(pembentukan ekosistem yang inovatif dan entrepreneurial)e biz ink media perantara penyaluran...

26
1 | Page (Pembentukan Ekosistem yang Inovatif dan Entrepreneurial) eBiz-Ink: Media Perantara Penyaluran Pendanaan dan Wadah Peningkatan Daya Saing UMKM yang Terintegrasi secara Nasional Oleh: Udin Wiratno Wawan Dhewanto 1. Selayang Padang: Mengapa Pusat Inkubator Bisnis? Pada tahun 1980 para peneliti di bidang sosial ekonomi mendapatkan hasil penelitian yang mencengangkan yang selanjutnya mengubah sistem pengembangan ekonomi negara-negara maju. Hasil penelitian di bidang sosial ekonomi tersebut mengidentifikasi bahwa ternyata penggerak dan penopang perekonomian dunia adalah para entrepreneur. Lebih jauh lagi ternyata para entrepreneur yang menggerakkan perekonomian dunia hampir keseluruhan berasal dari usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Dimulai dari penelitian itu negara-negara maju pada tahun 1980 mengembangkan kebijakan pengembangan ekonomi berbasiskan UMKM. Pengembangan perekonomian yang dilakukan oleh negara-negara maju seperti Amerika dan negara-negara dikawasan Uni Eropa pada era tersebut mengacu pada pengembangan perekonomian yang berbasis knowledge based economy. Dengan pengembangan konsep dan infrastruktur yang terintegrasi, pengembangan usaha mikro kecil dan menengah di negara-negara maju pada tahun 1980 didorong ke arah pengembangan usaha (entrepreneurship) dan pembentukan budaya inovatif pada setiap lapisan masyarakat. Al hasil, Amerika dan negara-negara di kawasan Uni Eropa pada tahun 1980 sampai tahun 1990 mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat. Bukan hanya itu saja, pengembangan knowledge based economy mengilhami pembentukan pusat-pusat inovasi dan pendampingan bisnis yang sekarang dikenal dengan istilah pusat inkubator bisnis. Dan dari pusat-pusat inkubator bisnis tersebut pembentukan budaya inovasi pada masyarakat menjadi lebih nyata. Yang lebih spektakuler lagi dari pusat inkubator bisnis lahirlah perusahaan-perusahaan besar seperti

Upload: antasena-wiyono

Post on 14-Apr-2017

40 views

Category:

Economy & Finance


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: (Pembentukan ekosistem yang inovatif dan entrepreneurial)e biz ink media perantara penyaluran pendanaan dan wadah peningkatan daya saing umkm yang terintegrasi secara nasional

1 | P a g e

(Pembentukan Ekosistem yang Inovatif dan Entrepreneurial)

eBiz-Ink: Media Perantara Penyaluran Pendanaan dan Wadah

Peningkatan Daya Saing UMKM yang Terintegrasi secara Nasional

Oleh:

Udin Wiratno

Wawan Dhewanto

1. Selayang Padang: Mengapa Pusat Inkubator Bisnis?

Pada tahun 1980 para peneliti di bidang sosial ekonomi mendapatkan hasil

penelitian yang mencengangkan yang selanjutnya mengubah sistem

pengembangan ekonomi negara-negara maju. Hasil penelitian di bidang sosial

ekonomi tersebut mengidentifikasi bahwa ternyata penggerak dan penopang

perekonomian dunia adalah para entrepreneur. Lebih jauh lagi ternyata para

entrepreneur yang menggerakkan perekonomian dunia hampir keseluruhan

berasal dari usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Dimulai dari penelitian

itu negara-negara maju pada tahun 1980 mengembangkan kebijakan

pengembangan ekonomi berbasiskan UMKM.

Pengembangan perekonomian yang dilakukan oleh negara-negara maju

seperti Amerika dan negara-negara dikawasan Uni Eropa pada era tersebut

mengacu pada pengembangan perekonomian yang berbasis knowledge based

economy. Dengan pengembangan konsep dan infrastruktur yang terintegrasi,

pengembangan usaha mikro kecil dan menengah di negara-negara maju pada

tahun 1980 didorong ke arah pengembangan usaha (entrepreneurship) dan

pembentukan budaya inovatif pada setiap lapisan masyarakat. Al hasil, Amerika

dan negara-negara di kawasan Uni Eropa pada tahun 1980 sampai tahun 1990

mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat. Bukan hanya itu saja,

pengembangan knowledge based economy mengilhami pembentukan pusat-pusat

inovasi dan pendampingan bisnis yang sekarang dikenal dengan istilah pusat

inkubator bisnis. Dan dari pusat-pusat inkubator bisnis tersebut pembentukan

budaya inovasi pada masyarakat menjadi lebih nyata. Yang lebih spektakuler lagi

dari pusat inkubator bisnis lahirlah perusahaan-perusahaan besar seperti

Page 2: (Pembentukan ekosistem yang inovatif dan entrepreneurial)e biz ink media perantara penyaluran pendanaan dan wadah peningkatan daya saing umkm yang terintegrasi secara nasional

2 | P a g e

Microsoft, Dell, Apple, yang berasal dari perusahaan kecil dan dibangun oleh

keuletan para entrepreneur seperti Bill Gate, Steve Jobs, dan Michael Dell.

1.1. Peranan Strategis Pusat Inkubator Bisnis

Inkubator bisnis adalah sebuah kombinasi yang unik dan fleksibel dari

sebuah proses pengembangan bisnis, yang didalamnya terdapat orang-orang dan

infrastruktur untuk pengembangan bisnis kecil atau bisnis baru dengan dukungan

pengembangan bisnis pada tahap awal supaya bisa bertahan terhadap perubahan

lingkungan bisnis.1 Peranan pusat inkubator bisnis ternyata memiliki fungsi yang

sangat strategis. Dengan pusat inkubator bisnis pemerintah dapat menciptakan

ekosistem inovasi pada masyarakat. Selain sebagai penangkaran bagi usaha yang

baru berkembang, pusat inkubator bisnis juga berfungsi sebagai pusat

pengembangan inovasi bisnis dan pusat pengembangan keterampilan manajemen

(management skill) bagi para entrepreneur. Dan jika digali lebih dalam pusat

inkubator bisnis juga mempunyai fungsi strategis atas pendanaan dan networking

bagi usaha mikro, kecil dan menengah.

Gambar 1. Fungsi Strategis Pusat Inkubator Bisnis dalam Pengembangan

UMKM

Pengembangan

Keterampilan

Manajemen

(Management Skill)

Pengembangan

Inovasi Bisnis

Penyaluran

Pembiayaan

Pengembangan

Jaringan Bisnis

(Networking)

Pusat Inkubator

Bisnis sebagai

Pengembangan

UMKM

Pembentukan pusat inkubator bisnis harus sesuai dengan karakteristik

masyarakat yang mendasari kegiatan UMKM agar pusat inkubator bisnis berjalan

optimal. Maka dari itu terlebih dahulu perlu melihat karakteristik usaha mikro,

1 National Business Incubation Framework. UKBI. 2004

Page 3: (Pembentukan ekosistem yang inovatif dan entrepreneurial)e biz ink media perantara penyaluran pendanaan dan wadah peningkatan daya saing umkm yang terintegrasi secara nasional

3 | P a g e

kecil dan menengah (UMKM) yang ada serta pusat pengembangan inkubator

bisnis yang sudah ada di Indonesia.

1.2. Keberadaan Pusat Inkubator Bisnis di Indonesia

Di Indonesia sendiri terdapat 56 inkubator yang masih berjalan. Sebagian

besar inkubator yang ada di Indonesia didirikan oleh pemerintah dan lembaga

pendidikan (universitas). Pada umumnya pusat inkubator bisnis menyediakan

fasilitas berupa:

1. Sarana kegiatan usaha.

2. Training manajemen dan kewirausahaan.

3. Sumber dana pembiayaan bagi tenant.

4. Informasi mengenai perkembangan pasar dan pendampingan usaha.

Tabel 1. Sumber Dana Inkubator dan Sumber Dana Tenant dari Inkubator2

Pusat Inkubator

Bisnis

Sumber Dana Ikubator

Sumber Dana Tenant untuk Usaha

Pusat Inkubator

Bisnis Sumber Dana Ikubator

Sumber Dana Tenant untuk

Usaha

UNS a. Anggaran Universitas b. Fee Dana PKBL c. Dana Kompetitif

a. Dana PUKK/PKBL BUMN b. Dana MAP c. Dana Kompetitif d. Perbankan Komersial

PINBUK

a. Kerjasama dengan lembaga donor, pemerintah, perbankan dan lembaga lainnya. b. Administrasi dan biaya jasa pelatihan/ pembinaan

a. Modal pengelola/investor b. Pemerintah (Depsos, Pemda dll.) c. Anggo

UNBER a. Anggaran Universitas b. Fee dana BUMN

a. Dana PKBL BUMN b. Dana MAP

BBPT a. Murni dana dari Program BPPT b. Administrasi dan biaya jasa pe-latihan/ pembinaan tenant

Dana dari pribadi dan investor (perorangan)

UNIBRA a. Anggaran Universitas b. Dana PKBL BUMN c. Dana MAP

a. Dana PKBL BUMN b. Dana MAP c. Damandiri

UNY a. Anggaran Universitas b. Jasa administrasi dan pelatihan c. Dana Kompetitif

a. Dana sendiri b. Dana Kompetitif Dikti

IPB a. Anggaran Universitas b. Dana Kompetitif

a. Dana sendiri b. Dana PIKK/PKBL BUMN

ITB a. Anggaran Universitas b. Kerjasama dengan stakeholder c. Sumbangan

a. Tenant b. Inkubator

YDBH Dana Astra international a. Dana PIKK/PKBL BUMN b. Lembaga keuangan mikro (LPM)

UNIKA Anggaran Universitas a. Dana pribadi b. Investor

FE-UGM Anggaran Universitas UNPAD a. Anggaran Universitas b. Kerjasama dengan stakeholder c. Sumbangan

IKOPIN

a. Anggaran Universitas b. Kerjasama dengan stakeholder c. Sumbangan

a. Tenant b. BUMN

SBIC a. Anggaran Universitas b. Kerjasama dengan BUMN c. Fee Dana PKBL

a. Dana PUKK/PKBL BUMN b. Dana MAP

2 http://www.bi.go.id 2006.

Page 4: (Pembentukan ekosistem yang inovatif dan entrepreneurial)e biz ink media perantara penyaluran pendanaan dan wadah peningkatan daya saing umkm yang terintegrasi secara nasional

4 | P a g e

Data di atas merupakan hasil survei Bank Indonesia dengan pengambilan

sampel sebesar 12% dari keseluruhan inkubator yang masih aktif. Dari data di atas

pendiri dan inkubator sebagian besar diprakarsai oleh pemerintah dan lembaga

pendidikan. Sedangkan dana inkubator diperoleh dari anggaran universitas dan

dana langsung maupun tidak langsung dari pemerintah. Hanya YDBH yang dana

inkubatornya berasal dari dana swasta yaitu dari Astra Internasional. Sedangkan

sumber dana tenant untuk usaha selain berasal dari tenant sendiri sebagian besar

merupakan dana dari pemerintah. Hanya UNS dan YDBH yang tenantnya

mendapatkan dana dari perbankan komersial dan lembaga keuangan mikro. Dari

uraian data di atas tergambar dengan jelas bahwa pusat inkubator bisnis belum

dimanfaatkan dengan maksimal dalam hal penyaluran pembiayaan. Aliran dana

yang masuk kepada tenant maupun pusat inkubator bisnis sebagian besar berasal

dari pemerintah. Padahal masih banyak lembaga keuangan lainnya baik dari pihak

swasta maupun pemerintah yang dapat secara langsung berkontribusi untuk

mengucurkan pendanaan. Sehingga untuk memaksimalkan fungsi inkubator

sebagai pemberdayaan UMKM didalam inkubator itu sendiri perlu dibentuk suatu

komunitas bisnis yang dinamis.

1.3. Komunitas Inkubator Bisnis

Untuk membentuk inkubator bisnis yang dinamis didalamnya harus

dimasukkan lembaga keuangan baik bank ataupun lembaga keuangan mikro.

Praktisi, konsultan, pendamping dari lembaga pendidikan serta peneliti baik dari

lembaga penelitian dalam dan luar negeri dikumpulkan dan dihubungkan kedalam

suatu kegiatan yang berbeda untuk mendukung kegiatan bisnis UMKM. Dari

interaksi tersebut diharapkan akan menghasilkan suatu aktivitas yang dinamis.

Dengan sendirinya maka pendataan dan penggolongan UMKM untuk pengelolaan

UMKM akan bisa dilakukan lebih mudah. Dari masing-masing anggota inkubator

akan tercipta link yang menuju kepada kegiatan bisnis UMKM.

Pada intinya didalam inkubator tersebut UMKM diposisikan sebagai

center point of activities. Dengan demikian segala aktivitas didalam inkubator

bisnis akan menambah value of business bagi para tenant yang merupakan

Page 5: (Pembentukan ekosistem yang inovatif dan entrepreneurial)e biz ink media perantara penyaluran pendanaan dan wadah peningkatan daya saing umkm yang terintegrasi secara nasional

5 | P a g e

UMKM. Aktivitas tersebut memungkinkan penciptaan bisnis baru maupun model

bisnis baru bagi para tenant yang merupakan UMKM. Fungsi lembaga keuangan

didalam inkubator yaitu untuk menyalurkan dana langsung kepada tenant.

Penyaluran dana langsung melalui inkubator akan lebih mudah karena

pemantauan performa bisnis UMKM akan terpantau secara langsung. Analisis

kelayakan pembiayaan UMKM juga lebih riil dengan berbagai pertimbangan atau

saran dan masukan dari pendamping UMKM maupun tim manajemen. Dengan

adanya kegiatan tersebut dapat meminimalkan resiko kemacetan kredit dan

pembiayaan tanpa agunan bagi UMKM dapat dengan mudah dilaksanakan.

Lembaga pembiayaan UMKM hanya tinggal meminta rekomendasi dari tim

manajemen dan pendamping UMKM untuk penyaluran kredit langsung kepada

UMKM.

Gambar 2. Bentuk Komunitas dan Aktivitas yang Ideal pada Pusat

Inkubator Bisnis

Pusat Inkubator

Bisnis

Peneliti

Praktisi dan

Konsultan Bisnis

Fasilitas Usaha

Informasi PasarPusat Data atas

kegiatan

Program

Pengembangan

PendampinganPengelola dan

Pendataan

Lembaga

KeuanganTenant UMKM

Komunitas PIB

2. Selayang Padang: Keberadaan UMKM di Indonesia

Sebagai negara berkembang perekonomian Indonesia memang ditopang

oleh usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Pemberdayaan UMKM

sangatlah penting mengingat ketahanan UMKM dalam menghadapi badai krisis

pada tahun 1999. Peran besar UMKM terhadap perekonomian Indonesia bisa

dilihat dari kontribusi UMKM dalam penyerapan tenaga kerja, dan nilai produksi.

Page 6: (Pembentukan ekosistem yang inovatif dan entrepreneurial)e biz ink media perantara penyaluran pendanaan dan wadah peningkatan daya saing umkm yang terintegrasi secara nasional

6 | P a g e

Tabel 2. Banyaknya Usaha, Penyerapan Tenaga Kerja dan Nilai Produksi

UMKM yang Tidak Berbadan Hukum Tahun 20043

Propinsi Banyaknya

Usaha

Tenaga Kerja

(satuan orang)

Nilai Produksi

(dalam juta

rupiah)

Sumatera 2.522.561 4.679.187 89.318.964

Jawa 12.135.706 21.364.665 379.133.691

Nusa Tenggara 514.329 993.572 9.791.964

Kalimantan 969.107 1.790.132 32.446.075

Sulawesi 745.016 1.340.636 19.504.318

Maluku dan Papua 158.525 373.540 7.047.550

Indonesia 17.045.244 30.541.732 537.242.562

Pada tahun 2004 saja jumlah UMKM yang tidak berbadan hukum

sebanyak 17.045.244. Jumlah yang cukup banyak dan potensial sebagai

penggerak laju pertumbuhan ekonomi jika pengembangan dan pemberdayaan

UMKM oleh pemerintah berhasil. Dari keseluruhan jumlah UMKM sebanyak

12.135.706 berada di Jawa dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 21.364.665

dan nilai produksi sebesar 379.133.691 (dalam juta rupiah). Mengingat tingkat

kemakmuran di Jawa lebih tinggi dibanding daerah lain ini mengindikasikan

daerah pengembangan entrepreneur sebagai pendiri UMKM dapat meningkatkan

tingkat kemakmuran daerah. Urutan kedua jumlah UMKM yaitu terdapat di

Sumatera dengan jumlah 2.522.561 dengan penyerapan tenaga kerja 4.679.187

dan nilai produksi sebesar 89.318.694 (dalam juta rupiah). Dan urutan terakhir

jumlah UMKM yaitu terdapat di Maluku dan Papua dengan jumlah UMKM

sebesar 158.252, penyerapan terhadap tenaga kerja 373.540, serta nilai produksi

sebesar 7.047.559 (dalam juta rupiah).

2.1. Jenis-jenis Program Pembiayaan UMKM

Mengingat akan besarnya peranan UMKM dalam peningkatan laju

pertumbuhan ekonomi dan salah satu penggerak sektor riil, pemerintah dan Bank

Indonesia sebenarnya sudah melakukan berbagai upaya untuk mendorong laju

3 http://wwww.bps.go.id/edisi 2006.

Page 7: (Pembentukan ekosistem yang inovatif dan entrepreneurial)e biz ink media perantara penyaluran pendanaan dan wadah peningkatan daya saing umkm yang terintegrasi secara nasional

7 | P a g e

pertumbuhan dan pengembangan UMKM. Dalam upaya untuk meningkatkan

akses pembiayaan pada UMKM, Bank Indonesia sudah mengembangkan berbagai

program pembiayaan UMKM yang didukung dengan kebijakan.

Tabel 3. Jenis-jenis Program Pembiayaan yang Sudah Berjalan4

No Jenis Pembiayaan

UMKM Karakteristik Pembiayaan

1 Linkage Program Memperbesar peranan BPR untuk mendukung kegiatan bisnis

UMKM.

2 Kemitraan Mempertemukan UMKM dengan perusahaan besar dengan

menjalin kerjasama atas modal.

3 UMKM Center/Unit

Layanan Mikro

Penyaluran pembiayaan langsung dengan pembentukan wadah

UMKM.

4 Bazaar Intermediasi

Perbankan

Bazaar UMKM yang mempertemukan UMKM dengan

lembaga keuangan bank.

5 Koperasi Usaha Kecil Pembiayaan melalui koperasi dan keanggotaan.

Dengan berbagai alternatif model pembiayaan yang dikembangkan oleh

Bank Indonesia dan pemerintah menghasilkan peningkatan pengucuran kredit

pada UMKM. Pada tahun 2004 dengan berbagai alternatif pembiayaan diatas

pemerintah, dan Bank Indonesia berhasil menyalurkan kredit UMKM yang

besarnya mencapai Rp. 243.8 trilliun. Dan selama tahun 2005, melalui linkage

program saja, kredit UMKM sebesar Rp. 1.530.828.000.000 berhasil tersalurkan.5

Hal ini tentunya merupakan sebuah pencapaian yang sangat menggembirakan,

mengingat permodalan adalah masalah klasik pada UMKM. Dukungan modal

dari pemerintah maupun pihak lain dapat memacu perkembangan UMKM

sehingga mudah menjadi besar.

2.2. Karakteristik UMKM di Indonesia

Sebagian besar UMKM di Indonesia berada di daerah urban. UMKM

mempunyai daya saing bisnis yang rendah yang merupakan salah satu faktor

mengapa UMKM tidak bisa berkembang. Sebagian besar UMKM dikelola dengan

manajemen tradisional karena keterbatasan kemampuan dan keterampilan

manajemen dari entrepreneur selaku pendiri. Penciptaan value added pada produk

4 http://www.bi.go.id/siaranpres 2006.

5 http://www.bi.go.id/siaranpers 2006.

Page 8: (Pembentukan ekosistem yang inovatif dan entrepreneurial)e biz ink media perantara penyaluran pendanaan dan wadah peningkatan daya saing umkm yang terintegrasi secara nasional

8 | P a g e

dan proses bisnis juga masih kurang. Diharapkan dengan berbagai alternatif

penyaluran pembiayaan UMKM dapat lebih mudah mengakses modal untuk

pengembangan bisnis. Dan dengan ketersediaan modal pada UMKM akan

mendorong laju pertumbuhan dan peningkatan bisnis UMKM. Pada akhirnya akan

menciptakan kesadaran manajemen pada pengelolaan perusahaan dan penciptaan

value added pada produk dan proses bisnis. Kemudahan akses atas sumber dana

pada UMKM bukanlah satu-satunya faktor kunci dalam meningkatkan

pengembangan UMKM. Pendampingan UMKM dan kerjasama atau

mempertemukan UMKM dengan industri besar juga merupakan faktor penting

lainnya. Dari sisi kebijakan sendiri, proteksi atas UMKM melalui peraturan

pemerintah masih dibutuhkan. Dan dalam hal ini pemerintah dapat berkaca pada

China dimana China memproteksi industrinya guna meningkatkan peranan

industri kecil di dalam negerinya.

3. Kajian Pembentukan Ekosistem yang Inovatif dan Entrepreneurial

Semua hal diatas sebenarnya dapat terakomodasi jika pemerintah selaku

penyelenggara kegiatan pembangunan dapat membuat sebuah ekosistem

masyarakat yang inovatif dan entrepreneurial. Ekosistem bisnis yang inovatif dan

entreprenerial adalah sebuah komunitas ekonomi yang didukung oleh sebuah

fondasi organisasi-organisasi dan individual-individual yang berinteraksi, yaitu

organisme dari dunia bisnis.6 Komunitas ekonomi tadi menghasilkan barang dan

layanan yang bernilai kepada pelanggan, yang mereka sendiri adalah anggota-

anggota dari ekosistem. Dengan ekosistem yang inovatif dan entrepreneurial

maka aliran dana (permodalan) akan mengalir dengan sendirinya dan berhenti

pada titik industri atau usaha yang potensial untuk berkembang. Perputaran aliran

modal inilah yang harus didorong supaya pergerakan industri dan UMKM lebih

dinamis. Pembentukan ekosistem inovatif dan entrepreneurial mempertemukan

empat fungsi peranan pokok komunitas masyarakat yang diantaranya yaitu:

6 Mirva Peltoniemi, Elisa Vuori; “Business ecosystem as the new approach to complex adaptive

business environments.” Journal. 27/09/2004. (www.bim.tut.fi)

Page 9: (Pembentukan ekosistem yang inovatif dan entrepreneurial)e biz ink media perantara penyaluran pendanaan dan wadah peningkatan daya saing umkm yang terintegrasi secara nasional

9 | P a g e

Pemerintah: Dalam hal ini pemerintah selaku penyelenggara menjalin hubungan

dengan komunitas industri, UMKM melalui pusat inkubator bisnis, dan lembaga

pendidikan baik melalui pembentukan kebijakan yang mendukung terciptanya

usaha bersama maupun dengan pengucuran dana pembiayaan pada masing-

masing komunitas yang terkait dengan kegiatan bisnis.

Diaspora: Mulanya, istilah Diaspora digunakan oleh orang-orang Yunani untuk

merujuk kepada warga suatu kota kerajaan yang bermigrasi ke wilayah jajahan

dengan maksud kolonisasi untuk mengasimilasikan wilayah itu ke dalam

kerajaan.7 Dalam konteks ekonomi diaspora bisa diartikan membentuk link atau

networking dengan WNI yang bekerja atau sedang menempuh pendidikan di luar

negeri. Hal ini dimaksudkan supaya tren pengembangan teknologi dan

pengetahuan tidak tertinggal. WNI diluar negeri bisa didorong untuk melakukan

kegiatan lobbying mengenai penanaman modal asing di Indonesia. Dengan

mempertemukan komunitas industri, lembaga penelitian dan pendidikan, dan

pusat inkubator UMKM, WNI di luar negeri dapat menarik modal asing serta

melakukan transfer teknologi dengan membawa perusahaan dari luar negeri. Israel

dan China merupakan negara yang menerapkan strategi diaspora. Melalui warga

negaranya yang berada di luar negeri mereka menarik modal dan teknologi dari

luar negeri untuk kepentingan pembangunan negaranya.

Industri: Untuk membentuk sebuah komunitas industri yang terintegrasi dan

dinamis maka komunitas industri disini perlu dipertemukan dengan pemerintah,

inkubator UMKM, dan komunitas luar negeri (diaspora). Pemerintah sebagai

penentu arah kebijakan pembangunan dapat bekerja sama dalam pengembangan

proyek pembangunan dan penentuan arah kebijakan industri supaya tidak terjadi

mis understanding. Hubungan antara komunitas luar negeri (diaspora) dengan

komunitas industri dapat membawa modal, pengetahuan dan teknologi dari luar

negeri masuk ke dalam negeri melalui komunitas industri. Astra Internasional

merupakan salah satu contoh perusahaan yang menerapkan sistem diaspora

dimana karyawan Astra yang baru pulang dari luar negeri mempresentasikan

pengetahuannya yang dapat diterapkan di perusahaan. Pada akhirnya arus modal

7 http://id.wikipedia.org/wiki/Diaspora 2006

Page 10: (Pembentukan ekosistem yang inovatif dan entrepreneurial)e biz ink media perantara penyaluran pendanaan dan wadah peningkatan daya saing umkm yang terintegrasi secara nasional

10 | P a g e

yang besar dari luar negeri dan pemerintah secara tidak langsung akan masuk ke

UMKM selaku penyedia bahan baku dari komunitas industri. Kerjasama

mutualisme berdasarkan supply and demand disini sangat berperan penting untuk

melancarkan arus modal kepada UMKM melalui pusat inkubator.

Lembaga pendidikan dan penelitian: Lembaga pendidikan dan penelitian

seperti universitas merupakan pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi. Supaya ilmu pengetahuan menjadi lebih bermanfaat dan dirasakan

langsung oleh masyarakat maka hubungan antara lembaga pendidikan dan

penelitian, komunitas luar negeri, pemerintah dan perbankan, serta inkubator

bisnis sebagai pusat pemberdayaan UMKM perlu dipererat. Lembaga pendidikan

dan penelitian mempunyai hubungan yang sangat erat dengan komunitas luar

negeri. Lembaga pendidikan dan penelitian seperti kampus dapat mengundang

dosennya yang sedang tugas belajar untuk sharing knowledge menjalin kerjasama

dengan pusat-pusat penelitian luar negeri yang biasanya aliran dana penelitiannya

juga berasal dari luar negeri. Sedangkan hubungan lembaga pendidikan dan

penelitian dengan pemerintah salah satu fungsinya yaitu untuk menyelaraskan

program pemerintah dengan kegiatan pengembangan pendidikan dan

pengetahuan. Disamping itu pemerintah dapat menjalin kerjasama dengan

lembaga pendidikan dan penelitian mengenai pengembangan teknologi dan

pemberdayaan UMKM dengan dana dari pemerintah. Segala yang diperoleh dari

hubungan tersebut dapat diimplementasikan untuk kegiatan pengembangan

UMKM melalui pusat inkubator bisnis.

Gambar 3. Pembetukan Ekosistem yang Inovatif dan Entrepreneurial

Industri

Pemerintah dan

Perbankan

Lembaga

Pendidikan dan

Penelitian

Diaspora

Networking Teknologi

dengan Luar Negeri

Pusat- pusat

Inkubator Bisnis dan

Pemberdayaan UMKM

Keterangan:

Tren pengetahuan dan teknologi.

Kebijakan dan sumber dana (pembangunan).

Kerjasama bisnis.

Transfer pengetahuan dan teknologi dari luar.

Kerjasama pengembangan penelitian bisnis.

Pendukung secara langsung dan tidak langsusng.

Page 11: (Pembentukan ekosistem yang inovatif dan entrepreneurial)e biz ink media perantara penyaluran pendanaan dan wadah peningkatan daya saing umkm yang terintegrasi secara nasional

11 | P a g e

Melalui pusat inkubator bisnis pemberdayaan UMKM dapat dilakukan

dengan penyaluran dana langsung baik dari pemerintah maupun pihak swasta

(pemodal ventura) yang sekaligus dapat meningkatkan daya saing UMKM.

4. Konsepsi: Ekosistem Inovatif dan Entrepreneurial

Supaya pusat inkubator tidak berjalan sendiri, pembentukan ekosistem

bisnis sangatlah diperlukan. Pembentukan ekosistem bisnis dimaksudkan untuk

membangun bisnis networking berdasarkan supply and demand. Dalam ekosistem

ini hubungan bisnis akan tercipta dengan sendirinya. Pembentukan ekosistem

bisnis dimulai dengan pengelompokan individu atau organisasi yang terkait

kedalam sebuah komunitas. Komunitas didalam ekosistem bisnis yaitu terdiri dari

komunitas pemerintah, Bank Indonesia dan lembaga keuangan lainnya, komunitas

industri yang terdiri dari BUMN dan perusahaan swasta, komunitas UMKM, serta

komunitas lembaga pendidikan dan penelitian.

Gambar 4. Skema Ekosistem Bisnis yang Inovatif dan Entrepreneurial

INKUBATOR BISNIS

Konsultan

Manajemen dan

Bisnis

Pengetahuan dan

Teknologi sebagai

Value Added

Tenant

Penyaluran

Pembiayaan Melalui

Inkubator

Data

Performa

nce

Tenant

Komunitas

Lembaga Pendidikan

dan Pengetahuan

Komunitas

UMKM

Komunitas

Industri Besar

(BUMN dan Perusahaan

Swasta)

Pemerintah, BI, dan

Lembaga Keuangan

Lainnya

Kerjasama

Kemitraan (supply

and demand)

Proyek Investasi

Pengembangan

bisnis baru

Kerjasama

Penelitian dan

Pengembangan

Kerjasama

Pembinaan (supply

and demand)

Page 12: (Pembentukan ekosistem yang inovatif dan entrepreneurial)e biz ink media perantara penyaluran pendanaan dan wadah peningkatan daya saing umkm yang terintegrasi secara nasional

12 | P a g e

Dalam rangka program pemberdayaan dan pengembangan UMKM, segala

aktivitas ekosistem harus terhubung dengan pusat inkubator bisnis yang salah satu

anggota komunitasnya UMKM. Dengan kata lain pusat inkubator bisnis

diposisikan sebagai center point of activities. Pola ini akan membentuk berbagai

model kerjasama dengan sendirinya. Dengan pola ini dapat diidentifikasi pola

kerjasama yang akan terbentuk yang diantaranya yaitu:

Kerjasama atas Proyek Pembangunan dan Investasi: Kerjasama ini di

prakarsi oleh pemerintah dan komunitas industri besar dengan

mengikutsertakan UMKM didalam inkubator bisnis sebagai pemasok

bahan baku. Aliran modal berasal dari pemerintah atau industri besar atas

kerjasama proyek yang diturunkan ke UMKM. Sebagai contoh proyek

pengembangan property. UMKM dapat diikutsertakan sebagai pemasok

atau bahan baku kayu, ukiran atau pembuat beton (batako) maupun

genteng.

Kerjasama Kemitraan: Didalam kerjasama kemitraan ini UMKM

melalui inkubator bisnis dan industri besar yang terdiri dari BUMN dan

pihak swasta berhubungan langsung. Kerjasama kemitraan tercipta atas

dasar supply and demand dimana industri UMKM didalam inkubator

sebagai supplier atas bisnis industri besar. Dapat diartikulasikan dengan

kontrak bisnis yang bersifat permanen. Aliran modal berasal dari industri

besar, dimana UMKM sebagai penyedia serta pendukung atas prasarana

atau bahan baku industri besar.

Kerjasama Pembinaan: Kerjasama pembinaan ini terbentuk karena

adanya aktivitas penelitian dan pendidikan masyarakat. UMKM

berinteraksi dengan lembaga pendidikan dan penelitian melalui LSM.

Kerjasama pembinaan diprakarsai oleh LSM sebagai pembimbing atas

bisnisnya. Kerjasama bersifat sukarela, LSM mendapatkan imbalan

kontribusi dan kegiatan program sedangkan UMKM mendapatkan

pelatihan atau pendampingan cuma-cuma.

Kerjasama Penelitian dan Pengembangan: Kerjasama pengembangan

untuk kepentingan antara pemerintah dan lembaga pendidikan dan

Page 13: (Pembentukan ekosistem yang inovatif dan entrepreneurial)e biz ink media perantara penyaluran pendanaan dan wadah peningkatan daya saing umkm yang terintegrasi secara nasional

13 | P a g e

penelitian. Kerjasama penelitian di bidang pengetahuan dan teknologi

antara pemerintah dan pihak universitas yang merupakan base research

diimplementasikan langsung kedalam bisnis di dalam pusat inkubator

untuk menambah value added bagi UMKM. Dengan demikian manfaat

atas pengetahuan dan teknologi dapat dirasakan langsung.

Didalam pusat inkubator sendiri masing-masing individu mempunyai

peranan sendiri. Seperti konsultan manajemen dan bisnis yang mempunyai fungsi

pokok membangun networking dengan industri besar dan pemerintah disamping

melakukan kegiatan konsultasi. Untuk melaksanakan pembiayaan melalui

inkubator, cabang lembaga pembiayaan seperti bank atau lembaga keuangan

mikro bisa ditempatkan didalam inkubator. Dan lembaga pendidikan dan

penelitian melakukan pendampingan serta implementasi pengetahuan kedalam

bisnis UMKM yang merupakan tenant.

Ekosistem bisnis akan bergerak dinamis yang menyebabkan masing-

masing individu atau organisasi akan mengalami evolusi. Evolusi yang terjadi

yaitu evolusi pertumbuhan modal dan pengetahuan didalam bisnis masing-masing

individu atau organisasi. UMKM selaku center point of activities memiliki posisi

yang strategis untuk bisa berkembang. Pengaruh setiap individu atau organisasi

akan mendorong evolusi UMKM ketingkatan yang lebih maju dan besar. Link

bisnis diimplementasikan dengan kerjasama bisnis yang membawa aliran modal

pada tiap-tiap individu atau organisasi didalam ekosistem yang akan berdampak

pada pertumbuhan bisnis anggota komunitas. Melalui kebijakan dan arah

pembangunan yang terintegrasi, ekosistem bisnis yang inovatif dan

entrepreneurial akan semakin berkembang. Pemerintah dan Bank Indonesia

selaku regulator mempunyai fungsi sebagai penyeimbang didalam ekosistem.

Salah satu fungsi penyeimbang diantaranya menjaga link setiap komunitas supaya

tidak terputus dan menjaga arah aliran permodalan untuk selalu melewati

komunitas UMKM melalui pusat inkubator bisnis. Skema alur pendanaan dan

hubungan didalam ekosistem bisnis merujuk pada complex adaptive systems.

Complex adaptive systems merupakan sebuah teori yang memandang hubungan

Page 14: (Pembentukan ekosistem yang inovatif dan entrepreneurial)e biz ink media perantara penyaluran pendanaan dan wadah peningkatan daya saing umkm yang terintegrasi secara nasional

14 | P a g e

didalam lingkungan bersifat tidak linier tetapi bersifat acak terfokus.8 Seperti

terlihat pada gambar skema bisnis yang inovatif dan entrepreneurial (gambar 4),

setiap anggota komunitas pada ekosistem bisa berhubungan dengan lainnya secara

acak. Dengan hubungan yang tidak linier tersebut membentuk alur rotasi

pendanaan didalam ekosistem (gambar 5). Melalui hubungan kerja sama, UMKM

akan mudah beradaptasi dengan perubahan.

Pada pola alur pendanaan ini, pendanaan langsung maupun tidak langsung

dari pemerintah dapat tersalurkan kepada UMKM melalui pusat inkubator bisnis.

Masing-masing anggota komunitas mendapatkan benefits melalui hubungan yang

direalisasikan melalui kerjasama bisnis. Dan yang terpenting yaitu melalui

pembentukan ekosistem bisnis yang inovatif dan entrepreneurial akan

meningkatkan laju produktivitas masyarakat. Penyerapan tenaga kerja bisa

maksimal sehingga pendapatan per kapita masyarakat meningkat.

Gambar 5. Skema Alur Pendanaan dan Hubungan yang Terjadi didalam

Ekosistem Bisnis

Pemerintah Bank Indonesia

Penyelenggara

Pembangunan

Kebijakan

Moneter

Departemen

Pemerintah

Komunitas

PerbankanUMKM

Konsultan

Bisnis

Lembaga

Pendidikan dan

Penelitian

LSM

Bank untuk

UMKM

BUMN

Pihak Swasta

INKUBATOR BISNIS

Networking

Diaspora

Komunitas Industri

Keterangan:

Alur Kebijakan

Alur Hubungan Timbal Balik

Alur Pendanaan

WNI Pelajar

LN

WNI Bekerja

di LN

Foundation

(CSR)

8 J. Stephen Lansing; “COMPLEX ADAPTIVE SYSTEMS.” Journal Annu. Rev. Anthropol. 2003. 32:X-X. (http://anthro.annualreviews.org)

Page 15: (Pembentukan ekosistem yang inovatif dan entrepreneurial)e biz ink media perantara penyaluran pendanaan dan wadah peningkatan daya saing umkm yang terintegrasi secara nasional

15 | P a g e

5. Implementasi Pembentukan Ekosistem Bisnis yang Inovatif dan

Entrepreneurial

Ekosistem bisnis sebenarnya bukanlah sistem yang baru. Secara alamiah

ekosistem bisnis sudah terbentuk dengan sendirinya. Dengan berbagai kebijakan

dan program pembangunan sektor riil sebenarnya pemerintah sudah membentuk

suatu ekosistem. Dan dalam rangka pemberdayaan UMKM, sistem pembangunan

yang dibangun oleh pemerintah dirasa masih belum makasimal. Berbagai upaya

pemerintah dalam rangka pemberdayaan UMKM melalui penyaluran dana

langsung dan intermediasi perbankan telah dilakukan. Bazaar intermediasi

perbankan dan berbagai pengembangan program kerjasama UMKM merupakan

upaya untuk membangun networking business. Jika dilihat lebih mendalam

berbagai upaya tersebut sebenarnya adalah untuk membangkitkan sebuah

ekosistem bisnis yang mengacu pada pemberdayaan dan pengembangan UMKM.

Memang membangun ekosistem bisnis yang inovatif dan entrepreneurial

bukanlah sesuatu hal yang mudah. Apalagi dengan karakteristik UMKM dan

industri di Indonesia yang cenderung bersifat stand alone. Disamping itu

infrastruktur yang ada juga belum mendukung secara maksimal. Supaya UMKM

mudah mengakses dana dan sekaligus untuk meningkatkan pertumbuhan UMKM

maka bisa dibentuk mediasi yang merupakan tempat berinteraksi antara UMKM,

industri besar, dan lembaga terkait melalui internet.

5.1. eBiz-Ink: Penerapan Knowledge Management bagi UMKM

Pembentukan mediasi sebagai tempat berkomunikasi dan berinteraksi

komunitas ini merupakan penerapan knowledge management sebagai penunjang

pemberdayaan dan pembangunan UMKM. Knowledge management merupakan

suatu rangkaian kegiatan yang digunakan oleh organisasi untuk

mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan

pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui, dan dipelajari di dalam

Page 16: (Pembentukan ekosistem yang inovatif dan entrepreneurial)e biz ink media perantara penyaluran pendanaan dan wadah peningkatan daya saing umkm yang terintegrasi secara nasional

16 | P a g e

organisasi.9 Pembentukan ekosistem bisnis yang inovatif dan entrepreneurial

melalui media elektronika (internet) ini ditujukan untuk mencapai suatu hasil

tertentu seperti pengetahuan bersama, peningkatan kinerja, keunggulan

kompetitif, atau tingkat inovasi yang lebih tinggi. Dan tentunya dari pencapaian

hasil tersebut dapat memudahkan UMKM kepada akses dana, menciptakan modal

intelektual pada bisnis UMKM serta membangun pembelajaran secara

berkesinambungan dalam pengelolaan bisnis bagi entrepreneur selaku pendiri

UMKM.

Pemerintah maupun Bank Indonesia bisa bersama-sama membuat sebuah

layanan situs lelang bisnis di internet. Sistem situs ini seperti eBay, sebuah

perusahaan yang menyediakan media transaksi melalui internet yang

mempertemukan antara pembeli dan penjual (pasar virtual). Hal tersebut bisa

diwujudkan dengan pembuatan situs Elektronik Bisnis dan Inkubator (eBiz-Ink.).

Elektronik Bisnis dan Inkubator (eBiz-Ink.) merupakan sebuah situs yang

mempertemukan UMKM melalui inkubator, dunia industri (BUMN dan pihak

swasta), pemerintah melalui departemen terkait, dan komunitas WNI yang berada

di luar negeri.

Gambar 6. Model Situs Lelang Bisnis (eBiz-Ink.)

eBiz-Ink.

Pasar Lalang Bisnis

Departement Pemerintah

TerkaitKomunitas WNI

yang berada di LN

UMKM Melalui PIB

Komunitas Industri

(BUMN dan Pihak Swasta)

9 Robert W. Deutsch; “Knowledge Management Handbook.” CRC Press. 1999.

Page 17: (Pembentukan ekosistem yang inovatif dan entrepreneurial)e biz ink media perantara penyaluran pendanaan dan wadah peningkatan daya saing umkm yang terintegrasi secara nasional

17 | P a g e

Didalam situs ini, setiap individu atau organisasi yang sudah terdaftar

sebelumnya bisa melakukan lelang bisnis. Setiap individu atau organisasi bisa

menjadi pembeli atau penjual atas lelang bisnis. Sebagai misal UMKM yang

membutuhkan jasa transportasi pengiriman barang melalui kapal dapat

mengumumkan lelang didalam situs ini. Peminat atas lelang jasa transportasi bisa

meng-approve lelang bisnis dari UMKM tadi jika harga dan ketentuan lainnya

sesuai. Atau industri besar membutuhkan bahan baku untuk sebuah proyek,

melalui situs eBiz-Ink perusahaan tersebut dapat mengumumkan lelang. Peminat

atas lelang tersebut tentunya para UMKM dan siapa yang dapat memenuhi

ketentuan dialah yang mendapatkan lelang tadi. Interaksi pasar lelang akan

menarik setiap anggotanya untuk melakukan lelang melalui situs ini karena setiap

anggota bisa mendapatkan harga atas lelang yang kompetitif. Interaksi pasar

bukan hanya membuat lingkungan yang kompetitif tetapi memacu kerjasama

diantara UMKM untuk memenuhi ketentuan sebuah lelang. Sebagai contoh

eksportir dari luar negeri membutuhkan 100.000 unit handicratft per bulan. Jika

salah satu UMKM tidak bisa memenuhi kuota tersebut, UMKM tadi bisa

bekerjasama dengan UMKM lainnya. Pemerintah juga bisa melakukan lelang atas

proyek pembangunan, yang juga berfungsi sebagai pengendali atas pasar.

Intervensi pemerintah atas pasar dilakukan untuk mengendalikan pasar dan

memberi kesempatan lebih besar bagi UMKM.

5.2. Langkah-langkah Implementasi eBiz-Ink

Pada intinya pembentukan eBiz-Ink ini mengintegrasikan data dari

masing-masing komunitas kedalam satu media didalam internet (website). Dari

masing-masing komunitas yang mempunyai karakter berbeda tentunya harus

dilakukan tahapan analisis untuk memperoleh modal integrasi yang ideal. Oleh

karena itu diperlukan panduan yang berupa garis besar kerangka langkah-langkah

dalam pembentukan eBiz-Ink.

Langkah-langkah implementasi terbagi kedalam tiga tahapan yang diantaranya

yaitu:

Page 18: (Pembentukan ekosistem yang inovatif dan entrepreneurial)e biz ink media perantara penyaluran pendanaan dan wadah peningkatan daya saing umkm yang terintegrasi secara nasional

18 | P a g e

1. Tahap perencanaan: pada tahap ini yang ditekankan adalah survei dan

pengumpulan dana kedalam satu database yang terkoneksi.

2. Tahap pembentukan: mencari bentuk atas hubungan yang ideal yang

diidentifikasi sebelumnnya.

3. Tahap implementasi: tahap penerapan sistem eBiz-Ink yang didalamnya

meliputi sosialisasi dan perbaikan sistem.

Tiap-tiap tahap akan dijelaskan lebih rinci pada halaman berikutnya. Adapun

tahapan pembentukan eBiz-Ink yaitu:

Gambar 7. Garis Besar Langkah-langkah Implementasi eBiz-Ink.

Pengegolongan

Komunitas

Standar Inkubator

BisnisAnalisis Industri

Perencanaan

Tahap

Pembentukan

Interkoneksi

Data

Komunitas UMKM

(Inkubator)

Komunitas Industri

(BUMN & Swasta)Pemerintah

Komunitas WNI

Luar Negeri

ImplementasiSosialisasi Pra Implementasi

Bentuk Baku

Implementasi

Pe

rba

ika

n Fe

ed

ba

ck

Rancangan Peraturan dan

Undang-Undang

Standar Operasional dan

Prosedur Kegiatan

5.3. Tahap Perencanaan

Hal pertama yang dilakukan untuk membentuk eBiz-Ink adalah

menganalisis industri dan pusat inkubator bisnis. Analisis ini dilakukan untuk

memperoleh gambaran awal mengenai hubungan yang mungkin terjadi dan

dikembangkan didalam ekosistem eBiz-Ink. Selain itu dalam tahap perencanaan

ini, dilakukan pendataan pada setiap anggota dari masing-masing komunitas.

Page 19: (Pembentukan ekosistem yang inovatif dan entrepreneurial)e biz ink media perantara penyaluran pendanaan dan wadah peningkatan daya saing umkm yang terintegrasi secara nasional

19 | P a g e

Secara garis besar dalam tahap perencanaan ini bisa dibagi menjadi tiga kegiatan

yang diantaranya yaitu:

Standarisasi Pusat Inkubator Bisnis: Standarisasi ini dilihat dari sudut

sarana dan prasarana (infrastruktur) mengenai teknologi informasi dan

komunikasi yang tersedia didalam pusat inkubator bisnis. Dimana pada

setiap pusat inkubator harus tersedia akses layanan internet bagi para

tenant yang merupakan UMKM. Fungsi pendamping dan konsultan

manajemen disini adalah membimbing dan menjadikan layanan eBiz-Ink

sebagai opportunity bagi tenant.

Analisis Industri: Analisis industri untuk menentukan industri yang

potensial yang dapat menjalin hubungan UMKM. Berbagai industri

dikelompokkan menurut bidang usahanya. Pendataan pada setiap sektor

industri dilakukan untuk mempermudah seleksi atas kriteria masing-

masing industri. Kegiatan ini dilakukan untuk merancang hubungan

didalam ekosistem agar didalam ekosistem tidak terjadi hubungan

parasitisme yang merugikan UMKM.

Penggolongan Komunitas: Setelah melakukan analisis industri dan

standarisasi pusat inkubator maka langkah selanjutnya yaitu

mengelompokkan anggota ekosistem. Ekosistem yang terdiri dari UMKM,

dan pihak industri kedalam satu komunitas yang sesuai berdasarkan jenis

usahanya.

Ketiga akivitas dalam tahap perencanaan di atas mencakup kegiatan

pendataan, identifikasi, perancangan, standarisasi, penggolongan, dan

pengelompokan pada setiap anggota komunitas. Pada akhirnya pada tahap

perencanaan ini akan diperoleh data mengenai pola-pola setiap anggota komunitas

yang terdiri dari industri dan UMKM. Karena pemerintah dan BUMN diposisikan

sebagai penyeimbang maka pola kedua komunitas ini disesuaikan dengan

hubungan pola anggota komunitas lain.

Data survei (DS) pada setiap komunitas dikelompokan dan dihubungkan

melalui site link yang terkoneksi satu dengan lainnya. Setelah itu data disimpan

sebagai database untuk manajemen data. Dari database tadi dibentuklah eBiz-Ink

Page 20: (Pembentukan ekosistem yang inovatif dan entrepreneurial)e biz ink media perantara penyaluran pendanaan dan wadah peningkatan daya saing umkm yang terintegrasi secara nasional

20 | P a g e

sebagai media interaksi dan integrasi masing-masing anggota komunitas yang

dihubungkan melalui internet. Secara teknis kegiatan ini dapat digambarkan

kedalam skema sebagai berikut:

Gambar 8. Skema Kajian Teknis Kegiatan Perencanaan

Database

Pemerintah

Site link

DS1 DS2 DS3

Database

Komunitas Industri

Site link

Database Komunitas I

nkubator (UMKM)

Site link

Database

Komunitas LN

Site link

Website eBiz-Ink

DS1 DS2 DS3 DS1 DS2 DS3 DS1 DS2 DS3

5.4. Tahap Pembentukan

Setelah melakukan studi dan didokumentasikan kedalam database maka

proses implementasi eBiz-Ink masuk pada tahap pembentukan. Yang dimaksud

pembentukan disini adalah pembentukan media (website) sebagai sarana

berinteraksi anggota komunitas. Dari database diakumulasikan, lalu diadakan

proses indentifikasi kegiatan serta sarana penunjang kegiatan yang merupakan

konten dari eBiz-Ink. Adapun konten dari eBiz-Ink yaitu:

1. Infrastruktur Teknis.

Infrastruktur teknis berkaitan dengan perangkat pembuatan eBiz-Ink

sebagai pembentukan ekosistem melalui media elektronik. Infrastruktur

teknis meliputi:

Database: Dokumentasi dan manajemen data yang merupakan data

dari masing-masing anggota komunitas. Data ini merupakan data

Page 21: (Pembentukan ekosistem yang inovatif dan entrepreneurial)e biz ink media perantara penyaluran pendanaan dan wadah peningkatan daya saing umkm yang terintegrasi secara nasional

21 | P a g e

pokok pembentukan dimana informasi yang ada akan ditampilkan

melalui website.

Pengembangan Sistem: Dari data yang menggambarkan karakter

masing-masing anggota ekosistem maka dikembangkanlah sebuah

sistem yang dapat memenuhi kegiatan interaksi masing-masing

anggota.

Standarisasi Integrasi: Supaya tidak menimbulkan kerancuan maka

didalam pengintegrasian harus dibuat standar baku. Hal ini sangat

berkaitan dengan technical software atau pemakaian software pada

integrasi data.

Web Hosting, Perangkat Keamanan: Pembentukan web hosting dan

perangkat keamanan digunakan untuk menghindari kecurangan-

kecurangan yang terjadi pada saat anggota komunitas melakukan

transaksi lelang atau berinteraksi dengan komunitas lainnya.

Network, EDI, Extranets: Pada intinya infrastruktur ini adalah

perangkat penghubung dari pengguna (user) yang merupakan

anggota komunitas ke pengguna yang lainnya.

2. E-Proses

Elektronik proses disini merupakan proses kegiatan transaksi yang dimulai

dari approval atas transaksi sampai transaksi selesai yang merupakan

proses utama dalam website ini. Gambaran secara teknisnya, pada saat

transaksi dari berbagai approval kontrak melalui internet, database akan

mengidentifikasi kontrak yang paling potensial secara otomatis,

menyimpan dan menyetujuinya.

3. E-Market

Elektronik market atau pasar elektronik merupakan media yang

mempertemukan pe-lelang bisnis dan peminat lelang bisnis. Pe-lelang dan

peminat lelang bisnis yang merupakan anggota komunitas bisa me-list

melalui website. Melalui E-Market ini supply dan demand dipertemukan

langsung.

Page 22: (Pembentukan ekosistem yang inovatif dan entrepreneurial)e biz ink media perantara penyaluran pendanaan dan wadah peningkatan daya saing umkm yang terintegrasi secara nasional

22 | P a g e

4. E-Komunitas

E-Komunitas merupakan komunitas elektronik yang berkepentingan atau

mempunyai tujuan atas lelang bisnis yang diantaranya adalah pemerintah,

UMKM melalui inkubator bisnis, industri (BUMN dan swasta), dan

komunitas luar negeri sebagai pendukung pengetahuan dan teknologi

disamping sebagai pencari pendanaan.

5. E-Layanan

E-Layanan merupakan layanan yang tersedia di website eBiz-Ink. Supaya

setiap anggota komunitas merasa mempunyai hubungan yang erat dan

untuk menjalin kesinambungan hubungan maka pada situs eBiz-Ink bisa

disediakan layanan yang diantaranya yaitu sebagai berikut:

Partner Relationship Management: Sebuah layanan pada situs

eBiz-Ink bagi anggota komunitas yang menjalin kerjasama dengan

komunitas lainnya.

Community Relationship Management: Sebuah layanan pada situs

eBiz-Ink bagi anggota komunitas untuk mempererat hubungan

komunitas.

Layanan Direktori: Layanan direktori bisa berupa layanan

periklanan, pengumuman, sharing knowledge melalui internet dan

sosialisasi program pemerintah lainnya.

6. E-Prosedur

E-Prosedur berisi tentang peraturan dan perundang-undangan yang dibuat

oleh pemerintah atau Bank Indonesia mengenai tata cara dan peraturan

(regulasi) penggunaan eBiz-Ink. E-prosedur dibedakan menjadi dua yaitu:

Undang-undang: Berkaitan dengan regulasi pemerintah yang untuk

mendorong sosialisasi eBiz-Ink. Isinya bisa berupa visi, misi,

tujuan, yang mendasari pembentukan eBiz-Ink.

Peraturan: Tata cara (rule of the game) mengenai penggunaan

eBiz-Ink. Isinya berupa aturan dan sangsi atas penggunaan dan

pemanfaatan layanan situs eBiz-Ink.

Page 23: (Pembentukan ekosistem yang inovatif dan entrepreneurial)e biz ink media perantara penyaluran pendanaan dan wadah peningkatan daya saing umkm yang terintegrasi secara nasional

23 | P a g e

Gambar 9. Kerangka Teknis Pembentukan eBiz-Ink

Database

Pengembangan

Sistem

Standarisasi

Integrasi

Web Hosting dan

Perangkat

Keamanan

Network, EDI,

Extranets

Transaksi

Bisnis

Approve kontrak

dan Apply

Aplikasi

Supply

Lelang Bisnis

Demand

Lelang Bisnis

Inkubator (UMKM)

Industri (BUMN dan

Swasta)

Pemerintah

Diaspora (komunitas LN)

PeraturanUndang-

Undang

Layanan

Direktori

Comunity

Relationship

Management

Partner

Relationship

Management

APLIKASI eBiz-Ink

Pusat Interaksi dan

Transaksi Anggota

Komunitas

(Interkoneksi)

Infrastruktur Teknis

E-Komunitas

E-Proses E-Market

E-LayananE-Prosedur

5.5. Tahap Implementasi

Dari keseluruhan tahapan, tahap implementasi adalah tahap yang paling

menentukan berjalan tidaknya eBiz-Ink. Oleh karena itu, sebelum

diimplementasikan dilakukan sosialisasi pada masing-masing anggota komunitas.

Sosialisasi meliputi tata cara penggunaan eBiz-Ink, tujuan dan manfaat eBiz-Ink

bagi para pengguna (anggota komunitas). Dari sosialisasi tersebut akan

mendapatkan feedback dari para pengguna (anggota komunitas) yang digunakan

untuk perbaikan sistem tahap pertama. Setelah itu baru masuk pada tahap pra

implementasi. Pra implementasi disini adalah testing dari sistem eBiz-Ink. Testing

dilakukan untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan sistem eBiz-Ink.

Feedback testing berbeda dengan feedback sosialisasi. Feedback testing lebih

kearah sistem teknis, sedangkan feedback sosialisasi berupa penyesuaian perilaku

pengguna (anggota komunitas) terhadap teknologi yang diterapkan (eBiz-Ink).

Kerjasama Bank Indonesia, pemerintah, dan departemen terkait lainnya

dalam sharing data sehingga menjadi sebuah database merupakan salah satu

kunci pembentukan eBiz-Ink. Selain dukungan semua komunitas pemerintah,

partisipasi para pengguna (anggota komunitas) sangat menentukan pembentukan

Page 24: (Pembentukan ekosistem yang inovatif dan entrepreneurial)e biz ink media perantara penyaluran pendanaan dan wadah peningkatan daya saing umkm yang terintegrasi secara nasional

24 | P a g e

eBiz-Ink. eBiz-Ink yang bisa disebut juga virtual marketplace sangat membantu

dan mendidik UMKM. Arus pendanaan kepada UMKM dapat terkontrol lebih

mudah dan mendekatkan UMKM pada akses permodalan. Program eBiz-Ink

selain mengurangi digital devide juga menuntun UMKM kearah modernisasi

bisnis. Melalui pusat inkubator bisnis UMKM dituntun kearah thing globally act

locally merupakan pintu gerbang dalam membangun UMKM menjadi

perusahaan-perusahaan yang bertaraf internasional.

6. Matrik Alur Permodalan

eBiz-Ink merupakan media yang memudahkan interaksi dan komunikasi

antara komunitas pemerintah, komunitas UMKM melalui inkubator, komunitas

industri (BUMN dan swasta), serta komunitas WNI yang berada diluar negeri

supaya tercipta transaksi bisnis atau kerjasama yang mendukung kegiatan masing-

masing anggota komunitas. Dengan kata lain eBiz-Ink merupakan miniatur dari

pasar terbuka yang diimplementasikan melalui media elektronika. Setiap anggota

komunitas bebas berkomunikasi dan menjalin kerjasama dengan komunitas lain.

Kontrak kerjasama bisnis terjadi berdasarkan permintaan dan penawaran.

Tentunya harga atas kontrak bisnis sangat ditentukan oleh hukum permintaan dan

penawaran yang bergantung pada keadaan pasar.

Jika pasar dibiarkan bergerak bebas tentunya UMKM yang ada didalam

inkubator bisnis akan sulit bersaing dengan industri-industri besar (BUMN dan

swasta). Oleh sebab itu peran pemerintah didalam pasar lelang bisnis melalui

internet ini (eBiz-Ink) masih diperlukan. Untuk melindungi UMKM dan menjaga

alur permodalan kepada UMKM tidak terputus, pemerintah bisa memberlakukan

hak istimewa pada UMKM atas kontrak lelang bisnis dan bisa juga dengan

mewajibkan industri besar (BUMN dan swasta) mengikutsertakan UMKM

didalam kegiatan bisnisnya. Untuk menyederhanakannya maka bisa digambarkan

dengan matrik alur modal sebagai berikut:

Page 25: (Pembentukan ekosistem yang inovatif dan entrepreneurial)e biz ink media perantara penyaluran pendanaan dan wadah peningkatan daya saing umkm yang terintegrasi secara nasional

25 | P a g e

Gambar 10. Matrik Alur Permodalan pada Ekosistem eBiz-Ink

Kontrak

Bisnis

Industri (BUMN

dan Swasta)Inkubator (UMKM)

Industri (BUMN

dan Swasta)

Lembaga

keuangan

Lembaga

KeuanganInkubator (UMKM)

Pihak LN

Kontrak

Bisnis

Lembaga

KeuanganInkubator (UMKM)

Kontrak

Bisnis

Permodalan

Permodalan

Permodalan

Pemerintah

Pemerintah

7. Penutup

Dulu pada tahun 1960an dibawah presiden Sukarno, Indonesia pernah

menjalankan kebijakan ekonomi tertutup. Pada waktu itu kalangan analis ekonomi

barat memperkirakan perekonomian Indonesia akan hancur karena berbagai

embargo ekonomi yang dijatuhkan kepada Indonesia. Pada kenyataannya

Indonesia dapat bertahan, dan ternyata setelah dianalisis usaha-usaha mikro, kecil

seperti pedagang kaki lima dan pedagang pasar tradisional-lah yang menopang

perekonomian Indonesia saat itu. Dan pada waktu krisis ekonomi tahun 1999-

2000 sekali lagi UMKM telah menjadi penopang perekonomian Indonesia.

Mengingat potensi UMKM yang sangat besar sudah selayaknyalah

UMKM dibangun dan dikembangkan supaya menjadi sebuah industri yang maju.

Pemberdayaan UMKM tidak hanya cukup menyediakan modal bagi UMKM.

Dalam rangka pengembangan dan pemberdayaan UMKM, UMKM harus dibina

dan dituntun supaya dapat menyesuaikan dengan keadaan lingkungan bisnis

modern. Dengan membangun pusat inkubator bisnis yang didalamnya tersedia

sarana, permodalan dan pembinaan bagi UMKM sangat mungkin potensi UMKM

tergali lagi sehingga dapat menjadi sebuah usaha yang besar.

Page 26: (Pembentukan ekosistem yang inovatif dan entrepreneurial)e biz ink media perantara penyaluran pendanaan dan wadah peningkatan daya saing umkm yang terintegrasi secara nasional

26 | P a g e

Selain itu pembentukan ekosistem bisnis yang inovatif dan entrepreneurial

sangat diperlukan dalam pemberdayaan UMKM. Melalui ekosistem bisnis ini

UMKM menjalin networking dengan komunitas bisnis lainnya. Pada ekosistem

bisnis alur permodalan akan berjalan dengan sendirinya. Sehingga pemerintah dan

Bank Indonesia selaku pihak yang berkepentingan dalam pembangunan UMKM

hanya tinggal mengontrol dan mengorganisir aliran modal yang berjalan.

Supaya lebih mudah melakukan networking, ekosistem bisnis dapat dibuat

secara virtual. Pembentukan ekosistem bisnis melalui media elektronik akan lebih

memudahkan pengaturan alur permodalan dan mengontrol setiap komunitas

supaya hubungan satu komunitas bisnis dengan komunitas bisnis lainnya tidak

terputus. Dengan menempatkan UMKM sebagai center point of activities pada

ekosistem bisnis maka aliran permodalan akan mengarah kepada UMKM.

Ekosistem bisnis yang terintegrasi akan membentuk suatu persaingan kompetitif

adaptif sehingga UMKM selain dapat meningkatkan daya saingnya juga dapat

beradaptasi terhadap perubahan dan perkembangan bisnis global. Bertahun-tahun

UMKM hanya menjadi aktor dibalik panggung perekonomian Indonesia. Sudah

saatnya UMKM ditampilkan menjadi aktor utama perekonomian.