pemba has an

4
Pembahasan Percobaan kali ini adalah reaksi saponifikasi, Saponifikasi merupakan proses pembuatan sabun yang berlangsung dengan mereaksikan asam lemak khususnya trigliserida dengan alkali yang menghasilkan sabun dan hasil samping berupa gliserol.Sabun adalah garam logam alkali yang mempunyai rangkaian karbon yang panjangdari asam-asam lemak, dimana dalam percobaan ini alkali yang dimaksud adalah natrium (Na) dari basa kuat NaOH. Gugus induk lemak disebut fatty acids yang terdiri dari rantai hidrokarbon panjang (C-12 sampai C-18) yang berikatan membentuk gugus karboksil. Sabun memiliki sifat yang unik, yaitu pada strukturnya dimana kedua ujung dari strukturnya memiliki sifat yang berbeda. Pada salah satu ujungnya terdiri dari rantai hidrokarbon asam lemak yang bersifat lipofilik (tertarik pada atau larut lemak dan minyak) atau basa yang disebut ujung nonpolar sedangkan pada ujung lainnya merupakan ion karboksilat yang bersifat hidrofilik (tertarik pada atau larut dalam air) atau ujung polar. Reaksi saponifikasi yang terjadi adalah sebagai berikut : CH3(CH2)14CO2 H + 3 NaOH → 3 CH3(CH2)14CO2Na + C3H8O3

Upload: mona-maulina-arief

Post on 04-Oct-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

praktikum otk 2

TRANSCRIPT

PembahasanPercobaan kali ini adalah reaksi saponifikasi, Saponifikasi merupakan proses pembuatan sabun yang berlangsung dengan mereaksikan asam lemak khususnya trigliserida dengan alkali yang menghasilkan sabun dan hasil samping berupa gliserol.Sabun adalah garam logam alkali yang mempunyai rangkaian karbon yang panjangdari asam-asam lemak, dimana dalam percobaan ini alkali yang dimaksud adalah natrium (Na) dari basa kuat NaOH. Gugus induk lemak disebut fatty acids yang terdiri dari rantai hidrokarbon panjang (C-12 sampai C-18) yang berikatan membentuk gugus karboksil. Sabun memiliki sifat yang unik, yaitu pada strukturnya dimana kedua ujung dari strukturnya memiliki sifat yang berbeda. Pada salah satu ujungnya terdiri dari rantai hidrokarbon asam lemak yang bersifat lipofilik (tertarik pada atau larut lemak dan minyak) atau basa yang disebut ujung nonpolar sedangkan pada ujung lainnya merupakan ion karboksilat yang bersifat hidrofilik (tertarik pada atau larut dalam air) atau ujung polar. Reaksi saponifikasi yang terjadi adalah sebagai berikut :CH3(CH2)14CO2 H + 3 NaOH 3 CH3(CH2)14CO2Na + C3H8O3 Pada saat kami melakukan pratikum, senyawa NaOH yang kami gunakan adalah sebesar 75gr, senyawa ini lebih ringan dari kelompok sebelumnya. Karna pada kelompok sebelumnya konsenterasi NaOH nya lebih besar dan menyebabkan pengerasan yang cepat pada proses pemanasan. Dan setelah kami menurunkan konsenterasi NaOH nya larutan campuran tersebut tidak lansung mengeras dan membentuk seperti cairan kental. Di sini juga di gunakan garam yang berfungsi untuk memisah kan gliserol nah NaOH. Tujuan dari praktikum ini adalah menjelaskan variable-variabel yang berpengaruh dalam saponifikasi, menetukan komposisi yang tepat dalam pembuatan sabun padat dan bahan aditif yang ditambahkan, serta menganalisis produk sabun padat yang di dapat.Langkah yang di lakukan adalah mereaksikan NaOH yang telah dilarutkan dalam air mendidih dengan minyak kelapa dan dilakukan pengadukan agar larutan cepat bereaksi. Pada saat dicampurkan, campuran membentuk 2 lapisan yang kemudian campuran berubah wujud seperti susu kental dan tidak ada minyak yang mengapung di atasnya dan berwarna kekuning-kuningan. Kemudian ditambahkan garam halus, perlahan warna kekuningan berubah menjadi putih dan semakin kental. Selanjutnya ditambahkan amylum, campuran perlahan memadat dan kemudian ditambahkan sedikit parfum sebagai pengharum agar produk sabun yang dihasilkan berbau wangi. Kemudian larutan dimasukkan kedalam cetakan yang telah diberi parafin agar pada saat dibuka dari cetakan sabun mudah untuk dikeluarkan dari cetakan tersebut. Setelah dibiarkan selama 2 hari dalam eksikator maka diperoleh sabun padat berwarna putih.Ketika berada di cetakan,cairan sabun yang kami gunakan ternyata berbeda beda warnanya. Ada yang bewarna coklat bening, ada pula yang coklat pekat dan juga ada yang membentuk dua lapisan. Warna tersebut menunjukan apa kah produk tersebut akan berhasil atau tidak. Warna coklat pekat menandakan bahwa larutan tersebut nantinya akan menjadi sabun.Reaksi saponifikasi adalah suatu reaksi yang melibatkan lemak atau inyak dengan suatu alkali yang akan menghasilkan sabun dan gliserol. Pada percobaan ini minyak yang digunakan adalah minyak goreng yang beredar di pasaran. Pertama sekali ditimbang 75 gram pellet NaOH . Kemudian ditambahkan minyak goreng 80 gram dan direfluks pada suhu 70oC selama 30 menit untuk menyempurnakan reaksi antara minyak dan alkali. Selanjutnya didestilasi sehingga diperoleh endapannya saja. Endapan / residu ini kemudian aqua panas sebnayak 100ml sehingga mencair. Larutan ini kemudian ditambahkan larutan NaCl jenuh yang merupakan komponen kunci dalam proses pembuatan sabun>. Kandungan NaCl pada produk akhir sangat kecil karena kandungan NaCl yang terlalu tinggi di dalam sabun dapat memperkeras strukutr sabun. NaCl umumnya digunakan dalam bentuk larutan . NaCl digunakan untuk memisahkan produk sabun dan gliserin. Gliserin tidak mengalami pengendapan dalam brine (larutan ) karena kelarutannya yang tinggi , sedangkan sabun akan mengendap. NaCl harus bebas dari besi, kalsium dan magnesium agar diperoleh sabun yang berkualitas.Larutan yang telah ditambahkan NaCl akan terpisah antara lapisan sabun dengan lapisan gliserol. Diambil lapisan sabun dengan cara penyaringan, dan ditampung gliserolnya. Kesimpulan1) Cara dasar pembuatan sabun adalah adalah dengan memanaskan campuran antara lemak atau minyak dengan alkali2) Sabun memiliki dua ujung, salah satu ujungnya sangat suka air (larut dalam air) sedangkan satu ujungnya lagi sangat larut dalam lemak3) Penambahan garam berfungsi untuk memisahkan lapisan gliserol dan lapisan sabun4) Konsenterasi NaOH sangat berpengaruh pada pembuatan sabun,karna jika semakin banyak konsenterasinya maka proses pengerasan sabun akan cepat,begitu juga sebaliknya.