pembuatan bibit serta analisis ikatan molekul … filedalam tahapan pembuatan media pda (potato...

38
PEMBUATAN BIBIT SERTA ANALISIS IKATAN MOLEKUL MISELIUM JAMUR TIRAM PUTIH DENGAN FOURIER TRANSFORM INFRA RED (FTIR) NOFITRI DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Upload: hadan

Post on 28-Mar-2019

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBUATAN BIBIT SERTA ANALISIS IKATAN MOLEKUL … filedalam tahapan pembuatan media PDA (Potato Dextros Agar) untuk biakan murni yaitu variasi lama perebusan bahan selama 5 menit,

PEMBUATAN BIBIT SERTA ANALISIS IKATAN

MOLEKUL MISELIUM JAMUR TIRAM PUTIH DENGAN

FOURIER TRANSFORM INFRA RED (FTIR)

NOFITRI

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: PEMBUATAN BIBIT SERTA ANALISIS IKATAN MOLEKUL … filedalam tahapan pembuatan media PDA (Potato Dextros Agar) untuk biakan murni yaitu variasi lama perebusan bahan selama 5 menit,
Page 3: PEMBUATAN BIBIT SERTA ANALISIS IKATAN MOLEKUL … filedalam tahapan pembuatan media PDA (Potato Dextros Agar) untuk biakan murni yaitu variasi lama perebusan bahan selama 5 menit,

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pembuatan Bibit serta

Analisis Ikatan Molekul Miselium Jamur Tiram Putih dengan Fourier Transform

Infra Red (FTIR)adalah benar karya saya denganarahan dari dosen pembimbing

dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun.

Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun

tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan

dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Februari 2014

Nofitri

NIM G74100068

Page 4: PEMBUATAN BIBIT SERTA ANALISIS IKATAN MOLEKUL … filedalam tahapan pembuatan media PDA (Potato Dextros Agar) untuk biakan murni yaitu variasi lama perebusan bahan selama 5 menit,

ABSTRAK

NOFITRI.Pembuatan Bibit serta Analisis Ikatan Molekul Miselium Jamur Tiram

Putih dengan Fourier Transform InfraRed (FTIR)Dibimbing oleh IRZAMAN dan

HERIYANTO SYAFUTRA.

Pleurotus Ostreatus adalah salah satu jenis jamur tiram yang banyak

dikonsumsi oleh masyarakat.Jamur tiram putih ini mengandung gizi yang tinggi

namunmemiliki tingkat kesterilisasian yang tinggi dalam pembuatan

bibitnya.Pembuatan bibit melalui beberapa tahap, yaitu pembuatan biakan murni

(F0), bibit sebar (F1) dan bibit tanam (F2). Pada penelitian ini dilakukan variasi

dalam tahapan pembuatan media PDA (Potato Dextros Agar) untuk biakan murni

yaitu variasi lama perebusan bahan selama 5 menit, 10 menit, dan 15 menit serta

variasi tingkat sterilisasi media menggunakan pengukusan dengan variasi

tingkatan 1, 2 dan 3, dimana masing-masing tingkat dikukus selama 1 jam dengan

suhu 120 oC dengan tekanan 1.5 psi. Keberhasilan paling tinggi adalah pada

variasi 10 menit dengan sterilisasi tingkat 3 yang ditandai dengan tumbuhnya

miselium berbentuk benang-benang putih memenuhi tabung. Hasil dari analisis

menggunakan Fourier Transform Infra Red (FTIR) didapatkan konstantagaya.

Bibit tanam (F2) memiliki konstanta gaya yang lebih besar dibandingkan F0 dan

F1. Semakin besar konstanta gaya, maka ikatan molekulnya semakin kuat

sehingga membutuhkan energi yang lebih besar untuk merusak ikatan tersebut.

Ikatan molekul yang kuat mengakibatkan miselium F2 lebih kuat dan cocok untuk

budidaya.

Kata kunci:Ikatan molekul, miselium, FTIR, konstanta gaya

ABSTRACT

NOFITRI. Production Seed and Analysis Molecule Bond the Mycelim Oyster

Mushroom with Fourier Transform InfraRed (FTIR) .Guided by IRZAMAN and

HERIYANTO SYAFUTRA.

Pleurotus Ostreatus is a kind of oyster mushrooms which consumed by the

public . This oyster mushrooms contain high nutritional but has a high level in the

sterilization when manufacture of seed. Making seeds through several stages ,

they are the manufacture of pure cultures , spread seeds , and planting seeds . In

this study, variations in the manufacturing stages of PDA ( Potato DextrossAgar)

for the variation of the old pure cultures of material boiling for 5 minutes , 10

minutes , and 15 minutes and level of sterilization media use variety of steaming

tiers 1 , 2 and 3 , which each level of steamed for 1 hour with a temperature of 120

°C and the pressure of 1.5 psi . The highest success is when the variation 10

minutes and the streaming tiers 3 which the growth of mycelium in tube. Fourier

Transform Infra Red (FTIR) analysis shows that the force constant of planting

seeds (F2) are higher than F0 and F1. If force constant is higher so the molecule

bond is stonger. It make mycelium of F2 is stronger too and it is better to be used

for cultivation

Keywords:Molecule bond, Mycelim , FTIR, force constant

Page 5: PEMBUATAN BIBIT SERTA ANALISIS IKATAN MOLEKUL … filedalam tahapan pembuatan media PDA (Potato Dextros Agar) untuk biakan murni yaitu variasi lama perebusan bahan selama 5 menit,

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Sains

pada

Departemen Fisika

PEMBUATAN BIBIT SERTA ANALISIS IKATAN

MOLEKUL MISELIUM JAMUR TIRAM PUTIH DENGAN

FOURIER TRANSFORM INFRA RED (FTIR)

NOFITRI

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 6: PEMBUATAN BIBIT SERTA ANALISIS IKATAN MOLEKUL … filedalam tahapan pembuatan media PDA (Potato Dextros Agar) untuk biakan murni yaitu variasi lama perebusan bahan selama 5 menit,
Page 7: PEMBUATAN BIBIT SERTA ANALISIS IKATAN MOLEKUL … filedalam tahapan pembuatan media PDA (Potato Dextros Agar) untuk biakan murni yaitu variasi lama perebusan bahan selama 5 menit,

Judul Skripsi :Pembuatan Bibit serta Analisis Ikatan Molekul Miselium Jamur

Tiram Putih dengan Fourier Transform Infra Red (FTIR)

Nama : Nofitri

NIM : G74100068

Disetujui oleh

Dr.Ir.Irzaman, MSi

Pembimbing I

Heriyanto Syafutra, MSi

Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr. Akhiruddin Maddu, MSi

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 8: PEMBUATAN BIBIT SERTA ANALISIS IKATAN MOLEKUL … filedalam tahapan pembuatan media PDA (Potato Dextros Agar) untuk biakan murni yaitu variasi lama perebusan bahan selama 5 menit,

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan pada Allah SWT yang telah memberikan rahmat

dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan penelitian dengan

judul “Pembuatan Bibit serta Analisis Ikatan Molekul Miselium Jamur Tiram Putih

dengan Fourier Transform Infra Red (FTIR)” sebagai salah satu syaratkelulusan program

sarjana di Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut

Pertanian Bogor. Dalam penulisan usulan penelitian ini tidak terlepas dari bantuan

berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Edi Ardi dan ibu Mariati yang telah memberi nasehat, motivasi, kasih sayang,

semangat dan doa yang tidak pernah habis kepada penulis

2. Kakak (Andri Satria), adik (Roni Saputra dan Ari Putra) yang telah memberi

semangat, kasih sayang, canda tawa dan cerita kepada penulis

3. Semua keluarga besar untuk dukungan dan motivasi yang tidak pernah putus

4. Bapak Dr Ir Irzaman, M.Si selaku pembimbing I yang telah memberi bimbingan,

kritik dan saran dalam penulisan skripsi

5. Bapak Heriyanto Syafutra, M.Si selaku pembimbing II yang telah memberi banyak

masukan, nasehat dan motivasi dalam penulisan skripsi

6. Bapak Dr Ir Irmansyah, M.Si selaku penguji atas sarannya

7. Kharis Mawan Suhaeli yang selalu mendampingi penulis dan memberikan

ketenangan, semangat dan motivasi

8. Ibu Maya yang telah memberikan ilmunya tentang jamur tiram

9. Pak Asril serta masyarakat Desa Situ Ilir dan Situ Udik yang senantiasa membantu

penelitian ini

10. Bapak Ki Agus Dahlan selaku pembimbing akademik yang memberi motivasi

11. Seluruh Dosen pengajar, Bapak Firman, Bapak Jun, Mas Ian dan semua staf

Departemen Fisika IPB

12. Tutor dalam pelatihan jamur tiram Kak Ela dan Kak Khafit yang dengan senang hati

selalu membantu penulis

13. Sahabat Lutfi, Bima, Rudi yang senantiasa memberikan semangat dan mendampingi

penulis

14. Teman - teman fisika 47 Ryan, Tanty, Habib, Tia, Cucu, Arini, Helda, kamil, dll

yang selalu bersama dalam suka dan duka

15. Kakak kelas 45 dan 46 kak Ainul, kak Chusnul, kak Ryan, kak Anu, kak Nurul, kak

Vina, dll yang selalu memberi semangat dan membantu penulis

16. Adik - adik angkatan 48 dan 49 yang selalu memberikan kecerian kepada penulis

17. Teman-teman Primagama Quantum First Yasmin yang selau menyemangati penulis

18. Semua pihak yang telah membantu tidak bisa disebutkan satu per satu terimakasih

atas dukungannya

Selanjutnya, penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna,

sehingga kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kemajuan

penelitian ini. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada

kita semua. Amin.

Bogor, Maret 2014

Nofitri

Page 9: PEMBUATAN BIBIT SERTA ANALISIS IKATAN MOLEKUL … filedalam tahapan pembuatan media PDA (Potato Dextros Agar) untuk biakan murni yaitu variasi lama perebusan bahan selama 5 menit,

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 1

Tujuan Penelitian 2

Manfaat Penelitian 2

Ruang Lingkup Penelitian 2

TINJAUAN PUSTAKA 2

Jamur Tiram Putih 2

Spektrum Elektromagnetik 2

Karakterisasi Fourier Transform Infra Red (FTIR) 3

METODE 6

Bahan 6

Alat 6

Prosedur Analisis Data 7

HASIL DAN PEMBAHASAN 10

Media PDA 10

Biakan Murni (F0) 11

Bibit Sebar (F1) 11

Bibit Tanam (F2) 12

Analisis frekuensi, konstanta anharmonik, konstanta pegas ikatan molekul pada

spektrum FTIR 13

SIMPULAN DAN SARAN 16

Simpulan 16

Saran 16

DAFTAR PUSTAKA 17

LAMPIRAN 18

Page 10: PEMBUATAN BIBIT SERTA ANALISIS IKATAN MOLEKUL … filedalam tahapan pembuatan media PDA (Potato Dextros Agar) untuk biakan murni yaitu variasi lama perebusan bahan selama 5 menit,

DAFTAR TABEL

1 Tingkat keberhasilan media PDA 10 2 Tingkat keberhasilan isolasi ( kultur jaringan ) untuk biakan murni

( F0 ) 11 3 Tingkat keberhasilan bibit F1( bibit sebar ) 12 4 Tingkat keberhasilan bibit F2 ( bibit tanam ) 12 5 Ikatan molekul masing-masing bibit 15 6 Kontanta unharmonis dan kontanta gaya ikatan masing-masing molekul 15

DAFTAR GAMBAR

1 Spektrum elektromagnetik 3 2 Stetching atau regangan 4 3 Bending atau tetukan 4 4 Model anharmonis sederhana 5 5 Diagram alir penelitian 7 6 Hasil karakterisasi FTIR 11

DAFTAR LAMPIRAN

1 Keadaan ketika molekul dinggap harmonis sederhana pada keadaan dua

molekul terikat atau diatomik 18

2 Gambar hasil penelitian 20

3 Analisis nilai bilangan gelombang pada osilasi harmonik sederhana 21

4 Analisis nilai bilangan gelombang, konstanta anharmonik, dan

konstanta pegas pada anharmonik sederhana 24

5 Riwayat hidup 28

Page 11: PEMBUATAN BIBIT SERTA ANALISIS IKATAN MOLEKUL … filedalam tahapan pembuatan media PDA (Potato Dextros Agar) untuk biakan murni yaitu variasi lama perebusan bahan selama 5 menit,

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam produksi jamur dunia, produksi jamur tiram menempati urutan ke

dua setelah jamur kancing. Jamur tiram putih (Pleurotus Ostreatus) adalah salah

satu jenis jamur kayu yang banyak di konsumsi oleh masyarakat dengan gizi yang

baik, di dalamnya terkandung 9 asam amino esensial dengan kadar protein 19-

35%. Jadi jamur ini dapat dijadikan sumber protein nabati di samping kacang-

kacangan. Jenis vitamin di dalam jamur adalah vitamin B1, B2, niasin, biotin dan

vitamin C. Selain itu di dalamnya terdapat mineral K, P, Ca, Na, Mg dan Cu.

Jamur tiram putih sudah banyak dikenal oleh konsumen sehingga telah memiliki

pasar yang baik. Dibandingkan dengan jamur yang dapat di makan (edible

mushroom) lainnya, jamur tiram putih memiliki harga yang ebih terjangkau oleh

konsumen1.

Potensi yang bagus tersebut mendorong para petani unti membudidayakan

jamur tiram putih tersebut. Dalam hal budidaya jamur tiram putih, banyak petani

yang kesulitan dalam menghasilkan bibit jamur yang bagus yang bebas dari

kontaminasi. Pembuatan bibit jamur tiram melalui kultur jaringan.

Padapelaksanaan kultur jaringan sangat rentan terjadi kontaminasi sehingga

diperlukan ruang yang steril yang bebas dari mikroba serta ketekunan sangat

dibutuhkan dalam menghasilkan bibit jamur tiram putih yang bagus.Tingkat

kesukaran dalam pembuatan bibit jamur menyebabkan petani lebih cenderung

membeli bibit di pasar. Namun, bagi petani kecil, sangat sulit bagi mereka untuk

membeli bibit karena harga bibit yang mahal2.

Bibit jamur tiram yang baik dan produktivitasnya tinggi dihasilkan dari

kultur jaringan yang murni, tidak terkontaminasi oleh bakteri atau mikroba

pesaingnya. Media yang digunakan adalah Potato Dekstros Agar (PDA) dengan

berbagai variasi perebusan kentang dalam pembuatan media ini. Diharapkan dapat

menghasilkan media tanam bebas dari bakteri dan mikroba agar dapat dengan

mudah menghasilkan bibit jamur. Variasi perebusan kentang dalam pembuatan

PDA adalah 5 menit, 10 menit, dan 15 menit dengan tingkatan sterilisasi media 1,

2, dan 3 dalam suhu 120 oC. Sterilisasi dilakukan di dalam kukusan. Dengan

sterilisasi ini diharapkan, kita dapat meminimalisir kandungan bakteri dan

mikroba di dalam media tersebut serta menghindari kontaminasi pada saat kultur

jaringan guna mengahasilkn bibit jamur tiram putih yang bisa kita budidayakan

lebih lanjut. Karakterisasi dengan metode FTIR untuk melihat ikatan molekul

pada miselium di setiap turunan mulai biakan murni, bibit sebar dan bibit tanam.

Perumusan Masalah

1.Bagaimana pembuatan bibit jamur tiram putih yang baik?

2.Bagaimana ikatan molekul pada biakan murni, bibit sebar dan bibit

tanam?

Page 12: PEMBUATAN BIBIT SERTA ANALISIS IKATAN MOLEKUL … filedalam tahapan pembuatan media PDA (Potato Dextros Agar) untuk biakan murni yaitu variasi lama perebusan bahan selama 5 menit,

2

Tujuan Penelitian

1.Mempelajari pembuatan bibit jamur tiram putih

2.Menganalisis ikatan molekul pada miseliumjamur tiram putih

menggunakan Fourier Transform Infra Red (FTIR)

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat mempermudah para petani untuk

menghasilkan bibit jamur tiram putih dengan lama waktu perebusan pembuatan

media dan tingkat sterilisasi media yang tepat serta memberikan informasi yang

berguna tentang nilai vibrasi, konstanta anharmonik dan konstanta pegas pada

molekul yang terkandung dalam miselium jamur tiram putih.

Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini mengkaji proses bibit jamur tiram pada pembiakan murni (F0),

bibit sebar (F1), dan bibit tanam (F2) serta analisis ikatan molekul miselium

dengan metode FTIR.

TINJAUAN PUSTAKA

Jamur Tiram Putih

Jamur tiram (Pleurotus Florida) adalah jamur kayu yang tumbuh berderet

menyamping pada batang kayu lapuk.Jamur ini memiliki tubuh buah yang tumbuh

mekar membentuk corong dangkal seperti kulit kerang (tiram).Tubuh buah jamur

memiliki tudung (pileus) dan tangkai (stipe).Jamur tiram memiliki spora berwarna.

Pemberian nama dari beberapa jenis jamur tiram ini berdasarkan dari warna

tudung tubuh buah atau sporanya yang berbeda, untuk jenis jamur tiram yang satu

dengan jenis lainnya3.

Jamur tiram putih memiliki kandungan protein dan karbohidrat yang tinggi

dengan kadar lemak yang rendah. Jamur tiram putih juga mengandung vitamin

penting terutama vitamin B, C dan D. Vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), niasin

dan provitamin B2 (ergosterol) dalam jamur tiram putih sangat tinggi. Mineral

utama tertinggi adalah Zn, Mn, Mo, Co, dan Pb. Konsentrasi K, P, Na, Ca dan Me

mencapai 56%-70% dari total abu dengan kadar K mencapai 45%.4.

Spektrum Elektromagnetik

Spektrum elektromagnetik merupakan kumpulan spektrum dari berbagai

panjang gelombang.Terdapat beberapa macam gelombang elektromagnetik

dengan rentang panjang gelombang tertentu.Setiap senyawa pada keadaan tertentu

memiliki tiga macam gerak, yaitu gerak tanslasi, vibrasi dan rotasi.gerak tanslasi

terjadi pada sinar x. gerak rotasi pada microve, dan vibrasi pada infra

merah.Gambar 1 menunjukkan spektrum gelombang elektromagnetik.

Page 13: PEMBUATAN BIBIT SERTA ANALISIS IKATAN MOLEKUL … filedalam tahapan pembuatan media PDA (Potato Dextros Agar) untuk biakan murni yaitu variasi lama perebusan bahan selama 5 menit,

3

Gambar 1 Spektrum gelombang elektromagnetik5

Karakterisasi Fourier Transform Infra Red (FTIR)

FTIR merupakan salah satu teknik spektroskopi inframerah yang dapat

mengidentifikasi kandungan gugus kompleks tetapi tidak dapat digunakan untuk

menentukan unsur - unsur penyusunnya. Pada spektroskopi inframerah, spektrum

inframerah terletak pada daerah dengan panjang gelombang mulai dari 0,75

sampai 1000 μm atau bilangan gelombang dari 1300 sampai 1 cm-1

. Dilihat dari

segi aplikasi dan instrumentasi, spektrum inframerah dibagi ke dalam tiga jenis

radiasi yaitu inframerah dekat (bilangan gelombang 12800–4000 cm-1

),

inframerah pertengahan (bilangan gelombang 4000–200 cm-1

), dan inframerah

jauh (bilangan gelombang 200–10 cm-1

). FTIR termasuk ke dalam kategori radiasi

inframerah pertengahan (bilangan gelombang 4000–200 cm-1

) 5.

Setiap senyawa pada keadaan tertentu telah memilik tiga macam gerak,

yaitu gerak tanslasi, vibrasi dan rotasi.Jikamolekulbergetar, maka energi vibrasi

secara terus menerus dan secara periodik berubah dari energi kinetik ke energi

potensial atau sebaliknya.Vibrasi molekul sangat khas untuk suatu molekul

tertentu dan biasanya disebut vibrasi finger print.Vibrasi molekul dapat

digolongkan atas dua golongan besar, yaitu vibrasi regangan (stretching) dan

vibrasi bengkokan (bending).

Dalam vibrasi regangan (Gambar 2), atom bergerak terus sepanjang ikatan

yang menghubungkannya sehingga akan terjadi perubahan jarak antara keduanya,

walaupun sudut ikatan tidak berubah. Vibrasi regangan ada dua macam, yaitu

Regangan Simetri (unit struktur bergerak bersamaan dan searah dalam satu bidang

datar) dan Regangan Asimetri (unit struktur bergerak bersamaan dan tidak searah

tetapi masih dalam satu bidang datar) 6.

Page 14: PEMBUATAN BIBIT SERTA ANALISIS IKATAN MOLEKUL … filedalam tahapan pembuatan media PDA (Potato Dextros Agar) untuk biakan murni yaitu variasi lama perebusan bahan selama 5 menit,

4

Gambar 2 Vibrasi regangan (Stretching vibration)

6

Jika sistem tiga atom merupakan bagian dari sebuah molekul yang lebih

besar, maka dapat menimbulkan vibrasi bengkokan atau vibrasi deformasi yang

mempengaruhi osilasi atom atau molekul secara keseluruhan (Gambar 3). Vibrasi

bengkokan ini terbagi menjadi empat jenis, yaitu Vibrasi Goyangan (Rocking -

unit struktur bergerak mengayun asimetri tetapi masih dalam bidang datar),

Vibrasi Guntingan (Scissoring - unit struktur bergerak mengayun simetri dan

masih dalam bidang datar), Vibrasi Kibasan (Wagging - unit struktur bergerak

mengibas keluar dari bidang datar), dan Vibrasi Pelintiran (Twisting - unit struktur

berputar mengelilingi ikatan yang menghubungkan dengan molekul induk dan

berada di dalam bidang datar)6.

Gambar 3Vibrasi bengkokan (Bending vibration)6

Page 15: PEMBUATAN BIBIT SERTA ANALISIS IKATAN MOLEKUL … filedalam tahapan pembuatan media PDA (Potato Dextros Agar) untuk biakan murni yaitu variasi lama perebusan bahan selama 5 menit,

5

Jumlah energi total adalah sebanding dengan frekuensi dan tetapan gaya

dari pegas dan massa (m1 dan m2) dari dua atom yang terikat. Energi yang

dimiliki oleh sinar infra merah hanya cukup kuat untuk mengadakan perubahan

vibrasi 7. Sesuai persamaan hukum Hooke dalam persamaan (1):

= (1)

keterangan :

: frekuensi

k : kontanta pegas

µ : massa tereduksi

Lampiran 1 menunjukkan analisis lengkap persamaan (1)dari dua atom yang

terikat.

Energi osilator tidak harmonis sederhana memiliki konstanta anharmonis

dengan model sesuai gambar 4.

Gambar 4 Model anharmonik sederhana10

Page 16: PEMBUATAN BIBIT SERTA ANALISIS IKATAN MOLEKUL … filedalam tahapan pembuatan media PDA (Potato Dextros Agar) untuk biakan murni yaitu variasi lama perebusan bahan selama 5 menit,

6

Analisis frekuenasi, konstanta anharmonik dan konstanta pegas ikatan

molekul dalam spektrum FTIR untuk model anharmonik sederhana dirumuskan

sesuai persamaan (2), (3), (4), (5), (6):

cm-1

dengan

(2)

(3)

- ) cm-1

(4)

- ) cm-1

(5)

- ) cm-1

(6)

METODE

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Material Departemen Fisika,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor dan

laboratorium skala kecil di Babakan Lebak bulan Juli 2013 sampai dengan Januari

2014.

Bahan

Bahan utama yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah jamur tiram

putih, kentang, agar, dekstros, clorang penicolt, biji jagung, dedak, tepung jagung,

tepung gipsum, kapur pertanian (kaptan), dan serbuk gergaji.

Alat

Sedangkan peralatan yang digunakan adalah kotak sterilisasi, labu

erlenmeyer, tabung reaksi, pinset, pembakaran bunsen, dandang, kompor gas,

tabung reaksi, botol kaca, spatula inokulasi, spatula, masker, kapas, saringan, uji

kadar air menggunakan Vulcan tm 3-130 NDI dan karakterisasi menggunakan

Fourier Transform Infrda Red ( FTIR ) tipe ABB MB 3000.

Page 17: PEMBUATAN BIBIT SERTA ANALISIS IKATAN MOLEKUL … filedalam tahapan pembuatan media PDA (Potato Dextros Agar) untuk biakan murni yaitu variasi lama perebusan bahan selama 5 menit,

7

Pembuatan bibit tanam

Mulai

Analisa data

Pengolahan data

Penyediaanbahan

Pembuatan PDA

Isolasi

Pembuatan bibit sebar

Selesai

Penulisan laporan

Karakterisasi

FTIR

Prosedur Analisis Data

Tahapan penelitian ini meliputi tahapan pembuatan bibit jamur tiram putih,

dan karakterisasi ikatan molekul miselium dengan metode FTIR. Gambar 5

menunjukkan diagram alir penelitian.

Gambar 5 Diagram Alir Penelitian

Page 18: PEMBUATAN BIBIT SERTA ANALISIS IKATAN MOLEKUL … filedalam tahapan pembuatan media PDA (Potato Dextros Agar) untuk biakan murni yaitu variasi lama perebusan bahan selama 5 menit,

8

Pembuatan bibit jamur tiram putih

Pembuatan Potato DextroseAgar(PDA) (F0)

a. Menyiapkan bahan yang akan digunakan untuk membuat PDA, yaitu kentang

sebanyak 200 gram, dextrose 20 gram, agar bening 20 gram, cloromphenicol 1

kapsuldan aquades 1 liter.

b. Kentang dikupas, dicuci bersih dan dipotong dadu tidak terlalu besar dan tidak

terlalu kecil.

c. Kentang direbus menggunakan 1 liter aquades dengan 3 variasi lama waktu

perebusan yaitu selama 5 menit, 10 menit dan 15 menit. Kentang dimasukkan

langsung setelah aquades dituangkan. Sebelum aquadesnya mendidih.

d. Setelah kentang direbus sesuai variasi waktu yang digunakan, air rebusan

kentang tadi disaring kemudian ditambahkan aquades sedikit hingga kembali

menjadi 1 liter.

e. Masukkan agar, dekstroks, dan clorang fenicoltyang telah ditimbang

sebelumnya. Campurkan dengan air rebusan kentang tadi sambil diaduk

hingga mendidih.

f. Setelah mendidih, tuang ke dalam tabung erlemenyer yang kemudian ditutup

menggunakan alumunium foil.

g. Erlenmeyer yang telah ditutup tadi sterilisasi di dalam kukusan selama 1 jam

dengan 3 variasi tingkatan sterilisasi, yaitu tingkat 1, tingkat 2 dan tingkan 3.

h. Setelah disterilisasi, tuang PDA ke dalam tabung reaksi. Namun sebelumnya,

keadaan sekeliling harus steril, mulai dari tabung, alat yang digunakan, kotak

sterilisasi, dll. Dalam menuangkan agar PDA ke dalam tabung reaksi harus

dilakukan didekat api yang berasal dari bunsen yang menyala. Bunsen harus

dinyalakan 15 menit sebelum digunakan.

i. PDA yang telah dituang kedalam tabung langsung ditutup dengan alumunium

foil dan didiamkan selama 1 hari di dalam kotak sterilisasi.

j. Isolasi (kultur jaringan jamur tiram).

k. Menyiapkan tubuh buah jamur yang sehat dan layak yang akan digunakan.

l. Menyiapkan dan mensterilisasi alat-alat yang akan digunakan. Sterilisasi

dengan cara penyemprotan alkohol di bagian tangan dan di sekitar kotak

steririlisasi.

m. Lampu bunsen dinyalakan selama 15 menit sebelum digunakan dan bakal

induk jamur disiapkan secara aseptik.

n. Tubuh buah jamur diambil menggunakan pinset dan ditanam di dalam tabung

reaksi yang berisi media (PDA) yang telah didiamkan selama dua hari.

o. Semua perlakuan dilakukan di dekat api yang berasal dari bunsen yang

menyala.

p. Tubuh buah yang ditanam di dalam PDA.

q. Isolasi dianggap berhasil apabila disekitar eksplan tumbuh miselia jamur

berwarna putih dan akan merata setelah satu minggu.

r. Biakan murni siap digunakan untuk pembuatan bibit induk.

Page 19: PEMBUATAN BIBIT SERTA ANALISIS IKATAN MOLEKUL … filedalam tahapan pembuatan media PDA (Potato Dextros Agar) untuk biakan murni yaitu variasi lama perebusan bahan selama 5 menit,

9

Pembuatan bibit sebar (F1)

a. Cuci bersih botol yang akan digunakan menggunakan pemutih.

b. Menyediakan jagung 1 kg dan dextrose 200 gram

c. Jagung yang akan digunakan dicuci bersih dengan air, pisahkan biji jagung

yang terapung dan direndam semalam.

d. Setelah disaring, siram jagung dengan air mendidih, diamkan 30 menit.

Kemudian keringkan jagungnya.

e. Setelah kering, jagung dicampur dengan dekstrose.

f. Jagung yang telah dicampur dextrose dimasukkan ke dalam botol sekitar 2/3

botol. Kemudian sumbat botol dengan kapas dan tutup dengan alumunium

foil.

g. Bibit yang telah dimasukkan kedalam botol disterilisasi dalam pengukus

selama satu jam dengan tekanan 1,5 psi (120 oC).

h. Setelah 1 jam, bibit didinginkan kemudian didiamkan selama 24 jam.

i. Inokulasi dengan subkultur jamur dengan cara aseptik.

j. Media yang telah ditubuhi jamur (PDA) diambil menggunakan spatula yang

telah disterilisasi, kemudian dipindahkan ke dalam botol yang telah berisi

bibit jagung.

k. Inokulasi dianggap berhasil apabila bibit jamur tumbuh dalam waktu 2-3

minggu.

Pembuatan bibit tanam (F2)

a. Sterilisasi peralatan yang akan digunakan, cuci bersih botol yang akan

digunakan.

b. Serbuk gergaji dicampur dengan kapur pertanian, tepung jagung, dedak dan

air.

c. Media yang telah dicampur dimasukkan ke dalam botol dan ditutup dengan

alumunium foil.

d. Kemudian disterilisasi selama 1 jam pada tekanan 1,5 psi dan suhu 120 oC

didalam pengukus.

e. Bibit di diamkan selama 24 jam, di inokulasi dengan bibit induk sebar yang

telah disiapkan sebelumnya.

f. Inkubasi selama 10-14 hari pada suhu ruang dan siap digunakan untuk bibit

tanam.

Karakterisasi Ikatan Molekul Miselium Menggunakan FTIR

Miselium jamur yang dikarekterisasi berasal dari miselium hasil biakan

murni (F0), bibit sebar (F1) dan bibit tanam (F2). Hasil terbaik dari kultur murni

menggunakan media PDA adalah pada lama perebusan 10 menit dengan tingkat

sterilisasi tingkat 3. Jadi yang dikarakterisasi miselium dengan variasi 10 menit

tingkat 3 untuk biakan murni, bibit sebar dan bibit tanam, serta dianalisis

perbedaan ikatan molekul dari ketiga miselium tersebut.

Page 20: PEMBUATAN BIBIT SERTA ANALISIS IKATAN MOLEKUL … filedalam tahapan pembuatan media PDA (Potato Dextros Agar) untuk biakan murni yaitu variasi lama perebusan bahan selama 5 menit,

10

HASIL DAN PEMBAHASAN

Media PDA

Keberhasilan dalam budidaya jamur tiram putih sangat ditentukan oleh

bibit yang digunakan.Dalam menghasilkan biakan murni yang bagus dibutuhkan

media tanamnya yang bagus, bernutrisi dan terhindar dari kontaminasi. Media

untuk tumbuh biakan murni adalah Potato Dextrose Agar (PDA)8. Pada penelitian

ini dilakukan variasi dalam perebusan kentang untuk membuat PDA sebagai

media tumbuh untuk biakan murni.

Variasi waktu dalam perebusan kentang adalah 5 menit, 10 menit dan 15

menit.Kentang dimasukkan bersamaan ketika air belum mendidih.Dilakukan juga

variasi tingkat sterilisasi media PDA.Sterilisasi tingkat 1, tingkat 2 dan tingkat

3.Sterilisasi tingkat 1, PDA dikukus dalam pengukusan selama 1 jam dan PDA

siap digunakan.Sedangkan tingkat 2, stelah PDA dikukus tadi selama 1 jam, PDA

didiamkan 24 jam terlebih dahulu di dalam kotak sterilisasi kemudian dikukus

lagi selama 1 jam baru bisa digunakan.Sterilisasi tingkat 3, PDA yang dikukus

untuk kedua kali tadi, didiamkan lagi 24 jam, kemudian dikukus lagi.Jadi

dilakukan pengukusan 3 kali untuk masing-masing PDA.

Dengan adanya variasi lama perebusan dan tingkat sterilisasi dalam

pembuatan bibit jamur tiram, akan dibandingkan PDA yang tidak kontaminasi dan

bisa menghasilkan miselium yang lebih banyak dan lebih bagus. Hasilnya bisa

dilihat pada Tabel 1 yang menjelaskan bahwa PDA yang dihasilkan berhasil

semua dikarenakan suhu pada saat perebusan dan sterilisasi optimum.Sehingga,

PDA terhindar dari bakteri. Secara fisik ditandai dengan tidak adanya lapisan

berwarna coklat susu yang melapisi PDA dan tidak adanya cairan.

Tabel 1 Keberhasilan media PDA

Lama waktu

perebusan

kentang

Ulangan

Tingkat Sterilisasi

Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3

5 Menit

1

2

3

10 Menit

1

2

3

15 Menit

1

2

3

Keterangan : PDA yang berhasil

Page 21: PEMBUATAN BIBIT SERTA ANALISIS IKATAN MOLEKUL … filedalam tahapan pembuatan media PDA (Potato Dextros Agar) untuk biakan murni yaitu variasi lama perebusan bahan selama 5 menit,

11

Biakan murni (F0)

Kultur jaringan murni dari tubuh buah jamur tiram putih ditanam pada

media PDA yang telah berhasil. Pengkulturan jaringan murni sama untuk semua

PDA.

Tabel 2 Keberhasilan isolasi ( kultur jaringan ) untuk biakan murni (F0)

Lama waktu

perebusan

kentang

Ulangan

Tingkat Sterilisasi

Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3

5 Menit

1

2 - -

3 - -

10 Menit

1

2 -

3 -

15 Menit

1 - -

2 -

3 -

Keterangan : Isolasi yang berhasil

Tabel 2 menunjukkan bahwa kultur jaringan jamur tiram tidak semuanya

berhasil. Dilakukan tiga kali ulangan, dan lama perebusan 10 menit dengan

sterilisasi tingkat 3 yang 100% berhasil dan menghasilkan miselium putih bagus

memenuhi tabung reaksi. Hal ini dikarenakan pada saat sterilisasi suhu nya

optimum, sehingga bisa membunuh bakteri. Setelah isolasi pun, tabung disimpan

pada suhu yang optimum juga untuk pertumbuhan miselium yaitu sekitar 29 oC

8.

Lampiran 2 menunjukkan foto biakan murni yang berhasil dan gagal

Bibit Sebar (F1)

Perebusan kentang dilakukan agar didapatkan air sari kentangnya, dan dari

tiga variasi lama waktu perebusan, tingkat sterilisasi, 10 menit tingkat 3 yang

paling bagus. Perebusan kentangnya selama 10 menit dan dikukus selam 1 jam

dengan 3 kali tingkatan. Miselium yang telah tumbuh dikultur lagi ke media yang

kedua, yaitu media jagung dicampur dextrose yang disebut dengan bibit sebar

(F1). Miselium pada 1 tabung reaksi bisa menghasilkan bibit untuk 5 botol F1.

Sisanya 4 tabung reaksi dikarakterisasi menggunakan FTIR untuk mengetahui

gugus fungsi dan membandingkan kekuatan masing-masing bibit.

F1 dikatakan berhasil jika sekitar 3 minggu atau 4 minggu, botol penuh

ditumbuhi benang-benang halus atau miselium berwarna putih tanpa ada butiran-

butiran hitam atau hijau.Pada penelitian ini, untuk 5 kali ulangan hanya 4 yang

berhasil.Sedangkan 1 gagal ditumbuhi miselium berwarna hijau. Hal ini terjadi

karena pertumbuhan jamur tiram putih kalah cepat dengan jamur lain.

Page 22: PEMBUATAN BIBIT SERTA ANALISIS IKATAN MOLEKUL … filedalam tahapan pembuatan media PDA (Potato Dextros Agar) untuk biakan murni yaitu variasi lama perebusan bahan selama 5 menit,

12

Salah satu penyebabnya karena botol dibiarkan lama terbuka diluar

sehingga bakteri lain bisa masuk dengan mudah. Tabel 3 menjelaskan

keberhasilan F1.

Tabel 3 Tingkat keberhasilan bibit F1 (bibit sebar )

Lama waktu perebusan kentang dan

tingkat sterilisasi

Ulangan

1 2 3 4 5

10 menit / tingkat 3

-

Keterangan : F1 (bibit sebar) yang berhasil

Sama halnya dengan keberhasilan biakan murni (F0), keberhasilan bibit

sebar (F1) dikarenakan suhunya optimum untuk pertumbuhan miselium, yaitu

sekitar 29 oC

8. Lampiran 2 menunjukkan foto bibit sebar yang berhasil dan gagal

Bibit Tanam (F2)

Setelah miselium pada media tanam F1 tumbuh sempurna, maka

dilanjutkan ke media F2 berupa campuran dedak, serbuk gergaji dan air.Tabel 4

menjelaskan tingkat keberhasilan bibit F2.

Tabel 4 Tingkat Keberhasilan bibit F2 ( bibit tanam )

Keterangan : F2 (bibit sebar) yang berhasil

Lama waktu perebusan

kentang dan tingkat

sterilisasi

Ulangan Hasil

10 menit tingkat 3

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

Page 23: PEMBUATAN BIBIT SERTA ANALISIS IKATAN MOLEKUL … filedalam tahapan pembuatan media PDA (Potato Dextros Agar) untuk biakan murni yaitu variasi lama perebusan bahan selama 5 menit,

13

Satu botol bibit F1 bisa mengahasilkan 20 botol bibit F2. Bibit F2 ini yang

akan dipakai untuk budidaya jamur tiram putih. Keberhasilan bibit F2 ditandai

dengan tumbuhnya benang-benang halus putih sekitar 3 minggu. Pada penelitian

ini, bibit F2 yang dihasilkan 100 % berhasil, tidak ada yang kontaminasi, karena

media bibit tanam (F2) telah menyerupai media untuk budidaya. Lampiran 2

menunjukkan foto bibit tanam yang berhasil dan gagal

Analisis frekuenasi, konstanta anharmanik dan konstanta pegas ikatan

molekul dalam spektrum FTIR

Miselium dari biakan murni (F0), bibit sebar (F1) dan bibit tanam (F2)

terlebih dahulu harus dihilangkan kadar air menggunakan furnace. Miselium

seberat 3 gram ditahan dengan suhu 60 oC selama 24 jam dengan kecepatan

kenaikan suhunya 5 oC/menit. Setelah 24 jam, miselium yang telah kering tersebut

digerus dan dilanjutkan preparasi sampel untuk karakterisasi FTIR 9. Miselium

dari F0 , F1 dan F2 dikarakterisasi menggunakan FTIR (Fourier Transform Infra

Red ). Gambar 6 menunjukkan spektrum dari FTIR.

(a)

(b)

Page 24: PEMBUATAN BIBIT SERTA ANALISIS IKATAN MOLEKUL … filedalam tahapan pembuatan media PDA (Potato Dextros Agar) untuk biakan murni yaitu variasi lama perebusan bahan selama 5 menit,

14

(c)

(d)

Gambar 6 Hasil karakterisasi FTIR (a) Biakan murni (F0) (b) Bibit sebar (F1)

(c) Bibit Tanam (F2) (d) Gabungan F0, F1, F2

Berdasarkan hasil FTIR yang didapat, diketahui bahwa miselium dari F0,

F1, dan F2 mengandung gugus fungsi yang sama tidak terlihat perbedaan. Hanya

berbeda sedikit pada bilangan gelombangnya saja.Tampak dalam Tabel 5 diatas

menunjukkan bahwa gugus fungsi C-O, O-H, C=O, dan C-H yang terletak pada

selang bilangan gelombang yang sama untuk masing-masing bibit hasil

eksperimen dan literatur .

Page 25: PEMBUATAN BIBIT SERTA ANALISIS IKATAN MOLEKUL … filedalam tahapan pembuatan media PDA (Potato Dextros Agar) untuk biakan murni yaitu variasi lama perebusan bahan selama 5 menit,

15

Berdasarkan data Tabel 5, dibatasi hanya pada ikatan C-O dan O-H saja,

karena diasumsikan untuk menganalisis frekuensi vibrasi, konstanta anharmonik

dan konstanta gaya ikatan pada FTIR dengan mengansumsikan proses stretching

asimetri ikatan molekul harus memiliki minimum dua puncak, maka ikatan C-=O

dan C-H tidak dianalisis karena hanya memiliki satu puncak saja. Hasil analisis

frekuensi vibrasi regangan, konstanta anhamonik dan konstanta gaya ikatan

molekul dari karakterisasi FTIR dengan mengansumsikan proses stretching

asimetric sesuai persamaan (2) sampai dengan (6) seperti tampak dalam Tabel 6.

Perhitungan lengkap analisis frekuensi vibrasi, konstanta anharmonik dan

konstanta gaya ikatan pada FTIR dengan mengansumsikan proses stretching

sesuai dalam Lampiran 3.

Tabel 6 Analisis vibrasi, konstanta anharmonik dan konstanta gaya ikatan pada

FTIR dengan mengansumsikan proses stretching asimetri

Molekul

Bilangan Gelombang cm-1

Kontanta

anharmonik

(Xe)

Kontanta

gaya

ikatan

Nm-1

Konstanta

gaya

ikatan

literatur

Nm-17

Perhitungan Eksperimen

Literatur

(Thomas,

1988)

C-O

F0 1294 1412

1080 - 1300

0.151468 676.411

500

902

F1 1412 1412

0.166549 804 941

F2 1448 1420

0.16989 846.992 956

O-H

F0 3354 3402

200 - 3600

0.164281 624.609

770

2252

F1 3479 3394

0.170739 647.887 2291

F2 3712 3371

0.181877 691.278 2361

Tabel 5 Nilai bilangan gelombang masing-masing bibit hasil eksperimen dan

literatur.

Nilai bilangan gelombang cm-1

FTIR Ikatan

F0 F1 F2 Literatur 7

3402 3394 3371 200-3600 O-H Stretching

2252 2291 2361

2924 2932 2924 2850-2960 C-H Stretching

1651 1651 1651 1650-1760 C=O Stretching

1412 1412 1420 1080-1300 C-O Stretching

902 941 956

Page 26: PEMBUATAN BIBIT SERTA ANALISIS IKATAN MOLEKUL … filedalam tahapan pembuatan media PDA (Potato Dextros Agar) untuk biakan murni yaitu variasi lama perebusan bahan selama 5 menit,

16

Konstanta gaya yang didapat secara perhitungan menunjukkan bahwa F2

memiliki konstanta gaya yang lebih besar dibandingkan F0 dan F1. Hal ini

disebabklan karena F0 masih lunak dan merupakan biakan murni yang baru

dikultur, berbeda dengan F1 dan F2 yang merupakan bibit turunan sehingga lebih

kuat dan memiliki ikatan yang lebih besar.Sehingga, untuk budidaya jamur tiram

putih lebih bagus menggunakan bibit F2 karena dengan asumsi semakin kuat gaya

ikatannya, maka semakin bagus bibit yang digunakan.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Pembuatan bibit jamur tiram putih lebih bagus ketika lama perebusan

kentang untuk pembuatan media PDA selama 10 menit dan sterilisasi tingkat 3,

ditandai dengan tumbuhnya miselium ke seluruh tabung.Berdasarkan analisis

FTIR pada miselium diduga terjadi fenomena vibrasi regangan asimetris

(stretching anharmanic vibration) mencakup nilai bilangan gelombang vibrasi,

konstanta anharmonik dan konstanta gaya ikatan molekul. Konstanta gaya ikatan

molekul pada miselium yang didapat secara perhitungandari analisis hasil FTIR,

menunjukkan bahwa bibit tanam (F2) memiliki konstanta gaya yang lebih besar

dibandingkan F0 dan F1, sehingga bibit F2 lebih cocok ditanam untuk

dibudidayakan. Semakin besar konstanta gaya, maka ikatan molekulnya semakin

kuat sehingga membutuhkan energi yang lebih besar untuk merusak ikatan

tersebut. Ikatan molekul yang kuat mengakibatkan miselium F2 menjadi lebih

kuat juga sehingga lebih cocok digunakan sebagai bibit untuk budidaya jamur

tiram putih.

Saran

1. Penelitian selanjutnya diharapkan bisa mengkarakterisasi serta

menganalisis miselium yang terkontaminasi juga, agar bisa dibandingkan

gugus fungsi pada miselium yang berhasil dan terkontaminasi.

2. Dilakukan analisis FTIR dengan asumsi molekul mengalami fenomena

vibrasibengkokan(bending vibration)

3. Menganalisis jarak antar atom dalam ikatan molekul serta energi

disosiasinya

Page 27: PEMBUATAN BIBIT SERTA ANALISIS IKATAN MOLEKUL … filedalam tahapan pembuatan media PDA (Potato Dextros Agar) untuk biakan murni yaitu variasi lama perebusan bahan selama 5 menit,

17

DAFTAR PUSTAKA

1. Abdul Djamil Husin , Irzaman, Jajang Juansah, T. Umrih, K.P. Hendratno, E.

Rahmadani, S. Effendy. Efisiensi Energi Bahan Bakar Sekam dan Kayu pada

Proses Sterilisasi Media Tumbuh Jamur Tiram Putih.Jurnal Imu Pertanian

Indonesi. Vol. 17 No.2 hal 1-7, 2012.

2. Suarni, S. Widowati. Struktur, Komposisi, Nutrisi Jagung .Bogor : Balai

Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, 2005.

3. Sumiati E, D Djuriah. Perbaikan teknologi produksi jamur tiram dengan

variasi waktu perendaman media tumbuh serbuk gergaji. Bandung: Balai

Penelitian Tanaman Sayuran, 2005.

4. Edmond J.B, A.M Musser dan F.S Andrews. Fundamental of Horticulture

Second Edition. MC Grow Hill Book Company Inc. New York. pp.560, 1975.

5. Sastrohamidjojo H . Spektroskopi Yogyakarta : Liberty, 2001

6. Jatmiko Endro Suseno , K. Sofjan Firdausi . “Rancang Bangun Spektroskopi

FTIR (Fourier Transform Infrared) untuk Penentuan Kualitas Susu Sapi”.

11:23-28,2008.

7. Thomas N, Sorrell. Interpreting Spectra of Organic Molecules. University of

North Ccarolina at Chapel Hill : University Science Books Mill Valley

California, 1988.

8. Ella Rahmadhani. Kajian efisiensi energi pada proses sterilisasi media

tumbuh jamur tiram putih berbahan bakar kayu sengon [Skripsi]. Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Pertanian Bogor,2013

9. Desna, R. D. Puspita, H. Darmasetiawan, Irzaman, Siswadi. Kajian Proses

Sterilisasi Media Jamur Tiram Putih Terhadap Mutu Bibit Yang Dihasilkan

13 (2) halaman C85 – C89 . Berkala Fisika, Jurusan Fisika FMIPA Universi-

tas Diponeoro Semarang (2010)

10. Banwell, C.N. and E.M. McCash. 1994. Fundamental of Molecular

Spectroscopy.McGraw-Hill Book Company. London.

Page 28: PEMBUATAN BIBIT SERTA ANALISIS IKATAN MOLEKUL … filedalam tahapan pembuatan media PDA (Potato Dextros Agar) untuk biakan murni yaitu variasi lama perebusan bahan selama 5 menit,

18

Lampiran 1 Keadaan ketika dua molekul terikat atau diatomik

Misalkan x2> x1

2 2

2 2 1 1

1 1

2 2T m v m v

2

2 1

1

2xv k x

L = T – V

= 22 2

2 2 1 1 2 1

1 1 1

2 2 2m v m v xk x

(m1v1) = -k(x2-x1) (-1)

m1a1 = k(x2-x1)

m1a1 = kx2-kx1

m1a1 + kx1 – kx2= 0

(m2v2) = -k(x2-x1) (1)

m2a2 = -kx2 + kx1

m2a2 + kx2– kx1= 0

x1 = Asin t

v1 = Awcos(wt)

a1 = -Aw2sin(wt)

a1 = -w2x1

a2 = -w2x2

m1a1 + kx1 – kx2= 0

m2a2 + kx2– kx1= 0

-m1w2x1 + kx1 – kx2 = 0

-m2w2x2 + kx2 – kx1 = 0

(-m1w2 + k)x1 - kx2 = 0

-kx1 + (-m2w2 + k)x2 = 0

X1 X2

Page 29: PEMBUATAN BIBIT SERTA ANALISIS IKATAN MOLEKUL … filedalam tahapan pembuatan media PDA (Potato Dextros Agar) untuk biakan murni yaitu variasi lama perebusan bahan selama 5 menit,

19

Lanjutan Lampiran 1Keadaan ketika dua molekul terikat atau diatomik

2

1 1

222

0

0

m w k x

xm w

k

k k

(-m1w2 + k) (-m2w

2 + k) – k

2 = 0

m1m2w4 - km1w

2 – km2w

2+ k

2 - k

2 = 0

m1m2w4 – k(m1 + m2)w2 = 0

w2 (m1m2w

2 - k(m1 + m2)) = 0

w2 = 0 dan m1m2w

2 - k(m1 + m2) = 0

m1m2w2 = k(m1 + m2)

w2 =

w2 =

misalkanµ =

sehingga :w2= w =

2πf =

= (1)

keterangan :

: frekuensi

k : kontanta gaya ikatan

µ : massa tereduksi

Page 30: PEMBUATAN BIBIT SERTA ANALISIS IKATAN MOLEKUL … filedalam tahapan pembuatan media PDA (Potato Dextros Agar) untuk biakan murni yaitu variasi lama perebusan bahan selama 5 menit,

20

Lampiran 2 Gambar hasil pembuatan bibit jamur tiram putih

(a) Bibit sebar (F1) berhasil

Bibit tanam (F2) berhasil

(a) Biakan murni F0 berhasil (b) Biakan murni (F0) kontaminasi

(b) Bibit sebar (F1) kontaminasi

Page 31: PEMBUATAN BIBIT SERTA ANALISIS IKATAN MOLEKUL … filedalam tahapan pembuatan media PDA (Potato Dextros Agar) untuk biakan murni yaitu variasi lama perebusan bahan selama 5 menit,

21

Lampiran 3 Analisis nilai bilangan gelombang pada osilasi harmonik sederhana

Massa tereduksi

1. C=O

µ = =

=

= 11.381 x 10-24

gram

2. O-H

µ = =

=

= 1.574 x 10-24

gram

3. C-H

µ = =

=

= 1.541 x 10-24

gram

4. C-O

µ = =

=

= 11.381 x 10-24

gram

Nilai bilangan gelombang

1. C=O

f =

=

= s-1

= 0.5189 x 1014

s-1

Page 32: PEMBUATAN BIBIT SERTA ANALISIS IKATAN MOLEKUL … filedalam tahapan pembuatan media PDA (Potato Dextros Agar) untuk biakan murni yaitu variasi lama perebusan bahan selama 5 menit,

22

Lanjutan Lampiran 3 Analisis nilai bilangan gelombang pada osilasi harmonik

sederhana

=

=

= 5.781 x 10-4

cm

=

=

= 1729 cm-1

2. O-H

f =

=

= s-1

= 1.113 x 1014

s-1

=

=

= 2.695 x 10-4

cm

=

=

= 3710 cm-1

3. C-H

f =

=

= s-1

= 0.916 x 1014

s-1

Page 33: PEMBUATAN BIBIT SERTA ANALISIS IKATAN MOLEKUL … filedalam tahapan pembuatan media PDA (Potato Dextros Agar) untuk biakan murni yaitu variasi lama perebusan bahan selama 5 menit,

23

Lanjutan Lampiran 3 Analisis nilai bilangan gelombang pada osilasi harmonik

sederhana

=

=

= 3.277 x 10-4

cm

=

=

= 3052 cm-1

4. C-O

f =

=

= s-1

= 0.334 x 1014

s-1

=

=

= 8.993 x 10-4

cm

=

=

= 1112 cm-1

Page 34: PEMBUATAN BIBIT SERTA ANALISIS IKATAN MOLEKUL … filedalam tahapan pembuatan media PDA (Potato Dextros Agar) untuk biakan murni yaitu variasi lama perebusan bahan selama 5 menit,

24

Lampiran 4 Analisis nilai bilangan gelombang, konstanta anharmonik, konstanta

pegas pada osilasi anharmonik sederhana

cm-1

dengan (2)

(3)

) cm-1

(4)

) cm-1

(5)

) cm-1

(6)

1. C-O

F0

= )

= )

902 = )

1412 = )

=

2(902)( )

= 0.151468

cm-1

k = 4π2 2

c2µ = 4π

2(1294cm

-1)2(3x10

10 cm/s )

2(11.381x10

-24 gram)

= 676411 dyne/cm = 676.411 Nm-1

Page 35: PEMBUATAN BIBIT SERTA ANALISIS IKATAN MOLEKUL … filedalam tahapan pembuatan media PDA (Potato Dextros Agar) untuk biakan murni yaitu variasi lama perebusan bahan selama 5 menit,

25

Lanjutan Lampiran 4 Analisis nilai bilangan gelombang, konstanta anharmonik,

konstanta pegas pada osilasi anharmonik sederhana

F1

= )

= )

941 = )

1412 = )

=

2(941)( )

= 0.166549

= = cm-1

k = 4π2 2

c2µ = 4π

2(1412cm

-1)2(3x10

10 cm/s )

2(11.381x10

-24 gram)

= 804002 dyne/cm = 804 Nm-1

F2

= )

= )

956 = )

1420 = )

=

2(956)( )

= 0.16989

= = cm-1

k = 4π2 2

c2µ = 4π

2(1448cm

-1)2(3x10

10 cm/s )

2(11.381x10

-24 gram)

= 846992 dyne/cm = 846.992 Nm-1

Page 36: PEMBUATAN BIBIT SERTA ANALISIS IKATAN MOLEKUL … filedalam tahapan pembuatan media PDA (Potato Dextros Agar) untuk biakan murni yaitu variasi lama perebusan bahan selama 5 menit,

26

Lanjutan Lampiran 4Analisis nilai bilangan gelombang, konstanta anharmonik,

konstanta pegas pada osilasi anharmonik sederhana

2. O-H

F0

= )

= )

2252 = )

3402 = )

=

2(2252)( )

= 0.164281

= = cm-1

k = 4π2 2

c2µ = 4π

2(3354cm

-1)2(3x10

10 cm/s )

2(1.574x10

-24 gram)

= 624609 dyne/cm = 624.609Nm-1

F1

= )

= )

2291 = )

3394 = )

=

2(2291)( )

= 0.170739

= = cm-1

k = 4π2 2

c2µ = 4π

2(3479cm

-1)2(3x10

10 cm/s )

2(1.574x10

-24 gram)

647887 dyne/cm = 647.887 Nm-1

Page 37: PEMBUATAN BIBIT SERTA ANALISIS IKATAN MOLEKUL … filedalam tahapan pembuatan media PDA (Potato Dextros Agar) untuk biakan murni yaitu variasi lama perebusan bahan selama 5 menit,

27

Lanjutan Lampiran 4 Analisis nilai bilangan gelombang, konstanta anharmonik,

konstanta pegas pada osilasi anharmonik sederhana

F2

= )

= )

2361 = )

3371 = )

=

2(2361)( )

= 0.181872

= = cm-1

k = 4π2 2

c2µ = 4π

2(3712cm

-1)2(3x10

10 cm/s )

2(1.574x10

-24 gram)

= 691278 dyne/cm = 691.278 Nm-1

Page 38: PEMBUATAN BIBIT SERTA ANALISIS IKATAN MOLEKUL … filedalam tahapan pembuatan media PDA (Potato Dextros Agar) untuk biakan murni yaitu variasi lama perebusan bahan selama 5 menit,

28

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Bukittinggi pada tanggal 22 Maret

1993 dari pasangan Bapak Edi Ardi dan Ibu Mariati.

Penulis merupakan anak kedua dari 4 orag bersaudara.

Penulis mengikuti pendidikan TK selama 1 Tahun di TK

Telatan Pertiwi. Pada tahun 1999-2005 penulis

melanjutkan pendidikan di Sekolah Dasar di SDN 14

ATTS, dilanjutkan di SMPN 1 Bukittinggi selama 2

tahun pada program Akselerasi hingga lulus tahun 2007

dan lanjut di SMAN 4 Bukittinggi serta lulus pada tahun

2010. Setelah menyelesaikan pendidikan di SMA pada

tahun 2010 penulis melanjutkan pendidikan di IPB lewat

jalur USMI (undanagan seleksi masuk IPB) sebagai

mahasiswa di Departemen Fisika. Selama menjalani pendidikan penulis aktif di

berbagai organisasi mahasiswa dan kepanitian, di antaranya sebagai BEM TPB

47, Sekretararis Umum HIMAFI tahun 2012, Bendahara Umum HIMAFI 2013,

panitia Physics Goes to School Bina Desa, panitia Kompetisi Fisika, panitia MPD

(Masa Perkenalan Departemen), Open House angkatan 48, panitia Physics Expo,

dan panitia Temu Alumni. Penulis juga aktif sebagai asisten seperti Asisten

Praktikum Fisika Dasar, Asisten Praktikum Termodinamika, dan Asisten

Praktikum Eksperimen Fisika serta aktif mengikuti seminar-seminar di tingkat

FMIPA, IPB dan NASIONAL Penulis juga aktif mengajar di beberapa bimbingan

belajar.