pembuatan roda gigi
DESCRIPTION
shareTRANSCRIPT
http://cns-teknikcandra.blogspot.com/2012/01/roda-gigi-lurus.html
PEMBUATAN RODA GIGI
RODA GIGI LURUS
A. PENGEFRAISAN RODA GIGI LURUS1. System setandar pembuatan roda gigi:
System modul System diameter pitch dan circular pitch
A. System modulNegara yang memakai system ini adalah Negara yang memakai satuan metric diantaranya : Nederland, japan, jerman demikian juga Negara yang menganut system ISO. Modul adalah kepeendekan dari modulus yaitu perbandingan antara diameter jarak bagi dan jumlah giginya.
M= D/Z
M= modulD= diameter jarak bagiZ= jumlah gigi
B. System diameter pitch dan circural pitchSystem ini digunakan sebagian Negara amerika dan eropa yang menggunakan satuan inchi Diameter pitch adalah perbandingan jumlah gigi dengan ukuran diameter jarak bagi dalam satuan inchi.
Dp= Z / D”
Circural pitch adalahjarak antara gigi dalam satuan inchi.Jika diameter lingkaran jarak bagi mempunyai ukuran D dalam satuan inchi dengan jumlah gigi Z buah gigi maka circular pitch
PERHITUNGAN RODAGIGI LURUS.
1. MODUL GIGI (M)M=D/ZD=diameter jarak bagiZ=jumlah gigi
2. DIAMETER JARAK BAGI (D)D=M x Z
3. TINGGI KEPALA GIGI (HK)HK= 1 x M
4. DIAMETER KEPALA GIGI (DK)DK=M.(Z+2)
5. TINGGI KAKI GIGI (HF)HF= 1,5 x M NENHF=1,166 x M DIN
6. DIAMETER KAKI GIGI (DK) DK=M.(Z+2)
1. TINGGI KAKI GIGI (HF) HF= 1,5 x M
DIAMETER KAKI GIGI (DF)
DF= M.(Z – 2,5)
1. JARAK ANTARA POROS (A)
A= D1-D2 A= M.(Z1 + Z2)
2 2
1. ANGKA TRANSMISI (I)I= Z2 Z1
1. LEBAR GIGI (B)B= (6 sampai 8). M roda gigi di buat kasarB= (10 sampai 15). M roda gigi di buat normalB= (15 sampai 30). M roda gigi di buat halus
1. TEBAL PELEK (K) K = < 1,5 x M
KEPALA PEMBAGI
Kepala pembagi berfungsi untuk membagi benda kerja menjadi bagian yang sama besar. Macam – macam kepala pembagi :1. Kepala pembagi dengan plat pembagi.2. Kepala pembagi dengan penggerak roda gigi cacing dan ulir cacing.3. Kepala pembagi dengan roda gigi cacing dan poros cacing yang di lengkapi dengan piring pembagi.4. Kepala pembagi universal.5. Kepala pembagi dengankelengkapan optic.
A. KETERANGAN KEPALA PEMBAGI DENGAN RODA GIGI CACING DAN POROS CACING YANG DI LENGKAPI PIRING PEMBAGI Roda gigi cacng dan ulir cacing mempunyai perbandingan 40 : 1 artinya jika engkol diputar 40 putaran maka roda gigi cacing baru berputar 1 kali putaran sehingga untuk pembagian keliling Z bagian diperlukan putaran engkol sebanyak N putaran.
N = 40 / Z
N = putaran engkol .Z = jumlah pembagi yang di perlukan.40 = angka pembandingan transmisi.
Piring pembagi
Piring pembagi mempunyai lubang pembagi yang di lengkapi gunting pembatas .
Table jumlah lubang piring pembagi
SERI A SERI B
1 2 1 2 330 69 38 77 15 21 3741 81 42 87 16 23 3943 91 47 93 17 27 4148 99 49 111 19 29 4351 117 53 119 19 31 4757 - 59 - 20 33 49
1. PEMBAGIAN DENGAN KEPALA PEMBAGI.
A. PEMBAGIAN SECARA LANGSUNG. Adalah pembagian yang menggunakan piring pembagi dengan jumlah lubang tertentu. Jumlah pembagi langsung tergantung dengan jumlah lubang pada piring pembagi yang digunakan. Putaran engkol pada piring pembagi langsung dapat dihitung dengan persamaan :N = 40/ ZN = PETARAN ENGKOLZ = JUMLAH PEMBAGI40 = TETAPAN
Contoh :1. Diket : z = 64 gigi
Ditanya : N & piring pembagi . . . . ?Jawab :N = 40/ ZN = 40 / 64 GIGIN = 10 / 16 putaranArtinya :engkol di putar 10 bagian dari piring pembagi yang jumlah lubangnya 16.
B. PEMBAGIAN TIDAK LANGSUNG.Jika pembagian secara langsung tidak biasa dilaksanakan misalnya kita akan membuat roda gigi
yang mempunyai gigi 97 gigi . Maka perhitungan pembagian langsung : N = 40 /Z
N = 40 / 97
Lihat piring pembagi seri A1, A2, B1, B2, dan B3.Piring pembagi yang mempunyai lubang 97 tidak ada, jadi kita harus menghitung secara tidak
langsung dengan menggunakan roda gigi tambahan untuk memutar piring pembagi kearah ber lawanan / searah putaran engkol dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut :
N = 40 / ZU = Z1 – Z (40 / Z)
N = putaran engkolZ1 = jumlah pembagi yang di misalkan.Z = jumlah pembagi yang seharusnya (-) putaran engkol berlawanan arah putaran dengan putaran engkol. Begitu sebaliknya.
Dari rumus di atas akan didapat angka yang menunjukkan jumlah roda gigi tambahan yang harus di gunakan.Roda gigi pada kepala pembagi sebagai roda – roda persediaan mempunyai seri sebagai:
Seri dan jumlah roda gigi1 2 3 4
24 86 24 56 24 48 100 24 48 7624 100 24 64 28 56 127 28 49 7828 127 28 72 30 64 30 56 8032 32 86 32 68 32 60 8440 36 100 39 72 36 64 8648 40 127 40 76 37 66 9056 44 44 86 40 68 9664 48 48 96 48 72 10072
ContohZ = 73 gigiUmpama z = 80 sehingga putaran engkolnya N = 40 / Z1 = 40 / 80 = 4 / 8 = 8 / 16 putaran.Roda gigi tambahnya adalah :U = Z1 – Z (40 / Z 1)U = 80 – 73 (40 / 80)U = 7 (40 / 80)U = 280 / 80 = 28 / 8U = 84 / 24Jadi Z1 = 84 Z2 = 24
GIGI RACK
Gigi reck adalah batang gigi yang berfungsi untuk merubah gerak ber putar menjadi gerak lurus.
Contoh pemakaian gigi reck terdapat pada mesin bor tegak, mesin bubut dan lain – lain. Gigi reck selalu berpasangan dengan roda gigi lurus. rumus untuk menentukan dimensi gigi rack dengan salah satu diantara 2 sistem standard roda gigi yaitu:1. System modul2. System diameter pitch.
1. System modul Kepala gigi (ha)
Ha = 1 x m Kaki gigi (hi)
Hi = 1,25 x m Tusuk gigi (p)
P = Tebal gigi (tg)
tg =1,5708 x m Panjang batang gigi (lg)
Lg = Dalam gigi (hg)
Hg = 2,25 x m
2. System diameter pitch Ha = 1/dp Hi = 1,157 /dp
P =
Tg = 1,5708 / dp
Hg = 2,157 / dp
Lg =
Menentukan pisau frais pada helixsNe =
Contoh:
1. Rencanakan roda gigi reck dan roda gigi lurus bila dikketahuiM = 2Z lurus = 22Z rack = 12Lg = 1500 mm
GIGI RACK1. Kepala gigi (ha) 4. Kaki gigi (hi)
Ha = 1 x m Hi = 1,25 x mHa = 1x2 hi = 1,25 x 2Ha = 2 mm hi = 2,50 mm
2. Tebal gigi (tg) 5. Tusuk gigi (p)tg =1,5708 x m P = tg = 1,5708 x 2 p = 3,14 . 2tg = 3,1416 mm p= 6,28 mm
3. Dalam gigi (hg) 6. Panjang batang gigi (lg)Hg = 2,25 x m Lg = Hg = 2,25 x 2 lg = 3,14 x 2 x 12Hg = 4,50 mm lg = 74,36 mm
RODAGIGI LURUS.1. Tinggi kepala gigi (hk) 4. Tinggi kaki gigi (hf)
Hk = 1 x m hf = 1,25 x mHk = 1 x 2 hf = 1,25 x 2Hk = 2 mm hf = 2,50 mm
2. Diameter kepala gigi (dk) 5. Diameter kaki gigi (df)Dk = m (z + 2) df = d – 2,5 . mDk = 2 (22 + 2) df = 44 – 2,5 . 2Dk = 48 mm df = 39 mm
3. Diameter jarak bagi (d) 6. Tinggi gigi (h)D = m x z h = hk + hfD = 2 x 22 h = 2 + 2,50D = 44 mm h = 5 mm
Diposkan oleh CANDRA di 10.40
IDENTITAS DAN KARAKTERISTIK RODA GERINDA
IDENTITAS DAN KARAKTERISTIK RODA GERINDA
Identitas dan spesifikasi sangat berpengaruh dalam memilih roda gerinda. Kedua hal ini digunakan untuk menentukan dan menyesuaikan dengan karakteristik benda yang akan digerinda.
1. Identitas Identitas memuat jenis bahan asah, ukuran butiran bahan asah, tingkat kekerasan susunan butiran bahan asah, jenis bahan perekat.
Contoh : A 24 S BF
Artinya : A adalah jenis bahan asah yaitu oksida aluminium 24 adalah ukuran butiran bahan asah yaitu kasar S adalah jenis perekat yaitu silikat BF adalah kode yang dikeluarkan oleh pabrik
2. Spesifikasi Spesifikasi memuat ukuran dan bentuk roda gerinda
Contoh : 100 x 6 x 16,0
Artinya : 100 adalah diameter luar roda gerinda 6 adalah ketebalan roda gerinda 16,0 adalah diameter dalam roda gerinda
Keterangan lain untuk membantu memilih roda gerinda:
- Jenis Bahan AsahA - Aluminium Oxide (oksida aluminium)B – Silicone Carbide ( Karbida silisium)C – Diamon (intan)
- Ukuran Butiran Bahan Asah Kasar : 12 14 16 20 24Sedang : 30 36 45 56 60Halus : 70 80 90 100 120Sangat halus : 150 180 220 240Tepung : 280 320 400 500 800 1200Ukuran butiran yaitu banyaknya butiran tiap inchi.
- Tingkat KekerasanSangat lunak : D E F GLunak : H I J KSedang : L M N OKeras : P Q R SSangat keras : T U V W
- Susunan Butiran Bahan AsahRapat : 0, 1, 2, 3Sedang : 4, 5, 6Renggang : 7, 8, 9, 10, 11, 12Yang dimaksud susunan butiran bahan asah pada suatu roda gerinda yaitu jarak antara butiran – butiran bahan asah yang terdapat pada roda gerinda.
- Jenis Bahan PerekatV = Vitrified (tembikar)S = Silicate (silikat)R = Rubber (karet)E = Shellac (embalau)
Diposkan oleh CANDRA di 21.44