pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui home industry boneka...

111
PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI HOME INDUSTRY BONEKA RCTOYS DI DESA SATRIA JAYA KECAMATAN TAMBUN UTARA KABUPATEN BEKASI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh : MUTHOHAROH 1113054100063 PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H/2020 M

Upload: others

Post on 16-Dec-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI HOME INDUSTRY BONEKA RCTOYS DI DESA SATRIA JAYA

KECAMATAN TAMBUN UTARA KABUPATEN BEKASI

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh :

MUTHOHAROH

1113054100063

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H/2020 M

2  

3  

4  

i  

ABSTRAK

Muthoharoh (1113054100063), Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Home Industry Boneka RCToys Di Desa Satria Jaya Kecamatan Tambun Utara Kabupaten Bekasi

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial yang sangat mempengaruhi perekonomian disuatu daerah. Salah satu upaya untuk mengatasi kemiskinan dan meningkatkan ekonomi masyarakat yaitu dengan cara menyediakan lapangan pekerjaan. RCToys yang merupakan Home Industry boneka berupaya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat di Desa Satria Jaya.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif desktiptif, dengan menggunakan teknik wawancara dan studi dokumentasi. Untuk memperoleh data peneliti melakukan wawancara dengan satu orang pendiri, empat orang karyawan, dan dua reseller Home Industry RCToys. Peneliti menggunakan Teori yang dikemukakan Sumodiningrat tentang tahapan-tahapan pemberdayaan serta Teori Schuler tentang Indikator Pemberdayaan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa proses pemberdayaan yang dilakukan Home Industry RCToys sesuai dengan 3 tahapan pemberdayaan yaitu tahap penyadaran, tahap transformasi dan tahap peningkatan intelektual. Sedangkan hasil yang diperoleh masyarakat melalui Home Industry RCToys hanya menggunakan 5 dari 8 indikator pemberdayaan.

Kata Kunci: Home Industry, Pemberdayaan Ekonomi. Tahapan dan Indikator Pemberdayaan.

ii  

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil’alamin, segala puji dan syukur kita

panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan,

yakni nikmat iman, islam dan sehat wal’afiat sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi ini. Dan tak lupa sholawat serta salam senatiasa

tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan

para pengikutnya yang telah menjadi rahmatan lil ‘alamiin. Yang telah

membawa kita dari zaman jahiliyah hingga zaman islamiyah seperti

saat ini.

Tidak ada yang sempurna selain Allah SWT, peneliti

sepenuhnya menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan

baik dari segi isi maupun teknik penulisan. Walaupun dalam selama

proses penyusunan skripsi ini peneliti sudah berusaha sebaik mungkin.

Untuk itu peneliti mengharapkan masukan atau kritik yang bertujuan

membangun dan menjadi bahan perbaikan bagi peneliti sehingga dapat

menghasilkan karya yang lebih baik lagi.

Selesainya skripsi ini tak lepas dari keridhoan dan berkah Allah

SWT. Serta doa, masukan, arahan, dan bantuan dari berbagai pihak

kepada penliti sehingga peniliti mampu menyelesaikan penulisan

skripsi ini. Dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan terima kasih

yang sedalam-dalamnya. Dengan segala kerendahan hati, Peneliti

menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Ibu Dr. Siti Napsiyah, BSW, MSW, selaku Wakil

Dekan Bidang Akademik. Bapak Drs. Sihabudin Noor, MA

sebagai Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum. Dan Bapak

iii  

Drs. Cecep Sastrawijaya, MA selaku Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan.

2. Bapak Ahmad Zaky, M.Si sebagai Ketua Program Studi

Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ibu Hj.

Nunung Khairiyah, MA, selaku Sekretaris Program Studi

Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Nadya Kharima, M.Kessos, selaku Dosen Pembimbing

Skripsi yang meluangkan waktunya untuk memberikan

bimbingan, nasihat, serta motivasi kepada Peneliti selama

proses pengerjaan skripsi ini.

4. Bapak Hudri Masaid, M.ag sebagai dosen pembimbing

akademik.

5. Para Dosen Program Studi Kesejahteraan Sosial yang telah

membuka wawasan dan berbagi ilmu serta memberikan

bimbingan kepada Peneliti selama mengikuti perkuliahan di

Program Studi Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

6. Para Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan

seluruh Civitas Akademika yang telah memberikan sumbangan

wawasan dan keilmuan serta bimbingan kepada peneliti selama

mengikuti perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah menjadi tempat ternyaman bagi Peneliti selama di

kampus dengan segudang referensi baik buku, jurnal, maupun

skripsi.

8. Kedua orang tuaku tercinta, Ibu Maysaroh dan Bapak Munin

Suryaman yang telah memberikan dukungan kepada peneliti

iv  

baik materi ataupun moril, yang selalu mendoakan peneliti

sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Adikku tercinta Nur Af’idah yang menjadi tempat ternyaman

untuk curhat meluapkan keluh kesah peneliti, yang selalu siap

untuk mengantarkan peneliti dalam penelitian. Adikku tercinta

Nur Azizah Ell Yamman yang sebagai penghibur dikala

peneliti mendapati tekanan dalam proses penelitian,

10. Para barisan cucu engkong Ranta yang selalu menghibur

peneliti dan memberikan semangat untuk menyelesaikan

skripsi ini.

11. Ulfah Arsyul Mamlakah teman peneliti yang selalu mau

memberikan dukungan dan membantu mengkoreksi skripsi ini

baik secara teknik penulisan maupun isi materi, yang selalu

bersedia tempat kostnya dijadikan tempat penginapan peneliti.

12. Teman-teman seperjuangan Kesejahteraan Sosial 2013 yang

sudah saling membantu dan memberikan dukungan dari

kegiatan di kelas, praktikum 1, praktikum 2 hingga penelitian

skripsi. Khusunya Aynadhiah Herlina, Aya Mahalfa Putri,

Rizkia Indriyani, Rizkia Ningsih yang telah berjuang bersama-

sama sampai tahap ini.

13. Para Guru RA Az-Zilfa yang selalu mengingatkan peneliti

untuk menyelesaikan skripsi ini.

14. Nurlatifah Hasanah dan Siti Rodila teman seperjuangan semasa

di MA Al-Amin yang masih setia menemani dan memberi

dukungan kepada peneliti.

15. Para alumni fundraiser Bektim Dompet Dhuafa yang selalu

memberikan dukungan kepada peneliti.

v  

16. Kepada Ibu Sri Herningsih pemilik Home Industry Boneka

RCToys dan pegawai Home Industry Boneka RCToys yang

sangat terbuka untuk peneliti jadikan tempat penelitian.

17. Dan semua teman, keluarga, kerabat yang tidak dapat penulis

sebutkan namanya satu per satu tetapi sangat berarti

18. Dengan selesainya skripsi ini, peneliti persembahkan kepada

para pembaca. Peneliti berharap skripsi ini dapat menjadi

manfaat khususnya bagi peneliti dan bagi para pembaca.

Jakarta, 09 Juni 2020

Muthoharoh

vi  

DAFTAR ISI

ABSTRAK..................................................................................... i

KATA PENGANTAR.................................................................. ii

BAB I ............................................................................................ 1

PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar belakang .................................................................... 1

B. Batasan Masalah ................................................................ 6

C. Rumusan Masalah .............................................................. 6

D. Kajian Pustaka .................................................................... 7

E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ......................... 8

1. Tujuan penelitian ............................................................ 8

2. Manfaat Penelitian .......................................................... 9

F. Metodologi Penelitian ...................................................... 10

G. Sistematika Penulisan ...................................................... 17

BAB II ......................................................................................... 19

KAJIAN PUSTAKA ................................................................... 19

A. Pemberdayaan .................................................................. 19

1. Pengertian Pemberdayaan ............................................ 19

2. Tujuan Pemberdayaan .................................................. 23

3. Tahapan-tahapan Pemberdayaan .................................. 25

4. Indikator Keberdayaan ................................................. 28

vii  

B. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat ............................... 31

C. Home Industry .................................................................. 32

D. Kerangka Berfikir ............................................................ 34

BAB III ....................................................................................... 37

GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN ......................... 37

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................ 37

1. Letak dan kondisi Geografis Desa Satria Jaya ............. 37

2. Kondisi Demografis Desa Satria Jaya .......................... 37

B. Gambaran Umum Home Industry Pengrajin Boneka

Rctoys ...................................................................................... 39

C. Sasaran Pemberdayaan Home Industry Rctoys ................ 42

D. Tahapan Pembuatan Produk Rctoys................................. 43

BAB IV ....................................................................................... 46

DATA DAN TEMUAN LAPANGAN ....................................... 46

A. Pelaksanaan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Home

Industry RCToys ..................................................................... 46

1. Tahap Penyadaran ........................................................ 46

2. Tahap Transformasi ...................................................... 48

3. Waktu Pelaksanaan ....................................................... 51

4. Proses Pemasaran ......................................................... 52

B. Hasil Pemberdayaan Ekonomi Para Pengrajin Boneka

Setelah Bergabung Dengan Usaha Home Industry RCToys ... 54

viii  

BAB V ......................................................................................... 56

A. Analisis Proses Pemberdayaan Home Industry RCToys . 56

1. Tahap Penyadaran ........................................................ 57

2. Tahap Transformasi ...................................................... 57

3. Tahapan Peningkatan Kemampuan Intelektual ............ 58

B. Hasil Yang Diperoleh Para Pengrajin Boneka Setelah

Bergabung Dengan Usaha Home Industry Rctoys .................. 59

BAB VI ....................................................................................... 64

KESIMPULAN ........................................................................... 64

A. Kesimpulan ...................................................................... 64

1. Proses pemberdayaan yang dilakukan oleh Home

Industry RCToys ini melalui 3 tahapan, menurut Ambar

Teguh yaitu : ........................................................................ 64

2. Hasil Yang Diperoleh Para Pengrajin Boneka Setelah

Bergabung Dengan Usaha Home Industry RCToys : .......... 65

B. Implikasi ........................................................................... 67

C. Saran ................................................................................. 68

DAFTAR PUSTAKA ................................................................. 69

 

1  

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah sosial merupakan gejala sosial yang

sudah ada sejak lama. Masalah sosial berkembang dan

berubah baik secara kuantitatif maupun kualitatif dengan

perkembangan masyarakat. Dengan kata lain walaupun

masyarakat berkembang secara modern, tidak berarti

masalah sosial menjadi berkurang apalagi hilang.

Mungkin saja masalah lama sebagian hilangdan berganti

dengan munculnya masalah baru, atau masalah lama tetap

bertahan dengan bentuk dan kualitas baru. (Soetomo

1995, 1)

Salah satu masalah sosial yang ada di Indonesia

adalah kemiskinan. Kemiskinan merupakan salah satu

masalah yang dihadapi semua negara, baik Negara maju,

Negara berkembang atau bahkan Negara terbelakang

sekalipun tidak bisa lepas dari yang namanya kemiskinan.

Kemiskinan pada umumnya didefinisikan dari segi

ekonomi, khususnya pendapatan dalam bentuk uang

ditambah dengan keuntungan-keuntungan non-material

yang diterima oleh seseorang. Kemiskinan juga kerap

didefinisikan sebagai kondisi yang ditandai oleh serba

kekurangan : kekurangan pendidikan, keadaan kesehatan

2  

yang buruk dan kekurangan transportasi yang dibutuhkan

oleh masyarakat. (Suharto 2005, 57)

Menurut data Badan Pusat Statistik Jumlah

penduduk miskin pada Maret 2019 sebesar 25,14 juta

orang, menurun 0,53 juta orang terhadap September 2018

dan menurun 0,80 juta orang terhadap Maret 2018. (“Data

BPS Jumlah penduduk miskin 2019,” t.t.)

Di Desa Satria Jaya jumlah penduduk dari tingkat

mata pencaharian, Petani Sawah sebanyak 95 orang,

Petani Palawija sebanyak 179 orang, Buruh Tani

sebanyak 237 orang, Buruh Harian sebanyak 3.433 orang,

Pedagang sebanyak 898 orang, Wiraswasta sebanyak 807

orang, Karyawan Swasta sebanyak 3.397 orang, PNS

sebanyak 339 orang, TNI sebanyak 106 orang, Polri

sebanyak 24 orang dan Mengurus Rumah Tangga

sebanyak 3.761 orang. (“Data jumlah penduduk Desa

Satria Jaya,” t.t.)

Jumlah penduduk miskin Laki-laki di Desa Satria

Jaya sebanyak 1.069 Jiwa dan jumlah penduduk miskin

Perempuan sebanyak 1.066 jiwa dari Jumlah Penduduk

Laki-laki 9.312 jiwa dan Jumlah penduduk Perempuan

8.939 jiwa. (“Data jumlah penduduk Desa Satria Jaya,”

t.t.)

Pemberdayaan merupakan upaya untuk

membangun kemampuan masyarakat dengan memotivasi,

3  

mendorong, dan membangkitkan potensi yang mereka

miliki serta mengembangkan potensi tersebut menjadi

tindakan nyata. Pemberdayaan juga merupakan salah satu

upaya untuk menghadapi persoalan kependudukan terkait

dengan pembangunan dibidang kesejahteraan sosial.

(Zubaedi 2007, 41–42)

Istilah pemberdayaan masyarakat (community

empowment) adalah perwujudan capacity building

masyarakat yang bernuansa pada pemberdayaan sumber

daya manusia melalui pengembangan kelembagaan

pembangunan sistem sosial ekonomi rakyat, prasarana

dan sarana. (Bakri 2017, 18)

Dalam proses pemberdayaan masyarakat

diarahkan pada pengembangan sumber daya manusia

(dipedesaan), penciptaan peluang, penentuan jenis usaha,

dan kondisi wilayah yang pada gilirannya dapat

menciptakan lembaga yang dapat menaungi masyarakat

setempat.

Dalam kerangka inilah upaya pemberdayaan

masyarakat pertama-tama harus dimulai dengan

menciptakan suasana yang memungkinkan potensi

masyarakat berkembang. Disini titik tolaknya adalah

pengenalan bahwa setiap manusia, setiap masyarakat

memiliki potensi yang dapat dikembangkan. Artinya,

bahwa tidak ada masyarakat yang sama sekali tanpa daya,

karena jika demikian akan punah.

4  

Konsep ekonomi rakyat erat hubungannya dengan

konsep kesejahteraan masyarakat. Ekonomi rakyat

dipandang sangat penting karena sebagai tolak ukur

kriteria masyarakat mampu atau tidak mampu dalam

mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri.

Sedangkan pemberdayaan ekonomi dilakukan

guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat agar lebih

baik lagi. Masyarakat juga diharapkan dapat maju berdaya

mandiri sejahtera.

Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan

masyarakat membutuhkan keterlibatan semua pihak

secara bersama dan terkoordinasi, agar cita-cita

peningkatan kesejahteraan sosial dapat tercipta dengan

lebih dinamis.

Salah satu cara melakukan pemberdayaan

ekonomi yaitu lewat home industry (industri rumahan).

Home Industry adalah suatu unit usaha/perusahaan dalam

skala kecil yang bergerak dalam bidang industri tertentu.

Biasanya usaha ini hanya menggunakan satu atau dua

rumah sebagai pusat produksi, administrasi dan

pemasaran sekaligus secara bersamaan. Bila dilihat dari

modal usaha dan jumlah tenaga yang diserap tentu lebih

sedikit daripada perusahaan-perusahaan besar pada

umumnya. (Muliawan 2008, 3)

Saat ini hampir diseluruh wilayah Indonesia

5  

khususnya di pedesaan memiliki usaha home industry.

Oleh karena itu, kesadaran akan adanya kebutuhan

masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan itu

sangat penting. Sebagai anggota masyarakat memegang

peranan penting dan memiliki potensi besar untuk

membangun dan memberdayakan dirinya sendiri,

keluarga, dan masyarakat sekitar. Hal ini diwujudkan

dalam suatu progam pemberdayaan ekonomi yang

dinaungi oleh usaha home industry di Desa Satria Jaya.

Kegiatan home industry atau usaha rumahan

berlokasi di Desa Satria Jaya tepatnya diperumahan Satria

Jaya Jl Seroja blok b6a No.4 terdapat industri rumahan

yang dikelola oleh Ibu Sri Herningsih. home industry

yang bernama RCToys ini bergerak disektor produksi

boneka.

Kegiatan home industry ini bertujuan untuk

menambah pengetahuan dan keterampilan. selain itu,

dengan adanya kegiatan sosial kemasyarakatan tersebut

mampu berperan sebagai instrumen pendidikan bagi

pengembangan potensi. Dengan adannya wadah home

industry ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan

masyarakat, meningkatkan kualitas SDM, mengurangi

angka kemiskinan, dan membantu perekonomian

keluarga.

Adanya kegiatan home industry ini merupakan

salah satu bentuk perkumpulan ibu-ibu yang menjadi

6  

wadah apresiasi perempuan. Oleh karena itu adanya

kegiatan home industry diharapkan dapat membantu

perekonomian masing-masing keluarga.

Peneliti tertarik mengambil penelitian ini karena

biasanya industri rumahan termasuk usaha kecil dan tidak

memerlukan modal banyak, namun banyak pengaruhnya

bagi para warga sekitar atau para pekerja yang ada.

Seperti dalam ranah sosial dan lebih khususnya ke

perekonomian keluarga, yang mana akan ada pemasukan

tambahan guna meningkatkan kesejahteraan mereka.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis

tertarik untuk mengangkat judul penelitian

“Pemberadyaan Ekonomi Masyarakat Melalui Home

Industry Boneka Rctoys Di Desa Satria Jaya

Kecamatan Tambun Utara Kabupaten Bekasi.”

B. Batasan Masalah

Agar penulisan skripsi ini terarah, peneliti

membatasi pembahasan hanya terfokus kepada

bagaimana tahapan pemberdayaan ekonomi masyarakat

di Home Industry Boneka RCToys.

C. Rumusan Masalah 1. Bagaimana tahapan Pemberdayaan yang dilakukan

oleh Home Industry boneka “RCToys” di Desa Satria

Jaya Kecamatan Tambun Utara Kabupaten Bekasi ?

2. Bagaimana hasil yang diperoleh oleh masyarakat

7  

setelah mengikuti program pemberdayaan boneka

“RCToys” di Desa Satria jaya Kecamatan tambun

Utara Kabupaten Bekasi ?

D. Kajian Pustaka Dalam melakukan penelitian ini, peneliti telah

meninjau dan memahami beberapa hasil penelitian

sejenisnya untuk digunakan sebagai bahan rujukan dan

menghindari adanya persamaan pada penelitian yang akan

dilaksanakan.

1. Penelitian yang dilakukan oleh Supriyadi, yang berjudul

Pemberdayaan Kader PKK melalui PKK

(Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) Desa

Banyusidi Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang

Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial, Fakultas

Dakwah dan Komunikasi. Universitas Islam Negeri

Yogyakarta tahun 2016.

Skripsi ini membahas tentang Pemberdayaan Kader pkk

melalui PKK, dan faktor apa saja yang menjadi

penghambat dan Pendukung dalam melakukan

Pemberdayaan Kader PKK melalui PKK di Kelurahan

Banyusidi Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang

2. Penelitian yang dilakukan oleh Aulia Ulfah, yang berjudul

Pemberdayaan Ekonomi Kreatif masyarakat melalui

Home Industry Pasmina Instan “Tandti_Tands”Di Rt

10 Rw 02 Jati Padang Pasar Minggu Jakarta Selatan.

Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas

8  

llmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Tahun 2013.

Penelitian ini membahastentang proses pemberdayaan

yang dilakukan oleh Home IndustriPasmina Instan

“Tandti_Tands”di RT.10 RW.02 Jati Padang Pasar

Minggu dan hasil yang diperoleh oleh masyarakat setelah

mengikuti program pemberdayaan Pasmina Instan

“Tandti_Tands”di RT.10 RW.02 Jati Padang Pasar

Minggu

Penelitian-penelitian diatas membahas tentang

proses pemberdayaan, factor pendukung dan penghambat

serta hasil dari pemberdayaan. Penelitian-penelitian diatas

mempunyai kesamaan dengan penelitian yang ingin

diteliti oleh penulis, yaitu membahas tentang proses

pemberdayaan yang terjadi. Tetapi, lokasi pelaksanaannya

berbeda.

E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian Berdasarkan dari rumusan masalah penelitian diatas,

maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui proses Pemberdayaan yang dilakukan

oleh Home Industry pengrajin boneka “RCToys”

di Desa Satria Jaya Kecamatan Tambun Utara

Kabupaten Bekasi

2. Mengetahui hasil yang diperoleh oleh masyarakat

setelah mengikuti program pemberdayaan

9  

pengrajin boneka “RCToys” di Desa Satria Jaya

Kecamatan Tambun Utara Kabupaten Bekasi

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan ilmu atau manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat secara teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan pemikiran atau memperkaya konsep-

konsep dan teori terhadap ilmu pengetahuan

khususnya pada jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial

terutama pada pemberdayaan masyarakat.

2. Manfaat secara praktis

a) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan

bagi penelitian sejenisnya dan bahan

perbandingan bagi pemberdayaan masyarakat.

b) Penelitian ini diharapkan dapat dipraktikan

oleh berbagai kalangan terutama lembaga

sosial, lembaga swadaya masyarakat, yayasan

atau badan usaha lainnya yang memiliki

kesamaan dengan Home Industry RCToys

untuk diterapkan dikawasan lainnya di

Indonesia dalam pemberdayaan ekonomi

masyarakat.

10  

F. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitiaan ialah alat uji dan analisa

yang digunakan untuk mendapatkan hasil yang valid,

realibel, dan objektif. (Fatimah 2000, 34)

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

pendekatan penelitian kualitatif. Menurut Taylor

penelitian kualitatif adalah penelitian yang

menggunakan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

atau lisan dari orang-orang atau prilaku yang di amati.

Penelitian kualitatif merupakan sebuah metode

penelitian yang digunakan dalam mengungkapkan

permasalahan dalam kehidupan kerja organisasi,

swasta, kemasyarakatan, kepemudaan, perempuan,

olahraga, seni dan budaya, sehingga dapat dijadikan

suatu kebijakan yang dilaksanakan untuk kesejahteraan

bersama. (Gunawan 2013,80).

2. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah serangkaian aktivitas

(yang saling terkait) ditujukan untuk mengumpulkan

informasi yang berguna untuk menjawab pertanyaan riset

yang ada. Teknik pengumpulan data yang digunakan

adalah :

1) Wawancara

11  

Wawancara merupakan percakapan yang

dilakukan oleh dua orang, melibatkan seseorang yang

berkepentingan ingin memperoleh informasi dari

lawan bicara dengan mengajukan pertanyaan-

pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu. (Idrus 2009,

101)

Ada beberapa cara pembagian jenis wawancara

oleh tim atau panel, wawancara tertutup dan

wawancara terbuka (Covert and Overt), wawancara

secara lisan, wawancara terstruktur dan wawancara

tak terstruktur. (Meleong 1989, 130)

Dalam hal ini peneliti akan menggunakan

wawancara terbuka dan terstruktur dalam

memberikan pertanyaan kepada informan.

2) Dokumentasi

Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang sudah

terjadi atau sudah berlalu. Dokumentasi bisa berupa

gambar, foto, tulisan atau karya-karya monumental

seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari

rangkaian teknik pengumpulan data obsevasi dan

wawancara dalam penelitian kualitatif. (Sugiyono

2006, 270)

Dalam hal ini data diperoleh dari arsip dan

dokumentasi lain yang berkaitan dengan tujuan

penelitian.

12  

3. Waktu dan Tempat Penelitian

a. Waktu

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2020

sampai Juni tahun 2020.

b. Tempat

Tempat penelitian ini berlangsung di Home Industry RCToys di Desa Satria Jaya Kecamatan Tambun Utara Kabupaten Bekasi

4. Teknik pemilihan Informan Informan adalah seseorang yang dapat

memberikan informasi mengenai situasi dan latar

penelitian. Menurut Bogdan dan Biklen salam buku

Metedologi Penelitian Kualitatif karangan Meleong,

pemanfaatan informan dalam penelitian agar dalam waktu

yang singkat banyak informasi yang didapatkan.

(meleong, 2001 : 25)

menurut Patton tak ada peraturan mengenai

besarnya sampel dalam penelitian kualitatif. Besarnya

sampel tergantung pada apa yang ingin diketahui oleh

peneliti, tujuan penelitian, manfaat dan apa yang dapat

dilakukan dalam waktu dan sumber yang tersedia. Oleh

karena itu, peneliti menggunakan pengambilan informan

berdasarkan purposive sampling yaitu peneliti sudah

memiliki informan yang dipilih untuk membantu peneliti

melakukan penelitian ini. Berikut adalah table informan

13  

yang dipilih dalam pengumpulan data yang diperlukan

dalam penelitian.

Tabel 1.1

Daftar Informan

No Informan Informasi yang dicari

Jumlah Metode pengumpulan data

1 Pemilik Home Industry Pengrajin Boneka RCToys

Gambaran umum mengenai Home Industry Pengrajin Boneka Kampoeng Boneka, proses serta tahapan pemberdayaa n yang dilakukan.

1 Wawancara bebas, terstruktur

2 Karyawa n Home Industry Pengrajin Boneka RCToys

Hasil yang didapatkan setelah bergabung dengan Home Industry RCToys

4 Wawancara bebas, terstruktur

3 Resaller Home Industry RCToys

Hasil yang didapatkan setelah bergabung

2 Wawancara bebas, terstruktur

14  

5. Sumber Data

Sumber data penelitian ini penulis kategorikan sebagai berikut :

a. Data primer

Data primer adalah data pokok yang diperoleh melalui hasil

wawancara

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari buku, jurnal

dan literature lainnya yang berkaitan dengan tema

penelitian

6. Teknik Analisis Data

Setelah terkumpulnya data dan informasi yang

dibutuhkan sesuai dengan permasalahan penelitian, maka

selanjutnya peneliti melakukan analisis data terhadap data

dan informan tersebut. Dalam menulis data tersebut

peneliti menggunakan analsisis deskriptif, yaitu

mendeskripsikan hasil temuan penelitian secara

sistematis, factual dan akurat yang disertai dengan petikan

hasil wawancara.

Nasir mengemukakan analisa data merupakan

bagian yang sangat penting dalam metode ilmiah, karena

dengan analisis data tersebut dapat diberi data dan makna

yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian.

(Moh Nasir, 1993 : 405)

Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis secara

kualitatif. Data-data kualitatif dari hasil wawancara

15  

mendalam yang berupa kalimat-alimat atau pernyataan

pendapat atau sikap tersebut dianalisa dan

diinterpretasikan untuk mengetahui makna yang

terkandung didalamnya, umtuk memahami keterkaitan

dengan permasalahan yang sedang diteliti.

Data kualitatif dari hasil wawancara dan

dokumentasi selanjutnya disusun dalam catatan lapangan,

kemudian diringkas dan dipilih hal-hal yang penting dan

pokok, dikategorikan dan disusun secara sistematis

dengan mengacu pada perumusan masalah dan tinjauan

teoritis yang berkaitan dengan penelitian ini.

7. Teknik Keabsahan Data Salah satu cara yang penting dan mudah dalam uji

keabsahan hasil penelitian adalah dengan melakukan

triangulasi peneliti. Cara ini dilakukan untuk menguji

kejujuran, subjektivitas, dan kemampuan merekan data

oleh peneliti di lapangan. Perlu diketahui bahwa manusia,

peneliti sering kali sadar atau tanpa sadar melakukan

tindakan-tindakan yang merusak kejujurannya ketika

pengumpulan data, atau terlalu melepaskan

subjektivitasnya bahkan kadang tanpa control, ia

melakukan rekaman-rekaman yang salah terhadap data

dilapangan. (M. Burhan Bungin 2007, 256)

Beberapa macam triangulasi data sendiri menurut Denzim

dalam meleong (Meleong 1989, 330) yaitu dengan

16  

memannfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik

dan teori ada beberapa macam yaitu :

a. Triangulasi sumber (Data)

Triangulasi ini membandingkan dan mengecek

baik derajat kepercayaan suatu informasi yang

diperoleh melalui sumber yang berbeda dalam

metode kualitatif.

b. Triangulasi Metode

Triangulasi ini menguji kredibilitas data yang

dilakukan kepada dengan cara mengecek data

kepada sumber yang sama dengan teknik yang

berbeda.

c. Triangulasi penyidik

Triangulasi ini dengan memanfaatkan peneliti atau

pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan

kembali derajat kepercayaan data. Contohnya

membandingkan hasil pekerjaan seorang analisis

dengan analisis lainnya.

d. Triangulasi Teori

Triangulasi ini berdasarkan anggapan bahwa fakta

tertentu tidak dapat diperiksa derajat kepercayaan

dengan satu atau lebih teori tetapi hal itu dapat

dilakukan, dalam hal ini dinamakan penjelasan

banding.

Dari empat macam triangulasi diatas, peneliti

menggunakan teknik triangulasi sumber (data) dan

17  

triangulasi metode untuk menguji keabsahan data yang

berhubungan dengan masalah penelitian yang diteliti.

G. Sistematika Penulisan Dalam penelitian ini terdiri dari enam bab, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

BAB I terdiri dari : Latar Belakang,

pembatasan dan perumusan Masalah,

Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian,

Tinjauan Pustaka, Kerangka Teori, Metode

Penelitian, Tehnik Penulisan dan

Sistematika Penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II terdiri dari penjelasan landasan

teori-teori atau tinjauan pustaka yang

berkaitan tentang pemberdayaan.

BAB III GAMBARAN UMUM LATAR

PENELITIAN

Bab III terdiri dari gambaran umum Home

Industry RCToys yang meliputi letak

Geografis Desa Satria Jaya Kecamatan

Tambun Utara Kabupaten Bekasi

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

18  

BAB IV akan diuraikan penyajian data dan temuan penelitian

dilapangan, segala temuan yang berkaitan dengan penelitian akan

dibahas pada bab ini.

BAB V PEMBAHASAN

Pada bab ini menguraikan tentang hasil

temuan penelitian dan pembahasan yang

berisi tentang hasil penelitian yang

diperoleh. Meliputi proses pemberdayaan

ekonomi yang dilakukan ketua Home

Industry RCToys, dan Hasil dari

pemberdayaan ekonomi yang di dapatkan

melalui Home Industry RCToys

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

Di bagian ini akan dituliskan simpulan,

implikasi dan saran penelitian.

   

19  

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pemberdayaan

1. Pengertian Pemberdayaan Pemberdayaan berasal dari istilah bahasa inggris

yaitu “empowerment” yang artinya “pemberkuasaan”

dalam arti pemberian atau peningkatan kekuasaan

(power) kepada masyarakat yang lemah atau tidak

beruntung. (Huraerah dan Melawati 2008, 96)

Pemberdayaan berasal dari kata “daya” yang

mendapat awalan ber- menjadi kata “berdaya” artinya

memiliki atau mempunyai daya. Daya artinya

kekuatan, berdaya artinya memiliki kekuatan. Kata

“berdaya” apabila diberi awalan pe- dengan mendapat

sisipan-m- dan akhiran –an menjadi “pemberdayaan”

artinya membuat sesuatu menjadi berdaya atau

mempunyai kekuatan. (Roesmidi dan Risyanti. 2006,

1)

Menurut Eddy Ch yang dikutip oleh Zubaedi

menyebutkan bahwa pemberdayaan adalah upaya

untuk membangun kemampuan masyarakat, dengan

mendorong, memotivasi dan membangkitkan

kesadaran akan potensi yang dimiliki dan berupaya

untuk mengembangkan potensi itu menjadi tindakan

nyata. (Zubaedi 2007, 42)

20  

Sedangkan Jim Ife mendefinisikan pemberdayaan

sebagai upaya memberikan sumberdaya, kesempatan,

pengetahuan, dan ketrampilan kepada warga untuk

meningkatkan kemampuan mereka dalam menentukan

masa depannya sendiri dan berpartisipasi dalam

mempengaruhi kehidupan dari masyarakat. (Zubaedi

2007, 98)

Berdasarkan beragam definisi pemberdayaan di

atas, maka dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan

adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat

kekuasaan atau keberdayaan kelompok rentan dan

lemah dalam masyarakat, termasuk individu-individu

yang mengalami masalah kemiskinan, sehingga

mereka memiliki keberdayaan dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi,

maupun sosial seperti: memiliki kepercayaan diri,

mampu menyampaikan aspirasi, mempunyai mata

pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan

mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas

kehidupannya. (Adi 2002, 60)

Menurut Anthony Bebbington dalam buku

pemberdayaan masyarakat yang ditulis oleh Totok

Mardianto menyatakan bahwa pemberdayaan

masyarakat merupakan upaya untuk meningkatkan

harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam

kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri

dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan.

21  

Dengan kata lain, pemberdayaan adalah memampukan

dan memandirikan masyarakat. Dalam upaya

memberdayakan masyarakat dapat dilihat dari tiga

sisi, yaitu :

1. Menciptakan suasana atau iklim yang

memungkinkan masyarakat memiliki potensi

untuk berkembang, karena setiap manusia ataupun

masyarakat memiliki potensi yang dapat

dikembangkan dalam individu masing-masing.

Hal tersebut berarti bahwa tidak ada masyarakat

yang sama sekali tanpa daya atau tidak memiliki

kemampuan. Pemberdayaan adalah sebagai upaya

untuk membangun daya atu kemampuan yang

dimiliki tiap ndividu tersebut, dengan memberikan

dorongan, motivasi dan membangkitkan

kesadaranakan potensi yang dimilki serta berupaya

untuk mengembangkannya.

2. Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki

masyarakat, dalam hal ini diperlukan langkah-

langkah yang nyata dan menyangkut penyediaan

berbagai masukan serta pembukaan akses serta

memfasilitasi berbagai peluang yang akan

membuat masyarakat berdaya.

3. Memberdayakan mengandung pula arti

melindungi. Dalam proses pemberdayaan harus

mencegah yang lemah menjadi bertambah lemaha

oleh karena kurang berdayanya dalam menghadapi

22  

yang kuat. Oleh karena itu, perlindungan dan

pemihakan kepada yang lemah amat mendasar

sifatnya konsep pemberdayaan masyarakat.

Melindungi bukan berarti menutupi dari interaksi

karena hal itu justru akan mengkerdilkan yang

kecil dan melunglaikan yang lemah. Melindungi

harus dilihat sebagai upaya untuk mencegah

terjadinya persaingan yang tidak seimbang, serta

eksploitasi yang kuat atas yang lemah.

Pemberdayaan masyarakat tidak membuat

masyarakat menjadi semaikn bergantung pada

berbagai program, melainkan untuk memandirikan

masyarakat itu sendiri. (Mardikanto dan soebiato

2013, 30–32)

Adapun cara yang ditempuh dalam melakukan

pemberdayaan yaitu dengan memberikan motivasi

atau dukungan berupa penyediaan sumber daya,

kesempatan, pengetahuan dan keterampilan bagi

masyarakat untuk meningkatkan kapasitas mereka,

meningkatkan kesadaran tentang potensi yang

dimilikinya, kemudian berupaya untuk

mengembangkan potensi yang dimiliki mereka

tersebut. Sehingga dapat dipahami bahwa

pemberdayaan adalah sebagai upaya untuk

meningkatkan kekuasaan masyarakat yang lemah

dengan memberikan dorongan terhadap

23  

potensi/sumber daya yang dimilikinya untuk

meningkatkan partisipasi masyarakat.

Pemberdayaan merujuk pada kemampuan

seseorang, khususnya kelompok yang lemah sehingga

mereka memiliki kekuatan atau kemampuan dalam:

a. memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka

memiliki kebebasan (freedom), dalam arti bukan

saja bebas mengemukakan pendapat, melainkan

bebas dari kelaparan, bebas dari kebodohan, bebas

dari kesakitan.

b. menjangkau sumber-sumber produktif yang

memungkinkan mereka untuk dapat meningkatkan

pendapatnya dan memperoleh barang-barang dan

jasa-jasa yang mereka perlukan.

c. berpartisipasi dalam proses pembangunan dan

keputusan-keputusan yang mempengaruhi mereka.

(Suharto 2005, 58)

2. Tujuan Pemberdayaan Tujuan utama melakukan pemberdayaan adalah

untuk memperkuat kekuasaan masyarakat khususnya

kelompok lemah yang memiliki ketidakberdayaan,

baik karena kondisi internal (misalnya persepsi

mereka sendiri), maupun karena kondisi eksternal

(misalnya ditindas oleh struktur sosial yang tidak

adil). Guna melengkapi pemahaman mengenai

24  

pemberdayaan perlu diketahui konsep mengenai

kelompok lemah dan ketidakberdayaan yang

dialaminya. (Suharto 2005, 60)

Ada beberapa kolompok yang dapat dikategorikan

sebagai kelompok lemah atau tidak berdaya meliputi:

a. Kelompok lemah secara strutural, baik lemah

secara kelas, gender, maupun etnis.

b. Kelompok lemah khusus, seperti manula, anak-

anak dan remaja, penyandang cacat, gay dan

lesbian, masyarakat terasing.

c. Kelompok lemah secara personal, yakni mereka

yang mengalami masalah pribadi dan atau

keluarga. (Suharto 2005, 60)

Payne mengemukakan bahwa suatu proses

pemberdayaan (Empowerment), pada intinya

bertujuan: membantu klien memperoleh daya untuk

mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang

akan ia lakukan yang terkait dengan diri mereka,

termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan

sosial dalam melakukan tindakan. Hal ini dilakukan

melalui peningkatan kemampuan dan rasa peraya diri

untuk menggunakan daya yang ia miliki, antara lain

melalui transfer daya dari lingkungannya (Adi 2001,

51).

25  

Proses Pemberdayaan Menurut Isbandi Ruminto Adi didalam bukunya yang

berjduul pemikiran-pemikiran dalan Kesejahteraan Sosial

menyatakan bahwa pemberdayaan sebagai suatu proses

yang berkesinambungan dimana komunitas atau

kelompok masih ingin melakukan perubahan serta

perbaikan dan tidak hanya terpaku pada satu program saja.

(Adi 2002, 173)

Proses pemberdayaan masyarakat terdiri dari lima

tahapan, yaitu :

1. Menghadirkan kembali pengalaman yang dapat

memberdaya

2. Mendiskusikan alasan mengapa terjadi

pemberdayaan

3. Mengidentifikasi masalah

4. Mengidentifikasi teknis daya yang bermakna

5. Mengembangkan rencana-rencana aksi dan

mengimplementasikannya. (Machendrawaty 2001,

25)

Tahapan-tahapan Pemberdayaan Menurut Ambar Teguh Sulistiyani, ada beberapa

tahapan yang harus dilalui dalam melakukan

pemberdayaan. Tahap-tahap yang harus dilalui adalah

sebagai berikut:

a. Tahap Penyadaran

26  

Merupakan tahapan pembentukan perilaku menuju

prilaku sadar dan peduli sehingga merasa

membutuhkan peningkatan kapasitas diri.

b. Tahap Transformasi

Merupakan tahapan untuk menambah kemampuan

berupa wawasan pengetahuan, kecakapan-

keterampilan agar terbuka wawasan dan memberikan

keterampilan dasar sehingga dapat mengambil peran

di dalam pembangunan.

c. Tahap Peningkatan kemampuan Intelektual

Merupakan tahapan berupa kecakapan dalam

keterampilan sehingga terbentuklah inisiatif dan

kemampuan inovati untuk menghantarkan pada

kemandirian.

Tahap pertama atau tahap penyadaran yaitu

dilakukan pembentukan perilaku yang merupakan

tahap persiapan dalam proses pemberdayaan

masyarakat. Pada tahap ini pihak pemberdaya atau

pelaku pemberdayaan berusaha menciptakan

prakondisi, agar dapat memfasilitasi berlangsungnya

proses pemberdayaan yang efektif. Apa yang

diintervensi dalam masyarakat sesungguhnya lebih

pada kemampuan afektif-nya untuk mencapai

kesadaran konatif yang diharapkan. Sentuhan

penyadaran akan lebih membuka keinginan dan

kesadaran masyarakat tentang kondisinya saat itu,

dengan demikian akan dapat merangsang kesadaran

27  

mereka tentang perlunya memperbaiki kondisi

hidupnya untuk menciptakan masa depan yang lebih

baik.

Pada tahap kedua yaitu proses transformasi

pengetahuan dan kecakapan dalam keterampilan dapat

berlangsung dengan baik, penuh semangat dan

berjalan efektif, jika tahap pertama telah terkondisi.

Masyarakat akan menjalani proses belajar tentang

pengetahuan dan kecakapan dalam keterampilan yang

memiliki relevansi dengan apa yang menjadi tuntutan

kebutuhan tersebut. Keadaan ini akan mendorong

terjadinya keterbukaan wawasan dan menguasai

kecakapan pada keterampilan dasar yang mereka

butuhkan. Pada tahap ini masyarakat hanya dapat

memberikan peran partisipasi pada tingkat yang

rendah, yaitu sekedar menjadi pengikut atau objek

pembangunan saja, belum mampu menjadi subjek

dalam pembangunan.

Tahap ketiga merupakan tahap pengayaan atau

peningkatan intelektualitas dan kacakapan pada

keterampilan yang diperlukan, supaya mereka dapat

membentuk kemampuan kemandirian. Kemandirian

tersebut akan ditandai oleh kemampuan masyarakat

dalam membentuk inisiatif, melahirkan kreasi-kreasi,

dan melakukan inovasi-inovasi dalam lingkungannya.

Apabila masyarakat telah mencapai tahap ketiga

ini maka masyarakat dapat secara mandiri melakukan

28  

pembangunan. Di samping itu kemandirian mereka

perlu dilindungi supaya dapat terpupuk dan terpelihara

dengan baik, dan selanjutnya dapat membentuk

kedewasaan sikap masyarakat. (Sulistiyani 2004, 83)

Indikator Keberdayaan

Untuk mengetahui fokus dan tujuan

pemberdayaan secara operasional, maka perlu

diketahui berbagai indikator keberdayaan yang

dapat menunjukkan seseorang itu berdaya atau

tidak. Sehingga ketika sebuah program

pemberdayaan sosial diberikan, segenap upaya

dapat dikonsentrasikan pada aspek-aspek apa saja

dari sasaran perubahan (misalnya keluarga miskin)

yang perlu di optimalkan. Schuler, Hashemi dan

Riley mengembangkan delapan indikator

pemberdayaan, yang mereka sebut sebagai

empowermentindex atau indeks pemberdayaan

(Suharto, 2004).

Keberhasilan pemberdayaan masyarakat dapat

dilihat dari keberdayaan mereka yang menyangkut

kemampuan ekonomi, kemampuan mengakses

manfaat kesejahteraan, dan kemampuan kultural

dan politisi. Ketiga aspek tersebut dikaitkan dengan

empat dimensi kekuasaan, yaitu: „kekuasaan di

dalam‟ (power within), „kekuasaan untuk‟ (power

29  

to), „kekuasaan atas‟ (power over), dan „kekuasaan

dengan‟ (power with).

a. Kebebasan mobilitas: kemampuan individu

untuk pergi keluar rumah atau wilayah tempat

tinggalnya, seperti ke pasar, fasilitas medis,

bioskop, rumah ibadah, kerumah tetangga.

Tingkat mobilitas ini dianggap tinggi jika

individu mampu pergi sendirian.

b. Kemampuan membeli komoditas kecil:

kemampuan individu untuk membeli barang-

barang kebutuhan keluarga sehari-hari (beras,

minyak tanah, minyak goreng, bumbu, dll);

kebutuhan dirinya (minyak rambut, sabun

mandi, rokok, bedak, shampo, dll). Individu

dianggap mampu melakukan kegiatan ini

terutama jika ia dapat membuat keputusan

sendiri tanpa meminta izin pasangannya;

terlebih jika ia dapat membeli barang-barang

tersebut dengan menggunakan uangnya sendiri.

c. Kemampuan membeli komoditas besar:

kemampuan individu untuk membeli barang-

barang sekunder atau tersier, seperti lemari

pakaian, TV, radio, koran, majalah, pakaian

keluarga. Seperti halnya indikator di atas, poin

tinggi diberikan terhadap individu yang dapat

membuat keputusan sendiri tanpa meminta izin

pasangannya; terlebih jika ia dapat membeli

30  

barang-barang tersebut dengan menggunakan

uangnya sendiri.

d. Terlibat dalam membuat keputusan-keputusan

rumah tangga: mampu membuat keputusan

secara sendiri maupun bersama suami/istri

mengenai keputusan-keputusan keluarga,

misalnya mengenai renovasi rumah, pembelian

kambing untuk diternak, memperoleh kredit

usaha.

e. Kebebasan relatif dari dominasi keluarga:

responden ditanya mengenai apakah dalam satu

tahun terakhir ada seseorang (suami, istri, anak-

anak, mertua) yang mengambil uang, tanah,

perhiasan dari dia tanpa izinnya; yang melarang

mempunyai anak; atau melarang bekerja di luar

rumah.

f. Kesadaran hukum dan politik: mengetahui

nama salah seorang pegawai pemerintah

desa/kelurahan; seorang anggota DPRD

setempat; nama presiden; mengetahui

pentingnya memiliki surat nikah dan hukum-

hukum waris.

g. Keterlibatan dalam kampanye dan protes-

protes: seseorang dianggap „berdaya‟ jika ia

pernah terlibat dalam kampanye atau bersama

orang lain melakukan protes, misalnya,

terhadap suami yang memukul istri; istri yang

31  

mengabaikan suami dan keluarganya; gaji yang

tidak adil; penyalahgunaan bantuan sosial; atau

penyalahgunaan kekuasaan polisi dan pegawai

pemerintah.

h. Jaminan ekonomi dan kontribusi terhadap

keluarga: memiliki rumah, tanah, asset

produktif, tabungan. seseorang dianggap

memiliki poin tinggi jika ia memiliki aspek-

aspek tersebut secara sendiri atau terpisah dari

pasangannya (Edi Suharto2005, 63-64).

B. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

1. Definisi Ekonomi

Ekonomi secara etimologi berasal dari bahasa

yunani yaitu oikanomia. Oikanomia sendiri berasal

dari dua suku kata yakni oikos dan nomos. Oikos

berarti rumah tannga dan nomos berarti aturan.

Dengan demikian ekonomi sederhana dapat

diartikan sebagai kegiatan mengurus rumah tangga

yang dalam bahasa inggris disebut dengan istilah

economics. (Suharto 2004, 3)

Ekonomi adalah suatu tata cara aturan yang ada

dalam masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

hidup mereka terhadap alat pemuas kebutuhannya

yang bersifat langka. Cara yang dimaksud disini

berkaitan dengan aktivitas orang dan masyarakat

32  

yang berhubungan dengan produksi, pertukaran dan

konsumsi jasa-jasa dan barang-barang langka.

(Ismail 20018, 221)

Pemberdayaan ekonomi masyarakat pada

hakikatnya merupakan suatu proses yang dinamis,

artinya perubahan yang terjadi menurut adanya

dinamika masyarakt dalam meningkatkan income

percapita agar dapat memenuhi kebutuhan sehari-

hari guna mengantisipasi dan mempersiapkan

kondisi ekonomi dimasa yang akan datang. (Laily

dan Pristyadi 2013, 57–58)

C. Home Industry

1. Definisi Industri

Industri merupakan salah satu produk

pengembangan teknologi dalam masyarakat.

Industri yang berhubungan dengan teknologi,

ekonomi dan pabrik industri dapat mempengaruhi

nilai-nilai dan prilaku pada masyarakat. Masyarakat

industri dengan daya saing yang kuat telah

menuntut masyarakat untuk memiliki keahlian

tertentu, mendorong masyarakat untuk dapat

berpikir lebih kreatif. Menciptakan hal baru yang

dapat memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

33  

2. Definisi Home Industry

Home berarti rumah, tempat tinggal, atau

kampung halaman. Sedangkan Industri, dapat

diartikan sebagai kerajinan atau usaha produk

barang. Singkatnya Home Industry adalah rumah

usaha produk barang atau perusahaan kecil.

Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis

kegiatan ekonomi ini dipusatkan di rumah. Home

Industry dapat berarti industri rumah tangga, karena

termasuk usaha kecil yang dikelola keluarga. Pada

umumnya, pelaku kegiatan ekonomi yang berada di

rumah adalah keluarga itu sendiri dengan mengajak

orang di sekitarnya sebagai karyawan. Meskipun

dalam skala kecil, namun kegiatan ekonomi ini

secara tidak langsung membuka lapangan pekerjaan

untuk saudara terdekat ataupun tetangganya.

Dengan begitu, perusahaan kecil ini membantu

program pemerintah dalam mengurangi

pengangguran, otomatis jumlah penduduk

miskinpun akan perlahan menurun. Usaha kecil

adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri

sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau badan

usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau

cabang perusahaan, dikuasai, atau menjadi bagian

baik langsung maupun tidak langsung dari usaha

menengah atau usaha besar, yang memenuhi

kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam

34  

UU No. 20 dan UU No. 21 Tahun 2008. (Zuhri

2013, 47–48)

D. Kerangka Berfikir

Pemberdayaan ekonomi masyarakat Home

Industry merupakan kegiatan yang dilakukan oleh

Home Industry RCToys dalam meningkatkan

keterampilan hidup, permodalan sekelompok orang

agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, dan

membuat kondisi hidupnya lebih baik atau

mengembangkan usaha yang dimilikinya.

Proses pemberdayaan adalah tahapan-tahapan

yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan agar

program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang

dilakukan di Home Industry RCToys dapat berhasil.

Tahap penyadaran : pada tahap ini yang

dilakukan Home Indusri RCToys yaitu melakukan

pembentukan perilaku yang merupakan tahap persiapan

dalam proses pemberdayaan masyarakat.

Tahap transformasi pengetahuan : tahapan

dimana kondisi seseorang atau masyarakat sekitar

Home Industry RCToys dapat meningkatkan

kemampuan, pengetahuan serta keterampilan agar

menjadi individu yang memiliki kapasitas dan menjadi

masyarakat yang mandiri.

Tahap peningkatan intelektual : tahapan ini

35  

merupakan tahapan dimana pemberdaya memberikan

motivasi kepada karyawan Home Industry RCToys

untuk dapat meningkatkan kemampuan yang dimiliki

agar lebih berdaya dan mandiri.

Hasil pemberdayaan adalah suatu indikator

untuk menilai keberhasilan dari program pemberdayaan

ekonomi masyarakat yang dilakukan Home Industry

RCToys.

Kemampuan membeli komoditas kecil : Yang

dimaksud dengan kemampuan membeli komoditas

kecil adalah individu dapat membeli barang yang

digunakan sehari-hari dengan menggunakan hasil dari

kemampuan individu tersebut.

Kemampuan membeli komoditas besar : ialah

ketika individu dapat membeli kebutuhan penunjang

dalam kebutuhan sehari-hari.

Terlibat Dalam Keputusan-Keputusan Rumah

Tangga : mampu membuat keputusan secara sendiri

maupun bersama suami/istri mengenai keputusan-

keputusan keluarga, misalnya mengenai renovasi

rumah, memperoleh kredit usaha.

Jaminan Ekonomi dan Kontribusi Terhadap

Keluarga : Jaminan ekonomi dan kontribusi terhadap

keluarga yaitu bisa dikatakan sebagai investasi jangka

panjang. Seperti tabungan yang akan bermanfaat

dimasa yang akan datang.

36  

Tabel 2.1

Tabel Kerangka Berfikir

 

   

Pemberdayaan Ekonomi masyarakat melalui Home Industry

Proses Pemberdayaan Hasil Pemberdayaan

1. Kebebasan Mobilitas 2. Kemampuan Membeli

Komoditas Kecil 3. Kemampuan Membeli

Komoditas Besar 4. Terlibat Dalam

Pembuatan keputusan keluarga

5. Jaminan Ekonomi dan Kontribusi terhadap keluarga

1. Tahap Penyadaran

2. Tahap Transformasi

3. Tahap Peningkatan

Meningkatkan perekonomian dan menjadi masyarakat mandiri

37  

BAB III

GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN  

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Letak dan kondisi Geografis Desa Satria Jaya Desa Satria Jaya merupakan salah satu Desa yang

berada di wilayah Kecamatan Tambun Utara kabupaten

Bekasi. Desa Satria Jaya merupakan Desa hasil

pemekaran dari Desa Induk Karang Satria, Kecamatan

Tambun (sekarang Tambun Utara) yang dimekarkan pada

Tahun 1983 dengan Luas Wilayah 301.873 Ha. Jarak

Desa satria Jaya ke Pusat Pemerintahan kecamatan adalah

4,3 km, jarak Desa ke Pusat Pemerintahan Kabupaten

adalah 23 km, jarak Desa ke Pusat Pemerintahan Provinsi

adalah 99 km, sedangakan jarak Desa ke pusat

Pemerintahan Ibu Kota Negara adalah 37 km. Adapun

batas wilayah Desa Satria Jaya sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Desa Satria Mekar

b. Sebelah Timur : Desa Jejalen Jaya

c. Sebelah Selatan : Desa Mangun Jaya/Desa

Karang Satria

d. Sebelah Barat : Kali Bekasi / Kota Bekasi

2. Kondisi Demografis Desa Satria Jaya a. Jumlah penduduk

Jumlah penduduk Desa Satria Jaya secara keseluruhan

yaitu 18.251 Jiwa, dengan jumlah KK +/- 6.030 KK,

38  

jumlah penduduk laki-laki 9.312 Jiwa dan jumlah

penduduk perempuan 8.939 Jiwa.

b. Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan

Tabel 3.1 Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan

No Tingkat pendidikan Jumlah

1 Taman kanak-Kanak 4.217

2 SD 2.252

3 SMP 5.895

4 SMA/SMK 4.158

5 Pendidikan Diploma III 865

6 Pendidikan S1 297

7 Pendidikan S2 7

8 Pendidikan S3 3

9 Tidak Sekolah 557

c. Jumlah Penduduk berdasarkan tingkat mata

pencaharian

Tabel 3.2

Jumlah dara penduduk berdasarkan tingkat mata

pencaharian

No Mata pencaharian Jumlah

1 Belum bekerja 1.191

2 Pelajar/Mahasiswa 3.784

3 Mengurus Rumah Tangga 3.761

4 Petani sawah 95

39  

5 Petani palawija 179

6 Buruh tani 237

7 Buruh harian 3.433

8 Pedagang 898

9 Wiraswasta 807

10 Karyawan Swasta 3.397

11 PNS 339

12 TNI 106

13 Polri 24

Mata pencaharian merupakan kegiatan seseorang

dalam bekerja untuk mendapatkan hasil dan

memenuhi kebutuhan hidupnya, baik dari hal jasa,

pedagang, karyawan swasta dan lainnya.

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa mayoritas

penduduk Desa Satria Jaya berprofesi sebagai Buruh

Harian dengan jumlah 3.433.

d. Jumlah penduduk miskin

Laki-laki : 1.069 Jiwa

Perempuan : 1.066 Jiwa

Jumlah KK Miskin : 647 KK

Keluarga Pra Sejahtera : 300 KK

B. Gambaran Umum Home Industry Pengrajin Boneka Rctoys

RCToys merupakan nama sebuah industri

rumahan (Home Industry) yang memproduksi berbagai

40  

bentuk dan karakter boneka. Seperti bantal, matras, karpet

karakter, kasur bayi, sofa anak, mainan dan perlengkapan

bayi/anak dengan berbagai macam karakter. Boneka

biasanya banyak digemari oleh kalangan anak-anak dan

perempuan sehingga RCToys berinovasi membuat boneka

dan perlengkapan bayi/anak dengan beragam karakter

yang lucu.

Home Industry RCToys sudah berdiri sejak tahun

2015, berlokasi di Jl. Seroja Blok b6a No 4 Perum Satria

Jaya Edelweis, Desa Satria Jaya Kecamtan Tambun Utara

Kabupaten Bekasi. Home Industry ini bertempat

dikediaman pemiliknya yang bernama Ibu Sri Herningsih.

Usahanya yang semakin berkembang dan mempunyai

tabungan yang cukup, beliau kemudian membeli rumah

dan rumah yang sebelumnya dijadikan untuk tempat

memproduksi boneka. Nama RCToys kepanjang dari Revi

citra Toys merupakan nama gabungan dari anak beliau.

Sebelum memberdayakan warga sekitar tempat

tinggalnya, beliau hanyalah seorang buruh pabrik boneka

di Bekasi, selama 10 tahun bekerja beliau belajar

membuat pola desain boneka, menjahit dan mengisi isian

boneka. karena sibuk bekerja dan tidak mempunyai waktu

luang mengurus anak dan keluarga akhirnya beliau resign

dari pabrik. Semenjak tidak bekerja penghasilan rumah

tangga ibu herni berkurang, dari skill yang ia punya dalam

pembuatan boneka akhinya beliau bertekad untuk merintis

usaha pembuatan boneka. Di mulai dari berbelanja bahan-

41  

bahan boneka seperti kain, isian boneka, mesin jahit dan

mulai memproduksi boneka.

Setelah berhasil membuat boneka dengan berbagai

macam bentuk dan karakter, untuk memasarkan boneka

buatannya itu awalnya hanya sekedar menawarkan kepada

teman-temannya dan tetangganya dirumah, menawarkan

dari toko ke toko dan meninggalkan kartu nama, hingga

sekarang mempunyai mitra usaha yang mengelola

pemasaran melalui media online seperti facebook,

Instagram, online shop seperti shopee, lazada, tokopedia

dll yang diberi nama “Depot Boneka”, dijalankan oleh

pak kiston.

Untuk memberikan pelayanan yang lebih baik,

RCToys menerima pesanan dengan desain dan motif

khusus yang diinginkan konsumen, maka produk boneka

yang ditawarkan RCToys menjadi lebih eksklusif dan

bervariasi sehingga Home Industry RCToys bisa menjaga

produk yang tetap mengikuti trend. 

Hal ini dilakukan, untuk menjaga kepercayaan

konsumen, agar tetap memlilih produk RCToys, sehingga

daya tarik konsumen pada produk RCToys meningkat.

Walaupun produk RCToys eksklusif dan bervariasi

namun RCToys memberikan harga yang terjangkau

dibandingkan dengan produk yang sudah ada di luaran. 

Untuk menjaga kepercayaan pelanggan terhadap

produk RCToys dan sebagai pembuktian terhadap

konsumen bila barang yang dihasilkan adalah barang yang

42  

berkualitas, maka RCToys memberikan garansi bila

terjadi kecacatan pada produk. Sehingga mereka akan

memberikan testimoni kepada halayak banyak tentang

RCToys. Selain itu dengan berdirinya RCToys di daerah

Desa Satria Jaya dapat membantu pemerintah mengurangi

pengangguran serta menaikan tingkat perekonomian

masyarakat sekitar.

C. Sasaran Pemberdayaan Home Industry Rctoys Dari waktu ke waktu usahanya terus berkembang

dan semakin meningkatnya permintaan pasar, bu Herni

kewalahan menanggapi permintaan pasar dikarenakan

kurangnya sumber daya manusia, akhirnya bu herni

menawarkan kepada masyarkat disekitar Home Industry

terutama ibu rumah tangga untuk ikut bergabung dengan

usaha yang sedang ditekuninya itu. Tidak langsung

banyak yang tertarik untuk bergabung dengan usahanya

itu, butuh waktu yang lama untuk mendapatkan anggota.

Karena sangat sulit untuk menyadarkan masyarakat yang

terbiasa hidup dengan situasi sosial yang tidak produktif.

Untuk memberikan bayaran kepada anggota home

industry RCToys beliau menentukannya berdasarkan

permintaan anggota, ada yang meminta bayaran dengan

sistem borongan ada juga yang meminta dengan sistem

harian.

43  

Tabel 3.3

Nama-Nama Anggota Home Industry Rctoys

No Nama Jenis

kelamin

Pendidikan Usia

1 Yati Perempuan SMP 48

2 Yatrina Perempuan SMP 39

3 Nuryati Perempuan SD 50

4 Nursamah Perempuan SMK 34

5 Wulandari Perempuan SMP 20

6 Suyati Perempuan SMA 27

7 Fauziah Perempuan SMA 42

D. Tahapan Pembuatan Produk Rctoys Selain memproduksi boneka RCToys juga

memproduksi matras boneka. Bahan dasar yang bisa

digunakan dalam pembuatan matras boneka adalah bahan

velboa, silikon holo, dan benang. Karena tekstur bahan

yang lembut dan memberikan rasa nyaman saat tidur,

membuat bahan velboa ini menjadi pilihan. Sedangkan

untuk isi dari matras, menggunakan bahan dukron super

yang biasa digunakan sebagai isian di dalam produk

boneka. Benang yang digunakan berbeda dari benang

untuk menjahit pakaian, yaitu benang yang lebih tebal

44  

jenis 20/1 dan 20/2 sehingga lebih mudah untuk di

gunakan. Untuk membuat produk seberat 6 – 7 kg ini

biasanya membutuhkan waktu pengerjaan sekitar 3-4 hari.

Sedangkan untuk model customize memakan waktu

pengerjaan berkisar 7 – 10 hari.

Proses pembuatan matras boneka sama dengan

proses membuat boneka pada umumnya. Diawali dengan

membuat pola sesuai desain yang diinginkan, pembuatan

pola dilakukan secara manual dengan menggunakan

kertas karton. Dalam membuat pola, contoh pola kartun

Totoro dapat dimulai dengan membuat pola pada bagian

badan matras. Kemudian dilanjutkan dengan membuat

pola bagian tubuh kartun seperti tangan, mata, mulut yang

akan dipasang di bagian matras. Bila kedua pola (pola

badan dan pola bagian tubuh lain-lain) yang dibuat di atas

kertas telah selesai, maka langkah selanjutnya ialah

menjiplak pola tersebut di atas bahan velboa.

Setelah dilakukan penjiplakan, langkah

selanjutnya ialah melakukan pemotongan bahan, dalam

proses pemotongan bahan velboa dengan menggunakan

cara memanaskan hand cutting. Setelah proses

pemotongan selesai, dilanjutkan dengan proses penjahitan

setiap bagian matras sesuai bentuk yang diinginkan. Yang

pertama ialah menjahit bagian mata, bibir, dan organ

tubuh lainnya dengan bahan velboa yang memang

disediakan untuk bagian muka. Bila penjahitan bagian

muka telah siap, langkah selanjutnya ialah penggabungan

45  

antara bagian muka dengan bagian belakang matras,

namun dalam penyatuan ini sebaiknya sisakan sedikit

sekitar 2-3 cm sebagai tempat untuk memasukan dakron

murni. Banyaknya dakron yang dimasukkan, sesuai

dengan keinginan. Bila dakron dirasa sudah cukup maka

langkah terakhir adalah menutup lubang yang digunakan

untuk mengisi silikon dengan cara dijahit manual dan

matras boneka pun siap dipasarkan. Matras Boneka yang

diproduksi dengan bahan velboa bisa bertahan cukup

lama, menariknya tak hanya anak-anak yang bisa

menggunakannya, namun remaja dan orang tua juga bisa

menggunakannya.

   

46  

BAB IV

DATA DAN TEMUAN LAPANGAN

A. Proses Pelaksanaan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Home Industry RCToys

Kegiatan pemberdayaan melalui Home Industry RCToys

merupakan usaha untuk meningkatkan keberdayaan dan

kemandirian masyarakat dalam pendapatan ekonomi

masyarakat yang dilakukan oleh Ibu Sri Herningsih. Proses

pelaksanaan pemberdayaan ekonomi tersebut meliputi :

1. Proses Penyadaran Transformasi adalah proses penataan tentang

gambaran diri seseorang dimasa lau, baik sifat maupun

kebiasaan, dan kemudian diolah dalam bentuk perspektif

masa depan dan pandangan terhadap lingkungan

sosialnya, transformasi terjadi karena adanya perubahan

kondisi psikologis serta lingkungan individu.

Transformasi dapat terjadi karena adanya kesadaran

dalam diri individu atas situasi dan kondisi psikologisnya.

(Uswatusolihah 2015, 260)

Bu Herni selaku pemilik home industry melakukan

transformasi kesadaran terlebih dahulu kepada

masyarakat. Sebelum akhirnya mayarakat disekitar

lingkungannya bergabung bersama dengan home industry

yang dimilikinya.

47  

Tahap Penyadaran merupakan tahapan yang

menuju pembentukan perilaku sadar dan peduli

sehingga merasa membutuhkan peningkatan kapasitas

diri. Dalam tahapan ini pihak yang menjadi sasaran

pemberdayaan harus disadarkan mengenai perlu

adanya perubahan untuk merubah keadaan agar dapat

sejahtera.

Bu Herni sebagai pendiri Home Industry RCToys

mengadakan sosialisasi dengan melakukan pendekatan

kepada ibu-ibu yang kesehariannya tidak memiliki

kegiatan tambahan selain mengurus rumah tangga.

Kemudian Bu Herni mengajak ibu-ibu untuk

bergabung di Home Industry RCToys, mengajak ibu-

ibu untuk bergabung dengan RCToys prosesnya

tidaklah mudah, karena rasa kurang percaya diri

masyarakat, yang menurut mereka tidak memiliki

kemampuan dasar dalam pembuatan boneka. Dengan

memberikan motivasi dan semangat kepada ibu-ibu

akhirnya ada beberapa yang ikut bergabung dengan

Home Industry. Tahapan penyadaran ini dilakukan

agar mereka mampu mempunyai penghasilan sendiri

dari pada berdiam dirumah. Bu herni menuturkan :

“Awalnya agak susah ngajak ibu-ibu ikut gabung, ada yang bilang gk punya keahlian dasar, ribet sama anak. Ya saya yakinin aja, kan bisa belajar jadi nantinya terbiasa, ngerjainnya juga santai bisa sambil ngobrol-ngobrol kan lumayan ada penghasilan tambahan”. (Herningsih 2020)

48  

Dengan bergabungnya masyarakat sekitar tujuan

Bu Herni yaitu untuk meningkatkan taraf hidup

masyarakat di Desa Satria Jaya khususnya

dilingkungan sekitar tempat tinggal beliau, yang

tadinya mempunyai penghasilan minim setelah

bergabung dapat menambah penghasilan. Selain itu

Bu Herni juga bertujuan untuk mengurangi angka

pengangguran dan kemiskinan walaupun dengan

bayaran tidak sebanyak kerja diperkantoran atau

dipabrik besar, tetapi dengan mendirikan usaha Home

Industry ini dapat mengurangi angka pengangguran di

Desa Satria Jaya dan memproduktifkan ibu-ibu yang

tidak memiliki kegiatan.

2. Tahap Transformasi Tahap transformasi merupakan tahapan

memberikan pengetahuan dan kecakapan keterampilan

untuk mendukung kegiatan pemberdayaan yang

dilaksanakan. Dalam tahapan ini Bu Herni sebagai

pemilik Home Indsutry RCToys memberikan

pelatihan dalam pembuatan boneka. Setelah

melakukan sosialisasi dan mengajak masyarakat untuk

ikut bergabung dengan Home Indsutry RCToys Bu

Herni dan suaminya yang bernama bapak Emo

Radiawan memberikan pelatihan kepada anggota baru

cara membuat pola sesuai desain di kertas karton,

menjiplak pola diatas bahan/kain, memotong pola

49  

dengan hand cutting, menggabungkan kerangka

boneka dengan cara menjahit, dan memasukan isian

boneka. Ibu Herni mengatakan :

”Lumayan mbak dikasih pelatihan dulu, butuh proses sekitar 1 sampai 2 minggu buat pelatihan menjahit kerangka-kerangka boneka seperti menggabungkan muka, badan, tangan, sampai kaki boneka ini untuk anggota baru sebelumnya sudah bisa menggunakan mesin jahit, tapi kalau yang belum bisa sama sekali bisa hampir 1 sampai 2 bulan, kalau untuk pelatihan menjiplak pola si ya prosesnya cepat soalnya udah ada polanya tinggal di jiplak aja di atas kain/bahan, nah kalau untuk pelatihan motong pola pakai hand cutting bisa tanya bapak ya mbak, soalnya bapak yang ngelatihnya ” (Herningsih 2020) Bapak emo mengatakan :

“kalau pelatihan motong menggunakan hand cutting agak susah prosesnya juga lama si mbak, soalnya disini karyawannya cewek semua jadi gk berani buat pegang hand cuttingnya takut salah motong alatnya juga berat, jadi sampai sekarang kalo bagian motong pakai hand cutting tetap saya, paling yang lainnya motong manual pakai gunting” (Emo Radiawan 2020)

Dalam waktu 3 bulan, Herni melakukan

diskusi dengan karyawan seputar produk yang

diproduksi oleh Home Industry RCToys. Pada

tahap awal pelatihan, pendiri memberikan materi

seputar menjahit, membuat pola, memotong pola,

memasukan isi boneka dan mengemas boneka

yang sudah siap untuk dipasarkan.

50  

Seperti yang dikatakan oleh Ibu Herni :

“Pelatihannya ya kaya gitu gimana bikin pola bagaimana cara jahit gabungin kerangka bonekanya terus cara masukin isian bonekanya, kurang lebih hampir 3 bulan pelatihannya.” (Herningsih 2020) Pelatihan yang dilakukan yaitu:

1. Pelatihan pertama yang dilakukan saat

pelatihan yaitu proses pembuatan pola. Pola-

pola yang di ajarkan yaitu memotong pola baju

boneka sesuai dengan ukuran boneka.

2. Pelatihan kedua yang dilakukan yaitu proses

menjahit dengan menggabungkan kerangka

boneka.

3. Pelatihan ketiga yang dilakukan yaitu proses

memasukan isian boneka kedalam kerangka

boneka yang sudah di gabungkan.

4. Pelatihan keempat yang dilakukan yaitu proses

pengemasan/ packing. Proses pelatihan

packing penting untuk pemasaran produk.

Proses pelatihan yang diberikan oleh Ibu Herni

yaitu dengan melatih karyawannya supaya

mengembangkan potensi yang telah didapatkannya

agar meningkatkan produksi yang dimiliki serta

memiliki daya jual tinggi. Dari temuan peneliti

amati dilapangan ada perbedaan kemampuan dari

pelatihan yang diadakan oleh RCToys. Karyawan

RCToys memiliki perbedaan kemampuan waktu

51  

pelatihan ada yang lancar dalam pelatihan

seminggu tetapi ada juga yang setelah lima bulan

baru lancar dalam pelatihan proses produksi

tersebut. Seperti yang dikatakan oleh Nursamah:

“prosesnya ya dari ibu atasannya dikasih tau caranya, iya ada pelatihannya paling seminggu, tergantung niatnya juga si kalo niat pasti bisa. Kalau saya menguasainya seminggu.” (Suyati 2020)

Suyati salah satu karyawan Home

Industry RCToys, karena umurnya yang masih

muda Suyati memiliki daya tanggap yang baik

sehingga dapat mempelajari pelatihan yang

didapatnya dengan sangat mudah. Lain halnya

yang dikatakan oleh Ibu Nuryati: 

“prosesnya gimana ya, kita di training 2 bulan kita diajarin menjahit kerangka boneka digabung-gabungin, Alhamdulillah 4 bulan lebih udah bisa.” (Nuryati 2020)

Dari pernyataan diatas dapat dikatakan

bahwa tingkat kemampuan setiap individu

berbeda-beda, kemampuan daya tangkap pun

juga bisa menjadi faktor penghambat setiap

individu untuk memperoleh pelatihan yang

diberikan oleh pendiri Home Industry RCToys.

3. Waktu Pelaksanaan

Kegiatan produksi boneka dimulai dari jam 09.00

sampai 16.00 WIB selama 6 hari dalam seminggu dari

52  

hari Senin sampai Sabtu. Jika pemesanan sedang

melonjak maka sebagian karyawan ada yang lembur

untuk menyelesaikan pemesanan tersebut. Home

Industry RCToys juga melayani konsumen pada hari

libur melalui sistem online. (Herningsih 2020)

4. Proses Pemasaran

Proses pemasaran merupakan proses yang

terpenting dalam mengembangkan usaha dari

pemberdayaan yang dilakukan oleh Home Industry

RCToys. Pemasaran yang dilakukan Home Industry

RCToys ini terbagi dalam 3 cara yaitu melalui toko,

sosial media dan Resaller :

1. Toko Home Industry RCToys

Toko Home Industry RCToys ini diberi

nama Toko Depot Boneka dan dikelola oleh

bapak Kiston yang merupakan mitra usaha

RCToys. Terletak di Jl. Gg Krakatau No.

43, Perum Taman Edelweis, Desa Satria

Jaya Kecamatan Tambun Utara Kabupaten

Bekasi. Berdasarkan hasil observasi banyak

konsumen yang mengunjungi toko Home

Industry untuk melihat macam-macam

produk boneka dan membeli boneka sesuai

dengan keinginan konsumen. Ada juga yang

menggunakan jasa ojek online untuk

mengantarkan pesanan mereka.

53  

2. Online Shop

Home Industry RCToys juga memasarkan

hasil produksi mereka melalui akun sosial

media berupa Instagram yang bernama

depotboneka. Akun instargam Home

Industry RCToys saat ini sudah memiliki

pengikut sebanyak 362. Selain diakun sosial

media RCToys juga memasarkan di situs

belanja online, seperti Shopee, Lazada,

Tokopedia.

3. Resaller

Home Industry RCToys juga membuka

lapangan pekerjaan sebagai Resaller.

Resaller bertugas untuk membantu

memasarkan produk Home Industry

RCToys kepada konsumen dengan harga

murah dan menjualkan kembali dengan

harga yang menguntungkan. Saat ini Home

Industry RCToys memiliki Resaller 3 orang.

Selain dengan 3 cara memasarkan melalui

Toko, Online Shop dan Resaller, Home Industry

RCToys juga memasarkan produknya melalui

even-even tertentu seperti pameran yang diadakan

Desa dan Kecamatan.

54  

B. Hasil Pemberdayaan Ekonomi Para Pengrajin Boneka Setelah Bergabung Dengan Usaha Home Industry RCToys

Berdasarkan temuan penelitian ini peniliti melihat

dari hasil pemberdayaan ekonomi yang dilakukan oleh

Home Industry RCToys terdapat 2 hasil pemberdayaan

ekonomi yaitu:

1. Memiliki kemandirian dalam segi pengetahuan dan pengalaman

Hasil dari temuan yang peneliti melihat bahwa

karyawan di Home Industry Kampoeng Boneka telah

memiliki pengetahuan dan pengalaman yang

menjadikan karyawan memiliki kemandirian terhadap

kehidupannya. Berikut kutipan wawancara dari Ibu

Fauziah:

“ada ka, saya dapat ilmu-ilmu baru kaya bikin- bikin pola wajah boneka jadi bisa terus sama jait-jait gabungin bonekanya juga yang tadinya gak tau kaya gini- gini jadi bisa, banyak ilmunya juga.” (Fauziah 2020)

Selama menjalankan pelatihan dan menjadi karyawan di Home Industry RCToys mereka mendapatkan pengalaman di bidang produksi boneka dan pemasarannya. Sebagaimana yang disampaikan oleh saudara Yatrina :

”ya manfaatnya ada ya mba gimana ya, kalau kita keluar nih dari sini kan bisa ada usaha sendiri kan ada pelajarannya juga disini.” (Yatrina 2020)

Memiliki pengetahuan dan pengalaman

55  

juga sangat dirasakan oleh selama bekerja di Home

Industry RCToys, seperti yang disampaikan

Wulandari oleh :

“mungkin dapat ilmu kaya dibidang komputer, dari tidak menguasai jadi menguasai.” (Wulandari 2020)

Oleh sebab itu, dengan adanya pelatihan

serta pengetahuan pada saat bekerja di Home

Industry RCToys ini karyawan menjadi lebih

mandiri lagi dari sebelumnya. Karyawan menjadi

lebih menguasai tentang produksi macam-macam

model boneka contohnya bantal boneka, kasur

boneka, matras boneka. Karyawan juga dapat

menguasai perkembangan bisnis.

2. Peningkatan ekonomi

Hasil dari pemberdayaan ekonomi yang

dilakukan di Home Industry RCToys dapat dilihat

dari peningkatan ekonomi yang terjadi pada

karyawan. Karyawan Home Industry RCToys

mampu meningkatkan ekonomi keluarga mereka,

contohnya Ibu fauziah yang mengatakan dengan dia

bekerja di Home Industry ia dapat membantu

perekonomian keluarga terutama membantu suami.

Berikut yang diungkapkan oleh Ibu Fauziah:

“ya Alhamdulillah bisa bantu keluarga ya paling bisa bantu suami lah, manfaatnya si itu.” “ya nabung dikit dikit dah bisa bakal anak

56  

sekolah.”(Fauziah 2020)

Begitu juga yang diungkapkan oleh Ibu Nuryati:

“ya lumayan sii bisa buat jajan anak sehari-hari.” (Nuryati 2020)

Peningkatan ekonomi karyawan Home Industry

RCToys juga terlihat dapat menentukan prioritas

kebutuhan keluarga termasuk kemandirian

ekonomi kelurga, karyawan mampu mendahulukan

kebutuhan penting seperti membiayai anak mereka,

kebutuhan rumah tangga dan menabung untuk

kebutuhan mereka.

BAB V PEMBAHASAN

A. Analisis Proses Pemberdayaan Home Industry RCToys Penelitian ini mengkaji tentang proses

pemberdayaan yang dilakukan oleh Home Industry

RCToys dan hasil dari pemberdayaan yang dilakukan.

Analisis yang dilakukan berdasarkan temuan-temuan yang

sudah dibahas dalam bab sebelumnya, kemudian

dikaitkan dengan teori-teori pemberdayaan yang

digunakan dalam penelitian ini. Adapun metode yang

dilakukan dalam penelitian ini adalan metode penelitian

kualitatif.

57  

Proses Pemberdayaan Home Industry RCToys

yang dilihat pada penelitian ini, berfokus pada teori

tahapan pemberdayaan yang dikemukakan oleh Ambar

Teguh Sulistiyani, yaitu :

1. Tahap Penyadaran Tahap penyadaran dapat dikatakan sebagai

tahapan yang sulit untuk dilakukan. Karena dalam tahap

ini merupakan tahap pembentukan perilaku sadar dan

peduli sehingga seseorang merasa membutuhkan

peningkatan kapasitas diri namun merasa belum maksimal

menggunakan kapasitas diri yang dimilikinya. Fungsi dari

tahapan ini adalah agar masyarakat sadar bahwa didalam

dirinya memiliki potensi yang besar sehingga mampu

mengubah kehidupan mereka menjadi jauh lebih baik dari

kehidupan yang dijalani sebelumnya. Bu Herni

melakukan tahap penyadaran dengan cara sosialisasi dan

pendekatan dengan memberikan motivasi kepada

masyarakat sekitar yang sehari-hari tidak memiliki

kegiatan tambahan selain mengurus rumah tangga.

2. Tahap Transformasi Tahap transformasi pengetahuan di Home Industry

RCToys merupakan tahapan untuk menambah

kemampuan berupa wawasan pengetahuan dan

kecakapan-ketrampilan. Pada tahap ini Bu Herni pemilik

Home Industry memberikan materi tentang cara membuat

pola, menggunting pola, menjahit boneka dan memasukan

58  

isian boneka. Proses pelatihan biasanya dilakukan selama

2 bulan, namun kemampuan tiap individu berbeda-beda.

Tidak hanya tentang umur melainkan kemampuan daya

tanggap pun bisa menjadi factor penghambat seseorang

untuk memproses informasi yang diterima. Ketika tahap

penyadaran sudah terlaksana dan dapat mengubah

pemikiran seorang individu, maka sesuatu yang tidak

mungkin bisa untuk dilakukan menjadi mungkin karena

individu tersebut sudah memliki keyakinan bahwa dirinya

mampu merubah hidunya sendiri.

3. Tahapan Peningkatan Kemampuan Intelektual Tahap peningkatan kemampuan intelektual

merupakan tahapan kecakapan dalam keterampilan

sehingga terbentuklah inisiatif dan kemampuan inovatif

untuk menuju kemandirian. Pada tahap ini Bu Herni

memberikan motivasi dan fasilitas kepada karyawan

RCToys untuk meningkatkan kemampuan yang dimiliki

agar lebih berdaya dan mandiri.

Beliau memberikan fasilitas berupa mesin jahit,

alat pemotong benang serta perlengkapan untuk membuat

boneka. Setelah memfasiltasi perlengkapan pembuatan

boneka, selanjutnya pengarahan dan pengawasan

dilakukan selama proses pembuatan boneka berlangsung.

Disamping itu kemandirian mereka perlu dilindungi

supaya terpupuk dan terpelihara dengan baik sehingga

dapat membentuk kedewasaan sikap masyarakat. Hingga

saat ini karyawan Home Industry RCToys sudah mampu

59  

melakukan pekerjaannya sendiri tanpa ada bantuan dari

pemilik atau orang lain juga sudah mampu mencari solusi

memecahkan masalah dalam pembuatan boneka.

B. Hasil Yang Diperoleh Para Pengrajin Boneka Setelah Bergabung Dengan Usaha Home Industry Rctoys

Dengan adanya usaha Home Industry RCToys di

Desa Satria Jaya, telah membantu untuk mengurangi

masalah tingkat kemiskinan. Salah satu cara yang

digunakan yaitu dengan mengembangkan potensi yang

dimiliki masyarakat dan memberikan motivasi kepada

target pemberdayaan.

berdasarkan data dilapangan, pelatihan yang

dilakukan di Home Industry RCToys kepada para

karyawan dapat menjadi modal awal yang dimiliki setiap

karyawan. Dengan adanya pelatihan seperti menjahit dan

membuat pola, menjadi dasar ataupun modal yang

dimiliki pada setiap karyawan, karena untuk membuka

suatu usaha maka setap orang harus memiliki kemampuan

serta penglaman dalam bidang tersebut.

Dilihat dari sisi ekonomi, proses pemberdayaan

yang dilakukan Home Industry RCToys dampak atau hasil

yang dapat meningkatkan keberdayaan ekonomi

karyawannya. Untuk melihat behasil atau tidaknya,

pemberdayaan berbasis ekonomi dapat dilihat dari

beberapa indikator yang dikemukakan oleh Edi Suharto.

60  

Terdapat 8 indikator dalam pemberdayaan yang

dikemukakan oleh Edi Suharto, akan tetapi dalam hal ini

peneliti hanya menggunakan 5 indikator saja dari terkait

pemberdayaan ekonomi dalam penelitian ini, diantaranya

: Kebebasan Mobilitas, Kemampuan membeli komoditas

kecil, kemampuan membeli komoditas besar, Terlibat

dalam pembuatan keputusan-keputusan rumah tangga dan

jaminan ekonomi dan kontribusi terhadap keluarga.

Sesuai dari 5 indikator tersebut hasil yang

ditemukan dilapangan yaitu :

1. Kebebasan Mobilitas Mobilitas yang berarti mudahnya seseorang dalam

melakukan sebuah pergerakan. Dalam hal ini, kebebasan

mobilitas merupakan salah satu indikator keberdayaan

dari suatu kelompok masyarakat. Yang dimaksud

kebebasan mobilitas, ketika seorang individu memiliki

kemampuan untuk pergi keluar rumah atau wilayah

tempat tinggal dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan, bahwa

karyawan RCToys menjadi lebih mandiri dan mampu

keluar rumah dengan hasil sendiri dan tidak bergantung

dengan orang lain. Kebebasan mobilitas yang mereka

miliki juga biasanya digunakan untuk menambah

pengetahuan dan kemampuan mereka menjadi lebih baik

dan mampu bersosialisasi antar warga sekitar.

61  

2. Kemampuan Membeli Komoditas kecil Kemampuan membeli komoditas kecil merupakan

suatu kondisi dimana seseorang memiliki kemampuan

untuk membeli kebutuhan primer dengan menggunakan

uang hasil dari penghasilan individu tersebut.

Dalam hal ini karyawan Home Industry RCToys

memiliki kemampuan untuk membeli barang-barang yang

mereka butuhkan dengan uang yang mereka peroleh dari

hasil bekerja di RCToys tanpa meminta uang kepada

suami ataupun orang tua mereka. Dengan adanya Home

Industry RCToys sangat membantu perekonomian para

karyawan dalam menjalani kehidupan sehari-hari,

sehingga perekonomian keluarga mereka tercukupi.

3. Kemampuan Membeli Komoditas Besar Kemampuan membeli komoditas besar merupakan

kemampuan individu untuk membeli barang-barang

sekunder. Berdasarkan hasil penelitian, karyawan RCToys

mampu membeli komoditas besar seperti handphone,

sebelumnya bu yatni tidak memiliki handphone, dari hasil

penghasilan bekerja di RCToys beliau bisa

mengumpulkan uang dan membeli beberapa barang yang

ia butuhkan. Dengan kata lain mereka sudah dapat

memenuhi kebutuhan primer atau kebutuhan rumah

tangga dengan hasil bekerja di RCToys.

4. Terlibat Dalam Keputusan-Keputusan Rumah Tangga Terlibat dalam keputusan-keputusan rumah tangga

adalah ketika seseorang sudah mampu mengambil

62  

keputusan dalam rumah tangganya yang sangat

mempengaruhi perekeonomian didalam keluarga tersebut,

orang tersebut dapat dikatakan sudah berhasil

diberdayakan. Misalnya seperti renovasi rumah,

pembelian hewan ternak untuk dipelihara atau

memperoleh kredit usaha.

dalam hal ini, karyawan RCToys rata-rata

menabung penghasilannya dengan bentuk emas, menurut

ereka emas merupakan salah satu investasi yang

menguntungkan. Namun ada juga karyawan yang belum

bisa menabung karena masih memiliki cicilan motor.

5. Jaminan Ekonomi Dan Kontribusi Terhadap Keluarga Jaminan ekonomi dan kontribusi terhadap keluarga bisa

dikatakan sebagai investasi jangka panjang, seperti

tabungan yang akan bermanfaat dimasa depan. Karena

ketika seseorang tersebut sudah memikirkan kehidupan

dimasa yang akan datang hal ini merupakan bahwa

seseorang sudah merasa cukup dengan kehidupan yang

sedang dijalaninya saat ini, sehingga seseorang mampu

menyisihkan sebagian uangnya untuk hal-hal yang lebih

penting dan bermanfaat untuk kehidupannya maupun

kehidupan orang-orang sekitarnya.

Penghasilan yang diperoleh dari RCToys, para

karyawan mampu membantu menghidupi keluarganya,

membantu orang tua mereka, membantu perekonomian

suami dan membantu orang-orang sekitar mereka yang

63  

membutuhkan dan masih bisa menabung meskipun

sedikit-sedikit

64  

BAB VI

KESIMPULAN

A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian melalui observasi, studi

dokumen dan wawancara yang dilakukan peneliti

mengenai Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat melalui

Home Industry RCToys Desa Satria Jaya kecamatan

Tambun Utara Kabupaten Bekasi peneliti mengambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Tahapan pemberdayaan yang dilakukan oleh Home Industry RCToys ini melalui 3 tahapan, menurut Ambar Teguh yaitu : a. Tahap Penyadaran merupakan kondisi dimana

seseorang atau kelompok menyadari bahwa dirinya

memiliki potensi untuk meningkatkan kapasitas yang

dimiliki. Pemilik Home Industry RCToys menyadari

kondisi masyarakat dan peluang di daerah sekitar,

kemudian pemilik mengajak masyarakat sekitar

dengan cara melakukan sosialisasi pendekatan

terhadap masyarakat sekitar yang sehari-hari tidak

memiliki kegiatan tambahan selain mengurus rumah

tangga. Kemudian pendiri berinisiatif untuk mengajak

untuk bergabung di Home Industry RCToys.

b. Tahap Transformasi adalah tahapan dimana kondisi

seseorang atau masyarakat sekitar Home Industry

RCToys dapat meningkatkan kemampuan,

65  

pengetahuan serta keterampilan agar menjadi individu

yang memiliki kapasitas agar menjadi masyarakat

yang mandiri. Pemilik Home Industry RCToys

memberikan materi pelatihan seputar menjahit,

membuat pola, memotong pola, memasukan isian

boneka dan mengemas boneka yang sudah siap untuk

dipasarkan. Pemberdaya biasanya memberikan

pelatihan selama 2 bulan.

c. Tahap Peningkatan Intelektual merupakan tahapan

dimana pemberdaya memberikan motivasi kepada

karyawan Home Industry Kampoeng Boneka untuk

dapat meningkatkan kemampuan yang dimiliki agar

lebih berdaya dan mandiri. Di samping itu

kemandirian mereka perlu dilindungi supaya dapat

terpupuk dan terpelihara dengan baik, dan selanjutnya

dapat membentuk kedewasaan sikap masyarakat.

2. Hasil Yang Diperoleh Para Pengrajin Boneka Setelah Bergabung Dengan Usaha Home Industry RCToys : a. Kebebasan Mobilitas: karyawan Home Industry

RCToys menjadi lebih mandiri dan membuktikan

bahwa adanya peningkatan ekonomi yang dirasakan

oleh para karyawan Home Industry. Mereka mampu

pergi keluar rumah untuk berjalan-jalan dan

mengembangkan diri mereka sendiri.

b. Kemampuan Membeli Komoditas Kecil. karyawan

Home Industry RCToys mampu membeli kebutuhan

sehari-hari baik untuk dirinya sendiri maupun untuk

66  

keluarga dari hasil bekerja di Home Industry ini.

Sehingga mereka dapat membantu perekonomian

keluarganya dan tercukupi.

c. Membeli Komoditas Besar. Bahwa karyawan Home

Industry RCToys mampu membeli komoditas besar

seperti TV. Disini terlihat adanya peningkatan

ekonomi yang didapat dari hasil pemberdayaan

ekonomi yang dilakukan oleh Home Industry

RCToys. Sebelumnya karyawan dirumah tidak

memiliki TV dan setelah adanya pemberdayaan

tersebut karyawan dapat membeli beberapa hal yang

mereka butuhkan.

d. Terlibat dalam keputusan-keputusan rumah tangga.

Hasil yang didapat oleh para karyawan setelah bekerja

di Home Industry RCToys ini dapat membantu

mereka mendapatkan penghasilan tambahan untuk

keluarganya sehingga tidak bergantung dari

penghasilan suaminya, dan sebagian dari

pengahasilannya itu bisa ditabung.

e. Jaminan ekonomi dan kontibusi terhadap keluarga.

Hasil yang didapat oleh para Karyawan RCtoys

mereka dapat membantu perekonomian keluarganya

baik itu suami maupun orang tua, dapat membantu

orang-orang disekitarnya yang membutuhkan. Dan

mereka bisa menabung dari hasil yang mereka peroleh

setelah bekerja di RCToys.

67  

B. Implikasi Dalam sebuah penelitian yang sudah dilakukan

tentunya diharapkan sebuah impilkasi yang berguna untuk

semua pihak ataupun untuk penelitian lebih lanjut.

Sehubungan dengan hal tersebut maka implikasinya

adalah :

Pertama, saat ini semakin tinggi tuntutan

kebutuhan, terutama kebutuhan ekonomi dan sosial yang

menjadi tantangan masyarakat untuk tetap bertahan dan

menghadapinya. Masyarakat dituntut untuk bisa

mengembangkan kualitasnya. Oleh karena itu, dibutuhkan

sebuah wadah untuk menggali potensi dan kemampuan

masyarakat untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan agar mereka dapat berdaya dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya baik secara ekonomi maupun sosial.

Proses pemberdayaan bagi masyarakat dilaksanakan

bukan hanya dari pemerintah saja namun harus dari semua

kalangan, seperti yang dilakukan oleh Home Industry

RCToys dalam melakukan pemberdayaan ekonomi

masyarakat dilingkungan sekitar.

Kedua, penelitian ini diharapkan dapat menambah

pengetahuan mengenai pemberdayaan masyarakat dalam

meningkatkan kesejahteraan dengan memanfaatkan

kemampuan secara maksimal. Dan menjadi bahan

tambahan untuk berbagai penelitian mengenai

pemberdayaan masyarakat.

68  

C. Saran Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan

diatas maka saran dalam penelitian ini adalah :

1. Kepada pemilik Home Industry boneka RCToys agar

mempertahankan usaha yang sudah berjalan selama

ini, hendaknya membuat profil Home Industri

RCToys, lebih tegas kepada karyawan.

2. Kepada seluruh karyawan Home Industry RCToys

diharapkan tepat waktu ketika datang. Terus berkarya

dan memberikan ide-ide kreatif mengenai desain dan

model-model boneka.

 

69  

DAFTAR PUSTAKA  

Adi, Isbandi Rukminto. 2002. Pemikiran-pemikiran dalam pembangunan kesejahteraan sosial. Seri pemberdayaan masyarakat 02. Jakarta: Lembaga Penerbit, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.

Bakri, Maskuri. 2017. pembedayaan Masyarakat Pendekatan RRA dan PRA. Surabaya: Visipress Media.

“Data BPS Jumlah penduduk miskin 2019.” t.t. https://www.bps.go.id/pressrelease/2019/07/15/1629/persentase-penduduk-miskin-maret-2019-sebesar-9-41-persen.html.

“Data jumlah penduduk Desa Satria Jaya.” t.t.

Emo Radiawan. 2020. wawancara pribadi dengan pemilik RCToys.

Fatimah, Ipah. 2000. Buku Panduan Penelitian UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta: UIN Syarief Hidayatullah.

Fauziah. 2020. Wawancara Pribadi dengan Rani Karyawan RCToys.

Herningsih, Sri. 2020. wawancara pribadi dengan pemilik Home Industry RCToys.

Huraerah, Abu, dan Mety Melawati. 2008. Pengorganisasian dan pengembangan masyarakat: model & strategi pembangunan berbasis kerakyatan. Bandung: Humaniora.

Idrus, Muhammad. 2009. Metodologi penelitian ilmu sosial (pendekatan kualitatif dan kuantitatif). Jakarta: Erlangga.

Ismail, Asep Usman. 20018. Pengamalan Al-Quran Tentang Pemberdayaan Dhuafa. Jakarta: Dakwah Press.

Laily, Nur, dan Budiyono Pristyadi. 2013. Teori Ekonomi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

70  

Machendrawaty, Nanih. 2001. Pengembangan masyarakat Islam: dari ideologi, strategi, sampai tradisi. Cet. 1. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mardikanto, Totok, dan Poerwoko soebiato. 2013. Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: Alfabeta.

Meleong, Lexy J. 1989. Metologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Muliawan, Jasa Ungguh. 2008. Manajemen Home Industri : peluang Usaha di Tengah krisis. Yogyakarta: Banyu Media.

Nuryati. 2020. Wawancara Pribadi dengan Karyawan RCToys.

Roesmidi, dan Riza Risyanti. 2006. Pemberdayaan Masyarakat. Sumedang: Alqaprint Jatinangor.

Soetomo. 1995. Masalah sosial dan pembangunan. Jakarta: Pustaka Jaya.

Sugiyono. 2006. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta.

Suharto, Edi. 2004. Metodologi Pengembangan Masyarakat. Jakarta: BEMJ-PMI.

———. 2005. Membangun masyarakat, memberdayakan rakyat: kajian strategis pembangunan kesejahteraan sosial dan pekerjaan sosial. Bandung: Refika Aditama.

Sulistiyani, Ambar Teguh. 2004. Kemitraan dan model-model pemberdayaan. Yogyakarta: Gava Media.

Suyati. 2020. Wawancara Pribadi dengan Karyawan RCToys.

Uswatusolihah, Uus. 2015. Kesadaran dan Transformasi Diri Dalam Kajian Dakwah Islam dan Komunikasi. Purwokerto: Jurnal Komunika.

Wulandari. 2020. Wawancara Pribadi dengan Karyawan RCToys.

Yatrina. 2020. Wawancara Pribadi dengan Karyawan RCToys.

71  

Zubaedi. 2007. Wacana pembangunan alternatif: ragam perspektif pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. Cet. 1. Sleman, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media : Didistribusikan oleh Ar-Ruzz Media Group.

Zuhri, Saifuddin. 2013. “Analisis Pengembangan Usaha kecil Home Industry sangkar ayam dalam rangka pengentasan kemiskinan,” Jurnal Manajemen dan akutansi, 2.

72  

  

Transkip Wawancara

Pemiliki Home Indutstry Boneka RCToys

Nama : Ibu Sri Herningsih

Umur : 41 Tahun

No Pertanyaan Jawaban

1 Sejak kapan ibu mendirikan

Home Industry ini ?

Dari tahun 2015

2 Apa yang melatarbelakangi

berdirinya home industry boneka

ini ?

awalnya sih saya kan

bekerja dipabrik boneka

hampir 10 tahun terus

aya resign karena

pengen punya banyak

waktu sama keluarga

dirumah. Karena udah

kebiasaan kerja kali ya

jadi bete dirumah nggak

ada kegiatan, yaudah

saya iseng-iseng aja buat

bantal boneka.

Terus saya coba tawarin

ketemen-temen saya eh

mereka pada mau

akhirnya saya bikin lah

73  

model-model lain seperti

kasur bayi, matras.

3 Dari mana mendapatkan modal

untuk membuka usaha Home

Industry ini ?

Modal awalnya dari sisa

gaji yang saya kumpulin

4 Siapa saja yang terlibat dalam

proses pembuatan boneka ?

Kalo awal belum berani

ngambil karyawan

soalnya dari penghasilan

juga baru balik modal

trus buat belanja bahan-

bahan lagi. ya paling

suami bantu-bantu bikin

bonekanya nawarin

ketemennya.

5 Bagaimana perekrutan untuk

menjadi karyawan di home

industry ?

ya saya ikut kumpul-

kumpul aja sama ibu-ibu

deket rumah, ngobrol

segala macem terus

bilang deh saya ada

usaha kecil-kecilan mau

ikut gabung gk ? ibunya

jawab, usaha apa ? saya

bilang pembuatan

boneka, mereka

langsung diem sambil

mikir.

74  

6 Apa motivasi untuk mengajak

masyarakat sekitar menjadi

karyawan

Ya awalnya dari

lingkungan tetangga

sendiri mbak, suka ada

tetangga pinjem uang

buat ongkos anaknya

sekolah, dari situ saya

mikir oh ternyata mereka

dari segi ekonomi

lumayan kesulitan. Dari

situ suka saya giniin kalo

minjem duit saya gk ada,

adanya kerjaan mau

kagak ? kan lumayan

dapet duit gk harus

ganti. Yaudah deh lanjut

7 Bagaimana mengajak

masyarakat untuk menjadi

karyawan Home Industry ?

Cara ngajaknya ya

awalnya saya ikut

ngobro-ngobrol sama

ibu-ibu terus basa-basi

dah bilang ada kerjaan

bikin boneka nih tapi ya

upahnya kecil. Mereka

nggak langsung tertarik

si buat ikut, ada yang

bilang nggak bisa buat

boneka gk ada

75  

kemampuan dasarnya.

Ya saya bilang aja gk pp

kita belajar bareng-

bareng nanti juga bakal

bisa.

8 Sejauh mana tingkat

kemampuan karyawan dalam

membuat kerajinan boneka ?

Lumayan si mbak, kan

dikasih pelatihan dulu

sekitar 1 sampai 2 bulan,

prosesnya gk langsung

bisa mbak, karena

banyak yang belum tau

cara pembuatan boneka.

Pelatihannya juga saya

yang harus ngajarinnya

karena saya yang punya

standar seperti apa

maunya. Saya udah bikin

sendiri dengan bahan-

bahan yang saya rasa

harganya cukup

terjangkau untuk

pelatihan.

10 Berapa jumlah seluruh karyawan

home industry pengrajin boneka

?

Untuk karyawannya ada

7, ya biasalah kalo

karyawan kan pasti ada

yang keluar-masuk

76  

keluar-masuk. Kita

jugakan ada penilaian

selama 2 bulan, kalau 2

bulan tidak ada

perkembangan yang kita

selesaikan.

11 Apakah ada pelatihan yang

dilakukan oleh pihak home

industry ?

Pasti ada mbak

12 Pelatihan apa saja yang

digunakan kepada karyawan

Pelatihannya kaya gini

mbak, cara buat pola

dikarton, jiplak polanya

dibahan dasar yang buat

dijadiin boneka, terus

motong bahan yang udah

ada polanya, terus dijait

semua kerangka

bonekanya digabung-

gabungin dari kepala,

badan, tangan, kaki.

Untuk dibagian kepala

kita gk jahit semua kasih

lubang buat ngisi isian

boneka.

13 Berapa banyak boneka yang

diproduksi dalam sehari ?

Dalam sehari kalo

bantalkan keci ya, bisa

77  

sampai 100 pcs. Kalau

untuk matras, kasur,

boneka besar itu dalam

sehari bisa 70 yang kita

produksi

14 Berapa omset yang ibu dapatkan

dalam sebulan ?

Kalau saya ngitungnya

langsung setahun mbak,

bisa mencapai 100 juta

14 Berapa hasil pendapatan yang

diterima kaepada seluruh

karyawan home industry ?

Masih rata-rata dibawah

umur mbak, masih kecil

ada yang dibawah sejuta

ada yang diatas sejuta

dua juta juga ada. Kalo

bayarannya tergantung

dari mereka ada yang

minta borongan ada juga

yang minta harian.

15 Apa saja hambatan yang ibu

dapatkan dalam menjalankan

home industry ini ?

Hambatannya itu karena

kita masih nerima

pekerja baru jadi agak

menghambat prosesnya

harus training dia sari

awal. Karyawannya juga

kadang dating nggak

tepat waktu mbak.

16 Bagaimana cara memasarkan Awalnya kita nawarin

78  

produk home industry boneka

ini ?

ketemen, ketetangga,

suami nawarin tuh

ketemennya, temennya

mau jadi reseller,

namanya pak kiston

beliau yang mengelola

pemasarannya dari

penjualan offline,

sampai online. nah dari

pak kiston namanya

tokonya itu “depot

boneka” udah ada

diinstagram, facebook

shopee, lazada,

tokopedia.

Selain itu kita juga ada

reseller lagi 2 orang

namanya indah dan tika

79  

Transkip Wawancara

Karyawan Home Industry Boneka RCToys

Nama : yatrina

Umur : 39 Tahun

No Pertanyaan Jawaban

1 Sudah berapa lama anda

bekerja di home industry ?

Kurang lebih 2 tahun mbak

2 Dari mana anda

mengetahui usaha home

industry ini ?

Di ajak sama bu herni mbak

3 Apa yang menjadi alasan

anda untuk menjadi

karyawan di Home

Industry ini ?

Ya lumayan buat tambah-

tambah

4 Apa tugas anda di home

industry ini ?

Dibagian produksi mbak

finishing, masukin isian

boneka

5 Bagaimana proses

menjadi karyawan di

home industry

Prosesenya gimana ya di

training 2 bulan, kita diajarin

cara buat pola boneka, potong

pola, ngejait sampe masukin

isian boneka.

6 Apa pekerjaan anda

sebelum menjadi

karyawan di home

Pekerjaan saya dulu jaga toko

kerudung mbak

80  

industry ?

7 Apakah ada pelatihan

yang dilakukan ?

Ada 2 bulan

8 Berapa lama anda

menguasai pembuatan

boneka ?

Sekitar 2 minggu mbak

9 Peningkatan apa yang

anda rasakan setelah

mengikuti pelatihan di

home industry ini ?

Ya saya jadi bisa bikin boneka

mbak

10 Berapa jumlah kerajinan

yang anda buat dalam

sehari ?

Nggak nentu mbak

11 Kendala apa yang

ditemukan dalam

pembuatan boneka ?

Kalau lagi banyak kasur

boneka sama matras mbak

agak ribet soalnya.

12 Apakah anda sudah

menikah ? jika sudah,

apakah sudah memiliki

anak ? berapa ?

Sudah mbak, punya 1

13 Setelah bekerja dihome

industry ini apakah anda

merasa terbantu pada

bidang ekonomi ?

Alhamdulillah cukup lah mbak

buat sehari-hari

14 Apa yang anda dapatkan

setelah bekerja di home

Saya jadi bisa bikin boneka

mbak, terus bentuknya juga

81  

industry ? lucu-lucu.

15 Berapa penghasilan anda

sebelum dan sesudah

bekerja di home industry ?

Kalau ditoko kerudung 800

ribu mbak sebulan, terus jam

kerjanya juga dari jam 10 : 00

sampai jam 20 : 00.

16 Berapa kebutuhan hidup

anda selama sebulan ?

Nggak pernah ngitung mbak,

belanja belanja aja udah

17 Apakah setelah bekerja di

home industry cukup

untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari ?

Kdang cukup kadang nggak si

19 Apakah anda bisa

menyisihkan uang dari

hasil bekerja di home

industry ?

Kalau nabung sibelom mbak

soalnya buat bayar kontrakan.

82  

Transkip Wawancara

Karyawan Home Industry Boneka RCToys

Nama : Nuryati

Umur : 50 Tahun

No Pertanyaan Jawaban

1 Sudah berapa lama anda

bekerja di home industry ?

Udah 9 bulan

2 Dari mana anda

mengetahui usaha home

industry ini ?

Diajak sama bu herni mbak

3 Apa yang menjadi alasan

anda untuk menjadi

karyawan di Home

Industry ini ?

Buat masukan tambahan

keluarga mbak

4 Apa tugas anda di home

industry ini ?

Dibagian sewing mbak,

ngejahit nyambungin kerangka

boneka

5 Bagaimana proses

menjadi karyawan di

home industry

Dilatih mbak diajarin ngejait

nyambungin boneka

6 Apa pekerjaan anda

sebelum menjadi

karyawan di home

industry ?

Ibu rumah tangga mbak

7 Apakah ada pelatihan Ada mbak

83  

yang dilakukan ?

8 Berapa lama anda

menguasai pembuatan

boneka ?

Sekitar 1 bulan setengah

9 Peningkatan apa yang

anda rasakan setelah

mengikuti pelatihan di

home industry ini ?

Awalnya masih bingung mbak

buat-buat pola, karena saya

ada pengalaman ngejahit

yaudah saya bilang aja

keibunya saya bagian ngejait

aja

10 Berapa jumlah kerajinan

yang anda buat dalam

sehari ?

Banyak si mbak sekitar 20

11 Kendala apa yang

ditemukan dalam

pembuatan boneka ?

Ada kadang kesalahan ngejait

mbak, tapi bisa saya benerin

lagi

12 Apakah anda sudah

menikah ? jika sudah,

apakah sudah memiliki

anak ? berapa ?

Sudah mbak, punya anak 4.

Yang masih sekolah Smp 1,

smk 1 yang udah nikah 2.

13 Setelah bekerja dihome

industry ini apakah anda

merasa terbantu pada

bidang ekonomi ?

Alhamdulillah sangat terbantu

mbak

14 Apa yang anda dapatkan

setelah bekerja di home

Ngelatih saya jadi makin

terlatih buat ngejahit

84  

industry ?

15 Berapa penghasilan anda

sebelum dan sesudah

bekerja di home industry ?

Saya nggak kerja mbak,

ngurus rumah tangga aja

16 Berapa kebutuhan hidup

anda selama sebulan ?

Hampir 3 juta mbak

17 Apakah setelah bekerja di

home industry cukup

untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari ?

Iya

19 Apakah anda bisa

menyisihkan uang dari

hasil bekerja di home

industry ?

Belum mbak masih keteter

sama bayaran anak sekolah

85  

Transkip Wawancara

Karyawan Home Industry Boneka RCToys

Nama : Wulandari

Umur : 20 Tahun

No Pertanyaan Jawaban

1 Sudah berapa lama anda

bekerja di home industry

?

Udah setahun lebih

2 Dari mana anda

mengetahui usaha home

industry ini ?

Dari anaknya bu Herni mbak

3 Apa yang menjadi alasan

anda untuk menjadi

karyawan di Home

Industry ini ?

Karena nggak ada kerjaan si

mbak

4 Apa tugas anda di home

industry ini ?

Saya bagian buat pola sama

motongin polanya mbak

5 Bagaimana proses

menjadi karyawan di

home industry

Surat lamaran mbak, terus

detraining 2 bulan buat proses

pembuatan bonekanya

6 Apa pekerjaan anda

sebelum menjadi

karyawan di home

industry ?

Di pabrik garment

7 Apakah ada pelatihan Iya ada mbak

86  

yang dilakukan ?

8 Berapa lama anda

menguasai pembuatan

boneka ?

1 bulan mbak

9 Peningkatan apa yang

anda rasakan setelah

mengikuti pelatihan di

home industry ini ?

Peningkatannya ya saya jadi

bisa bikin boneka, tahapan

pembuatan bonekanya apa aja

10 Berapa jumlah kerajinan

yang anda buat dalam

sehari ?

100 mbak buat bikin pola aja

11 Kendala apa yang

ditemukan dalam

pembuatan boneka ?

Ada kadang kesalahan bikin

polanya, motongnya nggak

rapih

12 Apakah anda sudah

menikah ? jika sudah,

apakah sudah memiliki

anak ? berapa ?

Sudah mbak, punya anak 1

13 Setelah bekerja dihome

industry ini apakah anda

merasa terbantu pada

bidang ekonomi ?

Terbantu banget mbak buat

beli susu anak

14 Apa yang anda dapatkan

setelah bekerja di home

industry ?

Dapet pengalaman baru mbak

15 Berapa penghasilan anda 2.800.000 mbak tapi dari pagi

87  

sebelum dan sesudah

bekerja di home industry

?

sampe malem mbak

16 Berapa kebutuhan hidup

anda selama sebulan ?

2 juta mbak

17 Apakah setelah bekerja di

home industry cukup

untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari ?

Iya cukup

19 Apakah anda bisa

menyisihkan uang dari

hasil bekerja di home

industry ?

Bisa sampai kebeli tv mbak,

dirumah emang nggak ada tv

88  

Transkip Wawancara

Karyawan Home Industry Boneka RCToys

Nama : Fauziah

Umur : 42 Tahun

No Pertanyaan Jawaban

1 Sudah berapa lama anda

bekerja di home industry ?

Baru 5 bulan mbak

2 Dari mana anda

mengetahui usaha home

industry ini ?

Ditawarin kerja sama bu herni

mbak, soalnya sering ngeluh

kebeliau suka kekurangan

uang

3 Apa yang menjadi alasan

anda untuk menjadi

karyawan di Home

Industry ini ?

Buat nambahin penghasilan

mbak

4 Apa tugas anda di home

industry ini ?

Dibagian finishing mbak,

masukin isian boneka

5 Bagaimana proses

menjadi karyawan di

home industry

Dilatih mbak masukin isian

boneka, kalau buat isinya

dikira-kira aja kalau udah

gendut berarti udah pas

6 Apa pekerjaan anda

sebelum menjadi

karyawan di home

industry ?

Ibu rumah tangga mbak

89  

7 Apakah ada pelatihan

yang dilakukan ?

Ada mbak

8 Berapa lama anda

menguasai pembuatan

boneka ?

2 bulan mbak

9 Peningkatan apa yang

anda rasakan setelah

mengikuti pelatihan di

home industry ini ?

Awalnya ribet mbak disuruh

ngejait gabungin kerangka

boneka

10 Berapa jumlah kerajinan

yang anda buat dalam

sehari ?

Saya bagian finishing lebih

cepet mbak sehari bisa sampai

50 boneka

11 Kendala apa yang

ditemukan dalam

pembuatan boneka ?

Ada mbak kadang kebanyakan

masukin isian bonekanya, jadi

susah buat ngejaitnya pas

diakhirnya

12 Apakah anda sudah

menikah ? jika sudah,

apakah sudah memiliki

anak ? berapa ?

Sudah mbak, punya anak 3.

Yang 1 lagi kuliah makanya

kebutuhannya lumayan

banyak

13 Setelah bekerja dihome

industry ini apakah anda

merasa terbantu pada

bidang ekonomi ?

Kebantu banget mbka, bantuin

suami sama anak yang lagi

kuliah nambah-nambahin

biayanya

14 Apa yang anda dapatkan

setelah bekerja di home

Pengalaman mbak, saya jadi

tahu cara buat boneka gimana

90  

industry ?

15 Berapa penghasilan anda

sebelum dan sesudah

bekerja di home industry ?

Dirumah aja mbak

16 Berapa kebutuhan hidup

anda selama sebulan ?

Hampir 4 juta mbak

17 Apakah setelah bekerja di

home industry cukup

untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari ?

Iya mbak cukup lah

19 Apakah anda bisa

menyisihkan uang dari

hasil bekerja di home

industry ?

Bisa mbak dikit-dikit buat

tabungan anak pas mau lulus

kuliah

91  

Transkip wawancara

Resaller Home industry Boneka RCToys

Nama : Pak kiston

Umur : 39 tahun

No Pertanyaan Jawaban

1 Sudah berapa lama anda menjadi

Resaller di Home Industry ?

Sejak berdirinya

produksi boneka ini

2 Dari mana anda mengetahui usaha

home industry ini ?

Dari pak emo mbak,

yang punya usaha ini

3 Apa yang menjadi alasan anda

untuk menjadi resaller di home

industry ini ?

Awalnya bantu jualan

aja mbak nggak ambil

untung. Nah terus biar

dapet untung dikasih

harga resaller sama

pak emo

4 Apa tugas anda di home industry ? Ngejualin boneka

sebanyak-banyaknya

mbak, kelola akun

online shop juga, tapi

namanya saya ganti

jadi depot boneka.

Saya masarinnya di

sosial media seperti

facebook, instagram.

Ada diakun belanja

92  

online juga kaya

shopee, lazada,

tokopedia

5 Apa pekerjaan anda sebelum

menjadi resaller ?

Admin di PT mandom

mbak

6 Bagaimana proses untuk menjadi

resaller ?

Gampang mbak,

karena saya menjadi

resaller pertama yang

disuruh jualan sama

ownernya

7 Setelah bekerja di Home Industry

apakah anda terbantu pada bidang

ekonomi ?

Terbantu sekali mbak

dan jadi semangat

buat jualan online

8 Apakah anda sudah menikah ? jika

sudah, apakah sudah memiliki

anak ? berapa ?

Sudah mbak, punya

anak 2

9 Berapa penghasilan anda sebulan

sebelum dan sesudah bergabung

menjadi resaller ?

Kisaran 4 juta mbak

10 Berapa kebutuhan hidup anda

selama sebulan ?

3 juta mbak

11 Apakah sesudah menjadi resaller

di home industry boneka cukup

untuk memenuhi kebutuhan

sehari-hari ?

Alhamdulillah cukup

mbak

12 Apakah setelah bergabung Iya mbak, samoai

93  

menjadi resaller anda dapat

membeli elektronik ?

punya 2 hp biar lebih

mudah jualannya

14 Apakah anda bisa menyisihkan

uang dari hasil menjadi resaller di

Home Industry ?

Alhamdulilah bisa

nabung mbak, bisa

ngasih ke orang tua

juga

94  

Transkip wawancara

Resaller Home industry Boneka RCToys

Nama : Indah

Umur : 26 tahun

No Pertanyaan Jawaban

1 Sudah berapa lama anda menjadi

Resaller di Home Industry ?

Sekitar 2 tahunan

2 Dari mana anda mengetahui usaha

home industry ini ?

Dari sepupunya bu

herni mbak

3 Apa yang menjadi alasan anda

untuk menjadi resaller di home

industry ini ?

Karena butuh uang

untuk biaya sehari-

hari

4 Apa tugas anda di home industry ? Promosiin boneka

ketemen-temen jualan

online juga

5 Apa pekerjaan anda sebelum

menjadi resaller ?

Sebelum jadi resaller

saya bekerja di dealer

motor

6 Bagaimana proses untuk menjadi

resaller ?

Prosesnya mudah

mbak tinggal jualan

langsung dapet harga

resaller, nggak ada

syarat apapaun

7 Setelah bekerja di Home Industry

apakah anda terbantu pada bidang

Terbantu sekali,

karena bisa

95  

ekonomi ? mendapatkan

penghasilan tanpa

harus ngeluarin

modal terlebih dahulu

8 Apakah anda sudah menikah ? jika

sudah, apakah sudah memiliki

anak ? berapa ?

belum menikah mbak

9 Berapa penghasilan anda sebulan

sebelum dan sesudah bergabung

menjadi resaller ?

Pas didealer itu 2 juta

mbak, pas jadi

resaller kurang lebih

3-4 juta

10 Berapa kebutuhan hidup anda

selama sebulan ?

3 juta mbak

11 Apakah sesudah menjadi resaller

di home industry boneka cukup

untuk memenuhi kebutuhan sehari-

hari ?

Sangat bisa mbak

12 Apakah setelah bergabung menjadi

resaller anda dapat membeli

elektronik ?

Iya mbak, meskipun

dengan cara credit

heheh

14 Apakah anda bisa menyisihkan

uang dari hasil menjadi resaller di

Home Industry ?

Bisa banget mbak,

bisa ngasih ke orang

tua

96  

Dokumentasi

Proses pembuatan boneka

97  

Produk Hasil Home industry Boneka RCToys

98  

99