pemanfaatan tumbuhan oleh masyarakat di...
TRANSCRIPT
1
PEMANFAATAN TUMBUHAN OLEH MASYARAKAT DI
SEKITAR HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT
SUKABUMI
MUHAMMAD IRKHAM NAZMURAKHMAN
DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
3
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pemanfaatan
Tumbuhan Oleh Masyarakat di Sekitar Hutan Pendidikan Gunung Walat,
Sukabumi adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan
belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Desember 2014
Muhammad Irkham Nazmurakhman
NIM E34080111
4
ABSTRAK
MUHAMMAD IRKHAM NAZMURAKHMAN. Pemanfaatan tumbuhan oleh
Masyarakat di Sekitar Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi. Dibimbing
oleh ERVIZAL AM ZUHUD dan AGUS HIKMAT
Masyarakat yang tinggal di sekitar hutan, masih memiliki interaksi
terhadap hutan, seperti masyarakat Desa Hegarmanah, Kecamatan Cicantayan,
Sukabumi. Adanya perubahan pola hidup pada masyarakat dapat mengancam
keberadaan kearifan tradisional mereka terkait pemanfaatan tumbuhan. Penelitian
ini penting dilakukan untuk mengidentifikasi keanekaragaman tumbuhan oleh
masyarakat di sekitar HPGW. Data keanekaragaman tumbuhan yang
dimanfaatkan diperoleh melalui wawancara semi terstruktur. Tumbuhan
diklasifikasikan menjadi 8 kegunaan, yaitu tumbuhan obat, pangan, tumbuhan
hias, bahan bakar, bahan bangunan, pakan ternak, tumbuhan aromatik, dan
kegunaan lain. Tumbuhan obat adalah kelompok yang paling banyak
dimanfaatkan, sebanyak 145 spesies dari 54 famili. Tumbuhan berhabitus herba
paling banyak dimanfaatkan, sebesar 36,56%, dibandingkan dengan habitus
lainnya karena kemudahan mendapatkannya. Bagian tumbuhan yang paling
banyak dimanfaatkan adalah daun, sebesar 51,61%. penggunaan daun paling
banyak karena kemudahan mendapatkan dan mengolahnya.
Kata kunci: Hutan Pendidikan Gunung Walat, masyarakat desa Hegarmanah,
pemanfaatan tumbuhan
ABSTRACT
MUHAMMAD IRKHAM NAZMURAKHMAN. Plant Use by Forest Margin
Society of Surrounding Gunung Walat University Forest Sukabumi. Supervized
by ERVIZAL AM ZUHUD and AGUS HIKMAT
Society, which lives in forest margin area such as one in Hegarmnah
Village, Cicantayan, Sukabumi, has interaction with forest. The changing lifestyle
of the society threaten the existence of their traditional knowledge. This research
needed to identified the diversity of plants used by forest margin society of
GWUF. Data of used plant diversity were collected through semi-structured
interview. Plant species was classified into 8 group of purpose, that is for
medicinal purpose, food, aesthetics, fire-wood, building materials, cattle feeding,
aromatic, and other purpose. Medicinal purpose plant is the most group used
plants, amount of 145 species of 54 family. Herb habitus is the most used plants
by a value of 36,56%. Plant’s part that mostly used by the people was the leaves
with the amount of 51,61% since leaves were easy to obtain and process.
Keywords: Gunung Walat University Forest, Hegarmanah village society, plant
use
5
MUHAMMAD IRKHAM NAZMURAKHMAN
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kehutanan
pada
Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata
PEMANFAATAN TUMBUHAN OLEH MASYARAKAT DI
SEKITAR HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT
SUKABUMI
DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
8
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Penelitian ini
dilaksanakan sejak bulan Februari - Maret 2014, dengan judul Pemanfaatan
Tumbuhan oleh Masyarakat di Sekitar Hutan Pendidikan Gunung Walat
Sukabumi.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Prof Dr Ir Ervizal AM
Zuhud, MS dan Bapak Dr Ir Agus Hikmat, MSc F selaku pembimbing, Bapak Dr
Ir Nandi Koesmaryadi, MS serta para staf Hutan Pendidikan Gunung Walat. Di
samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Lasti Fardilla, Hardian
Akbar dan Dafid Kurniawan yang telah membantu proses pengambilan data.
Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh
keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Desember 2014
Muhammad Irkham Nazmurakhman
9
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR LAMPIRAN vii
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan 1
Manfaat 2
METODE 2
Lokasi dan Waktu 2
Jenis Data 2
Alat 3
Metode Pengumpulan Data 3
Analisis Data 4
HASIL DAN PEMBAHASAN 5
Kondisi Umum Lokasi Penelitian 5
Karakteristik Responden 6
Keanekaragaman Tumbuhan Berdasarkan Habitus dan Bagian yang
Digunakan 8
Keanekaragaman Tumbuhan Berdasarkan Kegunaaan 9
Keanekaragaman Tumbuhan Berdasarkan Lokasi Pengambilan 11
Perbandingan Hasil Penelitian Pemanfaatan Tumbuhan di HPGW 18
SIMPULAN DAN SARAN 19
Simpulan 19
Saran 19
DAFTAR PUSTAKA 20
LAMPIRAN 22
10
DAFTAR TABEL
1 Tahapan kegiatan dan aspek yang dikaji 3
2 Pola penggunaan lahan 6
3 Mata pencaharian dan jenis kelamin responden 7
4 Tingkat pendidikan dan kelas umur responden 7
5 Keanekaragaman tumbuhan berdasarkan habitusnya 8
6 Keanekaragaman tumbuhan berdasarkan bagian yang digunakan 9
7 Keanekaragaman tumbuhan berdasarkan kegunaannya 9
8 Multipurpose species yang dimanfaatkan masyarakat 10
9 Beberapa spesies tumbuhan dimanfaatkan sebagai obat 12
10 Spesies tumbuhan hias 15
11 Beberapa spesies tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai kayu bakar 15
12 Beberapa spesies tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai bahan bangunan 16
13 Spesies tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai bahan aromatik 17
14 Spesies tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai pakan ternak 17
15 Spesies tumbuhan yang dimanfaatkan untuk kegunaan lain 18
16 Perbandingan hasil penelitian pemanfaatan tumbuhan di HPGW 18
DAFTAR GAMBAR
1 Peta citra Hutan Pendidikan Gunung Walat 2
2 Pemanfaatan tumbuhan berdasarkan lokasi pengambilan 11
3 Tumbuhan berguna di pekarangan masyarakat 12
4 Habitus tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat 13
5 Persentase bagian tumbuhan obat yang digunakan 14
6 Batang tusam yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar 16
DAFTAR LAMPIRAN
1 Nama desa yang berbatasan dengan Desa Hegarmanah 22
2 Komposisi jenis kelamin dan jumlah penduduk per dusun 22
3 Kelompok umur penduduk Desa Hegarmanah 22
4 Mata pencaharian penduduk Desa Hegarmanah 23
5 Tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Hegarmanah 24
6 Spesies tumbuhan yang digunakan masyarakat beserta lokasi pengambilan 29
7 Tumbuhan obat dan kegunaannya di masyarakat Desa Hegarmanah 38
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) terletak di Kecamatan
Cicantayan dan Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Hutan
Pendidikan Gunung Walat tersebut merupakan salah satu hasil kerjasama antara
Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan Pemerintah Daerah Jawa Barat. Usaha
kerjasama tersebut dimulai sejak tahun 1961 oleh Fakultas Pertanian Universitas
Indonesia, sekarang bernama Institut Pertanian Bogor. Selanjutnya, kawasan
hutan Gunung Walat seluas ±359 ha melalui SK Menhut No 188/ Menhut II/ 2005
ditetapkan sebagai Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus yang pengelolaannya
dilakukan oleh Fakultas Kehutanan IPB (Badan Eksekutif HPGW 2010).
Hutan Pendidikan Gunung Walat memberikan banyak manfaat tidak hanya
untuk kepentingan pendidikan bagi perguruan tinggi tetapi juga untuk menopang
masyarakat sekitar HPGW. Kelompok masyarakat yang tinggal di sekitar HPGW
adalah masyarakat Desa Hegarmanah dan Desa Batununggal. Masyarakat di
kedua desa tersebut masih memiliki interaksi dengan HPGW (Damayanti 2003).
Interaksi tersebut diantaranya berupa pemanfaatan tumbuhan.
Kegiatan pemanfaatan tumbuhan oleh masyarakat di sekitar HPGW
berdasarkan Roslinda (2002) di antaranya adalah pengambilan kayu bakar,
penghasil pangan, penghasil pakan ternak dan pemanfaatan tumbuhan obat.
Sampai kini, kajian tentang pemanfaatan tumbuhan oleh masyarakat sekitar
HPGW secara keseluruhan belum pernah dilakukan. Namun, kajian
etnofitomedika (pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat) yang merupakan
salah satu bagian etnobotani sudah pernah dilakukan. HPGW memiliki potensi
tumbuhan obat mencapai 60 spesies (Fatmasari 2003). Tumbuhan obat yang
digunakan oleh masyarakat sekitar HPGW berjumlah 177 spesies dari 58 famili
dan tiga spesies di antaranya diambil dari HPGW karena tidak tersedia di pasar
atau di sekitar rumah mereka (Damayanti 2003).
Praktek pemanfaatan tumbuhan oleh masyarakat di Indonesia sudah
banyak dilakukan tetapi penelitian terkait hal tersebut, belum banyak dilakukan.
Pengetahuan lokal tentang pemanfaatan tumbuhan oleh masyarakat tersebut
penting untuk didokumentasikan sehingga dapat menjadi data awal untuk
pengembangan sumberdaya alam yang berkelanjutan. Penelitian ini perlu
dilakukan untuk melengkapi data yang terkumpul sebelumnya.
Tujuan
Mengidentifikasi keanekaragaman spesies tumbuhan yang dimanfaatkan
oleh masyarakat sekitar HPGW. Keanekaragaman tersebut meliputi
keanekaragaman kegunaan, famili, habitus dan lokasi pengambilan.
2
Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan bahan
masukan bagi kebijakan pengelolaan HPGW terkait pengelolaan pemanfaatan
tumbuhan secara berkelanjutan bersama masyarakat.
METODE
Lokasi dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di Desa Hegarmanah, Kecamatan Cicantayan,
yang berbatasan langsung dengan HPGW, Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.
Pengambilan data lapangan dilakukan pada bulan Februari - Maret 2014.
Sumber : Badan Eksekutif HPGW
Gambar 1 Peta Citra Hutan Pendidikan Gunung Walat
Jenis Data
Data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan data sekunder. Data
primer meliputi data karakteristik responden dan spesies tumbuhan berguna yang
dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar HPGW. Data sekunder terdiri dari data
kondisi umum HPGW dan sosial budaya masyarakat. Data tersebut diperoleh dari
pihak pengelola HPGW.
3
Alat
Alat yang digunakan di antaranya sasak, label gantung, kertas koran, oven,
alat penyemprot, kamera, alat tulis, field guide tumbuhan, laptop dan kuesioner.
Metode Pengumpulan Data
Tahapan Kegiatan
Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa tahapan (Tabel 1). Data
yang diambil meliputi kondisi umum HPGW, karakteristik responden,dan
keanekaragaman tumbuhan berguna. Kemudian masing-masing data tersebut
dianalisis secara deskriptif.
Tabel 1 Tahapan kegiatan dan aspek yang dikaji
No Jenis data Aspek yang dikaji Cara pengambilan Sumber data
1 Kajian kondisi
umum HPGW
1. Sejarah
2. Letak dan luas
3. Kondisi sosial
masyrakat sekitar
Studi pustaka Pihak
pengelola
HPGW,
Pemerintah
Desa
Hegarmanah
2 Karakteristik
responden
1. Karakteristik umur
2. Jenis kelamin
3. Pendidikan terakhir
4. Pekerjaan
Wawancara Masyarakat
sekitar
HPGW
3 Kajian
tumbuhan
berguna
1. Spesies tumbuhan
2. Famili
3. Habitus
4. Lokasi
Pengambilan
5. Kegunaan
6. Bagian yang
dimanfaatkan
7. Cara pengolahan
8. Cara pemakaian
Wawancara dan
survey langsung
(observasi
partisipatif)
Pengamatan
di lapangan
4 Pengolahan
dan analisis
data
1. Pengolahan data
2. Analisis data
Pengamatan
langsung dan
identifikasi
Observasi Partisipatif
Observasi partisipatif dilakukan dengan cara mencatat aktivitas yang
dilakukan secara sistematis. Peneliti terlibat dalam beberapa kegiatan informan,
seperti berkebun, namun tidak mengikuti seluruh kegiatan penduduk seharian
(Sugiyono 2007). Data yang dikumpulkan adalah mengenai pemanfaatan
keanekaragaman tumbuhan, bagian yang digunakan, lokasi pengambilan, habitus,
dan cara penggunaan.
4
Wawancara
Wawancara dilakukan kepada 30 responden dengan menggunakan
kuesioner. Pemilihan responden menggunakan metode Purposive sampling.
Sasaran responden adalah masyarakat Desa Hegarmanah yang masih
memanfaatkan tumbuhan. Wawancara dilakukan untuk memperoleh data
keanekaragaman tumbuhan yang dimanfaatkan, bagian tumbuhan yang
digunakan, lokasi pengambilan tumbuhan, habitus tumbuhan, dan cara
penggunaan tumbuhan.
Identifikasi Tumbuhan
Setiap tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar HPGW
diidentifikasi dengan cek silang menggunakan literatur tentang tumbuhan yang
ada. Literatur yang digunakan antara lain, van Steenis (1997), Zuhud dan Hikmat
(2010), dan Arisandi dan Andriani (2005).
Analisis Data
Karakteristik Responden
Data karakteristik responden disusun berdasarkan tingkat pendidikan,
pekerjaan, jenis kelamin, dan karakteristik umur. Masing-masing data tersebut
dihitung persentasenya dan dianalisis kaitannya dengan tingkat pemanfaatan
tumbuhan secara deskriptif.
Klasifikasi Pemanfaatan Tumbuhan Spesies tumbuhan yang dimanfaatkan diklasifikasikan menjadi 8 kategori:
tumbuhan obat, pangan, minuman, pakan, bahan bangunan, bahan bakar,
aromatik, hias,dan kegunaan lainnya. Data tersebut dianalisis secara deskriptif.
Persentase Habitus dan Bagian yang Digunakan
Tumbuhan yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi partisipatif
disusun berdasarkan spesies dan familinya untuk diketahui jumlah total spesies
yang dimanfaatkan. Seluruh spesies yang dimanfaatkan dikelompokkan
berdasarkan habitus, bagian yang digunakan dan lokasi pengambilan, lalu
dihitung persentasenya. Perhitungan masing masing persentase menggunakan
rumus: