pembahasan okee protein

31
PROTEIN Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Praktikum Biokimia Yang dibina oleh Ibu Balqis Disusun Oleh : 1) Hanifah Fitria R (130341614781) 2) Lailil Hidayah (130341614827) 3) Melania Primasta (130341614846) 4) Rizka Nurlaili (130341614848) 5) Rizka Permatasari (130341614841) 6) Sintya Yuliandini (130341614838) Offering C / KELOMPOK 1 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Upload: laily-rizka

Post on 26-Dec-2015

32 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pembahasan Okee Protein

PROTEIN

Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah

Praktikum Biokimia

Yang dibina oleh

Ibu Balqis

Disusun Oleh :

1) Hanifah Fitria R (130341614781)

2) Lailil Hidayah (130341614827)

3) Melania Primasta (130341614846)

4) Rizka Nurlaili (130341614848)

5) Rizka Permatasari (130341614841)

6) Sintya Yuliandini (130341614838)

Offering C / KELOMPOK 1

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGI

NOVEMBER 2013

Page 2: Pembahasan Okee Protein

A. Topik

Protein

B. Tujuan

Mahasiswa dapat :

1. Mengidentifikasi kandungan protein dalam berbagai kandungan makanan dan

minuman.

2. Membandingkan kandungan protein dalam berbagai makanan dan minuman.

3. Untuk mengidentiikasi adanya protein dengan tes pengendapan.

4. Untuk mengidentifikasi karakteristik protein .

C. Dasar Teori

1. Pengertian Protein

Protein adalah molekul raksasa yang terdiri dari satuan-satuan kecil

penyusunnya yang disebut asam amino yang tersusun dalam urutan tertentu, dengan

jumlah dan struktur tertentu. Molekul-molekul ini merupakan bahan pembangun sel

hidup. Protein yang paling sederhana terdiri atas 50 asam amino, tetapi ada beberapa

protein yang memiliki ribuan asam amino. Hal yang terpenting adalah

ketidakhadiran, penambahan, atau penggantian satu saja asam amino pada sebuah

struktur protein dapat menyebabkan protein tersebut menjadi gumpalan molekul

yang tidak berguna. Setiap asam amino harus terletak pada urutan yang benar dan

struktur yang tepat (Winarnno, 1997).

Protein yang terdapat dalam makanan kita dicernakan dalam lambung dan

usus menjadi asam-asam amino, yang diabsorsi dan dibawa oleh darah ke hati.

Sebagian asam amino diambil oleh hati, sebagian lagi diedarkan ke dalam jaringan-

jaringan di luar hati. Protein dalam sel-sel tubuh dibentuk dari asam amino. Bila ada

kelebihan asam amino dari jumlah yang digunakan untuk biosintesis protein,

kelebihan asam amino akan diubah menjadi asam keto yang dapat masuk kedalam

siklus asam sitrat atau diubah menjadi urea. Hati merupakan organ tubuh dimana

terjadi reaksi katabolisme maupun anabolisme. Asam amino yang dibuat dalam hati,

maupun yang dihasilkan dari proses katabolisme protein dibawa oleh darah ke dalam

jaringan untuk digunakan. Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga

sumber, yaitu absorpsi melalui dinding usus, hasil penguraian protein dalam sel dan

hasil sintesis asam amino dalam sel (Winarnno, 1997).

Page 3: Pembahasan Okee Protein

Protein adalah sumber asam amino yang mengandung unsur C,H,O dan N

yang tidak dimiliki oleh lemak dan karbohidrat. Molekul protein mengandung gula

terpor belerang, dan ada jenis protein yang mengandung unsur logam seperti besi dan

tembaga. (Winarnno, 1997).

Kunci ribuan protein yang berbeda strukturnya adalah gugus pada molekul

unit pembangunan protein yang relatif sederhana dibangun dari rangkaian dasar yang

sama, dari 20 asam amino mempunyai rantai samping yang khusus, yang berikatan

kovalen dalam urutan yang khas. Karena masing-masing asam amino mempunyai

rantai samping yang khusus yang memberikan sifat kimia masing-masing individu,

kelompok 20 unit pembangunan ini dapat dianggap sebagai abjad struktur protein.

(Lehninger, 1996).

Fungsi Protein

·         Sebagai Enzim

Hampir semua reaksi biologis dipercepat atau di bantu oleh suatu senyawa

makromolekul spesifik yang disebut enzim, dari reaksi yang sangat sederhana seperti

reaksi transportasi karbondioksida yang sangat rumit seperti replikasi kromosom.

Protein besar peranannya terhadap perubahab-perubahan kimia dalam system

biologis.

·         Alat Pengangkut dan Penyimpanan

Banyak molekul dengan MB kecil serta beberapa ion dapat diangkut atau

dipindahkan oleh protein-protein tertentu. Misalnya hemoglobin mengangkut

oksigen dalam eritrosit, sedangkan mioglobin mengangkut oksigen dalam otot.

·         Pengatur Pergerakan

Protein merupakan komponen utama daging, gerakan otot terjadi karena

adanya dua molekul protein yang saling bergeseran.

·         Penunjang Mekanik

Kekuatan dan daya tahan robek kulit dan tulang disebebkan adanya kolagen,

suatu protein berbentuk bulat panjang dan mudah membentuk serabut

·         Pertahanan Tubuh atau Imunisasi

Pertahanan tubuh biasanya dalam bentuk antibody, yaitu suatu protein khusus

yang dapat mengenal dan menempel atau mengikat benda-benda asing yang masuk

ke dalam tubuh seperti virus, bakteri, dan sel-sel asing lain.

·         Media Perambatan Impuls Saraf

Page 4: Pembahasan Okee Protein

Protein yang mempunyai fungsi ini biasanya berbentuk reseptor, misalnya

rodopsin, suatu protein yang bertindak sebagai reseptor penerima warna atau cahaya

pada sel-sel mata

·         Pengendalian Pertumbuhan

Protein ini bekerja sebagai reseptor (dalam bakteri) yang dapat

mempengaruhi fungsi bagian-bagian DNA yang mengatur sifat dan karakter bahan.

(Lehninger, 1996)

Sifat-Sifat Fisikokimia Protein

·         Sifat fisikokimia setiap protein tidak sama, tergantung pada jumlah dan jenis asam

aminonnya

·         Berat molekul protein sangat besar

·         Ada protein yang larut dalam air, ada pula yang tidak larut dalam air, tetapi semua

protein tidak larut dalam pelarut lemak

·         Bila dalam suatu larutan protein ditambahkan garam, daya larut protein akan

berkurang, akibatnya protein akan terpisah sebagai endapan. Peristiwa pemisahan

protein ini disebut salting out

·         Apabila protein dipanaskan atau ditambahkan alkohol maka protein akan

menggumpal

·         Protein dapat bereaksi dengan asam dan basa ()

Struktur Protein

Struktur protein distabilkan oleh 2 macam ikatan yang kuat (peptida dan

sulfida) dan dua macam ikatan yang lemah(hidrogen dan hidrofobik). Ikatan peptida

adalah struktur primer protein yang berasal dari gabungan asam amino L-alfa oleh

ikatan alfa-peptida. Bukti utama untuk ikatan peptida sebagai ikatan struktur primer

dituliskan sebagai berikut:

a. Protease adalah enzim yang menghidrolisis protein, menghaslkan polipeptida

sebagai produknya. Enzim ini juga menghidrolisis ikatan peptida protein.

b. Spektrum inframerah protein menunjukkan adanya banyak ikatan peptida

c. Dua protein, insulin dan ribonuklease telah disintesis hanya dengan

menggabungkan asam-asam amino dengan ikatan peptida.

d. Protein mempunyai sedikit gugus karboksil dan gugus amina yang dapat dititrasi.

e. Protein dan polipeptida sintetik bereaksi dengan pereaksi biuret, membentuk

warna merah lembayung. Reaksi ini spesifik untuk 2 ikatan peptida atau lebih.

Page 5: Pembahasan Okee Protein

f. Penyediaan difraksi sinar X pada tingkat kekuatan pisah 0,2mm telah menyajikan

identifikasi ikatan peptida pada protein mioglobin dan hemoglobin. (Winarno, 1997)

Page 6: Pembahasan Okee Protein

D. AlatdanBahan

Alat Bahan

Beaker Gelas 50ml

Beaker Gelas 100ml

Pipet tetes

Penjepit tabung reaksi

Tabung reaksi

Lampu spiritus

Kaki tiga

Kasa esbes

Korek api

Gelas ukur 10 ml

Albumin telurayam

Albumin telursapi

Alnumintelurpuyuh

Pepton

hopekinscole

Fenilalanin

Urea

CuSO4

HNO3 pekat

NaOH

Gelatin

Susu

Kaliumhipoklorit

Asampiterat

Asamtrichlorasetat

Alcohol

Perak nitrat

Tembagasulfat

(NH2)SO4

Asamasetat

Kasein

Bromkesolhijau

Ammonium hidroksida

Asamoksalat

NA2CO3

H2CO3

Page 7: Pembahasan Okee Protein

E. LangkahKerja

1.Uji biuret

2. Ujixantoprotein

Disiapkan 8 tabung reaksi, masing-masing dimasukkan 1 ml bahan(albumin telurayam, puyuhdanbebek , pepton, urea, sususapi , susuukambing , susukedelai)

Masingmasingtabung di tetesi 5 tetesNaOH 10 %

Setelahitu di tetesi CuSO4

Di lihatperubahanwarnanya.

Disediakan 1 ml bahan albumin dan fenilalanin dalam tabung reaksi

Di tambahkan 5 tetes HNO3 PEKAT

Dipanaskan satu menit

Di dinginkan , dialiri air

Diamati perubahan warnanya.

Di masukan NaoH 40 %

Masingmasingtabung di tetesi 5 tetesNaOH 10 %

Setelahitu di tetesi CuSO4

Page 8: Pembahasan Okee Protein

5. Ujihopekinscole

6. Uji sulfur

5. Ujisakaghuci

Diambil 5 tetesbahan (albumin , teptofan, gelatin, pepton)

Di tambah 5 tetes reagen hopekins cole.

Ditambahkan Pb – Asetat

Di tambahkan 1 ml NaOH 40%

Di tambah asam sulfat pekat dan di amati hasilnya

1 ml bahan susu dan pepton

Di panaskan

Di amati perubahan yang terjadi

Di tambah 1 tetesalfa – naftol dan dikocok

Di tambahkan 2 tetes NaOH 10 %

1 ml albumin (telura yam, telur puyuh, telur bebek)

Di tambahkan kalium hipoklorat

Di amati perubahan yang terjadi

Page 9: Pembahasan Okee Protein

6. Pengendalan

Diamati perubahan volume yang terjadi

Page 10: Pembahasan Okee Protein

F. Data

1. Uji warna

Uji Biuret

Bahan NaOH 10 % CuSO4 1% Keterangan

Albumin telur bebek Tetap berwarna

kuning

Berwarna ungu

(positif)

- Diberi NaOH

terdapat

endapan putih

Albumin telur puyuh Tetap berwarna

bening

Berwarna ungu tua

(positif)

- Warna telur

semula bening

Albumin telur ayam Berwarna putih

tulang

Bewarna ungu

(positif)

- Pada saat diberi

CuSO4 1%

terdapat

endapan bening

di permukaan

Susu sapi Tetap berwarna putih Berwarna ungu

(positif)

- Ada endapan

biru muda pada

saat destilasi

CuSO4 1%

Susu kedelai Tetap berwarna putih Berwarna abu-abu

muda

-

Susu kambing Tetap berwarna putih Berwarna biru muda - Pada saat diberi

NaOH terdapat

endapan

Urea Tetap berwarna

bening

Berwarna bening - Pada saat diberi

CuSO4 1%

terdapat butiran

halus berwarna

biru di

dalamnya.

Pepton Tetap berwarna

bening

Berwarna ungu

(positif)

- Pada saat diberi

CuSO4 1%

terdapat butiran

berwarna biru

Page 11: Pembahasan Okee Protein

Uji Sulfur

Bahan NaOH 40% Dipanaskan

(1 menit)

Keterangan

1 ml susu sapi Tetap berwarna putih Berwarna orange Semula, warna susu

adalah putih

1 ml susu kambing Tetap berwarna putih Berwarna kuning Warna semula susu

kambing adalah putih

setelah dipanaskan

muncul butiran-

butiran berwarna

putih.

1 ml susu kedelai Tetap berwarna putih Tetap berwarna putih Saat diberi NaOH

40% maupun

dipanaskan tetap

berwarna putih

Pepton Tetap berwarna

bening

Tetap berwarna

bening

Saat diberi NaOH

40% maupun

dipanaskan tidak

terjadi reaksi

Uji Xantoprotein

Bahan Ditambah HNO3

Pekat

Dipanaskan Ditambahkan

NaOH 40%

Albumin telur ayam Berwarna putih dan

terdapat gumpalan

berwarna putih

Berwarna kuning dan

menggumpal

Cairan berwarna

kuing (++) dan

gumpalan berwarna

kuning muda

Albumin telur bebek Berwarna putih dan

terdapat gumpala

warna putih

Berwarna kuning dan

menggumpal

Cairan berwarna

kuning (+) dan

gumpalan berwarna

kuning muda

Page 12: Pembahasan Okee Protein

Albumin telur puyuh Berwarna putih dan

terdapat gumpalan

berwarna putih

Berwarna kuning dan

menggumpal

Gumpalan berwarna

kuning muda

Uji Hipkins Cole

Bahan Ditambahkan Hopkins Cole Ditambahkan Asam Sulfat

Pepton Cairan berwarna putih Tidak tampak cincin ungu

Gelatin Cairan berwarna putih Tidak tampak cincin ungu

Triptofan Cairan berwarna putih Tidak tampak cincin ungu

Albumin telur ayam Cairan berwarna putih Tidak tampak cincin ungu

Albumin telur bebek Cairan berwarna putih Tidak tampak cincin ungu

Albumin telur puyuh Cairan berwarna putih Tidak tampak cincin ungu

Uji Sakaghuci

Bahan NaOH 10% α Naftanol Kalium Hipoklorit

Albumin telur ayam Berwarna Putih Berwarna putih dan

terdapat gumpalan

berwarna putih (++)

Berwarna putih dan

menggumpal

Albumin telur bebek Berwarna Putih Berwarna putih dan

terdapat gumpalan

berwarna putih (+++)

Berwarna putih dan

menggumpal

Albumin telur puyuh Berwarna Putih Berwarna putih dan

terdapat gumpalan

berwarna putih

Berwarna putih dan

menggumpal

Page 13: Pembahasan Okee Protein

Uji Pengendalan

Bahan Perlakuan Keterangan

Gelatin ± 2 ml Ditambah air 10 ml

Dipanaskan

Diberi (NH4)2SO4

Berwarna kuning, volumenya

bertambah, larutan gelatin

dari ± 15 ml menjadi ± 18 ml

Volume berkurang menjadi ±

15 ml

Warnanya menjadi keruh dan

terdapat endapan berwarna

kekuningan

Page 14: Pembahasan Okee Protein

G. Analisis Data

UJI BIURET

Pada uji warna dengan biuret di dapatkan hasil pertama, albumin telur bebek di beri

tetesan NaOH 10% tetap berwarna kuning, dan menimbulkan endapan putih . ketika di beri

CuSO4 1% menjadi berwarna ungu , dan uji di katakan positif. Pada albumin telur puyuh

penambahan NaOH 10% tidak terjadi perubahan warna, dan tetap berwarna bening, ketika di

tetesi CuSO4 1%menjadi berwarna ungu tua. Ini menandakan uji positif. Pada albumin telur

ayam ketika di beri NaOH 10% menjadi warna putih tulang dan ketika di beri CuSO4 1 %

menjadi berwarna ungu. Dan ini menandakan uji positif.Pada susu sapi di beri NaOH 10%

menjadi warna putih dan ketika di beri CuSO4 1 % menjadi berwarna ungu selain itu juga

terdapat endapan biru muda . Dan ini menandakan uji positif. Pada susu kedelai ketika di beri

NaOH 10% menjadi warna putih dan ketika di beri CuSO4 1 % menjadi berwarna abu-abu

muda.Pada susu kambing ketika di beri NaOH 10% menjadi warna putih dan ketika di beri

CuSO4 1 % menjadi berwarna biru muda. Dan terdapat endapan.Urea ketika di beri NaOH

10% menjadi warna berwarna bening dan ketika di beri CuSO4 1 % menjadi berwarna

bening. Terdapat butiran halus biru di dalamnya. Pada pepton, ketika di beri NaOH 10%

menjadi warna berwarna bening dan ketika di beri CuSO4 1 % menjadi berwarna ungu. Hal

ini menandakan uji positif.

UJI SULFUR

Pada uji sulfur dengan uji pertama menggunakan bahan susu sapi 1 ml terdapat warna

putih ketika di tetesi oleh NaOH 40% . Dan ketika di panaskan selama 1 menit menghasilkan

warna orange. Pada uji sulfur dengan bahan susu kambing warna tetap putih ketika di tetesi

oleh NaOH 40% . Dan ketika di panaskan selama 1 menit menghasilkan warna kuning. Dan

terdapat butiran putih. Pada susu kedelai warna tetap putih ketika di tetesi oleh NaOH 40% .

Dan ketika di panaskan selama 1 menit menghasilkan warna tetap putih . pada saat dua

perlakuan tersebut tidak terjadi reaksi apapun. Dengan bahan uji pepton warna tetapbening

ketika di tetesi oleh NaOH 40% . Dan ketika di panaskan selama 1 menit menghasilkan warna

bening. Dalam kedua perlakuan , tidak terjadi reaksi apapun.

UJI XANTOPROTEIN

Pada uji xantoprotein dengan bahan albumin telur ayam yang telah di tetesi HNO3 encer

menghasilkan warna putih dengan gumpalan berwarna putih. Setelah di panaskan terdapat

Page 15: Pembahasan Okee Protein

gumpalan berwarna kuning . di tetesi dengan NaOH 40% terdapat gumpalan berwarna

kuning muda dan cairan berwarna kuning (++)

Pada uji kedua dengan bahan albumin telur bebek yang telah di tetesi HNO3 encer

menghasilkan warna putih dengan gumpalan berwarna putih. Setelah di panaskan terdapat

gumpalan berwarna kuning . di tetesi dengan NaOH 40% terdapat gumpalan berwarna

kuning muda dan cairan berwarna kuning (+)

Pada uji ketiga dengan bahan telur puyuh yang telah di tetesi HNO3 encer menghasilkan

warna putih dengan gumpalan berwarna putih. Setelah di panaskan terdapat gumpalan

berwarna kuning . di tetesi dengan NaOH 40% terdapat gumpalan berwarna kuning muda dan

cairan berwarna kuning (+++)

UJI HOPEKINS COLE

Pada uji hopekinscole bahan pertama yang di gunakan adalah pepton yang di tetesi oleh

hopekins cole dan menghasilkan cairan dengn warna putih. Setelah itu di tetesi dengan asam

sulfat tidak menghasilkan cincin ungu sebagai tanda bahwa uji bernilai positif. Pada uji yang

kedua menggunakan bahan gelatin dan menghasilkan cairan dengn warna putih. Setelah itu di

tetesi dengan asam sulfat tidak menghasilkan cincin ungu sebagai tanda bahwa uji bernilai

positif. Percobaan ketiga dengan bahan triptofan , albumin telur ayam, albumin telur bebek

dan albumin telur puyuh , ketiganya menghasilkan cairan dengn warna putih ketika di beri

hopekinscole . Setelah itu di tetesi dengan asam sulfat tidak menghasilkan cincin ungu

sebagai tanda bahwa uji bernilai positif.

UJI SAKAGHAUCHI

Pada uji ini dengan bahan albumin telur ayam yang telah di beri NaOH 10 %

menghasilkan warna putih . ketika di beri alfa naftanol menhasilkan warna putih dengan

menhasilkan gumpalan putih (++). Dan ketika di tetesi kalium hipoklorat menghasilkan

gumpalan berwarna putih. Pada bahan albumin telur bebek yang telah di beri NaOH 10 %

menghasilkan warna putih . ketika di beri alfa naftanol menhasilkan warna putih dengan

menhasilkan gumpalan putih (+++). Dan ketika di tetesi kalium hipoklorat menghasilkan

gumpalan berwarna putih. Pada percobaan ketiga menggunakan albumin telur puyuh yang

telah di beri NaOH 10 % menghasilkan warna putih . ketika di beri alfa naftanol menhasilkan

warna putih dengan menhasilkan gumpalan putih (+). Dan ketika di tetesi kalium hipoklorat

menghasilkan gumpalan berwarna putih.

Page 16: Pembahasan Okee Protein

UJI PENGENDALAN

Gelatin dengan ukuran kurang lebih 2 ml ketika di tambah air sebanyak 10 ml berwarna

bening, dan di diamkan menghasilkan perubahan volume dari 12 ml menjadi kurang lebih 18

ml. Setelah di panaskan berkurang volumenya menjadi 15 ml. dan ketika di tetesi dengan

(NH4)2SO4 menghasilkan warna keruh dan terdaapat endapan kekuningan.

Page 17: Pembahasan Okee Protein

H. Pembahasan

UJI WARNA

1. Uji biuret

Pada uji biuret , Reagen biuret berfungsi untuk menguji kandungan protein dalam suatu

zat (makanan) apabila setelah ditetesi biuret, makanan/sari makanan yang mengandung

protein akan berubah menjadi berwarna ungu.

Dalam praktikum yang telah di lakukan , albumin telur bebekyang telah di beri NaOH 10

% warna menunjukan tetap kuning dengan endapan putih. Endapan putih tersebut merupakan

reaksi antara NaOH dengan albumin telur. Penambahan larutan NaOH pada larutan protein

tersebut yaitu sebagai katalis yang berfungsi untuk menghancurkan atau memecahkan

protein.Dan ketika di berikan CuSO4 1 % menghasilkan warna ungu. Hal ini menunjukan

bahawa albumin telur mengandung protein. Langkah praktikum kedua dengan bahan albumin

telur puyuh yang di tetesi dengan NaOH 10 % . Penambahan larutan NaOH pada larutan

protein tersebut yaitu sebagai katalis yang berfungsi untuk menghancurkan atau memecahkan

protein. Dan di berikan CuSO4 1 % menghasilkan warna ungu tua. Hal ini menunjukan

bahwa dalam albumin telur puyuh mengandung protein .

Pada albumin telur ayam yang ditetesi tetesi dengan NaOH 10 % menghasilkan warna

putih tulang sebagai bentuk reaksi dengan NaOH dan di berikan CuSO4 1 % menghasilkan

warna ungu.Dan terdapat endapan bening di bagian permukaan. Endapan tersebut adalah telur

ayam yang belum mengalami penggumpalan. Dan reaksi yang menunjukan warna ungu,

berarti dalam albumin telur ayam mengandung protein. Hal ini sesuai teori bahwa protein

akan bereaksi dengan uji biuret dan menghasilkan warna ungu.

Larutan CuSo4 yang bersifat basa bereaksi dengan polipeptida, sedangkan polipeptida

merupakan penyusun protein. Yang menandakan adanya protein yaitu terdapat ikatan peptida

yang lebih banyak, hal itu terbukti saat penambahan larutan CuSo4 dan dikocok larutan tetap

berwarna ungu yang menandakan bahwa ikatan peptidanya kuat, karena apabila ikatan

peptidanya lemah saat larutan protein ditambahkan larutan CuSo4, warna ungunya akan

memudar saat dikocok.Uji Biuret digunakan untuk membuktikan adanya peptida pada larutan

protein albumin. Dan dari hasil percobaan yang telah dilakukan terbukti adanya protein pada

larutan albumin.

Pada susu sapi yang telah di berikan NaOH 10% susu tetap berwarna putih. Dalam hal

ini NaOH berfungsi sebagai reaksi pengkatalis. Dan ketika di berikan CuSO4 susu sapi

Page 18: Pembahasan Okee Protein

menjadi berwarna ungu. Hal ini menunjukan bahwa dalam susu sapi terdapat protein. Ini

sesuai teori bahwa bahan yang mengandung protein akan berwarna ungu ketika di tetesi

dengan larutan biuret. Dan menimbulkan endapanbiru muda saat di tetesi CuSo4.Iini

merupakan reaksi pertama ketika di tetesi CuSO4 , dan semakin lama menjadi ungu.

Pada susu kedelai yang telah di teteskan NaOH 10% menghasilkan warna putih. Ini

merupakan proses reaksi pengkatalisan sehingga tidak menimbulkan warna baru. . Dan

ketika di tetesi dengan CuSO4 menjadi berwarna abu-abu muda. Dalam percobaan di ketahui

bahwa susu kedelai tidak mengandung protein. Karena protein akan berwarna ungu apabila

ditetesi biuret. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang sudah ada, bahawa dalam 100 gram

kedelai terdapat 3,5 gram protein . Kesalahan pada saat melakukan praktikum , menjadi

penyebab ketidak akuratan data. Terlebih ketika memasukan larutan CuSO4 kedalam tabung

reaksi yang terlalu tergesa-gesa, sehingga pada saat pengamatan di dapatkan hasil yang tidak

sesuai dengan teori.

Pada susu kambing yang telah di teteskan NaOH 10% menghasilkan warna putih. Ini

merupakan proses reaksi pengkatalisan sehingga tidak menimbulkan warna baru. . Dan

ketika di tetesi dengan CuSO4 menjadi berwarna biru muda. Dalam percobaan dapat

dikatakan bahwa susu kambing tidak sesuai dengan teori yang ada. Karena dalam teori setiap

100 ml susu kambing mengandung 33 gram protein dan hampir serupa dengan kandungan

protein dalam susu sapi. Kesalahan terdapat pada saat percobaan. Yakni terlalu tergesa-gesa

pada saat penetesan larutan CuSO4 sehingga perubahan warnanya kurang bisa dapat di lihat

dengan benar.

Percobaan selanjutnya pada urea. Urea yang telah di teteskan NaOH 10% menghasilkan

warna putih. Ini merupakan proses reaksi pengkatalisan sehingga tidak menimbulkan warna

baru. . Dan ketika di tetesi dengan CuSO4 warna urea menjadi berwarna bening. Hal ini

menunjuklan bahwa dalam urea tidak terdapat protein. Sehingga tidak terdapat ikatan peptida.

Warna tidak berubah karena ion Cu2+ bebas alias tidak berikatan. Ketika 2 asam amino

diposisikan sedemikian rupa sehingga gugus karboksil dari suatu asam amino berdekatan

dengan gugus amino dari asam amino yang lain, suatu enzim akan dapat menyatukan kedua

asam amino itu melalui reaksi dehidrasi. Ikatan kovalen yang dihasilkannya disebut ikatan

peptida. Jika dilakukan berulang-ulang , proses ini akan menghasilkan polipeptida. Ion Cu2+

dari preaksi Biuret dalam suasana basa akan bereaksi dengan polipeptida atau ikatan-ikatn

peptida yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarna ungu atau violet.

Pada pepton, yang di beri NaOH 10% menghasilkan warna putih bening. Ini merupakan

proses reaksi pengkatalisan sehingga tidak menimbulkan warna baru. Dan ketika di tetesi

dengan CuSO4 warna tetap bening. Hal ini menunjukan bahwa dalam larutan pepton tidak

Page 19: Pembahasan Okee Protein

mengandung protein . dalam hasil percobaan ini , dapat di ketahui bahwa ada kesalahan dalam

melaksanakan prosedur kerja. Karena pepton meurupakan hasil hidrolisis dari protein.

Seharusnya pepton akan berwarna ungu ketika di uji dengan uji biuret.

2. Uji Xantoprotein

Uji xantoprotein merupakan uji untuk menentukan apakah suatu protein mengandung gh.

dan gugus benzena (cincin fenil). 20 jenis asam amino esensial dalam organisme kehidupan

yang mengandung gugus benzena ada tiga yaitu fenilalanin, triptofan dan tirosin. Maka uji

xantoprotein ini hanya positif jika asam amino tirosin, triptofan dan fenil alanin ditambahkan

asam nitrat pekat terbentuk endapan putih dan berubah menjadi kuning sewaktu dipanaskan.

Albumin telur ayam yang di beri larutan HNO3 warrna putih dan terdapat gumpalan

berwarna putih . dan ketika di panaskan warna berubah menjadi berwarna kuning dan terjadi

penggumpalan. Dari hasil percobaan dapat di katakan bahwa albumin telur ayam mengandung

protein . karena uji xantoprotein yang positif akan menghasilkan warna kuning. Gumpalan

pada albumin terjadi karena albumin terkena panas.

Pada albumin telur bebek, pada saat di berikan HNO3 terdapat gumpalan berwarna putih.

Dan pada saat di panaskan muncul warna kuning dengan warna yang lebih terang dari pada

warna kuning pada percobaan albumin ayam. hal ini menandakan dalam albumin telur bebek

mengandung protein. Dalam teori , telur bebek lebih banyak mengandung protein daripada

telur ayam . protein pada telur ayam kurang lebih sebanyak 12,1 gram sedangkan pada telur

bebek 13,3 gram (dari satu butir telur).

Pada telur puyuh yang di beri HNO3 terdapat gumpalan putih, dan ketika di panaskan

menggumpal menjadi warna kuning muda. Dan hal ini menunjukan bahwa dalam telur puyuh

mengandung protein. Karena protein yang di uji dengan uji xantoprotein akan menghasilkan

warna kuning. Dan perbandingan kandungan protein pada telur ayam, bebek dan puyuh,

protein terbesar terdapat pada telur puyuh.

3. Uji Hopekins Cole

Uji hopekins cole merupakan pereaksi yang dapat bereaksi dengan larutan protein yang

mengandung triptofan dikarenakan kandungan asam glioksilat (HCOO-CHO). Pereaksi ini

dibuat dari asam oksalat dengan serbuk mangnesium dalam air. Setelah dicampur dengan

pereaksi Hopkins-Cole, asam sulfat dituangkan perlahan-lahan sehingga membentuk lapisan

di bawah larutan protein. Beberapa saat kemudian akan terjadi cincin ungu pada batas antara

Page 20: Pembahasan Okee Protein

kedua lapisan tersebut. Karena triptofan merupakan satu-satunya asam amino yang

mengandung cincin indol, maka uji ini dipakai untuk identifikasi larutan asam amino triptofan

dan protein yang mengandung asam amino triptofan. Cincin ungu yang tampak pada bidang

batas antara kedua cairan adalah hasil kondensasi triptofan dengan gugus aldehida dari asam

glioksilat dalam suasana asam sulfat.

Uji hopekins cole yang pertama menggunakan bahan uji pepton. Pepton yang di berkan

hopekins cole berwarna Putih dan berbentuk cair. Dan ketika di berikan asam sulfat , tidak

terdapat cincin ungu. Hal ini di karenakan kesalahan dalam pemberian asam sulfat. Asam

sulfat yang seharusnya di berikan adalah asam sulfat pekat. Dalam praktikum menggunakan

asam sulfat encer. Pada teori, cincin ungu akan terbentuk ketika pengujian dilakukan pada

protein dan turunannya. Pepton merupakan hasil dari pengubahan protein dengan enzim

pepsisn dan berguna dalam system pencernaan. Sehingga apabila di lihat dari teori, pepton

yang di uji dengan uji hopekins cole akan mempunyai cincin ungu.

Ui hopekins cole yang kedua adalah dengan gelatin. Pada gelatin yang di berikan

hopekins cole menjadi warna putih dan cair. Setelah di berikan asam sulfat encer, tidak

menunjukan cincin ungu. Gelatin sendiri merupakan campuran antara peptida dengan protein

yang diperoleh dari hidrolisis kolagen yang secara alami terdapat pada tulang atau kulit

binatang.Gelatin adalah asam amino esensial yang tidak mengandung triptofan. Sehingga

tidak menghasilkan cincin ungu

Uji yang selanjutnya pada bahan triptofan. Pada triptofan, ketika diberikan asam sulfat

tidak menunjukan adanya cincin ungu. Pada teori, uji hopekins cole merupakan uji bahan

dengan kandungan triptofan di dalamnya. Dan ketika di berikan triptofan , seharusnya akan

Nampak cincin ungu. Kesalahan ini terdapat dalam pemberian asam sulfat. Asam sulfat yang

di gunakan seharusnya adalah asam sulfat pekat, bukan asam sulfat encer seperti dalam

praktikum.

Uji yang selanjutnya adalah pada albumin telur ayam, albumin telur bebek dan albumin

telur puyuh. Pada masing-masing albumin, ketika di berikan hopekins cole berwarna putih

dan berbentuk cair. Dan ketika di tetesi dengan asam sulfat encer tidak menunjukan adanya

cincin ungu. Albumin sendiri merupakan protein dan di dalamnya terdapat triptofan. Sehingga

ketika di berikan asam sulfat seharusnya akan terbentuk cincin ungu. Kesalahan terdapat pada

pemberian asam sulfat. Asam sulfat yang di gunakan adalah asam sulfat encer. Dan asam

sulfat yang seharusnya di gunakan adalah asam sulfat pekat.

Page 21: Pembahasan Okee Protein

.

4. Uji sakaghuci

Uji sakaguchi adalah pengujian protein yang asam aminonya mengandung gugus guanidine seperti arginin yang memberikan warna merah. Uji yang menghasikan warna merah menandakan positif.

Pengujian yang dilakukan pada albumin telur ayam, albumin bebek, dan albumin telur puyuh tidak menghasilkan reaksi yang positif . Karena dari hasil yang di peroleh, gumpalan berwarna putih dan menggumpal. Dari hasil percobaan dapat dikatakan albumin tidak mengandung gugus guanidine.

Dalam teori yang sebenarnya, albumin seharusnya mampu menghasilkan warna merah karena mengandung gugus guanidin. Kesalahan terdapat pada pemberian larutan penguji yang terlalu tergesa-gesa sehingga mempengaruhi hasil pengamatan warna.

5. Uji Pengendalan

Uji pengendalan dilakukan pada gelatin untuk membuktikan apakah gelatin mampu berkembang di beberapa perlakuan. Gelatin meleleh bila dipanaskan, namun akan segera menjadi padat lagi apabila didinginkan. Protein penyusun gelatin adalah berjenis asam amino non esensial (Glisin dan Prolin) salah satunya terdapat di kulit.

Perlakuan pertama yaitu gelatin yang di beri air sebanyak 10 ml . berwarna kuning . ketika di diamkan , volume gelatin bertambah dari 12 ml menjadi 18 ml. Hal ini terjadi karena sifat gelatin mampu mengembang karena di diamkan. Gelatin merupakan protein konversi bersifat larut air yang diperoleh dari hidrolisis kolagen yang bersifat tidak larut air.

Pada saat gelatin di panaskan volume gelatin berkurang menjadi 15 ml.hal ini di karenakan

6. Uji sulfur

Uji ini digunakan untuk menentukan adanya senyawa belerang atau sulfur pada asam

amino yang berupa sistin dan metionin. Larutan yang positif mengandung gugus belerang

ditandai dengan perubahan warna ataupun endapan berwarna hitam.

Uji sulfur yang pertama menggunakan bahan susu sapi. Susu sapi yang di berikan NaOH

10% warna tetap berwarna putih. Karena NaOH di sini hanya sebagai katalis yang

mempercepat proses selanjutnya. Ketika di panaskan selama satu menit susu menjadi

berwarna orange. Ini merupakan