pembahasan hasil
DESCRIPTION
pembahasan hasil ir asam mefenamatTRANSCRIPT
Praktikum kali ini adalah analisis
sampel berupa asam mefenamat dengan
spektroskopi inframerah. Penggunaan
spektroskopi inframerah karena untuk
menidentifikasi keberadaan gugus – gugus
fungsi yang ada. Pertama siapkan asam
mefenamat sebanyak 50 mg diatas kaca
arloji lalu dikeringkan dengan oven sampai
kering tanpa air (dapat dilihat ketika massa
yang ditimbang berkurang dan stabil).
Setelah itu siapkan KBr sebanyak 200 mg
diatas kaca arloji lalu dikeringkan dengan
oven sampai kering tanpa air. Sampel
maupun KBr harus kering tanpa air karena
apabila terdapat air spektroskopi
inframerah dapat mendeteksi gugus OH
pada H2O (air). Setelah sampel dan KBr
kering, sampel ditimbang kembali
sebanyak 4 mg dan KBr ditimbang
sebanyak 196 mg. Lalu campurkan kedua
serbuk tersebut dalam mortal agate,
kemudian gerus sampai halus dan
tercampur rata. Pengggunaan mortar agate
karena mortar tersebut digunakan untuk
meminimalkan zat untuk terkontaminan
sehingga didapatkan pelet yang murni
karena FTIR termasuk alat yang sensitif
saat sampel yang diuji mengandung
kontaminan atau gugus yang lain. Selain
itu, mortar agate termasuk alat yang saat
penggerusan dapat dikontrol dengan
mudah. Setelah itu menyiapkan cetakan
pelet dan campuran KBr serta sampel
dimasukkan ke cetakan. Ketika
dimasukkan ke cetakan, cetakan
diharuskan rata atau sejajar agar pelet yang
terbentuk rata dan mudah saat untuk
dideteksi. Lalu cetakan dihubungkan ke
pompa vacum selama lima menit, hal
tersebut bertujuan untuk meminimalkan
kadar air pada pelet tersebut. Cetakan
diletakkan pada pompa hidrolik, kemudian
diberi tekanan sampai tanda menunjukkan
angka 80. Pada tekanan tersebut, pelet
dapat tercetak sepenuhnya. Setelah lima
menit, pompa vacum dimatikan dan
tekanan diturunkan dengan cara membuka
kran udara. Pelet KBr yang terbentuk
dapat dilepas lalu pelet KBr ditempatkan
pada tablet holder, lalu pengukuran dengan
FTIR. Setelah itu dapat terlihat spektrum
dari asam mefenamat dan spektrum
tersebut dapat dianalisis atau diidentifikasi
gugus – gugus fungsi yang terdapat pada
asam mefenamat.
Hasil yang didapat dari spektrum
IR sampel asam mefenamat yairtu terdapat
puncak pada beberapa bilangan
gelombang, pada bilangan gelombang
1500cm-1 yang meninterpretasikan adanya
gugus C=C aromatik lalu pada bilangan
gelombang sekitar 3000-3100cm-1 yang
menginterpretasikan adanya gugus C-H
alkena dan C-H aromatik, selain itu
terdapat puncak pada daerah sekitar
3300cm-1, hal tersebut menginterpretasikan
adanya gugus O-H karboksilat.
Karakterisitik puncak pada gugus O-H
karboksilat ini lebar dan intensitasnya
tinggi, karena adanya ikatan hidrogen.
Selain itu, puncaknya juga melandai
kedalam daerah serapan C-H alifatik.
Lebarnya serapan pita OH karboksilat juga
seringkali dapat mengaburkan(overlap)
serapan C-H aromatik dan alifatik maupun
serapan OH atau N-H lainnya dalam
spektrum yang sama.
Berikut adalah perbandingan antara
spektrum asam mefenamat literatur dengan
asam mefenamat sampel:
Secara kasat mata, hanya sedikit
perbedaan antara sampel dan literatur dan
berdasarkan interpretasi data juga sudah
cukup sesuai. Puncak-puncak yang muncul
sudah sesuai dengan gugus-gugus fungsi
yang ada di struktur asam mefenamat.
Namun, ada satu hal yang tidak ada pada
hasil spektrum pada sampel adalah pita
overtone pada daerah 2000cm-1 yang
spesifik menunjukkan adanya gugus
aromatik. Overtone terjadi ketika transisi
melewati dua tingkat transisi. Perbedaan
energi yang sangat kecil antara tingkat
rotasi menghasilkan pita rotasi yang
berdekatan dan sangat tajam pada
spektrum. Namun, secara umum dari hasi
spektrofotometri infra merah dapat
dinyatakan bahwa sampel tersebut adalah
asam mefenamat berdasarkan interpretasi
puncaknya.
40060080010001200140016001800200022002400260028003000320034003600380040004200440046001/cm
0
2.5
5
7.5
10
12.5
15
17.5
20
22.5
25
27.5
30
32.5
35
37.5
40
42.5
45
47.5
50
%T3310.8
7
1654.9
5
1576.8
3
1510.2
9
1257.6
1
asam mefenamat a1