan saran. Dosen pembimbing

memberikan masukan berupa

penggantian warna kain lapisan dari yang

semula berwarna cream menjadi warna

merah agar tas terlihat lebih menarik,

mengganti tali tas yang semula dari bahan

kain perca menjadi gagang yang tebuat

dari kayu atau rotan, serta menambahkan

resleting pada bagian bibir tas. Berikut

merupakan gambar awal tas makrame

sebelum mendapat perubahan.

Gambar 1.19 : Hasil Awal Tas Mukena

Dengan Teknik Makrame Model I

17. Gunting kain utama dengan pola sebagai

berikut dengan melebihkan kampuh dua

cm. Kain ini berfungsi sebagai bahan

bantuan untuk menyatukan gagang tas

dengan tas makrame. Seperti pada

gambar berikut

Gambar 1.20 : Peneliti Membuat Pola Kain

Penyangga Gagang Tas

Gambar 1.21: Peneliti Menggunting Kain

Penyangga Tas

18. Jahit kecil bagian atas kain lalu satukan

kedua bagian sisi kain dan masukkan

gagang tas yang terbuat dari kayu seperti

pada gambar

Gambar 1.22 : Peneliti Menjahit Kecil Sisi

Kain

19. Satuan bagian kain gagang dengan kain

lapisan. Selanjutnya satukan bahan

lapisan ke bahan utama dengan menyetik

kecil pada bagian tepi makrame.

Gambar 1.23: Peneliti Memasangan Gagang

Tas

20. Berikut merupakan hasil perubahan pada

eksperimen pertama.

Gambar 1.24 : Hasil Perubahan Pada Tas

Mukena

21. Setelah melalukan perubahan pada tas

makrame model I, selanjutnya tas

Page 8: PEMBUATAN TAS MUKENA DENGAN TEKNIK MAKRAME …

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA VOLUME 3 NOMOR 3 AGUSTUS 2018 Hal: 51-63

58

mukena kembali dikonsultasikan kepada

pembimbing. Pembimbing memberikan

masukan lain berupa penggantian gagang

yang semua berbentuk bulat dari bahan

kayu menjadi gagang berbentuk setengah

lingkaran yang terbuat dari bahan rotan.

Saran pembimbing untuk mengganti

gagang ini didasarkan pada

ketidaksesuaian ukuran gagang yang

sebelumnya terlihat tidak cocok dengan

ukuran tas makrame. Berikut merupakan

gambar hasil akhir setelah tas mukena

mendapat perubahan:

Gambar 1.25: Hasil Akhir Tas Mukena Model

I

2. Tas Mukena Dengan Teknik Makrame

Dari Bahan Kain Perca Model II

Desain tas mukena model II yaitu

seperti pada gambar berikut:

Gambar 2.1 : Desain Tas Mukena Model 2

Kreasi Penulis

Desain tas mukena model 2 dibuat

dengan simpul jangkar pada bagian awal

makrame dan simpul pipih pada bagian badan

tas dengan volume yang lebih rapat dan tebal.

Tas mukena model 2 ini dipadukan dengan

bahan kain balotelli untuk menambah variasi

dalam pembuatan tas mukena dengan teknik

makrame dari bahan kain perca. Tas mukena

ini memiliki tiga potongan dasar. Penggunaan

makrame terletak pada bagian tengah badan

tas berbentuk segitiga dengan variasi warna

yang menarik. Tas ini dilengkapi dengan tali

tas yang terbuat dari bahan kain yang di

potong menyatu dengan badan tas bagian atas.

Bagian bibir tas dilengkapi dengan resleting

sebagai penutup serta penambahan furing

pada bagian dalam tas.

1. Langkah pertama yaitu dengan membuat

pola tas yang akan dieksperimenkan

dengan ukuran dan bentuk yang jelas dan

mudah dipahami. Potong busa ati sesuai

dengan pola tampa menambahkan

kampuh.

2. Langkah selanjutnya yaitu menempelkan

busa ati yang telah di potong sesuai pola

pada bahan utama dengan menggunakan

lem cap kambing.

Gambar 2.5 : Peneliti Menempelkan Busa Ati

Ke Bahan Utama

3. Tahap selanjutnya yaitu menggunting

bahan utama sesuai busa ati dengan

melebihkan kampuh pada setiap sisi pola

sebesar 1cm.

Gambar 2.6 : Peneliti Menggunting Bahan

Utama

4. Pada bagian bahan puring berilah lapisan

berupa vislin tipis dengan menyetrikanya

terlebih dahulu.

Gambar 2.7 : Peneliti Menggunting Bahan

Lapisan

Page 9: PEMBUATAN TAS MUKENA DENGAN TEKNIK MAKRAME …

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA VOLUME 3 NOMOR 3 AGUSTUS 2018 Hal: 51-63

59

5. Satukan badan tas bawah bagian depan

dan bagian belakang, pula badan tas

bagian atas depan dan belakang dengan

mesin jahit. Selanjutnya jahit bagian alas

tas ke badan tas bagian bawah.

Gambar 2.8: Peneliti Menjahit Sisi Badan Tas

Dan Bahan Lapisan

6. Gunting kain bahan utama dengan lebar

empat cm dan panjang 24cm sebanyak

dua lembar. Jahitkan ke bagian tepi

resleting dengan bagian kampuh

menghadap kedalam.

Gambar 2.9 : Peneliti Menggunting dan

Menjahit Bahan Kain Bagian Bibir Resleting

7. Pada tahapan ini pengerjaan bahan utama

dan bahan puring telah selesai.

Selanjutnya penulis melanjutkan cara

pembuatan makrame yang merupakan

bagian dari bahan utama.

8. Langkah pertama adalah menggunting

kain perca dengan ukuran panjang satu m

dan lebar dua cm. Kain perca yang

digunakan yaitu kain sifon terdiri dari dua

warna yaitu pink dan biru, seperti pada

gambar 2.10

Gambar 2.10 : Peneliti Menggunting Kain

Perca Untuk Model Tas Makrame II

9. Jahit bagian sisi kain perca dengan lebar

0,5 cm dan sambung bagian kain perca

yang tidak mencukupi panjang yang di

butuhkan seperti pada gambar 2.11

Gambar 2.11: Peneliti Menjahit Sisi dan

Menyambung Kain Perca

10. Balik kain perca yang telah dijahit hingga

menjadi sengkelit, seperti terlihat pada

gambar 2.12

Gambar 2.12 : Peneliti Membalik tali

sengkelit

11. Langkah selanjutnya adalah membuat

simpul pipih dengan menggunakan kedua

warna tali sengkelit seperti terlihat pada

gambar berikut

Langkah 1 Langkah 2

Langkah 3 Langkah 4

Langkah 5 Langkah 6

Page 10: PEMBUATAN TAS MUKENA DENGAN TEKNIK MAKRAME …

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA VOLUME 3 NOMOR 3 AGUSTUS 2018 Hal: 51-63

60

Gambar 2.13 : Peneliti Membuat Simpul

Pipih

12. Ulangi langkah pembuatan simpul pipih

diatas pada seluruh pasangan tali

sengkelit dengan warna biru dan pink.

Seperti gambar:

Gambar 2.14 : Peneliti Membuat Simpul

Pipih

13. Hubungkan antara satu simpul pipih

dengan simpul lainnya menggunakan

simpul pipih hingga menghasilkan warna

yang sebaliknya.

Gambar 2.15 : Peneliti membuat Simpul Pipih

14. Ulangi langkah diatas pada seluruh tali

sengkelit dengan variasi warna pink dan

biru pada setiap baris makrame hingga

terbentuk pola segitiga seperti pada pola

tas mukena. Setelah seluruh simpul

selesai, potong sisa kain perca dengan

melebihkan dua cm sebagai kampuh.

Dapat dilihat pada gambar berikut ini

Gambar 2.17 : Pembuatan Simpul Pipih

15. Satukan makrame ke bagian badan tas

dengan menjelujur terlebih dahulu untuk

memudahkan proses penjahitan dengan

menggunakan mesin jahit.

Gambar 2.18 : Peneliti Menyambungkan

Makrame Pada Bagian Badan Tas

16. Tahap selanjutnya yaitu menyambungkan

bahan utama tas pada bahan lapisan tas

dengan menjahitkan kecil pada bagian

tepi tas mukena.

Gambar 2.19 : Peneliti Menyatukan Bahan

Lapisan Dan Bahan Utama

17. Setelah keseluruhan tahapan membuat tas

mukena dengan teknik makrame dari

bahan kain perca dilakukan, selanjutnya

penulis berkonsultasi ke dosen

pembimbing. Dosen pembimbing

memberikan masukan berupa

penambahan mutiara dengan warna

senada pada bagian sisi makrame. Hasil

akhir dari tas mukena dapat di lihat pada

gambar berikut.

Page 11: PEMBUATAN TAS MUKENA DENGAN TEKNIK MAKRAME …

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA VOLUME 3 NOMOR 3 AGUSTUS 2018 Hal: 51-63

61

Gambar 2.20 : Hasil Perubahan Pada Tas

Mukena Model II

Pembahasan

1. Mendesain Tas Mukena Dengan Aplikasi

Makrame Dari Bahan Kain Perca

Perpaduan warna yang diambil

dalam pembuatan tas mukena dengan teknik

makrame ini adalah berdasarkan warna

analogus juga menjadi dasar desain tas

mukena dengan aplikasi makrame. Warna

termasuk salah satu unsur keindahan dalam

seni dan desain selain unsur-unsur visual

lainnya (Sulasmi, 1989). Tas mukena dengan

aplikasi makrame didesain dengan gaya

simestris dimana kedua sisi depan dan

belakang tas dapat digunakan dan memiliki

tampilan yang sama. Ching (1994)

mengatakan bahwa keseimbangan simetris

(formal) adalah keseimbangan yang dicapai

dengan bobot visual sama terhadap satu titik

pusat atau garis imajiner, seimbang dalam

bentuk, warna, dan tekstur. Kaitannya penulis

membuat tas mukena dengan memperhatikan

keseimbangan simestris adalah berkaitan

dengan kenyataan bahwa bentuk simetris

mudah terlihat oleh kasat mata sehingga

mampu menarik perhatian pengguna tas

mukena.

Desain tas mukena model I berupa tas

mukena berukuran panjang 24cm dengan

lebar 26cm. Pilihan warna yang digunakan

yaitu perpaduan bahan warna merah sebagai

bahan lapisan dan bahan warna cream dengan

motif bunga berwarna merah, kuning, orange

dan hijau sebagai bahan utama, serta gagang

tas berwarna kuning kecoklatan merupakan

bagaian dari warna analogus. Warna analogus

merupakan kombinasi dari warna-warna yang

berdekatan. Keseluruhan bagian badan tas

mukena model I terbuat dari simpul makrame

yaitu simpul mahkota cina yang dipedukan

dengan lilitan memutar saling berhadapan

sehingga membentuk makrame yang sama

pada kedua sisi badan tas. Dipadukan dengan

gagang tas yang terbuat dari rotan berbentuk

setengah lingkaran menambah nilai keindahan

tas mukena.

Desain tas mukena model II didesain

dengan memadukan antara simpul makrame

dengan bahan kain lainnya agar didapatkan

model tas mukena yang bervariasi juga

memiliki nilai keindahan makrame. Tas

mukena didesain dengan tali yang menyatu ke

badan tas tanpa potongan. Adapun warna

yang dipilih adalah hijau tosca sebagai bahan

dasar tas mukena dan perpaduan warna biru

muda dan pink muda sebagai makrame yang

terletak pada bagian tengah badan tas.

2. Mengaplikasikan Macam Simpul Makrame

Yang Dapat Diciptakan Dalam Membuat

Tas Mukena.

Terdapat banyak sekali simpul

makrame yang telah ditemukan sejak zaman

dahulu. Simpul-simpul ini kemudian di

rangkai dan divariasikan hingga

menghasilkan suatu karya kerajinan yang

dapat dinikmati keindahannya. Saraswati

(1998:1) mengemukakan bahwa makrame

berasal dari bahasa arab Mucharam artinya

susunan kisi-kisi sedangkan kata makrame

dari Turki yang berarti rumbai-rumbai atau

Migrama yang artinya penyelesaian

(penyempurnaan) garapan lap dan selubung

muka dengan simpul. Jadi dapat dikatakan

bahwa pengertian makrame yaitu hasil

kerajinan kriya tekstil dengan teknik simpul

yang menggunakan tali atau benang.

Aplikasi identik dengan keunikan,

setiap keunikan dihasilkan dari emosi yang

bergejolak dan berbeda dalam diri setiap

manusia (Lusia, 2011). Dalam pembuatan tas

mukena dengan teknik makrame dapat

digunakan beberapa jenis simpul diantaranya

simpul jangkar, simpul pipih, simpul mahkota

cina, simpul lilitan, dan simpul pipih ganda.

Simpul-simpul ini kemudian di padukan satu

sama lainnya untuk menciptakan suatu karya

kerajinan makrame dari bahan kain perca.

Tahapan eksperimen dimulai dengan

menggunting kain perca dengan ukuran dua

cm dan panjang satu meter. Tahap selanjutnya

yaitu menjahit bagian sisi kain perca dengan

lebar 0,5cm. Setelah semua bagian kain perca

terjahit, selanjutnya adalah membalik kain

perca hingga menjadi sengkelit. Sengkelit ini

kemudian dirangkai dalam simpul-simpul

makrame yang telah lebih dulu ditetapkan,

yaitu simpul jangkar pada bagian bibir tas dan

simpul mahkota cina pada bagian badan tas

hingga ke bagian bawah tas. Selipkan simpul

Page 12: PEMBUATAN TAS MUKENA DENGAN TEKNIK MAKRAME …

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA VOLUME 3 NOMOR 3 AGUSTUS 2018 Hal: 51-63

62

lilitan pada setiap bagian simpul mahkota cina

secara berhadapan. Tahap terakhir dalam

pembuatan makrame adalah membalik kearah

dalam lalu mengikat ujung tali sengkelit

dengan cara saling berhadapan. Gunting sisa

tali sengkelit dengan menyisakan dua cm

sebagai kampuh. Bakar ujung tali sengkelit

yang telah digunting untuk menghindari

adanya tiras serat kain. Hasil awal tas

makrame kemudian dikonsultasikan kepada

dosen pembimbing dan mendapati masukan

berupa perubahan pada warna bahan lapisan

yang semula berwarna cream menjadi merah.

Lalu perubahan pada gagang tas yang

awalnya terbuat dari bahan kain menjadi

gagang yang terbuat dari bahan rotan, serta

penambahan resleting pada bagian bibir tas

sebagai penutup tas.

Selanjutnya peneliti melakukan

perubahan pada tas mukena dengan

menambahkan resleting. Lanjutkan dengan

menghubungkan gagang tas pada bagian sisi

tas dengan lebih dulu memperhatikan

keseuaian dan keseimbangan bentuk tas

makrame. Tahap terakhir yaitu tahap

finishing, yaitu memeriksa kembali hasil

simpul makrame, menggunting sisa-sisa

benang, dan merapikan bagian lainnya.

Setelah tas mukena selesai dikerjakan

selanjutnya peneliti melakukan pengujian

kepada wanita dewasa, dan melakukan

pengambilan gambar dokumentasi sebagai

hasil akhir esperimen pembuatan tas mukena

dengan teknik makrame dari bahan kain perca

model I.

Desain tas mukena model II

memiliki ukuran panjang tali tas 30 cm,

panjang badan tas 30 cm dengan lebar 30 cm.

Adapun bahan yang digunakan yaitu chiffon

sebagai bahan utama pembuatan simpul

makrame dengan perpaduan warna biru muda

dan pink muda, serta kain balotelli berwarna

hijau tosca sebagai bahan dasar tas. Simpul

yang digunakan yaitu simpul pipih yang

dibuat secara rapat dan berdempetan dengan

variasi warna biru muda dan pink muda yang

berselangan antar baris.

Tahap awal pembuatan tas mukena

model II yaitu pengguntingan pola tas

mukena. Gunting bahan busa ati mengikuti

bentuk pola tanpa menambahkan kampuh,

kecuali pada bagian tali tas mukena yang

tidak menggunakan busa ati. Tempelkan

guntingan busa ati pada bahan utama tas

dengan menggunakan lem cap kambing.

Setelah lem kering, potong bahan utama

mengikuti bentuk busa ati dengan melebihkan

kampuh sebesar dua cm pada setiap bagian

sisi kain. Tahap selanjutnya yaitu

menyambungkan sisi badan tas . Sambung

pula bahan lapisan tas beserta resleting dan

alas tas. Setelah bahan utama tas selesai

disambung, selanjutnya adalah tahap

pembuatan makrame.

Gunting kain perca dengan ukuran

lebar dua cm dengan panjang satu meter, jahit

bagian sisi, dan balik hingga menjadi tali

sengkelit. Ambil tali sengkelit secara

berpasangan biru muda dan pink muda,

lakukan simpul pipih dengan warna biru pada

baris pertama. Sambungkan semua simpul

pipih dan lanjutnya pada bagian baris

selanjutnya hingga membentuk pola segitiga.

Potong sisa tali sengkelit dengan melebihkan

dua cm sebagai kampuh. Tahap selanjutnya

yaitu menggabungkan makrame pada bagian

badan tas bagian atas dan badan tas bagian

bawah. Dilanjutkan dengan menyatukan

bagian utama tas dengan bagian lapisan

dengan cara menyetikkan kecil pada sisi bibir

dan tali tas.

Tas mukena model II yang telah

selesai dikerjakan kemudian diperlihatkan

kepada dosen pembimbing untuk

dikonsultasikan dan mendapatkan masukan

berupa penambahan mutiara dengan warna

biru dan pink pada bagian sisi serta bagian

bawah makrame. Setelah semua masukan

untuk perbaikan selesai dikerjakan,

selanjutnya peneliti melakukan pengujian

kepada wanita dan mendokumentasikan hasil

akhir tas mukena dengan teknik makrame dari

bahan kain perca model II.

SIMPULAN

Berdasarkan kesimpulan dan analisis

data dalam penelitian eksperimen ini dapat

diambil beberapa kesimpulan yaitu:

1. Mendesain tas mukena dengan teknik

makrame perlu memperhatikan bentuk dan

keguaan tas mukena, yaitu haruslah mudah

untuk digunakan dalam kehidupan sehari-

Page 13: PEMBUATAN TAS MUKENA DENGAN TEKNIK MAKRAME …

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA VOLUME 3 NOMOR 3 AGUSTUS 2018 Hal: 51-63

63

hari. Hal lainnya yang harus diperhatikan

yaitu perpaduan warna yang sesuai, bahan

kain tas, serta pilihan dan variasi simpul

makrame yang digunakan.

2. Penerapan teknik makrame pada tas

mukena dilakukan dengan pemilihan

simpul makrame yang cocok digunakan

dalam pembuatan tas, yaitu simpul jangkar,

pipih, mahkota cina, dan lilitan. Adapun

bahan yang digunakan yaitu chiffon

sebagai bahan dasar makrame yang

digunting kecil dan dijahit sisi sehingga

membentuk tali sengkelit. Bahan chiffon

dipilih dengan mempertimbangan

kelenturan rekstur kain yang mudah untuk

dilakukannya simpul makrame. Bahan

dasar tas lainnya yaitu bahan balotelli yang

digunakan sebagai bahan utama tas yang

kemudian di padukan dengan makrame.

3. Pada penelitian ini penulis telah mendesain

empat tas mukena dengan teknik makrame

dari bahan kain perca dengan dua desain

yang dieksperimenkan.

SARAN

1. Penulis menyarankan kepada mahasiswa

untuk memperluas pengetahuan tentang

seni kerajinan tangan, mampu menguasai

dan menggunakannya dalam kehidupan,

serta memanfaatkan keterampilan yang ada

untuk kehidupan sehari-hari.

2. Kepada mahasiswa agar lebih kreatif

dalam mengembangkan kerajinan

makrame dan dapat mengaplikasikannya

pada berbagai benda pakai lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Ching, Franciss. D.K 1994. Arsitektur: bentuk

ruang dan susunannya. Jakarta :

Erlangga.

Fidh, Umi. 2015. Tas dan Dompet. Jakarta:

Kriya Pustaka.

Indah Asriyani. 2013. Inspirasi Macrame.

Surabaya : Tiara Aksa

Hariyani Lusia. 2001. Desain Aplikasi Kain

Perca. Surabaya: Tiara Aksa.

Nana Syaodih Sukmadinata. 2014.Metode

Penelitian Pendidikan. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya.

Saraswati. 1998. Seni makrame jilid I, II dan

III. Jakarta:Bhatara Karya Aksa