pemban kelompok 3

8/10/2019 pemban kelompok 3

1/18


2/18


3/18


4/18

Lanjutan

3. Dua angka atau tiga angka terakhir menunjukkan kadar karb

perseratus persen.misal: AISI 4340 = Baja nikel-chrom-molybdenum dengan 0,40 %

4. Bila terdapat huruf didepan angka maka huruf tersebutmenunjukkan proses pembuatan bajanya

misal: B = Acid bessemer carbon steel C = Basic opern-hearth casteel

E = Basic electric furnace process


5/18

Sistem Penomoran/Pengkodean


6/18

Lanjutan

AISI/SAE Tipe

1XXX Carbon steels2XXX Nickel steels

3XXX Nickel-chromium steels

4XXX Molybdenum steels

5XXX Chromium steels

6XXX Chromium-vanadium steels

7XXX Tungsten steels

8XXX Nickel-chromium-vanadium steels

9XXX Silicon-manganese steels


7/18

Lanjutan

Untuk baja karbon, digit kedua adalah:

10XX 0 menunjukan plain carbon

11XX 1 menunjukanresulfurized (ditambahkan sulfur)

12XX 2 menunjukanresulfurized danrephosporized (ditsulfur dan phosphor)


8/18

Contoh Penggunaan

Gear Sproket Sepeda Motor

Materialnya menggunakan baja AISI 1020 merupakan salah satu jenis brendah. Baja AISI 1020 setara dengan baja DIN CK22.C22, JIS S20C. Menuru

(American Iron and Steel Institute) dan DIN CK22.C22, baja AISI 1020 memp

kimia (0,20-0,30)% C, (0,15-0,35)% Si, (0,50-0,70)% Mn, 0,035% P, 0,035% S, (1,4

(0,90-1,40)% Cr, dan (0,20-0,30)% Mo. Baja AISI 1020 secara luas mudah terse

Gear, billet bar, batang forging, lembaran, tabung, dan kawat las. Aplikasi

dari baja ini adalah baut, sekrup, roda gigi, batang piston untuk mesin, rod

dan komponen landing gear pesawat terbang. Baja AISI 1020 dengan kad

kemungkinkan baja ini untuk dikeraskan dengan perlakuan panas. Salah sa

panas yang bisa digunakan pada baja ini yaitu proses hardening , dengan

hardening baja AISI 1020 bisa mengalami perubahan sifat mekanik. denga

austenisasi pada baja AISI 1020 yang di quenching dengan oli.


9/18


10/18


11/18

JIS (Japanese Industrial Standards)

JIS standard dikembangkan oleh Japanese Industrial Standards Cyang merupakan bagian dari kementrian industri dan perdagan

internasional di Tokyo.1. Diawali dengan SS dan diikuti bilangan yang menunjukan kekuminimumnya dalam /2

Contoh JIS SS 37 = Baja dengan kekuatan tarik 37 /2

2. Diawali dengan S dan diikuti bilangan yang menunjukan komp

Contoh JIS S 35 C = Baja dengan 0,35 % C

3. Untuk golongan stainless steel biasanya mengikuti grade dari Akode huruf yaitu SUS diikuti dengan kode angka sesuai dengan S

Contoh JIS G 4303:1998 Grade SUS 304 = Stainless steel bars deng304 (type atau jenis Austenitic stainless steel)


12/18

Lanjutan

Contoh standarisasi baja karbon dengan JIS :

- JIS G 5101 (Baja karbon cor).- JIS G 3201 (Baja karbon tempa).- JIS G 3102 (Baja karbon untuk konstruksi mesin).- JIS G 3101 (Baja karbon untuk konstruksi biasa).


13/18

Contoh Penggunaan Wood Screws(JIS 1112 dan 1135)


14/18


15/18

DIN (Deutsches Institut fur Normung)

DIN standard dikembangkan oleh Deutsches Institut fur Normung

Negara Federal Republic Jerman. Semua spesifikasi baja yangdihasilkan oleh Jerman diawali dengan huruf DIN diikuti huruf ata

nomor.

1. Diawali dengan St dan diikuti bilangan yang menunjukan kekutarik minimumnya dalam kg/mm2

Contoh DIN St 37 = Baja dengan kekuatan tarik37 kg/mm2

2. Diawali dengan St dan diikuti bilangan yang menunjukan komkimianya.

Contoh DIN St C 35 = Baja dengan kadar karbon 0,35 %


16/18

Lanjutan3. Baja paduan rendah, angka sebelum huruf menunjukkan kadar karbo

huruf menunjukan unsur paduan

diikuti beberapa angka yang menunjukkan:

- Jumlah per empat persen untuk Cr, Co, Mn, Ni, Si, W.

Contoh DIN 15Cr3 = Baja dengan 0,15 % C dan % Cr.

- Jumlah per sepuluh persen untuk Al, Be, Pb, Cu, Mo, Nb, Ta, Ti, V dan

Contoh DIN 13CrMo44 = Baja dengan 0,13% C, 4/4 % Cr dan 4/10 % Mo

4. Baja paduan tinggi, sebelum angka pertama diberi huruf X. Angka

sesudahnya menunjukkan kadar karbon dan angka dibelakang nama

paduan langsung menunjukan persentasenya.

Contoh DIN X45CrSi9 = Baja dg 0,45 % C , 9 % Cr dan sedikit Si.


17/18

Contoh PenggunaanMachine Screws (DIN 85 , 965 , 966)


18/18

KESIMPULAN

Penggunaan standard ini di pakai sesuai dengan kebutuhanmasing produk dan biasanya produsen menggunakan standuntuk memenuhi kebutuhan pasar agar kebutuhan konsumedan mempercayai standard tersebut

Dan standard ini biasanya digunakan juga oleh negaranya muntuk menjadikan produk mereka memiliki standard spesifikamengenai produk yang mereka hasilkan,

Standard standard ini banyak macamnya bukan hanya stanlogam tetapi banyak produk juga yang menggunakan stand

pemban kelompok 3

Documents