pembentukan.mineral di alam

21
PROSES PEMBENTUKAN MINERAL DI ALAM Endang Lestari (F1C113056) Rahmawati (F1C113002) Resi Natalia M (F1C113038) Rizki Agustina A Disusun oleh : Kelompok I

Upload: rahmawati03

Post on 19-Feb-2017

1.383 views

Category:

Engineering


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: pembentukan.mineral di alam

PROSES PEMBENTUKAN MINERALDI ALAM

Endang Lestari(F1C113056)Rahmawati(F1C113002)Resi Natalia M(F1C113038)Rizki Agustina A(F1C113016)

Disusun oleh :Kelompok I

Page 2: pembentukan.mineral di alam

Terbagi dalam dua proses :1. Proses Internal (Endogen)

Endapan mineral yang berasal dari kegiatan magma atau dipengaruhi oleh faktor endogen

2. Proses Eksternal (Eksogen)Endapan mineral yang dipengaruhi

faktor eksogen seperti proses weathering

PROSES PEMBENTUKAN MINERAL DI ALAM

Page 3: pembentukan.mineral di alam

PROSES INTERNAL

Proses Magmatis

Proses Pegmatisme

Proses Pneumatolisi

s Proses Hydrotermal

Proses Replacement (Metasomatic replacement)

Page 4: pembentukan.mineral di alam

Proses ini sebagian besar berasal dari magma primer yang bersifat ultra basa, lalu

mengalami pendinginan dan pembekuan membentuk mineral-mineral silikat dan bijih.

Pada temperatur tinggi (>600˚C) stadium liquido magmatis mulai membentuk mineral-

mineral, baik logam maupun non-logam. Asosiasi mineral yang terbentuk sesuai

dengan temperatur pendinginan saat itu. Proses magmatis ini dapat dibagi menjadi dua

jenis, yaitu :

Proses Magmatis

Page 5: pembentukan.mineral di alam

a) Early magmatis, yang terbagi atas:― Disseminated, contohnya Intan

― Segregasi, contohnya Crhomite― Injeksi, Contohnya Kiruna

b) Late magmatis, yang terbagi atas:― Residual liquid segregation, contohnya magmatis Taberg― Residual liquid injection, contohnya magmatis Adirondack― Immiscible liquid segregation, contohnya sulfide Insizwa― Immiscible liquid injection, contohnya Vlackfontein

Intan

Page 6: pembentukan.mineral di alam

Setelah proses pembentukan magmatis,

larutan sisa magma (larutan pegmatisme) yang terdiri dari cairan

dan gas. Stadium endapan ini berkisar antara 600˚C sampai 450˚C berupa larutan magma sisa. Asosiasi

batuan umumnya Granit.

Proses Pegmatisme

Batuan Granit.

Page 7: pembentukan.mineral di alam

Setelah temperatur mulai turun, antara 550-450˚C, akumulasi gas mulai membentuk jebakan pneumatolisis dan tinggal larutan sisa magma makin encer. Unsur volatile akan bergerak menerobos batuan beku yang telah ada dan batuan samping disekitarnya, kemudian akan membentuk mineral baik karena proses sublimasi maupun karena reaksi unsur volatile tersebut dengan batuan-batuan yang diterobosnya sehingga terbentuk endapan mineral yang disebut mineral pneumatolitis. Contohnya pembentukan biji timah.

Proses Pneumatolisis

Page 8: pembentukan.mineral di alam

Merupakan proses pembentuk mineral yang terjadi oleh pengaruh temperatur dan tekanan yang sangat rendah, dan larutan magma yang terbentuk sebelumnya. Secara garis besar, endapan mineral hydrothermal dapat dibagi atas :a. Endapan hipotermal, ciri-cirinya adalah :

― Tekanan dan temperatur pembekuan relatif tinggi. ― Endapan berupa urat-urat yang berasosiasi dengan intrusi dengan

kedalaman yang besar.― Asosiasi mineral berupa sulfides, misalnya Pyrite, Calcopyrite, Galena

dan Spalerite serta oksida besi.― Pada intrusi Granit sering berupa endapan logam Au, Pb, Sn, W dan Z.

Proses Hydrotermal

b. Endapan mesotermal, yang ciri-cirinya :― Tekanan dan temperatur yang berpengaruh lebih rendah daripada

endapan hipotermal.― Endapannya berasosiasi dengan batuan beku asam-basa dan dekat

dengan permukaan bumi.― Tekstur akibat “cavity filling” jelas terlihat, sekalipun sering mengalami

proses penggantian antara lain berupa “crustification” dan “banding”.― Asosiasi mineralnya berupa sulfide, misalnya Au, Cu, Ag, Sb dan

Oksida Sn.― Proses pengayaan sering terjadi.

Page 9: pembentukan.mineral di alam

c. Endapan epitermal, ciri-cirinya sebagai berikut :― Tekanan dan temperatur yang berpengaruh paling rendah.― Tekstur penggantian tidak luas (jarang terjadi).― Endapan bisa dekat atau pada permukaan bumi.― Kebanyakan teksturnya berlapis atau berupa (fissure-vein).― Struktur khas yang sering terjadi adalah “cockade structure”.― Asosiasi mineral logamnya berupa Au dan Ag dengan mineral

Contoh proses hydotermal yaitu pengubahan Andesit menjadi propilit

PROPILIT

Page 10: pembentukan.mineral di alam

Adalah proses dalam pembentukan endapan-endapan mineral epigenetic yang didominasi oleh pembentukan endapan-endapan hipotermal, mesotermal dan sangat penting dalam grup epitermal. Mineral-mineral bijih pada endapan metasomatic kontak telah dibentuk oleh proses ini, dimana proses ini dikontrol oleh pengayaan unsur-unsur sulfide dan dominasi pada formasi unsur-unsur endapan mineral lainnya.

Proses Replacement (Metasomatic replacement)

Replacement diartikan sebagai proses dari larutan yang sangat penting berupa pelarutan kapiler dan pengendapan yang terjadi secara serentak dimana terjadi penggantian suatu mineral atau lebih menjadi mineralmineral baru yang lain. Atau dapat juga diartikan bahwa penggantian mineral membutuhkan ion yang tidak mempunyai ion secara umum dengan zat kimia yang digantikan. Penggantian mineral yang dibawa dalam larutan dan zat kimia yang dibawa keluar oleh larutan dan merupakan kontak terbuka yang terbagi atas : Massive, Lode fissure, dan Disseminated.

Page 11: pembentukan.mineral di alam

PROSES EKSTERNA

L

Mechanical Accumulation

Sedimentary Precipitates

Residual ProcessesSecondary Or

Supergene Enrichment

Page 12: pembentukan.mineral di alam

Konsentrasi dari mineral berat dan lepas menjadi endapan

placer (placer deposit).

Proses Mechanical Accumulation

Page 13: pembentukan.mineral di alam

Presipitasi elemen-elemen tertentu pada lingkungan

tertentu, dengan atau tanpa bantuan organisme biologi.

Proses Sedimentary Precipitates

Page 14: pembentukan.mineral di alam

Pelindian (leaching) elemen-elemen tertentu pada batuan meninggalkan

konsentrasi elemen-elemen yang tidak mobile dalam material sisa.

Residual Processes

Page 15: pembentukan.mineral di alam

Pelindian (leaching) elemen-elemen tertentu dari bagian atas suatu endapan mineral dan kemudian presipitasi pada

kedalaman menghasilkan endapan dengan konsentrasi yang lebih tinggi.

Proses Secondary Or Supergene Enrichment

Page 16: pembentukan.mineral di alam

Proses eksternal atau eksogen pembentukan endapan mineral yaitu meliputi:1. Mechanical AccumulationKonsentrasi dari mineral berat dan lepas menjadi endapan placer (placer deposit). Secara

umum yang dimaksud dengan pengertian mineral berat adalah mineral-mineral dengan berat jenis (BJ) lebih besar daripada BJ kuarsa (2,65 gr/cm3) atau feldspar (2,54-2,76 gr/cm3), sedangkan pengertian secara teknis di laboratorium adalah mineral-mineral dengan BJ lebih besar daripada BJ larutan bromoform (2,85 gr/cm3). Endapan placer, merupakan endapan sekunder yaitu endapan mineral yang sudah tertransport dari daerah asalnya, terutama oleh agen geomorfologis seperti air yang mengalir di sungai. Jadi agar tercipta endapan placer, harus ada sumber utamanya di bagian hulu sungai.

2. Sedimentary precipitatesPresipitasi adalah proses reaksi terbentuknya padatan (endapan) di dalam sebuah larutan

sebagai hasil dari reaksi kimia. Presipitasi ini biasanya terbentuk ketika konsentrasi ion yang larut telah mencapai batas kelarutan dan hasilnya adalah membentuk garam. Beberapa mineral terbentuk pada cekungan pengendapan oleh proses kimia atau biokimia ini. Material tersebut disebut material intrabasinal, yang bisa berupa mineral silikat maupun nonsilikat. Batuan sedimen yang terbentuk dihasilkan dari proses presipitasi/kristalisasi larutan di dalam cekungan pengendapan. Proses ini mengahsilkan batuan sedimen nonsiliklastik. Contoh mineralnya adalah mineral karbonat, rijang, min. mengandung besi, evaporit, dan fosforit.

Page 17: pembentukan.mineral di alam

3. Residual processesEndapan residual yaitu endapan hasil pelapukan dimana proses pelapukan

dan pengendapan terjadi di tempat yang sama, dengan kata lain tanpa mengalami transportasi (baik dengan media air atau angin) seperti endapan sedimen yang lainnya. Proses pelapukan (weathering) biasanya terjadi secara fisika dan kimia.Pelapukan pada pembentukan endapan residu ini meliputi, menghancurkan (Pelapukan Fisik, kimia, dan biologi), memeindahkan dan mengumpulkan, mengubah material kurang berharga menjadi material berharga, melepaskan mineral aksesoris yang resisten melalui proses desintegrasi mineral batuan disekitarnya.

4. Secondary or supergene enrichmentPelindian (leaching) elemen-elemen tertentu dari bagian atas suatu

endapan mineral dan kemudian presipitasi pada kedalaman menghasilkan endapan dengan konsentrasi yang lebih tinggi. Endapan yang terbentuk sebagai hasil proses pelarutan kimia pada zona oksidasi pada tekanan dan temperatur normal ataupun akibat pengayaan sekunder akibat pengendapan kembali pada zona air tanah, contohnya pirit, bornit, galena, sphalerit, molibdenit.

Page 18: pembentukan.mineral di alam

MANFAAT MINERAL

Page 19: pembentukan.mineral di alam

Telah diketahui sejak lama bahwa mineral sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan bergantung padanya. Contoh : masyarakat Mesir Kuno telah menggunakan batu gamping untuk membangun piramida-piramida. Masyarakat Mesopotamiam memanfaatkan lempung untuk membuat batu-bata dan barang-barang tembikar ; sebagai batupermata, perhiasan (emas), dll. Bahkan manusia purba pun telah menggunakan flint, chert, kuarsa, untuk alat potong, senjata, alat-alat dapur, dll.

Mineral dapat juga menjadi penyebab timbulnya peperangan. Jepang memperluas wilayahnya, hanya karena ingin memiliki sumber daya minyak dan gas bumi.

Selain itu, “mineral” (baca “minyak bumi”) digu-nakan pula sebagai senjata. Ingat bagaimana negara-negara OPEC pada th 1973 memboikot pemasokan mi-nyaknya ke Amerika, yang mengakibatkan negara itu mengalami krisis bahan bakar.

Page 20: pembentukan.mineral di alam

Pemanfaatan mineral bagi kehidupan manusia, ada yang dapat langsung dirasakan, seperti emas (Au) dan intan (C) ; ada yang harus diolah terlebih dahulu. Untuk diambil logamnya, khusus bagi mineral-mineral logam, atau mineral-mineral bijih (ores minerals), se-perti kasiterit (SnO2) – menghasilkan logam timah putih (Sn), hematit (Fe2O3 ) – menghasilkan logam besi (Fe), galena (PbS) – menghasilkan logam timah hitam (Pb), dll.

Ada juga mineral-mineral yang menghasilkan material-material non-logam, seperti kapur (CaO) – berasal dari kalsit yang menjadi penyusun utama batu-gamping ; kaolin dari kaolinit, dll. Dengan demikian, mineral adalah salah satu sumber daya geologi, yaitu sumber daya mineral. Sumber daya geologi yang lain adalah sumber daya air, sumber daya energi, dan sumber daya lahan.

Page 21: pembentukan.mineral di alam