pemanfaatan quipper school di kalangan …repository.unair.ac.id/54998/13/skripsi full... · “man...
TRANSCRIPT
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL … ELISA ROKHIMATUL U.
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL DI KALANGAN SISWA SMA
(Studi Deskriptif tentang Pemanfaatan Quipper School sebagai Media
Pendukung Belajar Siswa di Madrasah Aliyah Negeri Jombang)
SKRIPSI
Oleh:
ELISA ROKHIMATUL UMA
NIM. 071211632014
PROGRAM STUDI ILMU INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN
DEPARTEMEN ILMU INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
SEMESTER GENAP TAHUN 2015/2016
i
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL DI KALANGAN SISWA
SMA (Studi Deskriptif tentang Pemanfaatan Quipper School sebagai
Media Pendukung Belajar Siswa di Madrasah Aliyah Negeri
Jombang)
SKRIPSI
Oleh:
ELISA ROKHIMATUL UMA
NIM. 071211632014
PROGRAM STUDI ILMU INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN
DEPARTEMEN ILMU INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
SEMESTER GENAP TAHUN 2015/2016
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ELISA ROKHIMATUL U.PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
ii
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
iii
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL DI KALANGAN SISWA
SMA (Studi Deskriptif tentang Pemanfaatan Quipper School sebagai
Media Pendukung Belajar Siswa di Madrasah Aliyah Negeri
Jombang)
SKRIPSI
Madsud: sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi S1 pada
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga.
Disusun Oleh:
ELISA ROKHIMATUL UMA
NIM. 071211632016
PROGRAM STUDI ILMU INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN
DEPARTEMEN ILMU INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Semester Genap 2015/2016
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada...
Kedua orang tuaku, Bapak dan Ibu tercinta. Skripsi ini sebagai bentuk
bakti dan hormatku karena Bapak dan Ibu selalu inginkan yang terbaik
untukku, dan inilah yang terbaik dari yang bisa ku berikan...
Teman-teman ku seperjuangan dan para pejuang Sarjana Ilmu Informasi
dan Perpustakaan...
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
v
HALAMAN MOTTO
“Inna Ma’al ‘Usri Yusroo”
Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan
(QS. Al-Insyirah: 6)
Don’t stop when you’re tired, but stop when you’re done
“Man jadda wajada”
All is Well
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
vi
HALAMAN UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya saya berikan kepada:
Allah SWT yang telah memberikan kekuatan, kemudahan dan kelancarandalam menyelesaiakn skripsi ini, karena semua ini memang janji Allah, bahwabarang siapa yang bersungguh-sungguh dia akan mendapat kemenangan. Danskripsi ini merupakan salah satu wujud kemenangan itu.
Bapak dan Ibu tercinta. Terima kasih atas semua pengorbanan yang kalianberikan, setiap doa yang tiada henti di sepanjang waktu, dan terima kasih atasdukungannya selama ini.
Adikku tersayang, Nindut yang selalu menjadi penyemangat dan pendengarkeluh kesahku. Terimakasih juga untuk semua bantuanya.
Pak Yunus sebagai dosen pembimbing skripsi yang selalu menyempatkanwaktunya untuk meberikan bimbingan hingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Terimakasih kepada seluruh dosen-dosen IIP-UNAIR untuk setiap ilmu yangtelah diberikan selama menjalani masa studi di IIP.
Terimakasih kepada pihak sekolah Madrasah Aliyah Negeri Jombang, PakSyamsul dan Bu Titik yang telah memberikan ijin penelitian dengan mudah.
Terimakasih kepada seluruh siswa MAN Jombang yang telah bersediameluangkan waktu untuk mengisi kuesioner dan berdiskusi dengan penulis.
Cimol, partner dari awal masuk kuliah sampai sekarang. Terimaksih selalumenemani dan membantuku dari nungguin konsultasi, turun lapangan, danngerjain skripsi bareng.
Sahabatku, Mas Arif. Terimaksih selalu meluangkan waktunya untukmengantarkanku bolak-balik ke sekolah.
Deren, partner tidur di kamar. Terimaksih selalu meluangkan waktu buatmenemaniku begadang dan sering bangungin kalau ketiduran.
Sahabatku Ipeh dan Ety. Terimakasih untuk semangatnya yang luar biasa.Kalian sahabat terbaikku.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
vii
Sahabat jauhku yang di Batam, Ferry. Terimakasih selalu meluangkanwaktunya untuk mendengarkan keluh kesahku dan selalu menyemangati.
Abah Fikri dan Dina. Terimaksih telah membantu mengajariku mengolah datadan mengajariku SPSS.
Teman-teman seperjuangan bimbingan Pak Yunus, Laovi, Sakswita, Dina,Rista, Yunita, Devi yang selalu saling menyemangati biar bisa lulus bareng-bareng.
Terimakasih kepada seluruh mahasiswa IIP 2k12, semangat dan sukses untukkita semua.
Terimakasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per-satu, terimakasih banyak.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
viii
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
ix
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
x
ABSTRAK
Quipper School merupakan salah satu platform pembelajaran online atau e-learning yang bersifat open source yang dapat diakses oleh siapa saja termasuk gurudan siswa, yang bertujuan untuk merevolusi cara belajar dan berbagi pengetahuandengan memanfaatkan internet mobile. Quipper School terdiri dari dua bagian yaitu Q-Link yang diperuntukkan bagi guru dan Q-Learn yang diperuntukkan bagi siswa.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menggambarkan tentangpemanfaatan e-learning Quipper School yang digunakan oleh siswa Madrasah AliyahNegeri Jombang (MAN Jombang) sebagai sarana pendukung kegiatan belajar. Dalampenelitian ini menggunakan teori model Unified Theory of Acceptance and Use ofTechnology (UTAUT) dari Venkatesh et. al (2003) yang digunakan untuk mengukurpenerimaan dan penggunaan sistem informasi baru. Metode yang digunakan dalampenelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan teknik pengambilan sampel yaknipurposive sampling.
Hasil analisis yang diperoleh memperlihatkan bahwa sebagian besar siswaMAN Jombang telah menerima dan memanfaatkan Quipper School dengan baik disekolah. Berdasarkan hasil analisis penelitian diketahui bahwa siswa MAN Jombangmemiliki tingkat ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, pengaruh sosial, dan kondisifasilitas yang mendukung yang tergolong tinggi dengan nilai rata-rata skor sebesar 4,05untuk variabel ekspektasi kinerja, 4,075 untuk variabel ekspektasi usaha, 4,00 untukvariabel pengaruh sosial, dan 3,57 untuk variabel kondisi fasilitas yang mendukung.
Kata kunci: Quipper School, e-learning, cara belajar, Unified Theory of Acceptanceand Use of Technology (UTAUT).
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
xi
ABSTRACT
Quipper School is one of the online learning platform or e-learning that is opensource which can be accessed by anyone, including teachers and students, which aimsto revolutionize the way learning and sharing of knowledge by leveraging the mobileinternet. Quipper School consists of two parts, namely Q-Link is reserved for teachersand Q-Learn is reserved for students.
This research was conducted with the aim to describe the use of e-learningQuipper School used by the students of Madrasah Aliyah Negeri Jombang (MANJombang) as a medium of supporting learning activities. In this study using a theoreticalmodel of the Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) ofVenkatesh et. al (2003) used to measure the acceptance and use of new informationsystems. The method used in this research is quantitative descriptive samplingtechnique that is purposive sampling.
Results of the analysis showed that the majority of students MAN Jombang hasreceived and utilize Quipper School well in school. Based on the analysis of researchknown that students MAN Jombang have a level of performance expectations, effortexpectancy, social influence, and the condition of the facilities that support relativelyhigh with an average value score of 4.05 for the variable performance expectations,4.075 for expectations of to the variable effort, 4 , 00 for social influence variables, and3.57 for the variable support conditions of the facilities.
Keywords: Quipper School, e-learning, learning, Unified Theory of Acceptance andUse of Technology (UTAUT).
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
xii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, karena tiada ucapan yang dapat mewakili segalarasa dihati selain kalam Hamdalah, Berkat rahmat dan izin Allah SWT penulis dapatmenyelesaikan penulisan skripsi dengan baik dan tepat waktu. Skripsi ini diajukansebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi strata satu di Program Studi IlmuInformasi dan Perpustakaan Universitas Airlangga. Dalam hal ini penulismempersembahkan skripsi dengan judul “Pemanfaatan Quipper School di KalanganSiswa SMA (Studi Deskriptif tentang Pemanfaatan Quipper School sebagai MediaPendukung Belajar Siswa di Madrasah Aliyah Negeri Jombang)”. Terima kasih kepadapihak-pihak yang telah memberi bimbingan, dorongan serta motivasi kepada penulis.Oleh karenanya penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua yang telah memberikan segala jerih payah dan doa yang takpernah lelah dipanjatkan ke Allah SWT, sehingga penulis bisa menyelesaikanskripsi dan studi di Program Studi Ilmu Informasi dan Perpustakaan.
2. Yunus Abdul Halim, S.Si, M.Kom. selaku dosen pembimbing penulis yangtelah memberikan banyak sekali ilmu, arahan, dan membantu penulis dalammenyelesaikan penulisan skripsi.
3. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Ilmu Informasi dan Perpustakaan UniversitasAirlangga, yang telah memberikan banyak ilmu, petuah, nasehat dan motivasikepada penulis
4. Teman-teman Ilmu Informasi dan Perpustakaan angkatan 2K12 yang telahbanyak memberikan semangat motivasi untuk bersama-sama memwujudkanimpian kita semua.
Akhirnya, “tiada gading yang tak retak, tiada segala apaun yang sempurna”.Penulis menyadari tulisan skripsi ini masih membutuhkan banyak pembetulan untukdapat disempurnakan. Oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun sangat penulisharapkan.
Surabaya, 16 Juni 2016
Elisa Rokhimatul Uma
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL DALAM 1 ............................................................ i
HALAMAN PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT................................. ii
HALAMAN JUDUL II ........................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................. v
HALAMAN UCAPAN TERIMA KASIH ............................................. vi
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... vii
HALAMAN PENGESAHAN PANITIA PENGUJI .............................. viii
ABSTRAK .............................................................................................. ix
ABSTRACT............................................................................................ x
KATA PENGANTAR ............................................................................ xi
DAFTAR ISI........................................................................................... xii
DAFTAR TABEL................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xix
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... I-1
I.1 Latar Belakang Permasalahan................................................ I-1
I.2 Perumusan Masalah ............................................................... I-11
I.3 Tujuan Penelitian ................................................................... I-11
I.4 Manfaat Penelitian ................................................................. I-11
I.4.1 Manfaat Akademis ....................................................... I-11
I.4.2 Manfaat Praktis ............................................................ I-11
I.5 Tinjauan Pustaka .................................................................... I-12
I.5.1 Pengertian E-Learning ................................................. I-12
I.5.1.1 Quipper School ................................................. I-14
I.5.2 Pemanfaatan Quipper School ditinjau dari Model
UTAUT....................................................................... I-16
I.5.2.1 Model UTAUT................................................... I-16
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
xiv
I.6 Definisi Konseptual dan Definisi Operasional ...................... I-24
I.6.1 Definisi Konseptual .................................................... I-24
I.6.2 Definisi Operasional .................................................... I-26
I.7 Metodologi dan Prosedur Penelitian ...................................... I-28
I.7.1 Metode Penelitian ........................................................ I-28
I.7.2 Penentuan Lokasi Penelitian ........................................ I-29
I.7.3 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel.................. I-29
I.7.4 Teknik Pengumpulan Data........................................... I-31
I.7.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ......................... I-32
I.7.5.1 Teknik Pengolahan Data ................................... I-32
I.7.5.2 Teknik Analisis Data ........................................ I-33
BAB II GAMBARAN UMUM .............................................................. II-1
II.1 Gambaran Umum Madrasah Aliyah
Negeri Jombang ................................................................... II-1
II.1.1 Sejarah Madrasah Aliyah Negeri Jombang ................. II-1
II.2 Gambaran Quipper School ................................................... II-6
II.2.1 Quipper School Link .................................................. II-6
II.2.2 Quipper School Learn ................................................ II-11
II.2.3 Quipper School Create ................................................ II-15
BAB III TEMUAN DATA ..................................................................... III-1
III.1 Identitas Responden ............................................................ III-1
III.2 Karakteristik Responden ..................................................... III-1
III.2.1 Jenis Kelamin Responden ......................................... III-2
III.2.2 Usia Responden ......................................................... III-3
III.2.3 Pengalaman Responden Menggunakan
Quipper School ......................................................... III-3
III.2.4 Kesukarelaan Responden Menggunakan
Quipper School ......................................................... III-4
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
xv
III.3 Pemanfaatan Quipper School .............................................. III-6
III.3.1 Pemahaman Awal tentang Pemanfaatan
Quipper School ........................................................ III-6
III.3.1.1 Pertama kali Responden Mengenal
Quipper School ............................................... III-7
III.3.1.2 Pemahaman Responden tentang
Quipper School ................................................ III-8
III.3.1.3 Pertama kali Menggunakan Quipper School.. III-10
III.3.1.4 Sumber Informasi dalam Mengenal
Quipper School ................................................ III-10
III.3.1.5 Tujuan Memanfaatkan Quipper School ........ III-11
III.3.1.6 Alasan Memanfaatkan Quipper School ......... III-14
III.3.2 Intensitas Penggunaan Quipper School...................... III-16
III.3.2.1 Intensitas Responden Mengakses
Quipper School ............................................... III-16
III.3.2.2 Intensitas Responden Meluangkan
Waktu untuk Mengakses Quipper School ....... III-17
III.3.2.3 Rata-rata Waktu yang Dihabiskan
untuk Mengakses Quipper School .................. III-18
III.4 Pemanfaatan Quipper School Menggunakan
Model UTAUT................................................................... III-19
III.4.1 Performance Expectancy ........................................... III-19
III.4.2 Effort Expectancy ....................................................... III-25
III.4.3 Social Influence .......................................................... III-29
III.4.4 Facilitating Condition ................................................ III-33
III.5 Analisis Statistik Deskriptif ................................................ III-38
III.5.1 Gambaran Kategori Ekspektasi Kinerja
(Performance Expectancy)........................................... III-38
III.5.2 Gambaran Kategori Ekspektasi Usaha
(Effort Expectancy) ...................................................... III-41
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
xvi
III.5.3 Gambaran Kategori Pengaruh Sosial
(Social Influance) ......................................................... III-42
III.5.4 Gambaran Kategori Kondisi Fasilitas
(Fasilitating Conditions).............................................. III-45
BAB IV INTERPRETASI DATA .......................................................... IV-1
IV.1 Gambaran pemanfaatan Quipper School di
MAN Jombang................................................................... IV-1
IV.1.1 Ekspektasi Kinerja (Performance Expectancy) ......... IV-2
IV.1.2 Ekspektasi Usaha (Effort Expectancy)....................... IV-7
IV.1.3 Pengaruh Sosial (Social Influance) ............................ IV-11
IV.1.4 Kondisi fasilitas (Facilitating Condotions) ............... IV-15
IV.2 Faktor Lain yang Mempengaruhi Pemanfaatan
Quipper School .................................................................. IV-19
IV.2.1 Jenis Kelamin Memoderatori Ekspektasi Kinerja,
Ekspektasi Usaha, dan Pengaruh Sosial ................... IV-19
IV.2.2 Usia Memoderatori Ekspektasi Kinerja, Ekspektasi
Usaha, Pengaruh Sosial, dan Kondisi Fasilitas yang
Mendukung .............................................................. IV-22
IV.2.3 Pengalaman Memoderatori Ekspektasi Usaha,
Pengaruh Sosial, dan Kondisi yang Mendukung ...... IV-25
IV.2.4 Kesukarelaan Pengguna Memoderatori Pengaruh
Sosial ........................................................................ IV-28
BAB V PENUTUP.................................................................................. V-1
V.1 Kesimpulan .......................................................................... V-1
V.2 Saran..................................................................................... V-3
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel I.1 Jumlah Populasi Penelitian……………………………………. I-31
Tabel II.1 Struktur Pimpinan MAN Jombang ………………………….. II-3
Tabel II.2 Jumlah Konten Topik Quipper School……………………….. II-16
Tabel III.1 Jenis Kelamin Responden……………………………………. III-2
Tabel III.2 Usia Responden ………………… ………………………….. III-3
Tabel III.3 Pengalaman Responden Menggunakan Quipper School …….. III-4
Tabel III.4 Kesukarelaan Responden Menggunakan Quipper School …... III-5
Tabel III.5 Pertama Kali Responden Mengenal Quipper School………... III-7
Tabel III.6 Pemahaman Responden tentang Quipper School …..……….. III-8
Tabel III.7 Pertama Kali Responden Menggunakan Quipper School …… III-10
Tabel III.8 Sumber Informasi dalam Mengenal Quipper School ……….. III-11
Tabel III.9 Tujuan Responden Memanfaatkan Quipper School …..…….. III-12
Tabel III.10 Alasan Responden Memanfaatkan Quipper School ………. III-14
Tabel III.11 Intensitas Responden Mengakses Quipper School ……..….. III-16
Tabel III.12 Intensitas Responden Meluangkan Waktu untuk
Mengakses Quipper School ……………………………….. III-17
Tabel III.13 Rata-rata Waktu yang Dihabiskan untuk
Mengakses Quipper School ………………………………. III-18
Tabel III.14 Ekspektasi Kinerja (Performance Expectancy) …………….. III-20
Tabel III.15 Ekspektasi Usaha (Effort Expectancy) …………………….. III-26
Tabel III.16 Pengaruh Sosial (Social Influance) ……..…………………. III-30
Tabel III.17 Kondisi fasilitas (Facilitating Condotion) …………..…….. III-34
Tabel III.18 Tabel Kategori Berdasarkan Skor ………………………….. III-38
Tabel III.19 Statistik Deskriptif Ekspektasi Kinerja
(Performance Expectancy)…………………………………. III-39
Tabel III.20 Statistik Deskriptif Ekspektasi Usaha (Effort Expectancy) ... III-41
Tabel III.21 Statistik Deskriptif Pengaruh Sosial (Social Influence) …….. III-43
Tabel III.22 Statistik Deskriptif Kondisi Fasilitas
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
xviii
(Facilitating Condotion) ………………………………….... III-45
Tabel IV.1 Jenis Kelamin dan Ekspektasi Kinerja .................................. IV-19
Tabel IV.2 Jenis Kelamin dan Ekspektasi Usaha .................................... IV-20
Tabel IV.3 Jenis Kelamin dan Pengaruh Sosial ....................................... IV-21
Tabel IV.4 Usia dan Ekspektasi Kinerja .................................................. IV-22
Tabel IV.5 Usia dan Ekspektasi Usaha .................................................... IV-23
Tabel IV.6 Usia dan Pengaruh Sosial ...................................................... IV-24
Tabel IV.7 Usia dan Ekspektasi Kinerja .................................................. IV-24
Tabel IV.8 Pengalaman dan Ekspektasi Usaha ........................................ IV-25
Tabel IV.9 Pengalaman dan Pengaruh Sosial .......................................... IV-26
Tabel IV.10 Pengalaman dan Kondisi Fasilitas ....................................... IV-27
Tabel IV.11 Kesukarelaan Pengguna dan Pengaruh Sosial ..................... IV-28
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar I.1 Model Unified Theory of Acceptance and
Use of Technology ............................................................... I-19
Gambar II.1 Tampilan Utama Quipper School ......................................... II-5
Gambar II.2 Cara Kerja Quipper School ................................................. II-6
Gambar II.3 Tahap 1 Mendaftar Q-Link................................................... II-7
Gambar II.4 Tahap 2 Mendaftar Q-Link………..………........................ II-8
Gambar II.5 Tahap 3 Mendaftar Q-Link................................................... II-8
Gambar II.6 Tahap 4 Mendaftar Q-Link................................................... II-9
Gambar II.7 Tahap 5 Mendaftar Q-Link…………..……........................ II-9
Gambar II.8 Tahap 6 Mendaftar Q-Link................................................... II-10
Gambar II.9 Tahap 7 Mendaftar Q-Link................................................... II-10
Gambar II.10 Tahap 8 Mendaftar Q-Link…………………....................... II-11
Gambar II.11 Tahap 1 Mendaftar Q-Learn ............................................... II-12
Gambar II.12 Tahap 2 Mendaftar Q-Learn ............................................... II-13
Gambar II.13 Tahap 3 Mendaftar Q-Learn ……………..……………… II-13
Gambar II.14 Tahap 4 Mendaftar Q-Learn ............................................... II-14
Gambar II.15 Tahap 5 Mendaftar Q-Learn ............................................... II-14
Gambar II.16 Tahap 6 Mendaftar Q-Learn ……………..……………… II-15
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I-1
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang sangat
pesat, menghadirkan internet sebagai media yang dimanfaatkan masyarakat untuk
mempermudah mereka dalam setiap aktivitasnya. Kehadiran internet ini
mendapatkan respon yang positif dari berbagai pihak masyarakat diantaranya
dalam dunia pemerintahan yang menerapkan e-government untuk meningkatkan
kualitas layanan publik secara efektif dan efisien, serta pelayanan informasi kepada
masyarakat lebih mudah, cepat, dan murah serta tanpa adanya sekat birokrasi yang
didasarkan oleh intruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 dan dalam dunia bisnis juga
menerapkan e-business atau e-commerce untuk memudahkan para konsumen dan
meningkatkan kualitas produk serta pemasarannya (Arifianto, 2013). Lembaga
pendidikan juga tidak ingin kalah dalam memanfaatkan perkembangan teknologi
informasi. Lembaga pendidikan menciptakan konsep pembelajaran jarak jauh atau
secara elektronik yang dikenal dengan sebutan electronic learning (e-learning).
Lembaga pendidikan menciptakan e-learning sebagai metode pembelajaran baru
yang membawa pengaruh terjadinya proses perubahan pendidikan konvensional ke
dalam bentuk pendidikan digital. Beragam jenis e-learning telah diterapkan
diberbagai lembaga pendidikan mulai sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Salah
satu e-learning yang sedang berkembang akhir-akhir ini yaitu Quipper School.
Meskipun Quipper School masih termasuk jenis e-learning yang baru, namun di
dalamnya telah tersedia ribuan topik materi pembelajaran yang dapat dibagikan
oleh guru kepada siswanya serta terdapat ribuan soal tugas yang dapat dikerjakan
siswa. Dengan menggunakan Quipper School ini diharapkan dapat meningkatkan
efektifitas dan efisiensi pembelajaran serta dapat menjadi media pendukung
pembelajaran yang menyenangkan bagi guru dan siswa. Namun disamping
kegiatan tersebut dapat menyenangkan, terdapat permasalahan dimana banyak
diantara siswa yang mengalami kebingungan dan kesulitan baik pada saat
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I-2
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
menggunakannya ataupun pada saat mengaksesnya. Selain itu karena kurangnya
pemahaman yang diberikan oleh guru ke siswa mengenai penggunaan Quipper
School. Saat ini, Quipper School masih terbilang sebagai media e-learning yang
baru, sehingga dari fenomena-fenomena tersebut menjadikan peneliti tertarik untuk
mengkaji tentang pemanfaatan Quipper School di kalangan siswa SMA sebagai
sarana pendukung proses pembelajaran di sekolah.
Penerapan Quipper School sebagai metode pembelajaran secara online di
sekolah didukung dengan adanya perilaku para siswa dalam menggunakan internet.
Saat ini, hampir semua kalangan masyarakat mulai dari anak-anak hingga orang
dewasa gemar menggunakan internet dalam setiap harinya. Para siswa sekolah
yang termasuk dalam kategori remaja inilah yang banyak mendominasi
penggunaan internet. Hampir setiap hari dan setiap jam para remaja atau yang
disebut sebagai Net Generation ini banyak menghabiskan waktu mereka dengan
mengakses internet. Hal ini seperti yang ditunjukkan oleh riset yang dilakukan oleh
kementrian komunikasi dan informatika (Kemkominfo) pada tahun 2014 bahwa
pengguna internet di Indonesia telah mencapai 82 juta orang, yang mana hampir
80% jumlah pengguna internet didominasi oleh remaja yang berusia sekitar 15-19
tahun. Dari data tersebut membuktikan bahwa memang kaum remaja saat ini
mempunyai perilaku informasi dimana mereka banyak memanfaatkan internet
dalam aktivitas sehari-harinya untuk mengakses berbagai informasi.
Perilaku informasi yang dikembangkan remaja saat ini semata-mata tidak
hanya melakukan aktivitas mencari dan menemukan informasi saja sebagai
aktivitas tunggal mereka melainkan dalam aktivitas tersebut remaja juga
mengembangkan perilaku membaca (Sugihartati, 2010). Siswa SMA yang
termasuk kaum remaja banyak mengakses internet untuk mencari dan menemukan
semua informasi yang mereka butuhkan baik informasi yang dibutuhkan untuk
mengerjakan tugas sekolah mereka atau hanya sekedar informasi untuk menambah
pengetahuan mereka. Dari perilaku informasi remaja yang sering melakukan
penelusuran informasi di internet tersebut memunculkan perilaku membaca para
remaja secara online. Perilaku-perilaku remaja seperti itu telah menggambarkan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I-3
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
bahwa para remaja sangat senang dan gemar menggunakan internet karena hampir
setiap hari mereka menghabiskan waktunya untuk mengakses internet. Dengan
perilaku remaja yang seperti itu, sehingga mendorong orang-orang yang
mempunyai keahlian dalam bidang teknologi informasi untuk menciptakan sebuah
sistem atau aplikasi berbasis online yang mampu mengembangkan proses
pembelajaran dan meningkatkan kualitas pendidikan serta memperluas jangkauan
akses layanan pendidikan. Aplikasi pembelajaran yang berbasis online yang
dikembangkan dapat bersifat open source yang dapat di akses secara terbuka
ataupun yang bersifat sebaliknya salah satunya yaitu Quipper School.
Penerapan Quipper School sebagai metode pembelajaran secara online di
sekolah juga didukung dengan adanya penggunaan internet di area sekolah. Adanya
internet di area sekolah dapat memudahkan siswa untuk memperoleh informasi dan
materi-materi pembelajaran yang dibutuhkan siswa untuk menunjang kegiatan
belajar dengan mudah, cepat, dan relatif murah, serta tanpa adanya batasan ruang
dan waktu. Siswa dapat dengan mudah memperoleh informasi pendidikan dari
orang-orang yang ahli dalam bidang yang diminatinya tanpa dibatasi oleh ruang
dan waktu serta tanpa batasan institusi atau negara sekalipun.
Jaringan internet dapat dijadikan sebagai sumber alternatif yang efektif dan
efesien dalam kegiatan belajar para siswa yang mana internet menyediakan segala
informasi yang beranekaragam sehingga memudahkan siswa dalam memahami
pelajaran. Hal ini seperti yang ditunjukkan oleh Elok (2010) dalam penelitiannya
yang berjudul perilaku pemanfaatan internet dalam menunjang belajar siswa. Dari
hasil penelitian itu didapatkan sebanyak 97,8% siswa menyatakan bahwa adanya
internet memberikan kemudahan bagi mereka dalam memahami mata pelajaran
yang sedang mereka pelajari, karena dari internet mereka dapat menemukan semua
informasi yang dibutuhkannya. Sedangkan hanya sekitar 2,2% yang berpendapat
bahwa internet kurang memberikan kemudahan bagi mereka dalam memahami
mata pelajaran yang sedang mereka pelajari. Selain itu, dari penelitian Elok (2010),
juga ditemukan bahwa terdapat 76,7% siswa yang menyatakan bahwa adanya
internet juga sangat membantu mereka dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I-4
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
yang diberikan sehingga dapat meningkatkan prestasi mereka di sekolah dan hanya
23,3% yang mengatakan bahwa adanya internet kurang membantu mereka dalam
mengerjakan tugas-tugas sekolah. Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui
bahwa adanya internet di sekolah mempunyai pengaruh besar bagi siswa dalam
menunjang proses pembelajaran. Kehadiran internet di area sekolah juga
memungkinkan pihak sekolah menerapkan pembelajaran secara online melalui
Quipper School sebagai alat penunjang guru dan siswa dalam proses kegiatan
belajar mengajar di sekolah serta dapat mempermudah komunikasi antara guru dan
siswa.
Selama ini kehadiran e-learning telah banyak digunakan dan dimanfaatkan
oleh berbagai sekolah mulai dari sekolah tingkat dasar hingga tingkat atas, serta
diberbagai perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta. Salah satu contoh e-
learning yang banyak dimanfaatkan dalam dunia pendidikan dahulu adalah e-
dukasi.net yang dikembangkan oleh Pustekkom Dekdiknas pada tahun 2002
sebagai upaya memberdayakan potensi internet untuk kebutuhan pendidikan
(Warsita, 2008). Kehadiran e-learning ini diharapkan mampu mengembangkan
cara pembelajaran baru yang lebih efektif, oleh karena itu menurut Mason &
Rennie (2009) e-learning harus di desain secara khusus dengan cara
menggabungkan konten yang disampaikan secara digital dengan jasa dan sarana
pendukung pembelajaran. Dengan demikian, e-learning di desain untuk proses
belajar secara online dimana peran guru tetap mempunyai peranan yang penting
dalam menciptakan kondisi pembelajaran yang lebih menyenangkan dan siswa
tetap memperoleh lebih banyak informasi yang butuhkannya. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2010) mengenai persepsi siswa tentang
penerapan e-learning di SMAN 20 Surabaya menunjukkan bahwa sebanyak 96,7%
siswa menyetujui adanya penerapan e-learning sebagai salah satu media belajar
yang digunakan dalam dunia pendidikan dan sebanyak 3,3% siswa yang masih
belum bisa menyetujuinya. Siswa juga menyatakan bahwa dengan penerapan
media elektronik maupun berbasis teknologi mampu mendukung mereka dalam
proses belajar mengajar khususnya ketika berada di sekolah sebanyak 84,5% siswa.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I-5
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
Dari penelitian tersebut dapat diketahui bahwa penerapan e-learning pada sekolah
dapat mendukung proses pembelajaran yang efektif dan efisien baik bagi siswa
maupun bagi guru sebagai pengajar.
Penerapan pembelajaran secara online seperti e-learning memiliki
kelebihan-kelebihan yang mampu memberikan kemudahan dalam proses
pembelajaran dan juga memiliki kekurangan dalam penggunaannya. Menurut
Prawiradilaga dan eveline (2004), kelebihan menggunakan e-learning seperti dapat
mendorong siswa yang pendiam (pasif) dimana siswa tersebut tidak dapat
berkembang dalam lingkungan pembelajaran yang secara langsung (tatap muka)
akan menjadi lebih aktif dengan adanya penerapan e-learning, guru dapat
melakukan diskusi dengan banyak siswa dalam e-learning, serta kegiatan belajar
dan mengajar akan menjadi lebih efektif dan efisien, sedangkan kekurangannya
seperti kurangnya interaksi antar guru dan siswa, maupun interaksi antar siswa yang
dapat menghambat terbentuknya value dalam proses belajar dan mengajar, proses
belajar dan mengajar akan cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan, siswa
yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi akan cenderung lebih malas
belajar, dan juga kurangnya penguasan mengenai bahasa komputer dan internet.
Dengan kata lain, penerapan dan pemanfaatan e-learning seperti Quipper School
pada sekolah-sekolah mempunyai peran untuk mendukung guru dan siswa dalam
proses pembelajaran dan juga mempunyai dampak yang buruk jika tidak di
manfaatkan dengan baik.
Dengan penerapan e-learning yang semakin banyak dalam dunia
pendidikan, sehingga dari tahun ke tahun e-learning mengalami perkembangan
yang sangat pesat dalam dunia pendidikan Indonesia. Hal ini terbukti dengan
banyaknya sekolah-sekolah yang telah menerapkan e-learning untuk menunjang
kegiatan belajar para siswanya. Salah satu e-learning yang sedang berkembang dan
mulai banyak diterapkan di sekolah-sekolah adalah Quipper School. Quipper
School merupakan platform online yang dapat diakses secara gratis yang
disediakan bagi guru dan siswa untuk membantu proses pembelajaran. Quipper
School didirikan oleh Masayuki Watanabe di London pada bulan Desember 2010,
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I-6
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
yang terdiri dari dua bagian yakni pertama, LINK yang diperuntukkan bagi guru,
dan kedua, LEARN yang diperuntukkan bagi siswa dengan membawa tagline
“Distributors of Wisdom (Penyalur pengetahuan)” serta mempunyai tujuan untuk
merevolusi cara seseorang dalam belajar dan berbagi pengetahuan dengan
memanfaatkan internet mobile.
Sebelum perkembangan Quipper School sebagai media pendukung proses
belajar mengajar siswa, telah ada banyak e-learning seperti Kelase dan
StudentBook yang mana kedua e-learning tersebut hampir sama dengan Quipper
School yang menyediakan materi-materi pembelajaran yang umumnya diajarkan di
sekolah-sekolah untuk dapat menunjang proses kegiatan belajar mengajar di
sekolah. Yang sedikit menjadi pembeda dengan e-learning yakni pada Quipper
School orangtua siswa dapat memantau perkembangan harian dari mereka sehingga
para orangtua dapat melihat proses belajar dari anak mereka. Oleh karena itu,
hingga saat ini banyak sekolah-sekolah di Indonesia yang telah bergabung
menggunakan Quipper School sebagai sarana pendukung proses belajar para
siswanya. Dikutip dari website resmi Quipper School Indonesia pada
indonesia.quipperschool.com, sejauh ini di Indonesia telah terdaftar lebih dari
50.000 guru dan lebih dari 250.000 siswa yang menggunakan Quipper School,
dimana para guru dan siswa tersebut berasal dari sekitar 10.000 sekolah baik
sekolah menengah atas (SMA) maupun sekolah menengah pertama (SMP). Dari
data tersebut dapat diketahui bahwa Quipper School banyak diminati dan mulai
banyak digunakan sekolah-sekolah baik pada jenjang SMA maupun SMP untuk
membantu proses belajar mengajar. Pada awal tahun 2015, Dailysocial.net
mengulas kembali bahwa lebih dari 1 juta siswa di seluruh dunia yang
menggunakan Quipper School dan setengah siswa berasal dari Indonesia.
Kehadiran Quipper School yang menawarkan keistimewaan dapat
dikatakan membawa dampak positif bagi para siswa yang tergabung. Dengan
menggunakan Quipper School secara rutin baik ketika berada di lingkungan
sekolah maupun ketika diluar lingkungan sekolah seperti rumah, serta dengan
keaktifan seorang guru dalam mengadakan kompetisi antar siswa dapat
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I-7
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
meningkatkan nilai para siswa. Hal ini seperti yang telah dialami oleh beberapa
sekolah di Indonesia yang dikutip dari laman Quipper School pada
indonesia.quipperschool.com seperti SMA Pasundan Banjaran, Bandung mencatat
kenaikan nilai siswanya hingga mendekati 20% pada total nilai semester. Pada
SMA Negeri 2 Krakatau Steel, Cilegon-Banten mengalami peningkatan sebanyak
7,24% dalam nilai rata-rata ujian tengah semester (UTS) serta pada SMA Negeri 1
Ma’rang Pangkep, Sulawesi Selatan mengalami peningkatan sebanyak 11,42%
pada nilai rata-rata kelas.
Pemanfaatan Quipper School di sekolah-sekolah dapat digunakan sebagai
media yang dapat membantu dan mendukung siswa dalam memudahkan proses
belajarnya. Quipper School dapat digunakan sebagai media penghubung antara
siswa dan guru dalam pembagian tugas mata pelajaran secara online yang
disesuaikan dengan mata pelajaran yang didasarkan pada kurikulum yang
diterapkan di Indonesia. Quipper School dapat dimanfaatkan oleh guru untuk
mengirim tugas kepada siswa dengan mudah dan guru dapat memantau
perkembangan belajar para siswanya. Quipper School juga dapat dimanfaatkan
oleh siswa sebagai tempat untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru,
mengakses materi-materi pelajaran, dan juga mengirimkan pesan kepada guru
ketika siswa mengalami kesulitan dalam belajar. Bagi orangtua dari para siswa juga
dapat memanfaatkan Quipper School apabila orangtua siswa juga bergabung yakni
dapat memantau kegiatan belajar anak-anaknya.
Saat ini, Quipper School tidak hanya dimanfaatkan oleh sekolah-sekolah
yang berada di kota-kota besar saja, di kota-kota kecilpun juga mulai
memanfaatkan keberadaan Quipper School, salah satunya di kota Jombang. Di
Jombang mulai banyak sekolah umum maupun sekolah kejuruan yang terdaftar
menjadi anggota kelas Quipper School. Salah satu sekolah yang tergabung adalah
Madrasah Aliyah Negeri Jombang (MAN Jombang). Quipper School telah
diterapkan dan dimanfaatkan oleh pihak akademisi MAN Jombang sejak akhir
tahun 2014. Namun dikalangan akademisi Madrasah Aliyah Negeri Jombang,
pemanfaatan Quipper School masih belum merata dimana tidak semua siswa
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I-8
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
tergabung dalam Quipper School hanya sebagian kelas yang telah tergabung. Hal
ini karena hanya sebagian guru yang telah tergabung dan membuat kelas pada
Quipper School, sedangkan guru yang lain masih belum bergabung, sehingga tidak
semua siswa dapat memanfaatkan Quipper School dan siswa hanya dapat
memanfaatkan Quipper School pada mata pelajaran tertentu sesuai dengan mata
pelajaran guru yang tergabung dalam Quipper School.
Berdasarkan hasil pre-wawancara dengan salah satu guru di MAN Jombang
yang telah bergabung dalam Quipper School dan telah menjadi salah satu
ambassador Quipper School kota Jombang pada tanggal 16 Maret 2015 dapat
diketahui bahwa pemanfaatan Quipper School di MAN Jombang kurang merata,
masih banyak guru yang belum ingin bergabung dalam Quipper School karena
beberapa alasan seperti sebagian guru yang masih terbilang kurang ahli dalam
teknologi. Hal ini sangat disayangkan sehingga sebagian siswa juga tidak dapat ikut
memanfaatkan Quipper School. Padahal menurutnya dengan menerapkan Quipper
School di sekolah, siswa dapat melakukan proses pembelajaran secara mandiri dan
membantu siswa lebih mudah dalam belajar.
“Disini masih banyak guru-guru yang enggak mau daftar Quipper School,alasannya ada yang kurang paham dengan teknologi, ada yang bilangtambah ribet. Makanya enggak semua mata pelajaran juga yangmenggunakan Quipper School dan hanya murid-murid di sebagian kelassaja yang ikut bergabung. Padahal Quipper School bagus buat belajarmurid-murid, soalnya mereka gak hanya bisa belajar di sekolah tapi jugadiluar sekolah”
Berdasarkan dari uraian tersebut, menjadikan penulis untuk ingin
mengetahui sejauhmana pemanfaatan Quipper School di MAN Jombang, karena
seperti yang dikatakan oleh salah satu guru bahwa hanya sebagian kelas saja yang
bergabung memanfaatkan Quipper School. Selain itu juga masih terdapat siswa
yang sering mengalami kebingungan dan kesulitan saat menggunakan Quipper
School yang disebabkan karena masih belum terlalu memahami prosedur
penggunaan Quipper School serta masih terdapat siswa yang mengalami kesulitan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I-9
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
dalam mengakses karena keterbatasan alat seperti laptop, komputer atau media lain
untuk menunjang siswa dalam mengaksesnya.
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model teori penerimaan
dan penggunaan teknologi informasi yang dikembangkan oleh Venkatesh, et.al
pada tahun 2003 yakni model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology
(UTAUT). Model UTAUT melihat penerimaan dan penggunaan teknologi
informasi melalui 4 variabel yaitu variabel ekspektasi kinerja (performance
expectancy), ekspektasi usaha (effort expectancy), dan pengaruh sosial (social
influance) yang akan mempengaruhi minat pemanfaatan dari seorang individu,
serta kondisi-kondisi fasilitas (facilitating condotions) yang mendukung yang akan
mempengaruhi penggunaan teknologi informasi. Banyak penelitian sebelumnya
yang berkaitan dengan model UTAUT seperti penelitian yang dilakukan oleh Rini
Handayani (2005) yang meneliti tentang “Analisis Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Minat Pemanfaatan Sistem Informasi dan Penggunaan Sistem
Informasi”. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa ekspektasi kinerja, ekspektasi
usaha, dan pengaruh sosial mempunyai pengaruh yang positif terhadap minat
pemanfaatan sistem informasi, sedangkan kondisi-kondisi fasilitas yang
mendukung berpengaruh positif terhadap penggunaan sistem informasi. Hasil
penelitian yang dilakukan Rini Handayani memiliki temuan yang hampir sama
dengan temuan Venkatesh et.al (2003).
Penelitian lain yang dilakukan oleh I Gusti Nyoman Sedana dan St. Wisnu
Wijaya (2009) yang meneliti tentang “Penerapan Model UTAUT untuk Memahami
Penerimaan dan Penggunaan Learning Management System”. Penelitian dari
Sedana dan Wisnu ini menggunakan semua variabel prediktor dalam model
UTAUT, namun mereka menghilangkan variabel moderat. Hasil analisis deskriptif
yang ditemukan oleh Sedana dan Wisnu memperlihatkan bahwa sebagian besar
responden memiliki tingkat ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, pengaruh sosial,
kondisi fasilitas yang mendukung dan perilaku penggunaan yang tergolong tinggi,
sedangkan tingkat minat pemanfaatan sebagian besar responden masih tergolong
sedang. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Jack T. Marchewka dan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I-10
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
Kurt Kostiwa (2007) mengenai “An Application of the UTAUT Model for
Understanding Student Perceptions Using Course Management Software”. Dalam
penelitiannya, Marchewka dan Kostiwa menggunakan semua variabel prediktor
dan variabel moderat dalam model UTAUT. Hasil yang ditemukan oleh
Marchewka dan Kostiwa berbeda dengan hasil dari Venkatesh et. al dimana,
Marchewka dan Kostiwa tidak menemukan dukungan yang kuat diantara variabel-
variabel dari model UTAUT.
Penelitian-penelitian diatas dapat membantu peneliti dalam memberikan
wacana yang lebih luas dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Persamaan
dari penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah menggunkaan dasar teori
yang sama yaitu model UTAUT dari Venkatesh (2003). Namun perbedaan
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu penelitian ini akan
menggambarkan pemanfaatan teknologi informasi Quipper School dengan melihat
dari penerimaan dan penggunaan Quipper School pada siswa MAN Jombang. Hal
ini didasari oleh pernyataan dari Davis (1989) bahwa kesuksesan dari penggunaan
teknologi informasi sangat dipengaruhi oleh perilaku penggunaan dan penerimaan
atas teknologi tersebut. Hal ini dapat diartikan bahwa kesuksesan dari pemanfaatan
dalam penggunaan Quipper School oleh siswa MAN Jombang dapat dilihat dari
perilaku penggunaan dan penerimaan Quipper School tersebut. Untuk
menggambarkan pemanfaatan Quipper School, peneliti melihat dari variabel-
variabel pada model UTAUT meliputi ekspektasi kinerja (performance
expectancy), ekspektasi usaha (effort expectancy), pengaruh sosial (social
influence), dan kondisi-konsisi fasilitas (facilitating conditions) yang mendukung.
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan sebuah
informasi atau gambaran mengenai pemanfaatan Quipper School dikalangan siswa
SMA sebagai sarana pendukung mereka dalam proses kegiatan belajar mengajar,
sehingga dapat memberikan pemahaman bagi kalangan institusi pendidikan lainnya
mengenai pemanfaatan Quipper School.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I-11
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
I.2 PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan dalam latar belakang,
maka peneliti mengangkat permasalahan, yaitu:
1. Bagaimana gambaran pemanfaatan Quipper School sebagai sarana pendukung
proses pembelajaran siswa Mandrasah Aliyah Negeri Jombang ?
I.3 TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan maka tujuan dari penelitian
ini adalah untuk:
1. Untuk mengetahui gambaran pemanfaatan Quipper School sebagai sarana
pendukung proses pembelajaran siswa Mandrasah Aliyah Negeri Jombang.
I.4 MANFAAT PENELITIAN
1.4.1 Manfaat Akademis
Setelah melakukan penelitian ini, peneliti berharap semoga dapat
memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu pada program
studi Ilmu Informasi dan Perpustakaan khususnya terkait materi mengenai
pemanfaatan Quipper School dalam mendukung proses belajar di kalangan
siswa SMA. Selain itu, dari penelitian ini diharapkan diharapkan akan
mampu menjadi rujukan atau acuan bagi peneliti selanjutnya yang akan
melakukan penelitian sejenis.
1.4.2 Manfaat Praktis
a. Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan masukan bagi para
guru-guru di Madrasah Aliyah Negeri Jombang pada umumnya dan
juga pada khususnya untuk para orangtua agar selalu memantau
aktivitas-aktivitas akademik yang dilakukan oleh anak-anak mereka
dalam dunia pendidikan sehingga anak-anak selalu dapat meningkatkan
prestasinya.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I-12
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
b. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
untuk para siswa mengenai pemanfaatan Quipper School sebagai sarana
pendukung yang dapat digunakan oleh mereka secara online dan gratis,
serta tanpa batas waktu pengaksesan dalam meningkatkan prestasi
mereka di sekolah.
1.5 TINJAUAN PUSTAKA
1.5.1 Pengertian E-Learning
E-learning, singkatan dari Elektronik Learning adalah sebuah
inovasi dalam dunia pendidikan yang mempunyai pengaruh sangat besar
dalam perubahan proses pembelajaran, yang mana proses pembelajaran
tidak hanya dapat dilakukan dengan kegiatan ceramah tatap muka, tetapi
juga dapat dilakukan melalui media yang dapat menyampaikan materi
pembelajaran dalam berbagai format dan bentuk yang dinamis. Menurut
Mason dan Rennei (2009), e-learning merupakan proses pembelajaran
efektif yang diciptakan dengan cara menggabungkan konten yang
disampaikan secara digital dengan jasa dan sarana pendukung
pembelajaran. Pembelajaran melalui e-learning menggunakan media atau
jasa perangkat elektronik yang dilakukan dengan cara menggabungkan
penyampaian materi secara digital. E-learning juga bisa diartikan sebagai
pembelajaran jarak jauh (distance learning) yang memanfaatkan teknologi
komputer, jaringan komputer atau internet. Dengan e-learning
memungkinkan siswa dapat melakukan belajar melalui komputer saat
berada di tempat mereka masing-masing tanpa harus adanya pertemuan
langsung atau tatap muka secara fisik di kelas. Terdapat banyak istilah-
istilah yang juga menggambarkan proses pembelajaran e-learning seperti
online learning (pembelajaran secara online), virtual classroom, dan web-
based learning (pembelajaran berbasis web).
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I-13
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
Menurut Coomey dan Stephen-son (dalam Mason & Rennei, 2009),
terdapat empat fitur utama e-learning dalam melakukan prakteknya, antara
lain:
1. Dialog
Dalam dialog ini dapat dilakukan percakapan atau komunikasi dengan
menggunakan e-mail (surat elektronik), bulletin board (papan bulletin),
chatting (obrolan) langsung pada waktu yang nyata, diskusi dan debat
kelompok.
2. Keterlibatan
Yang termasuk dalam keterlibatan ini merupakan respon dalam tugas-
tugas terstruktur, keterlibatan aktif dengan bahan-bahan mata ajaran,
kolaborasi, dan kegiatan kelompok kecil.
3. Dukungan
Dalam hal ini dukungan dapat diperoleh dari pertemuan tatap muka
periodik (face to face), pengawasan tutorial secara online, dukungan
teman (peer), saran dari para ahli, umpan balik terhadap kinerja, layanan
dukungan dan perangkat lunak (software). Dukungan adalah fitur yang
sangat penting bagi kesuksesan program belajar online.
4. Kontrol
Kontrol mengacu pada sejauh mana pembelajar telah menguasai kunci
kegiatan belajar tersebut dan pembelajar didorong untuk melatih kontrol
atas kunci tersebut.
Dalam sebuah institusi pendidikan seperti sekolah, dapat
menggunakan e-learning melalui tiga pilihan, yaitu pihak sekolah dapat
mengembangkan sistem e-learning secara sendiri, membeli sistem e-
learning yang sudah ada, dan menggunakan e-learning yang berbasis open
source. Saat ini banyak sekolah-sekolah yang telah memanfaatkan adanya
e-learning yang berbasis open source untuk membantu mereka dalam
proses pembelajaran. Sistem e-learning berbasis open source yang
berkembang saat ini juga beragam mulai dari sistem berbasis Quipper
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I-14
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
School, Moodle, StudentBook, Kalase, dan sebagainya yang mana disetiap
media e-learning tersebut masing-masing menawarkan keunggulannya.
Salah satu e-learning yang sedang banyak digunakan saat ini adalah
Quipper School.
1.5.1.1 Quipper School
Quipper School merupakan salah satu platform pembelajaran digital
yang telah berkembang di Indonesia. Quipper School didirikan oleh
Masayuki Watanabe di London pada bulan Desember 2010, dimana
Quipper School ini merupakan platform online yang dapat diakses secara
gratis yang disediakan untuk guru dan siswa. Quipper School ini terdiri dari
dua bagian yakni pertama, LINK yang diperuntukkan bagi guru, dan kedua,
LEARN yang diperuntukkan bagi siswa dengan membawa tagline
“Distributors of Wisdom (Penyalur pengetahuan)” serta mempunyai tujuan
untuk merevolusi cara seseorang dalam belajar dan berbagi pengetahuan
dengan memanfaatkan internet mobile. Kedua bagian yakni Q-Link dan Q-
Learn ini yang akan menghubungkan antara guru dan para siswa.
Q-Link yang merupakan portal untuk guru, disini guru dapat
mengelola kelas secara online dan guru juga dapat melihat perkembangan
para siswanya. Pada Q-Link ini guru dapat memanfaatkan ribuan materi dan
soal yang telah disediakan sesuai dengan kurikulum yang berlaku untuk
dijadikan sebagai tugas bagi seluruh siswa ataupun beberapa grup siswa
dengan cara mengirimkan tugas dan ujian pada mereka. Guru juga dapat
membuat konten edukasi dimana guru dapat membuat materi dan soal baru
ataupun hanya mengubah konten yang sudah tersedia, serta guru juga dapat
melihat dan menganalisa perkembangan para siswanya karena antara Q-
Link dan Q-Learn tersambung secara langsung sehingga guru dapat
mengakses pusat informasi mengenai tingkat pengerjaan, pencapaian dan
kekuatan serta kelemahan dari setiap siswanya.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I-15
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
Pada Q-Learn, setiap siswa mempunyai akun untuk dapat bergabung
kedalam kelas tertentu dan setiap siswa yang telah bergabung dalam kelas
tersebut akan memperoleh materi-materi dan tugas terkait mata pelajaran
dalam kelas tersebut. Melalui Quipper School, guru dapat memberikan
tugas kepada siswa secara online dan siswa dapat mengerjakannya
sekaligus mempelajari topik mata pelajaran yang berkaitan dengan tugas
yang diberikan guru baik di dalam maupun di luar kelas melalui perangkat
siswa masing-masing yang terkoneksi dengan internet. Setelah para siswa
selesai mengerjakan dan mengumpulkan tugas yang diberikan guru, sistem
penilaian yang telah tersedia akan menganalisi data tersebut sehingga dari
data tersebut akan membantu para guru mendapatkan gambaran mengenai
pencapaian para siswa.
Quipper School ini dapat dijadikan sebagai tempat belajar tanpa
batasan karena Quipper School memadukan dan memberdayakan guru dan
siswa secara online dengan menambah ilmu pengetahuan dan
meningkatkan hasil belajar siswa karena didalam Quipper School terdapat
konten-konten pendidikan yang sangat banyak dan beragam yang
disesuaikan dengan kurikulum pembelajaran di sekolah. Selain memadukan
guru dan siswa, Quipper School juga mengajak para orangtua dari siswa
untuk dapat bergabung sehingga para orangtua dapat mendampingi anak-
anaknya dalam belajar. Para orangtua dapat memantau perkembangan
harian dari anak mereka sehingga disini para orangtua dapat melihat proses
belajar dari anak mereka, serta dengan mengajak orangtua bergabung
dengan Quipper School, mereka dapat melakukan keseruan dan kesenangan
dimana diantara anak-anak mereka dapat melakukan kompetisi bersama
adik atau kakak.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I-16
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
1.5.2 Pemanfaatan Quipper School Ditinjau dari Model Unified Theory of
Acceptance and Use of Technology (UTAUT)
Dari banyak pengertian atau definisai tentang pemanfaatan, salah
satu definisi pemanfaatan menurut kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI)
adalah suatu proses, cara, atau perbuatan memanfaaatkan sesuatu. Dalam
pembahasan disini, pemanfaatan merupakan suatu tindakan yang dilakukan
seseorang (siswa SMA) dalam memanfaatkan atau menggunakan suatu hal
yang dapat memberi nilai positif atau memberi dampak yang baik bagi
dirinya sendiri. Dengan adanya suatu sistem pembelajaran jarak jauh seperti
e-learning ini dapat dimanfaatkan siswa untuk menunjang kegiatan
belajarnya.
Dalam penelitian ini, orientasi pemanfaatannya yaitu pada Quipper
School sebagai e-learning yang mendukung proses pembelajaran siswa.
Quipper School disini dapat dijadikan sebagai salah satu media atau sarana
siswa dalam meningkatkan proses belajar mengajar secara jarak jauh yang
dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja diluar jam sekolah. Quipper
School juga dapat dijadikan sebagai media penghubung antara guru dan
para siswa dalam penyampaian materi pelajaran dan pembagian tugas-tugas
sekolah.
1.5.2.1 Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology
(UTAUT)
Pendekatan atau model Unified Theory of Acceptance and Use of
Technology pertama kali dijelaskan oleh Viswanath Venkatesh, Michael G.
Morris, Gordon B. Davis, dan Fred D. Davis pada tahun 2003 dalam sebuah
artikel yang berjudul “User Acceptance of Information Technology:
Toward a Unified View”. Model Unified Theory of Acceptance and Use of
Technology ini juga sering disebut dengan model UTAUT merupakan salah
satu model penerimaan dan penggunaan teknologi terkini. Seringkali model
UTAUT ini digunakan untuk menggambarkan penerimaan dan penggunaan
teknologi baru.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I-17
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
Venkatesh et. al (dalam Taiwo and Alan, 2013) mengembangkan
model UTAUT dengan mengombinasikan delapan teori dasar mengenai
perilaku penggunaan teknologi dan teori penerimaan teknologi, antara lain:
1. Theory of Reasoned Action (TRA) dikembangkan oleh Martin Fishbein
dan Icek Ajzen, yang merupakan model teori psikologi sosial yang
secara fundamental menerangkan faktor-faktor yang mendorong
perilaku manusia. Dalam model TRA dikembangkan suatu kontruksi
bahwa perilaku suatu individu bergantung dari beberapa variabel yang
saling berhubungan yaitu keyakinan (beliefs), sikap (attitudes), norma
(norms), dan niat (intentions).
2. Technology Acceptance Model (TAM) dikembangkan oleh Fred D.
Davis (1986) yang merupakan adaptasi dari TRA untuk konteks
penerimaan (acceptance) pengguna terhadap sistem informasi.
Pengembangan teori TAM bertujuan untuk memberikan penjelasan
terhadap factor-faktor penentu penerimaan computer yang lebih umum
sifatnya, sehingga mampu menjelaskan perilaku pengguna dari berbagai
ragam teknologi komputasi.
3. Motivational Model (MM) dikembangkan oleh Davis et al. (1992) yang
meneliti motivasi apa yang mendorong seseorang untuk menggunakan
computer di tempat kerjanya. Teori MM menjelaskan bahwa minat
seseorang untuk menggunakan computer di tempat kerjanya
dipengaruhi oleh dua factor yaitu persepsi individu terhadap
sejauhmana manfaat computer dapat meningkatkan kinerja
pekerjaanya, dan sejauhmana dapat memberikan perasaan yang
menyenangkan (enjoyment) pada saat menggunkan computer.
4. Theory of Planned Behavioral (TPB) merupakan teori pengembangan
dan penyempurnaan keterbatasan dalam TRA. Perbedaan mendasar
model teori TBC dengan TRA adalah adanya tambahan satu elemen
dalam model konstruksi yang disebut sebagai persepsi terhadap kendali
perilaku seseorang (Perceived Behavioral Control atau PBC). PBC
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I-18
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
didefinisikan sebagai persepsi seseorang terhadap sejauhmana tingkat
kemudahan atau kesulitan dalam melaksanakan suatu tindakan atau
berperilaku.
5. Combined TAM and TPB (C-TAM-TPB) atau sering disebut sebagai
Decomposed Theory of Planned Behavior yang menerangkan perilaku
seseorang dengan kontruksi model multidimensional. Perbedaan teori
ini dengan teori TRA terletak pada factor penentu sikap, dimana sikap
tidak hanya tergantung pada persepsi kegunaan dan persepsi
kemudahan penggunaan saja, melainkan juga dipengaruhi oleh
kecocokan (Compatibility). Sedangakan perbedaan dengan model teori
TPB yaitu pertama, pada norma-norma subyektif (SN) dipengaruhi oleh
dua macam factor yaitu pengaruh rekan sejawat (Perr Influence) dan
pengaruh atasan (Superior’s Influence); kedua, PBC dipengaruhi oleh
tiga factor yaitu keefektivitasan atau persepsi kemampuan diri sendiri
(Self Efficacy), kondisi sumber daya pendukung yang dimili (Resaource
Facilitating Conditions) seperti waktu dan dana, serta kondisi teknologi
pendukung yang dimiliki (Technology Facilitating Conditions).
6. Model of PC Utilization (MPCU) dikembangkan oleh Triandis (1980)
yang dikembangkan dengan menggunakan pendekatan factor-faktor
yang mempengaruhi sebuah perilaku dalam konteks sistem informasi
untk meprediksi pemanfaatan PC (Personal Computer).
7. Innovation Diffusion Theory (IDT) dikembangkan berdasarkan teori
Diffusion of Innovations yang secara popular dikembangkan oleh
Everett M. Rogers yang diperkenalkan sejak tahun 1960 dengan
mempelajari berbagai macam inovasi mulai dari peralatan pertanian
sampai dengan inovasi organisasi. Menurut Rogers, terdapat beberapa
kategori adopter terhadap inovasi teknologi baru yaitu Innovators
(orang-orang yang pertama kali mau mengadopsi suatu inovasi), Early
Adopters (kelompok kedua yang paling cepat mengadopsi adanya
inovasi teknologi baru), Early Majority (kelompok orang yang
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I-19
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
membutuhkan waktu yang lebih lama disbandingkan dua kelompok
sebelumnya untuk mengadopsi inovasi teknologi baru), Late Majority
(kelompok yang mengadopsi inovasi setelah rata-rata anggota
masyarakat mau mengadopsi teknologi baru), dan Laggards (kelompok
yang terakhir mau mengadopsi inovasi teknologi baru).
8. Social Cognitive Theory (SCT) dikembangkan oleh Compeau dan
Higgins (1995) yang menerapkan dan mengembangkan teori SCT ini ke
dalam konteks penggunaan kompuer. Dalam penelitiannya, Compeau
dan Higgins mengembangkan suatu model kontruksi untuk
menerangkan peranan Self-Efficacy, yaitu penilaian tentang
kemampuan seseorang untuk menggunakan suatu teknologi yang
digunakan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
Dengan mengombinasikan kedelapan teori dasar tentang
penerimaan dan penggunaan teknologi, model UTAUT ini dapat
menunjukkan bahwa dalam tujuan berperilaku (behavioral intention)
ditentukan oleh tiga faktor yaitu ekspektansi kinerja (performance
expectancy), ekspektasi usaha (effort expectancy), dan pengaruh sosial
(social influence), sedangkan dalam perilaku penggunaan teknologi (use
behavior) ditentukan oleh dua faktor yaitu tujuan berperilaku (behavioral
intention) dan kondisi fasilitas (facilitating conditions). Selain itu, juga
terdapat karakteristik penggunanya yang berperan sebagai variabel
moderator yaitu jenis kelamin (gender), usia (age), pengalaman
(experience), dan kesukarelaan (voluntariness).
Untuk mendapatkan kejelasan dari model UTAUT ini dapat dikaji
pada gambar yang disajikan oleh Venkatesh et al (2003), dibawah ini.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I-20
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
Gambar I.1. Model Unified Theory of Acceptance and Use ofTechnology Venkatesh (2003)
Dalam model UTAUT, untuk mengetahui dan menggambarkan
perilaku pemanfaatan atau penggunaan suatu teknologi baru dapat di
tentukan melalui dua hal yaitu behavioral Intention dan Facilitating
Condition. Untuk mengetahui behavioral Intention atau minat pemanfaatan
seseorang dalam menggunakan teknologi baru, dapat dilihat melalui tiga
faktor yaitu ekspektasi kinerja (performance expectancy), ekspektasi usaha
(effort expectancy), dan pengaruh sosial (social influence). Namun diantara
minat pemanfaatan dan kondisi-konsisi (facilitating conditions) yang
mendukung penggunaan di pengaruhi adanya faktor gender, usia,
pengalaman, dan kesukarelaan sebagai karakteristik pengguna dalam
menggunakan suatu teknologi. Berikut penjelasan lebih lanjut.
1. Behaviour Intention
Behaviour Intention atau tujuan perilaku, merupakan ukuran kekuatan
niat seseoarang untuk menampilkan suatu perilaku tertentu. Dalam
model UTAUT, seseorang akan berniat menggunakan atau
memanfaatkan teknologi baru dalam hal ini Quipper School, apabila
seseorang tersebut merasa yakin dengan menggunakan teknologi itu
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I-21
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
dapat meningkatkan kinerjanya dan dapat dilakukannya dengan mudah,
serta seseorang tersebut mendapatkan pengaruh dari lingkungan
sekitarnya. Oleh karena itu, behavioral intention mempunyai peran
penting dalam menentukan perilaku penggunaan (use behavior) suatu
teknologi baru. Untuk menggambarkan behavioral intention seseoarang
dalam memanfaatkan teknologi baru melalui tiga faktor dibawah ini.
a. Performance Expectancy
Performance Expectancy atau ekspektansi kinerja merupakan
tingkat kepercayaan seorang individu terhadap sejauh mana
penggunaan sistem/teknologi baru akan membantu individu tersebut
dalam mendapatkan keuntungan-keuntungan kinerja pada
pekerjaannya. Dalam penelitian yang telah dilakukan oleh
Venkatesh et. al (2003) menemukan bahwa Performance
Expectancy menjadi prediktor terkuat dalam menentukan
behavioral intention, baik dalam keadaan mandatory
(diperintahkan) maupun dalam kondisi voluntary (kesukarelaan).
Disini, Performance Expectancy dalam menentukan behavioral
intention juga di pengaruhi adanya faktor gender, dan usia.
b. Effort Expectancy
Effort Expectancy atau ekspektansi usaha merupakan tingkat
kemudahan yang terkait dengan penggunaan sistem/teknologi
tersebut. Dalam menentukan behavioral intention, Effort
Expectancy dipengaruhi oleh faktor gender, usia, dan pengalaman.
c. Social Influence
Social Influence atau pengaruh sosial merupakan tingkat dimana
seorang individu merasa bahwa orang-orang yang berada di
dekatnya atau orang-orang yang dianggap penting baginya, percaya
sebaiknya dia menggunakan sistem/teknologi baru tersebut. Social
influence disini termasuk salah satu faktor yang menentukan
behavioral intention seorang individu dalam memanfaatkan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I-22
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
teknologi baru yang di pengaruhi oleh gender, usia, pengalaman,
dan kesukarelaan dalam menggunakan teknologi baru.
2. Facilitating Conditions
Facilitating Conditions atau kondisi-kondisi fasilitas yang
mendukung merupakan tingkat kepercayaan seorang individu
terhadap ketersediaan teknik infrastruktur dan organisasional untuk
mendukung mereka dalam menggunakan sistem/teknologi tersebut.
Menurut Venkatesh et. al (2003) facilitating conditions tidak
menjadi faktor yang menetukan behavioral intention melainkan
menjadi salah satu faktor yang menentukan use behavioral seorang
individu dalam memanfaatkan teknologi baru secara langsung.
Dalam menentukan use behavior, facilitating conditions
dipengaruhi oleh faktor usia dan pengalaman dari individu tersebut.
3. Use Behavior
Use behavior atau perilaku penggunaan teknologi dapat
didefinisikan sebagai intensitas atau frekuensi seorang pengguna
dalam menggunakan teknologi baru. Use behavior sangat
bergantung pada evaluasi penggunaan sistem/teknologi tersebut.
Seorang pengguna akan menggunakan suatu teknologi baru apabila
orang tersebut mempunyai maksud atau tujuan dalam
menggunakannya, karena orang tersebut mempunyai keyakinan
bahwa dengan menggunakan teknologi tersebut dapat
meningkatkan kinerjanya, meningkatkan kinerjanya dan dapat
dilakukannya dengan mudah, serta seseorang tersebut mendapatkan
pengaruh dari lingkungan sekitarnya. Selain itu, user behavior juga
di pengaruhi oleh adanya kondisi yang memfasilitasi pengguna
dalam menggunakan teknologi tersebut, karena apabila tidak
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I-23
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
didukung dengan peralatan-peralatan dan fasilitas-fasilitas yang
diperlukan pengguna maka teknologi tersebut tidak akan berjalan.
Pada model UTAUT, dalam menggambarkan perilaku
penggunaan teknologi juga terdapat empat variabel yang
memoderatori perilaku penggunaan. Keempat variabel tersebut
dapat di posisikan sebagai karakteristik pengguna dalam
menggunakan sistem baru. Keempat variabel tersebut yaitu:
a. Gender (Jenis Kelamin)
Jenis kelamin merupakan variabel yang memoderatori faktor
performance expectancy, effort expectancy, dan social influence
pengguna dalam menggunakan teknologi baru. Pada model
UTAUT, jenis kelamin mempunyai pengaruh positif bagi
pengguna laki-laki dan pengaruh negatif pada pengguna
perempuan dalam membentuk penerimaan dan penggunaan
teknologi (Venkatesh and Zhang, 2010). Dalam hal ini, antara
laki-laki dan perempuan mempunyai ketertarikan tersendiri
dalam menggunakan teknologi. Dalam kenyataannya
kebanyakan laki-laki mempunyai rasa ketertarikan yang lebih
besar untuk mendalami dan mencari tahu tentang teknologi baru
dibandingkan perempuan.
b. Age (Usia)
Usia merupakan variabel yang memoderatori faktor
performance expectancy, effort expectancy, social influence dan
facilitating conditions pengguna dalam menggunakan teknologi
baru. Seperti halnya dengan variabel jenis kelamin, variabel usia
juga yang mempunyai pengaruh positif dalam penggunaan
teknologi (Venkatesh and Zhang, 2010).
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I-24
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
c. Experience (Pengalaman)
Pengalaman merupakan variabel yang memoderatori faktor
effort expectancy, social influence dan facilitating conditions
pengguna dalam menggunakan teknologi baru. Pengalaman
dapat didefinisikan sebagai bentuk pengetahuan dari pengguna
yang di perolehnya ketika mereka telah menggunakan sistem
tersebut. Pada model UTAUT, juga ditemukan bahwa
pengalaman mempunyai pengaruh yang positif dalam
membentuk penerimaan dan penggunaan sistem (Venkatesh and
Zhang, 2010). Dalam kenyataannya, telah di ketahui bahwa
siapapun yang mempunyai kemampuan yang lebih tinggi dalam
memanfaatkan keberadaan teknologi baru maka pada umumnya
mereka telah mempunyai pengalaman yang lebih dalam
berinteraksi dengan teknologi yang serupa.
d. Voluntariness of Use (Kesukarelaan untuk menggunakan)
Kesukarelaan untuk menggunakan merupakan variabel yang
hanya memoderatori faktor social influence pengguna dalam
menggunakan teknologi baru. Kesukarelaan ini dapat
didefinisikan sebagai keputusan dalam menggunakan teknologi
baru bukanlah suatu hal paksaan, melainkan karena keinginan
pengguna yang timbul daru dalam dirinya sendiri.
1.6 DEFINISI KONSEPTUAL DAN DEFINISI OPERASIONAL
1.6.1 Definisi Konseptual
1. E-leraning Quipper School
E-learning merupakan konsep perubahan proses pembelajaran
yang awalnya bersifat tradisional atau secara sederhana menjadi
pembelajaran secara elektronik atau dengan kata lain proses
pembelajaran jarak jauh (distance learning) dengan memanfaatkan
sistem komputer dan jaringan internet. Perkembangan e-learning saat
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I-25
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
ini sangat beragam, salah satunya yaitu Quipper School merupakan
sistem e-learning yang berbasis open source, sehingga Quipper School
dapat di akses pengguna secara gratis tanpa di pungut biaya. Dalam hal
ini, pemanfaatan Quipper School didefinisikan sebagai kecenderungan
siswa dalam menggunakan dan memanfaatkan e-learning Quipper
School yang tersedia untuk mendukung dan menunjang mereka dalam
proses pembelajaran di sekolah. Untuk mengetahui kecenderungan
siswa dalam memanfaatkan Quipper School dapat dilihat dari
pemahaman terhadap sistem Quipper School dan frekuensi penggunaan
Quipper School oleh siswa, yang mana hal tersebut dapat diamati dan
diukur.
2. Pemanfaatan Quipper School ditinjau dari model Unified Theory of
Acceptance and Use of Technology (UTAUT)
Pemanfaatan Quipper School pada individu dapat diketahui
dengan menggambarkan pemanfaatan Quipper School melalui model
Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT).
Menurut Venkatesh et al (2003), untuk mengetahui pemanfaatan atau
penggunaan suatu teknologi baru yang mana dalam hal ini yaitu e-
learning Quipper Shcool, dapat dilihat berdasarkan faktor-faktor yang
meliputi:
1. Behavioral Intention, yang dapat didefinisikan sebagai tingkat
ukuran kekuatan niat dan minat dari siswa dalam menentukan
perilakunya saat menggunakan Quipper School. Dalam behavioral
intention terdapat tiga faktor penentu langsung dari minat siswa
dalam memanfaatkan Quipper School, yaitu:
a. Performance Expectancy, yang dapat didefinisikan sebagai
sejauh mana tingkat kepercayaan siswa dalam menggunakan
Quipper School yang akan membantu siswa tersebut dalam
mendapatkan keuntungan-keuntungan seperti ketersediaan
materi pembelajaran yang dapat membantunya menyelesaikan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I-26
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
tugas-tugasnya. Disini, faktor performance expectancy
dipengaruhi adanya gender, dan usia siswa.
b. Effort Expectancy, yang dapat didefinisikan sebagai sejauh
mana tingkat kemudahan siswa dalam menggunakan Quipper
School. Disini, faktor effort expectancy dipengaruhi oleh
gender, usia, dan pengalaman siswa.
c. Social Influence, yang dapat didefinisikan sebagai tingkat
dimana siswa menganggap orang-orang disekitar yang penting
baginya seperti orangtua dan guru, percaya bahwa sebaiknya
mereka menggunakan Quipper School untuk membantunya
dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Disini, faktor Social
Influence dipengaruhi oleh gender, usia siswa, pengalaman, dan
kesukarelaan dalam menggunakan teknologi baru.
2. Facilitating Conditions, yang dapat didefinisikan sebagai sejauh
mana siswa percaya bahwa dengan ketersediaan teknik infrastruktur
dan organisasional untuk mendukung mereka dalam menggunakan
Quipper School. Disini, faktor facilitating conditions dipengaruhi
oleh usia siswa dan pengalaman dari individu tersebut.
1.6.2 Definisi Operasional
1. E-leraning Quipper School
Untuk mengukur pemahaman tentang Quipper School dapat dilihat dari:
a. Pemahaman awal mengenai Quipper School, pengukurannya dapat
dilihat dari:
- Pertama kali mengenal Quipper School
- Sumber informasi saat mengenal Quipper School
- Pertama kali menggunakan Quipper School
- Tujuan menggunakan Quipper School
- Alasan menggunakan Quipper School
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I-27
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
b. Intensitas penggunaan Quipper School, pengukurannya dapat
dilihat dari:
- Frekuensi penggunaan Quipper School
- Alokasi waktu saat menggunakan Quipper School
2. Pemanfaatan Quipper School ditinjau dari model Unified Theory of
Acceptance and Use of Technology (UTAUT)
Untuk mengukur pemanfaatan Quipper School oleh siswa dapat dilihat
dari:
a. Behaviour Intention, meliputi:
Ekspektansi kinerja (performance expectancy), pengukurannya
dapat dilihat dari:
- Pemanfaatan Quipper School dapat membantu siswa dalam
kegiatan belajarnya
- Pemanfaatan Quipper School dapat memberikan
keuntungan-keuntungan dalam kegiatan belajar siswa
- Pemanfaatan Quipper School dapat mempercepat siswa
dalam memahami pelajaran yang diajarkan di sekolah
- Pemanfaatan Quipper School memungkinkan siswa
mendapatkan pengetahuan yang lebih dalam kegiatan
belajarnya
Ekspektasi usaha (effort expectancy), pengukurannya dapat
dilihat dari:
- Tingkat kemudahan siswa dalam menggunakan Quipper
School
- Pengoperasian Quipper School dirasakan mudah dikuasai
dan dipelajari oleh siswa
Pengaruh sosial (social influence), pengukurannya dapat dilihat
dari:
- Orang-orang yang dianggap penting oleh siswa yang
mempengaruhi dalam pemanfaatan Quipper School
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I-28
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
- Alasan mempercayai orang-orang yang dianggap penting
tersebut
- Pengaruh orang-orang yang dianggap penting bagi siswa
dalam memanfaatkan Quipper School
b. Kondisi-kondisi fasilitas (facilitating conditions) yang mendukung,
pengukurannya dapat dilihat dari:
- Teknik infrastruktur dan organisasional yang disediakan dalam
mendukung siswa memanfaatkan Quipper School
- Tingkat kepercayaan siswa terhadap ketersediaan teknik
infrastruktur dan organisasional tersebut
1.7 METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN
1.7.1 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan tipe
deskriptif. Tipe deskriptif dipilih karena penelitian ini bertujuan untuk
menggambarkan pemanfaatan Quipper School dalam menunjang belajar
siswa dengan tanpa melakukan hipotesis. Penelitian kuantitatif deskriptif
merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan
menginterpretasi obyek apa adanya (Darmawan, 2014). Penelitian
kuantitatif deskriptif bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan
berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai variabel yang timbul di
masyarakat yang menjadi obyek penelitian itu dan kemudian menarik
kepermukaan sebagai suatu ciri atau gambaran tentang kondisi, situasi
ataupun variabel tertentu (Bungin, 2001).
Dalam hal ini, peneliti nantinya akan menggambarkan bagaimana
pemanfaatan Quipper School oleh siswa SMA sebagai media pendukung
belajar yang berlangsung di sekolah pada Madrasah Aliyah Negeri Jombang
(MAN Jombang). Obyek dari penelitian ini adalah siswa siswi pada MAN
Jombang yang menggunakan Quipper School dalam kegiatan belajarnya.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I-29
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
1.7.2 Penentuan Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas
(SMA) di Jombang yang telah menerapkan e-learning Quipper School.
Kota Jombang dipilih karena mengingat bahwa kota Jombang merupakan
salah satu kota yang masih terbilang kecil namun di kota tersebut telah
banyak sekolah-sekolah yang telah terdaftar atau tergabung dalam Quipper
School. Salah satu sekolah yang telah menerapkan Quipper School yang
dipilih adalah Madrasah Aliyah Negeri Jombang (MAN Jombang). Peneliti
memilih sekolah MAN Jombang karena peneliti pertama kali mengetahui
tentang penggunaan Quipper School di MAN Jombang, terlebih salah satu
guru dari MAN Jombang merupakan ambassador dari Quipper School
untuk daerah Jombang. Alasan lain peneliti memilih sekolah tersebut,
karena MAN Jombang merupakan sekolah yang berbasis agama Islam yang
prestasinya tidak kalah dengan sekolah-sekolah umum atau SMA lainnya,
mengingat tujuan peneliti adalah ingin mengetahui gambaran pemanfaatan
Quipper School pada kota kecil.
1.7.3 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari objek yang akan diteliti
sedangkan sampel adalah sebagian dari objek yang akan diteliti (Suyanto,
2005). Populasi dari penelitian ini adalah siswa-siswi Madrasah Aliyah
Negeri Jombang (MAN Jombang) yaitu siswa XI (sebelas) dan siswa kelas
XII (dua belas) yang menggunakan Quipper School. Alasan kelas X
(sepuluh) tidak dimasukkan dalam populasi penelitian ini karena siswa
kelas X masih mempunyai pengalaman yang sedikit dan juga masih banyak
yang belum menggunakan Quipper School, sehingga peneliti menganggap
siswa kelas X tidak masuk dalam populasi penelitian karena tidak bisa
memberikan dukungan data terkait tujuam penelitian ini.
Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode nonprobability sampling (sampel tidak acak),
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I-30
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
dengan teknik penarikan sampel secara purposive sampling yakni
responden yang terpilih menjadi anggota sampel atas dasar pertimbangan
peneliti (Darmawan,2014). Teknik penarikan sampel ini dipilih berdasarkan
kriteria-kriteria yang telah ditentukan peneliti, yakni 1) kelas yang dipilih
adalah kelas yang memanfaatkan Quipper School untuk mendukung proses
pembelajaran, 2) responden merupakan siswa yang menggunakan Quipper
School, 3) siswa yang menggunakan Quipper School minimal selama 6
bulan. Sedangkan untuk menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini,
ditentukan berdasarkan rumus sampling Slovin (dalam Darmawan, 2014),
yaitu: = NN(d)² + 1Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi (jumlah siswa-siswi MAN Jombang)
e2 = Presisi yang diterapkan sebesar 10%
Hasil pengumpulan data diketahui bahwa jumlah populasi
keseluruhan dalam penelitian ini yaitu: 885 siswa, dengan rincian sebagai
berikut.
Tabel 1.1
Jumlah Populasi Penelitian
Kelas Jumlah siswa
XI (sebelas) 444
XI (duabelas) 441
Jumlah keseluruhan 885
Sumber: data sekunder diolah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I-31
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
Sehingga berdasarkan hasil perhitungan menggunakan rumus
Slovin, maka dihasilkan sampel sebesar 90 responden. Untuk lebih
detailnya terkait perhitungan dalam menentukan besaran sampel maka
dapat dilihat sebagai berikut.
= NN(d)² + 1= 885885(0.1)² + 1= 885885(0.01) + 1= 8859,85= ,
Kemudian jumlah sampel dalam penelitian ini dibulatkan menjadi
100 responden untuk lebih memudahkan perhitungan.
1.7.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain:
1. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek yang
akan diteliti atau responden (Suyanto, 2005). Data primer dalam
penelitian ini yaitu siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri Jombang
(MAN Jombang). Pengumpulan data primer dihimpun oleh peneliti
menggunakan kuesioner dan wawancara terstruktur pada responden
dengan tujuan untuk menggali data yang lebih mendalam. Tipe
pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner kepada responden bersifat
semu terbuka. Data primer digunakan oleh peneliti untuk analisis data.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I-32
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data kedua setelah data primer,
dimana data sekunder diambil dari lembaga atau institusi tertentu
(Suyanto, 2005). Peneliti nantinya akan memperoleh data sekunder dari
data yang telah di olah pihak atau lembaga tertentu, seperti data tentang
akademik siswa, absensi data terkait profil sekolah dan data sejenisnya.
3. Pengumpulan data melalui observasi. Peneliti melakukan cara
pengumpulan data dengan melihat langsung ke lapangan terhadap
obyek yang akan diteliti yaitu siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri
Jombang yang nantinya digunakan oleh peneliti untuk menjelaskan
gambaran uraian lokasi penelitian.
4. Pengumpulan data melalui studi pustaka. Peneliti melakukan cara
pengumpulan data dengan cara menggunakan sebagian data dari
penelitian terdahulu, jurnal, artikel, buku laporan penelitian dan
sejenisnya yang nantinya dapat membantu peneliti dalam menganalisis
hasil temuan.
1.7.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data
1.7.5.1 Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data dalam penelitian ini diantaranya
proses editing, koding, dan tabulasi sebagai berikut:
1. Editing, yaitu proses awal pengolahan data yang telah terkumpul
yang meliputi proses pemeriksaan dan meneliti kembali data
yang telah terkumpul dari hasil penyebaran kuesioner guna
mengetahui kelengkapan pengisian jawaban, kejelasan tulisan,
kejelasan makna jawaban, konsistensi antar jawaban, relevansi
jawaban kuesioner yang telah diisi responden. Editing atau
pemeriksaan data sangat penting dilakukan agae informasi yang
terdapat dalam kuesioner menjadi jelas, mudah dibaja, relevan
dan tepat.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I-33
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
2. Pemberian kode (coding), adalah proses yang dilakukan sebagai
usaha untuk menyederhanakan data yaitu dengan cara
memberikan simbol angka pada tiap-tiap jawaban atau
mnegkhasikasikan jawaban responden atas suatu pertanyaan
dengan menandai masing-masing jawaban dengan kode
tertentu. Coding dilakukan untuk mempermudah dan
mempercepat analisis data, serta mempermudah penyimpanan
data.
3. Tabulasi data, proses ini dilakukan untuk mengetahui jumlah
skor jawaban responden sesuai dengan variabel yang diteliti
untuk kebutuhan analisis data lebih lanjut. Dari data yang
terkumpul melalui proses pengumpulan data, dilakukan proses
pengolahan data, kemudian dilakukan proses analisis data dan
interpretasi data (Suyanto, 2005). Sedangkan untuk data-data
yang bersifat kualitatif akan dihubungkan dengan data-data lain
sehingga dapat disimpulkan kecenderungannya.
Proses pengolahan selanjutnya yaitu membuat tabel silang
terhadap beberapa variabel yang memiliki hubungan, dimana
hubungan tersebut didasarkan atas teori atau kerangka konseptual
dari hasil penelitian. Dalam proses pengolahan data, untuk
memudahkan peneliti mengelola data maka peneliti menggunakan
bantuan Microsoft excel dan SPSS16.0.
1.7.5.2 Teknik Analisis Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini dilakukan dengan
mendeskripsikan dan menjelaskan temuan-temuan penelitian di
lapangan. Proses analisa dilakukan dengan data-data yang telah di
olah dan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan tabel silang. Di
mana hasil data tersebut dibandingkan dengan kerangka konseptual
yang telah ditentukan atau data yang di peroleh dari penelitian
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I-34
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu. Pada akhirnya,
penelitian deskriptif ini berupaya untuk memberikan gambaran
sistematik atau mendeskripsikan data tentang kenyataan dan
karakterisitik dari pemanfaatan Quipper School oleh siswa sebagai
sarana pendukung belajar mereka secara akurat dan faktual.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
II-1
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
BAB II
GAMBARAN UMUM
Pada bab ini peneliti menguraikan tentang gambaran umum lokasi penelitian
yang bertempat di Madrasah Aliyah Negeri Jombang. Dalam bab ini juga akan
dijelaskan beberapa hal tentang gambaran umum objek penelitian yaitu siswa-siswi
Madrasah Aliyah Negeri Jombang yang telah menggunakan Quipper School.
II.1 Gambaran Umum Madrasah Aliyah Negeri Jombang
II.1.1 Sejarah Madrasah Aliyah Negeri Jombang
Madrasah Aliyah Negeri Jombang atau yang dikenal dengan sebutan
MAN Jombang merupakan salah satu sekolah tingkat menengah atas yang
berbasis pendidikan agama Islam di kota Jombang. Madrasah aliyah ini bermula
dari lembaga Pendidikan Guru Agama (PGA) Jombang. Lembaga PGA ini telah
berjalan selama 24 tahun. Namun pada tahun 1992, PGA Jombang berubah nama
menjadi MAN Jombang berdasarkan surat keputusan (SK) Menteri Agama RI
Nomor 41 tahun 1992, tepatnya pada tanggal 1 Juli 1992 sehingga setiap tanggal
1 Juli selalu di peringati sebagai hari ulangtahun MAN Jombang.
Di kota Jombang sendiri, terdapat 10 MAN yang tersebar di beberapa
wilayah di Jombang. Beberapa MAN tersebut ada yang berbasis pesantren dan
ada pula yang berbasis non pesantren. Salah satu madrasah yang berbasis non
pesantren ini adalah MAN Jombang. Meskipun madrasah aliyah ini berbasis non
pesantren, namun madrasah ini juga mempunyai peraturan dan kegiatan seperti
madrasah yang berbasis pesantren sehingga kualitas dari MAN Jombang dapat di
setarakan seperti MAN yang berbasis pesantren. Selain itu, MAN Jombang juga
tidak kalah dengan sekolah-sekolah SMA yang ada di Jombang. Hal ini terlihat
dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan MAN Jombang sama dengan SMA
pada umumnya namun tetap berbasis pada agama Islam.
MAN Jombang mempunyai visi dan misi untuk dapat mewujudkan
terciptanya generasi muda yang tangguh dalam bidang ilmu pengetahuan agama,
ilmu pengetahuan umum, berakhlak mulia dan mampu menghadapi tantangan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
II-2
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
perubahan zaman yang terus berkembang pesat. Oleh karena itu, visi MAN
Jombang adalah “Terwujudnya generasi muda yang berilmu, beramal, berakhlak
mulia, unggul dalam prestasi dan kompetitif dengan berbasis lingkungan sehat”.
Sedangkan misi MAN Jombang yaitu: (1) Meningkatkan proses pembelajaran
yang efektif, kreatif, dan inovatif; (2) Meningkatkan kualitas pengalaman ilmu
dalam kehidupan sehari-hari; (3) Meningkatkan pembiasaan siswa dalam
berakhlaqul karimah; (4) Meningkatkan kualitas kegiatan ekstra kurikuler; (5)
Meningkatkan kualitas partisipasi siswa dalam event adu prestasi; (6) Selalu
menciptakan lingkungan bersih dan sehat.
Terletak di tengah kota Jombang, tepatnya di Jalan Dr. Wahidin
Sudirohusodo No. 2 Jombang, area MAN Jombang cukup luas dengan terdiri
banyak bangunan yang terdiri dari ruang kelas, kantor tata usaha, ruang guru,
ruang kepala sekolah, perpustakaan, masjid, koperasi siswa, kantin, ruang osis,
uks, dan lainnya. Madrasah yang dipimpin oleh Bapak H. Syamsul Ma’arif, S.Pd,
M.Pd.I sebagai kepala madrasah ini mempunyai jumlah siswa sebanyak 1231
siswa yang berasal dari berbagai daerah sekitar Jombang maupun dari luar
Jombang. Sedangkan tenaga pendidik dan kependidikan sebanyak 90 orang
dengan berbagai latar belakang pendidikan yang berbeda mulai lulusan D3
sampai S2. Dibawah ini struktur pimpinan di MAN Jombang.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
II-3
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
Tabel II.1 Struktur Pimpinan MAN Jombang
Jabatan Nama
Kepala Madrasah H. Syamsul Ma’arif, S.Pd, M.Pd.I
Waka Kurikulum Syamsul Ma’arif, S.Pd, M.Pd
Waka Kesiswaan Hanum Habibah, S.Pd, M.Si
Waka Sarana Santoso, S.Pd
Waka Humasy Soeci Hariningsih, S.Pd, M.MPd
Kepala Tata Usaha Matholib, S.Pd, M.MPd
Kepala Program Kelas Unggulan Drs. Joko Trisula, M.Pd.I
Pengembangan Mutu Guru Mahfudhah, S.Pd, M.Si
Pengembangan Mutu Siswa Dra. Ida Inayawati
Bendahara DIPA Lilik Aprilia Amd.Kom
Bendahara Komite Khusnul Khotimah, Amd.Kom
Sumber: dokumen MAN Jombang
Pada mulanya MAN Jombang hanya menyediakan 3 jurusan yaitu
program IPA, IPS, dan Bahasa. Namun pada tahun 2011, MAN Jombang
menyediakan jurusan baru yakni program Agama, sehingga saat ini MAN
Jombang menyediakan 4 jurusan bagi siswa-siswinya. Pada tahun 2005, MAN
Jombang telah membuka kelas unggulan bagi siswa-siswi yang mempunyai
prestasi. Siswa-siswi yang masuk dalam kelas unggulan ini diambil dengan
seleksi yang ketat melalui Tes Potensi Akademik (TPA), Tes Psikologi dan
wawancara. Kelas Unggulan ini merupakan cikal bakal Rintisan Madrasah
Bertaraf Internasional (RMBI). Upaya menuju ke RMBI telah dilakukan dengan
ditanda tanganinya MoU kerjasama Sister School antara MAN Jombang dengan
Emaar International School Singapura dan Q English School Australia dan
terakhir MoU dengan Islamic College of Thailand. Namun mulai tahun 2013,
MAN Jombang mengubah nama jurusan yang didasarkan pada kurikulum K-13
yakni program Ilmu-ilmu Keagamaan (IIK), program Ilmu-ilmu Bahasa (IIB),
program Matematika dan Ilmu Alam (MIA), dan program Ilmu-ilmu Sosial (IIS).
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
II-4
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
Selain itu, pada tahun 2013 MAN Jombang juga membuka program Tahfidz
Qur’an yang dapat diikuti oleh semua siswa-siswi dari semua jurusan.
Dalam rangka mengembangkan bakat dan minat siswa-siswinya, MAN
Jombang juga menyediakan banyak ekstrakurikuler yang dapat diikuti para
siswa-siswi diantaranya bola basket, bola volly, sepak bola, paskibraka, pramuka,
pencak silat, PMR, dan masih banyak lagi. Siswa-siswi dapat mengikuti
ektrakurikuler lebih dari satu yang sesuai keinginan dan bakat mereka. Selain itu,
madrasah ini juga sering melakukan kegiatan-kegiatan non akademik seperti
mengadakan pelatihan pengolahan sampah domestik, pembinaan tentang
composting dan bank sampah, mengadakan pemilihan guk yuk MAN Jombang
tiap tahun sebagai duta lingkungan di kawasan MAN Jombang, memperingati
hari bumi, dan masih banyak lagi.
Madrasah yang tahun ini genap berusia 25 tahun ini mempunyai banyak
prestasi yang tidak kalah dengan sekolah-sekolah lain baik dalam tingkat propinsi
maupun tingkat nasional seperti juara umum Kompetisi Sains Madrasah (KSM)
Wilker Surabaya tahun 2016, juara harapan 2 Kamishiba Bunkasai se-Jawa
Timur XVIII, juara umum Lomba Pramuka Penegak Tk. Jatim, Juara 2 Umum
Lomba Kreasi Baris Berbaris (LKBB) Garuda 16 se-Jawa Timur, juara 1 dan 3
Kaligrafi Tk. Jatim 2015, The Best Variasi Juara Bima III se-Jawa Timur, dan
masih banyak lagi.
Pada akhir tahun 2014, MAN Jombang mulai menggunakan Quipper
School yang dipelopori oleh salah satu guru Matematika yang kini telah menjadi
ambassador Quipper School kota Jombang. Mulanya Quipper School hanya
diterapkan pada beberapa kelas saja. Semakin lama, sebagian guru mulai ikut
bergabung dan mendaftarkan kelasnya dalam Quipper School, sehingga
penerapan Quipper School di MAN Jombang mulai menyebar ke kelas-kelas
mulai dari kelas X (sepuluh) hingga kelas XII (duabelas). Namun tetap saja
penerapan Quipper School di MAN Jombang masih belum merata, karena tidak
semua kelas yang dapat menerapkannya. Hal ini karena guru-guru yang mengajar
pada kelas tersebut tidak bergabung dalam Quipper School.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
II-5
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
II.2 Gambaran Quipper School
Quipper School didirikan oleh Masayuki Watanabe di London pada bulan
Desember 2010, dimana Quipper School ini merupakan platform online yang dapat
diakses secara gratis yang disediakan untuk guru dan siswa. Pada dasarnya Quipper
School ini terdiri dari dua bagian yakni pertama, Q-Link (portal guru) yang
diperuntukkan bagi guru, dan kedua, Q-Learn (portal siswa) yang diperuntukkan
bagi siswa. Dalam menciptakan Quipper School, Masayuki Wanatabe membawa
tagline yakni “Distributors of Wisdom (Penyalur pengetahuan)” serta mempunyai
tujuan untuk merevolusi cara seseorang dalam belajar dan berbagi pengetahuan
dengan memanfaatkan internet mobile.
Gambar II.1 Tampilan Utama Quipper School
Quipper School mempunyai cara kerja yang dapat dikatakan sederhana.
Guru hanya perlu membuat kelas nyata yang terdapat di sekolah secara online,
selanjtnya guru hanya perlu mengatur tugas ke dalam topic-topik rinci yang dapat
membantu siswa membangun pemahaman ilmu pengetahuan, lalu guru akan
menerima analisa sederhana yang mudah dipahami yang mengacu pada
perkembangan siswa sembari guru terus bekerja mengembangkan kurikulum. Atau
secara ringkas, metode kerja Quipper School dapat dilakukan dalam tiga langkah,
yaitu:
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
II-6
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
1. Langkah pertama, guru mengatur tugas secara online
2. Langkah kedua, siswa mengerjakan tugas yang diberikan secara mandiri
3. Langkah ketiga, sembari siswa mengerjakan tugas, guru dapat memberikan
umpan balik langsung pada performa siswa
Gambar II.2 Cara Kerja Quipper School
II.2.1 Quipper School Link (Q-Link)
Q-Link merupakan portal yang diperuntukkan bagi guru, dimana guru
dapat membuat dan mengelola kelas secara online, serta melihat perkembangan
para siswa. Pada Q-Link, guru dapat memanfaatkan ribuan materi dan soal yang
telah disediakan sesuai dengan kurikulum yang berlaku untuk dijadikan sebagai
tugas bagi seluruh siswa ataupun beberapa grup siswa dengan cara
mengirimkan tugas dan ujian pada mereka. Guru juga dapat membuat konten
edukasi dimana guru dapat membuat materi dan soal baru ataupun hanya
mengubah konten yang sudah tersedia, serta guru dapat melihat dan
menganalisa perkembangan para siswa karena antara Q-Learn dan Q-Link
tersambung secara langsung sehingga guru dapat mengakses pusat informasi
mengenai tingkat pengerjaan, pencapaian dan kekuatan serta kelemahan dari
setiap siswa.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
II-7
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
Pada Q-Link, guru dapat bekerja secara sendiri atau melakukan
kolaborasi bersama dua guru atau lebih pada kelas atau sekolah yang sama.
Untuk bergabung dalam Q-Link, guru hanya perlu mendaftar dan membuat
kelasnya sendiri. Dibawah ini cara untuk mendaftar Q-Link untuk guru:
1. Pertama, masukan alamat https://school.quipper.com/id tunggu hingga
muncul tampilan utama Quipper School yang tampak seperti gambar II.1,
kemudian klik pada portal guru.
2. Selanjutnya akan muncul tampilan seperti dibawah ini, kemudian klik
“daftar sekarang!”.
Gambar II.3 Tahap 1 Mendaftar Q-Link
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
II-8
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
3. Setelah itu akan muncul tampilan seperti dibawah ini, dan klik “Mulai”.
Gambar II.4 Tahap 2 Mendaftar Q-Link
4. Langkah berikutnya, klik pada “Lewati langkah ini”.
Gambar II.5 Tahap 3 Mendaftar Q-Link
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
II-9
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
5. Selanjutnya isi formulir yang tersedia seperti dibawah ini.
Gambar II.6 Tahap 4 Mendaftar Q-Link
6. Kemudian isikan sekolah anda seperti yang terlihat pada gambar dibawah
ini. Jika sekolah anda belum terdaftar, anda bisa mengisi form secara
manual. Selanjutnya klik “Lanjut”.
Gambar II.7 Tahap 5 Mendaftar Q-Link
7. Setelah mengklik “lanjut” pada tampilan sebelumnya, anda akan dibawa ke
halaman resume aku yang telah dibuat, lalu klik “daftarkan saya”.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
II-10
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
Gambar II.8 Tahap 6 Mendaftar Q-Link
8. Setelah anda terdaftar, selanjutnya anda harus membuat nama kelas, seperti
gambar dibawah ini.
Gambar II.9 Tahap 7 Mendaftar Q-Link
9. Setelah selesai membuat nama kelas, anda akan mendapatkan kode kelas
yang nantinya untuk disebarkan ke siswa agar siswa dapat bergabung dalam
kelas tersebut. Seperti gambar dibawah ini.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
II-11
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
Gambar II.10 Tahap 8 Mendaftar Q-Link
II.2.2 Quipper School Learn (Q-Learn)
Q-Learn merupakan portal yang diperuntukkan bagi siswa, dimana
setiap siswa mempunyai akun untuk dapat bergabung kedalam kelas tertentu
dan setiap siswa yang telah bergabung dalam kelas tersebut akan memperoleh
materi-materi dan tugas terkait mata pelajaran dalam kelas tersebut. Melalui Q-
Learn siswa dapat mengerjakan tugas dari topik tertentu yang diberikan oleh
guru, sekaligus mempelajari topik mata pelajaran yang berkaitan dengan tugas
yang diberikan guru baik di dalam maupun di luar kelas melalui perangkat
siswa masing-masing yang terkoneksi dengan internet. Setelah para siswa
selesai mengerjakan dan mengumpulkan tugas yang diberikan guru, sistem
penilaian yang telah tersedia akan menganalisi data tersebut sehingga dari data
tersebut akan membantu para guru mendapatkan gambaran mengenai
pencapaian para siswa.
Pada Q-Learn disediakan fitur pesan yang digunakan sebagai media
komunikasi antara siswa dan guru, sehingga dapat memudahkan siswa untuk
mengemukakan soal atau topik tertentu yang dirasa sulit baginya. Dengan
begitu, guru dapat mendampingi siswa untuk lebih memahami materi dari topik
tersebut. Q-Learn juga menyediakan fitur seperti games yang akan memberikan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
II-12
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
hadiah kepada siswa berupa koin saat siswa berhasil menjawab dengan benar
soal yang diberikan guru ataupun saat diadakan kompetisi. Koin yang
didapatkan siswa dapat ditukarkan dengan tema, sehingga siswa dapat
menyesuaikan lingkungan belajar yang mereka inginkan. Siswa juga dapat
melihat performa belajar dari teman-teman sekelasnya pada tampilan
kronologi.
Untuk dapat bergabung Q-Learn, siswa hanya perlu mendaftarkan
dirinya pada website Quipper School. Adapun langkah-langkah untuk
mendaftar sebagai berikut:
1. Pertama, masukan alamat https://school.quipper.com/id tunggu hingga
muncul tampilan utama Quipper School yang tampak seperti gambar II.1,
kemudian klik pada portal siswa.
2. Kedua, siswa melakukan pendaftaran yang dapat dilakukan dengan 2 cara
yaitu mendaftar melalui akun facebook atau mendaftar dengan membuat
akun baru dengan mengisi form pendaftaran dengan mengklik “Buat Akun
Quipper”. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar II.11 Tahap 1 Mendaftar Q-Learn
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
II-13
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
3. Selanjutnya akan muncul form pendaftan yang harus diisi atau siswa dapat
mendaftar melalui akun facebook yang dimilikinya dengan mengklik
“Daftar dengan facebook”, seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini.
Gambar II.12 Tahap 2 Mendaftar Q-Learn
4. Setelah mengisi nama pada form pendafratan, selanjutnya siswa dapat
mengisikan alamat email atau jika siswa tidak memiliki akun email dapat
langsung melewati tahap ini. Namun mengisikan alamat email ini sangat
penting apabila siswa lupa dengan kata sandi, maka pihak Quipper School
dapat menghubunginya memalui email tersebut.
Gambar II.13 Tahap 3 Mendaftar Q-Learn
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
II-14
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
5. Selanjutnya, siswa hanya perlu mengisi form pendaftaran lanjutan dengan
membuat nama pengguna dan kata sandi yang diperlukan untuk login.
Seperti gambar dibawah ini.
Gambar II.14 Tahap 4 Mendaftar Q-Learn
6. Setelah selesai mengisi semua form pendaftaran, maka akan muncul
tampilan seperti dibawah ini. Gambar dibawah menunjukkan bahwa siswa
berhasil mendaftar.
Gambar II.15 Tahap 5 Mendaftar Q-Learn
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
II-15
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
7. Dan langkah terakhir, siswa hanya perlu mengisi kode kelas yang sudah
diberikan oleh guru mereka yang terdiri dari 7 karakter kombinasi antara
huruf dan angka untuk dapat bergabung ke dalam kelas online.
Gambar II.16 Tahap 6 Mendaftar Q-Learn
II.2.3 Quipper School Create
Quipper School Create merupakan portal dimana guru dapat membuat
materi edukasi masing-masing mata pelajarannya untuk digunakan dalam
Quipper School. Pada Q-Create, guru dapat mempublikasikan konten edukasi
buatan sendiri untuk kelas yang dibuatnya dengan mudah sehingga meskipun
pada Quipper School sendiri telah menyediakan ribuan topik yang dapat
diakses guru dan siswa, namun guru tetap bisa membuat konten materi dari
pelajaran yang diampuhnya. Hingga saat ini, Quipper School telah
menyediakan dan mendistribusikan ribuan topik-topik dari berbagai mata
pelajaran. Dibawah ini detail mata pelajaran dan jumlah topik yang ada dalam
Quipper School pada tahun 2015.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
II-16
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
Tabel II.2 Jumlah Konten Topik Quipper School
Jenjang Kelas Mata Pelajaran
Kelas X
- 100 topik Bahasa Indonesia- 100 topik Bahasa Inggris- 110 topik Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)- 40 topik Ekonomi-Akuntansi- 20 topik Geografi- 20 topik Sejarah- 20 topik Sosiologi- 47 topik Matematika
Kelas XI
- 100 topik Bahasa Indonesia- 100 topik Bahasa Inggris- 100 topik Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)- 40 topik Ekonomi-Akuntansi- 20 topik Geografi- 20 topik Sejarah- 20 topik Sosiologi- 60 topik Matematika
Kelas XII
- 100 topik Bahasa Indonesia- 100 topik Bahasa Inggris- 100 topik Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)- 40 topik Ekonomi-Akuntansi- 20 topik Geografi- 20 topik Sejarah- 20 topik Sosiologi- 55 topik Matematika
Sumber: Website Quipper School
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III-1
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
BAB III
TEMUAN DATA
Pada bab III ini akan disajikan data hasil temuan di lapangan yang diperoleh
melalui observasi, penyebaran kuesioner, dan juga wawancara atau probing. Data
kemudian dilakukan coding serta diolah menggunakan SPSS 16.0. Data yang disajikan
dalam bab ini berupa tabel frekuensi dan tabel skor yang bersal dari pertanyaan pada
kuesioner.
Tabel frekuensi yang disajikan dalam bab ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran prosentase responden yang merupakan siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri
Jombang yang telah menggunakan Quipper School sebagai media penunjang dalam
belajar. Tabel skor yang disajikan bertujuan untuk memberikan gambaran kekuatan
aspek-aspek pemanfaatan Quipper School sebagai media penunjang dalam belajar oleh
siswa.
Berdasarkan kuesioner yang disajikan sebagai alat untuk mendapatkan data,
hasil temuan data dibagi menjadi 6 bagian yang meliputi identitas responden,
karakteristik responden, serta 4 aspek pemanfaatan Quipper School oleh responden
yaitu performance expectancy (ekspektasi kinerja), effort expectancy (ekspektasi
usaha), social influence (pengaruh sosial), dan facilitating condition (kondisi yang
menfasilitasi).
III.1 Identitas Responden
Berdasarkan kuesioner yang digunakan sebagai alat untuk mendapatkan
data pada penelitian ini, identitas responden berisi tentang hal seperti nama, kelas,
jurusan, nomor telepon, serta e-mail yang dimiliki oleh responden.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III-2
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
III.2 Karakteristik Responden
Pada bagian karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi 4 aspek
yang terdapat dalam model UTAUT (Unified Theoryof Acceptance and Use of
Technology) yang meliputi jenis kelamin (gender), usia (age), pengalaman
(experience), dan kesukarelaan dalam memanfaatkan Quipper School
(voluntariness of use). Selain itu, pada bagian karakteristik responden dalam
penelitian ini juga meliputi gambaran umum responden terkait pemahaman dan
intensitas penggunaan Quipper School. Berikut merupakan uraian mengenai
karakteristik responden.
III.2.1 Jenis Kelamin Responden
Pada sub bab jenis kelamin (gender) responden, disajikan data
berupa tabel frekuensi mengenai jenis kelamin responden yang merupakan
siswa-siswi dari MAN Jombang yang telah dipilih sesuai dengan kriteria
yang telah ditentukan oleh peneliti. Berikut merupakan tabel frekuensi jenis
kelamin responden dalam penelitian ini:
Tabel III.1
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Frekuensi %
Laki-laki 50 50
Perempuan 50 50
Jumlah 100 100
Sumber : Kuesioner no. 1
Berdasarkan data pada tabel III.1 di atas menunjukkan bahwa
jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100
responden. Tabel di atas juga menunjukkan mengenai jenis kelamin
responden yakni siswa-siswi MAN Jombang yang telah menggunakan
Quipper School. Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan jumlah responden
yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 50 responden dengan prosentase
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III-3
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
sebesar 50%, dan responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 50
responden dengan prosentase 50%.
III.2.2 Usia Responden
Pada sub bab usia (age) responden ini, akan disajikan data berupa
tabel frekuensi mengenai usia responden dalam penelitian ini. Berikut
merupakan tabel frekuensi usia responden dalam penelitian ini :
Tabel III.2
Usia Responden
Usia Frekuensi %
15 0 0
16 10 10
17 64 64
18 26 26
Jumlah 100 100
Sumber : Kuesioner no.2
Berdasarkan data pada tabel III.2 di atas, dapat diketahui bahwa usia
responden yang memanfaatkan Quipper School didominasi oleh responden
yang berusia 17 tahun yaitu sebanyak 64 responden dengan prosentase
sebesar 64%. Sebanyak 26 responden dengan prosentase sebesar 26%,
responden yang berusia 18 tahun yang memanfaatkan Quipper School dan
untuk responden yang berusia 16 tahun hanya berjumlah 10 responden atau
sebesar 10%, sedangkan untuk responden yang berusia 15 tahun
mempunyai prosentase 0%.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III-4
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
III.2.3 Pengalaman Responden Menggunakan Quipper School
Pada sub bab pengalaman (experience) responden menggunakan
Quipper School ini, akan disajikan data berupa tabel frekuensi mengenai
pengalaman responden menggunakan Quipper School atau lama responden
dalam menggunakan Quipper School dalam penelitian ini. Berikut
merupakan tabel frekuensi pengalaman responden menggunakan Quipper
School dalam penelitian ini :
Tabel III.3
Pengalaman Responden Menggunakan Quipper School
Pengalaman Responden Frekuensi %
6–12 bulan 83 83
> 1 tahun 17 17
> 2 tahun 0 0
Jumlah 100 100
Sumber : Kuesioner no. 3
Berdasarkan data pada tabel III.3 di atas, dapat diketahui bahwa
pengalaman responden menggunakan Quipper School atau lama responden
dalam menggunakan Quipper School didominasi dengan jangka waktu 6-
12 bulan (1 tahun) yaitu sebanyak 83 responden dengan prosentase sebesar
83%. Responden yang mempunyai pengalaman dalam menggunakan
Quipper School dalam jangka waktu lebih dari 1 (>1) tahun hanya sebanyak
17 orang atau sebesar 17%, sedangkan pengalaman responden dalam
menggunakan Quipper School dalam jangka waktu lebih dari 2 tahun
sebesar 0% atau tidak ada satupun responden yang mempunyai pengalaman
kurang dari 6 bulan.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III-5
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
III.2.4 Kesukarelaan Responden Menggunakan Quipper School
Pada sub bagian kesukarelaan menggunakan Quipper School
(voluntaries of use) ini, akan disajikan data berupa tabel frekuensi mengenai
unsur kesukarelaan responden menggunakan Quipper School. Berikut
merupakan tabel frekuensi kesukarelaan responden menggunakan Quipper
School dalam penelitian ini :
Tabel III.4
Kesukarelaan Responden Menggunakan Quipper School
Voluntariness of Use Quipper
School
Frekuensi %
Kebutuhan mengerjakan tugas
sekolah
93 93
Ikut-ikutan teman 1 1
Keterpaksaan dari pihak tertentu 4 4
Lainnya.. 2 2
Jumlah 100 100
Sumber : Kuesioner no. 4
Berdasarkan data pada tabel III.4 di atas, dapat diketahui bahwa
unsur kesukarelaan responden menggunakan Quipper School didominasi
oleh adanya kebutuhan responden untuk mengerjakan tugas sekolah dengan
jumlah sebanyak 93 responden atau setara dengan 93%. Responden yang
memiliki unsur kesukarelaan menggunakan Quipper School karena terdapat
unsur keterpaksaan dari pihak tertentu sebanyak 4 responden atau setara
dengan 4% dan responden yang memiliki unsur kesukarelaan menggunakan
Quipper School karena ikut-ikutan teman hanya 1 responden atau sebesar
1%. Tabel di atas juga menunjukkan bahwa terdapat 2 responden atau
sebesar 2% yang memilih opsi jawaban lainnya menyatakan bahwa terdapat
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III-6
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
hal lain yang mendorong responden memanfaatkan Quipper School karena
Quipper School baginya sangat berguna untuk belajar.
Banyaknya responden yang menjawab pertanyaan mengenai
kesukarelaan menggunakan aatkan Quipper School dengan jawaban karena
adanya unsur kebutuhan mengerjakan tugas sekolah ini didukung dengan
pernyataan dari responden sebagai berikut.
“Iya sukarela sih mbak pakai Quipper School, soalnya punya
kebutuhan buat ngerjain tugas sekolah yang dikasih guru”(R.63)
Selanjutnya responden yang menjawab pertanyaan mengenai
kesukarelaan dalam memanfaatkan Quipper School dengan jawaban opsi
lainnya yaitu karena baginya Quipper School berguna untuk belajar. Hal ini
didukung dengan pernyataan dari responden sebagai berikut.
“Sukarela lah mbak pakai Quipper, awalnya emang kepaksa
soalnya disuruh sama guru tapi lama-lama enak juga, banyak
manfaatnya dan berguna banget belajar mbak”(R.51)
III.3 Pemanfaatan Quipper School
Pada bab III.3 ini akan disajikan beberapa tabel frekuensi mengenai
gambaran umum pemanfaatan Quipper School sebagai sarana penunjang belajar
oleh siswa yang terkait dengan pemahaman awal responden mengenai
pemanfaatan Quipper School dan intensitas responden dalam menggunakan
Quipper School. Berikut merupakan tabel frekuensi mengenai gambaran umum
pemanfaatan Quipper School sebagai sarana penunjang belajar oleh siswa.
III.3.1 Pemahaman Awal tentang Pemanfaatan Quipper School
Pada sun bab ini, akan disajikan beberapa tabel frekuensi mengenai
pemahaman awal responden mengenai pemanfaatan Quipper School
sebagai sarana pendukung belajar yang meliputi kapan pertama kali
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III-7
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
responden mengenal Quipper School, sejauh mana responden memahami
Quipper School sebagai media tentang apa, pertama kali responden
menggunakan Quipper School, darimana responden pertama kali mengenal
Quipper School, tujuan menggunakan Quipper School dan Alasan
responden menggunakan Quipper School. Berikut merupakan tabel
frekuensi mengenai pemahaman awal penggunaan Quipper School.
III.3.1.1 Pertama kali Responden Mengenal Quipper School
Pada bagian ini akan disajikan data berupa tabel frekuensi terkait
pertama kali responden menggunakan Quipper School. Berikut merupakan
tabel frekuensi terkait pertama kali responden menggunakan Quipper
School.
Tabel III.5
Pertama Kali Responden Mengenal Quipper School
Pertama Kali Mengenal
Quipper School
Frekuensi %
Sebelum masuk SMA 1 1
Setelah masuk SMA 99 99
Jumlah 100 100
Sumber : Kuesioner no. 5
Berdasarkan data pada tabel III.5 di atas, dapat diketahui bahwa
hampir semua responden pertama kali mengenal Quipper School pada saat
setelah masuk SMA yaitu sebanyak 99 responden atau setara dengan 99%,
sedangkan hanya terdapat 1 responden atau sebesar 1% saja yang pertama
kali mengenal Quipper School saat sebelum responden masuk SMA.
Responden yang mengenal pertama kali Quipper School ketika sebelum
masuk SMA mengatakan bahwa dia mengetahui informasi tentang Quipper
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III-8
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
School dari temannya yang berada satu tingkat diatasnya. Hal ini didukung
dengan pernyataan dari responden sebagai berikut.
“Saya pertama kali tau tentang Quipper School dari kakak kelas
pas saya mau masuk MAN mbak, tapi saya dulu gak seberapa tau
Quipper School itu gimana dan buat apa, cuma sekedar tau aja klo
Quipper School itu kayak e-learning”(R.28)
III.3.1.2 Pemahaman Responden tentang Quipper School
Pada bagian ini akan disajikan data berupa tabel frekuensi terkait
pemahaman responden mengenai Quipper School atau dengan kata lain
responden memahami Quipper School sebagai media apa. Berikut
merupakan tabel frekuensi terkait pemahaman responden mengenai
Quipper School.
Tabel III.6
Pemahaman Responden tentang Quipper School
Keterangan Ya Tidak
F1 % F2 %
Media belajar secaraonline
93 93 7 7
Media mengerjakantugas yang diberikanguru
82 82 18 18
Media untukmenemukan materipelajaran
28 28 72 72
Lainnya 1 1 99 99
Sumber : Kuesinoer no. 6
Berdasarkan data pada tabel III.6 di atas, dapat diketahui bahwa
mayoritas responden memahami Quipper School sebagai media belajar
secara online. Hal ini didukung dengan data di atas yang menunjukkan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III-9
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
sebanyak 93 responden dengan prosentase 93%, sedangkan hanya 7
responden saja yang menyatakan bahwa Quipper School bukan merupakan
media belajar secara online. Data di atas juga menyatakan bahwa sebanyak
82 responden yang memahami Quipper School sebagai media untuk
mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan prosentase sebesar 82%,
sedangkan 18 responden dengan prosentase 18% yang menyatakan bahwa
Quipper School bukan media untuk mengerjakan tugas yang diberikan
guru. Selanjutnya, sebanyak 28 responden yang memahami Quipper School
sebagai media untuk menemukan materi-materi pelajaran dengan
prosentase 28%, sedangkan sebanyak 72 responden dengan prosentase 72%
yang menyatakan Quipper School bukan sebagai media untuk menemukan
materi-materi pelajaran, sedangkan terdapat 1 responden atau sebesar 1%
yang memilih opsi jawaban lainnya karena responden mempunyai
pemahaman yang sedikit berbeda dengan responden lainnya yaitu Quipper
School sebagai media online yang dapat digunakan untuk mengerjakan
soal-soal dengan disertai pembahasannya sehingga responden dapat
mengetahui letak kesalahannya.
Banyaknya responden yang menjawab pertanyaan mengenai
pemahaman Quipper School dengan menjawab sebagai media belajar
secara online, media untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru, dan
juga sebagai media untuk menemukan materi-materi pelajaran telah
didukung dengan pernyataan dari responden sebagai berikut.
“Bagi saya Quipper itu banyak kegunaannya mbak, bisa jadi media
belajar online, jadi saya bisa belajar lewat hp aja trus bisa belajar
dimana aja. Guru juga sering ngasih tugas lewat Quipper, jadi ya
Quipper bisa jadi media buat ngerjakan tugas sekolah. Di Quipper
juga banyak disediain materi-materi pelajaran, jadi klo gak punya
buku pelajaran bisa dapetin materi dari Quipper, tinggal buka
Quipper trus nyari materinya” (R.28)
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III-10
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
Berdasarkan hasil kuesioner dari pertanyaan di atas menunjukkan
bahwa sebagaian besar responden memahami Quipper School sebagai
media belajar online, media mengerjakan tugas yang diberikan guru, dan
juga media untuk menemukan materi-materi pelajaran.
III.3.1.3 Pertama kali Menggunakan Quipper School
Pada bagian ini akan disajikan data berupa tabel frekuensi terkait
pertama kali responden menggunakan Quipper School. Berikut merupakan
tabel frekuensi terkait pertama kali responden menggunakan Quipper
School.
Tabel III.7
Pertama Kali Responden Menggunakan Quipper School
Pertama Kali Menggunakan
Quipper School
Frekuensi %
Sebelum masuk SMA 0 0
Saat kelas X (Sepuluh) 16 16
Saat kelas XI (Sebelas) 84 84
Saat kelas XII (Duabelas) 0 0
Jumlah 100 100
Sumber : Kuesioner no. 7
Berdasarkan data pada tabel III.7 di atas, dapat diketahui bahwa
mayoritas responden pertama kali menggunakan Quipper School saat kelas
XI (sebelas) yaitu sebanyak 84 responden dengan prosentase sebesar 84%.
Responden pertama kali menggunakan Quipper School saat kelas X
(sepuluh) sebanyak 16 responden dengan prosentase sebesar 16%,
sedangkan tidak ada satupun responden yang pertama kali menggunakan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III-11
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
Quipper School pada saat sebelum masuk SMA maupun pada saat kelas XII
(duabelas) yang ditunjukkan dengan prosentase 0% pada tabel di atas.
III.3.1.4 Sumber Informasi dalam Mengenal Quipper School
Pada bagian ini akan disajikan data berupa tabel frekuensi terkait
sumber informasi responden dalam mengenal Quipper School. Berikut
merupakan tabel frekuensi terkait pertama kali responden menggunakan
Quipper School sumber informasi responden dalam mengenal Quipper
School.
Tabel III.8
Sumber Informasi dalam Mengenal Quipper School
Keterangan Ya Tidak
F1 % F2 %
Guru 100 100 0 0
Teman 13 13 87 87
Orang tua 0 0 100 100
Lainnya 0 0 100 100
Sumber : Kuesioner no. 8
Berdasarkan data pada tabel III.8 di atas, dapat diketahui bahwa
semua responden yaitu 100 responden pertama kali mengenal Quipper
School atau sumber informasi pertama responden mengenal Quipper
School adalah dari guru di sekolah yakni dengan prosentase sebesar 100%.
Data pada tabel di atas juga menunjukkan bahwa tidak hanya dari guru
responden mengenal Quipper School melainkan juga dari teman-teman
responden yaitu sebanyak 13 responden dengan prosentase 13%, sedangkan
sebanyak 87 responden yang lain menyatakan bahwa mereka mengenal
Quipper School tidak dari temannya. Semua responden juga menyatakan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III-12
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
bahwa sumber informasi responden mengenal Quipper School tidak dari
orang tua yang ditunjukkan pada tabel di atas dengan prosentase 100%.
III.3.1.5 Tujuan Memanfaatkan Quipper School
Pada bagian ini akan disajikan data berupa tabel frekuensi terkait
tujuan responden memanfaatkan Quipper School. Berikut merupakan tabel
frekuensi terkait tujuan responden memanfaatkan Quipper School.
Tabel III.9
Tujuan Responden Memanfaatkan Quipper School
Keterangan Ya Tidak
F1 % F2 %
Untuk membantu belajarmenjadi lebih muda
52 52 48 48
Untuk mengerjakan tugassekolah
93 93 7 7
Untuk memanfaatkanwaktu luang
17 17 83 83
Lainnya 2 2 98 98
Sumber : Kuesioner no. 9
Berdasarkan data pada tabel III.9 di atas, dapat diketahui bahwa
mayoritas tujuan responden dalam memanfaatkan Quipper School adalah
untuk mengerjakan tugas sekolah yakni sebanyak 93 responden dengan
prosesntase sebesar 93%, sedangkan hanya 7 responden dengan prosentase
7% yang menyatakan bahwa tujuan memanfaatkan Quipper School bukan
untuk mengerjakan tugas sekolah. Berdasarkan tabel di atas juga dapat
diketahui bahwa sebanyak 52 responden mempunyai alasan memanfaatkan
Quipper School karena untuk membantu belajar menjadi lebih mudah
dengan prosentase sebesar 52%, sedangkan sebanyak 48 responden dengan
prosentase 48% menyatakan bahwa tujuan memanfaatkan Quipper School
tidak untuk membantu belajar menjadi lebih mudah. Selanjutnya tujuan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III-13
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
responden memanfaatkan Quipper School adalah untuk memanfaatkan
waktu luang sebanyak 17 responden dengan prosentase sebesar17%,
sedangkan sebanyak 83 responden dengan prosentase 83% menyatakan
bahwa tujuan memanfaatkan Quipper School bukan untuk memanfaatkan
waktu luang responden. Dari tabel di atas juga menunjukkan bahwa terdapat
2 responden atau sebesar 2% yang memilih opsi jawaban lainnya yang
menyatakan bahwa tujuan memanfaatkan Quipper School adalah untuk
dapat belajar di mana saja dan kapan saja tanpa perlu membawa buku
catatan atau buku pelajaran.
Setelah dilakukan wawancara kepada responden yang memilih
ketiga jawaban yang disediakan peneliti, memiliki alasan bahwa awalnya
tujuan responden dalam memanfaatkan Quipper School hanya untuk
mengerjakan tugas sekolah, namun setelah lama menggunakannya
responden merasa bahwa Quipper School juga dapat membantu mereka
belajar menjadi lebih mudah, sehingga disaat responden memiliki waktu
luang, responden memanfaatkannya untuk mengakses dan menggunakan
Quipper School untuk belajar atau hanya sekedar melihat materi-materi
yang tersedia.
“Sebenere tujuan awal pakai Quipper iku cuma buat ngerjain tugas
dari guru aja mbak, soale sering banget dikasih tugas sama PR jadi
dulu buka Quipper cuma buat gitu ae, tapi lama-kelamaan ternyata
Quipper berguna gawe mbantu belajar ben lebih mudah mbak.
Akhire klo di rumah gak ada kerjaan, aku buka Quipper trus lihat-
lihat materi sama iseng-iseng ngerjain soal-soal” (R.87)
Sedangkan responden yang memilih opsi jawaban lainnya, setelah
dilakukan wawancara diperoleh alasan bahwa tujuan responden
memanfaatkan Quipper School supaya responden dapat belajar dimana dan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III-14
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
kapan saja tanpa perlu repot-repot membawa buku catatan atau buku
pelajaran.
“Tujuanku menggunakan Quipper School itu biar pas belajar lebih
mudah dan gampang mbak, gak perlu bawa buku pelajaran
kemana-mana, aku cuma tinggal bawa HP-ku trus tinggal buka
Quipper udah bisa belajar mbak, jadi aku bisa belajar kapan aja
dan dimana aja mbak, jadi pas lagi jalan-jalan sama temen aku
masih bisa belajar mbak” (R.7)
III.3.1.6 Alasan Memanfaatkan Quipper School
Pada bagian ini akan disajikan data berupa tabel frekuensi terkait
alasan responden memanfaatkan Quipper School. Berikut merupakan tabel
frekuensi terkait alasan responden memanfaatkan Quipper School.
Tabel III.10
Alasan Responden Memanfaatkan Quipper School
Keterangan Ya Tidak
F1 % F2 %
Kewajiban sebagaiseorang siswa
70 70 30 30
Dianjurkan oleh pihaksekolah
83 83 17 17
Ikut-ikutan teman 4 4 96 96
Lainnya 2 2 98 98
Sumber : Kuesioner no. 10
Berdasarkan data pada tabel III.10 di atas, dapat diketahui bahwa
alasan responden dalam memanfaatkan Quipper School didominasi dengan
jawaban karena dianjurkan oleh pihak sekolah sebanyak 83 responden
dengan prosentase sebesar 83%, sedangkan sebanyak 17 responden dengan
prosentase sebesar 17% yang menyatakan bahwa alasan memanfaatkan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III-15
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
Quipper School karena tidak dianjurkan oleh pihak sekolah. Selanjutnya
sebanyak 70 responden menyatakan alasan memanfaatkan Quipper School
karena kewajiban sebagai seorang siswa dengan prosentase sebesar 70%,
sedangkan sebanyak 30 responden dengan dengan prosentase sebesar 30%
yang menyatakan bahwa alasan memanfaatkan Quipper School bukan
karena kewajiban sebagai seorang siswa. Dari data di atas juga
menunjukkan bahwa sebanyak 4 responden yang mempunyai alasan
memanfaatkan Quipper School karena ikut-ikutan teman dengan prosentase
sebesar 4%, sedangkan sebanyak 96 responden yang mempunyai alasan
memanfaatkan Quipper School bukan karena ikut-ikutan teman dengan
prosentase sebesar 96%. Responden yang memilih opsi jawaban lainnya
sebanyak 2 responden dengan prosentase 2% menyatakan bahwa alasan
memanfaatkan Quipper School karena responden dianjurkan oleh guru
namun setelah menggunakan responden menganggap bahwa Quipper
School itu sangat menyenangkan untuk belajar.
Data di atas menunjukkan bahwa alasan responden memanfaatkan
Quipper School didominasi oleh alasan yaitu karena dianjurkan pihak
sekolah dan karena kewajiban sebagai seorang siswa, sedangkan terdapat 2
responden yang memilih opsi jawaban lainnya. Setelah dilakukan
wawancara kepada responden yang memilih opsi jawaban “lainnya”
memiliki alasan bahwa responden beranggapan menggunakan Quipper
School adalah hal yang menyenangkan untuk belajar.
“Quipper School iku asyik mbak gawe belajar, aku iso garap soal-
soal terus onok pembahasane sekalian, dadi aku ngerti kerjaanku
salah opo enggak, yaa meskipun alasan utama gawe Quipper
School iku disuruh mbi guruku mbak, tapi enak kok mbak di gawe
belajar” (R.51)
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III-16
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
III.3.2 Intensitas Penggunaan Quipper School
Pada sun bab intensitas penggunaan Quipper School ini, akan
disajikan beberapa tabel frekuensi mengenai intensitas penggunaan
Quipper School yang meliputi intensitas pengaksesan Quipper School,
seberapa sering waktu yang diluangkan unruk mengakses Quipper School
dan rata-rata waktu yang dihabiskan untuk mengakses Quipper School.
Berikut merupakan tabel frekuensi mengenai pemahaman awal penggunaan
Quipper School.
III.3.2.1 Intensitas Responden Mengakses Quipper School
Pada bagian ini akan disajikan data berupa tabel frekuensi terkait
intensitas responden dalam mengakses Quipper School. Berikut merupakan
tabel frekuensi terkait intensitas responden dalam mengakses Quipper
School.
Tabel III.11
Intensitas Responden Mengakses Quipper School
Keterangan Frekuensi %
Sangat sering (>5 kali) 14 14
Sering (3-5 kali) 64 64
Jarang (1-2 kali) 22 22
Tidak pernah 0 0
Jumlah 100 100
Sumber : Kuesioner no. 11
Tabel III.11 di atas, merupakan tabel frekuensi yang menunjukkan
intensitas responden dalam mengakses Quipper School dalam kurun waktu
seminggu. Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa
mayoritas responden yaitu sebanyak 64 responden dengan prosentase
sebesar 64% sering mengakses Quipper School yaitu sebanyak 3-5 kali
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III-17
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
dalam kurun waktu seminggu. Selanjutnya, sebanyak 22 responden dengan
prosentase sebesar 22% jarang mengakses Quipper School yaitu sebanyak
1-2 kali dalam kurun waktu seminggu. Sebanyak 14 responden dengan
prosentase sebesar 14% mempunyai intensitas mengakses Quipper School
sangat sering yaitu lebih dari lima (>5) kali dalam kurun waktu seminggu,
sedangkan tidak ada satupun responden yang tidak pernah mengakses
Quipper School yang ditunjukkan dengan prosentase 0%.
III.3.2.2 Intensitas Responden Meluangkan Waktu untuk Mengakses
Quipper School
Pada bagian ini akan disajikan data berupa tabel frekuensi terkait
intensitas responden dalam meluangkan waktunya untuk mengakses
Quipper School. Berikut merupakan tabel frekuensi terkait intensitas
responden dalam meluangkan waktunya untuk mengakses Quipper School.
Tabel III.12
Intensitas Responden Meluangkan Waktu untuk Mengakses
Quipper School
Keterangan Frekuensi %
Sangat sering 3 3
Sering 53 53
Jarang 43 43
Tidak pernah 1 1
Jumlah 100 100
Sumber : Kuesioner no. 12
Berdasarkan data pada tabel III.12 di atas, dapat diketahui bahwa
intensitas responden dalam meluangkan waktu mereka untuk mengakses
Quipper School hampir dari setengah lebih responden atau sebanyak 53
responden yang sering meluangkan waktu untuk mengakses Quipper
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III-18
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
School dengan prosentase sebesar 53%. Sebanyak 43 resonden dengan
prosentase sebesar 43% jarang meluangkan waktu mereka untuk mengakses
Quipper School. Tabel di atas juga menunjukkan bahwa hanya sebanyak 3
responden atau setara dengan 3% yang sangat sering meluangkan waktunya
untuk mengakses Quipper School, sedangkan hanya terdapat 1 responden
atau setara dengan 1% yang tidak pernah meluangkan waktunya untuk
mengakses Quipper School.
III.3.2.3 Rata-rata Waktu yang Dihabiskan untuk Mengakses Quipper
School
Pada bagian ini akan disajikan data berupa tabel frekuensi terkait
rata-rata waktu yang dihabiskan responden untuk mengakses Quipper
School. Berikut merupakan tabel frekuensi rata-rata waktu yang dihabiskan
responden untuk mengakses Quipper School.
Tabel III.13
Rata-rata Waktu yang Dihabiskan untuk Mengakses Quipper
School
Keterangan Frekuensi %
>2 jam 2 2
1-2 jam 29 29
30-60 menit 51 51
<30 menit 18 18
Jumlah 100 100
Sumber : Kuesioner no. 13
Berdasarkan data pada tabel III.13 di atas, dapat diketahui bahwa
mayoritas rata-rata waktu yang dihabiskan responden untuk mengakses
Quipper School adalah sekitar 30-60 menit dalam waktu sehari yang
ditunjukkan pada tabel di atas sebanyak 51 responden dengan prosentase
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III-19
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
sebesar 51%. Sebanyak 29 responden atau setara dengan 29% menunjukkan
rata-rata waktu yang dihabiskan untuk mengakses Quipper School yaitu
sekitar 1-2 jam dalam waktu sehari. Tabel di atas juga menunjukkan bahwa
sebanyak 18 responden yang menghabiskan waktu rata-, sedangkan hanya
terdapat 2 responden atau setara dengan 2% yang menghabiskan waktu
sekitar lebih dari 2 (>2) jam untuk mengakses Quipper School dalam waktu
sehari.
III.4 Pemanfaatan Quipper School Menggunakan Model UTAUT
Pada bab III.4 ini akan disajikan beberapa tabel frekuensi mengenai
pemanfaatan Quipper School dengan menggunakan model UTAUT (Unified
Theory of Acceptance and Use of Technology). Untuk melihat gambaran
pemanfaatan Quipper School sebagai sarana penunjang belajar siswa ini meliputi
4 variabel atau konstruk yaitu performance expectation, effort expectation, social
influence, dan facilitating condition. Berikut merupakan tabel frekuensi
mengenai gambaran pemanfaatan Quipper School sebagai sarana penunjang
belajar siswa.
III.4.1 Performance Expectancy
Pada bagian ini peneliti akan menyajikan data yang berupa tabel
frekuensi mengenai aspek-aspek dari faktor performance expectancy dalam
pemanfaatan Quipper School. Berikut merupakan tabel frekuensi mengenai
aspek dimensi isi :
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III-20
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
Tabel III. 14
Performance Expectancy (Ekspektasi Kinerja)
KeteranganSS S KS TS STS Jumlah
Frek % Frek % Frek % Frek % Frek % Frek %
Penggunaan QSbermanfaat dalamkegiatan belajar
39 39 48 48 8 8 2 2 3 3 100 100
QS memudahkankegiatan belajar
37 37 50 50 9 9 3 3 1 1 100 100
QS membantu siswamemahami materipelajaran lebihmudah dan cepat
30 30 40 40 25 25 4 4 1 1 100 100
QS menyediakanbanyak informasidan materi pelajaranyang dibutuhkansiswa
28 28 60 60 8 8 3 3 1 1 100 100
QS membantu siswamengerjakan tugasdengan mudah dancepat
23 23 48 48 20 20 8 8 1 1 100 100
QS menyediakanmateri dan contohsoal sertapembahasan yangmemudahkan belajar
43 43 46 46 9 9 0 0 2 2 100 100
QS menjadikanbelajar siswa lebihmudah dan nyaman
24 24 58 58 14 14 3 3 1 1 100 100
QS meningkatkanhasil belajar siswa disekolah
18 18 54 54 24 24 3 3 1 1 100 100
Total 242 30,25 404 50,5 117 14,62 26 3,25 11 1,37 800 100
Sumber : Kuesioner no.14-21
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III-21
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
Berdasarkan data pada tabel III.14 di atas, dapat diketahui bahwa
total dari responden yang menjawab sangat setuju untuk semua pernyataan
tentang aspek yang berkaitan dengan faktor ekspektasi kinerja dalam
pemanfaatan Quipper School sebanyak 242 responden dengan prosentase
sebesar 30,25%. Pernyataan dengan jawaban setuju sebanyak 404
responden dengan prosentase sebesar 50,5%. Pernyataan dengan jawaban
kurang setuju sebanyak 117 responden dengan prosentase 14,62%.
Pernyataan dengan jawaban tidak setuju sebanyak 26 responden dengan
prosentase sebesar 3,25%, dan pernyataan dengan jawaban sangat tidak
setuju sebanyak 11 responden dengan prosentase sebesar 1,37%.
Pernyataan “penggunaan Quipper School sangat bermanfaat dalam
kegiatan belajar siswa” menunjukkan bahwa jumlah responden yang
memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 39 responden dengan
prosentase sebesar 39%, sedangkan setuju sebanyak 48 responden dengan
prosentase sebesar 48%. Jawaban kurang setuju dari pernyataan tersebut
sebanyak 8 responden dengan prosentase sebesar 8%. Jawaban tidak setuju
sebanyak 2 responden dengan prosentase sebesar 2%, dan untuk jawaban
sangat tidak setuju sebanyak 3 responden dengan prosentase sebesar 3%.
Setelah dilakukan wawancara, responden yang memilih opsi
jawaban “setuju” memiliki alasan bahwa adanya Quipper School, kegiatan
belajar responden lebih mudah dan sangat membantu untuk menemukan
materi-materi pelajaran yang tidak ada dalam bukunya.
“Quipper School berguna banget mbak buat belajar, soalnya aku
kan suka bawa HP kemana-mana, jadi klo aku mau belajar tinggal
buka dari HP-ku aja mbak, jadi gampanglah aku nyari materi buat
belajar mbak”(R.3)
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III-22
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
Sedangkan responden yang memilih opsi jawaban “sangat tidak
setuju”, setelah dilakukan wawancara diperoleh alasan bahwa responden
merasa kesulitan belajar menggunakan Quipper School, karena ketika ada
materi yang tidak dimengerti responden tidak dapat langsung bertanya,
berbeda ketika responden belajar dikelas yang langsung dapat bertanya
kepada guru.
“Enakan belajar langsung di kelas mbak, bisa tanya-tanya ke guru
klo ada yang gak paham sama pelajarannya, klo pake Quipper ntar
tanya ke siapa, ujung-ujungnya tanya ke guru juga pas di sekolah
mbak, tambah susah kan jadinya mbak” (R.23)
Pernyataan “Quipper School memudahkan siswa dalam kegiatan
belajar” menunjukkan bahwa jumlah responden yang memberikan jawaban
sangat setuju sebanyak 37 responden dengan prosentase sebesar 37%,
sedangkan untuk jawaban setuju sebanyak 50 responden dengan prosentase
sebesar 50%. Responden yang memberikan jawaban kurang setuju
sebanyak 9 responden dengan prosentase sebesar 9%, sedangkan yang
memberikan jawaban tidak setuju sebanyak 3 responden atau setara 3%,
dan hanya 1 responden yang memberikan jawaban sangat tidak setuju
dengan prosentase sebesar 1%.
Pernyataan “Quipper School dapat membantu siswa dalam
memahami materi pelajaran lebih muda dan cepat” menunjukkan bahwa
jumlah responden yang memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 30
responden dengan prosentase sebesar 30%, sedangkan untuk jawaban
setuju sebanyak 40 responden dengan prosentase sebesar 40%. Responden
yang memberikan jawaban kurang setuju sebanyak 25 responden dengan
prosentase sebesar 25%, sedangkan yang memberikan jawaban tidak setuju
sebanyak 4 responden atau setara 4%, dan hanya 1 responden yang
memberikan jawaban sangat tidak setuju dengan prosentase sebesar 1%.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III-23
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
Pernyataan “Quipper School menyediakan banyak informasi dan
materi pelajaran yang dibutuhkan siswa” menunjukkan bahwa jumlah
responden yang memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 28 responden
dengan prosentase sebesar 28%, sedangkan untuk jawaban setuju sebanyak
60 responden dengan prosentase sebesar 60%. Responden yang
memberikan jawaban kurang setuju sebanyak 8 responden dengan
prosentase sebesar 8%, sedangkan yang memberikan jawaban tidak setuju
sebanyak 3 responden atau setara 3%, dan hanya 1 responden yang
memberikan jawaban sangat tidak setuju dengan prosentase sebesar 1%.
Pernyataan “Quipper School dapat membantu siswa mengerjakan
tugas dengan mudah dan cepat” menunjukkan bahwa jumlah responden
yang memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 23 responden dengan
prosentase sebesar 23%, sedangkan untuk jawaban setuju sebanyak 48
responden dengan prosentase sebesar 48%. Responden yang memberikan
jawaban kurang setuju sebanyak 20 responden dengan prosentase sebesar
20%, sedangkan yang memberikan jawaban tidak setuju sebanyak 8
responden atau setara 8%, dan hanya 1 responden yang memberikan
jawaban sangat tidak setuju dengan prosentase sebesar 1%.
Pernyataan “Quipper School menyediakan banyak materi dan
contoh soal serta pembahasannya yang memudahkan siswa belajar”
menunjukkan bahwa jumlah responden yang memberikan jawaban sangat
setuju sebanyak 43 responden dengan prosentase sebesar 43%, sedangkan
untuk jawaban setuju sebanyak 46 responden dengan prosentase sebesar
46%. Responden yang memberikan jawaban kurang setuju sebanyak 9
responden dengan prosentase sebesar 9%, sedangkan yang memberikan
jawaban sangat tidak setuju sebanyak 2 responden dengan prosentase 2%,
dan tidak ada satupun responden yang memberikan jawaban tidak setuju
yakni dengan prosentase sebesar 0%.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III-24
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
Pernyataan “Quipper School menjadikan belajar siswa lebih mudah
dan nyaman” menunjukkan bahwa jumlah responden yang memberikan
jawaban sangat setuju sebanyak 24 responden dengan prosentase sebesar
24%, sedangkan untuk jawaban setuju sebanyak 58 responden dengan
prosentase sebesar 58%. Responden yang memberikan jawaban kurang
setuju sebanyak 14 responden dengan prosentase sebesar 14%, sedangkan
yang memberikan jawaban tidak setuju sebanyak 3 responden atau setara
3%, dan hanya 1 responden yang memberikan jawaban sangat tidak setuju
dengan prosentase sebesar 1%.
Pernyataan “Quipper School dapat meningkatkan hasil belajar siswa
di sekolah” menunjukkan bahwa jumlah responden yang memberikan
jawaban sangat setuju sebanyak 18 responden dengan prosentase sebesar
18%, sedangkan untuk jawaban setuju sebanyak 54 responden dengan
prosentase sebesar 54%. Responden yang memberikan jawaban kurang
setuju sebanyak 24 responden dengan prosentase sebesar 24%, sedangkan
yang memberikan jawaban tidak setuju sebanyak 3 responden atau setara
3%, dan hanya 1 responden yang memberikan jawaban sangat tidak setuju
dengan prosentase sebesar 1%.
Setelah dilakukan wawancara, diketahui bahwa responden yang
memilih opsi jawaban “tidak setuju” memiliki alasan bahwa responden
tidak merasakan adanya peningkatan hasil belajar ketika responden
menggunakan Quipper School, atau dengan kata lain responden
beranggapan bahwa menggunakan Quipper School ataupun tidak, hasil
belajar responden tetap sama.
“emmm kurang setuju mbak aku, soalnya bagiku sih sama aja, pake
Quipper ataupun enggak nilaiku tetep sama mbak, tapi ya emang
Quipper lebih memudahkan cara belajarku”(R.52)
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III-25
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
Sedangkan responden yang memilih opsi jawaban “setuju”
memiliki alasan bahwa Quipper School bisa meningkatkan hasil belajarnya
dengan tersedianya materi-materi dan soal-soal yang dapat dikerjakan
responden beserta pembahasannya.
“Gara-gara pake Quipper School nilai-nilaiku lumayan naik mbak,
soalnya aku sering iseng-iseng ngerjain soal-soal latihan (R.7)
Selanjutnya peneliti akan menyajikan tabel frekuensi mengenai
aspek-aspek dari faktor effort expectation dalam pemanfaatan Quipper
School. Berikut merupakan tabel III.16 yang membahas mengenai hal
tersebut.
III.4.2 Effort Expectancy
Pada bagian ini peneliti akan menyajikan data yang berupa tabel
frekuensi mengenai aspek-aspek dari faktor effort expectancy dalam
pemanfaatan Quipper School. Berikut merupakan tabel frekuensi mengenai
aspek dimensi isi :
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III-26
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
Tabel III.15
Effort Expectancy (Ekspektasi Usaha)
KeteranganSS S KS TS STS Jumlah
Frek % Frek % Frek % Frek % Frek % Frek %
Tampilan QS jelasdan mudah dipahami
31 31 59 59 9 9 0 0 1 1 100 100
Tampilan QS terlihatsederhana namunmenarik
36 36 52 52 7 7 4 4 1 1 100 100
Tersedia beberapatema tampilan yangmenarik
34 34 54 54 6 6 5 5 1 1 100 100
Pengoperasian QSsangat mudahdipahami
38 38 52 52 7 7 2 2 1 1 100 100
Untuk mempelajariQS merupakan halyang mudah
32 32 54 54 10 10 3 3 1 1 100 100
QS dapat digunakandengan lancar
23 23 54 54 21 21 0 0 2 2 100 100
Total 194 32,33 325 54,17 60 10 14 2,33 7 1,17 600 100
Sumber : Kuesioner no.22-27
Berdasarkan data pada tabel III.15 di atas, dapat diketahui bahwa
total dari responden yang menjawab sangat setuju untuk semua pernyataan
tentang aspek yang berkaitan dengan faktor ekspektasi usaha dalam
pemanfaatan Quipper School sebanyak 194 responden dengan prosentase
sebesar 32,33%. Pernyataan dengan jawaban setuju sebanyak 325
responden dengan prosentase sebesar 54,17%. Pernyataan dengan jawaban
kurang setuju sebanyak 60 responden dengan prosentase 10%. Pernyataan
dengan jawaban tidak setuju sebanyak 14 responden dengan prosentase
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III-27
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
sebesar 2,33%, dan pernyataan dengan jawaban sangat tidak setuju
sebanyak 7 responden dengan prosentase sebesar 1,17%.
Pernyataan “Tampilan Quipper School jelas dan mudah dipahami”
menunjukkan bahwa jumlah responden yang memberikan jawaban sangat
setuju sebanyak 31 responden dengan prosentase sebesar 31%, sedangkan
setuju sebanyak 59 responden dengan prosentase sebesar 59%. Jawaban
kurang setuju dari pernyataan tersebut sebanyak 9 responden dengan
prosentase sebesar 9%, sedangkan yang memberikan jawaban sangat tidak
setuju hanya 1 responden dengan prosentase 1%, dan tidak ada satupun
responden yang memberikan jawaban tidak setuju yakni dengan prosentase
sebesar 0%.
Pernyataan “Tampilan Quipper School terlihat sederhana namun
menarik” menunjukkan bahwa jumlah responden yang memberikan
jawaban sangat setuju sebanyak 36 responden dengan prosentase sebesar
36%, sedangkan untuk jawaban setuju sebanyak 52 responden dengan
prosentase sebesar 52%. Responden yang memberikan jawaban kurang
setuju sebanyak 7 responden dengan prosentase sebesar 7%, sedangkan
yang memberikan jawaban tidak setuju sebanyak 4 responden atau setara
4%, dan hanya 1 responden yang memberikan jawaban sangat tidak setuju
dengan prosentase sebesar 1%.
Pernyataan “Quipper School menyediakan beberapa tema tampilan
yang menarik” menunjukkan bahwa jumlah responden yang memberikan
jawaban sangat setuju sebanyak 34 responden dengan prosentase sebesar
34%, sedangkan untuk jawaban setuju sebanyak 54 responden dengan
prosentase sebesar 54%. Responden yang memberikan jawaban kurang
setuju sebanyak 6 responden dengan prosentase sebesar 6%, sedangkan
yang memberikan jawaban tidak setuju sebanyak 5 responden atau setara
5%, dan hanya 1 responden yang memberikan jawaban sangat tidak setuju
dengan prosentase sebesar 1%.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III-28
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
Setelah dilakukan wawancara, diketahui bahwa responden yang
memilih opsi jawaban “setuju” memiliki alasan bahwa responden merasa
senang dan suka dengan tema-tema yang disediakan di Quipper School,
sehingga responden tidak merasa bosan ketika menggunakannya.
“Aku suka banget mbak sama tampilannya, temanya lucu-lucu, bisa
digonta-ganti, jadi gak ngerasa bosen pas buka Quipper”(R.28)
Pernyataan “Pengoperasian (penggunaan) Quipper School sangat
mudah dipahami” menunjukkan bahwa jumlah responden yang
memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 38 responden dengan
prosentase sebesar 38%, sedangkan untuk jawaban setuju sebanyak 52
responden dengan prosentase sebesar 52%. Responden yang memberikan
jawaban kurang setuju sebanyak 7 responden dengan prosentase sebesar
7%, sedangkan yang memberikan jawaban tidak setuju sebanyak 2
responden atau setara 2%, dan hanya 1 responden yang memberikan
jawaban sangat tidak setuju dengan prosentase sebesar 1%.
Pernyataan “Untuk mempelajari Quipper School merupakan hal
yang mudah” menunjukkan bahwa jumlah responden yang memberikan
jawaban sangat setuju sebanyak 32 responden dengan prosentase sebesar
32%, sedangkan untuk jawaban setuju sebanyak 54 responden dengan
prosentase sebesar 54%. Responden yang memberikan jawaban kurang
setuju sebanyak 10 responden dengan prosentase sebesar 10%, sedangkan
yang memberikan jawaban tidak setuju sebanyak 3 responden atau setara
3%, dan hanya 1 responden yang memberikan jawaban sangat tidak setuju
dengan prosentase sebesar 1%.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III-29
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
Pernyataan “Quipper School dapat digunakan dengan lancar”
menunjukkan bahwa jumlah responden yang memberikan jawaban sangat
setuju sebanyak 23 responden dengan prosentase sebesar 23%, sedangkan
setuju sebanyak 54 responden dengan prosentase sebesar 54%. Jawaban
kurang setuju dari pernyataan tersebut sebanyak 21 responden dengan
prosentase sebesar 21%, sedangkan yang memberikan jawaban sangat tidak
setuju hanya sebanyak 2 responden dengan prosentase 2%, dan tidak ada
satupun responden yang memberikan jawaban tidak setuju yakni dengan
prosentase sebesar 0%.
Selanjutnya peneliti akan menyajikan tabel frekuensi mengenai
aspek-aspek dari faktor social influance dalam pemanfaatan Quipper
School. Berikut merupakan tabel III.16 yang membahas mengenai hal
tersebut.
III.4.3 Social Influence
Pada bagian ini peneliti akan menyajikan data yang berupa tabel
frekuensi mengenai aspek-aspek dari faktor social influance dalam
pemanfaatan Quipper School. Berikut merupakan tabel frekuensi mengenai
aspek dimensi isi :
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III-30
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
Tabel III.16
Social Influance (Pengaruh Sosial)
Keterangan SS S KS TS STS Jumlah
Frek % Frek % Frek % Frek % Frek % Frek %
Penggunakan QS disekolah dipengaruhi oleh guru
27 27 60 60 11 11 0 0 1 1 100 100
Guru menyarankanagar siswamenggunakan QSuntuk mendukungbelajarnya
31 31 64 64 4 4 0 0 0 0 100 100
Siswa percayadengan guru yangmenyarankan
29 29 58 58 12 12 0 0 1 1 100 100
Pihak sekolahmemberi dukungandalam penggunaanQS
26 26 52 52 18 18 0 0 4 4 100 100
Guru selalumembantu sayadalammenggunakan QS
9 9 59 59 19 19 9 9 4 4 100 100
Guru akan selalumendukung sayauntukmenggunakan QS
26 26 55 55 13 13 3 3 3 3 100 100
Total 14824,6
7348 58 77 12,83 12 2 13 2,17 600 100
Sumber : Kuesioner no.28-33
Berdasarkan data pada tabel III.16 di atas, dapat diketahui bahwa
total dari responden yang menjawab sangat setuju untuk semua pernyataan
tentang aspek yang berkaitan dengan faktor pengaruh sosial dalam
pemanfaatan Quipper School sebanyak 148 responden dengan prosentase
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III-31
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
sebesar 24,67%. Pernyataan dengan jawaban setuju sebanyak 348
responden dengan prosentase sebesar 58%. Pernyataan dengan jawaban
kurang setuju sebanyak 77 responden dengan prosentase 12,83%.
Pernyataan dengan jawaban tidak setuju sebanyak 12 responden dengan
prosentase sebesar 2%, dan pernyataan dengan jawaban sangat tidak setuju
sebanyak 13 responden dengan prosentase sebesar 2,17%.
Pernyataan “Penggunaan Quipper School di sekolah dipengaruhi
oleh guru” menunjukkan bahwa jumlah responden yang memberikan
jawaban sangat setuju sebanyak 27 responden dengan prosentase sebesar
27%, sedangkan setuju sebanyak 60 responden dengan prosentase sebesar
60%. Jawaban kurang setuju dari pernyataan tersebut sebanyak 11
responden dengan prosentase sebesar 11%, sedangkan yang memberikan
jawaban sangat tidak setuju hanya 1 responden dengan prosentase 1%, dan
tidak ada satupun responden yang memberikan jawaban tidak setuju yakni
dengan prosentase sebesar 0%.
Pernyataan “Guru menyarankan agar siswa menggunakan Quipper
School untuk mendukung belajarnya” menunjukkan bahwa jumlah
responden yang memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 31responden
dengan prosentase sebesar 31%, sedangkan untuk jawaban setuju sebanyak
64 responden dengan prosentase sebesar 64%. Responden yang
memberikan jawaban kurang setuju sebanyak 4 responden dengan
prosentase sebesar 4%, sedangkan tidak ada responden satupun yang
memberikan jawaban tidak setuju atau sangat tidak setuju yakni dengan
prosentase sebesar 0%.
Pernyataan “Siswa percaya dengan guru yang menyarankan karena
sudah berpengalaman dalam penggunaan Quipper School” menunjukkan
bahwa jumlah responden yang memberikan jawaban sangat setuju sebanyak
29 responden dengan prosentase sebesar 29%, sedangkan untuk jawaban
setuju sebanyak 58 responden dengan prosentase sebesar 58%. Responden
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III-32
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
yang memberikan jawaban kurang setuju sebanyak 12 responden dengan
prosentase sebesar 12%, sedangkan tidak ada responden yang memberikan
jawaban tidak setuju yakni dengan prosentase 0%, dan hanya 1 responden
yang memberikan jawaban sangat tidak setuju dengan prosentase sebesar
1%.
Setelah dilakukan wawancara, diketahui bahwa responden yang
memilih opsi jawaban “setuju” memiliki alasan bahwa responden percaya
kepada guru ketika disarankan menggunakan Quipper School karena guru
yang bersangkutan telah berpengalaman dan responden merasa bahwa yang
disarankan guru merupakan hal baik untuk meningkatkan belajar siswanya.
“Saya percaya sekali mbak sama bu titik, soalnya beliau kan jadi
ambasadornya, makanya pas disuruh daftar Quipper, mau-mau aja
mbak, lagian ibunya ngasih saran buat daftar kan buat kebaikan
saya dan siswa-siswanya juga” (R.51)
Pernyataan “Pihak sekolah memberi dukungan dalam penggunaan
Quipper School” menunjukkan bahwa jumlah responden yang memberikan
jawaban sangat setuju sebanyak 26 responden dengan prosentase sebesar
26%, sedangkan untuk jawaban setuju sebanyak 52 responden dengan
prosentase sebesar 52%. Responden yang memberikan jawaban kurang
setuju sebanyak 18 responden dengan prosentase sebesar 18%, sedangkan
tidak ada responden yang memberikan jawaban tidak setuju yakni dengan
prosentase 0%, dan sebanyak 4 responden yang memberikan jawaban
sangat tidak setuju dengan prosentase sebesar 4%.
Pernyataan “Guru selalu membantu siswa dalam menggunakan
Quipper School” menunjukkan bahwa jumlah responden yang memberikan
jawaban sangat setuju sebanyak 9 responden dengan prosentase sebesar 9%,
sedangkan untuk jawaban setuju sebanyak 59 responden dengan prosentase
sebesar 59%. Responden yang memberikan jawaban kurang setuju
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III-33
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
sebanyak 19 responden dengan prosentase sebesar 19%, sedangkan yang
memberikan jawaban tidak setuju sebanyak 9 responden atau setara 9%,
dan sebanyak 4 responden yang memberikan jawaban sangat tidak setuju
dengan prosentase sebesar 4%.
Pernyataan “Guru akan selalu mendukung siswa untuk
menggunakan Quipper School” menunjukkan bahwa jumlah responden
yang memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 26 responden dengan
prosentase sebesar 26%, sedangkan setuju sebanyak 55 responden dengan
prosentase sebesar 55%. Jawaban kurang setuju dari pernyataan tersebut
sebanyak 13 responden dengan prosentase sebesar 13%, sedangkan yang
memberikan jawaban tidak setuju sebanyak 3 responden dengan prosentase
3% ,dan sebanyak 3 responden yang memberikan jawaban sangat tidak
setuju dengan prosentase 3%.
Selanjutnya peneliti akan menyajikan tabel frekuensi mengenai
aspek-aspek dari faktor facilitating condition dalam pemanfaatan Quipper
School. Berikut merupakan tabel III.17 yang membahas mengenai hal
tersebut.
III.4.4 Facilitating Condition
Pada bagian ini peneliti akan menyajikan data yang berupa tabel
frekuensi mengenai aspek-aspek dari faktor facilitating condition dalam
pemanfaatan Quipper School. Berikut merupakan tabel frekuensi mengenai
aspek dimensi isi :
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III-34
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
Tabel III.17
Facilitating Condotion (Kondisi fasilitas)
KeteranganSS S KS TS STS Jumlah
Frek % Frek % Frek % Frek % Frek % Frek %
Pihak sekolahmenyediakan fasilitaskomputer danjaringan wifi
23 23 41 41 25 25 8 8 3 3 100 100
Fasilitas komputeryang disediakansudah memadai
5 5 21 21 43 43 22 22 9 9 100 100
Fasilitas wifi yangdisediakan sudahmemadai
9 9 39 39 37 37 13 13 2 2 100 100
Quipper Schoolsangat mudah diakses setiap saatdengan mudah
18 18 51 51 25 25 5 5 1 1 100 100
Guru bersediamembantu siswaketika mendapatkankesulitan dalammengoperasikanQuipper School
14 14 57 57 23 23 4 4 2 2 100 100
Guru memberitahucara menyelesaikanpermasalahan dalampenggunaan QuipperSchool
18 18 56 56 19 19 5 5 2 2 100 100
Total 87 14,5 265 44,17 17228,6
757 9,5 19 3,17 600 100
Sumber : Kuesioner no.34-39
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III-35
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
Berdasarkan data pada tabel III.17 di atas, dapat diketahui bahwa
total dari responden yang menjawab sangat setuju untuk semua pernyataan
tentang aspek yang berkaitan dengan faktor ekspektasi usaha dalam
pemanfaatan Quipper School sebanyak 87 responden dengan prosentase
sebesar 14,5%. Pernyataan dengan jawaban setuju sebanyak 265 responden
dengan prosentase sebesar 44,17%. Pernyataan dengan jawaban kurang
setuju sebanyak 172 responden dengan prosentase 28,67%. Pernyataan
dengan jawaban tidak setuju sebanyak 57 responden dengan prosentase
sebesar 9,5%, dan pernyataan dengan jawaban sangat tidak setuju sebanyak
19 responden dengan prosentase sebesar 3,17%.
Pernyataan “Pihak sekolah telah menyediakan fasilitas seperti
komputer dan jaringan wifi untuk mengakses Quipper School”
menunjukkan bahwa jumlah responden yang memberikan jawaban sangat
setuju sebanyak 23 responden dengan prosentase sebesar 23%, sedangkan
setuju sebanyak 41 responden dengan prosentase sebesar 41%. Jawaban
kurang setuju dari pernyataan tersebut sebanyak 25 responden dengan
prosentase sebesar 25%, sedangkan yang memberikan jawaban tidak setuju
sebanyak 8 responden dengan prosentase 8% ,dan sebanyak 3 responden
yang memberikan jawaban sangat tidak setuju dengan prosentase 3%.
Setelah dilakukan wawancara, diketahui bahwa responden yang
memilih opsi jawaban “kurang setuju” memiliki alasan bahwa responden
merasa fasilitas-fasilitas yang disediakan pihak sekolah untuk mendukung
siswa memanfaatkan Quipper School kurang memadai.
“Sebenere di sekolah ada komputer lumayan banyak mbak, tapi ya
gitu gara-gara jarang di pake jadi banyak yang rusak. Klo wifi juga
disediain juga, dulu wifinya enak lancar terus, tapi sekarang
wifinya sering mati mbak” (R.3)
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III-36
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
Pernyataan “Fasilitas komputer yang disediakan pihak sekolah
sudah memadai” menunjukkan bahwa jumlah responden yang memberikan
jawaban sangat setuju sebanyak 5 responden dengan prosentase sebesar 5%,
sedangkan untuk jawaban setuju sebanyak 21 responden dengan prosentase
sebesar 21%. Responden yang memberikan jawaban kurang setuju
sebanyak 43 responden dengan prosentase sebesar 43%, sedangkan yang
memberikan jawaban tidak setuju sebanyak 22 responden dengan
prosentase sebebsar 22%, dan sebanyak 9 responden yang memberikan
jawaban sangat tidak setuju dengan prosentase sebesar 9%.
Pernyataan “Fasilitas wifi yang disediakan pihak sekolah sudah
memadai” menunjukkan bahwa jumlah responden yang memberikan
jawaban sangat setuju sebanyak 9 responden dengan prosentase sebesar 9%,
sedangkan untuk jawaban setuju sebanyak 39 responden dengan prosentase
sebesar 39%. Responden yang memberikan jawaban kurang setuju
sebanyak 37 responden dengan prosentase sebesar 37%, sedangkan yang
memberikan jawaban tidak setuju sebanyak 13 responden dengan
prosentase sebesar 13%, dan sebanyak 2 responden yang memberikan
jawaban sangat tidak setuju dengan prosentase sebesar 2%.
Setelah dilakukan wawancara, diketahui bahwa responden yang
memilih opsi jawaban “kurang setuju” memiliki alasan bahwa responden
merasa wifi yang disediakan pihak sekolah kurang bisa digunakan, karena
terkadang wifi sekolah sering mati sehingga siswa tidak dapat
menggunakannya.
“Di sekolah ada mbak wifi, tapi ya gitu kadang nyala lancar kadang
mati, tapi akhir-akhir ini sering mati mbak, jadi bingung klo ada
tugas di Quipper” (R.3)
Pernyataan “Quipper School sangat mudah di akses setiap saat
dengan mudah” menunjukkan bahwa jumlah responden yang memberikan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III-37
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
jawaban sangat setuju sebanyak 18 responden dengan prosentase sebesar
18%, sedangkan untuk jawaban setuju sebanyak 51 responden dengan
prosentase sebesar 51%. Responden yang memberikan jawaban kurang
setuju sebanyak 25 responden dengan prosentase sebesar 25%, sedangkan
yang memberikan jawaban tidak setuju sebanyak 5 responden atau setara
5%, dan hanya 1 responden yang memberikan jawaban sangat tidak setuju
atau setara dengan 1%.
Pernyataan “Guru bersedia membantu siswa ketika mendapatkan
kesulitan dalam mengoperasikan Quipper School” menunjukkan bahwa
jumlah responden yang memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 14
responden dengan prosentase sebesar 14%, sedangkan untuk jawaban
setuju sebanyak 57 responden dengan prosentase sebesar 57%. Responden
yang memberikan jawaban kurang setuju sebanyak 23 responden dengan
prosentase sebesar 23%, sedangkan yang memberikan jawaban tidak setuju
sebanyak 4 responden atau setara 4%, dan sebanyak 2 responden yang
memberikan jawaban sangat tidak setuju atau setara dengan 2%.
Pernyataan “Guru memberitahu cara menyelesaikan permasalahan
dalam penggunaan Quipper School” menunjukkan bahwa jumlah
responden yang memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 18 responden
dengan prosentase sebesar 18%, sedangkan setuju sebanyak 56 responden
dengan prosentase sebesar 56%. Jawaban kurang setuju dari pernyataan
tersebut sebanyak 19 responden dengan prosentase sebesar 19%, sedangkan
yang memberikan jawaban tidak setuju sebanyak 5 responden atau setara
5%, dan sebanyak 2 responden yang memberikan jawaban sangat tidak
setuju atau setara dengan 2%.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III-38
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
III.5 Analisis Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran kekuatan
variabel penelitian yang dilihat dari kategori skor jawaban responden. Untuk
melihat gambaran kekuatan variabel penelitian maka sebelumnya skor responden
diklasifikasikan menjadi 5 kategori sebagai berikut.
Tabel III.18
Tabel Kategori Berdasarkan Skor
Kategori Skor
Sangat Rendah 1,00 – 1,80
Rendah 1,81 – 2,60
Sedang 2,61 – 3,40
Tinggi 3,41 – 4,20
Sangat Tinggi 4,21 – 5,00
Sumber : Data primer diolah
Hasil pengolahan data mengenai statistik deskriptif variabel dari jawaban
responden pengguna, diuraikan dalam tabel dibawah sebagai berikut.
III.5.1 Gambaran Kategori Ekspektasi Kinerja (Performance Expectancy)
Analisis statistik deskriptif Ekspektasi Kinerja (Performance
Expectancy) terdiri dari 8 pertanyaan yang diukur dengan skala 5 4 3 2
1. Berdasarkan perhitungan didapatkan nilai skor berikut:
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III-39
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
Tabel III.19
Gambaran Kategori Ekspektasi Kinerja (Performance Expectancy)
No. KeteranganFrekuensi
TotalSkor
Rata-RataSkor
KategoriSS(5)
S(4)
KS(3)
TS(2)
STS(1)
1. Penggunaan QSbermanfaat dalambelajar siswa
39 48 8 2 3 418 4,18 Tinggi
2. QS memudahkankegiatan belajar siswa
37 50 9 3 1 419 4,19 Tinggi
3.
QS membantu siswamemahami materipelajaran lebihmudah dan cepat
30 40 25 4 1 394 3,94 Tinggi
4.
QS menyediakanbanyak informasi danmateri pelajaran yangdibutuhkan siswa
28 60 8 3 1 411 4,11 Tinggi
5.
QS membantu siswamengerjakan tugasdengan mudah dancepat
23 48 20 8 1 384 3,84 Tinggi
6.
QS menyediakanbanyak materi dancontoh soal sertapembahasannya yangmemudahkan siswabelajar
43 46 9 0 2 428 4,28SangatTinggi
7.
QS menjadikanbelajar siswa lebihmudah dan nyaman
24 58 14 3 1 401 4,01 Tinggi
8.
QS meningkatkanhasil belajar siswa disekolah
18 54 24 3 1 385 3,85 Tinggi
Total Rata-Rata 32,4Rata-Rata Skor Keseluruhan 4,05 Tinggi
Sumber : Data primer diolah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III-40
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
Berdasarkan tabel III.19 di atas, dapat dilihat bahwa kriteria secara
umum skor responden pada variabel Performance Expectancy masuk
dalam kategori tinggi, akan tetapi terdapat satu indikator pernyataan pada
variabel Performance Expectancy yang masuk dalam kategori sangat
tinggi. Indikator yang masuk dalam kategori tinggi antara lain indikator
mengenai “penggunaan Quipper School sangat bermanfaat dalam
kegiatan belajar siswa” memiliki rata-rata skor 4,18. Indikator mengenai
“Quipper School memudahkan siswa dalam kegiatan belajar” memiliki
rata-rata skor 4,19. Indikator mengenai “Quipper School membantu siswa
lebih memahami materi pelajaran dengan lebih mudah dan cepat”
memiliki rata-rata skor 3,94. Indikator mengenai “Quipper School
menyediakan banyak informasi dan materi pelajaran yang dibutuhkan
oleh siswa” memiliki rata-rata skor 4,11. Indikator mengenai “Quipper
School membantu siswa mengerjakan tugas dengan mudah dan cepat”
memiliki rata-rata skor 3,84. Indikator mengenai “Quipper School
menjadikan belajar siswa lebih mudah dan nyaman” memiliki rata-rata
skor 4,01. Indikator mengenai “Quipper School dapat meningkatkan hasil
belajar siswa di sekolah” memiliki rata-rata skor 3,85. Indikator yang
masuk dalam kategori sangat tinggi yaitu indikator mengenai “Quipper
School menyediakan banyak materi dan contoh soal serta pembahasannya
yang memudahkan siswa belajar” memiliki rata-rata skor 4,28.
Total skor keseluruhan adalah 32,4 dengan rata-rata skor
keseluruhan berjumlah 4,05, sehingga dapat disimpulkan statistik
deskriptif pada variabel Performance Expectancy (ekspektasi kinerja)
tersebut dalam kategori tinggi.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III-41
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
III.5.2 Gambaran Kategori Ekspektasi Usaha (Effort Expectancy)
Analisis statistik deskriptif dimensi Ekspektasi Usaha (Effort
Expectancy) terdiri dari 6 pertanyaan yang diukur dengan skala 5 4 3 2 1.
Berdasarkan perhitungan didapatkan nilai skor berikut:
Tabel III.20
Gambaran Kategori Ekspektasi Usaha (Effort Expectancy)
No. KeteranganFrekuensi
TotalSkor
Rata-RataSkor
KategoriSS(5)
S(4)
KS(3)
TS(2)
STS(1)
1. Tampilan QS jelasdan mudahdipahami
31 59 9 0 1 379 3,79 Tinggi
2. Tampilan QSterlihat sederhananamun menarik
36 52 7 4 1 418 4,18 Tinggi
3.
Tersedia beberapatema tampilan yangmenarik
34 54 6 5 1 415 4,15 Tinggi
4.
Pengoperasian QSsangat mudahdipahami
38 52 7 2 1 424 4,24 SangatTinggi
5.
Untuk mempelajariQS merupakan halyang mudah
32 54 10 3 1 413 4,13 Tinggi
6.
QS dapatdigunakan denganlancar
23 54 21 0 2 396 3,96 Tinggi
Total Rata-Rata 24,45Rata-Rata Skor Keseluruhan 4,075 Tinggi
Sumber : Data primer diolah
Berdasarkan tabel III.20 di atas, dapat dilihat bahwa kriteria secara
umum skor responden pada variabel Effort Expectancy masuk dalam
kategori tinggi, akan tetapi terdapat satu indikator pernyataan pada
variabel Performance Expectancy yang masuk dalam kategori sangat
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III-42
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
tinggi. Indikator yang masuk dalam kategori tinggi antara lain indikator
mengenai “Tampilan Quipper School jelas dan mudah dipahami”
memiliki rata-rata skor 3,79. Indikator mengenai “Tampilan Quipper
School terlihat sederhana namun menarik” memiliki rata-rata skor 4,18.
Indikator mengenai “Quipper School menyediakan beberapa tema
tampilan yang menarik” memiliki rata-rata skor 4,15. Indikator mengenai
“Untuk mempelajari Quipper School merupakan hal yang mudah”
memiliki rata-rata skor 4,13. Indikator mengenai “Quipper School dapat
digunakan dengan lancar” memiliki rata-rata skor 3,94. Indikator yang
masuk dalam kategori sangat tinggi yaitu indikator mengenai
“Pengoperasian (penggunaan) Quipper School sangat mudah pahami”
memiliki rata-rata skor 4,24.
Total skor keseluruhan adalah 24,45 dengan rata-rata skor
keseluruhan berjumlah 4,075, sehingga dapat disimpulkan statistik
deskriptif pada variabel Effort Expectancy (ekspektasi usaha) tersebut
dalam kategori tinggi.
III.5.3 Gambaran Kategori Pengaruh Sosial (Social Influance)
Analisis statistik deskriptif dimensi Pengaruh Sosial (Social
Influance) terdiri dari 6 pertanyaan yang diukur dengan skala 5 4 3 2 1.
Berdasarkan perhitungan didapatkan nilai skor berikut:
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III-43
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
Tabel III.21
Gambaran Kategori Pengaruh Sosial (Social Influance)
No. KeteranganFrekuensi
TotalSkor
Rata-RataSkor
KategoriSS(5)
S(4)
KS(3)
TS(2)
STS(1)
1. Penggunakan QS disekolah dipengaruhi olehguru
27 60 11 0 1 409 4,09 Tinggi
2. Guru menyarankanagar siswamenggunakan QSuntuk mendukungbelajarnya
31 64 4 0 0 423 4,23SangatTinggi
3.
Siswa percayadengan guru yangmenyarankan
29 58 12 0 1 414 4,14 Tinggi
4.
Pihak sekolahmemberi dukungandalam penggunaanQS
26 52 18 0 4 396 3,96 Tinggi
5.
Guru selalumembantu sayadalammenggunakan QS
9 59 19 9 4 360 3,60 Tinggi
6.
Guru akan selalumendukung sayauntukmenggunakan QS
26 55 13 3 3 398 3,98 Tinggi
Total Rata-Rata 24Rata-Rata Skor Keseluruhan 4 Tinggi
Sumber : Data primer diolah
Berdasarkan tabel III.21 di atas, dapat dilihat bahwa kriteria secara
umum skor responden pada variabel Social Influance masuk dalam
kategori tinggi, akan tetapi terdapat satu indikator pernyataan pada
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III-44
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
variabel Social Influance yang masuk dalam kategori sangat tinggi.
Indikator yang masuk dalam kategori tinggi antara lain indikator
mengenai “Penggunakan Quipper School di sekolah di pengaruhi oleh
guru” memiliki rata-rata skor 4,09. Indikator mengenai “Siswa percaya
dengan guru tersebut karena sudah berpengalaman dalam penggunaan
Quipper School” memiliki rata-rata skor 4,14. Indikator mengenai “Pihak
sekolah memberi dukungan dalam penggunaan Quipper School”
memiliki rata-rata skor 3,96. Indikator mengenai “Guru selalu membantu
siswa dalam menggunakan Quipper School” memiliki rata-rata skor 3,60.
Indikator mengenai “Guru akan selalu mendukung siswa untuk
menggunakan Quipper School” memiliki rata-rata skor 3,98. Indikator
yang masuk dalam kategori sangat tinggi yaitu indikator mengenai “Guru
menyarankan agar siswa menggunakan Quipper School untuk
mendukung belajarnya” memiliki rata-rata skor 4,23.
Total skor keseluruhan adalah 24 dengan rata-rata skor
keseluruhan berjumlah 4, sehingga dapat disimpulkan statistik deskriptif
pada variabel Social Influence (pengaruh sosial) tersebut dalam kategori
tinggi.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III-45
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
III.5.4 Gambaran Kategori Kondisi Fasilitas (Fasilitating Conditions)
Analisis statistik deskriptif dimensi Kondisi Fasilitas (Fasilitating
Conditions) terdiri dari 6 pertanyaan yang diukur dengan skala 5 4 3 2 1.
Berdasarkan perhitungan didapatkan nilai skor berikut:
Tabel III.22
Gambaran Kategori Kondisi Fasilitas (Fasilitating Conditions)
No. KeteranganFrekuensi
TotalSkor
Rata-RataSkor
KategoriSS(5)
S(4)
KS(3)
TS(2)
STS(1)
1. Tersedia fasilitaskomputer danjaringan wifi
23 41 25 8 3 373 3,73 Tinggi
2. Fasilitas komputeryang disediakansudah memadai
5 21 43 22 9 291 2,91 Sedang
3.
Fasilitas wifi yangdisediakan sudahmemadai
9 39 37 13 2 340 3,40 Sedang
4.
QS sangat mudahdi akses setiap saatdengan mudah
18 51 25 5 1 380 3,80 Tinggi
5.
Guru bersediamembantu siswaketikamendapatkankesulitan dalammengoperasikanQS
14 57 23 4 2 377 3,77 Tinggi
6.
Guru memberitahucara menyelesaikanpermasalahandalam penggunaanQS
18 56 19 5 2 383 3,83 Tinggi
Total Rata-Rata 21,44Rata-Rata Skor Keseluruhan 3,57 Tinggi
Sumber : Data primer diolah
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III-46
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
Berdasarkan tabel III.21 di atas, dapat dilihat bahwa kriteria secara
umum skor responden pada variabel Facilitating Conditions masuk dalam
kategori tinggi, akan tetapi terdapat dua indikator pernyataan pada
variabel Facilitating Conditions yang masuk dalam kategori sedang.
Indikator yang masuk dalam kategori tinggi antara lain indikator
mengenai “Pihak sekolah telah menyediakan fasilitas seperti komputer
dan wifi untuk mengakses Quipper School” memiliki rata-rata skor 3,73.
Indikator mengenai “Quipper School sangat mudah di akses setiap saat
dengan mudah” memiliki rata-rata skor 3,80. Indikator mengenai “Guru
akan bersedia membantu ketika saya mendapatkan kesulitan dalam
mengoperasikan Quipper School” memiliki rata-rata skor 3,77. Indikator
mengenai “Guru akan memberitahu siswa cara menyelesaikan
permasalahan dalam penggunaan Quipper School” memiliki rata-rata
skor 3,83. Indikator yang masuk dalam kategori sedang antara lain
indikator mengenai “Fasilitas komputer yang disediakan pihak sekolah
sudah memadai” memiliki rata-rata skor 2,91, dan indikator mengenai
“Fasilitas wifi yang disediakan pihak sekolah sudah memadai” memiliki
rata-rata skor 3,40.
Total skor keseluruhan adalah 21,44 dengan rata-rata skor
keseluruhan berjumlah 3,57, sehingga dapat disimpulkan statistik
deskriptif pada variabel Facilitating Conditions (kondisi fasilitas)
tersebut dalam kategori tinggi.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
IV-1
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
BAB IV
INTERPRETASI DATA
Berdasarkan data yang telah diperoleh peneliti dari hasil observasi, penyebaran
kuesioner, dan hasil probing yang telah didapatkan pada proses penyebaran kuesioner
di lapangan yang telah diuraikan dalam bab III yakni temuan data, maka pada bab IV
ini akan dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh dengan mengaitkan teori yang
ada, pendapat para ahli, penelitian terdahulu serta interpretasi peneliti. Pada analisis
data ini secara umum akan membahas mengenai gambaran pemanfaatan Quipper
School sebagai sarana pendukung proses belajar siswa Madrasah Aliyah Negeri
Jombang. Berikut ini merupakan analisis yang berkaitan dengan rumusan masalah
dalam penelitian ini.
IV.1 Gambaran pemanfaatan Quipper School di MAN Jombang
Keberhasilan suatu sistem e-learning sebagai sarana pendukung proses
belajar di sekolah dapat dilihat dari penerimaan dan pemanfaatan dari siswa-siswi
yang menggunakannya. Dari penerimaan dan pemanfaatan oleh siswa inilah yang
akan menjadi pengukur kepuasan mereka dalam menggunakan e-learning
tersebut. Kehadiran Quipper School sebagai salah satu e-learning yang dapat
digunakan secara gratis oleh siapapun, diharapkan dapat menjadi suatu alat
belajar yang membantu dan memudahkan kegiatan belajar para siswa.
Pemanfaatan Quipper School di MAN Jombang merupakan salah satu tindakan
yang dilakukan pihak sekolah untuk mendukung kegiatan belajar para siswa di
sekolah, sehingga diharapkan dengan pemanfaatan Quipper School ini dapat
memberi kemudahan proses belajar siswa di sekolah.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan model UTAUT (Unified
Theory of Acceptance and Use of Technology) untuk mengetahui gambaran
pemanfaatan Quipper School sebagai sarana pendukung proses belajar siswa di
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
IV-2
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
MAN Jombang melaui konstruk Behavioral Intention (minat pemanfaatan) yang
terdiri dari Performance Expectancy (Ekspektasi Kinerja), Effort Expectancy
(Ekspektasi Usaha), Social Influence (Pengaruh Sosial), dan konstruk
Facilitating Condotions (Kondisi-kondisi Fasilititas) yang akan mempengaruhi
secara langsung perilaku pemanfaatan siswa. Keempat konstruk tersebut akan
dianalisis secara lebih lanjut dengan mengaitkan model teori UTAUT, penelitian
terdahulu, pendapat para ahli dan interpretasi dari peneliti.
IV.1.1 Ekspektasi Kinerja (Performance Expectancy)
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai pemanfaatan Quipper
School sebagai sarana pendukung proses belajar siswa melalui konstruk
ekspektasi kinerja (performance expectancy). Ekspektasi kinerja dapat
didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan seorang individu terhadap sejauh
mana penggunaan teknologi atau sistem baru yang akan membantu individu
tersebut mendapatkan keuntungan-keuntungan kinerja pada pekerjaannya
(Venkatesh, 2003). Berikut merupakan beberapa bagian yang dapat
menggambarkan bagaimana pemanfaatan Quipper School sebagai sarana
pendukung proses belajar di sekolah melalui konstruk ekspektasi kinerja
(performance expectancy).
Pada tabel III.14 halaman III-20 menunjukkan mengenai gambaran
ekspektasi kinerja yakni tingkat kepercayaan siswa dalam menggunakan
Quipper School yang dapat memberikan keuntungan dalam kegiatan
belajarnya. Hasil temuan data pada bab III, diketahui bahwa sebesar
80,75% siswa menyatakan bahwa siswa percaya dengan menggunakan
Quipper School sebagai sarana pendukung belajar di sekolah dapat
membantunya dalam mendapatkan keuntungan dan kemudahan dalam
kegiatan belajarnya, sedangkan hanya sebesar 4,625% siswa saja yang
merasa bahwa memanfaatkan Quipper School tidak dapat membantu siswa
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
IV-3
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
untuk mendapatkan keuntungan dan kemudahan dalam belajarnya dan
sisanya sebesar 14,625% siswa yang merasa kurang setuju dengan
pemanfaatan Quipper School yang dapat membantu siswa dalam
mendapatkan keuntungan dan kemudahan dalam kegiatan belajarnya.
Tingkat ekspektasi kinerja dalam pemanfaatan Quipper School yang
tinggi dapat diketahui berdasarkan dari pernyataan bahwa penggunaan
Quipper School sangat bermanfaat dalam kegiatan belajar siswa dengan
prosentase sebesar 87%. Hal ini dapat menunjukkan bahwa pemanfaatan
Quipper School memberikan keuntungan dalam kegiatan belajar siswa.
Keuntungan lain yang didapatkan siswa yaitu adanya Quipper School dapat
memudahkan siswa dalam kegiatan belajarnya sebesar 87%, Quipper
School juga dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran lebih
cepat dan lebih mudah sebesar 70%, serta Quipper School dapat membantu
siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dengan mudah dan cepat
sebesar 71%. Keuntungan-keuntungan yang didapatkan siswa ini karena
pada Quipper School disediakan banyak informasi dan materi-materi
pelajaran yang dibutuhkan oleh siswa. Berdasarkan hasil temuan peneliti
mendapatkan sebanyak 88% siswa yang menyatakan bahwa ketersediaan
informasi dan mareti-materi pelajaran pada Quipper School sangat
dibutuhkan siswa untuk membantunya dalam belajar. Selain itu juga
tersedia contoh soal-soal beserta pembahasannya dari setiap materi
pelajaran. Hal ini tentu saja dapat membantu siswa untuk lebih memahami
dan memperdalam pembelajarannya, sehingga sebanyak 89% siswa merasa
bahwa Quipper School sangat membantunya. Sebanyak 82% siswa, juga
merasa dengan Quipper School membuat kegiatan belajarnya lebih mudah
dan nyaman, sehingga banyak siswa yang merasa bahwa dengan
menggunakan Quipper School dapat meningkatkan hasil belajar siswa di
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
IV-4
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
sekolah dengan prosentase sebesar 72%. (lihat pada bab III, tabel III.14,
halaman III-20).
Dari indikator-indikator pada variabel ekspektasi kinerja terlihat
bahwa siswa percaya bahwa Quipper School mempunyai kegunaan untuk
membantu dan mempermudah siswa dalam mendapatkan keuntungan
dalam proses belajarnya. Hal ini didukung dengan data pada tabel III.19
halaman III-38 mengenai kekuatan variabel ekspektasi kinerja yang dilihat
dari nilai rata-rata skor hasil dari penjumlahan dan pembagian dari
banyaknya pertanyaan untuk variabel ekspektasi kinerja. Dari data tersebut
dapat diketahui bahwa rata-rata skor pada variabel ekspektasi kinerja
sebesar 4,05. Hal itu menandakan bahwa skor tersebut masuk dalam
kategori tinggi, sehingga dapat diartikan bahwa ekspektasi kinerja memiliki
pengaruh positif yang signifikan terhadap minat pemanfaatan pada Quipper
School, dimana siswa MAN Jombang meyakini bahwa dengan
menggunakan Quipper School dapat membantu kegiatan belajar mereka
dengan memberikan keuntungan bagi mereka seperti ketersediaan materi-
materi pelajaran yang dapat membantunya belajar menjadi lebih mudah dan
dapat membantunya menyelesaikan tugas dari sekolah dengan mudah dan
cepat. Siswa yang merasa mendapatkan keuntungan dari penggunaan
Quipper School akan semakin berniat menggunakan Quipper School untuk
menjadi media pendukung mereka dalam belajar. Hal ini berarti semakin
tinggi ekspektasi kinerja siswa, maka akan mempengaruhi minat siswa
untuk memanfaatkan Quipper School dalam belajar.
Pengaruh ekspektasi kinerja terhadap minat pemanfaaatan siswa
dalam menggunakan Quipper School, dapat dilihat melalui faktor-faktor
dari variabel ekspektasi kinerja yang meliputi persepsi pengguna, motivasi
ekstrinsik, keuntungan relative, kenyamanan dalam bekerja, dan hasil yang
diharapkan (Aoun, Chadi et al, 2010). Persepsi pengguna siswa dalam
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
IV-5
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
menggunakan Quipper School dapat dilihat dari indikator bahwa
penggunaan Quipper School dapat memberikan manfaat dan memberikan
kemudahan siswa dalam kegiatan belajarnya. Hal ini seperti yang dikatakan
oleh Davis (1989) bahwa persepsi pengguna merupakan keyakinan individu
dalam memperoleh manfaat yang menguntungkan apabila menggunakan
suatu teknologi informasi.
Motivasi ekstrinsik juga dapat mempengaruhi minat siswa untuk
memanfaatkan Quipper School. Siswa akan mengakses dan menggunakan
Quipper School karena mereka membutuhnya, sehingga siswa
membutuhkan sistem yang memudahkan kegiatan belajarnya menjadi lebih
efektif dan efisien. Dalam penelitian ini, motivasi ekstrinsik dapat dilihat
dari indikator pernyataan dari ekspektasi kinerja bahwa penggunaan
Quipper School mampu membantu siswa memahami materi pelajaran dan
membantu siswa mengerjakan tugas-tugasnya dengan mudah dan cepat.
Yin-Leng Theng, dkk (2005) menyatakan bahwa penggunaan sistem
digunakan pengguna untuk mencapai tujuan tertentu dengan efektivitas,
efisiensi, dan kepuasan dalam konteks pengguna. Hal ini dapat diartikan
bahwa motivasi ekstrinsik yang berkaitan dengan keefektivan dan efisiensi
dalam menggunakan Quipper School dapat mempengaruhi minat siswa
untuk memanfaatkan Quipper School sebagai media pendukung belajar
mereka.
Keuntungan relatif akan mempengaruhi minat siswa dalam
memanfaatkan Quipper School. Hal ini berkaitan dengan keuntungan yang
didapatkan oleh siswa. Indikator pernyataan pada variabel ekspektasi
kinerja yang menunjukkan keuntungan relative yaitu pada Quipper School
tersedia banyak informasi dan materi-materi pelajaran yang dibutuhkan
siswa, sehingga siswa merasa terbantu ketika mereka belajar karena juga
tersedia banyak contoh soal serta pembahasannya. Davis dkk (dalam
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
IV-6
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
Thompson, 1992) menemukan bahwa niat seseorang dalam menggunakan
komputer dipengaruhi oleh bagaimana komputer tersebut berguna untuk
meningkatkan pekerjaannya. Apabila dihubungkan dengan penelitian ini,
maka peningkatan kinerja siswa dalam belajar yang berkaitan dengan
ketersediaan materi dan soal-soal pembahasan di Quipper School yang
membantunya belajar menjadikan siswa tertarik untuk memanfaatkan
Quipper School.
Ekspektasi kinerja juga dilihat berdasarkan faktor kenyamanan
dalam bekerja. Faktor kenyamanan dalam bekerja berkaitan dengan
kemudahan yang dirasakan siswa dalam kegiatan belajarnya. Dalam
penelitian ini, indikator kenyamanan dalam bekerja dapat dilihat dari
pernyataan bahwa Quipper School menjadikan kegiatan belajar siswa
menjadi lebih mudah dan nyaman. Ketika siswa dapat belajar dengan
mudah dan nyaman, dapat diartikan jika siswa merasa senag karena
menggunakan Quipper School. Hal tersebut juga diungkapkan oleh Davis
(dalam Thompson, 1999) bahwa niat seseorang dalam menggunakan
komputer dipengaruhi pula oleh tingkat pengalaman yang menyenangkan
dalam penggunaan komputer. Apabila dikaitkan dengan penelitian ini,
maka siswa akan berniat menggunakan Quipper School jika siswa tersebut
merasa senang karena kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan.
Faktor terakhir dari ekspektasi kinerja yang mempengaruhi minat
pemanfaatan siswa menggunakan Quipper School adalah faktor hasil yang
diharapkan. Faktor hasil yang diharapkan ini berkaitan dengan indikator
penyataan dari ekspektasi kinerja bahwa Quipper School dapat
meningkatkan hasil belajar siswa di sekolah. Hal ini sama dengan pendapat
Quensenbery (dalam Yin-Leng Theng, 2005) bahwa efektifitas dari suatu
sistem memungkinkan pengguna dapat memenuhi tujuannya secara
komprehensif. Ketika hal tersebut dihubungkan dengan penelitian ini, maka
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
IV-7
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
keefektifan siswa dalam menggunakan Quipper School memungkinkan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Faktor-faktor diatas menunjukkan bahwa ekspektasi kinerja
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat pemanfaatan siswa
menggunakan Quipper School. Hal ini sesuai dengan penelitian-penelitian
terdahulu seperti yang dilakukan oleh Venkatesh et.al (2003) mengenai
penerimaan dan pemanfaatan teknologi informasi, yang menyatakan bahwa
ekspektasi kinerja merupakan variabel yang paling mempengaruhi minat
pemanfaatan suatu sistem. Marchewka & Kostiwa (2007) juga menyatakan
bahwa ekspektasi kinerja merupakan prediktor terbaik dari niat penggunaan
sistem informasi dan Sedana & Wisnu (2010) juga menyatakan bahwa
konstruk ekspektasi kinerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
niat pemanfaatan. Hasil analisis data pada penelitian ini menyatakan bahwa
siswa MAN Jombang yang memiliki level ekspektasi kinerja yang tinggi
akan semakin berminat untuk memanfaatkan Quipper School dalam
kegiatan belajarnya.
IV.1.2 Ekspektasi Usaha (Effort Expectancy)
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai pemanfaatan Quipper
School sebagai sarana pendukung proses belajar siswa melalui konstruk
ekspektasi usaha (performance expectancy). Ekspektasi usaha merupakan
tingkat kemudahan yang terkait dengan penggunaan suatu sistem atau
teknologi (Venkatesh, 2003).
Berikut merupakan beberapa bagian yang dapat menggambarkan
bagaimana pemanfaatan Quipper School sebagai sarana pendukung proses
belajar di sekolah melalui konstruk ekspektasi usaha (performance
expectancy). Pada tabel III.15 halaman III-25 menunjukkan mengenai
gambaran ekspektasi usaha yakni sejauhmana tingkat kemudahan siswa
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
IV-8
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
dalam menggunakan Quipper School. Hasil temuan data pada bab III,
diketahui bahwa sebesar 86,5% siswa menganggap bahwa penggunaan
Quipper School merupakan hal yang mudah, sedangkan hanya sebesar
3,5% siswa saja yang menganggap bahwa penggunaan Quipper School
merupakan hal yang tidak mudah dan sisanya sebesar 10% siswa yang
menganggap bahwa penggunaan Quipper School sedikit sulit.
Tingkat ekspektasi usaha dalam pemanfaatan Quipper School dapat
dikatakan sebagai hal yang mudah, dapat dilihat dari seberapa besar siswa
menganggap bahwa tampilan dari Quipper School jelas dan dapat dipahami
dengan mudah. Hasil temuan peneliti pada bab III, dapat diketahui bahwa
sebanyak 90% siswa menganggap bahwa tampilan Quipper School sangat
jelas dan mudah dipahami, dan sebanyak 88% siswa juga menganggap
bahwa tampilan Quipper School terlihat sederhana namun menarik.
Tampilan Quipper School yang terlihat menarik bagi siswa, karena pada
Quipper School disediakan beberapa tema tampilan menarik, dimana siswa
dapat menganti tema tampilan (backgraoud) yang sesuai dengan
keinginnya. Siswa juga dapat membeli tema tampilan pada Quipper School
dengan cara menukarkan koin miliknya yang didapatkan siswa ketika siswa
berhasil menjawab soal pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepadanya.
Sedangkan tampilan Quipper School yang sederhana dapat terlihat dari
pengoperasian (penggunaan) Quipper School yang mudah dipahami. Dari
hasil temuan peneliti pada bab III, dapat diketahui bahwa sebesar 88%
siswa yang merasa senang dengan adanya tema tampilan yang disediakan
dan sebesar 90% siswa yang menganggap bahwa pengoperasian Quipper
School itu mudah dipahami. Tingginya tingkat kemudahan dalam
penggunakan Quipper School dapat diartikan bahwa untuk mempelajari
penggunaan Quipper School merupakan hal yang mudah bagi siswa. Hal
ini datunjukkan dari hasil temuan peneliti bahwa sebesar 86% siswa
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
IV-9
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
menganggap bahwa mempelajari pengoperasian Quipper School adalah hal
mudah. Ketika siswa merasa pengoperasian Quipper School adalah hal
yang mudah, sehingga siswa juga dapat menggunakan Quipper School
dengan lancar dengan prosentase sebesar 77%.(lihat pada bab III, tabel
III.15, halaman III-25).
Dari indikator-indikator pada variabel ekspektasi usaha yang
dipaparkan diatas terlihat bahwa siswa tidak merasa kesulitan dalam
menggunakan Quipper School. Hal ini didukung dengan data pada tabel
III.20 halaman III.40 mengenai kekuatan variabel ekspektasi usaha yang
dilihat dari nilai rata-rata skor hasil dari penjumlahan dan pembagian dari
banyaknya pertanyaan untuk variabel ekspektasi usaha. Dari data tersebut
dapat diketahui bahwa rata-rata skor pada variabel ekspektasi usaha sebesar
4,075. Hal itu menandakan bahwa skor tersebut masuk dalam kategori
tinggi, sehingga dapat diartikan bahwa ekspektasi usaha memiliki pengaruh
positif yang signifikan terhadap minat penggunaan pada Quipper School.
Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa memiliki persepsi tinggi terhadap
kemudahan penggunaan Quipper School akan memiliki niat yang tinggi
pula dalam pemanfaatan Quipper School. Hasil ini sama dengan hasil yang
ditemukan oleh Venkatesh et.al (2003), yang menyatakan bahwa persepsi
kemudahan dalam penggunaan sistem merupakan prediktor yang signifikan
dari niat pemanfaatan, sehingga dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini
siswa MAN Jombang memiliki tingkat ekspektasi usaha yang tinggi akan
semakin berminat menggunakan Quipper School.
Pengaruh ekspektasi usaha terhadap minat pemanfaaatan siswa
dalam menggunakan Quipper School, dapat dilihat melalui 3 faktor dari
variabel ekspektasi usaha yang meliputi persepsi kemudahan penggunaan,
kompleksitas, dan kemudahan penggunaan (Aoun, Chadi et al, 2010).
Ketiga faktor tersebut yang akan mempengaruhi minat siswa untuk
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
IV-10
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
memanfaatkan Quipper School. Persepsi kemudahan penggunaan dalam
menggunakan Quipper School berkaitan dengan indikator pernyataan
bahwa tampilan Quipper School yang jelas dan mudah dipahami, dimana
tampilannya terlihat sederhana namun menari karena tersedia beberapa
tema tampilan yang dapat diganti siswa sendiri. Hal tersebut didukung oleh
pernyatan dari Nielsen (dalam Yin-Leng Theng, 2005) yang
mendefinisikan kegunaan suatu sistem sebagai atribut kualitas yang dinilai
dari bagaimana tampilan interface yang mudah digunakan oleh pengguna.
Apabila dikaitkan dengan penelitian ini, maka siswa setuju dengan tampilan
Quipper School yang mudah dipahami inilah yang menjadikan siswa
memiliki minat menggunakannya.
Kompleksitas menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi minat
pemanfaatan siswa menggunakan Quipper School. Kompleksitas dalam
variabel ekspektasi usaha berkaitan dengan indikator pengoperasian
(penggunaan) Quipper School yang mudah dipahami dan indikator untuk
mempelajari Quipper School adalah hal yang mudah. Kompleksitas sendiri
merupakan tingkat dimana inovasi dipersepsikan sebagai sesuatu yang
relatif sulit untuk diartikan dan digunakan oleh individu (Rogers dan
Shoemaker,1971 dalam Venkatesh et.al, 2003). Thomson et.al (1991)
dalam penelitiannya menemukan adanya hubungan negarif antara
kompleksitas dan pemanfaatan teknologi informasi. Hal ini berarti siswa
mempercayai penggunaan Quipper School yang lebih mudah dipahami dan
mudah dalam hal pengoperasiannya akan menimbulkan minat dalam
menggunakan Quipper School tersebut.
Kemudahan penggunaan juga menjadi faktor yang akan
mempengaruhi minat pemanfaatan siswa menggunakan Quipper School
dari variabel ekspektasi usaha. Kemudahan penggunaan ini berkaitan
dengan indikator penyataan dari variabel ekspektasi usaha dimana
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
IV-11
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
kemudahan penggunaan Quipper School yang dapat diakses secara lancar.
Papy, Fabrice (2008) mengatakan bahwa kehadiran internet dan mesin
pencarian serta penggunaan teknologi informasi dan komunikasi diberbagai
bidang kegiatan akan berkontribusi membuat masyarakat lebih nyaman.
Pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa kehadiran Quipper School
yang dapat digunakan secara lancar untuk membantu belajar siswa di
sekolah akan semakin membuat siswa merasa nyaman.
Faktor-faktor diatas menunjukkan bahwa ekspektasi usaha
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat pemanfaatan siswa
menggunakan Quipper School. Hal ini senada dengan penelitian-penelitian
terdahulu seperti yang dilakukan oleh Venkatesh et.al (2003) mengenai
penerimaan dan pemanfaatan teknologi informasi bahwa ekspektasi usaha
mempunyai pengaruh signifikan terhadap niat pemanfaatan suatu sistem.
Marchewka & Kostiwa (2007) dan Sedana & Wisnu (2010) juga
menyatakan bahwa konstruk ekspektasi kinerja mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap niat pemanfaatan. Hasil analisis data pada penelitian ini
menyatakan bahwa siswa MAN Jombang yang memiliki level ekspektasi
usaha yang tinggi akan semakin berminat untuk menggunakan Quipper
School sebagai media pendukung belajar mereka.
IV.1.3 Pengaruh Sosial (Social Influance)
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai pemanfaatan Quipper
School sebagai sarana pendukung proses belajar siswa melalui konstruk
pengaruh sosial (social influance). Pengaruh sosial dapat didefinisikan
sebagai tingkat dimana seorang individu merasa bahwa orang-orang yang
berada didekatnya atau orang-orang yang dianggap penting baginya,
percaya sebaiknya individu tersebut menggunakan suatu sistem atau
teknologi baru (Venkatesh, 2003).
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
IV-12
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
Berikut merupakan beberapa bagian yang dapat menggambarkan
bagaimana pemanfaatan Quipper School sebagai sarana pendukung proses
belajar di sekolah melalui konstruk pengaruh sosial (social influance). Pada
tabel III.16 halaman III-29 menunjukkan mengenai gambaran pengaruh
sosial sebagai tingkat dimana siswa menganggap orang-orang yang ada
disekitarnya seperti guru, oarangtua, dan teman, percaya bahwa sebaiknya
siswa tersebut menggunakan Quipper School untuk membantunya dalam
kegiatan belajar. Hasil temuan data pada bab III, diketahui bahwa sebesar
82,67% siswa merasa percaya dengan orang-orang disekitarnya untuk
menggunakan Quipper School untuk membantunya belajar, sedangkan
hanya sebesar 4,17% siswa yang merasa tidak percaya dengan orang-orang
disekitarnya dan sisanya sebesar 12,83% siswa yang merasa kurang percaya
dengan orang-orang disekitarnya untuk menggunakan Quipper School
untuk membantu belajarnya.
Pengaruh sosial pada siswa dalam pemanfaatan Quipper School di
lingkungan sekolah sangat dipengaruhi oleh para guru, karena guru inilah
yang dianggap paling dekat dengan murid-muridnya di lingkungan sekolah.
Ketika guru mempunyai peran penting dalam berlangsungnya proses
pembelajaran, maka disitulah pengaruh guru sangat besar untuk
mempengaruhi dan menyarankan siswanya untuk menggunakan Quipper
School sebagai sarana pendukung belajar siswa. Hasil temuan peneliti pada
bab III, dapat diketahui bahwa pengaruh guru dalam penggunaan Quipper
School di sekolah sebesar 87% dan sebanyak 95%, siswa menerima saran
dari gurunya untuk menggunakan Quipper School sebagai sarana
pendukung belajar. Ketika siswa menerima saran dari guru untuk
menggunakan Quipper School, berarti siswa telah percaya dengan guru
tersebut karena guru telah mempunyai pengalaman sebelumnya dalam
menggunakan Quipper School. Tingkat kepercayaan siswa kepada guru
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
IV-13
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
yang menyarankannya sebesar 87%. Keberhasilan penggunaan Quipper
School di sekolah juga akan dipengaruhi oleh pihak sekolah tersebut,
seperti kepala sekolah. Dari hasil temuan peneliti, sebesar 78% siswa
merasa bahwa pihak sekolah telah memberi dukungan dalam penggunaan
Quipper School. Selain itu, karena guru yang mempunyai pengaruh besar
dalam penggunaan Quipper School, maka guru pula yang akan selalu
memberikan bantuan kepada siswa dan akan selalu mendukung siswa untuk
menggunakan Quipper School. Sebesar 68% siswa yang merasa guru telah
membantunya dan sebesar 81% siswa yang menganggap guru selalu
mendukungnya untuk terus menggunakan Quipper School. (lihat pada bab
III, tabel III.16, halaman III-29).
Dari indikator-indikator pada variabel pengaruh sosial terlihat
bahwa siswa menganggap bahwa orang-orang yang ada disekitarnya,
percaya bahwa mereka sebaiknya menggunakan Quipper School sebagai
media pendukung belajar mereka. Hal ini didukung dengan data pada tabel
III.21 halaman III-42 mengenai kekuatan variabel pengaruh sosial yang
dilihat dari nilai rata-rata skor hasil dari penjumlahan dan pembagian dari
banyaknya pertanyaan untuk variabel pengaruh sosial. Dari data tersebut
dapat diketahui bahwa rata-rata skor pada variabel pengaruh sosial sebesar
4. Hal itu menandakan bahwa skor tersebut masuk dalam kategori tinggi,
sehingga dapat diartikan bahwa pengaruh sosial mempunyai pengaruh
terhadap minat pemanfaatan pada Quipper School. Hasil ini senada dengan
hasil yang ditemukan oleh Venkatesh et.al (2003), yang menyatakan bahwa
pengaruh sosial mempengaruhi minat pemanfaatan suatu sistem, sehingga
dapat diartikan bahwa minat pemanfaatan siswa dalam menggunakan
Quipper School dipengaruhi oleh pengaruh sosial dari orang-orang
sekitarnya, seperti guru.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
IV-14
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
Pengaruh sosial yang mempengaruhi minat pemanfaatan siswa
dalam menggunakan Quipper School dapat diukur melalui 2 faktor yaitu
faktor sosial dan norma subjektif (Aoun, Chadi et al, 2010). Faktor sosial
yang mempengaruhi minat siswa dalam menggunakan Quipper School
berkaitan dengan indikator pengaruh sosial yaitu penggunaan Quipper
School yang dipengaruhi oleh guru dan guru yang akan selalu memberi
bantuan kepada siswa dalam menggunakan Quipper School. Mazman, S.
Guzin et.al (2009) memiliki pendapat bahwa kunci penentu dari pengaruh
sosial merupakan pengaruh dari orang lain yang dianggap penting bagi
individu tersebut. Hal ini sesuai dengan hasil temuan peneliti bahwa
penggunaan Quipper School di sekolah dipengaruhi oleh guru, karena guru
tersebut yang menyarankan siswa untuk menggunakannya.
Norma subjektif merupakan faktor penting yang akan
mempengaruhi minat pemanfaatan sistem informasi. Fishbein dan Ajzen
(dalam Aoun, Chadi et al, 2010) mengemukakan bahwa norma subjektif
merupakan keyakinan individu mengenai harapan orang-orang yang ada
disekitarnya berpengaruh untuk menggunakan sistem informasi. Norma
subjektif dalam penelitian ini dapat ditunjukkan berdasarkan indikator
variabel pengaruh sosial bahwa guru yang memberi saran kepada siswa
untuk menggunakan Quipper School dan guru serta pihak sekolah seperti
kepala sekolah memberi dukungan kepada siswa untuk menggunakan
Quipper School, dimana siswa setuju dan menerima apa yang disarankan
mereka. Hal ini berarti bahwa norma subjektif disini mempunyai pengaruh
yang penting untuk menentukan niat berperilaku siswa dalam menggunakan
Quipper School. Hasil temuan ini senada dengan temuan dari Hartwick dan
Barki (Aoun, Chadi et al, 2010) bahwa norma subjektif merupakan faktor
penting yang menentukan niat berperilaku dalam penerimaan sistem
informasi.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
IV-15
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
Dari kedua faktor sosial dan norma subjektif yang menjadi tolak
ukur pengaruh sosial dalam mempengaruhi minat pemanfaatan siswa dalam
menggunakan Quipper School diketahui bahwa guru mempunyai peran dan
pengaruh yang besar dalam mempengaruhi siswa dalam menggunakan
Quipper School. Seperti pernyataan dari Venkatesh et. al (2003) bila
dikaitkan dengan penelitian ini bahwa siswa akan percaya dengan apa yang
disarankan oleh gurunya karena bagi siswa guru merupakan orang yang
mempunyai peran penting dalam proses kegiatan belajarnya. Dari hasil
analisis pada penelitian ini dapat diketahui bahwa orang-orang yang
dianggap penting bagi siswa yaitu guru akan mempengaruhi minat
penggunaan Quipper School di sekolah. Hal ini dapat dilihat dari tingginya
tingkat pengaruh sosial.
Dari ketiga variabel ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, dan pengaruh
sosial didapatkan data bahwa tingkat ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, dan
pengaruh sosial masuk kedalam kategori tinggi. Hal ini berarti ketiga variabel
tersebut mempunyai pengaruh terhadap minat pemanfaatan dari siswa untuk
menggunakan Quipper School. Minat pemanfaatan siswa ini akan berpengaruh
terhadap perilaku penggunaan siswa dalam memanfaatkan Quipper School. Ketika
siswa memiliki minat pemanfaatan terhadap penggunaan Quipper School, maka
dapat dilihat perilaku penggunaan mereka. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh
Venkatesh et.al (2003) bahwa ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, dan pengaruh
sosial akan mempengaruhi minat pemanfaatan dan minat pemanfaatan akan
berpengaruh terhadap perilaku penggunaan individu terhadap sistem informasi.
IV.1.4 Kondisi fasilitas (Facilitating Condotions)
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai pemanfaatan Quipper
School sebagai sarana pendukung proses belajar siswa melalui konstruk
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
IV-16
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
kondisi-kondisi fasilitas (facilitating conditions). Kondisi-kondisi fasilitas
merupakan tingkat kepercayaan seorang individu terhadap ketersediaan
teknik infrastruktur dan organisasional untuk mendukung individu tersebut
dalam menggunakan suatu sistem atau teknologi (Venkatesh, 2003).
Berikut merupakan beberapa bagian yang dapat menggambarkan
bagaimana pemanfaatan Quipper School sebagai sarana pendukung proses
belajar di sekolah melalui konstruk kondisi fasilitas (facilitating
conditions). Pada tabel III.17 halaman III-33 menunjukkan mengenai
gambaran kondisi fasilitas yakni tingkat kepercayaan siswa terhadap
ketersediaan teknik infrastruktur dan organisasional untuk mendukungnya
menggunakan Quipper School. Hasil temuan data pada bab III, diketahui
bahwa sebesar 58,67% siswa yang merasa percaya terhadap ketersediaan
teknik infrastruktur dan organisasional untuk mendukungnya menggunakan
Quipper School, sedangkan sebesar 12,67 siswa yang merasa tidak percaya
dengan ketersedian teknik infrastruktur dan organisasional, dan sebesar
28,67% siswa yang merasa kurang percaya dengan ketersediaan teknik
infrastruktur dan organisasional untuk mendukungnya menggunakan
Quipper School.
Facilitating conditions pada pemanfaatan Quipper School dapat
dilihat dari tingkat kepercayaan siswa terhadap ketersediaan infrastruktur
dan organisasional yang disediakan sekolah. Hasil temuan data, peneliti
mendapatkan hasil bahwa sebesar 64% siswa yang menyatakan bahwa
pihak sekolah MAN Jombang telah menyediakan fasilitas seperti komputer
dan jaringan wifi agar siswa dapat dengan mudah mengakses Quipper
School. Namun dari hasil temuan data menyatakan bahwa sebesar 43%
siswa yang menyatakan bahwa fasilitas komputer yang disediakan kurang
memadai untuk siswa mengakses Quipper, dan sebesar 48% siswa
mengatakan bahwa jaringan wifi yang disediakan sudah cukup memadai
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
IV-17
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
untuk dapat mengakses Quipper School. Meskipun fasilitas yang
disediakan pihak sekolah dirasa kurang cukup memadai untuk mengakses
Quipper School, namun siswa merasakan bahwa mereka tetap dapat
mengakses Quipper School dengan mudah sebesar 69%, hal ini dikarenakan
siswa tidak hanya dapat mengakses di lingkungan sekolah melainkan juga
dapat di akses dimana saja. Facilitating conditions juga dapat dilihat dari
ketersediaan guru untuk membantu siswa disaat siswa mendapatkan
kesulitan dalam mengoperasikan Quipper School dan juga dapat
memberikan solusi atau penyelesaian saat siswa mendapat permasalahan
dengan prosentase sebesar 71% dan 74%.(lihat pada bab III, tabel III.17,
halaman III-33).
Dari indikator-indikator pada variabel kondisi fasilitas terlihat
bahwa siswa percaya dengan fasilitas-fasilitas yang disediakan pihak
sekolah dapat mendukung mereka dalam menggunakan Quipper School.
Hal ini didukung dengan data pada tabel III.21 halaman III-44 mengenai
kekuatan variabel pengaruh sosial yang dilihat dari nilai rata-rata skor hasil
dari penjumlahan dan pembagian dari banyaknya pertanyaan untuk variabel
kondisi fasilitas. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa rata-rata skor
pada variabel pengaruh sosial sebesar 3,57. Hal itu menandakan bahwa skor
tersebut masuk dalam kategori tinggi, sehingga dapat diartikan bahwa
kondisi fasilitas mempunyai pengaruh terhadap perilaku penggunaan.
Kondisi fasilitas tidak mempunyai pengaruh terhadap minat pemanfaatan
siswa Quipper School, melainkan berpengaruh langsung terhadap perilaku
penggunaan. Hasil temuan peneliti menemukan beberapa indikator dari
variabel kondisi fasilitas yang masuk dalam kategori sedang. Indikator yang
masuk ke dalam kategori sedang adalah indikator mengenai fasilitas
komputer dan jaringan wifi yang disediakan pihak sekolah kurang
memadai. Namun hal ini tidak mempengaruhi pemanfaatan Quipper School
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
IV-18
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
oleh siswa, melainkan mempengaruhi siswa dalam perilaku
penggunaannya. Ketika fasilitas komputer dan jaringan wifi kurang
memadai, siswa masih tetap dapat mengakses Quipper School dengan usaha
mereka sendiri. Indikator lain yang masuk dalam kategori tinggi yaitu
mengenai ketersediaan guru dalam memberi bantuan apabila terdapat
permasalahan atau kesulitan yang dialami oleh siswa dan guru juga bersedia
memberikan solusi bagi mereka.
Menurut Venkatesh et.al (2003), tingginya tingkat kondisi fasilitas
yang mendukung tidak akan berpengaruh terhadap minat pemanfaatan,
melainkan berpengaruh terhadap perilaku pemanfaatan. Hal ini senada
dengan temuan peneliti bahwa kondisi fasilitas tidak mempengaruhi minat
siswa untuk memanfaatkan Quipper School, namun mempengaruhi
perilaku siswa dalam memanfaatkan Quipper School. Hasil temuan peneliti
menunjukkan bahwa kepercayaan siswa terhadap fasilitas seperti komputer
dan jaringan wifi yang disediakan pihak sekolah tidak mempengaruhi minat
pemanfaatan siswa, melainkan mempengaruhi perilaku siswa. Meskipun
fasilitas komputer dan jaringan wifi yang kurang memadai, namun mereka
masih akan tetap menggunakan Quipper School yaitu dengan usaha mereka
sendiri. Sedangkan ketersedian fasilitas bantuan oleh guru sangat
dibutuhkan siswa untuk membantunya dalam menggunakan Quipper
School.
Dari hasil analisis yang ditemukan dalam penelitian ini, dapat diketahui
bahwa tingkat ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, pengaruh sosial dan kondisi-
kondisi fasilitas pendukung tergolong tinggi. Berdasarkan model UTAUT dapat
diketahui bahwa siswa MAN Jombang telah menerima dan menggunakan Quipper
School secara baik, maka pemanfaatan Quipper School oleh siswa di MAN
Jombang juga dapat dikatakan baik. Seperti pernyataan dari Davis (1989) bahwa
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
IV-19
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
kesuksesan dari penggunaan teknologi informasi sangat dipengaruhi oleh perilaku
penggunaan dan penerimaan atas teknologi tersebut. Hal ini berarti pemanfaatan
Quipper School dapat menjadi media pendukung siswa dalam proses belajar
mereka baik di sekolah maupun diluar sekolah.
IV.2 Faktor Lain yang Mempengaruhi Pemanfaatan Quipper School
Pada bab IV.2 ini, peneliti ingin mengetahui ada tidaknya faktor yang
mempengaruhi pemanfaatan Quipper School sebagai sarana pendukung belajar
siswa di MAN Jombang. Beberapa faktor tersebut nantinya akan dianalisis
menggunakan tabel silang (cross table) pada variabel yang dapat dianalisis lebih
lanjut menurut teori model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology
(UTAUT). Berikut ini merupakan variabel-variabel yang akan dianalisis
menggunakan tabel silang.
IV.2.1 Jenis Kelamin Memoderatori Ekspektasi Kinerja, Ekspektasi Usaha,
dan Pengaruh Sosial
Dalam model UTAUT dari Venkatesh et.al (2003) diketahui bahwa
variabel jenis kelamin memoderatori 3 variabel utama yaitu ekspektasi kinerja,
ekspektasi usaha, dan pengaruh sosial.
Tabel IV.1 Jenis Kelamin dan Ekspektasi Kinerja
JenisKelamin
Tingkat Ekspektasi KinerjaSangatRendah
Rendah Sedang Tinggi SangatTinggi
Total
F % F % F % F % F % F %Laki-laki 1 100 1 100 8 42 17 50 23 51 50 50Perempuan 0 0 0 0 11 58 17 50 22 49 50 50Total 1 100 1 100 19 100 34 100 45 100 100 100
Sumber : Kuesioner no. 1 dan no.14-21
Venkatesh et. al (2003) menyatakan bahwa pengaruh laki-laki dalam
variabel ekspektasi kinerja lebih kuat atau lebih tinggi dibandingkan perempuan.
Laki-laki dan perempuan mempunyai ketertarikan tersendiri dalam menggunakan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
IV-20
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
teknologi informasi, namun laki-laki cenderung memiliki rasa ketertarikan yang
lebih besar untuk mencari tahu, mempelajari dan mendalami tentang teknologi
informasi dibandingkan perempuan.
Pernyataan dari Venkatesh et. al (2003) ternyata tidak terbukti dengan
hasil temuan peneliti dilapangan yang disajikan dalam tabel IV.1 bahwa tidak
ditemukan pengaruh antara laki-laki dan perempuan pada variabel ekspektasi
kinerja yang mempengaruhi minat pemanfaatan siswa pada Quipper School. Pada
tabel IV.1 dapat dilihat bahwa sebesar 23 siswa laki-laki dengan prosentase 51%
dan sebesar 22 siswa perempuan dengan prosentase 49% memiliki ketertarikan
sangat besar dalam Quipper School. Hal ini berarti diantara siswa laki-laki dan
perempuan memiliki keyakinan yang hampir sama bahwa pemanfaatan Quipper
School akan membantu mereka dalam kegiatan belajarnya. Ketertarikan diantara
kedua siswa laki-laki dan perempuan terhadap pemanfaatan Quipper School
sebagai media pendukung belajar mereka dikatakan hampir sama karena mereka
merasa bahwa pemanfaatan Quipper School sangat berguna dalam kegiatan
belajarnya. Pengaruh gender dalam penelitian ini berarti tidak ditemukan. Hal ini
sama dengan penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh Marchewka, Jack T. et.
al (2007) yang tidak menemukan adanya pengaruh gender dalam variabel
ekspektasi kinerja.
Tabel IV.2 Jenis Kelamin dan Ekspektasi Usaha
JenisKelamin
Tingkat Ekspektasi UsahaSangatRendah
Rendah Sedang Tinggi SangatTinggi
Total
F % F % F % F % F % F %Laki-laki 1 100 0 0 6 75 25 51 18 44 50 50Perempuan 0 0 1 100 2 25 24 49 23 56 50 50Total 1 100 1 100 8 100 49 100 41 100 100 100
Sumber : Kuesioner no. 1 dan no. 22-27
Venkatesh et. al (2003) menyatakan bahwa pengaruh perempuan dalam
variabel ekspektasi usaha lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Perempuan
cendurung senang dengan hal-hal yang mudah dibandingkan dengan laki-laki.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
IV-21
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
Ketertarikan perempuan dalam menggunakan teknologi informasi akan tinggi
ketika teknologi informasi tersebut mudah dioperasikan dan digunakan, karena
perempuan lebih senang dengan kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi
informasi.
Pernyataan dari Venkatesh et. al (2003) ternyata tidak terbukti dengan
hasil temuan peneliti dilapangan yang disajikan dalam tabel IV.2 bahwa tidak
ditemukan pengaruh antara laki-laki dan perempuan pada variabel ekspektasi
usaha yang mempengaruhi minat pemanfaatan siswa pada Quipper School. Hal
ini sama dengan hasil temuan peneliti pada variabel ekspektasi kinerja. Pada tabel
IV.2 dapat diketahui bahwa sebesar 25 siswa laki-laki dengan prosentase 51%
dan sebesar 24 siswi perempuan dengan prosentase 49% merasa bahwa
penggunaan Quipper School itu mudah. Tingkat kemudahan yang dirasakan
antara siswa laki-laki dan perempuan disini dapat dikatakan hampir sama karena
diantara keduanya memiliki selisih yang sedikit, sehingga dapat diartikan bahwa
tidak ditemukan pengaruh antara jenis kelamin (gender) pada variabel ekspektasi
usaha. Hal ini juga sama dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Marchewka, Jack T. et. al (2007) dimana ia tidak menemukan adanya pengaruh
gender dalam variabel ekspektasi usaha.
Tabel IV.3 Jenis Kelamin dan Pengaruh Sosial
JenisKelamin
Tingkat Pengaruh SosialSangatRendah Rendah Sedang Tinggi
SangatTinggi Total
F % F % F % F % F % F %Laki-laki 1 100 2 33 11 58 28 54 8 36 50 50Perempuan 0 0 4 67 8 42 24 46 14 64 50 50Total 1 100 6 100 19 100 52 100 22 100 100 100
Sumber : Kuesioner no. 1 dan no. 28-33
Venkatesh et. al (2003) dalam karyananya yang berjudul “User
Acceptance of Information Technology: Toward A Unified View” menyatakan
bahwa pengaruh gender pada variabel pengaruh sosial ditemukan lebih besar
pada perempuan dibandingkan dengan laki-laki. Pernyataan dari Venkatesh et. al
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
IV-22
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
(2003) ini tidak sama dengan hasil temuan peneliti, dimana peneliti mendapatkan
hasil bahwa pengaruh pada variabel pengaruh sosial lebih besar ditemukan pada
laki-laki dibandingkan dengan perempuan. Namun pengaruh pada siswa laki-laki
yang temukan peneliti tidak begitu signifikan, hanya selisih sedikit dengan siswi
perempuan. Hal ini dapat dilihat dari hasil temuan dilapangan yang disajikan
dalam tabel IV.3 bahwa sebesar 28 siswa laki-laki dengan prosentase 54%
sedangkan sebesar 24 siswi perempuan dengan prosentase 46% percaya kepada
orang-orang yang berada disekitarnya seperti guru, bahwa sebaiknya mereka
menggunakan Quipper School untuk membantunya dalam belajar. Hasil temuan
peneliti ini sama dengan hasil temuan dari Curtis et. al (2010) yang menemukan
bahwa pengaruh variabel pengaruh sosial lebih besar pada laki-laki
dibandingakan dengan perempuan.
IV.2.2 Usia Memoderatori Ekspektasi Kinerja, Ekspektasi Usaha, Pengaruh
Sosial dan Kondisi Fasilitas yang Mendukung
Usia merupakan salah satu variabel yang memoderatori ekspektasi
kinerja, ekspektasi usaha, pengaruh sosial dan kondisi fasilitas yang mendukung
dalam memanfaatkan teknologi baru.
Tabel IV.4 Usia dan Ekspektasi Kinerja
Usia
Tingkat Ekspektasi KinerjaSangatRendah Rendah Sedang Tinggi
SangatTinggi
Total
F % F % F % F % F % F %16 tahun 0 0 0 0 5 26 2 6 3 7 10 1017 tahun 0 0 1 100 9 48 22 65 32 71 64 6418 tahun 1 100 0 0 5 26 10 29 10 22 26 26Total 1 100 1 100 19 100 34 100 45 100 100 100
Sumber : Kuesioner no. 2 dan no. 14-21
Venkatesh et. al (2003) menyatakan bahwa usia akan mempengaruhi
ekspektasi kinerja dalam memanfaatkan teknologi baru. Semakin tua usia
pengguna teknologi maka akan semakin besar kepercayaan pengguna bahwa
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
IV-23
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
teknologi dapat memberikan keuntungan baginya. Hal ini tidak ditemukan oleh
peneliti di lapangan karena dari semua siswa yang menjadi responden peneliti
yang memiliki usia berbeda-beda mulai dari usia 16 tahun sampai 18 tahun,
memiliki tingkat kepercayaan terhadap Quipper School yang dapat memberikan
keuntungan baginya atau tingkat ekspektasi kinerja yang hampir sama semua
disetiap usia, namun yang mendominasi adalah usia 17 tahun sebesar 71% (lihat
tabel IV.4) karena 64% dari total siswa yang menjadi responden berusia 17 tahun.
Hal ini menunjukkan bahwa usia tidak mempengaruhi ekspektasi kinerja.
Tabel IV.5 Usia dan Ekspektasi Usaha
Usia
Tingkat Ekspektasi KinerjaSangatRendah
Rendah Sedang Tinggi SangatTinggi
Total
F % F % F % F % F % F %16 tahun 0 0 0 0 1 12,5 4 8 5 12 10 1017 tahun 0 0 1 100 4 50 28 57 31 76 64 6418 tahun 1 100 0 0 3 37,5 17 35 5 12 26 26Total 1 100 1 100 8 100 49 100 41 100 100 100
Sumber : Kuesioner no. 2 dan no. 22-27
Venkatesh et. al (2003) juga menyatakan bahwa usia akan mempengaruhi
ekspektasi harapan dalam memanfaatkan teknologi baru. Semakin tua usia
pengguna teknologi maka akan semakin besar tingkat kemudahan pengguna
dalam menggunakan dan memanfaatkan suatu teknologi. Hal ini tidak ditemukan
oleh peneliti di lapangan karena dari semua siswa yang menjadi responden
peneliti yang memiliki usia berbeda-beda mulai dari usia 16 tahun sampai 18
tahun, memiliki tingkat kemudahan dalam penggunaan dan pemanfaatan Quipper
School yang hampir sama semua disetiap jenjang usia, namun yang mendominasi
adalah usia 17 tahun sebesar 76% (lihat tabel IV.5) karena 64% dari total siswa
yang menjadi responden berusia 17 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa usia tidak
mempengaruhi ekspektasi usaha dalam mamanfaatkan Quipper School.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
IV-24
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
Tabel IV.6 Usia dan Pengaruh Sosial
Usia
Tingkat Ekspektasi KinerjaSangatRendah
Rendah Sedang Tinggi SangatTinggi
Total
F % F % F % F % F % F %16 tahun 0 0 0 0 2 11 6 11 2 9 10 1017 tahun 0 0 6 100 12 63 32 62 14 64 64 6418 tahun 1 100 0 0 5 26 14 27 6 27 26 26Total 1 100 6 100 19 100 52 100 22 100 100 100
Sumber : Kuesioner no. 2 dan no. 28-33
Selanjutnya dalam penelitian Venkatesh et. al (2003) juga menguji
pengaruh variabel moderat usia dengan variabel pengaruh sosial. Menurut
Venkatesh et.al dalam penelitiannya ditemukan bahwa usia mempengaruhi
tingkat kepercayaan seseorang sebaiknya ia menggunakan teknologi tersebut atas
pengaruh dari orang-orang yang berada disekitarnya (ekspektasi usaha). Berbeda
dengan hasil temuan Venkatesh et.al, peneliti menemukan hasil bahwa usia tidak
mempunyai pengaruh terhadap tingkat kepercayaan siswa yang dipengaruhi atau
disarankan oleh gurunya bahwa sebaiknya ia menggunakan Quipper School. Hal
ini dapat dilihat pda tabel IV.6 bahwa hampir semua siswa mulai usia 16 tahun
sampai 18 tahun memiliki rata-rata tingkat ekspetasi usaha yang tinggi, namun
usia 17 tahun mendominasi dengan prosentase sebesar 64% dimana hal ini
dikarenakan sebesar 64% jumlah siswa berusia 17 tahun.
Tabel IV.7 Usia dan Kondisi Fasilitas
Usia
Tingkat Ekspektasi KinerjaSangatRendah
Rendah Sedang Tinggi SangatTinggi
Total
F % F % F % F % F % F %16 tahun 0 0 0 0 5 18 4 8 1 8 10 1017 tahun 0 0 5 100 16 57 38 70 5 42 64 6418 tahun 1 100 0 0 7 25 12 22 6 50 26 26Total 1 100 5 100 28 100 54 100 12 100 100 100
Sumber : Kuesioner no. 2 dan no. 34-39
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
IV-25
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
Venkatesh et. al (2003) juga menyatakan bahwa usia akan mempengaruhi
variabel kondisi fasilitas yang mendukung dalam memanfaatkan teknologi baru.
Semakin tua usia pengguna teknologi maka akan semakin besar tingkat
kepercayaan pengguna terhadap fasilitas yang disediakan untuk memanfaatkan
teknologi. Berbeda dengan variabel ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, dan
pengaruh sosial, pada variabel kondisi fasilitas yang mendukung dalam
penelitian, peneliti menemukan pengaruh usia terhadap kondisi fasilitas yang
mendukung, meskipun pengaruhnya tidak signifikan yaitu sebesar 50% siswa
berusia 18 tahun menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan terhadap kondisi
fasilitas yang mendukung sangat tinggi, sedangkan siswa berusia 17 tahun
sebesar 42%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tua usia siswa maka semakin
besar tingkat kepercayaan siswa terhadap ketersediaan fasilitas yang
mendukungnya dalam mengakses dan memanfaatkan Quipper School.
IV.2.3 Pengalaman Memoderaori Ekspektasi Usaha, Pengaruh Sosial, dan
Kondisi Fasilitas yang Mendukung
Dalam model UTAUT dari Venkatesh et.al (2003) diketahui bahwa
variabel pengalaman memoderatori 3 variabel utama yaitu ekspektasi usaha,
pengaruh sosial dan kondisi fasilitas yang mendukung.
Tabel IV.8 Pengalaman dan Ekspektasi Usaha
Pengalaman
Tingkat Ekspektasi UsahaSangatRendah
Rendah Sedang Tinggi SangatTinggi
Total
F % F % F % F % F % F %6–12 bulan 1 100 1 100 5 62.5 43 88 33 80,5 83 83>1 tahun 0 0 0 0 3 37.5 6 12 8 19,5 17 17Total 1 100 1 100 8 100 49 100 41 100 100 100Sumber : Kuesioner no. 3 dan no. 22-27
Pengalaman seorang individu dalam mengenal dan menggunakan
teknologi informasi akan mempengaruhi tingkat kemudahan individu tersebut
pada penggunaan teknologi. Venkatesh et. al (2003) menyatakan bahwa
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
IV-26
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
pengalaman mempengaruhi ekspektasi kinerja dalam memanfaatkan suatu
teknologi atau sistem baru. Semakin tinggi pengalaman individu menggunakan
teknologi, maka akan semakin tinggi pula tingkat kemudahan ia dalam
menggunakan teknologi tersebut. Hal ini berarti pengalaman memiliki pengaruh
pada tingkat kemudahan individu dalam menggunakan dan mengoperasikan
teknologi informasi. Hasil temuan peneliti di lapangan menunjukkan bahwa
siswa yang telah memanfaatkan Quipper School selama lebih dari 1 tahun, rata-
rata tingkat kemudahan dalam menggunakan Quipper School dalam kategori
sangat tinggi, sedangkan siswa yang telah memanfaatkan Quipper School selama
6 bulan sampai 1 tahun, juga rata-rata memiliki tingkat kemudahan dalam
penggunaan tinggi namun beberapa siswa masih ada yang masuk dalam kategori
rendah. Pada tabel IV.8 dapat dilihat bahwa dari 17 siswa yang memiliki
pengalaman dalam menggunakan Quipper School selama lebih dari 1 tahun, tidak
ada satupun siswa yang masuk dalam kategori rendah. Hal ini menunjukkan
bahwa siswa yang memiliki pengalaman lebih lama, tingkat kemudahan dalam
penggunaannya juga tinggi.
Tabel IV.9 Pengalaman dan Pengaruh Sosial
Pengalaman
Tingkat Pengaruh SosialSangatRendah Rendah Sedang Tinggi
SangatTinggi Total
F % F % F % F % F % F %6–12 bulan 1 100 5 83 13 68 44 85 20 91 83 83>1 tahun 0 0 1 17 6 32 8 15 2 9 17 17Total 1 100 6 100 19 100 52 100 22 100 100 100
Sumber : Kuesioner no. 3 dan no. 28-33
Venkatesh et. al (2003) menyatakan bahwa pengalaman akan
mempengaruhi pengaruh sosial dalam memanfaatkan teknologi baru. Ketika
siswa telah memiliki pengalaman yang lebih lama dalam menggunakan Quipper
School, maka ia merasa bahwa orang-orang yang berada disekitarnya seperti guru
telah berhasil mempengaruhinya untuk menggunakan Quipper School dan
meyakini bahwa Quipper School memberikan keuntungan baginya. Pernyataan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
IV-27
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
dari Venkatesh et.al tidak terbukti dengan hasil temuan peneliti di lapangan yang
dapat dilihat pada tabel IV.9 menunjukkan bahwa siswa yang memiliki
pengalaman lebih dari 1 tahun maupun kurang dari 1 tahun (6-12 bulan) rata-rata
sama memiliki tingkat pengaruh sosial yang tinggi dalam pemanfaatan Quipper
School yakni sebesar 85%. Hal ini berarti bahwa tingkat pengalaman siswa tidak
mempengaruhi tingkat sosial dalam pemanfaatan Quipper School.
Tabel IV.10 Pengalaman dan Kondisi Fasilitas
Pengalaman
Tingkat Kondisi FasilitasSangatRendah
Rendah Sedang Tinggi SangatTinggi
Total
F % F % F % F % F % F %6–12 bulan 1 100 5 100 23 82 44 81,5 10 83 83 83>1 tahun 0 0 0 0 5 18 10 18,5 2 17 17 17Total 1 100 5 100 28 100 54 100 12 100 100 100
Sumber : Kuesioner no. 3 dan no.34-39
Pengalaman dan kondisi fasilitas yang mendukung sistem akan
mempengaruhi dalam pemanfaatan teknologi atau sistem baru. Vankatesh et. al
(2003) dalam penelitiannya yang berkaitan dengan penerimaan dan penggunaan
sistem menunjukkan bahwa pengalaman memiliki pengaruh terhadap kondisi
fasilitas yang mendukung dengan penggunaan teknologi atau sistem baru. Hasil
temuan Venkatesh et. al pada tahun 2003 ini terbukti dengan hasil temuan peneliti
yang di sajikan pada tabel IV.6 yang menunjukkan bahwa semakin tinggi
pengalaman siswa dalam menggunakan Quipper School, maka semakin tinggi
pula anggapan siswa terkait tingkat kondisi fasilitas yang dapat mendukung
mereka dalam menggunakan Quipper School. Hal ini ditunjukkan melalui data
pada tabel IV.6 dimana dari ke-17 siswa yang memiliki pengalaman lebih lama
menggunakan Quipper School (>1 tahun) berada dalam kategori sedang sampai
sangat tinggi atau sebanyak 17 siswa yang memiliki pengalaman >1 tahun semua
tidak ada yang memiliki tingkat kondisi fasilitas yang rendah. Hal ini berarti
semakin tinggi pengalaman siswa dalam menggunakan Quipper School, maka
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
IV-28
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
semakin tinggi pula tingkat kondisi fasilitas yang mendukung dalam penggunaan
Quipper School.
IV.2.4 Kesukarelaan Pengguna Memoderatori Pengaruh Sosial
Tabel IV.11 Kesukarelaan Pengguna dan Pengaruh Sosial
KesukarelaanPengguna
Tingkat Pengaruh SosialSangatRendah
Rendah Sedang Tinggi SangatTinggi
Total
F % F % F % F % F % F %Kebutuhanmengerjakantugas sekolah
1 100 5 83 16 85 49 94 22 100 93 93
Ikut-ikutanteman
0 0 0 0 1 5 0 0 0 0 1 1
Keterpaksaaandari pihaktertentu
0 0 1 17 1 5 2 4 0 0 4 4
Lainnya 0 0 0 0 1 5 1 2 0 0 2 2Total 1 100 6 100 19 100 52 100 22 100 100 100
Sumber : Kuesioner no. 4 dan no.28-33
Venkatesh et. al (2003) menyatakan bahwa kesukarelaan dalam
menggunakan teknologi baru akan mempengaruhi faktor pengaruh sosial dari
individu tersebut. Pernyataan dari Venkatesh et.al (2003) di atas terbukti dengan
hasil temuan peneliti dilapangan yang disajikan dalam tabel IV.11 ditemukan
bahwa variabel moderat kesukarelaan penggunaan teknologi mempengaruhi
variabel pengaruh sosial yang akan mempengaruhi siswa dalam memanfaatkan
Quipper School. Seseorang yang dianggap penting oleh siswa-siswi dalam hal ini
adalah guru akan memberi pengaruh kepada siswa untuk memanfaatkan Quipper
School, ketika siswa menerima hal tersebut maka hal ini berarti siswa dengan
sukarela akan memanfaatkan Quipper School tersebut. Kesukarelaan siswa dalam
memanfaatkan Quipper School mempunyai banyak alasan yang beragam, mulai
dari adanya kebutuhan mengerjakan tugas sekolah, ikut-ikutan teman,
keterpaksaan dari pihak tertentu dan lainnya. Hasil temuan peneliti dilapangan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
IV-29
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
menunjukkan bahwa kesukarelaan penggunaan mempengaruhi variabel pengaruh
sosial siswa dalam memanfaatkan Quipper School yakni dengan prosentase
sebesar 94% siswa yang menyatakan sukarela dengan alasan bahwa Quipper
School adanya kebutuhan mengerjakan tugas sekolah.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
V-1
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
BAB V
PENUTUP
V.1 KESIMPULAN
Pada sub bab ini, peneliti akan menyajikan beberapa kesimpulan yang
diperoleh peneliti dari temuan data dan analisa data yang telah dilakukan peneliti.
Berikut merupakan beberapa kesimpulan yang berhasil diperoleh peneliti mengenai
gambaran pemanfaatan Quipper School sebagai media pendukung belajar siswa
Madrasah Aliyah Negeri Jombang yang dilihat dari komponen dari model Unified
Theory of Accepntance and Use of Technology (UTAUT) yaitu ekspektasi kinerja,
ekspektasi usaha, pengaruh sosial, dan kondisi fasilitas.
Berdasarkan hasil dan tujuan penelitian dapat disimpulkan bahwa siswa
Madrasah Aliyah Negeri Jombang telah melakukan pemanfaatan e-learning
Quipper School sebagai media mereka dalam mendukung kegiatan belajar
disekolah. Hal ini dapat diketahui dari banyaknya variabel yang memiliki skor
kategori tinggi. Keempat variabel Unified Theory of Accepntance and Use of
Technology (UTAUT) memiliki kategori tinggi. Berikut ini merupakan kesimpulan
yang dapat diambil dari penelitian ini :
1. Ekspektasi Kinerja
Hasil penelitian ini menemukan bahwa variabel ekspektasi kinerja
mempunyai besar skor rata-rata 4,05. Hal ini menandakan bahwa skor tersebut
masuk kedalam ketegori tinggi yang berarti variabel ekspektasi kinerja
memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap minat penggunaan pada
Quipper School, dimana siswa MAN Jombang meyakini bahwa dengan
menggunakan Quipper School dapat membantu kegiatan belajar mereka
dengan memberikan keuntungan dalam belajar. Keuntungan-keuntungan
tersebut seperti ketersediaan materi-materi pelajaran yang dapat membantu
siswa belajar menjadi lebih mudah dan cepat, Quipper School membantu siswa
lebih mudah memahami materi pelajaran dan dapat membantu siswa
menyelesaikan tugas dari sekolah dengan mudah dan cepat.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
V-2
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
2. Ekspektasi Usaha
Hasil penelitian ini menemukan bahwa variabel ekspektasi kinerja
mempunyai besar skor rata-rata 4,075. Hal itu menandakan bahwa skor tersebut
masuk dalam kategori tinggi, sehingga dapat diartikan bahwa variabel
ekspektasi usaha memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap minat
penggunaan pada Quipper School. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa
memiliki persepsi tinggi terhadap kemudahan penggunaan Quipper School
akan memiliki niat yang tinggi pula dalam pemanfaatan Quipper School.
3. Pengaruh Sosial
Hasil penelitian ini menemukan bahwa variabel ekspektasi kinerja
mempunyai besar skor rata-rata 4. Hal itu menandakan bahwa skor tersebut
masuk dalam kategori tinggi, sehingga dapat diartikan bahwa variabel pengaruh
sosial mempunyai pengaruh terhadap minat pemanfaatan pada Quipper School.
Minat pemanfaatan siswa sangat dipengaruhi oleh guru, karena guru dianggap
sebagai orang yang penting bagi siswa.
4. Kondisi Fasilitas
Hasil penelitian ini menemukan bahwa variabel ekspektasi kinerja
mempunyai besar skor rata-rata 3,57. Hal itu menandakan bahwa skor tersebut
masuk dalam kategori tinggi, sehingga dapat diartikan bahwa kondisi fasilitas
mempunyai pengaruh terhadap perilaku penggunaan. Kondisi fasilitas tidak
mempunyai pengaruh terhadap minat pemanfaatan siswa Quipper School,
melainkan berpengaruh langsung terhadap perilaku penggunaan. Berdasarkan
hasil temuan peneliti, terdapat beberapa indikator dari variabel kondisi fasilitas
yang masuk dalam kategori sedang yakni indikator mengenai fasilitas komputer
dan jaringan wifi yang disediakan pihak sekolah kurang memadai. Namun hal
ini tidak mempengaruhi pemanfaatan Quipper School oleh siswa, melainkan
mempengaruhi siswa dalam perilaku penggunaannya. Ketika fasilitas komputer
dan jaringan wifi kurang memadai, siswa masih tetap dapat mengakses Quipper
School dengan usaha mereka sendiri.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
V-3
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
Berdasarkan ke-empat variabel diatas memperlihatkan bahwa tingkat
ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, pengaruh sosial dan kondisi-kondisi fasilitas
yang mendukung masuk ke dalam kategori tinggi yang menandakan bahwa
penerimaan dan penggunaan Quipper School di MAN Jombang dapat diterima dan
digunakan secara baik, sehingga dapat dikatakan bahwa pemanfaatan Quipper
School di MAN Jombang termasuk dalam kategori baik meskipun kondisi fasilitas
yang mendukung dalam pemanfaatan di sekolah kurang memadai. Hal ini berarti
mengambarkan bahwa pemanfaatan Quipper School di MAN Jombang dapat
digunakan sebagai media pendukung siswa dalam proses belajar.
V.2 SARAN
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pemanfaatan Quipper School
sebagai media pendukung belajar siswa di MAN Jombang, maka peneliti memiliki
beberapa saran bagi pihak yang terkait.
1. Bagi sekolah Madrasah Aliyah Negeri Jombang
Berdasarkan hasil penelitian ini, secara keseluruhan dapat dikatakan
bahwa Quipper School dapat dimanfaatkan oleh semua siswa MAN Jombang
karena Quipper School mempunyai manfaat dan keuntungan ketika
menggunakannya. Maka perlu bagi peneliti untuk memberikan beberapa saran
kepada pihak sekolah Madrasah Aliyah Negeri Jombang untuk terus
menerapkan Quipper School sebagai media pendukung belajar siswa baik di
sekolah maupun diluar sekolah. Penerapan Quipper School di MAN Jombang
juga seharusnya lebih merata dimana semua siswa mulai kelas sepuluh (X)
sampai siswa kelas duabelas (XII) dari berbagai jurusan mulai IPA, IPS, Bahasa
dan Agama dapat menggunakannya dalam belajar. Tidak hanya siswanya saja
yang harus merata untuk dapat menggunakannya semua, para gurupun juga
seharusnya dapat menggunakannya mengingat di MAN Jombang masih sedikit
guru yang menggunkan Quipper School dan hanya beberapa mata pelajaran
saja. Dengan semakin banyak guru yang menggunakan Quipper School maka
juga akan semakin banyak siswa yang manggunakannya, tidak hanya untuk
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
V-4
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL… ELISA ROKHIMATUL U.
beberapa mata pelajaran melainkan dari semua mata pelajaran, sehingga
dengan penerapan Quipper School ini diharapkan dapat membantu siswa
belajar dengan mudah dan dapat meningkatkan hasil belajarnya.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi kepada peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian selanjutnya
dengan menggunakan metode deskriptif eksplanatif untuk dapat mengukur
lebih dalam pengaruh dari setiap variabel-variabelnya. Penelitian ini hanya
terbatas dengan penggunaan model UTAUT yang asli. Kemungkinan dimasa
mendatang akan terjadi perubahan dari faktor-faktor yang mempengaruhi minat
dari individu terhadap suatu sistem, sehingga untuk penelitian selanjutnya
diharapkan dapat menggabungkan variabel-variabel lain ke dalam model
penelitiannya.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL … ELISA ROKHIMATUL U.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Arifianto, S. 2013. Dinamika Perkembangan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi
dan Komunikasi Serta Implikasinya di Masyarakat. Jakarta: Media Bangsa.
Bungin, Burhan. 2001. Metodologi Penelitian Sosial: Format-format Kuantitatif dan
Kualitatif. Airlangga University Press: Surabaya.
Darmawan, Deni. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif. Remaja Rosdakarya: Bandung.
Mason, Robin & Frank Rennie. 2009. Elearning: Panduan Lengkap Memahami Dunia
Digital dan Internet. Yogyakarta: Pustaka Baca.
Prawiradilaga, Dewi Salma dan Eveline Siregar. 2004. Mozaik Teknologi Pendidikan.
Jakarta: Kencana.
Sugihartati, Rahma. 2010. Masyarakat dan Perpustakaan di Era Revolusi Informasi.
Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan Universitas Airlangga: Surabaya.
Suyanto, Bagong. 2005. Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan.
Kencana: Jakarta.
Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya.
Jakarta: Rineka Cipta.
Non Buku
Aoun, Chadi et. al. 2010. AIS in Australia: UTAUT Application & Cultural
Implication. Tersedia dalam http://aisel.aisnet.org/acis2010/17/. Diakses pada
tanggal 30 Mei 2016.
Davis, F. D. 1989. Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and Acceptance of
Information System Technology. MIS Quarterly, Vol. 13, No. 3. Tersedia dalam
http://www.jstor.org/stable/249008 . Diakses pada tanggal 4 Juni 2016.
Dewi, Jayanti Sinta. 2010. Persepsi Siswa tentang Penerapan e-learning: Studi
Deskriptif Persepsi Siswa tentang Penerapan e-learning sebagai Pendukung
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL … ELISA ROKHIMATUL U.
Proses Belajar pada Siswa SMAN 20 Surabaya. Skripsi. Universitas Airlangga,
Surabaya.
Elok, Yuwanita. 2010. Perilaku Pemanfaatan Internet dalam Menunjang Belajar
Siswa: Studi Deskriptif tentang Pemanfaatan Internet dalam Menunjang Belajar
Siswa SMA Muhammadiyah 2 Surabaya. Skripsi. Universitas Airlangga,
Surabaya.
Handayani, Rini. 2005. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat
Pemanfaatan Sistem Informasi dan Penggunaan Sistem Informasi: Studi Empiris
pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Tesis. Universitas
Diponegoro, Semarang.
Kamus Besar Bahasa Indonesia [Online]. Tersedia pada http://kbbi.web.id. Diakses
pada tanggal 8 November 2015.
Kominfo. 2014. Kemkominfo: Pengguna Internet di Indonesia Capai 82 Juta. [Online]
Tersedia pada http://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3980/Kemkominfo
%3A+Pengguna+Internet+di+Indonesia+Capai+82+Juta/0/berita_satker. Diakses
pada tanggal 28 September 2015.
Marchewka, Jack T and Kurt Kostiwa. 2007. An Application of the UTAUT Model for
Understanding Student Perceptions Using Course Management Software. Journal
Communications of the IIMA, Vol. 7. Issue. 2. Tersedia dalam
http://scholarworks.lib.csusb.edu/ciima/vol7/iss2/10. Diakses pada tanggal 29
Maret 2016.
Mazman, S. Guzin. et. al. 2009. Social Influence in the Adoption Process and Usage
of Innovation: Gender Differences. International Scholarly and Scientific
Research & Innovation, Vol.3, No, 1. Tersedia dalam
http://waset.org/publications/11887/social-influence-in-the-adoption-process-
and-usage-of-innovation-gender-differences. Diakses pada tanggal 129 Maret
2016.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL … ELISA ROKHIMATUL U.
Orji, Rita O. 2010. Impact of Gender and Nationality on Acceptance of Digital Library:
An Empirical Validation of Nationality Based UTAUT Using SEM, Journal of
Emerging Trends in Computing and Information Sciences, Vol.1, No.2. Tersedia
dalam http://www.cisjournal.org/archive/vol1no1/vol1no1_10.pdf. Diakses pada
tanggal 4 Juni 2016.
Papy, Fabrice. 2016. Digital Libraries. London: ISTE PressLtd. [Online] Tersedia pada
https://books.google.co.id/books. Diakses pada tanggal 25 Mei 2016.
Park, JungKun et.al. 2007. Adoption of Mobile Technologies for Chinese Consumers.
Journal of Electronic Commerce Research, Vol. 8, No.2. Tersedia dalam
http://www.jecr.org/sites/default/files/08_3_p03.pdf. Diakses tanggal 4 Juni
2016.
Pratiwi, Hesti. 2015. Separuh dari Satu Juta Siswa Pengguna Quipper School secara
Global adalah Siswa Indonesia. [Online] Tersedia pada
https://dailysocial.net/post/quipper-school-sudah-raih-1-juta-siswa-setengahnya-
adalah-dari-indonesia. Diakses pada tanggal 2 September 2015.
Quipper School Indonesia. [Online] Tersedia pada http://indonesia.
quipperschool.com/. Diakses pada tanggal 2 September 2015.
Sedana, I Gusti Nyoman dan Wijaya Wisnu. 2009. Penerapan Model UTAUT untuk
Memahami Penerimaan dan Penggunaan Learning Management System Studi
Kasus: Experential E-Learning of Sanata Dharma University. Journal of
Information System, Vol. 5, Issues 2. Tersedia dalam
http://www.internetworkingindonesia,org/Vol2-no2.Fall2010/iij_vol2_no2_2010
_sedana.pdf. Diakses pada tanggal 3 Januari 2016.
Taiwo, Ayankunle Adegbite and Alan G. Downe. 2013. The Theory of User
Acceptance and Use of Technology (UTAUT): A Meta-Analytic Review of
Empirical findings. Journal of Theoretical and Applied Information Technology,
Vol. 49, No. 1. Tersedia dalam http://www.jatit.org/volumes/Vol49No1/
7Vol49No1.pdf. Diakses pada tanggal 8 November 2015.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL … ELISA ROKHIMATUL U.
Teo, Thompson S. H. et.al. 1999. Intrinsic and Extrinsic Motivation in Internet Usage.
Omega, Int. J. Mgmt. Sci. 27. Tersedia dalam http://bschool.nus.edu.sg
/staff/bizteosh/TeoLimLaiOmega1999MotivationInternet.pdf. Diakses pada
tanggal 30 Mei 2016.
Theng, Yin-Leng, et. al. 2005. Handbook of Research on Digital Libraries: Design,
Development, and Impact. New York: IGI Global [Online]. Tersedia pada
https://books.google.co.id/books. Diakses pada tanggal 25 Mei 2016.
Venkatesh, Viswanath et al. 2003. User Acceptance of Information Technology:
Toward a Unified View. MIS Quarterly, Vol. 27, No. 3 (Sep., 2003), pp. 425-478.
Tersedia dalam http://www.jstor.org/stable/30036540. Diakses pada tanggal 8
November 2015.
Venkatesh, Viswanath and Xiaojun Zhang. 2010. Unifed Theory of Acceptance and
Use Technology: U.S vs China. Journal of Global Information Technology
Management; Vol. 13, No. 1, pp 5-27. Tersedia dalam
http://www.vvenkatesh.com/Downloads/Papers/fulltext/pdf/Venkatesh_Zhang_J
GITM_forthcoming.pdf. Diakses pada tanggal 8 November 2015.
Website Quipper School. https://school.quipper.com/id.
No. Responden :
(Diisi oleh peneliti)
DEPARTEMEN INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS AIRLANGGA
KUESIONER
Kepada responden yang terhormat,Dalam rangka untuk mengetahui “Pemanfaatan Quipper School di kalangan siswaSMA” maka saya bermaksud mengajukan kuesioner untuk mendukung penelitian ini.Saya harap saudara bersedia untuk meluangkan waktu dan menjawab beberapapertanyaan dalam kuesioner ini dengan sebenar-benarnya. Atas bantuan dan partisipasisaudara saya ucapkan banyak terima kasih.
Elisa Rokhimatul UmaMahasiswa Ilmu Informasi dan Perpustakaan
FISIP-UNAIR
I. Identitas Responden
Nama : ..........................................................................................................
Kelas : ……………………………………………………………………..
Jurusan : …………………………………………………………………….
No.Telp : ..........................................................................................................
Email : ..........................................................................................................
No. Responden
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
Pilihlah salah satu jawaban dari pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda
silang (X) pada pilihan jawaban atau mengisi jawaban pada ruang yang telah
disediakan.
II. Karakteristik Responden
1. Jenis kelamin :
1. Laki-laki
2. Perempuan
2. Usia :
1. 15 tahun
2. 16 tahun
3. 17 tahun
4. 18 tahun
3. Sudah berapa lama anda menggunakan Quipper School
1. 6 – 12 bulan
2. Lebih dari 1 tahun
3. Lebih dari 2 tahun
4. Unsur yang mendorong dalam menggunakan Quipper School
1. Kebutuhan mengerjakan tugas sekolah
2. Ikut-ikutan teman
3. Keterpaksaan dari pihak tertentu
4. Lainnya…(Sebutkan)
III.Pemahaman Awal tentang Quipper School
5. Pertama kali anda mengenal Quipper School
1. Sebelum masuk SMA
2. Pada saat masuk SMA
Koding
1
2
1 5
4
3 3
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
6. Menurut anda, Quipper School merupakan aplikasi tentang apa ? (Jawaban
Boleh lebih dari satu).
1. Media belajar secara online
2. Media mengerjakan tugas yang diberikan guru
3. Media untuk menemukan materi-materi pelajaran
4. Lainnya … (Sebutkan)
7. Pertama kali anda menggunakan Quipper School
1. Sebelum masuk SMA
2. Saat kelas X (Sepuluh)
3. Saat kelas XI (Sebelas)
4. Saat kelas XII (Duabelas)
8. Dari mana anda mengenal Quipper School ? (Jawaban boleh lebih dari satu).
1. Guru
2. Orang tua
3. Teman
4. Lainnya …(Sebutkan)
9. Apa tujuan anda menggunakan Quipper School ? (Jawaban boleh lebih dari
satu).
1. Untuk membantu belajar menjadi lebih mudah
2. Untuk mengerjakan tugas sekolah
3. Untuk memanfaatkan waktu luang
4. Lainnya…(Sebutkan)
10. Mengapa anda menggunakan Quipper School ? (Jawaban boleh lebih dari
satu).
1. Kewajiban sebagai seorang siswa
2. Dianjurkan oleh pihak sekolah
3. Ikut-ikutan teman
4. Lainnya…(Sebutkan)
7.
6.
1 10
9.
8.
12.
11.
14.
13.
16.
15.
20.
19.
18.
17.
22.
21.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
IV. Intensitas Penggunaan Quipper School
11. Seberapa sering anda mengakses atau menggunakan Quipper School dalam
kurun waktu seminggu ?
1. Sangat sering (>5 kali)
2. Sering (3-5 kali)
3. Jarang (1-2 kali)
4. Tidak Pernah
12. Apakah anda sering meluangkan waktu untuk mengakses atau
menggunakan Quipper School ?
1. Sangat sering
2. Sering
3. Jarang
4. Tidak pernah
13. Rata-rata waktu yang anda habiskan untuk mengakses atau
menggunakan Quipper School ?
1. > 2 jam
2. 1 – 2 jam
3. 30 – 60 menit
4. < 30 menit
Pilihlah salah satu jawaban yang menurut anda paling sesuai (berilah tandacentang ( √ )
Kriteria jawaban :
STS = Sangat tidak setuju
TS = Tidak Setuju
KS = Kurang setuju
S = Setuju
SS = Sangat setuju
1 23
1 24
1 25
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
V. Performance Expectation
No. Pertanyaan STS TS KS S SS
14. Penggunaan Quipper School sangat
bermanfaat dalam kegiatan belajar siswa
15. Quipper School memudahkan siswa
dalam kegiatan belajar
16. Quipper School dapat membantu siswa
dalam memahami materi pelajaran lebih
mudah dan cepat
17. Quipper School menyediakan banyak
informasi dan materi pelajaran yang
dibutuhkan siswa
18. Quipper School dapat membantu saya
mengerjakan tugas dengan mudah dan
cepat
19. Quipper School menyediakan banyak
materi dan contoh soal serta
pembahasannya yang memudahkan
siswa belajar
20. Quipper School menjadikan belajar
siswa lebih mudah dan nyaman
21. Quipper School dapat meningkatkan
hasil belajar siswa di sekolah
26.
33.
31.
32.
30.
29.
28.
27.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
VI. Effort Expectation
No. Pertanyaan STS TS KS S SS
22. Tampilan Quipper School jelas dan
mudah dipahami
23. Tampilan Quipper School terlihat
sederhana namun menarik
24. Quipper School menyediakan beberapa
tema tampilan yang menarik
25. Pengoperasian (penggunaan) Quipper
School sangat mudah pahami
26. Untuk mempelajari Quipper School
merupakan hal yang mudah
27. Quipper School dapat digunakan dengan
lancar
VII. Social Influence
No. Pertanyaan STS TS KS S SS
28. Penggunakan Quipper School di sekolah
di pengaruhi oleh guru
29. Guru menyarankan agar siswa
menggunakan Quipper School untuk
mendukung belajarnya
30. Siswa percaya dengan guru tersebut
karena sudah berpengalaman dalam
penggunaan Quipper School
31. Pihak sekolah memberi dukungan dalam
penggunaan Quipper School
34.
35.
36.
39.
43.
40.
41.
38.
37.
42.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
32. Guru selalu membantu siswa dalam
menggunakan Quipper School
33. Guru akan selalu mendukung siswa
untuk menggunakan Quipper School
VIII. Facilitating Condition
No. Pertanyaan STS TS KS S SS
34. Pihak sekolah telah menyediakan
fasilitas seperti komputer dan wifi untuk
mengakses Quipper School
35. Fasilitas komputer yang disediakan
pihak sekolah sudah memadai
36. Fasilitas wifi yang disediakan pihak
sekolah sudah memadai
37. Quipper School sangat mudah di akses
setiap saat dengan mudah
38. Guru akan bersedia membantu ketika
saya mendapatkan kesulitan dalam
mengoperasikan Quipper School
39. Guru akan memberitahu siswa cara
menyelesaikan permasalahan dalam
penggunaan Quipper School
#TERIMA KASIH#
45.
46.
49.
47.
48.
44.
51.
50.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
Lampiran 2
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
Lampiran 3
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
Lampiran 4
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
Lampiran 5
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
Lampiran 6
Jenis Kelamin Responden
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Laki-laki 50 50.0 50.0 50.0
Perempuan 50 50.0 50.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Usia Responden
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid 16 tahun 10 10.0 10.0 10.0
17 tahun 64 64.0 64.0 74.0
18 tahun 26 26.0 26.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pengalaman Responden Menggunakan Quipper School
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid 6-12 bulan 83 83.0 83.0 83.0
> 1 tahun 17 17.0 17.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Kesukarelaan Responden Menggunakan Quipper School
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Kebutuhanmengerjakan tugassekolah
93 93.0 93.0 93.0
Ikut-ikutan temen 1 1.0 1.0 94.0
Keterpaksaan dari pihaktertentu
4 4.0 4.0 98.0
Lainnya 2 2.0 2.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
Pertama Kali Responden Mengenal Quipper School
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Sebelum masukSMA
1 1.0 1.0 1.0
Setelah masuk SMA 99 99.0 99.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Quipper School sebagai Media belajar secara online
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Iya 93 93.0 93.0 93.0
Tidak 7 7.0 7.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Quipper School sebagai Media untuk mengerjakan tugasyang diberikan guru
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Iya 82 82.0 82.0 82.0
Tidak 18 18.0 18.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Quipper School sebagai Media untuk menemukan materipelajaran
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Iya 28 28.0 28.0 28.0
Tidak 72 72.0 72.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
Pemahaman Lainnya
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Iya 1 1.0 1.0 1.0
Tidak 99 99.0 99.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pertama Kali Responden Menggunakan Quipper School
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Saat kelas X(sepuluh)
16 16.0 16.0 16.0
Saat kelas XI(sebelas)
84 84.0 84.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber Informasi Mengenal Quipper School (Guru)
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Iya 100 100.0 100.0 100.0
Sumber Informasi Mengenal Quipper School (Orangtua)
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Tidak 100 100.0 100.0 100.0
Sumber Informasi Mengenal Quipper School (Teman)
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Iya 13 13.0 13.0 13.0
Tidak 87 87.0 87.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
Sumber Informasi Mengenal Quipper School (Lainnya)
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Tidak 100 100.0 100.0 100.0
Untuk membantu belajar menjadi lebih mudah sebagaitujuan responden memanfaatkan Quipper School
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Iya 52 52.0 52.0 52.0
Tidak 48 48.0 48.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Untuk mengerjakan tugas sekolah sebagai tujuan respondenmemanfaatkan Quipper School
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Iya 93 93.0 93.0 93.0
Tidak 7 7.0 7.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Untuk memanfaatkan waktu luang sebagai tujuan respondenmemanfaatkan Quipper School
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Iya 17 17.0 17.0 17.0
Tidak 83 83.0 83.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Tujuan Memanfaatkan Lainnya
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Iya 2 2.0 2.0 2.0
Tidak 98 98.0 98.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
Kewajiban sebagai seorang siswa sebagai alasan respondenmemanfaatkan Quipper School
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Iya 70 70.0 70.0 70.0
Tidak 30 30.0 30.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Dianjurkan oleh pihak sekolah sebagai alasan respondenmemanfaatkan Quipper School
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Iya 83 83.0 83.0 83.0
Tidak 17 17.0 17.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Ikut-ikutan Teman sebagai alasan responden memanfaatkanQuipper School
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Iya 4 4.0 4.0 4.0
Tidak 96 96.0 96.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Alasan Memanfaatkan Lainnya
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Iya 2 2.0 2.0 2.0
Tidak 98 98.0 98.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
Intensitas Responden Mengakses Quipper School
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Sangat sering (>5kali)
14 14.0 14.0 14.0
Sering (3-5 kali) 64 64.0 64.0 78.0
Jarang (1-2 kali) 22 22.0 22.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Intensitas Responden Meluangkan Waktu untuk MengaksesQuipper School
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Sangat sering 3 3.0 3.0 3.0
Sering 53 53.0 53.0 56.0
Jarang 43 43.0 43.0 99.0
Tidak pernah 1 1.0 1.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Rata-rata Waktu yang di Habiskan Responden untuk MengaksesQuipper School
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid >2 jam 2 2.0 2.0 2.0
1-2 jam 29 29.0 29.0 31.0
30-60 menit 51 51.0 51.0 82.0
<30 menit 18 18.0 18.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
Penggunaan Quipper School Bermanfaat dalam Kegiatan Belajar Siswa
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Sangat tidaksetuju
3 3.0 3.0 3.0
Tidak setuju 2 2.0 2.0 5.0
Ragu-ragu 8 8.0 8.0 13.0
Setuju 48 48.0 48.0 61.0
Sangat Setuju 39 39.0 39.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Quipper School Memudahkan Belajar Siswa
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Sangat tidaksetuju
1 1.0 1.0 1.0
Tidak setuju 3 3.0 3.0 4.0
Ragu-ragu 9 9.0 9.0 13.0
Setuju 50 50.0 50.0 63.0
Sangat Setuju 37 37.0 37.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Quipper School Membantu Siswa Memahami Materi Pelajaran LebihMudah dan Cepat
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Sangat tidaksetuju
1 1.0 1.0 1.0
Tidak setuju 4 4.0 4.0 5.0
Ragu-ragu 25 25.0 25.0 30.0
Setuju 40 40.0 40.0 70.0
Sangat setuju 30 30.0 30.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
Quipper School Menyediakan Informasi dan Materi Pelajaran
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Sangat tidaksetuju
1 1.0 1.0 1.0
Tidak setuju 3 3.0 3.0 4.0
Ragu-ragu 8 8.0 8.0 12.0
Setuju 60 60.0 60.0 72.0
Sangat setuju 28 28.0 28.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Quipper School Membantu Mengerjakan Tugas dengan Mudah danCepat
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Sangat tidaksetuju
1 1.0 1.0 1.0
Tidak setuju 8 8.0 8.0 9.0
Ragu-ragu 20 20.0 20.0 29.0
Setuju 48 48.0 48.0 77.0
Sangat setuju 23 23.0 23.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Quipper School Membantu Siswa Belajar dengan Mudah KarenaMenyediakan Banyak Materi dan Contoh Soal serta Pembahasannya
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Sangat tidaksetuju
2 2.0 2.0 2.0
Ragu-ragu 9 9.0 9.0 11.0
Setuju 46 46.0 46.0 57.0
Sangat setuju 43 43.0 43.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
Quipper School Menjadikan Belajar Siswa Lebih Mudah dan Nyaman
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Sangat tidaksetuju
1 1.0 1.0 1.0
Tidak setuju 3 3.0 3.0 4.0
Ragu-ragu 14 14.0 14.0 18.0
Setuju 58 58.0 58.0 76.0
Sangat setuju 24 24.0 24.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Quipper School Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Sangat tidaksetuju
1 1.0 1.0 1.0
Tidak setuju 3 3.0 3.0 4.0
Ragu-ragu 24 24.0 24.0 28.0
Setuju 54 54.0 54.0 82.0
Sangat setuju 18 18.0 18.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Tampilan Quipper School Jelas dan Mudah Dipahami
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Sangat tidaksetuju
1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 9 9.0 9.0 10.0
Setuju 59 59.0 59.0 69.0
Sangat setuju 31 31.0 31.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
Tampilan Quipper School Terlihat Sederhana namun Menarik
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Sangat tidaksetuju
1 1.0 1.0 1.0
Tidak setuju 4 4.0 4.0 5.0
Ragu-ragu 7 7.0 7.0 12.0
Setuju 52 52.0 52.0 64.0
Sangat setuju 36 36.0 36.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Quipper School Menyediakan Beberapa Tema Tampilan yang Menarik
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Sangat tidaksetuju
1 1.0 1.0 1.0
Tidak setuju 5 5.0 5.0 6.0
Ragu-ragu 6 6.0 6.0 12.0
Setuju 54 54.0 54.0 66.0
Sangat setuju 34 34.0 34.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pengoperasian (Penggunaan) Quipper School Mudah Dipahami
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Sangat tidaksetuju
1 1.0 1.0 1.0
Tidak setuju 2 2.0 2.0 3.0
Ragu-ragu 7 7.0 7.0 10.0
Setuju 52 52.0 52.0 62.0
Sangat setuju 38 38.0 38.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
Mempelajari Quipper School Hal yang Mudah
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Sangat tidaksetuju
1 1.0 1.0 1.0
Tidak setuju 3 3.0 3.0 4.0
Ragu-ragu 10 10.0 10.0 14.0
Setuju 54 54.0 54.0 68.0
Sangat setuju 32 32.0 32.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Quipper School dapat Digunakan dengan Lancar
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Tidak setuju 2 2.0 2.0 2.0
Ragu-ragu 21 21.0 21.0 23.0
Setuju 54 54.0 54.0 77.0
Sangat setuju 23 23.0 23.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Penggunaan Quipper School di Sekolah di Pengaruhi oleh Guru
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Tidak setuju 2 2.0 2.0 2.0
Ragu-ragu 11 11.0 11.0 13.0
Setuju 60 60.0 60.0 73.0
Sangat setuju 27 27.0 27.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
Guru Menyarankan agar Siswa Menggunakan Quipper Schooluntuk Mendukung Belajarnya
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Ragu-ragu 4 4.0 4.0 4.0
Setuju 65 65.0 65.0 69.0
Sangat setuju 31 31.0 31.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Siswa Percaya dengan Guru karena Berpengalaman
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Sangat tidaksetuju
1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 12 12.0 12.0 13.0
Setuju 58 58.0 58.0 71.0
Sangat setuju 29 29.0 29.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pihak Sekolah Memberi Dukungan dalam Penggunaan Quipper School
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Sangat tidaksetuju
4 4.0 4.0 4.0
Ragu-ragu 18 18.0 18.0 22.0
Setuju 52 52.0 52.0 74.0
Sangat setuju 26 26.0 26.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
Guru Membantu Siswa dalam Menggunakan Quipper School
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Sangat tidaksetuju
4 4.0 4.0 4.0
Tidak setuju 9 9.0 9.0 13.0
Ragu-ragu 19 19.0 19.0 32.0
Setuju 59 59.0 59.0 91.0
Sangat setuju 9 9.0 9.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Guru Mendukung Siswa untuk Menggunakan Quipper School
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Sangat tidaksetuju
3 3.0 3.0 3.0
Tidak setuju 3 3.0 3.0 6.0
Ragu-ragu 13 13.0 13.0 19.0
Setuju 55 55.0 55.0 74.0
Sangat setuju 26 26.0 26.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pihak sekolah telah Menyediakan Fasilitas seperti Komputer dan Wifiuntuk Mengakses Quipper School
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Sangat tidaksetuju
3 3.0 3.0 3.0
Tidak setuju 8 8.0 8.0 11.0
Ragu-ragu 25 25.0 25.0 36.0
Setuju 41 41.0 41.0 77.0
Sangat setuju 23 23.0 23.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
Fasilitas Komputer yang Disediakan Pihak Sekolah Memadai
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Sangat tidaksetuju
9 9.0 9.0 9.0
Tidak setuju 22 22.0 22.0 31.0
Ragu-ragu 43 43.0 43.0 74.0
Setuju 21 21.0 21.0 95.0
Sangat setuju 5 5.0 5.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Fasilitas Wifi yang Disediakan Pihak Sekolah Memadai
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Sangat tidaksetuju
2 2.0 2.0 2.0
Tidak setuju 13 13.0 13.0 15.0
Ragu-ragu 37 37.0 37.0 52.0
Setuju 39 39.0 39.0 91.0
Sangat setuju 9 9.0 9.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Quipper School Mudah Diakses Setiap Saat dengan Mudah
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Sangat tidaksetuju
1 1.0 1.0 1.0
Tidak setuju 5 5.0 5.0 6.0
Ragu-ragu 25 25.0 25.0 31.0
Setuju 51 51.0 51.0 82.0
Sangat tidaksetuju
18 18.0 18.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
Guru Bersedia Membantu Siswa yang Mendapatkan Kesulitan dalamPengoperasian Quipper School
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Sangat tidaksetuju
2 2.0 2.0 2.0
Tidak setuju 4 4.0 4.0 6.0
Ragu-ragu 23 23.0 23.0 29.0
Setuju 57 57.0 57.0 86.0
Sangat setuju 14 14.0 14.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Guru Memberitahu Siswa Cara Menyelesaikan Permasalahan dalamPenggunaan Quipper School
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Sangat tidaksetuju
2 2.0 2.0 2.0
Tidak setuju 5 5.0 5.0 7.0
Ragu-ragu 19 19.0 19.0 26.0
Setuju 56 56.0 56.0 82.0
Sangat setuju 18 18.0 18.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
Lampiran 7
KODING SPSS
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6.1 Q6.2 Q6.3 Q6.41 2 4 1 1 2 1 1 2 22 1 3 1 1 2 1 1 2 23 2 3 1 1 2 1 1 2 24 2 4 1 1 2 1 1 2 25 1 4 1 1 2 1 1 2 26 1 3 1 1 2 1 2 2 27 2 3 1 1 2 2 1 2 28 2 3 2 1 2 1 1 2 29 1 3 1 1 2 1 1 2 2
10 2 3 1 1 2 1 1 2 211 1 3 1 1 2 1 1 1 212 1 3 1 1 2 1 1 1 213 1 3 1 1 2 1 1 1 214 1 3 1 1 2 1 1 2 215 1 3 2 1 2 1 1 2 216 2 4 1 1 2 1 2 2 217 1 3 1 1 2 1 1 2 218 2 4 2 1 2 1 1 1 219 1 2 1 3 2 1 1 1 220 2 3 1 1 2 1 2 2 221 2 3 1 1 2 2 2 1 222 2 3 1 1 2 1 1 1 223 1 4 1 1 2 1 1 2 224 2 3 1 1 2 1 1 2 225 2 4 1 1 2 1 2 2 226 1 3 1 1 2 1 2 2 227 1 3 1 1 2 1 1 2 228 2 3 1 1 1 1 1 1 229 2 3 1 1 2 1 1 2 230 2 3 1 1 2 1 1 1 231 1 3 1 1 2 1 1 1 132 1 3 1 1 2 1 1 2 233 1 4 1 1 2 1 2 2 234 1 3 2 1 2 1 1 2 235 2 4 1 1 2 1 1 1 236 1 3 1 1 2 1 1 2 2
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
KODING SPSS
Q7 Q8.1 Q8.2 Q8.3 Q8.4 Q9.1 Q9.2 Q9.3 Q9.41 3 1 2 2 2 1 1 2 22 3 1 2 2 2 2 1 2 23 3 1 2 2 2 2 1 2 24 2 1 2 2 2 1 1 2 25 3 1 2 2 2 1 1 2 26 3 1 2 2 2 2 1 1 17 3 1 2 1 2 1 1 2 28 3 1 2 2 2 2 1 2 29 3 1 2 2 2 2 1 2 2
10 3 1 2 2 2 2 1 2 211 3 1 2 2 2 1 1 2 212 3 1 2 2 2 1 1 2 213 3 1 2 2 2 1 1 2 214 3 1 2 2 2 2 1 2 215 3 1 2 2 2 2 1 2 216 3 1 2 2 2 2 1 2 217 3 1 2 2 2 1 1 2 218 3 1 2 2 2 1 1 1 219 3 1 2 1 2 1 1 2 220 3 1 2 2 2 2 1 2 221 3 1 2 2 2 1 1 2 222 3 1 2 2 2 1 1 2 223 3 1 2 2 2 1 1 1 224 3 1 2 2 2 1 2 2 225 3 1 2 2 2 2 1 2 226 3 1 2 2 2 2 2 1 227 3 1 2 2 2 2 1 2 228 3 1 2 1 2 1 1 2 229 3 1 2 2 2 2 1 2 230 3 1 2 2 2 1 1 1 231 3 1 2 2 2 1 1 1 132 3 1 2 2 2 2 1 2 233 2 1 2 2 2 2 1 2 234 3 1 2 2 2 1 1 2 235 3 1 2 2 2 2 1 2 236 3 1 2 2 2 2 1 2 2
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
KODING SPSS
Q10.1 Q10.2 Q10.3 Q10.4 Q11 Q12 Q13 Q14 Q151 1 1 2 2 2 2 3 4 42 2 1 2 2 2 2 3 4 43 2 1 2 2 1 3 3 5 54 1 1 2 2 2 3 2 4 45 1 1 2 2 2 2 2 4 46 1 2 2 2 2 3 3 4 47 1 2 2 2 2 3 4 4 58 1 2 2 2 2 3 4 5 49 2 1 2 2 2 2 4 4 4
10 2 1 2 2 2 3 4 4 211 1 1 2 2 3 3 3 5 512 1 1 2 2 2 2 4 4 413 1 1 2 2 2 2 3 5 514 2 1 2 2 1 1 3 5 515 1 2 2 2 2 2 4 3 416 2 1 2 2 2 2 3 4 417 1 1 2 2 2 2 3 5 518 1 1 2 2 1 2 3 4 319 1 1 2 2 2 2 2 4 420 1 2 2 2 2 2 3 5 521 1 1 2 2 2 2 3 5 522 1 1 2 2 3 3 3 4 423 1 1 2 2 2 2 2 1 124 1 1 2 2 2 2 3 5 525 1 1 2 2 2 3 4 5 526 1 2 2 2 2 3 3 4 427 2 1 2 2 3 3 3 5 428 1 2 2 2 2 2 2 1 429 1 2 2 2 2 2 2 4 330 1 1 2 2 3 3 3 4 431 1 1 2 2 2 2 2 5 532 1 1 2 2 3 2 3 5 433 2 1 2 2 3 3 2 4 434 1 1 1 2 1 2 2 5 535 1 1 2 2 2 3 3 4 436 2 1 2 2 3 3 4 5 5
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
KODING SPSS
Q16 Q17 Q18 Q19 Q20 Q21 Q22 Q23 Q241 3 4 4 4 4 3 4 4 42 4 4 3 4 4 4 4 4 43 3 4 3 4 4 5 5 4 54 3 2 2 3 2 3 4 4 45 4 4 4 4 4 4 4 4 46 4 4 4 4 4 4 3 2 47 4 4 4 4 4 4 4 5 58 4 5 2 5 4 4 4 4 59 4 4 4 4 3 4 4 4 4
10 3 4 4 4 4 3 3 2 211 4 4 5 4 5 4 5 4 412 4 4 4 5 4 5 5 4 413 4 5 4 5 5 4 5 5 214 5 4 5 5 5 4 5 5 415 2 4 2 3 3 4 4 4 416 3 4 3 3 3 3 3 4 417 5 4 5 5 5 4 5 5 518 3 4 4 5 4 4 5 5 519 3 4 3 4 4 3 4 5 420 4 4 4 5 4 4 4 5 421 4 4 4 4 4 5 5 4 422 4 4 4 4 4 4 5 4 523 1 1 1 1 1 1 1 1 124 5 4 4 5 4 3 5 5 525 5 5 5 5 5 3 5 5 526 4 4 4 4 4 4 4 4 427 3 4 4 4 4 4 4 4 328 4 4 4 4 4 4 4 5 429 3 4 4 4 4 3 5 5 430 5 4 4 5 3 3 4 5 531 4 4 5 5 4 4 5 5 532 4 5 4 5 4 4 5 5 533 4 4 4 4 4 4 4 4 434 5 5 5 5 5 5 5 5 535 4 2 2 4 4 4 4 4 436 5 4 5 5 4 3 4 5 4
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
KODING SPSS
Q25 Q26 Q27 Q28 Q29 Q30 Q31 Q32 Q331 4 4 4 5 5 4 3 4 42 4 4 4 4 4 4 3 3 43 5 5 5 5 5 5 4 4 54 4 4 4 4 4 4 4 4 45 4 4 4 4 4 4 4 4 46 4 4 2 4 4 4 4 4 37 5 5 5 5 5 5 5 4 58 3 3 5 5 4 4 4 4 49 4 3 3 4 4 4 3 3 4
10 2 3 3 4 4 4 1 2 211 4 4 4 4 4 5 3 4 412 4 5 4 4 4 3 3 2 413 5 2 4 4 4 5 1 1 114 5 5 4 4 4 4 3 4 415 4 4 3 4 4 3 4 2 416 3 3 3 3 4 4 4 4 417 5 4 3 4 5 4 3 4 418 5 3 3 4 4 5 5 4 519 5 5 4 3 4 5 4 4 420 5 5 4 5 5 4 3 3 421 4 4 4 4 4 4 4 4 422 4 4 3 5 4 4 4 4 423 1 1 4 4 4 1 1 1 124 5 5 4 5 5 5 3 2 525 5 5 5 5 5 5 5 5 526 4 4 4 4 4 4 4 4 427 3 4 4 4 5 5 4 4 428 4 4 5 4 4 4 5 4 429 4 4 4 5 4 3 4 3 330 5 5 4 4 5 5 5 4 531 4 4 3 4 4 5 3 3 432 4 4 4 5 4 5 5 5 533 4 4 4 4 4 4 4 4 434 5 5 4 4 4 4 4 4 435 2 4 4 4 4 4 4 3 336 4 5 3 5 5 5 5 3 4
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
KODING SPSS
Q34 Q35 Q36 Q37 Q38 Q391 3 1 2 3 5 52 4 3 3 3 4 43 3 3 3 4 3 54 4 1 3 3 4 45 3 1 3 2 4 46 1 1 1 3 4 47 2 2 3 4 3 38 3 3 3 4 4 49 3 3 3 3 4 4
10 2 2 2 3 3 311 3 3 3 4 4 412 2 4 2 4 2 213 4 3 2 5 2 214 2 2 2 3 3 415 2 2 2 2 4 416 5 3 4 3 4 417 3 3 3 5 4 418 5 3 3 4 5 419 2 1 3 4 4 420 4 3 3 4 4 421 4 4 4 4 4 422 4 4 4 3 3 423 1 1 1 1 1 124 4 2 2 3 2 225 5 5 5 5 5 526 5 4 4 4 4 427 5 4 5 4 3 428 5 4 4 4 4 429 5 3 4 3 3 330 5 5 4 5 4 431 4 2 3 5 4 432 5 4 5 5 5 533 4 4 4 4 4 434 4 2 4 4 4 435 4 4 4 4 3 336 5 4 3 4 4 3
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6.1 Q6.2 Q6.3 Q6.437 2 3 1 1 2 1 1 2 238 1 3 1 1 2 2 1 2 239 2 3 1 1 2 1 1 2 240 2 4 1 1 2 1 2 2 241 1 2 2 1 2 1 1 2 242 1 3 1 1 2 1 1 2 243 1 3 1 1 2 1 1 2 244 1 3 1 1 2 1 1 2 245 2 3 1 1 2 1 1 2 246 2 3 1 1 2 1 2 2 247 1 3 1 1 2 2 1 2 248 1 4 2 3 2 1 1 1 249 2 3 1 1 2 1 1 2 250 1 2 2 1 2 1 1 2 251 2 3 1 4 2 1 1 2 252 1 4 1 1 2 1 1 1 253 2 3 1 1 2 1 1 1 254 1 2 2 1 2 1 1 1 255 1 4 1 1 2 1 1 2 256 1 2 1 1 2 1 1 2 257 1 3 1 1 2 1 2 2 258 1 2 1 1 2 1 1 2 259 1 2 1 1 2 1 1 1 260 2 4 2 1 2 1 1 1 261 2 4 1 1 2 1 2 2 262 2 3 1 1 2 2 2 1 263 1 4 1 1 2 1 1 2 264 2 4 2 1 2 1 2 2 265 1 3 1 1 2 1 2 2 266 2 3 1 3 2 1 1 2 267 1 3 1 1 2 1 1 1 268 2 3 1 1 2 1 1 2 269 2 3 1 1 2 1 1 1 270 1 3 2 1 2 1 1 2 271 1 3 1 1 2 1 1 1 272 2 3 2 1 2 1 1 2 2
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
KODING SPSS
Q7 Q8.1 Q8.2 Q8.3 Q8.4 Q9.1 Q9.2 Q9.3 Q9.437 2 1 2 1 2 1 1 2 238 3 1 2 1 2 1 1 2 239 3 1 2 2 2 2 1 2 240 3 1 2 2 2 1 2 2 241 3 1 2 2 2 2 1 2 242 3 1 2 2 2 2 1 2 243 3 1 2 2 2 1 1 2 244 3 1 2 2 2 2 1 2 245 3 1 2 2 2 2 1 2 246 3 1 2 2 2 2 1 2 247 3 1 2 1 2 1 1 2 248 3 1 2 2 2 2 1 2 249 3 1 2 2 2 1 1 2 250 3 1 2 2 2 2 1 2 251 3 1 2 2 2 1 1 2 252 3 1 2 1 2 1 1 2 253 2 1 2 2 2 2 1 2 254 2 1 2 2 2 2 1 2 255 3 1 2 2 2 2 1 2 256 3 1 2 2 2 1 1 1 257 3 1 2 2 2 1 1 2 258 2 1 2 2 2 1 1 1 259 3 1 2 2 2 2 1 2 260 3 1 2 2 2 2 1 2 261 3 1 2 2 2 2 1 2 262 3 1 2 2 2 1 1 2 263 3 1 2 2 2 1 1 1 264 2 1 2 1 2 1 1 2 265 2 1 2 2 2 2 1 2 266 3 1 2 2 2 1 1 2 267 3 1 2 2 2 1 2 2 268 2 1 2 2 2 2 2 1 269 3 1 2 2 2 2 1 2 270 2 1 2 2 2 1 1 2 271 3 1 2 1 2 2 1 2 272 3 1 2 2 2 1 1 1 2
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
KODING SPSS
Q10.1 Q10.2 Q10.3 Q10.4 Q11 Q12 Q13 Q14 Q1537 1 1 2 2 2 2 3 5 538 1 1 2 2 3 3 4 3 339 2 1 2 2 3 3 2 5 440 2 1 2 2 2 2 2 1 441 2 1 2 2 2 2 3 4 542 2 1 2 2 2 2 3 5 543 2 1 2 2 1 1 3 5 544 1 1 2 2 2 2 3 5 545 1 1 2 2 3 3 3 4 346 1 2 2 2 2 2 2 5 547 1 2 2 2 2 3 3 3 248 1 1 2 2 2 2 1 3 549 1 1 2 2 3 3 4 4 350 1 1 2 2 2 2 3 5 551 2 1 2 1 2 2 3 5 452 2 1 2 2 2 3 4 4 553 1 1 2 2 2 2 3 5 554 1 1 2 2 3 2 3 4 455 1 2 2 2 2 3 3 5 456 1 2 2 2 2 4 2 2 357 1 2 2 2 1 2 3 5 558 2 1 2 2 3 2 3 2 359 2 1 2 2 2 2 3 5 560 1 1 2 2 3 3 3 4 461 1 1 2 2 2 3 3 5 462 1 1 2 2 2 3 3 5 463 2 1 2 2 2 3 3 5 564 1 2 2 2 2 3 3 4 465 2 1 2 1 2 2 2 4 466 1 1 2 2 2 2 4 3 267 1 1 2 2 2 3 3 4 468 1 1 2 2 2 3 2 4 469 1 2 2 2 1 3 4 4 470 2 1 2 2 2 2 3 5 571 1 2 2 2 3 3 2 3 372 1 2 2 2 2 2 2 4 4
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
KODING SPSS
Q16 Q17 Q18 Q19 Q20 Q21 Q22 Q23 Q2437 4 5 4 4 5 3 5 5 538 4 4 3 4 4 3 4 4 439 4 4 5 4 4 4 4 4 440 4 4 4 1 4 4 4 4 441 5 5 5 5 5 5 5 5 542 5 5 4 5 4 4 5 5 543 5 5 5 5 4 5 4 4 544 5 5 5 5 5 5 4 5 545 5 4 4 4 3 4 3 3 446 5 5 5 5 5 5 5 5 547 3 2 2 3 3 2 4 4 448 5 4 2 3 4 5 3 3 249 3 3 4 3 4 3 4 3 350 5 5 5 5 5 4 4 4 451 4 4 5 5 5 3 5 5 552 5 4 4 5 4 5 5 4 453 5 5 5 5 5 5 5 5 554 3 3 3 3 3 3 4 4 355 4 4 5 4 4 4 3 4 456 3 3 3 4 2 3 4 4 457 4 4 3 4 5 3 4 3 258 3 5 3 4 4 2 4 4 459 3 3 4 5 5 3 4 4 460 4 4 4 4 4 4 4 4 461 5 4 5 5 4 5 4 2 562 4 5 4 5 4 5 5 5 563 5 4 4 4 4 4 5 5 464 3 4 3 4 4 4 4 4 465 4 4 4 4 5 4 4 4 466 2 3 2 4 3 4 4 4 267 3 4 3 4 3 4 4 4 368 4 4 3 4 4 3 3 4 469 4 4 4 5 4 5 4 4 370 5 5 4 5 5 4 5 5 571 3 4 3 4 3 4 4 4 472 3 3 4 3 3 3 3 4 4
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
KODING SPSS
Q25 Q26 Q27 Q28 Q29 Q30 Q31 Q32 Q3337 5 5 4 4 4 4 5 3 538 4 4 4 4 4 4 4 4 439 4 4 5 3 4 4 4 4 540 4 4 3 4 4 4 3 3 341 4 5 4 4 5 5 4 4 442 4 4 4 5 4 5 5 4 443 4 4 4 4 4 5 5 4 544 5 5 4 4 4 4 4 4 445 4 5 4 5 5 3 5 1 346 5 5 5 5 5 5 5 5 547 4 4 5 4 3 3 3 2 248 4 4 4 3 3 3 3 4 449 5 5 4 5 5 5 5 4 450 5 4 5 4 5 4 5 4 451 5 5 5 4 4 4 5 4 552 4 4 4 3 4 4 4 4 453 5 5 5 2 4 4 4 4 454 5 5 3 4 4 3 3 2 455 4 4 3 2 4 4 4 3 356 4 2 3 5 5 4 4 4 557 3 4 3 4 5 4 4 3 558 4 4 4 5 5 3 3 3 359 5 5 5 5 4 5 4 4 460 4 4 4 4 4 4 4 4 461 5 4 4 4 5 5 5 4 562 4 4 5 5 5 5 5 4 563 5 5 4 5 5 5 5 3 564 4 3 4 4 4 4 4 3 365 4 4 4 4 4 4 4 4 466 4 4 4 4 4 4 1 2 367 4 4 3 3 4 4 4 4 468 5 4 3 4 5 4 5 4 469 5 5 5 4 5 4 4 3 470 5 5 5 4 5 4 5 4 471 4 4 4 4 5 4 5 4 572 3 3 3 5 4 4 3 3 3
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
KODING SPSS
Q34 Q35 Q36 Q37 Q38 Q3937 5 3 4 5 3 338 3 3 3 3 4 439 3 3 4 3 3 340 4 3 3 3 3 341 4 4 4 4 4 442 5 3 3 4 5 543 4 2 3 4 4 444 4 2 4 4 4 445 4 3 2 4 1 146 4 2 4 5 5 547 2 1 4 3 2 248 3 3 4 3 4 349 5 3 4 3 4 450 3 2 4 5 3 451 4 3 3 5 5 552 3 3 4 4 3 453 4 4 4 4 4 454 5 2 3 2 3 355 4 3 3 4 4 456 5 3 2 4 4 457 4 3 2 3 4 558 4 2 4 4 3 359 3 2 2 4 4 460 4 2 2 4 4 461 5 4 5 5 5 562 4 4 4 5 4 563 4 3 5 4 3 364 4 4 4 4 3 465 4 4 4 4 4 466 1 1 3 4 4 467 4 3 3 4 3 368 3 3 3 4 4 369 3 1 3 3 3 370 5 3 5 5 4 471 3 3 3 5 5 472 3 3 3 3 3 3
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
KODING SPSS
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6.1 Q6.2 Q6.3 Q6.473 2 4 1 1 2 1 1 2 274 2 3 1 1 2 1 2 2 275 2 2 1 1 2 1 1 2 276 1 4 1 1 2 1 1 1 277 1 3 2 1 2 1 1 2 278 1 4 1 1 2 1 1 2 279 2 3 1 4 2 2 1 2 280 2 3 1 1 2 1 1 2 281 2 4 1 1 2 1 1 2 282 2 4 1 1 2 1 1 2 283 1 3 1 1 2 1 1 1 284 2 3 1 1 2 1 2 2 285 2 2 1 3 2 1 1 1 286 1 3 1 1 2 1 1 2 287 2 3 2 1 2 1 1 1 288 2 3 1 1 2 1 1 2 289 2 2 2 1 2 1 1 1 290 1 3 2 1 2 1 1 1 291 1 3 1 1 2 1 1 2 292 1 3 1 2 2 1 1 2 293 2 3 1 1 2 1 2 2 294 2 3 1 1 2 1 1 2 295 1 4 1 1 2 1 1 1 296 2 3 1 1 2 1 1 2 297 1 4 1 1 2 1 1 2 298 2 4 1 1 2 2 1 2 299 2 4 1 1 2 1 1 2 2
100 1 3 2 1 2 1 2 2 2
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
KODING SPSS
Q7 Q8.1 Q8.2 Q8.3 Q8.4 Q9.1 Q9.2 Q9.3 Q9.473 3 1 2 2 2 1 1 1 274 3 1 2 2 2 2 1 2 275 3 1 2 2 2 2 1 2 276 3 1 2 2 2 1 1 2 277 3 1 2 2 2 2 1 2 278 3 1 2 2 2 2 1 2 279 2 1 2 2 2 1 1 2 280 3 1 2 1 2 1 1 2 281 2 1 2 2 2 1 1 2 282 3 1 2 2 2 2 1 2 283 3 1 2 2 2 1 1 1 284 3 1 2 2 2 1 2 2 285 3 1 2 1 2 1 1 2 286 3 1 2 2 2 2 1 2 287 3 1 2 2 2 1 1 1 288 3 1 2 2 2 2 1 2 289 2 1 2 2 2 1 1 1 290 3 1 2 2 2 1 1 1 291 3 1 2 2 2 1 1 1 292 3 1 2 2 2 2 1 2 293 3 1 2 2 2 2 1 2 294 3 1 2 2 2 1 1 2 295 3 1 2 2 2 2 1 2 296 3 1 2 2 2 2 1 2 297 2 1 2 1 2 1 1 2 298 3 1 2 1 2 1 1 2 299 2 1 2 2 2 2 1 2 2
100 2 1 2 2 2 1 2 2 2
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
KODING SPSS
Q10.1 Q10.2 Q10.3 Q10.4 Q11 Q12 Q13 Q14 Q1573 1 1 2 2 2 2 3 5 574 1 1 2 2 2 3 2 4 475 1 1 2 2 2 3 2 4 476 2 1 2 2 2 2 2 4 477 1 1 1 2 2 2 3 5 578 1 1 2 2 2 3 2 4 479 2 1 2 2 3 3 2 4 480 1 1 2 2 3 3 3 4 481 1 1 1 2 1 2 2 5 482 2 1 2 2 1 3 4 5 483 1 1 2 2 2 2 2 5 584 2 1 2 2 2 2 3 5 585 1 1 2 2 3 3 2 4 586 2 1 2 2 2 2 4 4 587 1 1 2 2 3 3 3 4 488 1 1 2 2 3 3 2 4 489 1 1 2 2 2 3 3 4 490 1 1 2 2 3 3 3 3 391 1 1 2 2 2 2 4 3 492 1 1 2 2 1 2 4 5 593 2 1 2 2 1 2 4 4 494 1 1 1 2 3 3 2 5 595 1 1 2 2 1 2 3 4 496 2 1 2 2 2 2 3 4 497 1 1 2 2 1 1 2 4 498 1 1 2 2 2 2 3 4 499 2 1 2 2 2 2 2 4 5
100 2 1 2 2 1 2 1 4 5
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
KODING SPSS
Q16 Q17 Q18 Q19 Q20 Q21 Q22 Q23 Q2473 5 5 3 5 4 4 5 5 574 4 5 4 5 4 4 4 4 575 4 4 4 4 4 4 4 5 476 4 4 4 4 4 4 4 5 477 5 5 5 5 4 5 5 5 578 4 4 4 4 4 4 4 3 379 4 4 4 5 3 3 4 4 580 4 4 4 4 4 4 4 4 481 5 5 4 5 5 4 4 3 482 4 4 4 4 5 5 4 4 483 5 5 5 5 5 5 4 4 484 5 5 5 5 5 5 5 5 585 3 3 3 4 4 4 4 5 486 4 5 4 5 5 4 4 5 487 4 4 4 4 4 4 4 3 488 5 5 5 5 4 4 5 5 589 5 5 5 5 4 4 5 5 590 2 3 4 3 3 2 3 2 591 3 4 3 4 4 4 4 4 492 3 4 3 5 5 4 5 5 493 5 4 4 5 5 4 4 4 494 2 4 2 4 2 3 4 4 495 3 4 3 4 4 3 4 4 496 3 5 3 4 3 3 4 4 597 3 4 3 4 4 4 4 4 498 4 5 4 5 4 4 4 4 499 5 4 5 5 4 4 4 4 5
100 5 5 4 5 4 4 4 4 5
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
KODING SPSS
Q25 Q26 Q27 Q28 Q29 Q30 Q31 Q32 Q3373 4 4 4 5 4 5 5 4 474 5 4 4 3 4 4 4 4 475 4 4 4 4 4 5 4 4 476 4 4 4 4 4 4 4 4 477 5 5 5 4 4 4 4 5 578 4 4 3 4 4 5 4 4 479 3 4 3 4 3 3 4 2 480 4 4 4 4 4 4 4 4 481 4 3 4 3 4 3 5 5 482 4 4 4 4 4 4 4 4 483 5 4 4 4 4 4 4 3 384 5 5 5 5 5 5 4 4 585 4 4 4 4 5 4 4 4 486 5 4 5 4 4 4 4 4 587 4 4 4 3 3 4 4 1 188 5 5 5 4 5 4 4 5 589 5 5 5 5 5 5 5 5 590 3 3 2 5 4 3 3 4 391 4 4 3 5 4 4 4 3 492 5 5 5 4 4 4 3 3 393 4 5 5 4 4 4 5 4 594 5 2 4 4 4 3 4 2 295 4 3 3 4 4 4 4 4 496 5 4 4 4 4 5 4 5 597 4 4 4 4 4 4 5 5 598 4 4 4 5 5 4 4 4 499 5 5 5 3 4 5 4 4 4
100 5 5 4 3 5 4 4 4 4
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.
KODING SPSS
Q34 Q35 Q36 Q37 Q38 Q3973 5 3 3 4 5 574 3 3 3 4 4 375 3 3 3 3 4 476 3 3 3 3 4 477 4 4 4 4 4 578 5 4 4 4 4 579 4 2 3 4 4 480 4 2 4 4 4 481 4 5 4 5 4 482 2 2 4 4 4 483 4 2 4 4 3 484 3 3 4 4 4 485 4 3 4 4 4 486 4 4 4 4 4 487 4 4 4 4 4 488 4 5 5 5 5 589 5 5 5 5 5 590 3 3 2 2 4 491 3 3 3 3 4 492 3 3 3 4 3 393 4 2 4 4 4 494 4 3 4 2 4 295 5 3 5 4 5 596 3 3 4 3 4 597 5 3 3 4 5 598 4 2 3 3 3 399 5 4 4 5 4 4
100 4 2 3 4 4 4
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL... ELISA ROKHIMATUL U.