Masa Laku (Jangka Waktu)Kontrak1. Kontrak dapat disepakati dengan suatu masa laku

yang ditentukan maupun tidak terbatas masa berlakunya.

2. Sehubungan dengan masa laku yang tidak terbatas adalah sejalan dengan kepercayaan yang telah dimiliki oleh kedua belah pihak dalam kontrak bisnis yang berharap akan berkelanjutan. Secara teoritis, transaksi yang menguntungkan kedua belah pihak akan berjalan terus menerus dan dapat dirumuskan tanpa pembatasan masa laku kontrak.

Lanjutan3. Di dalam praktek hukum bisnis, penggunaan

kontrak tanpa masa laku mulai menyusut karena untuk mengantisipasi perubahan-perubahan yang tejadi di masa depan dan yang tidak terduga apalagi kalau terkait dengan hal-hal yang mempengaruhi pokok-pokok kontrak.

4. Untuk mendapatkan keuntungan yang rasional dan wajar dalam waktu yang lebih singkat dari sebelumnya menjadi daya tarik para pihak untuk memberlakukan kontrak dengan masa laku yang terbatas

Masa Laku (Jangka Waktu) Terbatas1. Masa laku kontrak atau yang disebut sebagai

jangka waktu kontrak itu dibatasi dengan awal masa laku (commencement) dan pada masa akhir kontrak (expiry).

2. Masa Awal Kontrak dapat ditentukan berdasarkan tanggal penandatangan kontrak atau tanggal dipenuhinya syarat-syarat tertentu (conditions precedent). Misalkan, kontrak sewa menyewa mulai berlaku setelah dibayar uang mukanya. Pada umumnya dianut paham bahwa semua prasyarat harus dipenuhi sebelum suatu kontrak dapat dinyatakan berlaku sepenuhnya.

Lanjutan

3. Masa Akhir kontrak dapat ditentukan berdasarkan akhir masa laku kontrak yang disepakati (agreed expiry) atau pengakhiran suatu kontrak (termination)

4. Berakhirnya masa kontrak sesuai dengan tanggal yang telah disepakati didasarkan pada anggapan kedua belah pihak bahwa pada waktu itu tujuan kontrak telah terpenuhi/tercapai. Misalkan, masa sewa akan berakhir sesuai tanggal yang disepakati. Ketentuan dapat dilengkapi dengan perpanjangan masa laku kontrak sesuai dengan dikehendaki para pihak.

Pengakhiran Kontrak1. Pengakhiran suatu kontrak bersifat mendahului

karena dapat dilakukan sebelum berakhirnya masa laku kontrak sebagaimana tersebut dalam kontrak.

2. Cidera janji (default) sebagai alasan pengakhiran kontrak atau membatalkan berlakunya kontrak.

3. Keadaan kahar (force majeur) yang dialami oleh salah satu pihak atau semua pihak yang berlangsung terus menerus sehingga disepakati untuk mengakhiri atau membatalkan kontrak.

Lanjutan

4.Ketentuan hukum baru yang mengatasi kehendak dan kesepakatan para pihak. Misalkan, kelahiran undang-undang yang menentukan pelarangan kontrak-kontrak tertentu.

5.Sehubungan dengan pengakhiran kontrak yang disebabkan cidera janji adalah masalah ganti rugi. Dengan diakhiri kontrak tersebut maka keadaan yang tidak seimbang salah satu pihak harus dipulihkan kembali dengan ganti rugi.

Contoh Perumusan Masa Laku Kontrak

Surat kuasa ini dibuat dan ditandatangani di Malang, Jawa Timur, Indonesia dan mulai berlaku sejak tanggal 5 Desember 2011 dan akan berlaku sampai tanggal 25 Januari 2012Dengan perumusan masa laku kontrak ini dapat dikategorikan dalam klausula antisipatif yaitu klausula yang berisi tentang hal-hal yang menyangkut kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi selama berlangsungnya kontrak.