pemanfaatan pohon bintaro sebagai bahan baku biodiesel dan furnitur

14
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis energi yang terjadi akhir-akhir ini sangat mengkhawatirkan, negara-negara industri maju telah menghabiskan dana jutaan dolar untuk melakukan penelitian pencarian bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar fosil. Indonesia mempunyai sumber daya alam yang sangat berlimpah, tetapi belum dapat dimanfaatkan secara maksimal. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan teknologi dan dipengaruhi oleh rendahnya tingkat pemahaman masyarakat mengenai fungsi dan kegunaan tumbuhan yang ada di sekitarnya. Buah bintaro (Carbera manghas L) dikenal masyarakat sebagai buah beracun. Ternyata buah bintaro merupakan salah satu komoditi utama bahan bakar alternatif biodiesel. Selain kandungan biji, kayu bintaro dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku furnitur. Dari penjelasan di atas peneliti menyimpulkan pertanyaan, bagaimana pemanfaatan pohon bintaro sebagai bahan baku biodiesel dan furnitur? Berdasarkan pertanyaan diatas maka peneliti akan membahasnya dalam karya ilmiah ini. 1.2 Rumusan Masalah Dengan melihat latar belakang yang telah dikemukakan maka beberapa masalah yang dapat peneliti rumuskan dan akan dibahas dalam karya tulis ilmiah ini sebagai berikut: 1. Apa saja manfaat buah bintaro ? 1

Upload: ibni-jeudi-febria

Post on 08-Aug-2015

380 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

pohon bintaro, bahan baku, pemanfaatan boidisel,

TRANSCRIPT

Page 1: PEMANFAATAN POHON BINTARO SEBAGAI BAHAN BAKU BIODIESEL DAN FURNITUR

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Krisis energi yang terjadi akhir-akhir ini sangat mengkhawatirkan, negara-negara

industri maju telah menghabiskan dana jutaan dolar untuk melakukan penelitian pencarian

bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar fosil.

Indonesia mempunyai sumber daya alam yang sangat berlimpah, tetapi belum dapat

dimanfaatkan secara maksimal. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan teknologi dan

dipengaruhi oleh rendahnya tingkat pemahaman masyarakat mengenai fungsi dan

kegunaan tumbuhan yang ada di sekitarnya.

Buah bintaro (Carbera manghas L) dikenal masyarakat sebagai buah beracun.

Ternyata buah bintaro merupakan salah satu komoditi utama bahan bakar alternatif

biodiesel. Selain kandungan biji, kayu bintaro dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku

furnitur. Dari penjelasan di atas peneliti menyimpulkan pertanyaan, bagaimana

pemanfaatan pohon bintaro sebagai bahan baku biodiesel dan furnitur? Berdasarkan

pertanyaan diatas maka peneliti akan membahasnya dalam karya ilmiah ini.

1.2 Rumusan Masalah

Dengan melihat latar belakang yang telah dikemukakan maka beberapa masalah

yang dapat peneliti rumuskan dan akan dibahas dalam karya tulis ilmiah ini sebagai

berikut:

1. Apa saja manfaat buah bintaro ?

2. Bagaimana pengolahan biji buah bintaro?

3. Apa keunggulan buah bintaro sebagai bahan baku biodiesel?

4. Bagaimana pemanfaatan kayu pohon bintaro?

5. Bagaimana pendapat masyarakat di daerah Setu mengenai buah bintaro?

1.3 Ruang Lingkup Kegiatan

1. Pengumpulan informasi dari berbagai sumber mengenai manfaat buah bintaro.

2. Identifikasi manfaat dan keunggulan buah bintaro sebagai bahan bakar alternatif

berdasarkan studi pustaka.

1

Page 2: PEMANFAATAN POHON BINTARO SEBAGAI BAHAN BAKU BIODIESEL DAN FURNITUR

3. Analisis mengenai pemanfaatan kayu dari pohon bintaro.

4. Pemberian angket kepada masyarakat sekitar daerah Setu mengenai buah bintaro.

5. Percobaan unruk membuktikan kandungan minyak pada biji bintaro.

6. Penyusunan laporan sebagai hasil penelitian mengenai pemanfaatan buah bintaro

sebagai bahan bakar alternatif pada kendaraan bermesin diesel, bahan industri

mebel, dan kegunaan lainnya.

1.4 Tujuan Penelitian

Penulisan karya ilmiah ini diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi pengetahuan

yang berguna, khususnya bagi masyarakat pengguna mesin diesel.

1. Mengatahui manfaat buah bintaro.

2. Mengetahui proses pengolahan biji buah bintaro.

3. Mengetahui keunggulan buah bintaro sebagai bahan baku biodiesel.

4. Mengetahui pemanfaatan kayu pohon bintaro.

5. Mengetahui pendapat masyarakat di daerah Setu mengenai buah bintaro.

1.5 Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, peneliti menggunakan

metode observasi dan kepustakaan. Adapun teknik-teknik yang digunakan dalam

penelitian ini sebagai berikut:

1.5.1 Studi pustaka

Pada metode ini peneliti membaca buku dan literatur mengenai

pemanfaatan pohon bintaro sebagai bahn baku biodiesel dan furnitur.

1.5.2 Observasi

Kami meneliti kandungan minyak dalam biji bintaro.

1.5.3 Wawancara

Pada metode ini peneliti melakukan tanya jawab berupa angket kepada

masyarakat yang berada di daerah Setu mengenai pohon dan buah bintaro.

1.6 Hipotesis

Penelitian ini dilakukan dari keyakinan peneliti setelah cukup melakukan pengenalan

masalah. Adapun keyakinan atau hipotesis tersebut adalah ”Pohon Bintaro dapat

dimanfaatkan sebagai bahan baku biodiesel dan furnitur”.

2

Page 3: PEMANFAATAN POHON BINTARO SEBAGAI BAHAN BAKU BIODIESEL DAN FURNITUR

1.7 Sistematika Penulisan

Pada karya ilmiah ini peneliti akan menjelaskan hasil penelitian di lapangan yang

dimulai dengan bab satu pendahuluan. Bab satu meliputi latar belakang masalah,

perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, hipotesis, waktu dan lokasi

penelitian, serta sistematika penulisan.

Pada bab dua, peneliti akan memaparkan tinjauan pustaka mengenai pohon bintaro,

biodiesel, dan industri mebel.

Bab tiga merupakan metodologi penelitian tentang pemanfaatan pohon bintaro sebagai

bahan baku biodiesel dan furnitur.

Bab empat merupakan pemaparan data dari penelitian yang telah dilakukan.

Bab lima berisi kesimpulan dan saran mengenai pemanfaatan pohon bintaro sebagai

bahan baku biodiesel dan furnitur.

3

Page 4: PEMANFAATAN POHON BINTARO SEBAGAI BAHAN BAKU BIODIESEL DAN FURNITUR

BAB II

DESKRIPSI UMUM

2.1 Klasifikasi Bintaro

Pohon Bintaro juga disebut Pong-pong tree atau Indian

suicide tree, mempunyai nama latin Cerbera manghas L,

termasuk tumbuhan nonpangan atau tidak untuk dimakan.

Bintaro termasuk tumbuhan mangrove yang berasal dari daerah

tropis di Asia, Australia, Madagaskar, dan kepulauan sebelah

barat samudera pasifik.

Kingdom        :       Plantae – Plants

Subkingdom :       Tracheobionta - Vascular plants

Superdivision :       Spermatophyta - Seed plants

Division :       Magnoliophyta - Flowering plants

Class                :       Magnoliopsida – Dicotyledons

Subclass :       Asteridae

Order            :       Gentianales

Family             :       Apocynaceae - Dogbane family

Genus              :       Cerbera L.

Species : Cerbera manghas L.

Diperkirakan ada sekitar 47 species yang telah diketemukan pada genus ini.

2.2 Karakteristik Bintaro

Daun Bintaro bentuknya memanjang, simetris,

dan menumpul pada bagian ujung dengan ukuran

bervariasi, tetapi rata-rata memiliki panjang 25 cm.

Tersusun secara spiral, terkadang berkumpul pada ujung

roset

4

Page 5: PEMANFAATAN POHON BINTARO SEBAGAI BAHAN BAKU BIODIESEL DAN FURNITUR

Bunga Bintaro terdapat pada ujung pedikel simosa dengan lima petal yang sama

atau disebut pentamery. Korola berbentuk tabung dan ada warna kuning pada bagian

tengahnya.

Buah Bintaro berbentuk bulat dan berwarna hijau pucat

dan ketika tua akan berwarna merah. Merupakan buah drupa

(buah biji) yang terdiri dari tiga lapisan yaitu epikarp atau

eksokarp (kulit bagian terluar buah), mesokarp (lapisan tengah

berupa serat seperti sabut kelapa), dan endocarp (biji yang

dilapisi kulit biji atau testa). Walapun berbentuk indah namun buah Bintaro tidak dapat

dikonsumsi, karena mengandung zat yang bersifat racun terhadap manusia.

Dinamakan Cerbera karena bijinya dan semua bagian pohonnya mengandung racun

yang disebut “cerberin” yaitu racun yang dapat menghambat saluran ion kalsium di dalam

otot jantung manusia, sehingga mengganggu detak jantung dan dapat menyebabkan

kematian. Bahkan asap dari pembakaran kayunya dapat menyebabkan keracunan. Jadi

mustahil jika buah atau biji dari pohon bintaro ini dapat dijadikan sebagai bahan konsumsi.

2.3 Biodiesel

Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari alkil ester rantai pendek yang

diperoleh melalui trans-esterifikasi minyak nabati atau lemak hewan. Sedangkan menurut

BPPT, biodiesel adalah bahan bakar mesin diesel yang berupa ester metil/etil asam lemak.

Biodiesel saat ini biasa diperoleh dari bahan baku biji jarak, kelapa sawit dan biji

nyamplung.

Biodiesel merupakan bahan pengganti solar dalam kehidupan sehari-hari,

dikarenakan solar termasuk sumber energi yang tidak tergantikan. Biodiesel biasanya

digunakan sebagai bahan bakar alternatif dalam bidang industri sebagai penggerak

generator diesel, dan dalam bidang transportasi merupakan BBM bagi kendaraan diesel.

5

Page 6: PEMANFAATAN POHON BINTARO SEBAGAI BAHAN BAKU BIODIESEL DAN FURNITUR

BAB III

MANFAAT POHON BINTARO DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

3.1 Manfaat Biji Buah Bintaro sebagai Biodiesel

Walaupun beracun, biji bintaro mengandung minyak yang cukup banyak (60,7%) dan

berpotensi digunakan sebagai bahan baku biodiesel dengan melalui proses hidrolisis,

ekstrasi dan destilasi. Berikut tabel perbandingan presentase minyak pada beberapa jenis

tanaman di Indonesia:

No.Nama

IndonesiaNama Latin Sumber

%

minyak

kering

Dapat

dikonsumsi

1 Jarak pagar Jatropha curcas Daging biji 40-60 X*

2 Karet Hevea brasiliensis Daging biji 40- 50 X

3 Kelapa sawit Elais guineensis Biji 45-70 V

4 Alpukat Persea gratissima Bubur biji 40 V

6 NyamplungCallophyllum

inophyllumDaging biji 40-73 X

7 Jagung Zea Mays Biji 33 V

8 BintaroCerbera

manghas/odollamBiji 43-64 X

Tabel 1. Perbandingan presentase minyak beberapa jenis tanaman Indonesia (Sumber:

BPPT, 2006)

Keterangan : V dapat dikonsumsi

X tidak dapat dikonsumsi

Setelah didapatkan minyak dari biji bintaro tersebut, terdapat beberapa asam lemak

yang terkandung dalam minyak tersebut. Secara umum, buah bintaro memiliki kandungan

(komposisi) asam lemak sebagai berikut.

6

Page 7: PEMANFAATAN POHON BINTARO SEBAGAI BAHAN BAKU BIODIESEL DAN FURNITUR

Asam Lemak Nama Sistematik Persentase

Miristat Tetradekanoat 0,17

Palmitat Heksadekanoat 17,90

Stearat Oktadekanoat 4,38

Oleat cis-9-oktadekenoat 36,64

Linoleat cis-9,12-oktadekadienoat 23,44

Linolenat cis-9,12,15-oktadekatrienoat 2,37

Total Asam Lemak 84,90

Tabel 2. Komposisi asam lemak penyusun trigliserida minyak biji Bintaro. (Sumber:

Adrian Wahyu Dewanto, 2009)

Setelah mengetahui data di atas, peneliti menyimpulkan bahwa biji bintaro sangat

mungkin apabila dijadikan sebagai bahan bakar alternatif biodiesel pengganti solar.

Karena selain minyak yang dikandung dalam bijinya cukup banyak, pertumbuhannya di

Indonesia pun tidak sulit.

3.2 Manfaat Kayu Bintaro sebagai Bahan Baku Industri Mebel

Pada dasarnya semua jenis kayu tumbuhan dapat digunakan sebagai bahan baku

bangunan atau industri mebel. Begitu juga dengan pohon bintaro, kayunya dapat

digunakan dalam industri mebel. Kayu dari pohon bintaro ini sendiri memilki zat racun

(cerberin) bagi mahluk hidup sehingga rayap pun tidak akan menggerogoti kayu tersebut.

3.3 Manfaat Ampas Bintaro

Ampas kering dari pembuatan biji bintaro menjadi biodiesel ditampung atau

dikumpulkan pada ember untuk dibuat menjadi briket arang atau diolah menjadi kompos

untuk pupuk tanaman sehingga dalam proses ini tidak menghasilkan sampah (zero waste).

Briket yang sudah kering dapat langsung dipergunakan sebagai bahan bakar

pengganti batu bara. Kompos yang dihasilkan dari proses pengomposan dari bahan dasar

ampas proses pengerpresan dapat dipergunakan sebagai pupuk tanaman baik itu tanaman

pertanian maupun tanaman hias sehingga pH tanah terjaga dan lingkungan akan selalu

terlihat hijau, asri dan teduh

7

Page 8: PEMANFAATAN POHON BINTARO SEBAGAI BAHAN BAKU BIODIESEL DAN FURNITUR

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari pembahasan karya ilmiah ini, peneliti menyimpulkan sebagai berikut:

1. Bintaro adalah tumbuhan nonpangan (tidak dapat dikonsumsi) karena mengandung

zat cerberin yang beracun. masyarakat hanya mengetahui bahwa pohon bintaro

hanya berfungsi sebagai pohon peneduh yang biasa ditanam di pinggir jalan dan

taman-taman.

2. Biji bintaro berfungsi sebagai bahan baku pembuatan bahan bakar alternatif

pengganti solar pada kendaraan bermesin diesel.

3. Ampas dari pengolahan biji bintaro sebagai biodiesel dapat digunakan sebagai

bahan dasar pembuatan briket dan pupuk pada tanaman.

4. Kayu dari pohon bintaro dapat digunakan sebagai bahan baku industri mebel

karena kayunya yang antirayap.

4.2 Saran

Peneliti menyarankan agar pohon bintaro dapat lebih dibudidayakan lagi khususnya

di Indonesia. Mengingat akan persediaan minyak bumi dunia yang makin menipis dan

keberadaan bahan bakar alternatif semakin diperlukan, maka disarankan agar dilakukan

penelitian lebih lanjut mengenai biji bintaro sebagai biodiesel. Selain sebagai biodiesel,

kayu bintaro juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industri mebel, serta ampasnya

yang dapat dipakai sebagai kompos bahan dasar pembuatan briket.

8