pemasaran ekonomi
DESCRIPTION
PERILAKU KONSUMEN BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN SUATU INDUSTRITRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keberadaan kota sebagai sebuah wilayah dengan dinamika yang ada di
dalamnya, pemusatan kegiatan atau konsentrasi ekonomi, disamping kegiatan sosial,
hukum, budaya dan aktifitas manusia yang lainnya. Ekonomi berisi hubungan–
hubungan sosial yang mengorganisasikan produksi, distribusi, pertukaran barang dan
jasa dalam masyarakat (Anderson, 2010:11). Aktivitas manusia dalam rangka
memenuhi kebutuhan hidup meliputi kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi
merupakan suatu kehidupan ekonomi yang tidak dapat dilepaskan dari ekonomi
perkotaan, salah satunya Kota Bandung.
Infrastruktur dapat didefinisikan sebagai kebutuhan dasar fisik
pengorganisasian sistim struktur yang diperlukan untuk jaminan ekonomi sektor
publik dan sektor privat,sebagai layanan dan fasilitas yang diperlukan,agar
perekonomian dapat berfungsi dengan baik. Istilah umumnya merujuk kepada hal
infrastruktur teknis atau fisik yang mendukung jaringan struktur seperti fasilitas
antara lain dapat berupa:jalan ,kereta api,air bersih,bandara,kanal,waduk tanggul,
pengelolahan limbah,perlistrikan,telekomunikasi Pelabuhan.secara
fungsional ,infrastruktur selain fasilitasi,dapat pula mendukung berupa kelancaran
aktifitas ekonomi masyarakat,dristibusi aliran produksi barang dan jasa sebagai
1
contoh bahwa jalan dapat melancarkan transportasi pengiriman bahan baku sampai ke
pabrik kemudian untuk distribusi ke pasar hingga sampai kepada masyarakat.
Untuk meningkatkan perekonomian wilayah di butuhkan perkembangan
infastruktur yang baik, namun pemerintah tidak mampu melaksanakan dengan sendiri
dan harus bekerja sama dengan perusahaan swasta terutama perusahaan yang bekerja
di bidang jasa konsultan yang bergerak di bidang jalan dan jembatan engineering,
pemerintah tidak hanya membuat jalan baru tetapi harus memeliharanya.
pembangunan infrastruktur merupakan salah satu aspek penting dan vital
untuk mempercepat proses pembangunan nasional. Infrastruktur juga memegang
peranan penting sebagai salah satu roda penggerak pertumbuhan ekonomi. Ini
mengingat gerak laju dan pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak dapat pisahkan
dari ketersediaan infrastruktur seperti transportasi, telekomunikasi, sanitasi, dan
energi. Oleh karena itu, pembangunan sektor ini menjadi fondasi dari pembangunan
ekonomi selanjutnya.
Selama enam tahun perkembangan infrastruktur di Indonesia boleh dibilang
tak bergerak maju. Sehingga infrastruktur dituding sebagai penghambat pertumbuhan
ekonomi di Indonesia. Saat ini terdapat enam permasalahan yang menghambat
perekonomian Indonesia, yakni ketidakpastian hukum, aturan daerah, buruknya
infrastruktur, masalah buruh, masalah perpajakan, dan bea cukai. Kondisi
2
infrastruktur yang jelek diakui menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia
menjadi terhambat.
Sekretaris Jenderal Gabungan Eksportir Indonesia (GPEI) Toto Dirgantoro
mengungkapkan pemerintah belum serius mengatasi permasalahan infrastruktur
mengingat kondisinya yang masih sangat parah baik infrastruktur jalan darat dan laut,
maupun di pelabuhan. Kondisi jalan yang rusak telah menyebabkan high cost
economy bagi para pelaku eksportir Indonesia, karena kelancaran arus barang
terganggu.
Belanja infrastruktur di daerah juga dapat dikatakan sangat kecil, walaupun
sejak dilakukannya desentralisasi/otonomi daerah, pengeluaran pemerintah daerah
untuk infrastruktur meningkat, sementara pengeluaran pemerintah pusat untuk
infrastruktur mengalami penurunan yang drastis. Ini merupakan suatu persoalan
serius, karena walaupun pemerintah pusat meningkatkan porsi pengeluarannya untuk
pembangunan infrastruktur, sementara pemerintah daerah tidak menambah
pengeluaran mereka untuk pembangunan infrastruktur di daerah masing-masing,
maka akan terjadi kepincangan pembangunan infrastruktur antara tingkat nasional
dan daerah, yang akhirnya akan menghambat kelancaran investasi dan pembangunan
ekonomi antar wilayah di dalam negeri.
Semakin kurangnya pengeluaran terhadap infrastruktur membuat dengan
sendirinya cakupan dan mutu pelayanan infrastruktur menjadi rendah. Contohnya,
3
dalam hal jalan, jalan raya masih sangat terbatas yang hanya 1,7 km per 1000
penduduk, dan hampir 50% dalam kondisi buruk karena sangat kurangnya
pemeliharaan yang baik, terutama di jaringan jalan kabupaten. Hal ini menambah
kemacetan lalu lintas setiap tahun, sementara kapasitas jalan yang ditambahkan
sedikit. Pengeluaran pemerintah di subsektor ini terus menurun, dari 22% tahun 1993
ke 11% dari anggaran pemerintah tahun 2000. Jika hal ini terus berlangsung, tidak
mustahil kondisi jalan raya yang buruk atau kurangnya sarana jalan raya bisa menjadi
penghambat serius pertumbuhan investasi.
Perusahaan inilah yang membuat perkembangan di bidang konsultan
engineering dan jalan serta jembatan diantaranya adalah PT. Indec internusa yang
dimana tempat penulis melakukan kuliah praktek kerja (KPK).
Berdasarkan hal tersebut maka penulis mengambil jdul dalam penulisan ini
dengan judul “ANALISIS PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN
INFRASTRUKTUR : STUDI KASUS PROYEK-PROYEK PT. INDEC
INTERNUSA”
1.2.Perumusan Masalah
Berdsarkan deskripsi pada latar belakang tersebut maka didapat rumusan
masalah dalam laporan Kuliah Praktek Kerja ini sebagai berikut :
1. Apa saja yang menjadi peluang dan tantangan bagi PT. Indec internusa ?
4
2. Bagaimana tahapan – tahapan prosedur yang dilaksanakan oleh PT. Indec
internusa untuk mendapatkan proyek kerja ?
1.3. Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah di uraikan sebelumnya, maka tujuan
dilakukannya penyusunan laporan adalah :
1. keingintahuan dari penulisan apa saja yang menjadi peluang serta
bagaimana cara PT. Indec internusa untuk mengatasi tantangan yang ada.
2. keingintahuan dari penulis mengenai tahapan – tahapan prosedur dari
tidak adanya suatu proyek hingga PT. Indec internusa mendapatkan
proyek.
1.4. Kegunaan
Hasil kerja praktek ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi bagi
penulis, PT. Indec internusa maupun pada pihak kampus Universitas Pasundan
Bandung, kegunaan kerja praktek adalah sebagai berikut:
1. Bagi Penulis
Penulis dapat membandingkan antara teori yang diperoleh selama megikuti
perkuliahan dengan pelaksanaan secara nyata terutama pada bidang ekonomi
pembangunan di tempat praketk kerja lapangan.
5
2. Bagi Instansi
Diharapkan Laporan Kerja Praktek ini bermanfaat bagi bahan masukkan bagi
perusahaan PT. Indec internusa khususnya mengenai prosedur tahapan – tahapan saat
seleksi.
3. Bagi Universitas Pasundan Bandung
Penulis berharap Laporan Kerja Praktek ini dapat menjadi referensi atau bahan
kajian ilmiah bagi mahasiswa, serta bagian bahan bacaan di perpustakaan Universitas
Pasundan Bandung.
1.5. Metode Praktek Kerja
Di dalam metode penulisan laporan kerja praktek yang digunakan dalam
pengumpulan data dan informasi sebagai materi pendukung dalam penyusunan
laporan ini adalah menggunakan metode Full Block Release, yaitu metode yang
dilakukan pada suatu periode tertentu.
Berikut ini adalah teknik pengumpulan data dan informasi sebagai bahan
pendukukng dalam penyajian laporan ini adalah :
1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Yaitu Suatu kegiatan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari,
meneliti dan menelaah berbagai macam bahan bacaan yang ada di perpustakaan baik
buku-buku, diktat dan bahan-bahan lain yang ditulis dan disusun oleh beberapa
6
penulis yang erat hubungannya dengan masalah yang dibahas. Juga catatan-catatan
pribadi penulis yang pernah didapat selama mengikuti perkuliahan.
2. Studi lapangan (Field Research)
Studi lapangan (Field Research) yaitu merupakan penelitian yang dilakukan
penulis dengan cara terjun langsung pada objek penelitian. Penelitian yang dilakukan
dengan metode pengambilan data yang tersedia dilapangan yaitu :
a. Pengamatan (Observation)
Observasi ini penulis mengumpulkan data atau informasi dengan
melakukannya langsung kepada subyek atau menuju tempat pelaksanaan kerja
praktek. Dengan melakukan obsevarsi langsung ke Kantor konsultan tekhnik PT.
Indec internusa Bandung dengan melakukan pengamatan secara langsung tentang
pelaksanaan prosedur dan proses tahapan untuk mendapatkan proyek.
b. Wawancara (Interview)
Teknik pengumpulan data ini yaitu mengumpulkan data dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan kepada staf yang berkaitan dengan bagiannya. Tentunya
penulis mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan prosedur dan proses kerja
konsultan tekhnik pada staf Kantor PT. Indec internusa Bandung tepatnya yang
selanjutnya mendapat informasi yang lengkap dan jelas.
c. Dokumentasi (Document)
7
Mencari informasi yang dibutuhkan dengan cara mengumpulkan dokumen-
dokumen yang dibutuhkan dan berkaitan dalam pengumpulan data Kerja Praktek.
Juga melakukan pengumpulan data dengan cara mengumpulkan bukti-bukti,
dokumen-dokumen pendukung atau arsip-arsip perusahaan yang berkaitan dengan
penulisan laporan Kerja Praktek adalah dokumen-dokumen tentang proyek PT. Indec
internusa.
8
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1 Sejarah Perusahaan
Pt. Indec Internusa didirikan pada tahun 1971 oleh Ir. Bondan Paripoerno
sebagai Direktur Utama dan prakarsa pendiriannya diilhami oleh beberapa orang
Sarjana Teknik yang telah berpengalaman dalam bidang keteknikan dengan nama
PT. Indec & Ass. Ltd. Pada tahun 2004 nama PT. Indec & Ass. Ltd. berubah menjadi
PT. INDEC Internusa.
Dengan bertambahnya pengalaman perusahaan dari tahun ke tahun serta
mengevaluasi secara obyektif, kami dapat mengatakan bahwa perusahaan ini terus
berkembang dengan pesat tetapi wajar.
Bonafiditasnya di nilai dari tetap dipercaya PT. Indec internusa dalam
melaksanakan proyek – proyek sesuai dengan bidang nya yang tercermin terus
berlangsung dan bertambahnya hubungan kerja dengan client – client kami baik
dengan instansi pemerintah maupun dengan swasta.
Dalam pelaksanaan nya pekerjaan konsultan yang bersifat technologi tinggi PT.
Indec internusa melakukan kerja sama dengan konsultan dari luar negeri sesuai
dengan perkembangan perusahaan dan kiprahnya PT. Indec internusa di indonesia,
maka keteguhan pada prinsip mutu pekerjaan lebih di utamakan dari pada
keuntungan semata, pembinaan ke dalam terus di tingkatkan, tenaga ahli yang
9
terpilih dan lain – lain terus di bina lebih baik, keseluruhannya yaitu kami lakukan
untuk kepuasan serta kepercayaan pengguna jasa sebagai client PT. Indec internusa.
10
DIREKTUR UTAMAIr. I nengah suraga
DIREKTUR TEKNIKIr. Arief sunhaji
DEPUTY KEUANGAN Ir. Achmad machin
DEPUTY TEKNIK JALANIr. tarunadjaja
DEPUTY PERENCANAANIr. Herry tjahyono,MT
DEPUTY SDM & PEMASARANIr. Ali misri
DEPUTY TEKNIK SDAIr. Hadi purwanto
DIREKTUR SDM & PEMASARANIr. Eko sutrisno
SIE. SEKRETARIATsumijo
2.2. Struktur Organisasi Perusahaan
Susunan pengurus perusahaan
KOMISARIS :
Komisaris utama : Ny. Timmy paripoerno
Koisaris : Ir. Setyo soemito
11
2.3 Bidang Perusahaan
BIDANG LAYANAN KHUSUS :
Project Management (Manajemen proyek)
Economic Planning Analysis & Evaluation
Analisis perencanaan ekonomi dan evaluasi
Site Planning & Drainage
Perencanaan situs dan drainase
Air Fields
Lapangan udara
Port &Harbour
pelabuhan dan pelabuhan
Structural Engineering
rekayasa struktural
Urban Planning & Development
Perencanaan dan pembangunan perkotaan
Architecture
arsitektur
Transmigration Support Facilities
Fasilitas pendukung transmigrasi
Fisheries Development
Pembangunan perikanan
12
Tourism Development
Pengembangan tourish
Industries
industri
Agriculture
pertanian
Hydro-geotechnic Engineering
Hidro rekayasa geoteknik
PEKERJAAN PENDUKUNG :
Geotechnical Investigation
Investigasi geoteknik
Soils & Material Investigation
Tanah dan investigasi bahan
Topographical Engineering
Rekayasa topografi
Computer System Analysis
Analis system komputer
Computer System Analysis & Data Processing
analys sistem computer dan pengolahan data
13
PELATIHAN :
Staffing Improvement
Perbaikan kepegawaian
Pilot Area Development
Pembangunan daerah percontohan
Advisory Services
Perbaikan penasehat
TEKNIK LINGKUNGAN :
Environmental Description for Biophysical, Sosial, Economy
Deskripsi lingkungan untuk biofisik, social, ekonomi
Prediction of Impacts for Detrimental, Beneficial
Prediksi dampak untuk merugikan, menguntungkan
Impact Evaluation for Signifinance, Ranking
Evaluasi dampak untuk signifinance, peringkat
Recommendations for Mitigation of Effect for Long-term, Short-term
Rekomendasi untuk mitigasi dampak untuk jangka npanjang, jangka pendek
KE BINA MARGAAN :
Highway Engineering, Planning, Feasibility Studies and Detail Design
Rekayasa jalan raya, perencanaan, kelayakan, studi dan desain rinci
Traffic & Transportation Engineering
14
Lalu lintas dan transportasi jalan raya
Bridge & Drainage Structures
Jembatan dan drainase struktur
Grade Separation & Interchanges
Kelas sparation dan pertukaran
Highway Safety
Keselamatan jalan raya
Highway Betterment
Raya perbaikan
Road Maintenance
Pemeliharaan jalan
Urban Road Planning & Development
Perencanaan jalan perkotaan dan pengembangan
Toll way
Cara tol
Utility & Facilities
Utilitas dan fasilitas
Construction Supervision
Pengawasan konstruksi
Technical Advisory
Penasehat teknis
15
PENGAIRAN :
Irrigation Engineering, Planning,
Rekayasa irigasi, perencanaan
Feasibility Studies and Detail Design
Studi kelayakan dan desain rinci
Water Resources Evaluation
Evaluasi reasources air
Water Supply & Sanitation
Pasokan air dan sanitasi
Evaluation & Maintenance
Evaluasi dan pemeliharaan
Construction & Supervision
Konstruksi dan pengawasan
Swamp Development
Pengembangan rawa
River Development
Pembangunan sungai
Fish Pond
Kolam ikan
Coastal Engineering
Rekayasa pesisir
16
Flood Control
Pengendalian banjir
Hydrologist
hidrologi
Hydraulics
hidrolika
Groundwater Development
Pengembangan air tanah
2.4 Kerjasama Perusahaan
AUSTRALIA : - Snowy Mountain Engineering Consultant.
CANADA : - Fenco Engineering Consultants
- Lavalin International Inc.
- ND Lea Consulting Engineer
DENMARK : - Hoff & Overgaard (Carl Bro Int. a/s)
FRANCE : - B C E O M
GERMANY : - Agrar Und Hydrotecknik, GMBH
- Haas Consult
- Dr. Ing. Walter & Co.KG (DIWI)
17
- Dorsch Consult
ITALY : - Electro Consults
- Lotti
- Sauti Renardet
JAPAN : - New Japan Engineering Consultant
- Nippon Koei
- Pacific Consultant Inc.
- Yachiyo Engineering Co. Ltd.
- Katahira
KOREA : - Agricultural Development Consultant
NETHERLAND : - Haskoning Royal Dutch
- Oranjewood B.V.
- DHV Consulting Engineer
- ArcadisEuroconsult
SWISS : - Rennie Park & Associates Ltd.
- TDC. S / A
18
SWEDIA : - SweRoad
SRILANGKA : - Resources Development Consultants
TAIWAN : - Sinotech
- China Engineering Consultants
UNITED KINGDOM : - Mott MacDonald & Partners
- Mott,Hay& Anderson
- TPO’Sullivan& Partners
- Sir William Halcrow& Partners
KUWAIT : - Industrial & Engineering Consultant Office
U.S.A. : - De Leuw, Cather International Ltd.
- Lyon Associates, Inc
- Parsons Overseas Company
- Ammann&Witney, Inc.
- Louis Berger
- Parsons
19
2.5 Peluang dan tantangan pembangunan infastruktur
Jelang tahun 2015 konstelasi ekonomi global masih penuh dengan
ketidakpastian, resiko pelemahan ekonomi global diprediksi akan mempengaruhi
laju pertumbuhan ekonomi pada berbagai negara. Gejala awal resiko pelemahan
ekonomi global sejatinya dapat dicermati dari lambannya pemulihan ekonomi
global, diindikasikan dengan laju pertumbuhan ekonomi pada berbagai negara
maju yang masih rendah dan rentan, yang berpotensi “menekan” laju
pertumbuhan ekonomi negara-negara lainnya. Perekonomian AS sebagai
lokomotif ekonomi dunia, meskipun telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan.
Namun tren pertumbuhan tersebut masih menurun bila dibandingkan dengan pada
saat sebelum krisis global terjadi.
Resiko yang perlu diwaspadai adalah dampak dari kenaikan suku bunga Bank
Sentral Amerika The Fed, yang dapat memicu terjadinya arus modal keluar
sekaligus berdampak pada melemahnya nilai tukar pada berbagai negara. Kondisi
ekonomi di kawasan Eropa dan Jepang juga setali tiga uang, belum menunjukkan
perbaikan dan masih terbilang rapuh, ancaman deflasi masih membayangi
perekonomian di kedua kawasan tersebut. Pengangguran dan sektor industri
Eropa masih belum pulih secara siginifikan, sementara kebijakan Abenomics
masih belum memperlihatkan tanda-tanda memulihkan perekonomian Jepang.
20
Di sisi lain, Tiongkok yang menjadi salah satu penopang ekonomi global juga
mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi. Jika pada 10 tahun terakhir ini
pertumbuhan ekonomi Tiongkok selalu di atas 10 persen, maka saat ini
pertumbuhannya hanya di kisaran 7,5 persen. Perkembangan ekonomi global
pada berbagai negara tersebut sudah barang tentu juga berdampak pada
perekonomian Indonesia, baik langsung maupun tidak langsung. Potensi gejolak
likuiditas global akibat kebijakan exit policy kebijakan moneter longgar negara
berkembang, akan memudahkan investor negara maju yang mau mengamankan
dananya melalui kegiatan investasi. Kemudahan itu juga yang membuat investor
asing dengan mudah menarik dananya kembali, jika kondisi kembali
menguntungkan. Hal ini akan membuat instabilitas di negara berkembang
terutama pada pasar keuangan. Bagi Indonesia fluktuasi nilai tukar dan gejolak
harga komoditas pasar global akan sangat berdampak pada neraca
perdagangannya, bila tidak diantisipasi dengan baik, defisit neraca perdagangan
akan semakin membengkak akibat ketergantungan yang tinggi terhadap
importasi, yang akan terus menggerus ketahanan devisa. Importasi yang perlu
mendapat perhatian serius diantaranya pangan, sebagaimana yang kita ketahui,
impor pangan Indonesia periode Januari-Oktober 2014 telah masuk dalam tahap
mengkhawatirkan, total nilainya telah mencapai 6,6 miliar dollar AS atau lebih
dari Rp 80 triliun. Disamping itu, tahun 2015 tampaknya menjadi tantangan
tersendiri bagi pembangunan ekonomi Indonesia dalam mengatasi tingkat
21
ketimpangan, utamanya dengan melakukan percepatan “pembagian”
kesejahteraan dalam bentuk yang lebih merata dan inklusif.
Meningkatnya Gini index Rtio (indeks pengukur tingkat ketimpangan)
menjadi 0,41 menjadi titik fokus tersendiri untuk dapat diatasi melalui berbagai
peningkatan pembangunan inklusif agar berkonstribusi dalam pemerataan
pertumbuhan PDB. Sebagaimana kita ketahui, tingkat pertumbuhan PDB yang
ada, hanya didominasi oleh 3 (tiga) provinsi dengan sumbangan terbesar, yakni
DKI Jakarta 16,72 persen, Jatim 14,87 persen dan Jabar 14,17 persen. Jika
ditotal, maka tiga provinsi itu menyumbang 45,76 persen terhadap pertumbuhan
ekonomi nasional, dengan kata lain “kue ekonomi” sejatinya hanya terpusat di
Pulau Jawa, diperlukan upaya ekstra agar PDB dapat terus ditingkatkan
penyebarannya pada berbagai wilayah khususnya diluar Jawa. Mengatasi
ketimpangan pendapatan tampaknya menjadi agenda tersendiri untuk
mendapatkan prioritas penanganannya pada tahun 2015 mendatang, mengingat
“dampak yang signifikan secara statistik” pada pertumbuhan ekonomi. Mengacu
pada penelitian Organisasi untuk Pembangunan dan Kerjasama Ekonomi
(OECD).Di Inggris, ketimpangan pendapatan yang semakin tinggi membuat
pertumbuhan ekonomi melemah, sekitar 9% dari Pendapatan Domestik Bruto
(PDB) antara tahun 1990 dan 2010. Sedangkan di AS hampir tujuh poin. Hal ini
membuktikan bahwa mengatasi ketimpangan yang tinggi penting untuk
mendorong pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan, serta meminimalisir
22
dampak sosial politik akibat kesenjangan yang berpotensi menganggu stabilitas
nasional dan pembangunan ekonomi. Kita patut bersyukur permasalahan utama
yang membelenggu ruang fiskal Indonesia,yakni besarnya subsidi BBM, telah
mampu kita atasi. Hal ini setidaknya dapat menjadi starting point dalam
memperbaiki tata kelola sistem penganggaran yang kondusif dalam memacu
sektor produktif. Dengan ruang fiskal yang semakin lebar, seyogyanya tahun
2015 dapat menjadi momentum bagi kita semua dalam menyukseskan berbagai
pembangunan infrastruktur, yang diharapkan dapat memacu tumbuhnya berbagai
sektor produktif dan mengatasi masalah kesenjangan pembangunan.
Urgensi menyukseskan berbagai pembangunan infrastruktur seyogyanya
menjadi prioritas utama bagi seluruh pemangku kepentingan, mengingat memiliki
keterkaitan yang sangat kuat dengan kesejahteraan sosial dan juga berperan
penting dalam memacu proses pertumbuhan ekonomi suatu wilayah atau region.
Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan indikasi bahwa wilayah yang memiliki
kelengkapan sistem infrastruktur yang berfungsi lebih baik dibandingkan dengan
wilayah lainnya mempunyai tingkat kesejahteraan sosial dan kualitas lingkungan
serta pertumbuhan ekonomi yang lebih baik pula. Dalam konteks ekonomi,
infrastruktur merupakan modal sosial masyarakat (social overhead capital) yaitu
barang-barang modal esensial sebagai tempat bergantung bagi perkembangan
ekonomi, dan merupakan prasyarat agar berbagai aktivitas masyarakat dapat
berlangsung. Pembangunan infrastruktur merupakan katalisator di antara proses
23
produksi, pasar dan konsumsi akhir. Keberadaan infrastruktur memberikan
gambaran tentang kemampuan berproduksi masyarakat dan tingkat kesejahteraan
masyarakat.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak mungkin dicapai apabila tidak ada
ketersediaan infrastruktur yang memadai, atau dengan kata lain infrastruktur
adalah basic determinant atau kunci bagi perkembangan ekonomi. Keberadaan
infrastruktur, telah terbukti berperan sebagai instrumen bagi pengurangan
kemiskinan, pembuka daerah terisolasi, dan mempersempit kesenjangan
antarwilayah. Dengan demikian, investasi infrastruktur baik dari pemerintah
maupun swasta dan masyarakat perlu terus didorong guna meningkatkan
pertumbuhan ekonomi sektor riil, penyerapan tenaga kerja guna mengurangi
pengangguran dan kemiskinan, serta menumbuhkan investasi sektor lainnya.
Tahun 2015 hendaknya dijadikan momentum dalam terus memperbaiki neraca
perdagangan, dengan menekan defisit neraca perdagangan akibat importasi
khususnya pangan pokok. Pengalaman telah memberi pelajaran akan pentingnya
kedaulatan pangan karena sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat,
gejolak harga pangan sangat rentan dalam mempengaruhi tingkat kemiskinan.
Ketergantungan akan pangan impor akan sangat beresiko besar bagi bangsa
Indonesia dengan kebutuhan pangan yang besar, tekanan ekternal akan
berdampak luas di bidang sosial, ekonomi dan politik sehingga kedaulatan pangan
24
tidak dapat ditawar-tawar lagi, sekaligus sebagai perwujudan kemandirian
ekonomi. Tentunya kita berharap sinergitas dapat terus dioptimalkan dalam
mengatasi tantangan meningkatkan daya saing produk pertanian dalam negeri,
sekaligus memperbesar size produksi. Peningkatan daya saing melalui
peningkatan produktivitas, baik di budidaya, pengolahan, pemasaran,dan jasa
penunjangnya di tingkat petani dan pelaku usaha. Peningkatan produktivitas
merupakan sumber pertumbuhan yang baik untuk sisi produksi dan juga dapat
memberikan nilai tambah yang utama dibandingkan dengan peningkatan areal
maupun kapasitas ataupun ekstensifikasi.
Tantangan yang akan dihadapi oleh sektor pertanian Indonesia pada masa
mendatang akan semakin berat sebagai dampak perubahan iklim global,
pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi, persaingan perdagangan internasional
dan liberisasi yang makin terbuka dan ketat. Suksesnya pembangunan sektor
pertanian perlu mendapat dukungan seluruh pemangku kepentingan karena
memiliki elastisitas yang tinggi terhadap penciptaan lapangan kerja dan juga
efektif mengurangi ketimpangan. Berbagai tantangan dan peluang pembangunan
ekonomi yang kita hadapi di tahun 2015 diharapkan dapat memacu kita untuk
lebih memanfaatkan momentum dan mengoptimalkan upaya dalam menjamin
percepatan pembangunan infrastruktur agar dapat memacu berkembangnya sektor
ekonomi produktif, guna mengatasi masalah kesenjangan serta mempercepat
terwujudnya kemandirian ekonomi.
25
BAB III
HASIL PELAKSANAAN KPK DAN PEMBAHASAN
3.1 . Hasil Kuliah Praktik Kerja
Hasil kuliah praktik kerja (KPK) adalah menghasilkan nilai tambah bagi penulis
karena di dalam praktik kerja menghasilkan manfaat bagi penulis untuk mampu
mengetahui cara kerja PT. Indec internusa yang berkiprah di bidang jasa konsultan
tekhnik yang bekerja pada perencanaan dan pengawasan sehingga penulis menjadi
mengetahui apa saja yang menjadi peluang serta bagaimana cara mengatasi sebuah
masalah.
Disini yang menjadi tantangan PT. Indec internusa adalah proses untuk mendapatkan
proyek yang harus dilalui dengan tahapan – tahapan prosedur yang harus di
menangkan dari mulai pendaptaran perusahaan kemudian lulus beberapa tahapan
seleksi pra kualifikasi hingga memenangkan tender dan penunjukan pemenang.
Jika PT. Indec internusa telah terbukti dan di tunjuk sebagai pemenang oleh panitia
maka surat perintah mulai kerja akan keluar untuk proyek kerja.
Proyek kerja tidak semata – mata hanya memberikan keuntungan bagi PT. Indec
internusa melainkan tujuan utamanya adalah mengembangkan wilayah tersebut,
meningkatkan perekonomian sumber daya manusia (SDM) di wilayah itu, serta
26
meningkatkan pajak anggaran daerah yang berdampak positip dari pembangunan
proyek sarana dan pra sarana infastruktur.
pada saat melaksanakan kuliah praktek kerja (KPK) penulis bekerja membantu
pembimbing di kantor PT. Indec internusa sebagai perintah.
Penulis pada saat menjalankan kuliah praktek kerja (KPK) Penulis dengan
pembimbing di perusahaan berkonsultasi setiap beberapa hari dalam waktu satu
minggu untuk dapat memecahkan masalah – masalah yang ada berhubungan dengan
laporan kuliah praktek kerja.
Pembimbing di perusahaan bapak Ir. Budy wahyudi sebagai kepala seksi di bidang
sumber daya manusia dan pengolahan data memberikan bimbingan secara baik
dengan menyampaikan materi secara detail agar penulis mampu mengetahui
bagaimana cara kerja perusahaan, bagaimana cara mendapatkan proyek serta
bagaimana cara untuk mengatasi sebuah masalah dalam suatu proyek.
Pada saat kuliah praktek kerja (KPK) penulis melakukan penelitian pada perusahaan
dengan cara sebagai berikut :
a) Pengamatan
Penulis mengumpulkan data atau informasi dengan melakukannya langsung
kepada subyek atau menuju tempat pelaksanaan praktek kerja. Dengan
melakukan pengamatan secara langsung tentang pelaksanaan prosedur dan
proses tahapan untuk dapat mendapatkan proyek.
27
b) Wawancara (interview)
Penulis secara langsung melakukan wawancara (interview) dengan
pembimbing di perusahaan dengan cara mengajukan pertanyaan – pertanyaan
untuk mengumpulkan data. Tentunya penulis mengajukan pertanyaan yang
berkaitan dengan prosedur dan proses kerja konsultan tekhnik untuk
mendapatkan informasi yang lengkap dan jelas.
c) Dokumentasi (document)
Mencari informasi yang dibutuhkan dengan cara mengumpulkan dokumen –
dokumen yang dibutuhkan dan berkaitan dalam pengumpulan data praktek
kerja. Juga melakukan pengumpulan data dengan cara mengumpulkan bukti –
bukti, dokumen – dokumen pendukung atau arsip – arsip perusahaan yang
berkaitan dengan penulisan laporan kerja praktek adalah dokumen – dokumen
tentang proyek PT. Indec internusa.
Bidang yang dikaji oleh penulis selama kuliah praktek kerja (KPK) adalah
bidang sumber daya manusia dan pengolahan data sesuai yang diberikan oleh
pembimbing diperusahaan PT. Indec internusa.
3.2 Pembahasan
1) Apa saja yang menjadi peluang dan tantangan PT. Indec internusa
Permasalahan utama adalah bukan permasalah dari projek bye projek untuk
mendapatkan suatu peluang, akan tetapi untuk mendapatkan suatu peluang
tersebut PT. Indec internusa harus mampu menyiapkan sumber daya manusia
28
(SDM) yang handal untuk di bentuk menjadi team yang mampu menghadapi
sebuah tantangan – tantangan yang berupa permasalahan – permasalahan yang
ada pada saat pemilihan proyek hingga mendapatkan proyek kerja yang di
lalui melalui uji tahapan – tahapan prosedur yang telah di buat oleh
pemerintah.
2) Bagaimana tahapan – tahapan prosedur yang dilalui PT. Indec internusa untuk
mendapatkan suatu proyek
PT. Indec internusa adalah perusahaan swasta yang bekerja dengan
tekhnologi tinggi di bidang jasa konsultan tekhnik yang bekerja membuat
perencanaan dan pengawasan
Dengan memiliki sumber daya manusia (SDM) ahli di bidangnya sehingga
perusahaan terus hidup dan tumbuh.
Untuk mendapatkan suatu proyek dimana ada peluang namun ada kendala
yang dimana kendala paling besar yang akan membuat PT. Indec internusa
gagal mendapatkan sebuah proyek adalah terjadinya pembuktian dokumen
asli pada waktu yang bersamaan apabila perusahaan mendaptar proyek di
beberapa wilayah
Untuk menantisipasi masalah waktu bersamaan maka perusahaan harus
memilih salah satu team yang memungkinkan lebih besar peluang berhasilnya
29
yang di tunjuk oleh polusy marketing agar tetap meneruskan ke tahapan
berikutnya.
PT. Indec internusa haruslah mampu melewati tahapan – tahapan prosedur
yang telah dibuat sesuai aturan pemerintah, diantaranya adalah :
PROSEDUR DAN PROSES PELELANGAN (TENDER)
Proses dan prosedur pelelangan dapat dijelaskan dengan diagram sebagai
berikut :
Prakwalifikasi, pengumuman pelelangan, penjelasan pekerjaan, pembukaan
tender, proses evaluasi tender, penetapan dan pembukaan pemenang.
PRAKWALIFIKAS
Untuk menidentifikasi kemampuan dan ruang lingkup pekerjaan, maka
diperlukan prakwalifikasi badan – badan organisasi seperti konsultan
perencana, pengawas maupun pemborong.
Yang dimaksud dengan kemampuan dapat dijabarkan seperti :
Modal kerja, jumlah tenaga ahli, jumlah peralatan, pengalaman kerja
dan fasilitas kerja.
Sedangkan ruang lingkup pekerjaan meliputi bidang – bidang keahlian
pekerjaan yang dikuasai oleh badan – badan tersebut.
30
PENGUMUMAN LELANG
Cara yang dipakai untuk mengumumkan pelelangan sebuah proyek biasanya
menggunakan iklan di media massa yang ditujukan kepada publik seperti
misalnya lewat surat kabar, majalah tekhnis profesi dan sebagainya.
Bila proyeknya bersifat internasional, maka iklan nya dibuat dalam bahasa
inggris dan juga lewat bantuan kedutaan asing yang ada.
TENDER TERBUKA
tender terbuka adalah tender yang di umumkan kepada public, dimana
pekerjaan proyek tersebut dapat dikerjakan oleh umum. Tentunya oleh badan
– badan yang sudah lulus prakwalifikasi, biasanya tender terbuka dilakukan
oleh proyek – proyek pemerintah dan perusahaan swasta yang besar.
Lanjut
Dalam undangan untuk tender terbuka yang di iklankan, disebutkan antara
lain apa hakekat pekerjaannya, siapa pemiliknya, dan siapa pemberi dananya
(misalnya dana proyek yang di pinjam dari bank luar negeri). Para peminat
dapat mengambil dokumen tender dari proyek yang akan di lelang dan setelah
mempelajarinya sampailah pada tahapan ketiga yaitu rapat penjelasan
pekerjaan.
31
TENDER TERTUTUP
Tender tertutup merupakan kebalikan dari tender terbuka, dimana
pekerjaan yang akan di lelangkan hanya dapat dikerjaan oleh beberapa
badan yang sudah di kenal dan memiliki ke khususan tersendiri
(keahlian khusus yang tidak di miliki oleh badan lain).
Pemberitahuannya lewat surat undangan atau secara lisan, lewat
telepon dan sebagainya. Proyek kontruksi dengan cara tender tertutup
ini banyak dilakukan oleh pihak swasta dan pemerintah yang
membangun proy yang sifatnya rahasia.
RAPAT PENJELASAN PEKERJAAN (AANWYZING)
Pertemuan ini diadakan untuk tatap muka antara para peminat pekerjaan atau
calon kontraktor dengan pihak pemilik. Dalam dal ini pemilik diwakili oleh
konsultan perencana. Baiasa nya untuk proyek – proyek pemerintah rapat ini
di selenggarakan oleh panitia pelelangan.
Pembicaraan berkisar kepada dua bidang yaitu bidang administratip dan
bidang teknis proyek.
Bidang Administratif
.pada bidang administratip dijelaskan akan persyaratan – persyaratan yang
tercantum dalam dokumen tender seandainya terdapat hal - hal yang masih
32
meragukan misalnya tentang syarat – syarat pelelangan, bentuk surat
penawaran, referensi bank, NPWP dan lain – lain.
Bidang Teknis
Pada bidang teknis proyek dijelaskan antara lain modifikasi baru atau
ukuran – ukuran gambar yang tidak cocok dengan yang tertulis dalam
spesifikasi teknis pelaksanaan, gambar – gambar konstruksi yang sulit
di mengerti atau di baca serta kesalahan – kesalahan tulis yang terjadi.
Lanjut
Hasil dari pertemuan ini dibuatkan berita acara penjelasan (aanwijzing) dan di
tanda tangani oleh dua wakil dari calon peserta pekerjaan, tergantung dari
peraturan pelelangan setempat. Dokumen berita acara ini kemudian menjadi
bagian yang mengikat sebagai dokumen tender tambahan (addendum).
Lanjut
Seandainya pada rapat penjelasan pekerjaan yang pertama ini
dirasakan belum menyelesaikan semua masalah pelelangan dengan
tuntas, maka dapat diadakan pertemuan yang kedua. Biasanya hal itu
dapat terjadi setelah diadakan peninjauan ke lapangan oleh calon
peserta. Peninjauan ke lapangan oleh calon kontraktor sebelum mereka
33
membuat penawarannya amat penting artinya. Banyak hal – hal yang
tidak dapat di lihat dengan jelas di lapangan.
PEMBUKAAN TENDER (BIDANG OPENING)
Pada hari yang telah ditentukan, semua calon peserta membawa
penawarannya dan dimasukan ke dalam kotak pelelangan yang telah
disediakan dan dilakukan sebelum tender dibuka.
Pada jam yang telah ditentukan dimana pemasukan surat – surat penawaran
dinyatakan di tutup, baru masing – masing amplop penawaran dibuka satu
persatu dihadapan yang hadir.
Lanjut
Rekanan yang ikut dalam penawaran pekerjaan pemborong ini
diharuskan untuk memberikan jaminan tender (Tender/ Bid-Bond)
kepada pemilik.
Pada dasarnya jaminan ini merupakan pernyataan bahwa mereka
sungguh – sungguh dalam melakukan pekerjaan ini dan bilamana
mereka mengundurkan diri, maka jaminan tender tersebut akan masuk
ke kantong pemilik. Besarnya jaminan berkisar 1% - 3% dari biaya
total pek fisik proy.
34
PROSES EVALUASI TENDER
Pada proyek- proyek yang besar, kadang – kadang terdapat data penawaran
yang meragukan dan umumnya calon kontraktor dimintai keterangan secara
tertulis (clarification letters).
Jangka waktu evaluasi bisa memakan waktu beberapa hari atau lebih. Sistem
evaluasi bisa bermacam – macam caranya dan umumnya cara paling banyak
dipakai yaitu dengan cara system bobot/ system scoring.
Lanjut
Masing – masing aspek dari calon kontraktor diberi nilai misalnya :
metode kerjanya, peralatan yang dipakai, kwalifikasi personil yang
akan dipakai, bonafiditas perusahaan, harga penawarannya,
kelengkapan administrasinya dan lain – lain.
Calon kontraktor yang paling banyak mengumpulkan angka biasanya
yang ditunjuk sebagai calon pemenang.
PENETAPAN DAN PENUNJUKAN PEMENANG
Untuk proyek – proyek pemerintah, berdasarkan hasil evaluasi diatas, maka
panitia pelelangan menetapkan calon – calon pemenang yang diusulkan
kepada instansi yang berwenang, yang kemudian menetapkan pemenangnya.
35
Dari hasil keputusan pemenang tadi, panitia pelelangan mengumumkan
hasilnya. Bila tidak ada sanggahan atau penolakan atau apabila semua
sanggahan telah dijawab maka tugas panitia pelelangan telah selesay.
Proyek Non Pemerintah
Calon peserta yang telah diputuskan untuk memenangkan tender ini oleh
panitia evaluasi kemudian diberitahu secara tertulis, dan sifat
pemberitahuannya dapat terdiri dari dua hal yaitu :
- Dengan memakai SPK (Surat Perintah Kerja).
- Dengan memakai surat pemberitahuan (Letter Of Award) yang isinya
menjelaskan bahwa calon kontraktor telah menang.
secara garis besar makro berdampak positip bagi perekonomian indonesia
karena, memba
ntu mengembangkan suatu wilayah, sumber daya manusia (SDM), serta
(PAD) menjadi meningkat diantaranya :
Pengembangan Wilayah
Konsep pengembangan wilayah dikembangkan dari kebutuhan suatu daerah
untuk meningkatkan fungsi dan perannya dalam menata kehidupan sosial, ekonomi,
budaya, pendidikan dan kesehateraan masyarakat. Pengaruh globalisasi, pasar bebas
36
dan regionalisasi menyebabkan terjadinya perubahan dan dinamika spasial, sosial,
dan ekonomi antarnegara, antardaerah (kota/kabupaten), kecamatan hingga
perdesaan.
Globalisasi juga ditandai dengan adanya revolusi teknologi informasi,
transportasi dan manajemen. Revolusi tersebut telah menyebabkan batas antara
kawasan perkotaan dan perdesaan menjadi tidak jelas, terjadinya polarisasi
pembangunan daerah, terbentuknya kota dunia (global cities), sistem kota dalam
skala internasional, terbentuknya wilayah pembangunan antarnegara (transborder
regions), serta terbentuknya koridor pengembangan wilayah baik skala lokal,
nasional, regional dan internasional.
Di kawasan Asia globalisaasi telah menciptakan polarisasi pembangunan yang
sangat signifikan dalam bentuk megaurban region yang terjadi di kota-kota
metropolitan di sepanjang pantai timur Tokyo, Seoul, Shanghai, Taipei, Hongkong,
Guangzhou, Bangkok, Kuala Lumpur, Singapura, Jakarta, bandung Hingga Surabaya.
Dalam skala antarnegara terjadi pemusatan di Bohai (Cina – Korea), Hongkong-
Guangzhou, dan SIJORI (Singapura-Johor-Riau). Di Indonesia polarisaisi terpusat di
sepanjang Sumetera (Medan-Palembang), dan Jawa (Jakarta-Bandung-Semarang-
Surabaya).
Koridor mega urban ini sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi
daerah sekitarnya terutama kabupaten, kecamatan dan desa-desa disekitarnya yang
memiliki hubungan ekonomi dan pasar yang cukup kuat. Namun perubahan tersebut
37
tidak diimbangi dengan penyediaan sarana dan prasarana wialayh yang memadai
akibat keterbatasan pemerintah. Oleh karena itu, pihak swasta dan lembaga lainnya
dapat berpartisipasi dalam pembangunan.
Berbagai dampak yang di akibatkan dari globalisasi ekonomi terhadap
pembangunan lokal secara sederhana sebagai berikut :
1. Berubahnya orientasi pembangunan yang harus bertumpu pada peningkatan
individu, kelompok dan pemberdayaan masyarakat dalam menghadapi
persaingan global, sehingga memungkinkan masyarakat mampu bertahan
(survive), mengembangkan diri dan meningkatkan kesejahteraan.
2. Semakin pentingnya peran lembaga non pemerintah seperti, pihak swasta,
masyasrakat, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dalam pelaksanaan
pembangunan dan pembiayaan.
3. Terjadinya peningkatan urbanisasi di pinggiran kota besar dibandingkan di
dalam kota besar itu sendiri. Hal ini sejalan dengan konsep yang
dikembangkan oleh Mc. Gee pada tahun 1980-an. Batas antara kawasan
perkotaan dan pedesaan semakin tidak jelas akibat pertumbuhan ekonomi,
Dimana kegiatan perkotaan telah berbaur dengan perdesaaan dengan
intensitas pergerakan investasi, ekonomi dan penduduk semakin tinggi.
Atas dasar uraian di atas, pengembangan wilayah merupakan bagian penting
dari pembangunan suatu daerah terutama di perdesaan yang sangat rentan dan berat
38
menghadapi perubahan yang berskala global. Perubahan ini, jika tidak didukung
suatu perencanaan wilayah yang baik dengan mempertimbangkan aspek internal,
sosial dan pertumbuhan ekonomi akan berakibat semakin bertambahnya desa-desa
tertinggal.
Perubahan paradigma perlu dilakukan dalam menata kembali daerah-daerah
yang dikatagorikan miskin dan lemah agar mampu meningkatkan daya saing,
manajemen produksi dan teknologi tepat guna berbasis lokal yang mampu
mempengaruhi daerah lainnya secara timbal balik. Secara sederhana konsep
pengembangan wilayah perlu dilakukan dalam perencanaan perdesaan untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan memperkuat masyarakat di lapisan
bawah agar dapat mempengaruhi pasar secara berkelanjutan.
Peningkatan sumber daya manusia (SDM)
Pengembangan sumber daya manusia berkaitan dengan tersedianya
kesempatan dan pengembangan belajar, membuat program-program training yang
meliputi perencanaan, penyelenggaraan, dan evaluasi atas program-program tersebut
(Armstrong, 1997:504). Pengembangan sumber daya manusia dapat didefinisikan
sebagai seperangkat aktivitas yang sistematis dan terencana yang dirancang dalam
memfasilitasi para pegawainya dengan kecakapan yang dibutuhkan untuk memenuhi
tuntutan pekerjaan, baik pada saat ini maupun masa yang akan datang (Harrish and
Desimone, 1992:2). Pengembangan sumber daya manusia adalah suatu usaha yang
39
terencana dan berkelanjutan yang dilakukan oleh organisasi dalam meningkatkan
kompetensi pegawai dan kinerja organisasi melalui program-program pelatihan,
pendidikan, dan pengembangan (Mondy and Noe, 1990:270)
Dari beberapa pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa pengembangan SDM
adalah segala aktivitas yang dilakukan oleh organisasi dalam memfasilitasi pegawai
agar memiliki pengetahuan, keahlian, dan/ atau sikap yang dibutuhkan dalam
menangani pekerjaan saat ini atau yang akan datang. Aktivitas yang dimaksud, tidak
hanya pada aspek pendidikan dan pelatihan saja, akan tetapi menyangkut aspek
karier dan pengembangan organisasi. Dengan kata lain,pengembangan sumber daya
manusia berkaitan erat dengan upaya meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan/
atau sikap anggota organisasi serta penyediaan jalur karier yang didukung oleh
fleksibilitas organisasi dalam memcapai tujuan organisasi.
Peningkatan pendapatan asli daerah (PAD)
Peningkatan kemandirian daerah sangat erat kaitannya dengan kemampuan
daerah dalam menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Semakin tinggi
kemampuan daerah dalam menghasilkan PAD, maka semakin besar pula diskresi
daerah untuk menggunakan PAD tersebut sesuai dengan aspirasi, kebutuhan, dan
prioritas pembangunan daerah. Peningkatan PAD tidak hanya menjadi perhatian
pihak eksekutif, namun legislatif pun berkepentingan sebab besar kecilnya PAD akan
mempengaruhi struktur gaji anggota dewan.
40
Beberapa usulan yang ditujukan untuk pemerintah kabupaten untuk
meningkatkan PAD, diantaranya: Meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat
dari sektor andalan, Adanya keseimbangkan insentif & disinsentif untuk menjamin
kepatuhan, Mengoptimalkan peran legislative, Meningkatkan Efisiensi pelayanan
publik, Kendalikan KKN dalam sistem pemungutan pajak dan retribusi,
Meningkatkan jaminan keadilan bagi wajib pajak/retribusi, Adanya pembedakan
kebijakan pajak (tax) & retribusi (service charge) secara jelas, dan Meningkatkan
kemampuan administrasi: pendataan, analisis potensi, penetapan, penagihan,
keberatan & dispensasi, pengawasan, penegakan hukum.
Dengan pengembangan infastruktur menggunakan tenaga kerja lokal asli yang
terdiri dari tenaga ahli hingga tenaga kerja pendukung, maka akan meningkatkan
upah sumber daya manusia (SDM) yang diterima sehingga pajak wilayah (PAD) akan
meningkat.
41
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Dari permasalahan yang telah dibahas oleh penulis, disini penulis menyimpulkan 2
permasalahan yaitu :
1. Jadi pada intinya penulis menyimpulkan bahwa permasalahan yang utama
bukanlah pada permasalahan proyek bye proyek untuk mendapatkan
peluang, tetapi cara untuk mendapatkan peluang tersebut berada
dikesiapan team dalam menghadapi suatu tantangan yang berupa
permasalahan – permasalahan dalam pemilihan proyek hingga
memenangkan proyek tersebut.
2. Perusahaan harus mampu menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang
mampu serta siap diterjunkan dilapangan. Karena dengan semakin
banyaknya SDM yang dipersiapkan maka akan semakin besar juga
peluang pekerjaan yang akan diraih.
Untuk mendapatkan suatu proyek maka perusahaan harus mempersiapkan
banyaknya sumber daya manusia (SDM) tergantung juga pada team yang
menyiapkan kegiatan pra proyek karena dengan team yang semakin handal maka
akan semakin besar kemungkinan peluang pekerjaan yang akan di raih.
42
Sumber daya manusia (SDM) dan team tergantung kepada ujung
tombaknya yang merupakan personal – personal yang akan memilih
pekerjaan dan peluang yang akan di raihnya.
4.2. Saran
Dari hasil kuliah praktek kerja (KPK) penulis ingin memberikan sedikit saran kepada
perusahaan tempat penulis melakukan praktek lapangan sebagai berikut :
1. untuk dapat mengubah tantangan menjadi peluang alangkah lebih baiknya
perusahaan menfokuskan kepada salah satu team sumber daya manusia
(SDM) yang handal yang mampu dapat bersaing sehingga peluang untuk
meraih pekerjaan akan semakin besar untuk dapat di raih.
2. Perusahaan harus menfokuskan kepada salah satu team agar pada saat
melakuan tahapan – tahapan prosedur nantinya tidak bersamaan (bentrok)
karena jika terjadi bersamaan akan menggagalkan perusahaan untuk
mendapatkan suatu proyek, maka perusahaan diharuskan mempersiapkan satu
team dan sumber manusia (SDM) yang handal untuk memperkecil resiko
tersebut, sehingga peluang untuk meraih pekerjaanpun akan semakin besar.
43
DAFTAR PUSTAKA
A.A Anwar prabu Mangkunegara.2001. Manajemen sumber Daya Manusia
Perusahaan. Bandung: Remaja Rosda Karya
Armstrong, Michael.1994.Seri Pedoman Manjemen, Manajemen Sumber Daya Alam.
Jakarta:Gramedia
Malayu S.P. Hasibuan.2000.Manajaman Sumber Daya Manusia. Jakarta:Bumi
Aksara
M.M Papayungan.1995.Pengembangan dan Peningkatan Mutu Sumber Daya
Manusia Menuju Masyarakat Industrial Pancasila.Bandung:Mizan
Soekidjo Notoatmodjo.2003.Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta : Rineka
Cipta
Sondang P. Siagian.1991. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara
Tb. Sjafri Mangkuprawira.2011. Manajemen sumber Daya Manusia Strategik Edisi
Kedua. Bogor:Ghalia Indonesia
44