pemba has an

3
Koefisien Perpindahan Panas (Ud) Koefisien perpindahan panas adalah suatu konstanta yang berfungsi sebagai parameter yang menunjukkan jumlah panas/kalor yang ditransfer oleh fluida panas ke fluida dingin per ͦ F per satuan waktu per ft 2 . Pada reboiler di bagian purifikasi polypropylene in koefisien perpindahan panasnya merupakan hasil gabungan dari proses konduksi dan konveksi. Dimana perpindahan panas secaa konduksi adalah proses perpindahan panas jika panas mengalir dari tempat yang suhunya tinggi ke tempat ang suhunya lebih rendah, dengan media penghantar panas tetap. Dan perpindahan panas secara konveksi aalah perpindahan panas yang terjadi antara permukaan padat dengn fluida yang mengalir disekitarnya, dengan menggunakan media penghantar berupa fluida (cairan/gas) Nilai Ud dapat berbeda dikarenakan adanya factor koreksi LMTD, dimana pada desain bernilai 1 untuk kondisi suhu isothermal (∆t= 0). Sedangkan untuk kondisi yang memiliki ∆t, factor koreksi LMTD (CMTD) dapat dicari dengan menggunakan fig.18 . Fouling Factor / Tahanan Kekotoran (Rd) Fouling factor adalah suatu angka yang menunjukkan hambatan akibat adanya kotoran yang terbawa oleh fluida yang mengalir dalam reboiler. Kotoran ini berupa lumpur, polimer, dan deposit lain yang terbentuk di bagian dalam maupun bagian luar dinding

Upload: putri-linda-sinaga

Post on 27-Oct-2015

10 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pemba Has An

Koefisien Perpindahan Panas (Ud)

Koefisien perpindahan panas adalah suatu konstanta yang berfungsi sebagai parameter

yang menunjukkan jumlah panas/kalor yang ditransfer oleh fluida panas ke fluida dingin per � F

per satuan waktu per ft2 .

Pada reboiler di bagian purifikasi polypropylene in koefisien perpindahan panasnya

merupakan hasil gabungan dari proses konduksi dan konveksi. Dimana perpindahan panas secaa

konduksi adalah proses perpindahan panas jika panas mengalir dari tempat yang suhunya tinggi

ke tempat ang suhunya lebih rendah, dengan media penghantar panas tetap. Dan perpindahan

panas secara konveksi aalah perpindahan panas yang terjadi antara permukaan padat dengn

fluida yang mengalir disekitarnya, dengan menggunakan media penghantar berupa fluida

(cairan/gas)

Nilai Ud dapat berbeda dikarenakan adanya factor koreksi LMTD, dimana pada desain

bernilai 1 untuk kondisi suhu isothermal (∆t= 0). Sedangkan untuk kondisi yang memiliki ∆t,

factor koreksi LMTD (CMTD) dapat dicari dengan menggunakan fig.18 .

Fouling Factor / Tahanan Kekotoran (Rd)

Fouling factor adalah suatu angka yang menunjukkan hambatan akibat adanya kotoran

yang terbawa oleh fluida yang mengalir dalam reboiler. Kotoran ini berupa lumpur, polimer, dan

deposit lain yang terbentuk di bagian dalam maupun bagian luar dinding tube exchanger. Nilai

ini digunakan untuk mendesain agar mengetahui hambatan yang masih diperbolehkan selama

operasi normal sebelum pembersihan .

Fouling factor tergantung pada nilai koefisien perpindahan panas ke seluruhan

permukaan bersih (Uc) dan nilai koefisien perpindahan panas keseluruhan untuk permukaan

kotor (Ud). Jika fouling factor makin besar , efisiensi perpindahan panas semakin menurun dan

akibatnya pressure drop makin besar.

Page 2: Pemba Has An

Pressure Drop (∆P)

Penurunan tekanan merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan penurunan

tekanan dari satu titik dalam pipa atau tabung ke hilir titik. Penurunan tekanan adalah hasil dari

gaya gesek pada fluida ketika mengalir malalui tabung. Gaya gesek disebabkan oleh resistensi

terhadap aliran. Penentuan utama resistensi terhadap aliran cairan adalah kecepatan fluida

melalui pipa dan viscositas cairan. Aliran cairan atau gas akan selalu mengalir ke arah yang

paling berlawanan (bila tekanan kurang). Penurunan tekanan meningkat sebanding dengan gaya

gesek gesekan dalam jaringan perpipaan. Yang akan mempengaruhi penurunan tekanan yaitu,

tingkat kekasaran yang relative tinggi, konvergensi tabung,divergensi bergantian, kekasaran

permukaan dan sifat fisik lainnya. Tinggi kecepatan aliran dan/atau viscositas tinggi dalam hasil

penurunan tekanan yang lebih besar diseluruh bagian pipa atau katup atau siku juga ikut

mempengaruhi penurunan tekanan yang lebih rendah atau tidak ada.