pemantauan obat i - · pdf file6/25/2011 2 keberhasilan terapi rancangan aturan pemberian obat...
TRANSCRIPT
6/25/2011
1
Isnaini, S.Si, M.Si, Apt.
Tujuan Instruksional:Tujuan Instruksional:Tujuan Instruksional:Tujuan Instruksional:
Mahasiswa setelah mengikuti kuliah ini
dapat:
� Menjelaskan secara benar tujuan
pemantauan obat dalam terapi
� Menjelaskan secara benar cara-cara
pemantauan obat
� Menjelaskan secara benar analisis hasil
pemantauan
6/25/2011
2
Keberhasilan Terapi
Rancangan Aturan Pemberian Obat
Pemberian Obat Yang Rasional
Suatu aturan dosis yang dirancang tepat,
merupakan usaha untuk :
• Mencapai konsentrasi obat optimum pada
reseptor
• Menghasilkan respons terapetik optimum
• Menghasilkan efek merugikan yang
minimum
6/25/2011
3
Perbedaan Individu
Perbedaan efek farmakokinetik &
Farmakodinamik Obat
Sulit menentukan rancangan aturan dosis yang
tepat
Respon obat tiap individu
Konsentrasi obat yg mencapai reseptor
1. Dosis
2. Absorbsi dan distribusi ke tempat tersebut
3. Laju serta besarnya eliminasi obat
TDM
(Terapeutik Drug Monitoring)
6/25/2011
4
Fungsi TDM:
� Memilih obat
� Merancang aturan dosis
�Menilai respon penderita
� Menentukan perlunya pengukuran
konsentrasi obat dalam serum
Lanjutan Fungsi TDM:
� Menentukan kadar obat
� Melakukan penilaian secara farmakokinetik kadar obat
� Menyesuaikan kembali aturan dosis
� Memantau konsentrasi obat dalam serum
� Menganjurkan adanya persyaratan khusus
6/25/2011
5
Memilih Obat:
Diagnosis fisik penderita
Patofisiologik penderita
Riwayat pengobatan
Terapi obat yang bersamaan
Alergi atau kepekaan yang diketahui
Aksi farmakodinamik obat
Merancang Aturan Dosis� Pertimbangan farmakokinetika
� Pertimbangan fisiologi penderita
� Pertimbangan patofisiologik penderita
� Pertimbangan faktor “exposure” penderita terhadap
pengobatan lain atau faktor-faktor lingkungan
(seperti merokok) yang dapat mengubah
farmakokinetika normal obat.
� Pertimbangan sasaran konsentrasi obat pada
reseptor penderita yang meliputi kepekaan reseptor
terhadap obat.
6/25/2011
6
Menilai Respon Penderita:- Jika penderita tidak memberikan reaksi
terhadap terapi obat seperti yang diharapkan, maka obat dan aturan dosis hendaknya ditinjau kembali dari segi kecukupan, ketelitian, dan kepatuhan penderita
- Dokter hendaknya menentukan perlu atau tidak konsentrasi obat dalam serum penderita diukur karena tidak semua respon penderita dikaitkan dengan konsentrasi obat dalam serum. Contoh alergi dan rasa mual ringan
Menentukan perlunya pengukuran
konsentrasi obat dalam serum
Pada pengukuran konsentrasi obat dalam serum, tidak dapat dilakukan hanya satu kali karena tidak memberikan data yang berguna, kecuali faktor-faktor lain diketahui seperti:
� Aturan dosis obat yang meliputi besaran dan jarak pemberian dosis
� Rute pemberian obat
� Waktu pengambilan cuplikan (puncak, palung atau keadaan tunak)
6/25/2011
7
Selain itu dokter perlu mempertimbangkan
beberapa hal dalam melakukan
pengukuran kadar obat dalam serum
seperti:
� Pertimbangan biaya penetapan kadar
� Resiko
� Ketidaksenangan penderita
� Kegunaan informasi yang diperoleh
Menentukan kadar obat
Metode yang digunakan oleh laboratorium analitik tergantung pada beberapa faktor seperti:
� Sifat fisiko kimia obat
� Konsentrasi yang diukur
� Jumlah dan sifat contoh biologik (serum dan
urin)
� Instrumen yang tersedia
� Biaya untuk tiap penetapan kadar
� Ketrampilan analitik dari personil laboratorium
6/25/2011
8
�Metode analisis yang digunakan untuk
penetapan kadar hendaknya telah sahih
berkaitan dengan:
- Spesifitas
- Linearitas
- Kepekaan
- Ketepatan
- Ketelitian
- Stabilitas
Penilaian secara farmakokinetik
kadar obat
� Konsentrasi serum lebih rendah :
○ Kepatuhan penderita
○ Kesalahan dalam aturan dosis
○ Salah produk obat (pelepasan terkendali
sebagai pengganti pelepasan segera)
○ Bioavailabilitas yang jelek
○ Eliminasi cepat
○ Peningkatan volume distribusi
○ Keadaan tunak tidak tercapai
○ Jadwal waktu pengambilan darah
6/25/2011
9
� Konsentrasi serum lebih tinggi :
○ Kepatuhan penderita
○ Kesalahan dalam aturan dosis
○ Salah produk obat (Pelepasan segera sebagai
pengganti pelepasan terkendali)
○ Bioavailabilitas cepat
○ Volume distribusi lebih kecil daripada yang
diharapkan
○ Eliminasi lambat
� Konsentrasi serum benar tetapi penderita tidak
memberi reaksi terhadap terapi:
○ Kepekaan reseptor berubah (misal, toleransi)
○ Interaksi obat pada reseptor
Menyesuaikan kembali aturan dosis
� Dari data yang didapat serta observasi
terhadap penderita maka dokter dapat
menganjurkan adanya penyesuaian dosis.
� Dosis dihitung berdasarkan parameter-
parameter farmakokinetik yang didapat
6/25/2011
10
Memantau konsentrasi obat
dalam serum
� Dalam beberapa kasus, patofisiologi
penderita mungkin tidak stabil,apakah
membaik atau memburuk.
� Contoh, terapi yang tepat untuk
kegagalan jantung kongestive akan
memperbaiki curah jantung dan perfusi
ginjal sehingga menaikkan klirens ginjal
dari obat, karena itu perlu pemantauan
terhadap pemakaian obat.
� Untuk beberapa obat respon
farmakologik akut dapat dipantau
sebagai pengganti konsentrasi obat
dalam serum yang sebenarnya.
� Contoh, waktu pembekuan protrombin
mungkin berguna untuk pemantauan
terapi anti koagulan dan pemantauan
tekanan darah untuk obat hipotensive.
6/25/2011
11
Menganjurkan adanya
persyaratan khusus
� Kadang-kadang penderita tidak
memberikan reaksi terhadap terapi yang
diberikan disebabkan karena beberapa
faktor seperti kepatuhan penderita.
� Contoh obat diminum sebelum makan,
ternyata oleh pasien diminum setelah
makan, atau ada intruksi khusus dalam
diet misalnya diet rendah garam
Ketidakberhasilan pengobatan
disebabkan oleh:
1. Penulisan resep yang kurang tepat
2. Penyerahan obat yang tidak tepat
a. Obat tidak tersedia
b. Kesalahan dispensing
3. Perilaku pasien yang tidak mendukung
6/25/2011
12
Lanjutan:
4. Idiosinkrasi pasien
5. Pemantauan yang
tidak tepat
Yang Perlu Diperhatikan:
Lima Tepat:
1. Tepat Obat
2. Tepat Dosis
3. Tepat Waktu Pemberian
4. Tepat BSO
5. Tepat Penderita
6/25/2011
13
Tugas
1. Cari interaksi dan efek
obat serta cara
mengatasinya
2. Satu mahasiswa, 1 obat
3. Sertakan literaturnya