pembagian segmen dan proses penyatuannya

13
Pembagian Segmen dan Proses Penyatuannya Oleh : Hendro Hadiyatmo Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai pembagian segmen struktur jembatan, hal ini bertujuan untuk mempermudah proses pelaksanaan dilapangan. Dengan pembagian segmen para pekerja akan lebih mudah memahami bagian-bagian pekerjaan yang harus mereka lakukan. Selain itu resiko tertukarnya material dapat diminimalisir sehingga kesalahan pemasangan dapat dihindari. Dalam praktek baja II yang telah dilaksanakan struktur jembatan yang direncakana dibagi kedalam 6 segmen yaitu Segmen 1, Segmen 2, Segmen 3, Segmen 4, Segmen 5, dan Segmen 6. Untuk lebih jelasnya mengenai pembagian segmen ini dapat dilihat dalam gambar berikut : Gambar. Rencana Pembagian Segmen Berikut ini adalah penjelasan mengenai penamaan batang dan plat sambung yang terdapat pada setiap segmen : 1. Segmen 1 terdiri atas :

Upload: claresta-hilary

Post on 22-Jun-2015

30 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

pembagian segmen dalam perancangan jembatan rangka baja

TRANSCRIPT

Page 1: Pembagian Segmen Dan Proses Penyatuannya

Pembagian Segmen dan Proses PenyatuannyaOleh : Hendro Hadiyatmo

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai pembagian segmen struktur jembatan, hal

ini bertujuan untuk mempermudah proses pelaksanaan dilapangan. Dengan pembagian

segmen para pekerja akan lebih mudah memahami bagian-bagian pekerjaan yang harus

mereka lakukan. Selain itu resiko tertukarnya material dapat diminimalisir sehingga kesalahan

pemasangan dapat dihindari. Dalam praktek baja II yang telah dilaksanakan struktur jembatan

yang direncakana dibagi kedalam 6 segmen yaitu Segmen 1, Segmen 2, Segmen 3, Segmen 4,

Segmen 5, dan Segmen 6. Untuk lebih jelasnya mengenai pembagian segmen ini dapat dilihat

dalam gambar berikut :

Gambar. Rencana Pembagian Segmen

Berikut ini adalah penjelasan mengenai penamaan batang dan plat sambung yang terdapat

pada setiap segmen :

1. Segmen 1 terdiri atas :

Gambar.Segmen 1

Page 2: Pembagian Segmen Dan Proses Penyatuannya

- Batang B1 - Pelat A - Pelat G

- Batang V1 - Pelat B - Pelat J

- Batang D1 - Pelat C

2. Segmen 2 terdiri atas :

Gambar.Segmen 2

- Batang B2 - Pelat C

- Batang V2 - Pelat D

- Batang D2 - Pelat G

- Batang A1 - Pelat J

3. Segmen 3 terdiri atas :

Gambar.Segmen 3

- Batang B2 - Pelat E - Pelat K

- Batang V3 - Pelat F

- Batang D2 - Pelat H

- Batang A2 - Pelat I

Page 3: Pembagian Segmen Dan Proses Penyatuannya

4. Segmen 4 terdiri atas :

Gambar.Segmen 4

- Batang B2 - Pelat D - Pelat K

- Batang V4 - Pelat C

- Batang D2 - Pelat H

- Batang A3 - Pelat I

5. Segmen 5 terdiri atas :

Gambar.Segmen 5

- Batang B2 - Pelat B

- Batang V5 - Pelat C

- Batang D2 - Pelat G

- Batang A4 - Pelat J

6. Segmen 6 terdiri atas :

Page 4: Pembagian Segmen Dan Proses Penyatuannya

Gambar.Segmen 6

- Batang B1 - Pelat A

- Batang D1 - Pelat G

- Pelat J

Setelah pembagian segmen dilakukan maka proses perakitan dapat dilakukan.

Semua bagian stuktur akan dirakit hingga terbentuk segmen-segmen sesuai dengan

perencanaan sebelumnya. Jika semua bagian segmen sudah dirakit barulah proses

penyatuan segmen dapat dilakukan sehingga terbentuk suatu struktur jembatan yang

kokoh. Dalam praktek baja 2 proses penyatuan segmen dilakukan dengan cara semi

konvensional. Beberapa pekerjaan dilakukan secara manual dan selebihnya

menggunakan bantuan alat kerja. Penggunaan alat ini bertujuan untuk meningkatkan

pengetahuan mahasiswa dalam pemilihan dan penggunaan alat yang tepat dalam

pelaksanaan serta mempercepat pekerjaan yang ada sehingga pekerjaan dapat selesai

tepat waktu. Adapun pelaksanaan perakitan segmen dan penggabungan antar segmen

adalah sebagai berikut :

1. Perakitan Segmen 1

Langkah pertama dalam perakitan ini adalah menggabungkan batang D1 dan B1

dengan menggunakan pelat sambungan A yang sekaligus berfungsi sebagai tumpuan.

Kemudian bagian ini akan digabungkan lagi dengan pelat V1 dengan menggunakan

pelat sambungan B dan C. Proses penyambungan dilakukan dengan menggunakan

sambungan baut. Penyambungan baut dilakukan secara manual menggunakan kunci

pas

Page 5: Pembagian Segmen Dan Proses Penyatuannya

Gambar.Perakitan Awal Segmen 1

Pada setiap batang tekan dilakukan perkuatan dengan memasang pelat kopel pada

bagian tengah batang. Penyambungan ini menggunakan baut sebagai struktur

sambungannya. y

Jika perakitan sudah selesai maka langkah selanjutnya adalah merangkai sisi bagian

seberangnya. Kemudian kedua sisi ini disatukan menggunakan batang-batang cross

girder yang sudah direncanaan.

Gambar.Penggabungan Frame Kanan dan Kiri Segmen 1

Setelah pemasangan cross girder langkah selanjutnya adalah memasasang bracing

pada bagian bawah struktur jembatan. Hal ini bertujuan untuk memberi kekauan pada

struktur jembatan sehingga membentuk satu kesatuan segmen yang kokoh..

Page 6: Pembagian Segmen Dan Proses Penyatuannya

Gambar.Hasil Perakitan Segmen 1

2. Perakitan Segmen 2

Setelah segmen 1 selesai dibuat maka langkah selanjutnya adalah merakit

segmen 2 yang langsung disambungkan dengan segmen 1. Cara pelaksanaannya tidak

jauh berbeda dengan segmen 1, langkah pertamanya adalah merangkai 1 sisi daerah

segmen 2 terhadap segmen 1 dengan menggunakan pelat sambungan B dan C.

Gambar. Perakitan Awal Segmen 2

Jika 1 sisi telah selesai dikerjakan langkah selanjutnya adalah merakit sisi di

sebelahnya. Setelah kedua sisi selesai dikerjakan satukan kedua sisi tersebut

menggunakan batang cross girder yang telah direncanakan.

Page 7: Pembagian Segmen Dan Proses Penyatuannya

Gambar. Pemasangan Cross Girder Segmen 2

Setelah cross girder terpasang barulah dilakukan pemasanan bracing pada bagian

bawah struktur jembatan. Hal ini bertujuan untuk memberi kekauan pada struktur

jembatan sehingga membentuk satu kesatuan segmen yang kokoh.

Gambar. Pemasangan Bracing Segmen 2

3. Perakitan Segmen 3

Setelah segmen 2 selesai dibuat maka langkah selanjutnya adalah merakit

segmen 3 yang langsung disambungkan dengan segmen 2. Cara pelaksanaannya tidak

jauh berbeda dengan segmen 2, langkah pertamanya adalah merangkai 1 sisi daerah

segmen 3 terhadap segmen 2 dengan menggunakan pelat sambungan D dan C.

Page 8: Pembagian Segmen Dan Proses Penyatuannya

Gambar. Perakitan Awal Segmen 3

Setelah pekerjaan dilaksanakan pada satu sisi, langkah selanjutnya adalah merakit

sisi yang berada diseberangnya. Jika kedua sisi telah selesai satukan kedua sisi

tersebut menggunakan batang cross girder yang telah direncanakan.

Gambar. Pemasangan Cross girder Segmen 3

Setelah pemasangan cross girder selesai barulah pemasangan bracing dilakukan.

Pada daerah bentang bracing yang dibuat berbeda dengan bracing pada segmen 1

ataupun segmen 2, hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan nilai estetika yang ada.

Berikut adalah pemasangan bracing pada tengah bentang struktur jembatan.

Page 9: Pembagian Segmen Dan Proses Penyatuannya

Gambar. Pemasangan Bracing Segmen 3

4. Perakitan Segmen 4, 5, dan 6

Pada dasarnya perakitan segmen $, 5, dan 6 sama seperti segmen 1,2, dan 3. Hal

ini disebabkan karena struktur jembatan yang dibuat adalah simetris sehingga

proses pengerjaannya sama. Dalam praktek baja 2 yang telah dilaksanakan

perakitan dibagi menjadi 2 tahap yaitu perakitan segmen 1,2,3 dan segmen 4,5,6.

Jika kedua tahap ini telah diselesaikan maka akan dilaksanakan penggabungan

segmen agar struktur menjadi utuh dan dapat digunakan.

Gambar. Perakitan Segmen 4

Gambar. Perakitan Segmen 5

Page 10: Pembagian Segmen Dan Proses Penyatuannya

Gambar. Perakitan Segmen 6

5. Penggabungan Segmen Tahap 1 dan Tahap 2

Penggabungan segmen ini dilakukan setelah segmen tahap 1 dan tahap 2 selesai

dilakukan. Penggabungan segmen dilakukan tanpa alat bantu launcher,

pelaksanaannya dilakukan secara semi konvensional. Kedua tahap segmen tersebut

didekatkan dan diletakkan sesuai dengan kedudukan lubang baut yang ada. Proses

ini dilakukan secara manual dan menggunakan alat uji beton sebagai alat bantu

dalam mengatur kedudukan lubang baut.

Gambar. Pengaturan Kedudukan Lubang Baut

Setelah semua baut telah sesuai dengan lubangnya maka langkah selanjutnya

adalah menyesuaikan kedataran dari segmen tahap 1 dan tahap 2. Jika seluruh

segmen sudah datar dan lurus barulah proses pengencangan baut dapat dilakukan

dengan alat bantu mesin pemasang baut.

Page 11: Pembagian Segmen Dan Proses Penyatuannya

Gambar. Proses Pengencangan Baut

Setelah Semua prose dilakukan barulah struktur rangka batang yang direncanakan

siap untuk dibebani oleh lantai dan seluruh beban yang akan bekerja diatasnya.

Gambar. Hasil Pelaksanaan Perakitan Rangka Batang