pembelajaran menulis teks deskripsi bahasa prancis …digilib.unila.ac.id/56595/2/skripsi tanpa bab...
TRANSCRIPT
PEMBELAJARAN MENULIS TEKS DESKRIPSI BAHASA PRANCIS
SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Skripsi
Oleh
FINA FITRIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
ABSTRAK
PEMBELAJARAN MENULIS TEKS DESKRIPSI BAHASA PRANCIS
SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Oleh
FINA FITRIA
Masalah dari penelitian ini ialah pembelajaran menulis teks deskripsi bahasa
Prancis pada siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 9 Bandarlampung Tahun
Pelajaran 2017/2018.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
pembelajaran menulis teks deskripsi bahasa Prancis pada siswa kelas XI IPS 3 SMA
Negeri 9 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2017/2018.
Metode penelitian yang digunakan adalah deksriptif kualitatif. Data pada penelitian ini
ialah kegiatan pembelajaran menulis teks deskripsi bahasa Prancis di SMA Negeri 9
Bandarlampung yang meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian.Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara
observasi, dokumentasi, dan wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan guru melakukan tiga tahap kegiatan dalam pembelajaran.
Ketiga kegiatan tersebut mencakup (1) perencanaan, yaitu guru membuat RPP sesuai
dengan Permendikbud, (2) pelaksanaan, yang melibatkan keaktifan siswa dan guru, (3)
penilaian pembelajaran, guru menggunakan teknik tes dengan bentuk soal essai. Pada
perencanaan guru telah menyusun RPP dengan lengkap berdasarkan KD 3.9 yakni
mencirikan bentuk teks deskripsi dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan pada teks interaksi lisan dan tulis sesuai konteks dan indikator.
Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru meliputikegiatan pendahuluan, inti, dan
penutup yang melibatkan kegiatan guru dan siswa sesuai dengan APKG.Untuk
penilaian pembelajaran menulis teks deskripsi, guru menggunakan jenis tes tertulis
dalam bentuk tes uraian/essai.
Kata kunci: pembelajaran, menulis, teks deskripsi
ABSTRAIT
L’APPRENTISAGE DE LA PRODUCTION DU TEXTE DESCRIPTION EN
FRANÇAIS CHEZ LES ÉLÈVES DE LA CLASSE XI IPS 3 SMAN 9
BANDAR LAMPUNG L’ANNÉE ACADÉMIQUE 2017/2018
Par
FINA FITRIA
Le problème de cette recherché est l’apprentisage de la production du texte
description en français chez les élèves de la classe XI IPS 3 SMAN 9
Bandarlampung l’année académique 2017/2018. Cette recherche vise à d’écrire
l’apprentisage de la production du texte descriptif en français chez les élèves de la
classe XI IPS 3 SMAN 9 Bandarlampung l’année académique 2017/2018.
Dans cette recherche, nous utilisons la méthode descriptive qualificative, tandis que les
activités lors de l’apprentissage du texte descriptif en françaischez les élèves de la
classe XI IPS 3 SMAN 9 Bandarlampung sont comme les sources de données. Les
techniques de collecter des données sont l’observation, la documentation, et l’interview.
Le resultat de cette recherche indique que la maîtresse fait trois étapes des activités de
l’apprentissage. Les trois activités constituent (1) la planification : la maîtresse rédige la
fiche pédagogique (RPP) en accord avec le Permendikbud, (2) la réalisation : les
activités de la maîtresse et les élèves pendant l’apprentissage, (3) l’évaluation de
l’apprentissage: la maîtresse utilise un test sous forme d’un essai. Pour la planification,
la maîtresse a rédigé la fiche pédagogique (RPP) d’une façon complète qui est en
accorde avec les compétences de base (KD) et aussi les indicateurs. Ensuite pour la
réalisation de l’apprentissage, la maîtresse fait trois activités. Ce sont l’introduction, la
mise en route, et la clotûre qui impliquent les activités de la maîtresse et les élèves selon
l’APKG. Pour l’évaluation d’appréntissage de la production du texte descriptif, la
maîtresse utilise le test sous forme d’un essai.
Mots clés: La leçon, Écrire, Le texte description
PEMBELAJARAN MENULIS TEKS DESKRIPSI BAHASA PRANCIS
SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Oleh
FINA FITRIA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA PENDIDIKAN
pada
Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, 01 Maret 1995.
Penulis adalah anak ketiga dari tiga bersaudara, putri dari
pasangan Gani Sofyan dan Herlina. Penulis pertama kali
menyelesaikan pendidikan di Taman Kanak-kanak (TK)
Kartini pada tahun 2000. Pendidikan Sekolah Dasar (SD) di
SDN 2 Palapa dimulai pada tahun 2001 dan selesai tahun 2006. Kemudian,
penulis menyelesaikan studi tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP
PGRI 1 Bandar Lampung pada tahun 2009. Setelah itu pendidikan yang ditempuh
adalah Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung
yang selesai pada tahun 2013.
Kemudian, penulis sempat bekerja di salah satu perusahaan swasta selama satu
tahun dan menunda pendidikannya. Tahun 2014 penulis mencoba untuk
melanjutkan pendidikannya dan diterima sebagai mahasiswa pada Program Studi
Pendidikan Bahasa Prancis, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung. Penulis juga pernah mendapatkan beasiswa Karya Salemba Empat
(KSE) selama satu peridoe pada tahun 2015-2016. Pengalaman mengajar
didapatkan penulis ketika melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di
SMAN 1 Belalau, Lampung Barat pada tahun pelajaran 2017/2018, serta pernah
menjadi pengajar privat pada tahun 2018.
MOTO
”Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan),
tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain).”
(Q.S. Al Insyirah: 6)
“Tidak ada rahasia untuk sukses.
Ini adalah hasil sebuah persiapan, kerja keras, dan belajar dari kesalahan.”
(Colin Powel)
“La plus belle victoire est de vaincre son coeur.”
(Jean de la Fontaine)
PERSEMBAHAN
Ya Allah Ya Tuhanku, Tuhan semesta alam. Terima kasih Ya Allah atas segala
nikmat-Mu, perlindungan, dan keselamatan bagi jiwa ragaku, atas segala
keindahan dan kebahagiaan dalam hidupku, atas kelebihan maupun
kekuranganku, atas segala ilmu yang kau berikan. Dengan segala kerendahan hati,
dan atas rasa hormat, serta baktiku, kupersembahkan karya ini kepada orang-
orang tersayang.
1. Orang-orang terbaik yang aku miliki di dunia ini yaitu kedua orang tuaku
tercinta Bapak Gani Sofyan dan ibu Herlina yang telah merawat dan
membesarkanku dengan kasih sayang yang tiada henti sampai aku akhirnya
bisa meneruskan pendidikan yang mereka inginkan. Setiap hari selalu terselip
doa yang selalu mereka panjatkan untuk anak bungsu tercintanya demi
kesuksesan dalam pendidikan yang aku tempuh ini. Orang tuaku yang selalu
menjadi penyemangat utama dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Kakakku tersayang Maria Solena dan Evie Agustina yang selalu mendoakanku
dan menghiburku di saat aku mulai merasa lelah dalam menyelesaikan skripsi,
yang selalu menasihatiku untuk tidak mengeluh dalam menghadapi segala
cobaan.
3. Nenekku dan kakekku yang sudah tenang disana, aku persembahkan skripsi ini
untuk kalian yang dahulu aku jarang sekali menemui kalian. Semoga skripsi ini
bisa menjadi sebuah doa yang aku panjatkan untuk kalian disana dan
membuatku termotivasi dalam hidupku.
4. Keluarga besarku yang selalu memberikan dukungan dan selalu bertanya kapan
aku wisuda.
SANWACANA
Alhamdulillahirabbilalamin puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi dengan judul “Pembelajaran
Menulis Teks Deskripsi Bahasa Prancis Siswa Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 9
Bandarlampung Tahun Pelajaran 2017/2018” adalah salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan Universitas Lampung.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
berikut.
1. Dr. Patuan Raja, M.Pd., Dekan FKIP Universitas Lampung.
2. Dr. Nurlaksana Eko Rusminto, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan
Seni, FKIP Universitas Lampung.
3. Diana Rosita, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis, FKIP
Universitas Lampung, selaku Pembimbing Akademik yang telah
membimbing selama menempuh studi di Universitas Lampung, dan penguji
yang juga telah memberikan saran, motivasi, dan dukungan kepada penulis
dalam penyempurnaan skripsi ini.
4. Dr. Sumarti, M.Hum., pembimbing utama yang telah banyak memberikan
bimbingan, arahan, saran, dan waktu dalam rangka menyelesaikan skripsi ini.
5. Nani Kusrini, M.Pd., pembimbing kedua yang telah memberikan bimbingan,
saran, dan masukan kepada penulis dengan sabar tanpa lelah sedikit pun.
6. Seluruh dosen pengajar Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis, FKIP
Universitas Lampung yang telah membekali penulis dengan berbagai ilmu
dan pengetahuan.
7. Drs. H. Suharto, M.Pd, selaku Kepala SMA Negeri 9 Bandarlampung yang
telah memberikan izin untuk bisa penelitian di sekolah tersebut.
8. Satwika Citra Dewi, M.Pd, selaku Guru Bahasa Prancis SMA Negeri 9
Bandarlampung yang telah banyak membantu dan memberikan informasi
kepada peneliti sehingga penelitian dapat berjalan dengan lancar tanpa
kendala.
9. Ayah dan Ibu tercinta, terkasih, tersayang, Gani Sofyan dan Herlina yang
selalu bertanya “kapan selesai, kapan wisuda” dan memberikan semangat
serta doa yang tidak pernah lelah mereka panjatkan demi keberhasilan anak
bungsunya. Inilah jawaban dari pertanyaan kalian, aku sudah selesai.
10. Kakakku tersayang Maria Solena, dan Evie Agustina yang selalu memberikan
semangat dan selalu mengingatkan untuk berjuang menyelesaikan skripsi ini.
11. Sahabat-sahabatku The Power of Konyol, Anisa Safira, S.P., Kurnia Putri,
A.Md., dan Rynaldi Irawan, S.SI terima kasih untuk setiap motivasi dan
keceriaan yang kalian berikan di saat aku lelah, serta selalu mengingatkan
untuk tidak mengeluh dalam keadaan yang buruk sekalipun.
12. Untuk keluarga keduaku Tazza Squad, Elsa Oktavia, S.Pd., Iswatun
Mutoharoh, S.Pd., Siti Nurjanah, S.Pd., dan Utari Yulianti Putri, S.Pd. yang
saling mendukung dan membantuku di tengah kesulitan skripsi dan selalu
menjadi pengingat agar bisa sukses bersama.
13. Untuk Gank Gagak, Nova Dahasrul Firdaus, S.Pd., Devin Siandiko, S.Pd.,
Crysnori Limbong, S.Pd., dan Windu Patria Hutama, S.Pd., teman selfie dan
pance bersama yang suka ngerumpi dan suka merencanakan liburan tetapi
tidak pernah terealisasi.
14. Rekan-rekan seperjuangan angkatan 2014 Program Studi Pendidikan Bahasa
Prancis, FKIP Universitas Lampung.
15. Teman-teman KKN dan PPL di Lampung Timur, Kec. Belalau, Desa
Kejadian.
16. Laptop, yang menjadi saksi bisu perjuanganku menulis skripsi dari bangun
tidur hingga tidur lagi dan selalu bertahan untuk tidak sakit sehingga penulis
bisa menyelesaikan skripsi ini dengan tenang dan lancar.
17. Almamater hijau tercinta, Universitas Lampung.
Semoga Allah Swt selalu memberikan balasan yang lebih besar untuk Bapak, Ibu,
dan rekan-rekan semua. Hanya ucapan terima kasih dan doa yang bisa penulis
berikan. Semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua,
khususnya untuk kemajuan pendidikan Bahasa Prancis.
Bandar Lampung,
Penulis
Fina Fitria
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ........................................................................................................... ii
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... vi
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................. vii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. viii
SURAT PERNYATAAN ................................................................................... ix
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. x
MOTTO .............................................................................................................. xi
PERSEMBAHAN .............................................................................................. xii
SANWACANA ................................................................................................. xiv
DAFTAR ISI .................................................................................................... xvii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xix
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xx
I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 4
D.Manfaat Penelitian ................................................................................... 5
E. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................... 5
II. LANDASAN TEORI ................................................................................. 6 A. Pembelajaran ........................................................................................... 6
1. Pengertian Pembelajaran ..................................................................... 6
2. Tujuan Pembelajaran .......................................................................... 7
3. Pembelajaran Bahasa Prancis ............................................................. 8
4. Media Pembelajaran.......................................................................... 13
5. Model Pembelajaran ......................................................................... 14
B. Komponen Pembelajaran ...................................................................... 16
1. Perencanaan Pembelajaran ................................................................ 16
a. Silabus .......................................................................................... 17
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran............................................. 19
2.Pelaksanaan Pembelajaran ................................................................. 22
a. Kegiatan Pendahuluan .................................................................. 22
b. Kegiatan Inti ................................................................................. 23
c. Kegiatan Penutup.......................................................................... 25
d. Aktivitas Siswa ............................................................................. 26
3. Penilaian Hasil Belajar ...................................................................... 28
a. Penilaian Sikap ............................................................................. 28
b. Penilaian Pengetahuan.................................................................. 29
c. Penilaian Keterampilan ................................................................ 30
C. Keterampilan Menulis ........................................................................... 31
D. Kalimat.................................................................................................. 36
E. Deskripsi................................................................................................ 37
III. METODELOGI PENELITIAN ............................................................. 40
A. Desain Penelitian .................................................................................. 40
B. Sumber Data .......................................................................................... 40
C. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 40
D. Teknik Analisis Data ............................................................................ 45
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 48 A. Perencanaan Pembelajaran Menulis Teks Deskripsi ............................ 48
1. Identitas Mata Pelajaran ................................ ................................... 49
2. Rumusan Indikator ........................................ ................................... 49
3. Rumusan Tujuan Pembelajaran .................... ................................... 53
4. Materi Pembelajaran ..................................... ................................... 54
5. Pemilihan Media dan Sumber Belajar .......... ................................... 56
6. Model Pembelajaran ..................................... ................................... 57
7. Kegiatan Pembelajaran ................................. ................................... 59
8. Penilaian ........................................................ ................................... 63
B. Pelaksanaan Pembelajaran ................................ ................................... 67
1. PertemuanPertama ........................................ ................................... 67
a. Kegiatan Pendahuluan .............................. ................................... 68
b. Kegiatan Inti ............................................. ................................... 77
c. Kegiatan Penutup...................................... ................................... 92
2. Pertemuan Kedua .......................................... ................................... 93
a. Kegiatan Pendahuluan .............................. ................................... 93
b. Kegiatan Inti ............................................. ................................... 96
c. Kegiatan Penutup...................................... ................................. 109
C. Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Menulis Teks Deskripsi .......... 111
1. Pertemuan Pertama ....................................... ................................. 111
2. Pertemuan Kedua .......................................... ................................. 116
D. Penilaian Pembelajaran Menulis Teks Deskripsi ............................... 121
1. Pertemuan Pertama ....................................... ................................. 123
2. Pertemuan Kedua .......................................... ................................. 123
3. Hasil Penilaian Pembelajaran Menulis Teks Deskripsi .................. 124
V. SIMPULAN DAN SARAN.................................. ................................. 127
A. Simpulan ........................................................... ................................. 127
B. Saran.................................................................. ................................. 129
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 131
LAMPIRAN ..................................................................................................... 132
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3. Instrumen Perencanaan Pembelajaran. ........................................................... 41
4. Instrumen Pelaksanaan Pembelajaran . ........................................................... 42
5. Instrumen Aktivitas Siswa ................ ............................................................. 43
6.. Rubrik Penilaian Teks Deskripsi ...... ............................................................. 44
7. Tolak Ukur Penilaian ........................ ........................................................... 124
8. Hasil Tes Tertulis Siswa ................... ........................................................... 125
9. Hasil Tes Praktik/Unjuk Kerja .......... ........................................................... 126
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Korpus Data Pertemuan Pertama
2. Korpus Data Pertemuan Kedua
3. Surat Izin Penelitian
4. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian
5. Permendikbud Tahun 2016
6. Alat Penilaian Kinerja Guru (APKG) 2018
7. Silabus Bahasa Prancis
8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang cukup sulit dibandingkan
dengan ketiga keterampilan bahasa yang lain seperti membaca, mendengar, dan
berbicara. Hal ini karena pada saat menulis, siswa memerlukan pemahaman
tentang cara menggabungkan komponen-komponen bahasa seperti kosakata,
ortografi, tata bahasa dan tanda baca agar dapat menghasilkan sebuah struktur
kalimat yang baik.
Empat keterampilan bahasa yang harus dikuasai oleh siswa dalam pembelajaran
bahasa asing, khususnya bahasa Prancis di sekolah menengah atas (SMA), yaitu
keterampilan menyimak (compréhension orale), berbicara (production orale),
membaca (compréhension écrite), dan menulis (production écrite). Salah satu
aspek yang mendukung siswa agar terampil menulis bahasa Prancis adalah
penguasaan kosakata. Kosakata merupakan tahap awal yang harus dipelajari oleh
siswa sebagai modal utama untuk menulis. Oleh karena itu, penting bagi siswa
untuk selalu memperkaya kosakata yang dimilikinya.
Menurut Tarigan (2011:2) “Kualitas keterampilan berbahasa seseorang
bergantung pada kuantitas dan kualitas kosakata yang dimilikinya. Semakin kaya
kosakata yang dimiliki, semakin besar pula kemungkinan ia terampil berbahasa.”
2
Salah satu cara untuk dapat meningkatkan kemampuan berbahasa adalah melalui
kegiatan menulis yang merupakan kegiatan untuk mengungkapkan suatu pikiran
yang menggunakan bahasa tulis sebagai media penyampaian pesan. Menulis
merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk
berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain
(Tarigan, 2008:3). Pembelajaran menulis yang terdapat pada tingkat SMA banyak
sekali bentuknya, salah satunya adalah pembelajaran menulis teks deskripsi.
Dalam pembelajaran ini siswa dituntut untuk membuat teks deskripsi sesuai
dengan struktur teks.
Pembelajaran teks deskripsi sesuai dengan silabus bahasa Prancis kurikulum 2013
pada KD 3.9 yakni mencirikan bentuk teks deskripsi dengan memperhatikan
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada teks interaksi lisan dan
tulis sesuai konteks. Penelitian yang berkaitan dengan menulis teks sudah pernah
dilakukan oleh beberapa peneliti salah satunya yaitu “Pembelajaran Menulis Teks
Prosedur Kompleks Siswa Kelas X AK 4 SMK Negeri 4 Bandarlampung Tahun
Pelajaran 2016/2017”. Objek penelitiannya adalah keterampilan menulis teks
prosedur kompleks dan subjek penelitiannya adalah para siswa yang terlibat
dalam pembelajaran. Oleh karena itu, penelitian kali ini berbeda dengan penelitian
sebelumnya yaitu pembelajaran menulis teks deskripsi yang terdapat di sekolah
SMA Negeri 9 Bandarlampung Tahun Ajaran 2017/2018.
SMA Negeri 9 Bandarlampung memiliki kelas berjumlah 31 terbagi menjadi 9
(kelas X), 10 (kelas XI), 11 (kelas XII) dan 1 (kelas akselerasi) dengan jurusan
IPA dan IPS. Siswa yang ada di SMA Negeri 9 berjumlah 1080 siswa masing-
3
masing terdiri dari 26 siswa setiap kelasnya. Ada 5 kelas bahasa Prancis di SMA
Negeri 9 Bandarlampung yang terbagi atas 3 (kelas X), 2 (kelas XI) dan 1 (kelas
XII). Peneliti memiliki alasan mengapa memilih SMA Negeri 9 Bandarlampung
dibanding sekolah lainnya. SMA Negeri 9 merupakan sekolah unggulan nomor 2
di Lampung, dan memiliki segudang prestasi baik akademik maupun non
akademik seperti contohnya juara dua lomba bakset putri yang dilaksanakan di
SMA Al Kautsar, juara lomba debat kebangsaan yang dilaksanakan oleh BEM
UMITRA, juara satu Youth Inspiring Day yang dilaksanakan di Taman Budaya
Lampung, dan masih banyak lagi prestasi yang membanggakan sesuai dengan
moto sekolah yaitu “Tiada Hari Tanpa Prestasi”.
Penulis berminat mengadakan penelitian tentang di SMA Negeri 9
Bandarlampung khususnya di kelas XI IPS 3 yang berjumlah 28 siswa karena di
samping profil sekolah yang sangat baik, juga fasilitas yang terdapat di sekolah
sangat lengkap sehingga penelitian bisa berjalan lancar, di sekolah ini juga belum
ada penelitian dalam bidang bahasa Prancis sebelumnya khususnya pada
keterampilan menulis bahasa asing. Kelas ini berjumlah 28 siswa terdiri dari 17
siswa perempuan dan 11 siswa laki-laki. Oleh karena itu, ini pertama kalinya bagi
penulis untuk melakukan penelitian dan pertama kali juga bagi sekolah untuk
diteliti.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
”Bagaimanakah pembelajaran menulis teks deskripsi bahasa Prancis pada siswa
4
kelas XI IPS 3 SMA Negeri 9 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2017/2018?”.
Rumusan masalah ini dapat dirinci sebagai berikut.
1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran menulis teks deskripsi bahasa
Prancis pada siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 9 Bandarlampung Tahun
Pelajaran 2017/2018?
2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran menulis teks deskripsi bahasa
Prancis pada siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 9 Bandarlampung Tahun
Pelajaran 2017/2018?
3. Bagaimanakah penilaian pembelajaran menulis teks deskripsi bahasa
Prancis pada siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 9 Bandarlampung Tahun
Pelajaran 2017/2018?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, tujuan penelitian sebagai
berikut.
1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran pembelajaran menulis teks
deskripsi bahasa Prancis siswa kelas XI IPS3 SMA Negeri 9
Bandarlampung Tahun Pelajaran 2017/2018.
2. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran menulis teks deskripsi bahasa
Prancis siswa kelas XI IPS3 SMA Negeri 9 Bandarlampung Tahun
Pelajaran 2017/2018.
3. Mendeskripsikan penilaian pembelajaran menulis teks deskripsi bahasa
Prancis siswa kelas XI IPS3 SMA Negeri 9 Bandarlampung Tahun
Pelajaran 2017/2018.
5
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi guru, siswa, dan
calon guru Bahasa Prancis. Adapun manfaatnya sebagai berikut.
1. Untuk guru, dapat menambah informasi mengenai pembelajaran teks
deskripsi dan kemampuan siswa dalam menulis teks deskripsi.
2. Untuk siswa, dapat menambah informasi tentang menulis teks deskripsi
3. Untuk calon guru Bahasa Prancis, dapat memberikan pengetahuan dan
pengalaman baru tentang bagaimana melakukan penelitian di bidang studi
bahasa Prancis.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Adapun ruang lingkup penelitian sebagai berikut.
1. Subjek penelitian adalah guru bahasa Prancis dan siswa kelas XI IPS3 SMA
Negeri 9 Bandarlampung yang terlibat dalam proses pembelajaran menulis
teks deskripsi.
2. Objek penelitian adalah komponen dalam pembelajaran menulis teks
deskripsi yang meliputi perencanaan yang dibuat oleh guru, pelaksanaan yang
melibatkan aktivitas guru dan siswa, penilaian yang dilakukan oleh guru.
3. Waktu penelitian dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2017/2018.
4. Lokasi penelitian adalah SMA Negeri 9 Bandarlampung
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pembelajaran
Pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses interaksi antara guru dan
siswa, baik interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap muka maupun secara
tidak langsung, yaitu dengan menggunakan media (Rusman, 2012:144).
Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks, karena dalam kegiatan,
siswa dengan lingkungan belajar untuk diperolehnya perubahan perilaku (hasil
belajar) sesuai dengan tujuan (kompetensi) yang diharapkan (Rusman, 2011:116).
Guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam implementasi
pembelajaran. Guru sebagai pengajar memiliki tugas memberikan fasilitas atau
kemudahan bagi suatu kegiatan belajar. Guru tidak hanya berperan sebagai
model/teladan bagi siswa yang diajarnya, tetapi juga sebagai pengelola
pembelajaran (manager of learning). Keberhasilan suatu proses pembelajaran
sangat ditentukan oleh kualitas dan kemampuan guru.
1. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran perlu direncanakan,
dilaksanakan, dinilai, dan diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien
7
(Rusman, 2012:3). Abidin (2016:117) menyatakan bahwa pembelajaran adalah
kegiatan yang dilakukan guru dalam rangka menciptakan suasana yang kondusif
bagi siswa belajar sedangkan menurut Rusman (2011:116) “Pembelajaran adalah
suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya”.
Proses pembelajaran mencakup tiga ranah, yaitu: sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Ranah sikap memberikan informasi substansi atau materi ajar agar
peserta didik “tahu mengapa.” Ranah keterampilan memberikan transformasi
substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana.” Ranah
pengetahuan memberi transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik
“tahu apa.” Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara
kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang
memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari
peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan (Kemendikbud, 2013).
2. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah tujuan langsung yang berhubungan dengan
penguasaan materi pembelajaran (Abidin, 2016:120). Penetapan tujuan
pembelajaran merupakan syarat mutlak bagi guru dalam memilih metode yang
akan digunakan di dalam menyajikan materi pengajaran. Tujuan pembelajaran
merupakan sasaran yang hendak dicapai pada akhir pengajaran, serta kemampuan
yang harus dimiliki siswa. Tujuan pembelajaran adalah kemampuan (kompetensi)
8
atau keterampilan yang diharapkan dimiliki oleh siswa setelah mereka melakukan
proses pembelajaran tertentu (Dharma, 2008:45).
Tujuan pembelajaran merupakan suatu target yang ingin dicapai dalam kegiatan
pembelajaran. Tujuan harus bersifat jelas (tidak abstrak dan tidak terlalu luas) dan
opersional agar mudah diukur dan dinilai (Rusman, 2011:157). Taba dalam
Rusman (2012:67) memberi beberapa petunjuk tentang cara menjabarkan tujuan
pembelajaran, yaitu:
a. tujuan hendaknya mengandung unsur proses dan produk.
b. tujuan harus bersifat spesifik dan dinyatakan dalam bentuk perilaku nyata.
c. mengandung pengalaman belajar yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang
dimaksudkan.
d. pencapaian tujuan kadang kala membutuhkan waktu yang relatif lama.
e. harus realistis dan dapat dimaknai sebagai kegiatan belajar atau pengalaman
belajar tertentu.
f. harus komprehensif, artinya mencakup segala tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan merupakan dasar untuk mengukur keberhasilan pembelajaran dan juga
menjadi landasan untuk menentukan materi, strategi, media, dan evaluasi
pembelajaran. Hal tersebut menjadi bagian penting yang dilakukan oleh evaluasi
pembelajaran dengan perumusan instrumen yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
3. Pembelajaran Bahasa Prancis
Bahasa Prancis merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari oleh peserta
didik yang bersekolah di Indonesia selain bahasa Inggris. Tagliante (1994:35)
9
berpendapat bahwa “L’apprentissage est un processus actif, donc on ne connait
pas encore parfaitement le mécanisme, qui se déroule à l’intérieur de l’índividu et
qui est susceptible d’être avant tout influencé par cet individu”. Maksudnya
pembelajaran merupakan suatu proses yang aktif, sehingga kita tidak mengetahui
secara sempurna mekanismenya, yang terjadi di dalam diri seseorang cenderung
dipengaruhi oleh individu itu sendiri.
Pembelajaran bahasa Prancis di Indonesia dikemukakan di berbagai lembaga
pendidikan, salah satunya adalah lembaga pendidikan formal yaitu pendidikan di
tingkat SMA. Menurut Depdiknas (2003:1), fungsi pembelajaran bahasa Prancis
di sekolah adalah sebagai alat pengembangan diri peserta didik dalam bidang ilmu
komunikasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni budaya. Dengan demikian
peserta didik dapat tumbuh dan berkembang dalam pembelajaran nasional (Ayni,
2014:1).
a. Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 di sekolah-sekolah sasaran pada umumnya sudah dan sedang
digelindingkan. Namun demikian, kedudukan mata pelajaran bahasa asing
(Jepang, Korea, Jerman, Prancis, dll) dalam kurikulum 2013 mengalami banyak
perubahan (Nunik, 2014:2).
Kurikulum 2013 ini merupakan kurikulum baru yang diterapkan oleh pemerintah
untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang telah
berlaku selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum 2013 masuk dalam masa
percobaan di tahun 2013 dengan menjadikan beberapa sekolah menjadi sekolah
percobaan. Di tahun 2014, kurikulum 2013 sudah diterapkan di seluruh kelas I, II,
10
III, IV, dan V. Kemudian untuk SMP diterapkan di kelas VII dan VIII dan SMA
kelas X dan XI. Kurikulum 2013 memiliki tiga aspek penilaian, yaitu aspek
pengetahuan, aspek keterampilan, dan aspek sikap dan perilaku.
Pemerintah menetapkan 8 Standar Nasional Pendidikan Indonesia yang menjadi
pedoman bagi pendidik dan Tenaga Kependidikan untuk mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Berikut ini penjelasan 8 Standar
Nasional Pendidikan Indonesia:
1. Standar Kompetensi Lulusan
Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah
digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta
didik. Standar Kompetensi Lulusan tersebut meliputi standar kompetensi
lulusan minimal, satuan pendidikan dasar dan menengah, standar kompetensi
lulusan minimal kelompok mata pelajaran, dan standar kompetensi lulusan
minimal mata pelajaran.
2. Standar Isi
Standar Isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal
untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu. Standar isi tersebut memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum,
beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan.
3. Standar Proses
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
11
aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologi peserta didik. Selain itu dalam proses pembelajaran, pendidik
memberikan keteladanan. Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan
proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil
pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya
proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen
pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang
pendidik yang dibutktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang
relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Kompetensi
sebagai agen pembelajaran jenjang pendidikan dasar dan menengah serta
pendidikan anak usia dini meliputi: Kompetensi Pedagogik, Kompetensi
Kepribadian, Kompetensi Profesional, dan Kompetensi Sosial.
Pendidik meliputi pendidik pada TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA,
SDLB/SMPLB/SMALB, SMK/MAK, satuan pendidikan Pakat A, Paket B, dan
Paket C, dan pendidik pada lembaga kursus pelatihan. Tenaga kependidikan
meliputi kepala sekolah/madrasah, pengawas satuan pendidikan, tenaga
administrasi, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, pengelola kelompok
belajar, pamong belajar, dan tenaga kebersihan.
12
5. Standar Sarana dan Prasarana
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot,
peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya,
bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang
proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Setiap satuan pendidikan
wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan
satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang
laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi
daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat beramain, tempat
berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
6. Standar Pengelolaan Pendidikan
Standar Pengelolaan terdiri dari tiga bagian, yakni standar pengelolaan oleh
satuan pendidikan, standar pengelolaan oleh pemerintah daerah dan standar
pengelolaan oleh pemerintah.
7. Standar Pembiayaan Pendidikan
Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya
personal. Biaya investasi satuan pendidikan meliputi biaya penyediaan sarana
dan prasaranan, pengembangan sumber daya manusia, dan modal kerja tahap.
Biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta
didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan
berkelanjutan. Biaya operasi satuan pendidikan meliputi; gaji pendidik dan
tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji, bahan atau
13
peralatan pendidikan habis pakai, dan biaya operasi pendidikan tak langsung
berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang
lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya.
8. Standar Penilaian Pendidikan
Penilaian Pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas;
penilaian hasil belajar oleh pendidik, penilaian oleh satuan pendidikan, dan
penilaian hasil belajar oleh pemerintah. Penilaian pendidikan pada jenjang
pendidikan tinggi terdiri atas; penilaian hasil belajar oleh pendidik, dan
penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan tinggi. Penilaian pendidikan pada
jenjang pendidikan tinggi sebagaimana dimaksud di atas diatur oleh masing-
masing perguruan tinggi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku
(Poerwati & Amri, 2013:278-280).
4. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah,
perantara, atau pengantar. Suranto dalam Sutirman (2013:15) mengemukakan
bahwa “Media adalah suatu sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan
dari seorang komunikator kepada komunikan”. Sedangkan Trini Prastati dalam
Sutirman (2013:15) memberikan makna “Media sebagai apa saja yang dapat
menyalurkan informasi dari seumber informasi ke penerima informasi dan media
juga sebagai sarana fisik untuk menyampaikan isi atau materi pembelajaran.
Sarana fisik tersebut dapat berupa buku, tape rekorder, kaset, kamera video, film,
slide, foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer”.
14
Heinich dan kawan-kawan dalam Sutirman (2013:15) mengartikan “Media
sebagai perantara yang mengantar informasi dari sumber kepada penerima”.
Dengan demikian televisi, film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang
diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah tergolong media.
Apabila media tersebut membawa pesan-pesan atau informasi yang mengandung
maksud dan tujuan pengajaran makan media itu dsebut media pembelajaran.
Gerlach & Ely dalam Arsyad (2011:3) mengatakan bahwa media apabila
dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan, atau sikap. Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat
disimpulkan media adalah alat bantu yang digunakan untuk menyampaikan pesan
atau maksud tertentu serta membantu siswa agar mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan atau sikap.
5. Model Pembelajaran
Suatu model pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu rencana atau pola yang
digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi pengajaran dan memberi
petunjuk kepada pengajar di kelas dalam setting pengajaran maupun setting
lainnya (Dahlan, 2004:43) dalam Friska (2009:2).
1. Discovery Learning
Merupakan suatu metode pengajaran yang menitikberatkan pada aktivitas siswa
dalam belajar. Dalam proses pembelajaran dengan metode ini, guru hanya
bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator yang mengarahkan siswa untuk
menemukan konsep, dalil, prosedur, algoritma dan semacamnya. Tiga ciri utama
15
belajar menemukan yaitu: (1) mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk
menciptakan, menggabungkan dan menggeneralisasikan pengetahuan; (2)
berpusat pada siswa; (3) kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan
pengetahuan yang sudah ada.
Langkah-langkah pembelajaran discovery learning adalah:
a. Identifikasi kebutuhan siswa
b. Seleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip, pengertian konsep dan
generalisasi pengetahuan
c. Seleksi bahan, tugas-tugas
d. Membantu dan memperjelas tugas/ problema yang dihadapi siswa serta
peranan masing-masing siswa
e. Mempersiapkan kelas dan alat-alat yang diperlukan
f. Mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan
g. Memberi kesempatan pada siswa untuk melakukan penemuan
h. Membantu siswa dengan informasi
i. Memimpin analisis sendiri dengan pertanyaan yang mengarahkan dan
mengidentifikasikan masalah
j. Merangsang terjadinya interaksi antara siswa dengan siswa
k. Membantu siswa merumuskan prinsip dan generalisasi hasil
penemuannya.
16
2. Problem Based Learning
Merupakan metode pengajaran yang bercirikan adanya permasalahan nyata
sebagai konteks untuk para peserta didik belajar berfikir kritis dan keterampilan
memecahkan masalah, dan memperoleh pengetahuan.
3. Inquiry Learning
Merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses
berpikir secara kritis dan analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban
dari suatu masalah yang dipertanyakan.
4. Project Based Learning
Merupakan model pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai langkah
awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan guru berdasarkan
pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata.
B. Komponen Pembelajaran
Komponen pembelajaran merupakan hal penting dalam proses belajar mengajar.
Dalam pembelajaran seorang guru harus memperhatikan komponen
pembelajarannya mulai dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran, dan penilaian pembelajaran.
1. Perencanaan Pembelajaraan
Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, Standar Kompetensi
(SK), Kompetensi Dasar (KD), indikator pencapaian pembelajaran, tujuan
17
pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar (Rusman, 2012:4).
Berdasarkan Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah, perencanaan pembelajaran dirancang dalam
bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada
Standar Isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian
pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan Silabus dan RPP
disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan.
a. Silabus
Silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas mata pelajaran atau
tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator
pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus
dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan Standar Isi (SI) dan Standar
Kompetensi Luluas (SKL), serta panduan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Dalam pelaksanaannya, pengembangan silabus dapat
dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah
sekolah/madrasah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP) atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan
(Poerwati & Amri, 2013:150).
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu atau kelompok mata pelajaran
atau tema tetentu yang mencakup Identitas Mata Pelajaran, Standar kompetensi
Lulusan (SKL) dan Kompetensi Dasar (KD), Materi Pokok atau pembelajaran,
18
kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar
(Depdiknas dalam Komalasari, 2013:180)
Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi
untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran
pada setiap tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan dalam
pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran. Silabus merupakan acuan
penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran.
Silabus paling sedikit memuat:
1. Identitas mata pelajaran (khusus SMP/MTs, SMPLB, Paket B dan
SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/Paket C Kejuruan);
2. Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;
3. Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus
dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran;
4. Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran;
5. Tema (khusus SD/MI/SDLB/Paket A);
6. Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan
ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian
kompetensi;
7. Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik
untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;
8. Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik;
19
9. Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum
untuk satu semester atau satu tahun; dan
10. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar
atau sumber belajar lain yang relevan (Permendikbud No. 22 Tahun 2016:5-
6).
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan
kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan
pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar
pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologi peserta didik.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun untuk setiap KD yang dapat
dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan
RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan
pendidikan (Poerwati & Amri, 2013:150).
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran
tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus
untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai
Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban
menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
20
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan KD
atau subtema yang dilaksanakan satu kali pertemuan atau lebih (Permendikbud
No. 22 Tahun 2016:6). Berikut adalah contoh format RPP yang sudah disepakati:
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)
A. Identitas
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Alokasi Waktu
B. Kompetensi Inti (KI)
KI1:
KI2:
KI3:
KI4:
C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
KD pada KI 3 …
KD pada KI 4 …
D. Tujuan Pembelajaran
E. Materi Pembelajaran
F. Media/Alat Pembelajaran
1. Media
2. Alat
G. Bahan dan Sumber Belajar
1. Bahan Ajar
2. Sumber Belajar
H. Metode
1. Pendekatan
2. Model
3. Metode
I. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama: (…JP)
a. Kegiatan Pendahuluan
b. Kegiatan Inti
c. Kegiatan Penutup
2. Pertemuan Kedua: (…JP)
a. Kegiatan Pendahuluan
21
b. Kegiatan Inti
c. Kegiatan Penutup
3. Pertemuan Seterusnya
J. Penilaian
Lampiran-lampiran:
1. Materi Pembelajaran
2. Instrumen Penilaian Sumber: Perencanaan Pelaksaan Pembelajaran (Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA Tahun 2018)
Komponen RPP terdiri atas:
a. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
b. Identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
c. Kelas/semester;
d. Materi pokok;
e. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan
beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia
dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
f. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan
kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
g. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;
h. Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
ketercapaian kompetensi;
i. Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai;
22
j. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran;
k. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar,
atau sumber belajar lain yang relevan;
l. Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti,
dan penutup; dan
m. Penilaian hasil pembelajaran (Permendikbud No. 22 Tahun 2016:6-7).
2. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran meliputi: kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup (Permendikbud No. 22 Tahun 2016:11).
a. Kegiatan Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang
ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta
didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran (Poerwati & Amri,
2013:152). Dalam kegiatan pendahuluan, guru wajib:
a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran;
b. memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat dan
aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh
dan perbandingan lokal, nasional dan internasional, serta disesuaikan dengan
karakteristik dan jenjang peserta didik;
23
c. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari;
d. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai;
e. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus
(Permendikbud No. 22 Tahun 2016:11).
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan
pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara
sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi
(Poerwati & Amri, 2013:152).
Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta
didik dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik dan /atau tematik terpadu
dan/atau saintifik dan/atau inkuiri dan penyingkapan (discovery) dan/atau
pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project
based learning) disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang
pendidikan (Permendikbud No. 22 Tahun 2016:11).
Metode yang digunakan dalam kegiatan inti harus bersesuaian dengan
karakteristik siswa dan mata pelajaran. Kegiatan inti mencakup proses-proses
berikut: (1) melakukan observasi; (2) bertanya; (3) mengumpulkan informasi; (4)
24
mengasosiasikan informasi-informasi yang telah diperoleh; (5) dan
mengkomunikasikan hasilnya. Pada proses pembelajaran yang terkait dengan KD
yang bersifat prosedur untuk melakukan sesuatu, guru memfasilitasi sedemikian
rupa sehingga siswa dapat melakukan pengamatan terhadap
pemodelan/demonstrasi yang diberikan guru atau ahli, siswa menirukannya,
selanjutnya guru melakukan pengecekan dan pemberian umpan balik, dan latihan
lanjutan kepada siswa. Berikut ini merupakan contoh penerapan tahap kegiatan
inti pada proses pembelajaran.
1. Melakukan Observasi
Guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan siswa untuk melakukan
pengamatan melalui kegiatan-kegitan seperti: melihat, menyimak, mendengar, dan
membaca. Guru memfasilitasi siswa untuk melakukan pengamatan, melatih
mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal yang penting
dari suatu benda atau objek.
2. Menanya
Guru membuka kesempatan secara luas kepada peserta didik untuk
mempertanyakan mengenai apapun yang telah mereka lihat, mereka simak, atau
mereka baca. Penting bagi guru untuk memberikan bimbingan kepada siswa agar
bisa mengajukan pertanyaan. Pertanyaan yang dimaksud di sini berkaitan dengan
pertanyaan dari hasil pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang abstrak
baik berupa fakta, konsep, prosedur, atau pun hal lain yang lebih abstrak.
Pertanyaan dapat pula yang bersifat faktual hingga pada pertanyaan yang bersifat
hipotetik.
25
3. Mengumpulkan dan Mengasosiasikan Informasi
Tindak lanjut dari kegiatan bertanya adalah menggali dan mengumpulkan
informasi dari beragam sumber dengan bermacam cara. Dalam hal ini siswa boleh
membaca buku yang lebih banyak, mengamati fenomena atau objek dengan lebih
teliti, atau bisa juga melaksanakan eksperimen. Berdasarkan kegiatan-kegiatan
inilah pada akhirnya akan dikumpulkan banyak informasi. Informasi yang banyak
ini selanjutnya akan dijadikan fondasi untuk kegiatan berikutnya yakni
memproses informasi sehingga pada akhirnya siswa akan menemukan suatu
keterkaitan antara satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari
keterkaitan informasi dan bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang
ditemukan.
4. Mengomunikasikan Hasil
Kegiatan terakhir dalam kegiatan inti yaitu membuat tulisan atau bercerita tentang
apa-apa saja yang telah mereka temukan dalam kegiatan mencari informasi,
mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan dikelas dan
dinilai oleh guru sebagai hasil belajar siswa atau kelompok siswa tersebut
(http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/11/standar-proses-
pembelajaran-kurikulum.html).
c. Kegiatan Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas
pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan,
penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut (Poerwati & Amri,
2013:152).
26
Dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik baik secara individual
maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi:
a. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk
selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak
langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung;
b. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
c. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas
individual maupun kelompok; dan
d. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya
(Permendikbud No. 22 Tahun 2016:12).
d. Aktivitas Siswa
Pembelajaran adalah proses interaksi antarpeserta didik dan antara peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar
(Permendikbud No. 103 Tahun 2014:2). Berdasarkan implementasi Kurikulum
2013, kegiatan atau aktivitas siswa di dalam kelas terdiri atas lima pengalaman
belajar, yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengkomunikasikan.
Kemendikbud (2013) secara komprehensif dan terperinci menjelaskan
keterampilan-keterampilan belajar yang membangun pendektan scientific dalam
belajar siswa sebagai berikut.
27
1. Mengamati
Metode mengamati terutama kebermaknaan proses pembelajaran (meaningful
learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media
objek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah
pelaksanaannya. Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa
ingin tahu peserta didik, sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan
yang tinggi.
2. Menanya
Menanya adalah kegiatan belajar memberikan atau mengajukan beberapa
pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati.
Kegiatan ini juga untuk membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan
menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosakata, serta mengembangkan
toleransi sosial dalam hidup berkelompok.
3. Menalar
Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan
scientific yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru
dan peserta didik merupakan pelaku aktif.
4. Mencoba
Mencoba adalah melakukan ekperimen, membaca sumber selain buku, atau
mengamati objek atau kejadian, aktivitas, serta wawancara dengan narasumber.
28
Pada pembelajarannya siswa mencoba menemukan jawaban dari perintah soal
yang telah disiapkan oleh guru bidang studi di lembar kertas kerja siswa.
5. Mengomunikasikan
Kemampuan ini adalah menyampaikan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan
baik secara lisan maupun tulisan (Abidin, 2016:139-141).
3. Penilaian Hasil Belajar
Penilaian hasil belajar peserta didik pada bagian ini bertujuan untuk memperbaiki
kompetensi peserta didik terhadap materi pembelajaran, penguasaan terhadap
kemampuan literasi, serta penguatan terhadap nilai utama karakter dalam suatu
pembelajaran, sehingga guru dapat menyusun program remedial atau pengayaan
serta perbaikan proses pembelajaran berikutnya. Penilaian dalam proses
pembelajaran meliputi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan, termasuk
didalamnya penguasaan terhadap kemampuan multi literasi dan penguatan nilai-
nilai karakter (Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMA Tahun
2018:40).
a. Penilaian Sikap
Penilaian sikap dapat dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian antar
teman dan jurnal kecuali untuk Pendidikan Agama yang dilakukan guru.
Observasi dalam penilaian sikap peserta didik merupakan teknik yang dilakukan
secara berkesinambungan melalui pengamatan perilaku. Asumsinya setiap peserta
didik pada dasarnya berperilaku baik sehingga yang perlu dicatat hanya perilaku
yang sangat baik (positif) atau kurang baik (negatif) yang berkaitan dengan
29
indikator sikap spiritual dan sikap sosial. Catatan hal-hal positif dan menonjol
digunakan untuk menguatkan perilaku positif, sedangkan perilaku negatif
digunakan untuk pembinaan. Untuk menentukan penilaian sikap, terlebih dahulu
dirumuskan sikap sikap yang akan dikembangkan sekolah. Sikap yang
dikembangkan sekolah harus mengacu pada visi sekolah (Modul Pelatihan
Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2018:40).
b. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan mengukur kemampuan kognitif dan kecakapan berpikir
tingkat rendah sampai tingkat tinggi peserta didik. Penilaian pengetahuan
dilakukan untuk mengetahui pencapaian ketuntasan belajar, mengidentifikasi
kelemahan dan kekuatan penguasaan pengetahuan dalam proses pembelajaran,
termasuk penguasaan terhadap kemampuan multiliterasi. Oleh karena itu,
pemberian umpan balik kepada peserta didik oleh guru sangat penting sehingga
hasil penilaian dapat digunakan untuk perbaikan mutu pembelajaran.
Penilaian pengetahuan dilakukan untuk menilai proses dan hasil belajar peserta
didik. Penilaian proses dilakukan dalam bentuk penilaian harian melalui tes
tertulis, tes lisan, maupun penugasan. Cakupan penilaian harian meliputi seluruh
indikator dari satu kompetensi dasar atau lebih sedangkan cakupan penugasan
disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dasar. Penugasan dapat diberikan
sebagai alat agar peserta didik dapat belajar lebih luas (broad based learning)
dengan menggunakan berbagai sumber belajar, baik sumber insani maupun
sumber non-insani, termasuk memanfaatkan sumber digital dan alam atau
lingkungan (community based learning). Untuk penilaian yang dilakukan seperti
30
kegiatan tersebut, guru dapat memberikan nilai tambah dengan memperhatikan
penguasaan peserta didik terhadap kemampuan multiliterasi, serta penguatan nilai-
nilai karakter yang sesuai (Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Tahun
2018:42-43).
c. Penilaian Keterampilan
Penilaian ketrampilan tidak terlepas dari penilaian pengetahuan dan sikap. Dalam
penilaian ketrampilan harus mencakup keterampilan berfikir (abstrak) dan
ketrampilan kongkrit untuk mata pelajaran tertentu. Dengan demikian penilaian
keterampilan (abstrak) juga harus mempertimbangkan nilai-nilai karakter sebagai
perubahan atas sikap yang merupakan hasil pembelajaran. Penilaian ketrampilan
dapat dilakukan dengan berbagai tehnik antara lain penilaian praktek/kinerja,
proyek, dan portofolio.
Pelaksanaan penilaian keterampilan dilakukan untuk menilai proses dan hasil
belajar peserta didik. Penilaian proses dilakukan melalui penilaian praktik/kinerja
selama proses pembelajaran. Sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui
penilaian produk, penilaian proyek, dan penilaian portofolio yang diberikan
setelah pembelajaran. Langkah-langkah penilaian portofolio adalah sebagai
berikut:
a. Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.
b. Guru atau bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan
dibuat.
c. Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah
bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran.
31
d. Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat
yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya.
e. Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.
f. Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama
dokumen portofolio yang dihasilkan.
g. Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian
portofolio (Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMA Tahun
2018:44-46).
C. Keterampilan Menulis
Suparno (2009:3) menyatakan bahwa menulis dapat didefinisikan sebagai suatu
kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis
sebagai alat atau medianya. Pesan adalah isi atau muatan yang terkandung dalam
suatu tulisan. Tulisan merupakan sebuah simbol atau lambang bahasa yang dapat
dilihat dan disepakati pemakainya. Dengan demikian, dalam komunikasi tulis
paling tidak terdapat empat unsur yang terlibat: penulis sebagai penyampai pesan,
pesan atau isi tulisan, saluran atau media berupa tulisan, dan pembaca sebagai
penerima pesan. Ada pula manfaat dari menulis yaitu:
1. Peningkatan kecerdasan
2. Pengembangan daya inisiatif dan kreativitas
3. Penumbuh keberanian
4. Pendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi
Menurut Tarigan (2008:22), menulis adalah menurunkan atau melukiskan
lambang-lambang grafis yang menghasilkan suatu bahasa yang dipahami oleh
32
seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafis tersebut
dan dapat memahami bahasa dan grafis itu.
Dapat disimpulkan bahwa menulis adalah suatu kegiatan untuk menuangkan atau
menyampaikan suatu pesan, ide, atau gagasan sehingga pembaca mengerti
maksud dari pesan yang disampaikan oleh si penulis.
a. Hubungan Menulis dengan Keterampilan Berbahasa yang lain
Kita semua tahu bahwa keterampilan berbahasa itu mencakup empat komponen
(mode). Keempat komponen itu adalah menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis. Keempat komponen itu memiliki keterkaitan yang sangat erat. Mari kita
simak keempatnya komponen tersebut yang diberikan melalui matrik berikut.
Tabel 1. Hubungan Antaraspek Keterampilan Berbahasa
Keterampilan Berbahasa Lisan dan Langsung Tertulis dan Tidak
Langsung
Aktif Reseptif
(Menerima pesan)
Menyimak Membaca
Aktif Produktif
(menyampaikan pesan)
Berbicara Menulis
Berdasarkan tabel diatas, dapat dijelaskan hubungan antarkeempat aspek
keterampilan berbahasa sebagai berikut.
1. Hubungan Menulis dengan Membaca
Menulis dan membaca adalah kegiatan berbahasa tulis. Pesan yang disampaikan
penulis dan diterima oleh pembaca dijembatani melalui lambang bahasa yang
dituliskan. Menurut Goodman dkk. (1987) dan Tierney (1983 dalam Tompskin
dan Hoskisson, 1995) dalam Tarigan (2008:22) menyatakan bahwa baca-tulis
33
merupakan suatu kegiatan yang menjadikan penulis sebagai pembaca dan
pembaca sebagai penulis.
Penulis sebagai pembaca. Artinya, ketika aktivitas menulis berlangsung si penulis
membaca karangannya. Penulis pun melakukan berbagai kegiatan membaca
lainnya. Dia membaca karya penulis lain untuk memperoleh ide dan informasi,
menemukan, memperjelas, dan memecahkan masalah, juga mempelajari
bagaimana pengarang menyajikan dan mengemas tulisannya.
Pembaca sebagai penulis. Artinya, ketika berlangsung kegiatan membaca,
pembaca melakukan aktivitas seperti yang dilakukan penulis. Pembaca
menemukan topik dan tujuan tulisan, gagasan dan kaitan antargagasan, dan
kejelasan uraian, serta mengorganisasikan bacaan, memecahkan masalah, dan
memperbaiki simpulan bacaannya. Dia menganalisis atau merekonstruksikan
bacaan dengan membayangkan apa yang dimaksudkan dan diinginkan penulisnya
sehingga pesan yang penulis sampaikan dapat ditangkap dengan baik.
2. Hubungan Menulis dengan Menyimak
Sewaktu menulis, seseorang butuh inspirasi, ide, atau informasi untuk tulisannya.
Hal itu dapat diperolehnya dari berbagai sumber: sumber tercetak seperti buku,
majalah, surat kabar, jurnal, atau laporan, dan juga sumber tak tercetak seperti
radio, televisi, ceramah, pidato, wawancara, diskusi, dan obrolan. Jika dari sumber
tercetak perolehan informasi itu dilakukan dengan membaca, maka dari sumber
tak tercetak perolehan informasi itu dilakukan dengan menyimak.
34
Melalui menyimak ini penulis tidak hanya memperoleh ide atau informasi untuk
tulisannya, tetapi juga menginspirasi tata saji dan struktur penyampaian lisan yang
menarik hatinya, yang akan berguna untuk aktivitas menulisnya.
3. Hubungan Menulis dengan Berbicara
Antara menulis dan berbicara keduanya merupakan keterampilan berbahasa yang
bersifat aktif-produktif. Artinya, penulis dan pembicara berperan sebagai
penyampai atau pengirim pesan kepada pihak lain. Keduanya harus mengambil
sejumlah keputusan berkaitan dengan topik, tujuan, jenis informasi yang akan
disampaikan, serta cara penyampaiannya sesuai dengan kondisi sasaran (pembaca
atau pendengar) dan corak teksnya (eksposisi, deskripsi, deskripsi, argumentasi,
dan persuasi). Kalaupun ada perbedaan, hal ini lebih disebabkan karena perbedaan
kecaraan dan medianya. Untuk lebih jelasnya lihat tabel berikut.
Tabel 2. Perbedaan Berbicara dan Menulis
Aspek Pembeda Berbicara Menulis
Kecaraan 1. Komunikasi terjadi
secara langsung,
pembicara dan
penyimak bersemuka
(berhadapan)
2. Pembicara tampil
langsung dengan segala
kelebihan dan
kekurangannya
3. Tanggapan penyimak
(paham/tidak paham,
suka/tidak suka) dapat
ditangkap secara
langsung, saat itu juga
4. Berdasarkan tanggapan
itu, pembicara secara
langsung segera
mengubah atau
memperbaiki
1. Komunikasi terjadi
tidak langsung,
penulis dan pembaca
tersekat ruang dan
waktu
2. Penulis tampil setelah
tulisannya dianggap
siap. Dia memiliki
waktu yang cukup
leluasa untuk
menyiapkan tulisan
sebaik-baiknya
3. Tanggapan pembaca
terhadap tulisannya
tidak dapat diperoleh
seketika
35
pembicaraannya 4. Penulis tidak dapat
memperbaiki
kekurangan atau
kesalahan tulisan yang
telah dipublikasikan
dengan cepat
Media 1. Pembicara
mengungkapkan
pesannya secara lisan
2. Dalam berbicara, unsur
nonverbal seperti suara,
mimik, pandangan, dan
gerak, dapat secara
langsung digunakan
untuk memperjelas,
mempertegas, dan
menarik perhatian
penyimak
1. Penulis
menyampaikan
pesannya secara
tertulis
2. Dalam menulis,
penulis hanya dapat
menggunakan gambar
atau ilustrasi, gaya dan
racikan bahasa, serta
kaidah penulisan
untuk memperjelas,
mempertegas, dan
menarik perhatian
pembaca
Perbedaan kecaraan dan media tersebut berdampak pada perbedaan ragam bahasa
yang digunakan. Seorang penyair dan kritikus terkenal T.S Eliot dalam Tarigan
(1986) mengatakan jika kita menulis seperti kita berbicara, maka tidak seorang
pun yang mau membacanya. Begitu pula sebaliknya, kalau kita berbicara seperti
menulis, maka tidak ada yang mau mendengarkannya.
Perbedaan utama antara kedua ragam bahasa itu terletak pada tiga hal.
Pertama,dalam berbahasa tulis, orang yang diajak berbahasa tidak hadir di depan
kita. Implikasinya, bahasa yang kita gunakan harus lebih jelas karena
penyampaian kita satu arah dan tidak dapat disertai dengan unsur-unsur
nonverbal. Itulah sebabnya, penggunaan ragam bahasa tulis harus lebih cermat.
Fungsi gramatik seperti subjek, predikat, dan objek, serta hubungan di antara
masing-masing fungsi itu harus nyata.
36
Kedua, perbedaan kedua terletak pada unsur-unsur nonverbal (nonbahasa) seperti
tinggi rendah, panjang pendek, dan lembut kerasnya suara, serta irama kalimat
yang menyertai pembicaraan, yang sulit dilambangkan secara tertulis.
Ketiga, perbedaannya terletak pada sajian ide atau gagasan. Dalam ragam lisan,
sajian ide itu tidak sejelas dalam tulisan. Kita hanya dapat merasakannya.
Sebaliknya, dalam ragam tulis, ide atau gagasan-gagasan itu disajikan secara khas
dan sangat jelas. Subjudul, rincian, paragraf, dan kalimat transisi, adalah unsur-
unsur yang dapat menandai perpindahan dan hubungan antargagasan (Suparno,
2009:6-10).
D. Kalimat
Menurut Chaer (2003) kalimat adalah susunan kata-kata yang teratus yang berisi
pikiran yang lengkap. Karena kalimat itu merupakan satuan yang langsung
digunakan dalam bahasa, maka para tata bahasawan tradisional mendefinisikan
kalimat dengan mengaitkan peranan kalimat itu sebagai alat interaksi dan
kelengkapan pesan dan isi yang ingin disampaikan. Menurut Djuha dalam Chaer
(2003), kalimat adalah lafal yang tersusun dari dua buah kata atau lebih yang
mengandung arti.
Menurut Djoko Kentjono dalam Chaer (2003) kalimat merupakan satuan sintaksis
yang disusun dari konstituen dasar, yang biasanya berupa klausa dilengkapi
dengan konjugasi bila diperlukan sertai disertai dengan intonasi final.
Kridalaksana (2001:92) juga mengungkapkan kalimat sebagai satuan bahasa yang
secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual
maupun potensial terdiri dari klausa; klausa bebas yang menjadi bagian kognitif
37
percakapan; satuan proposisi yang merupakan gabungan klausa atau merupakan
satu klausa, yang membentuk satuan bebas; jawaban minimal, seruan, salam, dan
sebagainya.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kalimat adalah berupa
tulisan atau lisan yang diutarakan seseorang untuk menyampaikan pesan atau
suatu maksud tersendiri.
E. Deskripsi
Deskripsi adalah gambaran verbal ihwal manusia, objek, penampilan,
pemandangan, atau kejadian. Cara penulisan ini menggambarkan sesuatu
sedemikian rupa sehingga pembaca dibuat mampu (seolah merasakannya, melihat,
mendengar, dan mengalami) sebagaimana dipersepsi oleh panca indera. Karena
dilandaskan pada panca indera, maka deskripsi sangat mengandalkan pencitraan
konkret dan rincian atau spesifikasi. Deskripsi dapat menjelaskan dan
mengembangkan sebuah komparasi, proses, definisi, argumen, dan klasifikasi, dan
strategi-strategi lainnya. Deskripsi bisa bersifat objektif dan subjektif tergantung
tujuan penulisan. Deskripsi bisa juga dibagi dua: deskripsi ekspositori dan
deskripsi impresionistis atau stimulatif. Yang disebut pertama merujuk pada
deskripsi logis, sedangkan yang disebut terakhir menggambarkan impresi penulis
ihwal yang dituliskannya (Alwasilah & Suzanna, 2007:114).
1. Ciri-ciri Teks Deskripsi
Ciri-ciri teks deskripsi adalah sebagai berikut:
a. Paragraf deskripsi menggambarkan sesuatu
38
b. Paragraf yang digambarkan dijelaskan sangat jelas dan rinci serta melibatkan
kesan indera.
c. Ketika pembaca membaca teks deskripsi, maka seolah-olah merasakan
langsung apa yang sedang dibahas di dalam teks.
d. Teks deskripsi menjelaskan ciri-ciri fisik objek, seperti bentuk, ukuran, warna,
atau ciri-ciri psikis/keadaan suatu objek dengan rinci.
2. Jenis Teks Deskripsi
Teks deskripsi sendiri dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu.
a. Teks paragraf deskripsi subjektif
suatu paragraf deskripsi yang penggambaran objeknya menurut kesan yang
dimiliki oleh penulis
b. Teks paragraf spatial
Dalam teks ini objek yang digambarkan berupa tempat, ruang, benda, dan
lainnya.
c. Teks paragraf objektif
Teks ini digambarkan apa adanya menurut keadaan objek yang sebenarnya
tanpa penambahan opini dari penulis itu sendiri.
3. Langkah-langkah Membuat Teks Deskripsi
Adapun langkah-langkah dalam pembuatan tek deskripsi adalah sebagai berikut.
1. Menentukan tema (objek yang akan dibahas)
2. Menentukan tujuan.
39
3. Kumpulkan data-data dan lakukan pengamatan langsung mengenai objek yang
akan dibahas
4. Setelah data-data terkumpul, susunlah data tersebut menjadi kerangka
karangan.
5. Uraikan kerangka karangan menjadi teks deskripsi yang disesuaikan dengan
topik.
4. Kaidah Kebahasaan Teks Deskripsi
Berikut ini adalah kaidah kebahasaan teks deskripsi, sebagai berikut.
1. Menggunakan kata benda sesuai topik yang akan dideskripsikan. Seperti:
sekolah, rumah, guruku, teman saya, dan lainnya.
2. Menggunakan frasa yang mengandung kata benda. Contohnya yaitu beliau
adalah seorang kepala sekolah yang rendah hati, dan lainnya.
3. Mengandung kata sifat yang bersifat menggambarkan. Seperti: satu siswa
rajin, dua kaos kaki putih, dan lainnya.
4. Mengandung kata kerja transitif untuk memberikan informasi subjek.
5. Mengandung kata kerja (perasaan, pendapat) dengan tujuan mengungkapkan
pandangan pribadi penulis mengenai subjek.
6. Mengandung kata keterangan untuk memberikan informasi tambahan
mengenai objek.
7. Mengandung bahasa kiasan berupa perumpamaan atau metafora.
(www.yuksinau.id/teks-deskripsi-pengertian-struktur-contoh/#!)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif
adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi, atau hal
lain-lain yang sudah disebutkan yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan
penelitian (Arikunto, 2010:3). Melalui penggunaan metode kualitatif ini, peneliti
memaparkan, menggambarkan dan menganalisis secara kritis dan objektif
pembelajaran menulis teks narasi pada siswa SMA Negeri 9 Bandarlampung kelas
XI IPS 3 tahun pelajaran 2017/2018.
B. Sumber Data
Sumber data pada penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran menulis teks
deskripsi pada siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 9 Bandarlampung. Kegiatan
pembelajaran itu berupa perencanaan pembelajaran oleh guru, proses
pembelajaran, aktivitas siswa, aktivitas guru dan penilaian yang berupa hasil tes
yang diberikan oleh guru pada siswa mengenai materi yang dibelajarkan.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Observasi yang dilakukan adalah kegiatan guru dalam mengajar,
41
aktivitas siswa dan hasil belajar. Kegiatan observasi ini merupakan kegiatan
mengamati sesuatu yang berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, serta
gejala-gejala alam (Sugiyono, 2012:145). Selanjutnya wawancara dilakukan untuk
memperoleh informasi atau data seperti rencana pembelajaran (RPP), aktivitas
guru dalam pelaksanaan pembelajaran, aktivitas siswa dalam proses pembelajaran,
dan penilaian oleh guru. Selanjutnya dokumentasi digunakan untuk memperkuat
hasil observasi dan wawancara.
Tabel 3. Instrumen Perencanaan Pembelajaran
No Komponen Rencana Perencanaan Pembelajaran
A. Identitas Mata Pelajaran
1. Satuan pendidikan, kelas, semester, program/program keahlian, mata pelajaran
atau tema pelajaran, dan jumlah pertemuan.
B. Perumusan Indikator
1. Kesesuaian dengan SKL, KI dan KD.
2. Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur.
3. Kesesuaian dengan aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
C. Perumusan Tujuan Pembelajaran
1. Kesesuaian dengan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai.
2. Kesesuaian dengan kompetensi dasar.
D. Pemilihan Materi Ajar
1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran.
2. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik.
3. Kesesuaian dengan alokasi waktu.
E. Pemilihan Sumber Belajar
1. Kesesuaian dengan KI dan KD.
2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran dan pendekatan scientific.
3. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik.
F. Pemilihan Media Belajar
1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran.
2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran.
3. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik.
G. Model Pemebelajaran
1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran.
2. Kesesuaian dengan pendekatan scientific.
H. Skenario Pembelajaran
1. Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup dengan jelas.
2. Kesesuaian kegiatan dengan pendekatan scientific.
3. Kesesuaian penyajian dengan sistematika materi.
4. Kesesuaian alokasi waktu dengan cakupan materi.
42
I. Penilaian
1. Kesesuaian dengan teknik dan bentuk penilaian autentik.
2. Kesesuaian dengan indikator pencapaian kompetensi.
3. Kesesuaian kunci jawaban dengan soal.
4. Kesesuaian pedoman penskoran dengan soal.
Sumber: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Modul Pelatihan
Implementasi Kurikulum 2013 SMA Tahun 2018)
Instrumen selanjutnya yaitu instrumen pelaksanaan pembelajaran oleh guru.
Instrumen ini merupakan acuan yang berguna bagi guru dalam berlangsungnya
proses pembelajaran yang sesuai dengan konsep yang ditetapkan Kurikulum 2013.
Berikut ini instrumen pelaksanaan pembelajaran oleh guru tersebut.
Tabel 4. Instrumen Pelaksanaan Pembelajaran
Aspek yang Diamati
Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi
1. Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan pengalaman peserta didik atau
pembelajaran sebelumnya.
2. Mengajukan pertanyaan menantang.
3. Menyampaikan manfaat materi pembelajaran.
4. Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan materi pembelajaran.
Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan
1. Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta didik.
2. Menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual, kerja kelompok, dan
melakukan observasi.
Kegiatan Inti
Penguasaan Materi Pelajaran
1. Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran.
2. Kemampuan mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan,
perkembangan Iptek, dan kehidupan nyata.
3. Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan tepat.
4. Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak)
Penenrapan Strategi Pembelajaran yang Mendidik
1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai.
2. Memfasilitasi kegiatan yang memuat komponen eksplorasi, elaborasi dan
konfirmasi.
3. Melaksanakan pembelajaran secara runtut.
4. Menguasai kelas.
5. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual.
6. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif
(nurturant effect).
7. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan.
Penerapan Pendekatan Scientific
43
1. Memberikan pertanyaan mengapa dan bagaimana.
2. Memancing peserta didik untuk bertanya.
3. Memfasilitasi peserta didik untuk mencoba.
4. Memfasilitasi peserta didik untuk mengamati.
5. Memfasilitasi peserta didik untuk menganalisis.
6. Memberikan pertanyaan peserta didik untuk menalar (proses berfikir yang logis
dan sistematis).
7. Menyajikan kegiatan peserta didik untuk berkomunikasi.
Pemanfaatan Sumber Belajar/Media dalam Pembelajaran
1. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar pembelajaran.
2. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran.
3. Menghasilkan pesan yang menarik.
4. Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar pembelajaran.
5. Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran.
Pelibatan Peserta Didik dalam Pembelajaran
1. Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru, peserta didik,
sumber belajar.
2. Merespon positif partisipasi peserta didik.
3. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik.
4. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif.
5. Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme peserta didik.
Penggunaan Bahasa yang Benar dan Tepat dalam Pembelajaran
1. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan benar.
2. Menggunakan bahasa tulis secara baik dan benar.
Kegiatan Penutup
Penutup Pembelajaran
1. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan peserta didik.
2. Memberikan tes lisan atau tulisan.
3. Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio.
4. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan berikutnya dan
tugas pengayaan.
Sumber: Praktik Pembelajaran (Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMA
Tahun 2018
Selanjutnya merupakan aktivitas siswa yang berguna dalam pengamatan aktivitas
siswa yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Adapun konsep yang sesuai
dengan pendekatan saintifik dari Kurikulum 2013 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5. Instrumen Aktivitas Siswa
No Aktivitas yang Diamati Deskripsi
1. Aktivitas Mengamati Siswa mengamati secara langsung semua yang
diberikan oleh guru (tayangan video, objek, atau
media lainnya) pada proses pembelajaran guna
pemenuhan rasa ingin tahu siswa.
44
2. Aktivitas Menanya Siswa bertanya mengenai permasalahan atau hal
yang telah dipahaminya dalam pembelajaran.
3. Aktivitas Mencoba Siswa mempraktikan apa yang telah dipelajari dan
didapatkan dalam pembelajaran.
4. Aktivitas Menalar Siswa memahami, mencerna, memilah, lalu
menyimpulkan apa yang telah dipelajari dan
didapatkannya dalam pembelajaran dengan
mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan
beragam peristiwa untuk kemudian memasukkannya
dalam penggalan memori.
5. Aktivitas
Mengomunikasikan
Siswa membahaskan apa yang telah diamati, dicoba,
dan diperolehnya pada proses pembelajaran lewat
lisan maupun tulisan.
Sumber : Praktik Pembelajaran (Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMA
Tahun 2018)
Selain ketiga instrumen di atas, terdapat juga instrumen penelitian menulis teks
deskripsi. Adapun indikator yang terdapat dalam penelitian menulis teks deskripsi
sebagai berikut.
Tabel 6. Rubrik Penilaian Teks Deskripsi
Kriteria Skor
Judul
Mengungkapkan objek khusus
Bukan berupa kalimat
Menggunakan huruf besar kecil
Tanpa diberikan tanda titik
4 = jika terdapat 4 unsur
3 = jika terdapat 3 unsur
2 = jika terdapat 2 unsur
1 = jika terdapat 1 unsur
Identifikasi
Terdapat pengenalan objek yang
dideskripsikan
Terdapat informasi umum tentang
objek
Tidak terdapat kesalahan struktur
kalimat
Tidak terdapat kesalahan tanda baca
4 = jika terdapat 4 unsur
3 = jika terdapat 3 unsur
2 = jika terdapat 2 unsur
1 = jika terdapat 1 unsur
Deskripsi
Terdapat penjelasan terperinci fisik
objek
Terdapat perincian beberapa bagian
dari objek
Tidak terdapat kesalahan struktur
kalimat
Pilihan kosakata yang segar dan
bervariasi
Tidak terdapat kesalahan tanda baca
4 = jika terdapat 4 unsur
3 = jika terdapat 3 unsur
2 = jika terdapat 2 unsur
1 = jika terdapat 1 unsur
45
Penutup
Terdapat simpulan tanggapan terhadap
objek
Terdapat kesan terhadap hal yang
dideskripsikan
Pilihan kosakata yang segar dan
bervariasi
Tidak terdapat kesalahan tanda baca
4 = jika terdapat 4 unsur
3 = jika terdapat 3 unsur
2 = jika terdapat 2 unsur
1 = jika terdapat 1 unsur
Penggunaan bahasa
Terdapat perincian bahasa konkret,
majas untuk menggambarkan seolah-
olah pembaca melihat
Terdapat perincian bahasa konkret,
majas untuk menggambarkan seolah-
olah pembaca mendengar
Terdapat perincian bahasa konkret,
majas untuk menggambarkan seolah-
olah pembaca merasakan
Terdapat perincian dengan kata
konkret
4 = jika terdapat 4 unsur
3 = jika terdapat 3 unsur
2 = jika terdapat 2 unsur
1 = jika terdapat 1 unsur
Sumber: Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar (Modul Pelatihan
Implementasi Kurikulum 2013 SMA Tahun 2018)
D. Teknik analisis data
Dalam penelitian ini peneliti menganalisis data dengan menggunakan Analisis
Model Interaktif Miles dan Huberman. Proses siklus pengumpulan data dan
analisis data sampai pada tahap penyajian hasil penelitian, serta pengambilan
kesimpulan, sebagai berikut (Iskandar, 2008:222).
Penyediaan
data
Display data
Reduksi data
Kesimpulan/verifikasi
46
Untuk melakukan analisis data, peneliti harus mengikuti langkah-langkah sebagai
berikut.
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses pengumpulan data penelitian, proses pemilihan,
pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data
yang muncul dari catatan-catatan lapangan. Selama proses reduksi data peneliti
dapat melanjutkan ringkasan, pengkodean, menemukan tema, reduksi data
berlangsung selama penelitian di lapangan sampai pelaporan penelitian selesai.
Dengan demikian, data yang telah direduksikan memberikan gambaran yang lebih
jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya.
2. Melaksanakan Display Data atau Penyajian Data
Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambil tindakan. Dalam
penelitian ini, peneliti akan menyajikan data dalam bentuk uraian mengenai
pembelajaran menulis teks deskripsi yang berlangsung. Melalui penyajian data ini
nantinya akan memudahkan untuk memahami hasil penelitian.
3. Mengambil Kesimpulan atau Verifikasi
Mengambil kesimpulan merupakan analisis lanjutan dari reduksi data, dan display
data sehingga data dapat disimpulkan. Kegiatan ini dilakukan dengan mencatat
keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur
sebab-akibat, dan preposisi. Penarikan kesimpulan ini akan diverifikasi selama
47
penelitian berlangsung. Peneliti akan menarik kesimpulan awal yang masih
bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang
mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Akan tetapi apabila
kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang
valid dan konsisten selama peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data,
maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
127
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa guru telah
melakukan kegiatan dalam proses pembelajaran. Kegiatan tersebut meliputi
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran. Berikut adalah perincian
secara khusus mengenai pembelajaran menulis teks deskripsi yang dilakukan oleh
guru.
1. Perencanaan Pembelajaran
Guru telah membuat RPP yang lengkap berdasarkan komponen-komponen RPP
dalam perencanaan pembelajaran. Di dalam RPP terdapat identitas mata pelajaran,
indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, sumber
belajar, media belajar, model pembelajaran, skenario pembelajaran, dan penilaian
yang telah sesuai dengan instrumen penelitian perencanaan pembelajaran.
2. Pelaksanaan Pembelajaran
Dua aktivitas yang terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran, yaitu aktivitas guru
dan aktivitas siswa. Pada saat pelaksanaan pembelajaran ada tiga kegiatan yang
dilakukan oleh guru, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup. Kemudian siswa melakukan lima kegiatan yaitu mengamati, menanya,
128
mencoba, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Berikut adalah uraian dari
kegiatan pelaksanaan yang dilakukan oleh guru.
a. Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan guru mengucapkan salam, menanyakan kabar siswa,
mengabsen siswa, melakukan apersepsi dan motivasi dan menyampaikan
kompetensi yang akan dicapai pada saat pembelajaran. Tetapi pada pertemuan
pertama guru tidak mengaitkan materi pembelajaran dengan materi sebelumnya.
b. Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti, guru melakukan kegiatan penyampaian materi pembelajaran,
penerapan pendekatan scientific, pemanfaatan sumber/media belajar, pelibatan
peserta didik dalam pembelajaran, penggunaan bahasa yang baik dan benar dalam
pembelajaran. Terdapat ketidaksesuaian alokasi waktu pada saat pelaksanaan
pembelajaran dengan RPP yang dirancang oleh guru. Tetapi, semua kegiatan yang
direncanakan pada RPP telah terlaksana.
c. Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup guru melakukan kegiatan refleksi atau membuat
rangkuman dengan melibatkan peserta didik, mengumpulkan hasil kerja sebagai
bahan portofolio, dan melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan
kegiatan berikutnya.
129
3. Penilaian Pembelajaran
Teknik yang digunakan dalam penilaian hasil pembelajaran adalah teknik tes
tertulis dan praktik/unjuk kerja. Tes yang diberikan oleh guru kepada siswa
dilakukan dengan cara berkelompok bukan individual. Pada penilaian
pembelajaran menulis teks deskripsi guru tidak melakukan penilaian sikap
dikarenakan dalam kurikulum 2013 revisi terbaru penilaian sikap hanya masuk
kedalam pembelajaran agama dan pkn saja.
Guru melakukan penilaian dengan melibatkan peserta didik, setelah guru meminta
siswa untuk menuliskan hasil kerjanya/presentasi, guru membagikan tugas
kelompok kepada siswa secara acak untuk menilai tugas kelompok temannya.
Kemudian guru menugaskan siswa untuk memberikan skor 10 jika jawabannya
benar dan skor 7 jika jawabannya kurang sesuai.
Dalam penilaian pembelajaran yang dilakukan oleh guru, peneliti mendapatkan
temuan baru yaitu mengenai penilaian yang guru lakukan ada ketidak sesuaian
seperti tidak ada rubrik penilaian, serta tidak ada acuan penilaian yang dilakukan
pada saat menilai tugas siswa dalam menulis tes deskripsi.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disarankan hal-hal sebagai
berikut.
1. Kepada guru Bahasa Prancis diharapkan menyesuaikan komponen
pembelajaran yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian sehingga
pembelajaran bisa berjalan sesuai dengan rencana. Misalnya, pada saat
130
pelaksanaan pembelajaran terutama pada kegiatan pendahuluan guru hendaknya
mengaitkan materi pembelajaran dengan materi sebelumnya. Kemudian guru juga
harus menyesuaikan alokasi waktu sehingga pelaksanaan pembelajaran terkesan
tidak terburu-buru karena waktu yang digunakan kurang serta pada penilaian
pembelajaran guru harus menyesuaikan dengan acuan yang berlaku dalam menilai
sebuah tugas.
2. Para peneliti dalam kajian yang sejenis hendaknya melakukan penelitian
lanjutan misalnya, berupa pembelajaran bahasa Prancis yang berorientasi pada
kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS).
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yunus. 2013. Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan
Karakter.Bandung: Refika Aditama
Abidin, Yunus. 2016. Desain Sistem Pemebelajaran Dalam Konteks Kurikulum
2013. Bandung: Refika Aditama
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara
Arsyad, Azhar. 2016. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Ayni. 2014. Pembelajaran Bahasa Prancis Di Sekolah. Universitas Negeri
Yogyakarta
Chaedar, Alwasilah & Suzanna, Senny. 2007. Pokoknya Menulis. Bandung: PT.
Kiblat Buku Utama
Daryanto. 2013. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media
Dimyanti dan Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Friska, Junita. 2009. Model Pembelajaran Bahasa Prancis Mandiri Melalui
Multimedia. Universitas Negeri Medan
Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan
Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Press
Komalasari, Kokom. 2014. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi.
Bandung: Refika Aditama
Lustyantie, Ninuk. 2014. Kedudukan Mata Pelajaran Bahasa Prancis Dalam
Kurikulum 2013. Universitas Negeri Jakarta
Mahsun. 2014. Teks dalam pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013.
Jakarta: Raja Grafindo Persada
Majid, Abdul. 2011. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya
Nurgiyanto, Burhan dkk. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta:
BPFE
Poerwati, Loeloek & Amri, Sofan. 2013. Panduan Memahami Kurikulum 2013.
Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya
Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Sugiono. 2016. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Bandung: CV Alfabeta
Suparno. 2009. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka
Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep
Dasar. Surabaya: Rosda.
Tagliante, Christine. 1994. La Classe de Langue. Paris: CLE International
Widyaningsih, Nina. 2014. Kalimat Dalam Bahasa Indonesia. Universitas Kristen
Duta Wacana
www.yuksinau.id/teks-deskripsi-pengertian-struktur-contoh/#
https://silabus.org/konsep-praktik-pembelajaran-dan-penilaian-kurikulum-2013/
http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/11/standar-proses-
pembelajaran-kurikulum.html