pemba has an

4
1. Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan adalah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter dan tenaga para medis lainnya. Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli didalam membantu persalinan, sehingga keselamatan ibu dan bayi lebih terjamin. Apabila terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau dirujuk ke Puskesmas atau Rumah Sakit. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan peralatan yang aman, bersih dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan bahaya persalinan lainnya. Untuk jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah. Grafik diatas damenunjukkan bahwa semua persalinan yang terjadi dilakukan oleh tenaga kesehatan. Artinya masyarakat sudah mulai sadar bahwa tenaga kesehatan memiliki kompetensi untuk membantu persalinan supaya aman, bersih dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi. Hal ini perlu mendapatkan apresiasi agar masyarakat tidak lagi melahirkan ke dukun. Dukun tetap

Upload: maztermaztermaztermazter-maztermaztermazteryande

Post on 14-Apr-2016

214 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

jyfhgf

TRANSCRIPT

Page 1: Pemba Has An

1. Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan

Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan adalah persalinan yang ditolong oleh

tenaga kesehatan (bidan, dokter dan tenaga para medis lainnya. Tenaga kesehatan

merupakan orang yang sudah ahli didalam membantu persalinan, sehingga

keselamatan ibu dan bayi lebih terjamin. Apabila terdapat kelainan dapat diketahui

dan segera ditolong atau dirujuk ke Puskesmas atau Rumah Sakit. Persalinan yang

ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan peralatan yang aman, bersih dan steril

sehingga mencegah terjadinya infeksi dan bahaya persalinan lainnya. Untuk

jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah.

Grafik diatas damenunjukkan bahwa semua persalinan yang terjadi dilakukan oleh

tenaga kesehatan. Artinya masyarakat sudah mulai sadar bahwa tenaga kesehatan

memiliki kompetensi untuk membantu persalinan supaya aman, bersih dan steril

sehingga mencegah terjadinya infeksi. Hal ini perlu mendapatkan apresiasi agar

masyarakat tidak lagi melahirkan ke dukun. Dukun tetap dirangkul sebagai

mitranya bidan atau tenaga kesehatan, namun yang berkewajiban menolong

persalinan adalah tenaga kesehatan.

2. Memberikan ASI Eksklusif

Asi Eksklusif adalah pemberian hanya ASI saja tanpa makanan dan minuman yang

lain dari usia 0-6 bulan. ASI merupakan makanan alamiah berupa cairan dengan

kandungan gizi yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan bayi, sehingga bayi dapat

tumbuh dan berkembang dengan baik. ASI yang pertama keluar berupa cairan

bening kekuning-kuningan (kolostrum) sangat baik untuk bayi karena mengandung

zat kekebalan terhadap penyakit. ASI dapat melindungi bayi dari alergi, aman,

Page 2: Pemba Has An

kebersihannya terjamin, tidak pernah basi, dapat diberikan kapan saja serta

membantu memperbaiki refleks menghisap, menelan dan pernapasan bayi.

Banyaknya manfaat ASI sehingga bayi lebih sehat, lincah dan tidak cengeng

serta bayi tidak mudah sakit. Untuk jelasnya cakupan pemberian ASI eksklusif

diwilayah Puskesmas Kediri dapat dilihat pada grafik.

Grafik diatas menunjukkan masih banyak ibu yang tidak memberikan ASI ke bayi

sampai usia 6 bulan. Keadaan ini dapat dilihat dari adanya paritas hasil cakupan

dimana desa Suka Makmur, Gapuk dan Mesanggok cakupan pemberian ASI

Eksklusif (100%), sedangkan desa lainnya cakupan pemberian ASI Eksklusif

dibawah 100% antara lain Desa Dasan Geres 93,8%, Babussalam (88%), Dasan

Tapen Beleke (87,5% )dan Desa Beleke (66,7%). Rendahnya hasil cakupan ASI di

4 desa tersebut disebabkan karena ibu bekerja, pengaruh orang tua atau mertua,

merasa kasihan melihat bayi menangis terus, menolak menyusui, ibu sakit, puting

lecet dan lain-lain. Upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan cakupan ASI

Eksklusif melalui penyuluhan di Posyandu baik perorangan atau kelompok ibu-ibu

bayi. Disamping itu upaya lain yang sudah dilakukan adalah pembentukan

Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI) di 3 desa yaitu Desa Suka Makmur, Dasan

Tapen dan Gapuk.

3. Menimbang Bayi dan anak balita

Menimbang bayi dan anak balita dalam indikator ketiga dimaksudkan untuk

memantau pertumbuhan dan perkembangan balita . Manfaat menimbang balita di

Posyandu adalah : a. untuk mengetahui apakah balita tumbuh sehat; b. Untuk

mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan balita; c. Untuk mengetahui

Page 3: Pemba Has An

balita sakit yang ditandai dengan 2T, BGM, Gizi buruk; d. Untuk mengetahui

kelengkapan imunisasi dan untuk mendapatkan penyuluhan gizi.

Untuk jelasnya cakupan indikator menimbang balita dapat dilihat pada grafik.

Dari grafik diatas menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat untuk datang

menimbangkan balitanya ratat-rata mencapai 100%, hanya ada satu desa saja yang

menimbangkan balitanya (90%) yaitu desa Gapuk. Hal ini disebabkan karena tidak

teraturnya menimbangkan balita dalam empat bulan terakhir. Upaya yang dilakukan

adalah memberikan penyuluhan akan pentingnya posyandu sehingga semua balita

ditimbang berat badannya setiap bulan untuk mengetahui pertumbuhan dan

perkembangananya.