pemba has an

8
BAB VI PEMBAHASAN 6.1. Satuan Litologi Tuff Tuff merupakan batuan yang berasal dari endapan material hasil erupsi gunung berapi berupa abu vulkanik (ash) dengan ukuran <0,25 mm untuk tuff halus, dan 0,25-4 mm untuk tuff kasar. Tuff tergolong batuan beku fragmental (piroklastik) yang memiliki kenampakan dan tekstur seperti pasir pada batuan sedimen. Perbedaan antara tuff dengan litologi pada batuan sedimen adalah, tuff memiliki warna yang lebih cerah serta terlihat adanya kenampakan mineral pada batuan. Tuff terbentuk dari pembekuan langsung dari percikan magma yang keluar ke permukaan bumi atau dapat pula berasal dari pecahan material piroklastik yang telah ada sebelumnya yang ikut tergerus keluar saat terjadi erupsi. Satuan litologi Tuff pada daerah pemetaan ini tedapat pada STA 21, STA 22, STA 23, STA 25, STA 26, STA 28, STA 31, serta STA 34. Tuff pada daerah pemetaan yang berada di daerah Tlompakan dan sekitarnya ini memiliki kenampakan berupa warna kuning keabu-abuan, cukup masif, dan perlapisannya umumnya berseling dengan breksi vulkanik ataupun soil yang diduga berasal dari pelapukan breksi vulkanik di bagian atasnya.. Hal ini sesui dengan karakteristik litologi pada formasi Kaligetas yang terdiri dari breksi dan lahar dengan sisipan lava dan tuf halus sampai kasar, bagian bawahnya

Upload: wahyu-prasetyo

Post on 06-Nov-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

d

TRANSCRIPT

BAB VIPEMBAHASAN

6.1. Satuan Litologi TuffTuff merupakan batuan yang berasal dari endapan material hasil erupsi gunung berapi berupa abu vulkanik (ash) dengan ukuran 64 mm. Breksi vulkanik tergolong batuan beku fragmental (piroklastik) yang memiliki kenampakan dan tekstur seperti breksi pada batuan sedimen. Perbedaan antara breksi vulkanik dengan litologi pada batuan sedimen adalah, breksi vulkanik memiliki struktur yang lebih masif (kompak) dan terendapkan mengikuti relief, lapisannya umumnya lebih tebal serta pada tipe erupsi jatuhan tidak teratur, tidak seperti breksi sedimen yang mengisi cekungan. Selain itu terdapat kenampakan mineral pada fragmen breksi vulkanik dengan matriksnya berupa material piroklastik lain seperti tuff, lapili, atau dapat pula batuan yang sama dengan fragmen namun dengan ukuran yang lebih kecil. Breksi vulkanik terbentuk dari pembekuan langsung dari erupsi magma yang keluar ke permukaan bumi dan mendingin dan membentuk material dengan berbagai ukuran dan terendapkan serta membeku bersama. Satuan litologi breksi vulkanik pada daerah pemetaan ini terdapat di STA 1, STA 3, STA 5, STA 33, STA 36, STA 37, serta STA 38. Breksi vulkanik pada daerah pemetaan yang berada di daerah Tlompakan dan sekitarnya ini memiliki kenampakan berupa warna hitam, sangat masif meskipun di sebagian tempat telah melapuk dan matriksnya berubah menjadi soil dengan menyisakan kenampakan fragmennya. Perlapisannya umumnya berseling dengan tuff.. Hal ini sesui dengan karakteristik litologi pada formasi Kaligetas yang terdiri dari breksi dan lahar dengan sisipan lava dan tuf halus sampai kasar, bagian bawahnya ditemukan batulempung ataupun batulanau yang mengandung moluska dan batu pasir tufaan. Breksi dan lahar berwarna coklat kehitaman, dengan komponen berupa andesit, basalt, batuapung dengan massa dasar tuff, komponen umumnya angular-subangular, porositas sedang hingga tinggi, breksi bersifat keras dan kompak, sedangkan lahar agak rapuh. Lava berwarna hitam kelabu, keras dan kompak. Tuff berwarna kuning keputihan, halus kasar, porositas tinggi, masif. Batulempung atau batulanau, berwarna hijau, porositas rendah, agak keras dalam keadaan kering dan mudah hancur dalam keadaan basah. Batupasir tufaan, coklat kekuningan, halus sedang, porositas sedang, dan agak keras.

6.3. Satuan Litologi AndesitAndesit merupakan batuan beku intermediet yang berasal dari percampuran magma asam dan basa dengan mineral penyusun utamanya adalah hornblende, biotit, plagioklas, serta kuarsa. Andesit merupakan batuan beku non-fragmental yang berasal dari pembekuan magma dalam waktu yang tidak terlalu cepat. Andesit merupakan batuan yang paling banyak ditemukan di pulau Jawa karena gunung api yang berada di pulau Jawa terbentuk ketika terjadi proses subduksi antara lempeng Indo-australia dengan lempeng Eurasia sehingga terjadi percampuran magma dan membentuk batuan dengan magma asal bersifat intermediet. Satuan litologi andesit pada daerah pemetaan ini terdapat di STA 10. Andesit pada daerah pemetaan yang berada di daerah Tlompakan dan sekitarnya ini memiliki kenampakan berupa warna coklat cerah, sangat masif dan tidak terlihat adanya kenampakan mineral karena pada singkapan ini kemungkinan andesit terbentuk dari proses intrusi sehingga membeku dalam waktu yang sangat cepat dan berada dekat dengan permukaan tanah. Singkapan dengan litologi andesit ini berada pada lokasi penambangan pasir yang berada pada tempat yang cukup tinggi.

6.4. Satuan Litologi BatupasirBatupasir merupakan batuan yang terbentuk dari endapan sedimen dengan ukuran antara 1/16-2 mm. Batupasir tergolong batuan sedimen klastik yang berasal dari endapan material dari batuan asalnya (provenance) yang tererosi, tertransportasi, dan terendapkan. Kemudian endapan tersebut mengalami kompaksi dan litifikasi membentuk batupasir ini..Satuan litologi batupasir pada daerah pemetaan ini tedapat pada STA 13. Batupasir pada daerah pemetaan yang berada di daerah Tlompakan dan sekitarnya ini memiliki kenampakan berupa warna abu-abu, cukup masif, sortasi baik, kemas tertutup, ukuran butir dominan -1 mm (pasir kasar), serta bentuk rounded. Proses pembentukan batuan ini berawal dari pelapukan batuan asalnya yang kemudian terkena erosi sehingga materialnya tertrnsport ke tempat lain. Dilihat dari ukuran butirnya, dapat diketahui bahwa batuan ini diangkut oleh arus yang tidak terlalu kuat dan tertransport secara saltation-bedload. Jika dilihat dari bentuknya yang rounded, dapat diketahui bahwa material batuan ini telah tertransport jauh dari provenancenya. Endapan tadi kemudian terkompaksi dan terlitifikasi menjadi batupasir. Batupasir pada daerah pemetaan ini umumnya ditemukan berseling dengan lapisan batulanau yang pada singkapannya dominan batulanau dengan perbandingan antara batupasir : batulanau sama dengan 2 : 8. Perlapisan batupasir dan batulanau tersebut juga ditemukan dalam bentuk perlapisan miring dengan strike/dip sebesar N132E/11o serta N78E/20 yang diukur terhadap bidang perlapisan miring.

6.5. Satuan Litologi BatulanauBatulanau merupakan batuan yang terbentuk dari endapan sedimen dengan ukuran antara 1/256-1/16 mm. Batulanau tergolong batuan sedimen klastik yang berasal dari endapan material dari batuan asalnya (provenance) yang tererosi, tertransportasi, dan terendapkan. Kemudian endapan tersebut mengalami kompaksi dan litifikasi membentuk batupasir ini..Satuan litologi batulanau pada daerah pemetaan ini tedapat pada STA 13. Batupasir pada daerah pemetaan yang berada di daerah Tlompakan dan sekitarnya ini memiliki kenampakan berupa warna abu-abu dan sebagian berwarna kehijauan, masif, sortasi baik, kemas tertutup, ukuran butir 1/256-1/16 mm (lanau), serta bentuk rounded. Proses pembentukan batuan ini berawal dari pelapukan batuan asalnya yang kemudian terkena erosi sehingga materialnya tertrnsport ke tempat lain. Dilihat dari ukuran butirnya, dapat diketahui bahwa batuan ini diangkut oleh arus yang tidak terlalu kuat dan tertransport secara saltation-bedload. Jika dilihat dari bentuknya yang rounded, dapat diketahui bahwa material batuan ini telah tertransport jauh dari provenancenya. Endapan tadi kemudian terkompaksi dan terlitifikasi menjadi batulanau. Batulanau pada daerah pemetaan ini umumnya ditemukan berseling dengan lapisan batupasir yang pada singkapannya dominan batulanau dengan perbandingan antara batupasir : batulanau sama dengan 2 : 8. Perlapisan batupasir dan batulanau tersebut juga ditemukan dalam bentuk perlapisan miring dengan strike/dip sebesar N132E/11o serta N78E/20 yang diukur terhadap bidang perlapisan miring.

6.6. Satuan Litologi Lava AndesitikLava andesitik merupakan litologi yang berasl dari endapan hasil erupsi vulkanik yang tertransportasi dan kemudian membeku membentuk lapisan batuan dengan komposisi berupa andesit yang membeku di permukaan. Lava andesit tergolong batuan beku fragmental (piroklastik) yang memiliki kenampakan dan tekstur seperti breksi vulkanik. Perbedaan antara lava andesitik dengan breksi vulkanik adalah, lava andesitik hanya memiliki komposisi berupa andesit tanpa ada matriks lain. Breksi vulkanik terbentuk dari pembekuan langsung dari erupsi magma yang keluar ke permukaan bumi dan mendingin dan membentuk material berupa andesit yang kemudian mendingin dan membentiuk satuan litologi ini.. Satuan litologi lava andesitik pada daerah pemetaan ini terdapat di STA 20, tepatnya di Kali Geyongan. Lava andesitik pada daerah pemetaan yang berada di daerah Tlompakan dan sekitarnya ini memiliki kenampakan berupa warna abu-abu kehitaman, sangat masif, dapat terlihat adanya mineral penyusun seperti biotit, hornblende, plagioklas, serta kuarsa. Hal ini sesui dengan karakteristik litologi pada formasi Kaligetas yang terdiri dari breksi dan lahar dengan sisipan lava dan tuf halus sampai kasar, bagian bawahnya ditemukan batulempung ataupun batulanau yang mengandung moluska dan batu pasir tufaan. Breksi dan lahar berwarna coklat kehitaman, dengan komponen berupa andesit, basalt, batuapung dengan massa dasar tuff, komponen umumnya angular-subangular, porositas sedang hingga tinggi, breksi bersifat keras dan kompak, sedangkan lahar agak rapuh. Lava berwarna hitam kelabu, keras dan kompak. Tuff berwarna kuning keputihan, halus kasar, porositas tinggi, masif. Batulempung atau batulanau, berwarna hijau, porositas rendah, agak keras dalam keadaan kering dan mudah hancur dalam keadaan basah. Batupasir tufaan, coklat kekuningan, halus sedang, porositas sedang, dan agak keras.