pembinaan kesiswaan dalam meningkatkan prestasi …

91
PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 6 SIJENJANG KOTA JAMBI SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada Jurusan Manajemen Pendidikan Islam NILA WATI NIM.TK.151161 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDINJAMBI 2019

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN

PRESTASI SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH

NEGERI 6 SIJENJANG KOTA JAMBI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1)

pada Jurusan Manajemen Pendidikan Islam

NILA WATI

NIM.TK.151161

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN THAHA SAIFUDDINJAMBI

2019

Page 2: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN

PRESTASI SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH

NEGERI 6 SIJENJANG KOTA JAMBI

SKRIPSI

NILA WATI

NIM. TK. 151161

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 3: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …
Page 4: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …
Page 5: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …
Page 6: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …
Page 7: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

PERSEMBAHAN

Sembah sujud kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah

memberikan kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta memperkenalkanku

dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan yang engkau berikan akhirnya

skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat serta salam selalu

terlimpahkan untuk Nabi Muhammad SAW.

Kupersembahkan skripsi ini kepada orang yang sangat kuskasihi dan

kusayangi. Ayah dan ibuku tercinta sebagai tanda bakti, hormat dan rasa

terimakasih yang tiada terhingga kupersembahkan karyaku ini untuk papa dan

mama yang telah memberikan kasih dan sayang, segala dukungan dan cinta

kasih yang tiada terhingga yang tiada mungkin dapat kubalas hanya dengan

selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga ini

menjadi langkah awal untuk papa dan mama bahagia karna kusadar, selama ini

belum bisa berbuat yang lebih.

Untuk ayah dan ibu yang selalu membuatku termotivasi dan selalu menyirami

kasih sayang, selalu mendoakanku, selalu menasehatiku menjadi lebih baik,

kepada kakak dan adikku serta keluargaku, terimakasih kepada kalian yang

telah mendoakanku dan memberikan semangat kepadaku dan inspirasi dalam

menyelesaikan tugas akhir ini.

Tak lupa kepada sahabat-sahabatku dan teman seperjuangan khususnya

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang selalu memberikan dukungan, motivasi

dan semangat yang tidak pernah berhenti kalian berikan kepadaku hingga

akhirnya penulisan skripsi ini selesai.

Page 8: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

MOTTO

علي البر و التقوى ولا تعاونوا علي الا ثم و العد وان اوتعا ونو

Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan

jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan

(Al-Maidah:2)

Page 9: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana

dalam penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan kasehatan dan

kekuatan, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Tak lupa

shalawat beserta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta

keluarga dan sahabatnya.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari dan mengakui bahwa ada

sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi, namun atas bantuan dan

bimbingan dari semua pihak terutama dosen pembimbing, maka penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi inni dengan judul “Pembinaan Kesiswaan

dalam Meningkatkan Prestasi Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota

Jambi”. Terimakasih penulis sampaikan kepada seluruh pihak yang telah

membantu dalam penulisan skripsi ini, terutama kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. H. Suaidi Asy‟ari, MA, Ph, D Selaku Rektor Universitas Islam

Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Ibu Dr. Hj. Armida, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan

KeguruanUniversitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Ibu Dr. Rusmini, M.Pd.I selaku Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan

Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan

Thaha Saifuddin Jambi.

4. Bapak Dr. A. Khalik, M. Pd.I dan Bapak Dr. H. Syamsul Huda SE,

M.Pdselaku Pembimbing I dan Pembimbing II Skripsi ini.

5. Bapak Dr. Jalaluddin, M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

telah membimbing penulis selama perkuliahan.

Page 10: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

6. Bapak Drs. Muhammad Dahri selaku kepala sekolah Madrasah

Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi, Ibu Darmiyati, S.Pd selaku Waka

Kesiswaan, Ibu Nurliah, A.Md selaku Kepala Tata Usaha dan beberapa

orang guru yang telah memberikan kemudahan untuk menulis dan

memperoleh data di lapangan.

Disamping itu, disadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karenanya diharapkan semua pihak untuk dapat

memberikan kontribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah

SWT kita memohon ampun-Nya, dan kepada manusia kita memohon

kemaafannya. Semoga amal kebajikan kita diterima Allah SWT.

Wassalamualaikum, Wr.Wb

Jambi, Mei 2019

Penulis

NILA WATI

TK. 151161

Page 11: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

ABSTRAK

Nama : Nila Wati

Program Studi : Manajemen Pendidikan Islam

Judul : Pembinaan Kesiswaan dalam Meningkatkan Prestasi

Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi

Skripsi ini membahas tentang pembinaan kesiswaan dalam meningkatkan

prestasi siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pembinaan kesiswaan dalam

meningkatkan prestasi siswa, prestasi yang telah dicapai siswa MTsN 6 Kota

Jambi baik dalam bidang akademik maupun non akademik serta faktor

pendukung dan penghambat dalam meningkatkan prestasi siswa di MTsN 6

Kota Jambi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

deskriptif kulitatif dengan menggunakan instrumen pengumpulan data berupa

metode wawancara, metode observasi dan metode dokumentasi. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa pembinaan kesiswaan dilakukan seluruh

stakeholder. Kepala sekolah mengikutsertakan para guru dalam berbagai

penataran yang ada, menggunakan waktu belajar secara efektif serta

menerapkan kedisiplinan kepada setiap warga sekolah dan melaksanakan

program perbaikan. Prestasi akademik siswa MTsN 6 Kota Jambi dibuktikan

melalui berbagai juara dalam lomba yang berkaitan dengan mata pelajaran di

sekolah. Sedangkan prestasi non akademik siswa MTsN 6 Kota jambi telah

terbukti dari prestasi yang diperoleh dari setiap lomba ekstrakurikuler yang

diikutinya. Faktor pendukung dalam meningkatkan prestasi siswa yaitu: dari

bakat dan minat siswa itu sendiri, memberikan motivasi pada siswa, melakukan

pembinaan untuk mendukung prestasi siswa, serta sarana dan prasarana yang

cukup memadai, sedangkan faktor penghambat dalam meningkatkan prestasi

siswa yaitu faktor dari orang tua dan waktu yang terbatas.

Kata Kunci: Pembinaan Siswa, Prestasi Siswa

Page 12: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

ABSTRACT

Name : Nila Wati

Study Program : Management Of Islamic Education

Title : Student Development in Improving Student

Achievementat the Madrasah Tsanawiyah Negeri 6

Jambi City

This thesis discusses student coaching in improving student achievement in

Jambi 6th Madrasah Tsanawiyah Negeri 6.

The purpose of this study was to find out student coaching in improving student

achievement, achievements that have been achieved by students of Jambi City 6

MTsN both in academic and non academic fields as well as supporting and

inhibiting factors in improving student achievement in Jambi City 6 MTsN.

The method used in this study is a descriptive qualitative research method using

data collection instruments in the form of interview methods, observation

methods and documentation methods. The results of the study showed that

student coaching was carried out by all stakeholders. The school principal

engages teachers in the various training courses available, uses the time to study

effectively and applies discipline to each school member and implements an

improvement program.Academic achievements of Jambi City MTsN 6 students

are proven through various champions in competitions related to subjects in

school. Whereas the non-academic achievements of Jambi City MTsN 6

students have been proven from the achievements obtained from each

extracurricular competition that they participated in. Supporting factors in

improving student achievement are: from the talents and interests of the

students themselves, provide motivation to students, conduct coaching to

support student achievement, as well as adequate facilities and infrastructure,

while the inhibiting factors in improving student achievement are factors from

parents and time limited.

Page 13: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

Keywords: Student Development, Student Achievement

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .. ii

NOTA DINAS iii

PERNYATAAN ORISINALITAS iv

PERSEMBAHAN v

MOTTO vi

KATA PENGANTAR vii

ABSTRAK ix

ABSTRACT x

DAFTAR ISI xi

DAFTAR TABEL xiii

DAFTAR GAMBAR xiv

DAFTAR LAMPIRAN xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Fokus Masalah 5

C. Rumusan Masalah 5

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoretik 7

1. Pembinaan Kesiswaan 7

Page 14: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

a. Pengertian Pembinaan Kesiswaan 7

b. Bentuk-bentuk pembinaan kesiswaan 8

c. Tujuan Pembinaan Kesiswaan 9

d. Pelaksanaan Pembinaan Kesiswaan 15

2. Prestasi Peserta Didik 17

a. Prestasi Akademik 18

b. Indikator Prestasi Akademik 21

c. Pretasi Non Akademik 23

3. Faktor pendukung dan Penghambat Prestasi Siswa

a. Faktor pendukung Prestasi Siswa 25

b. Faktor Penghambat Prestasi Siswa 28

c. Faktor yang mempengaruhi Prestasi Siswa 31

B. Studi Relevan 32

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian 34

B. Setting dan Subjek Penelitian 35

C. Jenis dan Sumber Data 35

D. Teknik Pengumpulan Data . 36

E. Teknik Analisis Data 38

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data 41

G. Jadwal Penelitian 41

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum 43

1. Gambaran Umum Sekolah 43

2. Data Sekolah 44

3. Visi dan Misi Sekolah 44

4. Data ketenaga kerjaan Guru 44

5. Keadaan Siswa 45

6. Keadaan Sarana dan Prasarana 46

7. Struktur Organisasi 47

B. Temuan Khusus dan Pembahasan 49

1. Pembinaan prestasi Siswa di MTsN 6 Kota Jambi 49

2. Prestasi siswa di MTsN 6 Kota Jambi 55

3. Faktor pendukung dan Penghambat Prestasi siswa 58

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan 62

Page 15: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

B. Saran 63

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DATAR TABEL

Tabel 1.3 : Jadwal Penelitian

Tabel 2.4 :Keadaan Tenaga Pendidik MTsN 6 Kota Jambi

Tabel 3.4 :Keadaan Siswa MTsN 6 Kota Jambi

Tabel 4.4 :Keadaan Sarana dan Prasarana MTsN 6Kota Jambi

Page 16: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.4 :Struktur Organisasi MTsN 6 Kota Jambi

Page 17: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kartu Konsultasi Skripsi

Lampiran 2. Instrumen Pengumpulan Data

Lampiran 3. Daftar Responden

Lampiran 4. Surat Pernyataan Kesediaan Menjadi Responden

Lampiran 5. Dokumentasi Riset

Lampiran 6. Daftar Riwayat Hidup

Page 18: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang akan membentuk

masa depan seseorang. Tujuan pendidikan antara lain dalam rangka

menjadikan manusia utama dan bijaksana, menjadi warga negara yang baik,

menjadi orang yang dewasa yang bertanggung jawab, bisa hidup sejahtera,

bahagia dan seterusnya (Moh. Shofan, 2004,hlm.55-56). Pendidikan harus

dimaknai sebagai upaya membantu manusia mencapai realitas diri dengan

mengoptimalkan semua potensi kemanusiaannya (Syaiful Bahri Djamarah,

2000,hlm.53). Maju mundur dan baik buruknya bangsa ini ditentukan oleh

keadaan yang ada dalam pendidikan. Oleh karena itu, diperlukan pembenahan

pendidikan untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang bertanggung

jawab, cerdas dan terampil.Bisa dikatakan bahwa pendidikan adalah penolong

utama untuk manusia. Manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai makhluk

terbaik dengan perangkat yang lengkap. Seperti firman Allah SWT dalam Q.S

At- Tin: 4

تقىيم ) (لقد خلقىا الاوسان في احسه

“Artinya: Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk

yang sebaik-baiknya”(QS.At-Tin:4)

Perangkat tersebut adalah jasad yang berupa panca indera, ruh, hati,

intuisi, dan felling. Maka tidak boleh ada alasan seseorang merendahkan

orang lain, karena setiap manusia pasti dibekali potensi oleh Allah SWT.

Seperti dalam firmannya Q. S Ar Rum: 30

بديل ت هك للديه حىيفا فطرت الله التي فطر الىاس عليها لاجا قم وف

لخلق الله ذلك الديه القيم ولكه اكثر الىاس لا يعلمىن ) (

Page 19: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

2

“Artinya: Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama

Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut

fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus;

tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.(QS.Ar-Rum:30)

Peningkatan mutu pendidikan di sekolah tidak hanya terpaku pada

pencapaian aspek akademik, melainkan juga aspek nonakademik, baik

penyelenggaraannya dalam bentuk kegiatan kurikuler ataupun ekstrakurikuler,

melalui berbagai program kegiatan yang sistematis dan sistemik. Dengan

upaya seperti itu, peserta didik (siswa) diharapkan memperoleh pengalaman

belajar yang utuh, hingga seluruh modalitas belajarnya berkembang secara

optimal (Firdaus, 2009,hlm. 1).

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas), Nomor 39

Tahun 2008 disebutkan ada empat tujuan pembinaan kesiswaan(Jurnal Esti

Gusti Arini).Mengembangkan potensi siswa secara optimal dan terpadu yang

meliputi bakat, minat, dan kreativitas. Memantapkan kepribadian siswa untuk

mewujudkan ketahanan sekolah sebagai lingkungan pendidikan sehingga

terhindar dari usaha dan pengaruh negatif dan bertentangan dengan tujuan

pendidikan. Mengaktualisasikan potensi siswa dalam pencapaian prestasi

unggulan sesuai bakat dan minat. Menyiapkan siswa agar menjadi warga

masyarakat yang berakhlak mulia, demokratis, menghormati hak-hak asasi

manusia dalam rangka mewujudkan masyarakat madani (civil society).

Pembinaan kesiswaan memiliki peranan yang sangat penting dalam

mengoptimalkan sekolah dalam upaya meningkatkan prestasi akademisi

maupun nonakademis sesuai dengan kemampuan dan kondisi sekolah masing-

masing.

Pembinaan kesiswaan adalah upaya sekolah melalui kegiatan-kegiatan

siswa di luar jam pelajaran dikelas untuk mengusahakan agar siswa dapat

bertumbuh dan berkembang sebagai manusia seutuhnya sesuai dengan tujuan

pendidikan nasional Kegiatan ini dilakukan disekolah atau di lingkungan

Page 20: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

3

masyarakat untuk menunjang program pengajaran. Secara rinci Pembinaan

kesiswaan memiliki tujuh tujuan, yaitu: a) Meningkatkan peran serta dan

membina sekolah sebagai wiyata mandala. b) Menumbuhkan daya tangkal

siswa dari pengaruh negatif. c) Memantapkan kegiatan ekstrakurikuler

menunjang pencapaian kurikulum. d) Meningkatkan apresiasi dan

penghayatan seni. e) Menumbuhkan sikap berbangsa dan bernegara. f)

Meneruskan dan mengembangkan jiwa semangat serta nilai-nilai 45, dan g)

Meningkatkan kesegaran jasmani dan rohani(Chaniago, 2010, hlm. 5).

Pendidikan pada umumnya merupakan suatu intervensi eksternal yang

memungkinkan peserta didik mengembangkan bakat, minat, dan kemampuan

dalam dirinya (intern) secara optimal sehingga berguna bagi diri, masyarakat

dan bangsanya. Setiap manusia dilahirkan memiliki bakat dan kemampuan

yang berbeda-beda. Oleh karena itu, membutuhkan pendidikan yang berbeda

pula.

Bakat menurutSemiawan (2005,hlm.45) adalah kemampuan inherent

dalam diri seseorang yang dibawa sejak lahir. Bakat merupakan anugerah dari

Tuhan Yang Maha Esa yang terkait pada struktur otak yang secara genetis

telah terbentuk sejak manusia dilahirkan. Institusi pendidikan bertanggung

jawab untuk mengidentifikasikan dan memupuk bakat tersebut termasuk di

dalamnya mereka yang memiliki bakat istimewa dan potensi kecerdasan luar

biasa untuk dapat terlayani dengan baik.

Strategi pembinaan siswa berbasis bakat dan prestasi seorang guru

perlu meciptakan suatu situasi pembelajaran yang banyak memberi

kesempatan pada siswa untuk memecahkan masalah, melakukan beberapa

percobaan, mengembangkan gagasan atau konsep-konsep siswa sendiri. Guru

juga harus bersikap demokratis, terbuka, bersahabat, dan percaya kepada

siswa (Sukmadinata, 2005,hlm.05).

Pelaksanaan pembinaan siswa berbakat dan berprestasi perlu

mempertimbangan penggunaan suatu strategi mencakup empat aspek, yaitu:

Page 21: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

4

(1) keluasan materi dan sasaran program, (2) waktu dan tempat

penyelenggaraan, (3) tenaga pelaksana, dan (4) dana yang tersedia. Strategi

pelatihan terintegrasi berbasis kompetensi digunakan dalam program

pembinaan kesiswaan yang melibatkan sasaran guru atau tenaga pendidikan

dan pelaksanaan pelatihan itu merupakan bagian dari program pelatihan

lainnya (program induk) yang serumpun. Dalam hal ini, baik biaya, tenaga

pelatih, maupun bahan atau materi pelatihan program pembinaan kesiswaan

merupakan bagian dari program induk. Strategi pelatihan distrik (district

training) merupakan bentuk pengembangan kapasitas aparat pendidikan

tingkat provinsi, kabupaten-kota, dan atau sekolah yang diselenggarakan di

tingkat provinsi tentang program pembinaan kesiswaan tertentu atau program

yang serumpun (Supriatna, 2009,hlm.4 ).

Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi merupaka salah

satu sekolah yang menyelenggarakan proses pendidikan untuk mencapai

tujuan pendidikan dengan berbagai uapaya agar sekolah tersebut lebih maju.

Berdasarkan observasi awal yang peneliti lakukan di Madrasah

Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi (MTsN 6) Kota Jambi yaitu pembinaan

prestasi siswa masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan masih adanya

beberapa siswa yang melakukan pelanggaran-pelanggaran kedisiplinan

misalnya datang kesekolah tidak tepat waktu, keluar kelas pada saat jam

pelajaran berlangsung dan pulang dengan memanjat dinding pagar sekolah.

Bertitiktolak dari pemasalahan ini, penulis merasa tertarik untuk

mengadakan penelitian yang di angkat menjadi judul: Pembinaan Kesiswaan

dalam Meningkatkan Prestasi Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 6

Kota Jambi.

Page 22: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

5

B. Fokus Masalah

Supaya penelitian lebih terfokus pada permasalahan yang dibahas dan

mencegah terjadi kesimpangan jalan penyelesaian masalah, serta keterbatasan

waktu dan kemampuan maka yang diteliti penulis bagaimana pembinaan

kesiswaan dalam meningkatkan prestasi siswa di Madrasah Tsanawiyah

Negeri 6 Kota Jambi.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang di uraikan di atas, penelitian ini dilaksanakan

untuk menjawab masalah yang dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan pembinaan kesiswaan dalam meningkatkan

Prestasi Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi?

2. Prestasi apa saja yang telah diraih oleh siswa-siswi Madrasah

Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi baik dalam bidang akademik

maupun non akademik?

3. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan

Prestasi Siwa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi?

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui bagaimana proses pembinaan kesiswaan dalam

meningkatkan prestasi siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota

Jambi

b. Untuk mengetahui Prestasi apa saja yang telah diraih oleh siswa-siswi

Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi baik dalam bidang

akademik maupun non akademik?

c. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam

meningkatkan prestasi siswa.

Page 23: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

6

2. Kegunaan Penelitian

1. Secara Teoritis

a. Hasil pennelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

tambahan khassanah ilmiah di bidang pendidikan, khususnya

tentang pembinaan kesiswaan dalam meningkatkan prestasi siswa.

b. Memberikan kontribusi konstruktif pada bidang penelitian sebagai

bahan referensi dalam pembinaan kesiswaan dalam meningkatkan

prestasi siswa.

2. Secara Praktis

a. Bagi penulis: memberikan pengalaman dan wawasan tentang

pembinaan kesiswaan dalam meningkatkan prestasi siswa.

b. Bagi lembaga pendidikan: dengan hasil penelitian ini diharapkan

seluruh lembaga pendidikan lebih meningkatkan pembinaan

kesiswaan di Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi.

Page 24: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoretik

1. Pembinaan Kesiswaan

a) Pengertian Pembinaan Kesiswaan

Menurut kamus lengkap bahasa Indonesia (Badudu, 2002, hlm.

316) bahwa “pembinaan berarti usaha, tindakan dan kegiatan yang

digunakan secara berdayaguna dan berhasil guna untuk memperoleh

hasil yang baik”. Pembinaan adalah suatu usaha dan kegiatan yang

dilakukan untuk meningkatkan apa yang sudah ada kepada yang lebih

baik (sempurna) baik terhadap yang sudah ada (yang sudah dimiliki). Dari

penjelasan tersebut di atas, maka pembinaan yang di maksud adalah

pembinaan kepribadian secara keseluruhan. Secara efektif dilakukan

dengan memperhatikan sasaran yang akan dibina. Pembinaan

dilakukan meliputi pembinaan moral, pembentukan sikap membentuk

ahklak manusia agar memiliki pribadi yang bermoral, berbudi pekerti

luhur dan bersusila, sehingga seseorang dapat terhindar dari sifat tercela

sebagai langkah penanggulangan terhadap timbulnya kenakalan remaja.

Pembinaan kesiswaan di sekolah merupakan tanggung jawab semua

tenaga kependidikan. Guru adalah salah satu tenaga kependidikan yang

kerap kali berhadapan dengan peserta didik dalam proses pendidikan.

Guru sebagai pendidik bertanggungjawab atas terselenggaranya proses

tersebut di sekolah, baik melalui bimbingan, pengajaran, dan atau

pelatihan. Seluruh tanggung jawab itu dijalankan dalam upaya

memfasilitasi peserta didik agar kompetensi dan seluruh aspek pribadinya

berkembang optimal. Apabila guru hanya menjalankan salah satu bagian

dari tanggung jawabnya, maka perkembangan peserta didik tidak mungkin

Page 25: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

9

optimal. Dengan kata lain, pencapaian hasil pada diri peserta didik yang

optimal, mempersyaratkan pelayanan dari guru yang optimal pula.

Guru merupakan tenaga kependidikan, maka guru pun bertanggung

jawab atas terselenggaranya pembinaan kesiswaan di sekolah secara

umum dan secara khusus terpadu dalam setiap mata pelajaran yang

menjadi tanggung jawab masing-masing. Dengan demikian, setiap guru

sebagai pendidik seyogyanya memahami, menguasai, dan menerapkan

kompetensi bidang pembinaan kesiswaan (Suwardi, 2017, hlm. 118).

b) Bentuk–Bentuk Pembinaan Kesiswaan

Mulyasa (2007, hlm. 43) menjelaskan pembinaan kesiswaan adalah

segala kegiatan yang meliputi perencanaan, pengawasan, penilaian,

dan pemberian bantuan kepada siswa sebagai insan peribadi, insan

pendidikan, insan pembangunan agar siswa tumbuh dan

berkembang sebagai manusia seutuhnya dengan tujuan pendidikan

nasional berdasarkan pancasila.

Langkah dalam manajemen peserta didik adalah pembinaan terhadap

peserta didik yang meliputi layanan-layanan khusus yang menunjang

manajemen peserta didik. Layana-layanan yang dibutuhkann peserta didik

disekolah meliputi:

1) Layanan bimbingan dan konseling (BK)

Layanan BK merupakan proses pemberian bantuan terhadap

peserta didik agar perkembangannya optimal sehingga anak didik

bisa mengarahkan dirinya dalam bertindak dan bersikap sesuai

dengan tuntutan dan situasi lingkungan sekolah, keluarga dan

masyarakat.

Page 26: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

10

2) Layanan Perpustakaan

Diperlukan untuk memberikan layanan dalam menunjang

proses pembelajaran di sekolah, melayani informasi yang

dibutuhkan serta memberikan layanan rekreaktif melalui koleksi

bahan pustaka. Keberadaan peroustakaan sangatlah penting karena

perpustakaan juga dipandang seebagaai kunci dalam pembelajaran

peserta didik di sekolah.

3) Layanan kantin

Kantin diperlukan ditiap sekolah agar kebutuhan anak terhadap

makanan yang bersih, bergizi dan higienis tersedia sehingga

kesehatan anak terjamin selama disekolah.

4) Layanan kesehatan

Layanan kesehatan sekolah biasanya dibentuk dalam wadah

yang bernama usaha kesehatan sekolah (UKS). Sasaran utama

UKS untuk meningkatkan atau membina kesehatan perserta didik

dan lingkungan hidupnya.

5) Layanan transformasi

Sarana transformasi bagi peserta didik sebagai penunjang

untuk kelancaran proses belajar mengajar. Penyelenggaraan

transformasi sebaiknya dilaksanakan oleh sekolah yang

bersangkutan atau pihak swasta (Suwardi, 2017, hlm. 113-114).

c) Tujuan Pembinaan Kesiswaan

Fungsi dan tujuan akhir pembinaan kesiswaan secara umum sama

dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasiomal; sebagaimana yang

tecantum dalam undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, Bab II, Pasal 3, yang berbunyi sebagai berikut.

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

Page 27: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

11

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreaktif,

mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab.

Adapun secara khusus, pembinaan kesiswaan ditujukan untuk

memfasilitasi perkembangan peserta didik melalui penyelenggaraan

program bimbingan, pembelajaran, dan atau pelatihan, agar peserta didik

dapat mewujudkan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1) Keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Bentuk kegiatannya antara lain: pelaksaan ibadah yang sesuai dengan

ajaran agama-agama masing-masing. Kegiatan-kegiatan keagamaan,

peringatan hari besar keagamaan, perbuatan amaliyah, bersikap toleran

terhadap penganut agama lain, kegiatan seni bernafaskan keagamaan

dan lomba yang bersifat keagamaan.

2) Kepribadian yang utuh dan budi pekerti yang luhur.

Kegiatannya dapat dalam bentuk pelaksanaan: tata tertib sekolah, tata

krama dalam kehidupan sekolah dan sikap hormat terhadap guru,

orang tua, sesama peserta didik, dan lingkungan masayarakat.

3) Kepemimpinan.

Kegiatan kepemimpinan antara lain peserta didik dapat berperan aktif

dalam OSIS, kelompok belajar, kelompok ilmiah latihan dasar

kepemimpinaan, forum diskusi dan sebagainya.

4) Kreaktifitas, keterampilan dan kewirausahaan.

Dalam hal ini bentuk kegiatannya antara lain: keterampilan dalam

menciptakan sesuatu barang menjadi lebih berguna, kreaktifitas dan

ketearampilan dibidang elektronika, pertanian/perkebunan,

pertukangan kayu dan batu, dan tata laksana rumah tangga (PKK),

Page 28: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

12

kerajinan dan keterampilan tangan, koperasi sekolah dan unit

produksi, praktik kerja nyata dan keterampilan baca tulis.

5) Kualitas Jasmani dan kesehatan.

Kegiatannya dapat dalam bentuk: berperilaku hidup sehat di

lingkungan sekolah, rumah dan masyarakat, Usaha Kesehatan Sekolah

(UKS), pembiasaan 5K (keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan

dan kekeluagaan)

6) Seni-Budaya.

Kegiatanya dalam bentuk: wawasan keterampilan peserta didik

dibidang seni suara, tari, rupa, musik, drama, photografi, sastra dan

pertunjukan.

7) Pendidikan pendahuluan bela negara dan wawasan kebangsaan.

Bentuk kegiatannya antara lain: upacara bendera, bhakti sosial/

masyarakat, pertukaran pelajar, baris berbaris, peringatan hari besar

bersejarah bangsa, wisata peserta didik( alam, tempat bersejarah),

pencita alam, pelestarian lingkungan (Suwardi, 2017, hlm. 122-123).

Dasar hukum kegiatan pembinaan ini adalah Peratuaran Menteri

Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan

Kesiswaan.

Tujuan pembinaan kesiswaaan adalah:

1) Mengembangkan potensi siswa secara optimal dan terpadu yang

meliputi minat, bakat dan kreativitas.

2) Memantapkan kepribadian siswa untuk mewujudkan ketahanan

sekolah sebagai lingkungan pendidikan sehingga terhindar dari

usaha dan pengaruh negatif dan bertentangan dengan tujuan

pendidikan.

3) Mengaktualisasikan potensi siswa dalam pencapaian prestasi sesuai

bakat, minat dan mental.

Page 29: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

13

4) Menyiapkan siswa agar menjadi warga masyarakat yang

berahklak mulia, demokratis, menghormati hak-hak asasi

manusia dalam rangka mewujudkan masyarakat madani (Civil

Society).

Pembinaan kesiswaan merupakan program yang bertujuan

mengembangkan kemampuan siswa secara optimal. Pembinaan ini

dilakukan melalui jalur kegiatan OSIS, ekstrakurikuler, Latihan Dasar

Kepemimpinan, dan Wawasan Wiyatamandala. Pembinaan Kesiswaan

dibidang pendidikan diarahkan kepada pengembangan sumberdaya yang

bermutu guna memenuhi kebutuhan dan menghadapi tantangan kehidupan

di masa depan. Maka pendidikan, sumberdaya bermutu yang bersifat

potensi diaktualisasikan hingga optimal dan seluruh aspek kepribadian

dikembangkan secara terpadu.

Peningkatan mutu pendidikan di sekolah tidak hanya terpaku pada

pencapaian aspek akademik, melainkan aspek non-akademik juga; baik

penyelenggaraannya dalam bentuk kegiatan kurikuler ataupun

ekstrakurikuler, melalui berbagai program kegiatan yang sistematis dan

sistemik. Dengan upaya seperti itu, peserta didik (siswa) diharapkan

memperoleh pengalaman belajar yang utuh; hingga seluruh modalitas

belajarnya berkembang secara optimal. Di samping itu, peningkatan mutu

diarahkan pula kepada guru sebagai tenagakependidikan yang

berperansentral dan strategis dalam memfasilitasi perkembangan pribadi

pesertadidik di sekolah. Peningkatan mutu guru merupakan upaya mediasi

dalam rangka pembinaan kesiswaan. Tujuan dari peningkatan mutu guru

adalah pengembangan kompetensi dalam layanan pembelajaran,

pembimbingan, dan pembinaan kesiswaan secara terintegrasi dan bermutu.

Pembinaan kesiswaan terlingkup program kegiatan yang langsung

melibatkan peserta didik (siswa) sebagai sasaran; ada pula program yang

Page 30: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

14

melibatkan guru sebagai mediasi atau sasaran antara (tidak langsung).

Namun, sasaran akhir dari kinerja pembinaan kesiswaan adalah

perkembangan siswa yang optimal; sesuai dengan karakteristik pribadi,

tugas perkembangan, kebutuhan, bakat, minat, dan kreativitasnya.

Diding & Imam (dikutip dalam jurnal Alifah Lutfia Aliwardani)

menjelaskan bahwa pada hakikatnya tujuan dari pembinaan dan

pengembangan peserta didik itu sesuai dengan Tujuan Pendidikan Nasional

Indonesia yang tercantum dalam GBHN, Peserta didik sebagai kader penerus

perjuangan bangsa dan pembangunan Nasional harus dipersiapkan serta

dihindarikan dari segala kendala yang merusaknya, dengan memberikan bekal

secukupnya dalam kepemimpinan pancasila, pengetahuan, keterampilan

kesegaran jasmani, keteguhan iman, kekuatan mental, patriorisme, idealisme,

kepribadian nasioal kesadaran nasional daya kreasi dan budi pekerti luhur

serta penghayatan dan pengamalan.

Pembinaan peserta didik adalah mengusahakan agar mereka dapat tumbuh

dan berkembang sebagai manusia seutuhnya sesuai tujuan pendidikan

nasional yang berdasarkan pancasila. Tujuan pembinaan peserta didik adalah

meningkatkan peran serta dan inisiatifnya untuk menjaga dan membina

sekolah sebagai wiyatamandala, sehingga terhindar dari pengaruh yang datang

dari luar lingkungan sekolah.

Miftah dalam bukunya yang berjudul Ilmu Administrasi Negara (2005,

hlm,182) pembinaan adalah suatu tindakan, proses, hasil atau pernyataan

menjadi lebih baik. Dalam hal ini menunjukan adanya kemajuan,

peningkatan, pertumbuhan, evolusi atas berbagai kemungkinan berkembang

atau peningkat atas sesuatu. Ada dua unsur dari pengertian ini yakni

pembinaan itu bisa berupa tindakan, proses atau pernyataan tujuan, dan kedua

pembinaan bisa menunjuk kepada “perbaikan” atas sesuatu.

Page 31: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

15

Pembinaan kesiswaan adalah upaya sekolah melalui kegiatan-kegiatan

siswa di luar jam pelajaran dikelas untuk mengusahakan agar siswa dapat

bertumbuh dan berkembang sebagai manusia seutuhnya sesuai dengan tujuan

pendidikan nasional. Kegiatan ini dilakukan disekolah atau di lingkungan

masyarakat untuk menunjang program pengajaran (Chaniago, 2010, hlm. 5).

Secara rinci Pembinaan kesiswaan memiliki tujuh tujuan, yaitu:

a. Meningkatkan peran serta dan membina sekolah sebagai wiyata

mandala.

b. Menumbuhkan daya tangkal siswa dari pengaruh negatif.

c. Memantapkan kegiatan ekstrakurikuler menunjang pencapaian

kurikulum.

d. Meningkatkan apresiasi dan penghayatan seni.

e. Menumbuhkan sikap berbangsa dan bernegara.

f. Meneruskan dan mengembangkan jiwa semangat serta nilai-nilai 45,

dan

g. Meningkatkan kesegaran jasmani dan rohani.

Berdasarkan Permendikbud Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan

Kesiswaan, ada 4 tujuan pembinaan kesiswaan di sekolah:

a. Potensi siswa

Pembinaan siswa di sekolah ditujukan pada pengembangan

potensi siswa secara optimal. Diyakini bahwa setipa siswa memiliki

potensi berbeda satu sama lainnya. Potensi tersebut akan

dikembangkan melalui kegiatan terpadu. Salah satu potensi siswa

adalah bakat, minat dan kreativitas.

b. Ketahanan sekolah

Tujuan lain pembinaan kesiswaan adalah mewujudkan

ketahanan sekolah. Sekolah dipandang sebagai lingkungan

pendidikan. Sekolah betul-betul menyelenggarakan proses pendidikan

yang bebas dari pengaruh negatif dan akibatnya yang bertentangan

Page 32: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

16

dengan tujuan pendidikan. Menciptakan ketahanan sekolah perlu

dimantapkan dengan mengembangkan keperibadian.

c. Prestasi unggulan

Pembinaan terhadap siswa bertujuan untuk mewujudkan

potensi siswa agar memperoleh prestasi unggulan sesuai bakat dan

minat siswa. Prestasi unggulan adalah wujud aktualisasi diri siswa

melalui pengembangan potensi bakat, minat dan kreativitas.

d. Masyarakat madani

Pembinaan terhadap siswa bertujuan mewujudkan suatu

masyarakat madani (civil society). Masyarakat madani berawal dari

masyarakat yang berakhlak mulia, demokratis dan menghormati hak

asasi manusia.

d) Pelaksanaan Pembinaan Kesiswaan

Pelaksanaan pembinaan kesiswaan dilakukan untuk pengembangan

bakat, minat, dan kemampuan siswa melalui kegiatan kokulikuler dan

ekstrakulikuler. Seperti yang telah diatur dalam Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentang

Pembinaan Kesiswaan pasal 3 ayat 1 yang berbunyi:

”Pembinaan kesiswaan dilaksanakan melalui kegiatan ekstrakulikuler dan

kokulikuler”.

1) Kegiatan Kokulikuler

Kegiatan kokulikuler adalah kegiatan diluar jam pelajaran biasa

termasuk libur sekolah yang dilakukan di sekolah maupun di luar

sekolah dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan siswa,

menyalurkan bakat, minat serta melengkapi pembinaan manusia

seutuhnya (sebagaimana dikutip dalam jurnal Alifah 2017). Sedangkan

menurut Burhan Nurgiantoro (sebagaimana dikutip dalam jurnal

Alifah 2017) Kegiatan kokurikuler adalah kegiatan-kegiatan yang

Page 33: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

17

dimaksudkan untuk lebih mendalami dan menghayati materi

pengajaran yang telah dipelajari pada kegiatan intrakurikuler di

dalam kelas, baik yang tergolong mata pelajaran program inti maupun

program khusus.

Winarno Hamiseno dalam jurnal Alifah Luthfi Aliwardani

kegiatan kokurikuler bertujuan menunjang pelaksanaan program

intrakurikuler agar siswa dapat lebih menghayati bahan yang telah

dipelajarinya serta melatih siswa utuk melaksanakan tugas secara

bertangung jawab. Sedangkan menurut Burhan Nurgiantoro (dalam

jurnal Alifah Luthfi Aliwardani tujuan kokurikuler adalah untuk

menunjang program intrakurikuler dan menghayati materi pengajaran

yang telah dipelajari pada kegiatan intrakurikuler.

2) Kegiatan Ekstrakulikuler

Kegiatan ekstrakulikuler adalah kegiatan tambahan, di luar

jadwal kegiatan kulikuler yang merupakan kegiatan pilihan untuk

peserta didik. (Eka Prihatin dalam jurnal Alifah, 2011 hlm.159).

Sedangkan menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22

Tahun 2006 kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di

luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu

pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi.

Menurut Kompri (dalam jurnal Alifah, 2014, hlm. 312) kegiatan

ekstrakulikuler adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa diluar jam

pelajaran yang berlangsung di dalam sekolah maupun luar sekolah

untuk memperluas pengetahuan, memahami keterkaitan antara

berbagai mata pelajaran, penyaluran bakat dan minat, serta

meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Kegiatan ekstrakulikuler adalah kegiatan tambahan dan

pelayanan konseling yang dilaksanakan di luar jam pelajaran untuk

memperluas pengetahuan, membantu pengembangan serta penyaluran

Page 34: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

18

minat dan bakat siswa. Bisa dikatakan kegiatan yang berlangsung pada

ekstrakulikuler merupakan wadah untuk peserta didik

mengembangkan serta mengaplikasikan bakat-bakat mereka. Tujuan

kegiatan ekstrakulikuler diantaranya adalah:

(a) Untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa yang

berhubungan dengan ekstrakulikuler yang dilaksanakan.

(b) Untuk melengkapi upaya pembinaan, pemantapan, dan

pembentukan nilai-nilai kepribadian dalam diri siswa.

(c) Untuk membina, dan meningkatkan bakat, minat dan ketrampilan

siswa. (Kompri, 2014, hlm. 313 dalam jurnal Alifah Luthfi

Aliwardani).

2. Prestasi Peserta Didik

Prestasi merupakan hasil yang dicapai oleh seseorang setelah ia

melakukan perubahan belajar, baik disekolah maupun diluar sekolah.

(Apriyanti, 2015, hlm.3).

Prestasi meupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan

tugas atau kegiatan tertentu. (Tu‟u, 2008, hlm.75) sedangkan Arini (2012)

mengatakan bahwa prestasi adalah hasil belajar dimana seseorang telah

mengikuti proses kegiatan belajar yang dinyatakan dengan nilai atau skor.

(Gunadi & Gunawan,2014, hlm.26).

Pengertian diatas dapat penulis artikan bahwa prestasi adalah hasil

yang telah dicapai seseorang setelah mengikuti proses kegiataan belajar

baik disekolah maupun diluar sekolah.

Sekolah sebagai suatu institusi atau lembaga pedidikan merupakan sarana

untuk melaksanakan proses pendidikan. Disisi lain, sekolah merupakan

wadah untuk menciptakan sosok manusia yang berpendidikan tanpa

melihat latar belakang siswa yang terlibat didalamnya, baik dari segi

budaya, sosial maupun ekonomi. Sekolaha menjadi suatu organisasi yang

Page 35: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

19

dirancang untuk dapat memberikan kontribusi dalam upaya peningkatan

kualitaas hidup masyarakat luas (Mukhtar dkk, 2003 hlm.2)

Sekolah dikatakan berkualitas dan bermutu tinggi jika menunjukkan

pencapaian yang tinggi dalam prestasi bidang akademik seperti nilai

ulangan harian maupun ulangan umum, tugas-tugas, lomba akademik dan

sebagainya.(Gunadi & Gunawan,2014, hlm.27)

Penulis mengartikan bahwa prestasi sekokolah adalah hasil yang telah

dicapai seseorang setelah mengikuti proses kegiatan belajar didalam suatu

lembaga pendidikan. Prestasi sekolah terbagi menjadi dua yaitu prestasi

akademik dan prestasi non akademik.

a) Prestasi Akademik

Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah

dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok.

Prestasi tidak akan pernah dihasilkan tanpa suatu usaha baik berupa

pengetahuan maupun berupa keterampilan. Prestasi menyatakan hasil

yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan dan sebagainya, dengan

hasil yang menyenangkan hati dan diperoleh dengan jalan keuletan

kerja. Menurut Nana Sudjana (Tohirin, 2006, hlm.151) pencapaian

prestasi belajar atau hasil belajar siswa, merujuk kepada aspek-aspek

kognitif, afektif, dan psikomotor. Oleh karena itu, ketiga aspek di

atas juga menjadi indikator prestasi belajar. Ketiga aspek tidak

berdiri sendiri, tetapi merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

Prestasi akademik adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian

terakhir yang diperoleh dari keberhasilan berpikir. Prestasi akademik

juga menggambarkan mengenai keterampilan peserta didik dalam

kaitanya dengan penyelesaian tugas akademik. Tim PengembangIlmu

Pendidikan FIP-UPI (2007, hlm. 114) menyatakan bahwa “prestasi

akademik siswa berkaitan dengan perkembangan keterampilan siswa

Page 36: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

20

yang meliputi fisik-motorik, intelektual, dan sosial”. Hal ini juga

disampaikan oleh Syah Muhibbin (2011, hlm. 59), “perkembangan

keterampilan siswa meliputi keterampilan motorik, kognitif, sosial

dan moral”.Pendapat lain disampaikan oleh Slavin (2008, hlm. 40),

“perkembangan merujuk pada bagaimana orang tumbuh,

menyesuaikan diri, dan berubah sepanjang perjalanan hidupmereka

melalui perkembangan fisik, kepribadian, sosioemosional, kognitif,

dan bahasa”.

Desmita (2007, hlm. 53) menyatakan bahwa “kecakapan motorik

merupakan kemampuan melakukan koordinasi kerja sistem saraf

motorik yang menimbulkan reaksi dalam gerakan-gerakan atau

kegiatan secara tepat, sesuai antara ransangan dan responsnya”.

Kemudian Tatang M. Amirin, Pandit Isbiyanti & Tina Rahmawati

(2011, hlm . 9) menyatakan aspek kognitif dan aspek sosial yang

secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Aspek Kognitif

Merupakan aspek untuk mengembangkan kemampuan

menemukan sesuatu, memahami, memperoleh pengetahuan dan

mengambil keputusan. Hal ini dapat dicontohkan pada peserta

didik yang sedang mengerjakan pelajaran matematika, ketika

menemui kendala peserta didik harus memahami lebih

dalam.Pemahaman tersebut akan memperoleh pengetahuan

untukmenentukan atau mengambil keputusan akan persoalan

pelajaran matematika tersebut.

2) Aspek Sosial

Merupakan aspek menyesuaikan diri dengan orang lain

danlingkungan dimana berada. Mengembangkan kepribadian,

sikap,dan nilai agar dapat berfungsi sebagai anggota masyarakat

Page 37: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

21

dan mengembangkan rasa memiliki dan tanggung jawab di

masyarakat.

Prestasi akademik merupakan hasil penilaian pendidik terhadap

proses belajar sesuai dengan tujuan instruksional sehingga tercapai

tujuan pembelajaran dan mencapai perubahan yang diharapkan.

Prestasi akademik peserta didik berkaitan erat dengan keterampilan

peserta didik yang meliputi motorik, intelektual, kognitif, sosial

dan moral.

Prestasi belajar merupakan hal yang mutlak yang harus diraih

dalam proses pembelajaran oleh peserta didik, maka dari itu perlu

pengukuran yang berguna untuk mengetahui sejauh mana peserta

didik memahami proses pembelajaran.

Menurut Oemar Hamalik (2003, hlm 146) untuk mengetahui

sejauh mana prestasi belajar siswa maka perlu diadakan

pengukuran yang secara ringkas meliputi:

1) Assessment adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk

mengukur prestasi belajar (achievement) siswa sebagai hasil

dari suatu program intruksional.

2) Pengukuran (measurement) berkenaan dengan pengumpulan

data deskriptif tentang produk siswa dan atau tingkah laku

siswa dan hubungannya dengan standar prestasi atau norma.

b) Indikator Prestasi Akademik

Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar minimal meliputi

segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan

proses belajar siswa. Surya & Barlow (Muhibbin Syah, 2011, hlm.

217) menyatakan jenis dan indikator dalam prestasi belajar siswa yang

secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:

Page 38: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

22

1) Ranah Cipta (Kognitif) mempunyai beberapa kategori yaitu:

(a) Pengamatan mempunyai indikator: dapat menunjukkan, dapat

membandingkan, dan dapat menghubungkan.

(b) Ingatan mempunyai indikator: dapat menyebutkan, dan dapat

menunjukkan kembali.

(c) Pemahaman mempunyai indikator: dapat menjelaskan dan

dapat mendefinisikan dengan lisan sendiri.

(d) Aplikasi/Penerapan mempunyai indikator: dapat memberikan

contoh dan dapat menggunakan secara tepat.

(e) Analisis (Pemeriksaan dan pemilahan secara teliti) memiliki

indikator: dapat menguraikan dan dapat mengklasifikasikan

atau memilah-milah.

(f) Sintesis (Membuat panduan baru dan utuh) memiliki indikator:

dapat menghubungkan materi-materi sehingga menjadi satu

kesatuan baru, dapat menyimpulkan dan dapat

menggeneralisasikan (membuat prinsip umum).

2) Ranah Rasa (Afektif) mempunyai lima kategori yaitu:

(a) Penerimaan memiliki indikator: menunjukkan sikap menerima

dan menunjukkan sikap menolak.

(b) Sambutan mempunyai indikator: kesediaan berpartisipasi atau

terlibat dan kesediaan memanfaatkan.

(c) Apresiasi (sikap menghargai) mempunyai indikator:

menganggap penting dan bermanfaat, menganggap indah dan

harmonis.

(d) Internalisasi (pendalaman) memiliki indikator: mengakui dan

menyakini

(e) Karakterisasi (penghayatan) memiliki indikator:

melembagakan dan menjelmakan dalam pribadi/perilaku

sehari-hari.

Page 39: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

23

3) Ranah Karsa (Psikomotor) memiliki dua kategori yaitu:

(a) Keterampilan mempunyai indikator: kecakapan

mengkoordinasikan gerak mata, tangan, kaki, dan anggota

tubuh lainnya

(b) Kecakapan ekspresi verbal dan non-verbal memiliki

indikator:kefasihan melafalkan/mengucapkan dan kecakapan

membuat mimik dan gerakan jasmani.

Pendapat lain disampaikan oleh Anas Sudijono (2007, hlm 49)

ranah psikologis terbagi menjadi 3 jenis domain yang melekat pada

diri peserta didik, yaitu:

1) Ranah Kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental

(otak). Dalam ranah kognitif terdapat enam jenjang proses berfikir,

yaitu pengetahuan atau ingatan (knowledge), pemahaman

(comprehension), penerapan (application), analisis (analysis),

sintesis (synthesis) dan penilaian (evaluation).

2) Ranah Afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai.

Ranah efektif ditaksonomi dibagi ke dalam lima jenjang, yaitu

menerima (receiving), menanggapi (responding),

menilai/menghargai (valuing), mengorganisasikan (organization),

karakterisasi dengan suatu nilai atau komplek nilai

(characterization by a value or value complex).

3) Ranah Psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan

keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang

menerima pengalaman belajar tertentu. Ranah psikomotor dibagi

menjadi 7 jenjang yaitu persepsi (perception), kesiapan (set),

gerakan terbimbing (guided response), gerakan yang terbiasa

(mechanical response), gerakan yang kompleks

(complexresponse), penyesuaian pola gerakan (adjustment), dan

kreativitas (creativity).

Page 40: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

24

Indikator prestasi peserta didik mencakup tiga ranah dalam

psikologi, ketiga ranah tersebut yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan

ranah psikomotor. Ranah kognitif merupakan yang mencakup kegiatan

otak, ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai,

dan ranah psikomotor merupakan ranah yang berhubungan dengan

keterampilan seseorang.

c) Prestasi Non Akademik

Prestasi non akademik dapat dilihat dari pencapaian prestasi

siswa dibidang olahraga, kesenian, kelompok ilmiah remaja, aplikasi

komputer dan bidang-bidang lainnya yang relevan. (Suhardiman,2012,

hlm 152). prestasi non akademik seperti misalnya IMTAQ, kejujuran,

kesopanan, olahraga, kesenian, keterampilan kejujuran, dan kegiatan

ekstrakurikuler lainnya. (Karwati & Priansa, 2016, hlm. 20)

Prestasi non akademik adalah prestasi yang diperoleh siswa

bukan berdasarkan atas kemampuan dari hasil pembelajaran dikelas.

Prestasi ini dapat dicapai karena bakat siswa atau pelatihan tertentu

sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Kata ekstrakurikuler memiliki arti

kegiatan tambahan diluar kurikulum. Dengan demikian kegiatan

ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan diluar kelas dan

diluar jam pelajaran (kurikulum) untuk menumbuh kembangkan

poteensi sumber daya manusia yang dimiliki peserta didik. Potensi

yang dikembangkan terrsebut baik yang berkaitan dengan aplikasi

ilmu pengetahuan yang didapatkannya maupun untuk membimbing

peserta didik dalam mengembangkan potensi dan bakat yang ada

dalam diriny melalui kegiatan-kegiatan yang wajib maupun pilihan.

(Kompri, 2016 hlm.224)

Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegatan siswa diluar jam

pelajaran yang dilaksanakan disekolah atau diluar sekolah dengan

tujuan untuk memperluas pengetahuan, memahami keterkaitan antar

Page 41: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

25

berbagai mata pelajaran, penyaluran bakat dan minat, dan dalam

rangka usaha untuk meningkatkan kualitaas keimanan dan ketakwaan

para siswa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kesadaran berbangsa dan

bernegara, berbudi pekerti luhur dan sebagainya. (Wahjusomo dikutip

oleh Kompri,2016, hlm.225)

Adapun jenis-jenis kegiatan ekstrakurikuler adalah sebagai

berikut:

1) Pramuka sekolah

2) Olahraga dan kesenian

3) Kebersihan dan keamanan sekolah

4) Majalah sekolah

5) Warung/kantin sekolah

6) Usaha kesehatan sekolah. (Hadari Nawawi dikutip oleh

Prihatin,2011, hlm.160)

Pembinaan kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan secara

berbeda-beda antara satu sekolah dengan sekolah yang lainnya.

Hal ini yang perlu diketahui oleh pembina ekstrakurikuler:

1) Kegiatan harus dapat meningkatkan pengayaan siswa yang

berakspek kognitif, afektif dan psikomotor.

2) Memberikan tempat serta penyaluran bakat dan minat

siswa sehingga siswa akan terbiasa dengan kesibukan-

kesibukan yang bermakna.

3) Adanya perencanaan dan persiapan serta pembinaan yang

telah diperhitungkan masak-masak sehingga program

ekstrakurikuler mencapai tujuan.

4) Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler oleh semua atau

sebagian siswa. (Amir Daien sebagaimana dikutip oleh

Prihatin,2011, hlm.163)

Page 42: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

26

3. Faktor Pendukung dan Menghambat yang Mempengaruhi Prestasi

Siswa

a. Faktor pendukung peserta didik

Adapun faktor pendukung peseeta didik antara lain:

1) Faktor kecerdasan

Biasanya kecerdasan hanya dianggap sebagai kemampuan

rasional matematis. Rumusan diatas menunjukkan kecerdasan

menyangkut kemampuan yang luas, tidak hanya kemampuan

rasional memahami, mengerti, memecahkan problem tetapi

termasuk kemampuan mengatur perilaku berhadapan dengan

lingkungan yang berubah dan kemampuan belajar dari pengalaman

belajar.

Tinggi rendahnya kecerdasan yang dimiliki seseorang siswa

sangat menentukan keberhasilannya mencapai prestasi belajar,

termasuk prestasi-prestasi lain sesuai macam-macam kecerdasan

yang menonjol yang ada pada dirinya.

2) Faktor bakat

Bakat adalah kemampuan yang ada pada seseorang yang

dibawanya sejak lahir yang diterima sebagai warisannya dari orang

tua. Bagi seorang siswa bakat bisa berbeda dengan siswa lainnya.

Ada siswa yang berbakat dalam bidang ilmu sosial, ada yang

diilmu pasti. Karena itu, seorang siswa yang berbakat dibidang

ilmu sosial akan sukar berprestasi tinggi dibandingkan ilmu pasti

dan sebaliknya. Bakat-bakat yang dimiliki siswa tersebut apbila

diberi kesempatan dikembangkan dalam pembelajaran, akan dapat

mencapai prestasi yang tinggi.

3) Faktor minat dan perhatian

Minat adalah kecenderungan yang besar terhadap sesuatu.

Perhatian adalah melihat dan mendengar dengan baik dan teliti

Page 43: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

27

terhadap sesuatu. Minat pada suatu pelajaran tertentu, biasanya

cenderung untuk memperhatikannya dengan baik. Minat dan

perhatian yang tinggi pada mata pelajaran akan memberikan

dampak baik bagi prestasi belajar siswa.

4) Faktor motif

Motif adalah doronga yang membuat seseorang berbuat

sesuatu. Motif selalu mendasari dan mempengaruhi setiap usaha

serta kegiatan seseorang untuk mecapai tujuan yang diinginkan.

Dalam belajar, kalau siswa mempunyai motif yang baik dan kuat,

hal itu akan memperbesar usaha dan kegiatannya mencapai

prestasi yang tinggi.

5) Faktor cara belajar

Keberhasilan studi siswa dipengaruhi juga oleh cara belajar siswa.

Cara belajar yang efisien memungkinkan mencapai prestasi lebih

tinggi dibandingkan dengan cara belajar yang tidak efisien. Cara

belajar yang efesien sebagai berikut:

a) Konsentrasi sebelum dan pada saat belajar

b) Segera mempelajari kembali bahan yang sedang dipelajari dan

beruhasa menguasainya dengan sebaik-baiknya.

c) Mencoba menyelesaikan dan melatih mengerjakan soal-soal.

6) Faktor lingkungan kelurga

Sebagian waktu seseorang siswa berada dirumah. Orang tua,

dan adik-kakak siswa adalah orang paling dekat dengan dirinya.

Oleh karena itu, keluarga merupakan salahsatu potensi yang besar

dan positif memberi pengaruh pada prestasi siswa. Maka orang tua

sepatutnya mendorong, memberi semangat, membimbing dan

memberi teladan yang baik pada anaknya. Selain itu, perlu suasana

hubungan dan komunikasi yang lancar antar orang tua dengan

Page 44: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

28

anak-anak serta keadaan keuangan keluarga yang tidak

kekurangan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidup dan

kelengkapan belaajar anak. Hal-hal tersebut dapat mempengaruhi

prestasi belajar siswa.

7) Faktor sekolah

Selain keluarga, sekolah adalah lingkungan kedua yang

berperan beasar memberi pengaruh pada prestasi belajar siswa.

Apabila sekolah berhasil menciptakan suasana yang kondusif bagi

pembelajaran, hubungan dan komunikasi perorang disekolah

berjalan baik, metode pembelajaran aktif-interaktif, sarana

penunjang cukuo memadai, siswa terrtib disiplin, maka kondidi

kondusif tersebut mendorong siswa saling berkompetisi dalam

pembelajaran. Keaadaan ini diharapkan membuat hasil belajar

siswa akan lebih tinggi.

Keberhasilan siswa mencapai hasil belajar yang baik

dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor itu terdiri dari tingkat

kecerdasan yang baik, peajaran yag sesuai bakat yang dimiliki, ada

minat dan perhatian yang tinggi dalam pembelajaran, motivasi

yang baik dalam belajar, cara belajar yaang baik dan strategi

pembelajaran variatif yang dikembangkan guru, suasana keluarga

yang memberikan dorongan anak untuk maju, selain itu

lingkungan sekolah yang tertib, teratur, disiplin yang kondusif

bagi kegiatan kompetisi siswa dalam pembelajaran. (Tu‟u,2008,

hlm.78-81)

b. Faktor penghambat prestasi siswa

1) Penghambat dari dalam

Penghambat dari dalam meliputi:

Page 45: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

29

a) Faktor kesehatan

Siswa yang kesehatannya sering terganggu

menyebabkan banyak waktunya beristirahat. Hal itu

menyebabkan tertinggalnya mata pelajaran. Prestasi siswa inni

kemungkinan belum dapat optimal.

b) Faktor kecerdasan

Siswa yang tingkat kecedrasannya rendah akan

menyebabkan kemampuan mengikuti kegiatan pembelajaran

agak lambat. Jika dia berada dalam kelas yang rata-rata tingkat

kecerdasannya tinggi, kemungkinan akan tercecer dalam

pembelajaran. Hasil yang dicapainya pun belum sampai

optimal. Selain itu, kecerdasan sangat mempengaruhi

cepat/lambatnya kemajuan belajar siswa.

c) Faktor perhatian

Perhatian disini terdiri dari pengertian dalam belajar

dirumah dan disekolah. Perhatian dirumah kerapkali terganggu

oleh acara televisi, kondisi rumah dan kondisi keluarha.

Perhatian belajar disekolah terganggu oleh kondisi kelas dan

suasana pembelajaran, serta lemahnya upaya diri

berkonsentrasi. Perhatian yang kurang memadai tersebut akan

berdampak kurang baik bagi hasil pembelajaran.

d) Faktor minat

Apabila pembelajaran yang dikembangkan oleh guru

tidak menimbulkan minat siswa atau siswa sendiri tidak

mengembangkan minat dirinya dalam pembelajaran. Hal ini

akan membuat siswa tidak belajar dengan sungguh-sungguh,

hasil belajar tidak optimal.

Page 46: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

30

e) Faktor bakat

Apabila pelajaran yang diikuti siswa tidak sesuai

dengan bakat yang dimiliki, prestasi belajarnya tidak akan

mencapai hasil yang tinggi.

2) Penghambat dari luar

Penghambat dari luar meliputi sebagai berikut:

a) Faktor keluarga

Faktor ini dapat berupa faktor orang tua. Misalnya cara

orang tua mendidik anak yang kurang baik, teladan yang

kurang, hubungan orang tua dan anak yang kurang baik.

Kemudian faktor suasana rumah, misalnya suasana rumah yang

ramai, hubungan anggota keluarga kurang harmonis dan sering

cekcok. Terakhir, faktor ekonomi keluarga. Jika ekonomi

keluarga kurang, kebutuhan hidup dan perlengkapan belajar

belum dipenuhi dengan baik. Katiga faktor dalam keluarga

tersebut kerap kali menjadi penghambat bagi prestasi belajar

siswa.

b) Faktor sekolah

Faktor sekolah terdiri dari faktor metode pembelajaran.

faktor hubungan guru dengan murid kurang dekat. Biasanya

kalau gurunya dibenci atau tidak disukai, hasil belajar siswa

kurang baik. Faktor guru mrliputi mengajar terlalu cepat, suara

kurang keras, penguasaan materi kurang baik, penguasaan

kelas rendah, motivasi rendah, dan terlalu banyak jam

mengajar. Faktor sarana sekolah, misalnya gedung, ruangan

meja, kursi, buku-buku jika kurang memadai akan menggangu

hasil belajar.

Page 47: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

31

c) Faktor disiplin siswa

Bila disiplin sekolah kurang mendapat perhatian

mempunyai pengaruh tidak baik pada proses belajar anak.

Misalnya, siswa yang tidak disiplin dibiarkan siswa yang

disiplin dibiarkan juga, akan timbul rasa ketidak adilan pada

para siswa.

d) Faktor masyarakat

Faktor media massa, misalnya acara televisi, radio,

majalah, dapat mengganggu waktu belajar. Faktor teman gaul

yang kurang baik, misalnya teman merokok, memakai obat-

obatan tropika, terlalu banyak bermain merupakan yang paling

banyak merusak prestasi belajar dan perilaku siswa.

e) Faktor lingkungan tetangga

Misalnya banyak penganggur, berjudi, pencuri, minum-

minuman cara berbicara kurang sopan. Lingkungan seperti ini

dapat berpengaruh pada hasil belajar siswa.

f) Faktor aktivitas organisasi

Bila siswa sangat potensial, banyak aktivitas organisasi

selain dapat menunjang hasil belajar dan daapat juga

mengganggu hasil belajar apabila siswa tidak mengatur waktu

dengan baik.

Jadi, Ketika seorang siswa merasa gagal dalam studi

atau kurang baik hasil belajarnya atau prestasinya, belum tentu

karena tidak pandai atau bodoh. Kegagalan atau kurang bainya

hasil belajar atau prestasi siswa dapat terjadi karena faktor-

faktor tersebut. (Tu‟u,2008, hlm.83-85)

Page 48: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

32

c. Faktor yang mempengaruhi prestasi siswa

Prestasi akademik dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor

eksternal siswa. Faktor internal dan faktor ekstenal merupakan faktor

tercapainya prestasi belajar peserta didik. Menurut Sri Habsari (2009,

hlm.76) menyatakan faktor-faktor tersebut meliputi:

1) Faktor Internal meliputi Intelegent Quotient (IQ) merupakan

kecerdasan bawaan atau faktor bakat. Emotional Quotient (EQ)

merupakan kemampuan untuk memanage perasaan dan mengenali

keinginan dan kebutuhan orang lain. Spiritual Quotient (SQ) ialah

kecerdasan spiritual atau tingkat keimanan seseorang. Creativity

Quotient (CQ) ialah kecerdasan siswa untuk berkreativitas belajar.

Adversity Quotient (AQ) diartikan sebagai kecerdasan bertahan

dan keluar dari kesulitan dalam keadaan sukses.

2) Faktor eksternal meliputi motivasi prestasi, lingkungan belajar,

kedisiplinan, dan kesehatan.

Munadi (Rusman, 2012, hlm. 124) mengatakan faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar meliputi:

1) Faktor Internal

(a) Faktor Fisiologis secara umum kondisi fisiologis, seperti

kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan

capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani dan sebagainya.

(b) Faktor Psikologi, setiap indivudu dalam hal ini peserta

didikpada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang

berbeda-beda,tentunya hal ini turut mempengaruhi hasil

belajarnya. Beberapafaktor psikologis meliputi intelegensi

(IQ), perhatian, minat,bakat, motif, motivasi, kognitif dan

daya nalar peserta didik.

2) Faktor Eksternal

Page 49: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

33

(a) Faktor Lingkungan dapat mempengaruhi hasil belajar.

Faktor lingkungan ini meliputi lingkungan fisik dan

lingkungan sosial. Lingkungan alam misalnya suhu,

kelembaban dan lain-lain.

(b) Faktor Instrumental adalah faktor yang keberadaan

danpenggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar

yangdiharapkan. Faktor-faktor instrumental ini berupa

kurikulum,sarana dan guru.

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik

meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal

merupakan faktor yang berasal dari dalam peserta didik itu sendiri

terdiri dari Need For Achievement (N-Ach)yaitu kebutuhan atau

dorongan untuk berprestasi, sedangkan faktor eksternal merupakan

faktor yang berasal dari luar peserta didik. Kedua faktor

merupakan faktor penentu keberhasilan peserta didikdalam meraih

prestasi akademik sehingga faktor-faktor tersebut seharusnya dapat

meningkatkan mutu pendidikan.

B. Studi Relevan

Studi relevan yang sering juga disebut dengan kajian terdahulu atau

literature revew adalah bagian dari proposal yang mendiskusikan laporan

penelitian, tulisan (buku atau jurnal) atau kegiatan akademis lainnya seperti

seminar terdahulu berkenaan atau berdekatan dengan fokus kajian yang akan

dilakukan.

Penelitian skripsi Nurjannah (2016) yang berjudul “ Manajemen

kesiswaan dalam meningkatkan prestasi siswa di Madrasah Negri Aliyah

Insan Cendekia Jambi”. Dalam skripsi ini persamaan penelitian dangan

penulis lakukan yaitu membahas tentang prestasi siswa, hanya saja yang

Page 50: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

34

skripsi ini membahas tentang manajemen kesiswaan sedangkan peneliti

meneliti pembinaan kesiswaan.

Penelitian skripsi Khairul Rojikin (2018) yang berjudul “Pembinaan

disiplin siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Negri 2 Kota Jambi”. Dalam

skripsi ini perbedaan dengan penelitian peneliti yaitu pada penelitian ini, yang

lebih di bahas pada pembinaan kedisiplinan siswa, sedangkan yang dilakukan

peneliti yang lebih dibahas mengenai proses meningkatkan prestasi siswa.

Page 51: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Creswell mengatakan (sebagaimana yang dikutip oleh

Sugiyono, 2013,hlm.347) penelitian kualitatif berarti poses eksplorasi dan

memahami makna perilaku individu dan kelompok, menggambarkan

masalah sosial atau masalah kemanusiaan. Oleh karena itu, peneliti

memilih menggunakan pendekatan penelitian kualitaif untuk menentukan

cara mencari, mengumpulkan, mengelola dan menganalisi kebenaran data.

Dengan pendekatan kualitatif, melalui teknik pengumpulan data secara

trianggulasi/gabungan maka kepastian data akan dapat diperoleh.

Desain penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif.

Descriptive research adalah penelitian yang menjelaskan suatu situasi atau

era populasi tertentu yang bersifat faktual secara sistematis. Kualitatif

adalah pendekatan sistematis dan subjektif yang digunakan untuk

menjelaskan pengalaman hidup dan memberikan makna diatasnya.

Penelitian ini berorientasi pada upaya memahami fenomena secara

menyeluruh. Ia menggunakan observasi terstruktur serta interaksi

komunikasi sebagai alat pengumpulan data terutama wawancara

mendalam (in dept interview) dan peneliti menjadi instrumen utamanya.

Oleh karena itu dalam penelitian ini penulis bermaksud mendeskripsikan

keadaan atau fenomena yang sebenarnya tentang “pembinaan kesiswaan

dalam meningkatkan prestasi siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 6

kota jambi” dengan mengadakan observasi atau pengamatan lapangan

untuk memperoleh data dan informasi selengkap mungkin yang berkaitan

erat dengan subjek penelitian.

Page 52: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

36

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting penelitian

Setting penelitian ini berupa tempat penulis meneliti yaitu pada

Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi. Pemilihan lokasi inni

didaskan pada pertimbngan, pertama karena peneliti mengambil lokasi

zang terdekat sehingga memudahkan dalam mencari data, peluang

waktu yang luas sesuai dengan penulis, Menurut pengamatan penulis

belum ada yang meneliti tentang Pembinaan Kesiswaan dalam

Meningkatkan Prestasi Siswa,

2. Subjek penelitian

Subjek yang diteliti adalah kepala sekolah, guru, karyawan dan

siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi. Penelitian ini

menggunakan cara ”porposive sampling” yaitu teknik yang didasarkan

pada ciri-ciri tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang

erat dengan populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Kekuatan dari

sample proposive adalah dari sedikit kasus yang diteliti secara

mendalam memberikan banyak pemahaman tentang topik. Maka

dengan ini telah ditetapkan bahwa kunci informasinya adalah kepala

sekolah, yang sekaligus sebagai responden, sedangkan guru, karyawan

dan murid hanyalah dijadikan sebagai informan tambahan.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya,

tanpa adanya perantara. Yakni data yang diperoleh secara langsung

melalui wawancara dan pengamatan (observasi) kepada para responden

yaitu kepala sekolah.

Wujud data primer pada penelitian ini adalah:

Page 53: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

37

1) Strategi sekolah dalam Pembinaan Kesiswaan dalam

Meningkatkan Prestasi Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 6

Kota Jambi.

2) Upaya yang dilakukan dalam Pembinaan Kesiswaan dalam

Meningkatkan Prestasi Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 6

Kota Jambi.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak

langsung oleh peneliti, tapi telah berjenjang melalui sumber tangan

kedua atau ketiga. Data sekunder dikenal juga sebagi data-data

pendukung atau pelengkap data utama yang dapat digunakan oleh

peneliti.

Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diambil

mengenai gambaran umum sekolah, historisnya dan geografis sekolah.

2. Sumber Data

Menurut Arikunto (2003,hlm 99) sumber data adalah tempat, orang

atau benda dimana peneliti dapat mengamati, bertanya atau membaca

tentang hal-hal yang berkenaan dengan variabel yang diteliti. Sumber data

secara garis besar dapat dibedakan atas: orang (person) tempat (place),

dan kertas atau dokumen (paper), sumber data yang akan diperoleh dari

penelitian ini adalah:

a. Kepala sekolah MTsN 6 Kota Jambi (Drs. Muhammad Dahri)

b. Wakil kepala bidang Tata Usaha (Nurliah, A.Md)

c. Wakil kepala bidang kesiswaan (Darmiyati, S.Pd)

d. Guru bidang OSIS (Asih Sumarni, S.Pd)

e. Kejadian dan peristiwa

Page 54: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

38

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang akan dinutuhkan dalam penelitian ini,

maka penulis menggunakan beberapa instrumen atau pengumpulan data

berupa metode wawancara, metode observasi, serta metode dokumentasi.

1. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang paling

utama dalam penelitian kualitatif. Menurut Sutrisno Hadi

(sebagaimana dikutip oleh Sugiyono, 2015, hlm. 235) observasi

merupakan suatu kompleks, suatu proses yang tersusun dari dari

berbagai proses biologis dan psikoliogis. Teknik pengumpulan data

dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku

manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang

diamati tidak terlalu besar. Metode yang digunakan adalah metode

observasi non partisipan. Hal ini setidaknya akan membantu peneliti

untuk mengumpulkan data dan mengetahui bagaimana pembinaan

kesiswaan dalam meningkatkan prestasi siswa di Madrasah

Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi.

2. Wawancara

Menurut Sugiyono (2015, hlm. 224) wawancara merupakan

teknik pengumpulan data dimana pewawancara (peneliti atau yang

diberi tugasmelakukan pengumpulan data) dalam melaukan

pengumpulan data mengajukan satu pertanyaan kepada yang

diwawancarai. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan

data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk

menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti

ingin mengetahui hal-hal darri responden yang lebih mendalam dan

jumlah respondennya sedikit/kecil.

Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data untuk

mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui

Page 55: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

39

interaksi percakapan ataupun tanya jawab. Teknik wawancara berarti

melakukan interaksi komunikasi dan percakapan antara pewawancara

(interiewer) dan tes wawancara (interiviewer) dengan maksud

menghimpun informasi dan interviewer. Interviewer pada penelitian

kualitatif adalah informan yang dari padanya pengetahuan dan

pemahaman yang diperoleh.

Penulis mewawancarai responden yang berhubungan dengan

data ataupun yang mengetahui informasi tentang penelitian ini,

responden tersebut antara lain kepala sekolah MTsN 6 Kota Jambi,

waka bidang tata usaha, waka bidang kesiswaan serta guru dibidang

OSIS.

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen, rapat, agenda dan sebagainya. Metode yang

digunakan peneliti untuk memperoleh catatan, surat-surat dokumen

lainnya yang berhubungan dengan masalah penelitian ini. Data

tersebut antara lain:

a) Historis dan geografis

b) Struktur orgnisasi

c) Keadaan guru dan siswa, serta

d) Keadaan sarana dan prasarana di Madrasah Tsanawiyah Negeri 6

kota jambi

E. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2015,hlm.402) analisis data adalah proses mencari

dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil observasi,

wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara

mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit,

melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan

Page 56: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

40

yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami

oleh diri sendiri maupun orang lain.

Data yang dikumpulkan melalui penelitian ini dikelompokkan menjadi

dua bagian yaitu data utama dan data pendukung. Data utama diperoleh

melalui subjek penelitian yaitu orang-orang yang terlibat langsung dalam

kegiatan sebagai fokus penelitian. Sedangkan data pendukung bersumber dari

dokumen-dukemen berupa catatan, rekaman, gambar atau poto serta bahan-

bahan lain yang dapat mendukung penelitian ini.

Kaitannya dalam penelitian ini sumber data utama yaitu manusia (pihak

internal dan eksternal yang terkait dengan keterlibatannya dalam pengelolaan

pembinaan kesiswaan) sedangkan data tambahan adalah dokumentasi yang

berkaitan dengan studi pembinaan kesiswaan dalam meningkatkan prestasi

siswa.

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum

memasuki lapangan, selama dilapangan, dan setelah selesai dilapangan.

Daalam hal ini menurut Nasution (sebagaimana yang dikutip oleh

Sugiyono,2015, hlm. 402) menyatakan analisis telah mulai sejak merumuskan

dan menjelaskan masalah, sebelum terjun kelapangan, dan berlangsung terus

sampai penulisan hasil penelitian. Dalam penelitian kualitatif, analisis data

yang difokuskan selama proses dilapangan bersamaan dengan pengumpulan

data. Jenis analisis data yang digunakan sebagai berikut:

1. Reduksi data (Data Reduction)

Menurut Sugiyono (2015, hlm. 405) mereduksi data berarti

merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal

yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah

direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan

mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya

dan mencarinya bila diperlukan.

Page 57: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

41

Pada tahap reduksi data, peneliti merekam data lapangan dalam

bentuk catatan-catatan lapangan, menafsirkan dan menyeleksi masing-

masing data yang relevan dengan fokus masalah yang diteliti. Penelitian

mengenai pembinaan kesiswaan dalam meningkatkan prestasi siswa di

MTsN 6 Kota Jambi ini melalui observasi, dan wawancara yang kemudian

peneliti akan analisis dengan memilih, menggolongkan dan membuang

data yang dianggap kurang penting serta mengorganisir data tersebut

sehingga data dapat disajikan sebagaimana mestinya.

2. Penyajian Data (Data Display)

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan

sejenisnya. Dalam hal ini Miles and Hubermas menyatakan “the most

frequent from of display data for qualitative research data in the past has

been narrative text”. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan

data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami

apa yang telah dipahami tersebut. (Sugiyono, 2015, hlm. 408)

Penyajian data terkait dengan pembinaan kesiswaan dalam

meningkatkan prestassi siswa di MTsN 6 Kota Jambi yang telah

direduksik sebelumnya melalui data yang teelah tersedia.

3. Penarikan kesimpulan dan vertifikasi(Vertification)

Menurut Sugiyono (2015, hlm. 412) langkah ketiga dalam analisis

data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan vertifikasi. Kesimpulan

awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila

tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang

dikemukakan pada tahap awal , didukung oleh bukti-bukti yang valid dan

konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Page 58: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

42

Hasil dari penyajian data dapat diambil kesimpulan tentang pembinaan

kesiswaan dalam meningkatkan prestasi siswa di MTsN 6 Kota Jambi.

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Menurut Sugiyono (2015, hlm. 439) keabsahan data bisa dilakukan

melalui trianggulasi data. Trianggulasi dalam pengujian kredibilitas ini

diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan cara dan

berbagai waktu. Dengan demikian terdapat trianggulasi sumber,

triangulasi teknik pengumpulan data dan waktu.

1. Triangulasi Sumber

Triangulai sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan

dengan cara mengecek ddata yang telah diperoleh melalui beberapa

sumber.

2. Triangulasi teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredebilitas data dilakukan

dengan cara mengecek kepada sumber yang sama dengan teknik yang

berbeda.

3. Triangulasi waktu

Triangulasi waktu sering mempengaruhi kredebilitas data. Data

yang dikumpulkan dengan teknik wawancara dipagihari saat

narasumber masih segar dan fress akan memberikan data yang valid

sehingga akan lebih kredibel. Untuk itu dalam rangka pengujian

kredebilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan

dengn wawancara, observasi, atau teknik lain dalam waktu atau

situasi berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga

sampai ditemukan kepastian datanya.

G. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian ini disusun bertujuan untul menjadi pedoman dalam

melakukan penelitian. Dengan adanya jadwal penelitian ini diharapkan

agar peneliti dapat lebih mudah menyelesaikan langakah-langkah

Page 59: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

43

penelitian yang akan dilakukan. Berikut adalah jadwal selama penelitian

berlangsung:

Tabel 1.3 : Jadwal Penelitian

Catatan: Jadwal sewaktu-waktu dapat berubah sesuai kondisi dan kebutuhan

penelitian

No Kegiatan

Bulan

Des Jan Feb Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan Judul

2 Penyusunan Proposal

3 Bimbingan Proposal

4 Pengurus Izin Seminar

5 Seminar Proposal

6 Perbaikan Proposal

7 Pengajuan Riset

8 Pengumpulan Data

9 Vertifikasi dan

Analisis Data

10 Penulisan Laporan

Skripsi

11 Pengadaan Laporan

Skripsi

12 Sidang Munqasah

Page 60: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

44

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum

1. Gambaran Umum Sekolah

Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Sijenjangsemula adalah Madrasah

Tsanawiyah Swasta Al-Ikhlas yang dikelola oleh Swadaya Masyarakat

Sijenjang, dan semenjak tahun 1997/1998 berdasarkan Keputusan Kanwil

Depag Propinsi Jambi, dijadikan Madrasah Tsanawiyah Negeri Sijenjang

Kota Jambi.

Usaha untuk dapat mewujudkan visi dan misi Madrasah Tsanawiyah

Negeri Sijenjang dalam menghasilkan out put berupa prestasi akademis

dan non akademis, ada 4 komponen penting yang menjadi skala prioritas

yaitu : Proses Belajar Mengajar, Proses Program Ekstra kurikuler, Hasil

Produk & Dampak.

2. Data sekolah

a. Nama Sekolah : Madrasah Tsanawiyah Negeri 6

Kota Jambi

b. Pendirian Sekolah : 1997

c. Luas Tanah Sekolah : 2865 M2

d. Alamat Sekolah

1) Jalan :Jl.Raden Fatah, kel. Sijenjang Jambi

Timur

2) Kecamatan : Jambi Timur

3) Kota : Jambi

4) Provinsi : Jambi

e. Bentuk Sekolah : Permanen

f. Status Sekolah : Negeri

g. Identitas Kepala Sekolah

1) Nama : Drs. Muhammad Dahri

2) Pendidikan terakhir : Sarjana ( S1 ) / Akta IV

3) Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Page 61: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

45

45

3. Visi dan Misi

Adapun visi dan misi pada MTsN 6 Kota Jambi adalah

a. Visi

„‟TERWUJUDNYA MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI

SIJENJANG BERAKHLAK MULIA DAN UNGGUL DALAM

PRESTASI‟‟

b. Misi

- Membentuk siswa-siswi yang mampu bersaing dan unggul dalam

prestasi

- Memperdayakan organisasi yang berakhlak mulia

- Meningkatkan kualitas profesional kerja, budi pekerti dan

berakhalak mulia

- Meningkatkan hubungan kerja sama orang tua , murid dan

masyarakat

4. Data Ketenaga kerjaan Guru

Guru merupakan suatu komponen yang paling penting di dalam

sekolah. Karena guru merupakan pondasi utama yang melaksanakan tugas

dalam mengelola sekaligus faktor yang menentukan kelangsungan proses

belajar mengajar di keas dalam rangka mencapai tujuan pendidikan,

sehingga guru juga adalah komponen yang paling utama dalam

meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan demikian maka jumlah dan

mutu guru menjadi ukuran bagi perkembangan pendidikan. Dalam

penelitian ini guru yang dimaksud adalah guru MTsN 6 Kota Jambi. Guru-

guru di MTsN 6 Kota Jambi memiliki kualifikasi pendidikan Strata Satu

(S1) sebanyak 32 orang yang merupakan keseluruhan tenaga kependidikan

yang ada di MTsN 6 Kota Jambi. Data ini diperoleh dari hasil observasi

peneliti serta berdasarkan dokumen yang diberikan pihak sekolah. Hal ini

menunjukkan bahwa sebagai tenaga yang profesional, guru yang

memegang peran dan pencapaian tujuan pembelajaran.

Page 62: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

46

Tabel 2.4: Keadaan Tenaga Pendidik MTsN 6 Kota Jambi

GURU

PNS 24

33

49

HOMOR 8

Pemenuhan

Jam

1

ADMINISTRASI PNS 4

14 HONOR 10

Jaga Malam 2 2

(Sumber: Arsip profil MTsN 6 Kota Jambi)

5. Keadaan Siswa-Siswi

Berdasarkan hasil observasi diperoleh data siswa-siswi kelas VII-IX

MTsN 6 Kota Jambi sebagai berikut:

Tabel 3.4 : Keadaan Siswa MTsN 6 Kota Jambi

VII

A 37 L 10

L 57 P 27

B 37 L 15

P 22

C 36 L 17

P 89 P 19

D 36 L 15

P 21

E 0 L -

146 P -

VIII A 36

L 13

L 66 P 23

B 40 L 20

Page 63: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

47

P 20

P 98 C 44

L 18

P 26

D 44 L 15

164 P 29

IX

A 36 L 10

L 80 P 26

B 34 L 15

P 19

C 32 L 18

P 85 P 26

D 33 L 19

P 14

E 30 L 19

165 P 11

Jumlah: L. 203 + P. 272 = 475

Sumber: Arsip profil MTsN 6 Kota Jambi

6. Keadaan sarana dan prasarana

Sarana adalah segala sesuatu yang dipergunakan untuk mencapai

tujuan, sedangkan prasarana adalah sesuatu yang terwujud sebelum

adanya sarana. Sarana dan praarana yang dimaksud disini adalah segala

sesuatu yang digunakan sebagai alat untuk memperlancar kegiatan atau

proses pembelajaran. Adapun sarana dan prasarana yang ada di MTsN 6

Kota Jambi adalah:

Tabel 4.4 : keadaan Sarana dan Prasarana MTsN 6 Kota Jambi

No FASILITAS GEDUNG JUMLAH KET

Page 64: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

48

1 2 3 4

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

33

Ruang Kelas

Ruang Perpustakaan

Ruang Keterampilan, Kesenian

Ruang Laboratorium IPA

Ruang Laboratorium Komputer

Ruang Serbaguna

Ruang Kepala

Ruang Wakil Wakil Kepala

Ruang guru

Ruang Tata usaha

Ruang Produksi

KM/WC Guru dan Tata Usaha

Ruang Tamu

Gudang

KM/WC Siswa

Ruang KB/BP

Ruang UKS/PMR

Ruang OSIS/PRMUKA

Kantin/Koperasi

Ruang Ibadah/Mushalla

Bangsal Kendaraan

Rumah dinas Kepala

Rumah dinas kepala TU

Sarana kegiatan olah raga Atlit

Sarana Kegiatan Olah Raga Poli

Sarana Kegiatan Olah

RagaTakraw

Sarana Kegiatan Olah Raga

Basket

Sarana Kegiatan Olah Raga

Bulutangkis

Sarana kegiatan Olah raga Bola

Kaki

Sarana Kegiatan Seni Budaya

13 ruang

1 ruang

-

1 ruang

1 ruang

-

1 ruang

-

1 ruang

2 ruang

-

3 ruang

1 ruang

1 ruang

2 ruang

-

1 ruang

-

1 ruang

1 ruang

1 ruang

-

-

1 unit

1 unit

1 unit

1 unit

1 unit

1 unit

1 unit

Terlaksana

Terlaksana

Terlaksana

Terlaksana

-

Ada

Ada

-

Ada

Ada

Ada

Ada

--

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

-

-

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Sumber: arsip profil MTsN 6 Kota Jambi

Page 65: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

49

7. Struktur Organisasi

Salah satu bagian yang terpenting dari keberadaan sekolah sebagai

sysetm adalah adanya struktur organsasi sekolah. Pembentukan organisasi

sekolah adalah merupakan bagian dari pediman arah kepemimpinan yang

menunjukkan adanya pembagian tugas, koordinasi dan kewenangan dalam

jabatan. Berdasarksn data yang diperoleh dari tata usaha, maka dapat

dikemukakan struktur organisasiMadrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota

Jambi adalah sebagai berikut:

Gambar 1.4 Struktur Organiasi MTsN 6 Kota Jambi (arsip profil

MTsN 6 Kota Jambi)

STRUKTUR ORGANISASI

Page 66: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

50

B. Temuan Khusus dan Pembahasan

1. Pelaksanaan Pembinaan Kesiswaan dalam Meningkatkan Prestasi

Siswa di MTsN 6 Kota Jambi

Pembinaan siswa berprestasi adalah kegiatan yang bertujuan

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan

mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap

peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri

difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga

kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan

ekstrakurikuler. Kegiatan Pengembangan diri di Madrasah Tsanawiyah

Negeri 6 Kota Jambi dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling

yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar,

dan pengembangan karier peserta didik serta kegiatan kepramukaan,

kepemimpinan, dan kelompok ilmiah remaja

Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi memiliki

kemampuan untuk membimbing guru dalam melaksanakan tugasnya

dengan baik serta memiliki cara dan strategi yang tepat untuk

meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan agar prestasi siswa-

siswi nya dapat meningkat. (Observasi, 11 April 2019)

Dari hasil pengamatan penulis selama melakukan penelitian

menemukan bahwa dalam meningkatkan prestasi siswa, hal-hal yang

dilakukan oleh kepala sekolah antara lain:

Pertama, kepala sekolah mengikutsertakan para guru dalam berbagai

penataran yang ada. Tujuannya untuk meningkatkan mutu dan menambah

wawasan bagi para guru. Meningkatkan mutu dan wawasan guru tentu

akan berdampak pula bagi pencapaian prestasi pada siswa. Tidak hanya

mutu guru tapi juga mutu siswa agar pendidikan yang ada di MTsN 6

Kota Jambi dapat berjalan seimbang. Wujud dari peningkatan mutu siswa

yaitu dengan mengikutsertakan siswa dalam berbagai lomba agar siswa

Page 67: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

51

dapat termotivasi untuk belajar. Dengan menugaskan guru mengikut

kegiatan-kegiatan tersebut, kualitas dan profesionalnya akan terus

berkembang sehingga komitmen untuk meningkatkan prestasi siswa akan

lebih tinggi dan maksimal. Kepala sekolah menjelaskan:

“Dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan mutu guru,

kami menugaskan para guru untuk mengikuti diklat, penataran dan

sebagainya, baik yang diadakan oleh lembaga formal maupun non

formal. Guru yang telah mengikuti pelatihan kami haruskan untuk

membagi ilmu dan pengalamannya kepada guru yang belum

mempunyai kesempatan untuk mengikuti pelatihan. Diharapkan

agar semua guru mendapatkan pengetahuan yang sama dan proses

belajar mengajarnya akan lebih baik. (wawancara 23 april 2019)

Ibu Nurliah juga menjelaskan:

“kepala sekolah mengikut sertakan para guru dalam berbagai

seminar, diklat maupun pelatihan secara bergiliran atau

berdasarkan dari kemampuan yang dimiliki oleh guru. Guru yang

telah mengikuti pelatuhan diberikan kesempatam untuk berbagi

dan menularkan ilmu yang telah didapatnkepada guru lainya dalam

meningkatkan mutu pembelajaran.” (wawancara

Kedua, menggunakan waktu belajar secara efektif disekolah serta

menerapkan kedisiplinan kepada seluruh warga sekolah. Tertib dan

disiplin merupakan program sekolah yang dirancang oleh pihak sekolah

MTsN 6 Kota Jambi. Peraturan yang ada disekolah harus ditaati dan

dsipatuhi guna kelancaran dan pencapaian hasil belajar yang maksimal.

Kedisiplinan yang kuat yang tertanam di dalam diri siswa-siswi akan

menjadi motivasi yang tinggi untuk selalu berusaha meningkatkan prestasi

akademik maupun prestasi non akademik. Sebagaimana yang dijelaskan

kepala sekolah:

“Saya selalu mendorong guru untuk memulai dan mengakhiri

pembelajaran sesuai dengan ketentuan dan waktu yang telah

ditetapkan. Tujuannya untuk mengefektifkan dan mengefesiensikan

waktu agar proses pembelajaran dapat dilakukan secara maksimal.

Sekolah juga membuat program-program seperti penanaman

Page 68: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

52

kedisiplinan terhadap peserta didik ontohnya jika ada siswa yang

datang terlambat baik itu pada saat apel senin atau yang laainnya akan

kita beri hukuman.”

Ibu Darmiyati juga menjelaskan:

“Kepala sekolah selalu mengingatkan kepada guru akan tata tertib

yang ada disekolah dan kedisiplinan guru dalam mengajar. Apakah

guru-guru masuk tepat pada waktunya dan mengakhiri jam pelajaran

sesuai dengan ketentuan. Jika terdapat guru yang tidak disiplin dalam

mengajar maka kepala sekolah secara langsung memanggil guru yang

bersangkutan untuk diberikan teguran dan terkadang kepala sekolah

melakukan sharing terkait masalah tersebut.(wawancara tanggal 30

maret 2019)

Dari pengamatan penulis dilapangan, dapat dikatakan bahwa

kedisiplinan yang ditanamkan kepala sekolah kepada seluruh warga

sekolah sudah cukup baik walaupun masih ada beberapa guru yang tidak

disiplin dalam mengajar, contohnya masi terdapat guru yang datang

terlambat. Sehingga tidak menggunakan waktu mengajar secara efektif

dan efisien. Untuk itu, upaya yang dilakukan kepala sekolah dengan

memanggil guru yang bersangkutan untuk diberikan teguran dan

terkadang kepala sekolah melakukan sharing agar guru tersebut dapat

disiplin dalam mengajar.

Ketiga, melaksanakan program perbaikan dan pengayaan. Untuk itu,

kepala sekolah menghimbau kepada para guru untuk meningkatkan

kualitas belajar siswa melalui pengayaan dan perbaikan pembelajaran. Hal

ini sebagai bentuk dari usaha kepala sekolah agar pemahaman siswa dapat

diperbaiki dan hasil prestasi yang dimiliki siswa dapat memuaskan. Hal

ini di ungkapkan ibu Asih Sumarni:

“Kepala sekolah selalu mengingatkan kami untuk melakukan

perbaikan pembelajaran dalam bentuk remedial dalam setiap mata

pelajaran baik itu mata pelajaran umum maupun mata pelajaran

keagamaan. Remedial biasanya dilakukan oleh guru bidang studi yang

bersangkutan dan remedial itu sendiri dilaksanakan setelah

mengadakan ulangan atau setelah mengikuti ujian semester agar siswa

Page 69: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

53

dapat menuntaskan hasil belajarnya.” (wawancara tanggal 30 Maret

2019)

Pembinaan kesiswaan di Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi

di lakukan semua tenaga pendidik dan kependidikan guna mengarahkan

siswa ke arah tujuan yang ingin di capai untuk mendapatkan prestasi-

prestasi yang tinggi. Pembinaan kepada siswa dilakukan mulai dari peserta

didik masuk ke madrasah yang biasa dinamakan masa orientasi peserta

didik baru (MOPD) atau masa orientasi siswa baru (MOS) hingga peserta

didik lulus dari sekolah madrasah.

a) Pembinaan Masa Orientasi siswa Baru

Masa orientasi siswa baru merupakan kegiatan yang

dilaksanakan disekolah untuk menyambut kedatangan siswa baru.

Masa orientasi siswa baru ini digunakan untuk sarana perkenalan

antara siswa dengan lingkungan barunya, maupun sebagai sarana

pengenal antar siswa baru, dengan kakak kelas, ataupun dengan guru

serta karyawan lainnya yang ada di madrasah. Selain itu masa orientasi

siswa baru juga dijadikan sebagai wahana untuk melatih kedisiplinan,

ketahanan mental dan mempererat tali persaudaraan. Sehingga dengan

tujuan itu pulalah MOS bisa menjadi sarana untuk membentuk

kerakter siswa. (laporan masa orientasi siswa baru)

Panitia kegiatan masa orientasi siswa baru Madrasah

Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi dilakukan oleh penanggung jawab,

ketua pelaksana, sekretaris dan anggota yang berasal dari guru MTsN

dan di bantu oleh tim OSIS MTsN. Narasumber dan moderator dalam

kegiatan masa orientasi siswa baru di MTs berasal dari MTs, waka

kesiswaan, waka humas atau sarana dan prasarana dan guru MTsN.

(Observasi, 25 April 2019)

Waktu pelaksanaan kegiatan masa orientasi siswa baru tersebut

dilaksanakan selama dua hari. Materi yang diberikan dalam kegiatan

Page 70: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

54

masa orientasi siswa baru ini meliputi visi misi manajemen MTsN,

trainer of motivation, sistem pembelajaran dan akademik, manajemen

waktu, manajemen kesiswaan, materi tata tertib MTsN dinamika

kelompok, manajemen sarana dan prasarana, manajemen bimbingan

konseling, orientasi perpustakaan, keputrian dan keputraan.

Berdasarkan observasi penulis, pembinaan kesiswaan yang

dilakukan selama masa orientasi siswa baru telah memberikan

kejelasan bahwa program yang diberikan dalam masa orientasi

tersebut telah tertata dengan baik. Sehingga apa yang telah

direncanakan dapat tercapai tujuannya secara maksimal.

b) Pembinaan disiplin siswa

Pembinan disiplin siswa di MTsN 6 Kota Jambi dilakukan

dengan membuat peraturan madrasah yang tertuang dalam buku tata

tertib (tatib) madrasah. Tata tertib ini terdapat dalam tiap kegiatan

yaitu: tata tertib kegiatan akademik, tata tertib kesiswaan, dan

tatatertib kegiatan kemasjidan. Tata tertib tersebut diterapkan dengan

menggunakan sistem poin sesuai dengan bentuk pelanggaran dan

sanksi pelanggaran. Untuk memperjelas pembinaan disiplin siswa

sebagaimana yang telah dijelaskan ibu Asih Sumarni :

“Pembinaan disiplin siswa dilakukan dengan cara meningkatkan

kegiatan pembelajaran, kegiatan masjid, semua terkontrol

dengan ketat melalui buku tata tertib jadi tidak banyak siswa-

siswi yang melanggar.” (wawancara pada tanggal 30 maret 2019)

c) Pembinaan kegiatan ektrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler di MTsN 6 Kota Jambi merupakan

wahana bagi peserta didik untuk menyalurkan atau mengembangkan

minat dan bakat serta kreaktifitas yang dimiliki peserta didik. Kegiatan

ekstrakurikuler ini pula merupakan program MTsN 6 kota Jambi untuk

Page 71: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

55

meningkatkan prestasi siswa. Sesuai dengan wawancara peneliti

dengan waka kesiswaan mengatakan:

“Yang kami lakukan untuk meningkatkan prestasi siswa yaitu

membuat program kesiswaan, baik ekstrak ataupun ko-

kurikuker, membuat program yang meningkatkan prestasi

akademik maupun non akademik secara terstuktur.”

(Wawancara pada tanggal 30 maret 2019)

Berdasarkan observasi peneliti melihat terdapat program

kesiswaan yang sudah terjadwal dan program tersebut dilaksanakan

selama satu tahun periode pembelajaran dilaksanakan dan akan

diperbaharui pada periode tahun ajaran baru.

Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan untuk meningkatkan

prestasi akademik dan non akademik. Adapun cara yang dilakukan

untuk menelusuri bakat dan minat siswa di Madrasah Tsanawiyah

Negeri 6 Kota Jambi serta cara mengembangkannya yaitu berdasarkan

wawancara dengan waka kesiswaan:

“Bekerjasama dengan wali kelas dan orang tua dan didukung

oleh program sesuai dengan program yang ada. Kami juga

selalu memantau kegiatan-kegiatan sekolah dan yang pasti

melihat perilaku atau sikap anak-anak kita, apakah mereka

serius mengikuti kegiatan tersebut atau tidak. Jika ada yang

main-main atau tidak serius maka kita akan menegur siswa

tersebut, dan kita tanya kenapa bisa begitu. Tapi disini

alhamdulillah semua kegiatan berjalan dengan lancar.

(wawancara tanggal 30 maret 2019)”

Setiap siswa wajib mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan

dapat memilih jenis kegiatannya sesuai dengan minat yang

dikehendaki peserta didik. Peserta didik boleh mengikuti kegiatan

ektrakurikuler tersebut maksimal dua pilihan kegiatan. Kegiatan

Page 72: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

56

ekstrakurikuler ini didukung serta melibatkan semua guru, berdasarkan

wawancara peneliti dengan ibu Asih Sumarni:

“Semua mendukung program yang diselenggarakan disekolah

karena dalam pelaksanaannya semua siswa boleh ikut kegiatan

elstrakurikuler, seluruh guru dilibatkan sebagai pembimbing

sesuai dengan klasifikasi keilmuan guru.” (wawancara pada

tanggal 30 maret 2019)

Berdasarkan observasi peneliti menemukan bahwasannya guru

yang memiliki kemampuan lebih melakukan guru pembinaan pada

bidang tilawah qur‟an meskipun guru tersebut bukan waka kesiswaan

di Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi.

2. Prestasi siswa-siswi Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi

Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi merupakan lembaga

pendidikan islam yang telah menunjukkan hasil positif dari berbagai

prestasi yang telah diraih oleh siswa baik itu dalam biang akademik

maupun non akademik.

Salah satu langkah yang dilakukan oleh Kepala Madrasah

Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi untuk meningkatkan prestasi siswa

sebagaimana yang telah dijelaskan oleh kepala sekolah dalam wawancara

berikut:

“Memperkuat dan memperbanyak latihan-latihan kemudian kita

mencari dan mendatangkan pelatih yang memang betul kompeten di

bidangnya. Dan kemudian kita mempersiapkan sarrana dan prasarana

serta peralatan-peralatan yang mendukung kegiatan tersebut.”

(wawancara tanggal 23 april 2019)

Berdasarkan pengamatan dilapangan, kepala sekolah terjun langsung

dalam berbagai kegiatan yang ada dalam kegiatan ekstrakurikuler beliau

datang melihat begitupun dalam pelajaran tambahan seperti les, bimbel,

Page 73: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

57

kepala sekolah juga datang untuk melihat dan mengawasi kegiatan yang

sedang berlangsung. Dengan ada nya kepala sekolah, siswa ada juga yang

disegani dan guru serta pelatih juga ikut semangat. Hal ini di ungkapkan

oleh ibu lia selaku waka Tata Usaha:

“Sejauh ini kepala sekolah terjun langsung ke dalam ruangan atau

dalam kegiatan yang ada disekolah, bahkan beliau selalu

mengingatkan kami untuk ikut mengwasi siswa-siswi agar belajar nya

fokus.” (wawancara tanggal 6 mei 2019)

Ibu Darmiyati juga menjelaskan selaku waka kesiswaan:

“Tentu kepala sekolah terjun langsung ke lapangan untuk melihat dan

mengawasi setiap kegiatan yang ada di sekolah ini baik itu ekstra atau

pun ko-kulikuler, terkadang beliau memang sengaja masuk kelas

bimbel ataupun les ataupun kegiatan lainnya.” (observasi tanggal 30

maret 2019)

Adapun prestasi yang dicapai oleh MTsN 6 Kota Jambi baik bersifat

akademik maupun non akademik.

a. Prestasi akademik MTsN 6 Kota Jambi

Prestasi akademik adalah hasil belajar yang diperoleh dari

kegitan pembelajaran disekolah atau perguruan tinggi yang bersifat

kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian.

Prestasi tersebut berkaitan dengan kemampuan siswa dalam

menguasai mata pelajaran yang telah dipelajari. Prestasi akademik

disini difokuskan kepada prestasi siswa dalam mengikuti lomba yang

diadakan oleh Depag maupun diknas baik tingkat kecamatan,

kabupaten, maupun provinsi, maka prestasi siswa MTsN 6 kota jambi

dapat diketahui secara rill (Observasi, 13 April 2019.

Hal ini dibuktikan dengan menjuarai berbagai lomba, antara

lain juara III Lomba Olimpiade sains bidang studi matematika tingkat

SMP/MTs pada tahun 2010, juara II lomba cerdas cermat tingkat

Page 74: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

58

Madrasah Tsanawiyah tahun 2014. Juara II lomba penyelenggaraan

jenazah tingkat SMP/MTs tahun 2015. Peringkat 13 untuk Tk.MTs se

Propinsi Jambi Th.2002/2003, Peringkat 1 untuk MTsN se Kota Jambi

Th. 2002/2003.

b. Prestasi Non akademik MTsN 6 Kota Jambi

Prestasi non akademik adalah prestasi yang diperoleh siswa

bukan berdasarkan atas kemampuan dari hasil pembelajaran dikelas.

Prestasi ini dapat dicapai karena bakat siswa atau pelatihan tertentu

sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Prestasi non akademik, seperti

misalnya IMTAQ, kejujuran, kesopanan, olahraga, kesenian,

keterampilan kejujuran, dan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler lainnya.

Prestasi non akademik yang dicapai MTsN 6 Kota Jambi

adalah prestasi yang diraih dalam berbagai kegiatan atau lomba

dibidang ekstrakurikuler baik tingkat kecamatan, tingkat kabupaten

maupun tingkat sekolah. Hal ini dibuktikan dengan menjuarai berbagai

lomba seperti juara I Gelar Prestasi Panggelang SMP Jambi Timur

tahun 2010, juara III lomba Tilawah Qur‟an kategori putra ALARAM

I Madrassah Aliyah Negeri 3 Kota jambi tahun 2019, juara II putra

lomba Qasidah MAN Model Jambi tingkat MTs/SMP sekota Jambi

tahun 2007, juara II putri lomba Qasidah MAN Model Jambi tingkat

MTs/SMP sekota Jambi tahun 2007, juara II LIGA MTsN sijenjang

kota jambi 2011, juara II putra futsal tingkat MTsN sijenjang kota

jambi pada class meeting tahun 2012, juara III melukis poster lorensi

9lomba remaja mandiri dan bersosialisasi) PMR tingkst madya se-kota

dan se-muaro jambi tahun 2014, juara terbaik II dapur umum jumbara

PMR tingkat madya se-kota jambi PMI cabang kota jambi pada 28

september s/d 1 oktober 2017, juara II cipta logo alaram II MAN 3

kota jambi, juara III Hasta karya putri lomba tingkat II (LT II) kwartir

ranting gerakan pramuka jambi timur pada tanggal 17-19 novemver

Page 75: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

59

2016, juara III pidato putri lomba tingkat II (LT II) kwartir ranting

gerakan pramuka jambi timur pada tanggal 17-19 novemver 2016,

juara III penjajah alam putri lomba tingkat II (LT II) kwartir ranting

gerakan pramuka jambi timur pada tanggal 17-19 novemver 2016,

juara I pentas seni lomba tingkat II (LT II) kwartir ranting gerakan

pramuka jambi timur pada tanggal 17-19 novemver 2016, juara umum

I perkemahan pesta penggalang PPP./.2010. Lomba Pidato bahasa

Inggris Putra Juara II kegiatan The Skill Compition Tingakat Pramuka

Penggalang sekota Jambi di Man Model Jambi. Lomba Pertolongan

Pertama Tingkat Madya ( Akarsi) Ke II Seprovinsi Jambi kampus

STMIK Nurdin Hamzah Tahun 2015, Lomba Remaja Mandiri dan

bersosialisasi pasang bongkar tandu darurat ( PBTD ) PMK tingkat

Madya, Sekota Jambi 2014, Juaara harapan I beregu Putra lomba

senam jambi tk SLTP se-provinsi jambi 2007.

3. Faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan prestasi

siswa di MTsN 6 Kota Jambi.

Terlaksananya pembinaan kesiswaan di MTsN 6 Kota Jambi tidak

terlepas dari dukungan semua elemen yang ada di MTsN 6 Kota Jambi

dari guru hingga sarana dan prasarana. Adapun faktor pendukung

dalam meningkatkan prestasi siswa di MTsN 6 Kota Jambi adalah

sebagai berikut:

1) Bakat dan minat siswa

Bakat dan minat siswa menjadi faktor pendukung yang berasal

dari dalam diri siswa itu sediri berdasarkan pengamatan penulis

dilapangan selama melakukan penelitian menunjukkan bahwa

kegiatan ekstrakurikuler yang ada di MTsN 6 Kota jambi ini telah

disesuaikan dengan potensi diri serta minat dan bakat siswa pada

Page 76: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

60

bidang kegiatannya. Hal ini telah dijelaskan oleh waka kesiswaan,

ibu Darmiyati

“Kita memberikan kesempatan kepada siswa-siswi untuk

memillih kegiatan yang diminatinya dan mengembangkan

kembali bakat yang ada pada diri siswa tersebut” (wawancara

tanggal 30 maret 2019)

Kemudian ibu Asih Sumarni juga menjelaskan

“dari awal anak-anak masuk sudah mengisi formulir

pendaftaran yang tertera kemampuan masing-masing dibidang

apa, jadi setelah mereka aktif sekolah kita tinggal membimbing

dan mengarahkannya lagi, agar mereka selalu percaya diri

dalam memilih bakat dan minat yang ada dalam diri mereka.

(wawancara, 5 April 2019)

2) Memberikan motivasi kepada siswa

Motivasi yang diberikan kepada siswa akan sangat

berpengaruh terhadap hasil belajarnya. Sebab dengan adanya

motivasi siswa akan lebih giat lagi untuk mencapai apa yang

diinginkan. Guru selalu berusaha memberikan motivasi kepada

siswa agar siswa dapat lebih semangat lagi dalam belajar. Cara

yang dilakukan guru dalam memotivasi selalu memberikan arahan

dan contoh sekolah yang sudah banyak mendapat prestasi baik

dibidang akademik maupun non akademik. Hal ini dijelaskan oleh

waka kesiswaan:

“Kita selalu memberikan motivasi kepada siswa terutama wali

kelas, karena walikelas juga bertanggung jawab untuk

memberikan dorongan agar mereka mampu bersaing secara

sehat berawal dari teman kelas, antar kelas dan antar sekolah,

kita selalu memberikan contoh-contoh sekolah lain yang

berprestasi seperti MAN 3 Kota Jambi sistem belajarnya

seperti apa, kenapa siswa-siswi nya berprestasi. Kita

memberikan pujian agar anak lebih giat lagi dalam

Page 77: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

61

meningkatkan prestasinya.” (wawancara pada tanggal 30 maret

2019)

3) Melakukan kegiatan pembinaan untuk mendukung prestasi siwa

Kepala sekolah menugaskan atau menunjuk pembina dan

pelatih agar kegiatan pembinaan dapat berjalan sesuai yang di

harapkan. Sebagai mana yang telah dipaparkan oleh guru bidang

OSIS:

“Kegiatan yang mendukung disini yaitu kita melakukan

pembinaan untuk berbagai cabang lomba olimpiade seperti

bahasa, IPA, matematika. Semua mata pelajaran yang di

olimpiadekan akan kitta bina, dan kita mengayomi atau

mengajak anak-anak yang berprestasi untuk lebih giat lagi

dalam belajarnya, jika dia memiliki bakat dalam olahraga maka

kita masukkan dia di bidang olahraga, jika tilawah kita

masukkan ke tillawah dan begitupun seterusnya pada bidang-

bidangnya. Kegiatan ini dipantau langsung oleh kepala

sekolah.” (wawancara tanggal 30 maret 2019)

4) Sarana dan prasarana yang memadai

Sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor pedukung

dalam meningkatkan prestasi siswa baik prestasi akademik

maupun non akademik. Berdasarkan hasil observasi penulis

sarana dan prasarana yang terdapat di MTsN 6 Kota Jambi seperti

adanya media pembelajaran di kelas, perpustakaan yang memadai,

musholah, laboratorium komputer dan IPA, serta sarana dan

prasarana yang menunjang kegiatan ekstrakurikuler. Hal ini

dijelaskan oleh kepala sekolah:

“Sarana dan prasarana disini bisa dikatakan sudah cukup

memadai misalnya perpustakaan yang dilengkapi buku-buku

yang berkaitan dengan mata pelajaran, dan disini juga sarana

dan prasana untuk kegiatan ekstrakurikuler sudah cukup

memadai seperti adanya alat untuk ekskul drumband, alat

Page 78: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

62

kompngan untuk marawis, beberapa bola untuk kegiatan futsal,

voli dan basket, alqur‟an dan albarjanji untuk tilawah dan

sebagainya.” (wawancara tanggal 23 april 2019)

Adapun faktor penghambat dalam meningkatkan prestasi siswa di

Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi adalah sebagai berikut:

1) Faktor orang tua

Faktor orang tua menjadi faktor pendukung dan penghambat

dalam prestasi siswa. Jika disekolah sudah menggunakan segala

hal demi meningkatkan presatasi siswa akan tetapi jika dirumah

orang tua tidak memberikan contoh dengan tindakan yang nyata

maka proses pembelajaran disekolah tidak akan berkesinambungan

pada waktu siswa di rumah. Berikut wawancara bersama bapak

kepala sekolah:

“Untuk strategi pembelajaran, metode fasilitas sampai adanya

kegiatan pembinaan yang dilakukan sekolah demi menunjang

prestasi siswa tetapi jika dirumah orang tua tidak ada usaha

untuk mengawasi anaknya apalagi sekarang zaman sudah

canggih sangking sayang nya dengan anak semua permintaan

anak-anak nya dituruti dan akhirnya anak nya sibuk dengan

gadged yang ada di tangannya. Hal ini akan sangat

menghambat proses prestasi siswa.” (wawancara tanggal 23

april 2019)

Waka kesiswaan juga menjelaskan dalam wawancara berikut:

“ Peran orang tua sangat berpengaruh dalam meningkatkan

prestasi siwa karena memang banyak waktu yang dihabiskan

dirumah daripada disekolah. Orang tua yang kurang

mengontrol anak dirumah akan berdampak pada hasil

belajarnya di sekolah. Terkadang malah ada sebagian orang tua

yang tidak memberikan izin untuk kegiatan tersebut. Nah ini

sangat menghambat dalam meningkatkan prestasi yang ada

pada diri siswa tersebut.” (wawancara tanggal 30 maret 2019)

2) Waktu yang terbatas

Page 79: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

63

Seperti yang kita ketahui bahwa waktu yang disediakan sekolah

sangta terbatas. Sebagaimana dipaparkan oleh waka kesiswaan:

“Yang menjadi penghambatnya lagi yaitu waktu yang

diberikan terbata. Untuk kegiatan ektrakurikuler pada semester

ini hanya diberi waktu beberapa bulankarena pada pertengahan

bulan maret guru-guru sudah disibukkan dengan mengatur

jadwal ujian siswa kelas IX, kemudian di bulan mei juga

disibukkan untuk mempersiapkan ujian anak kelas VII dan

VIII. Apalagi mei sudah masuk bulan puasa jadi tidak mungkin

melakukan kegiatan ektrakurikuler pada saaat itu. “(wawancara

tanggal 23 maret 2019)

Dari hasil observasi dan wawancara yang telah penulis lakukan

maka dapat dikatakan bahwa orang tua sangat berpengaruh terhadap

prestasi anak dan waktu yang terbatas dalam belajar menjadi

penghambat dalam prestasi siswa di MTsN 6 Kota Jambi.

Page 80: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

64

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas tentang temuan dan pembahasan penelitian

yang dituangkan dalam skripsi yang berjudul Pembinaan Kesiswaan dalam

Meningkatkan Prestasi siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi,

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pembinaan kesiswaan di Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi

di lakukan semua tenaga pendidik dan kependidikan guna

mengarahkan siswa ke arah tujuan yang ingin di capai untuk

mendapatkan prestasi-prestasi yang tinggi. Pembinaan kepada siswa

dilakukan mulai dari peserta didik masuk ke madrasah yang biasa

dinamakan masa orientasi peserta didik baru atau masa orientasi siswa

baru hingga peserta didik lulus dari sekolah madrasah, dengan melalui

pembinaan disiplin terhadap siswa dan pembinaan kegiatan

ekstrakurikuler.

2. Prestasi akademik siswa sudah cukup baik, hal ini terbukti MTsN 6

Kota Jambi telah meraih berbagai juara dalam lomba yang berkaitan

dengan lomba yang berkaitan dengan mata pelajaran disekolah,

sedangkan prestasi non akademik siswa MTsN 6 Kota Jambi telah

terbukti dari prestasi prestasi yang diperoleh pada setiap lomba

dibidang ekstrakurikuler yang diikutinya.

3. Faktor pendukung dalam meningkatkan Prestasi Siwa berasal dari

bakat dan minat siswa itu sendiri, selalu memberikan motivasi siswa,

melakukan kegiatan pembinaan untuk mendukung prestasi siswa, serta

sarana dan prasarana yang memadai sehingga dapat mendukung

prestasi siswa, sedangkan faktor penghambat dalam meningkatkan

prestasi siwa seperti faktor dari orang tua dan waktu yang terbatas.

Page 81: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

65

B. Saran

Sesuai dengan hasil penelitian, saran atau rekomendasi yang diberikan antara

lain adalah sebagai berikut:

1. Kepala sekolah seharusnya membuka berbagai jenis kegiatan yang

mendukung sebagai sarana pengembangan potensi peserta didik.

2. Siswa harus selalu aktif dalam kegiatan atau aktivitas proses pendidikan

yang diadakan oleh sekolah agar dapat menunjang prestasi siswa dengan

maksimal.

3. Seluruh warga sekolah hendaknya selalu menjaga kedisiplinan serta

mematuhi tata tertib yang telah ditetapkan sehingga akan tercapainya

tujuan pendidikan yang diharapkan.

C. Kata Penutup

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT, yang telah

menganugerahkan rahmat serta Hidaah-Nya kepada penulis, sehingga penulis

dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini walau dalam bentuk yang

sederhna.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum tentu sempurna baik dari

pengaturannya maupun dari segi pembahasannya. Dalam hal ini penulis

penulis selalu berlapang dada dengan senanghati menerima tegur sapa dan

kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Dalam hal

ini penulis juga mengucapkan terimakasih kepada bapak dan ibu dosen yang

telah berpartisipasi membimbing dan membantu penyelesaian skripsi ini.

Jika terdapat kejanggalan dan kesalahan terlebih dahulu penulis mohon maaf

sebesar-besarnya, akhir kata penulis mendo‟akan semoga kita selalu dalam

lindungan Allah SWT. Aamiin Ya Robbal alamin.

Page 82: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Al-Qur‟an dan terjemahannya Departemen Agama RI. Bandung:

Diponegoro

Anonim.(2007). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Tim Pengembang Ilmu Pendidikan

FIP-UPI. Bandung: Imtima.

Aliwardani,A.L.http://eprints.iainsurakarta.ac.id/1044/1/skripsi%20alifah%20full.pdf.

Arikunto, S. & Cepi Safruddin A. J.. (2004). Evaluasi Program Instruksional

ADDIE”. (sumber: www.teknologi-pembelajaran.co.cc). Akses 25 Januari

2019. 11.30 WIB.

Arini E. G https://jurnalimprovement.wordpress.com/2016/07/13/pembinaan-peserta-

didik/

Badudu, 2002. kamus lengkap bahasa indonesia. http://docplayer/info.cdn.

ampproject.org/v/s/docplayer.info/amp/30863387-efektifitas-pembinaan-siswa-

melalui-kegiatan-ektrakurikuler.

Chaniago, A. (2010). “Administrasi Kurikulum dan Kesiswaan”. (sumber:

wordpress. com/2010/05/bab-xi.doc). Akses 15 Januari 2019. 10: 30 WIB.

Desmita. (2007). Psikologi Perkembangan Peserta Didik: Panduan bagi Orang Tua

dan Guru dalam Memahami Psikolgi Anak Usia SD, SMP, dan SMA. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Djamarah, S.B. 2000. Guru dan anak didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT

Renika Cipta.

Firdaus, Fattah. 2009. “Model Sistem Kesiswaan Berdasarkan Desain Sistem

Fufindo,O.G.https://www.matrapendidikan.com/2018/02/pembinaan-kesiswaan-di-

sekolah.html. Diakses pada 20 Januari 2019. 20:15 WIB

Hadiyanto.2000.Manajemen Peserta Didik.Padang:UNP Press

Habsari.S. (2009). Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Grasindo.

Karwati, E, & Priansa, D.J. (2016). Kinerja dan profesionalisme kepala sekolah

membangun sekolah yang bermutu. Bandung: Alfabeta

Kompri. (2016). Manajemen pendidikan: komponen-komponen elementer kemajuan

sekolah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Meleong, Lexi.J.2011.Metode Penelitian Kualitatif.Bandung:PT Remaja Rosdakarya.

Miftah Thoha, 2003. Pembinaan Organisasi Proses Diagnosa & Intervensi. Jakarta”

PT RAJA GRAFINDO PERSADA.

Moh Shofan . 2004. Pendidikan berparadigma profetik. Jakarta: IRCiSoD Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Page 83: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

Mulyasa (2005). Menjadi kepala sekolah profesional. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Mulyasa. 2009. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Mukhtar, Rusmini & Samsu. 2003. Sekolah Berprestasi. Jakarta:PT NIMAS

MULTIMA

Oemar Hamalik.(2003). Metode Belajar Dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung:

Tarsito.

Prihatin, E. 2011. Manajemen peserta didik. Bandung: Alfabeta

Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan

Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung: Alfabeta.

Slavin, R.E. (2008). Psikologi Pendidikan: Teori dan Praktik. Jakarta: Indeks.

Soegito, A. T. 2004. Pendidikan Pancasila Semarang. UPT MKU UNNES.

Sudijono, A.(2007). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Sugiyono(2015). Metode Penelitian Manajemen. Bandung: ALFABETA

Suharto.https://drssuharto.wordpress.com/2008/03/04/pembinaan-

kesiswaan/OscarGare Fufindo Diakses pada 20 Januari 2019. 19:45 WIB

Suhardiman, B. (2012) Studi pengembangan kepala sekolah: konsep dan aplikasi.

jakarta: Rineka Cipta

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.

Sutomo, dkk. 2009. Manajemen Sekolah. Semarang. UPT MKU UNNES.

Suwardi.(2017).Manajemen Peserta Didik. Gava Media.

Syah, M. (2011). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Rosda

Tohirin. (2006). Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Berbasis

Integrasi dan Kompetensi). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Tu‟u, T. (2008). Peran disiplin pada perilaku dan prestasi siswa. Jakarta: PT

Grasindo

Wibowo R. R.T https://azharm2k.wordpress.com/2012/05/09/definisi-pengertian-

dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-prestasi-belajar/

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008

tentang Pembinaan Kesiswaan. 2008. Jakarta. Biro Hukum dan Organisasi

Departemen Pendidikan Nasional

Page 84: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA (IPD)

A. Instrumen Observasi

Penelitian ini dilakukan observasi di Madrasah Tsanawiyah Negeri 6

Kota Jambi. Penelitian ini melakukan observasi untuk menemukan kategori-

kategori pembinaan kesiswaan dalam meningkatkan prestasi siswa, yang

penulis amati adalah:

1. Suasana Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi

2. Suasana kepala sekolah, wakil kepala sekolah beserta guru yang ada

dilingkungan Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi

3. Suasana ruang kantor di Madrasah Tsnawiyah Negeri 6 Kota Jambi

4. Perlengkapan Administrasi Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi

5. Bagaimana pembinaan kesiswaan di Madrasah Tsanawiyah Negeri 6

Kota Jambi

6. Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota

jambi.

7. Kegiatan yang mendukung dalam menigkatkan prestasi siswa.

B. Instrumen Dokumentasi

1. Sejarah berdirinya Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi.

2. Profil Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi.

3. Letak Geografis Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi.

4. Visi, misi dan tujuan Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi.

5. Struktur Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi.

6. Jumlah guru Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi.

7. Jumlah siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi.

C. Instrumen Wawancara

1. Wawancara dengan kepala sekolah

a. Bagaimana peran kepala sekolah sebagai pendidik dalam

meningkatkan prestasi sekolah?

Page 85: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

b. Prestasi apa saja yang telah dicapai oleh sekolah dalam bidang

akademik maupun non akademik?

c. Bagaimana cara kepala sekolah untuk mempertahankan prestasi

tersebut?

d. Siapa saja yang ikut serta dalam mengelola pembinaan kesiswaan di

sekolah?

e. Program atau kegiatan apa saja yang diselenggarakan sekolah ini

dalam membina sekolah?

f. Kapan pelaksaan pembinaan siswa di sekolah?

g. Strategi apa saja yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan

prestasi sekolah?

h. Faktor apa saja yang mendukung dalam meningkatkan prestasi siswa?

i. Faktor apa saja yang menghambat dalam meningkatkan prestasi

siswa?

j. Apa saja upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam meningatkan

prestasi siswa?

k. Adakah bentuk penghargaan yang diberikan oleh sekolah kepada

siswa yang berprestasi?

l. Apakah sekolah memantau tindakan siswa diluar sekolah?

2. Wawancara dengan wakil kepala sekolah

a. Peran apa saja yang telah dilakukan kepala sekolah dalam

meningkatkan prestasi yang ada di sekolah?

b. Prestasi apasaja yang telah dicapai oleh sekolah baik dalam bidang

akademik maupun non akademik?

c. Siapa saja yang terlibat dalam meningkatkan prestasi yang ada

disekolah?

d. Bagaimana cara sekolah untuk mengembangkan potensi/minat serta

bakat yang ada disekolah?

Page 86: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

e. Faktor apa saja yang mendukung dalam meningkatkan prestasi siswa?

f. Faktor apa saja yang menghambat dalam meningkatkan prestasi

siswa?

g. Apa saja kegiatan ekstrakurikuler disekolah ini? Apakah kegiatan

tersebut telah disesuaikan dengan potensi tiap-tiap siswa.

3. Wawancara dengan waka kesiswaan dan guru

a. Peran apa saja yang telah dilakukan kepala sekolah dalam

meningkatkan pretasi yang ada disekolah?

b. Bagaimana pelaksaan pembinaan kesiswaan di sekolah ini?

c. Apakah semua guru dilibatkan dalam meningkatkan prestasi

disekolah?

d. Apakah ada kegiatan yang mendukung untuk meningkatkan prestasi

tersebut?

e. Bagaimana cara guru untuk meningkatkan prestasi akademik pada

siswa?

f. Faktor apa saja yang mendukung dalam meningkatkan prestasi siswa?

g. Apakah kepala sekoalah terjun langsung dalam meningkatkan prestasi

disekolah?

h. Adakah bentuk penghargaan yang diberikan oleh sekolah kepada

siswa yang berprestasi?

Page 87: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Wawancara dengan kepala sekolah

Wawancara dengan WaKa Kesiswaan dan tata Usaha

Page 88: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

Ruang Kantor

Kegiatan Upacara Bendera

Page 89: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

Kegiatan Yasinan Jum‟at

Kegiatan Senam

Page 90: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

Juara cipta logo dan PMR

Page 91: PEMBINAAN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI …

Siswa-siswi Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Jambi