pembangunan perangkat lunak wikibudaya dalam …

6
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Abstrack - Budaya dan kearifan lokal Indonesia yang sangat beragam jumlahnya menyebabkan budaya asli Indonesia sulit untuk dihafalkan dan hanya sedikit orang yang Untuk mengimbangi budaya yang beragam agar tidak dilupakan, perlu adanya ahli budaya untuk melestarikan pengetahuan mengenai budaya. Keterbatasan para ahli budaya dalam menyebarkan pengetahuan budaya yang dimiliki menjadi salah satu alasan budaya asli di Indonesia sulit untuk dilestarikan Keberagaman budaya dan keterbatasan para ahli adalah alasan dibutuhkannya teknologi informasi yang dapat membantu penyebaran pengetahuan mengenai budaya Indonesia. Teknologi informasi yang dibutuhkan adalah teknologi web yang dapat menjadi repositori yang berisi pengetahuan budaya asli Indonesia. Dengan metode pengembangan perangkat lunak Incremental Model (IM), prototype dari desain teknologi repository informasi yang sesuai dengan dokumen spesifikasi dan perancangan dapat dibangun. Web repositori yang berisi data pengetahuan dari para ahli budaya yang dikumpulkan merupakan hasil yang akan didapatkan dari tugas akhir ini. Web repositori yang diberi nama WikiBudaya akan dapat membantu melestarikan budaya dan kearifan lokal Indonesia. Kata kunci: Wikipedia, Incremental Model, Pembangunan Sistem, Repositori. I. PENDAHULUAN Budaya dan kerifan lokal Indonesia sangat beragam jumlahnya. Pengetahuan dan sumber pengetahuan mengenai budaya asli Indonesia menjadi suatu hal yang langka dan terbatas. Oleh karena itu, Teknologi web merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan, serta teknologi repositori yang dapat menyimpan banyak data, maka akan didapatkan sebuah teknologi informasi yang disebut “WikiBudaya” yang dapat membantu melestarikan budaya dan kearifan lokal. Hal yang membedakan Wikipedia pada umumnya, budaya- indonesia.org dengan wikibudaya adalah sumber informasinya. Pada Wikipedia yang sudah ada sumber yang digunakan tidak valid dan tidak jelas mengenai kebenaran informasinya, sedangkan pada wikibudaya sumber informasi yang dimiliki valid sehingga informasi yang ada dapat dipercaya. Wikibudaya yang akan peneliti bangun nantinya akan memberikan hak akses khusus bagi reviewer informasi yaitu ahli budaya atau badan pemerintah Dinas Kebudayaan, dan Pariwisata Jawa Timur (DISBUDPAR) yang akan melakukan pembenaran jika ada yang kurang benar mengenai informasi yang ada. Reviewer nantinya akan secara resmi di tunjuk oleh pihak DISBUDPAR untuk melakukan pelestarian terhadap kebudayaan bangsa Indonesia, serta para budayawan yang ada di provinsi Jawa Timur yang telah disesuaikan dengan regulasi dalam penyampaian informasi budaya yang telah ada pada DISBUDPAR propinsi Jawa Timur. II. LANDASAN TEORI A. Incremental Model Incremental model adalah model pengembangan sistem pada software engineering berdasarkan requirement software yang dipecah menjadi beberapa fungsi atau bagian sehingga model pengembangannya secara bertahap. dilain pihak ada mengartikan model incremental sebagai perbaikan dari model waterfall dan sebagai standar pendekatan topdown. B. PHP : Hypertext Preprocessor PHP: Hypertext Preprocessor merupakan bahasa pemrogaman server yang didesain untuk pengembangan web, tapi juga dapat digunakan sebagai bahasa pemrogaman pada umumnya. Kode PHP dapat ditanamkan langsung pada sebuah HTML(Hypertext Markup Language) source. PHP adalah perangkat lunak bebas yang dirilis di bawah Lisensi PHP, yang tidak sesuai dengan GNU General Public License (GPL) karena pembatasan pada penggunaan istilah PHP. Dari sudut pandang sistem, Kode PHP yang terbaca hanya kode PHP yang berada diantara pembatas <?php dan ?>. Tujuan dari PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK WIKIBUDAYA DALAM RANGKA MELESTARIKAN BUDAYA BANGSA DAN KEARIFAN LOKAL INDONESIA Moch. Misbach A.; Feby Artwodini Muqtadiroh, S.Kom, M.T; Amna Shifia Nisafani, S.Kom, M.Sc Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: [email protected] , [email protected], [email protected]

Upload: others

Post on 14-Nov-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

Abstrack - Budaya dan kearifan lokal Indonesia yang

sangat beragam jumlahnya menyebabkan budaya asli

Indonesia sulit untuk dihafalkan dan hanya sedikit orang

yang Untuk mengimbangi budaya yang beragam agar

tidak dilupakan, perlu adanya ahli budaya untuk

melestarikan pengetahuan mengenai budaya.

Keterbatasan para ahli budaya dalam menyebarkan

pengetahuan budaya yang dimiliki menjadi salah satu

alasan budaya asli di Indonesia sulit untuk dilestarikan

Keberagaman budaya dan keterbatasan para ahli adalah

alasan dibutuhkannya teknologi informasi yang dapat

membantu penyebaran pengetahuan mengenai budaya

Indonesia. Teknologi informasi yang dibutuhkan adalah

teknologi web yang dapat menjadi repositori yang berisi

pengetahuan budaya asli Indonesia. Dengan metode

pengembangan perangkat lunak Incremental Model (IM),

prototype dari desain teknologi repository informasi yang

sesuai dengan dokumen spesifikasi dan perancangan

dapat dibangun. Web repositori yang berisi data

pengetahuan dari para ahli budaya yang dikumpulkan

merupakan hasil yang akan didapatkan dari tugas akhir

ini. Web repositori yang diberi nama WikiBudaya akan

dapat membantu melestarikan budaya dan kearifan lokal

Indonesia.

Kata kunci: Wikipedia, Incremental Model,

Pembangunan Sistem, Repositori.

I. PENDAHULUAN

Budaya dan kerifan lokal Indonesia sangat beragam

jumlahnya. Pengetahuan dan sumber pengetahuan mengenai

budaya asli Indonesia menjadi suatu hal yang langka dan

terbatas. Oleh karena itu, Teknologi web merupakan salah

satu alternatif yang dapat digunakan, serta teknologi repositori

yang dapat menyimpan banyak data, maka akan didapatkan

sebuah teknologi informasi yang disebut “WikiBudaya” yang

dapat membantu melestarikan budaya dan kearifan lokal. Hal

yang membedakan Wikipedia pada umumnya, budaya-

indonesia.org dengan wikibudaya adalah sumber

informasinya. Pada Wikipedia yang sudah ada sumber yang

digunakan tidak valid dan tidak jelas mengenai kebenaran

informasinya, sedangkan pada wikibudaya sumber informasi

yang dimiliki valid sehingga informasi yang ada dapat

dipercaya. Wikibudaya yang akan peneliti bangun nantinya

akan memberikan hak akses khusus bagi reviewer informasi

yaitu ahli budaya atau badan pemerintah Dinas Kebudayaan,

dan Pariwisata Jawa Timur (DISBUDPAR) yang akan

melakukan pembenaran jika ada yang kurang benar mengenai

informasi yang ada. Reviewer nantinya akan secara resmi di

tunjuk oleh pihak DISBUDPAR untuk melakukan pelestarian

terhadap kebudayaan bangsa Indonesia, serta para budayawan

yang ada di provinsi Jawa Timur yang telah disesuaikan

dengan regulasi dalam penyampaian informasi budaya yang

telah ada pada DISBUDPAR propinsi Jawa Timur.

II. LANDASAN TEORI

A. Incremental Model

Incremental model adalah model pengembangan sistem pada

software engineering berdasarkan requirement software yang

dipecah menjadi beberapa fungsi atau bagian sehingga model

pengembangannya secara bertahap. dilain pihak ada

mengartikan model incremental sebagai perbaikan dari model

waterfall dan sebagai standar pendekatan topdown.

B. PHP : Hypertext Preprocessor

PHP: Hypertext Preprocessor merupakan bahasa pemrogaman

server yang didesain untuk pengembangan web, tapi juga

dapat digunakan sebagai bahasa pemrogaman pada umumnya.

Kode PHP dapat ditanamkan langsung pada sebuah

HTML(Hypertext Markup Language) source. PHP adalah

perangkat lunak bebas yang dirilis di bawah Lisensi PHP,

yang tidak sesuai dengan GNU General Public License (GPL)

karena pembatasan pada penggunaan istilah PHP. Dari sudut

pandang sistem, Kode PHP yang terbaca hanya kode PHP

yang berada diantara pembatas <?php dan ?>. Tujuan dari

PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK

WIKIBUDAYA DALAM RANGKA MELESTARIKAN

BUDAYA BANGSA DAN KEARIFAN LOKAL

INDONESIA Moch. Misbach A.; Feby Artwodini Muqtadiroh, S.Kom, M.T; Amna Shifia Nisafani, S.Kom, M.Sc

Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111

E-mail: [email protected] , [email protected], [email protected]

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 2-6 2

pembatas tersebut adalah memisahkan kode PHP dengan kode

non-PHP atau HTML

C. Database

MySQL adalah sebuah perangkat lunak pembuat database

yang bersifat “open source” dan berjalan disemua platform

baik Linux maupun Windows, MySQL merupakan program

pengakses database yang bersifat network sehingga dapat

digunakan untuk aplikasi Multi User (Banyak Pengguna).

MySQL adalah Relational Database Management System

(RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi

GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas

untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan

produk turunan yang bersifat komersial. MySQL dapat

dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya

dalam query data. Hal ini terbukti dalam hal query yang

dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL bisa

sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih

cepat dibandingkan Interbase

D. Framework Code Igniter

Code Iginiter (CI) adalah sebuah framework yang biasa

digunakan dalam pemrogaman dan pengembangan aplikasi

berbasis PHP. CI juga merupakan salah satu framework yang

menggunakan metode object-oriented programing (OOP).

Metode OOP yang digunakan pada CI mengharuskan

programmer membangun aplikasinya dengan 3 dasar utama

yaitu, MVC (Model View Controller).

1. Model mengelola perintah dan data sebuah aplikasi, serta

menanggapi permintaan akan informasi yang dibutuhkan

untuk mengubah sesuatu.

2. View mengatur bagaimana sebuah informasi yang

didapatkan dapat ditampilkan dalam sebuah interface.

3. Controller menginterprestasikan aksi yang dilakukan

mouse dan keyboard yang kemudian dijadikan sebuah

perintah bagi model ataupun perintah untuk menampilkan

sebuah view

III. METODE

Create Database

For Each Module

Learn Specification & Design

Create Table Create GUI Design

Create Function

Unit Testing

Module Integration

Integration testing

Done

Good

Testing Output

Testing outputBad

Studi Literatur Elisitasi ( Wawancara dan Benchmarking )

Analisis dan Spesifikasi Kebutuhan

Validasi Kebutuhan

YesDesain

No

Validasi Desain

Code & Test

No

Yes

BadGood

NoYes

For Each Module

No Yes

Alur Utama Analysis & Desain

Alur Utama Test & Code

Alur Keputusan (Decision)

Keterangan :

Gambar 2 Metode Pembangunan Aplikasi WikiBudaya

Metode yang ada pada gambar di atas merupakan metode

digunakan dalam analisis dan perencanaan serta pembangunan

aplikasi wikibudaya merupakan metode incremental model.

Metode incremental model mengharuskan pembangunan

aplikasi selaras dengan analisis dan desain aplikasi yang ada

pada paper dengan judul “Analisis dan Perancangan

Wikibudaya dalam Rangka Melestarikan Budaya Bangsa dan

Kearifan lokal Nusantara.”

Adapun metode yang hanya digunakan untuk pembangunan

adalah sebagai berikut :

Create Database

For Each Module

Learn Specification & Design

no

Create Table Create GUI Design

Create Function

Unit Testing

Good

Module IntegrationYes Integration testing

Done

Good

Testing Output Bad

Testing output

Bad

Studi Literatur

Gambar 3 Metode Pembangunan Aplikasi Wikibudaya

A. Studi Literatur.

Pada langkah ini dilakukan proses pembelajaran lebih lanjut

mengenai dasar teori yang akan dipakai nantinya pada saat

pembangunan aplikasi. Pada tahap ini proses studi yang

dilakukan menggunakan input beberapa literatur yang didapat

dari Ruang Baca Sistem Informasi dan dari sumber sumber

Model

View

Controller

Gambar 1 Framework Code Igniter

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 3-6 3

lain. Tujuan yang ingin dicapai pada tahap ini adalah

pembekalan dasar teori yang dapat digunakan pada saat tahap

pembangunan perangkat lunak. Output pada tahap ini adalah

pemahaman mengenai dasar teori yang akan digunakan dalam

pengerjaan tugas akhir.

B. Create Database.

Pada langkah ini hal yang dilakukan adalah membuat sebuah

database utama yang akan digunakan untuk aplikasi nantinya.

Pengembang membuat sebuah database menggunakan

MySQL sesuai dengan dokumen analisis dan perancangan

perangkat lunak. Database yang dibuat tidak berisikan tabel

apapun karena nantinya tiap tabel akan di-generate dari tiap

iterasi yang ada. Tujuan dari pembuatan database ini adalah

untuk persiapan sebelum melakukan proses coding lebih

lanjut. Output dari tahap ini berupa Database utama yang

nantinya akan diisi dengan tabel berdasarkan iterasi yang

dilakukan.

C. Learn Specification & Design.

Pada langkah ini yang dilakukan adalah mempelajari

dokumen analisis dan perancangan termasuk SKPL dan DPPL

dari perangkat lunak wikibudaya. Tahap ini merupakan awal

dari sebuah iterasi yang akan dilakukan. Tujuan dari tahap ini

adalah melakukan proses pengecekan dan pengkajian sebelum

melakukan proses selanjutnya, yaitu desain dan kode. Tahap

ini penting karena mengurangi proses terjadi kesalahan di

awal yang akan mengganggu proses selanjutnya. Output dari

tahap ini merupakan pemahaman mengenai spesifikasi dan

desain serta fitur-fitur dari perangkat lunak yang

dikembangkan.

D. Create Tabel.

Pada langkah ini hal yang dilakukan adalah me-generate tabel

yang akan digunakan sebuah modul. Input pada tahap ini

adalah dokumen SKPL dan DPPL dari perangkat lunak

wikibudaya. Tabel yang dibuat dengan menggunakan MySQL

akan disesuaikan dengan kebutuhan aplikasi. Penamaan tabel

menggunakan nama yang telah disepakati pada dokumen

analisis dan perancangan perangkat lunak. Apabila terdapat

modul yang berkaitan dengan modul lain dalam satu tabel

maka langkah ini akan dilewati atau dianggap telah dilakukan.

Output dari tahap ini adalah sebuah tabel yang siap

disambungkan dengan sebuah fungsi yang dibuat pada tahap

selanjutnya.

E. Create GUI.

Pada langkah ini hal yang dilakukan adalah membuat GUI

yang dibutuhkan sesuai dengan GUI desain yang ada pada

dokumen kebutuhan. Input pada tahap ini adalah dokumen

SKPL dan DPPL dari perangkat lunak wikibudaya. Tahap ini

dilakukan dengan mempehitungkan aspek interaksi manusia

dan komputer. Pembuatan GUI dilakukan sedetail dan

selengkap mungkin sesuai dengan GUI Desain yang ada pada

dokumen analisis dan perancangan perangkat lunak. Output

dari tahap ini adalah sebuah GUI yang siap disambungkan

dengan fungsi yang akan dibuat pada tahap selanjutnya.

F. Create Function.

Pada langkah ini hal yang dilakukan adalah membuat code

dari fungsi sesuai dengan dokumen kebutuhan. Input pada

tahap ini adalah dokumen SKPL dan DPPL dari perangkat

lunak wikibudaya. Tahap ini dilakukan dengan menggunakan

bahasa pemrogamam PHP dengan framework Code Igniter

yang berorientasikan objek. Output dari tahap ini adalah

sebuah modul yang siap digunakan dan dintegrasikan dengan

modul lainnya.

G. Unit Testing.

Pada langkah ini hal yang dilakukan adalah melakukan

pengujian system dari module yang telah dibuat yang hasilnya

dapat menjadi acuan dalam dokumen perubahan. Input pada

tahap ini adalah modul yang telah dibuat. Tahap ini dilakukan

dengan acuan dasar teori pengujian Blackbox. Output dari

tahap ini berupa dokumen testing yang mencatat aktifitas

yang dilakukan saat melakukan uji fungsi. Pada tahap ini jika

output dari tes kurang bagus akan ada perbaikan fungsi atau

dengan kata lain kembali ke langkah Create Function.

H. Module Integration.

Pada langkah ini hal yang dilakukan adalah melakukan

integrasi modul, dari modul-modul yang telah dibuat.tahap ini

merupakan suatu proses penggabungan atau pengintegrasian

fungsi dari modul yang telah selesai dibuat dan lulus testing.

Input dari tahap ini adalah keseluruhan modul yang telah

selesai dibuat. Proses penggabungan modul dilakukan sesuai

dengan alur proses bisnis yang ada pada dokumen analisis dan

desain.

I. Integration Testing.

Pada langkah ini hal yang dilakukan adalah melakukan tes

pada integrasi yang telah dilakukan. Input dari tahap ini

adalah keseluruhan perangkat lunak wikibudaya yang telah di

integrasikan. Output pada langkah ini berupa dokumen testing

sistem secara menyeluruh. jika hasil testing kurang bagus atau

belum memenuhi standart yang telah ditentukan pada

dokumen analisis dan perancangan perangkat lunak, maka

akan ada pengulangan (kembali ke langkah Module

Integration).

IV. HASIL & PEMBAHASAN

A. Bahasa Pemrogaman dan Lingkungan Pengembangan

Aplikasi

Dalam tahapan implementasi desain bahasa pemrogaman

yang digunakan merupakan bahasa pemrogaman PHP:

Hypertext Preprocessor, CSS : Cascading Style Sheets dan

sedikit tambahan bahasa Javascript Progamming Language.

Bahasa pemrogaman PHP digunakan sebagai bahasa

pemrogaman utama dalam pembangunan aplikasi

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 4-6 4

WikiBudaya. Untuk CSS merupakan bahasa pemrogaman

yang digunakan dalam proses pembuatan desain. Untuk

Javascript digunakan sebagai tambahan dalam pembuatan

fungsi.

Lingkungan pengembangan aplikasi wikibudaya adalah

sebagai berikut :

1. Software

Software yang digunakan dalam pengembangan aplikasi

adalah NetBeans IDE 7.2.1 sebagai software utama dalam

pembangunan aplikasi. phpMyAdmin sebagai software yang

digunakan dalam mengembangkan database yang berbasis

mySQL.

2. Hardware

Hardware yang digunakan dalam pembangunan dan

pengembangan aplikasi wikibudaya adalah 1 unit Laptop

ASUS series N43S Intel Core I5-2670QM (2.2 Ghz dengan

Turbo Boost sampai dengan 3.1G)

B. Struktur Aplikasi Program

Struktur Aplikasi dari Wikibudaya sendiri menggunakan dasar

MVC (Model-View-Controller) dengan menggunakan

framework CodeIgniter. Berikut salah satu contoh Struktur

Aplikasi Wikibudaya

Gambar 4 Struktur Aplikasi WikiBudaya

C. Hasil Implementasi

Dalam pembangunan aplikasi yang menggunakan framework

code igniter didapatkan aplikasi WikiBudaya berikut

antarmuka halaman utama aplikasi,

Gambar 5 Halaman Utama WikiBudaya

Pada halaman utama aplikasi Wiki Budaya terdapat beberapa

fungsi yaitu, fungsi “Cari Budaya”, “Daftar”, dan “Masuk”,

ditunjukkan dalam gambar berikut,

Gambar 6 Fitur Pencarian dalam WikiBudaya

Komponen yang terdapat pada antarmuka halaman utama

adalah sebagai berikut :

Tabel 1 Tabel Komponen Halaman Utama

Komponen

Antarmuka Tujuan

Isi / Batasan /

Tingkah Laku

Keyword Untuk mengisikan

kata sebagai

parameter

pencarian

Bisa dikosongkan

Tombol Cari

Budaya

Untuk menjalankan

fungsi “cari artikel”

Tekan jika ingin

menjalankan fungsi

Tombol Daftar Untuk

mengarahkan ke

halaman daftar

akun

Tekan jika ingin

berpindah ke

halaman daftar

akun.

Tombol Masuk Untuk

mengarahkan ke

halaman login

aplikasi

Berisi 3 submenu

berdasarkan hak

akses.(Reviewer,

Kontributor). Tekan

dan pilih ingin

masuk sebagai apa.

V. UJI COBA DAN ANALISIS

Uji coba yang dilakukan menggunakan metode blackbox

dengan 3 test plan, berikut uji coba yang dilakukan :

1. Uji coba terhadap antarmuka untuk mengukur tingkat

kemudahan penggunaan (User Friendly) dengan

menggunakan kuesioner. Uji coba ini dilakukan terhadap

beberapa antarmuka dari aplikasi,sebagai berikut :

a) Antarmuka Homepage

b) Antarmuka Halaman Daftar Akun

Kontributor/Reviewer

c) Antarmuka Halaman Cari Artikel

d) Antarmuka Halaman Lihat Artikel

e) Antarmuka Halaman Login

f) Antarmuka Halaman Utama Kontributor/Reviewer

g) Antarmuka Halaman Profil Pengguna

h) Antarmuka Halaman Artikel Saya (Kontributor)

i) Antarmuka Halaman Tulis Artikel (Kontributor)

j) Antarmuka Halaman List Artikel (Reviewer)

k) Antarmuka Halaman Validasi Artikel (Reviewer)

Berikut data yang didapatkan setelah mengolah data

kuesioner :

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 5-6 5

Tabel 2 Hasil Rata-Rata Data Kuesioner

Antarmuka Rata-Rata

A 3.36

B 3.32

C 3.28

D 3.21

E 3.32

F 3.32

G 3.15

H 3.23

I 3.11

J 3.15

K 3.17 Rata-Rata

Total 3.24

2. Uji coba terhadap fungsionalitas dari masing-masing

fungsi yang ada dengan RTM (Requirement Traceability

Matrix). Uji coba ini menghasilkan RTM yang telah

disesuaikan dengan RTM pembangunan aplikasi (sesuai

framework CI, M.V.C). Dari RTM yang telah disesuaikan

didapatkan beberapa use case yang tidak memiliki Model

(M), namun telah sesuai dengan RTM perancangan

aplikasi.

3. Uji coba berdasarkan hak akses pengguna sesuai alur

bisnis WikiBudaya. Uji coba ini dilakukan dengan

menyesuaikan fungsi yang ada dengan alur bisnis

wikibudaya sebagai berikut : Proses Bisnis Wikibudaya

StartApakah anda

ingin langsung

mencari artikel ?

Mengetikkan

kata kunci

Apakah anda telah

memiliki akun ?

Tidak

Ya

Daftar akun

Tidak

Masuk akun

Masuk

sebagai

kontributor ?

Tidak

Mengirimkan

artikel budaya

Review

artikel

Masuk

sebagai

reviewer

Apakah artikel

telah layak ?

Menampilkan

artikel pada

wikibudaya

Ya

Apakah ingin

memberikan

komentar

Ya

End

Apakah ingin

mencari

artikel ?

Ya

Apakah ingin

mencari artikel lain

?

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Membuat /

Mengedit artikel

budaya

TidakTidak

Ya

Apakah ingin

mencari

artikel ?

Tidak

Ya

Gambar 7 Alur Bisnis WikiBudaya

VI. KESIMPULAN

Simpulan yang dapat diambil dari pengerjaan tugas akhir ini

adalah sebagai berikut :

1. Pembangunan aplikasi WikiBudaya yang dilakukan

memerlukan 3 iterasi utama yaitu iterasi pertama untuk

Modul Pengelolaan Akun, iterasi kedua untuk Modul

Pengelolaan Artikel, iterasi ketiga untuk Modul

Pengelolaan Komentar Penambahan 2 kali iterasi di akhir,

1 iterasi untuk kebutuhan yang bersifat diharapkan yaitu

fungsi unggah dan unduh, 1 iterasi untuk kebutuhan yang

baru muncul di akhir dan bersifat penting yaitu fungsi

notifikasi komentar(Admin Sistem). Total iterasi yang

dibutuhkan untuk pembuatan aplikasi WikiBudaya adalah

5 iterasi.

2. Pengujian aplikasi yang dilakukan dengan metode

blackbox dengan 3 test plan dimana tiap test case

memiliki kesimpulan sebagai berikut :

a. Menurut uji coba terhadap antarmuka untuk mengukur

tingkat kemudahan penggunaan (User Friendly) dengan

menggunakan kuesioner dapat disimpulkan jika rata-rata

responden telah cukup puas dalam hal penggunaan

aplikasi, namun masih perlu perbaikan untuk halaman

tulis artikel agar lebih mudah digunakan oleh pengguna

b. Menurut uji coba terhadap fungsionalitas dari masing-

masing fungsi yang ada dengan RTM (Requirement

Traceability Matrix) dapat disimpulkan aplikasi yang

dibangun telah sesuai dengan desain yang dibuat. Hal

tersebut ditunjukkan dengan setiap fungsi yang dibuat

telah sesuai dengan kebutuhan fungsional yang ada pada

dokumen analisis dan perancangan.

c. Menurut uji coba berdasarkan hak akses pengguna sesuai

alur bisnis WikiBudaya dapat disimpulkan jika seluruh

fungsi yang dibuat telah sesuai dengan alur bisnis

WikiBudaya dan telah mampu berjalan dengan beberapa

alternatif skenario serta telah mampu menampilkan

peringatan jika terjadi error.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Alo Liliweri, "Makna Budaya dalam Komunikasi

Antar Budaya," in Makna Budaya dalam Komunikasi Antar

Budaya. Yogyakarta: PT LKiS Pelangi Aksara, 2007, ch. p.

10.

[2] B. Beizer, Software Testing Techniques. London:

International Thompson Computer Press, 1990.

[3] G.J. Myers, The Art of Software Testing. New

York: John Wiley, 979.

[4] IEEE, IEEE Standard 610.12-1990, IEEE Standard

Glossary of Software Engineering Terminology., 1990.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 6-6 6

[5] MySQL AB, MySQL Administrator's Guide and

Language Reference. United States of America: MySQL

Press, 2006.

[6] Richard Baskerville, Kieran Conboy Pekka

Abrahamsson, Ed., Agile Processes in Software Engineering

and Extreme Programming. Germany, 2008.

[7] Kevin Tatroe, Peter MacIntyre Rasmus Lerdorf,

Progamming PHP. United States of America: O'Reilly Media,

Inc.,1005 Gravenstein Highway North, Sebastopol, CA

95472, 2006.

[8] A. Awad M., A Comparison between Agile and

Traditional Software Development Methodologies., 2005.

[9] David Upton, Codeigniter for Rapid PHP

Application Development.: Packt Publishing, 2010.