pembelajaran matematika berbasis kearifan lokal

14
Prosiding SNPMAT I Tahun 2018 Vol.1, 2018, ISBN : 978-602-52703-0-7 1 PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KEARIFAN LOKAL Sunandar Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Semarang, Jalan Sidodadi Timur Nomor 24 - Dr. Cipto, Karangtempel, Jawa Tengah 50232 E-mail: [email protected] Abstrak Kesulitan yang muncul terutama bagi guru dalam menggali potensi kearifan lokal yang dapat dihubungkan dengan mata pelajaran terutama dalam hal ini matematika adalah mencari bentuk kearifan lokal yang sesuai dengan materi-materi yang ada dalam pelajaran matematika. Hal ini dapat di atasi dengan mudah karena sumber belajar tersebut sangat banyak tersedia di dunia maya. Dengan berbantuan ketrampilan teknologi dan informasi, para guru dapat bersilancar kemana- mana untuk mendapatkan hal tersebut. Oleh karena itu, dalam hal ini guru harus mampu menguasai teknologi informasi sehingga dapat mencari dan memilih materi, gambar, tayangan, dan lainnya yang dapat digunakan sebagai sumber belajar yang menarik. Kreativitas guru sangat dibutuhkan dalam mengidentifikasi materi matematika yang dapat dihubungkan dengan benda, peristiwa, keadaan, situasi, dan masyarakat yang tumbuh dan berkembang di sekitar sekolah dan tempat tinggal siswa. Dengan demikian siswa dapat memahami kebermanfaatan matematika dalam kehidupan. Kata kunci: Matematika, Kearifan Lokal, Pembelajaran PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu sarana yang sangat strategis dalam meningkatkan kemajuan bangsa. Memalui pendidikanlah suatu bangsa dapat mengembangkan potensi yang dimiliki oleh setiap rakyatnya untuk menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS). Telah diakui oleh berbagai pihak bahwa perkembangan IPTEKS sangat dipengaruhi oleh ilmu-ilmu dasar (basic science). Salah satu ilmu dasar yang sangat berperan dalam pengembangan IPTEKS adalah matematika. Matematika merupakan salah satu ilmu yang sangat aplikabel atau sangat bermanfaat bagi berbagai bidang, sungguh sangat perlu untuk dirawat, dipupuk, dan ditumbuhkembangkan sehingga perannya menjadi lebih tinggi manfaatnya. Namun ironisnya generasi sekarang banyak yang tidak menyukai pelajaran matematika. Berbagai cara telah diupayakan bagaimana meningkatkan daya tarik, minat, dan motivasi siswa untuk dapat mencintai matematika agar mereka dapat mengusai matematika dengan baik. Penguasaan matematika yang baik diyakini akan dapat memudahkan menguasai bidang- bidang lainnya. Sejalan dengan hal tersebut di atas, pemerintah telah banyak berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di tanah air yang kita cintai ini. Salah satu upaya yang dipandang strategis adalah dengan melakukan pengembangan kurikulum di tingkat sekolah yaitu yang dikenal dengan nama kurikulum 2013 yang biasa disingkat dengan K13. Konsep dasar K13 memang berbasis kompetensi dan mengacu KTSP, namun di K13 lebih menukik pada aspek sikap yang difokuskan pada dua hal yaitu sikap spiritual dan sikap religius. Dewasa ini aspek sikap banyak dikeluhkan oleh masyarakat dan pengguna jasa

Upload: others

Post on 08-Apr-2022

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KEARIFAN LOKAL

Prosiding SNPMAT I Tahun 2018 Vol.1, 2018, ISBN : 978-602-52703-0-7

1

PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KEARIFAN LOKAL

Sunandar

Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Semarang, Jalan Sidodadi Timur

Nomor 24 - Dr. Cipto, Karangtempel, Jawa Tengah 50232

E-mail: [email protected]

Abstrak

Kesulitan yang muncul terutama bagi guru dalam menggali potensi kearifan lokal yang dapat dihubungkan dengan mata pelajaran terutama dalam hal ini matematika adalah mencari bentuk

kearifan lokal yang sesuai dengan materi-materi yang ada dalam pelajaran matematika. Hal ini

dapat di atasi dengan mudah karena sumber belajar tersebut sangat banyak tersedia di dunia maya.

Dengan berbantuan ketrampilan teknologi dan informasi, para guru dapat bersilancar kemana-mana untuk mendapatkan hal tersebut. Oleh karena itu, dalam hal ini guru harus mampu menguasai

teknologi informasi sehingga dapat mencari dan memilih materi, gambar, tayangan, dan lainnya

yang dapat digunakan sebagai sumber belajar yang menarik. Kreativitas guru sangat dibutuhkan dalam mengidentifikasi materi matematika yang dapat dihubungkan dengan benda, peristiwa,

keadaan, situasi, dan masyarakat yang tumbuh dan berkembang di sekitar sekolah dan tempat

tinggal siswa. Dengan demikian siswa dapat memahami kebermanfaatan matematika dalam

kehidupan.

Kata kunci: Matematika, Kearifan Lokal, Pembelajaran

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu sarana yang sangat strategis dalam meningkatkan

kemajuan bangsa. Memalui pendidikanlah suatu bangsa dapat mengembangkan potensi

yang dimiliki oleh setiap rakyatnya untuk menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

(IPTEKS). Telah diakui oleh berbagai pihak bahwa perkembangan IPTEKS sangat

dipengaruhi oleh ilmu-ilmu dasar (basic science). Salah satu ilmu dasar yang sangat

berperan dalam pengembangan IPTEKS adalah matematika.

Matematika merupakan salah satu ilmu yang sangat aplikabel atau sangat

bermanfaat bagi berbagai bidang, sungguh sangat perlu untuk dirawat, dipupuk, dan

ditumbuhkembangkan sehingga perannya menjadi lebih tinggi manfaatnya. Namun

ironisnya generasi sekarang banyak yang tidak menyukai pelajaran matematika. Berbagai

cara telah diupayakan bagaimana meningkatkan daya tarik, minat, dan motivasi siswa

untuk dapat mencintai matematika agar mereka dapat mengusai matematika dengan baik.

Penguasaan matematika yang baik diyakini akan dapat memudahkan menguasai bidang-

bidang lainnya.

Sejalan dengan hal tersebut di atas, pemerintah telah banyak berupaya untuk

meningkatkan kualitas pendidikan di tanah air yang kita cintai ini. Salah satu upaya yang

dipandang strategis adalah dengan melakukan pengembangan kurikulum di tingkat sekolah

yaitu yang dikenal dengan nama kurikulum 2013 yang biasa disingkat dengan K13.

Konsep dasar K13 memang berbasis kompetensi dan mengacu KTSP, namun di K13 lebih

menukik pada aspek sikap yang difokuskan pada dua hal yaitu sikap spiritual dan sikap

religius. Dewasa ini aspek sikap banyak dikeluhkan oleh masyarakat dan pengguna jasa

Page 2: PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KEARIFAN LOKAL

Prosiding SNPMAT I Tahun 2018 Vol.1, 2018, ISBN : 978-602-52703-0-7

2

lulusan. Keluhan tersebutantara lain seperti ini, “dia itu memang pintar tapi kalau bicara

ketus”, “dia memang pintar dan trampil tapi suka menyepelekan orang”, “dia itu pintar tapi

angkuh”, dan masih banyak yang lainnya.

K13 yang sudah digulirkan kurang lebih 5 tahun, pada tataran implementasinya

sangat bervariasi, ada sekolah yang sudah melaksanakan pada semua jenjang kelas, ada

yang baru dua jenjang kelas, dan ada yang baru satu jenjang kelas. Pelaksanaannyapun

sangat variatif, tergantung dari SDM dan fasilitas belajar serta komitmen yang dimiliki

sekolah. Pendekatan pembelajaran yang diterapkan pada K13 adalah pendekatan saintifik

dengan prosedur 5M (mengamati, menanya, mencoba/ mengeksperimentasi, menalar, dan

mengkomunikasikan).Karanteristik pendekatan pembelajaran saintifik seperti itu bisa lebih

bermakna bila pembelajarannya dikemas dengan menggunakan benda-benda, peristiwa-

peristiwa, dan hal apa saja yang dekat dengan kehidupan siswa, sehingga dapat

menjadikan pembelajaran yang bermakna. Konsep pembelajaran seperti itu biasanya

dikenal dengan konsep pembelajaran dengan menggunakan kearifan lokal.

Setiap daerah mempunyai keunggulan potensi yang dapat dikembangkan yang

lebih baik lagi. Keunggulan yang dimiliki oleh masing-masing daerah sangat bervariasi.

Dengan keberagaman potensi daerah ini dapat dijadikan sebagai wahana dan sarana

pembejaran untuk semua mata pelajaran yang relevan termasuk maata pelajaran

Matematika. Selain hal itu kearifan lokal perlu mendapat perhatian khusus bagi semua

pihak terutama pemerintah daerah agar anak-anak/ siswa-siswa tidak asing dengan

daerahnya sendiri dan tahu betul tentang potensi dan nilai-nilai serta hal apa saja yang

tembuh dan berkembang di daerahnya sendiri.

Demikian pula pada mata pelajaran Matematika, banyak materi dan kompetensi

dasar yang sangat erat hubungannya dengan kondisi, situasi, budaya yang ada di daerah

masing-masing. Materi seperti bangun ruang, trigonometri, dan lainnya dapat dihubungkan

dengan cagar budaya, tinggi suatu bangunan, menara, dan lain sebagainya. Masih banyak

topik-topik pelajaran matematika yang dapat dihubungkan dengan kondisi dan kearifan

lokal setempat. Hal ini penting karena tanpa adanya pembelajaran yang dapat

menghubungkan dengan kondisi dan situasi setempat, dapat menjadikan anak-anak asing

terhadap situasi, kondisi, dan budaya setempat disekitar tempat tinggalnya. Hal ini perlu

adanya penekanan dan pembiasaan sehingga kelak anak-anak kita tidak merasa terasing

dengan kebudayaannya sendiri.

Kesulitan yang muncul terutama bagi guru dalam menggali potensi kearifan lokal

yang dapat dihubungkan dengan mata pelajaran terutama dalam hal ini matematika adalah

mencari bentuk kearifan lokal yang sesuai dengan materi-materi yang ada dalam pelajaran

matematika. Hal ini dapat di atasi dengan mudah karena sumber belajar tersebut sangat

banyak tersedia di dunia maya. Dengan berbantuan ketrampilan teknologi dan informasi,

para guru dapat bersilancar kemana-mana untuk mendapatkan hal tersebut. Oleh karena

itu, dalam hal ini guru harus mampu menguasai teknologi informasi sehingga dapat

mencari dan memilih materi, gambar, tayangan, dan lainnya yang dapat digunakan sebagai

sumber belajar yang menarik.

Sehubungan hal tersebut, maka pertanyaan yang muncul adalah:

1. Apa dan bagaimanakah kearifan lokal yang dapat dijadikan sebagai wahana dan

sarana dalam pembelajaran?

Page 3: PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KEARIFAN LOKAL

Prosiding SNPMAT I Tahun 2018 Vol.1, 2018, ISBN : 978-602-52703-0-7

3

2. Bagaimana cara mengidentifikasi topik/ materi/ kompetensi yang ada dalam silabus

pelajaran matematika sesuai dengan kearifan lokal?

3. Bagaimana peran matematika dalam pengembangan teknologi untuk menghasilkan

produk yang bermanfaat bagi masyarakat?

PEMBAHASAN

1. Kearifan Lokal

a. Pengertian

Secara etimologi, kearifan lokal berasal dari dua kata yaitu kearifan (wisdom), dan

lokal (local).Local wisdom (kearifan setempat) dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan

setempat (local) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan

diikuti oleh anggota masyarakatnya. Hal ini terbentuk sebagai keunggulan budaya

masyarakat setempat maupun kondisi dan situasi geografis. Kearifan lokal merupakan

produk budaya masa lalu yang patut secara terus-menerus dijadikan pegangan hidup.

Meskipun bernilai lokal tetapi nilai yang terkandung di dalamnya dianggap sangat

universal. Kearifan lingkungan atau kearifan lokal masyarakat sudah ada di dalam

kehidupan masyarakat semenjak zaman dahulu mulai dari zaman prasejarah hingga saat

ini, kearifan lingkungan merupakan perilaku positif manusia dalam berhubungan dengan

alam dan lingkungan sekitarnya yang dapat bersumber dari nilai-nilai agama, adat istiadat,

petuah nenek moyang atau budaya setempat yang terbangun secara alamiah dalam suatu

komunitas masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungan di sekitarnya.Dengan

demikian, “Kearifan lokal merupakan pandangan hidup, strategi kehidupan yang berwujud

aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam menjawab berbagai masalah dalam

pemenuhan kebutuhan hidup. Sistem pemenuhan kebutuhan masyarakat tersebut meliputi

seluruh unsur-unsur kehidupan Agama/Kepercayaan, Ilmu Pengetahuan, Teknologi,

Ekonomi, Organisasi Sosial (Hukum, Politik), Bahasa/Komunikasi serta Kesenian. Mereka

mempunyai pemahaman, program, kegiatan, pelaksanaan terkait untuk mempertahankan,

memperbaiki, mengembangkan unsur kebutuhan mereka itu dengan memperhatikan

ekosistem (flora, fauna dan mineral) serta sumberdaya manusia yang terdapat pada warga

mareka sendiri.Kearifan lokal sesungguhnya mengandung banyak sekali keteladanan dan

kebijaksanaan hidup. Pentingnya kearifan lokal dalam pendidikan kita secara luas adalah

bagian dari upaya meningkatkan ketahanan nasional kita sebagai sebuah bangsa. Budaya

nusantara yang plural dan dinamis merupakan sumber kearifan lokal yang tidak akan mati,

karena semuanya merupakan kenyataan hidup (living reality) yang tidak dapat

dihindari”. (http://chaidirsyamsul.blogspot.com/2016/12/diakses 24-7-2018).

b. Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal

“Pendidikan berbasis kearifan lokal adalah pendidikan yang mengajarkan peserta

didik untuk selalu dekat dengan situasi konkrit yang mereka hadapi sehari-hari. Model

pendidikan berbasis kearifan lokal merupakan sebuah contoh pendidikan yang mempunyai

relevansi tinggi bagi kecakapan pengembangan hidup, dengan berpijak pada

pemberdayaan ketrampilan serta potensi lokal pada tiap-tiap daerah. Kearifan lokal milik

kita sangat banyak dan beraneka ragam karena Indonesia terdiri atas bermacam-macam

suku bangsa, berbicara dalam aneka bahasa daerah, serta menjalankan ritual adat istiadat

Page 4: PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KEARIFAN LOKAL

Prosiding SNPMAT I Tahun 2018 Vol.1, 2018, ISBN : 978-602-52703-0-7

4

yang berbeda-beda pula. Kehadiran pendatang dari luar seperti etnis Tionghoa, Arab dan

India semakin memperkaya kemajemukan kearifan lokal.Pendidikan berbasis kearifan

lokal dapat digunakan sebagai media untuk melestarikan potensi masing-masing daerah.

Kearifan lokal harus dikembangkan dari potensi daerah. Potensi daerah merupakan potensi

sumber daya spesifik yang dimiliki suatu daerah tertentu. Salah satu contohnya, potensi

kota Semarang yang cukup dominan dan dikenal luas adalah warisan kuliner seperti

lumpia, bandeng presto dan wingko babat. Semarang juga dikenal luas karena memiliki

kesenian tradisi Gambang Semarang, Dhugdheran dan arak-arakan Warak Ngendhog”.

(http://www.pangudiluhur.org/berita/pendidikan-berbasis-kearifan-lokal-oleh-anna-sri-

marlupi-s-s.104.html, diakses 23-7-2018).

c. Sumber-sumber Kearifan Lokal

Chaidir Syamsul (2016) menyatakan bahwa sumber-sumber kearifan lokal terdiri

dari potensi manusia, agama, budaya, dan alam. Setiap potensi akan diuraikan sebagai

berikut di bawah ini.

1) Potensi Manusia

Al-Ghazali menyebut potensi manusia ada empat komponen, yaitu: ruh, kalbu, akal

dan nafsu. Sigmund Freud membagi komponen sistem kepribadian manusia meliputi:

super ego, ego dan id. Sedangkan Bloom membagi struktur kepribadian manusia menjadi

tiga komponen, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Adapun Howard Gardner

menjabarkan lagi kedalam delapan kecerdasan, yaitu: linguistik, logis-matematis, spasial,

kinestetik jasmani, musikal, antarpribadi, intrapribadi dan naturalis. Pengembangan

program pendidikan yang meliputi tujuan, kurikulum, metode pembelajaran dan

lingkungan pendidikan haruslah berbasis pada potensi manusia anak didik.

2) Potensi Agama

Hampir tidak ada pendidikan diberbagai belahan dunia ini yang lepas dari pengaruh

agama, baik itu pendidikan formal maupun pendidikan non-formal. Dunia pendidikan yang

gelap terhadap nilai-nilai moral etis, serta kehidupan bangsa yang dipenuhi dengan

keserakahan dan kemunafikan, mengharuska adanya penguatan nilai-nilai sufisme, bukan

hanya melalui pendidikan agama, tetapi juga semua mata pelajaran, keteladanan dan

budaya sekolah. Sekolah, perguruan tinggi dan pesantren bukan hanya benteng penjaga

moral terakhir, tetapi juga diharapkan dapat melahirkan manusia-manusia yang bijak dan

bermoral.

3) Potensi Budaya

Budaya adalah nilai, proses dan hasil dari cipta, rasa dan karsa manusia. Budaya

atau kebudayaan nasional memiliki kedudukan sangat penting dalam program

pengembangan pendidikan nasional suatu bangsa atau muatan lokal suatu daerah. Bangsa

yang berbudaya dan bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai, mengembangka

dan mewariskan budayanya kepada generasi muda. Melalui kekayaan budaya yang

dimiliki, seharusnya kita bisa menyusun berbagai model dan program pendidikan dan

pembelajaran, bisa dalam bentuk program studi, intrakurikuler, ekstrakurikuler maupun

dalam bentuk budaya sekolah.

4) Potensi Alam

Page 5: PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KEARIFAN LOKAL

Prosiding SNPMAT I Tahun 2018 Vol.1, 2018, ISBN : 978-602-52703-0-7

5

Lewat program pendidikan berbasis potensi lingkungan, diharapkan tumbuh

kearifan lokal dan karakter yang peduli lingkungan dan sebaliknya dapat memanfaatkan

potensi lingkungan hidupnya. Orang yang arif adalah orang yang hidupnya harmoni

dengan lingkungan seraya dapat memanfaatkan lingkungan untuk kepentingan hidupnya

dan orang yang berkarakter akan marah apabila lingkungan ekosistemnya dirusak.

(http://chaidirsyamsul.blogspot.com/2016/12/diakses 24-7-2018).

d. Kearifan Lokal Provinsi Sulawesi Tenggara

Provinsi Sulawesi Tenggara yang terdiri dari berpuluh-puluh pulau, mempunyai

puluhan etnis dan ragam bahasa serta budaya. Hal ini tentu akan mewarnai banyaknya

kearifan lokal yang ada di wilayah tersebut. Etnik dan budaya yang ada di Sulawesi

Tenggara menurut (Chaidarsyamsul, 2016) adalah: Cia-Cia, Kabaena, Moronene, Muna,

Mekongga, Pancana, Tolaiwiw, Tolaki, Tukang Besi, Wakatobi, Wawonii, Wolio, Wosai,

Buton, Wolio, Kalisusu, Katobengke, Wambolebole, Kombilo, Wakarorondo (Wakaokili),

Tokira, Towuna, Toala, Towana, To Aere (Toaere), To Laiwoi (To Laiwuri), To Kudiho,

(orang kerdil yang mendiami daerah Wundulako di kawasan lembah pegunungan Tamosi,

jauh sebelum kehadiran suku-suku di atas), dan Bajo Kabaena, serta Bajo Wakatobi.

Kenyataan tersebut di atas menunjukkan betapa provinsi yang relatif kecil tetapi

mempunyai etnik dan ragam bahasa yang sangat banyak yang sudah barang tentu memiliki

kearifan lokal yang sangat beragam. Kearifan lokal yang demikian dapat dijadikan sebagai

sarana pembelajaran matematika yang selain dapat mengenal lebih mendalam setiap etnik

juga dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar matematika siswa. Dengan demikian

diharapkan para siswa memiliki sikap dan sifat yang dapat merawat secara terus menerus

secara estafet sehingga kearifan lokal masyarakat tidak mudah terdegradasi, tergerus, dan

mengalami dekulturisasi karena pengaruh globalisasi yang begitu kuat.

Berikut beberapa contoh local wisdom di Sulawesi Tenggara:

1) Kebudayaan Sulawesi Tenggara „Tradisi Kalo Sara” (Suku Tolaki dan Mekongga)

Gambar 1. Kearifan lokal suku tolaki

Kalo merupakan simbol persatuan dan kesatuan. Biasanya, masyarakat Mekongga

dan Tolaki jika terjadi suatu masalah sosial yang memerlukan penyelesaian, maka mereka

akan kembali pada makna Kalo. (Patasik, W. W. 2013, Maret 27).

2) Suku Buton

Page 6: PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KEARIFAN LOKAL

Prosiding SNPMAT I Tahun 2018 Vol.1, 2018, ISBN : 978-602-52703-0-7

6

Gambar 2. Kearifan Suku Buton

Orang-orang Buton sejak lama merantau ke seluruh pelosok dunia Melayu dengan

menggunakan perahu berukuran kecil yang hanya dapat menampung lima orang, hingga

perahu besar yang dapat memuat barang sekitar 150 ton. Secara umum, orang Buton

adalah masyarakat yang mendiami wilayah kekuasaan Kesultanan Buton. Daerah-daerah

itu kini telah menjadi beberapa kabupaten dan kota di Sulawesi Tenggara diantaranya Kota

Baubau, Kabupaten Buton, Kabupaten Buton Selatan, Kabupaten Buton Tengah,

Kabupaten Buton Utara, Kabupaten Wakatobi, Kabupaten Bombana.

2. Identifikasi topik/ materi/ kompetensi pelajaran matematika sekolahsesuai dengan

kearifan lokal

a. Identifikasi Materi Matematika terkait dengan kearifan lokal

No. Kompetensi Kearifan Lokal

yang sesuai

Domain

Kog Aftf Psik

1. Mengenal dan menganalisis berbagai

situasi terkait aritmetika sosial

(penjualan, pembelian, potongan,

keuntungan, kerugian, bunga

tunggal, persentase, bruto, neto,

tara)

Jual beli di pasar

tradisional

V V

2. Menganalisis hubungan antar sudut

sebagai akibat dari dua garis sejajar

yang dipotong oleh garis transversal

Kerajinan meubel

lokal

V V

3. Mengaitkan rumus keliling dan luas

untuk berbagai jenis segiempat

(persegi, persegipanjang,

belahketupat, jajargenjang,

trapesium, dan layang-layang) dan

segitiga

Kerajinan meubel

lokal

V V

4. Menyelesaikan masalah kontekstual

yang berkaitan dengan luas dan

keliling segiempat (persegi,

persegipanjang, belahketupat,

jajargenjang, trapesium, dan

Kerajinan meubel

lokal

Mengukur luas

areal cagar

V V V

Page 7: PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KEARIFAN LOKAL

Prosiding SNPMAT I Tahun 2018 Vol.1, 2018, ISBN : 978-602-52703-0-7

7

layanglayang) dan segitiga budaya

5. Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan teorema

Pythagoras dan tripel Pythagoras

Kerajinan meubel

lokal

V V

6. Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan sudut pusat,

sudut keliling, panjang busur, dan

luas juring lingkaran, serta

hubungannya

Membuat Kalo

sara

V V

7. Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan luas permukaan

dan volume bangun ruang sisi

datar (kubus, balok, prisma danlimas),

sertagabungannya

Rumah adat

Bentuk atap

rumah adat

Model konstruksi

atap Masjid

Buton

V V V

8. Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan peluang empirik

dan teoretik suatu kejadian dari

suatu percobaan

Menghilangkan

paham mistis

V V

9. Menyajikan dan menyelesaikan

masalah kontekstual dengan

menggunakan sifat-sifat fungsi

kuadrat

Permainan

tradisional sepak

bola, sepak

takraw, dll

V V

10. Menyelesaikan masalah

kontekstual yang berkaitan dengan

luas permukaan dan volume

bangun ruang sisi lengkung

(tabung, kerucut, dan bola), serta

gabungan beberapa bangun ruang

sisi lengkung

Permainan

tradisional

V V

11. Membuat pemodelan untuk

menyelesaikan masalah nyata

Menyusun

komposisi bahan

untuk membuat

berbagai kue

V V

12. Memodelkan dan Menyelesaikan

masalah yang berkaitan dengan

persamaan trigonometri

Mengukur tinggi

bangunan

bersejarah

V V

13. Menyelesaikan masalah limit dan

turunan

Laju/ kecepatan

berkendaraan

V V

14. Menyelesaikan masalah yang terkait

dengan lingkaran

Membuat kalo

sara

V V V

15. Menggunakan logika matematika

dalam bertutur dan menarik kesimpulan

Penggunaan

bahasa daerah di

Sulawesi

Tenggara

V V V

16. Dst.

Page 8: PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KEARIFAN LOKAL

Prosiding SNPMAT I Tahun 2018 Vol.1, 2018, ISBN : 978-602-52703-0-7

8

Kreativitas guru sangat dibutuhkan dalam mengidentifikasi materi matematika

yang dapat dihubungkan dengan benda, peristiwa, keadaan, situasi, dan masyarakat yang

tumbuh dan berkembang di sekitar sekolah dan tempat tinggal siswa. Dengan demikian

siswa dapat memahami kebermanfaatan matematika dalam kehidupan. Hal inilah yang

disebut sebagai ujud kearifan lokal yang masuk dalam pembelajaran berbagai mata

pelajaran.

b. Beberapa Contoh Hasil Penelitian Penulis yang Relevan dengan Kearifan Lokal

1) Judul: Pengembangan Model Pembelajaran Kreatif, Inovatif Dan Santun (Kis) Untuk

Membentuk Karakter Dan Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah

Mahasiswa (Studi Kasus Pada Mata Kuliah Matematika SMP) (oleh: Sunandar,

Muhtarom, Sugiyanti; Penelitian Hibah Bersaing, 2013-2014)

Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah mengembangkan model

pembelajaran kreatif, inovatif dan santun (KIS) untuk membentuk karakter dan

meningkatkan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa Pendidikan Matematika

FPMIPA IKIP PGRI Semarang yang valid dan reliabel. Jenis penelitian yang digunakan

untuk mencapai tujuan jangka panjang adalah penelitian pengembangan. Pada tahun

pertama dikembangkan panduan model pembelajaran KIS besertamaterial teachingnya

berupa silabus, satuan acara perkuliahan, media pembelajaran berbasis ICT, lembar

kerja mahasiswa, bahan ajar dan assesment. Selanjutnya diteruskan pada tahun kedua

dengan implementasi model pembelajaran KIS dan perangkat pembelajaran yang

meliputi silabus, satuan acara perkuliahan, media pembelajaran berbasis ICT, lembar

kerja mahasiswa, bahan ajar dan assessment dalam skala yang lebih luas. Analisis yang

digunakan adalah mix-method design. Analisis kuantitatif dilakukan secara statistik

untuk mengetahui respon mahasiswa dan dosen selama proses pembelajaran dengan

model KIS, mengetahui efektifitas penerapan model pembelajaran KIS terhadap

karakter dan kemampuan pemecahan masalah. Sementara itu analisis kualitatif

dilakukan terhadap data lembar validasi, wawancara, lembar observasi, portofolio

mahasiswa, inovasi dan kreativitas mahasiswa serta untuk menggambarkan kemampuan

pemecahan masalah mahasiswa dengan teknik wawancara berbasis tugas.(Sunandar,

Duwi Nuvitalia, Sugiyanti, 2014)

2) Judul: Menumbuhkan Kemandirian Belajar Siswa Sekolah Menengah Pertama

Berbantuan Media Kocerin (Kotak Cerdas Interaktif) Pada Materi Pecahan (oleh:

Sunandar & Achmad Buchori, 2016)

Penelitian ini menyajikan deskripsi investigasi penggunaan media pembelajaran

dalam pembelajaran matematika di SMP, khususnya dengan media KOCERIN, dengan

fokus pada kemandirian belajar siswa. Studi ini memberikan bukti empiris tentang

penggunaan media KOCERIN, dalam mendukung eksplorasi pengetahuan dan kegiatan

yang berkaitan dengan matematika tingkat SMP, yaitu pecahan. Dua kelas dari siswa

SMPN 3 Semarang Kelas VII menjadi subjek studi ini. Kelompok kontrol mendapat

perlakuan pembelajaran dengan metode konvensional dan kelompok eksperimen

dengan menggunakan media KOCERIN. Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif.

Data penelitian diperoleh dengan mengumpulkan hasil pre tes dan post tes, mengisi

kuisioner dan wawancara. Studi ini menemukan bahwa (1) penerapan media KOCERIN

memiliki pengaruh positif pada aspek inovasi pembelajaran dalam memperkaya belajar

Page 9: PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KEARIFAN LOKAL

Prosiding SNPMAT I Tahun 2018 Vol.1, 2018, ISBN : 978-602-52703-0-7

9

matematika siswa SMPN 3 Semarang Kelas VII untuk lebih terlibat dalam kegiatan

pembelajaran di kelas, (2) siswa SMPN 3 Semarang Kelas VII dengan pembelajaran

berbantuan media KOCERIN memiliki perolehan nilai yang lebih tinggi dan memiliki

efek positif pada penumbuhan karakter kemandirian belajar khususnya pada materi

Pecahan.(Sunandar, Achmad Buchori, Noviana Dini Rahmawati, 2016).

3) Development Of Mobilemath (Mobile Learning Math) With Seamless Learning

Model On Analytical Geometry Course (Sunandar, Achmad Buchori, Noviana Dini

Rahmawati, 2017)

The created mobilemath (mobile learning mathematics) media are suitable for

learning for students. Both The Lecturer and students can use the Media mobilemath

(mobile learning mathematics) as a supplement learning in the classroom well. Based

on testing conducted by media experts and subject matter experts showed that the media

mobilemath (mobile learning mathematics) media is a decent media that can be used by

students, with the value from subject matter experts 88.330% and 91.66% from media

expert.From the results of field observations with the Media mobilemath (mobile

learning mathematics) shows that the students are very interested as seen in the

percentage that reached 89.25%.

3. Peranan Matematika dalam Pengembangan Teknologi untuk menghasilkan

produk yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat

Berikut ini paparan dari produk teknologi yang mempunyai nilai manfaat yang

sangat besar bagi masyarakat. Produk ini adalah dari hasil karya bangsa Indonesia sendiri.

Teknologi dalam menghasilkan berbagai produk tersebut juga tidak terlepas dari peran

matematika. Matematika memainkan peran sentral dalam pengembangan teknologi

apapun. Dalam kaitan ini matematika yang digunakan adalah matematika tingkat tinggi.

a. Mobil Listrik Anak Bangsa Smartvi Layak Diproduksi Massal

Gambar 3. Foto: Gracella Sofia Mingkid

Mobil listrik smartvi buatan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya siap

mendukung wacana pemerintah dalam mewujudkan Green Energy Transportation. Hal ini

karena mobil hasil riset sejak 2004 ini dirasa telah layak untuk diproduksi massal. "Kami

siap mendukung wacana tersebut karena secara umum, mobil ini sudah dapat dikatakan

Page 10: PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KEARIFAN LOKAL

Prosiding SNPMAT I Tahun 2018 Vol.1, 2018, ISBN : 978-602-52703-0-7

10

layak untuk produksi massal. Untuk body dan chasisnya sendiri bekerja sama dengan PT

Green, sementara PENS fokus pada penggerak dan kontrol ECU". Sementara itu, untuk

izin dari pemerintah sudah ajukan sejak tahun 2013, sekarang sudah sampai ke Kementrian

Perindustrian, tapi entah mengapa belum keluar izinnya sampai sekarang," tuturnya. Riset

mobil ini sendiri memakan dana sebesar 600 juta. "Namun nanti kalau sudah diproduksi

massal, mobil ini bisa dijual dengan harga 80-90 juta saja, ini termasuk murah untuk

ukuran mobil listrik.(https://oto.detik.com/mobil/3667323/mobil-listrik-anak-bangsa-

smartvi-layak-diproduksi-massal, diakses 30/9/2017).

b. Si Gesits ITS diproduksi Awal 2017, dianggarkan Rp 5 Miliar, Produksi Awal

100.000 Unit

Gambar 4. Peluncuran GESITS oleh Rektor ITS, CEO Garansindo, dan Menteri

Ristekdikti di gedung riset MOLINA Kampus ITS Sukolilo Surabaya.

Setelah diuji coba pada Dies Natalis ITS pada 7-13 November 2016, motor matik

inovasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) akan diproduksi pada awal tahun

2017. Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M Nasir

menegaskan motor yang dinamai si Gesits ini juga akan mendukung produksi massal si

Gesit dengan mengalokasikan anggaran Rp5 miliar untuk mendapatkan sertifikasi

kelayakan produk. Sekitar 100.000 unit akan diproduksi awal, dan 5.000 unit di antaranya

dipesan PT Telkom. Rencananya pada pertengahan tahun 2017 Gesits akan dipasarkan.

Nasir menekankan prinsip dari produksi massal adalah harga yang kompetitif, terdapat

spare part yang mudah didapat, tempat penjualan, tempat pengisian baterai. Harapannya, si

Gesits mampu bersaing dengan motor yang lebih dulu masuk dan diterima pasar yang

selama ini menggunakan bahan bakar minyak (BBM). Untuk kota-kota besar, keberadaan

motor listrik cukup membantu mengurangi polusi akibat emisi gas buang.

(http://surabaya.tribunnews.com/2016/10/27/si-gesits-its-diproduksi-awal-2017-

dianggarkan-rp-5-miliar-produksi-awal-100000-unit, diakses 30/9/2017).

Page 11: PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KEARIFAN LOKAL

Prosiding SNPMAT I Tahun 2018 Vol.1, 2018, ISBN : 978-602-52703-0-7

11

c. Smartphone Asli Indonesia Besutan ITB Siap Diproduksi

Gambar 5. VS Technology Indonesia di Cikarang, Jawa Barat yang merupakan pabrik

smartphone lokal besutan peneliti Indonesia. (Foto: Dokumen Kemristekdikti)

Smartphone telah menjadi kebutuhan bagi sebagian besar penduduk Indonesia di

masa kini. Sayangnya, menurut survei APJII mengenai Ekosistem Device, Network &

Apps yang dilaksanakan 20 Oktober-20 November 2016, 97 persen smartphone yang

digunakan pengguna Indonesia merupakan merek-merek luar negeri. Kini masyarakat

Indonesia boleh berbangga hati, sebab melalui kerjasama antara akademisi, industri,

pelaku pasar, dan pemerintah, Indonesia kini bisa menegakkan kedaulatan digital dengan

menciptakan smartphone asli Indonesia. Adapun smartphone ini sebentar lagi bakal

diproduksi secara massal. Smartphone ini dikembangkan oleh para peneliti dari Institut

Teknologi Bandung (ITB) melalui skema pendanaan inovasi perguruan tinggi di industri

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Tahun lalu, Kemristekdikti

memberikan pendanaan kepada ITB untuk mengembangkan dan menghilirisasi produk

smartphone 4G. Tak kalah dari smartphone asing, fitur-fitur pada ponsel ini bisa dibilang

cukup lengkap. Misalnya saja fitur pengiriman pesan singkat (SMS), browsing, VoIP call

alias panggilan melalui internet, hingga streaming di layanan berbagi video. Kelebihan

lainnya, smartphone ini juga telah mendapatkan sertifikat Tingkat Kandungan Dalam

Negeri (TKDN) sebesar 20,2 persen pada akhir 2016.

(http://tekno.liputan6.com/read/2824284/smartphone-asli-indonesia-besutan-itb-siap-

diproduksi, diakses 17/10/2017).

d. Tujuh Merek Smartphone ini Ternyata Buatan Indonesia

1. Evercoss

Perusahaan yang sebelumnya bernama Cross Mobile ini adalah salah satu pabrikan

smartphone asal Indonesia yang cukup eksis (setidaknya di pasaran Indonesia). Menyasar

kalangan menengah ke bawah, perusahaan yang mulai dirikan pada tahun 2008 di Jakarta

ini sudah banyak memproduksi ponsel, tablet dan smartphone berkualitas dengan harga

murah.

2. Mito Mobile

Pabrikan yang didirikan sejak tahun 2006 ini dikenal dengan produk ponsel dan

smartphone untuk kelas menengah ke bawah. Salah satu produk smartphone paling

Page 12: PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KEARIFAN LOKAL

Prosiding SNPMAT I Tahun 2018 Vol.1, 2018, ISBN : 978-602-52703-0-7

12

populer dari pabrikan satu ini adalah Mito Fantasy Note A30 yang dibanderol dengan

harga di kisaran 1,5 juta rupiah.

3. HiMax

Pabrikan yang didirikan pada Oktober 2012 ini adalah salah satu perusahaan lokal

Tanah Air yang sukses memproduksi smartphone berkualitas dengan harga yang

terjangkau. HiMax yang sebenarnya pemilik aslinya adalah tim asal Jepang ini kerap

memproduksi ponsel keren dengan fitur menawan yang diklaim gak kalah jika

dibandingkan dengan brand Asia lainnya seperti Xiaomi dan Asus. Salah satu produk

smartphone keren yang pernah diproduksi oleh HiMax adalah HiMax Polymer dan juga

HiMax Pure S.

4. Advan

Advan merupakan sebuah perusahaan elektronik asal Indonesia yang juga kerap

memproduksi smartphone. Perusahaan satu ini mulai didirikan pada tahun 2007 di Jakarta

dan fokus memproduksi beberapa barang elektronik seperti smartphone, ponsel 2G dan

juga tablet. Salah satu kelebihan dari smartphone buatan Advan ini adalah harganya yang

sangat terjangkau dan spesifikasinya yang sudah sangat keren. Produk smartphone Advan

yang paling populer adalah Advan G1, Advan i5 dan tablet T3H yang bentuknya sekilas

mirip iPad.

5. Polytron

Gambar 6. HP merk Polytron

Sejak era 1970-an, Polytron sudah dikenal sebagai pabrikan elektronik ternama asal

Indonesia. Pabrik yang mulai didirikan pada 18 Mei 1975 di Kudus ini banyak

memproduksi barang elektronik untuk masyarakat Indonesia yang salah satunya adalah

smartphone. Keunggulan dari smartphone buatan Polytron ini salah satunya karena harga

yang terjangkau, tapi spesifikasinya sudah sangat memadai. Salah satu, produk smarpthone

Polytron yang terbaik adalah P520 yang ditujukan untuk kalangan menengah ke atas.

6. Zyrex

Awalnya, perusahaan satu ini memproduksi komputer saja. Namun seiring dengan

perkembangan zaman, perusahaan yang didirikan pada 1996 ini pun juga memproduksi

smartphone.Salah satu keunggulan smartphone buatan Zyrex adalah spesifikasinya yang

cukup garang dan harganya yang amat terjangkau. Beberapa smartphone buatan pabrikan

Zyrex adalah ZA 977 dan tablet SA-7321.

Page 13: PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KEARIFAN LOKAL

Prosiding SNPMAT I Tahun 2018 Vol.1, 2018, ISBN : 978-602-52703-0-7

13

7. Digicoop by ITB

Smartphone satu ini adalah ponsel terbaru buatan lokal. Digicoop dibuat langsung

oleh tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan diklaim sudah mengusung TKDN

(tingkat kandungan dalam negeri) sesuai anjuran Kementerian Komunikasi dan Informasi.

Smartphone ini dilaporkan sudah mengusung konektivitas 4G dan cuma dibanderol dengan

harga 1,2 juta rupiah saja. Smartphone ini kabarnya sudah mengusung RAM 1GB, ROM

8GB, kamera 5MP dan 2MP, dan baterai 1.800mAh.

(https://tech.idntimes.com/gadget/indra/kamu-pasti-gak-nyangka-7-merek-smartphone-ini-

ternyata-buatan-indonesia-lho/full, diakses 17/10/2017).

e. Mobil Esemka Bakal Diproduksi Massal, Harga Rp 75 jutaan

Menteri Ristek dan Technologi (Kemenristek) Muhammad Nasir menegaskan bila

mobil rakitan para siswa SMK yang sempat melejit saat Presiden Joko Widodo masih

menjabat sebagai Wali Kota Solo belumlah tamat.

Gambar 7. Mobil Asemka

“Dalam pembuatannya nanti, kata Nasir, mobil Esemka ini tak hanya bisa

digunakan masyarakat yang tinggal diperkotaan saja, namun masyarakat yang tinggal di

pedesaan pun bisa menggunakan kendaraan ini,” terangnya. Masalah harga, kendaraan

yang sukses menghantarkan Jokowi ke pentas perpolitikan nasional ini akan dijual dengan

sangat terjangkau hanya sekitar Rp 75 juta. Dalam upaya pembuktian keseriusan

pemerintah dalam menjadikan mobil Esemka menjadi mobil nasional, pemerintah akan

mengerjakannya sendiri tanpa bantaun pihak asing. “Inikan mobil nasional. Mobil Esemka

semua akan kami buat sendiri, karena kami ingin membuktikan bahwa kami juga cinta

buatan dalam negeri,” (http://www.otosip.com/352/mobil-esemka-bakal-diproduksi-

massal-harga-rp-75-jutaan/ 17/10/2017).

PENUTUP

Kearifan lokal merupakan pandangan hidup, strategi kehidupan yang berwujud

aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam menjawab berbagai masalah dalam

pemenuhan kebutuhan hidup. Sistem pemenuhan kebutuhan masyarakat tersebut meliputi

seluruh unsur-unsur kehidupan Agama/ Kepercayaan, Ilmu Pengetahuan, Teknologi,

Ekonomi, Organisasi Sosial (Hukum, Politik), Bahasa/ Komunikasi serta Kesenian.

Mereka mempunyai pemahaman, program, kegiatan, pelaksanaan terkait untuk

Page 14: PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KEARIFAN LOKAL

Prosiding SNPMAT I Tahun 2018 Vol.1, 2018, ISBN : 978-602-52703-0-7

14

mempertahankan, memperbaiki, mengembangkan unsur kebutuhan mereka itu dengan

memperhatikan ekosistem serta sumberdaya manusia yang terdapat pada warga mareka

sendiri.Kearifan lokal sesungguhnya mengandung banyak sekali keteladanan dan

kebijaksanaan hidup. Pentingnya kearifan lokal dalam pendidikan kita secara luas adalah

bagian dari upaya meningkatkan ketahanan nasional kita sebagai sebuah bangsa. Budaya

nusantara yang plural dan dinamis merupakan sumber kearifan lokal yang tidak akan mati,

karena semuanya merupakan kenyataan hidup (living reality) yang tidak dapat dihindari.

Kreativitas guru sangat dibutuhkan dalam mengidentifikasi materi matematika

yang dapat dihubungkan dengan benda, peristiwa, keadaan, situasi, dan masyarakat yang

tumbuh dan berkembang di sekitar sekolah dan tempat tinggal siswa. Dengan demikian

siswa dapat memahami kebermanfaatan matematika dalam kehidupan. Hal inilah yang

disebut sebagai ujud kearifan lokal yang masuk dalam pembelajaran berbagai mata

pelajaran.

Teknologi dalam menghasilkan berbagai produk juga tidak terlepas dari peran

matematika. Matematika memainkan peran sentral dalam pengembangan teknologi

apapun. Dalam kaitan ini matematika yang digunakan adalah matematika tingkat tinggi.

Produk teknologi yang mempunyai nilai manfaat yang sangat besar bagi masyarakat.

Produk ini adalah dari hasil karya bangsa Indonesia sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Sunandar, Muhtarom, Sugiyanti. 2015. International Journal of Education and Research,

3 (2).

Sunandar, Achmad Buchori, Noviana Dini Rahmawati. 2016. Global Journal of Pure and

Applied Mathematics, 12(6), 5253-5266.

Sunandar, Achmad Buchori, Noviana Dini Rahmawati. 2017. International Journal of

Applied Engineering Research., 12(19), 8076 – 8081.

Sunandar, Duwi Nuvitalia, Sugiyanti. 2018. Advance Science Letters. 24 (6), 4554 – 4557.

http://www.pangudiluhur.org/berita/pendidikan-berbasis-kearifan-lokal-oleh-anna-sri-

marlupi-s-s.104.html, diakses 24/7/2018

http://www.suarawajarfm.com/2015/10/26/8458/suku-di-sulawesi-tenggara.html, diakses

24/7/2018

http://chaidirsyamsul.blogspot.com/2016/12/kearifan-lokal-suku-bugis-di-sulawesi.html

https://oto.detik.com/mobil/3667323/mobil-listrik-anak-bangsa-smartvi-layak-diproduksi-

massal, diakses 30/9/2017.

http://surabaya.tribunnews.com/2016/10/27/si-gesits-its-diproduksi-awal-2017-

dianggarkan-rp-5-miliar-produksi-awal-100000-unit, diakses 30/9/2017

http://tekno.liputan6.com/read/2824284/smartphone-asli-indonesia-besutan-itb-siap-

diproduksi, diakses 17/10/2017

https://tech.idntimes.com/gadget/indra/kamu-pasti-gak-nyangka-7-merek-smartphone-ini-

ternyata-buatan-indonesia-lho/full, diakses 17/10/2017

http://www.otosip.com/352/mobil-esemka-bakal-diproduksi-massal-harga-rp-75-jutaan/

17/10/2017.