pembahasan soal ukdi selasa

29
Pembahasan soal UKDI Selasa 2 april 2012

Upload: ulung-jati-sukmono

Post on 22-Jul-2015

1.005 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Pembahasan soal UKDISelasa 2 april 2012

1. C Desensus uteri : uterus turun tetapi serviks masih dalam vagina. Prolapsus uteri tingkat I : uterus turun dengan serviks uteri turun sampai introitus vagina. Prolapsus uteri tingkat II : uterus untuk sebagian keluar sampai vagina. Prolapsus uteri tingkat III (Prosidensia Uteri) : uterus keluar seluruhnya dari vagina, disertai inversion uteri.

2.E Abortus infeksiosus dan abortus septik : Abortus infeksiosus adalah keguguran yang disertai infeksi genital. Abortus septik adalah keguguran disertai infeksi berat dengan penyebaran kuman atau toksinnya ke dalam peredaran darah atau peritoneum, hal ini sering ditemukan pada abortus inkompletus, atau abortus buatan, terutama yang kriminalis tanpa memperhatikan syarat-syarat asepsis dan antisepsis. Bahkan pada keadaan tertentu dapat terjadi perforasi rahim

3.C Rumus naegel h +7 b-3 t +1 Tetapi siklusnya 21 hari sehingga hari tidak usah ditambah 7 tetap tanggal 8

4.E Kehamilan ektopik terganggu adalah kehamilan yang tempat implantasi/ nidasi/ melekatnya buah kehamilan di luar tempat yang normal, yakni di luar rongga rahim yang sudah menimbulkan gejala Dengan ciri-ciri : Anamnesis dan gejala klinis Riwayat terlambat haid, gejala dan tanda kehamilan muda, dapat ada atau tidak ada perdarahan per vaginam, ada nyeri perut kanan / kiri bawah. Berat atau ringannya nyeri tergantung pada banyaknya darah yang terkumpul dalam peritoneum. 2. Pemeriksaan fisis a. Didapatkan rahim yang juga membesar, adanya tumor di daerah adneksa.

b. Adanya tanda-tanda syok hipovolemik, yaitu hipotensi, pucat dan ekstremitas dingin, adanya tanda-tanda abdomen akut, yaitu perut tegang bagian bawah, nyeri tekan dan nyeri lepas dinding abdomen, nyeri goyang portio (+) c. Pemeriksaan ginekologis Pemeriksaan dalam: seviks teraba lunak, nyeri tekan, nyeri pada uteris kanan dan kiri.

5. B Dari beberapa obat yang telah disebutkan diatas, metildopamerupakan obat pilihanutama untuk hipert ensi kronik parah pada kehamilan (tekanan diastolik lebih dari 110 mmHg) yang dapat menstabilkan aliran darah uteroplasenta dan hemodinamik janin. Obat ini termasuk golongan2-agonis sentral yang mempunyai mekanisme kerja dengan menstimulasi reseptor 2-adrenergik di otak. Stimulasi ini akan mengurangi aliran simpatik dari pusat vasomotor di otak. Pengurangan aktivitas simpatik dengan perubahan parasimpatik akan menurunkan denyut jantung, cardiac output, resistensi perifer, aktivitas renin plasma, dan refleks baroreseptor. Metildopa aman bagi ibu dan anak, dimana telah digunakan dalam jangka waktu yang lama dan belum ada laporan efek samping pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Metildopa memiliki faktor resiko B pada kehamilan.

6.B Onset diawali dengan depresi , setelah bicara sendiri = gejala psikotik. Depresi berat pada skizoafektif onset psikotik, lalu mood menonjol kemudian

7. B Kriteria depresi SIGEMCAPS (Sleep disord, Interest, Mood depresif, Consentration, Appetite, Psychomotor retard , Suicide.

8. E Gangguan Obsesif-kompulsif (ObsessiveCompulsive Disorder, OCD) adalah kondisi dimana individu tidak mampu mengontrol dari pikiranpikirannya yang menjadi obsesi yang sebenarnya tidak diharapkannya dan mengulang beberapa kali perbuatan tertentu untuk dapat mengontrol pikirannya tersebut untuk menurunkan tingkat kecemasannya. Gangguan obsesif-kompulsif merupakan gangguan kecemasan dimana dalam kehidupan individu didominasi oleh repetatif pikiran-pikiran (obsesi) yang ditindaklanjuti dengan perbuatan secara berulang-ulang (kompulsi) untuk menurunkan kecemasannya

9. A Fobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena. Fobia bisa dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Bagi sebagian orang, perasaan takut seorang pengidap Fobia sulit dimengerti. Itu sebabnya, pengidap tersebut sering dijadikan bulan bulanan oleh teman sekitarnya. Ada perbedaan "bahasa" antara pengamat fobia dengan seorang pengidap fobia. Pengamat fobia menggunakan bahasa logika sementara seorang pengidap fobia biasanya menggunakan bahasa rasa. Bagi pengamat dirasa lucu jika seseorang berbadan besar, takut dengan hewan kecil seperti kecoak atau tikus. Sementara dibayangan mental seorang pengidap fobia subjek tersebut menjadi benda yang sangat besar, berwarna, sangat menjijikkan ataupun menakutkan.

Gangguan somatisasi adalah salah satu gangguan somatoform spesifik yang ditandai oleh banyaknya keluhan fisik/gejala somatik yang mengenai banyak sistem organ yang tidak dapat dijelaskan secara adekuat berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratorium. Gangguan somatisasi dibedakan dari gangguan somatoform lainnya karena banyaknya keluhan dan melibatkaan sistem organ yang multiple (sebagai contoh, gastrointestinal dan neurologis). Gangguan ini bersifat kronis dengan gejala ditemukan selama beberapa tahun dan dimulai sebelum usia 30 tahun dan disertai dengan penderitaan psikologis yang bermakna, gangguan fungsi sosial dan pekerjaan, dan perilaku mencari bantuan medis yang berlebihan.

10. C

11. AArtritis gout -Mengenai sendi-sendi kecill, pergelangan tangan, jari tangan dan kaki -- kaku, nyeri akibat kadar asam urat -- pengobatan -Akut : OAINS, kortikosteroid, kolkisin -Hiperurisemia : Allopurinol (menghambat asam urat) -Probenesid (merangsang pengeluaran asam urat melalui urin) --kaku, nyeri sendi dibeberapa tempat, krepitasi, deformitas, kemerahan -- pengobatan dengan OAINS, golongan glukosamin sulfat, fisioterapi Osteoartritis -Mengenai sendi besar yang sering digerakkan seperti tangan, siku, pinggang. Lutut, engkel tumit, nyeri dipagi hari

12. D Malaria serebral adalah suatu akut ensefalopati yang menurut WHO definisi malaria serebral memenuhi 3 kriteria yaitu koma yang tidak dapat dibangunkan atau koma yang menetap >30 menit setelah kejang adanya P. Falsiparum yang dapat ditunjukkan penyebab lain dari akut ensefalopati telah disingkirkan.

Persendian terasa kaku dan nyeri apabila digerakkan .Pada mulanya hanya terjadi pagi hari, tetapi apabila dibiarkan akan bertambah buruk dan menimbulkan rasa sakit setiap melakukan gerakan tertentu , terutama pada waktu menopang berat badan, namun bisa membaik bila diistirahat kan . Pada beberapa penderita , nyeri sendi dapat timbul setelah istirahat lama,misalnya duduk di kursi atau di jok mobil dalam perjalanan jauh. Terkadang juga dirasakan setelah bangun tidur di pagi hari. Adanya pembengkakan/peradangan pada persendian (Heberdens dan Bouchards nodes) Persendian yang sakit berwarna kemerah-merahan. Kelelahan yang menyertai rasa sakit pada persendian Kesulitan menggunakan persendian

13. C

Bunyi pada setiap persendian(crepitus). Gejala ini tidak menimbulkan rasa nyeri, hanya rasa tidak nyaman pada setiap persendian (umumnya lutut) Perubahan bentuk tulang.Ini akibat jaringan tulang rawan yang semakin rusak, tulang mulai berubah bentuk dan meradang , menimbulkan rasa sakit yang amat sangat.

14. C Gangguan ginjal berupa gangguan struktural yang dapat diketahui dengan pemeriksaan pencitraan ataupun kelainan laboratorik berupa peningkatan ekskresi (pelepasan) albumin urin (mikroalbuminuria/proteinuria), atau adanya eritrosit dalam jumlah yang abnormal di urin (hematuria). Tanda dan gejala: Cepat lelah Kurang bertenaga Menurunnya nafsu makan Mual, muntah Sulit tidur

Kram otot (terutama pada malam hari) Pembengkakan pada kaki/pergelangan kaki Kulit gatal dan kering Bengkak seputar mata (pada pagi hari) Seringkali ingin berkemih pada malam hari Anemia

Bronkiektasis merupakan kelainan morfologis yang terdiri dari pelebaran bronkus yang abnormal dan menetap disebabkan kerusakan komponen elastis dan muscular dinding bronkus Ciri-ciri: Batuk dengan sputum kadang diertai demam, sesak napas Gambaran radiologis gambaran sarang tawon serta gambaran kistik dan batas-batas permukaan udara cairan. Paling banyak mengenai lobus paru kiri, karena mempunyai diameter yang lebih kecil kanan dan letaknya menyilang mediastinum

15. B

pengobatan demam tifoid pada ibu hamil:

16. C

1. Penggunaan kloramfenikol pada ibu hamil sebenarnya masih dapat digunakan dengan beberapa catatan:- jangan digunakan pada trimester ke 3 karena dikuatirkan bayi lahir prematur dengan sindrom grey (abdomen kembung dan berwarna keabuabuan, hipotermi dan mungkin meninggal) - terhadap ibu penggunaan bentuk suntikan kloramfenikol mnjelang partus dapat menyebabkan fatty liver, bahkan kematian ibu 2. penggunaan tiamfenikol dianggap aman dan tidak menimbulkan depresi sumsum tulang, namun dianjurkan tidak digunakan pada trimester pertama 3. kotrimoksazol tidak dianjurkan diberikan pada ibu hamil karena menunjukan toksisitas berupa kerusakan akibat tingginya kadar bilirubin pada bayi yang baru lahir yang diberi obat tersebut menjelang kelahiran. Oabt ini juga bersifat teratogenik 4. ampisilin dan amoksilin tergolong antibiotik ayng paling aman untuk kehamilan. Selain itu dapat diberikan per oral dan parenteral.

17. E Gejala kolelitiasis dapat terjadi akut atau kronis dan terjadinya gangguan pada epigastrium jika makan makanan berlemak, seperti: rasa penuh diperut, distensi abdomen, dan nyeri samar pada kuadran kanan atas dan rasa nyeri hebat dan kolik bilier.

Mekanisme mual dan muntah Perangsangan mual dapat diakibatkan dari adanya obstruksi saluran empedu sehingga mengakibatkan alir balik cairan empedu ke hepar (bilirubin, garam empedu dan kolesterol) menyebabkan terjadinya proses peradangan disekitar hepatobiliar yang mengeluarkan enzim-enzim SGOT dan SGPT, menyebabkan peningkatan SGOT dan SGPT yang bersifat iritatif di saluran cerna sehingga merangsang nervus vagal dan menekan rangsangan sistem saraf parasimpatis sehingga terjadi penurunan peristaltik sistem pencernaan di usus dan lambung, menyebabkan makanan tertahan di lambung dan peningkatan rasa mual yang mengaktifkan pusat muntah di medula oblongata dan pengaktifan saraf kranialis ke wajah, kerongkongan serta neuron-neuron motorik spinalis ke otot-otot abdomen dan diafragma sehingga menyebabkan muntah. Apabila saraf simpatis teraktifasi akan menyebabkan akumulasi gas usus di sistem pencernaan yang menyebabkan rasa penuh dengan gas maka terjadilah

18. D Loratadin adalah obat anti alergi yang tidak menyebabkan kantuk

19. B Pirazinamid dapat menyebabkan artritis gout

Sulfas atropin digunakan pada pasien-pasien dengan keracunan organofosfat golongan antikolinergik

20. B

Sulfas Atropin Merupakan antikolinergik, bekerja menurunkan tonus vagal dan memperbaiki sistim konduksi AtrioVentrikuler Indikasi : asistole atau PEA lambat (kelas II B), bradikardi (kelas II A) selain AV blok derajat II tipe 2 atau derajat III (hati-hati pemberian atropine pada bradikardi dengan iskemi atau infark miokard), keracunan organopospat (atropinisasi) Kontra indikasi : bradikardi dengan irama EKG AV blok derajat II tipe 2 atau derajat III. Dosis 1 mg IV bolus dapat diulang dalam 3-5 menit sampai dosis total 0,03-0,04 mg/kg BB, untuk bradikardi 0,5 mg IV bolus setiap 35 menit maksimal 3 mg. dapat diberikan intratrakeal atau transtrakeal dengan dosis 22,5 kali dosis intra vena diencerkan menjadi 10 cc

Autonomy Mengenal hak individu untuk mengambil keputusan sendiri, karena pasien punya hak untuk bertindak atau mengambil keputusan secara sengaja, tetapi dengan pemahaman yang cukup dan tanpa dipengaruhi pihak manapun Beneficence Tugas dari tenaga kesehatan untuk mengambil tindakan terbaik yang memberi keuntungan bagi pasien, seperti mengambil tidakan atau langkah positif untuk mencegah atau menghilangkan bahaya pada pasien

Digambarkan sebagai keberadaan diri untuk memberikan pengobatan akhir yang baik, serta memberi manfaat yang terbaik, contoh memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik atau pemberian vaksin bagi masyarakat luas. Non-maleficence Tujuannya adalah kita tidak secara sengaja memutuskan untuk melakukan tindakan yang dapat mencelakakan pasienmeskipun melalui persetujuan atau tanpa persetujuan

Secara sederhana seolah-olah terjadi suatu kesengajaan dalam melakukan tindakan yang mempunyai resiko medis tertendu, padahal tindakan kita tidak bermaksud mencelakakan pasien karena sesuai prinsip do no harm atau primum no nocere. Dimana tindakan yang dilakukan sesuai dengan standar operasional, walaupun diakhir terdapat kekeliruan medis, tetapi dasarnya adalah kita tidak bermaksud merugikan karena sifatnya yang emergensi.

Justice Didefinisikan sebagai keadilan, dimana setiap pasien memiliki hak yang sama dalam standar pelayanan kesehatan dan perawatan medis.