pemanfaatan kulit pisang ambon sebagai pengganti elektrolit baterai kering ramah lingkungan

31
PEMANFAATAN KULIT PISANG AMBON SEBAGAI PENGGANTI ELEKTROLIT BATERAI KERING RAMAH LINGKUNGAN Tugas akhir kelas IX Oleh : Ramadhanty Putri Haditya IX.8 / 25 PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG SMP NEGERI 3 Maret 2014 1

Upload: ramadhanty-putri

Post on 11-Feb-2017

186 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMANFAATAN KULIT PISANG AMBON SEBAGAI PENGGANTI ELEKTROLIT BATERAI KERING RAMAH LINGKUNGAN

PEMANFAATAN KULIT PISANG AMBON SEBAGAI PENGGANTI

ELEKTROLIT BATERAI KERING RAMAH LINGKUNGAN

Tugas akhir kelas IX

Oleh :

Ramadhanty Putri Haditya

IX.8 / 25

PEMERINTAH KOTA MALANG

DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG

SMP NEGERI 3

Maret 2014

1

Page 2: PEMANFAATAN KULIT PISANG AMBON SEBAGAI PENGGANTI ELEKTROLIT BATERAI KERING RAMAH LINGKUNGAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan

berkatNya, penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini, yang berjudul “Kulit Pisang

Sebagai Elektrolit Batreai Kering Ramah Lingkungan” dengan baik dan lancer.

Kemudian penulis menyadari banyak pihak-pihak yang telah membantu dalam

memberikan dukungan moril, bimbingan, sumbangan pemikiran secara langsung maupun tidak

langsung. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Moch. Mas’ud, S.Pd selaku pembimbing dalam penyusunan karya tulis ilmiah

ini.

2. Orang tua penulis yang telah memberikan dukungan baik dari segi moriil maupun

materiil.

3. Kakak penulis yang telah memberikan saran dalam penyelesaian karya tulis ini.

4. Teman-teman penulis yang telah memberikan dukungan dan masukan dalam karya

tulis ini.

5. Dan kepada pembaca yang telah meluangkan waktunya untuk membaca karya tulis

ini.

Karya tulis ini merupakan hasil kerja penulis dengan mengumpulkan data yang

bersangkutan dan melakukan uji coba secara sederhana untuk dapat menyelesaikannya. Karya

Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai tugas mandiri tersruktur mata pelajaran Bahasa Indonesia di

kelas IX. Untuk karya ilmiah ini, penulis menentukan tema “Pemanfaatan Limbah Sebagai

Baterai Kering Ramah Lingkungan” yang mengarah pada pemanfaatan limbah kulit pisang.

Penulis menyadari bahwa penulisan karya tulis ilmiah ini, masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya

penulis berharap agar karya ilmiah ini, memberikan manfaat bagi masyarakat secara umum dan

masyarakat Malang khususnya.

Malang, Maret 2014

Penulis

2

Page 3: PEMANFAATAN KULIT PISANG AMBON SEBAGAI PENGGANTI ELEKTROLIT BATERAI KERING RAMAH LINGKUNGAN

Karya Tulis Ilmiah ini telah dipresentasikan

3

Page 4: PEMANFAATAN KULIT PISANG AMBON SEBAGAI PENGGANTI ELEKTROLIT BATERAI KERING RAMAH LINGKUNGAN

DAFTAR ISI

JUDUL……………………………………………………………………………..i

KATA PENGATAR………………………………………………………………ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………iii

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………...v

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………1

1.1 Latar Belakang………………………………………………………….1

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………1

1.3 Tujuan…………………………………………………………………..2

1.4 Manfaat…………………………………………………………………2

1.5 Hipotesis………………………………………………………………..2

1.6 Metode………………………………………………………………….2

1.6.1 Literatur………………………………………………………………2

1.6.2 Observasi…………………………………………………….............2

1.6.3 Eksperimen……………………………………………………………2

1.7 Sistematika………………………………………………………………3

BAB II KERANGKA TEORI…………………………………………………….5

2.1 Landasan Teori………………………………………………………….5

2.1.1 Tanaman Pisang………………………………………………………5

2.1.1.1 Manfaat tanaman pisang……………………………………………6

2.1.1.2 Kandungan kulit pisang ambon…………………………………….7

2.1.2 Baterai………………………………………………………..............8

2.1.2.1 Elektrolit baterai kering…………………………………………….8

2.1.3 Potensi Kulit Pisang Menjadi Baterai………………………..............9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN………………………………………..10

3.1 Pendekatan dan waktu penelitian……………………………………….10

3.2 Peranan/kehadiran peneliti………………………………………………10

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………………..11

4

Page 5: PEMANFAATAN KULIT PISANG AMBON SEBAGAI PENGGANTI ELEKTROLIT BATERAI KERING RAMAH LINGKUNGAN

3.4 Sumber data……………………………………………………………..11

3.5 Prosedur pengumpulan data………………………………………….....11

3.6 Teknik analisis data……………………………………………………..11

3.7 Pengecekan keabsahan penemuan………………………………………12

3.8 Tahap-tahap….………………………………………………………….12

3.8.1 Bahan & Alat………………………………………………………….12

3.8.1.1 Bahan…………………………………………………………..........12

3.8.1.2 Peralatan baterai dari kulit pisang…...…………….............................12

3.8.1.2.1 Peralatan untuk menguji baterai…………………………………..12

3.8.2 Metode pembuatan baterai kulit pisang ambon……………………….13

BAB IV PEMBAHASAN………………………………………………………......15

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN…………...………………………………..17

5.1 Kesimpulan………….…………………………………………………..17

5.2 Saran….…………………………………………………………………17

DAFTAR RUJUKAN………..……………………………………………………..18

5

Page 6: PEMANFAATAN KULIT PISANG AMBON SEBAGAI PENGGANTI ELEKTROLIT BATERAI KERING RAMAH LINGKUNGAN

DAFTAR GAMBAR

2.1 Tanaman pisang………………………………………………………………………….5

2.2 Kulit pisang………………………………………………………………………………5

2.3 Baterai kering…………………………………………………………………………….7

3.1 Bahan……………………………………………………………………………………10

3.2 Peralatan………………………………………………………………………….............10

3.3 Baterai yang sudah dibuka………………………………………………………………10

3.4 Pengeluaran serbuk karbon/pasta elektrolit……………………………………………..10

3.5 Kulit pisang yang telah dipotong kecil-kecil……………………………………………11

3.6 Baterai yang sudah terisi kulit pisang…………………………………………………...11

3.7 Baterai yang sudah tertutup kembali…………………………………………………….11

4.1 Baterai dari kulit pisang ambon yang diuji dengan AVOmeter…………………………15

4.2 Baterai dari kulit pisang hijau yang diuji dengan AVO meter…………………………..15

6

Page 7: PEMANFAATAN KULIT PISANG AMBON SEBAGAI PENGGANTI ELEKTROLIT BATERAI KERING RAMAH LINGKUNGAN

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan untuk semua orang yang telah membantu penulis dalam bentuk moriil maupun materiil. Terutama untuk ibunda tercinta penulis, yaitu Ibu Tatik Kustiyah yang telah sabar membantu dan memberikan dukungan kepada penulis hingga Karya Tulis Ilmiah ini rampung.

7

Page 8: PEMANFAATAN KULIT PISANG AMBON SEBAGAI PENGGANTI ELEKTROLIT BATERAI KERING RAMAH LINGKUNGAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini, sebagian besar kebutuhan energi listrik di dunia berasal dari sumber daya alam

yang tidak dapat diperbaharui dalam waktu yang singkat, dan pengguanaannya pun

menimbulkan pencemaran lingkungan pula. Sama halnya dengan baterai bila dibuang

sembarangan atau tidak didaur ulang, maka kandungan logam berat dan zat-zat berbahaya

lain yang ada di baterai dapat mencemari air dan tanah, yang pada akhirnya membahayakan

tubuh manusia.

Peristiwa seperti ini apabila dibiarkan berlarut-larut bukan hanya kesehatan kita yang

dirugikan, tetapi alam juga ikut merasakan kerugian tersebut. Jadi harus ada pengganti bahan

kimia tersebut,salah satunya pengembangan potensi-potensi kulit buah sebagai baterai ramah

lingkungan.

Manusia pun jarang berfikir untuk mencari sumber energi lain yang dapat dimanfaatkan

dari limbah yang sudah tidak digunakan lagi. Manusia selalu memanfaatkan sumber daya

alam untuk memenuhi kebutuhannya dan membuangnya begitu saja bagaikan sebuah pepatah

habis manis sepah dibuang. Ibarat tersebut tak jauh berbeda ketika kita mengkonsumsi buah

pisang,kemudian membuang limbah kulitnya disembarang tempat. Jarang sekali orang

berfikir untuk memanfaatkan kulit pisang tersebut sebagai sumber energi yang ramah

lingkungan. Perlu kita ketahui bahwa kulit pisang ternyata memiliki potensi menjadi pasta

baterai yang ramah lingkungan.

Oleh karena itu, maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan suatu penelitian

mengenai pemanfaatan kulit buah pisang menjadi elektrolit / pasta pada baterai kering.

8

Page 9: PEMANFAATAN KULIT PISANG AMBON SEBAGAI PENGGANTI ELEKTROLIT BATERAI KERING RAMAH LINGKUNGAN

1.2 Rumusan masalah

1.2.1 Apakah kulit pisang ambon dapat dimanfaatkan untuk dijadikan sebagai bahan

elektrolit/pasta pada baterai kering?

1.2.2 Bagaimana cara membuat elektrolit baterai kering dari limbah kulit pisang ambon?

1.2.3 Apakah kelebihan dari kandungan kulit pisang ambon?

1.3 Tujuan

Tujuan penulis membuat penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui apakah kulit pisang dapat digunakan menjadi pasta/elektrolit baterai

kering yang ramah lingkungan.

2. Untuk mengetahui cara membuat elektrolit baterai kering dari kulit pisang ambon.

3. Untuk mengetahui keunggulan dari kandungan kulit pisang ambon.

1.4 Manfaat

Karya tulis ilmiah yang dibuat dapat dimanfaatkan, sebagai :

       1.  Bagi penulis, untuk memenuhi tugas Karya Tulis Ilmiah di SMP Negeri 3 Malang

 2.  Bagi masyarakat, sebagai pedoman atau ajakan untuk dapat mengelola limbah

             kulit pisang menjadi baterai kering yang ramah lingkungan.

3. Memberikan masukan kepada pemerintah untuk menjadikan limbah kulit pisang

sebagai pengganti pasta yang ramah lingkungan.

1.5 Hipotesis

Saya menduga bahwa kulit pisang dapat digunakan menjadi pasta/elektrolit baterai kering

yang ramah lingkungan. Kutit pisang saya katakan dapat menjadi pengganti pasta baterai

kering ramah lingkungan, karena di dalam kulit pisang mengandung magnesium , garam

sodium, seng, dan yang paling banyak adalah kalium. Zat-zat tersebut merupakan penghantar

elektrolit yang kuat.

Kulit pisang ambon memiliki kandungan kalium dan sodium yang lebih banyak sehingga

baterai kering dari kulit pisang ambon akan menghasilkan tegangan yang lebih besar.

9

Page 10: PEMANFAATAN KULIT PISANG AMBON SEBAGAI PENGGANTI ELEKTROLIT BATERAI KERING RAMAH LINGKUNGAN

1.6 Metodologi dan Analisis Data

1.6.1 Literatur

Yaitu dengan membaca sumber ilmu pengetahuan dari internet.

1.6.2 Eksperimen

Yaitu dengan melakukan percobaan untuk membuktikan hipotesis.

1.7 Sistematika

Susunan Karya Tulis Ilmiah ini berdasarkan :

KATA PENGATAR

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

1.4 Manfaat

1.5 Hipotesis

1.6 Metode

1.6.1 Literatur

1.6.2 Observasi

1.6.3 Eksperimen

1.7 Sistematika

BAB II KERANGKA TEORI

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Tanaman Pisang

2.1.1.1 Manfaat tanaman pisang

2.1.1.2 Kandungan kulit pisang ambon

2.1.2 Baterai

2.1.2.1 Elektrolit baterai kering

2.1.3 Potensi Kulit Pisang Menjadi Baterai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

10

Page 11: PEMANFAATAN KULIT PISANG AMBON SEBAGAI PENGGANTI ELEKTROLIT BATERAI KERING RAMAH LINGKUNGAN

3.1 Pendekatan dan waktu penelitian

3.2 Peranan/kehadiran peneliti

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

3.4 Sumber data

3.5 Prosedur pengumpulan data

3.6 Teknik analisis data

3.7 Pengecekan keabsahan penemuan

3.8 Tahap-tahap

3.8.1 Bahan & Alat

3.8.1.1 Bahan

3.8.1.2 Peralatan baterai dari kulit pisang

3.8.1.2.1 Peralatan untuk menguji baterai

3.8.2 Metode pembuatan baterai kulit pisang ambon

BAB IV PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

DAFTAR RUJUKAN

11

Page 12: PEMANFAATAN KULIT PISANG AMBON SEBAGAI PENGGANTI ELEKTROLIT BATERAI KERING RAMAH LINGKUNGAN

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Tanaman Pisang

Pisang adalah nama umum yang di berikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun besar

memanjang dari suku Musacea. Pisang ambon menurut ahli sejarah berasal dari daerah Asia

Tenggara termasuk juga Indonesia. (Roedyarto, 1997).

Pisang dapat ditanam didatarn rendah hangat bersuhu 21-32 derajat celcius dan

beriklim lembab. Topografi yang di hendaki tanaman pisang berupa lahan datar dengan

kemiringan 8 derajat. Lahan itu terletak didaerah tropis antara 16 derajat LU – 12 derajat LS.

Apabila suhu udara kurang dari 13 derajat celcius atau lebih dari 38 derajat celcius maka pisang

akan berhenti tumbuh dan akhirnya mati (Suyanti dan Ahmad supriyadi, 2008).

Tanaman pisang dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Sub Kingdom :Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Divisi : Spermatophyta (menghasilkan biji)

Sub Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)

Kelas : Liliopsida (berkeping satu/monokotil)

12

Gambar 2.3 Kulit PisangGambar 2.1 Tanaman Pisang

Page 13: PEMANFAATAN KULIT PISANG AMBON SEBAGAI PENGGANTI ELEKTROLIT BATERAI KERING RAMAH LINGKUNGAN

Ordo : Zingiberales

Family  : Musaceae (suku pisang-pisangan)

Genus : Musa

Spesies  : Musa paradisiacal

(h ttp://elib.unikom.ac.id/files/disk1/599/jbptunikompp-gdl-inameidani-29938-9-

u nikom_i-3.pdf)

2.1.1.1 Manfaat tanaman pisang

Hampir seluruh bagian dari tanaman pisang dapat dimanfaatkan untuk berbagai

keperluan, mulai dari bonggol, batang, daun, buah, bunga sampai kulit pisang. Berikut

ini manfaat dari setiap bagian pohon pisang :

- Bonggol (umbi batang pisang )

Dibeberapa daerah, bonggol batang pisang yang muda dapat dimanfaatkan

untuk sayur dan keripik pisang.

- Batang

Batang pisang banyak dimanfaatkan masyarakat,terutama pada bagian yang

mengandung serat.Bagian ini dimanfaatkan sebagai pembungkus untuk bibit

tanaman sayur dan apabila dikeringkan dan diolah lebih lanjut dapat digunakan

sebagai tali pda pengolahan tembakau, untuk kompos dan dijadikan bahan baku

pembuat kertas.

- Daun

Masyarakat pedesaan memanfaatkan daun pisang sebagai pembungkus

makanan,biasanya membungkus kue-kue tradisional dan pembungkus nasi dan

dimanfaatkan juga sebagai pakan ternak seperti sapi, kambing dan kerbau.

- Buah

Buah pisang selain dimanfaatkan sebagai sumber vitamin dan mineral juga

dapat dimanfaatkan menjadi produk olahan antara lain pisang sale, tepung pisang,

sari buah, buah dalam sirup, keripik pisang dan berbagai olahan kue moderen dan

13

Page 14: PEMANFAATAN KULIT PISANG AMBON SEBAGAI PENGGANTI ELEKTROLIT BATERAI KERING RAMAH LINGKUNGAN

tradisional. Buah pisang mengandung vitamin C, B kompleks, B6. Pisang bisa

menjadi pengganti makanan pokok, sehingga mengurangi ketergantungan rakyat

Indonesia terhadap beras.

- Bunga

Bunga pisang disebut juga jantung pisang, karena bentuknya seperti jantung.

Biasanya dimanfaatkan untuk membuat sayur,karena kandungan protein dan

vitaminnya. Selain dibuat sebagai sayur bunga pisang dapat juga dijadikan

manisan dan acar.

- Kulit buah

Kulit buah ini biasanya digunakan senagai bahan pakan ternak, namun

seiring berjalannya waktu limbah kulit pisang ini tidak lagi digunakan sebagai

pakan ternak melainkan sebagai energi listrik yang ramah lingkungan.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Pisang)

2.1.1.2 Kandungan kulit pisang ambon

Kulit pisang ambon adalah bagian luar untuk melindungi bagian dalam buah,

kulit pisang ambon bisa juga digunakan untuk melihat tingkat kematangan buah. Jika

kulit pisang ambon masih muda akan berwarna hijau dan jika kulit pisang ambon sudah

tua akan berwarna kuning. Kulit pisang ambon memiliki kandungan vitamin C, B,

kalsium, protein, dan juga lemak yang cukup.

Menurut Sutikno (2008) elektrolit dalam batu baterai bersifat asam, sehingga

buah yang bersifat asam dapat menjadi elektrolit. Innocencio Kresna Pratama (2007)

menambahkan, bahwa selain jeruk dan apel, buah lain tang dapat menghasilkan listirk

yaitu kulit pisang.Seperti percobaan yang dilakukan oleh Wasis Sucipto, S.Pd (2007)

yang membuktikan bahwa kulit pisang dan dapat digunakan sebagai sumber arus listrik

searah

14

Page 15: PEMANFAATAN KULIT PISANG AMBON SEBAGAI PENGGANTI ELEKTROLIT BATERAI KERING RAMAH LINGKUNGAN

2.1.2 Baterai

Baterai adalah alat penyimpan tenaga listrik arus searah ( DC ). Yang dimaksud dengan

sumber listrik arus searah (DC) adalah alat/benda yang menjadi sumber listrik arus searah (DC)

dan menghasilkan arus DC secara permanent. Sumber listrik arus searah (DC) yang paling

banyak dikenal adalah sumber listrik DC yang membangkitkan listrik secara kimia.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Baterai)

Baterai kering termasuk elemen primer yang mempunyai banyak keunggulan,

seperti bentuk fisik yang kecil, mudah dibawa, aman, dan praktis. Pada elemen ini,

elektroda positif adalah batang karbon yang ditengah dan pembungkusannya yang terbuat

dari seng merupakan elektroda negative. Elektrolitnya adalah larutan ammonia klorida

(NH4Cl) dan depolarisasi yang menahan terbentuknya hydrogen pada elektroda positif

terbuat dari mangan dioksida (MnO2) bercampur serbuk karbon.

Energi kimia yang dihasilkan dari reaksi sel merupakan sumber listrik yang disuplai baterai

ketika digunakan. Zat-zat periaksi dalam sel sekunder secara lengkap dan efisen dapat

dikembalikan ke keadaan asalnya dengan memberkan arus listrik dengan arah yang berlawanan,

tetapi dalam sel primer hal ini tidak mungkin atau hanya sebagian saja. Hanya jenis tertentu saja

dari baterai primer yang dapat diperbaharui, yaitu dengan cara menggati elektroda dan

elektrolitnya.

(http://ohmelektra.blogspot.com/2013/04/abcd.html)

2.1.2.1 Elektrolit baterai kering

15

Gambar 2.3 Baterai Kering

Page 16: PEMANFAATAN KULIT PISANG AMBON SEBAGAI PENGGANTI ELEKTROLIT BATERAI KERING RAMAH LINGKUNGAN

Elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai ke dalam bentuk ion-ion dan selanjutnya

larutan menjadi konduktor elektrik, ion-ion merupakan atom-atom bermuatan elektrik. Elektrolit

bisa berupa air, asam, basa atau berupa senyawa kimia lainnya. Elektrolit umumnya berbentuk

asam, basa atau garam. Beberapa gas tertentu dapat berfungsi sebagai elektrolit pada kondisi

tertentu misalnya pada suhu tinggi atau tekanan rendah. Elektrolit kuat identik dengan asam,

basa, dan garam kuat. Elektrolit merupakan senyawa yang berikatan ion dan kovalen polar.

Sebagian besar senyawa yang berikatan ion merupakan elektrolit sebagai contoh ikatan ion NaCl

yang merupakan salah satu jenis garam yakni garam dapur.

(http://puruhitachan.blogspot.com/2013/08/pemanfaatan-limbah-sayur-pasar-sebagai.html)

2.1.3 Potensi Kulit Pisang Menjadi Baterai

Kulit pisang mempunyai potensi menjadi bahan dasar pembuatan baterai ramah

lingkungan. Setelah melalui proses panjang, kulit pisang ini akan menghasilkan mineral yang

berfungsi sebagai elektrolit (pasta pada baterai). Mineral tersebut adalah kalium, seng, dan

magnesium yang dapat bereaksi dengan diklorida dan menjadi elektrolit kuat. Elektrolit inilah

yang nantinya akan menghasilkan arus listrik dalam batu baterai.

 Menurut Sutikno (2008) elektrolit dalam batu baterai bersifat asam, sehingga buah yang

bersifat asam dapat menjadi elektrolit. Innocencio Kresna Pratama (2007) menembahkan, bahwa

selain buah apel dan jeruk buah lain yang dapat menghasilkan listrik adalah kulit pisang, seperti

percobaan yang dilakukan oleh wasis Sucipto, S.Pd (2007)

16

Page 17: PEMANFAATAN KULIT PISANG AMBON SEBAGAI PENGGANTI ELEKTROLIT BATERAI KERING RAMAH LINGKUNGAN

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan jenis penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekataan kualitatif. Para pakar penelitian

mendefinisikan bahwa “penelitian kualitatif, dalam mencari jawaban yang benar terhadap suatu

permasalahan, adalah penelitian yang memerlukan pemahaman secara mendalaam dan

menyeluruh untuk menghasilkan kesimpulan penelitian dalam konteks waktu dan situasi tertentu,

tidak mengutamakan kuatifikasi, menggunakan pendekatan konstruktivis, naturalistik,

interpretative, postpositivistik, dengan penghayatan terhadap interaksi antar konsep yang sedang

dikaji secara empirik.” (D. Sudjana, 2004: 6)

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu literatur dan eksperimen.

Literatur yaitu metode dengan membaca sumber ilmu pengetahuan dari internet, untuk

mengumpulkan data-data yang terkait dengan penelitian ini. Sedangkan eksperimen merupakan

metode dengan melakukan percobaan secara langsung, untuk membuktikan keabsahan dari

hipotesis yang ada.

3.2 Peranan/kehadiran peneliti

Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri berperan sebagai instrument kunci, baik

dalam pengumpulan data maupun dalam analisis data. Manusia sebagai instrument telah lama

digunakan, misalnya dalam penelitian Antropoligi klasik dan masih digunakan sampai sekarang

dan dalam Sosiologo modern. Kendatipun manusia bersifat subyektif, tetapi manusia sebagai

instrument dapat menghasilkan data/informasi yang reliabilitasnya hampir sama dengan data

yang dihasilkan oleh instrument yang dibuat secara objektif seperti pada penelitian kuantitatif.

17

Page 18: PEMANFAATAN KULIT PISANG AMBON SEBAGAI PENGGANTI ELEKTROLIT BATERAI KERING RAMAH LINGKUNGAN

Keadaan ini diakui oleh para pakar penelitian kuantitaif sendiri, seperti Cronbach, Thorndike dan

Campbell (Lincoln & Guba, 1985:192)

3.3 Tempat dan Waktu penelitian

Penelitian ini penulis lakukan di rumah penulis yang bertempat di Jl. Simpang Teluk

Grajakan Blok 4 No. 12 Pandanwangi, Kota Malang. Pada hari Jumat, 27 Desember 2013, pukul

09.00 s/d pukul 12.00. Penelitian yang kedua penulis lakukan pada hari Minggu, 2 Februari

2013.

3.4 Sumber data

Pengertian sumber data menurut Suharsimi Arikunto (2010:172) adalah “ Sumber data

yang dimaksud dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.” Penulis

mendapatkan berbagai data melalui informan pada internet dan dari hasil eksperimen yang

penulis lakukan.

3.5 Prosedur pengumpulan data

Dalam pengumpulan data karya ilmiah ini, penulis menggunakan berbagai prosedur,

yaitu :

1. Literatur

Menurut ALA Glosary of Library andInformation Science (1983), Literatur

adalah bahan bacaan yang digunakan dalam berbagai aktivitas baik secara intelektual

maupun rekreasi. Dalam penelitian ini, prosedur literature digunakan untuk

mengumpulkan data-data yang terkait dengan penelitian ini

2. Eksperimen

Metode eksperimen (percobaan) adalah suatu tuntutan dari perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi agar menghasilkan suatu produk yang dapat

18

Page 19: PEMANFAATAN KULIT PISANG AMBON SEBAGAI PENGGANTI ELEKTROLIT BATERAI KERING RAMAH LINGKUNGAN

dinikmati  masyarakat secara aman dan dalam pembelajaran melibatkan siswa dengan

mengalami dan membuktikan sendiri proses dan hasil percobaan itu, (Sumantri,

1999:157). Prosedur eksperimen dalam penelitian ini digunakan untuk menghasilkan data

yang membuktikan keabsahan dari hipotesa.

3.6 Teknik analisis data

Proses analisis data dimulai dengan menelah seluruh data yang tersedia dari

berbagai sumber, terutama dari internet. Data tersebut banyak sekali, setelah dibaca,

dipelajari, dan ditelah maka langkah berikutnya adalah mengadakan reduksi data

merupakan bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang

yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga

kesimpulan akhir dapat diambil. Langkah selanjutnya adalah menyusunya dalam satuan-

satuan. Satuan-satuan itu kemudian dikategorisasikan pada langkah berikutnya. Kategori-

kategori itu dilakukan sekaligus membuat coding. Tahap akhir dari analisis data ialah

mengadakan pemeriksaan keabsahan data melalui eksperimen dan menarik kesimpulan

dari semua data yang ada.

3.7 Pengecekan keabsahan penemuan

Untuk mengecek keabsahan dari penelitian ini, penulis menggunakan

Trianggulasi sumber, yaitu dengan cara membandingkan kebenaran suatu fenomena

berdasarkan data yang diperoleh oleh peneliti, baik dilihat dari dimensi waktu maupun

sumber yang lain.

3.8 Tahap-tahap penelitian

3.8.1 Bahan dan Alat

3.8.1.1 Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :

a. 2 buah Kulit pisang (Kulit pisang ambon & Kulit pisang hijau)

b. 2 Baterai kering (1,5 volt DC) yang sudah tidak terpakai

3.8.1.1 Alat

19

Page 20: PEMANFAATAN KULIT PISANG AMBON SEBAGAI PENGGANTI ELEKTROLIT BATERAI KERING RAMAH LINGKUNGAN

Peralatan yang dipakai dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian :

3.8.1.1.1 Peralatan baterai dari kulit pisang :

1. Tang

2. Obeng

3. Pisau

3.8.1.1.2 Peralatan untuk menguji baterai

1. AVOmeter / Voltmeter

3.8.2 Metode Pembuatan Baterai Kulit Pisang Ambon

Langkah-langkah pembuatan Baterai Kulit Pisang adalah sebagai berikut :

1. Menyiapkan semua bahan dan peralatan

2. Membuka kutub positif (+) kedua baterai tersebut menggunakan tang dengan

bantuan obeng agar mudah membukanya

20

Gambar 3.1 Peralatan Gambar 3.2 Bahan

Page 21: PEMANFAATAN KULIT PISANG AMBON SEBAGAI PENGGANTI ELEKTROLIT BATERAI KERING RAMAH LINGKUNGAN

3. Mengeluarkan semua serbuk karbon/pasta elektrolit menggunakan obeng

dengan hati-hati agar batang karbon tidak patah / rusak

4. Memotong kecil-kecil kulit pisang dengan pisau

5. Memasukkan potongan kulit pisang kedalam baterai secara merata/padat

dengan bantuan obeng

21

Gambar 3.3 Baterai yang sudah dibuka

Gambar 3.4 Pengeluaran serbuk karbon/pasta elektrolit

Gambar 3.5 Kulit pisang yang telah dipotong kecil-kecil

Page 22: PEMANFAATAN KULIT PISANG AMBON SEBAGAI PENGGANTI ELEKTROLIT BATERAI KERING RAMAH LINGKUNGAN

6. Menutup kembali bagian penutup atas yang telah dibuka dengan rapat dan

rapi

22

Gambar 3.6 Baterai yang sudah terisi kulit pisang

Gambar 3.7 Baterai yang sudah tertutup kembali

Page 23: PEMANFAATAN KULIT PISANG AMBON SEBAGAI PENGGANTI ELEKTROLIT BATERAI KERING RAMAH LINGKUNGAN

BAB IV

PEMBAHASAN

Dari hasil percobaan untuk mengetahui apakah kulit pisang berpotensi sebagai

baterai, dapat dihasilkan data sebagai berikut :

1. Pengujian menggunakan AVOmeter pada baterai dari kulit pisang ambon

Pengujian tersebut menunjukan bahwa baterai kulit pisang tadi bertegangan

sebesar 1,256 Volt. Hal tersebut menunjukan bahwa percobaan ini berhasil.

2. Pengujian menggunakan AVOmeter pada baterai dari kulit piisang hijau

Pengujian tersebut menunjukkan bahwa baterai dari kulit pisang hijau hanya

bertegangan sebesar 0,424 Volt. Hal ini membuktikan bahwa kulit pisang ambon

lebih unggul dari pada kulit pisang yang lain

Dari percobaan tersebut, dapat kita ketahui bahwa ternyata kulit pisang memang

berpotensi menjadi baterai kering yang ramah lingkungan, Hal ini disebabkan kulit pisang

banyak mengandung kalium dan garam sodium yang mengandung klorida. Kedua zat ini

23

Gambar 4.1 Baterai dari kulit pisang ambon yang diuji dengan AVOmeter

Gambar 4.2 Baterai dari kulit pisang hijau yang diuji dengan AVO meter

Page 24: PEMANFAATAN KULIT PISANG AMBON SEBAGAI PENGGANTI ELEKTROLIT BATERAI KERING RAMAH LINGKUNGAN

dapat bereaksi menjadi KCl atau kalium klorida yang menurut Drs. Asep Jamal (2008) KCl

merupakan elektrolit kuat yang mampu terionisasi dan menghantarkan arus listrik.

Pisang juga mengandung Magnesium dan Seng. Magnesium (Mg) dapat bereaksi

dengan diklorida dan menjadi elektrolit kuat. Jumlah Magnesium hanya 15 % dari jumlah

pisang keseluruhan. Kandungan Seng (Zn) pada pisang merupakan elektroda yang

bermuatan positif, namun jumlah kandungan seng tersebut hanya mencapai 2 %.

Data pelengkap lain, berupa data berat bersih baterai menunjukkan bahwa rata-rata

kulit pisang yang digunakan sebesar 3,3 gram per baterai. Sementara kulit pisang utuh rata-

rata 27 gram per satu buah. Sehingga satu buah kulit pisang mampu dijadikan kurang lebih 8

baterai. Hal ini merupakan keunggulan lain dari baterai kering dari kulit pisang. Maka dari itu

penulis menggunakan kulit pisang sebagai objek penelitian ini.

24

Page 25: PEMANFAATAN KULIT PISANG AMBON SEBAGAI PENGGANTI ELEKTROLIT BATERAI KERING RAMAH LINGKUNGAN

BAB V

KESIMPULAN & SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis, dapat disimpulkan bahwa :

1. Kulit pisang ternyata berpotensi menjadi pasta/elektrolit baterai yang

ramah lingkungan.

2. Pembuatan baterai kulit pisang dapat dilakukan dengan sederhana. Yaitu

dengan mengganti pasta/serbuk elektrolit baterai kering dengan kulit

pisang yang sudah dipotong kecil-kecil.

3. Pada kulit pisang Ambon lebih banyak mengandung mineral kalium dan

garam sodium dibandingkan kulit pisang yang lainnya

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyarankan :

1. Kepada pembaca/masyarakat untuk menerapkan baterai kulit pisang ini,

untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah baterai ini.

2. Penulis juga menyarankan kepada pembaca untuk mengadakan penelitian

yang lebih lanjut terhadap baterai kulit pisang ramah lingkungan ini.

25