pemanfaatan data kependudukan pada registrasi...

14
PEMANFAATAN DATA KEPENDUDUKAN PADA REGISTRASI SELULER KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Oleh : Prof. Dr. ZUDAN ARIF FAKRULLOH, SH, MH. DIREKTUR JENDERAL KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KEMENTERIAN DALAM NEGERI Jakarta, 07 November 2017 Disampaikan pada Diskusi Media Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) dengan tema: “Kontroversi Registrasi SIMCARD (Aman, Nyaman dan Menguntungkan Siapa?)”

Upload: vuongkiet

Post on 06-Jul-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PEMANFAATAN DATA KEPENDUDUKAN PADA REGISTRASI SELULER

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

Oleh :Prof. Dr. ZUDAN ARIF FAKRULLOH, SH, MH.

DIREKTUR JENDERAL KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Jakarta, 07 November 2017

Disampaikan pada Diskusi Media Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) dengan tema:

“Kontroversi Registrasi SIMCARD (Aman, Nyaman dan Menguntungkan Siapa?)”

Konstruksi Regulasi Dalam Rangka Hak Akses

Pemanfaatan Data Kependudukan

Pasal 13, Pasal 83 sampai dengan Pasal 85 UU 23 tahun 2006 dan Pasal 79 serta Pasal 58 ayat 4 UU 24 Tahun 2013 tentang Adminduk:

1. Pemanfaatan data kependudukan Berbasis pada NIK dan KTPel untuk menuju Single Identity Number.

2. Data kependudukan itu hukumnya (Pasal 83-85 UU 23 tahun 2006) wajib disimpan, dilindungi dan dijaga kebenaran serta kerahasiaannya oleh Negara dalam hal ini oleh Mendagri sebagai penanggung jawab data kependudukan.

3. NIK harus diintegrasikan ke dalam seluruh perumusan kebijakan di bidang pemerintahan dan pembangunan seperti untuk SIM, Paspor, Polis Asuransi, Sertifikat Tanah, Rekening Bank, Pemberian Kredit, Perizinan, dan Pendaftaran Baru Kartu Prabayar.

4. Untuk mengimplementasikan NIK sebagai Single Identity Number, maka sesuai dalam Pasal 79 UU 24 tahun 2013 yang memerintahkan Mendagri untuk memberikan Hak Akses kepada Petugas Provinsi, Kab/Kota dan Pengguna dalam rangka pemanfaatan data kependudukan. Petugas dan Pengguna dilarang menyebarluaskan data kependudukan.

5. Pemanfaatan Data kependudukan sesuai Pasal 58 ayat 4 untuk keperluan: 1) Pelayanan Publik; 2) Perencanaan Pembangunan; 3) Alokasi Anggaran; 4) Pembangunan Demokrasi; 5) Penegakan hukum dan Pencegahan Kriminal.

6. Teknis tata cara dan hak akses pemanfaatan data diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2015.

Konstruksi Kerja Sama dengan Operator Seluler

1.Berdasarkan Permendagri Nomor 61 Tahun 2015 telah dilaksanakan MoU

antara Kemendagri dengan Kemenkominfo pada tanggal 29 Januari 2013 yang

telah ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerjasama (PKS) dan Petunjuk Teknis

(Juknis) antara Ditjen Dukcapil dengan operator jasa telekomunikasi yaitu

dengan Telkomsel, Indosat Selular, XL Axiata, Smartfren, Hutchinson 3

Indonesia, dan Sampoerna Telecom Indonesia pada tahun 2014. Selanjutnya

masing-masing operator jasa telekomunikasi telah menindaklanjutinya dengan

kesepakatan dalam bentuk juknis.

2.Tujuan membuat PKS dan Juknis pada intinya untuk melaksanakan tata cara

akses data kependudukan agar tetap aman diakses dan berguna bagi

pelayanan publik yang dilaksanakan oleh operator seluler dimaksud.

Lanjutan...

3. Untuk menjamin keamanan data kependudukan, telah dilakukan langkah-langkah

pengamanan secara sistem sebelum pelaksanaan registrasi kartu pra bayar

dilakukan, yaitu:

• Dengan cara Stress-test. Kegiatan ini untuk memastikan kemampuan infrastruktur

dan perangkat serta untuk mengetahui kemampuan menangani akses NIK per

detik (transactions per second).

• Dengan cara Proof of concept. Kegiatan ini untuk mengetahui bagaimana operator

melakukan request terhadap NIK dan No.KK, bagaimana cara kerja channel

registrasi (SMS, website dan gerai/customer services), kesesuaian akses melalui

VPN host-to-host, dan berbagai hal teknis lainnya.

• Dengan cara memonitor melalui Dashboard Data. Melalui kegiatan ini akan

diketahui siapa (Lembaga Pengguna) yang sedang mengakses siapa (NIK data

pribadi)

Lanjutan...

4. Untuk pelayanan publik registrasi ulang kartu pra bayar yang dilakukan masing-

masing operator dilakukan dengan cara:

• Mengkombinasikan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Kartu

Keluarga (No.KK) untuk memverifikasi data penduduk yang melakukan

registrasi nomor seluler. Kartu Keluarga biasanya jarang dibawa penduduk dan

fungsi penggunaan No.KK adalah untuk melengkapi NIK saat verifikasi pada

proses registrasi nomor seluler. Secara teknis, verifikasi data menggunakan

kombinasi angka akan lebih cepat jika dibandingkan menggunakan teks

(misalnya Nama).

Lanjutan...

• Cara Registrasi Kartu Pra Bayar masing-masing operator berbeda dengan keterangan (contoh):

Telkomsel

- Untuk sim card perdana diketik: REG<spasi>NIK#KK#- Untuk sim card aktif diketik: ULANG<spasi>NIK#No.KK#

Indosat, Smartfren, Tri

- Untuk sim card perdana diketik: NIK#No.KK#- Untuk sim card aktif diketik: ULANG#NIK#No.KK#

XL Axiata

- Untuk sim card perdana diketik: Daftar#NIK#No.KK- Untuk sim card aktif diketik: ULANG#NIK#No.KK

Lanjutan...

• Skema verifikasi data kependudukan yang diakses oleh penduduk yang melakukan

registrasi seluler (baru maupun ulang) adalah sebagai berikut :

Penduduk memasukkan NIK dan No.KK melalui channel registrasi operator (SMS ke

4444, website atau customer services) sesuai nomor seluler yang akan didaftarkan;

Kemudian sistem di operator akan melakukan request ke Dukcapil melalui jalur tertutup

(Virtual Private Network) secara host-to-host;

Jika NIK dan No.KK ditemukan maka sistem sistem Dukcapil akan mengirimkan pesan

“sesuai” atau tidak sesuai” ke sistem operator (data kependudukan tidak bisa dibuka,

hanya kata sesuai atau tidak sesuai yang muncul);

Selanjutnya sistem operator yang memberikan informasi ke penduduk, berhasil atau

tidak berhasil dalam registrasi.

Apabila tidak berhasil, langkah yang harus dilakukan oleh pelapor sebagaimana

mekanismenya dijelaskan pada alur penanganan keluhan data kependudukan sebagai

berikut:

ALUR PENANGANAN KELUHAN DATA KEPENDUDUKAN

Kondisi A : Penduduk Lapor ke Call Center

Kondisi B : Penduduk Validasi dan Update Data ke Disdukcapil57

PENJELASAN SECARA REDAKSI TENTANG ALUR

PENANGANAN KELUHAN DATA KEPENDUDUKAN

1. Pelapor menghubungi Call Center dan Agent Call Center melakukan verifikasi data kependudukan (buat

tiket pengaduan);

2. Agent Call Center melakukan sinkronisasi NIK melalui aplikasi sinkronisasi DWH dan jika sudah berhasil

masuk ke aplikasi DWH maka akan diinformasikan ke pelapor (closed ticket);

3. Jika NIK tidak ditemukan maka Agent Call Center akan meneruskan hal ini ke tim penyelesaian di PDAK;

4. Tim penyelesaian akan melakukan remote terhadap daerah untuk menarik NIK yang dilaporkan;

5. Data ditemukan dan berhasil ditarik oleh tim penyelesaian;

6. Data yang sudah berada di pusat akan disinkronisasi ke aplikasi DWH oleh tim DWH dan akan melaporkan

hal ini ke Agent Call Center untuk diinformasikan ke pelapor (closed ticket) – 9;

7. Jika data tidak ditemukan dan tidak sesuai, maka tim penyelesaian akan melaporkan hal ini ke Agent Call

Center untuk diinformasikan ke pelapor (closed ticket) – 8;

8. Agent Call Center akan menginformasikan ke pelapor untuk melakukan validasi data ke Dinas Dukcapil

daerah;

9. Agent Call Center akan menginformasikan ke pelapor bahwa data sudah sesuai;

10.Pelapor melakukan validasi ke Dinas Dukcapil daerah dan update data dilakukan oleh Dinas Dukcapil

melalui SIAK Konsolidasi

11.Data kependudukan akan ter-update otomatis (1x24 jam ke DWH).

KETERANGAN LAIN-LAIN

1. NIK dan No. KK tidak cocok biasanya disebabkan karena:

Yang bersangkutan salah mengetik NIK atau No. KK,

Tidak mengikuti pola yang sudah diberikan oleh operator,

No. KK yang dimasukan masih Nomor yang lama. Yang bersangkutan biasanya telah pecah KK

dan telah memiliki No. KK yang baru.

2. Data Warehouse adalah sebuah sistem yang membaca data kependudukan berdasarkan 2 (dua)

unsur, yaitu unsur informasi biodata dalam SIAK Konsolidasi dan unsur status KTP-el yang tunggal

beserta dengan fotonya. Di dalam sistem ini banyak terjadi data KTP-el sudah baru tetapi yang di

dalam DWH masih muncul data dari SIAK Konsolidasi (data lama) sehingga menyebabkan beragam

persoalan dalam mengakses data kependudukan.

3. NIK tidak bisa dibuka karena banyak kemungkinan:

Salah ketik karena lewat SMS dengan memasukkan 16 digit NIK dan 16 digit No KK

Kemungkinan salah format, karena masing-masing operator memiliki format masing-masing.

Misalnya setelah dia registrasi pada kartu Indosat kemudian registrasi lagi kepada telkomsel.

2. Prinsipnya apabila terjadi keluhan data tidak ditemukan ketika registrasi ulang, maka saluran

pelaporan kepada Call Center Ditjen Dukcapil sebagaimana telah jelaskan pada slide di atas.

NIK BERHASIL REGISTRASI SELULER

(s/d 6 November 2017 jam 18.00 WIB)

Simulasi Registrasi Seluler Menggunakan Data Kependudukan

1). Registrasi menggunakan

NIK dan Nomor KK

3). Registrasi berhasil maka di aplikasi monitoring status NIK akan

dipasangkan dengan MSISDN yang diregistrasikan (No.KK tidak

ditampilkan)

2). Hasil verifikasi di DWH Dukcapil (Status 1 : Ditemukan)

4). Konfirmasi berhasil registrasi

Ditjen Kependudukan dan Pencatatatn Sipil

Kementerian Dalam Negeri

Terima KasihAtas perhatiannya

SUMATERAKALIMANTAN

JAVA

IRIAN JAYA

KEMENTERIAN DALAM NEGERIREPUBLIK INDONESIA