pembuatan komik fisika tentang kemagnetan sebagai media ... · komik fisika, membuat rpp dengan...

19
1 PEMBUATAN KOMIK FISIKA TENTANG KEMAGNETAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN Otha Supa # , Marmi Sudarmi, Alvama Pattiserlihun Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia Email : [email protected] (#) Abstrak Dari pengalaman ketika mengikuti kuliah ternyata banyak mahasiswa yang tidak bisa menggunakan kompas dan peta. Padahal teori–teori itu sudah banyak di buku–buku, berarti informasi berupa tulisan masih kurang dapat dipahami. Komik adalah suatu bacaan yang ringan dan digemari oleh kalangan remaja dan anak–anak, karena komik merupakan bacaan yang penuh dengan imajinasi dan gambar–gambar. Penelitian ini mencoba menginformasikan teori–teori yang berupa tulisan dikembangkan dalam sebuah media komik. Tujuan penelitian ini adalah membuat komik fisika, membuat RPP dengan media komik, dan membuat siswa paham tentang materi kemagnetan. Metodologi penelitian yang dilakukan adalah PTK, guru sebagai peneliti. Sampelnya adalah siswa SMP kelas VIII. Sedangkan instrumen penelitiannya adalah komik fisika, RPP, soal evaluasi dan kuisioner. Keberhasilan komik fisika ini dilihat dari jawaban siswa mengisi soal evaluasi dengan indikator keberhasilan 80% siswa mendapat nilai ≥ 70. Sedangkan kuisioner diisi siswa untuk mengetahui ketertarikan siswa belajar menggunakan komik. Kemudian lembar observasi diisi oleh observer ketika KBM berlangsung. Pada saat pengambilan data pertama nilai siswa ada yang di bawah 70 dan pembelajaran pertama dianggap gagal. Oleh karena itu dilakukan interview terhadap siswa yang mendapat nilai di bawah 70, ternyata ada sebagian komik yang belum dipahami maka perlu mengulang kembali bagian yang belum dipahami sampai siswa mengerti. Setelah melakukan dua kali uji coba komik ini berhasil membuat siswa paham tentang materi kemagnetan dan siswa tertarik untuk belajar dengan media komik. Kata kunci : komik fisika, kemagnetan I. LATAR BELAKANG MASALAH Ketika penulis mengikuti mata kuliah Dasar Proses Pembelajaran Fisika (DPPF) 2 pada semester 2 tahun 2009/2010 materi yang diajarkan tentang kemagnetan dan aplikasi penggunaannya yaitu penggunaan kompas sebagai penunjuk arah, banyak mahasiswa yang tidak bisa menggunakannya. Padahal teori–teori itu sudah banyak di buku–buku. Berarti informasi berupa tulisan kurang dipahami oleh pembaca. Komik adalah suatu bacaan ringan dan digemari oleh kalangan remaja dan anak–anak. Karena komik merupakan suatu bacaan yang penuh imajinasi dan gambar–gambar yang menggambarkan watak dan ekpresi setiap adengan yang ada dalam cerita. Mengingat bahwa ada permasalan banyak mahasiswa yang tidak bisa menggunakan kompas dan peta sebagai

Upload: others

Post on 25-Mar-2021

28 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pembuatan Komik Fisika Tentang Kemagnetan Sebagai Media ... · komik fisika, membuat RPP dengan media komik, dan membuat siswa paham tentang materi kemagnetan. Metodologi penelitian

1

PEMBUATAN KOMIK FISIKA TENTANG KEMAGNETAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

Otha Supa#, Marmi Sudarmi, Alvama Pattiserlihun Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika

Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email : [email protected](#)

Abstrak

Dari pengalaman ketika mengikuti kuliah ternyata banyak mahasiswa yang tidak bisa menggunakan kompas dan peta. Padahal teori–teori itu sudah banyak di buku–buku, berarti informasi berupa tulisan masih kurang dapat dipahami. Komik adalah suatu bacaan yang ringan dan digemari oleh kalangan remaja dan anak–anak, karena komik merupakan bacaan yang penuh dengan imajinasi dan gambar–gambar. Penelitian ini mencoba menginformasikan teori–teori yang berupa tulisan dikembangkan dalam sebuah media komik. Tujuan penelitian ini adalah membuat komik fisika, membuat RPP dengan media komik, dan membuat siswa paham tentang materi kemagnetan. Metodologi penelitian yang dilakukan adalah PTK, guru sebagai peneliti. Sampelnya adalah siswa SMP kelas VIII. Sedangkan instrumen penelitiannya adalah komik fisika, RPP, soal evaluasi dan kuisioner. Keberhasilan komik fisika ini dilihat dari jawaban siswa mengisi soal evaluasi dengan indikator keberhasilan 80% siswa mendapat nilai ≥ 70. Sedangkan kuisioner diisi siswa untuk mengetahui ketertarikan siswa belajar menggunakan komik. Kemudian lembar observasi diisi oleh observer ketika KBM berlangsung. Pada saat pengambilan data pertama nilai siswa ada yang di bawah 70 dan pembelajaran pertama dianggap gagal. Oleh karena itu dilakukan interview terhadap siswa yang mendapat nilai di bawah 70, ternyata ada sebagian komik yang belum dipahami maka perlu mengulang kembali bagian yang belum dipahami sampai siswa mengerti. Setelah melakukan dua kali uji coba komik ini berhasil membuat siswa paham tentang materi kemagnetan dan siswa tertarik untuk belajar dengan media komik. Kata kunci : komik fisika, kemagnetan

I. LATAR BELAKANG MASALAH Ketika penulis mengikuti mata kuliah Dasar Proses Pembelajaran Fisika (DPPF) 2 pada

semester 2 tahun 2009/2010 materi yang diajarkan tentang kemagnetan dan aplikasi penggunaannya yaitu penggunaan kompas sebagai penunjuk arah, banyak mahasiswa yang tidak bisa menggunakannya. Padahal teori–teori itu sudah banyak di buku–buku. Berarti informasi berupa tulisan kurang dipahami oleh pembaca.

Komik adalah suatu bacaan ringan dan digemari oleh kalangan remaja dan anak–anak. Karena komik merupakan suatu bacaan yang penuh imajinasi dan gambar–gambar yang menggambarkan watak dan ekpresi setiap adengan yang ada dalam cerita. Mengingat bahwa ada permasalan banyak mahasiswa yang tidak bisa menggunakan kompas dan peta sebagai

Page 2: Pembuatan Komik Fisika Tentang Kemagnetan Sebagai Media ... · komik fisika, membuat RPP dengan media komik, dan membuat siswa paham tentang materi kemagnetan. Metodologi penelitian

2

penunjuk arah padahal materi ini pernah dipelajari pada saat duduk dibangku sekolah menengah pertama (SMP) maka penulis mempunyai ide untuk mencoba menampilkan teori–teori yang ditulis dalam bentuk teks book ke dalam bentuk komik. Dengan harapan banyak anak–anak maupun orang dewasa senang membaca komik dan bisa belajar fisika melalui komik.

Komik fisika sebagai media pembelajaran sudah pernah diteliti oleh Petrus Ongga

dengan topik “Terapung Tenggelam” dan Silindung Ester Hanaya dengan topik “Arus Listrik” keduanya adalah mahasiswa Pendidikan Fisika, Universitas Kristen Satya Wacana.

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah :

1. Bagaimana membuat komik fisika yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran dengan topik kemagnetan.

2. Bagaimana Rancangan Proses Pembelajaran (RPP) yang menggunakan komik fisika sebagai media pembelajaran.

3. Bagaimana pemahaman siswa terhadap materi fisika tentang kemagnetan setelah membaca komik?

Tujuan dari penelitian ini adalah membuat komik yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran dengan topik kemagnetan, membuat RPPnya dan menguji pemahaman siswa terhadap materi kemagnetan setelah membaca komik.

Karena komik ini sudah pernah dibuat oleh Petrus Ongga dan Silindung Ester Hanaya, jadi penelitian ini hanya memperkaya dengan topik baru yaitu dengan pokok bahasan “Kemagnetan” . Manfaat penelitian ini bagi guru adalah sebagai referensi baru karena dapat menjadi alat bantu mengajar untuk materi kemagnetan dalam proses belajar mengajar menggunakan metode discovery . Bagi siswa adalah untuk menambah pengalaman atau wawasan baru yaitu belajar fisika menggunakan komik .

II. TINJAUAN PUSTAKA

Kemagnetan Jika magnet batang ditaburi serbuk besi atau paku- paku kecil, sebagian besar serbuk

besi maupun paku akan melekat pada kedua ujung magnet. Bagian kedua ujung magnet akan lebih banyak serbuk besi atau paku yang menempel daripada di bagian tengahnya. Hal itu menunjukkan bahwa gaya tarik magnet paling kuat terletak pada ujung-ujungnya. Ujung magnet yang memiliki gaya tarik paling kuat itulah yang disebut kutub magnet. Cara untuk menentukan jenis kutub magnet adalah dengan sebuah magnet batang yang tergantung bebas dalam keadaan setimbang, ujung-ujungnya akan menunjuk arah utara dan arah selatan bumi atau membuatnya terapung di atas air yaitu letakkan di atas sterofom. Ujung magnet yang menunjuk arah utara bumi disebut kutub utara magnet. Sebaliknya, ujung magnet yang menunjuk arah selatan bumi disebut kutub selatan magnet. Setiap magnet memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Alat yang

Page 3: Pembuatan Komik Fisika Tentang Kemagnetan Sebagai Media ... · komik fisika, membuat RPP dengan media komik, dan membuat siswa paham tentang materi kemagnetan. Metodologi penelitian

3

digunakan untuk menunjukkan arah utara bumi atau geografis disebut kompas. Kompas merupakan magnet jarum yang dapat bergerak bebas pada sebuah poros. Pada keadaan setimbang salah satu ujung magnet jarum menunjuk arah utara dan ujung lainnya menunjuk arah selatan. Magnet mempunyai dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Apabila dua kutub magnet didekatkan akan saling mengadakan interaksi. Jenis interaksi bergantung jenis-jenis kutub yang berdekatan. [6]

Cara menggunakan kompas dan peta sebagai penunjuk arah adalah sebagai berikut :

1. Mengimpitkan jarum utara kompas dengan utara mata angin kompas. 2. Mengimpitkan jarum utara kompas dengan utara mata angin kompas dan mata angin

pada peta. 3. Setelah semua berimpit, kompas digeser ke tempat kita berada . 4. Jika kompas sudah diletakkan ke tempat kita berada, lihat di mana letak kota terdekat dari

tempat kita berada kemudian arahkan kemudinya. 5. Jika telah sampai ke kota terdekat ulangi prosedur 1–4 untuk menuju kota berikutnya,

demikian seterusnya sampai tiba di tempat tujuan.

Membuat komik Membuat sebuah buku komik sebenarnya merupakan proses yang sangat rumit dan

ada banyak langkah utama yang harus ditempuh . Adapun langkah–langkah cara membuat komik yaitu menentukkan Ide/konsep, penulis/cerita, ilustrator (penciller), pemberi tinta (inker), pemberi warna (colorist), penulis skenario (letterer) dan editorial.[1]

III. METODOLOGI PENELITIAN

Pengujicobaan ini dilakukan dengan penelitian tindakan kelas (PTK) dimana guru dilibatkan sebagai peneliti.

Sampel Penelitian

Obyek penelitian yang diteliti adalah siswa kelas VIII SMP Pendowo Ngablak Jl. Raya Merapi Kabupaten Magelang. Dengan mengajar satu kelas dengan jumlah siswa 19 orang.

Instrumen Penelitian 1. Komik tentang kemagnetan. 2. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan materi kemagnetan. 3. Tes untuk mengetahui pemahaman siswa setelah pembelajaran menggunakan komik

dilakukan. 4. Kuisioner untuk mengetahui ketertarikan siswa terhadap komik kemagnetan dan

pembelajaran menggunakan komik fisika yang dibuat.

Page 4: Pembuatan Komik Fisika Tentang Kemagnetan Sebagai Media ... · komik fisika, membuat RPP dengan media komik, dan membuat siswa paham tentang materi kemagnetan. Metodologi penelitian

4

Teknik Pengumpulan Data 1. Pada saat berlangsungnya pembelajaran, seseorang ditugaskan untuk mengisi lembar

observasi kelas yang sudah disediakan. 2. Setelah selesai pembelajaran, siswa ditugaskan untuk mengisi soal–soal evaluasi untuk

mengetahui pemahaman siswa setelah belajar menggunakan komik tentang kemagnetan. 3. Semua siswa ditugaskan mengisi kuisioner untuk mengetahui ketertarikan siswa belajar

menggunakan komik tentang kemagnetan.

Prosedur Penelitian Tahapan – tahapan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan

a. Membuat komik Langkah awal dari pembuatan komik ini adalah desain atau perancangan komik.

Desain atau perancangan komik meliputi : 1) Menentukan Tema

Tema yang diambil untuk komik fisika ini adalah materi tentang kemagnetan atau lebih spesifiknya cara menggunakan kompas dan peta sebagai penunjuk arah.

2) Menentukan Tokoh

Tokoh–tokoh dalam komik ini sebelumnya sudah pernah dibuat oleh Petrus Ongga dan Silindung Ester Hanaya yang adalah mahasiswa Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana. Tokoh–tokohnya antara lain adalah Albe, Bunny, Doly dan Paman Pandi.

3) Menentukan Jalan Cerita atau Skenario Cerita

Jalan cerita dalam komik ini menganalogikan kejadian yang sebenarnya terjadi pada saat siswa mengikuti pelajaran di kelas. Peran siswa diwakilkan oleh ketiga tokoh yaitu Albe, Bunny dan Doly. Sedangkan gurunya adalah Paman Pandi. Skenario komik ini dibuat percakapan–percakapan antara tiap tokoh, dengan bahasa sehari–hari yang mudah dipahami.

4) Pembuatan Gambar dan Pewarnaan

Pembuatan gambar untuk komik ini dilakukan secara manual atau digambar dengan tangan. Setelah pembuatan gambar selesai, kemudian gambar discan dan dimasukkan ke dalam komputer. Setelah semua file gambar sudah ada di komputer, pewarnaan dilakukan dengan menggunakan program Adobe Photoshop.

Langkah akhir dari pembuatan komik ini adalah setelah pewarnaan gambar selesai, semua gambar dikompilasi dengan menggunakan program Comic Life. Di dalam program Comic life ini semua gambar dimasukkan sesuai urutan dan mulai memasukkan teks atau skenario cerita yang sudah dibuat. Setelah semua selesai, komik siap untuk dicetak.

Page 5: Pembuatan Komik Fisika Tentang Kemagnetan Sebagai Media ... · komik fisika, membuat RPP dengan media komik, dan membuat siswa paham tentang materi kemagnetan. Metodologi penelitian

5

b. Menyusun RPP dengan materi kemagnetan. c. Menyusun soal–soal tes. d. Menyusun pertanyaan–pertanyaan kuisioner.

2. Pelaksanaan

Pelaksanan kegiatan belajar mengajar dilakukan sesuai dengan RPP menggunakan komik fisika dengan topik kemagnetan. Sementara seorang observer mengisi lembar observasi pada saat KBM berlangsung.

Teknik Analisis Data

Pengambilan data atau uji keberhasilan dilakukan melalui tes seputar materi tentang kemagnetan. Kemudian hasil tes dianalisa secara kuantitatif, dimana hasil dari tes yang diberikan akan menentukkan apakah komik yang dibuat berhasil atau tidak. Pembelajaran menggunakan komik dikatakan berhasil jika minimal 80% siswa mendapatkan nilai hasil tes minimal 70.

Nilai siswa (N) diperoleh dengan:

푁 =푗푢푚푙푎ℎ 푗푎푤푎푏푎푛 푏푒푡푢푙

푗푢푚푙푎ℎ 푠푒푚푢푎 푝푒푟푡푎푛푦푎푎푛× 100

Kuisioner dan observasi dianalisa secara kualitatif dimana kuisioner yang diisi siswa

berisi tentang pertanyaan–pertanyaan yang jawabannya akan dijadikan sebagai masukkan untuk pengembangan komik kedepannya agar menjadi lebih baik. Sedangkan Lembar observasi yang diisi observer berisi tentang pertanyaan–pertanyaan yang jawabannya akan dijadikan sebagai masukkan agar proses KBM yang akan dilakukan selanjutnya lebih baik lagi.

IV. DATA DAN ANALISIS

Siswa dibagi dalam 3 kelompok, saat motivasi setiap kelompok diberi peta dan kompas. Siswa ditanya cara menggunakan kompas dan peta sebagai penunjuk arah. Misalnya dari Salatiga akan pergi ke Magelang. Siswa tidak ada yang bisa menjelaskan bagaimana caranya. Dengan adanya motivasi ini siswa tahu bahwa materi yang akan diajarkan adalah cara menggunakan kompas dan peta sebagai penunjuk arah.

Sebelum belajar menggunakan kompas dan peta, setiap kelompok diberi dua benda persegi panjang yang dibungkus kertas yang berwana merah dan hijau. Kemudian setiap kelompok ditugaskan mengapungkan benda di air, lalu diputar–putar dan tunggu sampai berhenti. Setelah itu, satu orang dari tiap kelompok merentangkan tangan sesuai dengan arah membujurnya benda tersebut sambil menyebutkan arah rentangan tangannya. Hasilnya : benda yang dibungkus kertas warna merah menunjuk arah acak dan benda yang dibungkus kertas warna hijau menunjuk arah utara–selatan. Semua siswa penasaran dengan kedua benda tersebut. Siswa ditugaskan membukanya, untuk benda yang berwarna merah

Page 6: Pembuatan Komik Fisika Tentang Kemagnetan Sebagai Media ... · komik fisika, membuat RPP dengan media komik, dan membuat siswa paham tentang materi kemagnetan. Metodologi penelitian

6

adalah kayu dan yang berwarna hijau adalah magnet. Siswa ditanya “ mengapa magnet bebas selalu menunjuk utara–selatan? (Tidak ada siswa yang menjawab)”.

Guru menugaskan siswa membaca komik yang akan menjawab masalah di atas.

Siswa ditugaskan membaca komik halaman 1–3, yang isinya sama dengan kegiatan motivasi yang siswa lakukan.

Gambar 1. Komik halaman 1 - 3

Dengan membaca komik halaman 1–3, siswa tahu isi komik yang akan dibahas adalah cara menggunakan kompas dan peta, serta akan menjawab mengapa magnet bebas selalu menunjuk utara–selatan. Karena komik halaman 1–3 ini, dapat langsung mengilustrasikan melalui gambar–gambar dan percakapan dari tiap tokoh beserta permasalahan–permasalahan yang akan dibahas. Contohnya pada bagian 1–2 ketiga tokoh pada saat akan berkemah selalu tersesat dan salah arah, karena tidak tahu cara menggunakan kompas dan peta. Sedangkan pada bagian 2–3, Paman Pandi membagikan dua benda yang dibungkus kertas merah dan hijau. Pada saat mengapungkan kedua benda tersebut, arah magnet adalah utara–selatan sedangkan arah kayu acak. Hal itu membuat Albe, Bunny dan Doly penasaran dan setelah dibuka isinya adalah megnet dan kayu. Kemudian timbul pertanyaan mengapa megnet bebas selalu menunjuk utara–selatan.

Page 7: Pembuatan Komik Fisika Tentang Kemagnetan Sebagai Media ... · komik fisika, membuat RPP dengan media komik, dan membuat siswa paham tentang materi kemagnetan. Metodologi penelitian

7

Kegiatan inti :

Kegiatan 1 : Siswa ditanya : Bagaimana cara menentukan kutub–kutub magnet? (tidak ada jawaban dari siswa). Kemudian siswa ditugaskan membaca komik halaman 3–4 yang isinya mengenai cara menentukan kutub–kutub magnet.

`

Gambar 2. Komik halaman 3 – 4

Setelah komik halaman 3–4 dibaca, siswa ditanya dengan pertanyaan menggiring untuk mengamati isi komik, yang pertanyaannya adalah sebagai berikut : apa yang dilakukan agar magnet dalam keadaan bebas? Seorang siswa menjawab diapungkan di air, kemudian jawabannya disambung oleh beberapa siswa yang lain yang menjawab diikat ditengah–tengah atau di poros. Pertanyaan selanjutnya adalah siswa ditanya ketika magnet diapungkan di air dan diputar–putar dan tunggu sampai berhenti, kemana arahnya? Semua siswa menjawab utara–selatan. Kemudian siswa ditanya kembali : bagaimana cara menentukan mana kutub utara dan mana kutub selatan magnet? Salah satu siswa menjawab yang menunjuk kutub utara bumi diberi tanda U dan yang menunjuk kutub selatan bumi diberi tanda S. Pertanyaan selanjutnya adalah apakah warna dapat digunakan untuk menentukan kutub utara dan kutub selatan magnet, semua siswa menjawab tidak bisa. Kemudian siswa ditanya lagi kenapa warna tidak bisa menentukan kutub utara dan selatan magnet? semua siswa menjawab karena warna pada magnet dapat dicat sesuka kita. Semua hasil jawaban siswa ditulis sebagai data agar bisa dirangkum menjadi kesimpulan. Setelah melihat data, siswa ditugaskan untuk berdiskusi bersama kelompoknya untuk membuat kesimpulan dari data yang sudah ada. Siswa ditanya untuk menarik kesimpulan : “ jadi bagaimana cara menentukan kutub–kutub magnet?”. Kemudian salah satu dari setiap kelompok ditugaskan menulis hasilnya di depan kelas. Dari ketiga kelompok, jawabannya sama yaitu membiarkan magnet bebas misalnya diapungkan atau diikat di tengah–tengah atau di poros. Karena jawaban siswa masih kurang lengkap maka guru menugaskan siswa untuk melihat kembali data yang ditulis tadi dan salah satu siswa menjawab “ jawaban kurang di bagian ini yaitu : yang menunjuk utara bumi itu adalah kutub utara magnet dan yang menunjuk selatan bumi adalah kutub selatan magnet”. Kemudian siswa tersebut ditugaskan untuk melengkapi jawaban kesimpulan tadi, jawabannya ditanyakan kembali pada siswa yang lain mungkin ada pendapat lain atau ada yang mau menambahkan jawaban.

Page 8: Pembuatan Komik Fisika Tentang Kemagnetan Sebagai Media ... · komik fisika, membuat RPP dengan media komik, dan membuat siswa paham tentang materi kemagnetan. Metodologi penelitian

8

Semua siswa juga berpendapat bahwa jawaban mereka sama. Jadi, cara menentukan kutub utara magnet adalah dengan membiarkan magnet bebas bergerak misalnya diapungkan atau diikat di tengah–tengah atau di poros. Di mana yang menunjuk utara bumi adalah kutub utara dan yang menunjuk kutub selatan bumi adalah kutub selatan magnet dan kesimpulan ditulis semua siswa sebagai catatan.

Dapat terlihat kemajuan bahwa setelah komik 3–4 dibaca, sebagian besar siswa dapat

menjawab pertanyaan sampai menarik kesimpulan. Hal ini disebabkan karena bahasa dalam komik yang sederhana dan mudah dipahami serta dibantu dengan gambar–gambar yang mengilustrasi kejadian–kejadiannya sangat mendukung dan cocok. Percakapan dalam komik yang sangat mendukung adalah ketika Albe berkata : dibiarkan bebas, yaitu diapungkan di air kemudian disambung jawaban Bunny : digantung di tengah–tengah dengan tali dan terakhir jawaban Doly : diletakkan di poros. Kemudian sebelumnya Paman Pandi berbicara : tandai “U” untuk kutub magnet yang menunjuk utara dan “S” yang menunjuk selatan.

Kegiatan 2 : Siswa ditanya apa yang terjadi jika kutub–kutub magnet didekatkan? (sebagian besar siswa menjawab tarik–menarik dan tolak–menolak). Jawaban siswa benar, tapi perlu ada penjelasan lagi yaitu tarik menarik jika kutub yang mana didekatkan dan tolak menolak jika kutub yang mana didekatkan. Untuk memperjelas, siswa ditugaskan membaca komik halaman 4–6 yang isinya tentang kutub–kutub magnet yang saling didekatkan.

Gambar 3. Komik halaman 4 – 6

Setelah komik halaman 4–6 dibaca, siswa ditanya dengan pertanyaan menggiring untuk mengamati isi komik : ada berapa magnet yang dibutuhkan untuk mendekatkan kutub–kutub magnet? Sebagian besar siswa menjawab dua magnet. Kemudian siswa ditanya : ada berapa cara kombinasi mendekatkan kutub–kutub magnet? Sebagian besar siswa menjawab ada empat cara kombinasi. Apa saja empat cara kombinasi itu? Ada seorang siswa menjawab : salah satunya kutub utara didekatkan dengan kutub utara, kemudian jawabannya dilanjutkan siswa yang lain kutub selatan didekatkan dengan kutub selatan, kutub utara didekatkan dengan kutub selatan dan kutub selatan didekatkan dengan kutub utara. Siswa ditanya lagi :

Page 9: Pembuatan Komik Fisika Tentang Kemagnetan Sebagai Media ... · komik fisika, membuat RPP dengan media komik, dan membuat siswa paham tentang materi kemagnetan. Metodologi penelitian

9

apa yang terjadi jika kutub–kutub itu didekatkan? Sebagian besar siswa menjawab kutub utara didekatkan dengan kutub utara saling tolak menolak, begitu juga dengan kutub selatan didekatkan dengan kutub selatan akan saling tolak menolak, sedangkan kutub utara didekatkan dengan kutub selatan akan tarik menarik dan kutub selatan didekatkan dengan kutub utara hasilnya sama yaitu akan tarik menarik juga. Kemudian siswa ditanya lagi : dari hasil jawaban kalian, jika diperhatikan kutub–kutub magnet akan tolak menolak jika yang didekatkan senama atau tidak senama dan tarik menarik terjadi jika yang didekatkan senama atau tidak senama? Semua siswa menjawab : tolak menolak jika senama dan tarik menarik jika tidak senama. Semua hasil jawaban siswa ditulis sebagai data hasil pengamatan. Setelah melihat data siswa ditugaskan untuk berdiskusi bersama kelompoknya, untuk membuat kesimpulan dari data yang sudah ada. Siswa ditanya untuk menarik kesimpulan : jadi, apa yang terjadi jika kutub–kutub magnet didekatkan? Kemudian satu orang dari setiap kelompok ditugaskan menulis hasilnya di depan. Dari ketiga kelompok, jawabannya sama yaitu tarik menarik jika kutub–kutub yang didekatkan tidak senama dan tolak menolak jika kutub–kutub yang didekatkan senama. Kemudian kesimpulan ini ditulis siswa sebagai catatan.

Setelah membaca komik halaman ini jawaban siswa yang tadinya kurang lengkap

sekarang jawabannya lengkap. Mereka sudah tahu kalau kutub megnet didekatkan akan saling tolak–menolak dan tarik menarik, kemudian ketika mereka melihat gambar di dalam komik pada saat ketiga tokoh mendekatkan kutub–kutub magnet hasilnya sama dengan kejadian yang sebenarnya. Percakapan dalam komik yang sangat mendukung adalah ketika ketiga tokoh mendekatkan dua buah magnet dan menarik kesimpulan bersama yang bunyinya : “Paman, ketika kami mendekatkan kutub magnet yang sama hasilnya tolak–menolak dan tarik–menarik ketika kutub yang didekatkan berbeda.

Kegiatan 3 : Siswa ditanya mengapa magnet bebas menunjuk utara–selatan? (Tidak ada jawaban), pertanyaan ini sama dengan kegiatan motivasi awal. Siswa ditugaskan membaca komik halaman 6 yang isinya mengenai mengapa magnet bebas menunjuk utara–selatan.

Page 10: Pembuatan Komik Fisika Tentang Kemagnetan Sebagai Media ... · komik fisika, membuat RPP dengan media komik, dan membuat siswa paham tentang materi kemagnetan. Metodologi penelitian

10

Gambar 4. Komik halaman 6

Setelah komik halaman 6 dibaca, siswa ditanya untuk menggiring mengamati isi komik : dengan menggunakan magnet “B”, bagaimana memindah kutub utara magnet “A” yang semula ke arah utara pindah ke timur? Salah satu siswa menjawab mendekatkan kutub selatan magnet “B” dengan kutub utara magnet “A” kemudian dibawa ke timur. Kemudian siswa lain ditanya apakah ada pendapat yang lain atau ada yang menambahkan jawaban dari temannya? Sebagian besar siswa berkata jawabanya sudah benar dan sesuai dengan percobaan sebelumnya yang mendekatkan kutub–kutub magnet, tadi yang didekatkan kutub tidak senama jadi pasti tarik menarik dan dibawa kemanapun pasti magnet “A” akan ikut. Kemudian siswa ditanya lagi : dalam posisi tetap seperti itu, putar–putar magnet “A”. Kemana arah magnet “A” akhirnya berhenti? Satu orang siswa menjawab : kalau di komik jawabannya tetap ke timur, tapi bagaimana dengan kejadian yang sebenarnya? Kemudian siswa tersebut ditugaskan mencobanya dan hasilnya tetap berhenti ke timur, melihat itu akhirnya sebagian besar siswa setuju dengan jawaban arah utara magnet “A” akan tetap berhenti ketimur jika posisi magnet “B” ke timur. Selanjutnya siswa ditanya : sekarang jauhkan magnet “B”. kemudian magnet “A” kita putar–putar, menunjuk kemana arah utara magnet “A”? semua siswa menjawab utara. Semua hasil jawaban siswa ditulis sebagai data agar bisa dirangkum menjadi kesimpulan dari pengamatan. Setelah melihat data siswa ditugaskan untuk berdiskusi bersama kelompoknya, untuk membuat kesimpulan dari data yang sudah ada. Satu orang dari setiap kelompok ditugaskan menuliskan hasil diskusinya. Dari ketiga jawaban, secara garis besar adalah sebagai berikut : cara memindahkan kutub utara magnet “A” yang semua ke utara menjadi ke timur adalah dengan mendekatkan kutub selatan magnet “B”. Dan ketika posisi magnet “B” tetap dan magnet “A” diputar–putar sampai berhenti maka berhentinya tetap ke timur, tapi ketika magnet “B” dijauhkan dan magnet “A” diputar–putar maka arah utara magnet “A” menunjuk utara. Setelah melihat hasil kesimpulan dari pengamatan siswa tadi, kemudian siswa ditanya : Jika kutub magnet “A” dapat dipindah ke arah timur oleh kutub selatan magnet “B”. Dan ketika diputar–putar

Page 11: Pembuatan Komik Fisika Tentang Kemagnetan Sebagai Media ... · komik fisika, membuat RPP dengan media komik, dan membuat siswa paham tentang materi kemagnetan. Metodologi penelitian

11

kutub utara magnet “A” masih tetap berhenti ke arah timur. Jika tidak ada magnet “B” maka dalam keadaan diam magnet “A” selalu menunjuk utara. Apakah kamu percaya ada magnet lain seperti magnet “B” selalu mengarahkan kutub utara magnet “A” ke arah utara ? sebagian siswa menjawab iya percaya. Siswa diberi informasi bahwa magnet lain itu adalah magnet bumi. Siswa ditanya kembali tentang permasalahan awal : jadi, mengapa magnet bebas selalu menunjuk utara–selatan? Sebagian besar siswa menjawab karena dipengaruhi oleh magnet bumi dan kesimpulan ditulis semua siswa sebagai catatan.

Terlihat kemajuan bahwa setelah komik dibaca, sebagian besar siswa menjawab

pertanyaan sampai menarik kesimpulan. Dan satu masalah dalam motivasi awal sudah berhasil diselesaikan. Isi komik dibantu dengan gambar–gambar yang mengilustrasi kejadian–kejadiannya secara berurutan sehingga mendukung untuk dapat dipahami dan dilengkapi dengan bahasa dalam komik yang sederhana dan mudah. Percakapan dalam komik yang sangat mendukung adalah ketika Albe berkata “pasti ada seperti magnet ‘B’ ini yang mempengruhinya, dan Paman Pandi menjawab “benar Albe, magnet lain itu adalah magnet bumi”. Percakapan antar tokoh inilah yang menjadi kunci jawabannya.

Kegiatan 4 : Siswa ditanya “dimana tepatnya letak kutub–kutub magnet bumi? (sebagian besar siswa menjawab : utara , selatan). Jawaban siswa sudah benar, tapi jawaban siswa perlu diuji apakah jawabannya karena sudah mengerti atau cuma menebak saja. Siswa ditugaskan membaca komik halaman 6–7 yang isinya mengenai dimana tepatnya letak kutub–kutub magnet.

Gambar 5. Komik halaman 6 – 7

Setelah komik halaman 6–7 dibaca, gambar magnet bebas digambar ulang guru. Siswa ditanya dengan pertanyaan menggiring untuk mengamati isi komik : lihat magnet bebas ini, gambarkan dimana kutub utara dan kutub selatan magnet? Dua orang siswa kemudian ditugaskan untuk memberi tanda pada gambar magnet bebas, gambar magnet bebas yang

Page 12: Pembuatan Komik Fisika Tentang Kemagnetan Sebagai Media ... · komik fisika, membuat RPP dengan media komik, dan membuat siswa paham tentang materi kemagnetan. Metodologi penelitian

12

menunjuk utara bumi diberi tanda U dan gambar bebas yang menunjuk selatan bumi diberi tanda S. Kemudian siswa ditanya lagi, apakah ada jawaban yang lain atau ada tambahan? Sebagian siswa menjawab tidak ada, karena jawabannya sama dan sudah benar. Selanjutnya guru kembali bertanya : jika gambarnya seperti yang sudah digambar kedua temanmu ini benar. Sekarang perhatikan magnet bebasnya, untuk kutub utara magnet bebas menunjuk utara bumi berarti dikutub utara bumi ada kutub selatan atau kutub utara magnet bumi ? sebagian besar siswa menjawab ada kutub selatan magnet bumi. Kemudian siswa ditanya lagi : mengapa jawabannya kutub selatan magnet bumi? Sebagian besar siswa menjawab : karena jika di kutub utara bumi ada kutub utara magnet bumi berarti akan terjadi tolak menolak berarti jawabannya tidak benar, yang benar pasti akan terjadi tarik menarik oleh sebab itu di kutub utara bumi pasti ada kutub selatan magnet bumi. Sebelum ditanya di kutub selatan bumi ada kutub utara atau selatan magnet bumi, kemudian ada salah satu siswa langsung berkata : berarti di kutub selatan bumi ada kutub utara magnet bumi. Kemudian siswa yang lain ditanya : apakah semua setuju dengan jawaban temanmu ini atau ada yang mau memberi masukkan atau pendapat lain? Sebagian besar siswa berkata : jawabannya sudah benar. Kemudian jawabannya ditulis untuk melengkapi gambar. Dari gambar sudah sangat jelas tanpa harus menyimpulkan kembali.

Setelah membaca komik halaman 6–7 ini, siswa tahu alasan atas jawaban yang

diberikan dan jawaban yang disampaikan siswa bukan sekedar asal menebak tapi karena ada alasan yang benar. Berarti komik halaman 6–7 ini tidak ada masalah karena guru dapat dibantu untuk menjelaskan dimana tepatnya kutub–kutub magnet bumi serta penegasan atas jawaban siswa. Percakapan dalam komik yang sangat mendukung adalah ketika Albe menyimpulkan kegiatan dari pertanyaan–pertanyaan penggiring Paman Pandi yang berbunyi : oooo….jadi di kutub utara bumi ada kutub selatannya magnet bumi dan di kutub selatan bumi ada kutub utaranya magnet bumi.

Kegiatan 5 : Siswa ditanya bagaimana cara membuat kompas sederhana? (Tidak ada jawaban). Kemudian siswa ditugaskan membaca komik halaman 7–9 yang isinya tentang cara membuat kompas sederhana.

Gambar 6. Komik halaman 7 – 9

Page 13: Pembuatan Komik Fisika Tentang Kemagnetan Sebagai Media ... · komik fisika, membuat RPP dengan media komik, dan membuat siswa paham tentang materi kemagnetan. Metodologi penelitian

13

Setelah komik halaman 7–9 dibaca, siswa ditanya dengan pertanyaan menggiring untuk mengamati isi komik : apa saja bagian kompas yang kalian ketahui? Sebagian besar siswa menjawab jarum kompas, mata angin dan wadah kompas. Kemudian siswa ditanya kembali : bagaimana dengan jarum kompas, apakah magnet atau bukan? Sebagian besar siswa menjawab : Magnet. Kemudian pertanyaan dilanjutkan : jika jarum kompas adalah magnet bagaimana cara kalian mengetahuinya? Sebagian besar siswa menjawab : karena sebelumnya kita sudah belajar, jika jarumnya magnet pasti selalu menujuk utara–selatan dan buktinya jarum kompas selalu menunjuk utara–selatan. Siswa ditanya : sekarang kalian lihat, apa saja yang sudah kita punyai agar bisa membuat kompas sederhana? Sebagian besar siswa menjawab : magnet bebas yang diapungkan di air. Siswa ditanya kembali : terus, apa yang masih kurang dan perlu kita tambahkan? Sebagian besar siswa menjawab : mata angin. Kemudian siswa ditugaskan membuat mata angin. Sebelum ditugaskan membuat kompas sederhana, ada siswa mencoba langsung membuat kompas sederhananya yaitu meletakkan magnet bebas yang terapung di air di atas mata angin yang dibuat siswa dari kertas. Melihat kejadian itu siswa tersebut ditanya : apa yang kamu lakukan dengan magnet bebas dan mata angin tersebut? Siswa tadi menjawab : membuat kompas sederhana seperti yang ada di dalam komik. Kemudian siswa tersebut ditanya lagi : kamu kreatif sekali, coba jelaskan bagaimana cara kamu membuat kompas sederhananya? Siswa tersebut menjelaskan seperti yang dilakukannya tadi. Kemudian siswa ditanya : dari hasil pengamatan yang kalian lakukan, apa saja bagian kompas yang sangat mendasar? sebagian besar siswa menjawab : magnet bebas dan mata angin. Jadi, bagaimana cara membuat kompas sederhana? sebagian besar siswa menjawab : dengan magnet bebas (magnet yang terapung) dan membuat mata anginnya dari kertas kemudian meletakkan magnet bebas (magnet yang terapung) di atas mata angin. Hasil dari kesimpulan kemudian dicatat siswa sebagai catatan dan kemudian siswa ditugaskan membuat kompas sederhana disetiap kelompoknya.

Setelah komik halaman 7–9 dibaca, siswa yang tadinya tidak tahu jawab menjadi bisa

jawab dan sampai menarik kesimpulan bahkan membuat kompas sederhana. Berarti bagian komik halaman 7–9 ini tidak ada masalah karena guru dapat dibantu untuk penjelasan cara buat kompas sederhana sampai membuatnya. Hal ini disebabkan karena komik halaman 7–9 dapat langsung dilihat melalui gambar–gambar yang secara berurutan menjelaskan membuat kompas sederhana yang dibantu oleh Paman Pandi melalui pertanyaan penggiring sampai ketiga tokoh yaitu Albe, Bunny, dan Doly berhasil membuat kompas sederhana.

Kegiatan 6 : Siswa ditanya cara menggunakan kompas dan peta sebagai penunjuk arah. Misalnya dari Salatiga akan pergi ke Magelang. (Tidak ada jawaban)

Pertanyaan ini sama dengan motivasi awal. Agar pertanyaan ini bisa dijawab, maka siswa ditugaskan membaca komik halaman 9–11 yang isinya cara menggunakan kompas dan peta sebagai penunjuk arah.

Page 14: Pembuatan Komik Fisika Tentang Kemagnetan Sebagai Media ... · komik fisika, membuat RPP dengan media komik, dan membuat siswa paham tentang materi kemagnetan. Metodologi penelitian

14

Gambar 7. Komik halaman 9 –11

Setelah komik halaman 9–11 dibaca, siswa ditanya dengan pertanyaan menggiring untuk mengamati isi komik : bagimana cara agar kutub utara jarum kompas menunjuk utara yang sesungguhnya? Satu orang siswa menjawab : mengimpitkan jarum utara kompas dengan utara mata angin kompas. Kemudian siswa ditanya lagi : apakah ada yang berpendapat lain atau mau menambahkan jawaban dari teman kalian? Sebagian besar siswa menjawab : tidak, jawabannya sama. Selanjutnya siswa ditanya lagi : bagaimana agar peta betul-betul menunjuk utara yang sesungguhnya, apa yang harus di lakukan? Beberapa siswa menjawab : mengimpitkan kompas yang sudah berimpit dengan utara pada mata angin kompas dengan utara pada peta. Setelah itu siswa ditanya kembali : bagaimana cara kalian melakukannya? Beberapa siswa tadi menjawab : memutar–mutar petanya sampai bisa berimpit. Kemudian setelah semua berimpit apa yang harus dilakukan selanjutnya? Satu orang siswa menjawab : karena kita di Salatiga, maka kita harus menggeser kompasnya di Salatiga. Siswa ditanya lagi : apakah ada pendapat lain atau mau menambahkan jawaban temannya? Sebagian besar siswa menjawab : jawabannya sudah benar. Kemudian siswa ditanya lagi : menurut peta, Magelang ada dimananya Salatiga? Sebagian besar siswa menjawab : barat daya. Kemudian siswa ditanya lagi : apakah kita bisa mengarahkan kemudinya langsung ke Magelang? beberapa siswa menjawab : bisa. Siswa ditanya lagi : coba perhatikan petanya kembali, apakah ada jalan lurus dari Salatiga menuju Magelang? sebagian besar siswa menjawab : tidak ada. Siswa ditanya lagi : jika tidak ada jalan lurus menuju Magelang, bisakah kita mengarahkan kemudinya langsung ke Magelang? sebagian siswa menjawab : tidak bisa. Kemudian siswa ditanya lagi : karena tidak ada jalan lurus menuju Magelang, kemana kita mengarahkan kemudinya? sebagian besar siswa menjawab : di kota terdekatnya di Boyolali atau Ambarawa. Guru menegaskan : kita sepakati kita lewat

Page 15: Pembuatan Komik Fisika Tentang Kemagnetan Sebagai Media ... · komik fisika, membuat RPP dengan media komik, dan membuat siswa paham tentang materi kemagnetan. Metodologi penelitian

15

Boyolali saja. Kemudian siswa ditanya lagi : menurut peta Boyolali ada dimananya Salatiga? Sebagian besar siswa menjawab : tenggara. Kemudian guru mengimformasikan : setelah itu ulangi prosedur yang sama untuk menuju kota terdekat berikutnya, dimana seterusnya sampai kita di tempat tujuan. Ada beberapa siswa yang belum mengerti cara menggunakannya, sehingga siswa ditugaskan langsung mencobanya bersama kelompok dan dipandu oleh guru. Kemudian hasil dari ketiga kelompok ditulis di depan kelas. Dari ketiga kelompok ternyata ada jawaban yang berbeda, dua kelompok menjawab langsung arah mata anginya yaitu : dari Salatiga ke Boyolali arahnya tenggara dan dari Boyolali ke Magelang arahnya barat laut. Tetapi untuk kelompok yang satunya hasilnya ditulis secara detail yaitu : mengimpitkan jarum utara kompas dengan utara mata angin kompas, setelah berimpit kemudian diimpitkan lagi dengan utara pada peta. Setelah semua berimpit menggesernya di Salatiga. Setelah kompas di Salatiga lihat kota terdekat yaitu Boyolali, kemudian lihat arahnya di mana. Salatiga ke Boyolali arahnya tenggara. Kemudian ulangi prosedur yang sama sampai ke tempat tujuan. Boyolali ke Magelang arahnya barat laut. Kemudian guru menegaskan kepada siswa bahwa jawabannya semua sudah benar, untuk yang dua kolompok langsung jawaban tanpa adanya prosedur tapi secara garis besar kalian sudah menggerti menggunakannya. Untuk jawaban yang komplit kalian harus menjawab seperti kelompok yang satu ini agar lebih jelas. Kemudian guru mengiring menarik kesimpulan : secara umum bagaimana cara menggunakan peta dan kompas sebagai penunjuk arah? salah satu siswa menjawab dan ditambahkan oleh siswa–siswa yang lain, dimana hasil jawabannya adalah sebagai berikut :

1. Mengimpitkan jarum utara kompas dengan utara mata angin kompas. 2. Mengimpitkan jarum utara kompas dengan utara mata angin kompas dan mata angin

pada peta. 3. Setelah semua berimpit menggeser kompas ke tempat kita berada . 4. Jika kompas sudah diletakkan ke tempat kita berada, lihat di mana letak kota terdekat dari

tempat kita berada kemudian arahkan kemudinya. 5. Jika telah sampai ke kota terdekat ulangi prosedur 1–4 untuk menuju kota berikutnya,

demikian seterusnya sampai tiba di tempat tujuan. Kemudian guru bertanya : apakah ada yang berpendapat lain atau mau menambahkan lagi ? sebagian besar siswa menjawab : tidak ada, jawabannya sudah lengkap semua. Kesimpulan ditulis sebagai catatan.

Isi komik halaman 9–11 ini harus dicermati dengan dengan baik, karena butuh pemahaman agar bisa paham maksud dari gambar dan tulisan dari komik ini. Dan kesimpulan akhir komik ini perlu diambil garis besarnya. Karena di dalam komik tidak disebutkan kesimpulan akhir cara menggunakan kompas dan peta, jadi kita harus bisa menyimpulkan sendiri dari kegiatan–kegiatan yang ada dalam komik. Komik untuk halaman 9–11 masih kurang dan masih perlu diperbaiki khususnya pada bagian akhir, seharusnya ada kesimpulan secara umum cara menggunakan kompas dan peta sebagai penunjuk arah dan diwakili oleh salah satu tokoh untuk berbicara seperti kegiatan–kegiatan yang lainnya.

Page 16: Pembuatan Komik Fisika Tentang Kemagnetan Sebagai Media ... · komik fisika, membuat RPP dengan media komik, dan membuat siswa paham tentang materi kemagnetan. Metodologi penelitian

16

Sarannya mungkin ditambah satu gambar yang didalamnya salah satu tokoh menyebutkan kesimpulan bagaimana cara menggunakan kompas dan peta secara umum karena di dalam komik masih secara khusus yaitu perjalanan dari Salatiga menuju Magelang.

Pemahaman Siswa Terhadap Materi

Berikut ini hasil evaluasi siswa:

Tabel 1. Nilai Siswa tes 1

Tingkat keberhasilan 80% siswa mendapat nilai minimal 70. Tapi setelah dilihat dari data yang ada bahwa 9 siswa tidak memenuhi standar, jadi pembelajaran menggunakan komik ini bisa dianggap gagal. Melihat kenyataan itu maka perlu adanya interview kembali untuk 9 siswa ini. Interview yang dilakukan adalah dengan menanyakan hal–hal yang berkaitan dengan komik, kemungkinan ada bagian komik yang belum dipahami di bagian tulisan atau gambarnya. Dari jawaban siswa kebanyakan masih beranggapan bahwa warna dapat menentukan kutub–kutub magnet, maka di dalam interview siswa ditugaskan membaca halaman 3–4, dan setelah ditanya kembali 9 siswa ini menjawab warna tidak mempengaruhi alasannya karena magnet dapat diwarnai apa saja. Dan yang kedua siswa masih belum mengerti cara menggunakan kompas dan peta, sehingga siswa tidak bisa menjawab secara berurutan dan benar. Alasannya yang membuat siswa tidak mengerti di tahap menghimpitkan utara jarum kompas, utara mata angin kompas dan utara pada peta.

Siswa Ke- Nilai Tes 1

1. 95,0

2. 90,0

3. 87,0

4. 82,0

5. 80,0

6. 77,5

7. 77,0

8. 72,5

9. 72,5

10. 72,5

11. 67,5

12 60,0

13. 59,5

14. 57,5

15. 52,0

16. 52,0

17. 51,0

18. 29,5

19. 29,5

Page 17: Pembuatan Komik Fisika Tentang Kemagnetan Sebagai Media ... · komik fisika, membuat RPP dengan media komik, dan membuat siswa paham tentang materi kemagnetan. Metodologi penelitian

17

Saat menghimpitkan jarum utara kompas dengan utara mata angin kompas siswa bisa tapi setelah dihimpitkan dengan peta siswa lupa dan terlalu fokus dengan kompasnya. Oleh karena itu, mereka di tugaskan membaca kembali komik halaman 9–11 . Kemudian digiring mengamati isi komik, setelah itu mencoba cara menggunakan kompas dan peta. Setelah interview ternyata mereka bisa mengerjakan tes kedua karena siswa sudah tahu kalau warna tidak mempengaruhi dan siswa dapat menuliskan dengan benar bagaimana cara menggunakan kompas dan peta, sedangkan untuk yang lainnya mereka sudah mengerti. Sedangkan faktor yang lain adalah pada guru saat menyampaikan materinya tidak bisa menguasai kelas dan pengajarannya terlalu cepat sehingga ada sebagian siswa tidak dapat mengikuti dengan baik. Berikut hasil Tes 2 untuk siswa yang nilainya di bawah standar kemudian di interview :

Siswa ke - Nilai

11. 82,5

12 73,5

13. 78,0

14. 75,5

15. 78,0

16. 73,0

17. 72,5

18. 80,5

19. 77,5 Tabel 2. Nilai Siswa tes 2

Tanggapan siswa terhadap pembelajaran menggunakan media komik Berikut ini adalah hasil kuisioner siswa:

No. Pertanyaan Jawaban siswa Jumlah siswa

1. Apakah pembelajaran menggunakan media komik menarik bagimu? Mengapa?

Menarik, karena dapat belajar dengan menyenangkan dan tidak mudah bosan.

7

Ya, karena mudah dipahami. 5

Ya, karena bisa lebih cepat mengerti materi itu.

3

Karena komik bisa memberi pelajaran yang unik.

3

Menarik, saya jadi bisa tahu cara menggunakan kompas dan peta melalui komik.

1

2. Apakah seluruh isi komik dapat kamu pahami dengan baik?

Bisa. 11

Saya rasa belum seluruhnya. 6

Page 18: Pembuatan Komik Fisika Tentang Kemagnetan Sebagai Media ... · komik fisika, membuat RPP dengan media komik, dan membuat siswa paham tentang materi kemagnetan. Metodologi penelitian

18

Tidak sepenuhnya, karena saat saya membaca dan teman–teman saya selesai saya jadi terganggu karena teman–teman pada tertawa.

2

3. (Jawab no. 3 jika jawaban no 2. ”tidak”) Bagian-bagian manakah dari komik yang belum kamu pahami dengan baik?

Tidak ada. 11

Pada bagian bagaimana cara menentukkan arah kompas.

1

Yang membuat kompas sederhana. 2

Cara menggunakan kompas. 5

4. Apa ada saran agar komik ini lebih menarik ?

Sampulnya dibuat lebih tebal biar berbeda dengan isinya.

3

Tidak ada, karena sudah menarik. 12

Dikasi sedikit lelucon. 3

Tokohnya ditambah lagi. 1

5. Apakah kamu makin termotivasi belajar fisika setelah membaca komik ini?

Iya, 19

Tabel 2. Jawaban Kuisioner Siswa

Dari hasil jawaban siswa di atas, dapat kita lihat bahwa pembelajaran menggunakan komik sangat menarik untuk sebagian besar siswa. Tidak ada siswa yang tidak tertarik, karena sebagian besar siswa suka membaca komik, apalagi komik yang dibaca adalah komik tentang pelajaran fisika karena sebagian besar komik–skomik yang beredar di pasaran adalah jenis – jenis cerita pertualangan khususnya non pendidikan. Adapun komik pelajaran sebagian besar untuk tingkat sekolah dasar dan taman kanak–kanak. Jarang sekali komik pelajaran untuk tingkat SMP atau SMA, walaupun ada jumlahnya sedikit.

Sebagian besar materi yang ada di dalam komik bisa dipahami siswa, adapun bagian – bagian yang belum dipahami siswa adalah cara membuat kompas sederhana dan menggunakan peta. Penyebabnya karena pada saat siswa yang lain selesai membaca, siswa berisik mengakibatkan siswa lain yang belum selesai membaca terganggu dan guru yang menjelaskan terlalu cepat. Untuk yang menggunakan kompas dan peta pada komik masih kurang perlu ditambah satu gambar untuk menyimpulkan proses cara menggunakan kompas dan peta, sebagai cara untuk menyiasatinya adalah langsung mencoba cara menggunakan dan siswa ditugaskan menyimpulkan sendiri secara umum dan digiring guru untuk dapat menarik kesimpulan secara umum.

Page 19: Pembuatan Komik Fisika Tentang Kemagnetan Sebagai Media ... · komik fisika, membuat RPP dengan media komik, dan membuat siswa paham tentang materi kemagnetan. Metodologi penelitian

19

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan hasil penelitian Setelah dua kali melakukan uji coba, komik tentang kemagnetan ini berhasil membuat

siswa paham tentang materi kemagnetan dan cara menggunakan peta dan kompas sebagai penunjuk jalan untuk menuju kota tujuan. Dan RPP yang digunakan berhasil di lakukan dalam proses KBM di kelas dengan menggunakan komik.

Penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan komik fisika dapat

memotivasi siswa untuk belajar fisika. Dan pembelajaran menggunakan komik fisika ini menjadi salah satu metode pembelajaran yang dapat menyelingi pembelajaran yang ada, misalnya ceramah dan praktikum. Dengan adanya pembelajaran menggunakan komik ini membuat suatu pemahaman agar belajar fisika bisa menggunakan macam–macam media salah satunya adalah komik ini.

Saran :

Kedepannya ada komik fisika dengan topik–topik yang baru agar dapat dibuat menjadi cerita berseri dengan tokoh Albe, Bunny , Doly dan Paman Pandi. Dan supaya komik lebih menarik sampul dibuat lebih tebal dan menggunakan kertas print seperti komik–komik pada umumnya. Pada saat pembuatan komik fisika ini, saya mengunakan program Adobe Photoshop dan Comic Life supaya kedapannya ada program yang lebih baik lagi dari program ini.

VI. REFERENSI

[1] Albert, Aaron. Rabu, 23/01/2008 - 1:12pm. Proses Membuat Komik. http ://Membuat komik/proses_membuat_buku_buku_komik.htm. Tanggal akses 4 april 2011.

[2] Halliday, David. 1984. Fisika volume 2. Jakarta: Erlangga. [3] Hanaya, Silindung Ester. 2011. Desain Komik untuk Pembelajaran Topik Arus Listrik

Beserta Uji Coba Keberhasilannya. Salatiga : Universitas Kristen Satya Wacana. [4] Kanginan, Marten. 2006. IPA FISIKA untuk SMP Kelas IX. Jakarta : Erlangga. [5] Ongga, Petrus. 2011. Pembuatan komik sebagai media pembelajaran fisika topik

terapung, tenggelam, dan melayang serta ujicoba keberhasilannya. Salatiga : Universitas Kristen Satya Wacana.

[6] Warianto, Sukis. Januari 4, 2009. KEMAGNETAN (Materi IPA Kelas 9 SMP/MTs). http :// KEMAGNETAN (Materi IPA Kelas 9 SMP_MTs) « Plassa.net.htm. Tanggal akses 4 april 2011.