pemberdayaan lulusan smk jurusan teknik mesin di kota semarang melalui peningkatan kompetensi...

10
PEMBERDAYAAN LULUSAN SMK JURUSAN TEKNIK MESIN DI KOTA SEMARANG MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI APLIKASI MENGGAMBAR DENGAN CADD Suharto, A.Sutowo Latief, Ariawan Wahyu Pratomo Staf Pengajar Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Abstrak SMK sebagai salah satu institusi yang menyiapkan tenaga kerja, dituntut mampu menghasilkan lulusan sebagaimana yang diharapkan oleh dunia kerja. Tenaga kerja yang dibutuhkan adalah sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sesuai bidang pekerjaannya, memiliki daya adaptasi dan daya saing yang tinggi. Permasalahan saat ini, kompetensi menggambar dengan komputer masih kurang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan memberikan sosialisasi keuntungan penggunaan komputer dalam penggambaran, sosialisasi penggunaan engineering software yang umum digunakan dunia kerja, dan pelatihan penerapan software autocad untuk menggambar teknik. Sasaran kegiatan ini yaitu lulusan SMK jurusan Teknik Mesin di Kota Semarang. Peserta kegiatan terdiri dari 7 SMK, 16 lulusan SMK, lama kegiatan 40 jam di Laboratorium Perancangan Politeknik Negeri Semarang. Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan peningkatan kompetensi peserta pelatihan pada pengetahuan dan penerapan penggunaan komputer untuk perancangan dan penggambaran. Kata kunci: Pemberdayaan, Lulusan SMK, Komputer, Kota Semarang A. PENDAHULUAN Peningkatan kemampuan dan keterampilan bagi generasi muda calon tenaga kerja merupakan tanggung jawab dunia pendidikan, baik pendidikan formal maupun non formal. Pendidikan merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari proses penyiapan SDM yang berkualitas, tangguh dan terampil. Dengan kata lain, melalui pendidikan akan diperoleh calon tenaga kerja yang berkualitas sehingga lebih produktif dan mampu bersaing dengan rekan mereka dari negara lain. PP No.19/2005 Pasal 26 ayat 3 tentang Standar Nasional Pendidikan disebutkan tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlaq mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. Di tengah belum meratanya kualitas pendidikan sekolah menengah kejuruan atau SMK di berbagai wilayah Indonesia, siswa SMK dalam berbagai ajang lomba keahlian berstandar internasional mampu bersaing dengan pelajar dari pendidikan kejuruan dari negara-negara lain. Pemerintah bertanggungjawab meningkatkan pembinaan kompetensi siswa SMK berprestasi di tingkat nasional sehingga mampu Suharto, A.Sutowo Latief, Ariawan Wahyu Pratomo 101

Upload: dianmas

Post on 25-Nov-2015

75 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

  • PEMBERDAYAAN LULUSAN SMK JURUSAN TEKNIK MESIN DI KOTA SEMARANG MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI

    APLIKASI MENGGAMBAR DENGAN CADD

    Suharto, A.Sutowo Latief, Ariawan Wahyu Pratomo Staf Pengajar Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang

    Abstrak SMK sebagai salah satu institusi yang menyiapkan tenaga kerja, dituntut mampu menghasilkan lulusan sebagaimana yang diharapkan oleh dunia kerja. Tenaga kerja yang dibutuhkan adalah sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sesuai bidang pekerjaannya, memiliki daya adaptasi dan daya saing yang tinggi. Permasalahan saat ini, kompetensi menggambar dengan komputer masih kurang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan memberikan sosialisasi keuntungan penggunaan komputer dalam penggambaran, sosialisasi penggunaan engineering software yang umum digunakan dunia kerja, dan pelatihan penerapan software autocad untuk menggambar teknik. Sasaran kegiatan ini yaitu lulusan SMK jurusan Teknik Mesin di Kota Semarang. Peserta kegiatan terdiri dari 7 SMK, 16 lulusan SMK, lama kegiatan 40 jam di Laboratorium Perancangan Politeknik Negeri Semarang. Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan peningkatan kompetensi peserta pelatihan pada pengetahuan dan penerapan penggunaan komputer untuk perancangan dan penggambaran.

    Kata kunci: Pemberdayaan, Lulusan SMK, Komputer, Kota Semarang

    A. PENDAHULUAN

    Peningkatan kemampuan dan keterampilan bagi generasi muda calon tenaga kerja merupakan tanggung jawab dunia pendidikan, baik pendidikan formal maupun non formal. Pendidikan merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari proses penyiapan SDM yang berkualitas, tangguh dan terampil. Dengan kata lain, melalui pendidikan akan diperoleh calon tenaga kerja yang berkualitas sehingga lebih produktif dan mampu bersaing dengan rekan mereka dari negara lain.

    PP No.19/2005 Pasal 26 ayat 3 tentang Standar Nasional Pendidikan disebutkan tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlaq mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.

    Di tengah belum meratanya kualitas pendidikan sekolah menengah kejuruan atau SMK di berbagai wilayah Indonesia, siswa SMK dalam berbagai ajang lomba keahlian berstandar internasional mampu bersaing dengan pelajar dari pendidikan kejuruan dari negara-negara lain. Pemerintah bertanggungjawab meningkatkan pembinaan kompetensi siswa SMK berprestasi di tingkat nasional sehingga mampu

    Suharto, A.Sutowo Latief, Ariawan Wahyu Pratomo 101

  • mengharumkan nama bangsa di tingkat dunia. Kebijakan Diknas propinsi Jawa Tengah dalam pengembangan SMK antara lain Lulusan SMK diproyeksikan dapat bekerja, mandiri (wiraswasta), dan melanjutkan pendidikan. Terhadap harapan lulusan SMK memperoleh pekerjaan perlu mempertimbangkan kompetensi tenaga kerja industri sesuai kebutuhan Industri. Informasi yang relevan tentang pendidikan menengah, 65% penganggur terdidik adalah lulusan pendidikan menengah (Sakernas, BPS 2004). Hal ini dapat diartikan sebagai kurangnya keterampilan lulusan pendidikan menengah untuk masuk lapangan kerja.

    Darmawan Harsokoesumo (2004:35) menyatakan bahwa komputer sangat membantu proses perancangan. Keuntungan pemakaian sistem CADD (Computer Aided Design & Drawing) yang diimplementasikan dengan benar akan: (a) memperpendek waktu perancangan, (b) meningkatkan kualitas hasil , (c) meningkatkan produktifitas, (d) mengurangi biaya perancangan, dan (e) visualisasi dan simulasi pemodelan.

    Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu untuk memberikan sosialisasi penggunaan komputer di bidang rekayasa teknik mesin serta pelatihan perancangan dan penggambaran di bidang teknik mesin.

    B. SUMBER INSPIRASI

    Selanjutnya Thompson (1973:216) memberikan definisi tantang pendidikan kejuruan/ vokasi sebagai berikut:

    Vocational education is any education that provides experiences, visual stimuli, affective awarencess, cognitive information, or psychomotor skills; and that enhances the vocational development processes of exploring, establishing, and maintaining oneself in the world of work.

    Definisi tersebut memberikan makna bahwa fokus utama pendidikan vokasi adalah pada pengembangan ketrampilan sehingga memungkinkan seseorang menjadi lebih siap dalam memasuki dunia kerja.

    Sukamto (2001:7) menyatakan, Vocational education yang diterjemahkan menjadi pendidikan kejuruan, definisinya mempunyai cakupan yang sangat luas dan rentangnya jauh melampui batas-batas dinding persekolahan. Dalam konteks ini, pendidikan vokasi mencakup semua jenis dan bentuk pengalaman belajar yang

    102 Suharto, A.Sutowo Latief, Ariawan Wahyu Pratomo

    DIAN MAS, Volume 2 Nomor 2 Oktober 2013

  • membantu peserta didik meniti tahap-tahap perkembangan vokasionalnya, yang implementasinya dapat mencakup pendidikan dan pelatihan di sekolah atau kursus kejuruan di luar sekolah (non-formal).

    Berdasarkan beberapa definisi tersebut di atas dapat dirangkum bahwa pendidikan vokasi merupakan keseluruhan aspek dari proses pendidikan untuk mendapatkan pengetahuan, ketrampilan praktis, serta sikap yang berhubungan dengan suatu pekerjaan. Pendidikan vokasi merupakan jalur pendidikan yang menyiapkan peserta didik untuk mendapatkan pekerjaan melalui penguasaan ketrampilan-ketrampilan yang relevan dengan dunia kerja.

    C. METODE

    1. Menentukan kebutuhan, kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui kompetensi yang diperlukan oleh lulusan SMK dalam mencari pekerjaan melalui observasi dan wawancara kepada lulusan SMK, dan guru-guru SMK.

    2. Perencanaan kegiatan, kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui persiapan sampai dengan pelaksanaan kegiatan, pembuatan jadual kegiatan, persiapan materi pelatihan sampai dengan evaluasi kegiatan sehingga dapat menjadikan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan.

    3. Pelaksanaan kegiatan, kegiatan ini berupa sosialisasi penggunaan komputer, software engineering yang umum digunakan di Industri, serta pelatihan aplikasi komputer untuk perancangan dan penggambaran komponen-komponen bidang mesin.

    4. Evaluasi kegiatan, kegiatan ini berupa pemberian tes tentang pengetahuan aplikasi komputer untuk perancangan dan penggambaran di bidang teknik mesin. Evaluasi ini dilakukan sebelum dan sesudah kegiatan pelatihan.

    Suharto, A.Sutowo Latief, Ariawan Wahyu Pratomo 103

    Pemberdayaan Lulusan SMK Jurusan Teknik Mesin di Kota Semarang

  • START

    PERMASALAHAN/PENGAMATAN DI LAPANGAN : 1. Lulusan SMK membutuhkan pelatihan kompetensi yang

    sesuai kebutuhan di dunia kerja 2. Rendahnya pengetahuan aplikasi komputer 3. Kebutuhan kompetensi aplikasi komputer bagi lulusan

    SMK di kota Semarang

    IDENTIFIKASI MASALAH: 2. Perlunya sosialisasi aplikasi komputer dan software

    engineering yang digunakan di dunia kerja. 3. Perlunya pelatihan aplikasi komputer untuk perancangan

    dan penggambaran bidang teknik mesin.

    PELAKSANAAN KEGIATAN PELATIHAN 1. Membuat materi pelatihan 2. Membuat jadual kerja 3. Pelaksanaan kegiatan pelatihan 4. Membuat evaluasi sebelum dan sesudah pelatihan

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    KESIMPULAN

    FINISH

    Gambar 1 : Diagram Alir Metode kegiatan

    104 Suharto, A.Sutowo Latief, Ariawan Wahyu Pratomo

    DIAN MAS, Volume 2 Nomor 2 Oktober 2013

  • D. KARYA UTAMA DAN ULASAN KARYA

    Lokasi Kegiatan Pelatihan inhouse training aplikasi komputer untuk

    perancangan dan penggambaran dilakukan di Laboratorium Perancangan Politeknik Negeri Semarang.

    Materi Pelatihan: (1) aplikasi software autocad 2 dimensi dan 3 dimensi, dan (2) sosialisasi pengetahuan aplikasi software engineering (Solid works, Catia, Pro-Engineer, MasterCam, dll-nya) yang umum digunakan di dunia kerja. Peserta pelatihan in house training adalah Lulusan SMK jurusan Teknik Mesin yang berada di Kota Semarang dan belum mendapatkan pekerjaan, yaitu:

    SMK MUH 02 Semarang 4 peserta

    SMK Dr.Cipto Semarang 3 peserta

    SMK N 7 Semarang 3 peserta

    SMK Tlogosari Semarang 1 peserta

    SMK Palapa Semarang 2 peserta

    SMK Cinde Semarang 2 peserta

    SMK Karangpanas Semarang 1 peserta

    Dengan harapan setelah peserta in house training menerapkan komputerisasi dalam menggambar dan mendesain di bidang teknik mesin akan dapat ditiru oleh lulusan sekolah-sekolah lainnya. Dengan demikian, lulusan SMK khususnya di Kota Semarang dapat meningkatkan daya saingnya.

    Evaluasi dilakukan dengan cara sebagai berikut:

    a. Memberikan pertanyaan awal (pre-test) kepada peserta pelatihan untuk mengetahui sejauh mana kompetensi masing-masing lulusan SMK Kota Semarang , sebelum pelatihan dilaksanakan.

    b. Mengadakan pengamatan langsung kepada para peserta pelatihan di laboratorium komputer perihal keaktifan dan ketrampilannya.

    c. Memberikan pertanyaan akhir (post-test) kepada peserta pelatihan untuk mengetahui peningkatan kompetensi aplikasi komputer sesudah mengikuti pelatihan.

    Suharto, A.Sutowo Latief, Ariawan Wahyu Pratomo 105

    Pemberdayaan Lulusan SMK Jurusan Teknik Mesin di Kota Semarang

  • Adapun Rancangan Evaluasi dilaksanakan sebagai berikut:

    Indikator keberhasilan dari pelatihan aplikasi komputer untuk menggambar dengan software Autocad:

    a. Ketrampilan menggunakan perintah penggambaran (draw), peng-editan (modify), perintah Bantu (object snap)

    b. Ketrampilan menggunakan perintah cetak (print/plot)

    Hasil kegiatan pelatihan inhouse training pengabdian kepada masyarakat ini sebagai berikut;

    a. Peserta pelatihan pengabdian kepada masyarakat ini berjumlah 16 orang, semuanya merupakan lulusan SMK Kota Semarang

    b. Selama pelaksanaan kegiatan, peserta sangat responsive dan aktif dalam mengikuti pelatihan, baik dalam kegiatan proses pelatihan maupun pada diskusi interaktif terhadap permasalahan yang dihadapi.

    c. Sebelum ada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, para lulusan Kota Semarang sebagian besar (85%) belum/tidak kompeten dalam aplikasi komputer untuk menggambar dengan software Autocad.

    d. Setelah mengikuti kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini para peserta pelatihan sudah kompeten (100%) dalam aplikasi komputer untuk menggambar dengan software Autocad.

    e. Tidak kompeten dalam aplikasi komputer untuk menggambar dengan software Autocad, disebabkan oleh tidak diberikannya mata pelajaran tersebut.

    f. Peserta yang sudah kompeten (15%), semuanya dari SMK Negeri 7 Semarang karena semasa sekolah sudah mendapatkan mata pelajaran Autocad.

    g. Berdasarkan indikator keberhasilan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, yaitu peserta pelatihan dapat mengoperasikan proses draw, modify, object snap, dan print/plot, maka kegiatan ini dapat dinyatakan berhasil dengan baik.

    h. Peserta pelatihan mengharapkan keberlanjutan kegiatan ini di waktu yang akan dating, terkait dengan aplikasi komputer untuk kegiatan rekayasa teknik.

    106 Suharto, A.Sutowo Latief, Ariawan Wahyu Pratomo

    DIAN MAS, Volume 2 Nomor 2 Oktober 2013

  • Foto-foto kegiatan pelatihan inhouse training aplikasi komputer untuk perancangan dan penggambaran di Politeknik Negeri Semarang, sebagai berikut:

    E. ULASAN KARYA

    Ulasan Karya, dapat disampaikan sebagai berikut:

    a. Evaluasi terhadap relevansi dan materi pengabdian Keberhasilan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini sebagaimana disebutkan di atas, terutama ditentukan oleh dukungan yang positif dari hubungan antara Politeknik Negeri Semarang dengan Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Semarang. Di samping itu dukungan juga diberikan oleh pimpinan jurusan teknik mesin, ketua laboratorium perancangan teknik mesin, dan segenap anggota tim pelaksana kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

    (a) Tim pelaksana & Peserta pelatihan

    (b) Sambutan ketua pelaksana (c) Sambutan Ketua UP2M Polines

    (d) Suasana pelatihan

    Gambar 2: Foto-foto kegiatan Pelatihan inhouse training

    Suharto, A.Sutowo Latief, Ariawan Wahyu Pratomo 107

    Pemberdayaan Lulusan SMK Jurusan Teknik Mesin di Kota Semarang

  • Materi pengabdian yang berupa in house training penggunaan software Autocad diawali oleh kegiatan sharing, sosialisasi, dan pelatihan penerapan komputer di bidang penggambaran dan pendesainan teknik mesin kepada lulusan SMK di Kota Semarang, dapat meningkatkan kompetensi lulusan SMK baik pengetahuan komputerisasi penggambaran, pendesainan, dan manufactur di dunia usaha dan industri.

    Dengan adanya program in house training ini peserta/ lulusan SMK, akan dapat menginformasikan pengetahuannya kepada teman sejawat dan dapat mempergunakan ilmu pengetahuan dan ketrampilan di bidang penerapan komputer ini untuk mengajar mata pelajaran menggambar, mendesaian di bidang teknik mesin.

    b. Evaluasi terhadap pencapaian tujuan Hasil dari program in house training adalah berupa peningkatan pengetahuan dan ketrampilan penerapan komputer untuk menggambar, mendesain teknik mesin bagi lulusan SMK. Pengetahuan dan ketrampilan tersebut dapat diaplikasikan langsung oleh lulusan SMK pada pekerjaan menggambar, mendesain teknik mesin sehingga dapat meningkatkan daya saing dalam mencari/menciptakan pekerjaan.

    c. Analisis perbedaan situasi awal dan situasi akhir Perbedaan situasi sebelum dan sesudah adanya program pengabdian pada masyarakat adalah : bahwa sebelumnya in house training sebagaian besar peserta (85%) belum mengenal aplikasi komputer untuk penggambaran, pendesainan teknik mesin, dan manufactur di Industri serta pengajaran penggambaran dan pendesainan teknik mesin digunakan cara manual. Setelah ada program pengabdian berupa in house training peserta telah memahami pentingnya komputerisasi di bidang rekayasa mesin dan meningkat kompetensi (100%) aplikasi komputer untuk menggambar dengan software Autocad.

    d. Analisis dampak dan manfaat pengabdian pada masyarakat sasaran/khalayak sasaran

    Dampak dari pengabdian kepada masyarakat ini yaitu meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan peserta in house training para lulusan SMK dalam aplikasi komputer untuk menggambar dengan software Autocad, dapat meningkatkan daya

    108 Suharto, A.Sutowo Latief, Ariawan Wahyu Pratomo

    DIAN MAS, Volume 2 Nomor 2 Oktober 2013

  • saing di era kompetisi masing-masing peserta pelatihan. Selanjutnya, dapat melakukan proses desain dan menggambar dengan lebih efektif dan efisien.

    e. Kendala/hambatan pelaksanaan pengabdian Hambatan pelaksanaan pengabdian pada masyarakat ini hampir tidak ada, karena terdapat kerjasama yang harmonis antara Politeknik Negeri Semarang dengan Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Semarang. Hambatan yang kecil ada pada ketika menentukan jadual pelaksanaan pelatihan harus disesuaikan dengan kosong/liburnya kegiatan kuliah di Politeknik Negeri Semarang, sementara lulusan SMK Kota Semarang sudah jarang di SMK masing-masing. Berkat dukungan semua pihak, terutama tim pelaksana kegiatan, para guru SMK, maka kegiatan

    Pengabdian Kepada Masyarakat ini berhasil dilaksanakan.

    f. Keterbatasan dalam kegiatan

    Mengingat kegiatan ini hanya diikuti oleh sebagian lulusan SMK di Kota Semarang, maka perlu dilakukan pelatihan serupa bagi lulusan SMK yang lain.

    Mengingat tingginya respon peserta kegiatan pelatihan, maka kegiatan ini perlu

    ditindaklanjuti dengan materi lanjutan dengan aplikasi software Solidwork, CATIA, Pro-engineering, dll-nya.

    F. KESIMPULAN

    Kesimpulan dari kegiatan ini antara lain: 1. Kegiatan pelatihan inhouse training diikuti oleh 16 peserta lulusan SMK dari 7

    lembaga/institusi SMK, Jurusan Teknik Mesin yang belum mendapatkan pekerjaan, di kota Semarang.

    2. Terdapat ketidaksamaan dan variasi kompetensi untuk masing-masing lulusan SMK di Kota Semarang

    3. Sejumlah 15% lulusan SMK dari SMK Negeri 7 Semarang, sudah kompeten walaupun belum maksimal. Hal itu diketahui setelah diadakan pre-test sebelum kegiatan pelatihan dilakukan

    4. Semua peserta pelatihan in house training menjadi meningkat kompetensi di bidang aplikasi komputer untuk perancangan dan penggambaran.

    5. Permintaan ada keberlanjutan kegiatan inhouse training pada waktu mendatang.

    Suharto, A.Sutowo Latief, Ariawan Wahyu Pratomo 109

    Pemberdayaan Lulusan SMK Jurusan Teknik Mesin di Kota Semarang

  • G. DAMPAK DAN MANFAAT

    Manfaat dari kegiatan ini, antara lain:

    1. Kegiatan yang diikuti 7 (tujuh) lembaga/institusi SMK se Kota Semarang, terjadi komunikasi positif diantara peserta pelatihan inhouse training.

    2. Muncul gairah belajar lebih keras lagi bagi peserta pelatihan untuk menjaga dan meningkatkan kompetensi-kompetensi lainnya sesuai kebutuhan dunia kerja.

    3. Peserta pelatihan juga bertambah pengetahuan untuk tidak semata-mata menjadi pegawai, namun juga dapat bercita-cita menjadi wirausaha.

    H. DAFTAR PUSTAKA

    (1) Ostrowsky, O, 1981 , Engineering Drawing for Technician, Volume 1 & 2, Edward Arnold, London

    (2) Harsokoesumo, Darmawan, 2004. Pengantar Perancangan Teknik (Perancangan Produk). Bandung, Penerbit ITB.

    (3) Soma, Hari Aria ,1998, Belajar Cepat Autocad 3D, Penerbit Andi, Yogyakarta. (4) , 2003, Autocad 2002 , Autodesk Mechanical Desktop 6.0

    Training Materials, Dimensi Solusi Indonesia (5) Takhesi Sato G, N. Sugiarto H, 1982, Menggambar Mesin menurut Standar ISO,

    PT. Pradnya Paramita, Jakarta (6) Yogianto H.M, 1989, Bahasa Pemrograman BASIC, Penerbit Erlangga, Jakarta.

    I. PENGHARGAAN

    Artikel ini ditulis berdasarkan hasil kegiatan pelatihan inhouse training pengabdian kepada masyarakat yang dibiayai dari DIPA Politeknik Negeri Semarang (Polines) berdasarkan Keputusan nomor KEP.0166.0/023-04.2/XIII/2010. Tim Pengabdian Kepada Masyarakat mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang berperan dalam membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan, seperti: Direktur Politeknik Negeri Semarang Polines), Ketua UP2M Polines, dan Bapak/Ibu Guru SMK di Kota Semarang.

    110 Suharto, A.Sutowo Latief, Ariawan Wahyu Pratomo

    DIAN MAS, Volume 2 Nomor 2 Oktober 2013