pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui home industry boneka...
TRANSCRIPT
PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI HOME INDUSTRY BONEKA RCTOYS DI DESA SATRIA JAYA
KECAMATAN TAMBUN UTARA KABUPATEN BEKASI
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh :
MUTHOHAROH
1113054100063
PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H/2020 M
i
ABSTRAK
Muthoharoh (1113054100063), Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Home Industry Boneka RCToys Di Desa Satria Jaya Kecamatan Tambun Utara Kabupaten Bekasi
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial yang sangat mempengaruhi perekonomian disuatu daerah. Salah satu upaya untuk mengatasi kemiskinan dan meningkatkan ekonomi masyarakat yaitu dengan cara menyediakan lapangan pekerjaan. RCToys yang merupakan Home Industry boneka berupaya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat di Desa Satria Jaya.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif desktiptif, dengan menggunakan teknik wawancara dan studi dokumentasi. Untuk memperoleh data peneliti melakukan wawancara dengan satu orang pendiri, empat orang karyawan, dan dua reseller Home Industry RCToys. Peneliti menggunakan Teori yang dikemukakan Sumodiningrat tentang tahapan-tahapan pemberdayaan serta Teori Schuler tentang Indikator Pemberdayaan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa proses pemberdayaan yang dilakukan Home Industry RCToys sesuai dengan 3 tahapan pemberdayaan yaitu tahap penyadaran, tahap transformasi dan tahap peningkatan intelektual. Sedangkan hasil yang diperoleh masyarakat melalui Home Industry RCToys hanya menggunakan 5 dari 8 indikator pemberdayaan.
Kata Kunci: Home Industry, Pemberdayaan Ekonomi. Tahapan dan Indikator Pemberdayaan.
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil’alamin, segala puji dan syukur kita
panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan,
yakni nikmat iman, islam dan sehat wal’afiat sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini. Dan tak lupa sholawat serta salam senatiasa
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan
para pengikutnya yang telah menjadi rahmatan lil ‘alamiin. Yang telah
membawa kita dari zaman jahiliyah hingga zaman islamiyah seperti
saat ini.
Tidak ada yang sempurna selain Allah SWT, peneliti
sepenuhnya menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan
baik dari segi isi maupun teknik penulisan. Walaupun dalam selama
proses penyusunan skripsi ini peneliti sudah berusaha sebaik mungkin.
Untuk itu peneliti mengharapkan masukan atau kritik yang bertujuan
membangun dan menjadi bahan perbaikan bagi peneliti sehingga dapat
menghasilkan karya yang lebih baik lagi.
Selesainya skripsi ini tak lepas dari keridhoan dan berkah Allah
SWT. Serta doa, masukan, arahan, dan bantuan dari berbagai pihak
kepada penliti sehingga peniliti mampu menyelesaikan penulisan
skripsi ini. Dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan terima kasih
yang sedalam-dalamnya. Dengan segala kerendahan hati, Peneliti
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Ibu Dr. Siti Napsiyah, BSW, MSW, selaku Wakil
Dekan Bidang Akademik. Bapak Drs. Sihabudin Noor, MA
sebagai Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum. Dan Bapak
iii
Drs. Cecep Sastrawijaya, MA selaku Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan.
2. Bapak Ahmad Zaky, M.Si sebagai Ketua Program Studi
Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ibu Hj.
Nunung Khairiyah, MA, selaku Sekretaris Program Studi
Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Nadya Kharima, M.Kessos, selaku Dosen Pembimbing
Skripsi yang meluangkan waktunya untuk memberikan
bimbingan, nasihat, serta motivasi kepada Peneliti selama
proses pengerjaan skripsi ini.
4. Bapak Hudri Masaid, M.ag sebagai dosen pembimbing
akademik.
5. Para Dosen Program Studi Kesejahteraan Sosial yang telah
membuka wawasan dan berbagi ilmu serta memberikan
bimbingan kepada Peneliti selama mengikuti perkuliahan di
Program Studi Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
6. Para Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan
seluruh Civitas Akademika yang telah memberikan sumbangan
wawasan dan keilmuan serta bimbingan kepada peneliti selama
mengikuti perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
telah menjadi tempat ternyaman bagi Peneliti selama di
kampus dengan segudang referensi baik buku, jurnal, maupun
skripsi.
8. Kedua orang tuaku tercinta, Ibu Maysaroh dan Bapak Munin
Suryaman yang telah memberikan dukungan kepada peneliti
iv
baik materi ataupun moril, yang selalu mendoakan peneliti
sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Adikku tercinta Nur Af’idah yang menjadi tempat ternyaman
untuk curhat meluapkan keluh kesah peneliti, yang selalu siap
untuk mengantarkan peneliti dalam penelitian. Adikku tercinta
Nur Azizah Ell Yamman yang sebagai penghibur dikala
peneliti mendapati tekanan dalam proses penelitian,
10. Para barisan cucu engkong Ranta yang selalu menghibur
peneliti dan memberikan semangat untuk menyelesaikan
skripsi ini.
11. Ulfah Arsyul Mamlakah teman peneliti yang selalu mau
memberikan dukungan dan membantu mengkoreksi skripsi ini
baik secara teknik penulisan maupun isi materi, yang selalu
bersedia tempat kostnya dijadikan tempat penginapan peneliti.
12. Teman-teman seperjuangan Kesejahteraan Sosial 2013 yang
sudah saling membantu dan memberikan dukungan dari
kegiatan di kelas, praktikum 1, praktikum 2 hingga penelitian
skripsi. Khusunya Aynadhiah Herlina, Aya Mahalfa Putri,
Rizkia Indriyani, Rizkia Ningsih yang telah berjuang bersama-
sama sampai tahap ini.
13. Para Guru RA Az-Zilfa yang selalu mengingatkan peneliti
untuk menyelesaikan skripsi ini.
14. Nurlatifah Hasanah dan Siti Rodila teman seperjuangan semasa
di MA Al-Amin yang masih setia menemani dan memberi
dukungan kepada peneliti.
15. Para alumni fundraiser Bektim Dompet Dhuafa yang selalu
memberikan dukungan kepada peneliti.
v
16. Kepada Ibu Sri Herningsih pemilik Home Industry Boneka
RCToys dan pegawai Home Industry Boneka RCToys yang
sangat terbuka untuk peneliti jadikan tempat penelitian.
17. Dan semua teman, keluarga, kerabat yang tidak dapat penulis
sebutkan namanya satu per satu tetapi sangat berarti
18. Dengan selesainya skripsi ini, peneliti persembahkan kepada
para pembaca. Peneliti berharap skripsi ini dapat menjadi
manfaat khususnya bagi peneliti dan bagi para pembaca.
Jakarta, 09 Juni 2020
Muthoharoh
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK..................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................. ii
BAB I ............................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar belakang .................................................................... 1
B. Batasan Masalah ................................................................ 6
C. Rumusan Masalah .............................................................. 6
D. Kajian Pustaka .................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ......................... 8
1. Tujuan penelitian ............................................................ 8
2. Manfaat Penelitian .......................................................... 9
F. Metodologi Penelitian ...................................................... 10
G. Sistematika Penulisan ...................................................... 17
BAB II ......................................................................................... 19
KAJIAN PUSTAKA ................................................................... 19
A. Pemberdayaan .................................................................. 19
1. Pengertian Pemberdayaan ............................................ 19
2. Tujuan Pemberdayaan .................................................. 23
3. Tahapan-tahapan Pemberdayaan .................................. 25
4. Indikator Keberdayaan ................................................. 28
vii
B. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat ............................... 31
C. Home Industry .................................................................. 32
D. Kerangka Berfikir ............................................................ 34
BAB III ....................................................................................... 37
GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN ......................... 37
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................ 37
1. Letak dan kondisi Geografis Desa Satria Jaya ............. 37
2. Kondisi Demografis Desa Satria Jaya .......................... 37
B. Gambaran Umum Home Industry Pengrajin Boneka
Rctoys ...................................................................................... 39
C. Sasaran Pemberdayaan Home Industry Rctoys ................ 42
D. Tahapan Pembuatan Produk Rctoys................................. 43
BAB IV ....................................................................................... 46
DATA DAN TEMUAN LAPANGAN ....................................... 46
A. Pelaksanaan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Home
Industry RCToys ..................................................................... 46
1. Tahap Penyadaran ........................................................ 46
2. Tahap Transformasi ...................................................... 48
3. Waktu Pelaksanaan ....................................................... 51
4. Proses Pemasaran ......................................................... 52
B. Hasil Pemberdayaan Ekonomi Para Pengrajin Boneka
Setelah Bergabung Dengan Usaha Home Industry RCToys ... 54
viii
BAB V ......................................................................................... 56
A. Analisis Proses Pemberdayaan Home Industry RCToys . 56
1. Tahap Penyadaran ........................................................ 57
2. Tahap Transformasi ...................................................... 57
3. Tahapan Peningkatan Kemampuan Intelektual ............ 58
B. Hasil Yang Diperoleh Para Pengrajin Boneka Setelah
Bergabung Dengan Usaha Home Industry Rctoys .................. 59
BAB VI ....................................................................................... 64
KESIMPULAN ........................................................................... 64
A. Kesimpulan ...................................................................... 64
1. Proses pemberdayaan yang dilakukan oleh Home
Industry RCToys ini melalui 3 tahapan, menurut Ambar
Teguh yaitu : ........................................................................ 64
2. Hasil Yang Diperoleh Para Pengrajin Boneka Setelah
Bergabung Dengan Usaha Home Industry RCToys : .......... 65
B. Implikasi ........................................................................... 67
C. Saran ................................................................................. 68
DAFTAR PUSTAKA ................................................................. 69
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah sosial merupakan gejala sosial yang
sudah ada sejak lama. Masalah sosial berkembang dan
berubah baik secara kuantitatif maupun kualitatif dengan
perkembangan masyarakat. Dengan kata lain walaupun
masyarakat berkembang secara modern, tidak berarti
masalah sosial menjadi berkurang apalagi hilang.
Mungkin saja masalah lama sebagian hilangdan berganti
dengan munculnya masalah baru, atau masalah lama tetap
bertahan dengan bentuk dan kualitas baru. (Soetomo
1995, 1)
Salah satu masalah sosial yang ada di Indonesia
adalah kemiskinan. Kemiskinan merupakan salah satu
masalah yang dihadapi semua negara, baik Negara maju,
Negara berkembang atau bahkan Negara terbelakang
sekalipun tidak bisa lepas dari yang namanya kemiskinan.
Kemiskinan pada umumnya didefinisikan dari segi
ekonomi, khususnya pendapatan dalam bentuk uang
ditambah dengan keuntungan-keuntungan non-material
yang diterima oleh seseorang. Kemiskinan juga kerap
didefinisikan sebagai kondisi yang ditandai oleh serba
kekurangan : kekurangan pendidikan, keadaan kesehatan
2
yang buruk dan kekurangan transportasi yang dibutuhkan
oleh masyarakat. (Suharto 2005, 57)
Menurut data Badan Pusat Statistik Jumlah
penduduk miskin pada Maret 2019 sebesar 25,14 juta
orang, menurun 0,53 juta orang terhadap September 2018
dan menurun 0,80 juta orang terhadap Maret 2018. (“Data
BPS Jumlah penduduk miskin 2019,” t.t.)
Di Desa Satria Jaya jumlah penduduk dari tingkat
mata pencaharian, Petani Sawah sebanyak 95 orang,
Petani Palawija sebanyak 179 orang, Buruh Tani
sebanyak 237 orang, Buruh Harian sebanyak 3.433 orang,
Pedagang sebanyak 898 orang, Wiraswasta sebanyak 807
orang, Karyawan Swasta sebanyak 3.397 orang, PNS
sebanyak 339 orang, TNI sebanyak 106 orang, Polri
sebanyak 24 orang dan Mengurus Rumah Tangga
sebanyak 3.761 orang. (“Data jumlah penduduk Desa
Satria Jaya,” t.t.)
Jumlah penduduk miskin Laki-laki di Desa Satria
Jaya sebanyak 1.069 Jiwa dan jumlah penduduk miskin
Perempuan sebanyak 1.066 jiwa dari Jumlah Penduduk
Laki-laki 9.312 jiwa dan Jumlah penduduk Perempuan
8.939 jiwa. (“Data jumlah penduduk Desa Satria Jaya,”
t.t.)
Pemberdayaan merupakan upaya untuk
membangun kemampuan masyarakat dengan memotivasi,
3
mendorong, dan membangkitkan potensi yang mereka
miliki serta mengembangkan potensi tersebut menjadi
tindakan nyata. Pemberdayaan juga merupakan salah satu
upaya untuk menghadapi persoalan kependudukan terkait
dengan pembangunan dibidang kesejahteraan sosial.
(Zubaedi 2007, 41–42)
Istilah pemberdayaan masyarakat (community
empowment) adalah perwujudan capacity building
masyarakat yang bernuansa pada pemberdayaan sumber
daya manusia melalui pengembangan kelembagaan
pembangunan sistem sosial ekonomi rakyat, prasarana
dan sarana. (Bakri 2017, 18)
Dalam proses pemberdayaan masyarakat
diarahkan pada pengembangan sumber daya manusia
(dipedesaan), penciptaan peluang, penentuan jenis usaha,
dan kondisi wilayah yang pada gilirannya dapat
menciptakan lembaga yang dapat menaungi masyarakat
setempat.
Dalam kerangka inilah upaya pemberdayaan
masyarakat pertama-tama harus dimulai dengan
menciptakan suasana yang memungkinkan potensi
masyarakat berkembang. Disini titik tolaknya adalah
pengenalan bahwa setiap manusia, setiap masyarakat
memiliki potensi yang dapat dikembangkan. Artinya,
bahwa tidak ada masyarakat yang sama sekali tanpa daya,
karena jika demikian akan punah.
4
Konsep ekonomi rakyat erat hubungannya dengan
konsep kesejahteraan masyarakat. Ekonomi rakyat
dipandang sangat penting karena sebagai tolak ukur
kriteria masyarakat mampu atau tidak mampu dalam
mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri.
Sedangkan pemberdayaan ekonomi dilakukan
guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat agar lebih
baik lagi. Masyarakat juga diharapkan dapat maju berdaya
mandiri sejahtera.
Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
masyarakat membutuhkan keterlibatan semua pihak
secara bersama dan terkoordinasi, agar cita-cita
peningkatan kesejahteraan sosial dapat tercipta dengan
lebih dinamis.
Salah satu cara melakukan pemberdayaan
ekonomi yaitu lewat home industry (industri rumahan).
Home Industry adalah suatu unit usaha/perusahaan dalam
skala kecil yang bergerak dalam bidang industri tertentu.
Biasanya usaha ini hanya menggunakan satu atau dua
rumah sebagai pusat produksi, administrasi dan
pemasaran sekaligus secara bersamaan. Bila dilihat dari
modal usaha dan jumlah tenaga yang diserap tentu lebih
sedikit daripada perusahaan-perusahaan besar pada
umumnya. (Muliawan 2008, 3)
Saat ini hampir diseluruh wilayah Indonesia
5
khususnya di pedesaan memiliki usaha home industry.
Oleh karena itu, kesadaran akan adanya kebutuhan
masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan itu
sangat penting. Sebagai anggota masyarakat memegang
peranan penting dan memiliki potensi besar untuk
membangun dan memberdayakan dirinya sendiri,
keluarga, dan masyarakat sekitar. Hal ini diwujudkan
dalam suatu progam pemberdayaan ekonomi yang
dinaungi oleh usaha home industry di Desa Satria Jaya.
Kegiatan home industry atau usaha rumahan
berlokasi di Desa Satria Jaya tepatnya diperumahan Satria
Jaya Jl Seroja blok b6a No.4 terdapat industri rumahan
yang dikelola oleh Ibu Sri Herningsih. home industry
yang bernama RCToys ini bergerak disektor produksi
boneka.
Kegiatan home industry ini bertujuan untuk
menambah pengetahuan dan keterampilan. selain itu,
dengan adanya kegiatan sosial kemasyarakatan tersebut
mampu berperan sebagai instrumen pendidikan bagi
pengembangan potensi. Dengan adannya wadah home
industry ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, meningkatkan kualitas SDM, mengurangi
angka kemiskinan, dan membantu perekonomian
keluarga.
Adanya kegiatan home industry ini merupakan
salah satu bentuk perkumpulan ibu-ibu yang menjadi
6
wadah apresiasi perempuan. Oleh karena itu adanya
kegiatan home industry diharapkan dapat membantu
perekonomian masing-masing keluarga.
Peneliti tertarik mengambil penelitian ini karena
biasanya industri rumahan termasuk usaha kecil dan tidak
memerlukan modal banyak, namun banyak pengaruhnya
bagi para warga sekitar atau para pekerja yang ada.
Seperti dalam ranah sosial dan lebih khususnya ke
perekonomian keluarga, yang mana akan ada pemasukan
tambahan guna meningkatkan kesejahteraan mereka.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis
tertarik untuk mengangkat judul penelitian
“Pemberadyaan Ekonomi Masyarakat Melalui Home
Industry Boneka Rctoys Di Desa Satria Jaya
Kecamatan Tambun Utara Kabupaten Bekasi.”
B. Batasan Masalah
Agar penulisan skripsi ini terarah, peneliti
membatasi pembahasan hanya terfokus kepada
bagaimana tahapan pemberdayaan ekonomi masyarakat
di Home Industry Boneka RCToys.
C. Rumusan Masalah 1. Bagaimana tahapan Pemberdayaan yang dilakukan
oleh Home Industry boneka “RCToys” di Desa Satria
Jaya Kecamatan Tambun Utara Kabupaten Bekasi ?
2. Bagaimana hasil yang diperoleh oleh masyarakat
7
setelah mengikuti program pemberdayaan boneka
“RCToys” di Desa Satria jaya Kecamatan tambun
Utara Kabupaten Bekasi ?
D. Kajian Pustaka Dalam melakukan penelitian ini, peneliti telah
meninjau dan memahami beberapa hasil penelitian
sejenisnya untuk digunakan sebagai bahan rujukan dan
menghindari adanya persamaan pada penelitian yang akan
dilaksanakan.
1. Penelitian yang dilakukan oleh Supriyadi, yang berjudul
Pemberdayaan Kader PKK melalui PKK
(Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) Desa
Banyusidi Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang
Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial, Fakultas
Dakwah dan Komunikasi. Universitas Islam Negeri
Yogyakarta tahun 2016.
Skripsi ini membahas tentang Pemberdayaan Kader pkk
melalui PKK, dan faktor apa saja yang menjadi
penghambat dan Pendukung dalam melakukan
Pemberdayaan Kader PKK melalui PKK di Kelurahan
Banyusidi Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang
2. Penelitian yang dilakukan oleh Aulia Ulfah, yang berjudul
Pemberdayaan Ekonomi Kreatif masyarakat melalui
Home Industry Pasmina Instan “Tandti_Tands”Di Rt
10 Rw 02 Jati Padang Pasar Minggu Jakarta Selatan.
Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas
8
llmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Tahun 2013.
Penelitian ini membahastentang proses pemberdayaan
yang dilakukan oleh Home IndustriPasmina Instan
“Tandti_Tands”di RT.10 RW.02 Jati Padang Pasar
Minggu dan hasil yang diperoleh oleh masyarakat setelah
mengikuti program pemberdayaan Pasmina Instan
“Tandti_Tands”di RT.10 RW.02 Jati Padang Pasar
Minggu
Penelitian-penelitian diatas membahas tentang
proses pemberdayaan, factor pendukung dan penghambat
serta hasil dari pemberdayaan. Penelitian-penelitian diatas
mempunyai kesamaan dengan penelitian yang ingin
diteliti oleh penulis, yaitu membahas tentang proses
pemberdayaan yang terjadi. Tetapi, lokasi pelaksanaannya
berbeda.
E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian Berdasarkan dari rumusan masalah penelitian diatas,
maka penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui proses Pemberdayaan yang dilakukan
oleh Home Industry pengrajin boneka “RCToys”
di Desa Satria Jaya Kecamatan Tambun Utara
Kabupaten Bekasi
2. Mengetahui hasil yang diperoleh oleh masyarakat
setelah mengikuti program pemberdayaan
9
pengrajin boneka “RCToys” di Desa Satria Jaya
Kecamatan Tambun Utara Kabupaten Bekasi
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan ilmu atau manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat secara teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran atau memperkaya konsep-
konsep dan teori terhadap ilmu pengetahuan
khususnya pada jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial
terutama pada pemberdayaan masyarakat.
2. Manfaat secara praktis
a) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan
bagi penelitian sejenisnya dan bahan
perbandingan bagi pemberdayaan masyarakat.
b) Penelitian ini diharapkan dapat dipraktikan
oleh berbagai kalangan terutama lembaga
sosial, lembaga swadaya masyarakat, yayasan
atau badan usaha lainnya yang memiliki
kesamaan dengan Home Industry RCToys
untuk diterapkan dikawasan lainnya di
Indonesia dalam pemberdayaan ekonomi
masyarakat.
10
F. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitiaan ialah alat uji dan analisa
yang digunakan untuk mendapatkan hasil yang valid,
realibel, dan objektif. (Fatimah 2000, 34)
1. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
pendekatan penelitian kualitatif. Menurut Taylor
penelitian kualitatif adalah penelitian yang
menggunakan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
atau lisan dari orang-orang atau prilaku yang di amati.
Penelitian kualitatif merupakan sebuah metode
penelitian yang digunakan dalam mengungkapkan
permasalahan dalam kehidupan kerja organisasi,
swasta, kemasyarakatan, kepemudaan, perempuan,
olahraga, seni dan budaya, sehingga dapat dijadikan
suatu kebijakan yang dilaksanakan untuk kesejahteraan
bersama. (Gunawan 2013,80).
2. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah serangkaian aktivitas
(yang saling terkait) ditujukan untuk mengumpulkan
informasi yang berguna untuk menjawab pertanyaan riset
yang ada. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah :
1) Wawancara
11
Wawancara merupakan percakapan yang
dilakukan oleh dua orang, melibatkan seseorang yang
berkepentingan ingin memperoleh informasi dari
lawan bicara dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu. (Idrus 2009,
101)
Ada beberapa cara pembagian jenis wawancara
oleh tim atau panel, wawancara tertutup dan
wawancara terbuka (Covert and Overt), wawancara
secara lisan, wawancara terstruktur dan wawancara
tak terstruktur. (Meleong 1989, 130)
Dalam hal ini peneliti akan menggunakan
wawancara terbuka dan terstruktur dalam
memberikan pertanyaan kepada informan.
2) Dokumentasi
Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang sudah
terjadi atau sudah berlalu. Dokumentasi bisa berupa
gambar, foto, tulisan atau karya-karya monumental
seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari
rangkaian teknik pengumpulan data obsevasi dan
wawancara dalam penelitian kualitatif. (Sugiyono
2006, 270)
Dalam hal ini data diperoleh dari arsip dan
dokumentasi lain yang berkaitan dengan tujuan
penelitian.
12
3. Waktu dan Tempat Penelitian
a. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2020
sampai Juni tahun 2020.
b. Tempat
Tempat penelitian ini berlangsung di Home Industry RCToys di Desa Satria Jaya Kecamatan Tambun Utara Kabupaten Bekasi
4. Teknik pemilihan Informan Informan adalah seseorang yang dapat
memberikan informasi mengenai situasi dan latar
penelitian. Menurut Bogdan dan Biklen salam buku
Metedologi Penelitian Kualitatif karangan Meleong,
pemanfaatan informan dalam penelitian agar dalam waktu
yang singkat banyak informasi yang didapatkan.
(meleong, 2001 : 25)
menurut Patton tak ada peraturan mengenai
besarnya sampel dalam penelitian kualitatif. Besarnya
sampel tergantung pada apa yang ingin diketahui oleh
peneliti, tujuan penelitian, manfaat dan apa yang dapat
dilakukan dalam waktu dan sumber yang tersedia. Oleh
karena itu, peneliti menggunakan pengambilan informan
berdasarkan purposive sampling yaitu peneliti sudah
memiliki informan yang dipilih untuk membantu peneliti
melakukan penelitian ini. Berikut adalah table informan
13
yang dipilih dalam pengumpulan data yang diperlukan
dalam penelitian.
Tabel 1.1
Daftar Informan
No Informan Informasi yang dicari
Jumlah Metode pengumpulan data
1 Pemilik Home Industry Pengrajin Boneka RCToys
Gambaran umum mengenai Home Industry Pengrajin Boneka Kampoeng Boneka, proses serta tahapan pemberdayaa n yang dilakukan.
1 Wawancara bebas, terstruktur
2 Karyawa n Home Industry Pengrajin Boneka RCToys
Hasil yang didapatkan setelah bergabung dengan Home Industry RCToys
4 Wawancara bebas, terstruktur
3 Resaller Home Industry RCToys
Hasil yang didapatkan setelah bergabung
2 Wawancara bebas, terstruktur
14
5. Sumber Data
Sumber data penelitian ini penulis kategorikan sebagai berikut :
a. Data primer
Data primer adalah data pokok yang diperoleh melalui hasil
wawancara
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari buku, jurnal
dan literature lainnya yang berkaitan dengan tema
penelitian
6. Teknik Analisis Data
Setelah terkumpulnya data dan informasi yang
dibutuhkan sesuai dengan permasalahan penelitian, maka
selanjutnya peneliti melakukan analisis data terhadap data
dan informan tersebut. Dalam menulis data tersebut
peneliti menggunakan analsisis deskriptif, yaitu
mendeskripsikan hasil temuan penelitian secara
sistematis, factual dan akurat yang disertai dengan petikan
hasil wawancara.
Nasir mengemukakan analisa data merupakan
bagian yang sangat penting dalam metode ilmiah, karena
dengan analisis data tersebut dapat diberi data dan makna
yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian.
(Moh Nasir, 1993 : 405)
Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis secara
kualitatif. Data-data kualitatif dari hasil wawancara
15
mendalam yang berupa kalimat-alimat atau pernyataan
pendapat atau sikap tersebut dianalisa dan
diinterpretasikan untuk mengetahui makna yang
terkandung didalamnya, umtuk memahami keterkaitan
dengan permasalahan yang sedang diteliti.
Data kualitatif dari hasil wawancara dan
dokumentasi selanjutnya disusun dalam catatan lapangan,
kemudian diringkas dan dipilih hal-hal yang penting dan
pokok, dikategorikan dan disusun secara sistematis
dengan mengacu pada perumusan masalah dan tinjauan
teoritis yang berkaitan dengan penelitian ini.
7. Teknik Keabsahan Data Salah satu cara yang penting dan mudah dalam uji
keabsahan hasil penelitian adalah dengan melakukan
triangulasi peneliti. Cara ini dilakukan untuk menguji
kejujuran, subjektivitas, dan kemampuan merekan data
oleh peneliti di lapangan. Perlu diketahui bahwa manusia,
peneliti sering kali sadar atau tanpa sadar melakukan
tindakan-tindakan yang merusak kejujurannya ketika
pengumpulan data, atau terlalu melepaskan
subjektivitasnya bahkan kadang tanpa control, ia
melakukan rekaman-rekaman yang salah terhadap data
dilapangan. (M. Burhan Bungin 2007, 256)
Beberapa macam triangulasi data sendiri menurut Denzim
dalam meleong (Meleong 1989, 330) yaitu dengan
16
memannfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik
dan teori ada beberapa macam yaitu :
a. Triangulasi sumber (Data)
Triangulasi ini membandingkan dan mengecek
baik derajat kepercayaan suatu informasi yang
diperoleh melalui sumber yang berbeda dalam
metode kualitatif.
b. Triangulasi Metode
Triangulasi ini menguji kredibilitas data yang
dilakukan kepada dengan cara mengecek data
kepada sumber yang sama dengan teknik yang
berbeda.
c. Triangulasi penyidik
Triangulasi ini dengan memanfaatkan peneliti atau
pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan
kembali derajat kepercayaan data. Contohnya
membandingkan hasil pekerjaan seorang analisis
dengan analisis lainnya.
d. Triangulasi Teori
Triangulasi ini berdasarkan anggapan bahwa fakta
tertentu tidak dapat diperiksa derajat kepercayaan
dengan satu atau lebih teori tetapi hal itu dapat
dilakukan, dalam hal ini dinamakan penjelasan
banding.
Dari empat macam triangulasi diatas, peneliti
menggunakan teknik triangulasi sumber (data) dan
17
triangulasi metode untuk menguji keabsahan data yang
berhubungan dengan masalah penelitian yang diteliti.
G. Sistematika Penulisan Dalam penelitian ini terdiri dari enam bab, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
BAB I terdiri dari : Latar Belakang,
pembatasan dan perumusan Masalah,
Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian,
Tinjauan Pustaka, Kerangka Teori, Metode
Penelitian, Tehnik Penulisan dan
Sistematika Penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II terdiri dari penjelasan landasan
teori-teori atau tinjauan pustaka yang
berkaitan tentang pemberdayaan.
BAB III GAMBARAN UMUM LATAR
PENELITIAN
Bab III terdiri dari gambaran umum Home
Industry RCToys yang meliputi letak
Geografis Desa Satria Jaya Kecamatan
Tambun Utara Kabupaten Bekasi
BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
18
BAB IV akan diuraikan penyajian data dan temuan penelitian
dilapangan, segala temuan yang berkaitan dengan penelitian akan
dibahas pada bab ini.
BAB V PEMBAHASAN
Pada bab ini menguraikan tentang hasil
temuan penelitian dan pembahasan yang
berisi tentang hasil penelitian yang
diperoleh. Meliputi proses pemberdayaan
ekonomi yang dilakukan ketua Home
Industry RCToys, dan Hasil dari
pemberdayaan ekonomi yang di dapatkan
melalui Home Industry RCToys
BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
Di bagian ini akan dituliskan simpulan,
implikasi dan saran penelitian.
19
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pemberdayaan
1. Pengertian Pemberdayaan Pemberdayaan berasal dari istilah bahasa inggris
yaitu “empowerment” yang artinya “pemberkuasaan”
dalam arti pemberian atau peningkatan kekuasaan
(power) kepada masyarakat yang lemah atau tidak
beruntung. (Huraerah dan Melawati 2008, 96)
Pemberdayaan berasal dari kata “daya” yang
mendapat awalan ber- menjadi kata “berdaya” artinya
memiliki atau mempunyai daya. Daya artinya
kekuatan, berdaya artinya memiliki kekuatan. Kata
“berdaya” apabila diberi awalan pe- dengan mendapat
sisipan-m- dan akhiran –an menjadi “pemberdayaan”
artinya membuat sesuatu menjadi berdaya atau
mempunyai kekuatan. (Roesmidi dan Risyanti. 2006,
1)
Menurut Eddy Ch yang dikutip oleh Zubaedi
menyebutkan bahwa pemberdayaan adalah upaya
untuk membangun kemampuan masyarakat, dengan
mendorong, memotivasi dan membangkitkan
kesadaran akan potensi yang dimiliki dan berupaya
untuk mengembangkan potensi itu menjadi tindakan
nyata. (Zubaedi 2007, 42)
20
Sedangkan Jim Ife mendefinisikan pemberdayaan
sebagai upaya memberikan sumberdaya, kesempatan,
pengetahuan, dan ketrampilan kepada warga untuk
meningkatkan kemampuan mereka dalam menentukan
masa depannya sendiri dan berpartisipasi dalam
mempengaruhi kehidupan dari masyarakat. (Zubaedi
2007, 98)
Berdasarkan beragam definisi pemberdayaan di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan
adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat
kekuasaan atau keberdayaan kelompok rentan dan
lemah dalam masyarakat, termasuk individu-individu
yang mengalami masalah kemiskinan, sehingga
mereka memiliki keberdayaan dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi,
maupun sosial seperti: memiliki kepercayaan diri,
mampu menyampaikan aspirasi, mempunyai mata
pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan
mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas
kehidupannya. (Adi 2002, 60)
Menurut Anthony Bebbington dalam buku
pemberdayaan masyarakat yang ditulis oleh Totok
Mardianto menyatakan bahwa pemberdayaan
masyarakat merupakan upaya untuk meningkatkan
harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam
kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri
dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan.
21
Dengan kata lain, pemberdayaan adalah memampukan
dan memandirikan masyarakat. Dalam upaya
memberdayakan masyarakat dapat dilihat dari tiga
sisi, yaitu :
1. Menciptakan suasana atau iklim yang
memungkinkan masyarakat memiliki potensi
untuk berkembang, karena setiap manusia ataupun
masyarakat memiliki potensi yang dapat
dikembangkan dalam individu masing-masing.
Hal tersebut berarti bahwa tidak ada masyarakat
yang sama sekali tanpa daya atau tidak memiliki
kemampuan. Pemberdayaan adalah sebagai upaya
untuk membangun daya atu kemampuan yang
dimiliki tiap ndividu tersebut, dengan memberikan
dorongan, motivasi dan membangkitkan
kesadaranakan potensi yang dimilki serta berupaya
untuk mengembangkannya.
2. Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki
masyarakat, dalam hal ini diperlukan langkah-
langkah yang nyata dan menyangkut penyediaan
berbagai masukan serta pembukaan akses serta
memfasilitasi berbagai peluang yang akan
membuat masyarakat berdaya.
3. Memberdayakan mengandung pula arti
melindungi. Dalam proses pemberdayaan harus
mencegah yang lemah menjadi bertambah lemaha
oleh karena kurang berdayanya dalam menghadapi
22
yang kuat. Oleh karena itu, perlindungan dan
pemihakan kepada yang lemah amat mendasar
sifatnya konsep pemberdayaan masyarakat.
Melindungi bukan berarti menutupi dari interaksi
karena hal itu justru akan mengkerdilkan yang
kecil dan melunglaikan yang lemah. Melindungi
harus dilihat sebagai upaya untuk mencegah
terjadinya persaingan yang tidak seimbang, serta
eksploitasi yang kuat atas yang lemah.
Pemberdayaan masyarakat tidak membuat
masyarakat menjadi semaikn bergantung pada
berbagai program, melainkan untuk memandirikan
masyarakat itu sendiri. (Mardikanto dan soebiato
2013, 30–32)
Adapun cara yang ditempuh dalam melakukan
pemberdayaan yaitu dengan memberikan motivasi
atau dukungan berupa penyediaan sumber daya,
kesempatan, pengetahuan dan keterampilan bagi
masyarakat untuk meningkatkan kapasitas mereka,
meningkatkan kesadaran tentang potensi yang
dimilikinya, kemudian berupaya untuk
mengembangkan potensi yang dimiliki mereka
tersebut. Sehingga dapat dipahami bahwa
pemberdayaan adalah sebagai upaya untuk
meningkatkan kekuasaan masyarakat yang lemah
dengan memberikan dorongan terhadap
23
potensi/sumber daya yang dimilikinya untuk
meningkatkan partisipasi masyarakat.
Pemberdayaan merujuk pada kemampuan
seseorang, khususnya kelompok yang lemah sehingga
mereka memiliki kekuatan atau kemampuan dalam:
a. memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka
memiliki kebebasan (freedom), dalam arti bukan
saja bebas mengemukakan pendapat, melainkan
bebas dari kelaparan, bebas dari kebodohan, bebas
dari kesakitan.
b. menjangkau sumber-sumber produktif yang
memungkinkan mereka untuk dapat meningkatkan
pendapatnya dan memperoleh barang-barang dan
jasa-jasa yang mereka perlukan.
c. berpartisipasi dalam proses pembangunan dan
keputusan-keputusan yang mempengaruhi mereka.
(Suharto 2005, 58)
2. Tujuan Pemberdayaan Tujuan utama melakukan pemberdayaan adalah
untuk memperkuat kekuasaan masyarakat khususnya
kelompok lemah yang memiliki ketidakberdayaan,
baik karena kondisi internal (misalnya persepsi
mereka sendiri), maupun karena kondisi eksternal
(misalnya ditindas oleh struktur sosial yang tidak
adil). Guna melengkapi pemahaman mengenai
24
pemberdayaan perlu diketahui konsep mengenai
kelompok lemah dan ketidakberdayaan yang
dialaminya. (Suharto 2005, 60)
Ada beberapa kolompok yang dapat dikategorikan
sebagai kelompok lemah atau tidak berdaya meliputi:
a. Kelompok lemah secara strutural, baik lemah
secara kelas, gender, maupun etnis.
b. Kelompok lemah khusus, seperti manula, anak-
anak dan remaja, penyandang cacat, gay dan
lesbian, masyarakat terasing.
c. Kelompok lemah secara personal, yakni mereka
yang mengalami masalah pribadi dan atau
keluarga. (Suharto 2005, 60)
Payne mengemukakan bahwa suatu proses
pemberdayaan (Empowerment), pada intinya
bertujuan: membantu klien memperoleh daya untuk
mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang
akan ia lakukan yang terkait dengan diri mereka,
termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan
sosial dalam melakukan tindakan. Hal ini dilakukan
melalui peningkatan kemampuan dan rasa peraya diri
untuk menggunakan daya yang ia miliki, antara lain
melalui transfer daya dari lingkungannya (Adi 2001,
51).
25
Proses Pemberdayaan Menurut Isbandi Ruminto Adi didalam bukunya yang
berjduul pemikiran-pemikiran dalan Kesejahteraan Sosial
menyatakan bahwa pemberdayaan sebagai suatu proses
yang berkesinambungan dimana komunitas atau
kelompok masih ingin melakukan perubahan serta
perbaikan dan tidak hanya terpaku pada satu program saja.
(Adi 2002, 173)
Proses pemberdayaan masyarakat terdiri dari lima
tahapan, yaitu :
1. Menghadirkan kembali pengalaman yang dapat
memberdaya
2. Mendiskusikan alasan mengapa terjadi
pemberdayaan
3. Mengidentifikasi masalah
4. Mengidentifikasi teknis daya yang bermakna
5. Mengembangkan rencana-rencana aksi dan
mengimplementasikannya. (Machendrawaty 2001,
25)
Tahapan-tahapan Pemberdayaan Menurut Ambar Teguh Sulistiyani, ada beberapa
tahapan yang harus dilalui dalam melakukan
pemberdayaan. Tahap-tahap yang harus dilalui adalah
sebagai berikut:
a. Tahap Penyadaran
26
Merupakan tahapan pembentukan perilaku menuju
prilaku sadar dan peduli sehingga merasa
membutuhkan peningkatan kapasitas diri.
b. Tahap Transformasi
Merupakan tahapan untuk menambah kemampuan
berupa wawasan pengetahuan, kecakapan-
keterampilan agar terbuka wawasan dan memberikan
keterampilan dasar sehingga dapat mengambil peran
di dalam pembangunan.
c. Tahap Peningkatan kemampuan Intelektual
Merupakan tahapan berupa kecakapan dalam
keterampilan sehingga terbentuklah inisiatif dan
kemampuan inovati untuk menghantarkan pada
kemandirian.
Tahap pertama atau tahap penyadaran yaitu
dilakukan pembentukan perilaku yang merupakan
tahap persiapan dalam proses pemberdayaan
masyarakat. Pada tahap ini pihak pemberdaya atau
pelaku pemberdayaan berusaha menciptakan
prakondisi, agar dapat memfasilitasi berlangsungnya
proses pemberdayaan yang efektif. Apa yang
diintervensi dalam masyarakat sesungguhnya lebih
pada kemampuan afektif-nya untuk mencapai
kesadaran konatif yang diharapkan. Sentuhan
penyadaran akan lebih membuka keinginan dan
kesadaran masyarakat tentang kondisinya saat itu,
dengan demikian akan dapat merangsang kesadaran
27
mereka tentang perlunya memperbaiki kondisi
hidupnya untuk menciptakan masa depan yang lebih
baik.
Pada tahap kedua yaitu proses transformasi
pengetahuan dan kecakapan dalam keterampilan dapat
berlangsung dengan baik, penuh semangat dan
berjalan efektif, jika tahap pertama telah terkondisi.
Masyarakat akan menjalani proses belajar tentang
pengetahuan dan kecakapan dalam keterampilan yang
memiliki relevansi dengan apa yang menjadi tuntutan
kebutuhan tersebut. Keadaan ini akan mendorong
terjadinya keterbukaan wawasan dan menguasai
kecakapan pada keterampilan dasar yang mereka
butuhkan. Pada tahap ini masyarakat hanya dapat
memberikan peran partisipasi pada tingkat yang
rendah, yaitu sekedar menjadi pengikut atau objek
pembangunan saja, belum mampu menjadi subjek
dalam pembangunan.
Tahap ketiga merupakan tahap pengayaan atau
peningkatan intelektualitas dan kacakapan pada
keterampilan yang diperlukan, supaya mereka dapat
membentuk kemampuan kemandirian. Kemandirian
tersebut akan ditandai oleh kemampuan masyarakat
dalam membentuk inisiatif, melahirkan kreasi-kreasi,
dan melakukan inovasi-inovasi dalam lingkungannya.
Apabila masyarakat telah mencapai tahap ketiga
ini maka masyarakat dapat secara mandiri melakukan
28
pembangunan. Di samping itu kemandirian mereka
perlu dilindungi supaya dapat terpupuk dan terpelihara
dengan baik, dan selanjutnya dapat membentuk
kedewasaan sikap masyarakat. (Sulistiyani 2004, 83)
Indikator Keberdayaan
Untuk mengetahui fokus dan tujuan
pemberdayaan secara operasional, maka perlu
diketahui berbagai indikator keberdayaan yang
dapat menunjukkan seseorang itu berdaya atau
tidak. Sehingga ketika sebuah program
pemberdayaan sosial diberikan, segenap upaya
dapat dikonsentrasikan pada aspek-aspek apa saja
dari sasaran perubahan (misalnya keluarga miskin)
yang perlu di optimalkan. Schuler, Hashemi dan
Riley mengembangkan delapan indikator
pemberdayaan, yang mereka sebut sebagai
empowermentindex atau indeks pemberdayaan
(Suharto, 2004).
Keberhasilan pemberdayaan masyarakat dapat
dilihat dari keberdayaan mereka yang menyangkut
kemampuan ekonomi, kemampuan mengakses
manfaat kesejahteraan, dan kemampuan kultural
dan politisi. Ketiga aspek tersebut dikaitkan dengan
empat dimensi kekuasaan, yaitu: „kekuasaan di
dalam‟ (power within), „kekuasaan untuk‟ (power
29
to), „kekuasaan atas‟ (power over), dan „kekuasaan
dengan‟ (power with).
a. Kebebasan mobilitas: kemampuan individu
untuk pergi keluar rumah atau wilayah tempat
tinggalnya, seperti ke pasar, fasilitas medis,
bioskop, rumah ibadah, kerumah tetangga.
Tingkat mobilitas ini dianggap tinggi jika
individu mampu pergi sendirian.
b. Kemampuan membeli komoditas kecil:
kemampuan individu untuk membeli barang-
barang kebutuhan keluarga sehari-hari (beras,
minyak tanah, minyak goreng, bumbu, dll);
kebutuhan dirinya (minyak rambut, sabun
mandi, rokok, bedak, shampo, dll). Individu
dianggap mampu melakukan kegiatan ini
terutama jika ia dapat membuat keputusan
sendiri tanpa meminta izin pasangannya;
terlebih jika ia dapat membeli barang-barang
tersebut dengan menggunakan uangnya sendiri.
c. Kemampuan membeli komoditas besar:
kemampuan individu untuk membeli barang-
barang sekunder atau tersier, seperti lemari
pakaian, TV, radio, koran, majalah, pakaian
keluarga. Seperti halnya indikator di atas, poin
tinggi diberikan terhadap individu yang dapat
membuat keputusan sendiri tanpa meminta izin
pasangannya; terlebih jika ia dapat membeli
30
barang-barang tersebut dengan menggunakan
uangnya sendiri.
d. Terlibat dalam membuat keputusan-keputusan
rumah tangga: mampu membuat keputusan
secara sendiri maupun bersama suami/istri
mengenai keputusan-keputusan keluarga,
misalnya mengenai renovasi rumah, pembelian
kambing untuk diternak, memperoleh kredit
usaha.
e. Kebebasan relatif dari dominasi keluarga:
responden ditanya mengenai apakah dalam satu
tahun terakhir ada seseorang (suami, istri, anak-
anak, mertua) yang mengambil uang, tanah,
perhiasan dari dia tanpa izinnya; yang melarang
mempunyai anak; atau melarang bekerja di luar
rumah.
f. Kesadaran hukum dan politik: mengetahui
nama salah seorang pegawai pemerintah
desa/kelurahan; seorang anggota DPRD
setempat; nama presiden; mengetahui
pentingnya memiliki surat nikah dan hukum-
hukum waris.
g. Keterlibatan dalam kampanye dan protes-
protes: seseorang dianggap „berdaya‟ jika ia
pernah terlibat dalam kampanye atau bersama
orang lain melakukan protes, misalnya,
terhadap suami yang memukul istri; istri yang
31
mengabaikan suami dan keluarganya; gaji yang
tidak adil; penyalahgunaan bantuan sosial; atau
penyalahgunaan kekuasaan polisi dan pegawai
pemerintah.
h. Jaminan ekonomi dan kontribusi terhadap
keluarga: memiliki rumah, tanah, asset
produktif, tabungan. seseorang dianggap
memiliki poin tinggi jika ia memiliki aspek-
aspek tersebut secara sendiri atau terpisah dari
pasangannya (Edi Suharto2005, 63-64).
B. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
1. Definisi Ekonomi
Ekonomi secara etimologi berasal dari bahasa
yunani yaitu oikanomia. Oikanomia sendiri berasal
dari dua suku kata yakni oikos dan nomos. Oikos
berarti rumah tannga dan nomos berarti aturan.
Dengan demikian ekonomi sederhana dapat
diartikan sebagai kegiatan mengurus rumah tangga
yang dalam bahasa inggris disebut dengan istilah
economics. (Suharto 2004, 3)
Ekonomi adalah suatu tata cara aturan yang ada
dalam masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
hidup mereka terhadap alat pemuas kebutuhannya
yang bersifat langka. Cara yang dimaksud disini
berkaitan dengan aktivitas orang dan masyarakat
32
yang berhubungan dengan produksi, pertukaran dan
konsumsi jasa-jasa dan barang-barang langka.
(Ismail 20018, 221)
Pemberdayaan ekonomi masyarakat pada
hakikatnya merupakan suatu proses yang dinamis,
artinya perubahan yang terjadi menurut adanya
dinamika masyarakt dalam meningkatkan income
percapita agar dapat memenuhi kebutuhan sehari-
hari guna mengantisipasi dan mempersiapkan
kondisi ekonomi dimasa yang akan datang. (Laily
dan Pristyadi 2013, 57–58)
C. Home Industry
1. Definisi Industri
Industri merupakan salah satu produk
pengembangan teknologi dalam masyarakat.
Industri yang berhubungan dengan teknologi,
ekonomi dan pabrik industri dapat mempengaruhi
nilai-nilai dan prilaku pada masyarakat. Masyarakat
industri dengan daya saing yang kuat telah
menuntut masyarakat untuk memiliki keahlian
tertentu, mendorong masyarakat untuk dapat
berpikir lebih kreatif. Menciptakan hal baru yang
dapat memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
33
2. Definisi Home Industry
Home berarti rumah, tempat tinggal, atau
kampung halaman. Sedangkan Industri, dapat
diartikan sebagai kerajinan atau usaha produk
barang. Singkatnya Home Industry adalah rumah
usaha produk barang atau perusahaan kecil.
Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis
kegiatan ekonomi ini dipusatkan di rumah. Home
Industry dapat berarti industri rumah tangga, karena
termasuk usaha kecil yang dikelola keluarga. Pada
umumnya, pelaku kegiatan ekonomi yang berada di
rumah adalah keluarga itu sendiri dengan mengajak
orang di sekitarnya sebagai karyawan. Meskipun
dalam skala kecil, namun kegiatan ekonomi ini
secara tidak langsung membuka lapangan pekerjaan
untuk saudara terdekat ataupun tetangganya.
Dengan begitu, perusahaan kecil ini membantu
program pemerintah dalam mengurangi
pengangguran, otomatis jumlah penduduk
miskinpun akan perlahan menurun. Usaha kecil
adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau badan
usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan, dikuasai, atau menjadi bagian
baik langsung maupun tidak langsung dari usaha
menengah atau usaha besar, yang memenuhi
kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam
34
UU No. 20 dan UU No. 21 Tahun 2008. (Zuhri
2013, 47–48)
D. Kerangka Berfikir
Pemberdayaan ekonomi masyarakat Home
Industry merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
Home Industry RCToys dalam meningkatkan
keterampilan hidup, permodalan sekelompok orang
agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, dan
membuat kondisi hidupnya lebih baik atau
mengembangkan usaha yang dimilikinya.
Proses pemberdayaan adalah tahapan-tahapan
yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan agar
program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang
dilakukan di Home Industry RCToys dapat berhasil.
Tahap penyadaran : pada tahap ini yang
dilakukan Home Indusri RCToys yaitu melakukan
pembentukan perilaku yang merupakan tahap persiapan
dalam proses pemberdayaan masyarakat.
Tahap transformasi pengetahuan : tahapan
dimana kondisi seseorang atau masyarakat sekitar
Home Industry RCToys dapat meningkatkan
kemampuan, pengetahuan serta keterampilan agar
menjadi individu yang memiliki kapasitas dan menjadi
masyarakat yang mandiri.
Tahap peningkatan intelektual : tahapan ini
35
merupakan tahapan dimana pemberdaya memberikan
motivasi kepada karyawan Home Industry RCToys
untuk dapat meningkatkan kemampuan yang dimiliki
agar lebih berdaya dan mandiri.
Hasil pemberdayaan adalah suatu indikator
untuk menilai keberhasilan dari program pemberdayaan
ekonomi masyarakat yang dilakukan Home Industry
RCToys.
Kemampuan membeli komoditas kecil : Yang
dimaksud dengan kemampuan membeli komoditas
kecil adalah individu dapat membeli barang yang
digunakan sehari-hari dengan menggunakan hasil dari
kemampuan individu tersebut.
Kemampuan membeli komoditas besar : ialah
ketika individu dapat membeli kebutuhan penunjang
dalam kebutuhan sehari-hari.
Terlibat Dalam Keputusan-Keputusan Rumah
Tangga : mampu membuat keputusan secara sendiri
maupun bersama suami/istri mengenai keputusan-
keputusan keluarga, misalnya mengenai renovasi
rumah, memperoleh kredit usaha.
Jaminan Ekonomi dan Kontribusi Terhadap
Keluarga : Jaminan ekonomi dan kontribusi terhadap
keluarga yaitu bisa dikatakan sebagai investasi jangka
panjang. Seperti tabungan yang akan bermanfaat
dimasa yang akan datang.
36
Tabel 2.1
Tabel Kerangka Berfikir
Pemberdayaan Ekonomi masyarakat melalui Home Industry
Proses Pemberdayaan Hasil Pemberdayaan
1. Kebebasan Mobilitas 2. Kemampuan Membeli
Komoditas Kecil 3. Kemampuan Membeli
Komoditas Besar 4. Terlibat Dalam
Pembuatan keputusan keluarga
5. Jaminan Ekonomi dan Kontribusi terhadap keluarga
1. Tahap Penyadaran
2. Tahap Transformasi
3. Tahap Peningkatan
Meningkatkan perekonomian dan menjadi masyarakat mandiri
37
BAB III
GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Letak dan kondisi Geografis Desa Satria Jaya Desa Satria Jaya merupakan salah satu Desa yang
berada di wilayah Kecamatan Tambun Utara kabupaten
Bekasi. Desa Satria Jaya merupakan Desa hasil
pemekaran dari Desa Induk Karang Satria, Kecamatan
Tambun (sekarang Tambun Utara) yang dimekarkan pada
Tahun 1983 dengan Luas Wilayah 301.873 Ha. Jarak
Desa satria Jaya ke Pusat Pemerintahan kecamatan adalah
4,3 km, jarak Desa ke Pusat Pemerintahan Kabupaten
adalah 23 km, jarak Desa ke Pusat Pemerintahan Provinsi
adalah 99 km, sedangakan jarak Desa ke pusat
Pemerintahan Ibu Kota Negara adalah 37 km. Adapun
batas wilayah Desa Satria Jaya sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Satria Mekar
b. Sebelah Timur : Desa Jejalen Jaya
c. Sebelah Selatan : Desa Mangun Jaya/Desa
Karang Satria
d. Sebelah Barat : Kali Bekasi / Kota Bekasi
2. Kondisi Demografis Desa Satria Jaya a. Jumlah penduduk
Jumlah penduduk Desa Satria Jaya secara keseluruhan
yaitu 18.251 Jiwa, dengan jumlah KK +/- 6.030 KK,
38
jumlah penduduk laki-laki 9.312 Jiwa dan jumlah
penduduk perempuan 8.939 Jiwa.
b. Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan
Tabel 3.1 Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan
No Tingkat pendidikan Jumlah
1 Taman kanak-Kanak 4.217
2 SD 2.252
3 SMP 5.895
4 SMA/SMK 4.158
5 Pendidikan Diploma III 865
6 Pendidikan S1 297
7 Pendidikan S2 7
8 Pendidikan S3 3
9 Tidak Sekolah 557
c. Jumlah Penduduk berdasarkan tingkat mata
pencaharian
Tabel 3.2
Jumlah dara penduduk berdasarkan tingkat mata
pencaharian
No Mata pencaharian Jumlah
1 Belum bekerja 1.191
2 Pelajar/Mahasiswa 3.784
3 Mengurus Rumah Tangga 3.761
4 Petani sawah 95
39
5 Petani palawija 179
6 Buruh tani 237
7 Buruh harian 3.433
8 Pedagang 898
9 Wiraswasta 807
10 Karyawan Swasta 3.397
11 PNS 339
12 TNI 106
13 Polri 24
Mata pencaharian merupakan kegiatan seseorang
dalam bekerja untuk mendapatkan hasil dan
memenuhi kebutuhan hidupnya, baik dari hal jasa,
pedagang, karyawan swasta dan lainnya.
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa mayoritas
penduduk Desa Satria Jaya berprofesi sebagai Buruh
Harian dengan jumlah 3.433.
d. Jumlah penduduk miskin
Laki-laki : 1.069 Jiwa
Perempuan : 1.066 Jiwa
Jumlah KK Miskin : 647 KK
Keluarga Pra Sejahtera : 300 KK
B. Gambaran Umum Home Industry Pengrajin Boneka Rctoys
RCToys merupakan nama sebuah industri
rumahan (Home Industry) yang memproduksi berbagai
40
bentuk dan karakter boneka. Seperti bantal, matras, karpet
karakter, kasur bayi, sofa anak, mainan dan perlengkapan
bayi/anak dengan berbagai macam karakter. Boneka
biasanya banyak digemari oleh kalangan anak-anak dan
perempuan sehingga RCToys berinovasi membuat boneka
dan perlengkapan bayi/anak dengan beragam karakter
yang lucu.
Home Industry RCToys sudah berdiri sejak tahun
2015, berlokasi di Jl. Seroja Blok b6a No 4 Perum Satria
Jaya Edelweis, Desa Satria Jaya Kecamtan Tambun Utara
Kabupaten Bekasi. Home Industry ini bertempat
dikediaman pemiliknya yang bernama Ibu Sri Herningsih.
Usahanya yang semakin berkembang dan mempunyai
tabungan yang cukup, beliau kemudian membeli rumah
dan rumah yang sebelumnya dijadikan untuk tempat
memproduksi boneka. Nama RCToys kepanjang dari Revi
citra Toys merupakan nama gabungan dari anak beliau.
Sebelum memberdayakan warga sekitar tempat
tinggalnya, beliau hanyalah seorang buruh pabrik boneka
di Bekasi, selama 10 tahun bekerja beliau belajar
membuat pola desain boneka, menjahit dan mengisi isian
boneka. karena sibuk bekerja dan tidak mempunyai waktu
luang mengurus anak dan keluarga akhirnya beliau resign
dari pabrik. Semenjak tidak bekerja penghasilan rumah
tangga ibu herni berkurang, dari skill yang ia punya dalam
pembuatan boneka akhinya beliau bertekad untuk merintis
usaha pembuatan boneka. Di mulai dari berbelanja bahan-
41
bahan boneka seperti kain, isian boneka, mesin jahit dan
mulai memproduksi boneka.
Setelah berhasil membuat boneka dengan berbagai
macam bentuk dan karakter, untuk memasarkan boneka
buatannya itu awalnya hanya sekedar menawarkan kepada
teman-temannya dan tetangganya dirumah, menawarkan
dari toko ke toko dan meninggalkan kartu nama, hingga
sekarang mempunyai mitra usaha yang mengelola
pemasaran melalui media online seperti facebook,
Instagram, online shop seperti shopee, lazada, tokopedia
dll yang diberi nama “Depot Boneka”, dijalankan oleh
pak kiston.
Untuk memberikan pelayanan yang lebih baik,
RCToys menerima pesanan dengan desain dan motif
khusus yang diinginkan konsumen, maka produk boneka
yang ditawarkan RCToys menjadi lebih eksklusif dan
bervariasi sehingga Home Industry RCToys bisa menjaga
produk yang tetap mengikuti trend.
Hal ini dilakukan, untuk menjaga kepercayaan
konsumen, agar tetap memlilih produk RCToys, sehingga
daya tarik konsumen pada produk RCToys meningkat.
Walaupun produk RCToys eksklusif dan bervariasi
namun RCToys memberikan harga yang terjangkau
dibandingkan dengan produk yang sudah ada di luaran.
Untuk menjaga kepercayaan pelanggan terhadap
produk RCToys dan sebagai pembuktian terhadap
konsumen bila barang yang dihasilkan adalah barang yang
42
berkualitas, maka RCToys memberikan garansi bila
terjadi kecacatan pada produk. Sehingga mereka akan
memberikan testimoni kepada halayak banyak tentang
RCToys. Selain itu dengan berdirinya RCToys di daerah
Desa Satria Jaya dapat membantu pemerintah mengurangi
pengangguran serta menaikan tingkat perekonomian
masyarakat sekitar.
C. Sasaran Pemberdayaan Home Industry Rctoys Dari waktu ke waktu usahanya terus berkembang
dan semakin meningkatnya permintaan pasar, bu Herni
kewalahan menanggapi permintaan pasar dikarenakan
kurangnya sumber daya manusia, akhirnya bu herni
menawarkan kepada masyarkat disekitar Home Industry
terutama ibu rumah tangga untuk ikut bergabung dengan
usaha yang sedang ditekuninya itu. Tidak langsung
banyak yang tertarik untuk bergabung dengan usahanya
itu, butuh waktu yang lama untuk mendapatkan anggota.
Karena sangat sulit untuk menyadarkan masyarakat yang
terbiasa hidup dengan situasi sosial yang tidak produktif.
Untuk memberikan bayaran kepada anggota home
industry RCToys beliau menentukannya berdasarkan
permintaan anggota, ada yang meminta bayaran dengan
sistem borongan ada juga yang meminta dengan sistem
harian.
43
Tabel 3.3
Nama-Nama Anggota Home Industry Rctoys
No Nama Jenis
kelamin
Pendidikan Usia
1 Yati Perempuan SMP 48
2 Yatrina Perempuan SMP 39
3 Nuryati Perempuan SD 50
4 Nursamah Perempuan SMK 34
5 Wulandari Perempuan SMP 20
6 Suyati Perempuan SMA 27
7 Fauziah Perempuan SMA 42
D. Tahapan Pembuatan Produk Rctoys Selain memproduksi boneka RCToys juga
memproduksi matras boneka. Bahan dasar yang bisa
digunakan dalam pembuatan matras boneka adalah bahan
velboa, silikon holo, dan benang. Karena tekstur bahan
yang lembut dan memberikan rasa nyaman saat tidur,
membuat bahan velboa ini menjadi pilihan. Sedangkan
untuk isi dari matras, menggunakan bahan dukron super
yang biasa digunakan sebagai isian di dalam produk
boneka. Benang yang digunakan berbeda dari benang
untuk menjahit pakaian, yaitu benang yang lebih tebal
44
jenis 20/1 dan 20/2 sehingga lebih mudah untuk di
gunakan. Untuk membuat produk seberat 6 – 7 kg ini
biasanya membutuhkan waktu pengerjaan sekitar 3-4 hari.
Sedangkan untuk model customize memakan waktu
pengerjaan berkisar 7 – 10 hari.
Proses pembuatan matras boneka sama dengan
proses membuat boneka pada umumnya. Diawali dengan
membuat pola sesuai desain yang diinginkan, pembuatan
pola dilakukan secara manual dengan menggunakan
kertas karton. Dalam membuat pola, contoh pola kartun
Totoro dapat dimulai dengan membuat pola pada bagian
badan matras. Kemudian dilanjutkan dengan membuat
pola bagian tubuh kartun seperti tangan, mata, mulut yang
akan dipasang di bagian matras. Bila kedua pola (pola
badan dan pola bagian tubuh lain-lain) yang dibuat di atas
kertas telah selesai, maka langkah selanjutnya ialah
menjiplak pola tersebut di atas bahan velboa.
Setelah dilakukan penjiplakan, langkah
selanjutnya ialah melakukan pemotongan bahan, dalam
proses pemotongan bahan velboa dengan menggunakan
cara memanaskan hand cutting. Setelah proses
pemotongan selesai, dilanjutkan dengan proses penjahitan
setiap bagian matras sesuai bentuk yang diinginkan. Yang
pertama ialah menjahit bagian mata, bibir, dan organ
tubuh lainnya dengan bahan velboa yang memang
disediakan untuk bagian muka. Bila penjahitan bagian
muka telah siap, langkah selanjutnya ialah penggabungan
45
antara bagian muka dengan bagian belakang matras,
namun dalam penyatuan ini sebaiknya sisakan sedikit
sekitar 2-3 cm sebagai tempat untuk memasukan dakron
murni. Banyaknya dakron yang dimasukkan, sesuai
dengan keinginan. Bila dakron dirasa sudah cukup maka
langkah terakhir adalah menutup lubang yang digunakan
untuk mengisi silikon dengan cara dijahit manual dan
matras boneka pun siap dipasarkan. Matras Boneka yang
diproduksi dengan bahan velboa bisa bertahan cukup
lama, menariknya tak hanya anak-anak yang bisa
menggunakannya, namun remaja dan orang tua juga bisa
menggunakannya.
46
BAB IV
DATA DAN TEMUAN LAPANGAN
A. Proses Pelaksanaan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Home Industry RCToys
Kegiatan pemberdayaan melalui Home Industry RCToys
merupakan usaha untuk meningkatkan keberdayaan dan
kemandirian masyarakat dalam pendapatan ekonomi
masyarakat yang dilakukan oleh Ibu Sri Herningsih. Proses
pelaksanaan pemberdayaan ekonomi tersebut meliputi :
1. Proses Penyadaran Transformasi adalah proses penataan tentang
gambaran diri seseorang dimasa lau, baik sifat maupun
kebiasaan, dan kemudian diolah dalam bentuk perspektif
masa depan dan pandangan terhadap lingkungan
sosialnya, transformasi terjadi karena adanya perubahan
kondisi psikologis serta lingkungan individu.
Transformasi dapat terjadi karena adanya kesadaran
dalam diri individu atas situasi dan kondisi psikologisnya.
(Uswatusolihah 2015, 260)
Bu Herni selaku pemilik home industry melakukan
transformasi kesadaran terlebih dahulu kepada
masyarakat. Sebelum akhirnya mayarakat disekitar
lingkungannya bergabung bersama dengan home industry
yang dimilikinya.
47
Tahap Penyadaran merupakan tahapan yang
menuju pembentukan perilaku sadar dan peduli
sehingga merasa membutuhkan peningkatan kapasitas
diri. Dalam tahapan ini pihak yang menjadi sasaran
pemberdayaan harus disadarkan mengenai perlu
adanya perubahan untuk merubah keadaan agar dapat
sejahtera.
Bu Herni sebagai pendiri Home Industry RCToys
mengadakan sosialisasi dengan melakukan pendekatan
kepada ibu-ibu yang kesehariannya tidak memiliki
kegiatan tambahan selain mengurus rumah tangga.
Kemudian Bu Herni mengajak ibu-ibu untuk
bergabung di Home Industry RCToys, mengajak ibu-
ibu untuk bergabung dengan RCToys prosesnya
tidaklah mudah, karena rasa kurang percaya diri
masyarakat, yang menurut mereka tidak memiliki
kemampuan dasar dalam pembuatan boneka. Dengan
memberikan motivasi dan semangat kepada ibu-ibu
akhirnya ada beberapa yang ikut bergabung dengan
Home Industry. Tahapan penyadaran ini dilakukan
agar mereka mampu mempunyai penghasilan sendiri
dari pada berdiam dirumah. Bu herni menuturkan :
“Awalnya agak susah ngajak ibu-ibu ikut gabung, ada yang bilang gk punya keahlian dasar, ribet sama anak. Ya saya yakinin aja, kan bisa belajar jadi nantinya terbiasa, ngerjainnya juga santai bisa sambil ngobrol-ngobrol kan lumayan ada penghasilan tambahan”. (Herningsih 2020)
48
Dengan bergabungnya masyarakat sekitar tujuan
Bu Herni yaitu untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat di Desa Satria Jaya khususnya
dilingkungan sekitar tempat tinggal beliau, yang
tadinya mempunyai penghasilan minim setelah
bergabung dapat menambah penghasilan. Selain itu
Bu Herni juga bertujuan untuk mengurangi angka
pengangguran dan kemiskinan walaupun dengan
bayaran tidak sebanyak kerja diperkantoran atau
dipabrik besar, tetapi dengan mendirikan usaha Home
Industry ini dapat mengurangi angka pengangguran di
Desa Satria Jaya dan memproduktifkan ibu-ibu yang
tidak memiliki kegiatan.
2. Tahap Transformasi Tahap transformasi merupakan tahapan
memberikan pengetahuan dan kecakapan keterampilan
untuk mendukung kegiatan pemberdayaan yang
dilaksanakan. Dalam tahapan ini Bu Herni sebagai
pemilik Home Indsutry RCToys memberikan
pelatihan dalam pembuatan boneka. Setelah
melakukan sosialisasi dan mengajak masyarakat untuk
ikut bergabung dengan Home Indsutry RCToys Bu
Herni dan suaminya yang bernama bapak Emo
Radiawan memberikan pelatihan kepada anggota baru
cara membuat pola sesuai desain di kertas karton,
menjiplak pola diatas bahan/kain, memotong pola
49
dengan hand cutting, menggabungkan kerangka
boneka dengan cara menjahit, dan memasukan isian
boneka. Ibu Herni mengatakan :
”Lumayan mbak dikasih pelatihan dulu, butuh proses sekitar 1 sampai 2 minggu buat pelatihan menjahit kerangka-kerangka boneka seperti menggabungkan muka, badan, tangan, sampai kaki boneka ini untuk anggota baru sebelumnya sudah bisa menggunakan mesin jahit, tapi kalau yang belum bisa sama sekali bisa hampir 1 sampai 2 bulan, kalau untuk pelatihan menjiplak pola si ya prosesnya cepat soalnya udah ada polanya tinggal di jiplak aja di atas kain/bahan, nah kalau untuk pelatihan motong pola pakai hand cutting bisa tanya bapak ya mbak, soalnya bapak yang ngelatihnya ” (Herningsih 2020) Bapak emo mengatakan :
“kalau pelatihan motong menggunakan hand cutting agak susah prosesnya juga lama si mbak, soalnya disini karyawannya cewek semua jadi gk berani buat pegang hand cuttingnya takut salah motong alatnya juga berat, jadi sampai sekarang kalo bagian motong pakai hand cutting tetap saya, paling yang lainnya motong manual pakai gunting” (Emo Radiawan 2020)
Dalam waktu 3 bulan, Herni melakukan
diskusi dengan karyawan seputar produk yang
diproduksi oleh Home Industry RCToys. Pada
tahap awal pelatihan, pendiri memberikan materi
seputar menjahit, membuat pola, memotong pola,
memasukan isi boneka dan mengemas boneka
yang sudah siap untuk dipasarkan.
50
Seperti yang dikatakan oleh Ibu Herni :
“Pelatihannya ya kaya gitu gimana bikin pola bagaimana cara jahit gabungin kerangka bonekanya terus cara masukin isian bonekanya, kurang lebih hampir 3 bulan pelatihannya.” (Herningsih 2020) Pelatihan yang dilakukan yaitu:
1. Pelatihan pertama yang dilakukan saat
pelatihan yaitu proses pembuatan pola. Pola-
pola yang di ajarkan yaitu memotong pola baju
boneka sesuai dengan ukuran boneka.
2. Pelatihan kedua yang dilakukan yaitu proses
menjahit dengan menggabungkan kerangka
boneka.
3. Pelatihan ketiga yang dilakukan yaitu proses
memasukan isian boneka kedalam kerangka
boneka yang sudah di gabungkan.
4. Pelatihan keempat yang dilakukan yaitu proses
pengemasan/ packing. Proses pelatihan
packing penting untuk pemasaran produk.
Proses pelatihan yang diberikan oleh Ibu Herni
yaitu dengan melatih karyawannya supaya
mengembangkan potensi yang telah didapatkannya
agar meningkatkan produksi yang dimiliki serta
memiliki daya jual tinggi. Dari temuan peneliti
amati dilapangan ada perbedaan kemampuan dari
pelatihan yang diadakan oleh RCToys. Karyawan
RCToys memiliki perbedaan kemampuan waktu
51
pelatihan ada yang lancar dalam pelatihan
seminggu tetapi ada juga yang setelah lima bulan
baru lancar dalam pelatihan proses produksi
tersebut. Seperti yang dikatakan oleh Nursamah:
“prosesnya ya dari ibu atasannya dikasih tau caranya, iya ada pelatihannya paling seminggu, tergantung niatnya juga si kalo niat pasti bisa. Kalau saya menguasainya seminggu.” (Suyati 2020)
Suyati salah satu karyawan Home
Industry RCToys, karena umurnya yang masih
muda Suyati memiliki daya tanggap yang baik
sehingga dapat mempelajari pelatihan yang
didapatnya dengan sangat mudah. Lain halnya
yang dikatakan oleh Ibu Nuryati:
“prosesnya gimana ya, kita di training 2 bulan kita diajarin menjahit kerangka boneka digabung-gabungin, Alhamdulillah 4 bulan lebih udah bisa.” (Nuryati 2020)
Dari pernyataan diatas dapat dikatakan
bahwa tingkat kemampuan setiap individu
berbeda-beda, kemampuan daya tangkap pun
juga bisa menjadi faktor penghambat setiap
individu untuk memperoleh pelatihan yang
diberikan oleh pendiri Home Industry RCToys.
3. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan produksi boneka dimulai dari jam 09.00
sampai 16.00 WIB selama 6 hari dalam seminggu dari
52
hari Senin sampai Sabtu. Jika pemesanan sedang
melonjak maka sebagian karyawan ada yang lembur
untuk menyelesaikan pemesanan tersebut. Home
Industry RCToys juga melayani konsumen pada hari
libur melalui sistem online. (Herningsih 2020)
4. Proses Pemasaran
Proses pemasaran merupakan proses yang
terpenting dalam mengembangkan usaha dari
pemberdayaan yang dilakukan oleh Home Industry
RCToys. Pemasaran yang dilakukan Home Industry
RCToys ini terbagi dalam 3 cara yaitu melalui toko,
sosial media dan Resaller :
1. Toko Home Industry RCToys
Toko Home Industry RCToys ini diberi
nama Toko Depot Boneka dan dikelola oleh
bapak Kiston yang merupakan mitra usaha
RCToys. Terletak di Jl. Gg Krakatau No.
43, Perum Taman Edelweis, Desa Satria
Jaya Kecamatan Tambun Utara Kabupaten
Bekasi. Berdasarkan hasil observasi banyak
konsumen yang mengunjungi toko Home
Industry untuk melihat macam-macam
produk boneka dan membeli boneka sesuai
dengan keinginan konsumen. Ada juga yang
menggunakan jasa ojek online untuk
mengantarkan pesanan mereka.
53
2. Online Shop
Home Industry RCToys juga memasarkan
hasil produksi mereka melalui akun sosial
media berupa Instagram yang bernama
depotboneka. Akun instargam Home
Industry RCToys saat ini sudah memiliki
pengikut sebanyak 362. Selain diakun sosial
media RCToys juga memasarkan di situs
belanja online, seperti Shopee, Lazada,
Tokopedia.
3. Resaller
Home Industry RCToys juga membuka
lapangan pekerjaan sebagai Resaller.
Resaller bertugas untuk membantu
memasarkan produk Home Industry
RCToys kepada konsumen dengan harga
murah dan menjualkan kembali dengan
harga yang menguntungkan. Saat ini Home
Industry RCToys memiliki Resaller 3 orang.
Selain dengan 3 cara memasarkan melalui
Toko, Online Shop dan Resaller, Home Industry
RCToys juga memasarkan produknya melalui
even-even tertentu seperti pameran yang diadakan
Desa dan Kecamatan.
54
B. Hasil Pemberdayaan Ekonomi Para Pengrajin Boneka Setelah Bergabung Dengan Usaha Home Industry RCToys
Berdasarkan temuan penelitian ini peniliti melihat
dari hasil pemberdayaan ekonomi yang dilakukan oleh
Home Industry RCToys terdapat 2 hasil pemberdayaan
ekonomi yaitu:
1. Memiliki kemandirian dalam segi pengetahuan dan pengalaman
Hasil dari temuan yang peneliti melihat bahwa
karyawan di Home Industry Kampoeng Boneka telah
memiliki pengetahuan dan pengalaman yang
menjadikan karyawan memiliki kemandirian terhadap
kehidupannya. Berikut kutipan wawancara dari Ibu
Fauziah:
“ada ka, saya dapat ilmu-ilmu baru kaya bikin- bikin pola wajah boneka jadi bisa terus sama jait-jait gabungin bonekanya juga yang tadinya gak tau kaya gini- gini jadi bisa, banyak ilmunya juga.” (Fauziah 2020)
Selama menjalankan pelatihan dan menjadi karyawan di Home Industry RCToys mereka mendapatkan pengalaman di bidang produksi boneka dan pemasarannya. Sebagaimana yang disampaikan oleh saudara Yatrina :
”ya manfaatnya ada ya mba gimana ya, kalau kita keluar nih dari sini kan bisa ada usaha sendiri kan ada pelajarannya juga disini.” (Yatrina 2020)
Memiliki pengetahuan dan pengalaman
55
juga sangat dirasakan oleh selama bekerja di Home
Industry RCToys, seperti yang disampaikan
Wulandari oleh :
“mungkin dapat ilmu kaya dibidang komputer, dari tidak menguasai jadi menguasai.” (Wulandari 2020)
Oleh sebab itu, dengan adanya pelatihan
serta pengetahuan pada saat bekerja di Home
Industry RCToys ini karyawan menjadi lebih
mandiri lagi dari sebelumnya. Karyawan menjadi
lebih menguasai tentang produksi macam-macam
model boneka contohnya bantal boneka, kasur
boneka, matras boneka. Karyawan juga dapat
menguasai perkembangan bisnis.
2. Peningkatan ekonomi
Hasil dari pemberdayaan ekonomi yang
dilakukan di Home Industry RCToys dapat dilihat
dari peningkatan ekonomi yang terjadi pada
karyawan. Karyawan Home Industry RCToys
mampu meningkatkan ekonomi keluarga mereka,
contohnya Ibu fauziah yang mengatakan dengan dia
bekerja di Home Industry ia dapat membantu
perekonomian keluarga terutama membantu suami.
Berikut yang diungkapkan oleh Ibu Fauziah:
“ya Alhamdulillah bisa bantu keluarga ya paling bisa bantu suami lah, manfaatnya si itu.” “ya nabung dikit dikit dah bisa bakal anak
56
sekolah.”(Fauziah 2020)
Begitu juga yang diungkapkan oleh Ibu Nuryati:
“ya lumayan sii bisa buat jajan anak sehari-hari.” (Nuryati 2020)
Peningkatan ekonomi karyawan Home Industry
RCToys juga terlihat dapat menentukan prioritas
kebutuhan keluarga termasuk kemandirian
ekonomi kelurga, karyawan mampu mendahulukan
kebutuhan penting seperti membiayai anak mereka,
kebutuhan rumah tangga dan menabung untuk
kebutuhan mereka.
BAB V PEMBAHASAN
A. Analisis Proses Pemberdayaan Home Industry RCToys Penelitian ini mengkaji tentang proses
pemberdayaan yang dilakukan oleh Home Industry
RCToys dan hasil dari pemberdayaan yang dilakukan.
Analisis yang dilakukan berdasarkan temuan-temuan yang
sudah dibahas dalam bab sebelumnya, kemudian
dikaitkan dengan teori-teori pemberdayaan yang
digunakan dalam penelitian ini. Adapun metode yang
dilakukan dalam penelitian ini adalan metode penelitian
kualitatif.
57
Proses Pemberdayaan Home Industry RCToys
yang dilihat pada penelitian ini, berfokus pada teori
tahapan pemberdayaan yang dikemukakan oleh Ambar
Teguh Sulistiyani, yaitu :
1. Tahap Penyadaran Tahap penyadaran dapat dikatakan sebagai
tahapan yang sulit untuk dilakukan. Karena dalam tahap
ini merupakan tahap pembentukan perilaku sadar dan
peduli sehingga seseorang merasa membutuhkan
peningkatan kapasitas diri namun merasa belum maksimal
menggunakan kapasitas diri yang dimilikinya. Fungsi dari
tahapan ini adalah agar masyarakat sadar bahwa didalam
dirinya memiliki potensi yang besar sehingga mampu
mengubah kehidupan mereka menjadi jauh lebih baik dari
kehidupan yang dijalani sebelumnya. Bu Herni
melakukan tahap penyadaran dengan cara sosialisasi dan
pendekatan dengan memberikan motivasi kepada
masyarakat sekitar yang sehari-hari tidak memiliki
kegiatan tambahan selain mengurus rumah tangga.
2. Tahap Transformasi Tahap transformasi pengetahuan di Home Industry
RCToys merupakan tahapan untuk menambah
kemampuan berupa wawasan pengetahuan dan
kecakapan-ketrampilan. Pada tahap ini Bu Herni pemilik
Home Industry memberikan materi tentang cara membuat
pola, menggunting pola, menjahit boneka dan memasukan
58
isian boneka. Proses pelatihan biasanya dilakukan selama
2 bulan, namun kemampuan tiap individu berbeda-beda.
Tidak hanya tentang umur melainkan kemampuan daya
tanggap pun bisa menjadi factor penghambat seseorang
untuk memproses informasi yang diterima. Ketika tahap
penyadaran sudah terlaksana dan dapat mengubah
pemikiran seorang individu, maka sesuatu yang tidak
mungkin bisa untuk dilakukan menjadi mungkin karena
individu tersebut sudah memliki keyakinan bahwa dirinya
mampu merubah hidunya sendiri.
3. Tahapan Peningkatan Kemampuan Intelektual Tahap peningkatan kemampuan intelektual
merupakan tahapan kecakapan dalam keterampilan
sehingga terbentuklah inisiatif dan kemampuan inovatif
untuk menuju kemandirian. Pada tahap ini Bu Herni
memberikan motivasi dan fasilitas kepada karyawan
RCToys untuk meningkatkan kemampuan yang dimiliki
agar lebih berdaya dan mandiri.
Beliau memberikan fasilitas berupa mesin jahit,
alat pemotong benang serta perlengkapan untuk membuat
boneka. Setelah memfasiltasi perlengkapan pembuatan
boneka, selanjutnya pengarahan dan pengawasan
dilakukan selama proses pembuatan boneka berlangsung.
Disamping itu kemandirian mereka perlu dilindungi
supaya terpupuk dan terpelihara dengan baik sehingga
dapat membentuk kedewasaan sikap masyarakat. Hingga
saat ini karyawan Home Industry RCToys sudah mampu
59
melakukan pekerjaannya sendiri tanpa ada bantuan dari
pemilik atau orang lain juga sudah mampu mencari solusi
memecahkan masalah dalam pembuatan boneka.
B. Hasil Yang Diperoleh Para Pengrajin Boneka Setelah Bergabung Dengan Usaha Home Industry Rctoys
Dengan adanya usaha Home Industry RCToys di
Desa Satria Jaya, telah membantu untuk mengurangi
masalah tingkat kemiskinan. Salah satu cara yang
digunakan yaitu dengan mengembangkan potensi yang
dimiliki masyarakat dan memberikan motivasi kepada
target pemberdayaan.
berdasarkan data dilapangan, pelatihan yang
dilakukan di Home Industry RCToys kepada para
karyawan dapat menjadi modal awal yang dimiliki setiap
karyawan. Dengan adanya pelatihan seperti menjahit dan
membuat pola, menjadi dasar ataupun modal yang
dimiliki pada setiap karyawan, karena untuk membuka
suatu usaha maka setap orang harus memiliki kemampuan
serta penglaman dalam bidang tersebut.
Dilihat dari sisi ekonomi, proses pemberdayaan
yang dilakukan Home Industry RCToys dampak atau hasil
yang dapat meningkatkan keberdayaan ekonomi
karyawannya. Untuk melihat behasil atau tidaknya,
pemberdayaan berbasis ekonomi dapat dilihat dari
beberapa indikator yang dikemukakan oleh Edi Suharto.
60
Terdapat 8 indikator dalam pemberdayaan yang
dikemukakan oleh Edi Suharto, akan tetapi dalam hal ini
peneliti hanya menggunakan 5 indikator saja dari terkait
pemberdayaan ekonomi dalam penelitian ini, diantaranya
: Kebebasan Mobilitas, Kemampuan membeli komoditas
kecil, kemampuan membeli komoditas besar, Terlibat
dalam pembuatan keputusan-keputusan rumah tangga dan
jaminan ekonomi dan kontribusi terhadap keluarga.
Sesuai dari 5 indikator tersebut hasil yang
ditemukan dilapangan yaitu :
1. Kebebasan Mobilitas Mobilitas yang berarti mudahnya seseorang dalam
melakukan sebuah pergerakan. Dalam hal ini, kebebasan
mobilitas merupakan salah satu indikator keberdayaan
dari suatu kelompok masyarakat. Yang dimaksud
kebebasan mobilitas, ketika seorang individu memiliki
kemampuan untuk pergi keluar rumah atau wilayah
tempat tinggal dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan, bahwa
karyawan RCToys menjadi lebih mandiri dan mampu
keluar rumah dengan hasil sendiri dan tidak bergantung
dengan orang lain. Kebebasan mobilitas yang mereka
miliki juga biasanya digunakan untuk menambah
pengetahuan dan kemampuan mereka menjadi lebih baik
dan mampu bersosialisasi antar warga sekitar.
61
2. Kemampuan Membeli Komoditas kecil Kemampuan membeli komoditas kecil merupakan
suatu kondisi dimana seseorang memiliki kemampuan
untuk membeli kebutuhan primer dengan menggunakan
uang hasil dari penghasilan individu tersebut.
Dalam hal ini karyawan Home Industry RCToys
memiliki kemampuan untuk membeli barang-barang yang
mereka butuhkan dengan uang yang mereka peroleh dari
hasil bekerja di RCToys tanpa meminta uang kepada
suami ataupun orang tua mereka. Dengan adanya Home
Industry RCToys sangat membantu perekonomian para
karyawan dalam menjalani kehidupan sehari-hari,
sehingga perekonomian keluarga mereka tercukupi.
3. Kemampuan Membeli Komoditas Besar Kemampuan membeli komoditas besar merupakan
kemampuan individu untuk membeli barang-barang
sekunder. Berdasarkan hasil penelitian, karyawan RCToys
mampu membeli komoditas besar seperti handphone,
sebelumnya bu yatni tidak memiliki handphone, dari hasil
penghasilan bekerja di RCToys beliau bisa
mengumpulkan uang dan membeli beberapa barang yang
ia butuhkan. Dengan kata lain mereka sudah dapat
memenuhi kebutuhan primer atau kebutuhan rumah
tangga dengan hasil bekerja di RCToys.
4. Terlibat Dalam Keputusan-Keputusan Rumah Tangga Terlibat dalam keputusan-keputusan rumah tangga
adalah ketika seseorang sudah mampu mengambil
62
keputusan dalam rumah tangganya yang sangat
mempengaruhi perekeonomian didalam keluarga tersebut,
orang tersebut dapat dikatakan sudah berhasil
diberdayakan. Misalnya seperti renovasi rumah,
pembelian hewan ternak untuk dipelihara atau
memperoleh kredit usaha.
dalam hal ini, karyawan RCToys rata-rata
menabung penghasilannya dengan bentuk emas, menurut
ereka emas merupakan salah satu investasi yang
menguntungkan. Namun ada juga karyawan yang belum
bisa menabung karena masih memiliki cicilan motor.
5. Jaminan Ekonomi Dan Kontribusi Terhadap Keluarga Jaminan ekonomi dan kontribusi terhadap keluarga bisa
dikatakan sebagai investasi jangka panjang, seperti
tabungan yang akan bermanfaat dimasa depan. Karena
ketika seseorang tersebut sudah memikirkan kehidupan
dimasa yang akan datang hal ini merupakan bahwa
seseorang sudah merasa cukup dengan kehidupan yang
sedang dijalaninya saat ini, sehingga seseorang mampu
menyisihkan sebagian uangnya untuk hal-hal yang lebih
penting dan bermanfaat untuk kehidupannya maupun
kehidupan orang-orang sekitarnya.
Penghasilan yang diperoleh dari RCToys, para
karyawan mampu membantu menghidupi keluarganya,
membantu orang tua mereka, membantu perekonomian
suami dan membantu orang-orang sekitar mereka yang
64
BAB VI
KESIMPULAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian melalui observasi, studi
dokumen dan wawancara yang dilakukan peneliti
mengenai Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat melalui
Home Industry RCToys Desa Satria Jaya kecamatan
Tambun Utara Kabupaten Bekasi peneliti mengambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Tahapan pemberdayaan yang dilakukan oleh Home Industry RCToys ini melalui 3 tahapan, menurut Ambar Teguh yaitu : a. Tahap Penyadaran merupakan kondisi dimana
seseorang atau kelompok menyadari bahwa dirinya
memiliki potensi untuk meningkatkan kapasitas yang
dimiliki. Pemilik Home Industry RCToys menyadari
kondisi masyarakat dan peluang di daerah sekitar,
kemudian pemilik mengajak masyarakat sekitar
dengan cara melakukan sosialisasi pendekatan
terhadap masyarakat sekitar yang sehari-hari tidak
memiliki kegiatan tambahan selain mengurus rumah
tangga. Kemudian pendiri berinisiatif untuk mengajak
untuk bergabung di Home Industry RCToys.
b. Tahap Transformasi adalah tahapan dimana kondisi
seseorang atau masyarakat sekitar Home Industry
RCToys dapat meningkatkan kemampuan,
65
pengetahuan serta keterampilan agar menjadi individu
yang memiliki kapasitas agar menjadi masyarakat
yang mandiri. Pemilik Home Industry RCToys
memberikan materi pelatihan seputar menjahit,
membuat pola, memotong pola, memasukan isian
boneka dan mengemas boneka yang sudah siap untuk
dipasarkan. Pemberdaya biasanya memberikan
pelatihan selama 2 bulan.
c. Tahap Peningkatan Intelektual merupakan tahapan
dimana pemberdaya memberikan motivasi kepada
karyawan Home Industry Kampoeng Boneka untuk
dapat meningkatkan kemampuan yang dimiliki agar
lebih berdaya dan mandiri. Di samping itu
kemandirian mereka perlu dilindungi supaya dapat
terpupuk dan terpelihara dengan baik, dan selanjutnya
dapat membentuk kedewasaan sikap masyarakat.
2. Hasil Yang Diperoleh Para Pengrajin Boneka Setelah Bergabung Dengan Usaha Home Industry RCToys : a. Kebebasan Mobilitas: karyawan Home Industry
RCToys menjadi lebih mandiri dan membuktikan
bahwa adanya peningkatan ekonomi yang dirasakan
oleh para karyawan Home Industry. Mereka mampu
pergi keluar rumah untuk berjalan-jalan dan
mengembangkan diri mereka sendiri.
b. Kemampuan Membeli Komoditas Kecil. karyawan
Home Industry RCToys mampu membeli kebutuhan
sehari-hari baik untuk dirinya sendiri maupun untuk
66
keluarga dari hasil bekerja di Home Industry ini.
Sehingga mereka dapat membantu perekonomian
keluarganya dan tercukupi.
c. Membeli Komoditas Besar. Bahwa karyawan Home
Industry RCToys mampu membeli komoditas besar
seperti TV. Disini terlihat adanya peningkatan
ekonomi yang didapat dari hasil pemberdayaan
ekonomi yang dilakukan oleh Home Industry
RCToys. Sebelumnya karyawan dirumah tidak
memiliki TV dan setelah adanya pemberdayaan
tersebut karyawan dapat membeli beberapa hal yang
mereka butuhkan.
d. Terlibat dalam keputusan-keputusan rumah tangga.
Hasil yang didapat oleh para karyawan setelah bekerja
di Home Industry RCToys ini dapat membantu
mereka mendapatkan penghasilan tambahan untuk
keluarganya sehingga tidak bergantung dari
penghasilan suaminya, dan sebagian dari
pengahasilannya itu bisa ditabung.
e. Jaminan ekonomi dan kontibusi terhadap keluarga.
Hasil yang didapat oleh para Karyawan RCtoys
mereka dapat membantu perekonomian keluarganya
baik itu suami maupun orang tua, dapat membantu
orang-orang disekitarnya yang membutuhkan. Dan
mereka bisa menabung dari hasil yang mereka peroleh
setelah bekerja di RCToys.
67
B. Implikasi Dalam sebuah penelitian yang sudah dilakukan
tentunya diharapkan sebuah impilkasi yang berguna untuk
semua pihak ataupun untuk penelitian lebih lanjut.
Sehubungan dengan hal tersebut maka implikasinya
adalah :
Pertama, saat ini semakin tinggi tuntutan
kebutuhan, terutama kebutuhan ekonomi dan sosial yang
menjadi tantangan masyarakat untuk tetap bertahan dan
menghadapinya. Masyarakat dituntut untuk bisa
mengembangkan kualitasnya. Oleh karena itu, dibutuhkan
sebuah wadah untuk menggali potensi dan kemampuan
masyarakat untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan agar mereka dapat berdaya dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya baik secara ekonomi maupun sosial.
Proses pemberdayaan bagi masyarakat dilaksanakan
bukan hanya dari pemerintah saja namun harus dari semua
kalangan, seperti yang dilakukan oleh Home Industry
RCToys dalam melakukan pemberdayaan ekonomi
masyarakat dilingkungan sekitar.
Kedua, penelitian ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan mengenai pemberdayaan masyarakat dalam
meningkatkan kesejahteraan dengan memanfaatkan
kemampuan secara maksimal. Dan menjadi bahan
tambahan untuk berbagai penelitian mengenai
pemberdayaan masyarakat.
68
C. Saran Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan
diatas maka saran dalam penelitian ini adalah :
1. Kepada pemilik Home Industry boneka RCToys agar
mempertahankan usaha yang sudah berjalan selama
ini, hendaknya membuat profil Home Industri
RCToys, lebih tegas kepada karyawan.
2. Kepada seluruh karyawan Home Industry RCToys
diharapkan tepat waktu ketika datang. Terus berkarya
dan memberikan ide-ide kreatif mengenai desain dan
model-model boneka.
69
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Isbandi Rukminto. 2002. Pemikiran-pemikiran dalam pembangunan kesejahteraan sosial. Seri pemberdayaan masyarakat 02. Jakarta: Lembaga Penerbit, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.
Bakri, Maskuri. 2017. pembedayaan Masyarakat Pendekatan RRA dan PRA. Surabaya: Visipress Media.
“Data BPS Jumlah penduduk miskin 2019.” t.t. https://www.bps.go.id/pressrelease/2019/07/15/1629/persentase-penduduk-miskin-maret-2019-sebesar-9-41-persen.html.
“Data jumlah penduduk Desa Satria Jaya.” t.t.
Emo Radiawan. 2020. wawancara pribadi dengan pemilik RCToys.
Fatimah, Ipah. 2000. Buku Panduan Penelitian UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta: UIN Syarief Hidayatullah.
Fauziah. 2020. Wawancara Pribadi dengan Rani Karyawan RCToys.
Herningsih, Sri. 2020. wawancara pribadi dengan pemilik Home Industry RCToys.
Huraerah, Abu, dan Mety Melawati. 2008. Pengorganisasian dan pengembangan masyarakat: model & strategi pembangunan berbasis kerakyatan. Bandung: Humaniora.
Idrus, Muhammad. 2009. Metodologi penelitian ilmu sosial (pendekatan kualitatif dan kuantitatif). Jakarta: Erlangga.
Ismail, Asep Usman. 20018. Pengamalan Al-Quran Tentang Pemberdayaan Dhuafa. Jakarta: Dakwah Press.
Laily, Nur, dan Budiyono Pristyadi. 2013. Teori Ekonomi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
70
Machendrawaty, Nanih. 2001. Pengembangan masyarakat Islam: dari ideologi, strategi, sampai tradisi. Cet. 1. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mardikanto, Totok, dan Poerwoko soebiato. 2013. Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: Alfabeta.
Meleong, Lexy J. 1989. Metologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Muliawan, Jasa Ungguh. 2008. Manajemen Home Industri : peluang Usaha di Tengah krisis. Yogyakarta: Banyu Media.
Nuryati. 2020. Wawancara Pribadi dengan Karyawan RCToys.
Roesmidi, dan Riza Risyanti. 2006. Pemberdayaan Masyarakat. Sumedang: Alqaprint Jatinangor.
Soetomo. 1995. Masalah sosial dan pembangunan. Jakarta: Pustaka Jaya.
Sugiyono. 2006. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta.
Suharto, Edi. 2004. Metodologi Pengembangan Masyarakat. Jakarta: BEMJ-PMI.
———. 2005. Membangun masyarakat, memberdayakan rakyat: kajian strategis pembangunan kesejahteraan sosial dan pekerjaan sosial. Bandung: Refika Aditama.
Sulistiyani, Ambar Teguh. 2004. Kemitraan dan model-model pemberdayaan. Yogyakarta: Gava Media.
Suyati. 2020. Wawancara Pribadi dengan Karyawan RCToys.
Uswatusolihah, Uus. 2015. Kesadaran dan Transformasi Diri Dalam Kajian Dakwah Islam dan Komunikasi. Purwokerto: Jurnal Komunika.
Wulandari. 2020. Wawancara Pribadi dengan Karyawan RCToys.
Yatrina. 2020. Wawancara Pribadi dengan Karyawan RCToys.
71
Zubaedi. 2007. Wacana pembangunan alternatif: ragam perspektif pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. Cet. 1. Sleman, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media : Didistribusikan oleh Ar-Ruzz Media Group.
Zuhri, Saifuddin. 2013. “Analisis Pengembangan Usaha kecil Home Industry sangkar ayam dalam rangka pengentasan kemiskinan,” Jurnal Manajemen dan akutansi, 2.
72
Transkip Wawancara
Pemiliki Home Indutstry Boneka RCToys
Nama : Ibu Sri Herningsih
Umur : 41 Tahun
No Pertanyaan Jawaban
1 Sejak kapan ibu mendirikan
Home Industry ini ?
Dari tahun 2015
2 Apa yang melatarbelakangi
berdirinya home industry boneka
ini ?
awalnya sih saya kan
bekerja dipabrik boneka
hampir 10 tahun terus
aya resign karena
pengen punya banyak
waktu sama keluarga
dirumah. Karena udah
kebiasaan kerja kali ya
jadi bete dirumah nggak
ada kegiatan, yaudah
saya iseng-iseng aja buat
bantal boneka.
Terus saya coba tawarin
ketemen-temen saya eh
mereka pada mau
akhirnya saya bikin lah
73
model-model lain seperti
kasur bayi, matras.
3 Dari mana mendapatkan modal
untuk membuka usaha Home
Industry ini ?
Modal awalnya dari sisa
gaji yang saya kumpulin
4 Siapa saja yang terlibat dalam
proses pembuatan boneka ?
Kalo awal belum berani
ngambil karyawan
soalnya dari penghasilan
juga baru balik modal
trus buat belanja bahan-
bahan lagi. ya paling
suami bantu-bantu bikin
bonekanya nawarin
ketemennya.
5 Bagaimana perekrutan untuk
menjadi karyawan di home
industry ?
ya saya ikut kumpul-
kumpul aja sama ibu-ibu
deket rumah, ngobrol
segala macem terus
bilang deh saya ada
usaha kecil-kecilan mau
ikut gabung gk ? ibunya
jawab, usaha apa ? saya
bilang pembuatan
boneka, mereka
langsung diem sambil
mikir.
74
6 Apa motivasi untuk mengajak
masyarakat sekitar menjadi
karyawan
Ya awalnya dari
lingkungan tetangga
sendiri mbak, suka ada
tetangga pinjem uang
buat ongkos anaknya
sekolah, dari situ saya
mikir oh ternyata mereka
dari segi ekonomi
lumayan kesulitan. Dari
situ suka saya giniin kalo
minjem duit saya gk ada,
adanya kerjaan mau
kagak ? kan lumayan
dapet duit gk harus
ganti. Yaudah deh lanjut
7 Bagaimana mengajak
masyarakat untuk menjadi
karyawan Home Industry ?
Cara ngajaknya ya
awalnya saya ikut
ngobro-ngobrol sama
ibu-ibu terus basa-basi
dah bilang ada kerjaan
bikin boneka nih tapi ya
upahnya kecil. Mereka
nggak langsung tertarik
si buat ikut, ada yang
bilang nggak bisa buat
boneka gk ada
75
kemampuan dasarnya.
Ya saya bilang aja gk pp
kita belajar bareng-
bareng nanti juga bakal
bisa.
8 Sejauh mana tingkat
kemampuan karyawan dalam
membuat kerajinan boneka ?
Lumayan si mbak, kan
dikasih pelatihan dulu
sekitar 1 sampai 2 bulan,
prosesnya gk langsung
bisa mbak, karena
banyak yang belum tau
cara pembuatan boneka.
Pelatihannya juga saya
yang harus ngajarinnya
karena saya yang punya
standar seperti apa
maunya. Saya udah bikin
sendiri dengan bahan-
bahan yang saya rasa
harganya cukup
terjangkau untuk
pelatihan.
10 Berapa jumlah seluruh karyawan
home industry pengrajin boneka
?
Untuk karyawannya ada
7, ya biasalah kalo
karyawan kan pasti ada
yang keluar-masuk
76
keluar-masuk. Kita
jugakan ada penilaian
selama 2 bulan, kalau 2
bulan tidak ada
perkembangan yang kita
selesaikan.
11 Apakah ada pelatihan yang
dilakukan oleh pihak home
industry ?
Pasti ada mbak
12 Pelatihan apa saja yang
digunakan kepada karyawan
Pelatihannya kaya gini
mbak, cara buat pola
dikarton, jiplak polanya
dibahan dasar yang buat
dijadiin boneka, terus
motong bahan yang udah
ada polanya, terus dijait
semua kerangka
bonekanya digabung-
gabungin dari kepala,
badan, tangan, kaki.
Untuk dibagian kepala
kita gk jahit semua kasih
lubang buat ngisi isian
boneka.
13 Berapa banyak boneka yang
diproduksi dalam sehari ?
Dalam sehari kalo
bantalkan keci ya, bisa
77
sampai 100 pcs. Kalau
untuk matras, kasur,
boneka besar itu dalam
sehari bisa 70 yang kita
produksi
14 Berapa omset yang ibu dapatkan
dalam sebulan ?
Kalau saya ngitungnya
langsung setahun mbak,
bisa mencapai 100 juta
14 Berapa hasil pendapatan yang
diterima kaepada seluruh
karyawan home industry ?
Masih rata-rata dibawah
umur mbak, masih kecil
ada yang dibawah sejuta
ada yang diatas sejuta
dua juta juga ada. Kalo
bayarannya tergantung
dari mereka ada yang
minta borongan ada juga
yang minta harian.
15 Apa saja hambatan yang ibu
dapatkan dalam menjalankan
home industry ini ?
Hambatannya itu karena
kita masih nerima
pekerja baru jadi agak
menghambat prosesnya
harus training dia sari
awal. Karyawannya juga
kadang dating nggak
tepat waktu mbak.
16 Bagaimana cara memasarkan Awalnya kita nawarin
78
produk home industry boneka
ini ?
ketemen, ketetangga,
suami nawarin tuh
ketemennya, temennya
mau jadi reseller,
namanya pak kiston
beliau yang mengelola
pemasarannya dari
penjualan offline,
sampai online. nah dari
pak kiston namanya
tokonya itu “depot
boneka” udah ada
diinstagram, facebook
shopee, lazada,
tokopedia.
Selain itu kita juga ada
reseller lagi 2 orang
namanya indah dan tika
79
Transkip Wawancara
Karyawan Home Industry Boneka RCToys
Nama : yatrina
Umur : 39 Tahun
No Pertanyaan Jawaban
1 Sudah berapa lama anda
bekerja di home industry ?
Kurang lebih 2 tahun mbak
2 Dari mana anda
mengetahui usaha home
industry ini ?
Di ajak sama bu herni mbak
3 Apa yang menjadi alasan
anda untuk menjadi
karyawan di Home
Industry ini ?
Ya lumayan buat tambah-
tambah
4 Apa tugas anda di home
industry ini ?
Dibagian produksi mbak
finishing, masukin isian
boneka
5 Bagaimana proses
menjadi karyawan di
home industry
Prosesenya gimana ya di
training 2 bulan, kita diajarin
cara buat pola boneka, potong
pola, ngejait sampe masukin
isian boneka.
6 Apa pekerjaan anda
sebelum menjadi
karyawan di home
Pekerjaan saya dulu jaga toko
kerudung mbak
80
industry ?
7 Apakah ada pelatihan
yang dilakukan ?
Ada 2 bulan
8 Berapa lama anda
menguasai pembuatan
boneka ?
Sekitar 2 minggu mbak
9 Peningkatan apa yang
anda rasakan setelah
mengikuti pelatihan di
home industry ini ?
Ya saya jadi bisa bikin boneka
mbak
10 Berapa jumlah kerajinan
yang anda buat dalam
sehari ?
Nggak nentu mbak
11 Kendala apa yang
ditemukan dalam
pembuatan boneka ?
Kalau lagi banyak kasur
boneka sama matras mbak
agak ribet soalnya.
12 Apakah anda sudah
menikah ? jika sudah,
apakah sudah memiliki
anak ? berapa ?
Sudah mbak, punya 1
13 Setelah bekerja dihome
industry ini apakah anda
merasa terbantu pada
bidang ekonomi ?
Alhamdulillah cukup lah mbak
buat sehari-hari
14 Apa yang anda dapatkan
setelah bekerja di home
Saya jadi bisa bikin boneka
mbak, terus bentuknya juga
81
industry ? lucu-lucu.
15 Berapa penghasilan anda
sebelum dan sesudah
bekerja di home industry ?
Kalau ditoko kerudung 800
ribu mbak sebulan, terus jam
kerjanya juga dari jam 10 : 00
sampai jam 20 : 00.
16 Berapa kebutuhan hidup
anda selama sebulan ?
Nggak pernah ngitung mbak,
belanja belanja aja udah
17 Apakah setelah bekerja di
home industry cukup
untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari ?
Kdang cukup kadang nggak si
19 Apakah anda bisa
menyisihkan uang dari
hasil bekerja di home
industry ?
Kalau nabung sibelom mbak
soalnya buat bayar kontrakan.
82
Transkip Wawancara
Karyawan Home Industry Boneka RCToys
Nama : Nuryati
Umur : 50 Tahun
No Pertanyaan Jawaban
1 Sudah berapa lama anda
bekerja di home industry ?
Udah 9 bulan
2 Dari mana anda
mengetahui usaha home
industry ini ?
Diajak sama bu herni mbak
3 Apa yang menjadi alasan
anda untuk menjadi
karyawan di Home
Industry ini ?
Buat masukan tambahan
keluarga mbak
4 Apa tugas anda di home
industry ini ?
Dibagian sewing mbak,
ngejahit nyambungin kerangka
boneka
5 Bagaimana proses
menjadi karyawan di
home industry
Dilatih mbak diajarin ngejait
nyambungin boneka
6 Apa pekerjaan anda
sebelum menjadi
karyawan di home
industry ?
Ibu rumah tangga mbak
7 Apakah ada pelatihan Ada mbak
83
yang dilakukan ?
8 Berapa lama anda
menguasai pembuatan
boneka ?
Sekitar 1 bulan setengah
9 Peningkatan apa yang
anda rasakan setelah
mengikuti pelatihan di
home industry ini ?
Awalnya masih bingung mbak
buat-buat pola, karena saya
ada pengalaman ngejahit
yaudah saya bilang aja
keibunya saya bagian ngejait
aja
10 Berapa jumlah kerajinan
yang anda buat dalam
sehari ?
Banyak si mbak sekitar 20
11 Kendala apa yang
ditemukan dalam
pembuatan boneka ?
Ada kadang kesalahan ngejait
mbak, tapi bisa saya benerin
lagi
12 Apakah anda sudah
menikah ? jika sudah,
apakah sudah memiliki
anak ? berapa ?
Sudah mbak, punya anak 4.
Yang masih sekolah Smp 1,
smk 1 yang udah nikah 2.
13 Setelah bekerja dihome
industry ini apakah anda
merasa terbantu pada
bidang ekonomi ?
Alhamdulillah sangat terbantu
mbak
14 Apa yang anda dapatkan
setelah bekerja di home
Ngelatih saya jadi makin
terlatih buat ngejahit
84
industry ?
15 Berapa penghasilan anda
sebelum dan sesudah
bekerja di home industry ?
Saya nggak kerja mbak,
ngurus rumah tangga aja
16 Berapa kebutuhan hidup
anda selama sebulan ?
Hampir 3 juta mbak
17 Apakah setelah bekerja di
home industry cukup
untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari ?
Iya
19 Apakah anda bisa
menyisihkan uang dari
hasil bekerja di home
industry ?
Belum mbak masih keteter
sama bayaran anak sekolah
85
Transkip Wawancara
Karyawan Home Industry Boneka RCToys
Nama : Wulandari
Umur : 20 Tahun
No Pertanyaan Jawaban
1 Sudah berapa lama anda
bekerja di home industry
?
Udah setahun lebih
2 Dari mana anda
mengetahui usaha home
industry ini ?
Dari anaknya bu Herni mbak
3 Apa yang menjadi alasan
anda untuk menjadi
karyawan di Home
Industry ini ?
Karena nggak ada kerjaan si
mbak
4 Apa tugas anda di home
industry ini ?
Saya bagian buat pola sama
motongin polanya mbak
5 Bagaimana proses
menjadi karyawan di
home industry
Surat lamaran mbak, terus
detraining 2 bulan buat proses
pembuatan bonekanya
6 Apa pekerjaan anda
sebelum menjadi
karyawan di home
industry ?
Di pabrik garment
7 Apakah ada pelatihan Iya ada mbak
86
yang dilakukan ?
8 Berapa lama anda
menguasai pembuatan
boneka ?
1 bulan mbak
9 Peningkatan apa yang
anda rasakan setelah
mengikuti pelatihan di
home industry ini ?
Peningkatannya ya saya jadi
bisa bikin boneka, tahapan
pembuatan bonekanya apa aja
10 Berapa jumlah kerajinan
yang anda buat dalam
sehari ?
100 mbak buat bikin pola aja
11 Kendala apa yang
ditemukan dalam
pembuatan boneka ?
Ada kadang kesalahan bikin
polanya, motongnya nggak
rapih
12 Apakah anda sudah
menikah ? jika sudah,
apakah sudah memiliki
anak ? berapa ?
Sudah mbak, punya anak 1
13 Setelah bekerja dihome
industry ini apakah anda
merasa terbantu pada
bidang ekonomi ?
Terbantu banget mbak buat
beli susu anak
14 Apa yang anda dapatkan
setelah bekerja di home
industry ?
Dapet pengalaman baru mbak
15 Berapa penghasilan anda 2.800.000 mbak tapi dari pagi
87
sebelum dan sesudah
bekerja di home industry
?
sampe malem mbak
16 Berapa kebutuhan hidup
anda selama sebulan ?
2 juta mbak
17 Apakah setelah bekerja di
home industry cukup
untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari ?
Iya cukup
19 Apakah anda bisa
menyisihkan uang dari
hasil bekerja di home
industry ?
Bisa sampai kebeli tv mbak,
dirumah emang nggak ada tv
88
Transkip Wawancara
Karyawan Home Industry Boneka RCToys
Nama : Fauziah
Umur : 42 Tahun
No Pertanyaan Jawaban
1 Sudah berapa lama anda
bekerja di home industry ?
Baru 5 bulan mbak
2 Dari mana anda
mengetahui usaha home
industry ini ?
Ditawarin kerja sama bu herni
mbak, soalnya sering ngeluh
kebeliau suka kekurangan
uang
3 Apa yang menjadi alasan
anda untuk menjadi
karyawan di Home
Industry ini ?
Buat nambahin penghasilan
mbak
4 Apa tugas anda di home
industry ini ?
Dibagian finishing mbak,
masukin isian boneka
5 Bagaimana proses
menjadi karyawan di
home industry
Dilatih mbak masukin isian
boneka, kalau buat isinya
dikira-kira aja kalau udah
gendut berarti udah pas
6 Apa pekerjaan anda
sebelum menjadi
karyawan di home
industry ?
Ibu rumah tangga mbak
89
7 Apakah ada pelatihan
yang dilakukan ?
Ada mbak
8 Berapa lama anda
menguasai pembuatan
boneka ?
2 bulan mbak
9 Peningkatan apa yang
anda rasakan setelah
mengikuti pelatihan di
home industry ini ?
Awalnya ribet mbak disuruh
ngejait gabungin kerangka
boneka
10 Berapa jumlah kerajinan
yang anda buat dalam
sehari ?
Saya bagian finishing lebih
cepet mbak sehari bisa sampai
50 boneka
11 Kendala apa yang
ditemukan dalam
pembuatan boneka ?
Ada mbak kadang kebanyakan
masukin isian bonekanya, jadi
susah buat ngejaitnya pas
diakhirnya
12 Apakah anda sudah
menikah ? jika sudah,
apakah sudah memiliki
anak ? berapa ?
Sudah mbak, punya anak 3.
Yang 1 lagi kuliah makanya
kebutuhannya lumayan
banyak
13 Setelah bekerja dihome
industry ini apakah anda
merasa terbantu pada
bidang ekonomi ?
Kebantu banget mbka, bantuin
suami sama anak yang lagi
kuliah nambah-nambahin
biayanya
14 Apa yang anda dapatkan
setelah bekerja di home
Pengalaman mbak, saya jadi
tahu cara buat boneka gimana
90
industry ?
15 Berapa penghasilan anda
sebelum dan sesudah
bekerja di home industry ?
Dirumah aja mbak
16 Berapa kebutuhan hidup
anda selama sebulan ?
Hampir 4 juta mbak
17 Apakah setelah bekerja di
home industry cukup
untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari ?
Iya mbak cukup lah
19 Apakah anda bisa
menyisihkan uang dari
hasil bekerja di home
industry ?
Bisa mbak dikit-dikit buat
tabungan anak pas mau lulus
kuliah
91
Transkip wawancara
Resaller Home industry Boneka RCToys
Nama : Pak kiston
Umur : 39 tahun
No Pertanyaan Jawaban
1 Sudah berapa lama anda menjadi
Resaller di Home Industry ?
Sejak berdirinya
produksi boneka ini
2 Dari mana anda mengetahui usaha
home industry ini ?
Dari pak emo mbak,
yang punya usaha ini
3 Apa yang menjadi alasan anda
untuk menjadi resaller di home
industry ini ?
Awalnya bantu jualan
aja mbak nggak ambil
untung. Nah terus biar
dapet untung dikasih
harga resaller sama
pak emo
4 Apa tugas anda di home industry ? Ngejualin boneka
sebanyak-banyaknya
mbak, kelola akun
online shop juga, tapi
namanya saya ganti
jadi depot boneka.
Saya masarinnya di
sosial media seperti
facebook, instagram.
Ada diakun belanja
92
online juga kaya
shopee, lazada,
tokopedia
5 Apa pekerjaan anda sebelum
menjadi resaller ?
Admin di PT mandom
mbak
6 Bagaimana proses untuk menjadi
resaller ?
Gampang mbak,
karena saya menjadi
resaller pertama yang
disuruh jualan sama
ownernya
7 Setelah bekerja di Home Industry
apakah anda terbantu pada bidang
ekonomi ?
Terbantu sekali mbak
dan jadi semangat
buat jualan online
8 Apakah anda sudah menikah ? jika
sudah, apakah sudah memiliki
anak ? berapa ?
Sudah mbak, punya
anak 2
9 Berapa penghasilan anda sebulan
sebelum dan sesudah bergabung
menjadi resaller ?
Kisaran 4 juta mbak
10 Berapa kebutuhan hidup anda
selama sebulan ?
3 juta mbak
11 Apakah sesudah menjadi resaller
di home industry boneka cukup
untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari ?
Alhamdulillah cukup
mbak
12 Apakah setelah bergabung Iya mbak, samoai
93
menjadi resaller anda dapat
membeli elektronik ?
punya 2 hp biar lebih
mudah jualannya
14 Apakah anda bisa menyisihkan
uang dari hasil menjadi resaller di
Home Industry ?
Alhamdulilah bisa
nabung mbak, bisa
ngasih ke orang tua
juga
94
Transkip wawancara
Resaller Home industry Boneka RCToys
Nama : Indah
Umur : 26 tahun
No Pertanyaan Jawaban
1 Sudah berapa lama anda menjadi
Resaller di Home Industry ?
Sekitar 2 tahunan
2 Dari mana anda mengetahui usaha
home industry ini ?
Dari sepupunya bu
herni mbak
3 Apa yang menjadi alasan anda
untuk menjadi resaller di home
industry ini ?
Karena butuh uang
untuk biaya sehari-
hari
4 Apa tugas anda di home industry ? Promosiin boneka
ketemen-temen jualan
online juga
5 Apa pekerjaan anda sebelum
menjadi resaller ?
Sebelum jadi resaller
saya bekerja di dealer
motor
6 Bagaimana proses untuk menjadi
resaller ?
Prosesnya mudah
mbak tinggal jualan
langsung dapet harga
resaller, nggak ada
syarat apapaun
7 Setelah bekerja di Home Industry
apakah anda terbantu pada bidang
Terbantu sekali,
karena bisa
95
ekonomi ? mendapatkan
penghasilan tanpa
harus ngeluarin
modal terlebih dahulu
8 Apakah anda sudah menikah ? jika
sudah, apakah sudah memiliki
anak ? berapa ?
belum menikah mbak
9 Berapa penghasilan anda sebulan
sebelum dan sesudah bergabung
menjadi resaller ?
Pas didealer itu 2 juta
mbak, pas jadi
resaller kurang lebih
3-4 juta
10 Berapa kebutuhan hidup anda
selama sebulan ?
3 juta mbak
11 Apakah sesudah menjadi resaller
di home industry boneka cukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari ?
Sangat bisa mbak
12 Apakah setelah bergabung menjadi
resaller anda dapat membeli
elektronik ?
Iya mbak, meskipun
dengan cara credit
heheh
14 Apakah anda bisa menyisihkan
uang dari hasil menjadi resaller di
Home Industry ?
Bisa banget mbak,
bisa ngasih ke orang
tua