pembentukan tabungan dan pembiayaan ekonomi...
TRANSCRIPT
JURNAL PENELITIAN KUANTITATIF DIBIDANG ILMU EKONOMI STUDI
PEMBANGUNAN & ILMU MANAJEMEN STMT-TRISAKTI JAKARTA
JL.IPN No.2 Cipinang Besar Selatan, Jakarta 13410
Telp: (021) 856 9372, Fax: (021) 856 9340 LPMTL CENTER OF EXCELLENCE Email: [email protected], Website: www.stmt-trisakti.ac.id
Judul Penelitian
PEMBENTUKAN TABUNGAN DAN PEMBIAYAAN
EKONOMI JANGKA PANJANG INDONESIA
O
l
e
h
AMRIZAL
Sekolah Tinggi Manajemen Transportasi Trisakti
Jakarta, Mei 2000
2
KATA PENGANTAR
Membuat Karya Ilmiah atau melakukan penelitian sudah merupakan tugas pokok
yang harus dilakukan oleh staf pengajar suatu perguruan tinggi. Tugas ini dibuat dalam
rangka penyesuaian/persyaratan pengusulan Akreditasi Dosen atau jenjang kepangkatan
pada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN TRANSPOR TRISAKTI (STMT TRISAKTI)
Jakarta. Meskipun tugas ini sepertinya tidak lebih dari hanya sekedar suatu persyaratan
saja, namun penulis telah berfikir berkali-kali tentang isi tulisan singkat “Jurnal” yang
dibuat ini harus benar-benar dikaji secara ilmiah pula sesuai dengan namanya, dan inipun
sebatas kemampuan yang penulis miliki hingga saat ini.
Alasan lain kenapa karya ilmiah ini harus dibuat demikian adalah
berkemungkinan kalau sekarang batas kemampuan penulis hanya sebatas yang mampu
penulis buat seperti ini, maka mungkin suatu saat tulisan singkat “Jurnal” ini bisa lebih
disempurnakan kearah pendewasaan secara “up to data” untuk disajikan secara umum
melalui Jurnal-jurnal ekonomi, mediamasa dan lain sebagainya. Agaknya tidaklah terlalu
berkelebihan kalau penulis katakan bahwa data yang digunakan bukanlah data main-
mainan, akan tetapi merupakan data resmi publikasi pemerintah sesungguhnya serta
badan-badan resmi pemerintah dan lainnya, yang telah menghimpun: Data-data Makro
Ekonomi dan Pembangunan Indonesia dari masa kemasa dengan rentang waktu tahun
1960-2006 seperti: Pendapatan Nasional Indonesia, APBN, Neraca Pembayaran,
Kependudukan dan Tenaga Kerja dan lain sebagainya.
Kemudian sebagai upaya menjaga keilmiahan sajian tulisan singkat “Jurnal” yang
penulis buat ini diperlukan wadah akurasi “Ilmu Ekonomi Terapan” sebagai
penuntun/pembanding, yaitu suatu wadah yang mencontohkan berbagai corak maupun
topik bahasan tulisan para ahli ekonomi papan atas menampilkan karya ilmiahnya
melalui berbagai Jurnal ekonomi domestik maupun asing. Tulisan singkat “Jurnal” ini
belum pernah diterbitkan dan hanya digunakan sebagai publikasi kepustakaan STMT
TRISAKTI agar dapat dibaca oleh mahasiswa atau pembaca ilmiah lainya yang
barangkali punya kepentingan sama dengan penulis.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Ketua STMT
TRISAKTI Husni Hasan, A.MTrU, S.Sos, MM, bapak Puket I STMT TRISAKTI
H. Andri Warman, BSc, S.Sos.,MM dan Civitas Akademika lainnya STMT Trisakti
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dalam kesempatan ini. Tidak terlupa salam
yang istimewa terhadap fihak DIKTI/Kopertis Wilayah III Jakarta tempat tujuan
penyesuaian/pengusulan Akreditasi Penulis untuk kedua kalinya, dan berbagai fihak yang
telah disibukkan atas penyesuaian/pengusulan akreditasi ini, demikian dan terima kasih.
Jakarta, Mei 2000
( Amrizal )
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
1. PENDAHULUAN
2. KERANGKA ANALISIS DAN PEMBENTUKAN MODEL
2.1. Pembentukan Model
2.2. Konsep Pertumbuhan Ekonomi Jangka Panjang
2.3. Bentuk Transformasi Fungsi: Tabungan, Impor Dan Modal
3. SUMBER DATA
4. HASIL PERHITUNGAN DAN ANALISIS TEORITIS
4.1. Hasil Perhitungan Kuantitatif
4.2. Analisis Dan Hasil Perhitungan yang bersifat Matematis
5. KESIMPULAN
DAFTAR BACAAN
4
1. PENDAHULUAN
Masalah investasi selalu dianggap sebagai kunci dari keberhasilan usaha-usaha
pembangunan. Bila sekiranya investasi meningkat, dengan sendirinya dianggap bahwa
laju pertumbuhan ekonomi akan meningkat pula. Hal ini akan dapat meningkatkan
pendapatan perkapita, dan bila ini terjadi maka pembangunan dianggap berhasil.
Sebaliknya bila sekiranya investasi menurun maka hal ini akan dianggap sebagai
pertanda yang kurang baik bagi pembangunan. Disadari atau tidak, hampir semua kita
terpengaruh sekali dengan jalan pikiran yang demikian ( Hendra Esmara: 1987, h.27 ).
Pembentukan modal memang penting bagi usaha-usaha pembangunan, terjadinya
pembentukan modal yang tinggi saja sudah dianggap suatu keberhasilan. Dalam makna
pembangunan, kenyataan tersebut adalah tidak tepat sama sekali, oleh karena
pembangunan mengandung arti yang luas dari sekedar pembentukan modal dan kenaikan
pendapatan perkapita. Pembangunan pada dasarnya mengandung pengertian adanya
perubahan-perubahan yang cukup mendasar dalam kehidupan masyarakat suatu negara,
sehingga masing-masing masyarakat merasa mempunyai hak dan kewajiban terhadap
negara tersebut.
Karena luasnya pengertian dari pembangunan, adalah tidak relefan untuk
dibicarakan pada paper yang sederhana ini. Yang perlu dibedakan sebenarnya adalah
seputar pengertian antara pembangunan dengan ekonomi. Seperti masalah investasi yang
besar dan dianggap sebagai keberhasilan adalah tepat sekali, bila sekiranya dari segi
proses tersebut ditujukan sebagai pembiayaan ekonomi, sehingga dengan menyempitkan
pengertian demikian sekaligus dapat ditarik makna bahwa dalam pengertian ekonomi
tidak dimasukan lagi aspek-aspek sosial yang non-ekonomikal.
Pada saat ini kondisi Indonesia sangat memprihatinkan, nampaknya kondisi
ekonomi sangat terpengaruh sekali dengan gejolak sosial dan politik dengan takaran yang
hampir sepadan besarnya antara satu dengan lainya. Atas dasar keadaan demikian pula,
sehingga upaya mencari problema ekonomi Indonesia juga menjadi sulit, oleh karena
data-data ekonomi Indonesia menjadi hampir tidak sesuai dengan teori yang ada selama
ini.
Beranjak dari kondisi yang pesimistis demikian, nampaknya masalah
Perkembangan ekonomi suatu negara biasanya ditandai oleh besar atau kecilnya
pendapatan nasional perkapita atau pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Secara singkat
pendapatan perkapita merupakan nilai rata-rata pendapatan nasional pada tiap penduduk,
sedangkan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan pendapatan perkapita dalam
jangka panjang, yaitu melihat bagaimana suatu perekonomian berkembang atau berubah
dari waktu ke waktu ( Boediono: 1982, h.1). Ukuran yang selama ini biasa dipergunakan
adalah dengan pendapatan nasional atau GNP ( Hendra Esmara: 1982, h.155 ).
5
Pencapaian besarnya GNP tersebut membutuhkan sejumlah investasi yang besar
dalam tiap-tiap periode pembangunan. Oleh Keynes, Investasi tersebut merupakan stock
of capital, secara sederhana investasi tersebut berasal dari tabungan dan tabungan itu
sendiri diperoleh dari pendapatan yang tidak dikonsumsi, sehingga dari sudut penerimaan
(income side ), adalah merupakan sisa dari pendapatan yang tidak dikonsumsi ( J.M.
Keynes: 1967, h.63 ).
Setiap ikhtiar untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi
selalu diperlukan sejumlah investasi yang cukup besar dari berbagai kegiatan ekonomi
produktif, karena investasi dan pertumbuhan ekonomi mempunyai proses saling terkait
serta salaing berpengaruh antara satu dengan lainya dalam proses produksi secara
nasional, dan investasi tersebut adalah berasal dari tabungan ( Wirzon: 1988, h.99 ).
Negara -negara sedang berkembang untuk mengejar pertumbuhan ekonomi yang
tinggi menghadapi keterbatasan sumber dana yang tersedia dalam negeri. Penyebab dari
keterbatasan tersebut adalah karena tingkat pendapatan dan tingkat tabungan (rate of
gross domestic saving) yang rendah. Akibatnya, dana yang bisa dihimpun untuk investasi
( gross domestic investment ) jauh lebih rendah dari yang diperlukan untuk mengejar
tingkat pertumbuhan ekonomi ( rate of economy's growth ) yang bisa meningkatkan
kesejahteraan rakyat sesuai dengan yang diharapkan.
Hingga saat ini Indonesia masih dipandang sebagai negara sedang berkembang
yang demikian gencarnya memacu pertumbuhan ekonomi yang cepat. Tidaklah mustahil
kiranya kalau dikatakan bahwa Indonesia secara tidak disadari telah bertumpu kepada
salah satu dari trilogi pembangunan, yaitu "rapid growth", hingga secara tidak disadari
pula dua butir dari trilogi pembangunan tersebut telah terabaikan. Dalam pada itu,
memang diakui bahwa pertumbuhan ekonomi yang cepat dilakukan dengan pemantapan
sektor perdagangan luar negeri yang pesat dan dilaksanaka melalui peningkatan ekspor,
sehingga inward-looking sebagai suatu strategi yang dianggap ampuh selama ini telah
beralih kearah pengunaan yang lebih pesat pada strategi outward-looking.
Para pendukung strategi outward-looking percaya bahwa ekspor mempunyai masa
depan yang cerah. Dinyatakan bahwa biaya insentif terhadap ekspor mempunyai distorsi
yang lebih kecil dibandingkan dengan yang dikeluarkan untuk substitusi impor.
Sementara prestasi pertumbuhan ekonomi negara-negara yang mempunyai orientasi
ekspor adalah lebih memuaskan dibanding dengan negara-negara yang mempunyai
orientasi pasar lokal ( Bhagwati: 1973, h.63 ).
Namun demikian harus pula diakui, bahwa ekspor yang besar tetap harus dicapai
dengan upaya yang lebih cermat, akan tetapi impor yang cukup besar juga belum bisa
ditinggalkan begitu saja, oleh karena bagian impor khususnya barang modal masih
menjadi suatu pengharapan untuk meningkatkan sektor produksi dan pendapatan
masyarakat ditanah air. Dengan besarnya pengaruh impor terhadap kenaikan pendapatan,
maka naiknya pendapatan juga akan merupakan pengharapan untuk membesarnya
tabungan dalam masyarakat sehingga dapat terciptanya investasi yang tinggi bagi
pembiayaan ekonomi jangka panjang.
6
2. KERANGKA ANALISIS DAN PEMBENTUKAN MODEL
2.1. Pembentukan Model
Penyusunan model makro perekonomian yang bersifat terbuka adalah paling
rumit dan komplit. Perekonomian yang bersifat terbuka disebut juga ekonomi empat
sektor artinya, dimana selain termasuk sektor pemerintah pada ekonomi tiga sektor maka
diiukuti pula oleh sektor perdagangan luar negeri dalam konteks perekonomian nasional.
Secara formal ekonomi terbuka adalah sebagai berikut:
A = C + I + G + ( X - M ) ( 1 )
Y = C + S + ( T - R ) ( 2 )
A = Y ( 3 )
dimana: A = Aggregate Demand
Y = Aggregate Supply
Kalau dalam ekonomi dua sektor, dimana investasi harus sama dengan tabungan, maka
dalam ekonomi tiga sektor terdapat semacam hubungan antara output nasional dengan
pendapatan disposible Yd = Y + R - T = C + S, dimana bagian dari pendapatan harus
dikeluarkan pajak T sehingga sektor swasta menerima Transfer payment R yang pada
gilirannya dialokasikan pada konsumsi dan tabungan.
Sedangakan dalam ekonomi empat sektor tidak dikenal adanya pendapatan disposibel,
namun demikian transfer payment R dan juga tabungan pemerintah tetap ada.Terjadinya
semacam penggeseran nilai pada tabungan pemerintah dan tabungan masyarakat oleh
karena berobahnya nilai transfer payment, sebagai akibat adanya sektor perdagangan luar
negeri. Khususnya dalam hal ini adalah Impor M dan alokasi dari transfer payment yang
merupakan tambahan pendapatan terjadi pada sektor swasta, yaitu pada tabungan
masyarakat dan konsumsi. Pembuktiannya dapat dilakukan melalui didefinisikan berikut:
C + I + G + (X - M ) = Y = C + S + ( T - R ) ( 4 )
( I + G + R ) - ( S +T ) = ( M - X ) ( 5 )
S - I = ( G + R - T ) + Nx ( 6 )
pada persamaan (5) juga terjadi semacam gap atau jurang yang jauh lebih besar, yaitu
jurang dalam negeri yang disebut juga sebagai "internal-gap" oleh karena terjadinya
kelebihan permintaan kaum investor dan pemerintah, maka untuk tujuan
mengimbanginya dalam hal ini diperlukan impor lebih besar dari ekspor, biasanya akibat
balasan sektor perdagangan luar negeri adalah dengan mengalirny "capital foreign
inflows". Sedangkan pada persamaan (6) S - I = domestic private sector, ( G + R - T ) =
budged deficit dan Nx = Net export. Berikut ini adalah uraian lanjutan dari persamaan
(6), sebagai:
7
I = S + ( T - R - G ) - ( X - M ) ( 7 )
I = [ S + ( T - G ) - R ] + ( M - X ) ( 8 )
I + G + X = S + ( T- R ) + M ( 9 )
I + X = S + M (10 )
persamaan (9) merupakan identitas pedapatan nasional untuk ekonomi empat sektor, bila
didefinisikan dalam jangka panjang maka diperlukan asumsi sektor pemerintah, G = R =
0. Pengertian yang lebih pantas untuk hal ini adalah bahwa konsumsi pemerintah G telah
lansung bersubsitusi kedalam konsumsi, dan begitu pula halya dengan Transfer payment
R telah tersubsitusi kedalam investasi berupa budget deficit. Dengan demikian persamaan
(9) memberikan definisi menjadi persamaan (10), sehingga revisi selanjutnya menjadi
sebagai berikut:
St = Sh + Mt = It
dimana:
Sh ( Yd ) = St ( Y
d ) - Mt ( Yt )
= { Sh ( Yd ) + St ( Y
d ) [ 1 - Ti ( Yt ) ] - Mt ( Yt ) }
= [ s ( 1 - t ) + s ( 1 - t ) ] - m
= s ( 1 - t ) - m , m = MPM
MPC + MPS + MPT = 1
MPT = ( MPC + MPS ) - 1 ,t = MPT
= { [ 1 - Sh ( Yd ) ] + St ( Y
d ) [ 1 - Ti ( Yt ) ] - 1
= { Ch ( Yd ) + St ( Y
d ) [ 1 - Ti ( Yt ) ] - 1 }
= { [ c ( 1 - t ) + s ( 1 - t ) ] - 1 }
Sh ( Yd ) = St ( Y
d ) - Mt ( Yt )
= s ( 1 - t ) - m , m = MPM
St ( Yd ) = Sh ( Y
d ) + Mt ( Yt )
= s ( 1 - t ) + m = Sh ( Yd ) [ 1 - Ti ( Yt ) ] + MPM
Ch ( Yd ) = c ( 1 - t ) - m = [ 1 - Sh ( Y
d ) ] [ 1 - Ti ( Yt ) ] - MPM
Sh ( Yd ) = s ( 1 - t ) = Sh ( Y
d ) [ 1 - Ti ( Yt ) ]
Ti ( Yt ) = t = MPT
Mt ( Yt ) = m = MPM
MPC + MPS + MPT + MPM = 1
[ c ( 1 - t ) - m ] + s ( 1 - t ) + t + m = 1
Multiplier () = 1/[ s ( 1 - t ) + t + m ]
MPS = s ( 1 - t ) + m = MPS ( 1 - MPT ) + MPM
MPC = 1 - [ s ( 1 - t ) + m ] = 1 - [ MPS ( 1 - MPT ) + MPM ]
Tabel 1 . PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA DAN SUMBER-SUMBER PEMBIAYAAN EKONOMI, TAHUN 1969-1997
( Dalam Milyar rupiah, Atas Dasar Harga Konstan Tahun 1993 )
Ko ns ums i Inves tas iP erubaan Eks po r Impo r Eks po r P enda- P ajak TidakP enyu- P ro duk P endapatanTabunganTabunganTabungan S to k Capita l P riva te Offic ia l Bantuan
Bruto Bruto Sto k Barang Barang Netto patan Langs ung s utan Do mes tikDis po s ibleMas yarakatP emerintahDo mes tik Mo dal Trans ac tio nCapita l Capita l Luar
& J as a & J as a Neto Netto Bruto Bruto Bruto Negeri
Tahun Ct It Xt Mt Xt-Mt Fi Ti Di Yt Yd
Sh Sg St Kt Ft Fvt Fgt Fpt
1969 48564.5 5984 0 20119.6 5843.9 14275.7 1309.1 1616.7 3431 68824.2 63468.9 19576.2 683.5 20259.7 0 3918.2 263.2 3616.1 2303.8
1970 50137.6 7959 0 22493 6604.1 15888.9 1242.7 1714.1 3688.4 73985.5 68111.6 22546.5 1301.4 23847.9 114089 .6 4044.9 1000.3 3209.8 2739.7
1971 51711.9 9645.8 0 25424.6 7612.4 17812.2 1033.9 1920.6 3945.8 79169.9 72416.8 25755.4 1702.6 27458 147299 .0 4882.7 1711.6 3603.4 2909.5
1972 52976.8 11482.8 0 30837.5 8673.2 22164.3 -41.9 2112 4317 86623.9 78041 30743.9 2903.2 33647.1 133443 .1 7030.9 3833.6 3778.6 2998.1
1973 58034.2 13441.1 0 36574 11628.3 24945.7 -645.6 2383.8 4807.6 96421 86200.2 34743.9 3642.9 38386.8 132284 .5 6634.3 3547.0 3839.6 2914.3
1974 64159.1 16022.5 0 38971.6 15370.7 23600.9 -2375 2317.9 5174.5 103782.5 91597.2 32472.2 7151.2 39623.4 225885.4 1841.9 -548.4 2762.8 2248.1
1975 69720.2 18360.2 0 38030.4 17162.8 20867.6 -2373.6 3210.8 4993.8 108948 95159 31400.2 7827.6 39227.8 387243 .6 3059.5 -3901.5 7240.5 4241.4
1976 72520.6 19462.9 0 44505.8 20038.5 24467.3 -1040.5 2841.5 5911.5 116450.8 103815.8 34321.8 9608.4 43930.2 302083 .3 5373.5 120.5 5779.2 5903.6
1977 76479.7 22559.5 0 48702.4 20929.7 27772.7 -2281.8 5382.4 4124.3 126811.9 109641 41098.4 9233.8 50332.2 276110 .9 4266.1 493.6 5906.9 5149.9
1978 85004.1 25957.6 0 49201.3 23578.2 25623.1 -3057 3483.6 6833.6 136584.8 119727 43181.1 8399.6 51580.7 362780 .1 7109.8 1371.6 7725.6 5711.9
1979 97749.2 27104.8 0 49139.3 28868.9 20270.4 -5086 4120.6 7288.1 145124.4 124509.1 35435.9 11939.3 47375.2 460626 .7 2133.4 -3774.2 7703.1 6257.4
1980 114108.1 32223.1 0 46369.5 33233.5 13136 -5966 4527.9 7978 159467.2 136467.4 29825.8 15533.3 45359.1 358265.3 3937.5 -803.1 5970.7 5242.1
1981 132976.9 35811.4 0 45261 42226.4 3034.6 -4629.4 4170.3 8609.9 171822.9 150243 22195.2 16650.8 38846 498006 .5 7878.0 2331.5 7201.0 5435.8
1982 146220.8 40464.6 0 38952.7 45691.9 -6739.2 -7899.2 4542 8803.7 179946.2 154159.3 17726.6 15998.8 33725.4 896366 .1 12006.4 3665.2 10232.0 5724.4
1983 140829.5 43630.2 8820.7 41398.9 51326 -9927.1 -6650 4840.5 9172.8 183353.3 157849.5 28309.9 14213.9 42523.8 2347961.9 14032.4 2797.6 13607.3 9164.3
1984 144666.7 41004.9 13400.8 44108.1 47471.5 -3363.4 -7852 5260 9790.9 195709 167546.1 36918.9 14123.4 51042.3 649500 .1 6390.0 1169.7 8248.9 7584.0
1985 145698.2 43961.6 20195.5 40665.8 49976.8 -9311 -7879.8 6119.8 10033 200544.3 170391.9 41843.4 13002.7 54846.1 1823309 .5 6821.2 1401.7 8559.8 9045.4
1986 150260.9 48008.9 19413.3 46852.1 52059.9 -5207.8 -7700.7 7056.4 10629.8 212475.3 180032 52461 9753.4 62214.4 854974 .9 7742.7 693.6 13120.9 7436.8
1987 156363.6 50642.4 14982.2 53698.5 53088.2 610.3 -8695.8 9644.8 11136.2 222598.5 183476.9 58386.8 7848.1 66234.9 1113573 .0 8019.1 1097.4 12249.1 9930.3
1988 164951.7 56478.6 3469.7 54268.2 43164.1 11104.1 -6792.1 13870.1 11800.1 236004.1 189671.7 66935.1 4117.3 71052.4 994299 .5 9355.7 1956.0 12884.0 16814.5
1989 174215.6 64024.9 4390.8 59937.3 48966.7 10970.6 -7225.6 17695.6 12665.5 253601.9 198319.6 68511 10875.3 79386.3 922662 .8 10621.4 3389.9 13187.0 12636.5
1990 188456.2 73355.6 10232.9 60207.7 60284.3 -76.6 -8346.7 17869.3 13327.5 271968.1 214555.3 65336.1 18175.8 83511.9 1086255.4 12290.3 5991.5 13755.1 11654.6
1991 204815.9 78142 6164.3 72177.1 70428.7 1748.4 -8714.3 17792.3 14552.6 290870.6 232019.1 68754.2 17300.5 86054.7 1202444 .7 14175.6 10554.5 14300.8 12755.8
1992 212778.6 82001.5 7170 82761.4 75052.4 7709 -79832.1 19655.6 -54511.7 309659.1 245027.5 78701.1 18179.4 96880.5 1351492 .2 12847.3 10586.2 14221.2 13222.9
1993 222715.1 86667.3 10545.5 88230.9 78383 9847.9 -12552.6 21171.1 16488.8 329775.8 258392.2 91237.7 15823 107060.7 1420748 .8 12095.9 9844.5 13121.0 10753.0
1994 238504.7 98589 14836 97002.1 94291 2711.1 -39729.8 -6894.1 17732 354640.8 310967.2 95400.3 20735.8 116136.1 1406140 .4 9717.7 9502.9 11561.0 9127.9
1995 265096 112386.4 15852.7 104491.8 114034.6 -9542.8 -11923.8 23209.7 19189.6 383792.3 306259.5 102638.7 16057.6 118696.3 1479616 .3 22310.4 22717.2 11152.3 9431.7
1996 291400.6 128698.6 3791.1 112391.4 121862.8 -9471.4 -12486.8 22173.3 20720.9 414418.9 336864.6 104949.4 18068.9 123018.3 1741464 .4 23506.7 25028.3 9831.0 8595.7
1997 315332 134033.5 4733.1 119445 129858.4 -10413.4 -24093.8 21000.7 21684.3 443685.2 355905.7 109946.4 18406.8 128353.2 2031984 .9 -19625.1 -36240.7 33295.9 9256.7
Sumber: Diolah oleh penulis dari, Biro Pusat Statistik, Pendapatan Nasional Indonesia (Tabel-Tabel Pokok) dan Statistk Ekonomi-Keuangan
Indonesia, berbagai tahun penerbitan; Indikator Ekonomi, edisi Juli 1998.
2.2. Konsep Pertumbuhan Ekonomi Jangka Panjang
Pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang, diasumsi bahwa ada hubungan ekonomi
langsung antara besarnya stok kapital K keseluruhan dengan PDB, maka model
sederhana pertumbuhan ekonomi ini, sebagaimana yang telah disusun Harrod-Dommar
sebagai berikut ( Michael P. Todaro: 1977, h.65 ):
St = s Yt ( 12 )
It = Kt ( 13 )
Kt/Yt = k ( 14 )
atau Kt / Yt = k ( 15 )
persamaan (12) s/d persamaan (15) setelah diolah menurut sementinya, maka model
sederhana pertumbuhan ekonomi Harrod-Dommar tersebut dapat ditulis sebagai:
Yt/Yt = s/k ( 16 )
bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan secara bersamaan oleh pembagian antara
nisbah tabungan nasional s dengan nisbah kapital/output nasional k atau pembagian
antara MPS dengan ICOR.
Tabungan adalah sumber pembentukan modal atau disebut juga sebagai investasi, dan
investasi tersebut adalah perubahan modal. Kalau besar kecilnya tabungan ditentukan
oleh pendapatan, sedangkan investasi atau perubahan modal dipengaruhi oleh perubahan
pendapatan atau untuk konsep ini harus dibedakan antara konsep COR = k = Kt/Yt dan
ICOR = It/Yt = Kt/Yt, atas dasar perbedaan tersebut maka modal mempunyai
fungsi sebagai berikut:
It = k Yt ( 17 )
Kt = k Yt ( 18 )
Kt - Kt-1 = k (Yt - Yt-1) ( 19 )
Kt = k (Yt - Yt-1) + Kt-1 ( 20 )
Kt = k Yt + k Yt-1 ( 21 )
2.3. Bentuk Transformasi Fungsi: Tabungan, Impor Dan Modal
Persamaan(11) merupakan identitas yang paling utama dalam pembahasan ini. Pada
Kenyataannya fungsi tabungan berkorelasi positif dan menunjukan hubungan yang sesuai
teori dengan pendapatan disposible dan karena sistem ekonomi adalah bersifat terbuka,
maka beberapa buah fungsi yang diperlukan pada penelitian ini masih mempunyai
variabel peubah Produk Domestik Bruto. Dengan demikian maka fungsi-fungsi yang
perlu diestimasi adalah sebagai berikut:
10
St = - ( C + G ) + ( 1 - c ) Yd ( 26 )
Sh = - C + ( 1 - c ) ( 1 - t ) Yd ( 27 )
Ti = -T + tYt ( 28 )
Mt = M + m Yt ( 29 )
Kt = K + k Yd-1 ( 30 )
Keterangan:
St = St(Yt) = tabungan tahun t, dalam milyar rupiah.
Sh = Sh(Yt) = tabungan masyarakat tahun t, dalam milyar rupiah
Sg = Sg(Yt) = tabungan pemerintah tahun t, dalam milyar rupiah
Mt = Mt(Yt) = impor tahun t, dalam milyar rupiah
Kt = Stok Modal tahun t, dalam milyar rupiah
Yt = Produk Domestik Bruto tahun t, dalam milyar rupiah
Yd = Pendapatan disposibel (disposible income)
Yt = Selisih produk domestik bruto tahun t dengan produk domestik bruto
tahun t-1, dalam milayar rupiah.
Yt/Yt = pertumbuhan ekonomi pada tahun t, dalam persentase.
MPC + MPS + MPT + MPM = 1 APC + APS + APT + APM = 1
s = Marginal Propensity to Save ( MPS )
t = rate of taxes "dihitung sebagai proportional taxes
dari gross domestic product" ( MPT )
m = Rate of Import "dihitung secara proporsional dari selisih nilai antar
sektor ekonomi" ( MPM )
k = Incremental Capital-Output Ratio ( ICOR )
C = konsumsi otonom
G = pengeluaran pemerintah otonom
K = modal otonom
1- t = bagian pendapatan yang tersisa setelah dipotong pajak
s(1-t) = (1-c)(1-t)
= bagian dari tabungan masyarakat yang tersisa setelah dipotong pajak
s(1-t) + t = (1-c)(1-t) + t
= MPS ( 1-MPT ) + MPT
= bagian dari tabungan yang tersisa setelah konsumsi
c(1-t) = (1-s)(1-t)
= bagian dari konsumsi masyarakat yang tersisa setelah dipotong pajak
11
1 -[s(1-t)] = 1 - [ (1-c)(1-t) ]
= bagian dari konsumsi yang tersisa setelah dipotong pajak.
s(1-t) + m = MPS ( 1-MPT ) + MPM
= bagian dari tabungan yang tersisa setelah konsumsi
c(1-t) - m = bagian dari pendapatan yang dikonsumsi setelah dipotong pajak
s(1-t) = tingkat tabungan masyarakat yang terjadi dan dihitung secara
proporsional terhadap pendapatan
t = tingkat pajak yang terjadi dan dihitung secara proporsional terhadap
pendapatan
m = tingkat impor yang terjadi dan dihitung secara proporsional
terhadap pendapatan
Multiplier () = 1/ { 1- [ c(1-t) - m ] }
= angka pengganda, merupakan pembagian dari perubahan pendapatan
terhadap perubahan investasi
GR (%) = [ s(1-t) + m ] / k
= Laju pertumbuhan ekonomi, yang merupakan pembagian
antara MPS dengan ICOR.
3. SUMBER DATA
Data yang dipergunakan pada umumnya data sekunder. Sumber dari data tersebut
adalah dari data publikasi resmi pemerintah Republik Indonesia seperti Biro Pusat
Statistik, Departemen Keuangan, Departemen Penerangan, Statistik Ekonomi-Keuangan
Indonesia dan Indikator ekonomi untuk periode penelitian tahun 1969-1997. Data
tersebut adalah data yang belum diolah, dan data untuk tujuan penelitian, terpaksa
melakukan pengolahan terlebih dahulu serta menaksir beberapa agregatif ekonomi yang
diperlukan didalam penelitian ini. Untuk tujuan melakukan estimasi maka semua data
diperhitungkan berdasarkan harga konstan tahun 1993.
4. HASIL PERHITUNGAN DAN ANALISIS TEORITIS
4.1. Hasil Perhitungan Kuantitatif
Seorang ahli ekonomi barat yang termashur seperti Simon Kuznet, menyatakan
bahwa banyak ilmu pengetahuan didasarkan pada suatu kumpulan pengetahuan diskriptif
dan pada pengukuran empiris sangat membuhtuhkan pengetahuan tentang ketepatan yang
12
dapat dipercayai (Simon Kuznets: 1981, h.7). Namun demikian, kitapun juga tidak boleh
terlalu terikat dengan suatu teori saja , sehingga untuk kontek penelitian di Indonesia
diperlukan suatu model makro yang mempengaruhi tabungan tersebut .
Sejarah mencatat, negara-negara yang tidak mempunyai tingkat tabungan yang
cukup untuk mencapai suatu tingkat pertumbuhan ekonomi tertentu, pada umumnya
selalu menutup kesenjangan pembiayaan ( kesenjangan tabungan-investasi ) tersebut
dengan mencari sumber-sumber dana dari luar negeri, sehingga dalam sistem ekonomi
terbuka akibat adanya ekspor dan impor telah mengalir arus modal asing ( capital foreign
inflow ) berupa dana luar negeri guna menggerakan proses perekonomian yang lebih
mengesankan.
Studi ini membahas analisa bersifat konferehensif yang menghubungkan fungsi
tabungan jangka panjang dengan model agregat Harrod-Domar. Lebih jauh daripada itu
bahwa analisa yang difokuskan adalah kearah ekonomi empat sektor. Akumulasi
tabungan yang dituju diharapkan mampu meningkat sebagai akibat adanya dari adanya
perdagangan luar negeri.
Tabel 2: Hasil Pengujian Empiris Tabungan, Tabungan Masyarakat, Pajak
Tidak Langsung Netto, Impor Dan Stoks Modal Jangka Pendek
Persamaan SE R2 R R2 F D-W
St = - 689.605 + 0.371028 Yd 8341.309 0.934461 0.966675 0.932034 384.9747 0.381475
S(ai): (0.018909)
t(ai): (19.62077)
Sh = - 2476.80 + 0.315104 Yd 10401.05 0.868666 0.932022 0.863802 178.5830 0.389107
S(bi): (0.023579)
t(bi): (13.36349)
Ti = - 3135.94 + 0.056361 Yt 5445.759 0.559889 0.748257 0.543588 34.34816 2.165435
S(ci): (0.009616)
t(ci): (5.860730)
Mt = - 18156.5 + 0.319663 Yt 6137.771 0.969873 0.984821 0.968757 869.2178 0.562073
S(ai): (0.010842)
t(ai): (29.48250)
Kt = - 188829.8 + 6.563829 Yd-1 373896.4 0.678982 0.824004 0.667093 57.10766 2.045239
S(di): (0.868580)
t(di): (7.556961)
Sumber: Data Sekunder, diolah oleh penulis menggunakan Lotus 1-2-3 Smartsuite Milennium Edition V 9.5
dari data yang terdapat pada Tabel 1.
13
Naik turunya tabungan tidak dapat dilepaskan dari naik turunya pendapatan.
Sehubungan dengan itu, peningkatan pendapatan akan terjadi sebagai membaiknya sektor
perdagangan luar negeri dan impor dalam hal ini diperkirakan masih merupakan sesuatu
yang diharapkan karena komponennya mengandung barang modal yang dibutuhkan
untuk proses produksi, kegiatan ekonomi dalam negeri dan peningkatan pendapatan
nasional. Sehingga dengan demikian, ada kemungkinan kemampuan masyarakat dalam
menabung ( ability to save ) dan kemampuan berinvestasi ( ablity to invest ) lebih besar
dari yang seharusnya.
Kaiknya tabungan otomatis investasi juga meningkat dan investasi yang besar
memungkinkan akan meningkatkan pendapatan nasional yang tinggi melalui
produktivitas produksi dalam negeri. Karena besarnya kenaikan pendapatan adalah sangat
mungkin pula dapat dicapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Berukut hasil estimasi
yang digunakan dalam pembahasan ekonomi empat sektor, Beberapa buah hasil estimasi
yang dperlukan untuk pembahasan ekonomi empat sektor, sebagaimana yang dapat
dilihat pada Tabel 2.
Hasi estimasi tabungan dengan pendapatan disposibel mempunyai hubungan yang
cukup kuat secara statistik menentukan naik-turunya tabungan. Koefisien determinasi (
R2 = 0.934461 ) atau sebesar 93.45 % kenaikan tabungan ditentukan oleh pendapatan
disposibel. Sementara itu, hubungan korelasi juga cukup kuat yaitu R = 0.966675 atau
sebesar 96.67 %. Hasil pengujian statistik untuk variabel peubah tabungan adalah
significant pada tingkat keyakinan 99 %, hal ini terbukti bahwa Ttest > Ttable .
Nilai Ftest dan cukup besar yang semakin memperkuat hasil pengujian tersebut
dan sekaligus uji D-W yang significant pada tingkat keyakinan yang sama. Selain
daripada itu, alasan dipilihnya pendapatan disposibel sebagai variabel peubah karena
memberikan konstanta yang minus pada tabungan. Nilai konstanta minus merupakan
konsumsi otonom, yaitu nilai konsumsi dengan asumsi pendapatan nasional nol.
Demikian pula halnya Hasil estimasi persamaan lainnya kesemuanya memberikan
indikasi bahwa pengujian stasistik adalah significant pada tingkat keyakinan diatas 99 %.
Sementara itu, menyangkut dengan konstanta yang dihasilkan oleh masing-masing fungsi
tersebut adalah tepat dan sesuai dengan teori. Hal demikian dapat diperbandingkan untuk
masing-masing fungsi Ttest, Ftest bahkan melalui uji D-W ( lihat Tabel 3 ).
4.2. Analisis Dan Hasil Perhitungan yang bersifat Matematis
Hasil perhitungan yang disajikan pada bagian ini merupakan interprestasi antar
koefisien regresi jangka panjang. Fungsi jangka panjang suatu fungsi dimana pada hasil
estimasi meniadakan nilai konstanta. Untuk analisis ekonomi yang bersifat matematis ini
adalah merupakan kelanjutan dari hesil estimasi yang telah dilakukan.
14
Tabel 3. HASIL PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL UNTUK EKONOMI EMPAT SEKTOR, TAHUN 1969-1997
Fungsi, s = MPS = 0.371 = { St(Yd) }
c = MPC = 0.629
s = 0.371 = { St(Yd) }
t = APT =0.056 = { Ti(Yd) }
s(1-t) = MPS =0.315 = { Sh(Yd) }
m = APM = 0.32 = { Mt(Yt) } t' = APT' =0.056 = { Ti(Yt) }
Uraian, s(1-t) = 0.35 = { St (Yd) [ St (Y
d) - Ti (Yt)] } = { St(Y
d) [ 1 - Ti(Yt)] }
1-s(1-t) = 0.65
s(1-t) = 0.35 , (1-t) =0.944 ,t = 0.056 = MPT c(1-t) = 0.65
s(1-t)+s(1-t') - m =0.63 = { Sh (Yd) + St (Y
d) [1- Ti(Yt)] - Mt (Yt) }
1-{[s(1-t)+s(1-t') - m } =0.37
s(1-t) + m =0.346 , m = 0.005 = MPM c(1-t) - m =0.654
Hasil,APS ( = s ) : s(1-t) + m = 0.302 = MPS(1-APT)+MPM
APS ( = s ) : s(1-t) = 0.35 , (1-t) =0.944 ,t = 0.056 = MPT
MPS+MPT+MPM: s(1-t) + m = 0.37 = MPS(1-MPT)+MPM1-(MPS+MPT+MPM):1-[s(1-t)+m ] = 0.63
MPC + MPS + MPT + MPM = 1[ c(1-t)-m ] + s(1-t) + t + m = 1 0.630015 + 0.309063 + 0.056361 + 0.004559 = 1
MPS = s ( 1 - t ) + m = 0.37MPC = 1 - [ s ( 1 - t ) + m ] = 0.63ICOR = k = 6.564MPS : s ( 1 - t ) + t + m = 0.411Multiplier = 1 / [ s ( 1 - t ) + t + m ] = 2.433Pert. Eko, GR ( % ) = MPS/ICOR = 0.056
Sumber: Diolah oleh penulis dari Tabel 1 dan 2.
Tabel 3. HASIL PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL UNTUK EKONOMI EMPAT SEKTOR, TAHUN 1969-1997
Fungsi, s = MPS = 0.371028 = { St(Yd) }
c = MPC = 0.628972
s = 0.371028 = { St(Yd) }
t = APT = 0.056361 = { Ti(Yd) }
s(1-t) = MPS = 0.315104 = { Sh(Yd) }
m = APM = 0.319663 = { Mt(Yt) } t' = APT' = 0.056362 = { Ti(Yt) }
Uraian, s(1-t) =0.350116 = { St (Yd) [ St (Y
d) - Ti (Yt)] } = { St(Y
d) [ 1 - Ti(Yt)] }
1-s(1-t) =0.649884
s(1-t) =0.350116 , (1-t) = 0.943639 ,t = 0.056361 = MPT c(1-t) =0.649884
s(1-t)+s(1-t') - m = 0.629770 = { Sh (Yd) + St (Y
d) [1- Ti(Yt)] - Mt (Yt) }
1-{[s(1-t)+s(1-t') - m } = 0.370230
s(1-t) + m =0.345557 , m = 0.00455942 = MPM c(1-t) - m =0.654443
Hasil, APS ( = s ) : s(1-t) + m = 0.301904 = MPS(1-APT)+MPM
APS ( = s ) : s(1-t) = 0.350116 , (1-t) = 0.943639 ,t = 0.056361 = MPT
MPS+MPT+MPM: s(1-t) + m = 0.369984 = MPS(1-MPT)+MPM1-(MPS+MPT+MPM): 1-[s(1-t)+m ] = 0.630016
MPC + MPS + MPT + MPM = 1[ c(1-t)-m ] + s(1-t) + t + m = 1 0.630015 + 0.309063 + 0.056361 + 0.004559 = 1
MPS = s ( 1 - t ) + m = 0.369984MPC = 1 - [ s ( 1 - t ) + m ] = 0.630015ICOR = k = 6.563829MPS : s ( 1 - t ) + t + m = 0.411036Multiplier = 1 / [ s ( 1 - t ) + t + m ] = 2.432876Pert. Eko, GR ( % ) = MPS/ICOR = 0.056367
Sumber: Diolah oleh penulis dari Tabel 1 dan 2.
Dalam pada itu, pembahasan ekonomi empat sektor tidak dapat dilepaskan dari
pembahasan ekonomi tiga sektor dan dua sektor, oleh karena dalam analisis pendapatan
nasional ketiga-tiganya harus memberikan hasil yang sama. Bukan berarti pula
pendapatan nasional pada ekonomi empat sektor lebih dari pendapatan nasional ekonomi
tiga sektor dan dua sektor.
Atas dasar demikian, maka dalam analisis pendapatan nasional biasanya
ditunjukan dengan besar kecilnya angka penggada ( multiplier ), dimana multiplier
ekonomi dua sektor adalah yang paling tinggi dibanding tiga sektor dan bahkan empat
sektor. Dengan demikian MPS untuk masing-masingnya adalah sama besar. Atas
kesamaan MPS tersebut, jelas pula mengahasilkan pertumbuhan ekonomi yang sama.
Kalau hasilnya tidak sama berarti sudah terdapat semacam kesalah yang telak sekali,
Peningkatan pajak akan merupakan trade-off terhadap kemungkinan kenaikan
tabungan. Peningkatan pajak yang terlalu tinggi akan dapat merugikan atau mengurangi
tabungan masyarakat, khususnya tabungan dunia usaha. Walaupun pajak akan dapat
memaksa masyarakat menciptakan tabungan melalui bentuk tabungan pemerintah tetapi
dilain pihak ia akan dapat mematikan inisiatif untuk menggerakan dunia usaha.
Untuk menentukan pilihan yang tepat adalah sangat sulit sekali antara pengerahan
tabungan masyarakat dan pemungutan pajak, oleh karena memang formula untuk itu
tidak tersedia terkecuali dengan melakukan estimasi seperti diatas dapat diketahui naik
turunnya variabel dependen serta besar kecilnya variabel dependen tersebut dirobah oleh
variabel independennya dapat diketahui secara pasti.
Sementara itu, berdasarkan definisi memang diakui bahwa tabungan adalah
bagian dari pendapatan yang tidak dikonsumsi, sehingga beberapa analisa ekonomi
selama ini naiknya tabungan adalah berkat turunnya konsumsi artinya para pengambil
keputusan selalu mengharapkan partisipasi masyarakat menjalankan upaya kebijaksanaan
"mengencangkan ikat pinggang".
Pembahasan ini bukannya bertujuan demikian, akan tetapi melalui sektor
perdagangan luar negeri diharapkan akan dapat ditemukan sumber-sumber ekonomi
produktif dalam pembiayaan ekonomi. Dan bukan pula berarti terfokus kepada usaha
meningkatkan hutang luar negeri sebagai sumber pembiayaan ekonomi, akan tetapi
mungkin melalui konsep seperti ini bahwa aliran modal akan dapat diseleksi sedemikian
rupa hingga pada akhirnya tidak menjadi bumerang bangsa Indonesia. Dalam pada itu,
hingga saat ini tampaknya impor yang besar masih dipandang baik karena mengandung
banyak paket investasi yang berasal dari luar negeri.
Biasanya baik pendapatan maupun konsumsi yang tersisa setelah dipotong pajak
tetap menjadi turun, peningkatan tabungan selaku sumber pembiayaan ekonomi melalui
pemupukan tabungan masyarakat dan pemungutan pajak hanya dapat terjadi dengan
17
melakukan ekspansi kebijaksanaan moneter melalui pengembangan pasar uang serta
pasar modal dan kebijaksanaan fiskal yang progressif berdasarkan ability to pay.
Potensi tabungan masyarakat nampaknya jauh lebih besar dibandingkan potensi
tabungan pemerintah terhadap ability and willingness to save dikalangan masyarakat dan
menaikan pendapatan dan bahkan pertumbuhan ekonomi. Rata-rata setiap tahun laju
pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah sebesar 0.056526 atau sebesar 5,65 %. Pada
tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai tersebut disebabkan karena Marginal
Propensity to Save ( MPS ) adalah sebesar 0.369984 dan ICOR yang terjadi adalah
sebesar 6.563829 (lihat Tabel 3 ).
Dengan demikian, fungsi perpajakan disamping merupakan alat penciptaan
tabungan pemerintah, ia harus pula memberikan dorongan bagi peningkatan investasi
masyarakat. Hal ini dapat dilakukan dengan mempergunakan perpajakan selaku alat
pemberian konsesi dan berbagai kemudahan lainnya di dalam mendorong dunia swasta (
Hendra Esmara: 1985, h.13 ).
Dilain pihak, analisis yang kiranya mendukung agar kedua tabungan masyarakat
dan tabungan pemerintah tersebut dapat naik secara bersamaan antara lain, bahwa upaya
memanfaatkan tabungan masyarakat sebagai sumber dana potensial bagi pembentukan
modal adalah dengan menyempurnakan pasar uang yang ada serta mengembangkan pasar
modal dengan segala peralatan yang diperlukan.
Hal yang patut diperhatikan adalah memperkecil segmentasi antara pasar uang
dan pasar modal yang masih terpisah-pisah, bahkan kalau dapat dihilangkan segmentasi
tersebut sama sekali. Sedangkan upaya pemanfaatan tabungan pemerintah dari
penerimaan pajak harus dilakukan pada "tingkat optimum" hingga tidak memungkinkan
lagi terjadinya aspek yang saling meniadakan (trade-off) antara tabungan dengan pajak,
antara lain harus disesuaikan dengan kemungkinan serta kemampuan masing-masingnya,
terkecuali kalau memang kedua perangkat moneter dan fiskal yang ada semakin
diperkaya secara serempak dalam kebijaksanaan makro ekonomi Indonesia ( Sirajuddin
Ahmad: 1989. h.19 )
Dikebanyakan negara berkembang, dimana sebahagian besar tabungan terbentuk
dalam unit-unit yang sangat kecil. Lembaga-lembaga keuangan bank, simpan pinjam dan
lembaga-lembaga keuangan non-bank yang biasa menjadi saluran bagi tabungan tersebut
untuk menjadi investasi, boleh dikatakan belum tersedia secara memadai, sehingga
tabungan yang terjadi untuk sebahagian besar lainnya masih tetap tinggal sebagai
tabungan saja (berbentuk hording dan semacamnya) dan tidak tersalur sebagai
pembentukan modal.
Dengan kata lain, terdapatnya perbedaan antara dana yang tersedia (loanable
fund) dengan kemampuan untuk investasi (the ability to invest). Dengan demikian, maka
lembaga-lembaga keuangan bank, pasar uang dan pasar modal, asuransi dan lembaga-
lembaga keuangan non-bank dipandang sangat penting perannya bagi para ahli ekonomi
pembangunan sebagai salah satu unsur penggerak dalam pembangunan, menggerakan
18
keinginan untuk menabung, menyalurkan tabungan tersebut sebagai sumber dana efektif
dalam pembentukan modal dan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi.
Secara eksplisit terdapat dua faktor utama untuk menjaring potensi tabungan di
dalam masyarakat secara nasional. Faktor-faktor tersebut antara lain bersifat ekonomi dan
non-ekonomi. Perbedaan antara kedua faktor itu terletak pada mana membedakan antara
kemampuan menabung (the ability to save) dengan kemauan menabung (the willingness
to save) yang sama-sama menentukan besarnya tabungan sukarela (voluntary save) dari
masyarakat (Rustam Didong: 1987, h.52 ).
Kemampuan menabung masyarakat pada umumnya ditentukan oleh faktor-faktor
yang bersifat ekonomi, seperti : (1) Tingkat pendapatan bersih per kapita, (2) Distribusi
pendapatan bersih per kapita dan (3) Tingkat laba bersih pemilik modal. Sebaliknya,
kemauan menabung masyarakat disamping ditentukan oleh faktor-faktor diatas, lebih
banyak ditentukan oleh faktor-faktor yang bersifat non-ekonomi seperti : (1) Tersedia
atau tidaknya lembaga-lembaga yang memadai yang memudahkan masyarakat untuk
menabung, (2) Tinggi rendahnya tingkat bunga yang ditawarkan serta (3) Persepsi
masyarakat terhadap kegiatan menabung ( Rustam Didong: Ibid, h.53 ).
5. KESIMPULAN
Hendaknya para pengambil keputusan seperti pemerintah pada khususnya, kalau
ingin merobah nasib bangsa ini, maka yang harus ditingkatkan secepatnya adalah
pendapatan rakyat melalui kenaikan pendapatan nasional. Adapun kenaikan pendapatan
nasional tersebut bukan harus dilakukan dengan cara mengorbankan konsumsi.
Banyak faktor-faktor lain yang mungkin meningkatkan tabungan dan investasi
seperti upaya menseleksi arus modal yang benar-benar memberikan akselerasi terhadap
pendapatan nasional sehingga tidak begitu mengikat bangsa atau sepanjang tidak akan
menjadi bumerang terhadap masyarakat. Memang diakui bahwa bagian pendapatan yang
tidak terkonsumsi tersebut adalah tabungan, tetapi bukan berarti peningkatan tabungan
harus dilakukan dengan cara menahan lapar.
Selain dari upaya menseleksi bentuk arus aliran modal yang bersal dari luar
negeri, dapat juga menjalankan aktivitas ekonomi untuk mencoba merobah orientasi
pembangunan, dalam artian bukan lagi pertumbuhan ekonomi yang cepar "rapid growth",
boleh jadi kesempatan kerja yang tinggi.
Keadaan ini mungkin lebih berhasil daripada yang telah dilakukan selama ini,
asalkan sektor pertanian dijadikan tulang punggung yang kuat oleh karena kondisi
Indonesia memang dikatagorikan demikian. Kiranya kita jangan terlalu tergiur dengan
aspek perkembangan negara-negara maju sekarang karena kondisi Indonsia tidak serupa
dengan negara-negara maju tersebut.
19
DAFTAR BACAAN
Bhagwati, J.N., and A.O. Krueger, "Exchange Control, Liberalization and Economic
Development", AER, Vol. 63, (May, 1973).
Boediono, "Teori Pertumbuhan ekonomi" BPFE Jogyakarta, 1982.
Didong, Rustam., "Pengembangan Tabungan Dalam Negeri Dan Pembiayaan
Pembangunan", forum Ekonomi, Tahun IV, No. 41 (Maret 1987).
Esmara, Hendra dkk, "Beberapa Indikator Pembangunan Indonesia" dalam Masyarakat
Indonesia, Tahun ke-IX, No.2, 1982.
_______________., "Politik Perencanaan Pembangunan: Teori, Kebijaksanaan Dan
Prospek", Pidato Pengukuhan Sebagai Guru Besar Perencanaan Pembangunan,
Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Padang: 27 Juli 1985.
--------------------------"Ekonomi Indonesia Dalam Transisi" (Padang: Pusat Penelitian
Universitas Andalas, 1987).
Nopirin., "Efek Kebijaksanaan Pemerintah Terhadap Pembentukan Modal", dalam
Ekonomi Moneter (Editors), edisi pertama, buku II (Yokyakarta: BPFE-UGM,
1987).
Michael P. Todaro, "Economics For Developing World" ( London: Longman Group
Limited, 1977).
Sirajuddin Ahmad., "Perangkat Kebijaksanaan Moneter Dan Fiskal Indonesia Menjelang
Tahap Lepas Landas", Prisma 9 ( Jakarta: LP3ES, 1989 ).
Simon Kuznet, "Economic Growth of Nation", dalam Teori Ekonomi Dan Penerapannya
di Asia ( Gramedia: Jakarta, 1981).
Wirzon., "Perkiraan Kebutuhan Tabungan Dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia",
JEM Vol.1, No.1 (Juni 1988).
Lampiran 1: BALANCE OF PAYMENT AND INTERNATIONAL TRADE, YEARS 1969/70-1995/96
( US Dollars. Billion, At Current Prices )
Expo rt f.o .b Impo rt Current Account Capital Transaction Erro rs Mo netary Res erves To ta ls
f.o .b and Mo vement Outflo w
Years Oil No n-Oil To ta l Merchan Services To ta l SDR Offic ia l P riva te Debt To ta l Omis
and Gas and Gas dis e (Netto ) Capita l Capita l Repay s io ns
ment
1969/70 384 660 1044 -1097 -53 -448 -501 35 371 27 -31 402 56 43 -532 -99
1970/71 443 761 1204 -1102 102 -490 -388 28 369 115 -47 465 -95 18 -435 77
1971/72 590 784 1374 -1248 126 -574 -448 30 400 190 -78 542 6 -100 -526 94
1972/73 965 974 1939 -1651 288 -845 -557 - 481 488 -66 895 87 -425 -623 338
1973/74 1708 1905 3613 -3074 539 -1295 -756 - 643 594 -81 1111 5 -360 -837 355
1974/75 5153 2033 7186 -5097 2089 -2227 -138 - 660 -131 -89 440 -311 9 -227 302
1975/76 5273 1873 7146 -5409 1737 -2591 -854 - 1995 -1075 -77 843 -353 364 -931 -11
1976/77 6350 2863 9213 -7173 2040 -2842 -802 - 1823 38 -168 1695 108 -1001 -970 893
1977/78 7353 3507 10860 -7866 2994 -3784 -790 - 2106 176 -761 1521 -80 -651 -1551 731
1978/79 7374 3979 11353 -8443 2910 -4065 -1155 64 2208 392 -632 2032 -169 -708 -1787 877
1979/80 12340 6171 18511 -10722 7789 -5591 2198 65 2690 -1318 -692 745 -1253 -1690 1506 2943
1980/81 17298 5557 22855 -14242 8613 -6482 2131 62 2684 -361 -615 1770 -1165 -2736 1516 3901
1981/82 18824 4170 22994 -17911 5083 -7873 -2790 - 3521 1140 -809 3852 -2050 988 -3599 1062
1982/83 14744 3928 18672 -18496 176 -7215 -7039 - 5011 1795 -926 5880 -2121 3280 -7965 -1159
1983/84 14449 5367 19816 -16304 3512 -7663 -4151 - 5793 1191 -1010 5974 247 -2070 -5161 1823
1984/85 13994 5907 19901 -14427 5474 -7442 -1968 - 3519 499 -1292 2726 -91 -667 -3260 758
1985/86 13115 6106 19221 -13573 5648 -7752 -2104 - 3658 599 -1342 2915 -750 -61 -3446 811
1986/87 12545 6398 18943 -13040 5903 -8117 -2214 - 3840 203 1777 2266 0 -52 -437 52
1987/88 12767 7961 20728 -14829 5899 -8433 -2534 - 4141 371 -2109 2711 -83 -94 -4643 177
1988/89 12774 9907 22681 -16864 5817 -8719 -2902 - 4466 678 -2502 3243 -173 -168 -5404 341
1989/90 12489 12328 24817 -19179 5638 -8959 -3321 - 4816 1238 -2970 3879 -255 -303 -6291 558
1990/91 11816 15340 27156 -21810 5346 -9148 -3802 - 5193 2262 -3524 4640 -293 -545 -7326 838
1991/92 10626 19088 29714 -24803 4911 -9263 -4352 - 5600 4133 -4182 5551 -218 -981 -8534 1199
1992/93 104480 24823 35303 -27317 7986 -10547 -2561 - 5755 4284 -4840 5199 -1199 -1439 -7401 2638
1993/94 9334 27170 36504 -29127 7377 -10317 -2940 - 6195 4648 -5132 5711 -2044 -727 -8072 2771
1994/95 10445 31716 42161 -34122 8039 -11527 -3488 - 5651 4645 -5546 4750 -646 -616 -9034 1262
1995/96 10616 37138 47754 -41502 6252 -13293 -7041 - 5730 11672 -4939 11463 -1771 -2651 -11980 4422
Source : Central Bureau Of Statis tics , National Income Of Indones ia: Main Tables , Several Years P ublishing, and Economic Indicators , Monthly Statis tical Bulletin until to1996.
Note : Since 1991/92-1995/96, Balance of P ayment are showed as Analytical P resentation.
Lampiran 2 : REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA, 1969/70-1995/96
( Dalam Milyar Rupiah, Berdasarkan Harga berlaku )
Penerimaan Dalam Negeri Pengeluaran Defisit Bantuan Defisit Tabungan
Anggaran Luar Pemerintah
Tahun Pajak Langsung Pajak Pene- Jumlah Rutin Pemba- Jumlah Negara Negeri
T idak rimaan ngunan
Migas Non Jumlah Lang- Bukan
Migas sung Pajak
1969/70 48 43 91 150 3 244 217 118 335 -91 91 -27 27
1970/71 69 53 122 210 13 345 288 170 458 -113 120 -50 57
1971/72 113 69 182 218 28 428 349 196 545 -117 135 -61 79
1972/73 199 103 302 254 35 591 438 298 736 -145 158 -140 153
1973/74 345 160 505 413 50 968 713 451 1164 -196 204 -247 255
1974/75 973 256 1229 458 67 1754 1016 962 1978 -224 232 -730 738
1975/76 1249 343 1592 539 110 2241 1333 1398 2731 -490 492 -906 908
1976/77 1619 427 2046 741 119 2906 1630 2055 3685 -779 784 -1271 1276
1977/78 1949 563 2512 879 144 3535 2149 2157 4306 -771 773 -1384 1386
1978/79 2309 688 2997 1078 191 4266 2744 2556 5300 -1034 1035 -1521 1522
1979/80 4260 870 5130 1380 187 6697 4062 4014 8076 -1379 1381 -2633 2635
1980/81 7020 1211 8231 1680 316 10227 5800 5916 11716 -1489 1494 -4422 4427
1981/82 8628 1473 10101 1776 336 12213 6978 6940 13918 -1705 1709 -5231 5235
1982/83 8170 1840 10010 1972 436 12418 6996 7360 14356 -1938 1940 -5420 5422
1983/84 9520 2085 11605 2309 519 14433 8412 9899 18311 -3878 3882 -6017 6021
1984/85 10430 2278 12708 2511 687 15906 9429 9952 19381 -3475 3478 -6474 6477
1985/86 11160 3074 14234 3712 732 18678 12399 10647 23046 -4368 4368 -6279 6279
1986/87 9738 2881 12619 4260 954 17833 13126 8296 21422 -3589 3589 -4707 4707
1987/88 10083 3108 13191 6823 1717 21731 17340 9770 27110 -5379 5556 -4214 4391
1988/89 9536 3354 12890 8991 1533 23414 20935 12317 33252 -9838 10124 -2193 2479
1989/90 13381 3619 17000 12465 2039 31504 24335 15394 39729 -8225 8330 -7064 7169
1990/91 17740 3904 21644 18107 2442 42193 29121 18251 47372 -5179 8382 -9869 13072
1991/92 15070 4212 19282 20707 2593 42582 29053 23075 52128 -9546 9975 -13100 13529
1992/93 15331 4545 19876 25547 3440 48863 33605 26906 60511 -11648 11098 -15808 15258
1993/94 12503 4904 17407 32802 5904 56113 40290 28428 68718 -12605 10753 -17675 15823
1994/95 13537 5291 18828 41157 6433 66418 44069 30692 74761 -8343 9838 -20854 22349
1995/96 14849 5708 20557 43200 7801 71558 52541 29812 82353 -10795 11170 -18642 19017
Sumber : Bank Indonesia, Statistik Ekonomi-Keuangan Indonesia, beberapa tahun penerbitan;
Biro Pusat Statistik, Indikator Ekonomi, edisi April1996.
Lampiran 3 : REALISASI PENGGUNAAN PRODUK DOMESTIK BRUTO, TAHUN 1969-1995
( Dalam Milyar Rupiah, Atas Dasar Harga Konstan 1993 )
Konsumsi Investasi Tabungan Luar Negeri PDB^* PDB PNB Pajak Penyu- PNN
Tahun Kons- Kons- T idak sutan
Rumah Peme- Jumlah Masya- Peme- Jumlah Masya- Peme- Jumlah Ekspor Impor Xt-Mt Penda- tan tan Lang-
Tangga rintah rakat rintah rakat rintah patan 93=100 93=100 sung
Neto Neto
1969 44154.9 4409.6 48564.5 2996.7 2987.3 5984 19576.2 683.5 20259.7 20119.6 5843.9 14275.7 1309.1 68824.2 68824.2 70133.3 1616.7 3431 65085.6
1970 44983.5 5154.1 50137.6 4077.7 3881.3 7959 22546.5 1301.4 23847.9 22493 6604.1 15888.9 1242.7 73985.5 73985.5 75228.2 1714.1 3688.4 69825.7
1971 46191.4 5520.5 51711.9 5421.7 4224.1 9645.8 25755.4 1702.6 27458 25424.6 7612.4 17812.2 1033.9 79169.9 79169.9 80203.8 1920.6 3945.8 74337.4
1972 47002.6 5974.2 52976.8 5828.1 5654.7 11482.8 30743.9 2903.2 33647.1 30837.5 8673.2 22164.3 -41.9 86623.9 86623.9 86582 2112 4317 80153
1973 50408 7626.2 58034.2 6998.2 6442.9 13441.1 34743.9 3642.9 38386.8 36574 11628.3 24945.7 -645.6 96421 96421 95775.4 2383.8 4807.6 88584
1974 57331.7 6827.4 64159.1 6700.8 9321.7 16022.5 32472.2 7151.2 39623.4 38971.6 15370.7 23600.9 -2375 103783 103783 101408 2317.9 5174.5 93915.1
1975 60821.2 8899 69720.2 6308.5 12051.7 18360.2 31400.2 7827.6 39227.8 38030.4 17162.8 20867.6 -2373.6 108948 108948 106574 3210.8 4993.8 98369.8
1976 62969.8 9550.8 72520.6 3988.5 15474.4 19462.9 34321.8 9608.4 43930.2 44505.8 20038.5 24467.3 -1040.5 116451 116451 115410 2841.5 5911.5 106657
1977 65335.7 11144 76479.7 8189.1 14370.4 22559.5 41098.4 9233.8 50332.2 48702.4 20929.7 27772.7 -2281.8 126812 126812 124530 5382.4 4124.3 115023
1978 71922.4 13081.7 85004.1 11851.6 14106 25957.6 43181.1 8399.6 51580.7 49201.3 23578.2 25623.1 -3057 136585 136585 133528 3483.6 6833.6 123211
1979 83423.5 14325.7 97749.2 8917.2 18187.6 27104.8 35435.9 11939.3 47375.2 49139.3 28868.9 20270.4 -5086 145124 145124 140038 4120.6 7288.1 128630
1980 101438 12670.5 114108 11465.2 20757.9 32223.1 29825.8 15533.3 45359.1 46369.5 33233.5 13136 -5966 159467 159467 153501 4527.9 7978 140995
1981 115499 17478.4 132977 13737.6 22073.8 35811.4 22195.2 16650.8 38846 45261 42226.4 3034.6 -4629.4 171823 171823 167194 4170.3 8609.9 154413
1982 127303 18917.4 146221 18747.3 21717.3 40464.6 17726.6 15998.8 33725.4 38952.7 45691.9 -6739.2 -7899.2 179946 179946 172047 4542 8803.7 158701
1983 122095 18734.2 140830 20261.5 23368.7 43630.2 28309.9 14213.9 42523.8 41398.9 51326 -9927.1 -6650 174533 183353 176703 4840.5 9172.8 162690
1984 125293 19373.6 144667 19304.1 21700.8 41004.9 36918.9 14123.4 51042.3 44108.1 47471.5 -3363.4 -7852 182308 195709 187857 5260 9790.9 172806
1985 124844 20853.8 145698 21913.6 22048 43961.6 41843.4 13002.7 54846.1 40665.8 49976.8 -9311 -7879.8 180349 200544 192665 6119.8 10033 176512
1986 128827 21433.9 150261 30818.7 17190.2 48008.9 52461 9753.4 62214.4 46852.1 52059.9 -5207.8 -7700.7 193062 212475 204775 7056.4 10629.8 187088
1987 134966 21397.7 156364 33180.4 17462 50642.4 58386.8 7848.1 66234.9 53698.5 53088.2 610.3 -8695.8 207616 222599 213903 9644.8 11136.2 193122
1988 141934 23018 164952 36021.9 20456.7 56478.6 66935.1 4117.3 71052.4 54268.2 43164.1 11104.1 -6792.1 232534 236004 229212 13870.1 11800.1 203542
1989 148783 25432.5 174216 40672.4 23352.5 64024.9 68511 10875.3 79386.3 59937.3 48966.7 10970.6 -7225.6 249211 253602 246376 17695.6 12665.5 216015
1990 162207 26248.9 188456 47978.8 25376.8 73355.6 65336.1 18175.8 83511.9 60207.7 60284.3 -76.6 -8346.7 261735 271968 263621 17869.3 13327.5 232425
1991 176722 28093.7 204816 48634.3 29507.7 78142 68754.2 17300.5 86054.7 72177.1 70428.7 1748.4 -8714.3 284706 290871 282156 17792.3 14552.6 249811
1992 183047 29731.9 212779 49943.8 32057.7 82001.5 78701.1 18179.4 96880.5 82761.4 75052.4 7709 -79832 302489 309659 229827 19655.6 -54512 264683
1993 192958 29756.7 222715 58239.3 28428 86667.3 91237.7 15823 107061 88230.9 78383 9847.9 -12553 319230 329776 317223 21171.1 16488.8 279563
1994 208062 30442.6 238505 70112.5 28476.5 98589 95400.3 20735.8 116136 97002.1 94291 2711.1 -39730 339805 354641 314911 -6894.1 17732 304073
1995 234245 30850.6 265096 87213.7 25172.7 112386 102639 16057.6 118696 104492 114035 -9542.8 -11924 367940 383792 371869 23209.7 19189.6 329469
Sumber : Republik Indones ia, Nota Keuangan Dan Rancangan Anggara Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 1988/1989; Bank Indones ia, Statis tik Ekonomi
Keuangan Indones ia. beberapa tahun penerbitan;Biro Pusat Statis tik, Pendapatan Nasional indones ia ( Tabel-Tabel Pokok ), Tahun 1983 s /d 1995.
23
Lampiran 4. POLA NORMAL BESARAN TABUNGAN, INVESTASI DAN PENGELUARAN PEMERINTAH
PADA BERBAGAI-BAGAI TINGKAT PENDAPATAN PER KAPITA
[ Dinyatakan Sebagai % dari Produk Nasional Bruto ( PNB ) ]
Tingkat Pendapatan ( PNB ) per kapita ( dalam US $ )
Rata-rata Rata-rata
Presentase ( % ) < 100 100 200 300 400 500 800 1000 > 1000
Investasi 13.6 15.8 18.8 20.3 21.3 22.1 23.4 24.0 23.4
Tabungan 10.3 13.5 17.1 19.0 20.2 21.0 22.6 23.3 23.3
Pengeluaran Pemerintah 12.5 15.3 18.1 20.2 21.9 23.4 26.8 28.7 30.7
Sumber: H. Chenery dan M. Syrquin, Paterns of Development 1950-1970,
Oxford University Press 1975, hal. 21.
24
Lampiran 5: IKHTISAR REALISASI ANGGARAN NEGARA SERTA PEMBENTUKAN MO DAL DO MESTIK, TAHUN 1969/1970 - 1997/1998
( Diperhitungkan Berdasarkan Harga Berlaku )
No. Ke te r a nga n 1969/ 70 1970/ 71 1971/ 72 1972/ 73 1973/ 74 1974/ 75 1975/ 76 1976/ 77 1977/ 78 1978/ 79 1979/ 80 1980/ 81 1981/ 82 1982/ 83 1983/ 84 1984/ 85 1985/ 86 1986/ 87 1987/ 88 1988/ 89 1989/ 90 1990/ 91 1991/ 92 1992/ 93 1993/ 94 1994/ 95 1995/ 96 1996/ 97 1997/ 98
1 . P en er imaan Dalam Neger i 2 4 4 3 4 5 4 2 8 5 9 1 9 6 8 17 5 4 2 2 4 1 2 9 0 6 3 5 3 5 4 2 6 6 6 6 9 7 10 2 2 7 12 2 13 12 4 18 14 4 3 3 15 9 0 6 18 6 7 8 17 8 3 3 2 17 3 1 2 3 4 14 3 15 0 4 4 2 19 3 4 2 5 8 2 4 8 8 6 3 5 6 113 6 6 4 18 7 15 5 8 8 4 7 9 2 8 8 0 6 1
1. 1. P ajak Lan gsun g 9 1 12 2 18 2 3 0 2 5 0 5 12 2 9 15 9 2 2 0 4 6 2 5 12 2 9 9 7 5 13 0 8 2 3 1 10 10 1 10 0 10 116 0 5 12 7 0 8 14 2 3 4 12 6 19 13 19 1 12 8 9 0 17 0 0 0 2 16 4 4 19 2 8 2 19 8 7 6 17 4 0 7 18 8 2 8 2 0 5 5 7 2 6 0 3 1 2 15 16
1. 1. 1. Migas 4 8 6 9 113 19 9 3 4 5 9 7 3 12 4 9 16 19 19 4 9 2 3 0 9 4 2 6 0 7 0 2 0 8 6 2 8 8 17 0 9 5 2 0 10 4 3 0 1116 0 9 7 3 8 10 0 8 3 9 5 3 6 13 3 8 1 17 7 4 0 15 0 7 0 15 3 3 1 12 5 0 3 13 5 3 7 14 8 4 9 19 8 7 2 14 8 7 1
1. 1. 2 . Non - Migas 4 3 5 3 6 9 10 3 16 0 2 5 6 3 4 3 4 2 7 5 6 3 6 8 8 8 7 0 12 11 14 7 3 18 4 0 2 0 8 5 2 2 7 8 3 0 7 4 2 8 8 1 3 10 8 3 3 5 4 3 6 19 3 9 0 4 4 2 12 4 5 4 5 4 9 0 4 5 2 9 1 5 7 0 8 6 15 9 6 6 4 5
1. 2 . P ajak T idak Lan gsun g 15 0 2 10 2 18 2 5 4 4 13 4 5 8 5 3 9 7 4 1 8 7 9 10 7 8 13 8 0 16 8 0 17 7 6 19 7 2 2 3 0 9 2 5 11 3 7 12 4 2 6 0 6 8 2 3 8 9 9 1 12 4 6 5 18 10 7 2 0 7 0 7 2 5 5 4 7 3 2 8 0 2 4 115 7 4 3 2 0 0 4 9 6 7 4 5 8 3 19
1. 3 . P en er imaan Bukan P ajak 3 13 2 8 3 5 5 0 6 7 110 119 14 4 19 1 18 7 3 16 3 3 6 4 3 6 5 19 6 8 7 7 3 2 9 5 4 17 17 15 3 3 2 0 3 9 2 4 4 2 2 5 9 3 3 4 4 0 5 9 0 4 6 4 3 3 7 8 0 1 9 0 8 7 8 2 2 6
2 . P en geluar an Rut in 2 17 2 8 8 3 4 9 4 3 8 7 13 10 16 13 3 3 16 3 0 2 14 9 2 7 4 4 4 0 6 2 5 8 0 0 6 9 7 8 6 9 9 6 8 4 12 9 4 2 9 12 3 9 9 13 12 6 17 3 4 0 2 0 9 3 5 2 4 3 3 5 2 9 12 1 2 9 0 5 3 3 3 6 0 5 4 0 2 9 0 4 4 0 6 9 5 2 5 4 1 6 15 6 8 6 2 15 9
3 . T abun gan P emer in t ah { ( 1) - ( 2 ) } 2 7 5 7 7 9 15 3 2 5 5 7 3 8 9 0 8 12 7 6 13 8 6 15 2 2 2 6 3 5 4 4 2 7 5 2 3 5 5 4 2 2 6 0 2 1 6 4 7 7 6 2 7 9 4 7 0 7 4 3 9 1 2 4 7 9 7 16 9 13 0 7 2 13 5 2 9 15 2 5 8 15 8 2 3 2 2 3 4 9 19 0 17 2 3 2 2 4 2 5 9 0 2
4 . P en er imaan P emban gun an 9 1 12 0 13 5 15 8 2 0 4 2 3 2 4 9 2 7 8 4 7 7 3 10 3 5 13 8 1 14 9 4 17 0 9 19 4 0 3 8 8 2 3 4 7 8 4 3 6 8 3 5 8 9 5 5 5 6 10 12 4 8 3 3 0 8 3 8 2 9 9 7 5 110 9 8 10 7 5 3 9 8 3 8 1117 0 110 4 8 13 0 2 6
5 . Dan a P emban gun an { ( 3 ) +( 4 ) } 118 17 7 2 14 3 11 4 5 9 9 7 0 14 0 0 2 0 6 0 2 15 9 2 5 5 7 4 0 16 5 9 2 1 6 9 4 4 7 3 6 2 9 9 0 3 9 9 5 5 10 6 4 7 8 2 9 6 9 9 4 7 12 6 0 3 15 4 9 9 2 14 5 4 2 3 5 0 4 2 6 3 5 6 2 6 5 7 6 3 2 18 7 3 0 18 7 3 4 2 7 2 3 8 9 2 8
6 . P en geluar an P emban gun an 118 17 0 19 6 2 9 8 4 5 1 9 6 2 13 9 8 2 0 5 5 2 15 7 2 5 5 6 4 0 14 5 9 16 6 9 4 0 7 3 6 0 9 8 9 9 9 9 5 2 10 6 4 7 8 2 9 6 9 7 7 0 12 3 17 15 3 9 4 18 2 5 1 2 3 0 7 5 2 6 9 0 6 2 8 4 2 8 3 0 6 9 2 2 9 8 12 3 3 4 5 4 3 8 9 2 8
7 . An ggar an Negar a { ( 1) +( 4 ) = ( 2 ) +( 6 ) } 3 3 5 4 5 8 5 4 5 7 3 6 116 4 19 7 8 2 7 3 1 3 6 8 5 4 3 0 6 5 3 0 0 8 0 7 6 117 16 13 9 18 14 3 5 6 18 3 11 19 3 8 1 2 3 0 4 6 2 14 2 2 2 7 110 3 3 2 5 2 3 9 7 2 9 4 7 3 7 2 5 2 12 8 6 0 5 11 6 8 7 18 7 4 7 6 1 8 2 3 5 3 9 5 0 2 2 10 10 8 7
7 . 1. Def is it An ggar an Negar a { ( 1) - ( 7 ) } - 9 1 - 113 - 117 - 14 5 - 19 6 - 2 2 4 - 4 9 0 - 7 7 9 - 7 7 1 - 10 3 4 - 13 7 9 - 14 8 9 - 17 0 5 - 19 3 8 - 3 8 7 8 - 3 4 7 5 - 4 3 6 8 - 3 5 8 9 - 5 3 7 9 - 9 8 3 8 - 8 2 2 5 - 5 17 9 - 9 5 4 6 - 116 4 8 - 12 6 0 5 - 8 3 4 3 - 10 7 9 5 - 10 2 3 0 - 13 0 2 6
7 . 2 . Def is it P emben t ukan Modal P emer in t ah - 2 7 - 5 0 - 6 1 - 14 0 - 2 4 7 - 7 3 0 - 9 0 6 - 12 7 1 - 13 8 4 - 15 2 1 - 2 6 3 3 - 4 4 2 2 - 5 2 3 1 - 5 4 2 0 - 6 0 17 - 6 4 7 4 - 6 2 7 9 - 4 7 0 7 - 4 2 14 - 2 19 3 - 7 0 6 4 - 9 8 6 9 - 13 10 0 - 15 8 0 8 - 17 6 7 5 - 2 0 8 5 4 - 18 6 4 2 - 2 2 4 0 6 - 2 5 9 0 2
8 . P en geluar an Kon sumsi Rumah T an gga 2 2 9 7 . 8 2 5 7 8 . 7 2 8 17 . 7 3 3 0 8 . 7 4 8 0 4 . 1 7 3 4 3 . 8 8 7 3 1. 5 10 5 7 2 . 3 12 4 8 1. 0 15 18 4 . 5 19 5 13 . 7 2 7 5 0 2 . 9 3 5 5 6 0 . 0 4 16 7 0 . 3 4 7 0 6 3 . 0 5 4 0 6 6 . 5 5 7 2 0 1. 4 6 3 3 5 5 . 3 7 19 8 8 . 9 8 10 4 5 . 3 8 8 7 5 2 . 3 # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # #
9 . P en geluar an Kon sumsi P emer in t ah 19 9 . 0 2 9 3 . 0 3 4 1. 0 4 14 . 0 7 16 . 0 8 4 1. 0 12 5 3 . 7 15 5 0 . 5 2 0 7 7 . 3 2 6 5 8 . 9 3 7 3 3 . 4 4 6 8 8 . 2 5 7 8 7 . 9 6 8 3 1. 7 8 0 7 7 . 3 9 12 1. 5 10 8 9 3 . 1 113 2 8 . 7 117 6 3 . 5 12 7 5 5 . 8 15 6 9 7 . 6 17 5 7 2 . 6 2 0 7 8 4 . 6 2 4 7 3 1. 3 2 9 7 5 6 . 7 3 10 14 . 0 3 5 5 8 4 . 2 4 0 2 9 9 . 2 4 2 2 9 3 . 3
1 0. P emben t ukan Modal Domest ik Br ut o 3 17 . 0 4 5 5 . 0 5 8 0 . 0 8 5 7 . 0 12 0 8 . 0 17 9 7 . 0 2 5 7 1. 7 3 2 0 4 . 9 3 8 2 6 . 4 4 6 7 0 . 7 6 7 0 4 . 3 9 4 8 5 . 2 115 5 3 . 4 13 4 6 7 . 1 19 4 6 7 . 9 2 0 13 6 . 1 2 2 3 6 6 . 9 2 4 7 8 1. 9 3 0 9 8 0 . 2 3 6 8 0 2 . 6 4 5 6 5 9 . 8 5 5 6 3 3 . 4 6 3 8 9 3 . 9 7 0 8 2 0 . 2 8 6 6 6 7 . 3 # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # #
1 1 . P er ubahan S t ock - - - - - - - - - - - - - - 2 8 4 7 3 2 7 1. 6 4 6 9 0 . 1 4 10 6 . 3 7 8 5 0 . 9 8 0 0 6 . 9 13 17 1 15 0 7 2 16 8 4 8 2 2 4 0 5 10 5 4 6 13 3 2 7 15 9 0 0 6 3 7 1. 5 17 9 9 4
1 2 . E kspor Bar an g dan Jasa 3 2 8 . 2 4 3 4 5 2 6 . 8 7 6 2 . 4 13 5 6 . 1 3 0 4 4 . 5 2 8 9 7 . 2 3 6 2 1. 3 4 5 12 . 8 4 9 7 3 . 9 9 6 2 8 . 7 13 8 4 9 14 9 2 8 13 3 4 5 19 8 4 6 2 2 9 9 9 2 15 3 4 2 0 0 10 2 9 8 9 5 3 4 6 6 6 4 2 5 0 5 5 19 5 3 6 2 2 6 4 7 6 3 8 4 8 8 2 3 1 10 13 3 2 119 5 9 3 13 7 5 3 3 17 4 4 2 3
1 3 . Dikur an gi: I mpor t Bar an g dan Jasa 4 2 4 5 2 2 . 7 6 2 3 . 5 7 7 8 . 1 13 3 0 . 8 2 3 18 . 3 2 8 11. 6 3 5 2 2 . 3 3 8 6 4 . 5 4 7 4 2 7 5 5 4 . 7 10 0 8 0 13 8 0 2 15 6 8 2 19 6 2 5 19 8 4 5 19 8 3 5 2 10 3 6 2 7 9 3 9 3 117 1 3 8 6 0 1 5 0 9 4 6 6 13 7 6 7 0 3 3 7 7 8 3 8 3 9 6 9 5 3 12 5 6 5 7 14 0 8 12 17 7 8 9 8
1 4 . P r oduk Domest ik Br ut o 2 7 18 3 2 3 8 3 6 7 2 4 5 6 4 6 7 5 3 . 4 10 7 0 8 12 6 4 3 15 4 6 7 19 0 3 3 2 2 7 4 6 3 2 0 2 5 4 5 4 4 6 5 4 0 2 7 5 9 6 3 3 7 7 6 7 6 8 9 7 5 0 9 6 8 5 0 10 2 5 4 6 12 4 5 3 9 14 2 10 5 16 7 18 5 19 5 5 9 7 2 2 7 4 5 0 2 5 9 8 8 5 3 2 9 7 7 6 3 8 2 2 2 0 4 5 4 5 14 5 3 2 6 3 1 6 2 4 3 3 7
1 5 . P en dapat an Net o t er hadap Luar Neger i - 3 4 . 9 - 4 8 . 5 - 6 7 . 9 - 14 4 . 2 - 2 4 5 . 3 - 4 9 8 . 6 - 5 5 6 . 8 - 4 8 2 . 5 - 6 7 7 . 8 - 8 6 6 . 7 - 14 8 4 . 4 - 2 0 10 . 7 - 19 2 4 . 9 - 19 5 7 . 5 - 3 2 8 3 . 1 - 4 18 2 . 7 - 3 9 4 0 . 9 - 4 19 2 . 5 - 6 0 17 . 3 - 6 9 2 1. 7 - 8 0 7 4 . 1 - 9 6 15 . 5 - 10 8 9 9 - 12 4 4 7 - 12 5 5 3 - 10 2 4 8 - 13 3 6 6 - 14 2 7 2 - 19 118
dar i f akt or P r oduks i
1 6 . P r oduk Nas ion al Br ut o 2 6 8 3 . 1 3 18 9 . 5 3 6 0 4 . 1 4 4 19 . 8 6 5 0 8 . 1 10 2 0 9 12 0 8 6 14 9 8 4 18 3 5 5 2 18 7 9 3 0 5 4 1 4 3 4 3 5 5 2 10 2 5 7 6 7 5 7 4 3 9 3 8 5 5 6 8 9 2 9 0 9 9 8 3 5 3 118 5 2 2 13 5 18 3 15 9 111 18 5 9 8 2 2 16 5 5 1 2 4 7 4 3 8 3 17 2 2 3 3 7 19 7 1 4 4 114 8 5 18 3 5 9 6 0 5 2 2 0
1 7 . Dikur an gi : P ajak t ak lan gsun g Net t o 13 5 18 8 2 2 9 2 3 6 3 2 8 4 4 7 5 19 . 2 6 9 0 . 5 8 4 5 . 6 10 2 8 . 9 13 0 4 . 8 16 3 4 . 6 17 5 2 . 2 2 13 2 . 5 2 4 5 0 . 8 2 7 2 3 . 4 3 5 9 6 . 5 6 2 2 8 . 7 7 18 3 . 2 9 0 3 2 . 7 12 4 4 5 13 4 2 0 15 0 0 4 17 7 9 5 2 117 1 2 4 7 2 1 2 7 4 8 7 2 8 4 9 8 3 0 2 3 3
1 8 . Dikur an gi : P en yusut an 17 6 2 19 2 3 8 . 7 2 9 6 . 7 4 3 9 6 9 6 8 2 0 . 7 10 0 6 . 3 12 3 5 . 7 14 8 2 . 8 2 0 8 9 . 4 2 9 6 2 . 1 3 5 11. 8 3 8 7 7 . 1 3 8 8 3 . 8 4 4 8 7 . 5 4 8 4 2 . 5 5 12 7 . 3 6 2 2 6 . 9 7 10 5 . 4 8 3 6 4 . 5 9 7 8 3 . 9 113 8 0 13 0 4 5 16 4 8 9 19 111 2 2 7 2 6 2 6 6 3 2 3 12 17
1 9 . P r oduk Nas ion al Net t o at as dasar biaya 2 3 7 2 . 1 2 7 8 2 . 5 3 13 6 . 4 3 8 8 7 . 1 5 7 4 1. 1 9 0 6 6 . 4 10 7 4 6 13 2 8 7 16 2 7 4 19 3 6 8 2 7 14 7 3 8 8 3 8 4 6 8 3 8 5 16 6 6 6 8 0 5 9 7 8 3 5 7 8 4 4 7 0 8 6 6 9 7 10 5 112 119 0 4 5 13 8 3 0 2 16 2 7 7 8 19 0 16 8 2 16 5 9 8 2 7 9 5 6 3 3 2 8 14 0 3 9 0 9 3 6 4 6 3 2 2 9 5 4 3 7 7 0
f akt or pr oduks i
2 0. Cur r en t Accoun t ( Net t o ) { ( 2 1) +( 2 2 ) } - 5 0 1 - 3 8 8 - 4 4 8 - 5 5 7 - 7 5 6 - 13 8 - 8 5 4 - 8 0 2 - 7 9 0 - 115 5 2 19 8 2 13 1 - 2 7 9 0 - 7 0 3 9 - 4 15 1 - 19 6 8 - 2 10 4 - 2 2 14 - 2 5 3 4 - 2 9 0 2 - 3 3 2 1 - 3 8 0 2 - 4 3 5 2 - 2 5 6 1 - 2 9 4 0 - 3 4 8 8 - 7 0 4 1 - 8 0 6 9 - 2 10 3
2 1 . Mer chan dise - 5 3 10 2 12 6 2 8 8 5 3 9 2 0 8 9 17 3 7 2 0 4 0 2 9 9 4 2 9 10 7 7 8 9 8 6 13 5 0 8 3 17 6 3 5 12 5 4 7 4 5 6 4 8 5 9 0 3 5 8 9 9 5 8 17 5 6 3 8 5 3 4 6 4 9 11 7 9 8 6 7 3 7 7 8 0 3 9 6 2 5 2 6 2 19 12 9 6 4
2 1. 1. E xpor t f . o. b 10 4 4 12 0 4 13 7 4 19 3 9 3 6 13 7 18 6 7 14 6 9 2 13 10 8 6 0 113 5 3 18 5 11 2 2 8 5 5 2 2 9 9 4 18 6 7 2 19 8 16 19 9 0 1 19 2 2 1 18 9 4 3 2 0 7 2 8 2 2 6 8 1 2 4 8 17 2 7 15 6 2 9 7 14 3 5 3 0 3 3 6 5 0 4 4 2 16 1 4 7 7 5 4 5 2 0 3 8 5 6 3 16
2 1. 1. 1. Oil an d Gas 3 8 4 4 4 3 5 9 0 9 6 5 17 0 8 5 15 3 5 2 7 3 6 3 5 0 7 3 5 3 7 3 7 4 12 3 4 0 17 2 9 8 18 8 2 4 14 7 4 4 14 4 4 9 13 9 9 4 13 115 12 5 4 5 12 7 6 7 12 7 7 4 12 4 8 9 118 16 10 6 2 6 10 4 4 8 0 9 3 3 4 10 4 4 5 10 6 16 12 7 7 1 10 3 4 6
2 1. 1. 2 . Non - Oil an d Gas 6 6 0 7 6 1 7 8 4 9 7 4 19 0 5 2 0 3 3 18 7 3 2 8 6 3 3 5 0 7 3 9 7 9 6 17 1 5 5 5 7 4 17 0 3 9 2 8 5 3 6 7 5 9 0 7 6 10 6 6 3 9 8 7 9 6 1 9 9 0 7 12 3 2 8 15 3 4 0 19 0 8 8 - 6 9 17 7 2 7 17 0 3 17 16 3 7 13 8 3 9 2 6 7 4 5 9 7 0
2 1. 2 . I mpor t f . o. b - 10 9 7 - 110 2 - 12 4 8 - 16 5 1 - 3 0 7 4 - 5 0 9 7 - 5 4 0 9 - 7 17 3 - 7 8 6 6 - 8 4 4 3 - 10 7 2 2 - 14 2 4 2 - 17 9 11 - 18 4 9 6 - 16 3 0 4 - 14 4 2 7 - 13 5 7 3 - 13 0 4 0 - 14 8 2 9 - 16 8 6 4 - 19 17 9 - 2 18 10 - 2 4 8 0 3 - 2 7 3 17 - 2 9 12 7 - 3 4 12 2 - 4 15 0 2 - 4 5 8 19 - 4 3 3 5 2
2 2 . S er vices ( Net t o ) - 4 4 8 - 4 9 0 - 5 7 4 - 8 4 5 - 12 9 5 - 2 2 2 7 - 2 5 9 1 - 2 8 4 2 - 3 7 8 4 - 4 0 6 5 - 5 5 9 1 - 6 4 8 2 - 7 8 7 3 - 7 2 15 - 7 6 6 3 - 7 4 4 2 - 7 7 5 2 - 8 117 - 8 4 3 3 - 8 7 19 - 8 9 5 9 - 9 14 8 - 9 2 6 3 - 10 5 4 7 - 10 3 17 - 115 2 7 - 13 2 9 3 - 14 2 8 8 - 15 0 6 7
2 3 . Capit al T r an sact ion 4 0 2 4 6 5 5 4 2 8 9 5 1111 4 4 0 8 4 3 16 9 5 15 2 1 2 0 3 2 7 4 5 17 7 0 3 8 5 2 5 8 8 0 5 9 7 4 2 7 2 6 2 9 15 2 2 6 6 2 7 11 3 2 4 3 3 8 7 9 4 6 4 0 5 5 5 1 5 19 9 5 7 11 4 7 5 0 114 6 3 12 6 6 8 - 4 8 4 5
2 3 . 1. S DR 3 5 2 8 3 0 - - - - - - 6 4 6 5 6 2 - - - - - - 3 0 8 6 0 1 7 9 5 7 0 9 - - - - - - -
2 3 . 2 . Of f icial Capit al 3 7 1 3 6 9 4 0 0 4 8 1 6 4 3 6 6 0 19 9 5 18 2 3 2 10 6 2 2 0 8 2 6 9 0 2 6 8 4 3 5 2 1 5 0 11 5 7 9 3 3 5 19 3 6 5 8 3 8 4 0 4 14 1 4 4 6 6 4 8 16 5 19 3 5 6 0 0 5 7 5 5 6 19 5 5 6 5 1 5 7 3 0 5 2 9 8 8 2 2 0
2 3 . 3 . P r ivat e Capit al 2 7 115 19 0 4 8 8 5 9 4 - 13 1 - 10 7 5 3 8 17 6 3 9 2 - 13 18 - 3 6 1 114 0 17 9 5 119 1 4 9 9 5 9 9 2 0 3 3 7 1 6 7 8 12 3 8 2 2 6 2 4 13 3 4 2 8 4 4 6 4 8 4 6 4 5 116 7 2 13 4 8 8 - 8 9 4 7
2 3 . 4 . Debt Repaymen t - 3 1 - 4 7 - 7 8 - 6 6 - 8 1 - 8 9 - 7 7 - 16 8 - 7 6 1 - 6 3 2 - 6 9 2 - 6 15 - 8 0 9 - 9 2 6 - 10 10 - 12 9 2 - 13 4 2 17 7 7 - 2 10 9 - 2 5 0 2 - 2 9 7 0 - 3 5 2 4 - 4 18 2 - 4 8 4 0 - 5 13 2 - 5 5 4 6 - 4 9 3 9 - 6 118 - 4 118
2 4 . E r r or s An d Omiss ion s 5 6 - 9 5 6 8 7 5 - 3 11 - 3 5 3 10 8 - 8 0 - 16 9 - 12 5 3 - 116 5 - 2 0 5 0 - 2 12 1 2 4 7 - 9 1 - 7 5 0 0 - 8 3 - 17 3 - 2 5 5 - 2 9 3 - 2 18 - 119 9 - 2 0 4 4 - 6 4 6 - 17 7 1 - 7 0 1 - 3 0 7 3
2 5 . Mon et ar y Movemen t 4 3 18 - 10 0 - 4 2 5 - 3 6 0 9 3 6 4 - 10 0 1 - 6 5 1 - 7 0 8 - 16 9 0 - 2 7 3 6 9 8 8 3 2 8 0 - 2 0 7 0 - 6 6 7 - 6 1 - 5 2 - 9 4 - 16 8 - 3 0 3 - 5 4 5 - 9 8 1 - 14 3 9 - 7 2 7 - 6 16 - 2 6 5 1 - 3 8 9 8 10 0 2 1
2 6 . Reser ves Out f lows { ( 2 0 ) +( 2 3 . 4 ) } - 5 3 2 - 4 3 5 - 5 2 6 - 6 2 3 - 8 3 7 - 2 2 7 - 9 3 1 - 9 7 0 - 15 5 1 - 17 8 7 15 0 6 15 16 - 3 5 9 9 - 7 9 6 5 - 5 16 1 - 3 2 6 0 - 3 4 4 6 - 4 3 7 - 4 6 4 3 - 5 4 0 4 - 6 2 9 1 - 7 3 2 6 - 8 5 3 4 - 7 4 0 1 - 8 0 7 2 - 9 0 3 4 - 119 8 0 - 14 18 7 - 6 2 2 1
2 7 . T ot als Balan ce of P aymen t { ( 2 0 ) +( 2 3 ) } - 9 9 7 7 9 4 3 3 8 3 5 5 3 0 2 - 11 8 9 3 7 3 1 8 7 7 2 9 4 3 3 9 0 1 10 6 2 - 115 9 18 2 3 7 5 8 8 11 5 2 17 7 3 4 1 5 5 8 8 3 8 119 9 2 6 3 8 2 7 7 1 12 6 2 4 4 2 2 4 5 9 9 - 6 9 4 8
2 8 . I n deks I mplis it P DB 3 . 9 5 4 . 3 8 4 . 6 4 5 . 2 7 7 10 . 3 2 11. 6 13 . 2 8 15 . 0 1 18 . 12 2 2 . 0 7 2 8 . 5 3 1. 4 4 3 3 . 8 9 4 2 . 3 6 4 5 . 8 6 4 8 . 2 9 4 8 . 2 6 5 5 . 9 5 6 0 . 2 1 6 5 . 9 2 7 1. 9 2 7 8 . 2 8 3 . 9 3 10 0 10 7 . 7 8 118 . 4 3 12 8 . 5 3 14 0 . 7 2
2 9 . Kur s Dollar 3 8 5 3 8 1 4 18 4 14 4 18 4 3 2 4 2 1 4 2 1 4 2 1 6 3 4 6 3 2 6 3 4 6 4 3 6 9 2 9 9 5 10 7 5 113 0 16 4 9 16 5 5 17 3 7 18 0 5 19 0 5 19 9 7 2 0 7 4 2 118 2 2 0 5 2 3 0 5 2 3 8 5 5 7 0 0
3 0. P en duduk 115 118 12 0 12 3 12 6 12 9 13 2 13 5 13 8 14 2 14 4 14 8 15 1 15 5 15 8 16 1 16 4 16 7 17 1 17 3 17 5 17 8 18 1 18 5 18 8 19 1 19 4 19 7 2 0 0
3 1 . S t ok Modal 0 2 8 3 3 . 3 4 9 0 7 . 3 4 3 8 4 . 9 3 7 2 6 . 2 4 8 6 5 . 8 16 8 0 6 . 8 17 5 5 1. 6 2 0 4 2 1. 1 2 8 6 12 . 9 2 3 13 8 . 1 3 2 12 0 . 1 7 2 7 3 9 . 0 # # # # # # 8 3 8 0 7 . 3 # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # #
3 2 . An gkat an Ker ja 3 8 . 3 3 9 . 8 4 1. 3 4 2 . 6 4 4 4 5 . 4 4 6 . 9 4 8 . 4 4 9 . 4 5 0 . 4 5 1. 4 5 2 . 4 5 4 . 5 5 6 . 7 5 9 6 1. 4 6 3 . 8 7 0 . 2 7 2 . 3 7 4 . 4 7 6 . 7 7 8 . 9 8 1. 3 8 3 . 7 8 6 . 2 8 8 . 8 9 1. 4 9 4 . 1 9 6 . 9
3 3 . P eker ja 3 4 . 6 3 6 . 1 3 7 . 6 3 9 . 4 4 1. 2 4 3 . 2 4 5 . 2 4 7 . 3 4 8 . 3 4 9 . 4 5 0 . 5 5 1. 6 5 3 . 6 5 5 . 7 5 7 . 8 5 9 . 4 6 2 . 5 6 8 . 3 7 0 . 2 7 2 . 1 7 4 . 1 7 6 . 1 7 8 . 2 8 0 . 4 8 2 . 5 8 4 . 8 8 7 . 1 8 9 . 5 9 1. 9
3 4 . I mpor Bar an g Modal 12 6 . 4 18 8 . 7 2 4 2 . 2 3 3 8 . 9 6 3 4 . 1 8 8 4 . 2 115 2 . 2 14 4 1. 0 16 4 5 . 9 2 0 4 3 . 8 2 6 7 7 . 4 3 15 9 . 0 3 9 3 5 . 0 4 7 7 5 . 1 6 15 0 . 5 7 0 13 . 1 6 9 4 8 . 3 7 3 7 9 . 5 10 0 2 7 . 4 14 3 5 4 . 4 16 3 0 8 . 9 18 2 7 9 . 3 19 6 6 4 . 8 2 2 0 6 4 . 6 2 4 5 6 5 . 2 2 6 3 5 1. 7 2 9 4 5 4 . 0 3 2 2 17 . 8 3 9 8 4 9 . 1
3 5 . P en dapat an Dispos ibel 2 5 8 3 . 0 3 0 5 0 . 0 3 4 4 3 . 0 4 3 2 8 . 0 6 4 2 5 . 4 10 2 6 1. 0 12 12 3 . 3 14 7 7 6 . 2 18 18 7 . 4 2 17 17 . 1 3 0 7 2 0 . 6 4 3 8 11. 1 5 2 2 7 4 . 8 5 7 5 0 0 . 1 7 5 2 2 5 . 5 8 7 0 2 6 . 9 9 3 2 5 3 . 7 9 6 3 17 . 2 # # # # # # # # # # # # # # # # # # 18 2 17 7 . 1 # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # #
Pe rse n ta se te rh a d a p PDB
3 6 . Pe mb e n tu k a n Mo d a l Do me stik Bru to 1 1 .7 1 4 .1 1 5 .8 1 8 .8 1 7 .9 1 6 .8 2 0.3 2 0.7 2 0.1 2 0.5 2 0.9 2 0.9 2 1 .4 2 2 .6 2 5 .1 2 2 .4 2 3 .1 2 4 .2 2 4 .9 2 5 .9 2 7 .3 2 8 .4 2 8 .1 2 7 .3 2 6 .3 2 7 .6 2 8 .4 2 9 .6 2 8 .7
3 7 . Pe n g e lu a ra n Pe mb a n g u n a n 4 .3 5 .3 5 .3 6 .5 6 .7 9 .0 1 1 .1 1 3 .3 1 1 .3 1 1 .2 1 2 .5 1 3 .0 1 2 .8 1 2 .3 1 2 .7 1 1 .1 1 1 .0 8 .1 7 .8 8 .7 9 .2 9 .3 1 0.1 1 0.4 8 .6 8 .0 6 .6 6 .3 6 .2
3 8 . Ta b u n g a n Pe me rin ta h 1 .0 1 .8 2 .2 3 .4 3 .8 6 .9 7 .2 8 .2 7 .3 6 .7 8 .2 9 .7 9 .7 9 .1 7 .8 7 .2 6 .5 4 .6 3 .5 1 .7 4 .3 6 .7 5 .9 5 .9 4 .8 5 .8 4 .2 4 .4 4 .1
3 9 . Pe mb e n tu k a n Mo d a l Ma sya ra k a t { (3 6 )-(3 7 ) } 7 .3 8 .8 1 0.5 1 2 .2 1 1 .2 7 .8 9 .3 7 .4 8 .8 9 .3 8 .4 7 .9 8 .5 1 0.2 1 2 .3 1 1 .3 1 2 .1 1 6 .1 1 7 .0 1 7 .2 1 8 .1 1 9 .1 1 7 .9 1 6 .9 1 7 .7 1 9 .5 2 1 .9 2 3 .3 2 2 .5
4 0. Re a lisa si PMA ( Ju ta US $ ) 3 8 .7 1 3 7 .4 2 2 0.4 4 5 7 .1 3 8 1 .5 -5 5 .4 -3 7 4 .5 1 0.7 4 0.4 1 1 3 .6 -2 7 2 .7 -5 2 .7 1 4 0.7 2 1 5 .4 1 5 9 .3 6 2 .7 7 2 .9 3 4 .0 5 1 .8 8 7 .1 1 4 0.4 2 3 1 .7 3 8 1 .1 3 5 9 .1 3 1 0.3 2 7 5 .3 6 09 .9 6 2 0.6 -8 4 2 .6
4 1 . Ta b u n g a n Do me stik Bru to 8 .1 1 1 .3 1 4 .0 1 8 .4 1 8 .3 2 3 .6 2 1 .0 2 1 .6 2 3 .5 2 1 .6 2 7 .4 2 9 .2 2 3 .5 1 8 .7 2 9 .0 2 9 .6 2 9 .7 2 7 .2 3 2 .8 3 4 .0 3 7 .5 3 6 .7 3 5 .9 3 8 .2 3 2 .5 3 2 .2 3 0.6 3 0.2 3 1 .0
Pe rfo rma n c e In d o n e sia "Po la Ch e n e ry-Syrq u in "
4 2 . GNP Pe r Ca p ita ( d a la m US $ ) 6 0.6 7 0.9 7 1 .9 8 6 .8 1 2 3 .6 1 8 3 .2 2 1 7 .5 2 6 3 .6 3 1 5 .9 2 4 3 .0 3 3 5 .6 4 6 2 .9 5 3 6 .6 5 3 7 .7 4 7 3 .2 4 9 4 .4 5 01 .3 3 5 7 .2 4 1 8 .8 4 4 9 .9 5 03 .7 5 4 8 .5 5 9 9 .1 6 4 4 .9 7 9 6 .7 8 8 3 .2 9 8 6 .5 1 1 03 .3 5 3 0.9
4 3 . In v e sta si 1 1 .8 1 4 .3 1 6 .1 1 9 .4 1 8 .6 1 7 .6 2 1 .3 2 1 .4 2 0.8 2 1 .3 2 2 .0 2 1 .8 2 2 .2 2 3 .3 2 6 .2 2 3 .5 2 4 .1 2 5 .2 2 6 .1 2 7 .2 2 8 .7 2 9 .9 2 9 .5 2 8 .6 2 7 .3 2 8 .3 2 9 .3 3 0.4 2 9 .6
4 4 . Ta b u n g a n 8 .2 1 1 .5 1 4 .2 1 9 .0 1 9 .0 2 4 .7 2 2 .0 2 2 .3 2 4 .4 2 2 .4 2 8 .7 3 0.5 2 4 .3 1 9 .3 3 0.3 3 1 .0 3 1 .0 2 8 .3 3 4 .4 3 5 .7 3 9 .4 3 8 .6 3 7 .7 4 0.1 3 3 .7 3 3 .1 3 1 .5 3 1 .0 3 2 .0
4 5 . Pe n g e lu a ra n Pe me rin ta h 1 2 .5 1 4 .4 1 5 .1 1 6 .7 1 7 .9 1 9 .4 2 2 .6 2 4 .6 2 3 .5 2 4 .2 2 6 .4 2 7 .0 2 6 .7 2 4 .9 2 4 .6 2 2 .6 2 4 .8 2 1 .8 2 2 .9 2 4 .6 2 5 .0 2 5 .5 2 4 .1 2 4 .5 2 1 .7 2 0.1 1 8 .7 1 8 .3 1 6 .7
Cat at an : - 1 s / d 7 . 2 adalah R ealisas i A n ggaran P en dapat an Dan B elan ja Negara ( Dalam M ilyar R upiah, B erdasarkan Harga B er laku ) - - t ahun f iskal. Ket eran gan : - S in ce 19 9 1/ 19 9 2 - 19 9 7 / 19 9 8 , B alan ce of P aymen t are showed as A n alit ical P resen t at ion ; an d s in ce 19 9 7 / 19 9 8 , M on et ary M ovemen t is based on Gross Foreign A sset s , R eplacin g Of f icial R eserves .
- 8 s / d 19 adalah R ealisas i Jen is P en ggun aan P roduk Domest ik B rut o ( Dalam M ilyar R upiah, berdasarkan Harga B er laku ) - - t ahun t akwim. - I n ves t as i adalah Gross Domest ic I n ves t men t ( GDI ) , T abun gan adalah Gross Domest ic S avin g at au [ GDI - Capit al I n f low ( X t - M t ) ] at au [ GDI + Net E xpor t ( X t - M t ) ] , dan P en geluaran
- 2 0 s / d 2 7 adalah R ealisas i B alan ce of P aymen t an d I n t ern at ion al T rade ( I n B illion Dollar A t Curren t P r ices ) - - Fiscal years . P emer in t ah adalah P en geluaran R ut in + P en geluaran P emban gun an at au merupakan jumlah A n ggaran B elan ja Negara pada A P B N.
S umber : Diolah oleh pen ulis dar i: R epublik I n don es ia, Not a Keuan gan dan R an can gan A n ggaran P en dapat an dan B elan ja Negara t ahun 19 8 8 / 19 8 9 ; Cen t ral B ureau Of S t at is t ics , Nat ion al I n come of I n don es ia: M ain T ables , several years
P ublishin g; an d E con omic I n dicat ors , M on t hly S t at is t ical B ullet in Un t il t o July 19 8 8 ; dan B an k I n don es ia, S t at is t ik E kon omi- Keuan gan I n don es ia, berbagai t ahun pen erbit an .
Lampiran 6 : INDEKS IMPLIST, KUSR DOLLAR, PRODUK DOMESTIK BRUTO,
ARUS DANA LUAR NEGERI DAN BANTUAN LUAR NEGERI
Tahun Indeks Kurs Penduduk Yt Ft Fvt Fgt Fpt
Implisit Dollar (Juta)
1969 3.95 385 115 68824.2 3918.2 263.2 3616.1 2303.8
1970 4.38 381 118 73985.5 4044.9 1000.3 3209.8 2739.7
1971 4.64 418 120 79169.9 4882.7 1711.6 3603.4 2909.5
1972 5.27 414 123 86623.9 7030.9 3833.6 3778.6 2998.1
1973 7 418 126 96421.0 6634.3 3547.0 3839.6 2914.3
1974 10.32 432 129 103782.5 1841.9 -548.4 2762.8 2248.1
1975 11.6 421 132 108948.0 3059.5 -3901.5 7240.5 4241.4
1976 13.28 421 135 116450.8 5373.5 120.5 5779.2 5903.6
1977 15.01 421 138 126811.9 4266.1 493.6 5906.9 5149.9
1978 18.12 634 142 136584.8 7109.8 1371.6 7725.6 5711.9
1979 22.07 632 144 145124.4 2133.4 -3774.2 7703.1 6257.4
1980 28.5 634 148 159467.2 3937.5 -803.1 5970.7 5242.1
1981 31.44 643 151 171822.9 7878.0 2331.5 7201.0 5435.8
1982 33.89 692 155 179946.2 12006.4 3665.2 10232.0 5724.4
1983 42.36 995 158 183353.3 14032.4 2797.6 13607.3 9164.3
1984 45.86 1075 161 195709.0 6390.0 1169.7 8248.9 7584.0
1985 48.29 1130 164 200544.3 6821.2 1401.7 8559.8 9045.4
1986 48.26 1649 167 212475.3 7742.7 693.6 13120.9 7436.8
1987 55.95 1655 171 222598.5 8019.1 1097.4 12249.1 9930.3
1988 60.21 1737 173 236004.1 9355.7 1956.0 12884.0 16814.5
1989 65.92 1805 175 253601.9 10621.4 3389.9 13187.0 12636.5
1990 71.92 1905 178 271968.1 12290.3 5991.5 13755.1 11654.6
1991 78.2 1997 181 290870.6 14175.6 10554.5 14300.8 12755.8
1992 83.93 2074 185 309659.1 12847.3 10586.2 14221.2 13222.9
1993 100 2118 188 329775.8 12095.9 9844.5 13121.0 10753.0
1994 107.78 2205 191 354640.8 9717.7 9502.9 11561.0 9127.9
1995 118.43 2305 194 383792.3 22310.4 22717.2 11152.3 9431.7
Catatan: Yt, Ft, Fvt, Fgt dan Fpt masing-masing adalah PDB, Capital Transaction,
Net private Capital, Net Official Capital, Bantuan Luar negeri ( Hutang LN )
Pada APBN yang masing-masing setelah diolah berdasarkan Harga konstan
tahun 1993.
Sumber : Diolah oleh penulis dari Lampiran 1 s/d 3.
26
Lampiran 7 : PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PROPORSI
ARUS DANA LUAR NEGERI TERHADAP
PENDAPATAN RIEL, TAHUN 1969-1995
( Dalam Persentase )
Tahun Pert'buhan Ft/Yt Fvt/Yt Fgt/Yt Fpt/Yt
Ekonomi
1969 0 0.057 0.004 0.053 0.033
1970 0.075 0.055 0.014 0.043 0.037
1971 0.070 0.062 0.022 0.046 0.037
1972 0.094 0.081 0.044 0.044 0.035
1973 0.113 0.069 0.037 0.040 0.030
1974 0.076 0.018 -0.005 0.027 0.022
1975 0.050 0.028 -0.036 0.066 0.039
1976 0.069 0.046 0.001 0.050 0.051
1977 0.089 0.034 0.004 0.047 0.041
1978 0.077 0.052 0.010 0.057 0.042
1979 0.063 0.015 -0.026 0.053 0.043
1980 0.099 0.025 -0.005 0.037 0.033
1981 0.077 0.046 0.014 0.042 0.032
1982 0.047 0.067 0.020 0.057 0.032
1983 0.019 0.077 0.015 0.074 0.050
1984 0.067 0.033 0.006 0.042 0.039
1985 0.025 0.034 0.007 0.043 0.045
1986 0.059 0.036 0.003 0.062 0.035
1987 0.048 0.036 0.005 0.055 0.045
1988 0.060 0.040 0.008 0.055 0.071
1989 0.075 0.042 0.013 0.052 0.050
1990 0.072 0.045 0.022 0.051 0.043
1991 0.070 0.049 0.036 0.049 0.044
1992 0.065 0.041 0.034 0.046 0.043
1993 0.065 0.037 0.030 0.040 0.033
1994 0.075 0.027 0.027 0.033 0.026
1995 0.082 0.058 0.059 0.029 0.025
Sumber : Diolah oleh penulis dari Lamp 6.
27
Lampiran 8 : HASIL PERHITUNGAN DAN PENEMUAN EMPIRIS Hasil Estimasi Fungsi Regresi ( Regression Functions ) "Ordinary Least Square"
Fungs i: Yt/Yt = f ( F t/Yt , Ui ) Yt/Yt = 0.068305 - 0.05197 F t/Yt
S (a i ): (0.282737)
Regres s io n Output: t (a i ): (-0.18381)
Co ns tant 0.0683057
Std Err o f Y Es t 0.0243812 n = 27, SE = 0.024381
R Squared 0.0013496 r 2 = 0.001349
No . o f Obs erva tio ns 27 r = 0.036737
Degrees o f Freedo m 25 r 2 = -0.03859
F = 0.000054
X Co effic ient(s ) -0.0519704 D-W = 1.296764
Std Err o f Co ef. 0.2827377
T-tes t (DF = 25) -0.1838113 Table : t0. 01 = 1.316
f0. 05 (v1, v2) = 4.24
d0. 05 (d l, du) = 1.21 , 1.55
Fungs i: Yt/Yt = f ( F vt/Yt , Vi ) Yt/Yt = 0.061205 + 0.355053 F vt/Yt
S (bi ): (0.227231)
Regres s io n Output: t (bi ): (1.562520)
Co ns tant 0.0612051
Std Err o f Y Es t 0.0232871 n = 27, SE = 0.023287
R Squared 0.0889701 r 2 = 0.088970
No . o f Obs erva tio ns 27 r = 0.298278
Degrees o f Freedo m 25 r 2 = 0.052528
F = 0.003906
X Co effic ient(s ) 0.3550536 D-W = 1.265357
Std Err o f Co ef. 0.2272313
T-tes t (DF = 25) 1.5625208 Table : t0. 10 = 1.316
f0. 05 (v1, v2) = 4.24
d0. 05 (d l, du) = 1.21 , 1.55
Fungs i: Yt/Yt = f ( F gt/Yt , Wi ) Yt/Yt = 0.123241 - 1.19889 F gt/Yt
S (c i ): (0.339808)
Regres s io n Output: t (c i ): (-3.18213)
Co ns tant 0.1232416
Std Err o f Y Es t 0.0205828 n = 27, SE = 0.020582
R Squared 0.2882758 r 2 = 0.288275
No . o f Obs erva tio ns 27 r = 0.536913
Degrees o f Freedo m 25 r 2 = 0.288275
F = 0.016201
X Co effic ient(s ) -1.1988911 D-W = 1.456348
Std Err o f Co ef. 0.3767572
T-tes t (DF = 25) -3.1821322 Table : t0. 005 = 2.787
f0. 05 (v1, v2) = 4.24
d0. 05 (d l, du) = 1.21 , 1.55
Fungs i: Yt/Yt = f ( F pt/Yt , Xi ) Yt/Yt = 0.091561 - 0.65646 F pt/Yt
S (di ): (0.461696)
Regres s io n Output: t (di ): (-1.42185)
Co ns tant 0.0915614
Std Err o f Y Es t 0.0234673 n = 27, SE = 0.023467
R Squared 0.0748168 r 2 = 0.074816
No . o f Obs erva tio ns 27 r = 0.273526
Degrees o f Freedo m 25 r 2 = 0.037809
F = 0.003234
X Co effic ient(s ) -0.6564669 D-W = 1.281969
Std Err o f Co ef. 0.461697
T-tes t (DF = 25) -1.4218567 Table : t0. 10 = 1.316
f0. 05 (v1, v2) = 4.24
d0, 05 (d l, du) = 1.21 , 1.55
Sumber: Diolah oleh penulis menggunakan Lotus 1-2-3 Smartsuite Milennium Edition V 9.5
28
Lampiran 9 : HASIL PERHITUNGAN DAN PENEMUAN EMPIRIS
Model Estimasi, Fungsi Regresi, Bentuk Fungsi dan Hasil Estimasi
Model Estimasi : PERTUMBUHAN EKONOMI DAN DANA LUAR NAGERI
Fungsi Regresi : Yt/Yt = f ( Ft/Yt , Ui )
Bentuk Fungsi : Yt/Yt = a0 + a1 Ft/Yt
Hasil Estimasi : Regression Output:
Constant 0.06831
Std Err of Y Est 0.02438
R Squared 0.00135
No. of Observations 27
Degrees of Freedom 25
X Coefficient(s) -0.05197
Std Err of Coef. 0.28274
T-test (DF = 25) -0.18381
Bentuk Transformasi : Yt/Yt = 0.068305 - 0.05197 Ft/Yt
S(ai): (0.282737)
t(ai): (-0.18381)
n = 27, SE = 0.024381
r 2 = 0.001349
r = 0.036737
r 2 = -0.03859
F = 0.000054
D-W = 1.296764
Table: t0.01 = 1.316
f0.05 (v1, v2) = 4.24
d0.05 (dl, du) = 1.21 , 1.55
Sumber: Diolah oleh penulis menggunakan Lotus 1-2-3 Smartsuite Milennium Edition V 9.5
29
Lampiran 10 : HASIL PERHITUNGAN DAN PENEMUAN EMPIRIS
Model Estimasi, Fungsi Regresi, Bentuk Regresi dan Hasil Estimasi
Model Estimasi : PERTUMBUHAN EKONOMI DAN DANA SWASTA LUAR NEGERI
Fungsi Regresi : Yt/Yt = f ( Fvt/Yt , Vi )
Bentuk Fungsi : Yt/Yt = b0 + b1 Fvt/Yt
Hasil Estimasi : Regression Output:
Constant 0.06121
Std Err of Y Est 0.02329
R Squared 0.08897
No. of Observations 27
Degrees of Freedom 25
X Coefficient(s) 0.35505
Std Err of Coef. 0.22723
T-test (DF = 25) 1.56252
Bentuk Transformasi : Yt/Yt = 0.061205 + 0.355053 Fvt/Yt
S(bi): (0.227231)
t(bi): (1.562520)
n = 27, SE = 0.023287
r 2 = 0.088970
r = 0.298278
r 2 = 0.052528
F = 0.003906
D-W = 1.265357
Table: t0.10 = 1.316
f0.05 (v1, v2) = 4.24
d0.05 (dl, du) = 1.21 , 1.55
Sumber: Diolah oleh penulis menggunakan Lotus 1-2-3 Smartsuite Milennium Edition V 9.5
30
Lampiran 11 : HASIL PERHITUNGAN DAN PENEMUAN EMPIRIS
Model Estimasi, Fungsi Regresi, Bentuk Regresi dan Hasil Estimasi
Model Estimasi : PERTUMBUHAN EKONOMI DAN DANA PINJAMAN
PEMERINTAH TERHADAP LUAR NEGERI
Fungsi Regresi : Yt/Yt = f ( Fgt/Yt , Wi )
Bentuk Fungsi : Yt/Yt = c0 + c1 Fgt/Yt
Hasil Estimasi : Regression Output:
Constant 0.12324
Std Err of Y Est 0.02058
R Squared 0.28828
No. of Observations 27
Degrees of Freedom 25
X Coefficient(s) -1.19889
Std Err of Coef. 0.37676
T-test (DF = 25) -3.18213
Bentuk Transformasi : Yt/Yt = 0.123241 - 1.19889 Fgt/Yt
S(ci): (0.339808)
t(ci): (-3.18213)
n = 27, SE = 0.020582
r 2 = 0.288275
r = 0.536913
r 2 = 0.288275
F = 0.016201
D-W = 1.456348
Table: t0.005 = 2.787
f0.05 (v1, v2) = 4.24
d0.05 (dl, du) = 1.21 , 1.55
Sumber: Diolah oleh penulis menggunakan Lotus 1-2-3 Smartsuite Milennium Edition V 9.5
31
Lampiran 12 : HASIL PERHITUNGAN DAN PENEMUAN EMPIRIS
Model Estimasi, Fungsi Regresi, Bentuk Regresi dan Hasil Estimasi
Model Regresi : PERTUMBUHAN EKONOMI DAN BANTUAN LUAR NEGERI
Fungsi Regresi : Yt/Yt = f ( Fpt/Yt , Xi )
Bentuk Fungsi : Yt/Yt = d0 + d1 Fpt/Yt
Hasil Regresi : Regression Output:
Constant 0.09156
Std Err of Y Est 0.02347
R Squared 0.07482
No. of Observations 27
Degrees of Freedom 25
X Coefficient(s) -0.65647
Std Err of Coef. 0.4617
T-test (DF = 25) -1.42186
Bentuk Transformasi : Yt/Yt = 0.091561 - 0.65646 Fpt/Yt
S(di): (0.461696)
t(di): (-1.42185)
n = 27, SE = 0.023467
r 2 = 0.074816
r = 0.273526
r 2 = 0.037809
F = 0.003234
D-W = 1.281969
Table: t0.10 = 1.316
f0.05 (v1, v2) = 4.24
d0,05 (dl, du) = 1.21 , 1.55
Sumber: Diolah oleh penulis menggunakan Lotus 1-2-3 Smartsuite Milennium Edition V 9.5
32
Lampiran 13: HASIL PENGUJIAN PENGARUH DANA LUAR NEGERI TERHADAP
PERTUMBUHAN EKONOMI 22 NEGARA SEDANG BERKEMBANG
No. P e r s a m a a n R Squared
1. d Qt/Qt = a - 0.013 Ft/Qt 0.182
(0.201)
2. g = a + 5.552 Fvt/Qt 0.221
(5.219)
Catatan: Qt = Produk Domestik Bruto
Ft = Dana Luar Negeri
g = ICOR
Sumber: Coustantui. S., Voivodas, Export, Foreign Capital Inflow and
Economic Growth "Journal of Economics" March 1973, hal. 347
------+++++------
Cara paling Mudah Meng-unduh (Downloads) secara GRATIS sejumlah TULISAN ILMIAH Dalam bentuk Files PDF sebagai berikut:
33
Daftar TULISAN ILMIAH Untuk PERGURUAN TINGGI, Terdiri:
Bidang UMUM: ILMU EKONOMI & STUDI PEMBANGUNAN
JURNAL PENELITIAN Kuantitatif, BUKU AJAR MODUL SOAL DAN
PEMECAHAN SOAL, BUKU TEKS, Laporan Hasil & Jurnal Hasil
Penelitian Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI, LAPORAN HASIL
& Jurnal Hasil Penelitian SURVEY Dibidang Manajemen Transportasi
10 Macam Hasil Pegembangan KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS
Penelitian Survey dari 5 Hasil Penelitian SURVEY.
Dan Didapatkan 10 Contoh/Bentuk PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF
Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI, termasuk 5 Proposal (Draft Hibah
DIKTI) Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI 2009 s/d 2016
12 Contoh/Bentuk PROPOSAL PENELITIAN SURVEY Dibidang MANAJEMEN
TRANSPORTASI 2014 s/d 2017
I. Bidang UMUM: ILMU EKONOMI & STUDI PEMBANGUNAN, Serta
Jurusan Terkait Bidang EKONOMI:
02 27 Jurnal Penelitian Kuantitatif TAHAP I to KOPTIS Wilayah III Jakarta Files: 003 01 Perspektif Ekonomi Indonesia Dalam satu tahap pembangunan Jangka Panjang
004 02 Analisis Fungsi Tabungan Indonesia: Pengujian Model Hipotesa Pendapatan Permanen
005 03 Expor Kommoditi Primer Pulau Sumatera Lamam Perdagangan Luar Negeri Indonesia
006 04 Ekspor Dan Pertumbuhan Ekonomi: Studi Kasus Indonesia 1969-1994
007 05 Pekiraan Pembentukan Modal Di Indonesia
008 06 Kebijaksanaan Deregulasi Perbankan Dan Pengaruhnya Terhadap Produksi Di Indonesia
009 07 Instabilitas Perdagangan Luar Negeri Indonesia
010 08 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Dan Ketergantungan Terhadap Dana Luar Negeri
011 09 Sumber Pertumbuhan Ekonomi Diantara Modal Dan Tabungan 012 10 Pengukuran Kondisi Ekonomi Indonesia Dan Pencapaian Stedy-State Growth
013 11 Modal Asing Swasta Dan Pembentukan Investasi Produktif Dalam Pembiayaan Pembangunan
014 12 Trade-Off Antara Penerimaan Pajak Dan Kemampuan Menabung Masyarakat
015 13 Mobilisasi Tabungan Dan Investasi suatu Ekonomi Terbuka: Studi Kasus Indonesia 1969-1995
016 14 Pengaruh Pendapatan Permanen Dalam Pembentukan Tabungan
017 15 Peranan Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
018 16 Analisis Fungsi Konsumsi Indonesia Dengan Pendapatan Permanen
019 17 Pembiayaan Ekonomi Dalam Negeri Diantara Keinginan Dan Kenyataan
020 18 Sektor Perdagangan Luar Negeri Indonesia Dan Pengaruhnya Terhadap Kegiatan Ekonomi
021 19 Reformasi Kebijaksanaan Makro Dan Pengaruh Ekonomi Sektor Terbuka
022 20 Keseimbangan Pendapatan Nasional: Investasi Dan Sumber Pembiayaan Ekonomi 023 21 Analisis Pengaruh Pembentukan Tabungan Suatu Ekonomi Terbuka
024 22 Pengaruh Aliran Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dan Pembentukan Tabungan
025 23 Perkiraan Kebutuhan Investasi Dan Pengukuran Tinggal Landas
026 24 Kemampuan Pembentukan Modal Domestik: Sektor Pemerintah Dan Masyarakat
027 25 Prestasi Ekonomi Indonesia Dan Akumulasi Sumber Pembiayaan Pembangunan
028 26 Kualitas Pembangunan Ekonomi Indonesia Dan Dilema Ketergantungan Sumber Dana
029 27 Investasi Dan Pembiayaan Ekonomi Jangka Panjang Indonesia
34
004 34 Jurnal Penelitian Kuantitatif TAHAP II to STMT Trisakti Files: 030 01 Standar Ukuran Tinggal Landas Perekonomian Suatu Negara
031 02 Pembentukan Modal Domestik Bruto Sektor Pemerintah Dan Masyarakat
032 03 Pembentukan Tabungan Dan Pembiayaa Ekonomi Jangka Panjang Indonesia
033 04 Prestasi Ekonomi Indonesia Dan Pencapaian Steady-State Growth
034 05 Aliran Modal Asing Swasta Dalam Pembentukan Investasi Produktif 035 06 Fungsi Konsumsi Dan Pengaruhnya Terhadap Pendapatan Permanen
036 07 Pendapatan Permanen Dan Pengaruhnya Terhadap Pembentukan Tabungan
037 08 Pengujian Model Tabungan Indonesia Dengan Hipotesa Pendapatan Permanen
038 09 Kebutuhan Tabungan Dan Sumber Pembiayaan Ekonomi Indonesia
039 10 Sumber-Sumber Pembentukan Investasi: Trade-Off Antara Pajak Dan Tabungan
040 11 Aggregate Expenditre Ekonomi Sektoral (Kajian Perhitungan Ekonomi 3 Sektor)
041 12 Sumber-Sumber Pembentukan Investasi Dalam Struktur Ekonomi Terbuka
042 13 Aggregate Expendiure Ekonomi Sektoral (Kajian Perhitungan Ekonomi 4 Sektor)
043 14 Pengaruh Sektor Perdagangan Luar Negeri Terhadap Aktivitas Ekonomi Indonesia
044 15 Aliran Modal Asing Dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dan Pembentukan Tabungan
045 16 Penafsiran Tingkat effisiensi Marginal Ekonomi Indonesia Dan Prakiraan Pembentukan Modal
046 17 Sumber-Sumber Pembentukan Investasi Dalam Struktur Ekonomi Sederhana 047 18 Aggregate Expenditure Ekonomi Sektoral (Kajian Perhitungan Ekonomi 2 Sektor)
048 19 Pembentukan Modal Domestik Bruto Dan Ketergantungan Terhadap Sumber Dana
049 20 Prestasi Ekonomi Dan Indeks Instabilitas Sektor Perdangan Luar Negeri Indonesia
050 21 Model Makro Keseimbangan Agregatif Pembentukan Tabungan Dan Investasi
051 22 Expor Kommoditi Primer Dan Pertumbuhan Ekonomi Regional Pulau Sumatera
052 23 Konstribusi Ekspor Dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
053 24 Pengaruh Variabel-variabel Agregatif Terhadap Pembentukan Tabungan Dan Pendapatan
054 25 Pengembangan Sumber Pembiayaan Pembangunan Yang Semakin Bertumpu Pada
Kemampuan Sendiri
055 26 Pengembangan Instrumen Kebijaksanaan makro Terhadap Pembentukan Investasi Dan Pendapatan
056 27 Kebutuhan Tabungan Dan Pembentukan Investasi Produktif Bagi Pembiayaan Pembangunan
057 28 Pengaruh Ekspor Terhadap Pendapatan Nasional Dan Pertumbuhan Ekonomi
058 29 Pengaruh Deregulasi Perbankan Bidang Ekspor Terhadap Devisa Pendapatan Nasional
059 30 Aliran Dana Luar Negeri Di Indonesia Dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
060 31 Strategi Indonesia Dan Manajemen Pembentukan Modal Bagi Peningkatan Pendapatan Masyarakat
061 32 Manajemen Perdagangan Internasional Pengurangan Distorsi Ekonomi Pasca Seleksi
Aliran Dana Luar Negeri
062 33 Manajemen Perbankan Pasca Deregulasi Dan Pengaruhnya Terhadap Produksi Di Indonesia
063 34 Refleksi Ekonomi Indonesia Setelah 34 Tahun Membangun: Diantara Kekuatan Dan Kelemahan
005 10 BUKU AJAR, MODUL SOAL DAN PEMECAHAN Files: 064 01 BUKU AJAR Pengantar Teori Ekonomi
065 02 MODUL SOAL DAN PEMECAHAN Pengantar Teori Ekonomi 066 03 BUKU AJAR Teori Ekonomi
067 04 BUKU AJAR Ekonomi Pembangunan
068 05 BUKU AJAR Pengantar Ekonomi Mikro
069 06 BUKU AJAR Ekonomi Makro Perthitungan Pend Nasional
070 07 BUKU AJAR Teori Ekonomi Mikro
071 08 MODUL SOAL DAN PEMECAHAN Teori Ekonomi Mikro
073 09 BUKU AJAR Ekonomi Manajerial
074 10 MODUL SOAL DAN PEMECAHAN Ekonomi Manajerial
35
II. PENELITIAN KUANTITATIF Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI 006 3 VERSI Teks Book EKO MANAJERIALPernah Disumbang ke DIKTI Dan Dikirim Ke USA File 075 01 Buku Teks 681h EKONOMI MANAJERIAL Dengan Fungsi Hasil Estimasi
Atau 075 01 EKONOMI MANAJERIAL Penerapan Konsep-Konsep Mikro Ekonomi Dengan Fungsi
Hasil Estimasi
File 076 02 Buku Teks 301h EKONOMI MANAJERIAL Dengan Fungsi Non-Estimasi
Atau 076 02 EKONOMI MANAJERIAL Penerapan Konsep-Konsep Mikro Ekonomi Dengan Fungsi
Non-Estimasi
File 077 03 Buku Teks 509h EKO MANAJERIAL TRANSPORTASI Dengan Fungsi Non-Estimasi Atau 077 03 EKONOMI MANAJERIALTRANSPORTASI Penerapan Konsep Mikro Ekonomi
Dalam Bisnis Transportasi Dengan Fungsi Non-Estimasi
File 078 Ringkasan Isi Dan Surat Menyurat Pengiriman 3 Teks Book EKO MANAJERIAL Ke USA
Atau 078 Request for Coop in Publishing 3 Text Books in MANAGERIAL ECONOMICS to The USA
Subject: Request for Cooperation in Publishing Text Books in MANAGERIAL
ECONOMICS: Application of Microeconomic Concepts Using Estimation
Result Function (242 halaman)
008 3 Jurnal Penelitian Kuantitatif PROFESIONAL Ilmu Ekonomi 2010 Files: 079 01 Evaluasi Ekonomi Indonesia di Era Pembangunan Berkelanjutan
080 02 Evaluasi Ekonomi 50 Tahun Indonesia Membangaun
081 03 Kebutuhan Tabungan Sebagai Sumber Pembiayaan Pembangunan Indonesia
009 4 Jurnal Penelitian Kuantitatif PROFESIONAL Ilmu Ekonomi 2012 Files: 082 01 Pengembangan Ekonomi Dan Pengaruh POLIIK Di Era Kepemimpinan INDONESIA
083 02 Prestasi Ekonomi INDONESIA Jangka Panjang Dan Pencapaian Kondisi STEADY-
STATE GROWTH
084 03 Perkiraan Kebutuhan Tabungan Bagi Target Pertumbuhan Ekonomi Yang Hendak Dicapai
085 04 Pengendalian Ekonomi Ditengah Ancaman Krisis Dan Dilema Keterbatasan Sumber
Pembiayaan Yang Salaing Trade-Off
010 4 Laporan Penelitian Kuantitatif MANAJEMEN TRANSPORTASI 2010 File 086 01 Laporan HASIL PENELITIAN Kuantitatif 72h Dibidang TRANSPORTASI DARAT 2010
Atau 086 01 Kebutuhan Investasi Produktif Dan Pengembangan Produksi Jasa Angkutan Jalan Raya Di
Indonesia
File 087 02 Jurnal HASIL PENELITIAN Kuantitatif 18h Dibidang TRANSPORTASI DARAT 2010
Atau 087 02 Kebutuhan Investasi Produktif Dan Pengembangan Produksi Jasa Angkutan Jalan Raya Di
Indonesia
File 088 03 Laporan HASIL PENELITIAN Kuantitatif 77h Dibidang TRANSPORTASI LAUT 2010
Atau 088 03 Produksi Jasa Angkutan Laut Indonesia Dan Akseleritas Pendapatan Nasional
File 089 04 Jurnal HASIL PENELITIAN Kuantitatif 18h Dibidang TRANSPORTASI LAUT 2010
Atau 089 04 Produksi Jasa Angkutan Laut Indonesia Dan Akseleritas Pendapatan Nasional
36
011 3 Proposal P3M PENELITIAN Kuantitatif MANJEMEN TRANSPORTASI,Tahun 2010 File 090 01 Draft Proposal 21h Penelitian P3M MTD STMT Angkutan Jalan Raya DKI 2010
Atau 090 01 Kepadatan Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya Di DKI Jakarta: Trade off Antara Penguna
Kendaraan Pribadi Dan Umum
(Studi Kasus: Penerapan Konsep Slutsky’s Theorem, TE = SE + IE)
File 091 02 Draft Proposal 26h Penelitian P3M MTL STMT Faktor Produksi PT PELNI 2010 atau 091 02 Pengaruh Beberapa Faktor Produksi Terhadap Produksi PT PELNI
(Studi Kasus: Penerapan Konsep Production Isoquant, TO = SE + OE)
File 092 03 Draft Proposal 25h Penelitian P3M MTU STMT Jumlah Alat Angkut Yang Sepadan 2010
atau 092 03 Penentuan Jumlah Alat Angkut Yang Sepadan Dengan Arus Penumpang Jakarta-Ujung
Pandang
012 14 Proposal PENELITIAN Kuantitatif MANAJEMEN TRANSPORTASI, Tahun 2011 File 093 01 Proposal 11h Produksi Jasa Angkutan Udara Indonesia 2011
Atau 093 01 Produksi Jasa Angkutan Udara Indonesia Dan Investasi Produktif Yang Diperlukan
File 094 02 Proposal 10h Jasa Angkutan Rel 2011
Atau 094 02 Menasionalisasikan Jasa Angkutan Rel Dan Investasi Yang Dibutuhkan
File 095 03 Proposal 11h Produktivitas Dan Produksi Jasa Angkutan KAI 2011
Atau 095 03 Produktivitas Dan Produksi Jasa Angkutan Kereta Api Indonesia
File 096 04 Proposal 11h Angkutan Pelayaran Antar Pulau Indonesia 2011
Atau 096 04 Angkutan Pelayaran Antar Pulau Dalam Wililayah Teritorial Indonesia
File 097 05 Proposal 12h Produksi Jasa Angkutan Udara Penerbangan Domestik 2011
Atau 097 05 Produksi Jasa Angk Udara Komersial Penerbangan Domestik
File 098 06 Proposal 12h Pengembangan Jasa Angkutan Pelayaran Antar Pulau 2011
Atau 098 06 Pengembangan Jasa Angkutan Pelayaran Antar Pulau Indonesia
File 099 07 Proposal 14h Usaha Jasa Angkutan Udara Pada Penerbangan Domestik 2011
Atau 099 07 Usaha Jasa Angkutan Udara Pada Penerbangan Domestik
File 100 08 Proposal 11h Utilitas Penumpang Pengguna Jasa Pelayaran Antar Pulau 2011
Atau 100 08 Utilitas Penumpang Pengguna Jasa Pelayaran Antar Pulau
File 101 09 Proposal 13h Angkutan Penumpang Udara Pada Penerbangan Domestik 2011
Atau 101 09 Angkutan Penumpang Udara Pada Penerbangan Domestik
File 102 10 Proposal 15h Angkutan Penumpang Dom Dan Trade off Antara Laut dan Udara 2011
Atau 102 10 Angkutan Penumpang Dom Dan Trade off Antara Laut dan Udara
File 103 11 Proposal 14h Kebutuhan Modal Pert Produksi Angkutan Udara Luar Negeri 2011
Atau 103 11 Kebutuhan Modal Pertumbuhan Produksi Angkutan Udara Luar Negeri
File 104 12 Proposal 12h Pengembangan Produksi Jasa Angkutan KAI 2011
Atau 104 12 Pengembangan Produksi Jasa Angkutan Kereta Api Indonesia
File 105 13 Proposal 15h Angkutan Kargo Pelayaran Antar Pulau Dan Penerbangan Dom 2011
Atau 105 13 Angkutan Kargo Pelayaran Antar Pulau Dan Penerbangan Domestik
File 106 14 Proposal 12h Produksi Angkutan Kargo Udara penerbangan Internasional 2011 Atau 106 14 Produksi Angkutan Kargo Udara penerbangan Internasional
37
10 Contoh PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI
013 5 CONTOH Hibah (Proposal DIKTI) Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI 2009 -2016 File 107 01 Draf Hibah Kompetensi TAHAP 1 44h dgn Ir PRASAD TITA MM to DIKTI 2009
Atau 107 01 Analisis Pertambahan Pengguna Kendaraan Bermotor Roda Dua Dan Kepemilikan Mobil
Pribadi Di Jakarta
File 108 02 Draft Hibah Kompetensi 47h dgn PROF ERYUS To DIKTI 2010
Atau 108 02 Kepadatan Lalin Angkutan Jalan Raya Di DKI Jakarta Trade off Antara Peng Kend Pribadi
Dan Umum
File 109 03 Draft Hibah Kompetensi 51h dgn PROF HANANTO to DIKTI 2010
Atau 109 03 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PT PELNI
File 110 04 Draft Hibah Kompetensi 51h dgn PROF DIRK KOLEANGAN to DIKTI 2010
Atau 110 04 Penentuan Jumlah Alat Angkut Yang Sepadan Dengan Arus Penumpang JAKARTA-
UJUNG PANDANG
File 111 05 Draft Hibah PRODUK TERAPAN 67h dgn Dr HUSNI HASAN to DIKTI 2016
Atau 111 05 Analisis Penentuan Tarif Angkut Dua Jasa Angk Penumpang Udara Dan Laut Rute
JAKARTA-UJUNG PANDANG
014 3 CONTOH Proposal PENELITIAN Kuantitatif MANJEMEN TRANSPORTASI,Tahun 2014 File 112 01 Proposal Penelitian P3M MTL 13h Angk Pelayaran Antar Pulau PT PELNI 2014
Atau 112 01 PENGEMBANGAN PRODUKSI ANGKUTAN PELAYARAN DI INDONESIA
File 113 02 Proposal Penelitian P3M MTD 15h Effisiensi Produktivitas Jasa Angk PT KAI 2014
Atau 113 02 TINGKAT EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS JASA ANGKUTAN KERETA API
INDONESIA
File 114 03 Proposal Penelitian P3M MTU 21h Kebutuhan Modal Angk Penerb Domestik 2014
Atau 114 03 KEBUTUHAN MODAL DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI ANGKUTAN
PENERBANGAN DOMESTIK
015 2 CONTOH Proposal PENELITIAN Kuantitatif MANJEMEN TRANSPORTASI,
Tahun 2017, Sedang Digarap File 115 01 Proposal Terpadu P3M 28h atau Analisis Trade-Off Antara MTL Dengan MTU 2017
Atau 115 01 Pengembangan Produksi Jasa Angkutan Pelayaran Antar Pulau Dan Penerbangan
Domestik Indonesia: Trade-off Antara Angkutan Laut Dan Udara
File 116 02 Proposal Penelitian P3M 22h Dibidang TRANPORTASI UDARA Luar Negeri 2017
Atau 116 02 KEBUTUHAN MODAL DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI ANGKUTAN UDARA
LUAR NEGERI
38
III. PENELITIAN SURVEY Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI 016 5 LAPORAN HASIL PENELITIAN SURVEY Dibidang MANJEMEN TRANSPORTASI 2014-2017
File 117 01 Laporan HASIL PENELITIAN 375h Kereta Api Ekonomi Lokal Purwakarta 2014
Atau 117 01 LOYALITAS PELANGGAN JASA ANGKUTAN KERETA API EKONOMI LOKAL
PURWAKARTA
File 118 02 Laporan HASIL PENELITIAN 147h PERUM DAMRI 2015 Atau 118 02 Analisis Kepuasan Konsumen Jasa Transportasi Perum Damri Dalam Meningkatkan
Loyalitas Pelanggan
File 120 03 Laporan HASIL PENELITIAN 172h PT MAYASARI BAKTI 2016
Atau 120 03 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Dan Dampaknya Thd
Keunggulan Bersaing Jasa Angk Mayasari Bakti
File 122 04 Laporan HASIL PENELITIAN 165h GARUDA INDONESIA 2016
Atau 122 04 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan
Domestik GIA Di Bandara Soeta
File 124 05 Laporan HASIL PENELITIAN 353h Kereta Api PATAS Purwakarta 2017 Atau 124 05 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TRANSPORTASI KERETA API PATAS
PURWAKARTA
017 5 Jurnal HASIL PENELITIAN SURVEY Dibidang MANJEMEN TRANSPORTASI 2014-2017 File 125 01 Jurnal HASIL PENELITIAN 41h Kereta Api Ekonomi Lokal Purwakarta 2014
Atau 125 01 LOYALITAS PELANGGAN JASA ANGKUTAN KERETA API EKONOMI LOKAL
PURWAKARTA
File 126 02 Jurnal HASIL PENELITIAN 35h PERUM DAMRI 2015
Atau 126 02 Analisis Kepuasan Konsumen Jasa Transportasi Perum Damri Dalam Meningkatkan
Loyalitas Pelanggan
File 128 03 Jurnal HASIL PENELITIAN 38h PT MAYASARI BAKTI 2016
Atau 128 03 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Dan Dampaknya Thd
Keunggulan Bersaing Jasa Angk Mayasari Bakti
File 130 04 Jurnal HASIL PENELITIAN 36h GARUDA INDONESIA 2016
Atau 130 04 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan
Domestik GIA Di Bandara Soeta
File 132 05 Jurnal HASIL PENELITIAN 40h Kereta Api PATAS Purwakarta 2017
Atau 132 05 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TRANSPORTASI KERETA API PATAS
PURWAKARTA
018 10 Macam Prediksi Pengembangan MODEL & KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Penelitian Survey
Files: 133 01 KA Eko Lokal Purwakarta 2014 20h KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt 134 02 KA Eko Lokal Purwakarta 2014 23h KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Panjang Alt
135 03 PERUM DAMRI 2015 15h KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt
136 04 Jurnal HASIL PENELITIAN PERUM DAMRI 2015 24h
137 05 Jurnal HASIL PENELITIAN Kereta Api Ekonomi Lokal Purwakarta 2014 30h
138 06 Jurnal HASIL PENELITIAN PT MAYASARI BAKTI 2016 31h
139 07 PT MAYASARI BAKTI 2016 19h KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt
140 08 Jurnal HASIL PENELITIAN GARUDA INDONESIA 2016 31h
141 09 PT GARUDA INDONESIA 2016 19h KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt
142 10 Jurnal HASIL PENELITIAN KA PATAS Purwakarta 2017 30h
39
12 BUAH BENTUK PROPOSAL PENELITIAN SURVEY Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI
019 6 Contoh Proposal PENELITIAN SURVEY Dibidang Manajemen Transportasi 2014-2017 File 143 01 Proposal 21h KERETA API EKONOMI LOKAL PURWAKARTA 2014
Atau 143 01 LOYALITAS PELANGGAN JASA ANGKUTAN KERETA API EKONOMI LOKAL
PURWAKARTA
File 144 02 Proposal 18h PERUM DAMRI 2015
Atau 144 02 Analisis Kepuasan Konsumen Jasa Transportasi Perum Damri Dalam Meningkatkan
Loyalitas Pelanggan
File 145 03 Proposal 17h PERUM DAMRI Dgn KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt
Atau 145 03 Analisis Kepuasan Konsumen Jasa Transportasi Perum Damri Dalam Meningkatkan
Loyalitas Pelanggan
File 146 04 Proposal 28h Keunggulan Bersaing PT MAYASARI BAKTI 2016
Atau 146 04 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Dan Dampaknya Terhadap
Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Mayasari Bakti
File 148 05 Proposal 28h Keunggulan Bersaing GARUDA INDONESIA 2016
Atau 148 05 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan
Domestik GIA Di Bandara Soeta
File 150 06 Proposal 27h KERETA API PATAS PURWAKARTA 2017
Atau 150 06 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TRANSPORTASI KERETA API PATAS
PURWAKARTA
020 2 Contoh Proposal PENELITIAN SURVEY Hasil Pengembangan Model 2016 File 151 01 Proposal 33h Keunggulan Bersaing GARUDA INDONESIA 2016 dengan MODEL &
KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt
Atau 151 01 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan Domestik GIA Di Bandara Soeta
File 152 02 Proposal 26h Keunggulan Bersaing PT MAYASARI BAKTI 2016 dengan MODEL &
KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt
Atau 152 02 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Dan Dampaknya Terhadap
Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Mayasari Bakti
021 2 Contoh Proposal Baru PENELITIAN SURVEY Dibidang Manajemen Transportasi 2017 File 153 01 Proposal 30h Keunggulan Bersaing LION AIR GROUP 2017
Atau 153 01 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan Domestik LION AIR GROUP Di Bandara Soeta
File 154 02 Proposal 30h Keunggulan Bersainng TRANSJAKARTA 2017
Atau 154 02 Faktor Yang Mempengaruhi Keunggulan Bersaing Dan Implikasinya Terhadap Loyalitas Konssumen Jasa Angkutan Transjakarta
File 155 01 Proposal 30h Keunggulan Bersaing LION AIR GROUP 2017 dengan MODEL &
KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt Atau 155 01 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan
Domestik LION AIR GROUP Di Bandara Soeta
File 156 02 Proposal 30h Keunggulan Bersainng TRANSJAKARTA 2017 dengan MODEL & KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt
Atau 156 02 Faktor Yang Mempengaruhi Keunggulan Bersaing Dan Implikasinya Terhadap Loyalitas
Konssumen Jasa Angkutan Transjakarta
40
Biasanya untuk mendapatkan sebuah TULISAN ILMIAH adalah secara kebetulan
didalam DOMAIN Google atau Bilamana sudah mengetahui judul TULISAN
ILMIAH tersebut cukup dengan menulis judul tersebut ke dalam Google dan akan
keluar TULISAN ILMIAH yang dimaksud.
KIAT CERDIK MEMBUAT TULISAN ILMIAH, dan sebagai langkah utama adalah
dengan cara Mengkoleksi sejumlah TULISAN ILMIAH yang akan berperan sebagai
MATERI PEMBANDING dengan MATERI YANG DIBUAT. Paling tidak agar
mengatahui bagaimana penyusunan MODEL & KERANGKA PEMIKIRAN
TEORITIS yang dibuat penulis lain. Selain bisa memperkuat “pondasi ilmiah” bahkan
juga memperkokoh “Kemampuan ilmiah” agar lebih mudah menyelesaikan berbagai
bentuk/beranekaragam Persoalan Ilmiah pada PENELITIAN KUANTITATIF Dibidang
MANAJEMEN TRANSPORTASI maupun PENELITIAN SURVEY Dibidang
MANAJEMEN TRANSPORTASI. Tentunya sebagai langkah berikutnya adalah
Meng-unduh (Downloads) sebanyak mungkin TULISAN ILMIAH dari penulis lain atau Meng-unduh secara keseluruhan TULISAN ILMIAH yang dibuat dalam File PDF
(pada posisi jumlah sekarang) sebagaimana tercantum dalam Lembaran Informasi, terkecuali TULISAN ILMIAH yang terdapat dalam kurung sebanyak 22 Files (hanya
bisa didapatkan melalui Email langsung dengan sejumlah harga tertentu yang disajikan
dalam sebuah Daftar Harga).
Ketentuan: Gantilah Lembaran Informasi (Daftar TULISAN ILMIAH yang disisipkan dalam wujud File PDF) menjadi (Daftar TULISAN ILMIAH yang dibuat dalam File DOCUMENTS),
sehingga didapatkan sebuah File DOCUMENTS yang berisikan Daftar dari semua tulisan
ilmiah yang disusun oleh Amrizal.
Selanjutnya, dengan cara memasukan/menuliskan 000 Daftar Tulisan Ilmiah Amrizal
ke dalam Google, maka akan didapatkan sebuah File DOCUMENTS yang berisi Daftar
TULISAN ILMIAH tersebut, dengan contoh berikut:
Google 000 Daftar Tulisan Ilmiah Amrizal Cari
Adapun tujuan selanjutnya agar lebih leluasa/Mudah meng-unduh (Downloads)
keseluruhan TULISAN ILMIAH yang dibuat dalam PDF (pada posisi jumlah sekarang),
cukup dengan cara meng-Copy masing-masing Nomor urut beserta nama file tersebut
ke dalam Google.
Diistilahkan dalam tanda petik “pada posisi jumlah sekarang” oleh karena posisi/jumlah
files PDF yang disajikan dalam Daftar TULISAN ILMIAH dapat berubah pada saat-saat
tertentu seiring dengan perjalanan waktu.......
-------- Jakarta, 14 September 2017--------