pemba has an

Upload: jones-pontoh

Post on 09-Jan-2016

230 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

GHKGF

TRANSCRIPT

MK EKONOMI PEMBANGUNAN

DISUSUN OLEH:Ellen Parang11 313 245

UNIVERSITAS NEGERI MANADOFAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMIKOSENTRASI EKONOMI KOPERASI2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia-Nya tugas akhir ini yang dibuat mulai dari materi pertama sampai enam dapat terselesaikan dengan baik. Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi persyaratan sebagai akhir dari pertemuan dalam proses belajar mengajar khususnya dalam mata kuliah Ekonomi Pembangunan.

Akhirnya, dapat selesai dengan baik. Sebagai manusia sudah pasti merasakan bahwa penyusunan makalah ini memiliki banyak kekurangan, karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca demi perbaikan penyusunan makalah berikutnya.Terima Kasih dan Selamat Membaca

Tondano, 24 Mei 2013

Penulis

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR......................................................................................................................................................2DAFTAR ISI.......................................................................................................................................................................3PENDAHULUAN ..5PEMBAHASAN...............................................................................................................................................................7 BAB I SEJARAH EKONOMI PEMBANGUNAN.7A. SEJARAH EKONOMI PEMBANGUNAN.....7B. PENGERTIAN EKONOMI PEMBANGUNAN...7C. MANFAAT DAN PENGHAMBAT EKONOMI PEMBAGUNAN8D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKONOMI PEMBAGUNAN..9BAB II CIRI-CIRI NEGARA BERKEMBANG11A. PENGERTIAN NEGARA BERKEMBANG.11B. CIRI-CIRI NEGARA BERKEMBANG.12C. PENDAPATAN NASIONAL..15BAB III.26A. PENGERTIAN PEMBANGUNAN EKONOMI..26B. TUJUAN PEMBANGUNAN EKONOMI26C. PENGERTIAN SUMBER DAYA ALAM27D. PENGERTIAN SUMBER DAYA MANUSIA.......28E. KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA.....28F. PERANAN SUMBER DAYA ALAM TERHADAP PEMBANGUNAN.... 29G. KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM...31H. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN.35BAB IV.40A. BEBERAPA TEORI BESAR TENTANG PEMBANGUNAN......40B. PEMBAGUNAN YANG BERTUMPU PADA AKUMULASI MODAL OLEH ALIRAN KLASIK...41C. TEORI PEMBANGUNAN ALIRAN NEO KLASIK.....45D. TEORI PEMBANGUNAN NEO-KLASIK PADA DASA WARSA 1980...47E. TEORI JOSEPH SCHUMPTER DAN PERAN PENTING WIRASWASTAWAN..49F. TEORI PEMBANGUNAN DALAM KAITANNYA DENGAN INVESTASI.....55BAB V MODAL DAN PERUBAHAN TEKNOLOGI TERHADAP PEMBANGUNAN...58A. MODAL FISIK....58B. PERAN MODAL DALAM PEMBANGUNAN.59C. PERAN INVESTASI DALAM PEMBANGUNAN...59D. PERUBAHAN TEKNOLOGI.61E. PERAN TEKNOLOGI DALAM PEMBANGUNAN..62F. TEKNOLOGI DAN KEKUATAN EKONOMI.65G. MENUMBUHKAN SIKAP MENGHARGAI TEKNOLOGI.66BAB VI KEBIJAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN....71A. STRATEGI PEMBANGUNAN BERWAWASAN NUSANTARA..71B. CAMPUR TANGAN PEMERINTAH MENURUT KONSTITUSI (UUD 1945)..71C. TUJUAN UTAMA ATAU AKHIR KEBIJAKAN EKONOMI..72D. KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGATASI MASALAH PEREKONOMIAN.74E. KEBIJAKAN EKONOMI LUAR NEGERI..82

BAB VII PENUTUP ...85A. KESIMPULAN..85DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................................................86

PENDAHULUANKata ekonomi sendiri berasal dari kata Yunani, ? (oikos) yang berarti keluarga, rumah tangga dan (nomos), atau peraturan, aturan,hukum, dan secara garis besar diartikan sebagai aturan rumah tangga atau manajemen rumah tangga. Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.Pembangunan Ekonomi adalah usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang seringkali diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan riil perkapita (Irawan dan M. Suparmoko, 6:2002). Di samping itu, pembangunan ekonomi juga dapat dikatakan sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi yang berskala besar, yakni skala sebuah Negara.Menurut Lincolin Arsyad (1993:4), Pembangunan ekonomi adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu Negara untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan taraf hidup masyarakatnya. Dengan batasan tersebut, maka pembangunan ekonomi pada umumnya didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu Negara meningkat dalam jangka panjang. Dari batasan dan defenisi tersebut dapat diperoleh pengertian bahwa pembangunan ekonomi adalah1.Suatu proses, yang berarti perubahan secara terus menerus2.Usaha untuk menaikkan pendapatan perkapita.3.Kenaikan pendapatan perkapita yang berlangsung dalam jangka panjang.

Dalam pembahasan sebelumnya, dikatakana bahwa pembangnan merupakan suatu proses besar. Sehingga, landasan intelektual diperlukan, baik yang memberikan penguatan atau bahkan sikap kritis.Pada kenyataannya, argumen yang memperkuat maupun mengkritisi mungkin saja ditampilkan secara bersamaan. Hal ini bisa saja terjadi karena dalam saat yang hampir bersamaan seringkali para pakar dan juga kita semua menemukan kondisi yang memerlukan keduanya.Pertumbuhan ekonomi membutuhkan dan tergantung pada sebagian input yang berupa modal. Tingkat pertumbuhan yang di nyatakan oleh proporsi pembentukan modal tertentu tergantung dalam model yang sangat sederhana,pada rasio modal/output dan tingkat pertumbuhan dari kekuatan perburuhan.Teknologi berasal dari kata teknik yaitu cara mengerjakan atau mengatur segala sesuatu yang perlu untuk membuat sesuatu hasil kesenian atau kepandaian, membuat sesuatu berkenaan dengan kerajinan, membuat bangunan-bangunan dan sebagainya.Perubahan teknologi adalah unsur kunci untuk meningkatkan produktivitas output. Tujuh bahan perubahan teknologi di ketahui dan dilukiskan. Kenaikan efisiensi teknis biasanya disertai dengan adanya perubahan intensitas faktor, pengurangan elastisitas yang bergabtian faktor, kenaikan skala, pergeseran produk, perubahan hubungan sosial dan produksi, dan kenaikan kecepatan perubahan itu sendiri.

BAB IPEMBAHASANA. SEJARAH EKONOMI PEMBANGUNANAdam Smith sering disebut sebagai yang pertama mengembangkan ilmuekonomipada abad 18 sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Melalui karya besarnya Wealth of Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di Eropa. Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang dalamThe Theory of Moral Sentiments.Perkembangan sejarah pemikiran ekonomikemudian berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh seperti Alfred Marshall, J.M. Keynes, Karl Marx, hingga peraih hadiah Nobel bidangekonomitahun 2006, Edmund Phelps.Secara garis besar, perkembangan aliran pemikiran dalam ilmuekonomidiawali oleh apa yang disebut sebagaialiran klasik. Aliran yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan adanyainvisible handdalam mengatur pembagian sumber daya, dan oleh karenanya peran pemerintah menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu proses ini. Konsepinvisble handini kemudian direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga sebagai instrumen utamanya.Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi Depresi Besar tahun 1930-an yang menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar saham. Sebagai penanding aliran klasik, Keynes mengajukan teori dalam bukunyaGeneral Theory of Employment, Interest, and Moneyyang menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu menciptakan keseimbangan, dan karena itu intervensi pemerintah harus dilakukan agar distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua aliran ini kemudian saling bertarung dalam dunia ilmuekonomidan menghasilkan banyak varian dari keduanya seperti:new classical,neo klasik,new keynesian,monetarist, dan lain sebagainya.B. PENGERTIAN PEMBANGUNAN EKONOMIPembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara.Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. PERTUMBUHAN EKONOMIYang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. EKONOMI PEMBAGUNANEkonomi Pembangunan adalah suatu bidang studi dalam ilmu ekonomi yang mempelajari tentang masalah masalah ekonomi di Negara negara berkembang dan kebijakan kebijakan yang perlu di lakukan untuk mewujudkan pembangunan ekonomi.Dengan demikian pada dasarnya ekonomi pembangunan menganalisis tentang berbagai masalah ekonomi yang dihadaqpi Negara berkembang.Berbagai kebijakan yang perlu di lakukan untuk mengatasi masalah dan mempercepat tingkat pembangunan ekonomi. PERBEDAANa. Pertumbuhan ekonomi1) Merupakan proses naiknya produk per kapita dalam jangka panjang.2) Tidak memperhatikan pemerataan pendapatan.3) Tidak memperhatikan pertambahan penduduk4) Belum tentu dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.5) Pertumbuhan ekonomi belum tentu disertai dengan pembangunan ekonomi6) Setiap input dapat menghasilkan output yang lebih banyak7) Kenaikan GDP tanpa memandang tingkat pertambahan penduduk dan perubahan struktur organisasi ekonomi.8) Pertumbuhan ekonomi untuk menyatakan perkembangan ekonomi negara maju.

b. Pembangunan ekonomi1) Merupakan proses perubahan yang terus menerus menuju perbaikan termasuk usaha meningkatkan produk per kapita.2) Memperhatikan pemerataan pendapatan termasuk pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.3) Memperhatikan pertambahan penduduk.4) Meningkatkan taraf hidup masyarakat.5) Pembangunan ekonomi selalu dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi.6) Setiap input selain menghasilkan output yang lebih banyak juga terjadi perubahan-perubahan kelembagaan dan pengetahuan teknik.7) Peningkatan pendapatan perkapita masyarakat pertambahan GDP > tingkat pertambahan penduduk.8) Peningkatan GDP dibarengi dengan perombakan struktur ekonomi tradisional ke modernisasi.9) Pembangunan ekonomi untuk menyatakan perkembangan ekonomi pada Negara yang bersangkutan

C. MANFAAT DAN PENGHAMBAT EKONOMI PEMBAGUNAN Masalah atau hambatan pembagunan ekonomiMasalah-masalah yang teridentifikasi adalah faktor-faktor penentu pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, pengangguran, keterbelakangan dan beban ketergantungan.a. KEMISKINAN Untuk memahami lebih jauh persoalan kemiskinan ada baiknya memunculkan beberapa kosakata standar dalam kajian kemiskinan (Friedmann, 1992: 89) sebagai berikut :1) Powerty line (garis kemiskinan). Yaitu tingkat konsumsi rumah tangga minimum yang dapat diterima secara sosial.2) Absolute and relative poverty (kemiskinan absolut dan relatif). Yaitu kemiskinan yang jatuh dibawah standar konsumsi minimum dan karenanya tergantung pada kebaikan. Sedangkan relatif adalah kemiskinan yang eksis di atas garis kemiskinan absolut yang sering dianggap sebagai kesenjangan antara kelompok miskin dan kelompok non miskin berdasarkan income relatif.3) Deserving poor adalah kaum miskin yang mau peduli dengan harapan orang-orang non-miskin, bersih, bertanggungjawab, mau menerima pekerjaan apa saja demi memperoleh upah yang ditawarkan. 4) Target population, populasi sasaran adalah kelompok orang tertentu yang dijadikan sebagai objek dan kebijakan serta program pemerintah. Mereka dapat berupa rumah tangga yang dikepalai perempuan, anak-anak, buruh tani yang tak punya lahan, petani tradisional kecil, korban perang dan wabah, serta penghuni kampung kumuh perkotaan.b. PENGANGGURANKetenagakerjaan di Negara berkembang merupakan masalah klasik. Di satu sisi kelebihan angkatan kerja dan di sisi lain kesulitan mencari tenaga kerja yang trampil dan produktif. Pengangguran menjadi beban tenaga kerja produktif. Bila tingkat ketergantungan semakin besar akan berdampak persoalan sosial, politik, dan meningkatnya kriminalitas. Tingkat produksi menurun, pertumbuhan ekonomi melambat dan tingkat kesejahteraan masyarakat turun.c. INFLASIInflasi (inflation) adalah suatu gejala dimana tingkat harga mengalami kenaikan terus menerus. Berdasarkan definisi tersebut, kenaikan harga umum yang terjadi sekali waktu saja, tidaklah dapat dikatakan sebagai inflasi.d. PERTUMBUHAN EKONOMI Dapat diartikan suatu keadaan perekonomian yang menunjukkan adanya kenaikan (pertumbuhan) PDB (Produk Domestik Bruto). Pemerintah berusaha menciptakan iklim perekonomian yang prospektif untuk memacu pertumbuhan perekonomian, tetapi banyak masalah yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi tidak optimal, diantaranya kombinasi produksi yang terbatas. Misalnya ingin menciptakan swa-sembada beras tetapi tidak didukung dengan produksi komoditas pengganti beras, akibatnya selalu kekurangan produksi. e. MANFAAT EKONOMI PEMBAGUNANManfaat Pembangunan Ekonomi Bagi Masyarakat Dengan adanya pembangunan ekonomi maka output atau kekayaan suatu masyarakat atau perekonomian akan bertambah. Selain itu, manfaat pembangunan adalah:1) Kebahagiaan penduduk bertambah,2) Masyarakat memiliki kebebasan untuk memilih,3) Tersedia lebih banyak barang dan jasa sebagai pemuas kebutuhan,4) Kegiatan ekspor semakin meningkat,5) Kesenjangan ekonomi berkurang,6) Terciptanya stabilitas politik dan ekonomi, 7) Fasilitas pendidikan dan kesehatan semakin bertambah. Dapat disimpulkan bahwa tujuan pembangunan ekonomi adalah untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual.

D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKONOMI PEMBAGUNAN FAKTOR ALAMKhusus bagi Negara sedang berkembang, kekayaan alam sangat berpengaruh terhadap jalannya pembangunan ekonomi. Sebagian besar Negara sedang berkembang bertumpu pada kekayaan alamnya dalam melaksanakan pembangunan ekonominya. Namun perlu diingat bahwa kekayaan alam yang berlimpah saja belum menjamin keberhasilan pembangunan ekonomi apabila tidak diikuti dengan kemampuan mengelola. Selain itu, perlu juga diingat bahwa kekayaan alam yang dieksploitasi semakin lama semakin habis. Oleh karena itu, perlu perhitungan dengan cermat didalam mengelola kekayaan alam yang dimiliki. Faktor-faktor yang dimaksud antara lain kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan, dan kekayaan lain. FAKTOR TEKNOLOGI DAN ALAMKemajuan teknologi dapat mendukung lebih cepatnya pelaksanaan perkembangan ekonomi. Kemajuan teknologi yang diikuti dengan kemampuan investasi akan semakin mempercepat laju perkembangan ekonomi suatu Negara. FAKTOR BUDAYAFaktor ini dapat berfungsi sebagai motivator atau pendorong pelaksanaan pembangunan, tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya dapat berfungsi sebagai pendorong apabila adat istiadat atau kehidupan tradisi masyarakat dapat menunjang pembangunan, misalnya masyarakat yang berpola hidup hemat berarti akan mempercepat terbentuknya investasi. Invetasi ini pada gilirannya akan mempercepat pembangunan itu sendiri. Contohnya kerja keras, jujur dan ulet. Namun ada juga faktor budaya yang bersifat sebagai penghambat, misalnya boros dan malas bekerja.Khusus di Negara sedang berkembang, Selain ketiga faktor diatas ada juga factor lainnya yaitu : RENDAHNYA KUALITAS TENAGA KERJAPada umumnya Negara berkembang kualitas tenaga kerja masih rendah sehingga tingkat produktivitasnya rendah. Oleh sebab itu, pada Negara berkembang perlu adanya pelatihan tenaga kerja, peningkatan pendidikan, baik kualitas maupun kuantitasnya. Hal ini mengingat pada Negara berkembang rata-rata laju pertambahan penduduk yang pesat, padahal jumlah penduduk yang besar belum tentu berdampak positif pada pembangunan ekonomi, bahkan pada Negara berkembang jumlah penduduk yang besar umumnya berdampak negative.Akibat rendahnya daya beli masyarakat Negara berkembang, hasil produksi tidak lancar dikonsumsi. Hal ini akan berakibat terhambatnya perluasan produksi. Kesempatan produsen untuk memasarkan hasil produksinya sangat terbatas atau dengan kata lain luas pasar hasil produksinya sempit sehingga keuntungan produsen kecil dan pada gilirannya produsen enggan untuk memperluas usahanya.

BAB IIPEMBAHASANCIRI-CIRI NEGARA BERKEMBANG

A. PENGERTIAN NEGARA BERKEMBANG Suatu negara dapat disebut negara berkembang atau negara maju didasarkan pada keberhasilan pembangunan oleh negara yang bersangkutan. Suatu negara digolongkan sebagai negara berkembang jika negara tersebut belum dapat mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan atau belum dapat menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang telah dilakukan. Adapun suatu negara digolongkan sebagai negara maju jika negara tersebut telah mampu menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang telah dilakukan, sehingga sebagian besar tujuan pembangunan telah dapat terwujud, baik yang bersifat fisik ataupun nonfisik. Penggolongan suatu negara menjadi negara maju atau berkembang daspat diketahui berdasarkan indikator-indikator berikut.

a. Indikator kuantitatif (data yang dapat dihitung), misalnya:

1) jumlah dan kepadatan penduduk

2) tingkat pertumbuhan penduduk;

3) angka beban tanggungan;

4) angka beban tanggungan; dan

5) usia harapan hidup.

b. Indikator kualitatif (data yang hanya dapat dibandingkan), misalnya;

1) etos kerja dan pola pikir;

2) tingkat pendidikan; 3) mata pencaharian; 4) tingkat kesehatan;5) pendapatan;6) kesadaran hukum.

B. CIRI-CIRI NEGARA BERKEMBANG

a. Memiliki memiliki Berbagai Masalah KependudukanBerbagai tekanan dan masalah kependudukan yang merupakan masalah kompleks dinegara-negara berkembang, antara lain:

1) laju pertumbuhan dan jumlah penduduk relatif tinggi;

2) persebaran penduduk tidak merata;

3) tingginya angka beban tanggungan;

4) kualitas penduduk relatif rendah; sehingga mengakibatkan tingkat produktivitas penduduk juga rendah.

5) angka kemiskinan dan pengangguran relatif tinggi; serta

6) rendahnya pendapatan perkapita.

b. Produktivitas Masyarakatnya Masih Didominasi Barang-Barang PrimerHal ini dikarenakan, pada umumnya > 70% penduduk di negara berkembang berlatar belakang kehidupan agraris yang cara pengolahannya masih dilakukan dengan alat-alat dan metode-metode sederhana. Kondisi ini pula yang menyebabkan sebagian besarpenduduk negara-negara berkembang masih tinggal di pedesaan.

c. Sumber Daya Alam Belum dapat Dimanfaatkan secara OptimalPemanfaatan kekayaan alam yang dimiliki belum mampu dioptimalkan. Dalam pemanfaatannya, negara berkembang masih bekerja sama dengan negara maju dalam mengeksploitasi sumber daya alam yang dimiliki. Hasil sumber daya alam ini pada akhirnya dijadikan komoditas perdagangan (ekspor) karena belum memiliki teknologi untuk mengolahnya lebih lanjut. Oleh karena itu, pada umumnya negara berkembang mengandalkan ekspor dari hasil alam mentah.

d. Ketergantungan terhadap Negara MajuNegara berkembang pada umumnya sedang giat-giatnya melakukan pembangunan, namun terbentur kendala modal dan teknologi. Oleh karena itu, mereka cenderung tergantung pada teknologi dan kucuran dana (baik hibah ataupun pinjaman) dari negara-negara yang lebih maju (negara donor) demi kelangsungan pembangunan yang sedang dijalankan. Pada praktiknya, negara-negara donor tersebut pemberikan pengaruh yang bersifat mengikat dan terkesan mendikte terhadap negara-negara yang dibantunya.

e . Keterbatasan Fasilitas UmumKemampuan pemerintah negara berkembang dalam bidang keuangan negara pada umumnya terbatas. Hal inilah yang menyebabkan keterbatasan fasilitas umum yang mampu disediakan oleh pemerintah.

f . Tingkat Kesadaran Hukum, Kesetaraan Gender, dan Penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia Relatif RendahTingkat partisipasi masyarakat dalam penegakan hukum relatif masih rendah. Masyarakatnya (termasuk pejabatnya) masih banyak yang melakukan kecurangan-kecurangan hukum tanpa rasa malu. Bentuk-bentuk pelanggaran hukum yang terjadi, antara lain pemaksaan kehendak, penyuapan, korupsi, kolusi, nepotisme, perusakan fasilitas umum, dan sebagainya. Kesetaraan gender juga belum membudaya, wanita yang aktif bekerja masih dianggap sebagai hal yang kurang pantas menurut beberapa kalangan. Penegakan dan perlindungan hak asasi manusia juga belum dapat dilaksanakan secara optimal.

g. Tingkat Pendidikan Masih RendahTingkat pendidikan pendudukan di negara-negara berkembang secara umum masih rendah. Hal tersebut dikarenakan sarana dan prasarana pendidikan baik formal maupun nonformal masih terbatas dan belum memadai sehingga belum dapat dijangkau oleh seluruh penduduk di negara tersebut. Akibatnya, masih banyak dijumpai penduduk yang buta huruf.h. Tingkat Pendapatan Masih RendahMayoritas penduduk negara berkembang bekerja pada sektor pertanian yang umumnya masih dikerjakan secara tradisional. Tingkat pendidikan serta penguasaan Iptek oleh penduduk yang rata-rata masih rendah menyebabkan penduduk tidak mampu bersaing untuk bekerja atau menciptakan pekerjaan di sektor lain. Kondisi demikian mengakibatkan penduduk negara berkembang memiliki penghasilan atau pendapat rata-rata yang relatif rendah, sehingga pendapatan perkapita juga rendah.i. Tingkat KesehatanTaraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah juga berdampak pada tingkat kesehatan penduduknya. Pada umumnya penduduk negara berkembang belum memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan. Minimnya sarana dan prasarana kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk di negara berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka kematian dan angka kelahiran tinggi, sedangkan angka harapan hidup rendah.C. PENDAPATAN NASIONALPendapatan nasional adalah jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu negara selama satu tahun.a. Konsep Pendapatan Nasional Produk Domestik Bruto (GDP)Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.

Produk Nasional Bruto (GNP)Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.GNP = GDP Produk netto terhadap luar negeri

Produk Nasional Neto (NNP)Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement). Replacement penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan produski yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.NNP = GNP Penyusutan

Pendapatan Nasional Neto (NNI)Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.NNI = NNP Pajak tidak langsung

Pendapatan Perseorangan (PI)Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment).Transfer paymentadalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).PI = (NNI + transfer payment) (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan social + Pajak perseorangan )

Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi.Disposable incomeini diperoleh daripersonal income(PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.DI = PI Pajak langsung

b. Tujuan mempelajari pendapatan nasional1. Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu Negara2. Untuk memperoleh taksiran yang akurat nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam satu tahun3. Untuk membantu membuat rencana pelaksanaan program pembangunan yang berjangka.

c. Manfaat mempelajari pendapatan nasional1. Mengetahui tentang struktur perekonomian suatu Negara2. Dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah atau antar propinsi3. Dapat membandingkan keadaan perekonomian antar Negara4. Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah.d. Perhitungan Pendapatan Nasional1. Metode ProduksiPendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi masyarakat dalam periode tertentuY = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ]2. Metode PendapatanPendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan(rent, wage, interest, profit)yang diterima oleh pemilik factor produksi adalam suatu negara selama satu periode.Y = r + w + i + p3. Metode PengeluaranPendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga ekonomi (RTK,RTP,RTG,RT Luar Negeri) dalam suatu Negara selama satu tahun.Y = C + I + G + (X M)e. Indicator pembangunanStrategi pembangunan adalah merupakan suatu cara untuk mencapai Visi dan Misiyang rumusankan dalam bentuk strategi sehingga dapat meningkatan kinerja. Kinerja sangat dipengaruhi oleh bagai mana suatu organisasi (pemerintah)menerima sukses atau mengalami kegagalan dari suatu misi organisasi pemerintah. Faktorfaktor keberhasilan berfungsi untuk lebih memfokuskan strategi dalam rangka mencapai tujuan dan misi organisasi pemerintah secara sinergis dan efisien.Untuk merumuskan strategi maka dibutuhkan analisis lingkungan strategis.Teori Pembangunanadalah konglomerasi teori tentang bagaimana perubahan yang diinginkan dalam masyarakat yang paling baik adalah dicapai. teori seperti menggambar di berbagai disiplin ilmu sosial dan pendekatan.f. jenis-jenis pembangunan Indikator-Indikator PembangunanIndikator-indikator keberhasilan pembangunan ada beberapa macam. indikator keberhasilan pembangunan dapat dilihat dari indikator moneter dan indikator non-moneter. Secara garis besar indikator keberhasilan pembangunan tersebut terbagi dua yaitu indikator moneter dan indikator non-moneter. Yang termasuk kedalam indikator moneter antara lain pendapatan per kapita dan indikator kesejahteraan ekonomi bersih. Sedangkan yang termasuk indikator non-moneter antara lain indikator sosial, indeks kualitas hidup dan indeks pembangunan manusia, dan indikator campuran.Sedangkan Todaro berpendapat, indikator-indikator kunci pembangunan secara garis besar pada dasarnya dapat diklasifikasikan menjadi: (1) indikator ekonomi; (2) indikator sosial. Yang termasuk sebagai indikator ekonomi adalah: GNP (GNI)' per kapita, laju pertumbuhan ekonomi, GDP per kapita dengan Purchasing Power Parity. Yang termasuk indikator sosial adalah HDI (Human Development Index) dan PQLI (Physical Quality Life Index) atau Indeks Mutu Hidup. Indikator Moneter1. Pendapatan per KapitaPendapatan per kapita sering kali digunakan pula sebagai indikator pembangunan selain untuk membedakan tingkat kemajuan ekonomi antara negara-negara maju dengan NSB. Dengan kata lain, pendapatan per kapita selain bisa memberikan gambaran tentang laju pertumbuhan kesejahteraan masyarakat di berbagai negara juga dapat menggambarkan perubahan corak perbedaan tingkat kesejahteraan masyarakat yang sudah terjadi diantara berbagai negara. Namun demikian, kita harus hati-hati dalam menggunakan pendapatan per kapita itu sebagai indikator pembangunan. Hal ini disebabkan oleh adanya pendapat yang mengatakan pembangunan itu bukan hanya sekedar meningkatkan pendapatan riil saja, tetapi kenaikkan tersebut harus berkesinambungan dan mantap serta harus disertai pula oleh perubahan-perubahan sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaan sosial yang sebelumnya menghambat kemajuan-kemajuan ekonomi.Tetapi apapun kelemahan pendapatan per kapita sebagai indikator pembangunan, pendekatan ini masih sangat cocok untuk digunakan dan mudah untuk dipahami, dan mungkin pendapatan per kapita adalah indikator satu-satunya yang terbaik yang ada saat ini. Pendekatan ini juga mempunyai suatu kelebihan, dimana pendapatan per kapita ini memfokuskan pada raison detre dari pembangunan, yaitu kenaikkan tingkat hidup dan menghilangkan kemiskinan. Dengan kata lain, pendapatan per kapita bukanlah suatu proxy yang buruk dari struktur sosial dan ekonomi masyarakat. Indikator Kesejahteraan Ekonomi BersihSuatu perkembangan baru mengenai indikator kesejahteraan adalah apa yang dikemukakan oleh William Nordhaus dan James Tobin (1972). Mereka mencoba untuk menyempurnakan nilai-nilai GNP dalam upaya untuk memperoleh suatu indikator ekonomi yang lebih baik yaitu dengan mengenalkan konsep Net Economic Welfare (NEW). Penyempurnaan nilai-nilai GNP itu dilakukan dengan dua cara yaitu koreksi positif dan koreksi negatif. Kedua cara tersebut dibahas di bawah itu.Koreksi positif mengharuskan kita untuk memperhatikan waktu senggang (leisure) dan perkembangan sektor ekonomi informal. Waktu senggang ini berkaitan dengan jumlah jam kerja kita selama seminggu misalnya. Seandainya kita menjadi lebih kaya, mungkin kita akan memutuskan untuk bekerja lebih singkat dalam seminggu, dengan harapan akan memperoleh kepuasan batin dari adanya tambahan waktu senggang tersebut untuk berekreasi. Kepuasan dari waktu senggang diharapkan akan sebesar kepuasan yang diperoleh dan barang dan jasa yang biasanya dihasilkan. Oleh karena itu, GNP-pun akan turun walaupun tingkat kesejahteraan meningkat. Dengan demikian agar kepuasan batin itu ikut diperhitungkan, maka suatu koreksi harus ditambahkan pada GNP dan akan menghasilkan Net Economic Welfare (NEW).Demikian pula halnya dengan kegiatan-kegiatan yang dikerjakan sendiri di rumah kita,seperti memasak atau mengecat dinding rumah sendiri. Oleh karena nilai tambah tersebut tidak dibeli atau dijual di pasar, maka nilai tambah inipun tidak pernah dihitung dalam GNP. Nilai NEW akan mencakup juga nilai dari kegiatan "kerja sendiri" tersebut. Indikator keberhasilan pembangunan1. Pendapatan perkapitaPendapatan per kapita, baik dalam ukuran GNP maupun PDB merupakan salah satu indikaor makro-ekonomi yang telah lama digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi. Dalam perspektif makroekonomi, indikator ini merupakan bagian kesejahteraan manusia yang dapat diukur, sehingga dapat menggambarkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Tampaknya pendapatan per kapita telah menjadi indikator makroekonomi yang tidak bisa diabaikan, walaupun memiliki beberapa kelemahan. Sehingga pertumbuhan pendapatan nasional, selama ini, telah dijadikan tujuan pembangunan di negara-negara dunia ketiga. Seolah-olah ada asumsi bahwa kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat secara otomatis ditunjukkan oleh adanya peningkatan pendapatan nasional (pertumbuhan ekonomi). Walaupun demikian, beberapa ahli menganggap penggunaan indikator ini mengabaikan pola distribusi pendapatan nasional. Indikator ini tidak mengukur distribusi pendapatan dan pemerataan kesejahteraan, termasuk pemerataan akses terhadap sumber daya ekonomi.

2. Struktur ekonomiTelah menjadi asumsi bahwa peningkatan pendapatan per kapita akan mencerminkan transformasi struktural dalam bidang ekonomi dan kelas-kelas sosial. Dengan adanya perkembangan ekonomi dan peningkatan per kapita, konstribusi sektor manupaktur/industri dan jasa terhadap pendapatan nasional akan meningkat terus. Perkembangan sektor industri dan perbaikan tingkat upah akan meningkatkan permintaan atas barang-barang industri, yang akan diikuti oleh perkembangan investasi dan perluasan tenaga kerja. Di lain pihak , kontribusi sektor pertanian terhadap pendapatan nasional akan semakin menurun.

3. UrbanisasiUrbanisasi dapat diartikan sebagai meningkatnya proporsi penduduk yang bermukim di wilayah perkotaan dibandingkan dengan di pedesaan. Urbanisasi dikatakan tidak terjadi apabila pertumbuhan penduduk di wilayah urban sama dengan nol.Sesuai dengan pengalaman industrialisasi di negara-negara eropa Barat dan Amerika Utara, proporsi penduduk di wilayah urban berbanding lurus dengn proporsi industrialisasi. Ini berarti bahwa kecepatan urbanisasi akan semakin tinggi sesuai dengan cepatnya proses industrialisasi. Di Negara-negara industri, sebagain besar penduduk tinggal di wilayah perkotaan, sedangkan di Negara-negara yang sedang berkembang proporsi terbesar tinggal di wilayah pedesaan. Berdasarkan fenomena ini, urbanisasi digunakan sebagai salah satu indicator pembangunan.

4. Angka TabunganPerkembangan sector manufaktur/industri selama tahap industrialisasi memerlukan investasi dan modal. Finansial capital merupakan factor utama dalam proses industrialisasi dalam sebuah masyarakat, sebagaimana terjadi di Inggeris pada umumnya Eropa pada awal pertumbuhan kapitalisme yang disusul oleh revolusi industri. Dalam masyarakat yang memiliki produktivitas tinggi, modal usaha ini dapat dihimpun melalui tabungan, baik swasta maupun pemerintah.

5. Indeks Kualitas HidupIKH atauPhysical Qualty of life Index(PQLI) digunakan untuk mengukur kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Indeks ini dibuat indicator makroekonomi tidak dapat memberikan gambaran tentang kesejahteraan masyarakat dalam mengukur keberhasilan ekonomi.Misalnya, pendapatan nasional sebuah bangsa dapat tumbuh terus, tetapi tanpa diikuti oleh peningkatan kesejahteraan sosial. Indeks ini dihitung berdasarkan kepada (1) angka rata-rata harapan hidup pada umur satu tahun, (2) angka kematian bayi, dan (3) angka melek huruf. Dalam indeks ini, angka rata-rata harapan hidup dan kematian b yi akan dapat menggambarkan status gizi anak dan ibu, derajat kesehatan, dan lingkungan keluarga yang langsung beasosiasi dengan kesejahteraan keluarga. Pendidikan yang diukur dengan angka melek huruf, dapat menggambarkan jumlah orang yang memperoleh akses pendidikan sebagai hasil pembangunan. Variabel ini menggambarkan kesejahteraan masyarakat, karena tingginya status ekonomi keluarga akan mempengaruhi status pendidikan para anggotanya. Oleh para pembuatnya, indeks ini dianggap sebagai yang paling baik untuk mengukur kualitas manusia sebagai hasil dari pembangunan, disamping pendapatan per kapita sebagai ukuran kuantitas manusia.

6. Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index)The United Nations Development Program(UNDP) telah membuat indicator pembangunan yang lain, sebagai tambahan untuk beberapa indicator yang telah ada. Ide dasar yang melandasi dibuatnya indeks ini adalah pentingnya memperhatikan kualitas sumber daya manusia. Menurut UNDP, pembangunan hendaknya ditujukan kepada pengembangan sumberdaya manusia. Dalam pemahaman ini, pembangunan dapat diartikan sebagai sebuah proses yang bertujuan m ngembangkan pilihan-pilihan yang dapat dilakukan oleh manusia. Hal ini didasari oleh asumsi bahwa peningkatan kualitas sumberdaya manusia akan diikuti oleh terbukanya berbagai pilihan dan peluang menentukan jalan hidup manusia secara bebas.Pertumbuhan ekonomi dianggap sebagai factor penting dalam kehidupan manusia, tetapi tidak secara otomatis akan mempengaruhi peningkatan martabat dan harkat manusia. Dalam hubungan ini, ada tiga komponen yang dianggap paling menentukan dalam pembangunan, umur panjang dan sehat, perolehan dan pengembangan pengetahuan, dan peningkatan terhadap akses untuk kehidupan yang lebih baik. Indeks ini dibuat dengagn mengkombinasikan tiga komponen, (1) rata-rata harapan hidup pada saat lahir, (2) rata-rata pencapaian pendidikan tingkat SD, SMP, dan SMU, (3) pendapatan per kapita yang dihitung berdasarkanPurchasing Power Parity. Pengembangan manusia berkaitan erat dengan peningkatan kapabilitas manusia yang dapat dirangkum dalam peningkatanknowledge, attitudedanskills, disamping derajat kesehatan seluruh anggota keluarga dan lingkungannya.

g. Pengukuran distribusi pendapatan Ada tiga pandangan yang berkembang mengenai ketidakmerataan distribusi pendapatan yaitu :

Pertama, kuznets (1955) yang berpendapat bahwa pada tahap-tahap awal pertumbuhan, distribusi pendapatan atau kesejahteraan cenderung memburuk, namun pada tahap-tahap berikutnya hal itu akan membaik atau lebih dikenal dengan kurva u terbalik (lihat todaro,2000);

Kedua, pendapat lewis (1950) mengaitkannya dengan kondisi-kondisi dasar perubahan yang bersifat struktural. tahapan pertumbuhan awal akan terpusat pada sektor industri modern. pada tahap ini, lapangan pekerjaan terbatas namun tingkat upah dan produktivitas terhitung tinggi. kesenjangan pendapatan antara sektor industri modern dengan sektor pertanian tradisional pada awalnya akan melebar dengan cepat sebelum pada akhirnya menyempit kembali (lihat todaro, 2000);

Ketiga, peneliti lain menyatakan bahwa faktor penentu utama atas pola-pola distribusi pendapatan bukanlah laju pertumbuhan ekonomi, tetapi adalah struktur ekonomi (lihat todaro, 2000).

h. Pengukuran distribusi pendapatan

Ukuran distribusi yang sering digunakan oleh para ahli ekonomi pada umumnya adalah distribusi ukuran yang lebih dikenal dengan distribusi pendapatan antarkelompok size distribution of income yang menjelaskan besarnya pembagian antarperorangan atau rumah tangga.

1. Kurva Lorenz

Metode yang lazim digunakan adalah deciles dan quintile yaitu berdasarkan persentase pendapatan secara komulatif dan persentase penerima pendapatan secara komulatif pula. tingkat distribusi pendapatan cara deciles yaitu dengan membagi pendapatan menjadi 5 kelompok penerima pendapatan secara berurutan dari kelompok 20% penduduk termiskin sampai 20% penduduk terkaya berdasarkan proporsi pendapatannya, sedangkan cara quintile yaitu dengan membagi pendapatan menjadi 10 kelompok penerima pendapatan secara berurutan pula dan 10% penduduk termiskin sampai 10% penduduk terkaya. hasil pengelompokkan tersebut merupakan dasar untuk menggambarkan sebuah kurva lorenz. kurva lorenz yaitu kurva yang memperlihatkan hubungan kuantitatif aktual antara persentase jumlah penduduk penerima pendapatan tertentu dari total penduduk dengan persentase pendapatan yang benar-benar mereka peroleh dari total pendapatan selama satu tahun (todaro, 2000).Dalam kurva lorenz, semakin melengkung kurva lorenz atau semakin jauh dari garis kemerataan berarti semakin tinggi tingkat ketimpangan pembagian pendapatan dan sebaliknya semakin lurus kurva lorenz atau semakin mendekati garis kemerataan berarti semakin merata pembagian pendapatan.

2. Indeks gini

Berdasarkan kurva lorenz besarnya indeks gini dapat diketahui dengan menghitung bidang yang terletak antara garis kemerataan dengan kurva lorenz dibagi dengan separuh bidang di mana kurva lorenz berada. dari besarnya nilai indeks gini tersebut tingkat ketimpangan distribusi pendapatan dalam masyarakat dapat diketahui. Todaro (2000) menyatakan bahwa indeks gini atau koefisien gini adalah ukuran ketidakmerataan atau ketimpangan (pendapatan/kesejahteraan) agregat (secara keseluruhan) yang angkanya berkisar antara nol (pemerataan sempurna) hingga satu (ketimpangan yang sempurna). dalam kenyataan nilai indeks gini sebesar nol atau satu tidak mungkin terjadi, karena tidak mungkin distribusi pendapatan suatu negara mengalami merata sempurna atau tidak merata sempurna. indeks ini mempunyai beberapa kelebihan, seperti teknik penghitungannya yang relatif mudah dan tidak terikat pada distribusi/penyebaran pendapatan yang sedang diamati dan digunakan sebagai alat pembanding dalam mengamati kecendrungan sifat distribusi pendapatan masyarakat.

BAB IIIPEMBAHASAN A. PENGERTIAN PEMBANGUNAN EKONOMIMenurut Lincolin Arsyad (1993:4), Pembangunan ekonomi adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu Negara untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan taraf hidup masyarakatnya. Dengan batasan tersebut, maka pembangunan ekonomi pada umumnya didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu Negara meningkat dalam jangka panjang. Dari batasan dan defenisi tersebut dapat diperoleh pengertian bahwa pembangunan ekonomi adalah;1.Suatu proses, yang berarti perubahan secara terus menerus2.Usaha untuk menaikkan pendapatan perkapita.3.Kenaikan pendapatan perkapita yang berlangsung dalam jangka panjang.

Definisi pembangunan ekonomi menurut Maier adalah suatu proses dimana pendapatan perkapita suatu Negara meningkat selama kurun waktu yang panjang. Dengan catatan bahwa; jumlah penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan absolut tidak meningkat dan distribusi pendapatan tidak semaking timpang (Maier dalam Mudrajad Kuncoro, 1997:17)Menurut Suparmoko, pembangunan atau perkembangan ekonomi adalah kegiatan yang menunjukkan perubahan-perubahan dalam struktur output dan alokasi imput pada berbagai sector perekonomian, disamping kenaikan output. (Irawan dan M. suparmoko, 1987:5).

B. TUJUAN PEMBANGUNAN EKONOMI

Pembangunan ekonomi menurut Maier bertujuan untuk membangun identitas nasional atau kepribadian bangsa. Adapun cara untuk mencapai tujuan ini sangat dipengaruhi pandagan hidup bangsa tersebut dalam upaya menaikkan output nasional dan pendapatan masyarakat. (Maier dalam Mudrajad Kuncoro, 1997:17).Irawan dan Suparmoko mengartikan pembangunan ekonomi sebagai usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang diukur melalui tinggi rendahya pendapatan perkapita. Jadi tujuan pembangunan ekonomi disamping meningkatkan pendapatan nasional riil, juga meningkatkan produktivitas ( Irawan dan M. Suparmoko, 1987:7).

C. PENGERTIAN SUMBER DAYA ALAMSumber daya alam ialah suatu sumber daya yang terbentuk karena kekuatan alamiah, misalnya tanah, air dan perairan, udara dan ruang, mineral tentang alam, panas bumi dan gas bumi, angin, pasang surut/arus laut (Daryanto 1995:36).Menurut Nursid sumaatmadja (1981:211 213) mengelompokkan sumber daya alam menjadi tiga golongan antara lain:

1. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharuiPengertian sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui berarti sumber daya yang tidak dapat dipulihkan kembali setelah digunakan, atau jika dipulihkan kembali tidak menguntungkan karena biaya pemulihan lebih besar daripada hasil pemulihannya.Yang termasuk sumber daya yang tidak dapat dipulihkan kembali yaitu mineral bahan bakar atau bahan bakar fosil (fosil fuel) dan logam.Mineral bahan bakar yaitu minyak dan gas bumi.

2. Sumber daya alam yang dapat diperbaharuiSumber daya alam yang dapat diperbaharui atau dapat pulih kembali yaitu sumber daya yang dapat pulih kembali secara alamiah ataupun secara budaya setelah dimanfaatkan. Sumber daya ini termasuk sumber daya nabati dan hewani dan energy yang dihasilkan oleh proses tenaga alam (air, angin, pasang surut, sinar panas matahari). Sumber daya ini dalam jangka waktu tertentu dapat pulih kembali.

3.Sumber daya alam yang tidak akan habisSumber daya yang tidak akan berakhir yaitu keindahan panorama yang berharga bagi kepariwisataan dan faedah-faedah yang diperoleh dari iklim.Menurut Sukanto Reksodiprodjo (1990:5), Sumber daya alam adalah sesuatu yang berguna dan mempunyai nilai didalam kondisi dimana kita menemukannya. Sumber daya alam meliputi semua yang terdapat dibumi baik yang hidup maupun benda mati yang berguna bagi manusia, terbatas jumlahnya dan pengusahaannya memenuhi criteria-kriteria teknologi, ekonomi, social dan lingkungan.

D. PENGERTIAN SUMBER DAYA MANUSIASecara sederhana (secara objektif) sumber daya diartikan sebagai alat untuk mencapai tujuan, atau kemampuan untuk memperoleh keuntungan. Sedangakan secara subjektif , sumber daya dapat diartikan segala sesuatu baik berupa benda maupun bukan benda yang dibutuhkan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Secara sederhana sumber daya manusia dapat diartikan sebagai seluruh penduduk yang berada di suatu wilayah atau tempat dengan ciri-ciri demografis dan sosial ekonomis.Sumber daya manusia adalah semua potensi yang berhubungan dengan data kependudukan yang dimiliki oleh suatu daerah atau negara yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu bangsa atau negara.Sumber daya manusia harus memadai, baik dilihat dari segi kuantitas maupun kualitas.Segi kuantitas bersangkut paut dengan jumlah, kepadatan, dan mobilitas penduduk.Sedangkan kualitas terutama terutama dilihat dari beberapa aspek, seperti tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, dan kualitas tenaga kerja yang tersedia.

E. KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA

Kualitas sumber daya manusia merupakan merupakan komponen penting dalam setiap gerak pembangunan.Hanya dari sumber daya manusia yang berkualitas tinggilah yang dapat mempercepat pembangunan bangsa. Jumlah penduduk yang besar, apabila tidak diikuti dengan kualitas yang memadai, hanyalah akan menjadi beban pembangunan. Kualitas penduduk adalah keadaan penduduk baik secara perorangan maupun kelompok berdasarkan tingkat kemajuan yang telah dicapai.Agar menjadi sumber daya manusia yang tangguh penduduk harus mempunyai kualitas yang memadai sehinga dapat menjadi modal pembangunan yang efektif. Tanpa adanya peningkatan koalitas, jumlah penduduk yang besar akan menimbulkan berbagai masalah dan menjadi beban pembangunan.Analisis mengenai kualitas sumber daya manusia sering dibedakan menjadi kualitas fisik dan kualitas non fisik.Indikator yang dapat menggambarkan kualitas fisik penduduk meliputi tingkat pendidikan, derajat kesehatan, dan indeks mutu hidup.Kualitas non fisik meliputi kualitas spiritual keagamaan, kekaryan, etos kerja, kualitas kepribadian bermasyarakat, dan kualitas hubungan selaras dengan lingkungannya.Sampai saat ini, baik kualitas fisik maupun non fisik sumbar daya manusioa Indonesia masih belum sesuai dengan yang diharapkan.Karena adanya kesulitan pengukuran kualitas non fisik, sehingga yang sering di jadikan patokan adalah kualitas fisik.Kualitas kehidupan fisik penduduk setiap negara berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan ini disebabkan oleh lingkungan, letak geografis, dan ras genetiknya. Negara-negara yang berada disekitar khatulistiwa, kualitas penduduknya tergolong rendahdan negara-negara tersebut merupakan negara terbelakang di bidang ekonomi dibandingkan dengan negara-negara yang berada di daerah subtropis. Keadaan ini kemungkinan besar disebabkan karena daerah-daerah disekitar khatulistiwa tidak mengenal pergantian musimseperti di daerah sub tropis, sehingga mereka bisa hidup sepanjang tahun tanpa mengalami kesulitan mencari perlindungan terutama di musim dingin. Hal inilah yang mendidik penduduknya kurang berfikir untuk menghadapi tantangan alam, dan akhirnya menyebabkan sifat malas. Dengan keadaan yang demikian, maka penduduk disekitar khatulistiwa hidupnya tetap miskin walaupun daerah-daerah tersebut kaya akan sumber daya alam. Keadaan ini sangat berbeda dengan keadaan penduduk di daerah subtropis walaupun daerahnya tidak tersedia sumber daya alam yang banyak, namun mereka sanggup menguasai teknologi, sehingga hasil penguasaan teknologi tersebut membuat kualitas kehidupan mereka menjadi lebih baik.

F. PERANAN SUMBER DAYA ALAM TERHADAP PEMBANGUNAN Sumber daya yang menjadi kendala tersebut secara umum bisa dikategorikan kedalam sumber daya lahan, manusia, modal, teknologi, informasi dan energi. Sumber daya ini tidak lain merupakan faktor produksi atau masukan dalam suatu proses produksi. Jika faktor tenaga kerja, modal, informasi dan teknologi berasal dari manusia, maka yang merupakan pemberian alam adalah sumber daya dan energi.Salah satu kelemahan dari pengelolaan sumber daya alam dinegara-negara berkembang barangkali adalah usaha mengejar pertumbuhan ekonomi dengan cara menguras secara besar-besaran dari sumber daya alamnya tanpa memperhatikan akibat sampingan.Akibatnya mereka harus membayar mahal dengan semakin rusaknya lingkungan. Misalnya untuk membuat tambang suatu sumber daya alam yang berada di hutan, banyak hutan dan susunan tanahnya menjadi rusak akibat dipangkasnya tanah yang menutupi bahan tambang dan setelah itu hasil tambangnya diambil lokasi tempat penebangan tadi sampai berhektar-hektar dapat kita bayangkan apa yang akan terjadi.Dalam pembangunan memang selalu timbul apa yang disebut dengan "Backwasheffect" dimana akibatnya dari adanya pembangunan pada suatu tempat akan terjadi akibat negatif, tapi dalam hal ini usaha kita adalah meminimalkan efek negative tersebut. Dibangunnya waduk-waduk juga dapat menimbulkan efek yang negative misalnya dalam bidang kesehatan dapat meledaknya jumlah hewan tempat hidup dari penyebab penyakit yang kita kenal dengan penyakit Schistomiasis, dimana cacing-cacing ini bertambah penyebarannya dengan bertambahnya populasi dari siput-siput.Selain Faktor modal dan kemajuan teknologi adapun faktor sumber daya alam dan sumber daya manusia yang sangat menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi suatu Negara. Sumber daya alam yang dimiliki oleh suatu Negara merupakan anugerah yang perlu disyukuri, sebab tidak semua Negara memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah dan lengkap.Sumber daya alam seperti hutan dengan segala isinya, hasil pertambangan sudah sewajarnya digunakan untuk kepentingan dan kemakmuran masyarakatnya.Dalam konsep pembangunan yang berkelanjutan, sumber daya alam yang memiliki nilai ekonomis tinggi hendaknya tidak dieksploitasi. Sebab keberadaannya perlu dipikirkan untuk generasi yang akan datang. Jangan sampai hasil hutan dijarah habis sehingga mengakibatkan hutan gundul dan pada gilirannya dapat menyebabkan banjir dan tanah longsor.Oleh karena itu pengelolaan sumber daya alam haruslah dilakukan secara bertanggung jawab.Artinya harus dilakukan secara bijaksana untuk melestarikan persediaan sumber daya alam tersebut, sehingga generasi sekarang dan mendatang dapat menikmatinya.Pengelolaan sumber daya alam haruslah sedemikian rupa, sehingga sumber daya alam itu selalu dapat ditingkatkan persediaannya melalui usaha eksplorasi dan eksploitasi, peningkatan efisiensi proses produksi serta dengan bantuan teknologi untuk dapat meningkatkan proses daur ulang. Berdasarkan hal tersebut diatas, dalam pengelolaan sumber daya alam diperlukan suatu kebijakan yang bertanggung jawab.G. KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM

Sumber daya alam secara fisik diklasifikasikan menjadi sumber daya alam pulih, tak pulih dan gabungan Sumber daya yang menurun kuantitasnya dan tidak dapat diperbaharui dengan teknologi disebut daerah kritis Berdasarkan pengelolaannya, pengelompokan sumber daya dibagi menjadi: pengelolaan oleh swasta untuk kelompok barang pribadi dan pengelolaan oleh pemerintah untuk barang public.Pembedaan antara sumber daya alam pulih dan tak pulih dapat dilihat pula dari aspek penerimaan dan biaya pengelolaan.Pembedaan sumber daya alam dapat juga dilihat dari aspek primer dan sekunder.Dikaitkan dengan penggunaannya, sumber daya alam dapat dilihat dari sifat hubungannya yaitu : komplementer, substitusi dan netral.

Sumber daya alam dan pertumbuhan ekonomiSumber daya alam dan tingkat perekonomian suatu negara memiliki kaitan yang erat, dimana kekayaan sumber daya alam secara teoritis akan menunjang pertumbuhan ekonomi yang pesat. Akan tetapi, pada kenyataannya hal tersebut justru sangat bertentangan karena negara-negara di dunia yang kaya akan sumber daya alamnya seringkali merupakan negara dengan tingkat ekonomi yang rendah. Kasus ini dalam bidang ekonomi sering pula disebut Dutch disease.Hal ini disebabkan negara yang cenderung memiliki sumber pendapatan besar dari hasil bumi memiliki kestabilan ekonomi sosial yang lebih rendah daripada negara-negara yang bergerak di sektor industri dan jasa. Di samping itu, negara yang kaya akan sumber daya alam juga cenderung tidak memiliki teknologi yang memadai dalam mengolahnya, Korupsi, perang saudara, lemahnya pemerintahan dan demokrasi juga menjadi faktor penghambat dari perkembangan perekonomian negara-negara terebut. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan pembenahan sistem pemerintahan, pengalihan investasi dan penyokongan ekonomi ke bidang industri lain, serta peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam pemberdayaan sumber daya alam. Contoh negara yang telah berhasil mengatasi hal tersebut dan menjadikan kekayaan alam sebagai pemicu pertumbuhan negara adalah Norwegia dan Botswana. Sumberdaya Manusia Dalam Pembangunan EkonomiKualitas sumberdaya manusia (SDM) menjadi syarat mutlak untuk melaksanakan pembangunan dimasa datang.Setiap manusia dituntut kompetensi individunya untuk berinovasi guna memacu pembangunan ekonomi disegala bidang.Kualitas SDM itu ditingkatkan melalui jalur pendidikan formal dan nonformal.Meningkatkan kualitas SDM merupakan investasi manusi jangka panjang, karena setiap orang menempuh jalur pendidikan tidak secara otaomatis menjadikan dirinya berkualitas. Masih diperlukan proses dalam dunia kerjanya menuju ke jenjang yang lebih ahli atau berkualitas.Hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat seluruhnya.Keberhasilan pembangunan tidak lagi diukur dari segi ekonomi tapi sejauh mana pembangunan itu bisa meningkatkan kualitas Sumberdaya Manusia (SDM).Dalam pembangunan berkelanjutan dewasa ini tidak hanya ditunjang oleh pembangunan ekonomi tetapi juga oleh pembangunan SDM.Karena itu investasi pada aspek manusia sebagai modal dasar pembangunan sangat didahulukan.Kristiadi (1994) mengemukakan, peningkatan kualitas SDM juga merupakan tuntutan yang tumbuh sebagai akibat perkembangan pembangunan yang makin cepat dan komplek. Perkembangan ekonomi, industrialisasi, arus informasi, dan perkembangan iptek yang pesat makin membuat kualitas SDM sangat dibutuhkan. Pemerintah Indonesia telah menetapkan pembangunanSDM melalui empat jalur kebijaksanaan yaitu: 1) Peningkatan kualitas hidup yang meliputi kualitas manusia seperti jasmani, rohani maupun kualitas kehidupan; 2) Peningkatan kualitas SDM yang produktif dan upaya penyebarannya; 3) Peningkatan SDM yang berkembang dalam memanfaatkan, mengembangkan, dan penguasaan iptek; dan 4) Pengembangan pranata yang meliputi kelembagaan dan perangkat yang mendukung peningkatan kualitas SDM.SDM merupakan salah satu faktor dinamika dalam perkembangan ekonomi jangka panjang, bersama dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, sumberdaya alam (SDA), dan kapasitas produksi yang terpasang dalam masyarakat yang bersangkutan.Namun diantaranya perananm SDM mengambil tempat yang sentral khususnya dalam pembangunan ekonomi negara-negara berkembang dimana kesejakteraan manusia dijadikan tujuan pokok dalam ekonomi masyarakat.Oleh sebab itu SDM sangat dipengaruhi oleh peningkatan mutu pendidikan dan pelayanan kesehatan. Peranan Sumber Daya Manusia di Indonesia Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam reformasi ekonomi, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global. Dalam kaitan tersebut setidaknya ada dua hal penting menyangkut kondisi SDM Indonesia, yaitu:Pertama adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja. jumlah angkatan kerja nasional pada krisis ekonomi tahun pertama (1998) sekitar 92,73 juta orang, sementara jumlah kesempatan kerja yang ada hanya sekitar 87,67 juta orang dan ada sekitar 5,06 juta orang penganggur terbuka (open nemployment). Angka ini meningkat terus selama krisis ekonomi yang kini berjumlah sekitar 8 juta.

Kedua, tingkat pendidikan angkatan kerja yang ada masih relatif rendah. Struktur pendidikan angkatan kerja Indonesia masih didominasi pendidikan dasar yaitu sekitar 63,2 %. Kedua masalah tersebut menunjukkan bahwa ada kelangkaan kesempatan kerja dan rendahnya kualitas angkatan kerja secara nasional di berbagai sektor ekonomi.

Ketiga,lesunya dunia usaha akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja terutama bagi lulusan perguruan tinggi. Sementara di sisi lain jumlah angkatan kerja lulusan perguruan tinggi terus meningkat. Sampai dengan tahun 2000 ada sekitar 2,3 juta angkatan kerja lulusan perguruan tinggi. Kesempatan kerja yang terbatas bagi lulusan perguruan tinggi ini menimbulkan dampak semakin banyak angka pengangguran sarjana di Indonesia.

Masalah SDM inilah yang menyebabkan proses pembangunan yang berjalan selama ini kurang didukung oleh produktivitas tenaga kerja yang memadai. Itu sebabnya keberhasilan pembangunan yang selama 32 tahun dibanggakan dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 7%, hanya berasal dari pemanfaatan sumberdaya alam intensif (hutan, dan hasil tambang), arus modal asing berupa pinjaman dan investasi langsung. Dengan demikian, bukan berasal dari kemampuan manajerial dan produktivitas SDM yang tinggi. Keterpurukan ekonomi nasional yang berkepanjangan hingga kini merupakan bukti kegagalan pembangunan akibat dari rendahnya kualitas SDM dalam menghadapi persaingan ekonomi global.

Sumber Daya Manusia Indonesia Di Era Globalisasi Indonesia kini menghadapi tantangan baru dalam memasuki era globalisasi. Di sisi lain permasalahan internal juga datang silih berganti, isu-isu kritis yang sering muncul adalah adanya keinginan untuk melakukan perbaikan di segala bidang termasuk pendidikan, karena pendidikan merupakan salah satu komponen supra system pembangunan yang dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pembangunan didefinisikan sebagai upaya suatu bangsa untuk meningkatkan mutu dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam melalui proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang berkelanjutan. Sedangkan menurut Soerjono Soekamto Pembangunan merupakan suatu proses perubahan di segala bidang kehidupan yang dilakukan secara sengaja berdasarkan suatu rencana tertentu. Pembangunan nasional Indonesia misalnya, merupakan suatu proses perubahan yang dilakukan berdasarkan rencana tertentu dengan sengaja dan memang dikehendaki , baik oleh pemerintah yang menjadi pelopor pembangunan maupun masyarakat. Globalisasi merupakan proses mendunia dengan tingkat perubahan yang cepat dan radikal di berbagai aspek kehidupan manusia karena adanya teknologi. Kini kita merasa dunia semakin menyusut, dengan kecanggihan teknologi kita tidak tersekat lagi oleh ruang dan waktu.Dengan teknologi kita bisa berkomunikasi dengan siapa saja dan kapan saja dan dimana saja. Tetapi dibalik kecanggihan dan perubahan yang terjadi dapat menimbulkan ketimpangan jika kita tidak siap dengan adanya perubahan sehingga bisa terjadi ketimpangan budaya yang tentunya akan merugikan kita. Permasalahan dunia dan permasalahan nasional yang semakin komplek menuntut kita untuk senantiasa belajar agar tidak gagap terhadap perubahan.Jumlah penduduk yang semakin meningkat, cadangan energi yang kian menipis, ragam budaya yang berbeda, konflik internal dan internasional mengharuskan kita untuk senantiasa belajar.Fakta yang ada memperlihatkan bahwa pendidikan konvensional pada saat ini kurang memberikan kontribusi terhadap pemecahan masalah yang ada malah semakin memperlebar kesenjangan yang ada. Semakin tinggi seseorang sekolah semakin tercerabut ia dari kehidupan. Pendidikan luar sekolah merupakan pendidikan alternative yang dapat memberikan warna baru dalam dunia pendidikan.Pada era tahun 70an mengalami fase-fase keemasan, tetapi kini Pendidikan luar sekolah mulai menggeliat untuk bisa berkontribusi kembali dalam membentuk SDM-SDM yang berkualitas dan berjalan beriringan dengan pendidikan jalur persekolahan.H. PENDIDIKAN DAN PELATIHANPembahasan mengenai peran pendidikan dalam pembangunan biasanya berpangkal pada saran pendapat bahwa pendidikan merupakan prasarat untuk meningkatkan martabat manusia.Melalui pendidikan warga masyarakat mendapat kesempatan untuk membina kemampuannya dalam mengatur kehidupannya secara wajar.Perluasan kesempatan untuk memperoleh pendidikan berarti membuka kesempatan ekonomi untuk mengupayakan perbaikan dan kemajuan dalam kehidupan masyarakat. Satu sama lain akan mendukung terlaksananya pemerataan pendapatan masyarakat.Pembinaan mutu SDM dalam rangka pembangunan ekonomi harus diartikan sebagai usaha untuk meningkatkan dan meluaskan keterampilan teknis, keahlian profesional, dan kecerdasan akademis (technical skill, professional expertise and academic qualitie) dalam kehidupan masyarakat secara menyeluruh.Ditinjau dari sudut penerimaan pendapatan, maka beda antara pendapatan yang diterima oleh seorang keluaran pendidikan tinggi dengan pendapatan seorang tenaga kerja yang hanya mendapatkan pendidikan dasar, tidak begitu besar. Padahal biaya pendidikan tinggi per pelajar adalah 88 kali lebih besar dibandingkan dengan biaya per anak sekolah di tingkat pendidikan dasar.Ketimpangan nisbi pada penerimaan pendapatan dibandingkan dengan tingkat biaya untuk pendidikan tinggi bagaimanapun juga mencerminkan ketimpangan pada tingkat produktivitas dalam ekonomi masyarakat secara menyeluruh.Artinya, dari sudut kepentingan masyarakat secara menyeluruh kenaikan produktivitas seorang keluaran pendidikan tinggi (diukur dengan pendapatan yang diterimanya) secara nisbi tidak memadai dengan biaya investasi dalam pendidikan.Disuatu pihak tuntutan zaman mengharuskan agar mutu pendidikan ditingkatkan dan kalau perlu dengan membatasi perluasannya secara kuantitatif. Di pihak lain, akan dihadapi secara terus menerus desakan masyarakat agar disediakan kesempatan pendidikan yang semakin meluas dengan fasilitasnya yang semakin banyak, kendatipun dengan mengabaikan segi mutunya.Kunci kebijaksanaan untuk meningkatkan kualitas pendidikan pada umumnya adalah memperbaiki mutu tenaga pengajar dan membina motivasi golongan pengajar.Dikebanyakan negara berkembang tenaga pengajar di sekolah dasar mendapat pendidikan di sekolah lanjutan atas ataupun dengan pelatihan melalui kursus-kursus.Kelemahan pokok dalam sistem pendidikan di negara berkembang termasuk Indonesia terletak pada sistem dan struktur pendidikan umum di tingkat menengah dan lansung berkaitan dengan pendidikan guru yang diperlukan.Hal ini disebabkan oleh kompartmentasi karena terlalu dini diadakan pemisahan diantara berbagai rupa jurusan, di samping itu banyaknya mata pelajaran/kuliah yang tumpang tindih.Pemerintah mewacanakan insentif pajak penghasilan bagi sektor industri padat karya untuk memenuhi target penyerapan 1 juta tenaga kerja pada 2013.Sekjen Kementerian Perindustrian Anshari Bukhari mengatakan pemerintah mendiskusikan rencana insentif pengurangan pajak penghasilan (PPh) pasal 21 bagi perusahaan yang banyak menyerap tenaga kerja. Pemotongan PPh 21, jelasnya, bisa mengurangi beban perusahaan padat karya yang sebagian besar merupakan biaya tenaga kerja.Buruh itu, biasanya, PPh-nya dibayar perusahaan. Kalau padat karya itu kan sangat besar. Harusnya ada pengecualian atau diskon, katanya setelah Rapat Koordinasi Penyerapan Tenaga Kerja di Kantor Menko Perekonomian, Senin (17/12/2012).Dikatakan saat ini tiap tumbuh 1%, ekonomi Indonesia mampu menyerap rata-rata sekitar 331.000 tenaga kerja baru. Pencapaian target pertumbuhan ekonomi 6,8% pada 2013 bisa menciptakan lebih dari 2,2 juta lapangan kerja baru. Penyerapan tersebut sebanding dengan penyerapan netto 1 juta tenaga kerja, berdasarkan asumsi penambahan 1,2 juta angkatan kerja baru pada tahun depan. Ini dengan catatan yang sudah ada kita pertahankan.[Industri] padat karya yang ada jangan dibiarkan tutup karena lapangan kerjanya besar.Regulasi kita atur, kita rumuskan segera, kata Menko.Anggota Komite Ekonomi Nasional (KEN) Ninasapti Triaswati mengatakan kemampuan pertumbuhan ekonomi menyerap tenaga kerja semakin turun. Data KEN menyatakan setiap pertumbuhan 1% ekonomi Indonesia pada 2011 hanya menyerap sekitar 225.000 tenaga kerja. Daya serap tersebut kurang dari 500.000 orang tenaga kerja baru dari yang mampu diciptakan setiap 1% pertumbuhan ekonomi pada 2010.Dalam 9 bulan pertama 2012, keadaan semakin memburuk karena setiap 1% pertumbuhan ekonomi hanya bisa menciptakan lapangan kerja bagi 180.000 orang, ungkap Ninasapti seperti dilansir bisnis.com. Nina memperkirakan ada pergeseran minat investasi di Indonesia dari sektor padat karya ke sektor padat modal dalam beberapa tahun terakhir untuk menghindari potensi dampak negatif gejolak konflik ketenagakerjaan.KARAKTERISTIK NEGARA YANG SEDANG BERKEMBANG Michael P Todaro dan Burhanuddin Abdullah

Meskipun setiap negara sedang berkembang memiliki perbedaan antar negara dan klasifikasinya, namun sebagian besar memiliki tujuan yang sama. Tujuan mereka diantaranya adalah : Memerangi Kemiskinan Mengurangi Ketidak merataan Mengurangi Pengangguran Memenuhi Standar minimum pendidikan, kesehatan, perumahan dan makanan bagi masyarakat Memperluas kesempatan di bidang ekonomi dan sosial serta menempa persatuan bangsaSelain tersebut di atas terdapat pula kesamaan masalah yang dihadapi tetapi dengan kadar yang berbeda-beda yaitu :1. Kemiskinan yang kronis dan meluas2. Tingkat pengangguran yang tinggi dan cenderung meningkat terus3. Ketidakmerataan distribusi pendapatan yang semakin melebar 4. Rendahnya tingkat produktivitas di sektor pertanian5. Kesempatan ekonomi antara desa dan kota6. Kurangnya pelayanan kesehatan dan pendidikan 7. Memburuknya neraca pembayaran dan hutang luar negeri8. Meningkatnya ketergantungan teknologi terhadap luar negeri 9. Lemahnya kelembagaan dan sistem penilaian Tinjauan tentang perbedaan struktur ekonomi dunia ketigaTerdapat tujuh komponen utama perbedaan diantara negara sedang berkembang :1. Ukuran Negara (Geografis, Penduduk dan pendapatan)2. Evolusi Sejarah 3. Sumberdaya manusia dan fisik4. Kepentingan relatif sektor pemerintahan dan swasta 5. Sifat struktur industri 6. Tingkat ketergantungan terhadap ekonomi luar negeri dan kekuasaan politik7. Pembagian kekuasaan, kelembagaan dan politik luar negeri Ukuran negara dan Tingkat Pendapatan Luasnya suatu negara, penduduk serta tingkat pendapatanperkapita merupakan determinan potensi ekonomi yang penting dan faktor yang membedakan antar negara sedang berkembang. Diantara 143 negara berkembang anggota PBB, 104 negara diantaranya berpenduduk kurang dari 15 juta jiwa dan 75 negara berpenduduk kurang dari 5 juta jiwa. Negara besar yang padat penduduknya hidup berdampingan dengan negara kecil yang berpenduduk sedikit, negara dengan wilayah yang luas biasanya memiliki keuntungan dari tersedianya macam-macam sumber daya, potensi pasar yang luas dan kurang bergantung kepada produk dan bahan baku dari luar, tetapi meski demikian timbul permasalahan dari pengawasan administratif kesatuan nasional dan ketidak sinambungan regional dimana ketidakmerataan pendapatan nasional menjadi persoalan. Sehingga tidak menjamin bahwa negara dengan luas wilayah yang besar akan menciptakan pendapatan yang besar bagi masyarakatnya misalnya saja India dengan penduduk sekira 140 juta jiwa ternyata tingkat pendapatan perkapita pertahun sebesar $265 US, sedangkan Singapura dengan penduduk sekira 2,6 juta jiwa berpendapatan perkapita pertahun mencapai $5.900US (data tahun 1993). Latar Belakang Sejarah Kebanyakan negara Asia dan Afrika pernah dijajah oleh negara Erofa seperti Inggris, Perancis, Belgia, Belanda, Jerman, Portugal dan Spanyol. Struktur Perekonomian, pendidikan dan lembaga sosial negara tersebut dibentuk oleh bekas negara penjajah. Sehingga setiap negara yang pernah dijajah oleh negara yang berbeda-beda akan memiliki kebudayaan, pembentukan kelembagaan dan sosial yang berbeda-beda pula. Seperti India yang dijajah oleh Inggris, Philipina yang dijajah Spanyol dan Amerika, Vietnam dijajah oleh Perancis dan Indonesia yang dijajah oleh

BAB IVPEMBAHASANA. BEBERAPA TEORI BESAR TENTANG PEMBANGUNAN

Dalam bahasan sebelumnya, dikatakana bahwa pembangnan merupakan suatu proses besar. Sehingga, landasan intelektual diperlukan, baik yang memberikan penguatan atau bahkan sikap kritis. Landasan teori yang memberikan dukungan akan mampu menjadikan para perumus kebijaksanaan gamang dalam bertindak karena langkah yang di putuskannya telah di dasari dengan argumen yang mantap. Di lain sisi, berbagai macam teori yang menampilkan sikap kritis terhadapnya di harapkan bisa mengendalikan proses maupun kebijaksanaan pembangunan itu dari kesalahan penentuan strategi. Demikian pula teori yang kritis tersebut juga di perlukan agar pelaksanaan pembangunan tidak menyimpang semula. Kita tentulah paham bahwa pembangunan tindakan sekedar fenomena ekonomi semata yang mengandalkan prestasi pertumbuhan semata. Akan tetapi, ia mempunyai rentang perfektif yang lebih luas terkait dengan realita sosial. Dampak pembangunan terhadap kehidupan masyarakat juga harus dipertimbangkan seksama.Pada kenyataannya, argumen yang memperkuat maupun mengkritisi mungkin saja ditampilkan secara bersamaan. Hal ini bisa saja terjadi karena dalam saat yang hampir bersamaan seringkali para pakar dan juga kita semua menemukan kondisi yang memerlukan keduanya. Mengingat bahwa pembangunan itu merupakan aktivitas yang kompleks, tidak ada satu landasan teori yang mampu diterapkan secara tepat untuk seluruh negara didunia. Harus kita akui bahwa teori pembangunan yang ada sangat didominasi oleh pemikiran para pakar Barat yang mana gagasan mereka itu tidak lepas dari konteks situasi yang terjadi disekitar mereka. Ada perbedaan yang cukup tajam berkaitan dengan keadaan masyarakat, tata nilai yang diyakini, serta kelembagaan antara satu negara dengan lainnya.Akan tetapi, walaupun demikian teori yang dikemukakan oleh para pemikir tersebut suka atau tidak suka telah memberikan kontribusi besar terhadap pelaksanaan pembangunan serta dinamika ilmiah yang berkaitan dengannya. Mengenai beberapa teori besar (grand theory) yang melandasi pembangunan, kita akan menkajinya secara garis besar dalam beberapa bahasan berikut.B. PEMBAGUNAN YANG BERTUMPU PADA AKUMULASI MODAL OLEH ALIRAN KLASIKAliran pemikiran ekonomi ini muncul pada akhir abad ke XVIII bersamaan dengan atau sesudah tercetusnya revolusi industri di negara inggris. Menurut pendapat aliran pemikiran klasik, perkembangan ekonomi serta peningkatan pendapatan nasional dipengaruhi secara cukup signifikan oleh akselerasi kemajuan teknologi dan pertumbuhan penduduk.Perkembangan teknologi padamulanya disebabkan oleh akumulasi modal yang dihimpun oleh para pemiliknya sehingga perbaikan pada alat-alat produksi dan mekanisme dapat diwujudkan. Perbaikan pada alat produksi serta mekanisme menjadikan spesialisasi kerja dapat dilakukan secara lebih mudah. Hal inilah yang menyebabkan produktivitas kerja bertambah dan peningkatan dalam hal itu menjadikan pendapatan nasional agregat naik. Apabila keuntungan yang ditimbulkan oleh proses produksi meningkat, maka iklim investasi akan semakin kondusif. Hal inilah yang akan mampu mempertinggi kemakmuran suatu masyarakat. Demikianlah secara global alur pemikiran mereka. Adapun beberapa tokoh aliran klasik terkemuka beserta garis besar pemikirannya antara lain adalah:Adam SmithMenurutnya, agar produktivitas baik secara individual perusahaan maupun nasional agregat meningkat, spesialisasi atau pembagian kerja mutlak diperlukan. Tentu saja, sebelumnya harus terkumpul modal terlebih dahulu dan pasar harus senantiasa di perluas, termasuk juga pasar di luar negeri. Pengumpulan modal dapat dilakukan manakala masyarakat mempunyai kamampuan menabung yang tinggi. Kemampuam menabung itu sendiri lebih banyak dimiliki oeh mereka yang mampu mengelolah sumber daya.Adam Smith menganggap bahwa pertumbuhan ekonomi bersifat simultan dan kumulatif. Dalam artian bahwa bila peningkatan kinerja pada suatu sektor tercipta, keadaan ini akan memberikan daya tarik bagi para pemilik untuk menanamkan modalnya. Selanjutnya, kemajuan teknologi dan spesialisasi akan terwujud pula yang kemudian akan mempertinggi produktivitas agregat. Peningkatan produktivitas akan meningkat pendapatan nasional dimana kondisi ini kemudian memperbesar tabungan agregat. Besarnya tabungan ini akan bermanfaat banyak bagi kegiatan investasi.David RichardoIa adalah murid kesayangan Adam Smith, sehingga tidak merupakan sesuatu hal yang mengherankan bila banyak pendapatnya yang memberikan pembenaran serta penguatan terhadap apa yang dikatakan oleh Adam Smith sebelumnya. David Richardo menegaskan bahwa dalam struktur masyarakat perekonomian terdapat tiga kelompok yang berperan besar, yakni pemilik modal, buruh, serta tuan tanah.Pemilik modal menyediakan dana serta peralatan yang diperlukan guna menjalankan proses produksi yang berarti pula berjalannya roda perekonomian nasioanl. Sebagai kontraprestasinya, mereka akan memperoleh pendapatan dari bunga atas modal (interest) yang telah mereka berikan. Buruh adalah pelaku perekonomian yang memberikan tenaganya kepada pemilik modal. Berkat sumbangan merekalah, alat-alat produksi yang dimiliki oleh para pemodal bisa berfungsi. Berkenaan dengan hal ini, para buruh akan mendapatkan upah (wages) atas tenaga yang telah disumbangkan. Sedangkan para tuan tanah menyediakan lahan bagi proses produksi dan untuk itulah mereka memperoleh uang sewa atas tanah (land rent).Dalam struktur masyarakat tersebut, para pemilik modal dinilai paling dominan peranannya karena di tangan merekalah investasi untuk mempercepat laju pembangunan nasional bisa direalisasikan.Sir Thomas Robert MalthusAdalah seorang pakar ekonomi sekaligus ahli demografi yang termahsyur dengan teorinya tentang deret hitung dan deret ukur untuk menganalisis kemampuan menyediakan pangan serta jumlah kebutuhan terhadapnya.Berdasarkan atas pandangannya, jumlah penduduk sebenarnya bisa menjadi kekuatan potensial, paling tidak sebagai pasar. Hanya saja, kondisi ini bisa terwujud bila faktor-faktor lainnya berkembang dan menunjang. Kalau tidak, jumlah penduduk justru akan menjadi beban berat bagi perekonomian suatu negara. Untuk itu, modal diperlukan guna menciptakan investasi. Ia bisa diperoleh dari tabunngan masyarakat. Sedangkan investasi tersebut dapat dilakukan bila ada peningkatan jumlah permintaan agregat.Teori Pembangunan oleh Karl MarxFilosof, ahli ilmu politik, pakar sosiologi, penulis buku Das Kapital, sekaligus penghujat eksistensi Tuhan ini banyak mengemukakan teori yang pada dasarnya berlawanan dengan para pemikir Barat misalnya Adam Smith, David Richardo, dan lain sebagainya. Ia menganggap bahwa teori yang dikemukakan oleh mereka tersebut bersifat menindas. Asumsi yang melandasi berbagai macam teorinya adalah pembagian kelompok masyarakat atas kelas yang berlawanan misalnya antara pemilik tanah dan bukan pemilik tanah atau pemilik modal dan bukan pemilik modal.Karl Marx itu sendiri merupakan salah seorang pemikir (dengan segala kontroversinya) yang memberikan sumbangan besar terhadap kemajuan ilmu sosial. Buah pikirannya banyak dijadikan rujukan oleh para pakar yang eksis sesudahnya dalam berbagai bidang kajian mulai dari filsafat, politik. ekonomi, kebudayaan, bahkan feminisme.Berkaitan dengan dinamika pembangunan perekonomian, Karl Marx menganggap-atau lebih tepatnya mengimpikan-bahwa kondisi perekonomian suatu negara terbentuk oleh tahapan perkembangan sejarah masyarakat. Adapun tahapan perkembangan masyarakat yang dimaksudkan olehnya adalah: Masyarakat Komunal Primitif (primitive communal society) Pada masa ini, peradaban masih terbelakang. Teknologi tinggi untuk membantu mengatasi masalah manusia belum ditemukan. Dalam masyarakat semacam ini, tingkat solidaritas sosial masih amat tinggi dan alat produksi sederhana digunakan secara bersama-sama. Sementara, aktivitas produksi itu sendiri masih bersifat subsisten, hanya untuk memenuhi kebutuhn sendiri. Sedangkan mekanisme perdagangan dilakukan secara sederhana, misalnya saja melalui barter antara barang satu dengan lainnya.

Masyarakat Perbudakan (slavery society)Pada tahap ini, hubungan produksi antara pemilik sarana dengan yang hanya mempunyai tenaga tercipta. Keadaan ini selanjutnya menimbulkan ketidaksetaraan posisi dan kemudian mengakibatkan timbulnya perbudakan serta penindasan oleh kalangan pemilik modal terhadap para budaknya. Karena upah budak amat murah, mereka tidak begitu tertarik terhadap upaya pengembangan teknologi. Para budak sendiri lama kelamaaan tidak menerimakan keadaan ini. Tercetuslah perselisihan antara keduanya.

Masyarakat Feodal (feodalistic society)Setelah melewati pertentangan sengit, akhirnya era perbudakan usai. Kemudian, terbentuklah tatanan masyarakat baru dimana anggota masyarakat yang memiliki asset berupa tanah yang luas dan selanjutnya menjadi kaum bangsawan dominan. Hubungan yang bersifat eksploitatif terjadi lagi antara para bangsawan sebagai pemilik modal dengan rakyat jelata yang menjadi buruhnya. Kondisi ini terjadi karena sebagaimana halnya yang berlangsung dalam era sebelumnya para bangsawan juga berlaku menindas. Oleh karena itulah, pertikaian antara rakyat jelata dan kaum bangsawan tersulut. Seacara keseluruhan, masyarakat tidak menyukai sistem feodal sehingga era feodalisme segera berakhir pula. Masyarakat Kapitalis (Capitalistic society)Secara umum, masyarakat menghendaki kebebasan dalam berkiprah pada berbagai sektor perekonomian. Sedangkan hubungan produksi didasarkan pada kepemilikan asset tercipta kemudian menyebabkan timbunya dua pihak yang berbeda posisi secara diametral yakni antara pemilik modal dan para buruhnya. Karena para buruh tidak menerimakan keadaan ini, terjadilah pertentangan antar kelas yang pada akhirnya dimenangkan oleh para buruh sehingga terciptalah suatu masyarakat sosialis. Masyarakat Sosialis (socialistic society)Menurut Karl Marx, pada era inilah kesejahteraan sosial mencapai puncaknya. Tidak ada lagi penindasan terhadap kaum buruh karena tatanan sosial diktator ploretariat telah terwujud dimana para buruh menjadi penguasa tertinggi. Kepemilikan alat produksi merupakan hak bersama (Social ownership). Sedangkan negara berfungsi sebagai pelayan masyarakat yang harus berusaha keras mewujudkan kesejahteraan sosial. Kesejahteraan antara anggota masyarakat satu dengan yang lainnya hampir tidak terjadi.Karl Marx memang tidak menyukai sistem sosial yang bersifat kapitalis. Oleh sebab itu, ia meramalkan atau lebih tepatnya menginginkan agar ia hancur. Berdasarkan alur logika yang mendasari pemikirannya, kehancuran sistem sosial kapitalis berlangsung sesuai dengan hukum gerak yakni berawal dari konsentrasi, kemudian terjadi akumulasi, berlanjut pada kesengsaraan, dan berakhir pada krisis atau kehancuran. Hancurnya sistem perekonomian yang bersifat kapitalis harus terjadi melalui revolusi sekalipun nantinya korban akan berjatuhan.Menurutnya, persaingan bebas menjadikan yang kecil dan lemah akan tersisi serta hanya menyisakan segelintir orang yang kuat. Dengan demikian, terjadilah pemusatan kekuatan usaha kepada sebagian kecil anggota masyarakat. Para pelaku ekonomi yang kecil dan lemah kemudian bergabung dengan aktor yang kuat. Selanjutnya, perusahaan yang bergabung akan semakin banyak jumlahnya sehingga terwujudlah kondisi yang monopolistis. Kesenjangan antara sebagian besar kaum miskin dan minoritas yang kaya semakin lebar. Kaum buruh bertambah banyak jumlahnya sehingga pemilik modal bisa dengan mudah menekan upah mereka sehingga kemiskinan semakin merajalela.Jumlah produksi semakin besar dan untuk sementara keuntungan dalam tingkatan yang tinggi menjadi milik para pemodal. Akan tetapi, karena kemiskinan maka daya beli sebagian besar anggota masyarakat melemah. Jumlah barang hasil produksi yang tidak laku terjual meningkat tajam yang kemudian diikuti oleh merosotnya harga. Ada banyak perusahaan yang gulung tikar dan timbullah krisis sosial yang menghancurkan tatanan perekonomian.

C. TEORI PEMBANGUNAN ALIRAN NEO KLASIKPada tahun 1870, berkembanglah suatu aliran yang meneruskan sekaligus melakukan modifikasi atas aliran pemikiran klasik, yakni Neo Klasik. Mengapa modifikasi perlu dilakukan adalah karena kemajuan teknologi serta penemuan sumber produksi baru penting untuk diwujudkan. Selain itu, kemungkinan berkembangnya kondisi perekonomian karena dorongan kemajuan teknologi juga penting diupayakan. Aliran pemikiran neo-klasik juga menekankan pada pentingnya peranan tingkat bunga yakni harga modal yang menghubungkan antara nilai saat ini dengan nilai pada masa yang akan datang. Beberapa pemikiran yang dicetuskan oleh aliran pemikiran ini diantaranya adalah :1. Akumulasi Kapital Menurut pemikiran aliran ini, tingkat bunga serta pendapatan akan menentukan tingginya tingkat tabungan. Sehingga, bila suku bunga tabungan meningkat, keinginan sebagian besar anggota masyarakat untuk menyisihkan pendapatannya juga semakin tinggi. Hal ini berarti bahwa tersedia jumlah modal yang semakin banyak untuk melaksanakan kegiatan investasi. Dalam kondisi tertentu, tingkat bunga juga akan menentukan investasi. Dalam artian bahwa semakin rendah tingkat bunga kredit, maka kecenderungan untuk melakukan penanaman modal akan semakin besar. Selain itu, perekonomian juga harus dijaga sebaik-baiknya agar berada dalam kondisi full employment dengan memperbanyak pengerjaan proyek-proyek pekerjaan umum.2. Perkembangan sebagai Proses yang Berlangsung secara GradualSalah seorang tokoh aliran neo-klasik terkkemuka, Alfred marshall, menyatakan bahwa perkembangan ekonomi merupakan proses yang berlangsung secara bertahap atau evolusioner sebagaimana halnya kehidupan organik. Apabila tercipta suatu penemuan baru atau perkembangan teknologi, sesungguhnya hal itu merupakan kelanjutan dari proses yang terjadi sebelumnya atau pengembangan dari hal-hal yang telah ditemukan oleh orang lain dimasa lalu. Jadi, perkembangan merupakan suatu mata rantai yang berkesinambungan.3. Perkembangan Perekonomian sebagai Proses yang Berlangsung secara Selaras Keselarasan yang dimaksudkan oleh aliran pemikiran ini adalah suatu proses yang menjadikan beberapa unsur tumbuh bersama. Miisalnya saja, apabila suatu penemuan baru yang mampu menaikkan jumlah produksi keseluruhan tercipta, maka akan diperlukan lebih banyak tenaga kerja terampil untuk menjalankannya, sehingga timbullah kenaikkan terhadapnya. Alfred Marshall juga menyatakan bahwa harmonisasinya hubungan ini juga disebabkan oleh internal economies berupa peningkatan efisiensi atau penemuan teknik produksi baru yang lebih baik dan juga external economies terwujud perkembangan ilmu pengetahuan serta kebudayaan. Sedangkan perkembangan ekonomi dikatakan kumulatif karena menurut Allen Young adalah karena perkembangan perekonomian oleh pembagian kerja antara para buruh, pembagian kerja tergantung oleh lluas pasar dan luas pasar ditentukan oleh pembagian kerja antara para buruh.4. Sikap Optimis terhadap Kemajuan PerekonomianPara penganut aliran neo-klasik percaya bahwa manusia pasti akan mampu menemukan cara atau metode untuk mengatasi permasalahan terutama dalam bidang perekonomian yang menghambatnya serta menyikapi berbagai keterbatasan yang mengukungnya.5. Aspek Perkembangan Ekonomi InternasionalBerdasarkan pemikiran para penganutnya, pada umumnya suatu negara akan mengalami lima tahapan perkembangan perekonomian terkait dengan luar negeri yaitu:1. Mula-mula suatu negara merupakan negara peminjam modal murni atau disebut pula debitur yang belum mapan (immanture debtor).1. Setelah beberapa lama berlangsung, berkat hasil pemanfaatan modal yang baik, negara tersebut mampu membayar bunganya sekalipun belum mampu membayar hutang pokoknya.1. Seiring dengan meningkatnya pendapatan nasional, sebagian dari pendapatan itu digunakan untuk melunasi hutangnya dan sebagian lainnya dipinjamkan kepada negara yang membutuhkannya. Namun, cicilan hutang dan bunganya yang harus dibayar masih lebih tinggi dari pada hasil yang diterimanya dari negara lain. Pada tahapan inilah negara itu menjadi suatu negara debitur yang mapan (mature debitor). 1. Pada tahapan keempat, bunga atau cicilan yang diterimanya dari negara lain yang dipinjami sudah lebih besar dari pada cicilan atau bunga yang harus dibayar kepada negara kreditur. Pada tahapan ini, suatu negara tersebut telah menjadi kreditur yang belum mapan (immature credtor).1. Akhirnya, negara itu hanya tinggal menerima pembayaran cicilan hutang dan bunga dari negara yang dipinjaminya. Ia telah menjadi kreditur yang mapan (mature creditor).

D. TEORI PEMBANGUNAN NEO-KLASIK PADA DASA WARSA 1980Teori ketergantungan yang diintroduksikan oleh beberapa pakar Amerika Latin memperoleh tandingan dari para pemikir ekonomi aliran Neo Klasik pada Dasa Warsa 1980. Apabila menurut pendapat para pakar ekonomi yang mencetuskan teori interaksi mereka dengan negara maju yang mengeksploitasi sumber daya negara berkembang, berdasarkan pendapat para pakar ekonomi aliran Neo Klasik lain lagi.Mereka beranggapan bahwa keterpurukan perekonomian negara berkembang disebabkan oleh beberapa faktor internal yang buruk semisal campur tangan pemerintah yang terlalu dalam pada kegiatan perekonomian, meluasnya praktek korupsi, kolusi, serta penyalah gunaan wewenang, kurangnya insentif ekonomis bagi mereka yang mengembangkan usaha, serta kekurangcermatan alokasi sumber daya. Berdasarkan teori ini, tidak efektifnya alokasi sumber daya, terjadinya praktek korupsi, kolusi, dan penyalahgunaan wewenang, intervensi pemerintah yang terlalu dalam, dan kurangnya insentif ekonomis bagi anggota masyarakat yang mengembangkan usaha merupakan ketidakefisienan kegiatan perekonomian negara berkembang. Sehingga percepatan pertumbuhan perekonomian menjadi lebih lambat dan pemerataan hasil pembangunan sulit terlaksana.Para pemikir yang menganut aliran ini semisal Jagdish Bhagwaty, Anne OKrueger,bella Bailasa, dan Deepak Laj menyatakan bahwa agar negara berkembang mampu mengatasi permasalahan yang membelitnya serta kekuatan perekonomian negara menjadi bagus,pemerintah harus mengurangi campur tangan dalam kegiatan perekonomian, melakukann privatisasiterhadap badan usaha milik negara, membuka diri terhadap penanaman modal asing, melaksanakan deregulasi perekonomian, menghilangkan disorsi harga, dan juga mengintegrasikan kekuatan perekonomian negara dalam kancah perekonomian bebas. Dengan menerapkanbeberapa cara itu, suatu negara akan mampu memperkokoh kekuatan perekonomiannya.Pasar bebas merupakan wilayah yang paling tepat untuk menjadikan kekuatan perekonomian kokoh. Hal ini terjadi karena kekuatan perekonomian suatu negara banyak memperoleh pengalaman dan pelajaran darinya sehingga ia dapat mengatur dirinya secara lebih efisien.secara ideal, bekerjanya mekanisme tangan bebas diharapkan mampu menjadikan setiap permasalahan ekonomi terselesaikan. Dalam beberapa kasus, misalnya saja yang terjadi diKorea Selatan, Hongkong, Taiwan dan Singapura, konsep yang ditawarkan oleh para pemikir aliran Neo Klasik ini memang terbukti mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Keempat negara ini hingga saat ini mampu menjadi kekuatan ekonomi dunia yang diperhitungkan.Sayangnya teori ini hanya tepat diterapkan pada negara yang telah memiliki struktur perekonomian yang telah tertata dengan baik dan telah terbiasa dengan mekanisme pasar persaingan sempurna. Perbedaan struktur pasar dan kondisi kelembagaan perekonomian pada setiap negara telah menjadikan konsep penyelesaian permasalahan yang ditawarkan terbukti gagal ketika mencoba diterapkan untuk mengatasi problematika dibanyak negara berkembang.E. TEORI JOSEPH SCHUMPTER DAN PERAN PENTING WIRASWASTAWAN

Salah seorang pemikir lainnya, Joseph Schumpter, menyatakan bahwa ada sekelompok masyarakat yang diharapkan mampu berperan sebagai kekuatan penggerak (driving force) bagi penciptaan kemajuan perekonomian suatu negara. Kelompok masyarakat yang memiliki peran besar tersebut adalah kalangan wiraswastawan (entrepeneur). Dari mereka, inovasi yang bermanfaat bagi perkembangan masyarakat dimunculkan. Begitu juga, penyerapan tenaga kerja dalam berbagai kualifikasi akan terjadi nantinya. Adapun inovasi yang dilakukan oleh kalangan wiraswastaan berwujud antara lain:a. Memperkenalkan barang yang benar-benar baru atau barang dengan kualitas yang lebih baik.b. Menemukan semacam metode produksi yang baru.c. Menciptakan daerah pemasaran baru bagi perusahaan.d. Menemukan sumber daya ekonomi baru yang mana sebelumnya mungkin belum diketahui manfaatnya.e. Menerapkan bentuk atau strukur ornganisasi baru bagi perusahaan dan industry yang mampu menciptakan kondisi lebih baik bagi kemajuannya.Secara nyata,memang kita tentu sepakat bahwa apabila suatu Negara mempunyai lebih banyak orang yang mampu berwiraswasta dalam ber