pembahasan · web viewbagi manajer, tugas pengambilan keputusan adalah merupakan bagian penting...

44
MODUL PERKULIAHAN Manajemen Perpajakan Pajak dan Pengambilan Keputusan, Petunjuk Pelaksanaan Manajemen Pajak dan Perencanaan Pajak, Pemilihan Bentuk Usaha yang Tepat dari sisi Perencanaan Pajak, Penggunaan Metode Akuntansi dan Periode Akuntansidalam Perencanaan Pajak Fakultas Program Studi Pertemuan Kode MK Disusun Oleh Ekonomi & Bisnis Akuntansi 02 84061 Eri Marlapa, S.E, M.M Abstract Kompetensi Pajak dan Pengambilan Keputusan, Petunjuk Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu

Upload: lynhu

Post on 12-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pembahasan · Web viewBagi manajer, tugas pengambilan keputusan adalah merupakan bagian penting dari pekerjaannya. Keputusan manajer tersebut akan memberikan kerangka bagi anggota

MODUL PERKULIAHAN

Manajemen PerpajakanPajak dan Pengambilan Keputusan, Petunjuk Pelaksanaan Manajemen Pajak dan Perencanaan Pajak, Pemilihan Bentuk Usaha yang Tepat dari sisi Perencanaan Pajak, Penggunaan Metode Akuntansi dan Periode Akuntansidalam Perencanaan Pajak

Fakultas Program Studi Pertemuan Kode MK Disusun Oleh

Ekonomi & Bisnis Akuntansi 02 84061 Eri Marlapa, S.E, M.M

Abstract KompetensiPajak dan Pengambilan Keputusan, Petunjuk Pelaksanaan Manajemen Pajak dan Perencanaan Pajak, Pemilihan Bentuk Usaha yang Tepat dari sisi Perencanaan Pajak, Penggunaan Metode Akuntansi dan Periode Akuntansidalam Perencanaan Pajak

Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan aspek manajemen pajak dalampemilihan bentuk usaha

Page 2: Pembahasan · Web viewBagi manajer, tugas pengambilan keputusan adalah merupakan bagian penting dari pekerjaannya. Keputusan manajer tersebut akan memberikan kerangka bagi anggota

PembahasanI. Pendahuluan

Bagi manajer, tugas pengambilan keputusan adalah merupakan bagian penting dari

pekerjaannya. Keputusan manajer tersebut akan memberikan kerangka bagi

anggota lainnya dalam organisasi itu untuk bertindak.

Pada hakekatnya pengambilan keputusan merupakan proses mengevaluasi

beberapa alternatif yang tersedia . Ditinjau dari segi perpajakan alternatif tersebut

adalah menyangkut masalah keuntungan dan biaya. Pemilihan alternatif hendaknya

jatuh pada alternatif yang menjanjikan keuntungan yang besar, oleh karena itu

seorang pengambil keputusan hendaknya mampu mengidentifikasi konsekuensi

potensi pajak yang terkait dengan alternatif- alternatif yang sedang dipertimbangkan

tersebut. Hal ini tidak berarti bahwa alternatif yang dipilih adalah alternatif yang

beban pajaknya paling efisien yang harus dibayar, akan tetapi lebih cenderung

bagaimana memaksimalkan penghasilan setelah pajak. Para pengambil keputusan

hendaknya merumuskan masalah biaya setelah pajak ( after tax cost ) dan

keuntungan setelah pajak ( after tax profit ) secara bersama tanpa mengabaikan

kepatuhan memenuhi kewajiban perpajakan

A. PAJAK DAN PENGAMBILAN KEPUTUSANBagi manajer, tugas pengambilan keputusan adalah merupakan bagian penting dari

pekerjaannya. Keputusan manajer tersebut akan memberikan kerangka bagi

anggota lainnya dalam organisasi itu untuk bertindak.

Pada hakekatnya pengambilan keputusan merupakan proses mengevaluasi

beberapa alternatif yang tersedia . Ditinjau dari segi perpajakan alternatif tersebut

adalah menyangkut masalah keuntungan dan biaya. Pemilihan alternatif hendaknya

jatuh pada alternatif yang menjanjikan keuntungan yang besar, oleh karena itu

seorang pengambil keputusan hendaknya mampu mengidentifikasi konsekuensi

potensi pajak yang terkait dengan alternatif- alternatif yang sedang dipertimbangkan

tersebut. Hal ini tidak berarti bahwa alternatif yang dipilih adalah alternatif yang

beban pajaknya paling efisien yang harus dibayar, akan tetapi lebih cenderung

bagaimana memaksimalkan penghasilan setelah pajak. Para pengambil keputusan

hendaknya merumuskan masalah biaya setelah pajak ( after tax cost ) dan

keuntungan setelah pajak ( after tax profit ) secara bersama tanpa mengabaikan

kepatuhan memenuhi kewajiban perpajakan.

2017 2 Manajemen Perpajakan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningEri Marlapa, S.E, M.M http://www.mercubuana.ac.id

Page 3: Pembahasan · Web viewBagi manajer, tugas pengambilan keputusan adalah merupakan bagian penting dari pekerjaannya. Keputusan manajer tersebut akan memberikan kerangka bagi anggota

B. PETUNJUK PELAKSANAAN MANAJEMEN PAJAK DAN PERENCANAAN PAJAK.1. Perhitungan pajak terutang merupakan fungsi dari tiga variabel , yaitu :

a.. variabel ketentuan peraturan perundang – undangan pajak ( Tax Law ).

b. variabel fakta ( Fact ).

c. variabel proses administrasi dan kadang kadang juga proses peradilan.

Dari ketiga variabel tersebut sedikit sekali perhatian terhadap peranan kritis dari

suatu fakta dan betapa pentingnya peranan suatu fakta untuk menentukan setiap

sen utang pajak. Fakta adalah salah satu variabel yang setiap orang dapat berbuat

sesuatu terhadapnya, berbeda dengan undang – undang pajak yang merupakan

variabel yang sudah pasti . Apabila orang tidak puas baik terhadap undang –

undang maupun administrasi dan proses peradilannya, maka relatif sedikit sekali

orang dapat berbuat untuk memenuhi ketidak puasannya itu.

Pada umumnya fakta dapat dimodifikasi dan apabila Wajib Pajak dapat mengerti

kapan dan bagaimana memodifikasinya , berarti Wajib Pajak tersebut akan dapat

mengefisienkan pembayaran pajak yang cukup berarti melalui beberapa alternatif –

alternatif penstrukturan lebih dulu fakta tersebut..

2. Prinsip Taxable dan Deductible .

Prinsip Taxable ( dapat dipajaki ) dan Deductible ( dapat dikurangi ) merupakan

prinsip yang lazim dipakai dalam perencanaan pajak, yang umumnya mengubah

biaya yang tidak boleh dikurangkan menjadi biaya yang boleh dikurangkan atau

sebaliknya mengubah penghasilan yang meupakan obyek pajak menjadi

penghasilan yang bukan obyek pajak, dengan konsekuensi terjadinya perubahan

pajak terutang akibat perubahan tersebut.

3. Formula Umum Perhitungan Pajak Penghasilan.

Dalam rangka mendesain suatu perencanaan pajak, ada beberapa alternatif

pendekatan yang sistematis yang dapat dilakukan yang semua itu bertitik tolak pada

”formula umum perhitungan pajaknya”.

Perhatikan Formula Umum Perhitungan Pajak Penghasilan di bawah ini :

1 Jumlah seluruh Pasal 4 ayat ( 1 )

2017 3 Manajemen Perpajakan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningEri Marlapa, S.E, M.M http://www.mercubuana.ac.id

Page 4: Pembahasan · Web viewBagi manajer, tugas pengambilan keputusan adalah merupakan bagian penting dari pekerjaannya. Keputusan manajer tersebut akan memberikan kerangka bagi anggota

2 (1) pnghasilan

Penghasilan bukan obyek

Pajak Penghasilan

Pasal 4 ayat ( 3 )

3

4(=)

(-)

Penghasilan Bruto

Biaya Fiskal boleh

dikurangkan

Koreksi : Biaya Fiskal

tidak boleh dikurangkan

( 1 – 2 )

Pasal 6 ayat ( 1 )

Pasal 11

Pasal 11 A

Pasal 9 ayat ( 1 )

Dan ayat ( 2 )

5

67

(=)

(-)

(-)

Penghasilan Neto

Kompensasi kerugian

Penghasilan Tidak Kena

Pajak ( WP OP )

( 3 – 4 )

Pasal 6 ayat ( 2 )

Pasal 7 ayat ( 1 )

89

(=)

(X)

Penghasilan Kena Pajak

Tarif

( 5 – 6 – 7 )

Pasal 17

101

1

(=)

(-)

Pajak Penghasilan

terutang

Kredit Pajak

( 8 x 9 )

Pasal 21 ( WP OP),

Pasal 22, 23, 24, 25.

12

(=) Pajak Penghasilan

Kurang Bayar / Lebih

Bayar / Nihil Bayar.

( 10 – 11 )

Pasal 28, 28A, 29

Catatan : angka genap adalah Variabel Kritis.

4. Variabel Kritis ( Critical Variables )

Formula Variabel Kritis adalah fakta yang akan diolah dalam perencanaan

pajak, untuk membantu pengolahan ”variabel kritis” tersebut ada beberapa petunjuk

yang dapat digunakan, antara lain :

Usahakan agar terdapat penghasilan yang stabil untuk menghindarkan pengenaan

pajak dari kelas penghasilan yang tarifnya tinggi ( top rate brackets )

2017 4 Manajemen Perpajakan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningEri Marlapa, S.E, M.M http://www.mercubuana.ac.id

Page 5: Pembahasan · Web viewBagi manajer, tugas pengambilan keputusan adalah merupakan bagian penting dari pekerjaannya. Keputusan manajer tersebut akan memberikan kerangka bagi anggota

Percepat atau tunda beberapa penghasilan dan biaya- biaya unruk memperoleh

keuntungan dari kemungkinan perubahan tarif pajak yang tinggi atau rendah, seperti

penangguhan pengenaan PPN, PPN yang ditanggung oleh pemerintah dan

seterusnya.

Sebarkan penghasilan menjadi penghasilan dari beberapa Wajib Pajak, sperti

pembenmtukan grup- grup perusahaan.

Sebarkan penghasilan menjadi penghasilan dari beberapa tahun untuk mencegah

penghasilan tersebut termasuk dalam kelas yang tarifnya tinggi dan tunda

pembayaran pajaknya, seperti penjualan cicilan, kredit dan seterusnya.

Transformasikan penghasilan biasa menjadi ”capital gain” jangka panjang.Ambil

keuntungan sebesar- besarnya dari ketentuan- ketentuan mengenai pengecualian

dan potongan- potongan. Pergunakan uang dari hasil pembebasan pengenaan pajak

untuk keperluan perluasan perusahaan yang mendapatkan kemudahan- kemudahan.

Pilihlah Bentuk Usaha yang terbaik untuk operasional usahanya. Dirikan perusahaan

dalam satu jalur usaha sedemikian rupa sehingga dapat diatur secara keseluruhan

penggunaan tarif pajak, potensi menghasilkan, kerugian- kerugian dan aset yang

dapat dihapus. Keahlian dalam bidang perencanaan pajak hanya dapat diperoleh

denga cara berkesinambungan mendalami dan mempelajari masalah- masalah nya ,

karena perencanaan pajak sendiri pada hakekatnya adalah hasil penelitian yang

didesain untuk suatu kejadian atau transaksi- transaksi yang akan terjadi. Perencana

pajak meliputi penstrukturan fakta yang harus dilakukan secara berhati- hati sebelum

peristiwanya terjadi.

Oleh karena itu, langkah pertama yang harus diambil adalah mempelajari apa

yang sesungguhnya yang menjadi permasalahannya. Mungkin saja ada keinginan

untuk mencapai tujuan perusahaan dengan pengeluaran pajak yang paling minimal

atau keuntngan bebas pajak melalui tindakan- tindakan / persyaratan tertentu .

Sekali sudah ditentukan masalahnya, hendaknya diusahakan agar diperoleh data

sebanyak mungkin berkenaan dengan permasalahan tersebut untuk selanjutnya

diteliti fakta- fakta yang relevan, kemudian fakta apa yang harus diperoleh lagi atau

asumsi- asumsi yang harus disusun dan ketentuan- ketentuan peraturan perpajakan

mana yang sesuai dengan situasi semacam itu.

5. Faktor Pajak

Faktor pajak yang terlibat dalam setiap situasi sangat terbatas sekali dan apabila

misalnya diinginkan suatu beban pajak penghasilan yang efisien, maka harus :

Usahakan penghasilan tersebut tidak termasuk penghasilan yang dapat dikenakan

pajak atau penghasilan yang kena pajak diganti dengan penghasilan yang tidak kena

pajak atau pengenaan pajaknya ditangguhkan. Tingkatkan biaya- biaya yang dapat

2017 5 Manajemen Perpajakan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningEri Marlapa, S.E, M.M http://www.mercubuana.ac.id

Page 6: Pembahasan · Web viewBagi manajer, tugas pengambilan keputusan adalah merupakan bagian penting dari pekerjaannya. Keputusan manajer tersebut akan memberikan kerangka bagi anggota

dikurangkan atau biaya tertentu yang tidak dapat dikurangkan dari penghasilan kena

pajak dikurangi dan dialihkan ke biaya- biaya yang dapat dikurangkan.Perpanjang

jangka waktu pengenaan pajak atas penghasilan atau perpendek jangka waktu

biaya- biaya yang dapat dikurangkan. Pertimbangkan antara naiknya penghasilan

dengan beban pajak yang meningkat, atau naiknya biaya tertentu dengan

berkurangnya beban pajak dan hasil akhir (neto) harus memperebesar laba setelah

pajak penghasilan.

6. Memaksimalkan Pengecualian- pengecualian.

Pasal di dalam Undan Undang Pajak Penghasilan yang mnyangkut dividen, bagian

laba, bunga obligasi dan penghasilan yang tidak termasuk obye k pajak , adalah

Pasal 4 ayat ( 3 ) huruf (f), (h), (i), (j) Undang Undang No. 7 Tahun 1983

sebagaimana diubah terakhir dengan Undang Undang No. 36 Tahun 2008, yang

secara lengkap berbunyi sebagai berikut :

Pasal 4 ayat (3) : Yang dikecualikan dari Objek Pajak adalah:

Huruf ( a.)

1. bantuan atau sumbangan, termasuk zakat yang diterima oleh badan amil zakat

atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah dan yang

diterima oleh penerima zakat yang berhak atau sumbangan keagamaan yang

sifatnya wajib bagi pemeluk agama yang diakui di Indonesia, yang diterima oleh

lembaga keagamaan yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah dan yang

diterima oleh penerima sumbangan yang berhak, yang ketentuannya diatur dengan

atau berdasarkan Peraturan Pemerintah; dan

2. harta hibahan yang diterima oleh keluarga sedarah dalam garis

keturunan lurus satu derajat, badan keagamaan, badan pendidikan, badan sosial

termasuk yayasan, koperasi, atau orang pribadi yang menjalankan usaha mikro dan

kecil, yang ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri

Keuangan,

sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau

penguasaan di antara pihak-pihak yang bersangkutan;

Huruf ( b. )

warisan;

Huruf ( c. )

harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b sebagai pengganti saham atau sebagai pengganti

penyertaan modal;

Huruf ( d. )

2017 6 Manajemen Perpajakan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningEri Marlapa, S.E, M.M http://www.mercubuana.ac.id

Page 7: Pembahasan · Web viewBagi manajer, tugas pengambilan keputusan adalah merupakan bagian penting dari pekerjaannya. Keputusan manajer tersebut akan memberikan kerangka bagi anggota

penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang

diterima atau diperoleh dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan dari Wajib Pajak

atau Pemerintah, kecuali yang diberikan oleh bukan Wajib Pajak, Wajib Pajak yang

dikenakan pajak secara final atau Wajib Pajak yang menggunakan norma

penghitungan khusus (deemed profit) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15;

Huruf ( e ).

pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi sehubungan

dengan asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna,

dan asuransi bea siswa;

Huruf ( f. )

dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan terbatas

sebagai Wajib Pajak dalam negeri, koperasi, badan usaha milik negara, atau badan

usaha milik daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan

bertempat kedudukan di Indonesia dengan syarat:

1. dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan

2. bagi perseroan terbatas, badan usaha milik negara dan badan

usaha milik daerah yang menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang

memberikan dividen paling rendah 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah modal

yang disetor.

Huruf ( g )

iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan

Menteri Keuangan, baik yang dibayar oleh pemberi kerja maupun pegawai;

Huruf ( h ).

penghasilan dari modal yang ditanamkan oleh dana pensiun sebagaimana dimaksud

pada huruf g, dalam bidang-bidang tertentu yang ditetapkan dengan Keputusan

Menteri Keuangan;

Huruf ( i. )

bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan komanditer yang

modalnya tidak terbagi atas saham-saham, persekutuan, perkumpulan, firma, dan

kongsi, termasuk pemegang unit penyertaan kontrak investasi kolektif;

Huruf ( j ).

dihapus;

Huruf ( k ).

2017 7 Manajemen Perpajakan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningEri Marlapa, S.E, M.M http://www.mercubuana.ac.id

Page 8: Pembahasan · Web viewBagi manajer, tugas pengambilan keputusan adalah merupakan bagian penting dari pekerjaannya. Keputusan manajer tersebut akan memberikan kerangka bagi anggota

penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan modal ventura berupa bagian

laba dari badan pasangan usaha yang didirikan dan menjalankan usaha atau

kegiatan di Indonesia, dengan syarat badan pasangan usaha tersebut:

1. merupakan perusahaan mikro, kecil, menengah, atau yang menjalankan

kegiatan dalam sektor-sektor usaha yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan

Menteri Keuangan; dan

2. sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek di Indonesia;

7. Memaksimalkan Pengurangan ( Maximizing Deductions )

Memaksimalkan pengurangan dalam hal ini ialah pengalihan pemberian dalam

bentuk natura ke bentuk tunjangan- tunjangan yang dapat dikurangkan sebagai

biaya, sesuai prinsip dapat dipajaki ( taxable ) dan dapat dikurangkan ( deductible ).

8. Penyebaran Penghasilan dan Biaya

Penyebaran penghasilan menjadi penghasilan dari beberapa tahun adalah untuk

mencegah penghasilan tersebut termasuk dalam kelas yang tarifnya tinggi

dilakukan dengan cara penjualan cicilan, kredit dan seterusnya, sedangkan

memperpendek jangka waktu biaya- biaya yang dapat dikurangkan dapat dilakuian

melalui leasing dan bukan pemilikan, sepanjang biaya leasing lebih besar dari pada

penyusutan fiskal.

9. Biaya Pendirian dan Perluasan Modal

Untuk biaya pendirian dan biaya perluasan modal dapat digunakan Pasal 11A

ayat ( 3 ) Undang- undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- undang Nomor 36

Tahuan 2008, yang menyediakan dua pilihan antara tingkat tarif pnyusutan golongan

I ( 50% ) apabila menggunakan metode saldo menurun dan ( 25% ) apabila

menggunakan metode garis luus atau biaya sebagaimana dimaksud dalam Psal 6

ayat ( 1 ) huruf a sesuai dengan pembukuannya ( 100% ), yang berbunyi sebagai

berikut :

Pasal 6 Ayat (1)

Besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk

usaha tetap, ditentukan berdasarkan penghasilan bruto dikurangi biaya untuk

mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan, termasuk: biaya yang secara

langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha, antara lain:

2017 8 Manajemen Perpajakan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningEri Marlapa, S.E, M.M http://www.mercubuana.ac.id

Page 9: Pembahasan · Web viewBagi manajer, tugas pengambilan keputusan adalah merupakan bagian penting dari pekerjaannya. Keputusan manajer tersebut akan memberikan kerangka bagi anggota

C. PEMILIHAN BENTUK USAHA YANG TEPAT Dalam peraturan perpajakan, banyak sekali celah-celah yang dapat kita

manfaatkan untuk meminimalkan beban pajak tanpa kita harus berhadapan dengan

aparat pajak dalam investigasi, yaitu dengan melalui tax management (pengaturan

pajak). Tujuan perencanaan pajak yang baik adalah memberikan keuntungan yang

sebanyak-banyaknya kepada investor agar retur yang didapat semakin tinggi.

Perencanaan pajak dapat dimulai dari tingkat setting up.Bentuk usaha apa yang

akan dipilih investor dalam menjalankan bisnisnya ? Banyak pilihan bentuk usaha

yang dapat diambil oleh investor, namun itu semua akan berakibat pada aspek

perpajakan yang akan ditanggung kelak. Diantara beberapa entitas hukum bisnis

yang ada di Indonesia dan diakui oleh UU Perpajakan kita adalah:

Perseroan Terbatas (PT)

Persekutuan (CV, Firma, Kongsi)

Perseorangan

Diluar itu terdapat banyak jenis bentuk usaha lain yang kita kenal dalam lingkup

hukum kita, namun saya akan membatasi pembahasan dalam ketiga bentuk usaha

tersebut karena mengingat kebanyakan pelaku bisnis Indonesia menggunakan

ketiganya dalam menjalankan binsis mereka.

PERSEROAN TERBATASPerseroan terbatas adalah suatu entitas bisnis yang banyak digunakan di

Indonesia.Dalam Pasal 97 UU No. 40 tahun 2007 mengatur bahwa perbedaan

terbesar antara PT dengan badan hukum lainnya adalah bahwa PT tanggung jawab

perusahaan dibebankan kepada Direksi, bukan kepada shareholder.Hal ini berarti

selama Pemegang Saham tidak merangkap sebagai pengurus perusahaan, maka

dia tidak dapat dimintai pertanggunjawaban terhadap tindakan operasional

perusahaan oleh pihak manapun.

Dalam ketentuan perpajakan pasal 17 UU Nomor 7 tahun 1983 tentang Pajak

Penghasilan sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan UU Nomor 36

Tahun 2008, pengenaan pajak PT dikenakan pada level net income sebelum

pembagian dividen. Kepada pemegang saham.. Ilustrasi pengenaan pajak PT kita

lihat sebagai berikut:

Income Tahun 2011 Rp. 2.000.000.000.

COGS / H.P.P. Rp. 800.000.000

Gross Income Rp. 1.200.000.000.

Operating Expenses Rp. 500.000.000

Net Income before Tax Rp. 700.000.000.

2017 9 Manajemen Perpajakan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningEri Marlapa, S.E, M.M http://www.mercubuana.ac.id

Page 10: Pembahasan · Web viewBagi manajer, tugas pengambilan keputusan adalah merupakan bagian penting dari pekerjaannya. Keputusan manajer tersebut akan memberikan kerangka bagi anggota

Corporate Tax ( PPh Badan 25% ) Rp. 175.000.000.

Net Income after Tax Rp. 525.000.000.

Pada saat penghasilan tersebut ditransfer ke pemegang saham sebagai dividen

maka atas pembagian tersebut akan dikenakan pajak lagi sebesar 10% sebagai

berikut:

Net Income before tax Rp 700.000.000

Tax 25% Rp 175.000.000.

Net Income After Tax Rp 525.000.000.

Pajak Atas Dividen 10% Rp 52.500.000. ( Final )

Return yang diterima Shareholder Rp 472.500.000.

% Beban Pajak (total tax/Net Income) (Rp175.000.000,-+Rp52.500.000,-) x

100% = Rp. 700.000.000

32,5%

PERSEKUTUAN (CV, FIRMA, KONGSI)Persekutuan diatur dengan Wetboek Van Koophandel Voor Indonesie atau dikenal

dengan Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD).Perbedaan persekutuan

dengan PT adalah terletak pada tanggung jawab peseronya (shareholder). Pasal 18

dan 19 buku 1 KUHD mengatur tanggung jawab renteng pemilik/pesero terhadap

semua operasional ataupun tuntutan dari pihak lain apabila terjadi suatu perkara.

Pengaturan pajak kepada CV diatur dalam pasal 6 dan Pasal 4 ayat 3 huruf i

Undang-undang PPh. Berbeda dengan PT, pengenaan pajak CV hanya dikenakan

sekali pada level net income perseroan. Ketika didistribusikan kepada pemegang

saham tidak dikenakan pajak dividen lagi. Kita lihat ilustrasi dibawah ini sesuai

dengan data-data keuangan PT diatas.

Income Tahun 2011 Rp. 2.000.000.000.

COGS / H.P.P. Rp. 800.000.000

Gross Income Rp. 1.200.000.000.

Operating Expenses Rp. 500.000.000

Net Income before Tax Rp. 700.000.000.

Corporate Tax ( PPh Badan 25% ) Rp. 175.000.000.

Net Income after Tax Rp. 525.000.000.

Pada saat penghasilan tersebut ditransfer ke pemegang saham sebagai dividen

maka atas pembagian tersebut tidak akan dikenakan pajak lagi sebagai berikut:

Net Income before tax Rp 700.000.000

Tax 25% Rp 175.000.000.

2017 10 Manajemen Perpajakan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningEri Marlapa, S.E, M.M http://www.mercubuana.ac.id

Page 11: Pembahasan · Web viewBagi manajer, tugas pengambilan keputusan adalah merupakan bagian penting dari pekerjaannya. Keputusan manajer tersebut akan memberikan kerangka bagi anggota

Net Income After Tax Rp 525.000.000.

Pajak Atas Dividen 0% Rp. 0

Return yang diterima Shareholder Rp 525.000.000.

% Beban Pajak (total tax/Net Income) (Rp175.000.000,-: Rp700.000.000,-) x

100% = .

25%

Dengan demikian secara total, investor akan terbebani pajak atas keuntungannya

sebesar 25% , bila dibandingkan dengan badan usaha P.T., persentase beban pajak

atas CV/ Firma ternyata lebih rendah. Begitu juga secara nominal, keuntungan

( return ) yang diberikan kepada pemegang saham adalah lebih besar yang

diberikan oleh pemegang saham Persekutuan ( = Rp. 525 juta ) dibanding dengan

pemegang saham PT ( =Rp. 472,5 juta ).

PERSEORANGANMayoritas penduduk Indonesia, mempergunakan entitas ini daripada yang lain,

mengingat kesederhanaan pendiriannya dan flexibilitas kewajiban yang harus

dipenuhi.

Dalam perpajakan, pengaturan perseorangan diberikan banyak fasilitas, diantaranya

adalah taxableincome bukan dihitung dari net income, tapi dikurangi dulu

Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).Namun perlu diingat juga terdapat

pembedaan tax rate dan lapisan penghasilan kena pajak (taxable income bracket)

antara PPh Orang Pribadi dengan PPh Badan.

Secara sederhana kita membuat ilustrasi beban pajak yang harus ditanggung

investor WP.OP sebagai berikut :

Income Tahun 2011 Rp. 2.000.000.000

COGS / HPP : Rp. 800.000.000

Gross Income Rp. 1.200.000.000.

Operating Expenses Rp. 500.000.000.

Net Income before tax Rp. 700.000.000

PTKP ( Kawin 3 anak ( K/3 ) Rp. 21.120.000.

Taxable Income Rp. 678.888.000.

Tax : PPh untuk WP OP Rp. 148.699.700.

Pada saat pnghasilan tersebut ditransfer ke pemegang saham sebagai dividen,

maka atas pembagian tersebut tidak akan dikenakan pajak lagi, sebagai berikut :

2017 11 Manajemen Perpajakan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningEri Marlapa, S.E, M.M http://www.mercubuana.ac.id

Page 12: Pembahasan · Web viewBagi manajer, tugas pengambilan keputusan adalah merupakan bagian penting dari pekerjaannya. Keputusan manajer tersebut akan memberikan kerangka bagi anggota

Net Income before tax Rp 700.000.000

Tax PPh WP OP Rp 148.699.700.

Net Income After Tax Rp 551.300.300

Pajak Atas Dividen 0% Rp. 0

Return yang diterima Shareholder Rp 551.300.300

% Beban Pajak (total tax/Net Income) (Rp148.699.700,- : Rp700.000.000,-) x

100% = .

21,24%

Perhitungan PPh :

Penghasilan Kena Pajak : Rp. 678.999.000.

PPh terutang :

5% x Rp. 50.000.000 Rp.2.500.000.

15% x Rp. 200.000.000 Rp. 30.000.000.

25% x Rp. 250.000.000 Rp. 62.500.000

30% x Rp. 178.999.000 Rp. 53.699.700

Total PPh Rp.148.699.700.

Dari ilustrasi diatas, beban pajak yang harus ditanggung oleh investor dari ketiga

entitas bisnis tersebut kita bandingkan sebagai berikut:

DESKRIPSI PT Persekutuan PERSEORANGAN

Net Income Rp 2.000.000.000,- Rp 2.000.000.000,- Rp

2.000.000.000,-

Beban Pajak (Rp) Rp 227.500.000,- Rp

175.000.000,- Rp

148.699.700,-

Beban Pajak (%) 32,5% 25% 21,24%

Pemilihan salah satu entitas bisnis diatas dapat dijadikan referensi dalam

pengambilan keputusan oleh para investor untuk meminimalkan beban pajak. Sudah

barang tentu pajak bukan hanya satu-satunya pertimbangan dalam keputusan bisnis.

Masih banyak lagi yang harus diperhatikan diantaranya ketentuan tentang tanggung

jawab pesero bila terjadi tuntutan pihak lain, kebutuhan perusahaan dalam

pengembangan pasar, serta kewajiban-kewajiban dan hak lain yang timbul dari

pemilihan bentuk usaha tersebut.

2017 12 Manajemen Perpajakan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningEri Marlapa, S.E, M.M http://www.mercubuana.ac.id

Page 13: Pembahasan · Web viewBagi manajer, tugas pengambilan keputusan adalah merupakan bagian penting dari pekerjaannya. Keputusan manajer tersebut akan memberikan kerangka bagi anggota

D. PENGGUNAAN METODE AKUNTANSI DAN PERIODE AKUNTANSI DALAM PERENCANAAN PAJAK

Dalam Undang Undang Pajak tidak terdapat pasal yang mengharuskan Wajib

Pajak untuk menggunakan metode akunting tertentu, tetapi hanya mengharuskan

bahwa :

“Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas

dan Wajib Pajak Badan di Indonesia, wajib mnyelenggarakan pembukuan”

( bunyi Pasal 28 ayat ( 1 ) Undang Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan

Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir

dengan Undang Undang Nomor 28 Tahun 2007 )

Dalam Pasal 4 ayat ( 4 ) Undang Undang yang sama menyebutkan :

“Pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan oleh Wajib Pajak yang

wajib menyelenggarakan pembukuan harus dilengkapi dengan Laporan Keuangan

berupa Neraca dan Laporan Laba Rugi serta Keterangan – keterangan lain yang

diperlukan untuk menghitung besarnya Penghasilan Kena Pajak”

Dari uraian di atas jelas bahwa untuk kepentingan perpajakan , Wajib Pajak

harus menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan, tanpa mempersoalkan

prinsip pembukuan apa yang dipergunakan, akan tetapi apabila telah dipilih salah

satu prinsip pembukuan tersebut, maka sesuai dengan bunyi Pasal 28 ayat ( 5 )

Undang Undang K.U.P. tersebut diatas, bahwa :

“Pembukuan diselenggarakan dengan prinsip taat asas dan dengan stelsel akrual

atau stelsel kas”

1. Metode Akunting

Pada dasarnya ada dua metode akunting yang prinsipil, yaitu :

Prinsip penerimaan dan pengeluaran kas ( Cash Basis ).

Prinsip atau metode akrual ( Acrual Basis ).

Penjelasan :

Khusus cara pembukuan dengan menggunakan metode cash basis adalah cara

membukukan penghasilan pada saat diterimanya penghasilan tersebut dan

mengurangkan pengeluarannya pada saat pengeluaran tersebut dibayar.

Sedangkan yang dimaksud dengan Acrual Basis yaitu penghasilan ditetapkan pada

waktu diperoleh dan biaya ditetapkan pada waktu terutang .

Dengan demikian komponen- komponen penghasilan dan pengeluaran yang

merupakan elemen- elemen yang menggambarkan Penghasilan Kena Pajak , tidak

berarti harus selalu dalam bentuk uang cash, akan tetapi dalam menghitung

2017 13 Manajemen Perpajakan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningEri Marlapa, S.E, M.M http://www.mercubuana.ac.id

Page 14: Pembahasan · Web viewBagi manajer, tugas pengambilan keputusan adalah merupakan bagian penting dari pekerjaannya. Keputusan manajer tersebut akan memberikan kerangka bagi anggota

Penghasilan Kena Pajak menurut metode ini dapat menggunakan tahun pajak yang

tidak sama dengan tahun takwim , yaitu tahun buku yang meliputi 12 bulan. Apabila

pembukuan Wajib Pajak meliputi peiode yang kurang atau lebih dari 12 bulan, maka

penghitungan pajak didasarkan tahun takwim yang bersangkutan dengan

memperhatikan bulan – bulan takwim dari tahun tersebut. Apabila Wajib Pajak

menggunakan Tahun Buku maka hal ini harus diberitahukan pada waktu

menyampaikan SPT Tahunan kepada Dirjen.Pajak.

Kaitan dengan perpajakan

Dalam prinsip perpajakan, penghasilan hanya dilaporkan apabila telah terjadi

transaksi penjualan, misalnya hasil panen yang baru dipetik yang dikumpulkan dan

produk akhir yang belum terjual adalah bukan obyek Pajak Penghasilan. Pengertian

penghasilan menurut penjelasan Pasal 4 UU PPh adalah setiap tambahan

kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh. Jadi penghasilan disini dilihat

dari mengalirnya tambahan kemampuan ekonomis kepada Wajib Pajak, yang berarti

adalah pertambahan harta usaha melalui transaksi.

Dalam arti sehari-hari diterima dan diperoleh mempunyai pengertian yang sama,

tetapi dalam perpajakan kedua istilah tersebut berbeda. Diterima artinya sama

dengan pengertian yang digariskan dalam Cash Basis, yaitu penghasilan dalam

bentuk tunai. Sebaliknya, diperoleh artinya sama dengan yang digariskan dalam

Acrual. Basis

Sekalipun akuntansi komersial dan perpajakan sama-sama menganut Acrual

Basis, tetapi Cash Basis lebih ditekankan untuk beberapa transaksi dalam

perpajakan. Hal ini disebabkan karena adanya konsep ability to pay dalam

perpajakan, yaitu konsep yang menyatakan, bahwa pajak harus dipungut pada saat

yang bersangkutan mempunyai kemampuan untuk membayar ( likuid ). Sebagai

contoh : uang sewa yang diterima di muka dalam perpajakan diakui sekaligus

sebagai penghasilan, sedangkan untuk akuntansi komersial penghasilan hanya

diakui pada masa persewaan.. Konsep ability to pay mengakibatkan adanya

penangguhan pengakuan terhadap biaya-biaya tertentu . Misalnya : piutang ragu-

ragu dapat diakui sebagai biaya fiskal, jika piutang tersebut nyata-nyata tidak dapat

ditagih. Sedangkan untuk keperluan akuntansi komersial “piutang ragu-ragu “ sudah

dapat dibiayakan. Dari keterangan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa

sebenarnya perpajakan tidak sepenuhnya menerapkan Acrual Basis untuk

menghitung penghasilan dan biaya.

Contoh Cash Basis dan Acrual.Basis :

Penghasilan : berupa penjualan

jumlah penyerahan Rp. 15.000.000 terdiri dari :

2017 14 Manajemen Perpajakan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningEri Marlapa, S.E, M.M http://www.mercubuana.ac.id

Page 15: Pembahasan · Web viewBagi manajer, tugas pengambilan keputusan adalah merupakan bagian penting dari pekerjaannya. Keputusan manajer tersebut akan memberikan kerangka bagi anggota

) penyerahan yang telah diterima pembayarannya = Rp. 10.000.000.

) penyerahan yang belum diterima pembayarannya = Rp. 5.000.000.

Acrual.Basis : Penghasilan = Rp. 15.000.000.

Cash Basis : Penghasilan = Rp. 10.000.000. Sisa yang belum dibayar ..

sebesar Rp. 5.000.000 ditetapkan sebagai .. …….

penghasilan pada periode berikutnya apabila ….

telah diterima tunai.

Periode Akunting / Tahun Pajak

Pemakaian Tahun Pajak, baik berdasarkan Tahun Takwim atau Tahun Buku

harus taat asas. Hal ini terutama untuk mencegah kemungkinan adanya

penggeseran laba atau rugi, apabila Wajib Pajak diberi kebebasan untuk setiap saat

berganti Tahun Pajaknya. Oleh karena itu apabila Wajib Pajak ingin mengadakan

perubahan tahun pajak maka terlebih dahulu harus meminta persetujuan dari Dirjen .

Pajak ( Pasal 28 ayat ( 6 ) UU KUP ).

A. PAJAK DAN PENGAMBILAN KEPUTUSANBagi manajer, tugas pengambilan keputusan adalah merupakan bagian penting dari

pekerjaannya. Keputusan manajer tersebut akan memberikan kerangka bagi

anggota lainnya dalam organisasi itu untuk bertindak.

Pada hakekatnya pengambilan keputusan merupakan proses mengevaluasi

beberapa alternatif yang tersedia . Ditinjau dari segi perpajakan alternatif tersebut

adalah menyangkut masalah keuntungan dan biaya. Pemilihan alternatif hendaknya

jatuh pada alternatif yang menjanjikan keuntungan yang besar, oleh karena itu

seorang pengambil keputusan hendaknya mampu mengidentifikasi konsekuensi

potensi pajak yang terkait dengan alternatif- alternatif yang sedang dipertimbangkan

tersebut. Hal ini tidak berarti bahwa alternatif yang dipilih adalah alternatif yang

beban pajaknya paling efisien yang harus dibayar, akan tetapi lebih cenderung

bagaimana memaksimalkan penghasilan setelah pajak. Para pengambil keputusan

hendaknya merumuskan masalah biaya setelah pajak ( after tax cost ) dan

keuntungan setelah pajak ( after tax profit ) secara bersama tanpa mengabaikan

kepatuhan memenuhi kewajiban perpajakan.

B. PETUNJUK PELAKSANAAN MANAJEMEN PAJAK DAN PERENCANAAN PAJAK.1. Perhitungan pajak terutang merupakan fungsi dari tiga variabel , yaitu :

a.. variabel ketentuan peraturan perundang – undangan pajak ( Tax Law ).

b. variabel fakta ( Fact ).

c. variabel proses administrasi dan kadang kadang juga proses peradilan.

2017 15 Manajemen Perpajakan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningEri Marlapa, S.E, M.M http://www.mercubuana.ac.id

Page 16: Pembahasan · Web viewBagi manajer, tugas pengambilan keputusan adalah merupakan bagian penting dari pekerjaannya. Keputusan manajer tersebut akan memberikan kerangka bagi anggota

Dari ketiga variabel tersebut sedikit sekali perhatian terhadap peranan kritis dari

suatu fakta dan betapa pentingnya peranan suatu fakta untuk menentukan setiap

sen utang pajak. Fakta adalah salah satu variabel yang setiap orang dapat berbuat

sesuatu terhadapnya, berbeda dengan undang – undang pajak yang merupakan

variabel yang sudah pasti . Apabila orang tidak puas baik terhadap undang –

undang maupun administrasi dan proses peradilannya, maka relatif sedikit sekali

orang dapat berbuat untuk memenuhi ketidak puasannya itu.

Pada umumnya fakta dapat dimodifikasi dan apabila Wajib Pajak dapat mengerti

kapan dan bagaimana memodifikasinya , berarti Wajib Pajak tersebut akan dapat

mengefisienkan pembayaran pajak yang cukup berarti melalui beberapa alternatif –

alternatif penstrukturan lebih dulu fakta tersebut..

2. Prinsip Taxable dan Deductible . Prinsip Taxable ( dapat dipajaki ) dan Deductible ( dapat dikurangi ) merupakan

prinsip yang lazim dipakai dalam perencanaan pajak, yang umumnya mengubah

biaya yang tidak boleh dikurangkan menjadi biaya yang boleh dikurangkan atau

sebaliknya mengubah penghasilan yang meupakan obyek pajak menjadi

penghasilan yang bukan obyek pajak, dengan konsekuensi terjadinya perubahan

pajak terutang akibat perubahan tersebut.

3. Formula Umum Perhitungan Pajak Penghasilan.

Dalam rangka mendesain suatu perencanaan pajak, ada beberapa alternatif

pendekatan yang sistematis yang dapat dilakukan yang semua itu bertitik tolak pada

”formula umum perhitungan pajaknya”.

Perhatikan Formula Umum Perhitungan Pajak Penghasilan di bawah ini :

1

2 (

1

)

Jumlah seluruh pnghasilan

Penghasilan bukan obyek Pajak

Penghasilan

Pasal 4

ayat ( 1 )

Pasal 4

ayat ( 3 )

3

4(

=

)

Penghasilan Bruto

Biaya Fiskal boleh dikurangkan

( 1 – 2 )

Pasal 6

ayat ( 1 )

2017 16 Manajemen Perpajakan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningEri Marlapa, S.E, M.M http://www.mercubuana.ac.id

Page 17: Pembahasan · Web viewBagi manajer, tugas pengambilan keputusan adalah merupakan bagian penting dari pekerjaannya. Keputusan manajer tersebut akan memberikan kerangka bagi anggota

(

-

)

Koreksi : Biaya Fiskal tidak boleh

dikurangkan

Pasal 11

Pasal 11 A

Pasal 9

ayat ( 1 )

Dan ayat

( 2 )

5

67

(

=

)

(

-

)

(

-

)

Penghasilan Neto

Kompensasi kerugian

Penghasilan Tidak Kena Pajak

( WP OP )

( 3 – 4 )

Pasal 6

ayat ( 2 )

Pasal 7

ayat ( 1 )

89

(

=

)

(

X

)

Penghasilan Kena Pajak

Tarif

( 5 – 6 – 7 )

Pasal 17

1011

(

=

)

(

-

)

Pajak Penghasilan terutang

Kredit Pajak

( 8 x 9 )

Pasal 21

( WP OP ),

Pasal 22,

23, 24, 25.

12 (

=

)

Pajak Penghasilan Kurang Bayar /

Lebih Bayar / Nihil Bayar.

( 10 – 11 )

Pasal 28,

28A, 29

Catatan : angka genap adalah Variabel Kritis.

2017 17 Manajemen Perpajakan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningEri Marlapa, S.E, M.M http://www.mercubuana.ac.id

Page 18: Pembahasan · Web viewBagi manajer, tugas pengambilan keputusan adalah merupakan bagian penting dari pekerjaannya. Keputusan manajer tersebut akan memberikan kerangka bagi anggota

4. Variabel Kritis ( Critical Variables ) Formula Variabel Kritis adalah fakta yang akan diolah dalam perencanaan

pajak, untuk membantu pengolahan ”variabel kritis” tersebut ada beberapa petunjuk

yang dapat digunakan, antara lain :

Usahakan agar terdapat penghasilan yang stabil untuk menghindarkan pengenaan

pajak dari kelas penghasilan yang tarifnya tinggi ( top rate brackets )

Percepat atau tunda beberapa penghasilan dan biaya- biaya unruk memperoleh

keuntungan dari kemungkinan perubahan tarif pajak yang tinggi atau rendah, seperti

penangguhan pengenaan PPN, PPN yang ditanggung oleh pemerintah dan

seterusnya.

Sebarkan penghasilan menjadi penghasilan dari beberapa Wajib Pajak, sperti

pembenmtukan grup- grup perusahaan.

Sebarkan penghasilan menjadi penghasilan dari beberapa tahun untuk mencegah

penghasilan tersebut termasuk dalam kelas yang tarifnya tinggi dan tunda

pembayaran pajaknya, seperti penjualan cicilan, kredit dan seterusnya.

Transformasikan penghasilan biasa menjadi ”capital gain” jangka panjang.

Ambil keuntungan sebesar- besarnya dari ketentuan- ketentuan mengenai

pengecualian dan potongan- potongan.

Prgunakan uang dari hasil pembebasan pengenaan pajak untuk keperluan perluasan

perusahaan yang mendapatkan kemudahan- kemudahan.

Pilihlah Bentuk Usaha yang terbaik untuk operasional usahanya.

Dirikan perusahaan dalam satu jalur usaha sedemikian rupa sehingga dapat diatur

secara keseluruhan penggunaan tarif pajak, potensi menghasilkan, kerugian-

kerugian dan aset yang dapat dihapus.

Keahlian dalam bidang perencanaan pajak hanya dapat diperoleh denga cara

berkesinambungan mendalami dan mempelajari masalah- masalah nya , karena

perencanaan pajak sendiri pada hakekatnya adalah hasil penelitian yang didesain

untuk suatu kejadian atau transaksi- transaksi yang akan terjadi. Perencana pajak

meliputi penstrukturan fakta yang harus dilakukan secara berhati- hati sebelum

peristiwanya terjadi.

Oleh karena itu, langkah pertama yang harus diambil adalah mempelajari apa

yang sesungguhnya yang menjadi permasalahannya. Mungkin saja ada keinginan

untuk mencapai tujuan perusahaan dengan pengeluaran pajak yang paling minimal

atau keuntngan bebas pajak melalui tindakan- tindakan / persyaratan tertentu .

Sekali sudah ditentukan masalahnya, hendaknya diusahakan agar diperoleh data

sebanyak mungkin berkenaan dengan permasalahan tersebut untuk selanjutnya

2017 18 Manajemen Perpajakan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningEri Marlapa, S.E, M.M http://www.mercubuana.ac.id

Page 19: Pembahasan · Web viewBagi manajer, tugas pengambilan keputusan adalah merupakan bagian penting dari pekerjaannya. Keputusan manajer tersebut akan memberikan kerangka bagi anggota

diteliti fakta- fakta yang relevan, kemudian fakta apa yang harus diperoleh lagi atau

asumsi- asumsi yang harus disusun dan ketentuan- ketentuan peraturan perpajakan

mana yang sesuai dengan situasi semacam itu.

5. Faktor Pajak Faktor pajak yang terlibat dalam setiap situasi sangat terbatas sekali dan apabila

misalnya diinginkan suatu beban pajak penghasilan yang efisien, maka harus :

Usahakan penghasilan tersebut tidak termasuk penghasilan yang dapat dikenakan

pajak atau penghasilan yang kena pajak diganti dengan penghasilan yang tidak kena

pajak atau pengenaan pajaknya ditangguhkan.

Tingkatkan biaya- biaya yang dapat dikurangkan atau biaya tertentu yang tidak

dapat dikurangkan dari penghasilan kena pajak dikurangi dan dialihkan ke biaya-

biaya yang dapat dikurangkan.Perpanjang jangka waktu pengenaan pajak atas

penghasilan atau perpendek jangka waktu biaya- biaya yang dapat dikurangkan.

Pertimbangkan antara naiknya penghasilan dengan beban pajak yang meningkat,

atau naiknya biaya tertentu dengan berkurangnya beban pajak dan hasil akhir

(neto) harus memperebesar laba setelah pajak penghasilan.

6. Memaksimalkan Pengecualian- pengecualian.

Pasal di dalam Undan Undang Pajak Penghasilan yang mnyangkut dividen, bagian

laba, bunga obligasi dan penghasilan yang tidak termasuk obyek pajak , adalah

Pasal 4 ayat ( 3 ) huruf (f), (h), (i), (j) Undang Undang No. 7 Tahun 1983

sebagaimana diubah terakhir dengan Undang Undang No. 36 Tahun 2008, yang

secara lengkap berbunyi sebagai berikut :

Pasal 4 ayat (3) : Yang dikecualikan dari Objek Pajak adalah:

Huruf ( a.)

1. bantuan atau sumbangan, termasuk zakat yang diterima oleh badan amil zakat

atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah dan yang

diterima oleh penerima zakat yang berhak atau sumbangan keagamaan yang

sifatnya wajib bagi pemeluk agama yang diakui di Indonesia, yang diterima oleh

lembaga keagamaan yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah dan yang

diterima oleh penerima sumbangan yang berhak, yang ketentuannya diatur dengan

atau berdasarkan Peraturan Pemerintah; dan

2. harta hibahan yang diterima oleh keluarga sedarah dalam garis

keturunan lurus satu derajat, badan keagamaan, badan pendidikan, badan sosial

termasuk yayasan, koperasi, atau orang pribadi yang menjalankan usaha mikro dan

2017 19 Manajemen Perpajakan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningEri Marlapa, S.E, M.M http://www.mercubuana.ac.id

Page 20: Pembahasan · Web viewBagi manajer, tugas pengambilan keputusan adalah merupakan bagian penting dari pekerjaannya. Keputusan manajer tersebut akan memberikan kerangka bagi anggota

kecil, yang ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri

Keuangan,

sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan,

kepemilikan, atau penguasaan di antara pihak-pihak yang bersangkutan;

Huruf ( b. )

warisan;

Huruf ( c. )

harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b sebagai pengganti saham atau sebagai pengganti

penyertaan modal;

Huruf ( d. )

penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang

diterima atau diperoleh dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan dari Wajib Pajak

atau Pemerintah, kecuali yang diberikan oleh bukan Wajib Pajak, Wajib Pajak yang

dikenakan pajak secara final atau Wajib Pajak yang menggunakan norma

penghitungan khusus (deemed profit) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15;

Huruf ( e ).

pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi sehubungan

dengan asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna,

dan asuransi bea siswa;

Huruf ( f. )

dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan terbatas

sebagai Wajib Pajak dalam negeri, koperasi, badan usaha milik negara, atau badan

usaha milik daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan

bertempat kedudukan di Indonesia dengan syarat:

1. dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan

2. bagi perseroan terbatas, badan usaha milik negara dan badan

usaha milik daerah yang menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang

memberikan dividen paling rendah 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah modal

yang disetor.

Huruf ( g )

iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan

Menteri Keuangan, baik yang dibayar oleh pemberi kerja maupun pegawai;

Huruf ( h ).

2017 20 Manajemen Perpajakan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningEri Marlapa, S.E, M.M http://www.mercubuana.ac.id

Page 21: Pembahasan · Web viewBagi manajer, tugas pengambilan keputusan adalah merupakan bagian penting dari pekerjaannya. Keputusan manajer tersebut akan memberikan kerangka bagi anggota

penghasilan dari modal yang ditanamkan oleh dana pensiun sebagaimana dimaksud

pada huruf g, dalam bidang-bidang tertentu yang ditetapkan dengan Keputusan

Menteri Keuangan;

Huruf ( i. )

bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan komanditer yang

modalnya tidak terbagi atas saham-saham, persekutuan, perkumpulan, firma, dan

kongsi, termasuk pemegang unit penyertaan kontrak investasi kolektif;

Huruf ( j ).

dihapus;

Huruf ( k ).

penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan modal ventura berupa bagian

laba dari badan pasangan usaha yang didirikan dan menjalankan usaha atau

kegiatan di Indonesia, dengan syarat badan pasangan usaha tersebut:

1. merupakan perusahaan mikro, kecil, menengah, atau yang menjalankan

kegiatan dalam sektor-sektor usaha yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan

Menteri Keuangan; dan

2. sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek di Indonesia;

7. Memaksimalkan Pengurangan ( Maximizing Deductions )Memaksimalkan pengurangan dalam hal ini ialah pengalihan pemberian dalam

bentuk natura ke bentuk tunjangan- tunjangan yang dapat dikurangkan sebagai

biaya, sesuai prinsip dapat dipajaki ( taxable ) dan dapat dikurangkan ( deductible ).

8. Penyebaran Penghasilan dan Biaya Penyebaran penghasilan menjadi penghasilan dari beberapa tahun adalah untuk

mencegah penghasilan tersebut termasuk dalam kelas yang tarifnya tinggi

dilakukan dengan cara penjualan cicilan, kredit dan seterusnya, sedangkan

memperpendek jangka waktu biaya- biaya yang dapat dikurangkan dapat dilakuian

melalui leasing dan bukan pemilikan, sepanjang biaya leasing lebih besar dari pada

penyusutan fiskal.

9. Biaya Pendirian dan Perluasan Modal Untuk biaya pendirian dan biaya perluasan modal dapat digunakan Pasal 11A

ayat ( 3 ) Undang- undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- undang Nomor 36

2017 21 Manajemen Perpajakan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningEri Marlapa, S.E, M.M http://www.mercubuana.ac.id

Page 22: Pembahasan · Web viewBagi manajer, tugas pengambilan keputusan adalah merupakan bagian penting dari pekerjaannya. Keputusan manajer tersebut akan memberikan kerangka bagi anggota

Tahuan 2008, yang menyediakan dua pilihan antara tingkat tarif pnyusutan golongan

I ( 50% ) apabila menggunakan metode saldo menurun dan ( 25% ) apabila

menggunakan metode garis luus atau biaya sebagaimana dimaksud dalam Psal 6

ayat ( 1 ) huruf a sesuai dengan pembukuannya ( 100% ), yang berbunyi sebagai

berikut :

Pasal 6 Ayat (1)

Besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk

usaha tetap, ditentukan berdasarkan penghasilan bruto dikurangi biaya untuk

mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan, termasuk:

biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan

kegiatan usaha, antara lain:

C. PEMILIHAN BENTUK USAHA YANG TEPAT Dalam peraturan perpajakan, banyak sekali celah-celah yang dapat kita

manfaatkan untuk meminimalkan beban pajak tanpa kita harus berhadapan dengan

aparat pajak dalam investigasi, yaitu dengan melalui tax management (pengaturan

pajak). Tujuan perencanaan pajak yang baik adalah memberikan keuntungan yang

sebanyak-banyaknya kepada investor agar retur yang didapat semakin tinggi.

Perencanaan pajak dapat dimulai dari tingkat setting up.Bentuk usaha apa yang

akan dipilih investor dalam menjalankan bisnisnya ? Banyak pilihan bentuk usaha

yang dapat diambil oleh investor, namun itu semua akan berakibat pada aspek

perpajakan yang akan ditanggung kelak. Diantara beberapa entitas hukum bisnis

yang ada di Indonesia dan diakui oleh UU Perpajakan kita adalah:

Perseroan Terbatas (PT)

Persekutuan (CV, Firma, Kongsi)

Perseorangan

Diluar itu terdapat banyak jenis bentuk usaha lain yang kita kenal dalam lingkup

hukum kita, namun saya akan membatasi pembahasan dalam ketiga bentuk usaha

tersebut karena mengingat kebanyakan pelaku bisnis Indonesia menggunakan

ketiganya dalam menjalankan binsis mereka.

PERSEROAN TERBATASPerseroan terbatas adalah suatu entitas bisnis yang banyak digunakan di

Indonesia.Dalam Pasal 97 UU No. 40 tahun 2007 mengatur bahwa perbedaan

terbesar antara PT dengan badan hukum lainnya adalah bahwa PT tanggung jawab

perusahaan dibebankan kepada Direksi, bukan kepada shareholder.Hal ini berarti

selama Pemegang Saham tidak merangkap sebagai pengurus perusahaan, maka

2017 22 Manajemen Perpajakan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningEri Marlapa, S.E, M.M http://www.mercubuana.ac.id

Page 23: Pembahasan · Web viewBagi manajer, tugas pengambilan keputusan adalah merupakan bagian penting dari pekerjaannya. Keputusan manajer tersebut akan memberikan kerangka bagi anggota

dia tidak dapat dimintai pertanggunjawaban terhadap tindakan operasional

perusahaan oleh pihak manapun.

Dalam ketentuan perpajakan pasal 17 UU Nomor 7 tahun 1983 tentang Pajak

Penghasilan sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan UU Nomor 36

Tahun 2008, pengenaan pajak PT dikenakan pada level net income sebelum

pembagian dividen. Kepada pemegang saham.. Ilustrasi pengenaan pajak PT kita

lihat sebagai berikut:

Income Tahun 2011 Rp. 2.000.000.000.

COGS / H.P.P. Rp. 800.000.000

Gross Income Rp. 1.200.000.000.

Operating Expenses Rp. 500.000.000

Net Income before Tax Rp. 700.000.000.

Corporate Tax ( PPh Badan 25% ) Rp. 175.000.000.

Net Income after Tax Rp. 525.000.000.

Pada saat penghasilan tersebut ditransfer ke pemegang saham sebagai dividen

maka atas pembagian tersebut akan dikenakan pajak lagi sebesar 10% sebagai

berikut:

Net Income before tax Rp 700.000.000

Tax 25% Rp 175.000.000.

Net Income After Tax Rp 525.000.000.

Pajak Atas Dividen

10%

Rp 52.500.000. ( Final )

Return yang diterima

Shareholder

Rp 472.500.000.

% Beban Pajak (total

tax/Net Income)

(Rp175.000.000,-+Rp52.500.000,- ) x 100%

= Rp. 700.000.000

32,5%

2017 23 Manajemen Perpajakan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningEri Marlapa, S.E, M.M http://www.mercubuana.ac.id

Page 24: Pembahasan · Web viewBagi manajer, tugas pengambilan keputusan adalah merupakan bagian penting dari pekerjaannya. Keputusan manajer tersebut akan memberikan kerangka bagi anggota

PERSEKUTUAN (CV, FIRMA, KONGSI)Persekutuan diatur dengan Wetboek Van Koophandel Voor Indonesie atau dikenal

dengan Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD).Perbedaan persekutuan

dengan PT adalah terletak pada tanggung jawab peseronya (shareholder). Pasal 18

dan 19 buku 1 KUHD mengatur tanggung jawab renteng pemilik/pesero terhadap

semua operasional ataupun tuntutan dari pihak lain apabila terjadi suatu perkara.

Pengaturan pajak kepada CV diatur dalam pasal 6 dan Pasal 4 ayat 3 huruf i

Undang-undang PPh. Berbeda dengan PT, pengenaan pajak CV hanya dikenakan

sekali pada level net income perseroan. Ketika didistribusikan kepada pemegang

saham tidak dikenakan pajak dividen lagi. Kita lihat ilustrasi dibawah ini sesuai

dengan data-data keuangan PT diatas.

Income Tahun 2011 Rp. 2.000.000.000.

COGS / H.P.P. Rp. 800.000.000

Gross Income Rp. 1.200.000.000.

Operating Expenses Rp. 500.000.000

Net Income before Tax Rp. 700.000.000.

Corporate Tax ( PPh Badan 25% ) Rp. 175.000.000.

Net Income after Tax Rp. 525.000.000.

Pada saat penghasilan tersebut ditransfer ke pemegang saham sebagai dividen

maka atas pembagian tersebut tidak akan dikenakan pajak lagi sebagai berikut:

Net Income before tax Rp 700.000.000

Tax 25% Rp 175.000.000.

Net Income After Tax Rp 525.000.000.

Pajak Atas Dividen 0% Rp. 0

Return yang diterima

Shareholder

Rp 525.000.000.

% Beban Pajak (total

tax/Net Income)

(Rp175.000.000,-: Rp700.000.000,-) x

100% = .

2017 24 Manajemen Perpajakan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningEri Marlapa, S.E, M.M http://www.mercubuana.ac.id

Page 25: Pembahasan · Web viewBagi manajer, tugas pengambilan keputusan adalah merupakan bagian penting dari pekerjaannya. Keputusan manajer tersebut akan memberikan kerangka bagi anggota

25%

Dengan demikian secara total, investor akan terbebani pajak atas keuntungannya

sebesar 25% , bila dibandingkan dengan badan usaha P.T., persentase beban pajak

atas CV/ Firma ternyata lebih rendah. Begitu juga secara nominal, keuntungan

( return ) yang diberikan kepada pemegang saham adalah lebih besar yang

diberikan oleh pemegang saham Persekutuan ( = Rp. 525 juta ) dibanding dengan

pemegang saham PT ( =Rp. 472,5 juta ).

PERSEORANGANMayoritas penduduk Indonesia, mempergunakan entitas ini daripada yang lain,

mengingat kesederhanaan pendiriannya dan flexibilitas kewajiban yang harus

dipenuhi.

Dalam perpajakan, pengaturan perseorangan diberikan banyak fasilitas, diantaranya

adalah taxableincome bukan dihitung dari net income, tapi dikurangi dulu

Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).Namun perlu diingat juga terdapat

pembedaan tax rate dan lapisan penghasilan kena pajak (taxable income bracket)

antara PPh Orang Pribadi dengan PPh Badan.

Secara sederhana kita membuat ilustrasi beban pajak yang harus ditanggung

investor WP.OP sebagai berikut :

Income Tahun 2011 Rp. 2.000.000.000

COGS / HPP : Rp. 800.000.000

Gross Income Rp. 1.200.000.000.

Operating Expenses Rp. 500.000.000.

Net Income before tax Rp. 700.000.000

PTKP ( Kawin 3 anak ( K/3 ) Rp. 21.120.000.

Taxable Income Rp. 678.888.000.

Tax : PPh untuk WP OP Rp. 148.699.700.

Pada saat pnghasilan tersebut ditransfer ke pemegang saham sebagai dividen,

maka atas pembagian tersebut tidak akan dikenakan pajak lagi, sebagai berikut :

2017 25 Manajemen Perpajakan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningEri Marlapa, S.E, M.M http://www.mercubuana.ac.id

Page 26: Pembahasan · Web viewBagi manajer, tugas pengambilan keputusan adalah merupakan bagian penting dari pekerjaannya. Keputusan manajer tersebut akan memberikan kerangka bagi anggota

Net Income before tax Rp 700.000.000

Tax PPh WP OP Rp 148.699.700.

Net Income After Tax Rp 551.300.300

Pajak Atas Dividen 0% Rp. 0

Return yang diterima

Shareholder

Rp 551.300.300

% Beban Pajak (total

tax/Net Income)

(Rp148.699.700,- : Rp700.000.000,-) x

100% = .

21,24%

Perhitungan PPh :

Penghasilan Kena Pajak : Rp. 678.999.000.

PPh terutang :

5% x Rp. 50.000.000 Rp.2.500.000.

15% x Rp. 200.000.000 Rp. 30.000.000.

25% x Rp. 250.000.000 Rp. 62.500.000

30% x Rp. 178.999.000 Rp. 53.699.700

Total PPh Rp.148.699.700.

Dari ilustrasi diatas, beban pajak yang harus ditanggung oleh investor dari ketiga

entitas bisnis tersebut kita bandingkan sebagai berikut:

DESKRIPSI

PT Persekutuan PERSEORANGAN

Net

Income

Rp

2.000.000.00

0,-

Rp

2.000.000.00

0,-

Rp

2.000.000.000,-

Beban

Pajak (Rp)

Rp

227.500.000,-

Rp

175.000.000,-

Rp

148.699.700,-

Beban 32,5% 25% 21,24%

2017 26 Manajemen Perpajakan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningEri Marlapa, S.E, M.M http://www.mercubuana.ac.id

Page 27: Pembahasan · Web viewBagi manajer, tugas pengambilan keputusan adalah merupakan bagian penting dari pekerjaannya. Keputusan manajer tersebut akan memberikan kerangka bagi anggota

Pajak (%)

Pemilihan salah satu entitas bisnis diatas dapat dijadikan referensi dalam

pengambilan keputusan oleh para investor untuk meminimalkan beban pajak. Sudah

barang tentu pajak bukan hanya satu-satunya pertimbangan dalam keputusan bisnis.

Masih banyak lagi yang harus diperhatikan diantaranya ketentuan tentang tanggung

jawab pesero bila terjadi tuntutan pihak lain, kebutuhan perusahaan dalam

pengembangan pasar, serta kewajiban-kewajiban dan hak lain yang timbul dari

pemilihan bentuk usaha tersebut. Semuanya berpulang pada keputusan Anda

sebagai investor, pajak bukanlah hambatan bisnis.....!

IV. PENGGUNAAN METODE AKUNTANSI DAN PERIODE AKUNTANSI DALAM PERENCANAAN PAJAK Dalam Undang Undang Pajak tidak terdapat pasal yang mengharuskan Wajib

Pajak untuk menggunakan metode akunting tertentu, tetapi hanya mengharuskan

bahwa :

“Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas

dan Wajib Pajak Badan di Indonesia, wajib mnyelenggarakan pembukuan”

( bunyi Pasal 28 ayat ( 1 ) Undang Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan

Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir

dengan Undang Undang Nomor 28 Tahun 2007 )

Dalam Pasal 4 ayat ( 4 ) Undang Undang yang sama menyebutkan :

“Pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan oleh Wajib Pajak yang

wajib menyelenggarakan pembukuan harus dilengkapi dengan Laporan Keuangan

berupa Neraca dan Laporan Laba Rugi serta Keterangan – keterangan lain yang

diperlukan untuk menghitung besarnya Penghasilan Kena Pajak”

Dari uraian di atas jelas bahwa untuk kepentingan perpajakan , Wajib Pajak

harus menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan, tanpa mempersoalkan

prinsip pembukuan apa yang dipergunakan, akan tetapi apabila telah dipilih salah

satu prinsip pembukuan tersebut, maka sesuai dengan bunyi Pasal 28 ayat ( 5 )

Undang Undang K.U.P. tersebut diatas, bahwa :

“Pembukuan diselenggarakan dengan prinsip taat asas dan dengan stelsel akrual

atau stelsel kas”

1. Metode AkuntingPada dasarnya ada dua metode akunting yang prinsipil, yaitu :

Prinsip penerimaan dan pengeluaran kas ( Cash Basis ).

Prinsip atau metode akrual ( Acrual Basis ).

2017 27 Manajemen Perpajakan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningEri Marlapa, S.E, M.M http://www.mercubuana.ac.id

Page 28: Pembahasan · Web viewBagi manajer, tugas pengambilan keputusan adalah merupakan bagian penting dari pekerjaannya. Keputusan manajer tersebut akan memberikan kerangka bagi anggota

Penjelasan :

Khusus cara pembukuan dengan menggunakan metode cash basis adalah cara

membukukan penghasilan pada saat diterimanya penghasilan tersebut dan

mengurangkan pengeluarannya pada saat pengeluaran tersebut dibayar.

Sedangkan yang dimaksud dengan Acrual Basis yaitu penghasilan ditetapkan pada

waktu diperoleh dan biaya ditetapkan pada waktu terutang .

Dengan demikian komponen- komponen penghasilan dan pengeluaran yang

merupakan elemen- elemen yang menggambarkan Penghasilan Kena Pajak , tidak

berarti harus selalu dalam bentuk uang cash, akan tetapi dalam menghitung

Penghasilan Kena Pajak menurut metode ini dapat menggunakan tahun pajak yang

tidak sama dengan tahun takwim , yaitu tahun buku yang meliputi 12 bulan. Apabila

pembukuan Wajib Pajak meliputi peiode yang kurang atau lebih dari 12 bulan, maka

penghitungan pajak didasarkan tahun takwim yang bersangkutan dengan

memperhatikan bulan – bulan takwim dari tahun tersebut. Apabila Wajib Pajak

menggunakan Tahun Buku maka hal ini harus diberitahukan pada waktu

menyampaikan SPT Tahunan kepada Dirjen.Pajak.

Kaitan dengan perpajakan Dalam prinsip perpajakan, penghasilan hanya dilaporkan apabila telah terjadi

transaksi penjualan, misalnya hasil panen yang baru dipetik yang dikumpulkan dan

produk akhir yang belum terjual adalah bukan obyek Pajak Penghasilan. Pengertian

penghasilan menurut penjelasan Pasal 4 UU PPh adalah setiap tambahan

kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh. Jadi penghasilan disini dilihat

dari mengalirnya tambahan kemampuan ekonomis kepada Wajib Pajak, yang berarti

adalah pertambahan harta usaha melalui transaksi.

Dalam arti sehari-hari diterima dan diperoleh mempunyai pengertian yang sama,

tetapi dalam perpajakan kedua istilah tersebut berbeda. Diterima artinya sama

dengan pengertian yang digariskan dalam Cash Basis, yaitu penghasilan dalam

bentuk tunai. Sebaliknya, diperoleh artinya sama dengan yang digariskan dalam

Acrual. Basis

Sekalipun akuntansi komersial dan perpajakan sama-sama menganut Acrual

Basis, tetapi Cash Basis lebih ditekankan untuk beberapa transaksi dalam

perpajakan. Hal ini disebabkan karena adanya konsep ability to pay dalam

perpajakan, yaitu konsep yang menyatakan, bahwa pajak harus dipungut pada saat

yang bersangkutan mempunyai kemampuan untuk membayar ( likuid ). Sebagai

contoh : uang sewa yang diterima di muka dalam perpajakan diakui sekaligus

sebagai penghasilan, sedangkan untuk akuntansi komersial penghasilan hanya

diakui pada masa persewaan.. Konsep ability to pay mengakibatkan adanya

2017 28 Manajemen Perpajakan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningEri Marlapa, S.E, M.M http://www.mercubuana.ac.id

Page 29: Pembahasan · Web viewBagi manajer, tugas pengambilan keputusan adalah merupakan bagian penting dari pekerjaannya. Keputusan manajer tersebut akan memberikan kerangka bagi anggota

penangguhan pengakuan terhadap biaya-biaya tertentu . Misalnya : piutang ragu-

ragu dapat diakui sebagai biaya fiskal, jika piutang tersebut nyata-nyata tidak dapat

ditagih. Sedangkan untuk keperluan akuntansi komersial “piutang ragu-ragu “ sudah

dapat dibiayakan. Dari keterangan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa

sebenarnya perpajakan tidak sepenuhnya menerapkan Acrual Basis untuk

menghitung penghasilan dan biaya.

Contoh Cash Basis dan Acrual.Basis :

Penghasilan : berupa penjualan

jumlah penyerahan Rp. 15.000.000 terdiri dari :

) penyerahan yang telah diterima pembayarannya = Rp. 10.000.000.

) penyerahan yang belum diterima pembayarannya = Rp. 5.000.000.

Acrual.Basis : Penghasilan = Rp. 15.000.000.

Cash Basis : Penghasilan = Rp. 10.000.000. Sisa yang belum dibayar ..

sebesar Rp. 5.000.000 ditetapkan sebagai .. …….

penghasilan pada periode berikutnya apabila ….

telah diterima tunai.

Periode Akunting / Tahun Pajak Pemakaian Tahun Pajak, baik berdasarkan Tahun Takwim atau Tahun Buku

harus taat asas. Hal ini terutama untuk mencegah kemungkinan adanya

penggeseran laba atau rugi, apabila Wajib Pajak diberi kebebasan untuk setiap saat

berganti Tahun Pajaknya. Oleh karena itu apabila Wajib Pajak ingin mengadakan

perubahan tahun pajak maka terlebih dahulu harus meminta persetujuan dari Dirjen .

Pajak ( Pasal 28 ayat ( 6 ) UU KUP ).

Tugas pengambilan keputusan adalah merupakan bagian penting dari pekerjaannya.

Keputusan manajer tersebut akan memberikan kerangka bagi anggota lainnya

dalam organisasi itu untuk bertindak

Petunjuk pelaksanaan pelaksanaan manajemen pajak dan perencanaan pajak

meliputi :

1. pajak terutang merupakan fungsi dari tiga variabel

2. Prinsip Taxable dan Deductible

3. Formula Umum Perhitungan Pajak Penghasilan.

4. Variabel Kritis ( Critical Variables )

5. Faktor pajak

6. Memaksimalkan Pengecualian- pengecualian

7. Memaksimalkan Pengurangan ( Maximizing Deductions

8. Penyebaran Penghasilan dan Biaya

9. Biaya Pendirian dan Perluasan Modal

2017 29 Manajemen Perpajakan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningEri Marlapa, S.E, M.M http://www.mercubuana.ac.id

Page 30: Pembahasan · Web viewBagi manajer, tugas pengambilan keputusan adalah merupakan bagian penting dari pekerjaannya. Keputusan manajer tersebut akan memberikan kerangka bagi anggota

Tugas pengambilan keputusan adalah merupakan bagian penting dari

pekerjaannya. Keputusan manajer tersebut akan memberikan kerangka bagi

anggota lainnya dalam organisasi itu untuk bertindak

Petunjuk pelaksanaan pelaksanaan manajemen pajak dan perencanaan

pajak meliputi :

1. pajak terutang merupakan fungsi dari tiga variabel

2. Prinsip Taxable dan Deductible

3. Formula Umum Perhitungan Pajak Penghasilan.

4. Variabel Kritis ( Critical Variables )

5. Faktor pajak

6. Memaksimalkan Pengecualian- pengecualian

7. Memaksimalkan Pengurangan ( Maximizing Deductions

8. Penyebaran Penghasilan dan Biaya

9. Biaya Pendirian dan Perluasan Modal

2017 30 Manajemen Perpajakan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningEri Marlapa, S.E, M.M http://www.mercubuana.ac.id

Page 31: Pembahasan · Web viewBagi manajer, tugas pengambilan keputusan adalah merupakan bagian penting dari pekerjaannya. Keputusan manajer tersebut akan memberikan kerangka bagi anggota

Daftar Pustaka1. Chairil Anwar Pohan, 2013, Manajemen Perpajakan, Penerbit Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta

2. Erly Suandi, 2011, Perencanaan Pajak, Penerbit Salemba Empat ( ES )

3. Muhammad Zain, 2007, manajemen Pajak, Penerbit Salemba Empat ( MZ )

4. Primandita F dkk, 2009, Kompilasi UU Pajak, Penerbit Salemba Empat ( PF )

5. Peraturan Pemenrintah, Keputusan Menteri Keuangan, Keputusan Dirjen Pajak dan

Peraturan Perpajakan lainnya.

6. Gunadi, 2007, Perpajakan Internasional, Salemba Empat.

7. __________, UU Republik Indonesia No. 7 Tahun 2983, sebagaimana telah diubah

terakhir dengan UU No. 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan.

2017 31 Manajemen Perpajakan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningEri Marlapa, S.E, M.M http://www.mercubuana.ac.id