pembuatan dan uji aktivitas katalis -...
TRANSCRIPT
i
PEMBUATAN DAN UJI AKTIVITAS KATALIS Fe OKSIDA UNTUK REAKSI HTSC
TESIS
Karya tulis sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Magister
Institut Teknologi Bandung
Oleh
FITRI RUMIANI
NIM : 23004001
Program Studi Teknik Kimia
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2007
ii
ABSTRAK
PEMBUATAN DAN UJI AKTIVITAS KATALIS Fe OKSIDA UNTUK REAKSI HTSC
Oleh :
FITRI RUMIANI NIM : 23004001
High temperature shift conversion (HTSC) adalah reaksi pergeseran CO menggunakan air menjadi CO2 dan H2 pada temperatur tinggi (370-400 oC). Katalis HTSC yang dipergunakan di industri umumnya berbasis Fe/Cr. Di Indonesia, kebutuhan katalis HTSC ini masih tetap besar walaupun terjadi penurunan produksi pupuk nasional. Penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan metode pembuatan katalis yang memiliki kinerja sama dengan katalis komersial, menggunakan bahan baku yang terdapat di dalam negeri, dan nantinya diharapkan mampu memenuhi kebutuhan katalis di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menguji coba prosedur pembuatan katalis berdasarkan paten no. 4.482.645 (Jennings, 1984) pada skala laboratorium. Katalis dibuat dengan metode kopresipitasi larutan garam nitrat dari Fe dan Cr dengan Na2CO3 sebagai precipitating agent. Untuk mengetahui keberhasilan penelitian ini, dilakukan penentuan luas permukaan, struktur bahan kristal, dan aktivitas katalis, yang kemudian dibandingkan dengan katalis komersial. Luas permukaan spesifik diukur menggunakan metode BET, sedangkan struktur bahan kristal dianalisis menggunakan metode XRD. Uji aktivitas katalis dilakukan menggunakan reaktor fixed bed dengan komposisi umpan adalah 12,5 %-v gas CO, rasio kukus terhadap gas umpan sebesar 0,87, dan volume hourly space velocity (VHSV) sebesar 22234 per jam. VHSV yang digunakan di industri biasanya berkisar antara 9000-19000 per jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan prosedur pembuatan katalis HTSC ITB sudah dapat diulangi dengan hasil yang sama (reproducible). Berdasarkan prosedur pembuatan tersebut, temperatur kalsinasi sangat berpengaruh terhadap luas permukaan katalis. Dalam rentang temperatur yang dipelajari (300-400 oC), kalsinasi pada temperatur 300 oC menghasilkan katalis dengan luas permukaan paling tinggi yaitu 198 m2/g, hampir sama dengan luas permukaan yang diklaim oleh Jennings (200 m2 /g). Katalis tersebut juga menghasilkan aktivitas paling tinggi, konversi CO yang dihasilkan oleh katalis ini adalah 86 %, sedikit lebih besar dari konversi katalis komersial (81 %). Kata kunci : aktivitas, katalis berbasis Fe/Cr, presipitasi, HTSC
iii
ABSTRACT
PREPARATION AND ACTIVITY TEST OF Fe OXIDE CATALYST FOR HTSC REACTION
By :
FITRI RUMIANI NIM : 23004001
High temperature shift conversion (HTSC) is a water gas shift reaction
using water to produce hydrogen and carbon dioxide in high temperature
(370-400 C). HTSC catalyst used in industry usually has Fe/Cr as a base
component. In Indonesia, the demand of HTSC catalyst is still high although the
national fertilizer production is decrease. This research is expected to produce a
method of catalyst preparation that has a similar performance with the commercial
and using domestic raw material.
The aim of this research is examining the preparation procedure of catalyst
based on patent no. 4.482.645 (Jennings, 1984) in laboratory scale. The catalyst
made by Co-precipitation method of Fe and Cr nitrate solution with Na2CO3 as
precipitating agent. The specific surface area of catalyst was determined by BET
method. The crystal structure was analyzed by XRD method. The catalyst activity
was evaluated by means of fixed bed reactor with 12.5 %-v CO inlet gas
composition, 0.87 steam to gas ratio, and 2234 hour-1 VHSV.
The result shows that the preparation procedure of HTSC ITB catalyst is
reproducible. Based on the preparation procedure, calcinations temperature has a
great influence to the catalyst surface area. The calcinations temperature at 300 C
gave the highest catalyst surface area (198 m2/g), and it is comparable with the
surface area claimed by Jennings (200 m2/g). The catalyst has also the highest
activity by means of CO conversion resulted by the catalyst activity test (86 %)
which is larger than commercial catalyst conversion (81 %).
Keywords : activity, catalyst based on Fe/Cr, precipitation, HTSC
iv
PEMBUATAN DAN UJI AKTIVITAS KATALIS Fe OKSIDA
UNTUK REAKSI HTSC
Oleh :
FITRI RUMIANI
NIM : 23004001
Jurusan Teknik Kimia
Institut Teknologi Bandung
Menyetujui
Tanggal
22 Mei 2007
v
PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS
Tesis S2 yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut
Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta
ada pada pengarang dengan mengikuti aturan HaKI yang berlaku di Institut
Teknologi Bandung. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi
pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizin pengarang dan harus
disertai dengan kebiasaan ilmiah untuk menyebutkan sumbernya.
Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tesis haruslah seizin
Direktur Program Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung.
vi
“Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya sebagai rahmat dari-NYA. Sesungguhnya pada hal
tersebut benar – benar terdapat tanda – tanda (kekuasaan allah) bagi kamu yang berfikir” (QS. Al-Jãšiyah:13)
Dipersembahkan kepada ibuku (Suwarni), bapakkku
(Suparno), kakakku (Rumilah), adik - adikku (Muhammad Nur Cholis,
Diah Rani Ramadhani), dan semuanya yang tidak disebutkan
vii
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt atas karunia dan
hidayah ser ta kesehatan yang telah diberikan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tesis yang berjudul “ Pembuatan dan Uji Aktivitas Katalis Fe
Oksida Untuk Reaksi HTSC”. Dalam menyelesaikan tesis ini, penulis banyak
menerima bantuan, bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala
ketulusan dan kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih sebesar –
besarnya kepada :
1. Bapak Dr. IGBN Makertiharta, selaku pembimbing I.
2. Bapak Dr. Subagjo, selaku pembimbing II yang telah banyak mengorbankan
waktu untuk memberikan arahan baik siang maupun malam selama penelitian
dan memberikan saran demi kemajuan penulis selama penyusunan tesis.
3. Ibu Dr. Melia Laniwati yang telah memberikan arahan penggunaan alat
selama penelitian.
4. Seluruh staf pegawai Departemen Teknik Kimia ITB.
5. Seluruh teman – teman di Laboratorium Teknik Reaksi Kimia, terutama
faridah. Terima kasih atas kerja sama, pengorbanan dan dukungan moral
sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.
Terima kasih secara mendalam penulis haturkan kepada ayahanda dan
ibunda tercinta yang telah bersusah payah memberikan dana, bantuan dan
dorongan moral serta doa kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
tesis ini dengan baik. Akhirnya penulis mengharapkan semoga tesis ini dapat
memberikan kontribusi dalam memperkaya khasanah ilmu pengetahuan,
khususnya katalisis. Saran dan tanggapan yang konstruktif bagi kesempurnaan
tulisan ini sangat penulis harapkan.
Bandung, Mei 2007
(Fitri Rumiani)
viii
DAFTAR ISI
Hal.
ABSTRAK ........................................................................................................ ii
ABSTRACT ...................................................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. iv
PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS .............................................................. v
LEMBAR PERUNTUKAN .............................................................................. vi
UCAPAN TERIMAKASIH .............................................................................. vii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG.................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... I-1
I.1 Latar Belakang ................................................................................. I-1
I.2 Rumusan Masalah.............................................................................. I-5
I.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. I-5
I.4 Ruang Lingkup Penelitian................................................................. I-6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... II-1
II.1 Reaksi Pergeseran CO Menjadi CO2 dan H2 ................................... II-1
II.1.1 Termodinamika Reaksi Pergeseran CO Menjadi CO2 dan H2....... II-1
II.1.3 Deskripsi Proses Reaksi Pergeseran CO Menjadi CO2 dan H2 ..... II-2
II.2 Katalis HTSC .................................................................................. II-4
II.2.1 Katalis HTSC berbasis Fe/Cr ........................................................ II-5
II.2.2 Katalis HTSC berbasis Fe/Vanadium ............................................ II-6
II.2.3 Katalis HTSC berbasis Fe-Ce-Cr-O .............................................. II-7
II.3 Pembuatan Katalis............................................................................ II-8
II.3.1 Metode Impregnasi......................................................................... II-8
II.3.1.1 Tahapan Proses Metode Impregnasi ........................................... II-9
II.3.1.2 Keunggulan dan Kelemahan ...................................................... II-9
II.3.2 Metode Presipitasi ......................................................................... II-10
ix
II.3.2.1 Tinggi Rendahnya Kelarutan....................................................... II-10
II.3.2.2 Murah.......................................................................................... II-10
II.3.2.3 Tidak Bersifat Korosif ................................................................ II-10
II.3.2.4 Tidak Menyebabkan Sintering ................................................... II-11
II.3.2.5 Tidak Menimbulkan Polusi Air dan Udara ................................ II-11
II.3.3 Tahapan Proses Metode Presipitasi ............................................... II-12
II.3.3.1 Faktor – Faktor yang Berpengaruh terhadap Metode Presipitasi II-13
II.3.3.1.1 Temperatur Presipitasi.............................................................. II-13
II.3.3.1.2 pH............................................................................................. II-13
II.3.3.1.3 Pengadukan.............................................................................. II-13
II.3.3.1.4 Aging........................................................................................ II-14
II.3.3.2 Keunggulan dan Kelemahan....................................................... II-14
II.4 Karakterisasi Katalis.......................................................................... II-14
II.4.1 Difraktometer Sinar X (XRD)........................................................ II-17
II.4.2 Metode Brunauer Emmet Teller (BET).......................................... II-18
II.5 Aktivasi Katalis................................................................................. II-19
II.6 Pengoperasian.................................................................................... II-21
II.7 Deaktivasi Katalis.............................................................................. II-23
II.7.1 Sintering......................................................................................... II-24
II.7.2 Kerusakan Partikel Katalis............................................................. II-24
II.7.3 Fouling............................................................................................ II-24
II.7.4 Peracunan....................................................................................... II-24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN........................................................ III-1
III.1 Pembuatan Katalis HTSC .............................................................. III-1
III.1.1 Bahan dan Peralatan ..................................................................... III-1
III.1.1.1 Bahan ......................................................................................... III-1
III.1.1.2 Peralatan..................................................................................... III-1
III.1.2 Metode Pembuatan Katalis .......................................................... III-4
III.1.2.1 Tahap Presipitasi ........................................................................ III-6
III.1.2.2 Tahap Pencucian dan Penyaringan ............................................. III-6
III.1.2.3 Tahap Pengeringan ..................................................................... III-7
III.1.2.4 Tahap Kalsinasi........................................................................... III-7
x
III.1.3 Karakterisasi Katalis..................................................................... III-8
III.1.3.1 Prosedur Analisa Luas Permukaan Spesifik dengan
metode BET.................................................................................
III-8
III.1.3.2 Analisa Struktur Bahan Kristal dengan Metode XRD................ III-10
III.2 Uji Aktivitas..................................................................................... III-12
III.2.1 Aktivasi......................................................................................... III-12
III.2.2 Reaksi Pergeseran CO Menjadi CO2 dan H2................................ III-14
III.2.3 Evaluasi dan Analisis.................................................................... III-14
III.2.4 Perhitungan................................................................................... III-15
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... IV-1
IV.1 Karakteristik Katalis ....................................................................... IV-1
IV.2 Kinerja Katalis................................................................................. IV-12
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ IV-1
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... DP-1
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Hal.
Lampiran A Data Fisik, Kimia Reaktan dan Produk Reaksi HTSC.......... A-1
Lampiran B Kalibrasi ................................................................................ B-1
Lampiran C Perhitungan............................................................................ C-1
Lampiran D Prosedur Pengoperasian Alat................................................. D-1
Lampiran E Data Hasil Penelitian............................................................. E-1
Lampiran F Difraktogram Standar Analisa XRD ..................................... F-1
xii
DAFTAR GAMBAR
Hal.
Gambar I.1 Konsumsi pupuk urea di Indonesia 1997-2003 .................... I-3
Gambar I.2 Produksi pupuk urea di Indonesia 1999-2004 ...................... I-3
Gambar I.3 Kapasitas produksi pabrik pupuk di Indonesia tahun 2003 .. I-4
Gambar II.1 Konstanta kesetimbangan sebagai fungsi temperatur ........... II-2
Gambar II.2 Diagram alir metode impregnasi ......................................... II-8
Gambar II.3 Diagram alir metode presipitasi............................................. II-12
Gambar II.4 Hasil analisa XRD magnetit (Fe3O4) nanorod dan hematit
(Fe2O3) nanorod...................................................................
II-17
Gambar II.5 Pola standar XRD magnetit (Fe3O4) murni .......................... II-18
Gambar II.6 Difraktogram XRD hematit (Fe2O3) sintetik ....................... II-18
Gambar III.1 Rangkaian peralatan uji aktivitas katalis pada reaksi
pergeseran CO menjadi CO2 dan H2 ...................................
III-2
Gambar III.2 Diagram alir proses pembuatan katalis HTSC ITB bagian I III-4
Gambar III.3 Diagram alir proses pembuatan katalis HTSC ITB
bagian II...............................................................................
III-5
Gambar III.4 Difraktogram standar Fe2O3 pada PDF 73-2234.................. III-11
Gambar III.5 Difraktogram standar Fe3O4 pada PDF 79-0416.................. III-11
Gambar III.6 Kurva proses reduksi katalis HTSC ITB ............................. III-13
Gambar IV.1 Difraktogram katalis HTSC ITB 1....................................... IV-2
Gambar IV.2 Difraktogram katalis HTSC ITB 2....................................... IV-5
Gambar IV.3 Difraktogram katalis HTSC ITB 3....................................... IV-7
Gambar IV.4 Difraktogram katalis HTSC ITB 4....................................... IV-8
Gambar IV.5 Perbandingan difraktogram katalis HTSC ITB 5 dan 4....... IV-10
Gambar IV.6 Perbandingan difraktogram katalis HTSC ITB 6 dan 3....... IV-11
Gambar IV.7 Proses reduksi katalis HTSC ITB........................................ IV-14
Gambar IV.8 Hasil uji aktivitas katalis HTSC ITB................................... IV-16
xiii
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel I.1 Kapasitas produksi amonia di Indonesia tahun 2003 ............... I-2
Tabel II.1 Perbandingan kondisi proses HTSC dan LTSC....................... II-4
Tabel II.2 Sifat – sifat katalis................................................................... II-15
Tabel II.3 Sambungan sifat – sifat katalis ................................................ II-16
Tabel II.4 Penyebab deaktivasi katalis...................................................... II-23
Tabel III.1 Kondisi operasi uji aktivitas katalis pada skala laboratorium III-12
Tabel III.2 Kondisi pengoperasian GC-8AIT dari Schimadzu.................. III-15
Tabel III.3 Waktu retensi (tR) gas H2, N2, dan CO................................... III-15
Tabel IV.1 Perbandingan difraktogram katalis HTSC ITB 1 dengan
standar Fe2O3, α-Fe2O3, Fe902O, Fe3O4, dan Cr2O3..............
IV-2
Tabel IV.2 Perbandingan difraktogram katalis HTSC ITB 2 dengan
standar Fe2O3, α-Fe2O3, Fe3O4, CrO2, CrO3 dan Cr2O3..........
IV-6
Tabel IV.3 Perbandingan difraktogram katalis HTSC ITB 3 dengan
standar Fe2O3, Fe3O4, FeO, CrO3 dan Cr2O3.........................
IV-7
Tabel IV.4 Perbandingan difraktogram katalis HTSC ITB 4 dengan
standar Fe2O3, α-Fe2O3, Fe3O4, FeO, dan CrO3......................
IV-9
Tabel IV.5 Kondisi pembuatan dan beberapa sifat katalis HTSC yang
dihasilkan................................................................................
IV-12
Tabel IV.6 Hasil uji aktivitas katalis HTSC ITB...................................... IV-17
xiv
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG
Singkatan Nama Hal.
HTSC High Temperature Shift Conversion I-1
LTSC Low Temperature Shift Conversion I-1
PUSRI Pupuk Sriwijaya I-2
PKG Pupuk Petrokimia Gresik I-2
PKC Pupuk Kujang Cikampek I-2
PKT Pupuk Kalimantan Timur I-2
PIM Pupuk Iskandar Muda I-2
AAF Asean Aceh Fertilizer I-2
BET Brunauer Emmet Teller I-6
XRD X-Ray Diffraction I-6
WGSR Water Gas Shift Reaction II-1
VHSV Volume Hourly Space Velocity II-3
MPa Mega Pascal II-4
LOI Loss On Ignition II-5
S/G Steam to Gas Ratio II-6
DTA Differential Thermal Analysis II-15
SEM Scanning Electron Microscopy II-16
TEM Transmission Electron Microscopy II-16
EXAFS Extended X-Ray Absorption Fine Structure II-16
AES Auger Electron Spectroscopy II-16
XPS X-Ray Photon Spectroscopy II-16
UPS Ultraviolet Photon Spectroscopy II-16
GC Gas Chromatography II-22
PDF Powder Diffraction File III-11
COHb Karboksihaemoglobin A-1
IR Infra Red A-2
TAML Temperatur thermocouple ametek di Laboratorium Metrologi
Bandung B-2
xv
TTRK Temperatur thermocouple di Laboratorium TRK B-2
BM Berat molekul C-1
SV Space Velocity C-7
GHSV Gas Hourly Space Velocity C-9
Lambang Nama Hal
DH Entalpi pada keadaan standar II-1
Kp Konstanta kesetimbangan II-1
T Temperatur II-1
oC Derajat Celcius II-3
Ea Energi pengaktifan II-3
Ao Frekuensi tumbukan antar reaktan II-3
R Konstanta gas ideal II-3
DG Energi bebas Gibbs II-4
t Waktu III-4
Vm Volume monolayer sampel katalis III-9
S Slope III-9
I Intersep III-9
NA Bilangan Avogadro III-9
2NSa Luas permukaan 1 molekul gas N2 III-9
VSTP Volume pada keadaan STP III-9
Sg Luas permukaan spesifik katalis III-9
Sa Luas permukaan katalis III-9
m Berat sampel III-9
d Jarak antar bidang kristal sampel III-10
q Sudut yang terbentuk antara permukaan sampel dan refleksi
berkas cahaya III-10
n orde III-10
λ Panjang gelombang III-10
mA mikro Ampere III-15
tR Waktu retensi III-15
xvi
X Konversi III-15
Q Laju alir IV-14
DHf25o Entalpi pembentukan standar A-2
DGf25o Energi bebas Gibbs pembentukan A-2
Cp/Cv Rasio panas spesifik A-2
p/po Perbandingan tekanan terhadap tekanan jenuh C-5
W Berat katalis C-7
P Tekanan C-7
τ Waktu tinggal C-7
V Volum gas C-8
ε Koordinat reaksi C-14
Ky Tetapan kesetimbangan fraksi mol C-14