pemanfaatan schoology untuk meningkatkan aktivitas belajar

24
i PEMANFAATAN SCHOOLOGY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (STUDI KASUS: SMA NEGERI 1 TENGARAN) Laporan Penelitian Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer Oleh: Fridarlin Magda Noni Wuri Lobo NIM: 702010055 Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi dan Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Februari 2015

Upload: others

Post on 26-Nov-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pemanfaatan Schoology untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar

i

PEMANFAATAN SCHOOLOGY UNTUK MENINGKATKAN

AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

(STUDI KASUS: SMA NEGERI 1 TENGARAN)

Laporan Penelitian

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Oleh:

Fridarlin Magda Noni Wuri Lobo

NIM: 702010055

Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi dan Komputer

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Februari 2015

Page 2: Pemanfaatan Schoology untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar

ii

Page 3: Pemanfaatan Schoology untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar

iii

Page 4: Pemanfaatan Schoology untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar

iv

Page 5: Pemanfaatan Schoology untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar

v

Page 6: Pemanfaatan Schoology untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar

vi

Page 7: Pemanfaatan Schoology untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar

vii

Page 8: Pemanfaatan Schoology untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar

viii

PEMANFAATAN SCHOOLOGY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN

(STUDI KASUS : SMA NEGERI 1 TENGARAN) 1) Fridarlin Magda Noni Wuri Lobo 2) Adriyanto J. Gundo, S.Si., M. Pd 3) Angela

A. Setyanti, S. Pd., M.Cs

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

1) [email protected] 2) [email protected]

3) [email protected]

Abstract Lack of learning activities on the subjects of civics in SMA N 1 Tengaran and

lack of use of media tools in supporting the learning process is the basis of this

study. The purpose of this research is to improve the students' learning activities

and facilitate students in accessing the materials on the subjects of Civics that this

study will utilize Schoology application as a learning medium. The end result of

this research is an increase in student learning activities. The percentage of the

overall indicator of student learning activities at the meeting of the first, second

and third are 42.08%, 67.08% and 88.52%. Data obtained student learning

activities showed that students' learning activities have reached criteria for the

success of the actions that have been determined in the amount of ≥ 70%. This is

supported also by increasing student learning outcomes.

Keywords: E-learning, Schoology, student learning activities

Abstrak

Kurangnya aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran PKn di SMA N 1

Tengaran dan kurangnya penggunaan media dalam mendukung proses

pembelajaran merupakan dasar dari penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dan memfasilitasi siswa dalam

mengakses materi mata pelajaran PKn dengan memanfaatkan aplikasi Schoology

sebagai media pembelajaran. Hasil akhir dari penelitian ini adalah peningkatan

aktivitas belajar siswa. Persentase indikator keseluruhan aktivitas belajar siswa

pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga adalah 42,08%, 67,08% dan 88,52%.

Data yang diperoleh menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa telah mencapai

kriteria keberhasilan yang telah ditentukan sebesar ≥ 70%. Hal ini didukung juga

dengan meningkatkan hasil belajar siswa.

Kata kunci: E-learning, Schoology, aktivitas belajar siswa

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan

Komputer, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

3) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Page 9: Pemanfaatan Schoology untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar

1

1. Pendahuluan

Pada proses pembelajaran di kelas XI SMA Negeri 1 Tengaran,

ditemukan beberapa permasalahan yaitu kurangnya aktivitas belajar

sehingga siswa tidak terlibat dalam proses pembelajaran serta

kurangnya penggunaan media pembelajaran sehingga pembelajaran

hanya berfokus pada guru. Pembelajaran masih dominan dengan

metode ceramah, termasuk dalam mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan. Hal ini menyebabkan siswa merasa jenuh dan

bosan. Siswa menjadi kurang fokus dan kurang tertarik mendengarkan

materi yang disampaikan guru. Siswa juga sering ketinggalan materi

saat mencatat materi. Siswa terlihat pasif ditunjukkan dengan tidak ada

siswa yang bertanya saat guru memberikan kesempatan untuk

bertanya. Selain itu, informasi atau materi-materi yang disampaikan

oleh guru masih menggunakan metide ceramah. Hal ini berdasarkan

hasil pengamatan langsung pada saat melakukan observasi awal untuk

mengetahui keadaan awal di sekolah.

Padahal saat ini teknologi di bidang pendidikan berkembang

pesat, dan seharusnya hal ini dapat menjadi alternatif pembelajaran.

SMA Negeri 1 Tengaran telah terkoneksi internet namun belum

dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin sehingga ini menjadi

alternatif yang dimungkinkan untuk dapat membantu dalam proses

belajar mengajar di SMA Negeri 1 Tengaran khususnya pada mata

pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yaitu e-learning. E-learning

adalah sebuah proses pembelajaran yang berbasis elektronik dan

merupakan sistem yang dikembangkan dalam kupaya peningkatan

kualitas pembelajaran dengan berupaya menembus keterbatasan ruang

dan waktu. Sistem e-learning merupakan suatu bentuk implementasi

teknologi yang ditujukan untuk membantu proses pembelajaran yang

dikemas dalam bentuk elektronik/digital dan pelaksanaannya

membutuhkan sarana komputer berbasis web dalam situs internet [1].

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Tengaran pada mata

pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Setelah melakukan

wawancara dengan guru mata pelajaran, guru menyarankan bahwa

penelitian ini sebaiknya dilakukan di kelas XI MIPA 2 (nilai rata-rata

kelas lebih dari kelas XI MIPA yang ada) dan XI MIPA 4.

Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini mengkaji secara

langsung pemanfaatan e-learning dengan memanfaatkan aplikasi

Schoology untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa. Model

pembelajaran ini diharapkan dapat memecahkan masalah pembelajaran

selama ini dengan adanya peningkatan dalam aktivitas belajar siswa di

SMA Negeri 1 Tengaran. Pemilihan aplikasi Schoology dikarenakan

Schoology merupakan media jejaring sosial yang khusus dibuat untuk

dimanfaatkan bagi keperluan pendidikan, dimana tampilannya hampir

sama dengan Facebook. Beberapa keunggulan yang dimiliki oleh

Schoology yaitu pertama, Schoology bisa membantu guru dalam

membuat berita dalam grup atau memberi tes yang bersifat online.

Page 10: Pemanfaatan Schoology untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar

2

Kedua, Schoology juga akan memungkinkan siswa untuk mengirim

artikel dan blog yang relevan dengan kurikulum kelas sesuai dengan

perintah guru. Ketiga, guru dapat menggunakan Schoology untuk

mengembangkan ruang diskusi dimana siswa dapat berkomunikasi

satu dengan yang lainnya. Keempat, guru dapat menggunakan

Schoology untuk menginstruksikan, menetapkan, dan membicarakan

dengan siswanya secara online diwaktu yang sama secara bersamaan

[2].

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian yang dilakukan Putri Mei Ananda berjudul

“Pengembangan e-learning berbasis Schoology pada mata pelajaran

IPA kelas VIII di SMA N 1 Seririt” menunjukkan peningkatan

terhadap hasil belajar [4].

Kedua, penelitian berjudul “Penerapan dan Pengembangan

Pembelajaran Kolaboratif dengan Media Web E-learning untuk Mata

Pelajaran Produktif di SMK Bina Nusantara Ungaran Tahun 2014”

oleh Tan Hidayat menunjukkan bahwa perpaduan antara model

pembelajaran kolaborasi dan media web E-learning mampu

meningkatkan keaktifan dan pemahaman siswa terhadap materi

pelajaran [5].

Pada kedua penelitian tersebut terdapat kesamaan yaitu sama-

sama menerapkan pembelajaran berbasis elektronik atau e-learning

namun terdapat juga perbedaan yaitu media yang digunakan, sekolah

yang diteliti dan masing-masing penelitian bertujuan untuk

meningkatkan hasil belajar dan keaktifan serta pemahaman siswa

terhadap materi pelajaran. Menurut hasil penelitian pada kedua

penelitian tersebut menunjukkan bahwa e-learning dengan

menggunakan media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar

dan keaktifan belajar siswa, maka fokus penelitian ini adalah e-

learning dengan memanfaatkan aplikasi Schoology untuk

meningkatkan aktivitas belajar siswa. Model pembelajaran ini

diharapkan dapat memecahkan masalah pembelajaran selama ini

dengan adanya peningkatan dalam aktivitas belajar siswa.

Sistem E-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan

media atau jasa bantuan perangkat elektronika. Dalam pelaksanaannya,

e-learning menggunakan jasa audio, video, perangkat komputer, atau

kombinasi dari ketiganya [6]. E-learning memiliki empat karekristik.

Pertama, memanfaatkan jasa teknologi elektronik. Kedua,

memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan computer

networks). Ketiga, menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri.

Keempat, memanfaatkan komputer untuk menyimpan jadwal

pembelajaran, hasil belajar, dan hal-hal yang berkatkan dengan

administrasi pembelajaran [7].

Page 11: Pemanfaatan Schoology untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar

3

Selain itu e-learning memiliki empat manfaat. Pertama, sebagai

penunjang pelaksanaan proses belajar sehingga meningkatkan daya

serap mahasiswa. Kedua, meningkatkan partisipasi aktif dan

kemampuan mandiri siswa. Ketiga, meningkatkan kualitas materi

pendidik dan pelatihan. Keempat, meningkatkan kemampuan

menampilkan informasi dengan perangkat teknologi informasi [8].

Aktivitas Belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan

perilaku, akibat interaksi individu dengan lingkungan. Berdasarkan

pendapat di atas, maka dapat dipahami bahwa belajar merupakan

proses perubahan perilaku pada diri sendiri berkat adanya interaksi

individu dengan lingkungannya [9]. Aktivitas belajar adalah proses

pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan sedemikian rupa agar

menciptakan peserta didik aktif bertanya, mempertanyakan dan

mengemukakan gagasan [10]. Aktivitas adalah bagian penting dalam

proses belajar. Hal ini akan membuat keadaan mendengar dan

membaca yang pasif menjadikannya sebuah pencarian, pemilihan dan

pemahaman materi secara aktif. Orang akan mempelajari sesuatu

dengan cepat ketika pembelajarannya bersifat interaktif. Pada

umumnya orang akan belajar secara efektif dan efisien ketika dia

memutuskan beberapa banyak yang telah dikerjakannya, terutama pada

siswa yang aktif dan memiliki tingkat pengetahuan yang lebih tinggi

[11].

Jenis-jenis aktivitas belajar yang diterapkan dalam penelitian

ini yaitu 1) Visual Activities, yang termasuk di dalamnya misalnya

membaca, memperhatikan gambar. 2) Oral Activities, seperti

menyatakan, bertanya, memberi saran, berpendapat dan diskusi. 3)

Listening Activities, seperti mendengarkan: uraian, percakapan,

diskusi. 4) Writing Activities, seperti misalnya mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru dan menulis laporan diskusi. 5) Emotional

Activities, seperti merasa tidak bosan, tidak gugup, tidak melamun,

berani, tenang, ntidak mengantuk, dan tidak mengerjakan tugas mata

pelajaran lain [12]. Kegiatan-kegiatan inilah yang membuat siswa

menjadi aktif [13].

Diskusi Kelompok adalah suatu proses penglihatan dua atau

lebih individual yang berinteraksi secara verbal dan saling berhadapan

muka mengenai tujuan atau sasaran yang sudah ditentukan melalui

cara tukar menukar informasi, mempertahankan pendapat atau

pemecahan masalah. Sedangkan metode diskusi adalah suatu cara

penyajian bahan pelajaran di mana guru memberi kesempatan kepada

para siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk mengadakan

perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat

kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas suatu

masalah [14]. Schoology adalah jejaring sosial pribadi bagi guru dan siswa

dengan platform sosial yang aman. Schoology merupakan salah satu

laman web yang berbentuk web sosial yang mana menawarkan

Page 12: Pemanfaatan Schoology untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar

4

pembelajaran sama seperti di dalam kelas dan mudah digunakan

seperti Facebook. Melalui Schoology guru Melalui Schoology,

pengurusan pembelajaran amat mudah [3]. Schoology memungkinkan

guru-guru untuk memperdalam proses pembelajaran dengan siswanya

di luar kelas (di luar jam pelajaran). Schoology membantu guru dalam

membuka kesempatan komunikasi yang luas kepada siswa agar siswa

dapat lebih mudah untuk mengambil peran/bagian dalam diskusi dan

kerja sama dalam tim. Selain itu, Schoology juga mempunyai banyak

ciri dan fungsi yang menarik untuk dimanfaatkan oleh siswa.

Schoology juga didukung oleh berbagai bentuk media seperti video,

audio da image dan audio [2] sehingga melalui Schoology diharapkan

mampu menjawab permasalahan yang ada.

Schoology dirancang oleh Jeremy Friedman, Ryan Hwang dan

Tim Trinidad pada tahun 2007, mahasiswa Universitas Washington,

St. Louis, MO. Saat menggunakan Schoology tidak terlalu sulit karena

memiliki fitur yang sama dengan facebook dan juga menggunakan

istilah-istilah yang biasa digunakan pada facebook seperti Recent

Activity, Messages, Course, Resource, Groups, Assignment,

Attendance dan lain-lain [15].

3. Metode penelitian

Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan

metode pendekatan eksperimen (Nonequivalent Control Group Design).

Desain ini adalah bentuk penelitian yang dilakukan dengan menggunakan

subjek penelitian yang dipilih tidak secara random untuk kelompok

eksperimen untuk kelas XI MIPA 2 dan kelompok kontrol untuk kelas XI

MIPA 4. Artinya bahwa pemilihan kedua kelas berdasarkan presentase

nilai rata-rata kelas. Di bawah ini merupakan persentase ketuntasan siswa

pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan :

Tabel 1: Presentase ketuntasan siswa pada mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan

Kelas Jumlah siswa Persentase

Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas

XI MIPA 4 20 8 71.4% 28.6%

XI MIPA 2 11 17 39.3% 60.7%

Dari tabel tersebut diperoleh bahwa lebih dari 50% siswa kelas

XI MIPA 4 telah memperoleh nilai lebih dari standar Kriterian

Ketuntasan Maksimal (KKM) yaitu sebesar 75. Sedangkan siswa kelas

XI MIPA 2 diperoleh hasil lebih dari 50% tidak mencapai KKM.

Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XI dengan

jumlah siswa rata-rata 30 siswa. Sampelnya adalah siswa kelas XI

MIPA yang dimana terdapat dua kelas yaitu kelas XI MIPA 2 dan XI

MIPA 4. Masing-masing kelas diberikan pretest terlebih dahulu. Nilai

pretest kemudian dihitung untuk mengetahui kelas mana yang akan

Page 13: Pemanfaatan Schoology untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar

5

diberikan treatment. Hasil rata-rata pretest menunjukkan bahwa kelas

XI MIPA 2 nilai lebih rendah dibandingkan kelas XI MIPA 4. Kelas

kontrol tidak akan diberikan perlakuan menggunakan media

pembelajaran. Kelas XI MIPA 4 akan diajarkan secara manual atau

pembelajaran seperti biasa saat guru menyampaikan materi.

Penelitian ini akan dilakukan di SMA N 1 Tengaran. Dari hasil

observasi yang dilakukan, SMA N 1 Tengaran telah dilengkapi dengan

hotspot namun belum dimanfaatkan secara maksimal serta belum

pernah menerapkan aplikasi Schoology sebagai media pembelajaran.

Dari beberapa penjelasan tersebut, maka penelitian ini dilakukan di

SMA N 1 Tengaran.

Metode pengumpulan data bersifat mengukur (tes) seperti

nilai pretest-posttest dan juga menghimpun (nontes) seperti lembar

observasi, angket dan wawancara. Nilai pretest dan posttest digunakan

untuk mengetahui perbandingan peningkatan hasil belajar siswa kelas

kontrol dan kelas eksperimen. Instrumen digunakan adalah checklist

dengan memberi tanda cek sesuai pernyataan yang sesuai di olom

tersedia dengan tujuan untuk mengetahui respon/tanggapan/umpan

balik dari siswa kelas eksperimen setelah mendapat perlakuan belajar.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan

observasi, wawancara dan angket. Data hasil observasi digunakan

sebagai data awal pengumpulan informasi sebelum dilakukannya

perlakuan, sedangkan wawancara setelah perlakuan dan angket

digunakan untuk memperoleh informasi umpan balik dari siswa setelah

menerima perlakuan.

Tabel 1 : Kisi-kisi aktivitas belajar siswa [11]

Indikator Keberhasilan merupakan ketentuan atau patokan

suatu penelitian dikatakan berhasil atau tidak. Apabila presentase di

indikator aktivitas siswa yang telah ditentukan mencapai ≥70% maka

dapat dikatakan pemanfaatan Schoology mampu meningkatkan

aktivitas belajar siswa [14]. Kedua, meningkatnya hasil belajar siswa

Aspek yang diamati Indikator

Visual Activities Siswa membaca materi yang disajikan oleh guru/

siswa memperhatikan gambar atau video yang

telah diupload di aplikasi Schoology

Oral Activities Siswa mengajukan pertanyaan / mengemukakan

pendapatnya baik secara langsung maupun di

dalam Schoology

Listening Activities Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai

tujuan pembelajaran/mendengarkan guru

menyampaikan materi

Writing Activities Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru

/siswa membuat laporan diskusi di Schoology

Emotional Activities Siswa bergerak aktif dan bersemangat dalam

mengikuti pembelajaran

Page 14: Pemanfaatan Schoology untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar

6

yang didapat sesuai KKM yaitu ≥ 75%, maka dapat dikatakan

pemanfaatan Schoology mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

Tabel 2 : Kriteria keberhasilan [16]

Tingkat keberhasilan Kategori Pencapaian

>80% Sangat Tinggi

≥60% - 79% Tinggi

≥40% – 59% Sederhana

≥20%-39% Rendah

<20% Sangat rendah

Sumber : Aqib Zainal (2009)

Perhitungan presentase =

x 100 %

Tahapan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Orientasi sekolah

Orientasi sekolah berguna untuk melihat kondisi lapangan

seperti berapa kelas yang ada, jumlah siswanya dan cara

mengajar guru PKn selama ini.

b. Membuat perangkat pembelajaran berupa RPP untuk kelas

kontrol yang menggunakan metode ceramah dan untuk

kelas eksperimen menggunakan metode diskusi dengan

memanfaatkan aplikasi Schoology

c. Menyiapkan isntrumen penelitian berupa tes prestasi belajar

sekaligus aturan penskoran serta angket tanggapan siswa

d. Melakukan validasi instrumen dan peraikan instrument

e. Melakukan uji coba soal tes dan menghitung relibitasnya

f. Mengadakan pretest materi bahan PKn

g. Menetukan kelas kontrol dan eksperimen secara acak

Kelas XI MIPA 2 sebagai kelas eksperimen sebagai kelas

kontrol

h. Melaksanakan perlakuan

Pembelajaran dengan memanfaatkan aplikasi Schoology

pada kelas eksperimen

Pembelajaran konvensional pada kelas control

i. Mengadakan post test materi pada kelas control dan kelas

eksperimen

j. Menganlisis data

k. Membuat kesimpulan

Desain pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan secara garis besar dapat dilaksanakan dengan

langkah-langkah di bawah ini:

Page 15: Pemanfaatan Schoology untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar

7

Tabel 3 : Desain pembelajaran dalam menggunakan Schoology dalam

proses belajar mengajar

4. Hasil dan Pembahasan

Penelitian ini membahas tentang manfaat pemanfaatan

Schoology dalam pembelajaran dalam meningkatkan aktivitas belajar

siswa dan mempermudah siswa untuk mengakses materi yang telah

diberikan oleh guru, sehingga siswa dan guru dapat bekerja sama

dalam proses pembelajaran. Penggunaan Schoology juga dapat

menghemat waktu, tenaga dan pikiran karena ketika siswa mengakses

materi di luar jam pelajaran maka hal itu akan membantu siswa

memahami materi pelajaran bukan hanya di dalam kelas tetapi juga di

luar kelas.

Penelitian ini dilakukan selama empat minggu, dimana minggu

pertama dilakukan observasi awal sebagai perkenalan dengan beberapa

siswa dan pengenalan aplikasi Schoology. Pada pertemuan ini, Pada

minggu pertama, pertemuan pertama dilakukan observasi awal untuk

mengetahui secara langsung bagaimana aktivitas belajar siswa saat

pembelajaran berlangsung dimana guru mengajar seperti biasa, dengan

menggunakan metode ceramah dan diamati bagaimana aktivitas siswa

di dalam kelas saat pembelajaran sedang berlangsung.

Melalui observasi awal yang telah dilakukan, didapati bahwa

beberapa siswa ada yang tidak menyimak penjelasan guru, ada yang

mengerjakan tugas untuk mata pelajaran lain, dan ada beberapa siswa

yang berbicara dengan teman sebangku. Hal ini dikarenakan guru

masih menggunakan pembelajaran konvensional – guru memberikan

materi menggunakan metode ceramah. Dalam proses pembelajaran

Memilih dan menetapkan tujuan

pembelajaran kepada siswa

Guru menyampaikan semua tujuan

pelajaran dan memotivasi peserta

didik belajar

Menyajikan informasi dengan

menggunakan Schoology

Guru menyajikan informasi kepada

siswa dengan demonstrasi langsung

menggunakan Schoology

Pembentukan kelompok diskusi Guru menjelaskan masalah-masalah

yang harus dibahas

Proses diskusi dengan

menggunakan Schoology

Proses pengerjaan langsung di dalam

Schoology baik dalam bentuk komen

ataupun upload file

Guru melakukan pengamatan Guru sebagai moderator pada saat

mengerjakan tugas

Penilaian berdasarkan hasil

diskusi baik secara langsung

maupun di dalam Schoology

Guru mengevaluasi hasil belajar pada

saat berdiskusi

Page 16: Pemanfaatan Schoology untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar

8

juga, guru tidak menggunakan media dalam menyampaikan materi.

Guru juga tidak memanfaatkan fasilitas internet yang tersedia untuk

mencari informasi-informasi berkaitan dengan materi-materi yang

dibahas. Aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran sangat kurang.

Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai guru pada kelas

eksperimen maupun kelas kontrol. Sebelum kelas berakhir, guru

memberikan kesempatan kepada peneliti untuk memperkenalkan diri

dan mempekenalkan Schoology.

Minggu kedua, pertemuan pertama siswa belajar seperti biasa

tetapi dengan berbantuan Schoology. Namun sebelumnya dilakukan

pretest untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum melakukan

treatment atau perlakuan. Alasan melakukan pretest adalah untuk

membandingkan hasil belajar sebelum dan sesudah melakukan

perlakuan. Setelah itu guru bertanya jawab dengan siswa tentang

Geopolitik dengan sesuai pengetahuan mereka. Siswa membuka

Schoology, melihat, membaca ataupun mengunduh materi yang telah

diupload sebelumnya. Ketika ada materi yang kurang paham, siswa

diberi kesempatan untuk bertanya. Adapun materi yang diupload

dalam bentuk blog. Diakhir pembelajaran siswa dibentuk dalam tujuh

kelompok untuk belajar bersama dan berdiskusi tentang materi minggu

depan.

Di bawah ini merupakan pembelajaran awal di dalam

Schoology. Siswa membaca materi dan guru menjelaskan materi.

Gambar 1 : Tampilan materi di Schoology dalam bentuk blog

Pada minggu ketiga, pertemuan kedua siswa diberikan tugas

untuk mencari tahu tentang keadaan kehidupan di perbatasan Indonesia

– Malaysia. Siswa berdiskusi berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan

yang telah diposting pada Schoology. Hasil diskusi diupload dengan

cara comment atau upload file yang dikerjakan di laptop atau

handphone. Setelah melakukan diskusi dan hasil diupload, guru

kembali menjelaskan materi yang berkaitan dengan materi minggu ini.

Page 17: Pemanfaatan Schoology untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar

9

Siswa juga bisa bertanya secara langsung atau melalui Schoology

ketika ada penjelasan yang tidak dimengerti.

Gambar 2 : Siswa berdiskusi di Schoology

Gambar tersebut merupakan diskusi yang dilakukan di dalam

aplikasi Schoology. Siswa memanfaatkan aplikasi Schoology untuk

bertukar pikiran. Diskusi bukan saja dilakukan di forum diskusi tetapi

juga di setiap materi yang diupload. Alasan mengapa diskusi dilakukan

di aplikasi Schoology adalah untuk menghemat waktu. Siswa yang

awalnya takut untuk mengemukakan pendapat bisa mengemukakan

pendapatnya tanpa harus berbicara secara langsung di dalam kelas.

Beberapa siswa lebih senang jika mengemukakan pendapat melalui

Schoology, siswa juga bisa bertanya hal tersebut dimana saja dan

kapan saja jika mereka ingin bertanya, tidak hanya bertanya saat di

kelas saja.

Minggu keempat, pertemuan ketiga siswa mengamati

beberapa pakaian adat yang telah diupload dan menonton “tanah

surga katanya”, setelah itu siswa bertanya jawab. Siswa berdiskusi

lagi tentang tanggapan mereka terhadap isi cerita dari cuplikan video

“tanah surga katanya”. Setelah itu guru memberi tanggapan terhadap

jawaban siswa dan memberi kesimpulan. Guru memberi motivasi

kepada siswa dan menjelaskan materi yang berkaitan dengan topik

minggu itu. Materi diupload di Schoology sehingga siswa bisa

membaca kembali dan belajar mandiri. Pada akhir pembelajaran, siswa

diberikan tes akhir sebagai salah satu cara untuk menguji pemahaman

siswa selama proses pembelajaran. Tes ini disebut posttest, dimana tes

ini akan menjadi panduan apakah proses pembelajaran berjalan dengan

lancar dan sesuai indikator atau tidak. Setelah tes, siswa diberikan

penjelasan akhir tentang mata pelajaran PKn, dan siswa diberikan

kesempatan untuk meringkas materi yang telah diajar.

Page 18: Pemanfaatan Schoology untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar

10

Gambar 3: Video “tanah surga katanya”

Dengan menggunakan Schoology sebagai media bantu

mengajar dan belajar guru maupun siswa, membantu siswa untuk

membaca, mengamati, dan meringkas materi ajar. Pemanfaatan

Schoology sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas

belajar.

Tabel Perbandingan Presentase Indikator

N

o

Indikator Kelas

Eksperimen

Kelas Kontrol

Pertemuan Pertemuan

1 2 3 1 2 3

1 Siswa membaca materi yang

disajikan oleh guru / siswa

memperhatikan gambar atau

video yang telah diupload di

aplikasi Schoology

57.1 64.2 85.7 78.5 71.

4

60.

7

2 Siswa mengajukan pertanyaan

/ mengemukakan pendapatnya

baik secara langsung maupun

di dalam Schoology

39.2 64.2 78.5 71.4 64.

2

53.

5

3 Siswa memperhatikan

penjelasan guru mengenai

tujuan

pembelajaran/mendengarkan

guru dan siswa lain dalam

menyampaikan informasi

53.5 82.1 92.8 82.1 75 53.

5

4 Siswa mengerjakan tugas

yang diberikan guru /siswa

membuat laporan diskusi di

Schoology

39.2 57.1 85.7 78.5 57.

1

46.

4

5 Siswa bergerak aktif dan

bersemangat dalam mengikuti

pembelajaran

53.5 78.5 89.2 75 67.

8

50

Page 19: Pemanfaatan Schoology untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar

11

Aktivitas belajar siswa terhadap pembelajaran dengan

menggunakan aplikasi Schoology pada mata pelajaran PKn diukur

menggunakan lembar observasi. Berdasarkan tabel tersebut

menunjukkan perbedaan antara kelas eksperimen yang menggunakan

aplikasi Schoology dan kelas kontrol yang menerapkan pembelajaran

konvensional. Adapun peningkatan tiap indikator pada kelas

ekpserimen dapat dilihat dari lima indikator yang telah ditentukan

menurut Paul D. Diedric dalam Andianti (2013) yaitu Visual activities.

Aktivitas ini terdapat pada indikator pertama. Pada pertemuan pertama

siswa yang melakukan aktivitas ini sebesar 35.7%, sedangkan pada

pertemuan kedua dan ketiga, terdapat peningkatan menjadi 64.2% dan

85.7%. Aktivitas ini digunakan saat siswa membaca materi yang telah

diberian/diupload sebelumnya di aplikasi Schoology, beberapa cerita

yang tentang kehidupan perbatasan di Indonesia untuk didiskusikan

dan memperhatikan gambar/video yang tersedia; Oral activities

digunakan saat siswa mengajukan pertanyaan dan mengemukakan

pendapat kepada guru ataupun siswa. Pada pertemuan pertama siswa

yang melakukan aktivitas ini sebesar 39.2%, pada pertemuan kedua

64.2% dan pertemuan ketiga 78.5%; Listening activities mempunyai

peran penting dalam kesuksesan komunikasi dalam sebuah

pembelajaran karena sebelum mengemukakan pendapat, bertanya dan

menjawab pertanyaan siswa harus mendengarkan terlebih dahulu.

Indikator ketiga, pada pertemuan pertama siswa yang mendengar dan

memperhatikan guru hanya 53.5%, tetapi meningkat pada pertemuan

selanjutnya menjadi 82.1% dan 92.8%. Siswa yang melakukan Writing

activities, mengerjakan tugas yang diberikan guru dan membuat

laporan diskusi di Schoology pada pertemuan ketiga sebesar 85.7%,

sedangkan pada pertemuan pertama dan kedua masing-masing 39.2%

dan 51.7%. Emotional activities dinilai saat melihat reaksi siswa saat

menerima pelajaran selama proses pembelajaran. Dalam indikator ini

diperoleh presentase 53.5% yang aktif dan bersemangat dalam

pembelajaran pada pertemuan pertama, dan pada pertemuan

selanjutnya mengalami peningkatan sebesar 78.5% dan 89.2%

Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa dengan

memanfaatkan aplikasi Schoology dapat meningkatkan aktivitas

belajar siswa. Pada visual activities, siswa yang awalnya tidak suka

membaca pada akhirnya suka membaca dan memperhatikan informasi

dalam bentuk blog, gambar maupun video. Oral activities ada

beberapa siswa yang awalnya takut untuk mengemukakan pendapat,

tetapi ketika menggunakan Schoology, siswa tersebut mempunyai

wadah untuk menyampaikan pendapatnya. Siswa tersebut tidak merasa

takut dalam mengemukakan pendapat. Listening activities juga

mengalami peningkatan dimana siswa suka mendengar ketika guru

menyampaikan tujuan pembelajaran, menyampaikan materi dan juga

ketika berdiskusi dengan teman. Beberapa siswa mengatakan bahwa

dengan menggunakan Schoology, siswa lebih senang belajar dan siswa

Page 20: Pemanfaatan Schoology untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar

12

bisa belajar mandiri dimana dan kapan saja sehingga yang awalnya

tidak suka membaca dan tidak aktif di kelas, menjadi aktif karena

materi yang diupload di Schoology bisa dibaca kembali. Siswa tidak

merasa bosan ketika proses belajar mengajar karena aplikasi Schoology

mendukung untuk membagikan (share) video, materi dalam bentuk

pdf, power-point dan juga gambar. Hasil perolehan angket sebesar

78.5% juga menunjukkan adanya respon yang baik dari siswa

mengenai pembelajaran dengan menggunakan aplikasi Schoology

dalam menyampaikan materi.

Dari hasil yang didapat menunjukkan bahwa aktivitas belajar

siswa mendukung keaktifan siswa. Siswa bisa aktif dalam proses

pembelajaran ketika siswa tersebut dilibatkan dalam pembelajaran

seperti bertanya, membaca, mencatat ataupun diskusi kecil, siswa

menjadi terbiasa, rajin membaca dan siswa aktif bertanya. Siswa tidak

akan menjadi aktif jika tidak ada aktivitas yang dilakukan ketika

proses belajar mengajar.

Siswa yang awalnya tidak aktif bertanya dan mengemukakan

pendapat, menjadi aktif bertanya dan mau mengemukakan

pendapatnya. Pemanfaatan aplikasi Schoology bukan saja

meningkatkan aktivitas belajar siswa tetapi juga hasil belajar siswa.

Siswa bisa aktif dalam proses pembelajaran ketika siswa tersebut

dilibatkan dalam pembelajaran seperti bertanya, membaca, mencatat

ataupun diskusi kecil sehingga melalui hal tersebut, siswa menjadi

terbiasa, rajin membaca dan siswa akan aktif bertanya. Siswa tidak

akan menjadi aktif jika tidak ada aktivitas yang dilakukan ketika

proses belajar mengajar. Tujuan dari aktivitas belajar adalah

menciptakan mental belajar yang aktif. Dapat disimpulkan bahwa

aktivitas belajar siswa merupakan hal yang paling penting untuk

diperhatikan karena tanpa adanya aktivitas belajar maka siswapun

tidak dapat menjadi aktif. Sehingga sangat penting untuk

meningkatkan aktivitas belajar siswa agar memicu keaktifan siswa di

kelas.

Di bawah ini adalah diagram aktivitas belajar siswa.

Gambar 4 : Diagram Aktivitas Siswa

0

20

40

60

80

100

0 1 2 3 4 5

Pertemuan1

Pertemuan2

Pertemuan3

Page 21: Pemanfaatan Schoology untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar

13

Pada diagram di atas menunjukkan bahwa pada indikator kedua dan

keempat masih rendah hal ini dikarena siswa belum terbiasa dalam hal

bertanya atau mengemukakan pendapat. Hal ini dikarenakan siswa

belum terbiasa dalam hal mengemukakan pendapat. Begitu pula

dengan indikator keempat berkaitan dengan writing activitites.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan, pembelajaran sebelumnya

sangat pasif. Siswa tidak dibiasakan untuk menulis. Siswa hanya

mendengar guru menjelaskan materi sehingga siswa sedikit malas

dalam hal menulis.

Sedangkan kelas kontrol menerapkan pembelajaran dengan metode

ceramah. Berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa siswa

yang awalnya mempunyai presentase melakukan setiap indikator lebih

dari 50% mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan siswa merasa

bosan dengan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Ketika

melakukan wawancara, siswa memprotes mengapa kelas mereka hanya

dilakukan pembelajaran seperti biasanya. Siswa yang awalnya suka

membaca sebesar 78.5% menjadi 60.7%. Hal ini disebabkan karena

tidak adanya penggunaan media pembelajaran yang membuat siswa

tertarik untuk belajar dan siswa tidak dilibatkan dalam proses

pembelajaran. Siswa akhirnya hanya menjadi pendengar pasif yang

hanya mendengarkan guru menjelaskan materi di depan kelas. Begitu

pula dengan indikator yang lainnya sehingga siswa yang bergerak aktif

dan bersemangat dalam mengikuti pelajaran hanya sekitar 50% atau

sebagian dari jumlah siswa pada pertemuan ketiga. Penurunan

presentase tersebut berpengaruh juga pada hasil akhir pembelajaran

diukur dari hasil posttest yang dilakukan. Sehingga sangat penting

untuk menggunakan media pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas

belajar siswa.

Hasil Pretest dan Posttest

Penelitian ini membahas tentang pemanfaatan Schoology untuk

meningkatkan aktivitas belajar siswa. Namun, hasil pemanfaatan dari

Schoology juga dapat dilihat dari hasil belajar siswa. Di bawah ini

adalah hasil pretest dari kelas control dan kelas eksperimen. Pretest

dilakukan sebelum dilakukan treatment atau perlakuan terhadap kelas

eksperimen, sehingga melalui hasil pretest tersebut, terlihat bagaimana

nilai kelas kontrol lebih tinggi dari pada kelas eksperimen. Nilali

tertinggi di kelas kontrol sebesar 90 dan nilai terendah sebesar 40,

dengan rata-rata yang diperoleh sebesar 70.71% sedangkan di kelas

eksperimen, nilai tertinggi 70 dan nilai terendah 50 dengan rata-rata

52.14%. Dari perbandingan nilai ini menunjukkan bahwa kedua kelas

tersebut belum mencapai KKM yang telah ditentukan tetapi nilai di

kelas kontrol lebih tinggi dari pada kelas eksperimen.

Tabel di bawah ini adalah tabel hasil pretest dan posttest kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

Page 22: Pemanfaatan Schoology untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar

14

Tabel 6 : Hasil Pretest

Kelas Jumlah

siswa

Nilai

terendah

Nilai

tertinggi

Rata-rata

Kontrol 28 40 90 70.71

Eksperimen 28 50 70 52.14

Setelah melakukan treatment atau perlakuan terhadap kelas

eksperimen dan kelas kontrol selama tiga kali pertemuan, maka

dilakukan posttest untuk mengetahui hasil akhir dari tiap kelas. Dari

hasil posttest yang dilakukan menunjukkan bahwa pada kelas kontrol

terjadi penurunan terlihat dari rata-rata yang diperoleh pada kelas

kontrol hanya 53.93% dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 40.

Sedangkan pada kelas eksperimen terjadi peningkatan dengan rata-rata

80.36%, nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 40.

Permasalahan siswa yang mengakibatkan hasil belajar PKn

rendah dipengaruhi oleh rendahnya aktivitas belajar siswa, rendahnya

pemahaman siswa dan pembelajaran yang tidak melibatkan siswa

secara langsung. Dengan demikian, pada pertemuan selanjutnya

diterapkan pembelajaran dengan menggunakan aplikasi Schoology

untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa. Berdasarkan hasil tersebut

menunjukkan bahwa pemanfaatan aplikasi Schoology dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

Tabel 7 : Hasil Posttest

Kelas Jumlah

siswa

Nilai

terendah

Nilai

tertinggi

Rata-rata

Kontrol 28 40 100 53.93

Eksperimen 28 50 100 80.36

Melalui observasi terhadap siswa yang belum mencapai KKM

aktivitas siswa yang masih kurang yaitu kurangnya perhatian terhadap

guru yang sedang mengajar dan kurang aktif dalam mengemukakan

pendapat sehingga ketika tes, siswa tidak bisa menjawab beberapa soal

dengan benar. Tujuan dari pemanfaatan Schoology yaitu untuk

meningkatkan aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa. Selain itu

melatih siswa untuk menggunakan teknologi yang ada untuk hal-hal

yang membangun. siswa tidak merasa bosan dengan suasana belajar

menggunakan metode ceramah.

Berdasarkan hasil yang didapat menunjukkan bahwa aktivitas

belajar siswa sangat mendukung keaktifan siswa.

5. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan

bahwa terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa meliputi visual

activities, oral activities, listening activities, writing activities, dan

emotional activities dengan menggunakan aplikasi Schoology. Siswa

Page 23: Pemanfaatan Schoology untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar

15

dengan mudah bersama guru mempelajari dan mengakses mata

pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada aplikasi Schoology yang

telah tersedia.

6. Daftar Pustaka

[1] Darmawan Deni., 2012. Inovasi Pendidikan; Pendekatan

Praktik Teknologi Multimedia Dan Pembelajaran Online.

Remaja Roskarya. Bandung

[2] Tim Schoology., Schoology. 2015., http://www.schoology.com

diakses 18 Oktober 2015

[3] Indra K., 2014. "Media E-Lerning Schoology : Mudah, Praktis,

Bisa di mana saja dan Penggunaan mirip Facebook"

http://www.m-edukasi.web.id/2013/06/aplikasi-schoology-

dalam-proses.html diakses tanggal 5 September 2015

[4] Putri, Mei.,dkk., 2014. Pengembangan e-learning berbasis

Schoology pada mata pelajaran IPA kelas VIII di SMP N 1

Seririt. Jurnal Pendidikan. Universitas Pendidikan Ganesha

[5] Tan, Hidayat., 2014. Penerapan dan Pengembangan

Pembelajaran Kolaboratif dengan Media Web E-learning

untuk Mata Pelajaran Produktif di SMK Bina Nusantara

Ungaran Tahun 2014.

[6] Nursalam dan Ferry., 2008. Pendidikan Dalam Keperawatan.

PT Salemba Medika

[7] Pranoto, Alvini, dkk., 2009. Sains dan Teknologi. Jakarta : PT

Gramedia Pustaka Utama

[8] Muhammad, Ali., 2008. Guru dalam Proses Belajar Mengajar.

Bandung : Sinar Baru Algesindo

[9] Hartono., (2008). PAIKEM Pembelajaran Aktif, Inovatof,

Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Pekanbaru : Zanafa

[10] Daryanto & Tarial. 2012. Konsep Pembelajaran Kreatif.

Yogyakarta : Gava Media

[11] Andianti, Yohana Putri (2013), Penerapan Metode Inkuiri

Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPS Pada

Siswa Kelas 5 SD N Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo Sem 2 TP

2012/2013

[12] Al Amin, M. (2011). Pengaruh prestasi belajar fiqih terhadap

ketrampilan ibadah shalat siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah

Futuhiyyah Palebon Pedurungan Semarang Tahun

2011 (Doctoral dissertation, IAIN Walisongo) diakses tanggal

4 November 2015. [13] Taniredja, dkk. (2011). Model-Model Pembelajaran Inovatif.

Bandung : Alfabeta

[14] Darmadi, Hamid., (2011). Metode Penelitian Pendidikan.

Bandung : Alfabeta

[15] Wibawa, A., 2013. “LMS schoology”

Page 24: Pemanfaatan Schoology untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar

16

https://www.academia.edu/5047571/generasi_lms_dalam_duni

a_pendidikan_menggunakan_aplikasi_web_schoology_3._Tam

pilan_home_LMS_schoology diakses tanggal 5 September

2015

[16] Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk

Guru, SD, SLB, TK. Bandung. Yrama Widya.