pembelajaran akhlak bagi siswa program khusus …eprints.ums.ac.id/54636/12/naskah...

16
PEMBELAJARAN AKHLAK BAGI SISWA PROGRAM KHUSUS DAN SISWA REGULER DI SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Oleh: Yuni Setyowati NIM: G 000 130 058 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

Upload: dinhtuong

Post on 16-Jun-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBELAJARAN AKHLAK BAGI SISWA PROGRAM KHUSUS …eprints.ums.ac.id/54636/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfPEMBELAJARAN AKHLAK BAGI SISWA PROGRAM KHUSUS DAN ... dan lingkungan yang umumnya terjadi

PEMBELAJARAN AKHLAK BAGI SISWA PROGRAM KHUSUS DAN

SISWA REGULER DI SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada

Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam

Oleh:

Yuni Setyowati

NIM: G 000 130 058

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

Page 2: PEMBELAJARAN AKHLAK BAGI SISWA PROGRAM KHUSUS …eprints.ums.ac.id/54636/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfPEMBELAJARAN AKHLAK BAGI SISWA PROGRAM KHUSUS DAN ... dan lingkungan yang umumnya terjadi

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PEMBELAJARAN AKHLAK

BAGI SISWA PROGRAM KHUSUS DAN SISWA REGULER

DI SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

YUNI SETYOWATI

G000130058

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen

Pembimbing

Dra. Chusniatun, M.Ag

NIK. 341

Page 3: PEMBELAJARAN AKHLAK BAGI SISWA PROGRAM KHUSUS …eprints.ums.ac.id/54636/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfPEMBELAJARAN AKHLAK BAGI SISWA PROGRAM KHUSUS DAN ... dan lingkungan yang umumnya terjadi

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PEMBELAJARAN AKHLAK

BAGI SISWA PROGRAM KHUSUS DAN SISWA REGULER

DI SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Oleh

YUNI SETYOWATI

G000130058

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada 26 Mei 2017

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji

1. Dra. Chusniatun, M.Ag. (……………)

(Ketua Dewan Penguji)

2. Nurul Latifatul I., S.Pd.I, M.Pd.I.) (……………)

(Anggota II Dewan Penguji)

3. Drs. Zaenal Abidin, M.Pd. (……………)

(Anggota I Dewan Penguji)

Dekan,

Dr. Syamsul Hidayat, M.Ag.

NIK.606

Page 4: PEMBELAJARAN AKHLAK BAGI SISWA PROGRAM KHUSUS …eprints.ums.ac.id/54636/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfPEMBELAJARAN AKHLAK BAGI SISWA PROGRAM KHUSUS DAN ... dan lingkungan yang umumnya terjadi

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis

diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,

maka akan saya pertanggung jawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 15 Mei 2017

Penulis

Yuni Setyowati

G000130058

Page 5: PEMBELAJARAN AKHLAK BAGI SISWA PROGRAM KHUSUS …eprints.ums.ac.id/54636/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfPEMBELAJARAN AKHLAK BAGI SISWA PROGRAM KHUSUS DAN ... dan lingkungan yang umumnya terjadi

1

PEMBELAJARAN AKHLAK BAGI SISWA PROGRAM KHUSUS DAN

SISWA REGULER DI SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

ABSTRAK

Pembelajaran adalah proses dan usaha yang dilakukan oleh guru untuk

menyampaian materi kepada siswa melalui proses pengorganisasian materi, siswa

dan lingkungan yang umumnya terjadi di dalam kelas. Pembelajaran akhlak yang

baik dan berhasil akan terlihat dengan adanya perubahan pada ranah kognitif,

afektif dan prikomotorik sesuai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Keberhasilan dalam belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor internal

maupun faktor eksternal. Faktor tersebut antara lain: tujuan pembelajaran, guru,

peserta didik, materi, strategi pembelajaran, sarana dan prasarana serta evaluasi

pembelajaran. Fokus dari penelitian ini adalah pembelajaran akhlak antara siswa

program khusus dan siswa reguler di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta tahun

pelajaran 2016/2017.

Masalah pokok dalam penelitian ini adalah bagaimana pembelajaran

akhlak antara siswa program khusus dan siswa reguler di SMP Muhammadiyah 8

Surakarta tahun pelajaran 2016/2017. Tujuan dari penelitian adalah

mendeskripsikan pembelajaran akhlak antara siswa program khusus dan siswa

reguler di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta tahun pelajaran 2016/2017.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan deskripsi

kualitatif. Adapun data penelitian ini diperoleh dengan cara observasi, wawancara

dan dokumentasi yang kemudian dianalisis.

Berdasarkan data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) Tujuan

pembelajaran mata pelajaran akhlak pada program khusus dan program reguler

memiliki persamaan acuan yaitu standar kompetensi, kompetensi dasar dan

indikator yang tertera pada silabus. (2) Guru mata pelajaran akhlak antara

program khusus dan program reguler memiliki kualifikasi yang berbeda. Secara

akademik guru mata pelajaran akhlak program khusus adalah alumni D3 dari

pesantren sedangkan guru mata pelajaran akhlak program reguler adalah alumni

S1 biologi. (3)Input siswa pada program khusus dan program reguler berbeda.

Kapasitas kelas untuk program khusus dibatasi dan hanya menerima siswa putri

saja. (4) Materi pembelajaran akhlak pada program khusus dan program reguler

memiliki kesamaan. (5) Strategi pembelajaran mata pelajaran akhlak pada

program khusus dan program reguler berbeda. Guru akhlak program khusus

menggunakan strategi ekspositori sedangkan guru akhlak program reguler lebih

sering menggunakan strategi inkuiri dan Contectual Teaching and

Learning(CTL). (6) Terdapat perbedaan sarana dan prasarana yang disediakan

sekolah antara program khusus dan program reguler. (7) Guru program khusus

melakukan penilaian berdasarkan aspek kognitif semata. Sedangkan guru program

reguler melakukan penilaian berdasarkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik

Kata kunci: Pembelajaran akhlak, Program Khusus dan Program Reguler

Page 6: PEMBELAJARAN AKHLAK BAGI SISWA PROGRAM KHUSUS …eprints.ums.ac.id/54636/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfPEMBELAJARAN AKHLAK BAGI SISWA PROGRAM KHUSUS DAN ... dan lingkungan yang umumnya terjadi

2

ABSTRACT Learning is the process and effort undertaken by teacher to deliver

knowledge to students through the process of organizing the materials, the

students, and the environments that generally occur in the classroom. Good and

successful moral learning will be seen with changes in the cognitive, affective and

psychomotor aspects according to the expected learning objectives. Success in

learning is influenced by various factors, internal and external factors. These

factors include: learning objectives, teachers, learners, materials, learning

strategies, facilities and infrastructure as well as evaluation of learning. The focus

of this research is learning morals between students of special programs and

regular students in SMP Muhammadiyah 8 surakarta year 2016/2017.

The main problem in this research is about the moral educations between

students of special programs and regular students in SMP Muhammadiyah 8

surakarta in the year of 2016/2017. The purpose of the study is to describe the

moral education between students of special programs and regular students in

SMP Muhammadiyah 8 Surakarta in the year of 2016/2017. This is a field

research with qualitative description approach. While the data of this research is

obtained by observation, interview and documentation which then analyzed.

Based on the research data, it can be concluded that (1) the purpose of

learning moral subjects on special and regular programs have the same base which

is the standard of competence, basic competence and indicator which is written on

the syllabus. (2) Teacher of moral subject between special and regular programs

has different qualifications. Academically, the moral subject teacher of special

program is the D3 graduation from pesantren while the moral subject teacher of

regular program is a bachelor of biology subject. (3) Student input on special and

regular programs are different. The class capacity for special program is limited

and it only accepts female student. (4) Moral learning materials on special and

regular programs have similarity. (5) Learning strategy of moral subjects on

special and regular program is different. Special program teachers used expository

strategies while regular programs used inquiry strategies and Contextual Teaching

and Learning (CTL). (6) there are differences in the infrastructure services

provided by schools between special program and regular program. (7) special

program teachers conduct cognitive aspect based judgments only. While regular

program teachers conduct assessments based on aspects of cognition, affective

and psychomotor.

Keywords: Learning Morals, Special Program And Regular Program

1. PENDAHULUAN

Pembelajaran adalah proses dan usaha yang dilakukan oleh guru atau

pendidik untuk menyampaian materi kepada siswa melalui proses

pengorganisasian materi, siswa dan lingkungan yang umumnya terjadi di dalam

Page 7: PEMBELAJARAN AKHLAK BAGI SISWA PROGRAM KHUSUS …eprints.ums.ac.id/54636/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfPEMBELAJARAN AKHLAK BAGI SISWA PROGRAM KHUSUS DAN ... dan lingkungan yang umumnya terjadi

3

kelas.1 Didalam pembelajaran guru tidak hanya menyampaikan materi semata,

tetapi lebih pada bagaimana menyampaikan dan mengambil nilai – nilai dari

materi yang diajarkan.

Akhlak merupakan salah satu aspek kurikulum pendidikan Islam.

Akhlak yaitu suatu sifat yang tertanam dalam jiwa sehingga timbul perbuatan-

perbuatan dengan mudah dan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.2

Pembelajaran akhlak yang baik dan berhasil akan terlihat dari prestasi belajar

siswa dengan adanya perubahan pada ranah kognitif, afektif dan prikomotorik

sesuai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Keberhasilan dalam belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik

faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor tersebut antara lain: tujuan

pembelajaran, guru, peserta didik, materi, strategi pembelajaran, sarana dan

prasarana serta evaluasi pembelajaran. Indikator keberhasilan pembelajaran

akhlak pada siswa tidak dapat diukur melalui materi pelajaran akhlak semata

melainkan dengan melihat perubahan sikap dan perilaku keseharian siswa baik

di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.

Mata pelajaran akhlak merupakan salah satu mata pelajaran yang

terbentuk dari manifestasi pembangunan batiniah yang berhubungan dengan

moral, akidah maupun ibadah. Pembelajaran akhlak di sekolah merupakan

salah satu mata pelajaran yang menyebarkan, mengenalkan, menanamkan dan

mendalami nilai-nilai religius sehingga pada akhirnya akan dapat membentuk

kepribadian siswa yang berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur yang

kemudian terwujud dalam bentuk sikap dan perilakunya sehari-hari.

SMP Muhammadiyah 8 Surakarta merupakan sekolah berbasis

Islam. Ada dua jenis kelompok belajar di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta

yaitu program khusus dan program reguler. Pembagian kelas program khusus

dan program reguler diadakan karena pengembangan kurikulum pendidikan

1Muhammad Irham dan Novan Ardy Wiyani, Psikologi Pendidikan: Teori dan Aplikasi

dalam Proses Pembelajaran), (Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2013) hlm. 130. 2Nur Hidayat, Akidah Akhlak dan Pembelajarannya, (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2015)

hlm. 137.

Page 8: PEMBELAJARAN AKHLAK BAGI SISWA PROGRAM KHUSUS …eprints.ums.ac.id/54636/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfPEMBELAJARAN AKHLAK BAGI SISWA PROGRAM KHUSUS DAN ... dan lingkungan yang umumnya terjadi

4

Islam dan tuntutan masyarakat yang menginginkan putra – putrinya tidak

hanya cerdas secara akademik namun juga cerdas secara spiritual.3

Program khusus di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta mendapatkan

penambahan waktu belajar dan kapasitas kelas yang dibatasi. Karena kapasitas

kelas yang dibatasi sehingga biaya masuk program khusus lebih besar daripada

program reguler. Namun berdasarkan observasi awal yang dilakukan penulis,

sarana dan prasarana program reguler lebih lengkap dibandingkan program

khusus. Dengan adanya perbedaan – perbedaan tersebut maka akan berdampak

pada pembelajaran di sekolah. Sehingga penulis tertarik untuk meneliti

pembelajaran akhlak bagi siswa program khusus dan siswa program reguler.

Berdasarkan latar belakang yang penulis utarakan diatas,

permasalahan yang dapat dirumuskan adalah bagaimana pembelajaran akhlak

antara siswa program khusus dan siswa reguler di SMP Muhammadiyah 8

Surakarta tahun pelajaran 2016/2017.

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan pembelajaran

akhlak antara siswa program khusus dan siswa reguler di SMP Muhammadiyah

8 Surakarta tahun pelajaran 2016/2017.

Berdasarkan judul penelitian di atas, maka penulis menemukan

beberapa hasil penelitian yang sejenis atau berdekatan dengan penelitian ini,

antara lain: Indah Khinatul Aliyah4 menemukan bahwa strategi yang digunakan

oleh guru dalam perencanaan yakni mengembangkan bidang akademik

pelajaran PAI, bidang non akademik dan profesionalisme guru. Dalam

pelaksanaan pembelajaran guru mata pelajaran akhlak menggunakan

keteladanan, larangan, nasihat, hukuman serta pembiasaan. Sedangkan dalam

evaluasi guru menggunakan observasi, penilaian antar siswa, penilaian diri,

portofolio dan tes tertulis.Anjani Wira Murti5 menyimpulkan bahwa dengan

menggunakan multimedia berbasis komputer dalam pelajaran, mampu

3Hasil wawancara dengan kepala SMP Muhammadiyah 8 Surakarta pada tanggal 22 Mei

2017. 4http://etheses.uin-malang.ac.id/3091/1/11110209.pdf diakses pada tanggal 20 Maret 2017

pukul 10.35. 5http://eprints.ums.ac.id/33649/ diakses pada tanggal 20 Maret 2017 pukul 10.44.

Page 9: PEMBELAJARAN AKHLAK BAGI SISWA PROGRAM KHUSUS …eprints.ums.ac.id/54636/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfPEMBELAJARAN AKHLAK BAGI SISWA PROGRAM KHUSUS DAN ... dan lingkungan yang umumnya terjadi

5

meningkatkan motivasi belajar siswa. Ahmad Fadilah6 menyimpulkan bahwa

ada hubungan antara pembelajaran akhlak dengan akhlak siswa.

Dari skripsi – skripsi di atas belum ditemukan kajian secara spesifik

yang membahas tentang pembelajaran akhlak antara siswa program khusus dan

siswa reguler di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta tahun pelajaran 2016/2017.

Hal yang membedakan skripsi ini dengan skripsi – skripsi sebelumnya adalah

dari segi fokus dan tempat penelitiannya, yaitu mengenai pelaksanaan

pembelajaran akhlak antara siswa program khusus dan program reguler.

Sedangkan tempat penelitian ini adalah SMP Muhammadiyah 8 Surakarta.

Sehingga dari fokus dan tempat penelitian menunjukkan keaslian skripsi ini.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini termasuk penelitian lapangan karena objek penelitiannya

adalah pembelajaran akhlak pada suatu sekolah. Penelitian ini dilaksanakan

dengan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang bertujuan menganalisis dan

menyajikan fakta secara sistematik tentang keadaan objek yang sebenarnya7.

Tempat penelitian ini terletak di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta,

Jl. Sri Kuncoro No. 12, Danukusuman, Surakarta. Subjek penelitian ini adalah

kepala sekolah, guru mata pelajaran akhlak SMP Muhammadiyah 8 Surakarta,

dan siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 8 Surakarta.

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode

observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis yang digunakan

dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif.

6http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD%20FADILLA

H-FITK.pdf diakses pada tanggal 20 Maret 2017 pukul 11.05. 7Saiful Anwar, MetodePenelitian, ( Jakarta: PustakaPelajar, 2011), hlm. 6.

Page 10: PEMBELAJARAN AKHLAK BAGI SISWA PROGRAM KHUSUS …eprints.ums.ac.id/54636/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfPEMBELAJARAN AKHLAK BAGI SISWA PROGRAM KHUSUS DAN ... dan lingkungan yang umumnya terjadi

6

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Tujuan Pembelajaran Akhlak

Tujuan merupakan pedoman dan sasaran yang akan dicapai dalam

kegiatan belajar mengajar8.Adapun mengenai desain tujuan pembelajaran

yaitu melalui tiga komponen yang terdiri dari standar kompetensi sebagai

sebuah keutuhan prestasi terbesar dari materi pembelajaran yang diperoleh

siswa setelah mengalami proses pembelajaran, kompetensi dasar sebagai

pendukung atau penentu keberhasilan tercapainya standar kompetensi, dan

indikator yang menunjukkan ciri-ciri penguasaan suatu kompetensi dasar 9.

Tujuan pembelajaran khusus setiap materi yang diajarkan berbeda –

beda. Penetapan TPK sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi

dasar dan indikator yang tertera pada silabus mata pelajaran akhlak10

.

3.2 Guru

Guru adalah pelaku utama yang merencanakan, mengarahkan,

menggerakkan, dan melaksanakan kegiatan pembelajaran yang bertumpu

pada upaya memberikan sejumlah ilmu pengetahuan kepada peserta didik

di sekolah11

.

Mata pelajaran akhlak pada kelas program khusus dan program

regular diampu oleh dua guru yang berbeda. Program khusus diampu oleh

bapak Munawir dengan latar belakang pendidikan pesantren, sedangkan

program regular diampu oleh ibu Lilis Rahmawati, S.Pd yang belatar

belakang pendidikan biologi.

Penulis menyimpukan bahwa dari segi kompetensi terdapat

perbedaan antara guru program khusus dan program regular, namun dalam

pelaksanaannya pembelajaran akhlak pada program regular guru lebih

bervariasi menggunakan strategi pembelajaran.

8Abuddin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, ( Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2009) hlm. 314 9Bermawi Munthe, Desain Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. 2009)

Hlm. 31. 10

Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran akhlak program regular pada tanggal 4

April 2017 11

Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam dalam Perspektif Filsafat, ( Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2014) hlm. 103

Page 11: PEMBELAJARAN AKHLAK BAGI SISWA PROGRAM KHUSUS …eprints.ums.ac.id/54636/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfPEMBELAJARAN AKHLAK BAGI SISWA PROGRAM KHUSUS DAN ... dan lingkungan yang umumnya terjadi

7

3.3 Peserta Didik

Menurut Undang – Undang No. 20 tahun 2003 menyebutkan bahwa

peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan

potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang

dan jenis pendidikan tertentu12

. Peserta didik antara program khusus dan

program regular di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta mempunyai latar

belakang pendidikan yang berbeda.

Input peserta didik program khusus dan program reguler SMP

Muhammadiyah 8 Surakarta sudah berbeda, sehingga daya tangkap dalam

pembelajaranpun berbeda. Siswa program khusus cenderung mudah

menerima materi pembelajaran, sedangkan di kelas program regular masih

banyak siswa yang perlu diterangkan secara berulang – ulang kemudian

barulah siswa tesebut paham.

3.4 Materi

Materi pembelajaran adalah seperangkat substansi pembelajaran

untuk membantu guru dalam kegiatan belajar mengajar yang disusun

secara sistematis dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang

ditetapkan13

.

Pada semester satu materi akhlak yang diajarkan adalah akhlak

karimah dan akhlak qobihah. Bab akhlak karimah terdiri dari sidiq,

tabligh, amanah dan fatanah yang merupakan akhlak terhadap diri sendiri.

Bab akhlak qobihah terdiri dari kidzib, khianat, kitman dan baladah

merupakan akhlak terhadap diri sendiri dan orang lain.

Sedangkan pada semester kedua materi akhlak yang diajarkan adalah

akhlak terpuji dan syukur nikmat. Bab akhlak terpuji terdiri dari pemaaf,

disiplin, dermawan, suka menolong, kerja keras, tekun dan ulet, taat,

cermat atau teliti dan teguh pendirian yang merupakan akhlak terhadap diri

sendiri dan orang lain. Bab syukur nikmat terdiri dari pengertian syukur

12

Undang – Undang Pendidikan No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 ayat (4). 13

http://padamu.net/materi-pembelajaran diakses 20 maret 2017 pukul 11.07

Page 12: PEMBELAJARAN AKHLAK BAGI SISWA PROGRAM KHUSUS …eprints.ums.ac.id/54636/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfPEMBELAJARAN AKHLAK BAGI SISWA PROGRAM KHUSUS DAN ... dan lingkungan yang umumnya terjadi

8

nikmat, macam – macam nikmat, dan cara mensyukuri nikmat merupakan

akhlak terhadap Allah14

.

3.5 Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang

berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu15

. Sehingga strategi pembelajaran yaitu cara-cara yang

akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan

materi pembelajaran yang bertujuan untuk memudahkan peserta didik

menerima dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya tujuan

pembelajaran dapat dikuasainya di akhir kegiatan belajar.

Guru mata pelajaran akhlak program khusus sering menggunakan

ceramah dalam pembelajaran akhlak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

guru mata pelajaran akhlak program khusus menerapkan strategi

ekspositori. Strategi ekspositori menekankan kepada proses penyampaian

materi secara verbal dari seorang guru kepada siswa.

Sedangkan untuk program regular, guru lebih sering menggunakan

strategi CTL dan inkuiri. Hal tersebut digunakan karena menurut beliau

pembelajaran akhlak tidaklah teori semata. Sehingga dari strategi tersebut

terlihat keaktifan dan sikap dari siswa.

3.6 Sarana dan Prasarana

Sarana adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah-

pindah, sedangkan prasarana adalah fasilitas dasar untuk menjalankan

fungsi sekolah/madrasah16

.Sarana dan prasarana pada kelas program

khusus meliputi kelas, kipas angin, buku sedangkan sarana prasarana di

kelas reguler adalah kelas, kipas angin, buku, LCD dan proyektor.

Penulis menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan sarana dan

prasarana antara program khusus dan program regular. Sehingga sarana

14

Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran akhlak pada tanggal 27 Maret 2017. 15

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, ( Jakarta:

Kencana Prenada Media, 2006) hlm. 126 16

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 tahun 2007

Page 13: PEMBELAJARAN AKHLAK BAGI SISWA PROGRAM KHUSUS …eprints.ums.ac.id/54636/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfPEMBELAJARAN AKHLAK BAGI SISWA PROGRAM KHUSUS DAN ... dan lingkungan yang umumnya terjadi

9

dan prasarana yang sudah ada mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran di

kelas masing – masing.

3.7 Evaluasi

Evaluasi adalah proses membuat penilaian dan mengambil keputusan

tentang hasil belajar peserta didik17

.Dalam melakukan evaluasi dibutuhkan

alat atau instrumen evaluasi. Secara garis besar alat evaluasi pendidikan

dibedakan menjadi tes dan non tes18

.

Guru program khusus melakukan penilaian berdasarkan aspek

kognitif semata dengan mengacu pada nilai ulangan harian, ulangan

tengah semester dan ulangan akhir semester. Sedangkan guru program

reguler melakukan penilaian berdasarkan aspek kognitif, afektif dan

psikomotorik.

Ada perbedaan prestasi akademik antara siswa yang mengikuti kelas

program khusus dan kelas program regular. Kelas program khusus lebih

unggul dalam prestasi akademik. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata – rata

ulangan akhir semester gasal tahun 2016/2017, untuk kelas program

khusus adalah 81, 625 dari 16 siswa. Sedangkan untuk kelas program

regular nilai rata – rata ulangan akhir semester gasal tahun 2016/ 2017

adalah 76, 55 dari 85 Siswa.

4. PENUTUP

Berdasarkan analisis data dan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat

diambil kesimpulan yaitu:

Tujuan pembelajaran mata pelajaran akhlak pada program khusus dan

program reguler memiliki persamaan acuan yaitu standar kompetensi,

kompetensi dasar dan indikator yang tertera pada silabus.

Guru mata pelajaran akhlak antara program khusus dan program reguler

memiliki kualifikasi yang berbeda.

17

Muhammad Yaumi, Prinsip – Prinsip Desain Pembelajaran, ( Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2013) hlm. 267. 18

Muhammad Irham dan Novan Ardy Wiyani, Psikologi Pendidikan: Teori dan Aplikasi

dalam Proses Pembelajaran), (Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2013) hlm. 232.

Page 14: PEMBELAJARAN AKHLAK BAGI SISWA PROGRAM KHUSUS …eprints.ums.ac.id/54636/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfPEMBELAJARAN AKHLAK BAGI SISWA PROGRAM KHUSUS DAN ... dan lingkungan yang umumnya terjadi

10

Input siswa pada program khusus dan program reguler berbeda.

Kapasitas kelas untuk program khusus dibatasi dan hanya menerima siswa

putri saja.

Materi pembelajaran akhlak pada program khusus dan program reguler

memiliki kesamaan. Buku yang digunakan dalam pembelajaran juga sama.

Strategi pembelajaran mata pelajaran akhlak pada program khusus dan

program reguler berbeda. Guru akhlak program khusus menggunakan strategi

ekspositori sedangkan guru akhlak program reguler lebih sering menggunakan

strategi inkuiri dan Contectual Teaching and Learning(CTL).

Terdapat perbedaan sarana dan prasarana yang disediakan sekolah antara

program khusus dan program reguler.

Guru program khusus melakukan penilaian berdasarkan aspek kognitif

semata dengan mengacu pada nilai ulangan harian, ulangan tengah semester

dan ulangan akhir semester. Sedangkan guru program reguler melakukan

penilaian berdasarkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

Sehubungan dengan hasil penelitian yang penulis temukan, maka ada

beberapa saran yang penulis sampaikan, yaitu:

Kepala sekolah agar memberikan fasilitas yang lebih baik lagi

terutama untuk program khusus. Sehingga dengan sarana dan prasarana yang

lengkap dan layak kegiatan belajar mengajar diharapkan lebih maksimal.

Guru mata pelajaran akhlak program reguler agar menggunakansarana

dan prasaranayang telah disediakan sekolah secara maksimal.

Guru mata pelajaran akhlak program khusus agar menggunakan

strategi pembelajaran yang bervariasi yang melibatkan keaktifan siswa,

sehingga pembelajaran tidak terpusat pada guru semata.

Guru mata pelajaranakhlak program khusus agar melakukan penilaian

berdasarkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik karena indikator

keberhasilan pembelajaran akhlak tidak sebatas pengetahuan kognitif semata.

Page 15: PEMBELAJARAN AKHLAK BAGI SISWA PROGRAM KHUSUS …eprints.ums.ac.id/54636/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfPEMBELAJARAN AKHLAK BAGI SISWA PROGRAM KHUSUS DAN ... dan lingkungan yang umumnya terjadi

11

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. Yatimin. 2007. StudiAkhlakdalamPerspektifAl-Qur’an.Jakarta:

AmZah.

Ali, Muhammad Daud.2010. Pendidikan Agama Islam.Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Anwar, Rosihon. 2010. AkhlakTasawuf. Bandung: PustakaSetia.

Anwar, Saiful. 2011. MetodePenelitian. Jakarta: PustakaPelajar.

Azmi, Muhammad.2006. Pembinaan Akhlak Anak Usia Pra Sekolah. Yogyakarta:

CV. Venus Corporation.

Daulay, Haidar Putra.2014 Pendidikan Islam dalam Perspektif Filsafat. Jakarta:

Kencana Dimyati dan Mudjiono.2006. Belajar dan Pembelajaran.

Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2002.Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: Rineka Cipta.

Hidayat, Nur. 2015. Akidah Akhlak dan Pembelajarannya. Yogyakarta: Penerbit

Ombak.

Irham, Muhammad dan Novan Ardy Wiyani. 2013.Psikologi Pendidikan: Teori

dan Aplikasi dalam Proses Pembelajaran. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.

Majid, Abdul dan Dian Andayani. 2005. Pendidikan Agama Islam

BerbasisKompetensi (KonsepImplementasiKurikulum 2004). Bandung

RemajaRosdaKarya.

Munthe, Bermawi. 2009.Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan

Madani.

Nata, Abuddin. 2009. Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

PP Muhammadiyah Majelis Tarjih.2012.Risalah Islamiah Bidang Akhlak.

Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.

Sanjaya, Wina.2006.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Sardiman.2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali

Press.

Sugihartono, dkk. 2007.Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Sugiyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep

Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Page 16: PEMBELAJARAN AKHLAK BAGI SISWA PROGRAM KHUSUS …eprints.ums.ac.id/54636/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfPEMBELAJARAN AKHLAK BAGI SISWA PROGRAM KHUSUS DAN ... dan lingkungan yang umumnya terjadi

12

Sukmadinata, Nana Syaodih.2009.MetodePenelitianPendidikan. Bandung:

RemajaRosdakarya.

Tim PerumusCipayung, 2003. KurikulumBerbasisKompetensi,

PengelolaanKurikulumBerbasis Madrasah (Mata

PelajaranAqidahAkhlakUntuk Madrasah Tsanawiyah). (Departemen

Agama RI)

Yaumi, Muhammad. 2013. Prinsip – Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Zahruddin A R danHasanudinSinaga. 2004. PengantarStudiAkhlak. Jakarta: PT

Raja GrafindoPersada.

http://eprints.ums.ac.id/33649/ diakses pada tanggal 20 Maret 2017 pukul 10.44.

http://etheses.uin-malang.ac.id/3091/1/11110209.pdf diakses pada tanggal 20

Maret 2017 pukul 10.35.

http://padamu.net/materi-pembelajaran diakses pada tanggal 20 maret 2017 pukul

11.07.

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3841/1/AHMAD%20F

ADILLAH-FITK.pdf diakses pada tanggal 20 Maret 2017 pukul 11.05.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 tahun 2007.

Undang – Undang Pendidikan No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 ayat 4.

Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 28 ayat 3.