pembinaan sistem pengendalian intern pemerintah …€¦ · kegiatan yang efektif dan efisien,...
TRANSCRIPT
30/04/2014
1
DI
BALITBANG KEHUTANAN
BOGOR, 28 April 2014
PEMBINAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DALAM UPAYA PERCEPATAN PENERAPAN SPIP
PADA SATKER LINGKUP KEMENTERIAN KEHUTANAN
DISAMPAIKAN OLEH :
SEKRETARIS
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KEHUTANAN
Mengapa kita
harus membangun
dan menerapkan
Sistem
Pengendalian
Intern Pemerintah
(SPIP) dalam
pelaksanaan tugas
dan fungsi sehari-
hari?
SPIP telah ditetapkan melalui Peraturan
Pemerintah No. 60 Tahun 2008 Semua
instansi wajib menerapkannya.
Kelemahan efektifitas pengendalian
intern selalu menjadi temuan audit BPKRI
dari tahun ke tahun, yang dapat
mempengaruhi pemberian Opini.
SPIP telah menjadi isu penting dalam Rapat
Dengar Pendapat DPR-RI dengan BPKP
beserta seluruh Inspektur Jenderal
Kementerian/Lembaga pada tanggal 17
September 2013
Mengapa SPIP harus segera diimplementasikan?
30/04/2014
2
PENYEBAB KELEMAHAN PENYELENGGARAAN SPIP,
Antara lain :
1. Unsur Pimpinan instansi pemerintah masih belum sepenuhnya menyadari pentingnya SPI.
2. Perspektif Pimpinan dan seluruh pegawai thp penyelenggaraan SPIP belum utuh, sehingga belum sepenuhnya mendukung terciptanya lingkungan pengendalian yg memadai (komitmen bersama utk melaksanakan SPI maih lemah).
3. Kesalahan-kesalahan yg terjadi baik disengaja maupun tidak disengaja dilakukan oleh pimpinan dan pegawai.
Apa Perbedaan Satgas
SPIP dgn Satuan
Pengawas Internal (SPI)
yg telah ada ??
Bagaimana prosedur atau
cara pengimpelentasian
SPIP itu?
Beberapa pertanyaan mendasar terkait dengan implementasi PP 60 tahun 2008 tt SPIP, antara lain:
Apa Sesungguhnya SPIP
itu??
30/04/2014
3
Penerapan SPIP dilaksanakan
menyatu dan menjadi bagian integral
dari kegiatan Instansi Pemerintah.
PROSES YG INTEGRAL PADA TINDAKAN
DAN KEGIATAN YG DILAKUKAN SECARA
TERUS MENERUS OLEH PIMPINAN DAN
SELURUH PEGAWAI untuk memberikan
keyakinan yang memadai bagi tercapainya
penyelenggaraan pemerintahan melalui
kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan
pelaporan keuangan, pengamanan aset negara,
dan ketaatan terhadap peraturan perundang-
undangan. (PP No 60 thn 2008 dan Permenhut P.32/Menhut-II/2012)
SPIP KementerianKehutanan
1. Kegiatan yg EFEKTIF dan EFISIEN 2. LK yg andal 3. Keamanan Aset Negara 4. Ketaantan thp PER-UU.
SPIP Goals
EMPAT TUJUAN penyelenggaraan SPIP menurut PP
60/2008
30/04/2014
4
PRINSIP UMUM PENYELENGGARAAN SPIP
1. SPIP adl proses yang integral dan menyatu dg instansi atau kegiatan secara terus menerus. SPIP akan efektif apabila dibangun ke dalam infrastruktur organisasi dan menjadi bagian tak terpisahkan dari organisasi (built in).
2. SPIP dipengaruhi oleh MANUSIA Oleh karena itu efektivitas SPIP sangat tergantung pada manusia yg melaksanakannya. Jadi setiap pegawai dlm instansi pemerintah memegang peranan penting utk melaksanakan pengendalian intern secara efektif.
3. SPIP memberikan keyakinan yg memadai bhw tujuan organisasi
akan tercapai, bukan keyakinan yg mutlak. Kenapa? Karena adanya keterbatasan yg melekat dlm keseluruhan SPIP, misal kesalahan manusia, pertimbangan yg keliru, dll.
4. SPIP diterapkan sesuai dengan kebutuhan ukuran, kompleksitas,
sifat,tugas dan fungsi instansi.
Prinsip SPIP butir 4 : (copy-paste Per BPKP 1326/K/L/B/2009)
30/04/2014
5
PP No 60 Tahun 2008 mengamanatkan penyelenggaraan SPIP dilaksanakan pada tingkat Instansi Pemerintah dan tingkat Aktivitas/Kegiatan.
Tingkat Instansi adalah Kementerian/ Lembaga, termasuk seluruh satuan kerja mandiri yg ada dilingkungannya
Tingkat Aktivitas adalah seluruh kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi yang dilakukan Instansi.
KODE ETIK PEGAWAI DEPHUT / KODE
ETIK AUDITOR
PERKEMBANGAN SPI
WASKAT
INPRES No.15/1983
INPRES No.1/1989
Kep MenPAN No.30/1994 Jo
Kep Men PAN No.KEP/46/M.PAN/2004
UU 17/2003 tt KN
UU 1 /2004 tt PN
UU 15/2004 tt PPTJKN
PP 60/ 2008
SPIP
Unsur-unsur Waskat adalah:
1. Pengorganisasian. 5. Prosedur
2. Personil 6. Pencatatan
3. Kebijakan 7. Pelaporan
4. Perencanaan 8. Reviu Intern
Unsur-unsur SPIP adalah:
1. LINGKUNGAN PENGENDALIAN
2. PENILAIAN RESIKO
3. KEGIATAN PENGENDALIAN
4. INFORMASI & KOMUNIKASI
5. PEMANTAUAN &
PENGENDALIAN INTERN
Perkembangan SPI KL di Indonesia
30/04/2014
6
SPI PADA SATKER
Tugas SPI :
1. Melakukan inventarisasi dan verifikasi masalah internal.
2. Penanganan penyelesaian tindak lanjut dari hasil-hasil pemeriksaan (Itjen, BPKP, BPK).
3. Melakukan audit internal.
4. Melaksanakan tugas tertentu dari Irjen.
5. Pengusulan penerapan sanksi dan penghargaan.
Flash back (Surat Irjen S.1142/III-SEK.3/2005)
PENGAWASAN INTERNAL BERDASARKAN PP
60/2008)
LIMA UNSUR:
1. Link Dal
2. Penilaian Risk
3. Aktivitas Dal
4. Infokom
5. Pemantauan
BPKP
ITJEN
It Prop
It Kab/K
Ps .49
Ps
.47 AUDITOR/ APIP Pengawasan Intern
30/04/2014
7
Satgas Penyelenggaraan SPI :
1. Ditetapkan dengan Kpts. Pimpinan Satuan Kerja
2. Mempunyai tugas :
Melaksanakan seluruh tahapan penyelenggaraan SPIP
dilingkungan masing-masing.
Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap
pelaksanaan Pengendalian Intern pada masing-masing
unit organisasinya.
Melaporkan secara berkala hasil pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan pengendalian intern kepada Pimpinan Unit
Organisasinya.
(Pasal 9 Permenhut No. P.32 - SPIP)
Satuan Tugas Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern
(Satgas Penyelenggaraan SPI)
1. Lingkungan pengendalian;
2. Penilaian risiko;
3. Kegiatan pengendalian;
4. Informasi dan komunikasi; dan
5. Pemantauan pengendalian intern
UNSUR-UNSUR SISTEM
PENGENDALIAN INTERN
30/04/2014
8
UNSUR KE-1 LINGKUNGAN PENGENDALIAN
Lingkungan Pengendalian adalah kondisi dalam suatu
unit kerja/satuan kerja yang mempengaruhi efektivitas
pengendalian intern.
Unsur Lingkungan Pengendalian merupakan
unsur yang paling fondamental di dalam
membangun sistem pengendalian intern.
Jika diibaratkan sebuah konstruksi bangunan, maka
unsur lingkungan pengendalian adalah fondasinya
sehingga apabila fondasinya kuat maka bangunan
tersebut akan tahan terhadap goncangan.
Sub-sub Unsur Lingkungan Pengendalian :
1. penegakan integritas dan nilai etika
2. komitmen terhadap kompetensi
3. kepemimpinan yang kondusif
4. pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan
5. pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat
6. penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang
pembinaan sumber daya manusia
7. perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang
efektif; dan
8. hubungan kerja yang baik dengan Instansi Pemerintah terkait.
SUB UNSUR LINGKUNGAN PENGENDALIAN
30/04/2014
9
Penegakan integritas dan nilai etika
Membangun dan menegakkan integritas dan Etika sekurang-
kurangnya dapat dilakukan dengan :
a. Menyusun dan menerapkan aturan perilaku (kode etik)
b. Memberikan keteladanan pelaksanaan kode etik
c. Menegakkan tindakan disiplin yang tepat atas penyimpangan
atau pelanggaran kebijakan dan prosedur.
d. Menghapus kebijakan atau penugasan yang dapat mendorong
perilaku tidak etis.
Guna mendukung penegakan integritas dan nilai etika di
lingkungan Kemenhut telah diterbitkan Permenhut No. :
a. P.11/Menhut-II/2011 ttg Pedoman Kode Etik PNS di
Lingkungan Kemenhut.
b. P.10/Menhut-II/2012 ttg Pedoman Perilaku PNS di
Lingkungan Kemenhut.
penegakan integritas dan nilai etika
Lingkungan kantor yang asri
Ruang kerja yang rapih dan nyaman
Ruang kerja yang rapih dan nyaman
Lingkungan Kantor yang tertata dengan
baik akan mempermudah penyelenggaraan
pengendalian intern
30/04/2014
10
30/04/2014
11
30/04/2014
12
BE THANKFUL FOR WHAT YOU HAVE;
YOU'LL END UP HAVING MORE.
IF YOU CONCENTRATE ON WHAT YOU DON'T HAVE,
YOU WILL NEVER, EVER HAVE ENOUGH.
OPRAH WINFREY
SEBAIK BAIK MANUSIA ADALAH YANG PALING MEMBERIKAN MANFAAT KEPADA ORANG LAIN.
30/04/2014
13
KEBAHAGIAN ITU BUKAN DARI BANYAKNYA HARTA YANG KITA MILIKI, TAPI DARI BERAPA BANYAK ORANG LAIN BAHAGIA KARENA KITA.
KOMITMEN
PADA TUGAS
ANDA
30/04/2014
14
Penilaian risiko dilaksanakan melalui identifikasi risiko dan analisis risiko.
Faktor-faktor yang mengakibatkan timbulnya risiko
tidak tercapainya tujuan organisasi harus
dikelola/dikendalikan dengan baik.
UNSUR KE-2 : PENILAIAN RISIKO
DIGIGIT KOMODO KERACUNAN GAJAH DIBUNUH
30/04/2014
15
.
Mengendalikan program/kegiatan
agar dapat mencapai
tujuan/sasaran yang telah
ditetapkan, dengan mengacu
kepada kebijakan/prosedur yang
ditetapkan dan risiko yang telah
ditetapkan serta daftar aktivitas
pengendalian(SOP Pengendalian).
UNSUR ke-3 : KEGIATAN PENGENDALIAN
Bentuk identifikasi,
pencatatan, dan
mengkomunikasikan
informasi dalam bentuk
dan waktu yg tepat
sangat membantu
pencapaian tujuan
organisasi.
UNSUR ke-4 : INFORMASI DAN KOMUNIKASI
30/04/2014
16
1. INFORMASI
a) Dilakukan pencatatan secara rutin
b) Data yang diperoleh adalah data yang
akurat
2. KOMUNIKASI Penyampaian pesan atau informasi
Data yang telah diolah
a) Pembuatan laporan setiap kegiatan yang dijalankan.
b) Pembuatan laporan rutin setiap bulan.
3. BENTUK DAN SARANA KOMUNIKASI
a) SOP / Buku pedoman , SK, papan pengumuman, laporan,
Internet, dll
b) Sarana komunikasi keluar baik melalui telephone ataupun internet tidak
mengalami kendala.
c) Sarana komunikasi intern dilakukan melalui aiphone dan info centre.
30/04/2014
17
Pemantauan Terhadap pelakanaan Sistem Pengendalian Intern
dapat dilakukan melalui :
a. Pengawasan rutin terhadap kegiatan yang sedang berjalan,
misalnya dalam bentuk supervisi atau pengawasan atasan
langsung (on going monitoring activities)
b. Penilaian oleh unit yang independen, misalnya oleh Auditor
Internal (separate evaluation) dan Auditor Eksternal (BPK-RI).
UNSUR KE 5 : PEMANTAUAN SPI
Sekilas Mengulas kembali
TAHAPAN PEMBANGUNAN SPIP
TAHAPAN
PEMBANGUNA
N SPIP
Persiapan
Pelaksanaan
Pelaporan
Sesuai Permenhut P.32/Menhut-II/2012 dan PerKa BPKP No. Per-1326/K/LB/2009
30/04/2014
18
1. Sosialisasi Penerapan SPIP
2. Pembentukan Satgas
Penyelengaraan SPIP
3. Penetapan Peraturan ttg
Penerapan SPIP
4. Pendidikan dan Pelatihan
SPIP
5. Workshop Pedoman
6. Diagnostic Assessment (DA) /
Pemetaan SPI
P
e
r
s
i
a
p
a
n
Lanjutan Tahapan....
Di Kemenhut, secara
umum tahapan ini sudah
dilakukan
1. Penyusunan Desain
Penyelenggaraan SPIP
2. Penguatan Lingkungan
Pengendalian
3. Penilaian Risiko
4. Penyelenggaraan Kegiatan
Pengendalian
5. lnformasi dan Komunikasi
6. Pemantauan
P
e
l
a
k
s
a
n
a
a
n
Lanjutan Tahapan....
30/04/2014
19
1. Bentuk pertanggungjawab-an
pelaksanaan SPIP
2. Bersifat periodik (Triwulanan,
Tahunan)
3. Menjelaskan tahap penyeleng-
garaan SPIP yg telah
dilaksanakan
4. Menjelaskan hambatan-
hambatan kegiatan
5. Saran-saran perbaikan
6. Tindaklanjut atas saran
P
e
l
a
p
o
r
a
n
Lanjutan Tahapan....
Beberapa kendala yang dijumpai dalam penerapan SPIP antara
lain :
1. Belum optimalnya pembinaan SDM dan sarana penerapan
SPIP oleh Instansi Pembina SPIP.
2. Terbatasnya SDM yang benar-benar memahami dan mampu
membangun dan menerapkan SPIP dalam pelaksanaan
tugas dan fungsi organisasi.
3. Sebagian besar personil Satuan Tugas Penyelenggaraan
SPIP belum memahami dan mampu mengimplementasikan
SPIP secara benar.
4. Belum adanya Desain Penyelenggaraan SPIP di lingkungan
Kementerian Kehutanan.
5. Kurang seriusnya sebagian pegawai dalam memahami dan
menerapkan SPIP untuk mencapai tujuan organisasi.
BEBERAPA KENDALA PENERAPAN SPIP
30/04/2014
20
Dalam rangka penyelenggaraan SPIP, maka kebijakan kedepan
adalah :
1. Menyusun Design Penyelenggaraan SPIP.
2. Melaksanakan Penilaian Risiko Kegiatan Prioritas di lingkungan
Kemenhut
3. Melaksanakan diklat Satgas Penyelenggaraan SPIP Satker.
4. Melaksanakan pemetaan sistem pengendalian (Diagnostic
Assessment)
5. Melaksanakan pemantauan perkembangan penyelengga-raan
SPIP pada setiap Satker, minimal 1 (satu) tahun sekali.
6. Melaksanakan penilaian dan memberikan penghargaan kepada
Satker terbaik dalam penyelenggaraan SPIP.
KEBIJAKAN PEMBINAAN SPIP KE DEPAN
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
30/04/2014
21
Penyusunan Desain Penyelenggaraan SPIP
Perka BPKP PER-687/K/D4/2012 Ttg Pedoman Penyusunan Penyelenggaraan SPIP
Pengertian :
Desain Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (DP SPIP)
adalah kerangka bentuk atau rancangan proses pengintegrasian antar unsur
SPIP dan pengaturan langkah-langkah yang dilaksanakan dalam
mengembangkan masing-masing unsur sebagai bentuk konkret
penyelenggaraan SPIP
Tujuan DP SPIP untuk:
a. Mengintegrasikan rencana pengembangan SPIP di lingkungan
Kementerian Kehutanan sesuai dengan PP 60 Tahun 2008;
b. Memberikan gambaran bagi Satker-Satker di lingkungan Kemenhut tentang
strategi penerapan SPIP;
c. Mendorong Satker-Satker di lingkungan Kemenhut untuk melakukan
percepatan penyelenggaraan SPIP;
d. Mengarahkan aktivitas pengembangan dan mengukur keberhasilan
penyelenggaraan SPIP.
Keg
Dampak kegiatan terhadap
Kinerja (Renstra) (Renja) (RKAKL)
Lap. Keuangan
Neraca LRA
Pndpt Blj Aset Lncr Aset
Tetp Ast Lain
Kuh KH . .
PBJ . .
PggKH . . .
K S P
.
. .
. .
. Pd area ini tdp risiko dimana tindakan pengendalian harus dirancang/disiapkan.
Format Identifikasi/Penilaian Risiko
30/04/2014
22
Format Rancangan (Desain) Pengendalian
Bid Keg Tujuan
Keg
Tindakan Pengendalian
Kebijakan SOP
Cttn: jumlah rancangan pengendalian ini = jumlah tanda .
Risiko
ini SOP PENGENDALIAN, bukan SOP Kegiatan
SOP KEGIATAN, wewenang Es I (Perpres 24/2010)
Desain pengendal diinfokan & dikomunikasikan = unsur 4 Tindakan pengendal dipantau utk dievaluasi = unsur 5
Hasil monev utk bahan p’purnaan Permenhut DAK tahun berikutnya
1. Tim monev tdk
memahami
tujuan kegiatan
monev DAK.
1. Memastikan ada domlak keg
dari E1 dan couching
sbelum tim monev
berangkat.
Tujuan Kegiatan
Risiko
Tindakan Pengendalian
Ilustrasi kegiatan pengendalian pada
Kegiatan Monev Penggunaan DAK Kehutanan
Pros Kebijakan
susun
sop
2. Data RHL DAK
di Dishut tidak
lengkap.
2. Koordinasi dengan Dishut
sebelum tim berangkat.
3. P’sunan laporan
hasil monev tdk
benar.
3. Membangun QC dlm
p’sunan lap hsl monev
susun
sop
susun
sop
30/04/2014
23
Penanggung jawab : Kepala Balai Besar/UPT
Ketua : Kepala Bagian Tata Usaha
Sekretaris : Kepala Sub Bagian yang
membidangi Evaluasi dan Pelaporan
1. ______________________
2. ______________________
3. ______________________
Anggota :
SATGAS PENYELENGGARAAN SPIP PADA UPT BALAI BESAR / BALAI
LINGKUP KEMENTERIAN KEHUTANAN
Ketua
Sekretaris
Anggota Anggota Anggota
Penanggung jawab
Catatan :
Satgas ditetapkan dengan keputusan Kepala Balai Besar / Balai dan disesuaikan dengan
kondisi nya
SATGAS PENYELENGGARAAN SPIP ESELON II SEKRETARIAT DITJEN/ BIRO/ PUSAT/
DIREKTORAT LINGKUP KEMENTERIAN KEHUTANAN (PERMENHUT NO.P.32/MENHUT-II/2012)
Ketua
Sekretaris
Anggota Anggota Anggota
Penanggung jawab
Penanggung jawab : Eselon II
Ketua : Kepala Bagian Tata Usaha/Umum
Sekretaris : Kepala Sub Bagian yang
membidangi Evaluasi dan Pelaporan
1. ______________________
2. ______________________
3. ______________________
Anggota :
Catatan :
Satgas ditetapkan dengan keputusan Sekretaris Ditjen/ Kepala Biro/ Kepala Pusat/Direktur
dan disesuaikan dengan kondisi Eselon II.