pemba has an
TRANSCRIPT
Pembahasan
Uji Barfoed adalah uji untuk membedakan monosakarida dan disakarida.
Prinsipnya bahwa karbohidrat dalam larutan asam lemah akan mengalami perubahan reaktifitas,
karbohidrat dengan reaktifitas rendah akan hilang daya reduksinya sedangkan karbohidrat
dengan reaktifitas tinggi akan tetap dipertahankan. Ion Cu²⁺(dari pereaksi barfoed)dalam
suasana asam akan direduksi lebih cepat oleh gula reduksi monosokarida dari pada disakarida
dan menghasilkan endapan Cu2O berwarna merah bata. Jika terbentuk warna biru setelah
penambahan fosfomolibdat, maka reaksi positif.
Berdasarkan hasil pengamatan, pada larutan Amilum 1%, Glukosa 1%, ,Arabinosa %,
dan Glikogen 1% membentuk warna biru muda ini menandakan bahwa larutan-larutan tersebut
mengandung monosakarida (+), sedangkan pada larutan Sukrosa1%, dan susu sapi warna yang
dihasilkan berbeda yaitu berwarna jingga kecoklatan menandakan bahwa larutan tersebut
mengandung disakarida (-),karena pada prinsipnya pereaksi berfoed bersifat asam lemah dan
hanya direduksi oleh monosakarida, pemanasan yang lama menghidrolisis disakarida sehingga
bereaksi positif.
Uji Molisch adalah uji untuk membuktikan adanya karbohidrat. Uji pereaksi molisch
terdiri dari larutan α-naftol dan asam sulfat pekat. Karbohidrat dengan asam sulfat pekat
menghasilkan senyawa furfural. Senyawa furfural dengan pereaksi α-naftol menghasilkan
persenyawaan berwarna (warna ungu). Reaksi yang negatif (hijau) merupakan suatu bukti bahwa
dalam sampel yang diuji tidak mengandung karbohidrat. Penambahan larutan H2SO4 pekat akan
menghidrolisis ikatan glikosidik (ikatan antara monosakarida satu dengan monosakarida
lainnya), menghasilkan monosakarida selanjutnya yang didehidrasi menjadi furfural dan turunan
karbohidrat dalam uji molisch.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, hasilnya menunjukkan bahwa semua bahan
(Amilum,Selulosa,Glukosa,Fruktosa,Sukrosa,Maltosa,Arabinosa,Glikogen dan GumArab)
terlihat menujukan warna ungu muda dan ungu kemerahan. Hal ini dikarenakan kondensasi
karbohidrat oleh pereaksi molisch, dan karena adanya reaksi dihidro dengan H2SO4. Hal ini
sesuai dengan literatur (Yazid : 2006) yang menyatakan bahwa, semua jenis karbohidart akan
berwarna merah-ungu bila larutannya dicampur beberapa tetes larutan 5% α-naftol. Maka, semua
bahan yang telah diuji (Amilum, Selulosa, Glukosa, Fruktosa, Sukrosa, Maltosa, Arabinosa,
Glikogen dan GumArab) merupakan karbohidrat.
Uji Seliwanoff adalah dalam pengujian ini golongan aldosa bereaksi, sedangkan ketosa
mengalami proses dehidrasi untuk membentuk 4-hidroksi metil furfural yang kemudian
mengalami kondensasi dengan resorsinol, dan akan mengalami kondensasi membentuk senyawa
kompleks berwarna merah orange atau uji yang spesifik dalam mengindentifikasi gula
ketoheksosa. Pereaksi Selliwanof terdiri dari resorsinol dan HCl pekat. . Dilakukannya
pemanasan pada bahan uji yang telah diberi pereaksi Selliwanof adalah untuk mempercepat laju
reaksi ketika dehidrasi dan kondensasi pembentukan senyawa kompleks berwarna. Reaksi positif
terjadi jika, larutan berwarna merah.
Dari percobaan diperoleh hasil yang sama dengan literatur, yang menyatakan fruktosa
dan sukrosa merupakan jenis gula yang memberikan hasil positif . karena sukrosa adalah
disakarida yang terdiri dari fruktosa dan glukosa. Sedangkan fruktosa, menurut Harper et al
(1979) yang menyatakan bahwa fruktosa dapat bereaksi dengan reagen Seliwanoff dan
memberikan kompleks warna merah ceri.Namun, pada bahan uji (Glukosi, Fruktosa, Sukrosa,
Maltosa, Arabinosa, Glikogen, Gumarab, susu sapi, susu kambing, Galaktosa, dan Agar-agar)
menghasilkan reaksi negatif, hal ini dikarenakan ketidaksesuaian antara literature dan hasil
pengamatan diatas dimungkinkan terletak pada kesalahan praktikan dalam melihat perubahan
warna atau kesalahan dalam mengikuti prosedur kerja.
Uji Asam Musat adalah dalam pengujian adanya endapan dan hablur. Prinsip oksidasi
galaktosa dengan asam nitrat akan menghasilkan asam dikarboksilat yang disebut asam musat.
Kristal asam musat tidak akan larut dalam air. Dalam percobaan ini 5 ml larutan perbahan akan
ditambah 1 ml asam nitrat pekat, Campuran dari kelima bahan akan dipanaskan sampai tersisa
setengahnya, perhatikan ada tidaknya hablur tersebut dalam air dan periksa dibawah mikroskop.
Dari percobaan diperoleh hasil pada bahan (Glukosa 1%, Fruktosa 1%, Sukrosa 1%,
Maltosa 1%, Arabinosa 1%, Gum Arab 1%, Agar-Agar, Susu sapi dan Susu Kambing)
menunjukan bahwa larutan tidak mengalami perubahan warna dan larutan tetap berwarna bening
serta terdapat endapan dan hablur yang terbentuk, pada bahan (Amilum 1%, Glikogen 1%, dan
Galaktosa 1%) terdapat hablur, pada percobaan bahan galaktosa menghasilkan hablur
dikarenakan Oksidasi terhadap karbohidrat dengan asam nitrat pekat akan menghasilkan asam
yang dapat larut. Sehingga pada galaktosa menghasilkan asam musat yang dapat larut. Namun
pada bahan Amilum juga terdapat hablur, hal ini dikarenakan ketidaksesuaian antara literature
dan hasil pengamatan diatas dimungkinkan terletak pada kesalahan praktikan dalam melihat
perubahan warna atau kesalahan dalam mengikuti prosedur kerja.
Uji Hidrolisis Amilum Untuk mengidentifikasi hasil hidrolisis amilum digunakan
larutan amilum 10 ml, larutan iodium, pereaksi Benedict, larutan HCl 1 N. Kemudian Panaskan
selama 3 menit . Dilakukan uji iodium setiap 3 menit hingga warnanya berubah menjadi bening
atau negatif. Bila tes Iodium telah negatif maka lakukan tes benedict setiap 3 menit berikutnya.
Dari percobaan diperoleh setelah dilakukan pengujian dengan larutan iodium dalam 3
menit kesepuluh warna mulai pudar dan menunjukan hasil telah negatif. Setelah Iodium sudah
negatif kemudian diuji dengan benedict setelah dipanaskan selama 3 menit terjadi perubahan
Waran Biru Kehijauan menunjukan hasil Uji hidrolisis amilum dengan benedict positif.
Uji Hidrolisis Selulosa Untuk mengidentifikasi hasil hidrolisis selulosa digunakan
larutan H2SO4, Asam Sulfat Pekat . Kemudian panaskan selama 1 jam lalu ambil beberapa tetes
dan uji dengan benedict, Apabila setelah diuji dengan benedict masih negatif maka panaskan
kembali larutan tersebut selama 30 menit.
Dari percobaan diperoleh saat dipanaskan larutan berwarna sedikit keruh dan setelah
diapanaskan selama 1 jam kemudian larutan tersebut diuji dengan benedict menunjukan
perubahan warna menjadi merah bata sehingga pada uji hidrolisis selulosa ini memperoleh hasil
positif.