pembatalan perkawinan karena pemalsuan alat file“bila ada seorang yang agama dan akhlaqnya...
Post on 13-Jun-2019
220 views
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
1
PEMBATALAN PERKAWINAN KARENA PEMALSUAN ALAT BUKTI PADA
PUTUSAN NOMOR 3724/Pdt.G/2016/PA.KAB.MLG PERSPEKTIF FIQH
SKRIPSI
Oleh:
Meyzellina Bella Rizkyta
NIM 14210089
JURUSAN AL-AHWAL AL-SYAKHSIYYAH
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2018
2
PEMBATALAN PERKAWINAN KARENA PEMALSUAN ALAT BUKTI PADA
PUTUSAN NOMOR 3724/Pdt.G/2016/PA.KAB.MLG PERSPEKTIF FIQH
SKRIPSI
Oleh:
Meyzellina Bella Rizkyta
NIM 14210089
JURUSAN AL-AHWAL AL-SYAKHSIYYAH
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2018
i
ii
iii
iv
MOTTO
. .
Bila ada seorang yang agama dan akhlaqnya
telah engkau sukai, datang kepadamu melamar,
maka terimalah lamarannya. Bila tidak, niscaya
akan terjadi kekacauan dan kerusakan besar di
muka bumi.
(Riwayat At Tirmizy dan lainnya)
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanyalah kepada Allah SWT, Dzat yang telah
melimpahkan nikmat dan karunia kepada kita semua, khususnya kepada penulis
sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi dengan judul :
PEMBATALAN PERKAWINAN KARENA PEMALSUAN ALAT BUKTI
PADA PUTUSAN NOMOR 3724/Pdt.G/2016/PA.Kab.Mlg PERSPEKTIF
FIQH
Shalawat serta salam tetap tercurah atas junjungan Nabi besar kita Muhammad
SAW, yang selalu kita jadikan tauladan dalam segala aspek kehidupan kita, juga
segenap keluarga, para sahabat serta umat beliau hingga akhir zaman.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan progam Sarjana Hukum Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim Malang dan sebagai wujud serta partisipasi penulis dalam mengembangkan
ilmu-ilmu yang telah penulis peroleh dibangku kuliah khususnya di Jurusan Hukum
Keluarga Islam Fakultas Syariah.
Penulisi mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung
maupun tidak langsung, oleh karena itu perkenankan penulis berterimakasih kepada:
vi
1. Bapak Prof. Dr. Abdul Haris M.Ag selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang.
2. Bapak Dr. Saifullah, S.H, M.Hum. selaku Dekan Fakultas Syariah (UIN) Maulana
Malik Ibrahim Malang.
3. Bapak Dr. Sudirman, M.Ag selaku Ketua Jurusan Hukum Keluarga Islam
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
4. Bapak Dr. H. Mujaiz Kumkelo, M.H. (Alm) selaku dosen wali, dan senior yang
memberi berbagai ilmunya, nasihatnya, motivasi-motivasi kepada penulis dalam
menempuh pendidikan di bangku perkualiahan selama ini.
5. Bapak Musleh Herry S.H., M.Hum selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi.
6. Segenap Dosen dan Staff Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim Malang.
7. Kedua orang tua penulis, Bapak Ir. H. Mikhson Thoyyifur dan Ibu Hj. Rizky Min
Amini, S.Si dan saudari penulis, Nadya Hilma Firdausy dan Wafiq Rahmadhita
Oklyvia yang telah memberikan motivasi, dukungan, kasih sayang, doanya serta
segala pengorbanan baik moril maupun materil dalam mendidik serta mengiringi
perjalanan penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu.
8. Teman-teman Jurusan Al Ahwal Al Syakhsiyyah 2014 yang bersama-sama dengan
penulis menyelesaikan kewajiban selama masa studi di UIN Maulana Malik Ibrahim
Malang.
vii
viii
PEDOMAN TRANSLITERASI
A. Umum
Transliterasi adalah pemindah alihan tulisan Arab ke dalam tulisan Indonesia
(Latin), bukan terjemah bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia. termasuk dalam
kategoriini ialah nama Arab dari bangsa Araba, sedangkan nama Arab dari bangsa Arab
ditulis sebagaimana ejaan bahasa nasionalnya, atau sebagaimana yang tertulis dalam
buku yang menjadi rujukan. Penulisan judul buku dalam footnote maupun daftar
pustaka, tetap menggunakan ketentuan transliterasi.
Banyak pilihan dan ketentuan transliterasi yang dapat digunakan dalam
penulisan karya ilmiah, baik yang standar internasional, nasional maupun ketentuan
yang khusus digunakan penerbit tertentu. Transliterasi yang digunakan Fakultas Syariah
Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang menggunakan EYD
plus, yaitu transliterasi yang didasarkan atas Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri
Agama Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 22 Januari 1998, No.
159/1987 dan 0543.b/U/1987, sebagaimana tertera dalam buku Pedoman Transliterasi
bahasa Arab (A Guidge Arabic Transliteration), INIS Fellow 1992.
ix
B. Konsonan
dl = tidak dilambangkan =
th = b =
dh = t =
= tsa
= (koma menghadap ke
atas)
gh = j =
f = h =
q = kh =
k = d =
l = dz =
m = r =
n = z =
w = s =
h = sy =
y = sh =
Hamzah () yang sering dilambangkan dengan alif, apabila terletak diawal kata
maka dalam transliterasinya mengikuti vokalnya, tidak dilambangkan, namun apabila
terletak di tengah atau akhir kata, maka dilambangkan dengan tanda koma di atas (),
berbalik dengan koma () untuk pengganti lambing "" .
C. Vokal, Panjang dan Diftong
Setiap penulisan Bahasa Arab dalam bentuk tulisan latin vocal fathah ditulis
dengan a , kasrah dengan I, dlommah dengan u, sedangkan panjang masing-
masing ditulis dengan cara berikut :
x
Vokal (a) panjang = misalnya menjadi qla
Vokal (i) panjang = misalnya menjadi qla
Vokal (u) panjang = misalnya menjadi dna
Khususnya untuk bacaan ya nisbat, maka tidak boleh digantikan dengan i,
melainkan tetap ditulis dengan iy agar dapat menggambarkan ya nisbat diakhirnya.
Begitu juga untuk suara diftong, wasu dan ya setelah fathah ditulis dengan aw dan
ay. Perhatikan contoh berikut :
Diftong (aw) = misalnya menjadi qawlun
Diftong (ay) = misalnya menjadi khayrun
D. Tamarbthah ()
Ta marbthah (( ditransliterasikan dengan t jika berada di tengah kalimat,
tetapi ta marbthah tersebut berada di akhir kalimat, maka ditransliterasikan dengan
menggunakan h misalnya menjadi al-risala li-mudarrisah, atau
apabila berada di tengah-tengah kalimat yang terdiri dari susunan mudlaf dan mudlaf
ilayh, maka ditransliterasikan dengan menggunakan t yang disambungkan dengan
kalimat berikut, misalnya menjadi fi rahmatillh.
xi
E. Kata Sandang dan Lafdh al-Jallah
Kata sandang berupa al () dalam lafadh jallah yang berada di tengah-
tengah kalimat yang disandarkan (idhafah) maka dihilangkan. Perhatikan contoh-contoh
berikut :
1. Al-Imm al-Bukhriy mengatakan
2. Al-Bukhriy dalam muqaddimah kitabnya menjelaskan ..
3. MasyAllah kn wa mlam yasy lam yakun
4. Billh azza wa jalla
F. Hamzah
Hamzah ditransliterasikan dengan apostrof. Namun itu hanya berlaku bagi
hamzah yang terletak di tengah dan di akhir kata. Bila terletak di awal kata, hamzah
tidak dilambangkan, karena dalam tulisan Arab berupa alif.
Contoh : - syaiun - umirtu
takhudzna- an-nauun -
A. Penulisan Kata
Pada dasarnya setiap kata, baik fiil (kata kerja), isim atau huruf, ditulis
terpisah. Hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab sudah lazim
dirangkaikan dengan kata lain, karena ada huruf Arab atau harakat yang dihilangkan,
maka dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain
yang mengikutinya.
xii
Contoh : - wa innalillha lahuwa khairar-rziqn.
Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam
transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan huruf kapital seperti yang
berlaku dalam EYD, diantaranya huruf kapital digunakan untuk menuliskan oleh kata
sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap awal nama diri tersebut, bukan
huruf awal kata sandangnya.
Contoh : = wa ma Muhammadun ill Rasl
inna Awwala baitin wu dlia linnsi =
Penggunaan huruf kapital untuk Allah hanya berlaku bila dalam tulisan
arabnya memang lengkap demikian dan jika penulisan itu disatukan dengan kata lain
sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan, maka huruf kapital tidak
dipergunakan.
Contoh : = nasrun minallhi wa fathun qarb
lillhi al-amru jaman =
Begi mereka yang menginginkan kefasihan dalam bacaan, pedoman transliterasi
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan ilmu tajwid.
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL DEPAN
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN ................