pemberdayaan usaha mikro kecil menengah …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/pemberdayaan umkm...

129
PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) OLEH SUKU DINAS KOPERASI, UMKM, DAN PERDAGANGAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT (Studi Kasus Pada Produsen Tempe Dan Tahu Di Semanan, Kalideres) SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara Oleh : Fitri Maliani Nugraha NIM 6661111466 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG, 2015

Upload: lamhuong

Post on 19-Aug-2018

241 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL

MENENGAH (UMKM) OLEH SUKU DINAS

KOPERASI, UMKM, DAN PERDAGANGAN KOTA

ADMINISTRASI JAKARTA BARAT

(Studi Kasus Pada Produsen Tempe Dan Tahu Di Semanan, Kalideres)

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial

pada Konsentrasi Manajemen Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Oleh :

Fitri Maliani Nugraha

NIM 6661111466

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG, 2015

Page 2: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak
Page 3: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak
Page 4: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak
Page 5: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Orang yang ingin bergembira,

Harus menyukai kelelahan akibat bekerja (Plato)

Tentukan Mimpimu, Lalu Kejarlah !

Setiap tahap kehidupan pasti ada UJIAN,

TUGASKU mempersiapkan kesuksesannya

Skripsi ini kupersembahkan untuk,

Bapak dan Mamah, keluarga,

dan sahabat tercinta.

Page 6: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

ABSTRAK

Fitri Maliani Nugraha. NIM. 6661111466. Skripsi. Pemberdayaan UMKM

Oleh Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kota Administrasi

Jakarta Barat (Studi Kasus Pada Produsen Tempe dan Tahu di Semanan,

Kalideres). Pembimbing I : Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si.

Pembimbing II : Riny Handayani, M.Si.

UMKM tempe dan tahu sangat rentan terhadap masalah dalam mengembangkan

usahanya, karena bahan baku kedelai diimpor dari berbagai negara dunia yang

menyebabkan harga kedelai fluktuatif, peran pemerintah sangat diperlukan dalam

hal ini yaitu Suku Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kota Administrasi

Jakarta Barat untuk membina produsen agar dapat bertahan dan bersaing dalam

pasar global.Tujuan penelitian adalah mengetahui dan menganalisis

pemberdayaan UMKM oleh Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan

Kota Administrasi Jakarta Barat. Teori yang digunakan adalah Teori

Pemberdayaan dari Suharto (2005).Metode Penelitian yang digunakan adalah

metode kualitatif deskriptif.Informan penelitian ditentukan dengan teknik

purposive. Hasil penelitian bahwa pemberdayaan oleh Suku Dinas Koperasi,

UMKM, dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Barat dirasa belum optimal,

karena kurangnya koordinasi antar agen pemberdayaan. Sarannya adalah

diperlukannya koordinasi antar agen pemberdayaan, peningkatan jumlah anggota

koperasi dan meningkatkan peran aktif produsen dalam kegiatan pemberdayaan.

Kata Kunci : UMKM, Pemberdayaan, dan Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan

Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Barat

Page 7: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

ABSTRACT

Fitri Maliani Nugraha. NIM 6661111266.Thesis.Empowerment of UMKM

Developed by Department of Cooperation, UMKM, and Ministry of Trade of

West Jakarta (Case Study of Tempe and Tofu’s Makers at Semanan, Kalideres).

AdvisorI : Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si. AdvisorII : Riny Handayani,

M.Si.

UMKM tempe and tofu are very prone to problems in developing a business,

because the soybeans are imported from various countries of the world, that

caused soybean prices to fluctuate. In the case the role of Department of

Cooperative, UMKM, and Ministry of Trade of West Jakarta are indispensable to

help tempe and tofu producers. This research aimed to analyze and find out the

empowerment of UMKM developed by Department of Cooperation, UMKM, and

Ministry of Trade of West Jakarta. The theory of Empowerment by Suharto

(2005). The methodology used in this research is descriptive qualitative method.

The informants were determined by using purposive technique.The result of this

research is the empowerment that is developed by Department of Cooperation,

UMKM, and Ministry of Trade of West Jakarta felt not optimal yet. This condition

due to lack of coordination between agents of the empowerment. Suggestion of

this research is coordination berween agents of empowerment is needed,

increasing the number of cooperatives members, and enchance the active role of

UMKM in empowerment activity.

Keywords: UMKM, Empowerment, Department of Cooperation, UMKM, Ministry

of Trade of West Jakarta

Page 8: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas

rahmat dan karunia – Nya yang telah diberikan kepada kita semua. Shalawat

serta salam senantiasa selalu tercurah kepada junjungan Nabi Besar

Muhammad SAW, atas berkat rahmat, karunia, dan ridho – Nya,

Alhamdulillah penelitian ini dapat dilaksanakan dan diselesaikan dengan baik

oleh peneliti.

Terimakasih untuk Bapak dan Mamah tercinta yang senantiasa

mendukung secara moril maupun materil, terimakasih atas bantuan dan

dorongan kalian dalam menyelesaikan penelitian ini, serta terimakasih atas

kasih sayang serta doa tulus yang selalu menyertai disetiap langkah kaki

peneliti.

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Sosial pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa dengan judul “Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil

Menengah (UMKM) Oleh Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan

Kota Administrasi Jakarta Barat”. Hasil proposal skripsi ini tentunya tak

lepas dari bantuan banyak pihak yang selalu mendukung peneliti secara moril

dan materil. Maka dengan ketulusan hati, peneliti ingin mengucapkan

terimakasih yang tak terhingga kepada pihak – pihak berikut :

Page 9: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

iii

1. Prof. Dr. Sholeh Hidayat, M.Pd., Rektor Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

2. Dr. Agus Sjafari, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3. Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si., Wakil Dekan I Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sekaligus

Dosen Pembimbing I yang telah mengarahkan dan memberikan banyak

masukan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Mia Dwiana, S.Sos., MM., Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

5. Gandung Ismanto, S.Sos., MM.,Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

6. Rahmawati, S.Sos., M.Si., Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

7. Ipah Ema Jumiati, S.Sos.,M.Si., Sekretaris Program Studi Ilmu

Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa.

8. Anis Fuad, S.Sos., M.Si., Dosen Pembimbing Akademik.

9. Terimakasih saya ucapkan kepada seluruh Dosen Program Studi Ilmu

Administrasi Negara yang telah memberikan ilmu selama menjalani

perkuliahan di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Page 10: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

iv

10. Terimakasih saya ucapkan kepada seluruh staff administrasi dan staff

perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa.

11. Terimakasih saya ucapkan kepada kedua orang tua saya, Bapak Agus

Kurnia Nugraha dan Ibu Euis Mulyati yang selalu memberikan doa dan

semangat serta dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini.

12. Terimakasih saya ucapkan kepada kakak (Kistanti Malia Nugraha), adik –

adikku (Dewi Yulia Nugraha dan Rizki Jaelani Nugraha) yang selalu

mengingatkan dan memberikan dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini.

13. Terimakasih saya ucapkan kepada Kakek Adjat Sudrajat dan Nenek

Juaningsih yang selalu memberikan semangat serta dukungan untuk

menyelesaikan skripsi ini.

14. Terimakasih saya ucapkan kepada Bapak Japto Soerjosoemarsono, SH.,

yang telah mendukung saya secara materi dan non materi serta dukungan

untuk menyelesaikan skripsi ini.

15. Terimakasih saya ucapkan kepada Kurniawan Yulianto, teman dekat dan

penyemangat yang selalu membantu dan memberikan semangat tiada henti

untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

16. Terimakasih saya ucapkan kepada teman seperjuangan angkatan 2011

Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang

memberikan dukungan dan semangat, terutama teman seperjuangan Ayu

Fitri Lestari, Dita Marsela Sufitri, Nella Hani Rosa, Ika Dewi Safitri,

Resty Nani Yustini, Nurul Fitri Sugiharto, Ita Mafrohati, Rizki Parhani

Page 11: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

v

dan Anita yang selalu memberikan semangat , dukungan, serta masukan –

masukan kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.

17. Terimakasih saya ucapkan kepada teman seperjuangan sewaktu SMA

yaitu Sasih Karani, Amalia Wati, dan Rohmalia Fadhlah yang selalu

mendukung saya untuk menyelesaikan skripsi ini.

18. Terimakasih saya ucapkan kepada teman seperjuangan sewaktu SMA

yaitu Vera Hendrayani yang telah membantu peneliti dalam

menyelesaikan skripsi ini.

19. Terimakasih saya ucapkan kepada Almarhum Bapak Suharto selaku Ketua

PRIMKOPTI Swakerta, Semanan, Kalideres yang telah memberikan ilmu

dan informasi kepada peneliti, serta kepada Bapak Handoko selaku

Sekretaris PRIMKOPTI Swakerta yang bersedia meluangkan waktu kapan

pun peneliti membutuhkan informasi, serta terimakasih kepada produsen

tempe dan tahu di Semanan, Kalideres, Jakarta Barat yang telah membantu

peneliti.

20. Terimakasih saya ucapkan kepada Bapak Muchtar dan Bapak Dirman

yang telah memberikan informasi kepada peneliti di Suku Dinas Koperasi,

UMKM, dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Barat.

21. Terimakasih saya ucapkan kepada Ibu Heri dan Bapak Aman serta staff

Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan DKI Jakarta yang telah

memberikan informasi kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.

Page 12: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

vi

22. Terimakasih saya ucapkan kepada Bapak Lurah dan Bapak Sekretaris

Lurah di Kelurahan Semanan, Kalideres yang telah membantu

memberikan data dan mendukung saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

23. Terimakasih saya ucapkan kepada semua pihak yang tidak dapat peneliti

sebutkan satu persatu. Peneliti sangat berterimakasih atas segala batuan

yang telah diberikan, semoga apa yang telah diberikan dapat bermanfaat

dan mendapat balasan yang berlipat dari Allah SWT.

Tidak lupa peneliti memohon maaf atas kekurangan dan kesalahan

yang terdapat dalam skripsi ini. Peneliti berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat sebagai bahan oleh peneliti selanjutnya serta dapat bermanfaat

dan berguna bagi siapa saja yang membaca dan khususnya bagi peneliti

sendiri.

Serang, Oktober2015

Peneliti

Page 13: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

vii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

LEMBAR PERSETUJUAN i

LEMBAR PENGESAHAN

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

ABSTRAK

ABSTRACT

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL x

DAFTAR GAMBAR xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 17

1.3 Batasan Masalah 18

1.4 Rumusan Masalah 18

1.5 Tujuan Penelitian 18

1.6 Manfaat Penelitian 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori 20

2.1.1 Pemberdayaan 20

2.1.1.1 Definisi Pemberdayaan 20

Page 14: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

viii

2.1.1.2 Strategi Pemberdayaan 24

2.1.1.3 Indikator Keberdayaan 26

2.1.2 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 27

2.2 Penelitian Terdahulu 28

2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian 30

2.4 Asumsi Dasar 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian 34

3.2 Fokus Penelitian 34

3.3 Lokasi Penelitian 34

3.4 Fenomena yang diamati 35

3.4.1 Definisi Konsep 35

3.4.2 Definisi Operasional 35

3.5 Instrumen Penelitian 36

3.6 Informan Penelitian 40

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data 41

3.7.1 Teknik Analisis Data 41

3.7.2 Keabsahan Data 44

3.8 Jadwal Penelitian 47

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian 48

4.1.1 Deskripsi Wilayah Kota Administrasi Jakarta Barat 48

4.1.2 Gambaran Umum Suku Dinas Koperasi, UMKM,

dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Barat 50

Page 15: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

ix

4.1.2.1 Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi Suku Dinas

Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kota

Administrasi Jakarta Barat 51

4.2 Deskripsi Data 54

4.2.1 Deskripsi Data Penelitian 54

4.2.2 Deskripsi Informan Penelitian 55

4.3 Penyajian Data 56

4.3.1 Pemungkinan 56

4.3.2 Penguatan 61

4.3.3 Perlindungan 65

4.3.4 Penyokongan 69

4.3.5 Pemeliharaan 71

4.4 Pembahasan 73

4.4.1 Pemungkinan 73

4.4.2 Penguatan 75

4.4.3 Perlindungan 79

4.4.4 Penyokongan 81

4.4.5 Pemeliharaan 83

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan 88

5.2 Saran 89

DAFTAR PUSTAKA 90

RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN

Page 16: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

x

DAFTAR TABEL

Halaman

1.1Kriteria UMKM Menurut UU RI No.20 Tahun 2008 5

1.2 Perkembangan UMKM Periode 2009 -2012 6

1.3 Penyebaran UKM Menurut Wilayah di Provinsi DKI Jakarta

Sesuai Sensus Ekonomi 2006 8

1.4 Jumlah Usaha Kecil (UK) Terbina Menurut Wilayah

DKI Jakarta Tahun 2014 8

1.5 Jumlah Usaha Kecil Terbina Menurut Jenis SektorUsaha Kecil

Tahun 2014 9

1.6 Data UMKM yang Mendapat Bantuan Sertifikat Halal

Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan DKI Jakarta 9

1.7Rekapitulasi Pendataan Pengrajin Tempe dan Tahu Wilayah

Kota Jakarta Barat Tahun 2014 11

3.1 Pedoman Wawancara 38

3.2 Katogorisasi Informan Penelitian 41

4.1 Daftar Nama Kecamatan dan Luas Wilayah Kota Administrasi

Jakarta Barat 48

4.2 Daftar Nama Kelurahan dan Luas Wilayah di Kecamatan Kalideres 49

4.3 Daftar Informan Penelitian 56

4.4 Matriks Hasil Penelitian 85

Page 17: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran 32

3.1 Analisis Data Menurut Miles dan Huberman 42

4.1 Struktur Organisasi Suku Dinas Koperasi, UMKM,

Dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Barat 54

Page 18: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi saat ini, pembangunan di negara berkembang

seperti Indonesia merupakan suatu unsur yang sangat penting dalam

mencapai keadaan yang lebih baik dari keadaan sebelumnya.Pembangunan

dilaksanakan dalam bidang ekonomi, sosial budaya, politik, pertahanan dan

keamanan.Pembangunan di berbagai bidang tersebut merupakan hal yang

paling mendasar dalam mewujudkan suatu perubahan kepada kondisi ideal

yang diharapkan oleh masyarakat sebagai unsur penting dari adanya

pembangunan itu sendiri.

Indonesia tercatat sebagai negara dengan pertumbuhan penduduk yang

sangat cepat dan tinggi, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS)

Republik Indonesia, jumlah penduduk Indonesia menurut hasil Sensus

Penduduk tahun 2010 adalah sebesar 237.641.326 orang, dengan laju

pertumbuhan penduduk 1,49% berdasarkan sensus penduduk tahun 2000 –

2010, sehingga diperkirakan pada tahun 2035 akan jauh melampaui 300 juta

penduduk. (bps.go.id, 2014)

Dengan Jumlah Penduduk Indonesia yang berkembang sangat cepat

dan tinggi tersebut, Indonesia pada dasarnya memiliki modal yang paling

utama dalam melakukan proses – proses pembangunan untuk mencapai cita –

Page 19: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

2

cita bangsa. Di sisi lain, perkembangan penduduk yang sangat cepat dan

tinggi tersebut juga menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia mengingat persaingan global

mengharuskan manusia mampu bersaing dalam tataran global, sehingga

Masyarakat Indonesia dapat mencapai kesejahteraan umum sesuai dengan

cita – cita Bangsa Indonesia yang tertera pada naskah pembukaan UUD 1945.

Menurut Coralie Bryant dan Louise White dalam Managing

Development in the Third World (1982, 14) dalam Agus Sjafari (2007:8),

Pembangunan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan manusia

untuk memperngaruhi masa depannya.Pembangunan pada dasarnya

mengarah kepada perubahan kearah yang lebih baik dari keadaan sebelumnya

untuk mencapai tujuan yaitu meningkatkan taraf hidup orang banyak,

Pembangunan dalam era globalisasi sangat mengunggulkan sektor ekonomi

sebagai ukuran dari keberhasilan pembangunan yang dilakukan oleh

pemerintah, tidak terkecuali di negara berkembang seperti Indonesia.Namun,

pertumbuhan ekonomi juga tidak bisa tumbuh dan berkembang jika

pemanfaatan sumber daya manusia tidak optimal, karena sumber daya

manusia merupakan objek dari adanya pembangunan itu sendiri.

Indonesia sebagai negara berkembang yang diperhitungkan di mata

dunia karena memiliki potensi yang sangat besar baik dalam hal sumber daya

manusia maupun sumber daya alam yang melimpah, tentu tidak dapat

menutup diri untuk kepentingan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi

dalam mencapai cita – cita bangsa yaitu meningkatkan taraf hidup

Page 20: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

3

Masyarakat Indonesia serta dalam pemenuhan kebutuhan Masyarakat

Indonesia.

Pada tahun 2015, Masyarakat Indonesia harus mampu bersaing dalam

menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), yang berarti negara –

negara yang bergabung dalam organisasi ASEAN dapat berinteraksi secara

langsung dalam hal sosial maupun ekonomi, yaitu berupa perdagangan bebas,

penghilangan tarif perdagangan antar Negara ASEAN, serta pasar tenaga

kerja dan pasar modal yang bebas. Dengan adanya kerjasama antar Negara

se- ASEAN ini tentu menjadi tantangan baru bagi Pemerintah Indonesia

dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yaitu Masyarakat

Indonesia agar mampu bersaing dalam lingkup yang sangat luas.Pemanfaatan

sumber daya manusia merupakan hal yang harus diperhatikan Pemerintah

Indonesia dalam melakukan pembangunan, pada khususnya pertumbuhan

pada sektor ekonomi yaitu pada sektor dunia usaha.

Pada era globalisasi saat ini pertumbuhan ekonomi yang baik

merupakan penilaian keberhasilan pemerintah dalam melakukan

pembangunan, tidak terkecuali di Indonesia dalam mengupayakan

keberhasilan pembangunan, pemerintah membuat dan mendukung program –

program ekonomi yang berbasis rakyat atau disebut ekonomi kerakyatan.

Ekonomi kerakyatan ini merupakan rangsangan dari pemerintah untuk

memanfaatkan sumber daya manusia sebagai agen perubahan dalam

pertumbuhan ekonomi.

Page 21: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

4

Pertumbuhan ekonomi yang berbasis kerakyatan di Indonesia dapat

dikatakan berhasil memberikan kontribusi PDRB secara signifikan pada

pertumbuhan ekonomi di Indonesia, dimana ekonomi kerakyatan sangat

berkembang mulai dari segi jumlahnya hingga penyerapan tenaga kerja yang

semakin meningkat dan justru dijadikan “payung” kekuatan ekonomi di era

globalisasi dalam menghadapi krisis ekonomi negara – negara besar dunia.

Ekonomi berbasis kerakyatan yang menjadi salah satu program pemerintah

dalam memberdayakan masyarakat sebagai agen dari pertumbuhan

perekonomian yaitu pada Usaha Mikro,Kecil, dan Menengah (UMKM).

(http://www.beritasatu.com/ekonomi/165442-sektor-ukm-diakui-tetapi-tak-

dimodali.html).

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah merupakan amanat Undang –

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 harus diwujudkan

melalui pembangunan perekonomian nasional berdasarkan demokrasi

ekonomi, sehingga UMKM ini diatur dalam Undang – Undang Republik

Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

dimana pemberdayaan UMKM diselenggarakan secara menyeluruh, optimal

dan berkesinambungan serta memperoleh jaminan kepastian dan keadilan

usaha. Untuk memudahkan pemberdayaan dan mengembangkan UMKM

dibagi menjadi 3 kriteria menurut Undang – Undang Republik Indonesia

Nomor 20 Tahun 2008 pada Bab IV Pasal 6 tentang Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah, yaitu :

Page 22: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

5

Tabel 1.1

Kriteria Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

Menurut UU RI No. 20 Tahun 2008

No. Kriteria Usaha Omset (Rp)

Aset/Modal Usaha

(Rp)

1 Usaha Mikro < 300 juta < 50 juta

2 Usaha Kecil

300 juta - 2,5

Milyar 50 juta - 500 juta

3 Usaha Menengah

2,5 Milyar - 50

Milyar 500 juta - 10 Milyar

Sumber : Undang – Undang RI No.20 Tahun 2008

Page 23: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

6

Dalam perkembangannya, UMKM di Indonesia pada periode 2009 –

2012 sangat signifikan, dilihat dari data Badan Pusat Statistik berikut ini,

yaitu:

Tabel 1.2

Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Periode 2009 – 2012

No. Indikator Satuan 2009 2010 2011 2012

1 Jumlah

UMKM Unit

52.764.603 53.823.732 55.206.444 56.534.592

2

Pertumbuhan

Jumlah

UMKM

Persen 2.64 2.01 2.57 2.41

3

Jumlah

Tenaga Kerja

UMKM

Orang 96.211.332 99.401.775 101.722.458 107.657.509

4

Pertumbuhan

Jumlah

Tenaga Kerja

UMKM

Persen 2.33 3.32 2.33 5.83

5

Sumbangan

PDB UMKM

(harga

konstan)

Rp.

Miliar 1.212.599.30 1.282.571.80 1.369.326.00 1.504.928.20

6

Pertumbuhan

sumbangan

PDB UMKM

Persen 4.02 5.77 6.76 9.90

7 Nilai Ekspor

UMKM

Rp.

Miliar 162.254.52 175.894.89 187.441.82 208.067.00

8

Pertumbuhan

Nilai Ekspor

UMKM

Persen 8.85 8.41 6.56 11.00

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2014

Page 24: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

7

Dari data tersebut, perkembangan UMKM di Indonesia periode 2009

– 2012 mulai dari jumlah, penyerapan tenaga kerja, sumbangan PDB UMKM

serta pertumbuhan nilai ekspor, rata – ratanya mengalami pertumbuhan yang

signifikan setiap tahunnya, persaingan di era globalisasi ini tidak kemudian

menyurutkan perkembangan UMKM di Indonesia, justru pada perkembangan

program UMKM ini memunculkan UMKM baru setiap tahunnya yang

kemudian memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Era pasar bebas MEA, memberikan peluang dan tantangan tersendiri bagi

sektor dunia usaha yaitu UMKM untuk berkembang, maka pemerintah harus

mengambil langkah – langkah strategis agar mampu menghadapi persaingan

dengan Negara ASEAN.

DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia memegang

peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia, dimana sebagai

pusat perekonomian, tentu persaingan terhadap barang dan jasa serta manusia

dalam mencari pekerjaan akan semakin padat, namun program perekonomian

berbasis kerakyatan yang memberdayakan masyarakat DKI Jakarta dalam

memajukan perekonomian serta meningkatkan kesejahteraan secara ekonomi

tentunya memberikan harapan kepada masyarakat untuk mengembangkan

usahanya, berikut penyebaran UMKM menurut wilayah di Provinsi DKI

Jakarta, yaitu sebagai berikut :

Page 25: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

8

Tabel 1.3

Penyebaran UKM Menurut Wilayah Di Provinsi DKI Jakarta

No. Wilayah

Usaha

Kecil

Usaha

Menengah Total UKM

Share

(%)

1 Jakarta Utara 108.022 28.943 136.965 16,35

2 Jakarta Timur 147.440 31.748 179.188 21,39

3 Jakarta Selatan 148.584 31.933 180.517 21,54

4 Jakarta Barat 146.527 31.425 177.952 21,24

5 Jakarta Pusat 133.048 30.070 163.118 19,47

6 Kepulauan Seribu 120 45 165 0,02

Jumlah 683.741 154.164 837.905 100,00

Share (%) 81,6 18,4 100,0

Sesuai Sensus Ekonomi 2006

Sumber :http://diskumdagdki.jakarta.go.id/bidang-umkm, 2014

Dari data tersebut menunjukkan bahwa masyarakat di kawasan DKI Jakarta

bertopang pada ekonomi usaha kecil yaitu sebesar 81,6% yang tersebar di

berbagai wilayah DKI Jakarta. Berikut daftar Jumlah Usaha Kecil yang telah

terbina di wilayah DKI Jakarta :

Tabel 1.4

Jumlah Usaha Kecil (UK) Terbina Menurut Wilayah DKI Jakarta

Tahun 2014

No. Wilayah Jumlah Usaha Kecil Jumlah UK Terbina

1 Jakarta Utara 108.022 2.645

2 Jakarta Timur 147.440 3.083

3 Jakarta Selatan 148.584 3.120

4 Jakarta Barat 146.527 3.072

5 Jakarta Pusat 133.048 2.794

Jumlah 683.621 14.714

Sumber : Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan DKI Jakarta,2015

Page 26: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

9

Jumlah usaha kecil binaan tersebut dikelompokkan dalam 4 sektor,

yaitu :

Tabel 1.5

Jumlah Usaha Kecil Terbina Menurut Jenis Sektor Usaha Kecil

Tahun 2014

No. Sektor Usaha Kecil Jumlah

1 Perdagangan 6.105

2 Industri 3.393

3 Jasa 4.167

4 Aneka Usaha 1.049

Jumlah 14.714

Sumber : Dinas Koperasi, UMKM,dan Perdagangan DKI Jakarta, 2015

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah merupakan usaha yang

digolongkan menjadi 2 bagian jenis usaha yaitu jenis usaha yang bergerak di

bidang kuliner dan non kuliner.

Tabel 1.6

Data UMKM Yang Mendapat Bantuan Sertifikat Halal

Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan DKI Jakarta

No. Wilayah

UMKM

Tahun 2013

UMKM

Tahun 2014

1 Jakarta Utara 78 169

2 Jakarta Timur 73 194

3 Jakarta Selatan 99 226

4 Jakarta Barat 30 79

5 Jakarta Pusat 39 82

Jumlah 319 750

Sumber : Dinas Koperasi, UMKM,dan Perdagangan DKI Jakarta,2015

Page 27: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

10

Data tersebut diatas merupakan jumlah UMKM yang mendapat

bantuan sertifikat halal yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi, UMKM,

dan Perdagangan DKI Jakarta bekerjasama dengan Suku Dinas Koperasi,

UMKM, dan Perdagangan Kota Administrasi terkait, melalui program

pengembangan UMKM melalui pameran wisata kuliner di wilayah DKI

Jakarta. Usaha pemberian sertifikat halal ini bertujuan untuk membantu

UMKM di bidang usaha kuliner dalam mempromosikan produknya dan

meningkatkan jumlah konsumen, namun dari jumlah UMKM yang ada di

wilayah DKI Jakarta tidak seluruhnya UMKM yang bergerak di bidang

kuliner atau makanan mendaftarkan produknya untuk mendapatkan sertifikat

halal dari Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan DKI Jakarta karena

terbatasnya informasi.

Di Wilayah Jakarta Barat terdapat UMKM dibidang industri kuliner

atau makanan yaitu terdapat sentra produsen tempe tahu terbesar di DKI

Jakarta serta Tingkat Nasional yaitu pada kawasan Semanan, Kalideres,

dimana kawasan relokasi sentra produksi tempe dan tahu ini dibangun pada

tahun 1992 dari hasil relokasi para produsen tempe yang berada di Tambora I

dan Tambora II, Kebon Jeruk, Cengkareng, serta Grogol.

Page 28: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

11

Tabel 1.7

Rekapitulasi Pendataan Pengrajin Tempe dan Tahu

Wilayah Kota Jakarta Barat Tahun 2014

Kecamatan Kelurahan

Jenis

Produksi Jumlah

Kebutuhan

Bahan

Baku

Kedelai

Jumlah

Tenaga

Kerja Tempe Tahu

Kebon

Jeruk

Kebon

Jeruk 2 -

20 3.320 108

Duri Kepa 10 8

Tambora Angke 22 -

30 2.650 82 Jembatan

Besi 8 -

Palmerah Slipi 11 -

14 1.560 55 Tomang 3 -

Kembangan Kembangan 25 2

53 4.500 169 Kedoya 21 5

Cengkareng Kapuk 13 -

74 15.680 334 Rawabuaya 52 9

Kalideres Semanan 1.160 13

1.222 64.705 2.462 Tegal Alur 49 -

Jumlah 1.376 37 1.413 92.415 3.210

Sumber :Prikompti Swakerta, 2015

Berdasarkan data tersebut dan hasil wawancara dengan Bapak

Handoko selaku Pengurus PRIMKOPTI Swakerta, khusus wilayah Semanan,

Kalideres, kebutuhan bahan baku kedelai produsen tempe dan tahu sebesar

61.910 kilogram per hari, sehingga dengan jumlah produsen tempe dan tahu

1.173, maka kebutuhan kedelai tiap produsen tempe dan tahu yaitu 53

kilogram per hari, sedangkan jumlah tenaga kerja khusus wilayah Semanan,

Kalideres dalam UMKM ini dapat menyerap 2.315 tenaga kerja. (Sumber :

Bapak Handoko selaku Pengurus PRIMKOPTI di Jl. H. M. Asenie No. 2

Page 29: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

12

RT.006/011, Kelurahan: Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, pada hari Sabtu,

21 Februari 2015 Pukul 10.25)

Tempe dan tahu merupakan makanan yang paling sering dikonsumsi

oleh Masyarakat Indonesia, sehingga tempe dapat dikatakan makanan khas

Masyarakat Indonesia, makanan khas yang berbahan baku kedelai ini selain

makanan yang bergizi tinggi karena mengandung protein pengganti daging

sapi, tempe dan tahu juga termasuk makanan dengan harga yang terjangkau,

sehingga tempe dan tahu menjadi pilihan masyarakat Indonesia baik kalangan

menengah kebawah maupun menengah keatas untuk dikonsumsi.

Tempe dan tahu yang menjadi makanan khas Masyarakat Indonesia

tersebut akan berpengaruh pada tingkat konsumsi kedelai di Indonesia, ini

terbukti di tahun 2013 konsumsi kedelai meningkat menjadi sekitar 2,5 juta

ton. Padahal produksi kedelai nasional di tahun yang sama hanya 0,8 juta ton,

sehingga kekurangannya 1,7 juta ton atau sekitar 70% dari total konsumsi

nasional harus dipenuhi dengan kedelai impor. Perlu dicatat bahwa impor

kedelai Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada akhir era Orde

Baru, tahun 1997, impor kedelai hanya 0,6 juta ton, pada tahun 2013, impor

kedelai telah membengkak menjadi 1,7 juta ton, hamper tiga kali lipat dari

impor tahun 1997.

(http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2014/06/30/kedelai-titik-rawan-

ketahanan-pangan-indonesia-670490.html)

Page 30: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

13

Dengan konsumsi kedelai yang terus meningkat, tentu Indonesia harus

memproduksi bahan baku tempe dan tahu yaitu kedelai lebih besar

dibandingkan dengan jumlah konsumsi kedelai secara nasional, namun pada

nyatanya, Indonesia harus mengimpor kedelai dari beberapa Negara penghasil

kedelai terbesar di dunia untuk memenuhi kebutuhan pokok industri tempe

dan tahu di Indonesia. Berikut adalah Negara pengimpor kedelai terbesar

secara nilai transaksi ke Indonesia pada Januari 2014, yaitu:

1. Amerika Serikat dengan nilai transaksi sebesar 84,12 Juta USD

2. Ukraina dengan nilai transaksi sebesar 783,63 Ribu USD

3. Malaysia dengan nilai transaksi sebesar 759 Ribu USD

4. Kanada dengan nilai transaksi 2,60 Juta USD

5. Negara lain dengan nilai transaksi sebesar 66,59 juta USD

(http://m.liputan6.com/bisnis/read/2021461/ironis-ri-impor-kedelai-dari-

negara-miskin)

Dalam memproduksi tempe dan tahu yang menjadi makanan khas

Masyarakat Indonesia yang berbahan baku kedelai ini, pemerintah harus

mengimpor kedelai dari negara lain sehingga harga kedelai sangat fluktuatif

tergantung dengan faktor – faktor ekonomi lainnya, sehingga produsen tempe

dan tahu rentan mendapatkan permasalahan dalam mengembangkan

usahanya, pada khususnya di wilayah sentra produsen tempe dan tahu

terbesar di tingkat nasional dan wilayah DKI Jakarta yang terletak di

Semanan, Kalideres, Jakarta Barat. Oleh karena itu, sejak pemerintahan orde

Page 31: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

14

baru, dalam membantu sentra – sentra UMKM dalam pengembangan

usahanya, pemerintah membentuk koperasi sebagai usaha untuk

mengembangkan sentra – sentra UMKM tersebut, yang kemudian koperasi

ini diatur dalam Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun

1992 Tentang Pengkoperasian, kemudian diperbarui di Undang – Undang

Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 Tentang Pengkoperasian.

Pada tingkat kota administrasi, Koperasi untuk produsen tempe dan

tahu disebut sebagai Primer Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia

(PRIMKOPTI) – Swakerta. Di wilayah Semanan, Kalideres, Jakarta Barat ini,

PRIMKOPTI – Swakerta berfungsi sebagai wadah produsen tempe dan tahu

diharapkan mampu menampung segala aspirasi produsen dan menjadi wadah

dalam pengembangan produsen tempe dan tahu selain menjalankan usahanya

sebagai penyalur kedelai untuk memenuhi kebutuhan produksi anggota

produsen tempe dan tahu, yang kemudian dalam pelaksanaannya untuk

mengembangkan UMKM produsen tempe dan tahu baik dalam hal

pemasaran, kemudahan akses pasar dan promosi produk, serta permodalan,

PRIMKOPTI – Swakerta bekerjasama dengan pemerintah tingkat Kota

Administrasi Jakarta Barat, yaitu Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan

Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Barat dalam melakukan

pemberdayaan untuk pengembangan UMKM.

Pada tahap observasi awal, peneliti melakukan wawancara dengan

produsen tempe, yaitu Bapak Prasetyo menyebutkan kurang optimalnya

koperasi dalam menjalankan tugasnya sebagai wadah dari produsen tempe

Page 32: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

15

dan tahu di Semanan, Kalideres untuk membantu pengembangan usaha, yaitu

pada permasalahan permodalan, koperasi tidak lagi menghimpun dana dari

produsen atau biasa disebut simpan pinjam, sehingga produsen mencari

modal sendiri, serta pada pemasaran hasil produksi, produsen mencari akses

pasar sendiri dalam memasarkan tempe dan tahu. (Sumber : hasil wawancara

dengan Bapak Prasetyo selaku produsen tempe di wilayah sentra produsen

tempe PIK KOPTI RT/RW : 009/ 011 Kelurahan, Semanan, Kalideres,

Jakarta Barat, pada hari Minggu, 19 Oktober 2014 Pukul 10.00)

Selain melakukan wawancara dengan Bapak Prasetyo sebagai

produsen tempe di Semanan, pada tahap observasi awal, peneliti melakukan

wawancara dengan Bapak Suharto sebagai Ketua PRIMKOPTI – Swakerta,

bahwa hampir 90% kedelai di PRIMKOPTI memang di impor dari Amerika

Serikat, dan pernyataan tersebut kemudian dibenarkan oleh Bapak Handoko

selaku Pengurus PRIMKOPTI – Swakerta Semanan, Kalideres bahwa semua

kedelai yang dipasok berasal dari impor yaitu dari Amerika, sekarang tidak

lagi ada kedelai lokal dan tentu harga kedelai impor pun lebih murah dengan

kedelai lokal, meskipun kadang harga kedelai tidak menentu namun jika

dalam keadaan baik kedelai impor dikatakan dapat lebih murah dibandingkan

dengan kedelai lokal, selain itu pada permasalahan simpan pinjam, koperasi

memang selama satu tahun ini yaitu tahun 2014 tidak berjalan untuk

sementara ini saja karena produsen tempe dan tahu dirasa kurang antusias

dengan program simpan pinjam (Sumber : hasil wawancara dengan Bapak

Suharto selaku Ketua PRIMKOPTI dan Bapak Handoko selaku

Page 33: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

16

SekretarisPRIMKOPTI di Jl. H. M. Asenie No. 2 RT.006/011, Kelurahan:

Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, pada hari Kamis, 23 Oktober 2014 Pukul

11.00).

Berdasarkan hasil observasi awal tersebut, peneliti menemukan

masalah yang melatarbelakangi adanya penelitian ini, yaitu: Pertama,

PRIMKOPTI Swakerta sebagai sentra UMKM dan wadah bagi produsen

tempe dan tahu di Semanan, Kalideres dirasa kurang optimal oleh produsen

tempe dan tahu dalam menjalankan tugasnya untuk meningkatkan usaha

produsen tempe dan tahu, yaitu masalah simpan pinjam dana yang dihimpun

koperasi tidak berjalan selama tahun 2014, sehingga koperasi hanya

melakukan usaha perdagangan kedelai saja, maka diperlukan kerjasama

antara pemerintah daerah dalam hal ini Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan

Perdagangan dalam memberikan pemberdayaan baik kepada koperasi untuk

membantu produsen maupun produsen tempe dan tahu itu sendiri.

Kedua, Terbatasnya akses pasar dan jaringan usaha yang

menyebabkan produsen tempe dan tahu harus mencari pasar sendiri. Dan

Ketiga, Terbatasnya modal usaha bagi produsen tempe dan tahu yang

membuat usaha produsen tempe dan tahu dengan skala kecil ini sulit

berkembang.

Berdasarkan permasalahan tersebut, untuk mencapai kesejahteraan

umum, serta menciptakan masyarakat yang mampu bersaing dalam tataran

global dan siap menjadi Masyarakat Ekonomi ASEAN, dalam hal ini yaitu

UMKM produsen tempe dan tahu di Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, tentu

Page 34: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

17

tidak dapat terlepas dari campur tangan pemerintah khususnya pemerintah

pada tingkat daerah yaitu dalam hal ini adalah Suku Dinas Koperasi, UMKM,

dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Barat dalam melakukan

pemberdayaan kepada UMKM produsen tempe dan tahu agar usahanya dapat

semakin berkembang, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

tentang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) oleh

Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kota Administrasi

Jakarta Barat

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan dari latar belakang tersebut, maka peneliti dapat

mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. PRIMKOPTI – Swakerta sebagai wadah UMKM dirasa kurang optimal

oleh produsen tempe dan tahu dalam menjalankan tugasnya untuk

meningkatkan usahanya yaitu pada masalah simpan pinjam yang tidak

berjalan.

2. Terbatasnya akses pasar dan jaringan usaha yang menyebabkan UMKM

harus mencari pasar sendiri.

3. Terbatasnya modal usaha yang membuat perkembangan UMKM ini sulit

berkembang.

Page 35: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

18

1.3 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini banyak masalah yang muncul.Namun agar lebih

terfokus pada masalah penelitian maka peneliti membatasi masalah pada

Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pada khususnya

Produsen Tempe dan Tahu di Semanan, Kalideres.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas

maka peneliti merumusakan rumusan masalah yaitu Bagaimana

pemberdayaan yang dilakukan oleh Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan

Koperasi Kota Administrasi Jakarta Barat kepada produsen UMKM tempe

dan tahu di Semanan, Kalideres dalam mengembangkan usahanya?

1.5 Tujuan Penelitian

Tanpa adanya tujuan penelitian, maka seorang peneliti tentunya akan

mengalami kesulitan dalam melakukan penelitian. Sesuai dengan latar

belakang dan rumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui Pemberdayaan yang dilakukan oleh Suku Dinas Koperasi,

UMKM, dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Barat kepada Usaha

Mikro Kecil Menengah dalam meningkatkan usahanya.

Page 36: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

19

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian yang berjudul

Pemberdayaan UMKM oleh Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan

Kota Administrasi Jakarta Barat yaitu terdiri dari manfaat teoritis dan praktis,

yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan

keilmuan, pengetahuan, dan wawasan yang terkait dengan masalah tersebut

yang berkaitan dengan Pemberdayaan UMKM oleh Suku Dinas Koperasi,

UMKM, dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Barat.

2. Manfaat Praktis

Bagi Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kota

Administrasi Jakarta Barat yang bersangkutan dengan penelitian ini,

diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang terkait dengan

pemberdayaan UMKM khususnya pada UMKM produsen tempe dan tahu di

Semanan, Kalideres. Bagi peneliti, diharapkan penelitian ini dapat

mengembangkan kemampuan dan penguasaan ilmu – ilmu yang telah

dipelajari selama mengikuti pendidikan di Program Studi Ilmu Administrasi

Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.Serta karya peneliti ini juga dapat dijadikan sebagai bahan

informasi dan referensi bagi penelitian selanjutnya.

Page 37: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

20

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pemberdayaan

2.1.1.1 Definisi Pemberdayaan

Pemberdayaan adalah suatu proses untuk memberikan daya/kekuasaan

(power) kepada pihak yang lemah (powerless), dan mengurangi kekuasaan

(disempowered) kepada pihak yang terlalu berkuasa (powerful) sehingga

terjadi keseimbangan (Djohani, 2003 dalam M. Anwas, 2013:49).

Kata “empowerment” dan “empower” diterjemahkan dalam bahasa

indonesia Menjadi Pemberdayaan Dan Memberdayakan, Menurut Merriam

Webster Dan Oxfort English Dictionery (dalam prijono dan pranarka, 1996 :

3) mengandung dua pengertian yaitu : pengertian pertama adalah to give

power or authority to, dan pengertian kedua berarti to give ability to or

enable. Dalam pengertian pertama diartikan sebagai memberi kekuasaan,

mengalihkan kekuatan atau mendelegasikan otoritas ke pihak lain. Sedang

dalam pengertian kedua, diartikan sebagai upaya untuk memberikan

kemampuan atau keberdayaan.

Menurut Rapport (1987), pemberdayaan diartikan sebagai pemahaman

secara psikologis pengaruh kontrol individu terhadap keadaan sosial,

Page 38: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

21

kekuatan politik, dan hak – haknya menurut undang – undang. Sementara itu,

menurut Mc.Ardle (1989) mengartikan pemberdayaan sebagai proses

pengambilan keputusan oleh orang – orang secara konsekuen melaksanakan

keputusan tersebut. Orang – orang yang telah mencapai tujuan kolektif

diberdayakan melalui kemandiriannya, bahkan merupakan “keharusan” untuk

lebih diberdayakan melalui usaha mereka sendiri dan akumulasi pengetahuan,

keterampilan serta sumber lainnya dalam rangka mencapai tujuan mereka

tanpa bergantung pada pertolongan dari hubungan eksternal. Namun

demikian, McArdle mengimplikasikan hal tersebut bukan untuk mencapai

tujuan, melainkan makna pentingnya proses dalam pengambilan keputusan.

(Harry Hikmat, 2010: 3)

Pemberdayaan menunjuk pada kemampuan orang, khususnya

kelompok rentan dan lemah sehingga mereka memiliki kekuatan atau

kemampuan dalam (a) memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka

memiliki kebebasan (freedom), dalam arti bukan saja bebas mengemukakan

pendapat, melainkan bebas kelaparan, bebas dari kebodohan, bebas dari

kesakitan, (b) menjangkau sumber – sumber produktif yang memungkinkan

mereka dapat meningkatkan pendapatannya dan memperoleh barang – barang

dan jasa – jasa yang mereka perlukan, dan (c) berpartisipasi dalam proses

pembangunan dan keputusan – keputusan yang mempengaruhi mereka.

Beberapa ahli di bawah ini mengemukakan definisi pemberdayaan dilihat dari

tujuan, proses dan cara – cara pemberdayaan:

Page 39: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

22

1. Pemberdayaan bertujuan untuk meningkatkan kekuasaan orang –

orang yang lemah atau tidak beruntung (Ife, 1995)

2. Pemberdayaan adalah sebuah proses dengan mana orang menjadi

cukup kuat untuk berpartisipasi dalam, berbagai pengontrolam

atas, dan mempengaruhi terhadap, kejadian – kejadian serta

lembaga – lembaga yang mempengaruhi kehidupannya.

Pemberdayaan menekankan bahwa orang memperoleh

keterampilan, pengetahuan, dan kekuasaan yang cukup untuk

mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang

menjadi perhatiannya (Parsons,et.al.,1994)

3. Pemberdayaan menunjuk pada usaha pengalokasian kembali

kekuasaan melalui pengubahan struktur social (Swift dan Levin,

1987)

4. Pemberdayaan adalah suatu cara dengan mana rakyat, organisasi,

dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai (atau berkuasa

atas) kehidupannya (Rappaport, 1984).

(Suharto, 1997:210-224 dalam Edi Suharto,2005:58-59)

Menurut Ife (1995:61-64), pemberdayaan memuat dua pengertian

kunci, yakni kekuasaan dan kelompok lemah. Kekuasaan disini diartikan

bukan hanya menyangkut kekuasaan politik dalam arti sempit, melainkan

kekuasaan atau penguasaan klien atas:

Page 40: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

23

1. Pilihan – pilihan personal dan kesempatan – kesempatan hidup:

kemampuan dalam membuat keputusan – keputusan mengenai

gaya hidup, tempat tinggal, pekerjaan

2. Pendefinisian kebutuhan: kemampuan menentukan kebutuhan

selaras dengan aspirasi dan keinginannya

3. Ide atau gagasan: kemampuan mengekspresikan dan menyumbang

gagasan dalam suatu forum atau diskusi secara bebas dan tanpa

tekanan

4. Lembaga – lembaga: kemampuan menjangkau, menggunakan dan

mempengaruhi pranata – pranata masyarakat, seperti lembaga

kesejahteraan social, pendidikan, kesehatan

5. Sumber – sumber: kemampuan memobilisasi sumber – sumber

formal, informal dan kemasyarakatan

6. Aktivitas ekonomi: kemampuan memanfaatkan dan mengelola

mekanisme produksi, distribusi, dan pertukaran barang serta jasa

7. Reproduksi: kemampuan dalam kaitannya dengan proses kelahiran,

perawatan anak, pendidikan dan sosialisasi.

(Edi Suharto, 2005:59)

Menurut Bedger dan Nenhaus dan Nisbet (Suharto,1997),

„struktur- struktur penghubung‟ (mediating structures) yang

memungkinkan kelompok – kelompok lemah mengekspresikan aspirasi

dan menunjukkan kemampuannya terhadap lingkungan sosial yang lebih

luas, kini cenderung melemah. Munculnya industrialisasi yang melahirkan

spesialisasi kerja dan pekerjaan mobile telah melemahkan lembaga –

lembaga yang dapat berperan sebagai struktur penghubung antara

kelompok masyarakat lemah dan masyarakat luas. Organisasi – organisasi

social, lembaga – lembaga keagamaan (masjid, gereja), dan lembaga

Page 41: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

24

keluarga yang secara tradisional merupakan lembaga alamiah yang dapat

memberi dukungan dan bantuan informal, pemecahan masalah dan

pemenuhan kebutuhan para anggotanya, cenderung semakin melemah

peranannya. Oleh karena itu, seringkali sistem ekonomi yang diwujudkan

dalam berbagai bentuk pembangunan proyek – proyek fisik, selain di satu

pihak mampu meningkatkan kualitas hidup sekelompok orang, juga tidak

jarang malah semakin meminggirkan kelompok – kelompok tertentu

dalam masyarakat. (Edi Suharto, 2005:61)

Sennet dan Cabb (1972) dan Conway (1979) menyatakan bahwa

ketidakberdayaan ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti : ketiadaan

jaminan ekonomi, ketiadaan pengalaman dalam arena politik, ketiadaan

akses terhadap informasi, ketiadaan dukungan finansial, ketiadaan

pelatihan – pelatihan, dan adanya ketegangan fisik maupun emosional

(Suharto,1997 dalam Edi Suharto, 2005:61)

Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat, harus dilakukan melalui

beberapa kegiatan : pertama, menciptakan suasana atau iklim yang

memungkinkan potensi masyarakat berkembang (enabling). kedua,

memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat (empowering).

ketiga, memberdayakan mengandung pula arti melindungi (Protecting),

disinilah letak titik tolaknya yaitu bahwa pengenalan setiap manusia, setiap

anggota masyarakat, memiliki suatu potensi yang selalu dapat terus

dikembangkan. Artinya, tidak ada masyarakat yang sama sekali tidak

berdaya, karena kalau demikian akan mudah punah (Kartasasmita:1996:159).

2.1.1.2 Strategi Pemberdayaan

Dalam melaksanakan pemberdayaan perlu dilakukan melalui berbagai

pendekatan, menurut Suharto (2005), penerapan pendekatan pemberdayaan

dapat dilakukan melalui 5P yaitu: Pemungkinan, Penguatan, Perlindungan,

Penyokongan, dan Pemeliharaan, dengan penjelasan sebagai berikut :

Page 42: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

25

a. Pemungkinan; menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan

potensi masyarakat berkembang secara optimal. Pemberdayaan harus

mampu membebaskan masyarakat dari sekarat – sekarat kultural dan

struktur yang menghambat.

b. Penguatan; memperkuat pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki

masyarakat dalam memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhan –

kebutuhannya. Pemberdayaan harus mampu menumbuhkembangkan

segenap kemampuan dan kepercayaan diri masyarakat yang

menunjang kemandirian mereka.

c. Perlindungan; melindungi masyarakat terutama kelompok – kelompok

lemah agar tidak tertindas oleh kelompok kuat, menhindari terjadinya

persaingan yang tidak seimbang (apalagi tidak sehat) antara yang kuat

dan lemah, dan mencegah terjadinya eksploitasi kelompok kuat

terhadap kelompok lemah. Pemberdayaan harus diarahkan kepada

penghapusan segala jenis diskriminasi dan dominasi yang tidak

menguntungkan rakyat kecil.

d. Penyokongan; memberi bimbingan dan dukungan agar masyarakat

mampu menjalankan perannya dan tugas – tugas kehidupannya.

Pemberdayaan harus mampu menyokong masyarakat agar tidak

terjatuh ke dalam keadaan dan posisi yang semakin lemah dan

terpinggirkan.

e. Pemeliharaan; memelihara kondisi yang kondusif agar tetap terjadi

keseimbangan distribusi kekuasaan antara berbagai kelompok dalam

Page 43: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

26

masyarakat. Pemberdayaan harus mampu menjamin keselarasan dan

keseimbangan yang memungkinkan setiap orang memperoleh

kesempatan berusaha.

(M. Anwas, 2013:87)

2.1.1.3 Indikator Keberdayaan

Menurut Kieffer (1981), pemberdayaan mencakup tiga dimensi yang

meliputi kompetensi kerakyatan, kemampuan sosiopolitik, dan kompetensi

partisipatif (Suharto,1997:215). Parsons et.al. (1994:106) juga mengajukan

tiga dimensi pemberdayaan yang merujuk pada:

a. Sebuah proses pembangunan yang bermula dari pertumbuhan

individual yang kemudian berkembang menjadi sebuah perubahan

sosial yang lebih besar

b. Sebuah keadaan psikologis yang ditandai oleh rasa percaya diri,

berguna dan mampu mengendalikan diri dan orang lain

c. Pembebasan yang dihasilkan dari sebuah gerakan sosial, yang

dimulai dari pendidikan dan politisasi orang – orang lemah dan

kemudian melibatkan upaya – upaya kolektif dari orang – orang

lemah tersebut untuk memperoleh kekuasaan dan mengubah

struktur – struktur yang masih menekan (Parsons et.al., 1994:106).

(Edi Suharto, 2005:63)

Page 44: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

27

2.1.2 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah adalah usaha ekonomi produktif

yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha

yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang

dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung

dengan usaha yang memenuhi kriteria sesuai dengan Undang – Undang, yaitu

dalam Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil

dan Menengah.

Kriteria Usaha menurut Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2008

tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, yaitu:

1. Usaha Mikro

a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000,00

(lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan

tempat usaha; atau

b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.

300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah)

2. Usaha Kecil

a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000,00 (lima

puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.

500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah

dan bangunan tempat usaha; atau

Page 45: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

28

b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.300.000.000,00

(tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.

2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).

3. Usaha Menengah

a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500.000.000,00 (lima

ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 10.000.

000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan

bangunan tempat usaha; atau

b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari

Rp.2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai

dengan paling banyak Rp. 50.000.000.000,00 (lima puluh

milyar rupiah).

2.2 Penelitian Terdahulu

Untuk menghasilkan sebuah penelitian yang komprehensif dan

berkorelasi, dalam melakukan penelitian yang berjudul “Pemberdayaan

UMKM oleh Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kota

Administrasi Jakarta Barat” ini, peneliti melakukan peninjauan terhadap

penelitian yang telah dilakukan sebelumnya sebagai rujukan bahasan didalam

penelitian ini.Diharapkan dengan rujukan tersebut dapat membentuk

kerangka dasar berpikir dalam melakukan kajian.

Page 46: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

29

Dalam hal ini, peneliti mengambil dua penelitian sebelumnya, sebagai

pembanding dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, yaitu

pertama berdasarkan penelitian terdahulu pada skripsi Universitas Airlangga

yang dilakukan oleh Bachtiar Rifa‟i, mahasiswa Program Studi Ilmu

Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Tahun 2013 yang

berjudul “Efektivitas Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM) Krupuk Ikan dalam Program Pengembangan Labsite

Pemberdayaan Masyarakat Desa Kedung Rejo Kecamatan Jabon Kabupaten

Sidoarjo”, dengan metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian bahwa

program labsite tersebut dapat membantu para pengrajin krupuk ikan yang

ada di Desa Kedung Rejo terutama pada pengrajin kecil dan musiman yang

memang membutuhkan dana untuk meningkatkan pendapatan serta produksi

krupuk ikan mereka, dan juga berdampak pada eksisnya potensi yang berada

di kampung krupuk ikan.

Sedangkan berdasarkan penelitian terdahulu yang kedua adalah pada

skripsi Universitas Airlangga yang dilakukan oleh Pramita Putri Oktavia,

mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial

dan IlmuPolitik Universitas Airlangga Surabaya Tahun 2011 yang berjudul

“Strategi Pemberdayaan Industri Kecil Menengah (IKM) Studi Deskriptif

Tentang Strategi Pemberdayaan Industri Kecil Menengah (IKM) Dalam

Pengembangan Industri Kerajinan Anyaman Bambu Di Desa Gintangan Dan

Kelurahan Gombengsari Oleh Dinas Perindustrian Perdagangan

(DISPERINDAG) dan Koperasi Kabupaten Banyuwangi” dengan metode

Page 47: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

30

penelitian kualitatif yaitu hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi

pemberdayaan Industri Kecil Menengah (IKM) yang dilakukan oleh

DISPERINDAG dan Koperasi Kabupaten Banyuwangi didasarkan pada

Sumber Daya internal yang dimiliki untuk menciptakan kemampuan inti

dalam mencapai keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif produk

yang dihasilkan.

Sedangkan dalam penelitian ini, membahas mengenai Pemberdayaan

UMKM Oleh Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kota

Administrasi Jakarta Barat dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif,

yang dalam penelitian ini membahas tentang bagaimana pemberdayaan

terhadap UMKM oleh Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan

dalam mengembangkan usaha produsen tempe dan tahu di Semanan,

Kalideres.

2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian

Dalam penelitian Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah

(UMKM) Oleh Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kota

Administrasi Jakarta Barat, peneliti menemukan masalah Usaha Kecil

Menengah produsen tempe dalam mengembangkan usahanya, mulai dari

permasalahan kualitas dan harga kedelai, permodalan, akses pasar, dan harga

kedelai yang fluktuatif, maka atas permasalahan tersebut, produsen tempe dan

tahu harus diberdayakan oleh Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan

Page 48: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

31

Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Barat dalam melakukan

pengembangan usahanya.

Dari permasalahan tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti

Pemberdayaan UMKM Produsen Tempe dan Tahu di Semanan, Kalideres

Oleh Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kota Administrasi

Jakarta Barat. Maka dibuatlah suatu kerangka pemikiran yang merupakan alur

berfikir peneliti, untuk mengetahui bagaimana alur berfikir peneliti dalam

penelitian tersebut maka dibuatlah kerangka pemikiran tersebut, yaitu:

Page 49: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

32

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Identifikasi Masalah :

1. PRIMKOPTI – Swakerta sebagai wadah UMKM dirasa kurang optimal

oleh produsen tempe dan tahu dalam menjalankan tugasnya untuk

meningkatkan usahanya yaitu pada masalah simpan pinjam yang tidak

berjalan.

2. Terbatasnya akses pasar dan jaringan usaha yang menyebabkan UMKM

harus mencari pasar sendiri.

3. Terbatasnya modal usaha yang membuat perkembangan UMKM ini sulit

berkembang.

(Sumber : Peneliti, 2014)

TEORI PEMBERDAYAAN

Strategi Pemberdayaan :

1. Pemungkinan

2. Penguatan

3. Perlindungan

4. Penyokongan

5. Pemeliharaan

(Suharto, 2005)

OUTPUT

Pemberdayaan oleh Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan diharapakan

dapat ditingkatkan kepada UMKM Produsen Tempe dan Tahu agar dapat

berkembang dan mampu bersaing dalam tataran lokal maupun global.

Page 50: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

33

2.4 Asumsi Dasar

Dari hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti, terdapat

berbagai permasalahan yang terjadi dalam usaha pengembangan produsen

tempe dan tahu, maka Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kota

Administrasi Jakarta Barat sebagai pemerintah daerah di tingkat kota

administrasi, dirasa kurang optimal dalam melakukan tugasnya untuk

memberdayakan UMKM produsen tempe dan tahu di Semanan, Kalideres.

Page 51: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian deskriptif kualitatif, dimana peneliti menggambarkan dan

menjelaskan situasi dan kondisi yang terjadi, setelah peneliti melakukan

observasi dan wawancara yang berkaitan dengan Pemberdayaan UMKM

Oleh Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kota Administrasi

Jakarta Barat.

3.2 Fokus Penelitian

Fokus Penelitian dalam penelitian ini adalah pada pemberdayaan

UMKM Oleh Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kota

Administrasi Jakarta Barat dengan ruang lingkupnya adalah Produsen Tempe

dan Tahu di Semanan, Kalideres.

3.3 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian tentang Pemberdayaan UMKM Oleh Suku Dinas

Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Barat yaitu

kawasan sentra produsen tempe dan tahu di wilayah Semanan, Kalideres,

Page 52: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

35

Jakarta Barat yang merupakan kawasan produksi tempe terbesar se –

Indonesia dan se – DKI Jakarta.

3.4 Fenomena yang diamati

3.4.1 Definisi Konsep

Pemberdayaan didefinisikan sebagai suatu proses untuk memberikan

daya/kekuasaan (power) kepada pihak yang lemah (powerless), dan

mengurangi kekuasaan (disempowered) kepada pihak yang terlalu berkuasa

(powerful) sehingga terjadi keseimbangan. Pemberdayaan dapat dilakukan

dengan cara menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi

masyarakat berkembang (enabling). kedua, memperkuat potensi atau daya

yang dimiliki oleh masyarakat (empowering). ketiga, memberdayakan

mengandung pula arti melindungi (Protecting).

3.4.2 Definisi Operasional

Adapun variabel dalam penelitian ini tentang Pemberdayaan UMKM

oleh Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kota Administrasi

Jakarta Barat, pada observasi awal ditemukan bahwa permasalahan mendasar

dalam pengembangan UMKM, maka untuk meningkatkan dan

mengembangkan UMKM khususnya Produsen Tempe dan Tahu diperlukan

campur tangan pemerintah daerah dengan melakukan pemberdayaan kepada

produsen tempe dan tahu serta PRIMKOPTI Swakerta Semanan, Kalideres

yang menjadi wadah serta penyedia bahan baku industri tempe dan tahu

dengan Strategi Pemberdayaan menurut Suharto (2005), yaitu:

Page 53: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

36

1. Pemungkinan

Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat

berkembang secara optimal.Pemberdayaan harus mampu membebaskan

masyarakat dari sekarat – sekarat kultural dan struktur yang menghambat.

2. Penguatan

Memperkuat pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki masyarakat

dalam memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhan –

kebutuhannya.Pemberdayaan harus mampu menumbuhkembangkan

segenap kemampuan dan kepercayaan diri masyarakat yang menunjang

kemandirian mereka.

3. Perlindungan

Melindungi masyarakat terutama kelompok – kelompok lemah agar tidak

tertindas oleh kelompok kuat, menghindari terjadinya persaingan yang

tidak seimbang (apalagi tidak sehat) antara yang kuat dan lemah, dan

mencegah terjadinya eksploitasi kelompok kuat terhadap kelompok

lemah.Pemberdayaan harus diarahkan kepada penghapusan segala jenis

diskriminasi dan dominasi yang tidak menguntungkan rakyat kecil.

4. Penyokongan

Memberi bimbingan dan dukungan agar masyarakat mampu menjalankan

perannya dan tugas – tugas kehidupannya.Pemberdayaan harus mampu

menyokong masyarakat agar tidak terjatuh ke dalam keadaan dan posisi

yang semakin lemah dan terpinggirkan.

5. Pemeliharaan

Memelihara kondisi yang kondusif agar tetap terjadi keseimbangan

distribusi kekuasaan antara berbagai kelompok dalam

masyarakat.Pemberdayaan harus mampu menjamin keselarasan dan

keseimbangan yang memungkinkan setiap orang memperoleh kesempatan

berusaha.

3.5 Instrumen Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode deskriptif

dengan pendekatan kualitatif. Hal ini didasarkan pada kondisi dan konteks

masalah yang dikaji, yaitu Pemberdayaan UMKM oleh Suku Dinas Koperasi,

UMKM, dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Barat. Dalam hal ini

peneliti merupakan instrumen penelitian yang akan berinteraksi secara

langsung dengan responden penelitian, bahkan untuk penggalian data yang

menuntut partisipasi peneliti secara terbatas, keterlibatan peneliti menjadi

Page 54: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

37

suatu keharusan. Untuk itu teknik penelitian yang digunakan untuk menggali

data adalah observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Pengertian lebih

lanjut adalah:

a. Wawancara

Wawancara merupakan proses untuk memperoleh data atau keterangan

untuk mencapai tujuan penelitian yang dilakukan dengan melalui kegiatan

komunikasi verbal berupa percakapan, pada penelitian ini wawancara yang

dilakukan tidak terstruktur dengan tujuan untuk menggali lebih jauh informasi

yang ada dari sumber data.

b. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan

terhadap kegiatan yang dilakukan oleh sumber penelitian di lapangan, yang

bertujuan memperoleh informasi dan gambaran secara jelas mengenai

Pemberdayaan UMKM Oleh Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan

Kota Administrasi Jakarta Barat.

c. Dokumentasi

Peneliti melakukan pengumpulan data melalui bahan-bahan tertulis, baik

berupa prosedur, peraturan-peraturan, gambar, laporan hasil pekerjaan serta

berupa foto ataupun dokumen elektronik (rekaman).

Page 55: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

38

Tabel 3.1

Pedoman Wawancara

Teori Indikator Deskripsi Pertanyaan Informan

Pemberdayaan

dengan

Strategi

Pemberdayaan

(Suharto,

2005)

Pemungkinan

1. Program

perkembangan

UMKM produsen

tempe dan tahu

2. Peran aktif produsen

tempe dan tahu dalam

pelaksanaan kegiatan

yang diselenggarakan

SUDIN KUMKMP

3. Hambatan dalam

melaksanakan

pengembangan

UMKM

4. Pemberian

kemudahan izin usaha

kepada produsen

tempe dan tahu

K1 , K2, K3

Penguatan

1. Fasilitas sarana dan

prasarana usaha

dalam hal modal dan

sebagainya kepada

koperasi dan

produsen tempe dan

tahu

2. Masalah permodalan

UMKM Produsen

tempe dan tahu

3. Pembinaan dan

pengembangan

terhadap pemasaran

produk

K1, K2, K3

Perlindungan

1. Perlindungan

terhadap pengusaha

mikro, kecil dan

menengah oleh Sudin

Koperasi, UMKM,

dan Perdagangan

Kota Administrasi

K1, K2, K3

Page 56: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

39

Jakarta Barat

2. Perlindungan

terhadap produsen ,

pengusaha dan

koperasi dalam

ketersediaan, mutu

dan harga kedelai

3. Pemberdayaan oleh

Sudin Koperasi,

UMKM, dan

Perdagangan Kota

Administrasi Jakarta

Barat dalam

mengatasi

permasalahan harga

kedelai yang

fluktuatif

4. Pemilihan pembelian

kedelai di swasta atau

koperasi oleh

produsen tempe dan

tahu

Penyokongan

1. Pemberdayaan oleh

Sudin Koperasi,

UMKM, dan

Perdagangan Kota

Administrasi Jakarta

Barat dalam

meningkatkan jumlah

anggota dan kualitas

koperasi serta

UMKM produsen

tempe dan tahu

2. Pemberdayaan oleh

Sudin Koperasi,

UMKM, dan

Perdagangan Kota

Administrasi Jakarta

Barat dalam

membantu koperasi

atau produsen tempe

dalam perdagangan

kepada pasar lokal

K2, K3

Page 57: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

40

dan regional

Pemeliharaan

1. Pemberdayaan oleh

SUDIN KUMKMP

dalam menjaga

keseimbangan pasar

bagi produsen tempe

dan tahu

2. Pemberdayaan oleh

SUDIN KUMKMP

untuk menciptakan

situasi pemeliharaan

bagi koperasi maupun

produsen tempe dan

tahu untuk

mengembangkan

usahanya

3. Harapan produsen

dalam upaya

pengembangan dan

pemeliharaan usaha

produsen tempe dan

tahu

K1, K2, K3

Sumber : Peneliti, 2014

3.6 Informan Penelitian

Peneliti menggunakan teknik purposive dalam menentukan informan

yang merupakan sumber data bagi peneliti baik data primer maupun data

sekunder, dimana untuk memperoleh data dan informasi guna kepentingan

penelitian ini, maka diperlukan informan yang memahami dan mempunyai

kaitan dengan penelitian ini yaitu tentang Pemberdayaan UMKM Oleh Suku

Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Barat

yaitu

Page 58: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

41

Tabel 3.2

Katagorisasi Informan Penelitian

No. Katagorisasi Informan Kode

1 Produsen Tempe dan Tahu di Semanan, Kalideres,

Jakarta Barat. K1

2

Pengurus Primer Koperasi Produsen Tempe dan

Tahu Indonesia (PRIMKOPTI)- Swakerta, di

Semanan, Kalideres, Jakarta Barat.

K2

3 Kepala Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan

Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Barat K3

Sumber: Peneliti, 2014.

a. K1 terdiri dari I1.1, I1.2, I1.3, I1.4, I1.5, I1.n yang merupakan produsen tempe

dan tahu di Semanan, Kalideres, Jakarta Barat.

b. K2 terdiri dari I2.1, I2.2, I2.n yang merupakan pengurus PRIMKOPTI

Swakerta Semanan, Kalideres.

c. K3 terdiri dari I3.1 (Kepala Sub Bagian Koperasi dan UMKM) dan

I3.2(Kepala Sub Bagian Perdagangan) Kota Administrasi Jakarta Barat.

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

3.7.1 Teknik Analisis Data

Teknik penelitian yang digunakan untuk menggali data adalah

observasi, wawancara dan studi dokumentasi.Sumber data terbagi dua, yaitu

sumber primer dan sumber sekunder.Sumber primer adalah sumber data yang

Page 59: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

42

langsung memberikan data kepada peneliti, sedangkan sumber sekunder

merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada

peneliti.Sebagai data primer dalam penelitian ini berupa kata-kata dan

tindakan orang-orang yang diamati dari hasil wawancara dan

observasi.Sedangkan data-data sekunder yang didapatkan berupa dokumen

tertulis, gambar dan foto-foto.

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum

memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan.

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode Model Miles dan

Hubermen yaitu selama proses pengumpulan data dilakukan 3 kegiatan

penting diantaranya data reduction (reduksi data), data display (penyajian

data), verification (verifikasi). Berikut gambar proses tersebut:

Gambar 3.1

Analisis Data Menurut Miles dan Huberman (2009:20)

Pengumpulan

Data

c

ollection

Penyajian Data

Reduksi Data

Kesimpulan –

kesimpulan :

Penarikan/Verifikasi

Page 60: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

43

Dari gambar tersebut kita dapat melihat bahwa proses penelitian ini dilakukan

secara berulang terus-menerus dan saling berkaitan satu sama lain baik dari

sebelum, saat di lapangan hingga selesainya penelitian.

a. Reduksi data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak,

sehingga perlu dicatat secara teliti dan rinci. Semakin lama peneliti di

lapangan, maka jumlah data yang akan didapat juga semakin banyak,

kompleks dan rumit, untuk itu perlu dilakukan reduksi data.

Reduksi data memiliki makna merangkum, memilih hal-hal yang

pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.

Reduksi data berlangsung selama proses pengambilan data itu

berlangsung, pada tahap ini juga akan berlangsung kegiatan pengkodean,

meringkas dan membuat partisi (bagian-bagian). Proses transformasi ini

berlanjut terus sampai laporan akhir penelitian tersusun lengkap.

b. Penyajian Data

Setelah mereduksi data, langkah yang dilakukan peniliti adalah

melakukan penyajian data.Penyajian data dapat diartikan sekumpulan

informasi yang tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan

kesimpulan dan pengambilan tindakan.Penyajian data ini dilakukan dalam

bentu uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori. Penyajian data

bertujuan agar peneliti dapat memahami apa yang terjadi dalam

merencanakan tindakan selanjutnya yang akan dilakukan.

Page 61: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

44

c. Verikasi

Langkah terakhir dalam pengumpulan data adalah verifikasi.Dari

awal pendataan, peneliti mencari hubungan-hubungan yang berkaitan

dengan permasalahan yang ada, melakukan pencatatan hingga menarik

kesimpulan. Kesimpulan awal masih bersifat sementara dan akan selalu

mengalami perubahan selama proses pengumpulann data masih

berlangsung akan tetapi bila kesimpulan yang dibuat didukung oleh data

yang valid dan konsisten yang ditemukan peneliti di lapangan, maka

kesimpulan tersebut merupakan kesimpulan yang kredibel.

3.7.2 Keabsahan Data

Penelitian kualitatif secara intern merupakan fokus perhatian dengan

beragam metode.Harus disadari bahwa penggunaan metode triangulasi

mencerminkan upaya untuk memperoleh pemahaman yang mendalam

mengenai suatu fenomena yang sedang dikaji. Realita objektif tidak akan

pernah dapat dipahami. Triangulasi bukanlah alat atau strategi validasi,

namun merupakan alternative bagi validasi. Dengan demikian gabungan

beragam metode, data – data empiris, sudut pandang dan peneliti/pengamat

dalam satu kajian tunggal sebaiknya dipahami sebagai strategi yang

menambahkan keketatan, keluasan dan kedalaman ke dalam jenis

penyelidikan apa saja (Denzim dan Lincoln, 2009: 3)

Page 62: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

45

Neuman (1997), menjelaskan bahwa validitas dalam penelitian

kualitatif bias dilakukan dengan cara :

1. Ecological Validity, fenomena yang hendak diteliti muncul tanpa

kehadiran peneliti, sehingga tidak ada intervensi atau pengaruh

keberadaan peneliti,

2. Natural History, penilaian dari orang luar,

3. Member Validation, yang diteliti menyatakan benar (informan),

4. Competent Insider, kemampuan peneliti.

Muhadjir (1998: 37) menjelaskan bahwa “penelitian kualitatif

mengejar kebenaran lewat ditemukannya sumber terpercaya sehingga hal

yang hakiki, intrinsic, dan esensial dapat ditemukan”. Sedangkan Moleong

(1999: 188) mengemukakan bahwa “pengujian keabsahan data didasarkan

atas kriteria: derajat kepercayaan (kredibilitas), keteralihan, ketergantungan

dan kepastian”. Menurut Sugiyono (2005: 127) setidaknya ada 3 bentuk

triangulasi, yaitu :

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber dapat dilakukan dengan mengecek data yang

sudah diperoleh dari berbagai sumber.Data dari berbagai sumber tersebut

kemudian dipilah dan dipilih dalam bentu tabel matriks. Data dari sumber

yang berbeda dideskripsikan, dikatagorisasikan, mana pandangan yang

sama, berbeda dan mana yang lebih spesifik.

Page 63: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

46

2. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik dapat dilakukan dengan melakukan cek data dari

berbagai macam teknik pengumpulan data.Missal dengan menggunakan

teknik wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi.Data dari ketiga

teknik tersebut dibandingkan adakah konsistensi, jika berbeda dijadikan

catatan dan dilakukan pengecekan selanjutnya mengapa data bisa berbeda.

3. Triangulasi Waktu

Triangulasi data dalam waktu tertentu juga memiliki pengaruh

yang besar terhadap kredibilitas data.Oleh Karena itu memperoleh data

dalam waktu dan situasi yang berbeda perlu dilakukan. Triangulasi dapat

dilakukan pada pagi, siang, dan malam hari dari sumber yang sama. Atau

dari satu hari ke hari yang lain, dari minggu ke minggu yang berbeda atau

bahkan dari bulan ke bulan yang lain. Dari waktu ke waktu tersebut

apakah data tersebut berubah – ubah atau menuju konsistensi.Maka

konsistensi data merupkan hal yang dituju dalam triangulasi ini.

Dalam penelitian ini, peneleliti menggunakan bentuk triangulasi

sumber dan triangulasi teknik.Selain menggunakan triangulasi sumber dan

triangulasi teknik dalam mengumpulkan data, peneliti juga mengadakan

memberchek. Memberchek adalah proses pengecekan data yang diperoleh

untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh peneliti kepada pemberi

data. Tujuan memberchek adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang

diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data.

(Sugiyono,2009)

Page 64: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

47

3.8 Jadwal Penelitian

No. Keterangan

Okt 2

014

Nov

Des

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Jul

Agust

Ok t 2

015

1 Pengajuan Judul

2 Observasi Awal

3 Penyusunan Proposal

4 Diskusi Proposal

5 Seminar Proposal

6 Observasi Lapangan

7

Penyusunan Hasil

Penelitian

8 Sidang Skripsi

Page 65: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

48

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1 Deskripsi Wilayah Kota Administrasi Jakarta Barat

Kota Administrasi Jakarta Barat merupakan bagian dari Provinsi DKI

Jakarta yang memiliki 8 kecamatan, yaitu :

Tabel 4.1

Daftar Nama Kecamatan dan Luas Wilayah Kota Administrasi Jakarta

Barat

No. Kecamatan Luas Wilayah

(Km2)

1 Kembangan 24,16

2 Kebon Jeruk 17,98

3 Palmerah 7,51

4 Grogol Petamburan 9,99

5 Tambora 5,40

6 Taman Sari 7,73

7 Cengkareng 26,54

8 Kalideres 30,23

Jumlah/Total 129,54

Sumber Data: Bps.Jakarta.go.id, 2015

Page 66: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

49

Kecamatan Kalideres yang memiliki wilayah paling luas yaitu 30,23 Km2

memiliki letak geografis, yaitu sebagai berikut :

1. Sebelah Utara : Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara dan

Desa Benda, Kotamadya Tangerang, Banten.

2. Sebelah Timur : Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat

3. Sebelah Selatan : Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat dan

Kecamatan Cipondoh, Kotamadya Tangerang,

Banten.

4. Sebelah Barat : Kecamatan Batu Ceper, Kotamadya Tangerang,

Banten.

Kecamatan Kalideres, Kota Administrasi Jakarta Barat memiliki 5

Kelurahan, yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.2

Daftar Nama Kelurahan dan Luas Wilayah di Kecamatan Kalideres

No. Kelurahan Luas Wilayah (Km2)

1 Semanan 5,98

2 Kalideres 5,71

3 Pegadungan 8,67

4 Tegal Alur 4,97

5 Kamal 4,90

Jumlah 30,23

Sumber : Kalideres dalam angka, 2014.

Page 67: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

50

Adapun batas – batas wilayah Kelurahan Semanan, Kecamatan

Kalideres, Kota Administrasi Jakarta Barat adalah :

1. Sebelah Utara : Sungai Cisadane (Mookevart) / Kelurahan

Kalideres

2. Sebelah Timur : Kelurahan Duri Kosambi

3. Sebelah Selatan : Kelurahan Cipondoh Makmur dan Kelurahan

Ketapang Tangerang

4. Sebelah Barat : Kelurahan Poris Gaga Kecamatan Batu Ceper

Tangerang

4.1.2 Gambaran Umum Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan

Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Barat

Berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 68 Tahun 2009

Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil,

Menengah dan Perdagangan, Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan

Perdagangan merupakan unit kerja Dinas pada Kota Administrasi.Suku Dinas

Kota Administrasi dipimpin oleh seorang Kepala Suku Dinas yang secara

teknis dan administrasi berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab

kepada Kepala Dinas, serta secara operasional berkedudukan di bawah dan

bertanggung jawab kepada walikota.

Page 68: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

51

4.1.2.1 Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi Suku Dinas Koperasi,

UMKM, dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Barat

Suku Dinas Kota Administrasi mempunyai tugas melaksanakan

pelayanan, pembinaan, perlindungan, dan pengembangan koperasi, UMKM,

dan perdagangan serta perpasaran di Kota Administrasi. Untuk melaksanakan

tugas tersebut, Suku Dinas Kota Administrasi mempunyai fungsi :

1. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen

Pelaksanaan Anggaran (DPA),

2. Pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas,

3. Pelaksanaan pelayanan bimbingan teknis, konsultasi, fasilitasi,

monitoring, dan evaluasi usaha koperasi, UMKM, dan usaha

perdagangan,

4. Pelaksanaan upaya perlindungan terhadap usaha koperasi, usaha mikro,

usaha kecil, dan usaha menengah,

5. Pelaksanaan kegiatan pengembangan usaha koperasi, usaha mikro,

usaha kecil, usaha menengah dan usaha perdagangan,

6. Pelayanan, pengendalian, dan evaluasi perizinan/ standarisasi/

rekomendasi/ labelisasi/ dokumen hukum terhadap koperasi, usaha

mikro, usaha kecil, usaha menengah dan usaha perdagangan,

7. Penyediaan, penatausahaan, penggunaan, pemeliharaan, dan perawatan

prasarana dan sarana, pembinaan, perlindungan, dan pengembangan

usaha koperasi, usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah dan usaha

perdagangan,

Page 69: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

52

8. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian usaha koperasi, usaha

mikro, usaha kecil, usaha menengah dan usaha perdagangan serta

perpasaran swasta,

9. Pemungutan, penatausahaan, penyetoran, pelaporan, dan

pertanggungjawaban penerimaan retribusi koperasi, usaha mikro, usaha

kecil, dan usaha menengah, dan usaha perdangan serta perpasaran

swasta,

10. Penghimpunan, pengolahan,pemeliharaan penyajian, pengembangan,

dan pemanfaatan data dan informasi pengkoperasian, usaha mikro,

usaha kecil, dan usaha menengah,dan usaha perdagangan, serta

perpasaran,

11. Pengelolaan kepegawaian, keuangan, dan barang Suku Dinas,

12. Penyediaan, penatausahaan, penggunaan, pemeliharaan dan perawatan

prasarana dan sarana kerja Suku Dinas,

13. Pelaksanaan kegiatan kerumahtanggaan dan ketatausahaan Suku Dinas,

14. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pengkoperasian, usaha

mikro, usaha kecil, usaha menengah dan usaha perdagangan dan usaha

perpasaran yang terkait dengan tugas dan fungsi Suku Dinas

15. Penyiapan bahan laporan Dinas dan Kota Administrasi yang terkait

dengan tugas dan fungsi Suku Dinas, dan

16. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Suku

Dinas.

Page 70: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

53

Adapun Struktur organisasi di Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan

Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Barat adalah sebagai berikut :

1. Kepala Suku Dinas,

2. Kepala Subbagian Tata Usaha,

3. Kepala Seksi Koperasi,

4. Kepala Seksi UMKM,

5. Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri,

6. Kepala Seksi Perdagangan Luar Negeri,

7. Subkelompok Jabatan Fungsional.

Page 71: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

54

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan

Kota Administrasi Jakarta Barat

(Sumber : Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kota Administrasi

Jakarta Barat, 2015)

4.2 Deskripsi Data

4.2.1 Deskripsi Data Penelitian

Data yang disajikan di dalam deskripsi data telah melalui proses

reduksi. Deskripsi dalam penelitian kulitatif ini merupakan data mentah yang

diolah melalui teknik analisis data yang relevan.Penelitian kualitatif deskriptif

ini menggunakan Teori Pemberdayaan yang dikemukakan oleh Suharto.

Kepala Suku Dinas Koperasi, UMKM, dang Perdagangan Kota Administrasi

Jakarta Barat

Kepala Seksi Koperasi

Kepala Seksi UMKM

Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri

Kepala Seksi Perdagangan Luar Negeri

Subbagian Tata Usaha

Subkelompok Jabatan Fungsional

Page 72: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

55

Berdasarkan teknik analisis data kualitatif dengan konsep yang

diberikan oleh Miles dan Huberman, data-data tersebut dianalisis selama

proses penelitian berlangsung. Data yang diperoleh dari hasil penelitian

lapangan melalui: wawancara, dokumentasi maupun observasi dilakukan

reduksi untuk mencari tema dan polanya dan diberikan kode-kode pada aspek

tertentu berdasarkan jawaban-jawaban yang sama dan berkitan dengan

pembahasan masalah penelitian serta dilakukan kategorisasi. Dalam

penyusunan jawaban penelitian, peneliti memberikan kode pada beberapa

aspek, yaitu :

1. Kode A sampai E menandakan indikator pertanyaan

2. Kode Q1,2,3 menandakan daftar pertanyaan

3. Kode I1-I4 menandakan daftar urutan informan

4.2.2 Deskripsi Informan Pelenitian

Informan dalam penelitian ini merupakan seluruh stakeholders yang

terkait dengan Pemberdayaan UMKM Oleh Suku Dinas Koperasi, UMKM,

dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Barat.

Page 73: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

56

Tabel 4.3

Daftar Informan Penelitian

Sumber : Peneliti, 2015

4.3 Penyajian Data

Pembahasan dalam penelitian ini menggunakan Teori Pemberdayaan,

dimana dalam pemberdayaan ini, peran pemerintah sebagai salah satu agen

pemberdayaan sangat diperlukan dalam melakukan proses – proses

pemberdayaan, hal tersebut yang menjadi bahan peneliti di lapangan dalam

melakukan penelitian yang berjudul Pemberdayaan UMKM Oleh Suku Dinas

Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Barat.

4.3.1 Pemungkinan

Pemungkinan yaitu menciptakan suasana atau iklim yang

memungkinkan potensi masyarakat berkembang secara optimal. Dalam

strategi pemberdayaan, pemungkinan menjadi elemen utama yang sangat

No. Kode Nama Informan Status Informan

1 I1.1 Bapak Prasetyo

Produsen Tempe dan Tahu Primkopti

Swakerta Semanan, Kalideres,

Jakarta Bara

2 I1.2 Ibu Narti

3 I1.3 Bapak Suhari

4 I1.4 Bapak Imam Khairudin

5 I1.5

Bapak Agung

Faturahman

6 I1.6 Bapak Wahidin

7 I2 Bapak Handoko Sekretaris PRIMKOPTI Swakerta

8 I3.1 Bapak Muchtar Kepala Bagian Koperasi dan UMKM

9 I3.2 Bapak Dirman

Kepala Bagian Perdagangan Dalam

Negeri

Page 74: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

57

penting agar potensi – potensi masyarakat dapat dikembangkan dengan

optimal, maka suasana atau iklim harus dibangun oleh penggerak dari adanya

perubahan, dalam hal ini adalah Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan

Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Barat.

Pada Tahap ini, Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kota

Administrasi Jakarta Barat sangat berperan penting untuk menciptakan

suasana atau iklim yang memungkinkan potensi UMKM Tempe dan Tahu

berkembang dengan optimal melalui program – program yang dibuat sesuai

dengan Tugas Pokok dan Fungsi Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan

Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Barat, yaitu seperti yang disampaikan

oleh Bapak Muchtar (I3.1) sebagai Kepala Bagian Koperasi dan UMKM Kota

Administrasi Jakarta Barat,

“Proses pemungkinan yang membuat UMKM tempe dan tahu ini

berkembang, kita membuat program – program pelaku UMKM yaitu

Produsen tempe dan tahu, termasuk Koperasi dan anggota –

anggotanya. Program yang biasa dilakukan yaitu kegiatan bazar,

dimana kegiatan bazar ini produsen tempe dan tahu semakin kreatif

dalam memasarkan produk mereka, kalau mau laku di bazar ini tentu

mereka harus memiliki kemasan yang baik, label merk, atau

dikreasikan menjadi makanan yang bukan sekedar tempe atau tahu,

misalnya keripik temped an sebagainya.” (Sumber : Wawancara

dengan Bapak Muchtar, 2015 di Kantor Suku Dinas Koperasi, UMKM,

dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Barat)

Pernyataan Bapak Muchtar (I3.1) diperkuat dengan pernyataan Bapak

Handoko (I2) yaitu,

“Kita pernah mengikuti acara bazar yang diselenggarakan oleh Sudin,

saya kebetulan juga punya produk olahan dari tempe, dibuat keripik

tempe, ada kemasan dan label merk, sehingga bisa laku di pasar, kan

kita juga dituntut untuk berinovasi, tapi rata – rata produsen disini

Page 75: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

58

hanya membuat tempe yang dibungkus daun atau plastik, kalau untuk

pembuatan keripik ada sendiri lagi, biasanya mereka hanya jadi

penyuplay tempe” (Sumber : Wawancara dengan Bapak Handoko,

2015 di PRIMKOPTI Swakerta, Semanan, Kalideres, Jakarta Barat)

Berdasarkan wawancara peneliti dengan Bapak Muchtar (I3.1) dan

Bapak Handoko (I2) bahwa pada tahap pemungkinan, Suku Dinas Koperasi,

UMKM, dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Barat telah membuat

dan melaksanakan program yang memungkinkan usaha berkembang, yaitu

adalah bazar. Namun saat peneliti menanyakan kepada salah satu produsen

tempe yaitu Ibu Narti (I1.2) sebagai objek dari adanya pelaksanaan bazar ini

apakah ikut berperan aktif untuk melakukan proses pemungkinan dalam

pengembangan usaha yang diadakan oleh Sudin KUMKMP Kota

Administrasi Jakarta Barat, mengemukakan pendapat yang berbeda yaitu,

“Saya pernah tau ada bazar, tapi ya saya gak ikut, biasanya cuma

anggota yang aktif aja di koperasi, lagian kalo saya cuma bikin tempe

aja udah, yang penting bisa dijual ke langganan” (Sumber:

Wawancara dengan Ibu Narti, 2015 di Komplek Kopti RT. 005)

Pernyataan Ibu Narti (I1.2) kemudian diperkuat dengan pernyataan Bapak

Agung Faturahman (I1.5), beliau mengatakan bahwa,

“Bazar mungkin hanya orang tertentu ya, kalau saya gak tau dan tidak

ikut acara – acara kayak gitu.” (Sumber: Wawancara dengan Bapak

Agung Faturahman, 2015 di Komplek Kopti No. 34, RT/RW : 003/011,

Semanan, Kalideres )

Terkait pernyataan Ibu Narti (I1.2) dan Bapak Agung Faturahman (I1.5),

diperkuat dengan pernyataan Bapak Suhari (I1.3) yaitu,

“Setau saya yang pernah menjadi pengurus koperasi, memang sering

yah ada bazar, acara promosi, dan lain – lain, dulu banyak yang minat,

bahkan tanpa diajak – ajak mereka mau, tapi sekarang sudah

Page 76: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

59

berkurang, jadi ya kalau ada bazar atau apa rata – rata males ikut”

(Sumber: Wawancara dengan Bapak Suhari, 2015 di Komplek Kopti

No. 11, RT/ RW: 009/011, Semanan, Kalideres, Jakarta Barat)

Berdasarkan wawancara tersebut, kemudian peneliti menanyakan

tentang hambatan Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan dalam

melaksanakan program pemungkinan dalam pengembangan usaha mikro,

kecil, dan menengah yaitu pada acara bazar tersebut kepada Bapak Muchtar

(I3.1), Beliau mengatakan bahwa,

“..tentang pelaksanaanya itu kita mudah yah karena sudah sejak lama

dilakukan, kendalanya ya itu cuma dari peserta, karena di dalam bazar

ini kan menuntut bagaimana mereka berinovasi agar saat dipamerkan

dalam bazar, produk mereka ini laku, atau bukan sekedar laku, tapi

ada peluang – peluang yang akan mereka dapatkan setelah itu,

misalnya menambah mitra usaha dengan perusahaan swasta dan

sebagainya.”(Sumber: Wawancara dengan Bapak Muchtar, 2015 di

Kantor Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kota

Administrasi Jakarta Barat)

Terkait dengan pernyataan hasil wawancara peneliti dengan

narasumber, dapat disimpulkan bahwa pada tahap pemungkinan, Suku Dinas

Koperasi, UMKM, dan Perdagangan telah melaksanakan program bazar yang

dapat membantu produsen tempe dan tahu berkembang yaitu dengan

menampilkan produk olahan yang sudah dibuat dengan label merk serta

dalam kemasan yang menarik sehingga memiliki nilai jual yang lebih tinggi,

namun produsen yang menjadi objek dari adanya kegiatan bazar yang

bertujuan untuk mengembangkan usaha mereka justru tidak berperan aktif

dalam kegiatan tersebut.

Page 77: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

60

Selain pengadaan program promosi seperti bazar yang memungkinkan

potensi masyarakat berkembang, Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan

Perdagangan memberikan kemudahan akses usaha produsen tempe dan tahu

juga diperlukan untuk perkembangan usahanya, yaitu seperti yang dikatakan

oleh Bapak Muchtar (I3.1)

“saat sekarang ini tidak sulit untuk mendirikan usaha ya khususnya

untuk produsen tempe dan tahu, rata – rata mereka yang tinggal di

komplek itu tertarik untuk usaha kan, mereka datang untuk meminta

izin usaha, mengelola bahan baku kedelai menjadi tempe atau tahu,

maka kita mengeluarkan perizinan usaha, sekarang ini mengurus Surat

Izin Usaha Perdagangan (SIUP) ditangani di Pelayanan Terpadu Satu

Pintu (PTSP) dan itu gratis tanpa dipungut biaya apapun, usaha jual

kedelai import pun sekarang mudah, sudah pasar bebas sekarang,

kalau mereka punya modal mereka bisa mengembangkan usahanya

dengan menjual kedelai impor, tidak lagi sulit atau melewati prosedur

yang rumit.”(Sumber : Wawancara dengan Bapak Muchtar, 2015 di

Kantor Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kota

Administrasi Jakarta Barat)

Pernyataan Bapak Muchtar (I3.1) tersebut diperkuat dengan pernyataan Bapak

Wahidin (I1.6) yaitu,

“izin usaha sekarang lebih mudah, kalau kita dari dulu memang udah

punya dan dikasih, tapi kemarin juga ada temen urus izin usaha itu

mudah, gak dipersulit lagi terus gratis.” (Sumber: Wawancara dengan

Bapak Wahidin, 2015, di Kampung Gaga RT 001/03 Semanan,

Kalideres Jakarta Barat)

Sependapat dengan Bapak Wahidin (I1.6), Bapak Imam Khairudin (I1.4)

menyatakan bahwa,

“kalau izin usaha sekarang gampang ke walikota aja urus di PTSP

sekarang, kalau dulu langsung ke SUDIN KUMKMP, gratis.” (Sumber:

Wawancara dengan Bapak Imam Khairudin, 2015 di Komplek KOPTI

No.18, RT/RW :001/011 Semanan, Kalideres, Jakarta Barat )

Page 78: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

61

Berdasarkan pernyataan hasil wawancara tersebut, terkait kemudahan akses

usaha dapat disimpulkan bahwa untuk mendirikan usaha, dan mengurus Surat

Izin Usaha Perdagangan (SIUP) tidak dipersulit dan gratis.

4.3.2 Penguatan

Tahap kedua dari strategi pemberdayaan yaitu Penguatan.Penguatan

yaitu memperkuat pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki masyarakat

dalam memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhan – kebutuhannya.

Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kota Administrasi

Jakarta Barat sebagai pembina dari adanya koperasi dan segala kegiatan

usaha di wilayah Jakarta Barat memiliki peranan penting dalam memberikan

sarana dan prasarana kepada koperasi maupun produsen untuk masalah

permodalan dalam pengembangan usaha, berikut pernyataan Bapak Muchtar

(I3.1),

“Sarana untuk masalah permodalan koperasi maupun produsen, kami

sebagai pembina memfasilitasi untuk bekerjasama dengan lembaga

keuangan atau perbankan, kalau di Jakarta biasanya Bank DKI ya

yang bekerjasama dengan pemerintah secara langsung, ada juga LPDB

(Lembaga Pengelola Dana Bergulir), LPDB ini dari Kementerian

Koperasi dan UKM RI. Nah, untuk PRIMKOPTI Swakerta ini mereka

sudah mendapatkan akses kesana, dapat dari LPDB, untuk kreditnya

lancar, tapi kita sering juga dikirimi surat kalau mereka telat untuk

bayar kredit, biasanya suka dianggap dana hibah kalau ada bantuan

dari Negara atau lembaga keuangan lain, tapi untuk kredit LPDB,

sejauh ini masih dikatakan sehat.” (Sumber: Wawancara dengan

Bapak Muchtar, 2015 di Suku Dinas, Koperasi, UMKM, dan

Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Barat)

Permasalahan Permodalan juga disampaikan oleh Bapak Handoko (I2), yaitu

Page 79: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

62

“LPDB itu kami dapat dari Kementerian Koperasi dan UKM RI

melalui Sudin KUMKMP Jakarta Barat, karena Sudin sebagai pembina

memberikan akses untuk mendapatkan modal itu dan sudah lama ya

kita dapat modal itu, kemudian digunakan untuk kegiatan usaha

koperasi.”(Sumber: Wawancara dengan Bapak Handoko, 2015 di

PRIMKOPTI Swakerta Semanan, Kalideres, Jakarta Barat)

Namun, ketika peneliti menanyakan kepada produsen tempe dan tahu tentang

masalah modal, apakah modal sendiri atau dapat dari bank, koperasi atau

lembaga keuangan lain? Ibu Narti (I1.2) memberikan komentar masalah

permodalan yaitu,

“Kalau masalah modal buat bikin usaha ini modal sendiri, gak ada

dari pemerintah, bank, atau koperasi, saya tidak tau kalau masalah

itu.Kalau saya ya modal sendiri.” (Sumber: Wawancara dengan Ibu

Narti,2015 di Komplek Kopti RT 005, Semanan, Kalideres, Jakarta

Barat)

Hal senada juga dikatakan oleh Bapak Wahidin (I1.6), yaitu,

“Modal sendiri, semuanya sendiri.Kalau yang dapet modal itu

biasanya punya aksesnya sendiri, kan koperasi udah gak ada simpan

pinjam.” (Sumber : Wawancara dengan Bapak Wahidin, 2015 di

Kampung Gaga,RT/RW: 001/03, Semanan, Kalideres)

Begitupun dengan pernyataan Bapak Suhari (I1.3) selaku produsen tempe dan

mantan pengurus PRIMKOPTI Swakerta yang mendukung pernyataan Ibu

Narti (I1.2) dan Bapak Wahidin (I1.6) yaitu,

“Rata – rata produsen disini punya modal sendiri, kalaupun ada yang

dapat modal dari bank itu karena inisiatif sendiri, nah LPDB itu

didapatkan sudah lama dari Kementerian Koperasi dan UKM melalui

rekomendasi Sudin KUMKMP Jakarta Barat selaku pembina, LPDB ini

digunakan untuk usaha – usaha koperasi, misalnya dulu itu kita kan

belum punya tanah, tanah ini belum jadi hak milik, komplek ini masih

punya pemerintah dulu, tapi sekarang kita udah punya sertifikat hak

milik ini masing – masing, terus ada juga kontrakan itu dipake buat

dapur umum, kalau orang yang baru usaha, masih kecil – kecilan dan

belum punya dapur sendiri , itu ada sewanya. Terus kios juga buat

dagang itu disewain sebagai bentuk usaha koperasi, dan bentuk lainnya

kan ada usaha jual kedelai dari koperasi dan simpan pinjam, tapi untuk

Page 80: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

63

simpan pinjam semenjak tahun kemarin sudah gak berjalan.”(Sumber:

Bapak Suhari, 2015 di Komplek Kopti No. 11, RT/RW: 009/011,

Semanan, Kalideres, Jakarta Barat)

Selain masalah permodalan untuk penguatan usaha dalam memecahkan

masalah dalam memenuhi kebutuhan – kebutuhannya, tentu dibutuhkan juga

pemecahan masalah dalam hal pengetahuan terutama dalam masalah

perdagangan yaitu strategi pemasaran produk, Suku Dinas Koperasi, UMKM,

dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Barat sebagai pembina

mempunyai peran penting dalam pengembangan pengetahuan produsen

tempe dan tahu agar dapat bersaing dan memiliki pasar yang lebih luas,

seperti wawancara peneliti dengan Bapak Muchtar (I3.1) yaitu,

“Masalah pembinaan dan pengembangan dalam hal produk, maupun

pemasarannya ini Sudin melaksanakan program pelatihan melalui

diklat yang lebih teknis yah, membekali dengan ilmu misalnya untuk

koperasi itu bagaimana sih meningkatkan keanggotaan dan keaktifan

anggota di koperasi, bagaimana mengelola koperasi yang baik, mulai

dari manajemen keuangan, manajemen sumber daya manusianya,

menciptakan iklim usaha yang kondusif, dan untuk UMKM nya itu juga

ada diklatnya tentang bagaimana mengelola keuangan usaha,

pemasaran yang baik dengan kemasan yang baik, dan pengembangan

usaha yang tidak sekedar menjual tempe dan tahu yang bentuknya

hanya itu, misalnya kan bisa dibuat keripik tempe, kembang tahu dan

sebagainya, maka kemasannya pun harus baik. Nah kira – kira melalui

diklat itu, kami memberikan pengetahuan, kalau masalah takaran –

takaran kedelai , berapa kilogram bisa jadi tempe berapa itu saya rasa

mereka sudah lebih jago yah, paling itu aja kalau masalah diklat atau

pembinaannya, karena dunia usaha ini kan terus berkembang dan

menuntut yang lebih baik, kalau masalah market atau pasar mereka ini

sudah dikatakan mandiri, rata – rata sudah punya langganan dan

pasar sendiri.” (Sumber: Wawancara dengan Bapak Muchtar , 2015 di

Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kota Administrasi

Jakarta Barat)

Page 81: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

64

Pernyataan Bapak Muchtar pun diperkuat dengan pernyataan Bapak Handoko

(I2) yaitu,

“Pembinaan itu masih dilakukan sampai saat ini, komunikasi antara

koperasi dan sudin terus berjalan untuk persoalan – persoalan

keuangan, perdagangan, pengembangan usaha juga, diklat, dan bazar.

Dari acara – acara itu kita bisa dapat pengetahuan dari Sudin

UMKMP sebagai pembina kita mengelola usaha ini, lebih ke urusan

pengelolaan usaha, kalau masalah pasar, udah punya langganan, dan

kadang tanpa ditawarin, orang yang mau jual tempe atau tahu pasti

dateng kesini karena udah tau komplek ini pusatnya tempe dan tahu”

(Sumber: Wawancara dengan Bapak Handoko, 2015 di PRIMKOPTI

Swakerta, Semanan, Kalideres, Jakarta Barat)

Pernyataan tersebut juga dibenarkan oleh Bapak Agung Faturahman (I1.5)

yaitu,

“ya, kalau diklat itu suka ada dari dulu, tapi sekarang jarang banyak

yang ikut, soalnya pagi kita dagang, siangnya sampe sore bikin tempe,

sibuk jadinya. Kalau saya cuma tau bikin tempe aja untuk penjualan

bapak saya sudah punya langganan dari dulu ke warteg sama pasar,

ada juga kios makanan kayak tempe mendoan itu kita khusus bikin

tempenya.” (Sumber: Wawancara dengan Bapak Agung Faturahman,

2015 di Komp. KOPTI No. 34, RT/RW: 003/011 Semanan, Kalideres,

Jakarta Barat)

Hal senada pun disampaikan oleh dan Bapak Suhari (I1.3) yaitu,

“Diklat ada sampai sekarang, kita juga masih suka ikut, yang sekarang

ini diklatnya lebih kepada penggunaan alat modern buat bikin tempe

dan tahu, misalnya yang dulu perebusannya pakai kayu diganti gas,

tapi disini rata – rata masih pake kayu, terus pakai alat buat kelupasin

kulit kacang juga sekarang lebih gampang dan itu ada pemberitahuan

dari Sudin UMKMP, supaya hemat, cepat, dan tetap berkualitas.

Menurut saya, diklat itu penting yah biar usaha kita juga makin maju,

tapi orang disini susah diajak majunya, kadang yang diajak banyak,

yang ikut mah ya anggota koperasi aja, jadi ya gitu masih ada yang

pake kayu buat rebus kacang, dan kalau pasar itu ya udah tetap sih kita

punya pasar sendiri, saya juga sampai ke tegal alur sampai ke daerah

kota juga nawarin tempe, jadi itu urusan usaha sendiri, kalau Sudin

lebih kepada pengembangan usaha dengan kemasan yang baik, tapi ya

saya rasa kita ini tempe dibungkus daun atau plastik juga

Page 82: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

65

laku.”(Sumber: Wawancara dengan Bapak Suheri, 2015 di Komplek

KOPTI No. 11, RT/RW: 009/011, Semanan, Kalideres, Jakarta Barat)

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam

tahap penguatan, Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kota

Administrasi Jakarta Barat memberikan sarana dan akses kepada koperasi

untuk memperoleh modal dalam mengembangkan usahanya, namun masalah

permodalan dikelola oleh koperasi untuk menjalankan usahanya, sehingga

produsen tempe dan tahu ini justru menggunakan modal sendiri untuk

usahanya, selain menguatkan koperasi dan UMKM dengan mengatasi

permasalahan permodalan, Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan

juga memberikan pengetahuan dan pelatihan melalui diklat untuk

pengembangan dan pemasaran produk, tetapi produsen tempe dan tahu

kurang berminat terhadap penyelenggaraan program tersebut.

4.3.3 Perlindungan

Tahap ketiga dari adanya pemberdayaan yaitu perlindungan, dimana

pemberdayaan harus diarahkan kepada penghapusan segala diskriminasi yang

tidak menguntungkan rakyat kecil.Pada tahap perlindungan ini, Suku Dinas

Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Barat

memiliki peranan penting dalam memberikan perlindungan sesuai dengan

salah satu tugas pokoknya yaitu melaksanakan perlindungan kepada koperasi

dan UMKM. Tahap ini menitik beratkan kepada peran SUDIN UMKMP

dalam memberikan akses keadilan, melindungi pengusaha kedelai selain

Page 83: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

66

koperasi pada permasalahan impor, dan mengatasi harga kedelai yang

fluktuatif, adapun wawancaranya yaitu sebagai berikut,

“Akses keadilan dalam upaya perlindungan kepada pengusaha kecil,

menengah, dan besar ya agar bersaing salah satunya dengan

pemberian modal kepada pengusaha kecil, mengikutsertakan mereka

sebagai anggota koperasi dulu yah, karena setiap produsen ini kan

seharusnya masuk dalam keanggotaan koperasi, supaya kita juga

mudah mendatanya dan kemudian selanjutnya dibina untuk menjadi

produsen yang besar, ada akses penambahan modal, dan sebagainya.

Sebenarnya itu kan permasalahan kita ini adalah keikutsertaan mereka

menjadi anggota koperasi ini justru menurun, kita ini kan

berkoordinasinya dengan koperasi sebagai organisasi dari produsen

tempe dan tahu itu kan, dan supaya mereka menjadi produsen yang

besar, mereka masuk sebagai anggota koperasi, dan tugas kita

membina koperasi serta anggota – anggotanya itu. Permasalahan –

permasalahan produsen kan bisa ditampung di koperasi, kemudian

koperasi berkomunikasi langsung dengan kita untuk mencari

solusinya.”(Sumber: Wawancara dengan Bapak Muchtar, 2015 di

Kantor SUDIN UMKMP Kota Administrasi Jakarta Barat)

Selain Akses keadilan kepada pengusaha kecil, menengah dan besar,

Suku Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta

Barat juga mempunyai tugas untuk melindungi pengusaha kedelai swasta dan

koperasi dalam penyediaan bahan baku kedelai serta memonitoring dan

mengevaluasi kegiatan perdagangan dalam negeri antara lain ketersediaan,

distribusi, mutu, harga dan persediaan barang, seperti hasil wawancara

peneliti dengan kepala bagian perdagangan dalam negeri yaitu,

“Permasalahan perlindungan terhadap pengusaha kedelai selain

koperasi dalam penyediaan bahan kedelai yang sekarang ini kan di

dunia perdagangan menganut pasar bebas, kita memberikan izin

kepada perorangan untuk menjadi importir termasuk kedelai, tapi

itupun dikendalikan dengan izin usaha, dan ini juga berhubungan

dengan harga kedelai yang fluktuatif akibat import, tugas kita ini setiap

hari mengecek harga bahan pokok seperti beras, gula, dan kedelai

termasuk kedalamnya, mau kedelai lokal atau import kita cek

harganya. Kemudian dijadikan laporan ke Dinas KUMKMP DKI

Page 84: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

67

Jakarta lalu sampai kepada Gubernur. Nah laporan ini sebagai kontrol

dari pemerintah untuk mengetahui harga bahan pokok di pasaran,

kalau misalnya harga kedelai naik, seperti yang pernah terjadi ya

sampai menembus harga 12.000 per kilogram, kita laporan supaya

Bulog mengeluarkan kedelai dengan harga yang murah, nah ini kan

secara otomatis menekan harga kedelai di pasaran.”(Sumber:

Wawancara dengan Bapak Dirman, 2015 di SUDIN KUMKMP Kota

Administrasi Jakarta Barat)

Pernyataan Bapak Dirman (I3.2) kemudian diperkuat dengan Bapak Suhari

(I1.3) sebagai Produsen Tempe dan mantan pengurus Primkopti Swakerta

yaitu,

“Kalau harga kedelai naik, biasanya ada subsidi dari pemerintah

melalui koperasi, harga kedelai lebih murah di koperasi, produsen juga

beli di koperasi, dan pengusaha kedelai lain biasanya ketika harga naik

berhenti dagang kedelai, karena tidak bisa menyeimbangkan harga

dari pemerintah, malah kadang kita jadi minjem modal sama mereka

itu untuk beli kedelai di koperasi. Jadi fungsi mereka selain jadi

pengusaha kedelai juga bisa dipinjamin uangnya. Kalau harga kedelai

lagi stabil begini, rata – rata kita ini tetap beli di pengusaha kedelai

bukan di koperasi, alasannya ya itu bisa ngambil dulu, padahal harga

kedelai koperasi dan pengusaha itu sama, kualitas juga sama kan

import juga, tapi kelebihannya kita bisa ambil dulu. Nah kalau ada

subsidi dari pemerintah barulah kita beli di koperasi, jadi saya rasa

kalau sekarang koperasi ini perannya berkurang sebagai penyuplay

kedelai yah karena pengusaha sekarang maunya dimodalin dulu,

kadang juga kan harga di koperasi ini tinggi misalnya harga kedelai

sepuluh ribu per kilogram, harga di koperasi sebelas ribu per kilogram,

soalnya seribu ini kan untuk misalnya iuran anggota atau lainnya, tapi

buat produsen ya seribu itu lumayan buat beli ragi atau biaya produksi

lain kan, jadi menurut saya, sekarang ini koperasi perannya menurun,

tapi secara produsennya kita ini lebih mandiri, jadi kesannya kita tidak

lagi butuh koperasi, padahal koperasi ini dulu yang membuat kita bisa

punya komplek kopti ini, tapi sekarang justru koperasi seakan – akan

usahanya menurun”(Sumber: Wawancara dengan Bapak Suhari, 2015

di Komp. KOPTI No. 11, RT/RW: 009/011, Semanan, Kalideres,

Jakarta Barat)

Page 85: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

68

Pernyataan Bapak Suhari (I3.1) kemudian diperkuat oleh pernyataan

produsen tempe dan tahu yaitu Bapak Imam Khairudin (I1.4), ketika peneliti

menanyakan dimana produsen membeli kedelai untuk memproduksi tempe

dan tahu, mereka mengatakan bahwa,

“Kalau usaha sendiri kita beli kedelai di swasta, tapi saya juga kerja di

dapur umum itu kita beli di koperasi, tergantung juga soalnya harga

juga sama aja, kalau di swasta kita biasa ambil dulu kan udah kenal,

kalau di koperasi harus cash” (Sumber: Wawancara dengan Bapak

Imam Khairudin, 2015 di Komplek KOPTI No.18 RT/RW: 001/011,

Semanan, Kalideres, Jakarta Barat)

Hal senada juga dikatakan oleh Bapak Agung Faturahman (I1.5) yaitu,

“Saya beli kedelai ga di koperasi, kalau ada subsidi baru di koperasi.”

(Sumber: Wawancara dengan Bapak Agung Faturahman, 2015 di

Komplek KOPTI No.34, RT/RW: 003/011 Semanan, Kalideres, Jakarta

Barat)

Pernyataan Bapak Agung Faturahman (I1.5) didukung oleh pernyataan Bapak

Prasetyo (I1.1) yaitu,

“Nah, itu yang dikatakan Bapak saya, sekarang mah beli di swasta

soalnya bisa ngutang dulu, tapi koperasi juga masih jual, harga

sekarang sama kok, cuma yang ngebedain itu aja, bisa ambil

dulu.”(Sumber: Wawancara dengan Bapak Prasetyo, 2015 di Komplek

KOPTI No.11, RT/RW: 009/011, Semanan, Kalideres, Jakarta Barat)

Pernyataan tersebut pun diperkuat dengan pernyataan Bapak Handoko (I2)

yaitu,

“Ya, kita masih jual kedelai tapi ada juga produsen beli di pedagang

swasta, anggota juga masih banyak yang beli di koperasi, sekarang

bebas bisa beli di pedagang lain, bisa beli di koperasi, karena saat ini

koperasi bukan satu – satunya penyedia bahan baku kedelai, tapi tetap

koperasi sedia kedelai buat produksi.” (Sumber: Wawancara dengan

Bapak Handoko, 2015 di PRIMKOPTI Swakerta Semanan, Kalideres,

Jakarta Barat)

Page 86: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

69

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan

narasumber tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam masalah perlindungan

Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan telah bekerjasama dengan

PRIMKOPTI Swakerta yaitu sebagai organisasi dari produsen tempe dan tahu

di Semanan untuk memberikan perlindungan berupa penyaluran modal dan

pengendalian harga kedelai jika dalam suatu keadaan tertentu kedelai di pasar

mengalami kenaikan, yaitu dengan cara memberikan subsidi kedelai melalui

PRIMKOPTI Swakerta kemudian dijual dengan harga terjangkau dibawah

harga pasar.

4.3.4 Penyokongan

Tahap Pemberdayaan yang keempat adalah penyokongan yaitu

pemberdayaan harus mampu menyokong masyarakat agar tidak terjatuh

kedalam keadaan dan posisi yang semakin lemah dan terpinggirkan. Dalam

hal ini Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kota Administrasi

Jakarta Barat sebagai agen pemberdayaan memiliki peran dalam

meningkatkan jumlah anggota dan kualitas koperasi serta UMKM, selain itu

membantu koperasi dan UMKM dalam melakukan perdagangan lokal

ataupun regional. Adapun wawancara peneliti untuk mengetahui bagaimana

Sudin KUMKMP dalam memberikan penyokongan kepada koperasi dan

UMKM produsen tempe dan tahu di Semanan, Kalideres, Jakarta Barat yaitu,

“..untuk meningkatkan jumlah anggota untuk koperasi, tentu kita

melakukan hubungan yang baik dengan koperasi, bagaimana kita

mengelola koperasi agar para produsen ini masuk dan ikut serta dalam

keanggotaan koperasi, membina koperasi dengan penyuluhan

Page 87: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

70

bagaimana menjadikan koperasi yang unggul, agar produsen ini juga

mengetahui keunggulan menjadi anggota koperasi. Nah untuk

selanjutnya koperasi inilah yang menentukan pengelolaannya sendiri

sesuai dengan asas koperasi yang mandiri, dimana tidak ada yang bisa

mencampuri urusan rumah tangganya, hasil musyawarah ditentukan

dari rapat anggota. Kita cuma memberikan arahan bagaimana

seharusnya koperasi ini menjalankan fungsinya sebagai organisasi

produsen untuk kepentingan rumah tangganya, tidak menyulitkan

anggotanya, kalau ada simpan pinjam ini misalnya kita kasih arahan

koperasi yang sehat kemudian tidak menyulitkan anggotanya untuk

persoalan bunga, tapi untuk angka bunga yang diberikan ya itu kembali

lagi kepada keputusan rapat anggota, tidak lagi kita mencampuri

sampai persoalan itu.” (Sumber: Wawancara dengan Bapak Muchtar,

2015 di Sudin KUMKMP Kota Administrasi Jakarta Barat)

Pernyataan tersebut diperkuat dengan pernyataan Bapak Handoko (I2) yaitu,

“Sudin KUMKMP selaku pembina kita berhubungan secara baik,

secara rutin mereka melakukan pengontrolan perdagangan kita, ada

juga kita sampai ke luar kota untuk penyuluhan dan studi banding,

tujuannya agar kita semakin berkembang, keanggotaan kita bisa lagi

ditingkatkan dan pengelolaan koperasi ini berjalan dengan baik sesuai

dengan asas kekeluargaan koperasi dan sebagainya.”(Sumber:

Wawancara dengan Bapak Handoko, 2015 di PRIMKOPTI Swakerta

Semanan, Kalideres, Jakarta Barat)

Selain peningkatan terhadap kualitas koperasi, penyokongan juga

dilakukan dengan membantu koperasi dan produsen tempe dan tahu dalam

melakukan perdagangan kepada pasar lokal maupun regional, yaitu seperti

yang dikatakan oleh Bapak Muchtar (I3.1) sebagai berikut,

“Dan untuk persoalan bagaimana kita ini membantu mereka dalam

perdagangan lokal dan regional itu kita mengadakan bazar itu seperti

yang kita beritahukan sebagai salah satu alat untuk memasarkan

produk mereka, lalu ada juga studi banding ke luar kota, apalagi

KOPTI ini kan menjadi percontohan karena sudah memiliki komplek

sendiri, bus jurusan KOPTI – Pekalongan, serta dapur umum dan telah

memiliki IPAL (Instalasi Pembuangan Air Limbah) yang dibangun oleh

Dinas PU Tata Air DKI. Koperasi yang mempunyai akses kepada

LPDB itu berarti sudah baik, karena untuk mendapatkan LPDB ini

tidak mudah perlu juga di survey keuangan koperasi, kelembagaannya,

usahanya, modal yang mereka miliki, lalu cairlah dana tersebut

sebesar 500 juta rupiah yang dikelola dengan sistem syariah atau bagi

Page 88: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

71

hasil, misalnya dulu itu sistemnya 75 koperasi dan 25 pemerintah, ada

unsur – unsur politis juga di dalamnya kemudian diubah 90 koperasi

dan 10 pemerintah, tapi yah justru ini sangat baik untuk

menumbuhkembangkan koperasi dan UMKM nya.” (Sumber :

Wawancara dengan Bapak Muchtar, 2015 di Suku Dinas Koperasi,

UMKM, dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Barat)

Hasil wawancara peneliti dengan narasumber tersebut dapat disimpulkan

bahwa Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan selaku pembina

Koperasi dan UMKM melaksanakan program diklat dan studi banding untuk

pengembangan koperasi, program bazar untuk peningkatan kualitas produk

UMKM dan penyokongan terhadap perdagangan lokal dan regional, serta

pengontrolan harga dengan melakukan kegiatan operasi pasar yang dilakukan

setiap hari untuk mengetahui harga di pasar.

4.3.5 Pemeliharaan

Tahap akhir pemberdayaan yaitu tahap kelima adalah pemeliharaan

yaitu pemberdayaan harus mampu menjamin keselarasan dan keseimbangan

yang memungkinkan setiap orang memperoleh kesempatan berusaha. Dalam

hal ini membahas bagaimana Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan

Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Barat berperan dalam menjaga

keseimbangan pasar bagi produsen serta menciptakan situasi pemeliharaan

bagi koperasi maupun produsen untuk mengembangkan usahanya. Adapun

wawancara peneliti sebagai berikut,

“..untuk menjaga keseimbangan pasar ya kita melakukan survey setiap

hari ke pasar untuk mengetahui harga pasar dan dilaporkan setiap

harinya, untuk itu salah satunya menjaga keseimbangan pasar, harga

menentukan keseimbangan pasar, bahan baku tersedia, produksi

Page 89: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

72

lancar, perdagangan baik, tidak mahal dan langka, jadi produsen tetap

bisa memproduksi, pedagang dapat berjualan, pembeli dapat membeli

produknya dengan harga yang terjangkau.” (Sumber: Wawancara

dengan Bapak Dirman, 2015 di Sudin KUMKMP Kota Administrasi

Jakarta Barat)

Adapun pernyataan Bapak Muchtar (I3.1) mengenai situasi pemeliharaan

koperasi dan UMKM yang dilakukan yaitu,

“menciptakan situasi pemeliharaan koperasi dan UMKM dalam

mengembangkan usahanya itu ya kita melaksanakan kegiatan upaya

pengembangan UMKM mulai dari kelembangaan, permodalan,

manajemen, usaha, teknik, dan pemasaran, lebih kepada pembinaan

saja, dengan kegiatan rutin, kalau di perdagangan di pantau setiap

hari, kalau koperasi ini sesuai dengan program dan terbilang rutin

untuk pertemuan dalam membahas masalah – masalah serta program –

program yang sudah disebutkan tadi.”(Sumber: Wawancara dengan

Bapak Muchtar, 2105 di Sudin KUMKMP Kota Administrasi Jakarta

Barat)

Pernyataan tersebut diperkuat dengan pernyataan Bapak Handoko (I1.2) yaitu,

“sering ya kita pertemuan dengan Sudin, Kadin, karena kita dibina

untuk pengembangan usaha, penggunaan teknologi, kemitraan usaha,

sebulan 2 atau 1 kali , kadang sering juga tergantung program –

program yang dibuat.” (Sumber: Wawancara dengan Bapak Handoko,

2015 di PRIMKOPTI Swakerta Semanan, Kalideres, Jakarta Barat)

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti terkait

proses pemeliharaan dalam melakukan pemberdayaan yaitu Suku Dinas

Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Barat

melakukan program rutin untuk pembahasan mengenai pengembangan

koperasi dan UMKM, serta menciptakan situasi atau iklim yang kondusif bagi

masyarakat dengan pemantauan harga pasar yang dilakukan setiap hari.

Page 90: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

73

4.4 Pembahasan

4.4.1 Pemungkinan

Pemungkinan merupakan suatu tahapan dari adanya pemberdayaan,

dimana pada tahap pemungkinan ini agen pemberdayaan yaitu pemerintah,

organisasi, dan masyarakat itu sendiri menciptakan suasana atau iklim yang

memungkinkan potensi masyarakat berkembang secara optimal, serta mampu

membebaskan masyarakat dari sekarat – sekarat struktural dan kultural.

Dalam penelitian ini, berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh

peneliti, pemungkinan yang dilakukan oleh Suku Dinas Koperasi, UMKM,

dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Barat sebagai pembina koperasi

dan UMKM di wilayah Jakarta Barat, sesuai dengan Tugas pokok dan Fungsi

yang diatur dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 68 Tahun 2009

Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil,

Menengah dan Perdagangan telah membuat program – program yang

kemudian dilaksanakan dalam rangka mengembangkan potensi masyarakat.

Program – program yang mendukung kemudahan akses terhadap

pengembangan usaha UMKM (produsen tempe dan tahu) dan koperasi

sebagai penyedia bahan baku kedelai yaitu dengan cara melakukan bazar.

Bazar ini memberikan peluang kepada produsen tempe dan tahu untuk

mengembangkan usahanya, karena melalui program ini produsen dituntut

untuk berinovasi, yaitu menjual produk olahan mereka dengan sangat kreatif,

Page 91: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

74

misalnya menjual kripik tempe dengan label merk. Maka dengan itu, koperasi

yaitu Primkopti Swakerta sebagai organisasi dari produsen tempe dan tahu di

Semanan, Kalideres mengarahkan para produsen untuk mengikuti acara bazar

untuk mempromosikan produknya serta sebagai ajang untuk mengembangkan

usaha serta kemitraan usaha mereka, namun terdapat kendala dalam

penyelenggaraan bazar ini, yaitu produsen tempe dan tahu yang kurang

berminat untuk ikut serta dalam penyelenggaraan bazar tersebut, sehingga

yang mengikuti program tersebut hanya terbatas pada anggota koperasi dan

pengurus koperasi, padahal mereka mengetahui program bazar tersebut.

Berkurangnya minat produsen tempe dan tahu dalam mengikuti

program bazar ini menyulitkan pengembangan usahanya, karena melalui

program bazar yang menuntut adanya inovasi dari produk olahan selain

tempe dan tahu yang dibungkus dengan daun atau plastik yang kemudian

pemasarannya pun terbatas hanya di pasar tradisional, Suku Dinas Koperasi,

UMKM, dan Perdagangan mengharapkan dalam program bazar ini ada

peluang – peluang yang akan mereka dapatkan setelah acara bazar itu

berlangsung, yaitu bertambahnya kemitraan usaha dengan perusahaan swasta

dan sebagainya, sehingga mereka tidak hanya memproduksi bahan mentah

menjadi barang setengah jadi, namun dapat dijadikan barang jadi yang

memiliki nilai lebih tinggi dan dapat masuk dalam pasar modern.

Selain adanya program bazar yang memungkinkan usaha mikro, kecil,

dan menengah ini berkembang, kemudahan lain yang ditawarkan oleh Suku

Page 92: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

75

Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Barat

yaitu kemudahan izin usaha, karena hal ini sangat mendasar dari adanya

kegiatan usaha yang dilakukan oleh produsen tempe dan tahu dalam

menjalankan kegiatan produksi, yaitu mengelola bahan baku kedelai menjadi

tempe dan tahu. Kemudahan izin usaha saat ini sangat mudah yang ditangani

di Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kota Administrasi Jakarta Barat

tanpa dipungut biaya apapun.

Pada tahap pemungkinan, program yang dilaksanakan oleh Suku Dinas

Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Barat ini telah

terselenggara dengan baik, dengan harapan bahwa potensi produsen dapat

berkembang melalui program bazar yang secara tidak langsung dijadikan

ajang promosi dan ajang untuk memperluas mitra bagi produsen, namun

ajang yang diselenggarakan oleh SUDIN KUMKMP ini terkendala pada

kurangnya minat produsen tempe dan tahu untuk ikut serta dalam kegiatan

tersebut.

4.4.2 Penguatan

Tahap kedua dari Strategi Pemberdayaan menurut Suharto (2005) yaitu

tahap penguatan, dimana pada tahap penguatan ini, agen pemberdayaan

memperkuat pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki masyarakat dalam

memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhan – kebutuhannya, dan

menumbuhkembangkan kemampuan serta kepercayaan diri masyarakat untuk

menunjang kemandirian mereka.

Page 93: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

76

Dalam penelitian ini, Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan

Kota Administrasi Jakarta Barat sebagai agen pemberdayaan produsen tempe

dan tahu di Semanan, Kalideres memiliki peranan penting dalam memberikan

sarana dan prasarana baik kepada koperasi maupun produsen tempe dan tahu

untuk masalah permodalan dalam pengembangan UMKM -nya, yaitu SUDIN

KUMKMP memfasilitasi untuk bekerjasama dengan lembaga keuangan atau

perbankan, misalnya dengan Bank DKI, serta LPDB (Lembaga pengelola

Dana Bergulir) yang diperoleh dari Kementerian Koperasi dan UKM

Republik Indonesia.

Primkopti Swakerta sebagai organisasi produsen tempe dan tahu di

Semanan, Kalideres telah mendapatkan permodalan dari LPDB yaitu sebesar

500.000.000 (Lima Ratus Juta Rupiah) yang dikelola dengan sistem bagi hasil

untuk menjalankan kegiatan usaha koperasi. Meskipun telah mendapatkan

dana bergulir tersebut, produsen tempe dan tahu mengaku bahwa selama ini

mereka menjalankan usahanya dengan modal pribadi, dan untuk dana simpan

pinjam sudah tidak berjalan selama 1 tahun terakhir, berdasarkan dari hasil

wawancara peneliti dengan Alm. Bapak Suharto selaku ketua Primkopti

Swakerta periode 2010 – 2015, produsen tempe dan tahu kurang antusias

dengan program simpan pinjam, sehingga koperasi tidak lagi menjalankan

kegiatan simpan pinjam, koperasi hanya menjalankan kegiatan dagang

kedelai dan sewa kios.

Page 94: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

77

Pada masalah permodalan ini, Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan

Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Barat telah menjalankan tugasnya

sebagai pembina dan fasilitator yang menjembatani Primkopti Swakerta

sebagai organisasi produsen tempe dan tahu memperoleh akses terhadap

lembaga keuangan dan sudah berjalan sejak lama, sehingga dapat dikatakan

produsen tempe dan tahu ini sudah mandiri, dilihat secara individu yaitu

mereka yang menggunakan modal sendiri untuk menjalankan usaha dan

dilihat secara organisasi produsen yaitu Primkopti Swakerta yang telah

mendapatkan akses modal dari Kementerian Koperasi dan UKM RI untuk

menjalankan kegiatan usaha koperasi.

Pada tahap penguatan, selain masalah akses permodalan yang menjadi

tugas SUDIN KUMKMP sebagai pembina, yaitu pada permasalahan

pembinaan startegi marketing produk tempe dan tahu, yaitu SUDIN

KUMKMP melaksanakan program pelatihan melalui diklat dengan

membekali ilmu kepada koperasi sebagai organisasi produsen tempe dan tahu

yang memiliki misi mensejahterakan anggota pengrajin tempe dan tahu pada

khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun

perekonomian nasional dan memperkokoh ketahanan pangan dengan

menyelenggarakan perekonomian rakyat atau kerakyatan, maka dengan itu

diperlukan pembinaan dala bentuk pengetahuan untuk meningkatkan

keanggotaan dan keaktifan anggota koperasi dalam kegiatan yang

memungkinkan perkembangan usaha, mengelola koperasi yang baik dengan

manajemen sumber daya manusia dan manajemen keuangan yang baik.

Page 95: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

78

Pembinaan dilakukan bukan hanya kepada koperasi sebagai organisasi

produsen, namun juga dilakukan kepada UMKM itu sendiri, diklat yang

dilakukan berupa pengetahuan penggunaan alat yang modern dalam

memproduksi tempe dan tahu yaitu yang dahulunya menggunakan kayu untuk

merebus kedelai, saat ini menggunakan gas, selain itu juga pengelupasan kulit

kedelai dengan menggunakan alat yang lebih mempercepat proses

pengelupasan kulit kedelai dibandingkan harus dicuci dan direbus berkali –

kali agar kulit terlepas dari kacang kedelai.

Pada tahap pembinaan ini dilakukan secara berkelanjutan dan rutin

agar pengetahuan produsen tempe dan tahu bertambah dalam melakukan

kegiatan produksi, namun untuk masalah pemasaran produk, produsen telah

memiliki langganan dan pasar sendiri, sehingga SUDIN KUMKMP

memberikan kebebasan dalam hal pemasaran produk, yang dilakukan oleh

SUDIN UMKMP terbatas pada pembinaan dalam hal pengetahuan strategi

marketing saja.

Pada strategi pemberdayaan yaitu tahap penguatan, Suku Dinas

Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Barat telah

memjalankan perannya sebagai pembina , yaitu dengan membuat program

diklat, diklat ini meliputi pembinaan kepada koperasi dan UMKM dengan

bentuk pembekalan pengetahuan untuk menumbuhkembangkan usaha,

menghemat biaya produksi, penggunaan alat atau teknologi yang lebih

modern, dan pembekalan pengetahuan tentang manajemen keuangan yang

Page 96: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

79

baik, serta manajemen pemasaran yang baik yaitu dengan memperhatikan

kemasan yang baik dan cara melakukan pengembangan usaha dengan

berinovasi. Pembinaan ini dianggap sangat penting terutama pada penguatan

pengetahuan kepada koperasi dan UMKM itu sendiri, karena dalam dunia

usaha dituntut untuk terus berinovasi dan terus berkembang sehingga produk

– produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.

4.4.3 Perlindungan

Tahap ketiga dari strategi pemberdayaan adalah

perlindungan.Perlindungan yang dimaksud adalah pemberdayaan harus

diarahkan kepada penghapusan segala bentuk diskriminasi yang tidak

menguntungkan rakyat kecil.

Pada tahap perlindungan, indikator yang sangat penting untuk

mengarahkan penghapusan segala bentuk diskriminasi yang memihak adalah

adanya pemberdayaan oleh Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan

sebagai pembina memberikan akses – akses keadilan untuk produsen tempe

dan tahu dalam perkembangan usaha, serta melindungi pengusaha kedelai

milik swasta untuk memperoleh perlindungan sebagai pemasok kedelai

impor.

Pemberian akses – akses keadilan untuk produsen tempe dan tahu di

Semanan, yaitu dengan adanya Primkopti Swakerta sebagai wadah untuk

menciptakan situasi yang kondusif, keikutsertaan produsen tempe dan tahu

menjadi anggota koperasi sebenarnya membantu mereka dalam memperoleh

Page 97: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

80

perlindungan, dimana Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan

melaksanakan pembinaan kepada koperasi yang didalamnya disertakan juga

anggota – anggota koperasi. Primkopti Swakerta sebagai wadah produsen

tempe dan tahu di wilayah Semanan ini dapat menampung aspirasi – aspirasi

dalam perkembangan usaha, menjalankan kegiatan usaha bersama dan

melindungi produsen dari segala bentuk diskriminasi dalam era pasar global,

dimana koperasi bukan lagi satu – satunya penyedia bahan baku kedelai. Jika

terjadi kenaikan harga, pemerintah melalui koperasi menyalurkan kedelai

murah agar produsen tetap dapat melakukan kegiatan produksi.

Permasalahan yang paling mendasar dari adanya upaya perlindungan ini

adalah keikutsertaan produsen menjadi anggota, dimana berdasarkan data

yang diperoleh peneliti bahwa dari 1.417 jumlah pengrajin atau produsen

tempe dan tahu, yang telah menjadi anggota sebanyak 735 orang, sedangkan

sebanyak 682 orang masih berstatus calon anggota koperasi. Jika

keanggotaan koperasi dapat dimaksimalkan, tentu untuk mencapai

kesejahteraan produsen itu sendiri menjadi lebih mudah, karena peran Suku

Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan dalam hal ini hanya

menggerakkan perlindungan dengan cara pemberian akses modal dan

pengendalian terhadap harga pasar serta pengontrolan terhadap jalannya

usaha melalui Primkopti Swakerta yang menaungi produsen tempe dan tahu

di wilayah Semanan.

Page 98: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

81

Perlindungan terhadap produsen tempe dan tahu, pengusaha kedelai

swasta, dan koperasi dalam penyediaan, distribusi, mutu, dan harga kedelai

yang sebagian besar harus impor dari negara – negara besar tentu akan

mempengaruhi harga kedelai yang fluktuatif sehingga Suku Dinas Koperasi,

UMKM, dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Barat melaksanakan

pengendalian yaitu dengan pembatasan pemberian izin usaha kepada

perorangan untuk menjadi importir kedelai, hal ini juga akan mempengaruhi

pengontrolan terhadap pengendalian harga, dimana harga kedelai yang

berlaku di pasaran adalah sama dengan harga kedelai yang dijual koperasi dan

tidak lebih rendah, sehingga produsen bebas memilih. Selain itu, jika harga

kedelai impor naik, peran Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan

yaitu melakukan investigasi dan melaporkannya kepada Bulog agar

mengeluarkan kedelai murah yang mampu menekan harga kedelai di pasar.

Hal ini merupakan bentuk perlindungan kepada produsen, koperasi, serta

pengusaha kedelai swasta yang dilakukan oleh Suku Dinas Koperasi,

UMKM, dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Barat.

4.4.4 Penyokongan

Penyokongan merupakan tahap keempat dari strategi pemberdayaan

menurut Suharto (2005) yaitu pemberdayaan harus mampu menyokong

masyarakat agar tidak terjatuh kedalam keadaan dan posisi yang semakin

lemah dan terpinggirkan. Dalam penelitian ini, bentuk penyokongan yang

dilakukan oleh Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan adalah

Page 99: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

82

peningkatan jumlah anggota koperasi dengan meningkatkan kualitas koperasi

dan UMKM itu sendiri dengan cara pembinaan kepada koperasi sebagai

organisasi produsen tempe dan tahu.

Pembinaan tersebut dilakukan dengan memberikan arahan tentang

manajemen koperasi yang baik, pengelolaan keuangan koperasi yang sehat

dan tetap mementingkan kepentingan anggotanya, pengarahan tentang bunga

yang diberikan jika ada simpan pinjam haruslah sesuai dengan kemampuan

produsen. Selain itu, Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan secara

rutin melakukan komunikasi yang baik yaitu dengan diikutsertakannya

koperasi dalam penyuluhan dan studi banding agar koperasi semakin

berkembang.

Primkopti Swakerta yang merupakan tempat berkumpulnya produsen

tempe dan tahu di wilayah Semanan sudah menjadi percontohan yang baik,

karena sudah memiliki fasilitas yang baik, mulai dari pemukiman, bus jurusan

KOPTI – Pekalongan, serta dapur umum dan telah memiliki IPAL (Instalasi

Pembuangan Air Limbah) yang dibangun oleh Dinas PU Tata Air DKI.

Selain itu, koperasi telah memiliki akses kepada LPDB dan dikelola dengan

sistem bagi hasil, yaitu 75 koperasi dan 25 pemerintah, hal ini dapat

menumbuhkembangkan koperasi serta UMKM nya, namun harus dikelola

secara baik, sehingga peran SUDIN KUMKMP inilah diperlukan dalam

melakukan pembinaan baik kepada koperasi maupun UMKM itu sendiri.

Page 100: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

83

Selain itu untuk menyokong produsen UMKM dalam melakukan

perdagangan secara lokal maupun regional, Suku Dinas Koperasi, UMKM,

dan Perdagangan membantunya dengan program bazar yang diharapkan

melalui bazar tersebut produsen tempe dan tahu dapat berkembang dan

mempunyai mitra yang lebih luas.

4.4.5 Pemeliharaan

Pemeliharaan merupakan tahapan terakhir dari strategi pemberdayaan

menurut Suharto (2005) bahwa pemberdayaan harus mampu menjamin

keselarasan dan keseimbangan yang memungkinkan setiap orang memperoleh

kesempatan berusaha. Dalam penelitian ini, Suku Dinas Koperasi, UMKM,

dan Perdagangan sebagai pembina menjaga keseimbangan pasar bagi

produsen tempe dan tahu yaitu dengan cara melakukan survey ke pasar dan

dilakukan secara rutin, setiap hari. Hasil survey tersebut dilaporkan setiap

hari kepada Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan DKI Jakarta, dan

langsung dilaporkan kepada Gubernur, survey ini kemudian menjadi tugas

dasar bagian perdagangan dalam negeri yang fungsinya untuk menjaga

keseimbangan pasar, yaitu pada bahan pokok makanan dan yang lainnya

termasuk kedelai, sehingga diharapkan akan mengontrol harga dan

menciptakan keseimbangan harga pasar.

Page 101: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

84

Selain itu, penciptaan situasi pemeliharaan bagi produsen tempe dan

tahu untuk pengembangan usaha, Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan

Perdagangan melaksanakan kegiatan upaya pengembangan UMKM dalam

permasalahan yang paling pokok yaitu kelembagaan, permodalan, manajamen

usaha, teknik, dan pemasaran. Kegiatan ini dilakukan secara rutin dan

berkelanjutan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Suku Dinas Koperasi,

UMKM, dan Perdagangan yang melaksanakan pembinaan, perlindungan, dan

pengembangan Koperasi, UMKM, dan Perdagangan.

Page 102: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

85

Tabel 4.4

Matriks Hasil Penelitian

Teori Pemberdayaan Indikator Hasil dan Temuan

Penelitian

Pemungkinan :

Menciptakan suasana

atau iklim yang

memungkinkan potensi

masyarakat berkembang

secara optimal, serta

mampu membebaskan

masyarakat dari sekarat –

sekarat strukturan dan

kultural.

1. Program SUDIN

KUMKMP untuk

mendukung

kemudahan akses

terhadap

pengembangan usaha

UMKM

2. Hambatan dalam

melaksanakan

program dalam

pengembangan usaha

UMKM

3. Kemudahan izin

usaha kepada

produsen tempe dan

tahu di Semanan,

Kalideres, Jakarta

Barat

1. Program kemudahan

akses yang

diselenggarakan oleh

SUDIN KUMKMP

yaitu Bazar.

2. Hambatan dalam

pelaksanaan program

pengembangan usaha

UMKM adalah jumlah

peserta,

3. Kemudahan izin usaha

tidak dipersulit,

ditangani di Pelayanan

Terpadu Satu Pintu

(PTSP) untuk mengurus

Surat Izin Usaha

Perdagangan (SIUP)

secara gratis, tidak

dipungut biaya apapun.

Penguatan :

Memperkuat pengetahuan

dan kemampuan yang

dimiliki masyarakat

dalam memecahkan

masalah dan memenuhi

kebutuhan –

kebutuhannya, dan

menumbuhkembangkan

kemampuan serta

kepercayaan diri

masyarakat untuk

menunjang kemandirian

mereka

1. Usaha yang

dilakukan oleh

SUDIN KUMKMP

untuk mempberikan

sarana dan prasarana

kepada Koperasi dan

Produsen untuk

mendapatkan

pinjaman modal

dalam pengembangan

UMKM nya.

2. Pembinaan dan

pengembangan dalam

hal pemasaran produk

kepada produsen

tempe dan tahu

1. Sarana untuk

permodalan koperasi

dan produsen, SUDIN

sebagai pembina

memfasilitasi untuk

bekerjasama dengan

lembaga keuangan atau

perbankan,

2. Pembinaan dan

pengembangan dalam

hal pemasaran produk,

SUDIN KUMKMP

melaksanakan program

pelatihan melalui diklat.

Page 103: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

86

Perlindungan :

Pemberdayaan harus

diarahkan kepada bentuk

penghapusan diskriminasi

yang tidak menuntungkan

rakyat kecil

1. Pemberdayaan oleh

SUDIN KUMKMP

dalam menjamin akses

keadilan kepada

pengusaha kecil,

menengah, dan besar

agar dapat bersaing dan

berkembang

2. Pemberdayaan oleh

SUDIN KUMKMP

untuk melindungi

produsen tempe dan

ahu, pengusaha swasta,

dan koperasi dalam

ketersediaan, distribusi,

mutu dan harga kedelai

yang fluktuatif

1. Pemberdayaan oleh

SUDIN KUMKMP

dalam akses keadilan

dalam upaya

perlindungan kepada

pengusaha kecil,

menengah, dan besar

agar dapat bersaing dan

berkembang yaitu

pemberian modal

kepada pengusaha kecil,

2. Pemberdayaan oleh

SUDIN KUMKMP

untuk melindungi

produsen tempe dan

tahu, pengusaha swasta,

dan koperasi terhadap

ketersediaan, distribusi,

mutu, dan harga kedelai

yang fluktuatif yaitu

pengendalian pemberian

izin usaha kepada

importir kedelai,

pengendalian harga

kedelai dengan cara

investigasi dan survey

ke pasar yang dilakukan

setiap hari

Penyokongan :

Pemberdayaan harus

mampu menyokong

masyarakat agar tidak

terjatuh kedalam keadaan

dan posisi yang semakin

lemah dan terpinggirkan.

1. Pemberdayaan oleh

SUDIN KUMKMP

untuk meningkatkan

jumlah anggota dan

kualitas koperasi dan

UMKM produsen

tempe dan tahu

2. Pemberdayaan oleh

SUDIN KUMKMP

dalam membantu

koperasi dan produsen

tempe dalam

melakukan

perdagangan kepada

pasar lokal maupun

regional

1. Pemberdayaan oleh

SUDIN KUMKMP

untuk meningkatkan

jumlah anggota untuk

koperasi yaitu

melakukan hubungan

yang baik dengan

koperasi yaitu

mengelola koperasi agar

produsen ikut serta

dalam keanggotaan

koperasi, membina

koperasi yang unggul.

2. Pemberdayaan oleh

SUDIN KUMKMP

dalam membantu

Page 104: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

87

produsen pada

perdagangan lokal dan

regional yaitu melalui

program bazar dan studi

banding hingga ke luar

kota.

Pemeliharaan :

Pemberdayaan harus

mampu menjamin

keselarasan dan

keseimbangan yang

memungkinkan setiap

orang memperoleh

kesempatan berusaha.

1. Pemberdayaan oleh

SUDIN KUMKMP

dalam menjaga

keseimbangan pasar

bagi produsen tempe

dan tahu

2. Pemberdayaan oleh

SUDIN KUMKMP

untuk menciptakan

situasi pemeliharaan

bagi koperasi dan

produsen untuk

mengembangkan

usahanya

1. Pemberdayaan oleh

SUDIN KUMKMP

dalam menjaga

keseimbangan pasar

yaitu melalui survey

setiap hari ke pasar

untuk mengetahui harga

pasar.

2. Pemberdayaan oleh

SUDIN KUMKMP

untuk menciptakan

situasi pemeliharaan

melalui program

pembinaan dalam upaya

pengembangan UMKM.

Page 105: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

88

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, peneliti mengambil

kesimpulan bahwa pemberdayaan yang dilakukan oleh Suku Dinas Koperasi,

UMKM, dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Barat dirasa kurang

optimal, terlihat dari temuan sebagai berikut :

1. PRIMKOPTI Swakerta sebagai wadah produsen tempe dan tahu hanya

menjalankan usaha dagang dan pembangunan fasilitas fisik, namun tidak

merangkul produsen tempe dan tahu untuk ikut serta dalam pelaksanaan

program pengembangan UMKM dan koperasi.

2. Pasifnya keikutsertaan produsen tempe dan tahu dalam pelaksanaan

program yang diselenggarakan oleh Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan

Perdagangan yang menyebabkan kurang optimalnya tujuan dari

penyelenggaraan program tersebut.

3. Pada tahap pemungkinan dan perlindungan terjadi hambatan pelaksanaan

program diakibatkan karena tidak terjalinnya kerjasama yang baik antara

agen pemberdayaan yaitu masyarakat dalam hal ini produsen, organisasi

masyarakat dalam hal ini PRIMKOPTI Swakerta, dan Pemerintah yaitu

SUDIN KUMKMP .

Page 106: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

89

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang sudah dipaparkan tersebut, peneliti

memberikan saran dalam penelitian yang berjudul Pemberdayaan UMKM

Oleh Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kota Administrasi

Jakarta Barat, yaitu sebagai berikut :

1. Perlunya pembinaan dan pelatihan lebih mendalam tentang keanggotaan,

keunggulan, manajemen sumber daya manusia, dan komunikasi

berdasarkan asas kekeluargaan kepada koperasi oleh Suku Dinas Koperasi,

UMKM, dan Perdagangan, agar produsen tempe dan tahu terlibat dalam

pelaksanaan pembangunan Koperasi dan UMKM.

2. Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan sebagai pembina

Koperasi dan UMKM lebih melakukan komunikasi yang baik melalui

pendekatan kepada produsen, menyampaikan tentang manfaat mengikuti

program – program yang diselenggarakan oleh SUDIN KUMKMP kepada

produsen, agar produsen tertarik untuk turut serta dalam pelaksanaan

program tersebut.

3. Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan dalam hal ini sebagai

pendukung dan pembina koperasi dan UMKM harus melakukan

komunikasi dan koordinasi yang baik antara koperasi maupun pelaku

UMKM itu sendiri agar pada pelaksanaan program tersebut dapat berjalan

sesuai dengan tujuannya yaitu memberdayakan pelaku UMKM agar dapat

berkembang dan bersaing dalam pasar global.

Page 107: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

90

DAFTAR PUSTAKA

Anwas, M. Oos. 2013. Pemberdayaan Masyarakat di Era Global. Bandung:

Alfabeta

Denzin dan Lincoln. 2009. Handbook of Qualitative Research.Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

Hikmat, H. 2010. Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: Humaniora

Utama Press.

Kartasasmita, G. 1996. Pemberdayaan Masyarakat, Konsep Pembangunan yang

Berakar Pada Masyarakat. Bandung: ITB.

Kartasapoetra, G. 2003. Koperasi Indonesia, Buku Acuan Untuk Siswa SMK.

Jakarta: PT.Asdi Mahasatya

Miles, Matthew B. dan Huberman, A.Michael.1992. Analisis Data

Kualitatif.Jakarta: Universitas Indonesia Pers

Sjafari, Agus dan Sumaryo.2007. Pembangunan Masyarakat Teori dan

Implementasi di Era Otonomi Daerah. Bogor: CDI Press.

Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2009. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D . Bandung:

Alfabeta.

Suharto, E. 2010. Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat, Kajian

Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial.

Bandung: PT. Refika Aditama.

T.H.Tambunan, T. 2009. UMKM di Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Page 108: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

91

Referensi Lain :

(http://diskumdagdki.jakarta.go.id/bidang-umkm) diakses pada tanggal 17

Oktober 2014

(http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2014/06/30/kedelai-titik-rawan-

ketahanan-pangan-indonesia-670490.html) diakses pada tanggal 17 Oktober 2014

(http://www.beritasatu.com/ekonomi/165442-sektor-ukm-diakui-tetapi-tak-

dimodali.html) diakses pada tanggal 17 Oktober 2014

(http://journal.unair.ac.id/filerPDF/16%20Baktiar_KMP%20V1%20N1%20Jan-

April%202013.pdf) diakses pada tanggal 19 Oktober 2014

(http://adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/408/gdlhub-gdl-s1-2011-oktaviapra-20379-

fisan5-k.pdf) diakses pada tanggal 19 Oktober 2014

(Bps.go.id) diakses pada tanggal 20 Oktober 2014

(http://m.liputan6.com/bisnis/read/2021461/ironis-ri-impor-kedelai-dari-negara-

miskin)diakses pada tanggal 20 Oktober 2014

Dokumen :

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 Tentang

Pengkoperasian

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 Tentang

Pengkoperasian

Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 68 Tahun 2009 Tentang Organisasi dan

Tata Kerja Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Perdagangan

Page 109: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

LAMPIRAN

Page 110: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

MATRIKS WAWANCARA

A PEMUNGKINAN

1

Program apa saja yang dibuat oleh Sudin Koperasi, UMKMP Kota

Administrasi Jakarta Barat untuk mendukung terjadinya

kemudahan akses terhadap pengembangan usaha UMKM (Produsen

Tempe dan Tahu) dan Koperasi sebagai penyedia bahan baku

kedelai ?

I3.1 : Proses pemungkinan yang membuat UMKM tempe dan tahu ini

berkembang, kita membuat program – program pelaku UMKM yaitu

Produsen tempe dan tahu, termasuk Koperasi dan anggota – anggotanya.

Program yang biasa dilakukan yaitu kegiatan bazar, dimana kegiatan

bazar ini produsen tempe dan tahu semakin kreatif dalam memasarkan

produk mereka, kalau mau laku di bazar ini tentu mereka harus memiliki

kemasan yang baik, label merk, atau dikreasikan menjadi makanan yang

bukan sekedar tempe atau tahu, misalnya keripik tempe dan sebagainya.

I2 : Kita pernah mengikuti acara bazar yang diselenggarakan oleh Sudin,

saya kebetulan juga punya produk olahan dari tempe, dibuat keripik

tempe, ada kemasan dan label merk, sehingga bisa laku di pasar, kan kita

juga dituntut untuk berinovasi, tapi rata – rata produsen disini hanya

membuat tempe yang dibungkus daun atau plastik, kalau untuk

pembuatan keripik ada sendiri lagi, biasanya mereka hanya jadi

penyuplay tempe.

2 Apakah produsen tempe dan tahu ikut berperan aktif dalam

pelaksanaan kegiatan yang diselenggarakan oleh Suku Dinas

Page 111: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta

Barat yaitu pada acara bazar ?

I1.1 : Udah jarang ikut bazar itu, kalo dulu waktu bapak jadi pengurus

sering ikut.

I1.2 : Saya pernah tau ada bazar, tapi ya saya gak ikut, biasanya cuma

anggota yang aktif aja di koperasi, lagian kalo saya cuma bikin tempe aja

udah, yang penting bisa dijual ke langganan.

I1.3 : Setau saya yang pernah menjadi pengurus koperasi, memang sering

yah ada bazar, acara promosi, dan lain – lain, dulu banyak yang minat,

bahkan tanpa diajak – ajak mereka mau, tapi sekarang sudah berkurang,

jadi ya kalau ada bazar atau apa rata – rata males ikut.

I1.4 : Ga ikut, ada bazar tapi gak ikut.

I1.5 : Bazar mungkin hanya orang tertentu ya, kalau saya gak tau dan tidak

ikut acara – acara kayak gitu.

I1.6 : Gak pernah ikut.

3

Apa saja hambatan yang dihadapi Suku Dinas Koperasi, UMKM,

dan Perdagangan dalam melaksanakan program pemungkinan

dalam pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah yaitu pada

acara bazar tersebut ?

I3.1 : tentang pelaksanaanya itu kita mudah yah karena sudah sejak lama

dilakukan, kendalanya ya itu cuma dari peserta, karena di dalam bazar ini

kan menuntut bagaimana mereka berinovasi agar saat dipamerkan dalam

bazar, produk mereka ini laku, atau bukan sekedar laku, tapi ada peluang

– peluang yang akan mereka dapatkan setelah itu, misalnya menambah

mitra usaha dengan perusahaan swasta dan sebagainya

Page 112: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

4

Bagaimana Sudin Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kota

Administrasi Jakarta Barat memberikan kemudahan izin usaha

kepada produsen tempe dan tahu yang ada di Semanan, Kalideres ?

I3.1 : saat sekarang ini tidak sulit untuk mendirikan usaha ya khususnya

untuk produsen tempe dan tahu, rata – rata mereka yang tinggal di

komplek itu tertarik untuk usaha kan, mereka datang untuk meminta izin

usaha, mengelola bahan baku kedelai menjadi tempe atau tahu, maka kita

mengeluarkan perizinan usaha, sekarang ini mengurus Surat Izin Usaha

Perdagangan (SIUP) ditangani di Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)

dan itu gratis tanpa dipungut biaya apapun, usaha jual kedelai import pun

sekarang mudah, sudah pasar bebas sekarang, kalau mereka punya modal

mereka bisa mengembangkan usahanya dengan menjual kedelai impor,

tidak lagi sulit atau melewati prosedur yang rumit.

5 Apakah sulit mengurus izin usaha produksi tempe dan tahu ?

I1.1 : Dari dulu kita udah dapet izin usaha, kalau sekarang gak tau gimana.

I1.2 : Kurang tau yah kalau sekarang.

I1.3 : Setau saya sekarang gampang, gak ribet, dan gratis.

I1.4 : kalau izin usaha sekarang gampang ke walikota aja urus di PTSP

sekarang, kalau dulu langsung ke SUDIN KUMKMP, gratis.

I1.5 : Kurang tau kalau tentang izin usaha.

I1.6 : izin usaha sekarang lebih mudah, kalau kita dari dulu memang udah

punya dan dikasih, tapi kemarin juga ada temen urus izin usaha itu

mudah, gak dipersulit lagi terus gratis

Page 113: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

B PENGUATAN

1

Usaha apa saja yang dilakukan oleh Sudin Koperasi, UMKMP Kota

Administrasi Jakarta Barat untuk memberikan sarana dan

prasarana baik kepada koperasi maupun produsen tempe dan tahu

untuk mendapatkan pinjaman modal dalam pengembangan UMKM-

nya?

I3.1 : Sarana untuk masalah permodalan koperasi maupun produsen, kami

sebagai pembina memfasilitasi untuk bekerjasama dengan lembaga

keuangan atau perbankan, kalau di Jakarta biasanya Bank DKI ya yang

bekerjasama dengan pemerintah secara langsung, ada juga LPDB

(Lembaga Pengelola Dana Bergulir), LPDB ini dari Kementerian

Koperasi dan UKM RI. Nah, untuk PRIMKOPTI Swakerta ini mereka

sudah mendapatkan akses kesana, dapat dari LPDB, untuk kreditnya

lancar, tapi kita sering juga dikirimi surat kalau mereka telat untuk bayar

kredit, biasanya suka dianggap dana hibah kalau ada bantuan dari Negara

atau lembaga keuangan lain, tapi untuk kredit LPDB, sejauh ini masih

dikatakan sehat.

I2 : LPDB itu kami dapat dari Kementerian Koperasi dan UKM RI

melalui Sudin KUMKMP Jakarta Barat, karena Sudin sebagai pembina

memberikan akses untuk mendapatkan modal itu dan sudah lama ya kita

dapat modal itu, kemudian digunakan untuk kegiatan usaha koperasi.

2

Bagaimana masalah permodalan untuk mendirikan usaha produksi

tempe dan tahu, menggunakan modal sendiri atau ada dari koperasi

atau lembaga keuangan lain?

I1.1 : Modal sendiri.

I1.2 : Kalau masalah modal buat bikin usaha ini modal sendiri, gak ada

Page 114: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

dari pemerintah, bank, atau koperasi, saya tidak tau kalau masalah itu.

Kalau saya ya modal sendiri.

I1.3 : Rata – rata produsen disini punya modal sendiri, kalaupun ada yang

dapat modal dari bank itu karena inisiatif sendiri, nah LPDB itu

didapatkan sudah lama dari Kementerian Koperasi dan UKM melalui

rekomendasi Sudin KUMKMP Jakarta Barat selaku pembina, LPDB ini

digunakan untuk usaha – usaha koperasi, misalnya dulu itu kita kan

belum punya tanah, tanah ini belum jadi hak milik, komplek ini masih

punya pemerintah dulu, tapi sekarang kita udah punya sertifikat hak milik

ini masing – masing, terus ada juga kontrakan itu dipake buat dapur

umum, kalau orang yang baru usaha, masih kecil – kecilan dan belum

punya dapur sendiri , itu ada sewanya. Terus kios juga buat dagang itu

disewain sebagai bentuk usaha koperasi, dan bentuk lainnya kan ada

usaha jual kedelai dari koperasi dan simpan pinjam, tapi untuk simpan

pinjam semenjak tahun kemarin sudah gak berjalan.

I1.4 : Modal sendiri.

I1.5 : Modal sendiri.

I1.6 : Modal sendiri, semuanya sendiri. Kalau yang dapet modal itu

biasanya punya aksesnya sendiri, kan koperasi udah gak ada simpan

pinjam.

3

Bagaimana Sudin Koperasi, UMKMP Kota Administrasi Jakarta

Barat melakukan pembinaan dan pengembangan dalam hal

pemasaran produk atau memberikan pembinaan strategi marketing

kepada produsen tempe dan tahu di Semanan, Kalideres?

Page 115: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

I3.1 : Masalah pembinaan dan pengembangan dalam hal produk, maupun

pemasarannya ini Sudin melaksanakan program pelatihan melalui diklat

yang lebih teknis yah, membekali dengan ilmu misalnya untuk koperasi

itu bagaimana sih meningkatkan keanggotaan dan keaktifan anggota di

koperasi, bagaimana mengelola koperasi yang baik, mulai dari

manajemen keuangan, manajemen sumber daya manusianya,

menciptakan iklim usaha yang kondusif, dan untuk UMKM nya itu juga

ada diklatnya tentang bagaimana mengelola keuangan usaha, pemasaran

yang baik dengan kemasan yang baik, dan pengembangan usaha yang

tidak sekedar menjual tempe dan tahu yang bentuknya hanya itu,

misalnya kan bisa dibuat keripik tempe, kembang tahu dan sebagainya,

maka kemasannya pun harus baik. Nah kira – kira melalui diklat itu, kami

memberikan pengetahuan, kalau masalah takaran – takaran kedelai ,

berapa kilogram bisa jadi tempe berapa itu saya rasa mereka sudah lebih

jago yah, paling itu aja kalau masalah diklat atau pembinaannya, karena

dunia usaha ini kan terus berkembang dan menuntut yang lebih baik,

kalau masalah market atau pasar mereka ini sudah dikatakan mandiri, rata

– rata sudah punya langganan dan pasar sendiri.

I2 : Pembinaan itu masih dilakukan sampai saat ini, komunikasi antara

koperasi dan sudin terus berjalan untuk persoalan – persoalan keuangan,

perdagangan, pengembangan usaha juga, diklat, dan bazar. Dari acara –

acara itu kita bisa dapat pengetahuan dari Sudin UMKMP sebagai

pembina kita mengelola usaha ini, lebih ke urusan pengelolaan usaha,

kalau masalah pasar, udah punya langganan, dan kadang tanpa ditawarin,

orang yang mau jual tempe atau tahu pasti dateng kesini karena udah tau

komplek ini pusatnya tempe dan tahu

I1.1 : Kalau diklat ada, kita sering ikut.

I1.2 : Ga pernah ikut.

Page 116: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

I1.3 : Diklat ada sampai sekarang, kita juga masih suka ikut, yang sekarang

ini diklatnya lebih kepada penggunaan alat modern buat bikin tempe dan

tahu, misalnya yang dulu perebusannya pakai kayu diganti gas, tapi disini

rata – rata masih pake kayu, terus pakai alat buat kelupasin kulit kacang

juga sekarang lebih gampang dan itu ada pemberitahuan dari Sudin

UMKMP, supaya hemat, cepat, dan tetap berkualitas.

Menurut saya, diklat itu penting yah biar usaha kita juga makin maju, tapi

orang disini susah diajak majunya, kadang yang diajak banyak, yang ikut

mah ya anggota koperasi aja, jadi ya gitu masih ada yang pake kayu buat

rebus kacang, dan kalau pasar itu ya udah tetap sih kita punya pasar

sendiri, saya juga sampai ke tegal alur sampai ke daerah kota juga

nawarin tempe, jadi itu urusan usaha sendiri, kalau Sudin lebih kepada

pengembangan usaha dengan kemasan yang baik, tapi ya saya rasa kita

ini tempe dibungkus daun atau plastik juga laku.

I1.4 : Saya tau ada diklat itu, pelatihan gitu kan? Tapi saya ga pernah ikut.

I1.5 : Pernah ikut dulu, sekarang gak ikut. Tapi masih ada kok sampe

sekarang, ada SUDIN Tenaga Kerja terus SUDIN KUMKMP

I1.6 : Gak pernah ikut.

Page 117: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

C PERLINDUNGAN

1

Bagaimana pemberdayaan yang dilakukan oleh Sudin Koperasi,

UMKMP Kota Administrasi Jakarta Barat dalam menjamin untuk

memberikan akses keadilan kepada pengusaha kecil, menengah dan

besar yang ada di Semanan agar dapat bersaing dan terus

berkembang?

I3.1 : Akses keadilan dalam upaya perlindungan kepada pengusaha kecil,

menengah, dan besar ya agar bersaing salah satunya dengan pemberian

modal kepada pengusaha kecil, mengikutsertakan mereka sebagai anggota

koperasi dulu yah, karena setiap produsen ini kan seharusnya masuk

dalam keanggotaan koperasi, supaya kita juga mudah mendatanya dan

kemudian selanjutnya dibina untuk menjadi produsen yang besar, ada

akses penambahan modal, dan sebagainya. Sebenarnya itu kan

permasalahan kita ini adalah keikutsertaan mereka menjadi anggota

koperasi ini justru menurun, kita ini kan berkoordinasinya dengan

koperasi sebagai organisasi dari produsen tempe dan tahu itu kan, dan

supaya mereka menjadi produsen yang besar, mereka masuk sebagai

anggota koperasi, dan tugas kita membina koperasi serta anggota –

anggotanya itu. Permasalahan – permasalahan produsen kan bisa

ditampung di koperasi, kemudian koperasi berkomunikasi langsung

dengan kita untuk mencari solusinya.

2

Bagaimana pemberdayaan yang dilakukan oleh Sudin Koperasi,

UMKMP Kota Administrasi Jakarta Barat untuk melindungi

produsen tempe dan tahu, pengusaha kedelai, dan koperasi dalam

ketersediaan, distribusi, mutu, dan bahan baku kedelai yang

sebagian besar merupakan hasil impor dengan harga yang fluktuatif

?

Page 118: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

I3.2 : Permasalahan perlindungan terhadap pengusaha kedelai selain

koperasi dalam penyediaan bahan kedelai yang sekarang ini kan di dunia

perdagangan menganut pasar bebas, kita memberikan izin kepada

perorangan untuk menjadi importir termasuk kedelai, tapi itupun

dikendalikan dengan izin usaha, dan ini juga berhubungan dengan harga

kedelai yang fluktuatif akibat import, tugas kita ini setiap hari mengecek

harga bahan pokok seperti beras, gula, dan kedelai termasuk kedalamnya,

mau kedelai lokal atau import kita cek harganya. Kemudian dijadikan

laporan ke Dinas KUMKMP DKI Jakarta lalu sampai kepada Gubernur.

Nah laporan ini sebagai kontrol dari pemerintah untuk mengetahui harga

bahan pokok di pasaran, kalau misalnya harga kedelai naik, seperti yang

pernah terjadi ya sampai menembus harga 12.000 per kilogram, kita

laporan supaya Bulog mengeluarkan kedelai dengan harga yang murah,

nah ini kan secara otomatis menekan harga kedelai di pasaran.

3 Dimana Bapak/Ibu beli kedelai untuk produksi tempe dan tahu? Di

koperasi atau di pedagang swasta?

I1.1 :Nah, itu yang dikatakan Bapak saya, sekarang mah beli di swasta

soalnya bisa ngutang dulu, tapi koperasi juga masih jual, harga sekarang

sama kok, cuma yang ngebedain itu aja, bisa ambil dulu.

I1.2 : swasta, ga di koperasi.

I1.3 : Kalau harga kedelai naik, biasanya ada subsidi dari pemerintah

melalui koperasi, harga kedelai lebih murah di koperasi, produsen juga

beli di koperasi, dan pengusaha kedelai lain biasanya ketika harga naik

berhenti dagang kedelai, karena tidak bisa menyeimbangkan harga dari

pemerintah, malah kadang kita jadi minjem modal sama mereka itu untuk

beli kedelai di koperasi. Jadi fungsi mereka selain jadi pengusaha kedelai

juga bisa dipinjamin uangnya. Kalau harga kedelai lagi stabil begini, rata

Page 119: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

– rata kita ini tetap beli di pengusaha kedelai bukan di koperasi, alasannya

ya itu bisa ngambil dulu, padahal harga kedelai koperasi dan pengusaha

itu sama, kualitas juga sama kan import juga, tapi kelebihannya kita bisa

ambil dulu. Nah kalau ada subsidi dari pemerintah barulah kita beli di

koperasi, jadi saya rasa kalau sekarang koperasi ini perannya berkurang

sebagai penyuplay kedelai yah karena pengusaha sekarang maunya

dimodalin dulu, kadang juga kan harga di koperasi ini tinggi misalnya

harga kedelai sepuluh ribu per kilogram, harga di koperasi sebelas ribu

per kilogram, soalnya seribu ini kan untuk misalnya iuran anggota atau

lainnya, tapi buat produsen ya seribu itu lumayan buat beli ragi atau biaya

produksi lain kan, jadi menurut saya, sekarang ini koperasi perannya

menurun, tapi secara produsennya kita ini lebih mandiri, jadi kesannya

kita tidak lagi butuh koperasi, padahal koperasi ini dulu yang membuat

kita bisa punya komplek kopti ini, tapi sekarang justru koperasi seakan –

akan usahanya menurun.

I1.4 :Kalau usaha sendiri kita beli kedelai di swasta, tapi saya juga kerja di

dapur umum itu kita beli di koperasi, tergantung juga soalnya harga juga

sama aja, kalau di swasta kita biasa ambil dulu kan udah kenal, kalau di

koperasi harus cash.

I1.5 :Saya beli kedelai ga di koperasi, kalau ada subsidi baru di koperasi.

I1.6 :Di Swasta.

I2 : Ya, kita masih jual kedelai tapi ada juga produsen beli di pedagang

swasta, anggota juga masih banyak yang beli di koperasi, sekarang bebas

bisa beli di pedagang lain, bisa beli di koperasi, karena saat ini koperasi

bukan satu – satunya penyedia bahan baku kedelai, tapi tetap koperasi

sedia kedelai buat produksi.

Page 120: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

D PENYOKONGAN

1

Bagaimana pemberdayaan yang dilakukan oleh Sudin Koperasi,

UMKMP Kota Administrasi Jakarta Barat untuk meningkatkan

jumlah anggota dan kualitas koperasi dan UMKM produsen tempe

dan tahu?

I3.1 : untuk meningkatkan jumlah anggota untuk koperasi, tentu kita

melakukan hubungan yang baik dengan koperasi, bagaimana kita

mengelola koperasi agar para produsen ini masuk dan ikut serta dalam

keanggotaan koperasi, membina koperasi dengan penyuluhan bagaimana

menjadikan koperasi yang unggul, agar produsen ini juga mengetahui

keunggulan menjadi anggota koperasi. Nah untuk selanjutnya koperasi

inilah yang menentukan pengelolaannya sendiri sesuai dengan asas

koperasi yang mandiri, dimana tidak ada yang bisa mencampuri urusan

rumah tangganya, hasil musyawarah ditentukan dari rapat anggota. Kita

cuma memberikan arahan bagaimana seharusnya koperasi ini

menjalankan fungsinya sebagai organisasi produsen untuk kepentingan

rumah tangganya, tidak menyulitkan anggotanya, kalau ada simpan

pinjam ini misalnya kita kasih arahan koperasi yang sehat kemudian tidak

menyulitkan anggotanya untuk persoalan bunga, tapi untuk angka bunga

yang diberikan ya itu kembali lagi kepada keputusan rapat anggota, tidak

lagi kita mencampuri sampai persoalan itu.

I2 : Sudin KUMKMP selaku pembina kita berhubungan secara baik,

secara rutin mereka melakukan pengontrolan perdagangan kita, ada juga

kita sampai ke luar kota untuk penyuluhan dan studi banding, tujuannya

agar kita semakin berkembang, keanggotaan kita bisa lagi ditingkatkan

dan pengelolaan koperasi ini berjalan dengan baik sesuai dengan asas

kekeluargaan koperasi dan sebagainya.

Page 121: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

2

Bagaimana pemberdayaan yang dilakukan oleh Sudin Koperasi,

UMKMP Kota Administrasi Jakarta Barat membantu koperasi atau

produsen tempe dalam melakukan perdagangan kepada pasar lokal

maupun regional?

I3.1 : Dan untuk persoalan bagaimana kita ini membantu mereka dalam

perdagangan lokal dan regional itu kita mengadakan bazar itu seperti yang

kita beritahukan sebagai salah satu alat untuk memasarkan produk

mereka, lalu ada juga studi banding ke luar kota, apalagi KOPTI ini kan

menjadi percontohan karena sudah memiliki komplek sendiri, bus jurusan

KOPTI – Pekalongan, serta dapur umum dan telah memiliki IPAL

(Instalasi Pembuangan Air Limbah) yang dibangun oleh Dinas PU Tata

Air DKI. Koperasi yang mempunyai akses kepada LPDB itu berarti sudah

baik, karena untuk mendapatkan LPDB ini tidak mudah perlu juga di

survey keuangan koperasi, kelembagaannya, usahanya, modal yang

mereka miliki, lalu cairlah dana tersebut sebesar 500 juta rupiah yang

dikelola dengan sistem syariah atau bagi hasil, misalnya dulu itu

sistemnya 75 koperasi dan 25 pemerintah, ada unsur – unsur politis juga

di dalamnya kemudian diubah 90 koperasi dan 10 pemerintah, tapi yah

justru ini sangat baik untuk menumbuhkembangkan koperasi dan UMKM

nya.

Page 122: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

E PEMELIHARAAN

1 Bagaimana Sudin Koperasi, UMKMP Kota Administrasi Jakarta

Barat menjaga keseimbangan pasar bagi produsen tempe dan tahu?

I3.2 : untuk menjaga keseimbangan pasar ya kita melakukan survey setiap

hari ke pasar untuk mengetahui harga pasar dan dilaporkan setiap harinya,

untuk itu salah satunya menjaga keseimbangan pasar, harga menentukan

keseimbangan pasar, bahan baku tersedia, produksi lancar, perdagangan

baik, tidak mahal dan langka, jadi produsen tetap bisa memproduksi,

pedagang dapat berjualan, pembeli dapat membeli produknya dengan

harga yang terjangkau

2

Bagaimana Sudin Koperasi, UMKMP Kota Administrasi Jakarta

Barat menciptakan situasi pemeliharaan bagi koperasi maupun

produsen tempe dan tahu untuk mengembangkan usahanya ?

I3.1 : menciptakan situasi pemeliharaan koperasi dan UMKM dalam

mengembangkan usahanya itu ya kita melaksanakan kegiatan upaya

pengembangan UMKM mulai dari kelembangaan, permodalan,

manajemen, usaha, teknik, dan pemasaran, lebih kepada pembinaan saja,

dengan kegiatan rutin, kalau di perdagangan di pantau setiap hari, kalau

koperasi ini sesuai dengan program dan terbilang rutin untuk pertemuan

dalam membahas masalah – masalah serta program – program yang sudah

disebutkan tadi.

I2 : sering ya kita pertemuan dengan Sudin, Kadin, karena kita dibina

untuk pengembangan usaha, penggunaan teknologi, kemitraan usaha,

sebulan 2 atau 1 kali , kadang sering juga tergantung program – program

yang dibuat.

3 Harapan yang bisa disampaikan kepada pemerintah dalam upaya

Page 123: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

perkembangan dan pemeliharaan usaha produsen tempe dan tahu

dan koperasi ?

I1.2 : harapannya ya supaya kita bisa tetep produksi tempe dengan harga

yang murah, jangan lagi kejadian kedelai itu naik, kita bisa ga makan

pake daging atau ayam, tapi kalau tempe haruslah tetap ada dan murah,

soalnya cuma ini makanan yang bener2 bisa dimakan setiap hari.

I1.3 : Kalau saya harapannya, Koperasi harus bisa dihidupkan lagi, karena

bagaimanapun sekarang kita maju ini karena dulu kita berbondong –

bondong jadi anggota, kalau sekarang meskipun maju usahanya ya itu

diliat dari individu, secara jiwa koperasinya kita itu sudah menurun, jadi

harus ada sosok penggerak koperasi generasi muda yang mampu ngajak

produsen ini kembali aktif, kalau pemerintah yah udah maksimal banget,

kitanya juga harus maksimal biar sama – sama maju, pemerintah maunya

kita berkembang, tapi yang diajak berkembang gak mau, jadi ya dengan

jiwa koperasinya tinggi, pasti kita bisa jauh lebih berkembang.

I1.4 : harapannya supaya kita makin sukses, diberi modal yang cukup

untuk produksi.

I1.5 : buat harapan ya paling harga kedelai harus stabil kayak sekarang jadi

bisa terus buat tempe.

I1.6 : harapannya bisa dikasih modal biar berkembang kan usaha kita ini.

I2 : Harapan untuk perkembangan koperasi ya kita ada rencana dengan

PEMDA DKI dalam upaya pembangunan dapur produksi dan gedung,

kita harap ini bisa terlaksana, jadi bisa menambah fasilitas kita serta bisa

digunakan dan bermanfaat bagi produsen.

Page 124: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

DOKUMENTASI

Wawancara dengan Bapak Muchtar,

Kepala Seksi Koperasi dan UMKM, Suku

Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan

Kota Administrasi Jakarta Barat.

Wawancara dengan Bapak Dirman,

Kepala Seksi Perdagangan Dalam

Negeri Suku Dinas Koperasi, UMKM,

dan Perdagangan Kota Administrasi

Jakarta Barat.

Wawancara dengan Bapak Handoko,

Sekretaris PRIMKOPTI Jakarta Barat. PRIMKOPTI Swakerta Jakarta Barat

Page 125: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

Alat Pengelupas Kulit Kacang Kedelai Stock Kacang Kedelai untuk 3 hari

Ragi, bahan lain campuran kacang kedelai

untuk pembuatan tempe. Tahap Pencucian Kacang

Kedelai.

Page 126: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

Tempe yang sedang dijemur, panjang sekitar 2,5 meter

Kacang Kedelai yang sudah direbus

dan dikupas kulitnya.

Tahap Perebusan Kacang Kedelai

Page 127: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

Produk Olahan Tempe menjadi Keripik Tempe yang sudah

memiliki Label Merk dan Kemasan yang baik

Page 128: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) PRIMKOPTI

Page 129: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH …repository.fisip-untirta.ac.id/581/1/Pemberdayaan UMKM Oleh Suku... · Hasil proposal skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak

Rencana Pembangunan Gedung Oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta