pemahaman pengusaha kecil terhadap asuransi...
TRANSCRIPT
PEMAHAMAN PENGUSAHA KECIL TERHADAP
ASURANSI SYARIAH
(Studi Pada Para Pengusaha Kecil di Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan)
SKRIPSI
Oleh
Ario Wariesta
1111046200011
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H/ 2017 M
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan oleh Ario wariesta NIM 1111046200011,
PEMAHAMAN PENGUSAHA KECIL TERHADAP ASURANSI SYARIAH
(Studi Pada Para Pengusaha Kecil di Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan)
Jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini menjelaskan dan memiliki tujuan untuk mengetahui kategori
tingkat pemahaman pengusaha kecil terhadap asuransi syariah. Objek penelitian
ini adalah pelaku usaha kecil di Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan. Jenis
penelitian ini adalah penelitian sosial dengan jenis data kuantitatif. Data
kuantitatif berupa variabel yang terdiri dari pemahaman dari segi aspek kongnitif,
pemahaman dari segi afektif dan pemahaman dari aspek psikomotorik. Dengan
metode survei menggunakan angket kepada 50 responden. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan adalah teknik pengambilan sampel sistematis, Hasilnya
akan di paparkan dalam bentuk tabel, grafik maupun diagram.
Telah banyak penelitian yang membahas tentang pemahaman golongan
terhadap asuransi syariah, penelitian ini juga ingin menjelaskan dari golongan
pelaku usaha kecil, dimana pemahaman pengusaha kecil di kecamatan Ciputat
terhadap asuransi dikatakan sangat paham, cukup paham atau tidak paham.
Terlepas dari banyaknya faktor yang menghambat pemahaman pengusaha
kecil terhadap asuransi syariah yang paling dominan adalah sosialisasi yang
dilakukan pihak terkait terhadap lapisan masyarakat. Masih banyak segmen
masyarakat yang harus menjadi sasaran sosialisasi yang optimal, terutama
golongan para pelaku usaha baik itu mikro, kecil ataupun pelaku usaha yang
sudah menengah dimana mereka berpotensi dari segi ekonomi guna
menumbuhkan perkembangan usaha jasa asuransi syariah itu sendiri.
Kata kunci : Pemahaman, Pengusaha Kecil, Asuransi Syariah
Pembimbing : Dr. Syahrul Adam, M.Ag
NIP : 197305042000031002
vi
KATA PENGANTAR
Assalamua‟ alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Segala puji serta syukur selalu senantiasa dipanjatkan kepada Allah SWT
yang telah memberikan cahaya ilmu-Nya dan yang memberikan nikmat sehat,
nikmat jasmani dan rohani, karunia cinta kasih dan kebahagiaan yang selalu
mengiringi kedamaian hidup ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah ke
hadirat Baginda Rasulullah SAW yang telah membawa cahaya kebenaran ke
muka bumi ini. Alhamdulillah Akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul “PEMAHAMAN PENGUSAHA KECIL TERHADAP ASURANSI
SYARIAH (Studi pada Para Pengusaha Kecil di Kecamatan Ciputat Kota
Tangerang Selatan ).
Penulis menyadari, bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna,
masih banyak kekurangan di dalamnya. Namun, besar harapan penulis bahwa
karya ilmiah yang dibuat ini kelak dapat bermanfaat bagi semua orang.
Kemudian, tak lepas dari banyaknya pihak-pihak yang turut membantu, oleh
karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan baik
berupa bantuan moril maupun materiil, doa, dukungan, motivasi, kritik dan saran
yang berarti. Oleh karena itu, dengan penuh rasa hormat, ucapan terimakasih ingin
penulis sampaikan kepada:
vii
1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Syariah
dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Bapak AM. Hasan Ali, M.A., dan Bapak Dr. Abdurrauf, Lc., M.A., sebagai
Ketua dan Sekretaris Prodi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Yoghi Citra Pratama, SE., Msi dan Ibu Endra Kasmi Laila Yuda, M.Si
selaku ketua dan sekretaris jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5. Bapak Dr. Syahrul Adam, M.Ag selaku dosen yang telah memberikan waktu
dan pemikirannya di tengah-tengah kesibukan untuk membina dalam
menyelesaikan skripsi
6. Seluruh dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah memberi pengajaran
dan ilmu yang bermanfaat kepada penulis.
7. Kepada kepala Kelurahan Kecamatan Ciputat, jajaran staff Kantor Kecamatan
dan Para Pengusaha Kecil Kecamatan Ciputat selaku subjek penelitian yang
telah membantu penulis dalam memperoleh data dan informasi yang
dibutuhkan dalam penyelesaian skripsi.
8. Kedua orang tua Tatan Nurtani dan Ibunda Awang Warsinah yang selalu
memberikan dukungan dan motivasi serta yang terpenting adalah doanya yang
memberikan power tersendiri kepada ananda, agar ananda dapat menyelesaikan
skripsi. Ribuan ucapkan terima kasih atas jasa-jasa yang telah diberikan.
viii
Semoga Allah SWT selalu memberikan perlindungan dan kebahagian untuk
kedua orang tua dunia dan akhirat. Amiin.
9. Adikku Anissa Maulida Wariesta tercinta yang selalu memberi dukungan dan
doa dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Seseorang yang selalu membantu, dan memberikan motivasi dan perhatian bagi
penulis, Irena Suchiatie dan vickih yahya. Sahabat-sahabatku satu perjuangan
Suryandito, Peri pradana, Deden maulana, Muhtadin yang telah memberikan
dukungan dan motivasi dan semangat kepada penulis. Teman –teman
mahasiswa Asuansi Syariah Angkatan 2011, khususnya keluarga besar KBAS
yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.
11. Serta semua pihak yang telah memberikan kontribusinya kepada penulis yang
tidak bisa disebutkan satu persatu. Semoga hasil karya penelitian ini dapat
memberikan manfaat dan kontribusi serta khazanah bagi perkembangan
Ekonomi Islam dan berguna untuk masyarakat luas.
Jakarta, 23 Januari 2017
Ario Wariesta
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ....................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG MUNAQASYAH .................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................. iv
ABSTRAK ........................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah ....................................... 9
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................... 10
D. Teknik penulisan skripsi .......................................................... 11
E. Sistematika laporan penelitian................................................. 11
BAB II : LANDASAN TEORI
A. Konsep tentang pemahaman .................................................... 13
1. Pengertian Pemahaman Secara Umum ............................ 13
2. Definisi Menurut Para Ahli .............................................. 14
3. Macam-macam Pemahaman ........................................... 15
4. Ciri-ciri Orang Yang Dapat Memahami sesuatu .............. 15
x
5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemahaman ............. 16
B. Gambaran Umum Usaha Kecil di Indonesia ........................... 16
1. Pengertian Usaha Kecil .................................................... 16
2. Kriteria Usaha Kecil ......................................................... 17
C. Asuransi Syariah Sebagai Lembaga Keuangan ....................... 18
1. Pengertian Asuransi Syariah ............................................ 18
2. Jenis-Jenis Asuransi Syariah ............................................ 24
3. Kredibilitas Asuransi Syariah .......................................... 25
D. Tinjauan Review Terdahulu .................................................... 26
E. Kerangka Pemikiran ................................................................ 30
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ....................................................................... 31
B. Waktu dan Lokasi Penelitian .................................................. 31
C. Jenis Data ................................................................................ 31
D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 32
E. Populasi dan Sampel .............................................................. 32
F. Definisi Operasional ............................................................... 34
G. Teknik Uji Instrument Penelitian ............................................ 35
H. Teknik Analisis Data ............................................................... 37
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Kecamatan Ciputat ................................... 39
1. Profil Kecamatan Ciputat ................................................. 39
2. Kependudukan .................................................................. 41
xi
3. Pengusaha ......................................................................... 42
B. Uji Validitas dan Reabilitas .................................................... 49
1. Uji Validitas ...................................................................... 49
2. Uji Reabilitas .................................................................... 49
3. Profil Responden .............................................................. 50
4. Deskriftif Pemahaman pengusaha Kecil ........................... 54
C. Analisa Data ............................................................................ 75
1. Analisa Pemahaman Dari Aspek Kongnitif ...................... 76
2. Analisa Pemahaman Dari Aspek Afektif ......................... 77
3. Anilisa Pemahaman Dari Aspek Psikomotorik ................ 78
D. Analisa Ketegori Tingkat Pemahaman .................................. 79
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 84
B. Saran ....................................................................................... 84
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 86
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perkembangan UMKM Tahun 2011/2012 ........................................ 2
Tabel 2.1 Kriteria UMKM ................................................................................. 18
Tabel 2.2 Perbedaan Review Terdahulu dengan penelitian saat ini ................. 27
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Kecamatan Ciputat ............................................. 41
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelurahan ..................................... 41
Tabel 4.3 Agama Penduduk Kecamatan Ciputat ............................................. 42
Tabel 4.4 Jumlah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah ..................................... 43
Tabel 4.5 Domisili Usaha Kecil di Kecamatan Ciputat ................................... 43
Tabel 4.6 Uji Validitas Kuesioner ..................................................................... 49
Tabel 4.7 Deskripsi Responden Berdasarkan usia ............................................ 50
Tabel 4.8 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................ 51
Tabel 4.9 Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan .................. 52
Tabel 4.10 Deskripsi Responden Berdasarkan Usaha Yang di Jalani .............. 53
Tabel 4.11Pengetahuan Tentang Arti Asuransi syariah ..................................... 54
Tabel 4.12 pengetahuan Tentang Prinsip Tolong-menolong ............................. 55
Tabel 4.13 Pengetahuan Tentang Produk Asuransi Syariah .............................. 56
Tabel 4.14 Pengetahuan Tentang Praktik Asuransi Syariah Sesuai
Ajaran Islam ...................................................................................................... 57
Tabel 4.15 pengetahuan Tentang Premi Dalam Asuransi Syariah .................... 58
xiii
Tabel 4.16 Pengetahuan Tentang Bagi Hasil Dalam Asuransi syariah ............ 59
Tabel 4.17 Pengetahuan Tentang Asuransi Umum Syariah .............................. 60
Tabel 4.18 Setuju dengan Pelayanan Asuransi Syariah .................................... 61
Tabel 4.19 setuju Bahwa Asuransi Syariah kebutuhan dimasa Depan ............. 62
Tabel 4.20 Setuju Bahwa Sosialisasi Yang dilakukan Pihak Asuransi
Syariah Penting ................................................................................................ 63
Tabel 4.21 Setuju Terhadap Pemerintan Yang Melindungi Konsumen
Asuransi Syariah ............................................................................................... 64
Tabel 4.22 Setuju Bahwa OJK Yang Mengatur Jasa Asuransi Syariah ............ 65
Tabel 4.23 Setuju Dengan Produk Asuransi Syariah Sesuai Ajaran Isam ........ 66
Tabel 4.24 Setuju Dengan Proteksi Yang di Berikan Jasa
Asuransi Syariah ................................................................................................ 67
Tabel 4.25 Setuju Bahwa Asuransi Syariah Memberikan
Kemudahan Klaim ............................................................................................. 68
Tabel 4.26 Akan Menggunakan Jasa Asuransi Syariah .................................... 69
Tabel 4.27 Akan Memilih Asuransi Syariah Daripada Konvensional .............. 70
Tabel 4.28 Akan Mempersiapkan Asuransi Syariah Untuk Usahanya ............. 71
Tabel 4.29 Akan Mempersiapkan Asuransi Syariah Untuk Keluarga .............. 72
Tabel 4.30 Akan Menginformasikan Tentang Asuransi Syariah ...................... 73
Tabel 2.31 Akan Akan Merekomendasikan Jasa Asuransi Syariah .................. 74
Tabel 4.32 Uji Normalitas Data ........................................................................ 75
xiv
Tabel 4.33 Pedoman Pemahaman Dari Aspek Kongnitif ................................. 76
Tabel 4.34 Tingkat Pemahaman Dari Aspek kongnitif ................................... 76
Tabel 4.35 Pedoman Pemahaman Dari Aspek Afektif ..................................... 77
Tabel 4.36 Tingkat Pemahaman Dari Aspek Afektif ........................................ 78
Tabel 4.37 Pedoman Pemahaman Dari Aspek Psikomotorik ............................. 78
Tabel 4.38 Tingkat Pemahaman Dari Aspek Psikomotorik ................................. 78
Tabel 4.39 Kategori Tingkat pemahaman Pengusaha Kecil
Terhadap Asuransi Syariah ................................................................................. 80
xv
DAFTAR GAMBAR
2.1 Kerangka Konsep ....................................................................................... 30
4.1 Gambar Peta Kecamatan Ciputat ............................................................... 40
4.1 Diagram Deskripsi Responden Berdasarkan usia ...................................... 50
4.2 Diagram Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...................... 51
4.3 Diagram Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ............. 52
4.4 Diagram Deskripsi Responden Berdasarkan Usaha yang dijalani ............. 54
4.1 Grafik pengetahuan tentang arti asuransi syariah ..................................... 55
4.2 Grafik Pengetahuan Tentang Prinsi Tolong-menolong .............................. 56
4.3 Grafik pengetahuan Tentang Produk Asuransi Syariah ............................. 57
4.4 Grafik Pengetahuan Tentang Praktik Asuransi syariah
sesuai ajaran Islam ........................................................................................... 58
4.5 Grafik Pengetahuan Tentang Premi Dalam Asuransi Syariah ................... 59
4.6 Grafik Pengetahuan Tentang Sistem Bagi Hasil Dalam
Asuransi syariah .............................................................................................. 60
4.7 Grafik Pengetahuan tentang Asuransi Umum Syariah ............................... 61
4.5 Diagram sikap setuju dengan pelayanan asuransi syariah yang baik ......... 62
4.6 Diagram Setuju Bahwa Asuransi Syariah Merupakan
Kebutuhan dimasa Depan ................................................................................ 63
4.7 Diagram Setuju Bahwa Sosialisasi dari Pihak Asuransi
syariah penting ................................................................................................ 64
4.8 Diagram Setuju Dengan Pemerintah Melindungi Konsumen
Asuransi Syariah ............................................................................................. 65
xvi
4.9 Diagram Setuju Terhadap OJK yang Mengatur Asuransi Syariah ............ 66
4.10 Diagram Setuju Terhadap Produk Asuransi Syariah Sesuai
Ajaran Islam ..................................................................................................... 67
4.11 Diagram Setuju Terhadap proteksi Yang di Berikan Jasa
Asuransi Syariah .............................................................................................. 68
4.12 Diagram Setuju Bahwa Asuransi Syariah Memberikan
Kemudahan Klaim ........................................................................................... 69
4.13 Diagram Akan Menggunakan Jasa Asuransi Syariah .............................. 70
4.14 Diagram akan Akan Memilih Asuransi yang Syariah
dari pada Konvensional .................................................................................... 71
4.15 Diagram Akan Mempersiapkan Asuransi Syariah Untuk Usahanya ........ 72
4.16 Diagram Akan Mempersiapkan Asuransi Syariah Untuk Keluarga ........ 73
4.17 Diagram Akan Menginformasikan Tentang Asuransi Syariah ................ 74
4.18 Diagram Akan Merekomendasikan Jasa Asuransi Syariah ..................... 75
4.19 Diagram Kategori Tingkat pemahaman Terhadap Asuransi Syariah
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. latar Belakang Masalah
Diakui, bahwa usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memainkan
peran penting di dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, tidak hanya di
Negara-negara sedang berkembang (NSB), tetapi juga di Negara-negara maju
(NM). Di NM, UMKM sangat penting, tidak hanya kelompok usaha tersebut
menyerap paling banyak tenaga kerja di bandingkan usaha besar (UB), seperti
halnya di NSB, tetapi juga kontribusinya terhadap pembentukan atau
pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) paling besar dibandingkan kontribusi
dari UB.1
Perkembangan jumlah unit usaha UMKM dalam periode 2006-2008 terus
mengalami peningkatan. Pada tahun 2006, unit usaha UMKM berjumlah 48,6 juta
unit. Dua tahun kemudian atau tepatnya ditahun 2008, jumlah unit usaha UMKM
sudah mencapai 51,3 juta unit atau mengalami akumulasi pertumbuhan 5,4
persen. Dari ketiga usaha ini, usaha skala kecil merupakan peraih pertumbuhan
tertinggi dalam jumlah unit usaha yaitu tumbuh mencapai 10,1 persen, lalu disusul
oleh usaha menengah 7,9 persen dan usaha mikro 5,4 persen.
Dalam konteks perekonomian nasional, jumlah UMKM ini setara dengan
99,9 persen dari total unit usaha di Indonesia. Dengan kata lain, usaha di luar
UMKM atau usaha skala besar hanya mempunyai porsi unit usaha sebanyak 0,1
1 Tulus Tambunan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia (Jakarta: LP3ES, 2012),
hlm.1
2
terhadap total unit usaha di Indonesia. Menurut skala usahanya, unit usaha
UMKM terbanyak berada di usaha kecil dan usaha menengah masing-masing
hanya 1 persen dan 0,08 persen dari total unit UMKM.2 Tentunya perkembangan
unit usaha UMKM setiap periodenya mengalami peningkatan seperti dapat kita
lihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 1.1
PERKEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL, MENENGAH (UMKM)
DAN USAHA BESAR TAHUN 2011-2012
Keterangan : sumber data
*)angka sementara kementerian koperasi dan UKM(diolah)
**)angka sangat sementara3
Usaha mikro, bersama dengan usaha kecil, juga mampu bertahan
menghadapi goncangan krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan
tahun 1997. Indikatornya antara lain, serapan tenaga kerja antara kurun waktu
sebelum krisis dan ketika krisis berlangsung tidak banyak berubah, dan pengaruh
negatif dari krisis terhadap pertumbuhan jumlah usaha mikro dan kecil adalah
2 Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Integrasi Sektor Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) Dalam Strategi Perencanaan Ekonomi Nasional, (Jakarta: 2009), hlm.21 3“Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM, Artikel ini di akses pada
tanggal 12-januari 2015 dari http://www.depkop.go.id
No Indikator Satuan Tahun 2011
Tahun 2012 Perkembangan tahun 2011-2012
Jumlah Jumlah %
Pangsa %
Jumlah %
Pangsa %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 UNIT USAHA (A+B) A.Usaha mikro, kecil dan menegah -usaha mikro -usaha kecil -usaha menengah B.Usaha besar (ub)
Unit Unit Unit Unit Unit Unit
55.211.396 55.206.444 54.559.969 602.195 44.280 4.952
99,99 98,82 1,09 0,08 0,01
56.539.56 56.534.592 55.856.176 629.418 48.997 4.968
99,99 98,79 1,11 0,09 0,01
1.328.163 1.328.147 1.296.207 27.223 4.717 16
2,41 2,38 4,52 10,65 0,32
2 TENAGA KERJA (A+B) A.Usaha Mikro, Kecil danMenengah -Usaha Mikro (UMi) -Usaha Kecil (UK) -Usaha Menengah(UM) B. Usaha Besar (UB)
Orang Orang Orang Orang Orang Orang
104.613.681 101.722.45 94.957.79 3.919.992 2.844.669 2.891.224
97,24 90,77 3,75 2,72 2,76
110.808.154 107.657.509 99.859.517 4.535.970 3.262.023 3.150.645
97,16 90,12 4,09 2,94 2,84
6.194.473 5.935.051 4.901.720 615.977 417.354 259.422
5,92 5,83 5,16 15,71 14,67 8,97
3
lebih rendah dibanding pada usaha menengah dan besar. Lebih jauh lagi, usaha
mikro dan usaha kecil telah berperan sebagai buffer dan katup pengaman (safety
valve) dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan menyediakan alternatif
lapangan pekerjaan bagi para pekerja sektor formal yang terkena dampak krisis.4
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pengusaha mikro, kecil dan
menengah tersebut tidak lepas dari risiko yang akan dihadapi. Setiap organisasi
perusahaan selalu menanggung risiko-risiko bisnis, kecelakaan kerja, bencana
alam, perampokan dan pencurian kebangkrutan adalah beberapa contoh dari
resiko yang lazim terjadi pada banyak perusahaan. Dalam menghadapi risiko
tersebut banyak cara dilakukan perusahaan.5 Perusahaan yang besar dan posisi
yang mapan sekalipun tidak pernah luput dari kejadian yang tak terduga.6 Belum
lagi bahaya dari bahan kimia yang dipakai misalkan saja bahan kimia yang mudah
terbakar dan meledak seperti tabung gas di pabrik roti untuk keperluan
memanggang roti dan lain sebagainya, bahan kimia mudah meledak adalah bila
reaksi kimia bahan tersebut menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan yang
besar serta suhu tinggi, sehingga menimbulkan kerusakan disekelilingnya.7
Semua orang takut untuk mananggung risiko, namun kehidupan ini penuh
denga risiko. Kemanapun kita mengelak untuk menghindari risiko, maka di situ
akan berhadapan dengan risiko yang baru. Risiko merupakan bagian tak
4 Widiyono dan Mukhaer Pakkanna, Pengantar Bisnis (Respon Terhadap Dinamika Global),
(Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), hlm.34 5 Muhammad Muslich, Manajemen Resiko Operasional, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), hlm.3
6 John Ridley, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, (Jakarta: Erlangga, 2006), hlm.79
7 Achadi Budi Cahyono, Keselamatan Kerja Bahan Kimia di Industry, (Yogyakarta: Gadjah
Mada University, 2010), hlm.9
4
terpisahkan dari kehidupan manusia, ada pepatah mengatakan tak ada hidup tanpa
risiko.
Aktivitas suatu badan usaha atau perusahaan pada dasarnya tidak dapat
dilepaskan dari aktivitas mengelola risiko. Operasi suatu badan usaha atau
perusahaan biasanya berhadapan dengan risiko usaha dan risiko non usaha. Risiko
usaha adalah semua risiko yang berkaitan dengan usaha perusahaan untuk
menciptakan keunggulan bersaing dan memberikan nilai bagi pemegang saham.
Sedangkan risiko non usaha adalah risiko lainnya yang tidak dapat dikendalikan
oleh perusahaan.
Manajemen risiko merupakan desain prosedur serta implementasi prosedur
untuk mengelola suatu risiko usaha. Keberadaan manajemen risiko merupakan
antisipasi atas semakin kompleknya aktivitas badan usaha atau perusahaan yang
dipicu oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan tekhnologi. Kemajuan
tekhnologi membawa manfaat bagi kehidupan manusia. Di sisi yang lain,
berpotensi menciptakan risiko yang dapat merugikan kehidupan. Meningkatnya
suhu bumi akibat gas karbon yang dihasilkan oleh berbagai industri di dunia
adalah salah satu contoh dampak kemajuan teknologi.
Manajemen risiko banyak diperbincangkan akhir-akhir ini. Manajemen
risiko tidak saja diperlukan untuk dipelajari dalam mengelola risiko-risiko yang
dihadapi oleh badan usaha atau perusahaan, tetapi juga dipelajari untuk mengelola
kehidupan semesta ini. Itulah pentingnya bagi setiap orang untuk mempelajari
manajemen risiko. Bagi badan usaha atau perusahaan agar usahanya tidak
terganggu akibat terjadinya suatu kejadian yang mungkin dapat menimbulkan
5
kerugian cukup besar. Maka sudah seharusnya badan usaha atau perusahaan itu
melakukan pengelolaan risiko secara benar dan baik.
Kata risiko biasanya mempunyai konotasi yang negatif bagi setiap orang,
karena risiko dapat menjadi penyebab terjadinya suatu kerugian. Untuk itu, setiap
orang berusaha untuk menghindari risiko. Setiap saat kita menghadapi risiko, baik
sebagai perorangan maupun sebagai organisasi atau badan usaha.8
Biaya-biaya yang ditimbulkan karena menanggung risiko atau ketidak
pastian dapat dibagi sebagai berikut:
1. Biaya-biaya dari kerugian yang tidak diharapkan.
2. Biaya-biaya dari ketidak pastian itu sendiri.9
Kejadian yang tak terduga ini bisa membutuhkan biaya penyelesaian yang
sangat besar dan menghasilkan beban keuangan yang besar. Sangat sedikit
perusahaan yang cukup besar untuk mampu mengalokasikan biaya-biaya, dari
sumber dayanya sendiri, untuk proses di pengadilan dan memperbaiki kerusakan.
cara yang paling umum untuk memperkecil risiko adalah menggunakan jasa
institusi lain untuk menanganinya.10
Dengan perkembangan di era yang modern ini pengusaha kecil dituntut
agar dapat mengikuti perkembangan zaman dalam hal menghadapi resiko
ekonomi yang mungkin akan terjadi, oleh karena itu perlunya manajemen resiko
yang tepat dan cepat.
Risiko adalah kemungkinan terjadi penyimpangan dari harapan yang dapat
menimbulkan kerugian. Risko tidak cukup dihindari, tapi harus dihadapi dengan
8 Kasidi, Manajemen Risiko, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), hlm.3
9 Herman Darwani, Manajemen Risiko, (Jakarta: Bumi Aksara), 2006.
10 John Ridley, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, (Jakarta, Erlangga, 2006), hlm.80
6
cara-cara yang dapat memperkecil kemungkinan terjadinya suatu kerugian. Risiko
dapat datang setiap saat, agar risiko tidak menghalangi kegiatan, maka risiko
harus dikelola secara baik.11
Oleh karena itu Islampun memberi jalan sehingga
asuransi juga bisa menjadi ikhtiar untuk saling menolong diantara sesama
muslim atau bahkan sesama manusia.12
Asuransi bukanlah satu-satunya peralatan dasar manajemen risiko, namun
ia merupakan sarana yang paling penting dari pada transfer teknik risiko dan
merupakan dasar dari kebanyakan program manajemen risiko. Secara umum,
asuransi dapat didefinisikan sebagai suatu persetujuan yang didalamnya memuat
kesepakatan bahwa penanggung yang mendapatkan premi telah menjanjikan
kepada tertanggung untuk mengganti kerugian atas sesuatu yang
dipertanggungkan karena suatu sebab tertentu yang tidak sengaja misalnya
kebakaran, kehilangan, kesusutan, kerusakan, hilangnya kesempatan untuk
memperoleh pendapatan, dan sebagainya.13
Pada dasarnya pengendalian risiko adalah untuk mengetahui apakah tiap-
tiap risiko yang di identifikasi tersebut berada dalam kendali. Tiap-tiap risiko
memiliki nilai yang menunjukan frekuensi dan besarnya dampak yang terjadi bila
tidak dikendalikan orang atau organisasi yang memiliki risiko tersebut harus
punya pengendalian yang memadai untuk memperkecil bahaya-bahaya yang
dihadapi-hingga tingkat yang dapat diterima atau dalam batas kesanggupan.14
Membagi risiko dengan yang lain. Ini untuk risiko diluar kemampuan seseorang
11
Kasidi, Manajemen Risiko, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), hlm.4 12
Didin Hafidhudin dan Fathurahman Djamil, Solusi Berasuransi, (Bandung: Salamadani,
2009), hlm.97 13
Kasidi, Manajemen Risiko, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), hlm.97 14
Muahaimin Iqbal, Asuransi Umum Syari’ah, (Jakarta: Gema Insani, 2006), hlm.20
7
atau organisasi untuk menerima atau mengendalikannya, maka suatu individu atau
organisasi dapat membagi risiko tersebut dengan orang atau organisasi lain yang
memiliki sifat risiko yang mirip satu sama lain. Dalam islam praktik ini disebut
dengan asuransi syari‟ah atau proteksi yang mutual.15
Asuransi bukan perjudian dan bukan pertaruhan, karena didasarkan pada
prinsip mutualisme dan kerja sama yang melindungi dari bahaya yang
mengancam jiwa dan harta serta memberikan keuntungan bagi perdagangan dan
industri.16
Bagi seorang entrepreneur (pengusaha), keberlangsungan, dinamisasi, dan
ekspansi usaha yang digelutinya merupakan prioritas. Hal ini tidak saja terkait
dengan maju mundurnya suatu usaha yang berkaitan dengan turn over atau
penjualan, baik barang atau jasa yang ditawarkan, tetapi terkait juga dengan risiko
kerugian atau kerusakan atas asset yang senantiasa dapat terjadi setiap saat karena
bahaya-bahaya dengan sekala kecil, misalkan pencurian, petir, ledakan tabung
gas, dan sejenisya : maupun bahaya-bahaya dengan skala besar, seperti kebakaran
banjir dan badai. Risiko-risiko lain yang juga dapat terjadi adalah berkaitan
dengan gangguan usaha akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh bahaya-bahaya
tersebut berupa menurunnya penjualan dan meningkatnya ongkos produksi hingga
kehilangan pasar. Untuk mengantisipasi resiko ini, perusahaan asuransi syari‟ah
dapat memberikan solusi berupa produk asuransi property (property all risks
insurance).17
Bagi masyarakat umum, selain menghindarkan risiko, mencegah
15
Muahaimin Iqbal, Asuransi Umum Syari’ah, (Jakarta: Gema Insani, 2006), hlm.21 16
zainuddin Ali, Hukum Asuransi Syari’ah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), hlm.82 17
Didin Hafidhudin dan Fathurahman Djamil, Solusi Berasuransi, (Bandung: Salamadani,
2009), hlm.133
8
resiko dan menahan risiko yang dihadapi pada masa kini maupun dimasa depan,
asuransi merupakan suatu bentuk penyebaran risiko yang dimiliki walaupun lebih
tepat disebut sebagai bentuk pengalihan risiko.18
Disamping itu, untuk
kepentingan pembayaran klaim nasabah, dana diambil dari rekening tabarru‟(dana
sosial) seluruh peserta yang sudah diikhlaskan untuk keperluan tolong-menolong
bila ada peserta yang terkena musibah. Sedangkan dalam asuransi konvensional,
dan dana pembayaran klaim diambil dari rekening milik perusahaan.19
Masyarakat di Indonesia umumnya adalah sebagai pelaku usaha mikro,
kecil dan menengah dan sebagian besar dari masyarakatpun juga bagian tubuh
dari UMKM itu sendiri, seperti tenaga ahli produksi dan tenaga pemasaran. Akan
tetapi bagaimana tingkat pemahaman pengusaha atau pemilik usaha mikro, kecil
menengah terhadap asuransi khususnya asuransi syari‟ah.
Pemaparan mengenai latar belakang masalah asuransi syari‟ah di atas,
terutama permasalahan mengenai risiko yang dapat terjadi dalam kegiatan
operasional dalam sebuah kegiatan usaha yang berkaitan langsung dengan
pemahaman asuransi syari‟ah dimata pengusaha kecil. Khususnya di daerah
Kecamatan Ciputat Kota Tangerang selatan yang masih di pertanyakan membuat
peneliti tertarik untuk meneliti tentang Pemahaman Pengusaha kecil Terhadap
Asuransi Syari’ah yang memilih studi dan analisis di Kecamatan Ciputat kota
Tangerang Selatan yang rata-rata para pelaku usahanya memeluk agama Islam
akan tetapi kesadaran Pengusaha Kecil terhadap asuransi masih di pertanyakan.
18
Junaedy Ganie, Hukum Asuransi Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika), hlm.45 19
Gemala Dewi, Aspek-aspek Hukum Dalam Perbankan dan Perasuransian Syari’ah di
Indonesia, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006), hlm.151
9
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Dalam penjelasan yang telah dipaparkan ada banyak permasalahan yang
mungkin akan dihadapi oleh seorang pengusaha kecil banyak sekali jenis risiko
yang salah satunya mungkin akan mereka alami, dimulai dari faktor-faktor
penyebab terjadinya risiko, jenis risiko yang dihadapi dan banyak cara untuk
menanganinya sampai pada istilah asuransi sebagi pengalihan atas risiko, Dalam
penelitian ini penulis membatasi objek penelitian pada pemahaman pengusaha
kecil terhadap asuransi syari‟ah, sebagai objek studi pengusaha kecil yang berada
di Kecamatan Ciputat kota Tanggerang Selatan.
Konteks teori yang digunakan dalam masalah ini dimaksudkan agar tidak
melebarnya teori yang nanti akan dipakai dalam penelitian ini oleh karena itu
konteks teori dimasukan dalam pembatasan masalah, dalam penelitian ini teori
akan sangat disesuaikan dengan variabel-veriabel yang ada di judul penelitian
yaitu yang berkaitan dengan pemahaman pengusaha kecil di Kecamatan Ciputat
kota Tangerang Selatan terhadap asuransi syari‟ah dari keikut sertaan mereka
dengan asuransi.
Perumusan masalah merupakan pernyataan mengenai apakah variabel-variabel
yang diteliti, yakni :
1. Bagaimana tingkat pemahaman pengusaha kecil terhadap asuransi syari‟ah?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman pengusaha kecil
terhadap asuransi syari‟ah?
10
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitan
Tujuan penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu secara umum dan secara
khusus bagi peneliti sendiri, secara umum penelitian ini mempunyai tujuan :
1. Untuk meneliti tingkat pemahaman pengusaha kecil terhadap asuransi
syari‟ah.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor penghambat dan pendorong atau pendukung
yang mempengaruhi pemahaman pengusaha kecil di kecamatan ciputat kota
tangerang selatan terhadap asuransi syari‟ah.
Sedangkan secara khusus penelitian ini dengan judul pemahaman pengusaha
kecil terhadap asuransi syari‟ah yang bertepat di Kecamatan Ciputat Kota
Tangerang Selatan adalah sebagai berikut :
1. Sebagai inspirasi dalam menjalankan usaha dan sarana pengetahuan
bagaimana usaha tersebut dijalankan.
2. Untuk sarana silaturahmi dengan para pengusaha kecil di Kecamatan Ciputat
Kota Tangerang Selatan.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat yang didapat bagi umum atau masyarakat secara luas dan yang
berkepentingan terhadap penelitian ini diantaranya sebagai berikut :
11
1. Mengetahui seberapa besar pemahaman pengusaha kecil di Kecamatan Ciputat
Kota Tangerang Selatan terhadap asuransi syari‟ah.
2. Sebagai Sarana dan acuan data yang digunakan sebagai bahan referensi untuk
penelitian selanjutnya, dan dapat digunakan sebagai informasi mengenai
pemahaman pengusaha kecil di Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan
terhadap asuransi syariah.
Sedangkan bagi peneliti sendiri penelitian ini dengan judul pemahaman
pengusaha kecil terhadap asuransi yang bertepat di Kecamatan Ciputat Kota
Tangerang Selatan berguna sebagai sarana untuk belajar meneliti dan menambah
wawasan mengenai asuransi syari‟ah serta wawasan terhadap usaha-usaha kecil
yang berjalan, seperti membuat produk, bagaimana memasarkannya serta
pengelolaan risiko yang dilakukan pengusaha kecil atas usaha yang dijalankan.
D. Teknik Penulisan Skripsi
Adapun teknik penulisan yang digunakan yaitu mengacu pada buku
pedoman penulisan skripsi tahun 2012 Fakultas Syari‟ah dan Hukum Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
E. Sistematika Laporan Penelitian
Bab I : PENDAHULUAN
Bab ini menyajikan latar belakang permasalahan penelitian,
pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, teknik penulisan skripsi, sistematika laporan
penelitian.
12
Bab II : LANDASAN TERORI
Pada bab ini Memuat tentang makna pemahaman, pengertian
usaha kecil, pengertian asuransi syariah, jenis-jenis asuransi
syariah, riview terdahulu studi terdahulu, kerangka konseptual.
Bab III : METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini membahas tentang pendekatan yang digunakan
dalam penelitian, jenis penelitian,waktu dan lokasi penelitian,
jenis data, teknik pengumpulan data, populasi dan sampel dan
metode penelitian.
Bab IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas mulai dari gambaran umum kecamatan
Ciputat kota Tangerang selatan, serta menjabarkan hasil
penelitian yaitu berupa analisis pemahaman pengusaha kecil
Kecamatan Ciputat tentang asuransi syariah, serta kategori
tingkat pemahaman pengusaha kecil Kecamatan Ciputat terhadap
asuransi syariah.
Bab V : PENUTUP
Pada bab ini adalah bab terakhir yang memuat kesimpulan dari
hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti dan memberikan
saran yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas untuk
memperoleh informasi, dan memberikan solusi yang ditunjukan
kepada pihak terkait dengan tema penelitian
13
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep Tentang Pemahaman
1. Pengertian Pemahaman
Pada hakikatnya, pemahaman merupakan salah satu bentuk hasil belajar.
Pemahaman ini terbentuk akibat dari adanya proses belajar.20
Menurut kamus
besar bahasa Indonesia pemahaman berasal dari kata paham yang mempunyai arti
mengerti benar, sedangkan pemahaman merupakan proses perbuatan cara
memahami atau memahamkan.21
Sedangkan Depdikbud (1994) menjelaskan
bahwa kata paham dapat berarti: (1) pengertian; pengetahuan yang banyak, (2)
pendapat, pikran, (3) aliran ; pandangan, (4) mengerti benar (akan); tahu benar ;
(5) pandai dan mengerti benar. Apabila mendapat imbuhan me-I menjadi
memahami berarti (1) mengerti benar (akan); mengetahui benar, (2) memaklumi.
Dan jika mendapat imbuhan pe-an menjadi pemahaman, artinya (1) proses, (2)
perbuatan, (3) cara memahami atau memahamkan (mempelajari baik-baik supaya
paham). Dalam kamus psikologi kata pemahan berasal dari kata insight yang
mempunyai arti wawassan, pengertian pengetahuan yang mendalam. Jadi arti dari
insight adalah suatu pemahaman atau penilaian yang berasal mengenai reaksi-
reaksi pengetahuan atau kecerdasan dan kemampuan yang dimiliki seseorang. Arti
definisi kata menurut para ahli adalah menurut kamus besar bahasa Indonesia,
20
Pemahaman sebagai pernyataan, di akses pada tanggal 10 mei 2015 pkl 6:45 WIB dari
www.asikbelajar.com 21
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), (Jakarta: Pusat Bahasa Departemen
Pendidikan Nasional, 2008), hlm.345
14
kata paham sebagai asal kata dari pemahaman diartikan sebagai mengerti benar
atau tahu benar. Jadi pemahaman dapat diartikan sebagai proses, perbuatan, cara
untuk mengerti benar atau mengetahui benar. Seseorang dapat dikatakan paham
mengenai sesuatu apabila orang tersebut sudah mengerti benar mengenai hal
tersebut. Dapat disimpulkan pemahaman konsep adalah suatu pemahaman atau
benar-benar tahu tentang suatu konsep.22
2. Definisi Pemahaman Menurut Para Ahli
Pemahaman menurut sadiman adalah suatu kemampuan seorang dalam
mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan, atau menyatakan sesuatu dengan
caranya sendiri tentang pengetahuan yang pernah diterimanya.
Suharsimi menyatakan bahwa pemahaman (comprehension) adalah
bagaimana seorang mempertahankan, membedakan, menduga (estimates),
menerangkan, memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasikan, memberi
contoh, menuliskan kembali, dan memperkirakan. Dengan pemahaman siswa
diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana
diantara fakta-fakta atau konsep.23
Usman melibatkan pemahaman sebagai bagian dari domain pengetahuan
hasil belajar,24
pada umumnya hasil belajar di kelompokan menjadi tiga ranah
yaitu; ranah kongnitif, afektif dan psikomotorik.25
22
Pengertian Pemahaman konsep menurut kamus besar bahasa Indonesia, artikel ini di
ases pada tanggal 10 mei 2015 pkl 17:10 wib dari www.lepank.com 23
Definisi pemahaman menurut Para ahli, di akses pada tanggal 11 mei 2015 pkl 6:15
wib dari www.duniapelajar.com 24
Pemahaman sebagai pernyataan hasil belajar, artikel ini di akses pada tanggal 22
agustus 2016 pkl 22:30 wib dari www.asikbelajar.com 25
Pengertian hasil belajar, di akses pada 2 september 2016 pukul 18:35 wib dari
www.Zaifbio.wordpress.com
15
3. Macam-macam pemahaman
Pemahaman kemampuan menangkap makna atau arti dari memerlukan
suatu konsep . Ada tiga macam pemahaman yaitu:
1) Pemahaman terjemahan, yakni kesanggupan memahami makna yang
terkandung didalamnya.
2) Pemahaman penafsiran, misalnya membedakan dua konsep yang berbeda.
3) Pemahaman ekstrapolasi, yakni kesanggupan melihat dibalik yang tertulis,
tersirat dan tersurat, mengenal sesuatu dan memperluas wawasan.
Pemahaman termasuk pada ranah kognitif pemahaman dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
1. Pemahaman lebih tinggi tingkatnya dari pengetahuan
2. Pemahaman bukan sekedar mengingat fakta, akan tetapi berkenan dengan
menjelaskan makna atau suatu konsep.
3. Pemahaman menerjemahkan. Kemampuan untuk menjelaskan makna yang
terkandung dalam sesuatu.
4. Pemahaman menafsirkan.
5. Pemahaman ekstrapolasi, mampu melihat dibalik yang tersirat atau tersurat.
4. Cirri-Ciri Seseorang Yang Dapat Memahami Sesuatu
Cirri-ciri orang yang paham adalah mampu membedakan, mengubah,
mempersiapkan, mengukur, mengintepretasikan, menjelaskan
mendemonstrasikan, memberi contoh, menentukan dan mengambil kesimpulan
terhadap sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar, siswa di tuntut
untuk memahami atau mengerti apa yang harus dikerjakan, mengetahui apa yang
16
sedang dikomunikasikan dan memanfaatkan isinya tanpa keharusan
menghubungkan dengan hal-hal lain. Bentuk soal yang sering digunakan untuk
mengukur kemampuan ini adalah pilihan ganda atau uraian.
5. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pemahaman
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pemahaman adalah sebagai berikut :
1) Faktor intern, yaitu intelegensi, orang berfikir menggunakan inteleknya, cepat
tidaknya dan terpecahnya atau tidaknya suatu masalah tergantung kepada
kemampuan intelegensinya. Dilihat dari intelegensinya, kita dapat mengatakan
seorang itu pandai atapun bodoh, pandai sekali atau cerdas (genius) atau
pander, dungu (idiot). Berfikir dipengaruhi oleh faktor alam dan masyarakat
serta variabel-variabel yang dimanipulasi. Kita berfikir untk menemukan
pemahaman atau pengertian yang kita kehendaki
2) Faktor ekstern, yaitu berupa faktor dari orang yang menyampaikan, karena
menyampaikan akan berpengaruh kepada pemahaman. Jika bagus cara
penyampaian maka orang akan lebih mudah memahami apa yang di
sampaikan, begitu juga sebaliknya. Jika penyampaian disampaikan tidak
cukup bagus maka orang akan sulit untuk memahami.26
B. Gambaran Umum Usaha Kecil di Indonesia
1. Pengertian Usaha Kecil
Menurut undang-undang no 9 tahun 1995 usaha kecil adalah usaha
produktif yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih paling
banyak Rp 200.000.000,00 (dua ratus uta rupiah) tidak termasuk tanah dan
26
Yulisyah Fitriana, “Pengaruh Pemahaman Materi Manfaat dan Nilai Suatu Barang
Terhadap Kreativitas Siswa Dalam Memanfaatkan Barang Bekas”, (Skripsi S1, Program Studi
Pendidikan Ekonomi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau)
17
bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan paling banyak Rp
1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) pertahun serta dapat menerima kredit dari
bank maksimal diatas Rp 50.000.000.000.
Pengertian usaha kecil menurut undang-undang no. 20 tahun 2008, usaha
kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, dilakukan oleh orang
perorangan atau badan usaha yang bukan anak perusahaan atau bukan cabang
peruhasaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung dari UM
atau UB yang memenuhi kriteria UK sebagaiamana dimaksud dalam UU
tersebut.27
2. kriteria usaha kecil
Didalam UU tersebut, kriteria yang digunakan untuk mendefinisikan
UMKM seperti yang tercantum dalam pasal 6 adalah nilai kekayaan bersih atau
nilai asset, tidak termasuk tanah dan banguan tempat usaha, atau hasil penjualan
tahunan. Dengan kriteria ini UMI adalah unit usaha yang memiliki nilai asset
paling banyak Rp 50 juta, atau dengan hasil penjualan tahunan paling besar Rp
300 juta; UK dengan nilai asset lebih dari Rp 50 juta sampai dengan paling
banyak Rp 500 juta, atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300
juta hingga maksimum Rp 2.500.000.000,00; dan UM adalah perusahaan dengan
nilai kekayaan bersih lebih dari Rp 500 juta hingga paling banyak Rp 10 milyar,
atau memiliki hasil penjualan tahunan di atas Rp 2 milyar lima ratus juta sampai
paling tinggi Rp 50 milyar.
27
Tulus Tambunan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia, Jakarta, LP3ES,
2012, hlm.11
18
Selain menggunakan nilai moneter sebagai kriteria, sejumlah lembaga
pemerintah seperti Departemen Perindustrian dan Badan Pusat Statistik (BPS)
selama ini juga menggunakan jumah pekerja sebagai ukuran untuk membedakan
skala usaha antara UMI, UK, UM dan UB.28
Tabel 2.1
Kriteria usaha mikro, kecil dan menengah
Definisi Mikro Kecil Menengah
Jumlah Karyawan 1-4 orang 5-19 orang 20-99 orang
Aset Bersih <=Rp 200 juta Atau
Volume Sales <=Rp 1 Milyar
C. Asuransi Syariah Sebagai Lembaga Keuangan
1. Pengertian Asuransi Syariah
secara umum, asuransi berarti „jaminan‟. Dalam kamus besar bahasa
Indonesia kata „asuransi‟ dipadankan dengan kata pertanggungan. Keberadaan
asuransi syari‟ah di indoneia saat ini tidak dilarang oleh undang-undang yang
berlaku.29
Sebaiknya kita kutip salah satu definisi standar tentang asuransi dari
undang-undang no 2 tahun 1992 tentang usaha perasuransian yang menjelaskan
bahwa yang dimakud dengan asuransi atau pertanggungan adalah “perjanjian
antara dua pihak atau lebih, dengan pihak penanggung mengikat diri kepada
tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian
28
Tulus Tambunan, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Indonesia, Jakarta, LP3ES,
2012, hlm.12 29
Abdulkadir Muhammad, Hukum Asuransi Indonesia, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti,
Cet. V, 2011), hlm.260
19
kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan
diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk
membayar yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan”.30
Dalam asuransi syari‟ah, istilah tertanggung dan penanggung tidak relevan
lagi jika dipandang sebagai pihak yang berbeda. Dalam kepersetaan asuransi
syari‟ah, baik tertanggung maupun penanggung adalah sesama peserta itu sendiri.
Perusahaan asuransi syari‟ah dalam hal ini bertindak sebagai operator (pengelola)
yang bertugas mengurus masalah administrasi data kepesertaan, mengelola resiko,
mengelola dana dan membayar klaim sesuai dengan yang diperjanjikan sebagai
imbalan atas pekerjaan yang dilakukan tersebut, perusahaan asuransi syari‟ah
memperoleh fee (upah) dan atau bagi hasil dari pengelola dana yang dilakukan
serta memperoleh pembagian dari underwriting surplus sesuai dengan yang
disepakati.31
Dalam istilah Arab, asuransi dikenal dengan beberapa padanan, yaitu takaful,
ta’min, dan tadhamun. Ketiga istilah tersebut mengandung makna saling
menanggung, saling melindungi dan saling menolong.
Hadits yang mendasari prinsip saling menanggung, saling melindungi dan saling
menolong antar muslim di antranya adalah sebagai berikut.
30
Didin Hafidhudin dan Fathurahman Djamil, Solusi Berasuransi, (Bandung:
Salamadani, 2009, hlm.5 31 Didin Hafidhudin dan Fathurahman Djamil, Solusi Berasuransi, (Bandung: Salamadani, 2009), hlm 7.
20
ر قال،قال رسىل اهلل صه اهلل عهيه و سهم مثم انمؤ منيه في تىادهم و عه اننعما ن به بشي
تراحمهم وتعاطفهم مثم انجسد اذا اشتك منه عضى تدا ع نه سا ئر انجسد با انسهر
(رواه مسهمحمي )وان
Dari an-Nu’man bin Basyir ra bahwasanya Rasulullah bersabda :
“perumpamaan persaudaraan kaum muslim dalam cinta dan kasih sayang di
antara mereka adalah seumpama satu tubuh. Bilamana salah satu bagian tubuh
merasa sakit, akan dirasakan oleh bagian tubuh yang lainnya, seperti ketika tidak
bisa tidur atau ketika demam.”(HR.Muslim).
Berdasarkan prinsip tersebut, Dewan syari‟ah Nasional MUI kemudian
menetapkan pengertian asuransi syari‟ah sebagai berikut.
Asuransi syari‟ah (ta’min, takaful, atau tadhamun) adalah usaha saling
melindungi dan tolong-menolong diantara sejumlah orang/pihak melalui dana
investasi dalam bentuk aset atau tabarru‟ yang memberikan pola pengembalian
untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan
syariah.32
Sebagaimana diatur juga dalam Peraturan menteri keuangan Nomor
18/pmk 0.10/2010 tentang prinsip dasar penyeleggaraan usaha asuransi dan usaha
reasuransi dengan prinsip syari‟ah, di gambarkan asuransi dengan prinsip syari‟ah
adalah usaha saling tolong menolong (ta’awun) dan melindungi (takafuli) diantara
para peserta melalui pembentukan kumpulan dana (dana tabarru’) dikelola
dengan prinsip syari‟ah untuk menghadapi risiko tertentu.33
Dalam konteks Indonesia kita bisa melihat fatwa majelis ulama Indonesia
(MUI) yang ditandatangani oleh ketua Umum, K.H. Mohammad Achmad Sahal
Mahfudz dan sekretaris Umum, Prof.Dr.H.M. Dien Syamsuddin bahwa pada
32
Didin Hafidhudin dan Fathurahman Djamil, Solusi Berasuransi, (Bandung:
Salamadani, 2009), hlm.9 33
Regulasi Asuransi syari’ah-otoritas Jasa keuagan, diakses pada tanggal 23 mei 2015
pkl 0:05 Wib , dari www.ojk.go.id/nbfi-insurance-sharia-id
21
prinsipnya MUI menolak asuransi Konvensional, tetapi menyadari realita dalam
masyarakat bahwa asuransi tidak dapat dihindari. Karena itu, Fatwa DSN-MUI
No. 21/DSN-MUI/X/2001 tentang pedoman umum asuransi syari‟ah
mendefinisikan bahwa asuransi Syariah (Ta’amin, Takaful, atau Tadhamun)
adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong di antara sejumlah orang
atau pihak melalui investasi dalam bentuk asset dan atau tabarru yang
memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad
(perikatan) yang sesuai dengan syari‟ah.34
Apa yang dimaksud akad sesuai dengan syari‟ah adalah tidak
mengandung gharar (ketidakjelasan), maisir (perjudian), riba (bunga), zhulum
(penganiayaan), risywah (suap), barang haram, dan perbuatan maksiat.35
Salah
satu alasan ulama menghindari asuransi konvensional adalah kontrak yang dibuat
oleh perusahaan asuransi terhadap tertanggung (peserta asuransi).36
Akad dari sisi etimologis berarti‟ikatan‟,‟sambungan‟. Atau‟perjanjian‟.
Adapun menurut istilah, akad adalah perikatan ijab dengan qabul yang dibenarkan
syari‟at dan mendapatkan keridhaan kedua belah pihak yang bersepakat.37
Berikut
ini merupakan bahasan implementasi akad-akad yang digunakan dalam asuransi
syari‟ah, yaitu berupa akad-akad tijarah dan akad tabarru.
34
Didin Hafidhudin dan Fathurahman Djamil, Solusi Berasuransi, (Bandung: salamadani,
2009), hlm.21 35
Didin Hafidhudin dan Fathurahman Djamil, Solusi Berasuransi, (Bandung: salamadani,
2009), hlm.9. 36
Abdulkadir Muhammad, Hukum Asuransi Indonesi, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti,
cet.v, 20011, hlm.274. 37
Ibid_67.
22
1. Akad tabarru
Tabarru‟ secara bahasa bersedekah atau berderma. Dalam arti yang lebih luas
tabarru‟adalah melakukan sesuatu kebaikan tanpa persyaratan.
Adapun secara istilah, tabarru‟ adalah mengerahkan segala upaya untuk
memberikan harta atau manfaat kepada orang lain, baik secara langsung maupun
masa yang akan datang tanpa adanya kompensasi degan tujuan kebaikan dan
perbuatan ihsan.38
2. Akad tijari
a. Mudharabah
Ada beberapa definisi tentang mudharabah yang ditetapkan oleh para ualama
maupun pemikir islam di antaranya Afzalur Rahman dalam bukunya Economic
Doctrines of Islam yang menjelaskan mudharabah sebagai suatu kontrak
kemitraan (partnership) yang berdasarkan pada prinsip bagi hasil dengan cara
seseorang memberikan modalnya kepada orang lain untuk melakukan usaha
(bisnis) dan kedua belah pihak membagi keuntungan atau memikul beban
kerugian berdasarkan isi perjanian bersama. Pihak pertama supplier atau pemilik
modal disebut shahibul mal dan pihak kedua, pemakai atau pengelola atau
pengusaha disebut mudharib.39
b. Mudharabah musytarakah
Dalam fatwa DSN-MUI No. 50/DSN-MUI/III/2006 tentang mudharabah
musytarakah. Dalam fatwa tersebut, mudharabah musytarakah didefinisikan:
38
Didin Hafidhudin dan Fathurahman Djamil, Solusi Berasuransi, (Bandung:
Salamadani, 2009), hlm.71. 39
Didin Hafidhudin dan Fathurahman Djamil, Solusi Berasuransi, (Bandung:
Salamadani, 2009), hlm.79
23
mudharabah musytarakah adalah bentuk akad mudharabah dimana pengelola
(mudharib) menyertakan modalnya dalam kerja sama investasi tersebut.40
Dalam perizinan dan pendirian asuransi syari‟ah di Indonesia pemerintah
telah mengeluarkan keputusan yang berkenaan dengan asuransi syari‟ah yaitu
Keputusan menteri keuangan Republik Indonesia Nomor :426/KMK.06/2003
tentang perizinan usaha dan kelembagaan perusahaan asuransi dan perusahaan
reasuransi. Peraturan ini dapat dijadikan sebagai landasan dalam pendirian
Asuransi Syari‟ah sesuai pasal 3 yang menyebutkan bahwa ” setiap pihak dapat
melakukan usaha asuransi atau usaha reasuransi berdasarkan prinsip syari‟ah.41
Selain itu lembaga independen Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia
( DSN-MUI ) telah mengeluarkan fatwa no. 21/DSN-MUI/X/2001 tentang
pedoman umum asuransi Syariah dan juga otoritas pemerintan dengan peranturan
menteri keuangan (PMK) serta otoritas jasa keuangan (OJK).
Memang terjadi perbedaan pendapat (ikhtilaf) dalam menyikapi asuransi
dari berbagai sudut pandang, tampaknya perlu mengetahui dalil-dalil syar‟i, yang
menjadi rujukan serta mendukung praktik asuransi syariah. Bahwa asuransi
syari‟ah mengandung maksud persiapan, perencanaan atau pun antisipasi terhadap
apa yang terjadi kemudian.
40
Didin Hafidhudin dan Fathurahman Djamil, Solusi Berasuransi, (Bandung:
Salamadani, 2009), hlm.84. 41
Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia, Fatwa Dewan Nasional No.
21/DSN-MUI/X/2001 Tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah, Jakarta, 2001.
24
Allah Swt berfirman :
(٨١:٩٥ )انحشر
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap
diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan.” (QS al-hasyr [59]:8)
Praktik asuransi syari‟ah juga mengandung kegiatan tolong-menolong. Hal
ini sejalan dengan firman Allah Swt :
:(٨:٥)ا نمائدة
“… Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa,
dan janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran dan
bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksanya” (Qs
al-Maidah [5]:2).
2. Jenis-jenis Asuransi syari’ah
Asuransi syari‟ah saat ini dibagi menjadi dua jenis asuransi, yaitu sebagai berikut.
1. Asuransi jiwa syari‟ah, yaitu menjadi asuransi syari‟ah yang khusus
mengelola resiko berkaitan dengan hidup atau meninggalnya seseorang.
Termasuk dan tidak terbatas pada pemberian santunan apabila ada peserta
yang mengalami musibah serta perencanaan keuangan peserta pada masa
mendatang.
25
2. Asuransi umum Syari‟ah, yaitu jenis asuransi syari‟ah yang khusus mengelola
resiko yang berkaitan dengan asset, kepentingan dan tanggung gugat
seseorang atau kelompok orang.42
Asuransi umum syari‟ah menjadi sangat penting dalam membantu
pengusaha kecil dalam mengantisipasi risiko-risiko yang tidak di inginkan,
perusahaan asuransi umum syari‟ah dapat memberi solusi bagi seorang pengusaha
dalam mencegah jatuhnya sebuah usaha dari risiko yang mungkin terjadi.
3. Kredibilitas Asuransi Syari’ah
Kredibilitas adalah kualitas, kapabilitas, atau kekuatan untuk
menimbulkan kepercayaan.43
Aplikasi yang umum yang sah dari istilah
kredibilitas berkaitan dengan kesaksian dari seseorang atau lembaga selama
konferensi. Kesaksian haruslah kompeten dan kredibel apabila ingin diterima
sebagai bukti dari sebuah isu yang diperdebatkan. Sebagai perusahaan
Asuransi syariah harus bisa dipercaya dalam menjalankan usahanya sebaik
mungkin dan professional.
Hal yang baik tidak akan terjadi jika tidak ada kepercayaan dengan
kepercayaan asuransi syariah dapat membangun perusahaan yang menjadi
kebanggaan setiap orang, namun kadangkala dengan ketidak profesionalisme
perusahaan asuransi syariah bisa menjadi faktor penyebab calon nasabah atau
masyarakat tidak berkeinginan untuk menjadi peserta asuransi syariah,
penyebabnya macam-macam seperti halnya tenaga kerjanya yang tidak
42
Didin hafidhudin dan fathurahman Djamil, solusi berasuransi, Bandung,
salamadani:2009, hlm 51. 43
Kredibilitas, diakses pada tanggal 6 april 2017 pkl 00:45 Wib dari https://id.m.wikipedia.org
26
berlatar belakang asuransi syariah contohnya agen asuransi yang tidak
berpendidikan cukup dan kurangnya pengetahuan tentang asuransi syariah
yang menyampaikan data-data yang tidak tepat dapat merugikan nasabah saat
terjadi klaim, agen sebagai komunikator harus memilih komitmen apa yang
mampu perusahaan asuransi berikan, dan janji apa yang mampu ditepati.
Sebuah kredibilitas yang kuat dan nyata dapat membuat perusahaan maju,
sebaliknya dengan pengalaman yang merugikan nasabah sehingga
informasinya dapat menyebar luas dan menjadi isu terhadap lingkungan
tertentu yang dapat menjadi acuan dalam memilih asuransi syariah. Tentunya
hal tersebut dapat merugikan usaha dan merusak reputasi yang dijalankan
perusahaan asuransi tertentu. Untuk itu perusahaan asuransi harus
menggunakan tenaga kerja yang kompeten di bidang asuransi syariah
khususnya untuk agen asuransi pada saat melakukan pemasaran harus
professional dan tidak merugikan nasabah hanya karena komisi semata.
D. Tinjauan (review) penelitian sebelumnya
Uraian berikut akan memaparkan sebuah penelitian dan judul penelitian yang
sudah ada serta yang sudah dilakukan, sehingga menjadi jelas bagaimana
penelitian ini relevan dan penting dilakukan :
27
Tabel 2.2
NO Judul/Peneliti/Tahun Perbedaan
1. Respon Guru Pondok Pesantren Darul
Muttaqien Bogor Terhadap Bank
Syariah, ditulis Oleh: Gilang Aji
Sulastomo, Konsentrasi Perbankan
Syariah Program Studi Muamalat
(Ekonomi Islam) Fakultas Syariah
dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah 2014.
Letak perbedaannya adalah
variabel yang diteliti berbeda dan
metodologinya.
2. Respon Organisasi Masyarakat
Keagamaan Terhadap Eksistensi
Asuransi Syariah (Studi Pada
Majelis Wakil Cabang Nahdatul
Ulama Kalideres Jakarta Barat)
ditulis Oleh: Nurkhoiriyah, Jurusan
Muamalah (Okonoi Islam) Fakultas
Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta 2011.
Penulis meneliti respon organisasi
masyarakat keagamaan terhadap
eksistensi asuransi sedangkan
penelitian ini membahas
pemahaman pengusaha UMKM
terhadap asuransi, tentunya
variabelnya berbeda dan
metodologinya.
3
Respon Masyarakat Non Muslim
Terhadap Lembaga Keuangan Mikro
Syariah (Studi Kasus Pada Masyarakat
Pebedaan terletak pada variabel
yang diteliti berbeda dan
metodologi serta studi kasus
28
Non Muslim di Depok) ditulis Oleh :
Ayu Pripuspita, Konsentrasi
Perbankan Syariah Program Studi
Muamalat (Ekonomi Islam)
Fakultas Syariah dan Hukum UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta 2014.
penelitian.Objeknya penelitiannya
adalah masyarakat non muslim
sedangkan penelitian sekarang
objek penelitiannya pengusaha
UMKM.
4 Respon Guru dan Santri Pondok
Pesantren Da‟wah Islamiyah
Jakarta Timur Terhadap Baitul
Maal Wat Tamwil, ditulis Oleh :
Amirudin al Islami, Konsentrasi
Perbankan Syariah Program Studi
Muamalat (Ekonomi Islam)
Fakultas Syariah dan Hukum UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta 2013.
Dilihat dari judul skripsi sudah
bisa kita lihat letak perbedaan
yang menonjol, jika penulis
membahas tentang respon guru
dan santri pondok pesantren dan
da‟wah islamiyah jakarta timur
terhadap baitul maal wat tawil,
penelitian ini membahas tentang
pemahaman pengusaha mikro,
kecil dan menengah terhadap
asuransi. Tentunya variabel yang
diteliti berbeda satu dengan yang
lainnya, begitu pula
metodologinya.
5 Optimalisasi Manfaat Asuransi
Dalam Peningkatan Akses
Perbedaan penelitian Pada review
terdahulu penulis mencari tau
29
Pembiayaan Bagi Usaha Mikro,
Kecil, Menengah dan Koperasi
(UMKM-K), Oleh : Deputi Bidang
Pembiayaan, Kementerian Negara
Koperasi, Usaha kecil dan
Menengah Republik Indonesia
Semarang 2010.
bagaimana optimalisasi manfaat
asuransi dalam peningkatan akses
pembiayaan bagi UMKM dan
koperasi, berbeda dengan
penelitian sekarang yang mencari
tau bagaimana pemahaman
pengusaha UMKM terhadap
asuransi, review sebelunya
memasukan koperasi sebagai
salah satu variabelnya sedangkan
penelitian sekarang lebih kepada
pengusanya atau pelaku UMKM
dan tidak memasukan koperasi
bagian dari variabel, perbedaan
pada arah pembahasan, variabel
serta metodologi.
30
E. Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Asuransi Syariah
Penyebaran kuesioner penelitian
Input data afektif
Pemahaman pengusaha kecil
psikomotorik
kongnitif
Bagaimana tingkat pemahaman
pengusaha kecil adakah
pemahaman terhadap asuransi
syariah
Uji validitas dan reabilitas analisis data Itepretasi Kesimpulan
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survey. Metode ini
bertujuan untuk melihat keadaan yang menjadi objek penelitian apa adanya,
dengan melihat data dan informasi yang ada dari sampel, tanpa memberikan
perlakuan (treatment) khusus.44
Oleh sebab itu, pada metode ini lazim
menggunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner.
B. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 dan tempat pada
penelitian ini memilih studi dan analisis pada Kecamatan Ciputat Kota Tangerang
Selatan, karena dinilai merupakan Kecamatan yang cukup maju ekonominya.
Akan tetapi pemahaman pengusaha kecilnya terhadap asuransi syariah masih
dipertanyakan.
C. Jenis Data
1. Sumber Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dari penelitian secara
langsung terhadap objek, objek penelitian ini adalah pengusaha kecil di
Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan. Maka data primer harus secara
langsung kita ambil dari sumber aslinya, melalui narasumber yang tepat dan yang
kita jadikan responden dalam penelitian kita.
44 Rully indrawan dan R. Poppy yaniawati, metodologi penelitian kuantitatif, kualitatif,
dan campuran manajemen, pembangunan dan pendidikan, (Bandung: PT Refika Aditama, 2014),
hlm.53.
32
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah pengumpulan data melalui data yang sudah tersedia
dan sumber-sumber sekunder berdasarkan pada sumber-sumber primer dan
merujuk pula pada sumber-sumber sekunder lainnya atau data yang bersumber
dari pihak kedua dari hasil penelitian yang dilakukan oleh pihak lain, misalnya
diperpustakaan, perusahaan-perusahaan, kantor pemerintah, biro pusat statistik
dan organisasi-organisasi lainnya.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dengan metode observasi dan survey
menggunakan kuesioner yang berisikan pertanyaan kepada responden mengenai
seputar asuransi syariah. Kuisioner yang berupa angket dalam bentuk pertanyaan
ini disebarkan kepada pengusaha kecil yang terdaftar di Kecamatan Ciputat Kota
Tangerang selatan sebagai subjek penelitian.
Adapun formatnya menggunakan skala likert agar mempermudah
responden dalam menjawab, dimana ukuran berjenjang skala penilaian terhadap
setiap item pertanyaan dimana sangat setuju (SS) = 5, setuju (S) = 4, ragu-ragu
(R) = 3, tidak setuju (TS) = 2, sangat tidak setuju (STS) = 1.
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi atau universe ialah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-
cirinya akan diduga. Populasi dapat dibedakan pula antara populasi sampling
dengan populasi sasaran. Sebagai misal, apabila kita mengambil Rumah Tangga
sebagai sampel, sedangkan yang diteliti hanya anggota rumah tangga yang bekerja
33
sebagai petani, maka seluruh rumah tangga dalam wilayah penelitian disebut
populasi sampling, sedangkan seluruh petani dalam wilayah penelitian disebut
populasi sasaran.45
Dalam penelitian ini mengambil populasi pengusaha kecil di
Kecamatan Ciputat kota Tangerang Selatan selaku pelaku usaha kecil tersebut.
2. Sampel
Penentuan jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan Nomogram
Hary king. Hary king menghitung sampel tidak hanya didasarkan kesalahan 5%
saja, tetapi bervariasi sampai 15% tetapi jumlah populasi paling tingi haya 2000.
Pada penelitian ini menggunakan tingkat kesalahan 10% atau derajat
kepercayaan 90%, pada penelitian ini jumlah populasi 163 yang didalamnya
merupakan pengusaha kecil tidak termasuk pengusaha mikro dan menengah
karena dalam penelitian ini hanya diperuntukan untuk pengusaha kecil di
Kecamatan Ciputat, kepercayaan sampel dalam mewakili populasi 90%, maka
jumlah sampelnya sekitar 30% dari populasi jadi 0,3 x 163 = 49 orang.
Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan metode pengambilan
sampel sistematis (systematic sampling), dikarenakan dapat menentukan sampel
berdasarkan besarnya populasi, hal ini dikarenakan diketahuinya jumlah
pengusaha kecil di Kecamatan Ciputat Kota Tangerang selatan selaku pengusaha
kecil di wilayah tersebut teridentifikasi dari satuan-satuan elementer dalam
populasi itu terdapat dalam suatu daftar (kerangka sampling),
45
Singarimbun,Masri dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai, cet.4,
(Jakarta:LP3ES, 1987), hlm.152.
34
Pengambilan sampel sistematis ialah suatu metode pengambilan sampel,
dimana hanya unsur pertama saja dari sampel dipilih secara acak, sedangkan
unsur-unsur selanjutnya dipilih secara sistematis menurut suatu pola tertentu.46
Cara menggunakan metode ini adalah sebagai berikut
Unsur pertama = s
Unsur kedua = s + k
Unsur ketiga = s + 2k dan seterusnya
Jelasnya, sampel sistematis itu merupakan sampel kesempatan (propability
sampling), sehinga hasilnya dapat dievaluasi secara obyektif.47
F. Definisi Operasional Penelitian
Definisi operasional penelitian ini adalah terbagai atas pertanyaan
mengenai tanggapan responden mengenai pemahamannya terhadap asuransi
Syari‟ah. Adapun yang dijadikan variabel dalam penelitian ini adalah aspek
kongnitif (pengetahuan), aspek afektif (sikap) dan aspek psikomotorik (tindakan)
pelaku usaha kecil tentang asuransi syariah.
No Sub variable Indikator operasional
1 Pengetahuan (kongnitif) Pengertian
Prinsip
Produk
Hukum
2 Sikap (afektif) keyakinan
hukum
faktor
prinsip
produk
46
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai, cet.4-
Jakarta:LP3ES,1987, hlm.160. 47
Ibid_156.
35
3 Tindakan (psikomotorik) keputusan
keyakinan
menyampaikan
G. Teknik Uji Instrument Penelitian
1. Uji Validitas Data
Suatu alat ukur dikatakan valid jika ia benar-benar cocok untuk megukur
apa yang hendak di ukur. Validitas data penelitian menunjukan sejauh mana
suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin di ukur.48
dengan menghitung
koefisien validitas dengan menggunakan koefisien korelasi product moment untuk
setiap butir, dan membandingkan nilai hitung dengan nilai tabel. Jika r hitung >
atau = r tabel maka butir dikatakan valid. Jika r hitung < r tabel maka butir
dikatakan tidak valid. 49
Pada penelitian ini rtabel dengan N=50 pada signifikansi 5%, di temukan
rtabel sebesar 0,2732 jika r hitung dari uji validitas lebih besar dari r tabel
tersebut maka dikatan valid.
2. Uji Reabilitas Data
Reabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.50
Tinggi rendahnya relibialitas,
secara empiris ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefesien reliabilitas.
Walaupun secara teoritis besarnya koefesien realibilitas berkisar antara 0,00-1,00;
48
Ibid_125. 49
Rully indrawan dan R. Poppy yaniawati, metodologi penelitian kuantitatif, kualitatif,
dan campuran manajemen, pembangunan dan pendidikan, (Bandung,: PT refika aditama, 2014),
hlm.123. 50
Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, metode Penelitian Survey, Cetakan Ke empat, ,
(Jakarta, LP3S, 1987), Hlm140.
36
akan tetapi pada kenyataannya koefesien sebesar 1,00 tidak pernah dicapai dalam
pengukuran, karena manusia sebagai subjek pengukuran psikologis merupakan
sumber error yang potensial.51
Koefesien yang besarnya kurang dari nol (0,00)
tidak ada artinya.
Metode perhitungan Reliabilitas yang digunakan adalah internal
consistency, dimana metode perhitungan reabilitas yang dilakukan dengan cara
memberikan suatu tes pada sejumlah subjek dan kemudian tes tersebut dibagi
menjadi dua bagian yang sama besar. Hasil dari bagian pertama kemudian
dibandingkan dengan hasil bagian kedua.52
Dengan membagi tes tersebut menjadi
dua bagian secara random atau dengan cara mengambil item-item awal sebagai
bagian pertama dan disaikan dengan kesukaran yang semakin tinggi. Dalam
metode kali ini menggunakan metode ganjil-genap. Peritungan reabilitas dengan
menggunakan metode ini dilakukan dengan cara menghitung korelasi diantara
kedua bagian tes tersebut, disarankan untuk menggunakan koefisien Alpha(α)
yang diberikan oleh cronbach‟s (1951) sebagai berikut:53
α= 2 [σ x2
– (σy12αy22)]
σ x2
Dimana :
σ = Koefisien reliabilitas split half
σ x2
= Varians skor keseluruhan
51
Ety Rochaety dan Ratih Tresnati, metode penelitian bisnis dengan aplikasi spss, edisi
revisi, (Jakarta: Mitra wacana media, 2010), hlm. 50. 52
Ibid_52 53
Ety Rochaety dan Ratih Tresnati, metode penelitian bisnis dengan aplikasi spss, edisi
revisi, (Jakarta: Mitra wacana media, 2010), hlm. 53.
37
σy12αy22 = Varians skor bagian pertama dan kedua=
Dimana uji reabilitas ini dengan menggunakan rumus Alpha cronboach
perhitungan statiskit dengan menggunakan alat spss. Dimana pengambilan
keputusan dalam uji reabilitas dengan syarat:
jika nilai alpha > atau = r tabel maka instrument penelitian dikatakan reliabel.
Jika nilai alpha < r tabel maka instrument penelitian dikatakan tidak reliabel.54
Yaitu item dikatakan reliabel pada penelitian ini jika nilai alpha > rtabel,
dalam penelitian ini rtabel dengan N=50 pada signifikansi 5%, di temukan
rtabel sebesar 0,2732.
H. Teknik Analisa Data
Teknik analisa data disebut juga dengan mengolah dan menafsirkan data.
Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam proses bentuk yang
lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan.55
Teknik analisa yang digunakan pada
penelitian ini yaitu mengukur sejauh mana dapat memahami tentang Asuransi
syariah, dimana melibatkan pengusaha kecil sebagai responden dan tinggal atau
melakukan kegiatan ekonominya di kecamatan ciputat kota Tangerang selatan.
Data yang diperoleh melalui kuisioner berupa pertanyaan kuantitatif. Kemudian
setelah melakukan uji validitas dan reabilitas, maka dilakukan analisis deskriptif.
Analisis deskriptif adalah metode yang membantu proses pengambilan
keputussan bagi kelompok yang diteliti saja dengan cara mempelajari metode
54
Rully indrawan dan R. Poppy yaniawati, metodologi penelitian kuantitatif, kualitatif,
dan campuran manajemen, pembangunan dan pendidikan, Bandung, PT Refika aditama: 2014,
hlm.126 55
Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, Metode Penelitian Survey, Cetakan Ketiga
Puluh (Edisi Revisi) .Jakarta. LP3S, 2012. hlm. 250.
38
meringkas dan menggambarkan isi yang penting dari suatu data.56
Dengan
katalain analisa deskriptif membahas tentang bagaimana merangkum
sekumpulan data dalam bentuk yang mudah dibaca dan cepat memberikan
informasi, yang disajikan dalam bentuk tabel grafik, nilai pemusatan dan nilai
penyebaran. setelah itu dilakukan uji normalitas yang dilanjutkan dengan analisis
pengkategorian tingkat pemahaman pengusaha kecil terhadap asuransi syariah.
Pengkategorian tersebut dengan melihat data yang berdistribusi normal
dan data yang tidak berdistribusi normal, setelah itu mengkategorian data menjadi
baik,sedang dan kurang. Dengan demikian peneliti dapat melihat besarnya tingkat
pemahaman pengusaha kecil terhadap asuransi syariah.
56
Sulistyaningsih, Metodologi penelitian kebidanan (kuantitatif-kualitatif), cetakan pertama (edisi
pertama), Yogyakarta, Graha Ilmu, 2011, hlm.153
39
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan
1. Profil Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan
Ciputat adalah sebuah kecamatan di Kota Tangerang Selatan,Provinsi Banten,
Indonesia. Sebelum Kota Tangerang Selatan menjadi Seringkali orang salah
menyebut Ciputat sebagai bagian dari Jakarta kota otonom, Ciputat merupakan
kecamatan dari Kabupaten Tangerang. Selatan hal ini disebabkan karena Jl.
Ciputat Raya berbatasan langsung dengan Jakarta Selatan yang merupakan akses
utama. Dahulu Ciputat itu merupakan kesatuan dari tiga kecamatan yaitu
Kecamatan Pamulang, Kecamatan Ciputat dan Kecamatan Ciputat Timur. Dalam
perjalanannya Ciputat adalah Ibu kota atau Pusat Pemerintah Kota Tangerang
Selatan, Kecamatan Ciputat menjadi Icon Kota Tangerang Selatan Secara
akhirnya dipecah menjadi tiga kecamatan hal ini dimaksudkan untuk proses
pembentukan Kota Tangerang Selatan. Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor
51 Tahun 2008 Tentang pembentukan Kota Tangerang Selatan di Provinsi B te ,
diamanahkan secara tegas bahwa geografis Kecamatan Ciputat terletak di bagian
tengah Kota Tangerang Selatan. Dan terletak di 6˚ 18„ 07.74‟‟ Lintang Selatan
dan 106 ˚44‟ 37.90‟‟ Bujur Timur. Wilayah Kecamatan Ciputat adalah 18,380
km². Kecamatan Ciputat berjarak 5,7 km² dari Kecamatan Pamulang sebagai ibu
kota Kota Tangerang Selatan dan memiliki batas administrasi, sebagai berikut:
40
o Utara : Kecamatan Pondok Aren
o Selatan : Kecamatan Pamulang
o Barat : Kecamatan Serpong
o Timur : Kecamatan Ciputat Timur57
Kecamatan Ciputat sendiri terbagi menjadi tujuh Kelurahan, yaitu Sarua, Jombang,
Sawah Baru, Sarua Indah, Sawah, Ciputat dan Cipayung. Kecamatan Ciputat memiliki
544 Rukun Tetangga (RT) dan 103 Rukun Warga (RW).
Gambar 4.01
Peta Kecamatan Ciputat
57 Kecamatan Ciputat Dalam Angka 2016, Gambaran Umum dan Kondisi Geografis,
Ciputat: 2016.
41
2. Kependudukan
Data penduduk Kecamatan Ciputat pada tahun 2015 tercacat sebanyak
225.794 jiw , dengan rincian penduduk laki-laki 114.860 jiwa dan penduduk
perempuan 111.114 jiwa. Sex rasio dari Kecamatan Ciputat adalah 103, 37
artinya setiap 100 penduduk wanita terdapat 103 penduduk laki-laki.58
a. Jumlah Penduduk Kecamatan Ciputat
Tabel 4.1
JUMLAH LAKI-LAKI 114.860 JIWA
JUMLAH PEREMPUAN 111.114 JIWA
JUMLAH TOTAL 225.794 JIWA
b. Jumlah Penduduk Kecamatan Ciputat Berdasarkan Kelurahan
Tabel 4.2
No Kelurahan Laki-Laki Perempuan
1 Serua 19.637 Jiwa 18.964 Jiwa
2 Jombang 24.300 Jiwa 23.256 Jiwa
3 Sawah Baru 17.373 Jiwa 17.078 Jiwa
4 Serua Indah 10.021 Jiwa 9.775 Jiwa
5 Sawah 19.352 Jiwa 18.917 Jiwa
6 Ciputat 11.740 Jiwa 10.893 Jiwa
7 Cipayung 12.437 Jiwa 12.051 Jiwa
58
Kecamatan Ciputat Dalam Angka 2016, Penduduk dan Ketenaga Kerjaan,( Ciputat: 2016), hlm.32
42
Jumlah 114.860 Jiwa 111.114 Jiwa
Total jumlah 225.794 Jiwa
c. Pemeluk Agama Penduduk di Kecamatan Ciputat
Tabel 4.3
No Agama/Aliran kepercayaan Laki-laki Perempuan
1 Islam 90.364 Jiwa 90.358 Jiwa
2 Kristen 3.765 Jiwa 3.762 Jiwa
3 Khatolik 1.520 Jiwa 1.516 Jiwa
4 Hindu 155 Jiwa 151 Jiwa
5 Budha 309 Jiwa 307 Jiwa
6 Konghucu 20 Jiwa 18 Jiwa
7 Lainnya - -
3. Pengusaha
Adapun usaha yang ada di kecamatan ciputat terbagi dalam tiga bagian,
dengan Jumlah pengusaha mikro, kecil dan menengah menurut data yang
tersedia dan alamat yang jelas adalah 430 unit usaha, yaitu jumlah pengusaha
mikro 228 unit usaha, usaha kecil 163 dan menengah 40 unit usaha.59
59
SKDU Kecamatan Ciputat, Surat Keterangan Domisili Usaha Kecamatan Ciputat, Tahun: 2014/2015
43
a. Jumlah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Tabel 4.4
Jumlah Usaha Mikro 228 Unit Usaha 53%
Jumlah Usaha Kecil 163 Unit Usaha 37.8%
Jumlah Usaha Menengah Keatas 40 Unit Usaha 9.2%
b. Keterangan Domisili Berdasarkan Kriteria Usaha Kecil
Tabel 4.5
No Nama Perusahaan Alamat
Perusahaan
Jenis Usaha Karyawan
1 Perorangan serua Indah Perdagangan 5
2. PT.Akhlak Mulia
Center Indo
sawah baru Jasa ESQ training 5
3 PT.Media Graha Cipta
Persada
Sawah baru Konsultan dan kontraktor 5
4 PT.Dhika Global
Ramadhan
Jombang Perdagangan umum dan jasa 5
5 CV.Metka Amisha
Prima
Cipayung Furniture 5
6 CV.Mandiri Mitra
Sarana
Serua Supplier Elektronik 5
7 PT.Cahaya Haluan
inti Persada
sawah baru Peternakan dan kontraktor 5
8 PT.Marko Primajaya sawah baru Perdagangan, percetakan dan
jasa
5
9 Perorangan Ciputat Alat-alat aksesoris 5
10 CV.Nusantara Jaya Sawah Bahan bangunan 5
11 CV.Sumber Rezeki
International
Sawah baru Pengepakan daging ayam 5
12 Perorangan Ciputat Jual berbagi makanan 8
13 PT.Sinar Jernih
Sarana
Ciputat Jasa 5
14 CV.Anugrah Cipta Serua indah Jual sepeda motor dan
Aksesoris
5
15 CV.Dhiga Santoso Cipayung Kontraktor 10
16 Indah Pelangi Cipayung Urut tradisional 5
17 CV.Dwi Karya
Tekhnik
Ciputat Tekhnologi informasi dan
komunikasi
8
44
18. CV.Gadu Beringin
Asri
Cipayung Bahan Kontruk dan
Percetakan
5
19 PT.Cleopatra Cahaya
W
Serua Indah
Pariwisata/Travel 7
20 PT.Midi Utama
Indonesia
Jombang Mini Market 15
21 CV.Rizky Soma
Utama
sawah Lama Perdagangan 6
22 PT.Sikamali Bersama Jombang Perdagangan Umum dan
Jasa
5
23 Toko Mas Permata Cipayung Jual Beli emas 10
24 PT.Globa Sarana
Energi
Serua General supplier, mekanikal
Elektrikal
5
25 PT.Irta Matesia
Mandiri
serua indah Perdagangan dan Jasa 5
26 CV.Rizky Catering
Service
Serua Catering/jasa Boga 6
27 CV.Safaat Jaya
Persada
Cipayung Perdagangan umum dan
jasa/Develover dan
kontraktor
4
28 PT.Pembangkit
Rezeki Utama
Serua Komputer dan Bangunan 5
29 Roni Catering Service Sawah Lama Catering 10
30 PT.Braiheart
Solusindo Makmur
Serua Perdagangan umum dan jasa 6
31 Perorangan Jombang Rumah Makan Padang 5
32 PT.Emindo Jaya
Abadi
Serua Export import Barang 7
33 PT.Mitra Adiyasa
Cemerlang
Serua indah Industry computer dan
peripheral industry peralatan
listrik transisi
5
34 PT.Berdikari Mitra
Aditras
Sawah baru Showroom dan Agen
Property Real Estate
5
35 PT.Perintis Pelayan
Paripurna
Cipayung Retail farmasi 6
36 Indah Sport Cipayung Perdagangan 5
37 PT.Karya Bukti Hijau Jombang Pertamanan 5
38 Perorangan Jombang Catering 8
39 UD.Sri Alam Jaya Sawah Lama Material Bahan Bangunan 5
40 Perorangan Ciputat Makanan dan obat ternak 5
41 PT. Komunikas Uma
Elemen
Sawah baru Elektrik, ATK, organizer 5
42 CV.Batavia Jombang Barang Jasa Konstruksi 7
43 CV.Titi Keling Jombang Jasa Kontruksi Bangunan 7
44 PT.Eka Multi Global Ciputat Jasa percetakan 7
45 Perorangan Sawah Lama Busana pakaian 8
46 Sumber Rezeki
International
Perorangan
Sawah Baru Pengepakan Daging Ayam 5
45
47 Vandra Melita Sawah Lama Rental Mobil
48 Perorangan Serua Jasa 7
49 CV.Jaya Roda Abadi Cipayung Perdagangan Mobil dan
Motor
6
50 Nauly Pijat Reflexi Ciputat Pijat Refleksi (catatan:dll) 6
51 Griya Pijat Borobudur Ciputat Piat kebugaran keluarga Dll 8
52 Perorangan Jombang Toko Bahan Bangunan 5
53 CV.Sinar Selatan
Sakti
Ciputat ATK, Bahan Bangunan,
Matrial
5
54 CV.Merah Putih Ciputat Perdagangan 7
55 CV.Asri Sejahtera Sawah Baru Jual obat dan alat kesehatan 10
56 PT.Laju Pandawa
Jaya
Jombang Perdagangan dan jasa 5
57 Peroranagan Serua Spare part Motr 5
58 PT.Intergreen Selaras Sawah Baru Rental Pohon Hias 8
59 CV Chemigar Serua Gudang Penympanan Obat 5
60 PT. Wicaraka Multi
Chika
Sawah Lama Transportasi
Developer,Agen Kontraktor
dan pemotongan Hewan
5
61 Perorangan Jombang Jasa 5
62 PT.Ardindi Dwikarya
Lestari
Sawah Baru Kontraktor 6
63 PT.Nirmala Citra
Bakti
Ciputat Perdagangan umum dan jasa 6
64 PT.Titian Makmur
Sentosa
Sawah Baru Perdagangan umum dan jasa 5
65 PT.Nirmala Citra Ciputat Perdagangan umum dan jasa 6
66 Perorangan Sawah Baru Perdagangan Umum dan
Jasa
5
67 PT.Rataco Serua Konsultan 5
68
PT.Cahaya Rifaqo
Madusarie
Cipayung Perdagangan dan jasa
bengkel
6
69 PT. Karya Insan
Mulia
Serua Perdagangan 5
70 PT.Iris Sentra Cipta Cipayung Penerbitan dan aplikator Cat 5
71 PT. Nalindra
Sindhutama Gas
Indonesia
Serua Distributor Gas 5
72 Super Shoot Footsal Sawah Baru Sanggar olah Raga Footsal 10
73 PT.Kreasi Alfa
Omega
Sawah Lama Konsultan perencanaan,
design Arsitektur dan
interior Design
5
74 UD. Bumi Lestari19 Jombang Jasa/ perdagangan 6
75 PT.Mitra Mentari
Sejahtera
Serua Indah
Perdagangan dan Jasa 5
76 PT.Smart Energi
Semesta
Serua Jasa listrik 5
77 Merpati Motor Sawah Lama Perdagangan dan jasa 10
78 PT. Artha Griya Sejati Serua lama Perdagangan 5
46
79 CV.Henz Sawah lama Perdagangan dan jasa 5
80 CV.Kadldovindo
Ojaya Abadi
Sawah lama Kontraktor 7
81 PT.Artiba Aya
Mandiri
Sawah baru Perdagangan umum dan jasa 10
82 PT.Saelim Anugrah
Utama
Serua Kontraktor 10
83 PT.Persada U.J Sawah lama Perdagangan barang 10
84 PT.Wicaraka Persada Sawah lama Perdagangan barang Gas 5
85 Peroranagan Jombang Developer (pengembang) 15
86 CV.Ceria Karya
Abadi
Cipayung perdagangan jasa 10
87 PT.Babon Kencana
Trans
Serua Perdagangan Umum dan
Jasa
8
88 CV.Akar ilmu Cipayung Perseroan Komanditer 10
89 Workshop Reka Cita Ciputat Gudang Dekor Panggung 8
90 Ikan Asap dan Press Serua indah Perdagangan ikan 5
91 PT Tekad Karya
Abadi
Sawah baru Konsultan Bangunan 8
92 PT selaya Catu Mega Ciputat Perdagangan Umum dan
Jasa
7
93 PT.Cananga Sumber
Rezeki
Sawah Baru Perdagangan Umum dan
Jasa
5
94 PT. Tristar Mandiri
Sejahtera
Ciputat Desain interior meubeulaer
furniture
6
95 Kevin Frozen food Sawah Lama Perdagangan barang dan jasa 4
96 Perorangan Cipayung Konveksi pakaian 10
97 PT.Jaya Real Property Sawah Baru Taman dan Kolam Renang 8
98 Vandra Melita Sawah Lama Rental Mobil 5
99 Perorangan Serua Jasa 7
100 PT.palapa Media
Indonesi
Serua Penjualan internet 10
101 PT.Aditrans Putra Sawah Lama Barang property kontruksi 10
102 PT.Artindo Griya
Lestari
Serua Indah Supplier Barang pecah Belah 5
103 Perorangan Sawah Baru Percetakan Garam 5
104 PT.Methaland
indoprocon
Sawah Baru Kontraktor supplier 8
105 CV.Citra Manderi
laras
Sawah Baru Cetakan
marchenditer,Billboard,
ATK, dan Mesin
11
106 CV.Citra Karya Ciputat Percetakan 5
107 Perorangan Serua Kertas Struktur Kasir 5
108 PT.kreasi Prima
Lestari
Serua Pertanian dan peternakan 10
109 PT.Kreasi Prima
Sertifikasi
Serua Jasa sertifikat mutu dan
produk hasil uji
10
110 PT.Anugerah Karya
mandiri Indonesi
Sawah Lama Perdagangan barang Alat
Tulis Kantor dan Komputer
10
47
111 Krisno Aryanto Photo
Grafi
Ciputat Jasa photo Graphy 5
112 PT.Makmur Niaga
Sejahtera
Ciputat Bahan bakar Minyak dan
Gas
5
113
Perorangan Kelurahan
Sawah
Matrial bahan bangunan 5
114 CV.Raden Mas Serua Matrial Bahan Bangunan 5
115 PT.Titian teknik Serua Alat Kalibrasi, Alat Ukur,
Timbangan dan Tarakan
5
116 PT.Komunikasi Lima
Elemen
Sawah Baru Even Orgainezer 5
117 PT.Somit Murni
Mandiri
Serua Supplier 12
118 CV.Difica Motor Sawah Lama Body Repair Mobil 5
119 PT.Adak Mitra Sawah Baru Manufacturing Mesin
Energy
5
120 CV.Sumber karya
Utama
Serua Indah Grosir, Leveransil, dan
Supplier
5
121 Peroragan Jombang Supplier Makanan Ringan 5
122 CV.Esa Agency
Ekspedisi
Serua Jasa dan perdagangan 10
123 PT.Arca Bifa Lab
Medicallindo
Serua Indah
Alat-alat Kesehatan dan
Laboraturium
5
124 PT.Indonesia Hijau
Mandiri
Serua Indah Pembibitan tanah Export,
import dan Grosir
8
125 PT.Budi Properti Serua Indah Jasa bangunan 8
126 Perorangan Sawah Baru Salon kecantikan 7
127 Perorangan Serua Perdagangan dan Jasa 5
128 CV.Mandiri Cipta
Pratama
Serua Indah Produk germen kosmetik
dan kecantikan desain grafis
7
129 CV.Elka Pilar Energy Sawah Baru Alat Listrik 15
130 PT.Deltavista
Nusantara
Cipayung Jasa Tenaga kerja 4
131 PT.Kharisma Abadi
Kargo
Ciputat Ekspedisi (Kargo) 8
132 PT.Putra Abadi Jaya Ciputat Kontraktor 8
133 PT.Zulin Sawah Lama Perdagangan Besar 10
134 PT.Mutiara Multi F Serua Cipuat Jasa pembinann konsumen 6
135 PT.Cemicard Serua Perdagangan 5
136 Optic Maju Jaya Ciputat Jual Kacamata (optic) 5
137 UD.Telor Fauji Jaya Ciputat Sembako 5
138 PT.Cipta Gas Ciputat Perdagangan Gas LPG 3 Kg 10
139 CV.Berkah Indoprima Ciputat ATK dan Pengadaan Baju
Dinas
10
140 CV.Wafi Media
Utama
Ciputat Penerbitan,percetakan,ATK,
APK,Komputer
Managemen,Bisnis (SDM)
6
141 PT.Sekawan Pangan
Jaya
Serua Distributor pangan Makanan
Jadi
10
48
142 PT.Media Graha Cipta Sawah Baru Designer bangunan,peralatan
Mesin
5
143 PT.Motekar
Cemerlang
Sawah Baru Cleaning service 5
144 CV.CN Media Cipayung Percetakan,transportasi,Perb
engkelan, Surat Kabar,
Media online
5
145 PT.Ikhwan Harapan
Sentosa Abadi
Nusantara
Ciputat
Jasa Perdagangan Umum
dan Perkantoran
5
146 Perorangan Serua Indah Bengkel Motor 5
147 PT.Semeru Indah Jombang Supplier Alat Kesehatan dan
Farmasi
5
148 PT.Global Argo Cipta Sawah baru Jasa dan perdagangan 10
149 New Formula cycle Ciputat Spaepart Sepeda 5
150 CV.Jaya Abadi Utama Sawah Baru Alat-Alat Rumah Tangga
dan ATK
4
151 PT.Doka Utama Sawah Lama Pemupukan, pemibitan
Tanaman
6
152 Teguh Beidar
Aryodamar
Serua Indah Taman Jajan 11
153 PT.Erfamar Sarana
Mandiri
Ciputat Jasa Angkutan Darat 5
154 PT.Mitra Wahana
Indonesia
Jombang Pengiriman Barang ATK 5
155 PT.Bangunan Selaras Sawah Lama Advertising/Reklame 12
156 PT.Riffany Damai
Sejahtera
Sawah Lama Kontraktor ATK, Seragam
dan Buku Sekolah
10
157 PT.Triyana mitra
persada
Serua Jasa konstruksi alumunium 7
158 PT.Dinamika Sentra
Prima
Serua Agen LpG 6
159 Badan Keswadayaan
Masyarakat
Jombang Sosial 9
160 PT.Sinar Prima Serua Indah Jasa Instalasi,Mekanikal 10
161 PT.Tenryusaw
Indonesia
Sawah Baru Perdagangan Alat Potong 5
162 CV.Tetra Djaya
Mandiri
Cipayung Percetakan, Jasa, Kontruksi 5
163 PT.Asiamas Intepro Sawah Lama Tour N Travel 6
Penggolongan jenis usaha kecil di atas merupakan populasi sebagai objek
sampel dari penelitian ini untuk mencari tau tingkat pemahamannya terhadap
asuransi syariah, dimana tingkat pemahaman dikategorikan sangat paham, cukup
paham dan kurang paham terhadap asuransi syariah.
49
B. Uji Validitas dan Reabilitas
1. Uji Validitas
Pada uji validitas ini terdapat 14 item keseluruhan total item dinyatakan
valid dan dari hasil pengolahan spss di peroleh data sebagai berikut.
Tabel 4.6
Uji Validitas Kuesioner
Pernyataan rxy rtabel Pernyataan rxy rtabel
Item_1 0,727 0,2732 Item_12 0,614 0,2732
Item_2 0,610 0,2732 Item_13 0,676 0,2732
Item_3 0,629 0,2732 Item_14 0,698 0,2732
Item_4 0,557 0,2732 Item_15 0,625 0,2732
Item_5 0,462 0,2732 Item_16 0,570 0,2732
Item_6 0,590 0,2732 Item_17 0,691 0,2732
Item_7 0,736 0,2732 Item_18 0,602 0,2732
Item_8 0,527 0,2732 Item_19 0,629 0,2732
Item_9 0,584 0,2732 Item_20 0,715 0,2732
Item_10 0,502 0,2732 Item_21 0,548 0,2732
Item_11 0,404 0,2732 - - -
Dari hasil di atas dapat dilihat bahwa dalam penelitian ini rtabel dengan
N=50 pada signifikansi 5%, di temukan rtabel 0,2732. Dari hasil di atas dapat
diketahui bahwa hasil pernyataan berkolerasi dan valid karena rhitung lebih besar
dari angka kritik yaitu 0,2732.
2. Uji Reabilitas
uji reabilitas ini menggunakan uji statistik alpha cronbach dengan
menggunakan SPSS versi 22.0. yang dilaksanakan dengan sampel uji instrument
sebanyak 50 responden. Hasil output SPSS di dapatkan skala 0,911 di atas rtabel
50
0,2732 atau menurut teori reabilitas Guilford semakin tinggi nilai koefesien
mendekati nilai 1.00 maka hasil uji tersebut dikatakan reliabel.
3. Deskripsi Profil Responden
a. Deskripsi Responden berdasarkan usia
Tabel 4.2 di bawah ini menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan usia
Tabel 4.7
Hasil uji deskripsi responden berdasarkan usia
Usia Frekuensi absolut Persentase
Kurang dari (<) 30 Tahun 2 4%
31-40 Tahun 19 38%
41-50 Tahun 22 44%
Lebih dari (>) 50 Tahun 7 14%
Total 50 100%
Diagram 4.1
Diagram deskripsi responden berdasarkan persentase (%) usia
Sumber: Data primer yang di olah Tahun 2016
Dari penggolongan tersebut juga menunjukan bahwa dari 50 pengusaha
kecil atau 100% responden baik itu berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan
terdapat sekitar 22 pelaku usaha atau 44% di dominasi oleh pelaku usaha yang
4%
38%
44%
14%
51
berusia 41sampai 50 tahun, selanjutnya sebanyak 19 pelaku usaha atau 38%
responden berusia 31 sampai 40 Tahun, serta 7 pelaku usaha atau 14% responden
berusia di atas 50 Tahun, dan sisanya 2 pelaku usaha atau 4% responden tergolong
usia muda yaitu dibawah 30 tahun.
b. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel uji 4.3 Berikut ini menyajikan hasil deskripsi respondend
berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 4.8
Hasil uji deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi absolut Persentase
Laki-laki 41 82%
Perempuan 9 18%
Total 50 100%
Diagram 4.2
Diagram deskripsi responden berdasarkan persentase (% ) jenis kelamin
Sumber: Data primer yang di olah tahun 2016
Dari data tersebut menunjukan bahwa dari 50 Responden sebagai pelaku
pengusaha kecil di Kecamatan Ciputat di dominasi oleh Responden yang berjenis
82%
18%
Laki-laki Wanita
52
kelamin Laki- laki 41 orang atau 82% dan sisanya 9 pengusaha kecil atau 18%
berjenis kelamin Wanita.
c. Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir
Tabel 4.4 di bawah ini menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan persentase (%) tingkat pendidikan terakhir pelaku usaha.
Tabel 4.9
Deskripsi responden berdasarkan tingkat pendidikan terakhir
Pendidikan terakhir Frekuensi absolut Persentase (%)
SD 1 2%
SMP 3 6%
SMA 12 24%
Sarjana 30 60%
Lainnya/Pasca sarjana 4 8%
Total 50 100%
Diagram 4.3
Diagram deskripsi responden berdasarkan persentase (%) tingkat
pendidikan
Sumber: Data primer diolah Tahun 2016
2%
6%
24%
60%
8%
SD SMP SMA Sarjana Lainnya/Pascasarjana
53
Berdasarkan data tersebut responden sebagai pelaku usaha kecil di
Kecamtan Ciputat mayoritas berpendidikan S1 berjumlah 30 pengusaha kecil atau
60%, sisanya berpendidikan SD 1 pelaku usaha kecil atau 2%, berpendidikan
SMP 3 pelaku usaha atau 6%, berpendidikan SMA 12 pelaku usaha atau 24%,
Lainnya atau pasca sarjana 4 pelaku usaha atau 8% dari jumlah Responden 50
orang atau 100% dari pelaku usaha kecil di Kecamatan Ciputat Kota Tangerang
Selatan.
d. Deskripsi Responden Berdasarkan Usaha Yang Dijalani
Tabel 4.5 dibawah ini menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan persentase (%) Usaha yang dijalani
Tabel 4.10
Hasil uji deskripsi responden berdasarkan usaha yang dijalani
Usaha yang dijalani Frekuensi absolut Persentase
Budidaya tanaman/
perkebunan
-
Perdagangan 20 25%
Peternakan -
Jasa 26 65%
Lainnya 4 10%
Total 50 100%
54
Diagram 4.4
Diagram deskripsi responden berdasarkan persentase jenis usaha
yang dijalani
Sumber: Data primer di olah Tahun 2016
Dari data yang sudah di golongkan diketahui bahwa usaha yang
dijalankan oleh responden di dominasi di bidang jasa yang mencapai 26 pelaku
usaha atau 65% dan sisanya di bidang perdagangan 20 pelaku usaha atau 25%
sedangkan minoritas di bidang lainnya yaitu 4 pelaku usaha atau hanya mencapai
10% dari 100% data yang terdapat
4. Pemahaman Pengusaha Kecil Kecamatan Ciputat Terhadap asuransi
syariah
a. Deskripsi responden dari aspek kongnitif (pengetahuan)
Tabel 4.11
perdagangan 25%
jasa 65%
Lainnya 10%
Pengetahuan tentang arti asuransi syariah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 1 4 8.0 8.0 8.0
2 3 6.0 6.0 14.0
4 39 78.0 78.0 92.0
5 4 8.0 8.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
55
Grafik 4.1
Grafik responden yang mengetahui arti asuransi syariah
Dari hasil olah data didapatkan sebesar 86% setuju atau mengetahu
asuransi syariah dapat menanggulangi risiko tertentu sesuai dengan akad syariah.
Sedangkan sisanya sebesar 26% tidak mengetahui tentang asuransi syariah yang
dapat menanggulangi risiko tertentu sesuai dengan akad syariah.
Tabel 4.12
Pengetahuan tentang prinsip tolong-menolong dalam asuransi syariah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 1 1 2.0 2.0 2.0
2 5 10.0 10.0 12.0
3 11 22.0 22.0 34.0
4 33 66.0 66.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
sangat tidak setuju
tidak setuju
setuju
sangat setuju
56
Grafik 4.2
Grafik responden yang mengetahui prinsip tolong-menolong dalam asuransi
syariah
Dari hasil olah data didapatkan sebesar 66% mayoritas responden
mengetahui bahwa asuransi syaiah menggunakan prinsip saling tolong-menolong.
Sedangkan sebesar 34% responden tidak mengetahui prinsip dari asuransi syari‟ah
tersebut.
Tabel 4.13
Pengetahuan tentang macam-macam produk asuransi syariah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 1 3 6.0 6.0 6.0
2 4 8.0 8.0 14.0
3 4 8.0 8.0 22.0
4 36 72.0 72.0 94.0
5 3 6.0 6.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
0
10
20
30
40
50
60
70
sangat tidak setuju
tidak setuju
ragu
setuju
57
Grafik 4.3
Grafik responden yang mengetahui macam-macam produk asuransi syariah
Dari hasil olah data didapatkan sebesar 78% responden mengetahui
asuransi syariah memiliki berbagai macam produk sesuai dengan pilihan
konsumen dan sisanya 22% responden tidak mengetahui berbagai macam produk
yang dimiliki asuransi syariah. Maka dapat disimpulkan mayoritas responden
mengetahui bahwa asuransi syariah memiliki berbagai macam produk yang dapat
disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
Tabel 4.14
Pengetahuan tentang praktik asuransi syariah sesuai ajaran Islam
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak setuju 4 8.0 8.0 8.0
tidak setuju 10 20.0 20.0 28.0
Ragu 16 32.0 32.0 60.0
setuju 19 38.0 38.0 98.0
Sangat setuju 1 2.0 2.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
0
10
20
30
40
50
60
70
80
sangat tidak setuju
tidak setuju
ragu
setuju
sangat setuju
58
Grafik 4.4
Grafik responden yang mengetahui praktik asuransi syariah sesuai ajaran
Islam
Dari hasil olah data didapatkan sebesar 40% responden mengetahui
bahwa asuransi syariah memiliki praktik yang sesuai dengan ajaran Islam. Dan
berarti 60% responden tidak mengetahui dan masih meragukan praktik asuransi
syariah sudah sesuai dengan ajaran Islam.
Tabel 4.15
Pengetahuan tentang premi yang terjangkau dalam asuransi syariah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 1 2 4.0 4.0 4.0
2 22 44.0 44.0 48.0
3 13 26.0 26.0 74.0
4 8 16.0 16.0 90.0
5 5 10.0 10.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
0
5
10
15
20
25
30
35
40
sangat tidak setuju
tidak setuju
ragu
setuju
sangat setuju
59
Grafik 4.5
Grafik responden yang mengetahui premi yang terjangkau dalam asuransi
syariah
Dari hasil olah data didapatkan sebesar 26% responden mengetahui
bahwa premi dari asuransi syariah terjangkau. Dan berarti, sisanya sebesar 74%
responden tidak mengetahui tentang premi asuransi syariah itu memiliki premi
yang terjangkau. Maka dapat disimpulkan bahwa responden tidak mengetahui
tentang premi yang terjangkau yang terdapat dalam asuransi syariah.
Tabel 4.16
Pengetahuan tentang sistem bagi hasil dalam asuransi syariah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 1 3 6.0 6.0 6.0
2 3 6.0 6.0 12.0
3 12 24.0 24.0 36.0
4 27 54.0 54.0 90.0
5 5 10.0 10.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
sangat tidak setuju
tidak setuju
ragu
setuju
sangat setuju
60
Grafik 4.6
Grafik responden yang mengetahui sistem bagi hasil dalam asuransi syariah
Dari hasil olah data didapatkan sebesar 64% responden mengetahui bahwa
asuransi syariah menggunakan sistem bagi hasil dalam hal investasi. Dan yang
tidak mengetahui sistem bagi hasil dalam asuransi syariah berkaitan dengan
investasi adalah sebanyak 36% responden, dapat disimpulkan bahwa responden
mengetahui sistem bagi hasil yang terdapat dalam asuransi syariah.
Tabel 4.17
Pengetahuan tentang asuransi umum syariah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 1 4 8.0 8.0 8.0
2 3 6.0 6.0 14.0
3 28 56.0 56.0 70.0
4 10 20.0 20.0 90.0
5 5 10.0 10.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
0
10
20
30
40
50
60
sangat tidak setuju
tidak setuju
ragu
setuju
sangat setuju
61
Grafik 4.7
Grafik responden yang mengetahui tentang asuransi umum syariah
Dari hasil olah data didapatkan sebesar 70% atau 35 responden tidak
mengetahui bahwa asuransi syariah dapat menanggulangi risiko sebuah usaha.
Dan sisanya sekitar 30% atau 15 responden mengetahui tentang asuransi umum
syariah.
b. Deskripsi responden dari arah sikap
Tabel 4.18
Setuju dengan pelayanan asuransi syariah yang baik
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak setuju 8 16.0 16.0 16.0
Ragu 29 58.0 58.0 74.0
Setuju 13 26.0 26.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
0
10
20
30
40
50
60
sangat tidak setuju
tidak setuju
ragu
setuju
sangat setuju
62
Diagram 4.5
Diagram deskripsi kesetujuan responden dengan pelayanan asuransi syariah
yang baik
Dari olah data di atas dapat kita lihat 26% setuju dan menyukai pelayanan
yang diberikan asuransi syariah, dan 29% mereka menyatakan ragu terhadap
pelayanan yang diberikan asuransi syariah sedangkan 16% tidak setuju. Dari hasil
tersebut sikap setuju mendominasi yang artinya dapat kita lihat bahwa pelayanan
yang diberikan asuransi syariah selama ini masih diragukan bahkan sebagian
masih menyatakan tidak setuju.
Tabel 4.19
Setuju dengan Asuransi syariah merupakan kebutuhan dimasa depan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat tidak setuju 1 2.0 2.0 2.0
Tidak setuju 8 16.0 16.0 18.0
Ragu 12 24.0 24.0 42.0
Setuju 27 54.0 54.0 96.0
Sangat setuju 2 4.0 4.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
16%
58%
26%
tidak setuju ragu setuju
63
Diagram 4.6
Diagram deskripsi kesetujuan responden dengan asuransi syariah
merupakan kebutuhan dimasa depan
Dari hasil olah data di dapatkan 58% menyatakan setuju bahwa asuransi
syariah merupakan kebutuhan masa depan, ini merupakan pernyataan yang
mendominasi dibandingkan sisanya menyatakan 52% tidak setuju.
Dari pernyataan tersebut membuktikan bahwa asuransi masih menjadi
kebutuhan walaupun perbedaannyanya masih tidak menonjol atas kebutuhan
terhadap asuransi syariah.
Tabel 4.20
Setuju dengan Sosialisasi yang dilakukan pihak Asuransi syariah
sangat penting
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak setuju 3 6.0 6.0 6.0
Ragu 4 8.0 8.0 14.0
Setuju 28 56.0 56.0 70.0
Sangat setuju 15 30.0 30.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
2%
16%
24% 54%
4%
sangat tidak setuju tidak setuju ragu setuju sangat setuju
64
Diagram 4.7
Diagram responden setuju pentingnya sosialisasi yang dilakukan pihak
asuransi syariah
Dari hasil olah data di dapatkan 86% menyatakan setuju bahwa
sosialisasi yang dilakukan pihak asuransi sendiri terhadap asuransi syariah sangat
penting dan 14% menyatakan tidak setuju. Dari hasil tersebut memberikan
gambaran bahwa sosialisai tentang asuransi syariah yang dilakukan pihak asuransi
itu sendiri masih sangat minim.
Tabel 4.21
Setuju dengan pemerintah yang melindungi konsumen asuransi syariah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak setuju 1 2.0 2.0 2.0
Ragu 5 10.0 10.0 12.0
Setuju 26 52.0 52.0 64.0
Sangat setuju 18 36.0 36.0 100.0
Total
50 100.0 100.0
6% 8%
56%
30%
tidak setuju ragu setuju sangat setuju
65
Diagram 4.8
Diagram kesetujuan responden dengan pemerintah yang melindungi
nasabah asuransi syariah
Dari hasil olah data di dapatkan 88% setuju menyatakan bahwa
pemerintah wajib melindungi hak nasabah asuransi syariah dan minoritas 12 %
menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan tersebut.
Tabel 4.22
Setuju OJK yang mengatur jasa asuransi syariah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak setuju 6 12.0 12.0 12.0
Ragu 15 30.0 30.0 42.0
Setuju 23 46.0 46.0 88.0
Sangat setuju 6 12.0 12.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
2%
10%
52%
36%
tidak setuju ragu setuju sangat setuju
66
Diagram 4.9
Diagram kesetujuan responden terhadap OJK yang mengatur jasa asuransi
syariah
Dari hasil olah data diatas didapatkan lebih dari 55% menyatakan setuju
bahwa otoritas jasa keuangan harus mengatur jasa keuangan nonbank yaitu
asuransi syariah sebagai lembaga yang menyediakan jasa atas jaminan suatu risiko
tertentu dan 42% menyatakan tidak setuju.
Tabel 4.23
Setuju dengan produk asuransi syariah sudah sesuai ajaran Islam
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat tidak setuju 1 2.0 2.0 2.0
Tidak setuju 5 10.0 10.0 12.0
Ragu 20 40.0 40.0 52.0
Setuju 21 42.0 42.0 94.0
Sangat setuju 3 6.0 6.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
12%
30%
46%
12%
tidak setuju ragu setuju sangat setuju
67
Diagram 4.10
Diagram kesetujuan responden dengan produk asuransi syariah yang sesuai
ajaran Islam
Dari hasil olah di atas didapatkan 48% setuju bahwa produk-produk dari
jasa asuransi syariah sudah sesuai ajaran Islam, 40% menyatakan masih
meragukan sedangkan 12% menyataka tidak setuju atas pernyataan produk
asuransi sesuai dengan ajaran Islam.
Tabel 4.24
Setuju dengan proteksi atau manfaat yang diberikan jasa asuransi
syariah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak setuju 3 6.0 6.0 6.0
Ragu 20 40.0 40.0 46.0
Setuju 27 54.0 54.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
2%
10%
40%
42%
6%
sangat tidak setuju tidak setuju ragu setuju sangat setuju
68
Diagram 4.11
Diagram deskripsi responden setuju dengan proteksi yang diberikan
asuransi syariah
Sumber : data primer diolah tahun 2016
Dari hasil olah di atas didapatkan 54% menyatakan setuju atas proteksi
yang diberikan asuransi syariah, 40% masih ragu atas proteksi yang diberikan
asuransi syariah dan 6% tidak setuju terhadap proteksi yang diberikan asuransi
syariah kepada para nasabahnya.
Tabel 4.25
Setuju bahwa asuransi syariah memberikan kemudahan klaim
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat tidak setuju
1 2.0 2.0 2.0
Tidak setuju 5 10.0 10.0 12.0
Ragu 30 60.0 60.0 72.0
Setuju 13 26.0 26.0 98.0
Sangat setuju 1 2.0 2.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
6%
40% 54%
tidak setuju ragu setuju
69
Diagram 4.12
Diagram kesetujuan responden dengan asuransi syariah yang memberikan
kemudahan klaim
Dari hasil olah data tersebut didapatkan 72% masih ragu bahkan tidak
setuju menyatakan bahwa proses klaim yang di ajukan nasabahnya terhadap
jaminan risiko kepada asuransi syariah mudah dan sisanya 28% menyatakan
setuju.
c. Deskripsi responden dari arah tindakan.
Tabel 4.26
Responden akan menggunakan jasa asuransi syariah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak setuju 11 22.0 22.0 22.0
Ragu 22 44.0 44.0 66.0
Setuju 16 32.0 32.0 98.0
Sangat setuju 1 2.0 2.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
2%
10%
60%
26%
2%
sangat tidak setuju tidak setuju ragu setuju sangat setuju
70
Diagram 4.13
Diagram responden yang akan menggunakan jasa asuransi syariah (%)
Dari hasil olah data didapatkan 34% responden akan menggunakan jasa
asuransi syariah dalam menanggulangi risiko tertentu dan 66% menyatakan tidak
setuju menggunakan jasa asuransi syariah
Tabel 4.27
Responden lebih memilih asuransi syariah dari pada konvensional
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak setuju 7 14.0 14.0 14.0
Ragu 16 32.0 32.0 46.0
Setuju 25 50.0 50.0 96.0
Sangat
setuju 2 4.0 4.0 100.0
Total
50 100.0 100.0
22%
44%
32%
2%
tidak setuju ragu setuju sangat setuju
71
Diagram 4.14
Diagram responden yang lebih memilih asuransi syariah dari pada
konvensional
Dari hasil olah data didapatkan 54% responden lebih memilih
menggunakan jasa asuransi syariah dan 46% responden lebih memilih
menggunakan jasa asuransi konvensional.
Tabel 4.28
Responden akan mempersiapkan asuransi syariah untuk usahanya
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak setuju 9 18.0 18.0 18.0
Ragu 27 54.0 54.0 72.0
Setuju 13 26.0 26.0 98.0
Sangat setuju 1 2.0 2.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
14%
32% 50%
4%
tidak setuju ragu setuju sangat setuju
72
Diagram 4.15
Diagram responden yang akan mempersiapkan asuransi syariah untuk
usahanya
Dari hasil olah data didapatkan 28% ingin mempersiapkan jasa asuransi
syariah untuk menanggulangi risiko untuk usaha yang sedang dijalani dan 72%
tidak akan mempersiapkan jasa asuransi syariah untuk menanggulangi risiko
untuk usaha yang sedang dijalani.
Tabel 4.29
Responden akan mempersiapkan asuransi syariah untuk keluarga
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak setuju 10 20.0 20.0 20.0
Ragu 23 46.0 46.0 66.0
Setuju 14 28.0 28.0 94.0
Sangat setuju 3 6.0 6.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
tidak setuju 18%
ragu 54%
setuju 26%
sangat setuju
2%
73
Diagram 4.16
Diagram responden yang akan mempersiapkan asuransi syariah untuk
keluarga
Dari hasil olah data didapatkan 34% menyatakan akan mempersiapkan
jasa asuransi syariah untuk keluarga, 46% ragu ingin menggunakan jasa asuransi
syariah untuk keluarga dan sisanya 20% tidak setuju menyatakan bahwa tidak
akan mempersiapkan jasa asuransi syariah untuk keluarga.
Tabel 4.30
Responden akan menginformasikan tentang asuransi syariah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak setuju 11 22.0 22.0 22.0
Ragu 15 30.0 30.0 52.0
Setuju 22 44.0 44.0 96.0
Sangat setuju 2 4.0 4.0 100.0
Total
50 100.0 100.0
tidak setuju 20%
ragu 46%
setuju 28%
sangat setuju
6%
74
Diagram 4.17
Diagram responden yang akan menginformasikan tentang asuransi syariah
Dari hasil diatas didapatkan 48% setuju atas keinginannya
menginformasikan tentang seputar asuransi syariah kepada orang lain dan 52%
tidak setuju akan menginformaskan tentang asuransi syariah.
Tabel 4.31
Responden akan merekomendasikan jasa asuransi syariah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat tidak setuju 2 4.0 4.0 4.0
Tidak setuju 13 26.0 26.0 30.0
Ragu 25 50.0 50.0 80.0
Setuju 9 18.0 18.0 98.0
Sangat setuju 1 2.0 2.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
tidak setuju 22%
ragu 30%
setuju 44%
sangat setuju 4%
75
Diagram 4.18
Diagram responden yang akan merekomendasikan jasa asuransi syariah
Dari hasil diatas didapatkan bahwa 20% responden setuju akan
merekomendasikan jasa asuransi dan sisanya 80% meragukan atau tidak setuju
akan merekomendasikan jasa asuransi syariah.
C. Analisa Data
Tabel 4.32
Tests of Normality
Shapiro-Wilk
Statistic df Sig.
Pengetahuan .813 50 .000
Sikap .929 50 .005
Tindakan .966 50 .161
a. Lilliefors Significance Correction
Dari hasil uji normalitas data dimana diperuntukan untuk mengkategorikan
nilai baik, sedang dan kurang. Hasil gambar di atas sig untuk variabel
pengetahuan dan sikap adalah 0,000 dan 0,005 < 0,05 yang berarti data tidak
berdistribusi normal, sedangkan tindakan 0,16 > 0,05 artinya bahwa data tersebut
berdistribusi normal.
sangat tidak setuju
4%
tidak setuju 26%
ragu 50%
setuju 18%
sangat setuju 2%
76
1. Tingkat pemahaman dari aspek kongnitif
Tabel 4.33
Pedoman pemahaman terhadap Asuransi syariah dari aspek kongnitif
(pengetahuan)
pengetahuan N Valid 50
Missing 0
Mean 23.52
Median 25.00
Std. Deviation 5.296
Maximum 33
Percentiles 25 23.00
50 25.00
75 26.00
Dimana pada acuan pengetahuan dikatakan baik jika x > 26,01,
pengetahuan sedang jika jumlah skor totalnya dalam batas 23.00 – 26.00, dan
dikatakan kurang 22.99 yakni lebih kecil daripada 23.00. dari hasil data tersebut
maka didapatkan sebuah hasil yaitu:
Tabel 4.34
Tingkat pemahaman terhadap Asuransi syariah dari aspek kongnitif
(pengetahuan)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Baik 10 20.0 20.0 20.0
Sedang 30 60.0 60.0 80.0
Kurang 10 20.0 20.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
77
Dari hasil olah data tingkat pengetahuan responden terhadap asuransi
syariah bernilai 60% dikatakan sedang, yang memiliki kurang pengetahuan 20%
dan yang berpengetahuan baik 20%. Dapat disimpulkan bahwa pemahaman
responden terhadap asuransi syariah dari segi pengetahuan memiliki pengetahuan
yang sedang atau cukup.
2. Kategori tingkat pemahaman dari aspek afektif.
Tabel 4.35
Pedoman pemahaman terhadap asuransi syariah dari aspek afektif
sikap
N Valid 50
Missing 0
Mean 28.36
Median 29.50
Std. Deviation 3.805
Maximum 35
Percentiles 25 26.00
50 29.50
75 31.00
Dimana pada acuan sikap baik jika x > 31,01, pengetahuan sedang jika
jumlah skor totalnya dalam batas 26.00 – 31.00, dan dikatakan kurang 25.99 yakni
lebih kecil daripada 26.00. dari hasil data tersebut maka didapatkan sebuah hasil
yaitu:
78
Tabel 4.36
Tingkat pemahaman terhadap asuransi syariah dari aspek afektif
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Baik 8 16.0 16.0 16.0
Sedang 33 66.0 66.0 82.0
Kurang 9 18.0 18.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Dari hasil olah data pemahaman responden dari segi sikap 16%, yang
memiliki sikap sedang 66% dan responden yang memiliki sikap kurang sekitar
18%. Dapat disimpulkan bahwa pemahaman responden dari segi sikap dikatakan
sedang atau cukup karena mendominasi sampai enam puluh enam persen.
3. Kategori tingkat pemahaman dari aspek psikomotorik
Tabel 4.37
Pedoman pemahaman terhadap asuransi syariah dari aspek psikomotorik
Tindakan
N Valid 50
Missing 0
Mean 19.08
Median 19.00
Std. Deviation 3.848
Percentiles 25 16.00
50 19.00
75 22.00
Baik = X > 22,92
Sedang = 15,24 ≤ X ≤ 22,92
Kurang = X < 15,24
79
Dimana pada acuan tindakan dikatakan baik jika x > 22,92 pengetahuan
dikatakan sedang jika jumlah skor totalnya dalam batas 15,24 – 22,92, dan
dikatakan kurang 22,23 yakni lebih kecil daripada 22,24. dari hasil data tersebut
maka didapatkan sebuah hasil yaitu:
Tabel 4.38
Tingkat pemahaman terhadap asuransi syariah dari aspek
psikomotorik
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Baik 11 22.0 22.0 22.0
Sedang 28 56.0 56.0 78.0
Kurang 11 22.0 22.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Dari hasil olah data tingkat tindakan responden terhadap asuransi syariah
bernilai 56% dikatakan sedang, yang memiliki nilai tindakan 20% dikatakan
kurang dan memiliki tindakan yang baik 20%. Dapat disimpulkan bahwa
pemahaman responden terhadap asuransi syariah dari segi tindakan memiliki
tindakan yang sedang atau cukup terhadap asuransi syariah.
D. Analisi Kategori Tingkat Pemahaman Pengusaha Kecil Terhadap
Asuransi Syariah.
Setelah melakukan beberapa proses analisis, dari menentukan variabel dan
menganalisis deskriptif serta melakukan analisis tingkat pemahaman dari setiap
variable baik kongnitif, afektif dan psikomotorik, maka selanjutnya
menginterpretasikan tingkat pemahaman secara parsial. Hal ini dilakukan agar
80
dapat mewakili setiap variabel baik itu pengetahuan, sikap dan tindakan yang
merupakan bagian dari pemahaman itu sendiri.
Tabel 4.39
Kategori tingkat pemahaman pengusaha kecil kecamatan ciputat terhadap
asuransi syariah
Kategori Tingkat pemahaman Frekuensi Persentase
Sangat Paham 29 19,33%
Cukup Paham 91 60,67%
Kurang Paham 30 20,00%
Total 150 100%
Diagram 4.19
Diagram Kategori Tingkat Pemahaman Pengusaha Kecil Terhadap asuransi
syariah
sangat paham
19%
cukup paham 61%
Kurang Paham
20%
81
Pada diagram kategori tingkat pemahaman pengusa kecil
Kecamatan Ciputat terhadap asuransi syariah di atas, bahwa pemahaman
dikatakan cukup atau sedang secara signifikan dengan menunjukan nilai
frekuensi 60,67% sangat jauh atau sangat mendominasi, sedangkan
pemahaman pengusaha kecil terhadap asuransi syariah dikatakan kurang
baik atau tidak baik menunjukan nilai frekuensi 20% dan sisanya
pemahaman pengusaha kecil terhadap asuransi syariah dikatakan baik atau
sangat baik menunjukan nilai frekuensi di bawah kategori sebelumnya
yaitu 19,33%. Maka dapat di simpulkan bahwa pemahaman pengusaha
kecil Kecamatan Ciputat terhadap asuransi syariah dikatakan sedang atau
cukup, baik hal tersebut dari segi aspek kongnitif (pengetahuan), afektif
(sikap) maupun psikomotorik (tindakan).
Berdasarkan data yang didapat bahwa pengusaha kecil di
Kecamatan Ciputat memiliki pendidikan yang cukup baik sekitar 60%
sebagai sarjana dan sisanya berpendidikan dibawah sarjana, dengan
pendidikan yang cukup mendorong seseorang untuk mau mempelajari
asuransi syariah sebagai salah satu cara untuk memanajemen suatu risiko
baik risiko dalam usaha yang dijalani maupun risiko hidup dalam sebuah
keluarga, baik risiko jiwa yang berkaitan langsung dengan hidup dan
matinya seseorang maupun risiko harta yang dimiliki. Namun demikian
tidak semua pengusaha kecil di Kecamatan Ciputat memperdulikan suatu
risiko yang akan dihadapi dengan melakukan suatu manajemen risiko,
sebagian dari mereka mengatakan lebih memilih jalannya masing-masing
82
diantaranya untuk memperkecil kemungkinan risiko yang dihadapi mereka
lebih memilih menabung di bank untuk berjaga-jaga jika suatu saat
menghadapi hal-hal yang dapat merugikan.
Asuransi yang selama ini digunakan mayoritas masyarakat adalah
asuransi konvensional, sebagian pengusaha kecil lebih memilih asuransi
syariah dikarenakan mereka memahami pentingnya kehalalan disetiap
transaksinya, walaupun sebagian karena ikut-ikutan saja dan sebagian
lainnya memilih asuransi konvensional, mereka berpendapat bahwa
asuransi itu sama saja baik syariah maupun konvensional sama-sama
memberikan manfaat kepada nasabahnya. Terjadi perbedaan pendapat
antara pelaku usaha kecil terhadap asuransi yang disebabkan oleh ilmu
yang mereka ketahui, padahal betapa pentingnya dimana melalui asuransi
syariah ini, kita harus mempersiapkan diri secara finansial dengan tetap
mempertahankan prinsip-prinsip transaksi yang sesuai dengan kaidah fiqh
Islam. Jadi tidak ada keraguan dalam berasuransi syariah. Selain itu,
sebagian pengusaha tidak berkeinginan ikut serta menjadi nasabah
asuransi syariah dikarenakan banyaknya kabar tentang susahnya klaim
asuransi syariah dan sebagiannya lagi berpendapat perlunya asuransi untuk
menghadapi risiko suatu saat nanti, serta pengetahuan menjadi penyebab
pengusaha di Ciputat memahami dan menggunakan layanan asuransi
syariah, pihak terkait yaitu industri asuransi syariah disebut harus turut
memilkul tanggung jawab sosialisasi tentang asuransi syariah. Itulah
83
penyebab pemahaman terhadap asuransi syariah dikalangan para pelaku
usaha di Kecamatan Ciputat hanya dikatakan sedang atau cukup.
84
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dari hasil olah data dapat disimpulkan tingkat pemahaman pengusaha
kecil Kecamatan Ciputat terhadap asuransi syariah dikatakan cukup
paham dengan nilai 60,67%, sedangkan 20% pemahaman dikatakan
kurang Paham dan sisanya 19,33% pemahaman pengusaha kecil
terhadap asuransi syariah dikatakan sangat paham.
2. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pemahaman tersebut
berdasarkan hasil olah data adalah faktor sosialisasi yang rendah yaitu
86% menyatakan setuju bahwa sosialisasi sangat penting dan sisanya
14% tidak setuju, sedangkan faktor pendukung pemahaman pengusaha
kecil terhadap asuransi syariah adalah faktor pendidikan ini dibuktikan
berdasarkan persentase mayoritas pelaku usaha kecil di Kecamatan
Ciputat berpendidikan tinggi atau sarjana 60% dan 40% berpendidikan
di bawah sarjana.
B. Saran
1. Berkaitan langung dengan proses penelitian ini Khususnya mengenai
sampel dari Populasi pengusaha kecil di Ciputat, disarankan agar
pemerintah Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan selaku
Pemegang data agar mengupdatenya karena kesukaran peneliti
menemui responden.
85
2. Untuk Perusahaan Asuransi syariah harus lebih mensosialisasikan
Asuransi syariah dan melakukan penetrasi pasar ke pengusaha kecil
khususnya di Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan yang
memiliki tingkat perekonomian tinggi dan merupakan market yang
bagus yang mempunyai kemampuan untuk menjadi peserta asuransi
syariah secara ekonomi.
3. Untuk pengusaha kecil Ciputat diharapkan ikut serta menggunakan
jasa asuransi syariah dalam menanggulangi risiko tertentu demi
partisipasi dalam meningkatkan perekonomian Indonesia.
86
DAFTAR PUSTAKA
Ali, zainuddin. Hukum Asuransi Syari’ah. Jakarta: Sinar Grafika, 2008.
Cahyono, Acha Budi. Keselamatan Kerja Bahan Kimia di Industry. Yogyakarta:
Gadjah Mada University, 2010.
Darwani, Herman. Manajemen Risiko. Jakarta: Bumi Aksara, 2006.
Dewan perwakilan daerah republik Indonesia. Integrasi sektor usaha mikro kecil
dan menengah (UMKM) dalam strategi perencanaan ekonomi nasional.
Jakarta: 2009.
Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia. Fatwa Dewan
Nasional No. 21/DSN-MUI/X/2001 Tentang Pedoman Umum Asuransi
Syariah. Jakarta: DSN, 2001.
Dewi, Gemala Dewi. Aaspek-Aspek Hukum Dalam Perbankan dan Perasuransian
Syari’ah di Indonesia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006.
Fitriana, Yulisyah “Pengaruh Pemahaman Materi Manfaat dan Nilai Suatu
Barang Terhadap Kreativitas Siswa Dalam Memanfaatkan Barang
Bekas”. (Skripsi S1, Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau)
Ganie, Junaedy, Hukum Asuransi Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika.
87
Hafidhuddin, Didin dan Fathurahman Djamil, Solusi Berasuransi, Bandung:
Salamadani, 2009.
Indrawan, Rully, R. Poppy yaniawati, Metodologi Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan Campuran Manajemen, Pembangunan dan Pendidikan.
Bandung: PT Refika Aditama, 2014
Iqbal, Muahaimin, Asuransi Umum Syari’ah. Jakarta: Gema Insani, 2006.
Kasidi, Manajemen Risiko. Bogor: Ghalia Indonesia, 2010
Kecamatan Ciputat Dalam Angka 2016, Gambaran Umum, Kondisi Geografis
dan Kependudukan. Ciputat: 2016.
Muslich,.Muhammad , Manajemen Risiko Operasiona. Jakarta: PT Bumi Aksara,
2007.
Muhaiminiqbal, Asuransi Umum Syariah. Jakarta: Gema Insani, 2006.
Muhammad, Abdulkadir, Hukum Asuransi Insdonesia. Bandung: Salamadani,
2009.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI). Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
Ridley, John, kesehatan dan keselamatan kerja. Jakarta: Erlangga, 2006.
Rochaety, Ety, Ratih Tresnati. Metode Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS.
Edisi Revisi. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2010.
88
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai. cet.4.-Jakarta:
LP3ES, 1987.
Sulistyaningsih. Metodologi Penelitian Kebidanan (kuantitatif-kualitatif). Cet.
pertama (edisi pertama). Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011.
Tambunan, Tulus, Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia. Jakarta:
LP3ES, 2012.
Widiyono dan Mukhaer Pakkanna, Pengantar Bisnis (Respon Terhadap Dinamika
Global), Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013.
Pengertian Pemahaman Konsep Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Artikel
ini di akses pada tanggal 10 mei 2015 dari www.lepank.com
Pengertian Hasil Belajar. Artikel ini di akses pada 2 september 2016 dari
https://Zaifbio.wordpress.com.
Definisi Pemahaman Menurut Para Ahli. Artikel ini di akses pada tanggal 11 mei
2015 dari www.duniapelajar.com
Regulasi Asuransi syari’ah-otoritas Jasa Keuagan. Artikel ini diakses pada
tanggal 23 mei 2015 dari www.ojk.go.id/nbfi-insurance-sharia-id
Pemahaman Sebagai Pernyataan Hasil Belajar. Artikel ini di akses pada tanggal
22 agustus 2016 dari www.asikbelajar.com
Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM). Artikel ini di
akses pada tanggal 12 januari 2015 dari http://www.depkop.go.idindex
89
1 Kredibilitas, diakses pada tanggal 6 april 2017 pkl 00:45 Wib dari
https://id.m.wikipedia.org
90
Lampiran 1 : kuesioner penelitian
KUESIONER PENELITIAN
PEMAHAMAN PENGUSAHA KECIL TERHADAP ASURANSI SYARIAH
(Studi Analisis di Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan)
IdentitasResponden
Nama : .............................................................................
Alamat : .............................................................................
KepadaYth.
Bapak/Ibu/Sdr. Responden
Di Tempat
Assalamu‟alaikumwr.Wb.
Semoga Bapak/Ibu/Sdr. Senantiasa Dalam lindungan dan berkah Tuhan
Yang Maha Esa., Amin.
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta selalu memberi
pengalaman penelitian kepada mahasiswa dengan menugaskan mereka melakukan
praktek survei. Untuk tujuan tersebut, dimohon kiranya Bapak/Ibu/Sdr. Dapat
menerima untuk diwawancarai serta memperoleh data guna penulisan skripsi
dimaksud, Atas perhatian dan bantuannya, kami mengucapkan terimakasih.
Semua informasi dalam kuesioner bersifat rahasia, dan identitas Bapak/Ibu/Sdr.
Tetap akan dirahasiakan. Semua data hanya akan digunakan untuk kepentingan
akademis. Terimakasih
NamaMahasiswa : Ario Wariesta
Email : [email protected]
JURUSAN ASURANSI SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
91
A. IDENTITAS SOSIAL-EKONOMI
1. Usia sekarang? (……. tahun)
2. Jenis kelamin? [1] Laki-laki [2] Perempuan
3. Status pernikahan Bapak/Ibu/Sdr?
[1] Belum/tidakmenikah [2] Menikah [3] Bercerai
4. Berapa jumlah keluarga Bapak/ibu/Sdr?
[1] Dua orang [3]Empat orang
[2]Tiga orang [4]Lebih dari empat orang
5. Jenjang pendidikan terakhir?
[1] SD [2] SMP [3] SMA [4] sarjana [5] Lainnya.....
6. Usaha Bapak/ibu/Sdr,yang sedang dijalani?
[1] Budidaya tanaman/perkebunan [4] Jasa
[2]Perdagangan [5]Lainnya…..
[3] Peternakan
7. Penghasilan pertahun usaha yang sedang diJalani ?
[1]<Rp.100.000.000 [3] Rp.151.000.000-200.000.000
[2].Rp.101.000.000-150.000.000 [4] >Rp.200.000.000
B. Pengetahuan para pengusaha kecil terhadap Asuransi syariah
1.Sangat tidak setuju (STS) 3.Ragu-ragu (R)
2.Tidak setuju (TS) 4.Setuju (S ) 5. Sangat setuju(SS)
Jawablah pernyataan berikut dengan memberikan tanda checklist (√ )
pada kolom yang tersedia.
92
No Pernyataan STS TS R S SS
8 Asuransi syariah dapat menanggulangi risiko
tertentu sesuai dengan akad syariah
1 2 3 4 5
9 Asuransi syariah menggunakan prinsip saling
tolong-menolong
1 2 3 4 5
10 Asuransi syariah memiliki berbagai macam
produk sesuai dengan pilihan yang diinginkan
konsumen
1 2 3 4 5
11 Asuransi syariah memiliki praktek yang sesuai
dengan ajaran islam
1 2 3 4 5
12 Asuransi syariah memiliki premi yang terjangkau 1 2 3 4 5
13 Asuransi syariah menggunakan system bagi hasil
dalam hal investasinya
1 2 3 4 5
14 Asuransi umum syari‟ah memberikan solusi bagi
pengusaha dalam mencegah risiko sebuah usaha
1 2 3 4 5
C. Bagaimana sikap (Setuju-tidak setuju) para pengusaha kecil terhadap
Asuransi syari’ah
1.Sangat tidak setuju (STS) 3.Ragu-ragu (R) 5. Sangat setuju (SS)
2.Tidak setuju (TS) 4.Setuju (S )
Jawablah pernyataan berikut dengan memberikan tanda checklist (√ )
pada kolom yang tersedia.
No Pernyataan STS TS R S SS
15 Saya menyukai pelayanan yang diberikan
Asuransi syaria‟ah.
1 2 3 4 5
16 Saya menyadari Asuransi syari‟ah merupakan
kebutuhan dimasa depan.
1 2 3 4 5
17 Saya menyadari sosialisasi yang dilakukan pihak 1 2 3 4 5
93
D. Bagaima Tindakan (setuju-tidak setuju) para pengusaha kecil
terhadap Asuransi syari’ah
1.Sangat tidak setuju (STS) 3.Ragu-ragu (R) 5. Sangat setuju (SS)
2.Tidak setuju (TS) 4.Setuju (S )
Jawablah pernyataan berikut dengan memberikan tanda checklist (√ )
pada kolom yang tersedia
No Pernyataan STS TS R S SS
23 Saya akan menggunakan jasa Asuransi syari‟ah. 1 2 3 4 5
24 Saya akan memilih Asuransi syari‟ah dari pada
Asuransi konvensional.
1 2 3 4 5
25 Saya akan mempersiapkan Asuransi syari‟ah
untuk usaha saya.
1 2 3 4 5
26 Saya akan mempersiapkan Asuransi syari‟ah
untuk keluarga saya.
1 2 3 4 5
27 Saya akan memberikan informasi kepada orang
lain tentang Asuransi syari‟ah.
1 2 3 4 5
Asuransi sangat penting.
18 Saya menyukai tindakan pemerintah yang
melindungi konsumen Asuransi syari‟ah.
1 2 3 4 5
19 Ojk sudah mengatur usaha Asuransi syari‟ah 1 2 3 4 5
20 Saya menyukai produk Asuransi syari‟ah karena
sesuai ajaran Islam.
1 2 3 4 5
21 Saya menyukai proteksi yang diberikan Asuransi
syari‟ah.
1 2 3 4 5
22 Saya percaya proses klaim di Asuransi syari‟ah
sangat mudah.
1 2 3 4 5
94
28 Saya akan merekomendasikan kepada orang
lain untuk ikut serta Asuransi syari‟ah.
1 2 3 4 5
Lampiran 2: Data jawaban identitas sosial-ekonomi responden
No
Pertanyaan
1 2 3 4 5 6 7
1 50 1 2 3 4 4 1
2 60 2 3 4 3 2 2
3 31 1 2 2 4 2 4
4 31 1 2 4 4 2 4
5 39 1 2 4 3 4 1
6 49 2 2 4 4 5 4
7 30 1 2 4 4 2 1
8 59 1 2 4 5 5 2
9 40 1 2 3 5 4 1
10 45 1 2 3 3 4 1
11 34 1 2 4 4 4 2
12 46 1 2 2 3 4 2
13 50 1 2 2 5 4 3
14 48 2 3 1 2 4 3
15 65 1 2 4 4 4 3
16 39 2 2 2 4 2 4
17 48 1 2 3 4 4 4
18 51 1 2 4 4 2 4
19 47 1 2 3 4 4 4
20 48 1 2 4 3 4 3
21 31 1 2 3 1 2 1
22 40 1 1 4 4 4 4
23 38 1 2 3 4 2 1
24 50 1 2 4 4 2 1
25 46 1 2 4 3 2 2
26 39 1 2 3 3 4 4
27 53 1 2 3 4 4 4
28 37 1 2 2 4 5 2
29 43 1 3 4 4 2 4
30 56 1 2 3 4 2 4
31 40 1 2 4 4 2 3
32 45 1 2 4 2 4 2
33 51 1 2 3 2 2 3
95
34 39 1 2 4 4 5 4
35 40 2 2 2 4 4 2
36 35 1 2 2 3 2 1
37 41 1 2 4 4 4 4
38 48 1 2 4 4 2 4
39 50 1 2 4 3 4 2
40 43 2 2 1 4 4 1
41 42 2 3 1 3 4 1
42 50 1 2 4 4 4 3
43 49 1 2 4 5 2 4
44 29 1 1 2 3 2 1
45 34 1 2 1 4 2 2
46 40 1 2 3 3 2 2
47 28 1 2 1 4 5 1
48 36 1 2 3 4 4 4
49 48 2 2 4 4 4 1
50 50 2 2 3 4 4 1
Jawaban responden terhadap asuransi syariah dari aspek kongnitif
No
Pertanyaan total skor
1 2 3 4 5 6 7
1 4 4 4 4 4 4 3 27
2 4 4 4 3 3 4 3 25
3 4 4 4 3 3 4 3 25
4 4 4 4 1 3 4 4 24
5 2 3 2 2 2 2 2 15
6 1 1 1 2 2 1 1 9
7 4 4 3 3 4 3 4 25
8 4 4 3 4 4 3 4 26
9 4 4 4 3 3 3 4 25
10 4 3 4 4 4 4 4 27
11 4 4 4 4 3 4 4 27
12 4 4 4 3 3 4 3 25
13 4 4 4 3 3 4 3 25
14 4 4 4 3 3 4 4 26
15 5 4 5 3 2 4 3 26
16 4 4 4 3 2 4 3 24
17 2 2 1 2 2 4 2 15
18 5 4 5 5 5 4 5 33
19 4 3 4 2 2 3 3 21
20 4 3 4 4 2 4 4 25
96
21 1 2 1 1 2 1 1 9
22 4 3 4 3 2 4 3 23
23 4 3 4 3 2 4 3 23
24 4 4 4 3 2 3 3 23
25 4 4 4 3 5 4 5 29
26 4 4 4 3 5 4 5 29
27 4 4 4 2 2 4 3 23
28 4 4 4 4 2 3 3 24
29 4 4 4 3 2 4 3 24
30 4 4 4 3 3 4 3 25
31 4 4 4 4 4 4 3 27
32 4 4 4 2 3 4 3 24
33 4 4 4 4 2 4 3 25
34 4 3 4 4 5 3 5 28
35 4 3 4 4 2 5 4 26
36 4 4 4 1 3 5 3 24
37 4 4 4 4 2 5 3 26
38 4 4 4 4 2 3 3 24
39 4 4 4 4 2 3 3 24
40 4 3 4 4 3 4 3 25
41 1 2 2 1 1 2 1 10
42 2 2 2 2 4 2 3 17
43 5 4 5 4 2 5 4 29
44 1 2 2 2 1 1 1 10
45 4 4 3 2 2 3 3 21
46 4 4 3 4 2 3 2 22
47 4 4 4 4 3 3 3 25
48 4 3 4 4 4 4 3 26
49 4 3 4 2 4 4 3 24
50 5 4 4 4 5 5 5 32
97
Jawaban responden terhadap asuransi syariah dari aspek afektif
No
pertanyaan
total skor
1 2 3 4 5 6 7 8
1 3 4 5 5 3 4 4 3 31
2 3 3 4 4 3 4 4 2 27
3 3 2 2 3 3 3 3 3 22
4 3 5 5 5 4 4 4 4 34
5 3 3 4 4 3 3 3 3 26
6 3 2 4 4 2 2 2 2 21
7 3 4 4 5 5 5 4 3 33
8 3 4 4 4 4 4 4 4 31
9 3 3 4 4 3 3 3 3 26
10 3 3 3 3 3 3 3 3 24
11 3 4 4 4 3 3 3 4 28
12 3 4 4 5 4 4 3 3 30
13 3 4 5 5 4 3 3 3 30
14 3 4 5 5 4 3 3 3 30
15 3 2 4 5 4 2 4 4 28
16 3 4 5 5 4 4 4 3 32
17 3 3 4 5 5 4 3 3 30
18 3 4 5 4 4 4 4 4 32
19 3 4 4 4 4 3 4 3 29
20 3 5 5 4 4 4 4 3 32
21 3 3 3 4 3 3 3 3 25
22 3 4 4 4 5 4 3 4 31
23 3 4 4 5 4 3 4 3 30
24 3 2 2 2 2 2 3 3 19
25 3 4 4 4 4 4 4 4 31
26 3 1 4 5 3 4 4 4 28
27 3 4 5 5 5 2 3 1 28
28 3 2 4 4 2 2 2 2 21
29 3 4 5 5 3 3 4 3 30
30 3 3 4 4 4 3 4 3 28
31 3 4 5 5 5 3 4 3 32
32 3 2 5 5 3 3 3 3 27
33 3 2 5 5 4 4 4 4 31
34 3 4 4 4 4 4 4 3 30
98
35 3 4 4 4 4 4 4 3 30
36 3 3 4 3 3 3 3 3 25
37 3 4 4 4 2 3 3 3 26
38 3 3 3 4 4 3 4 3 27
39 3 4 5 5 5 5 4 4 35
40 3 4 4 4 4 4 4 4 31
41 3 3 3 3 3 3 3 3 24
42 3 2 2 3 2 1 2 2 17
43 3 3 5 5 4 4 3 3 30
44 3 3 4 4 3 4 3 3 27
45 3 4 4 4 4 4 4 4 31
46 3 4 4 4 4 4 4 2 29
47 3 4 4 4 4 5 4 5 33
48 3 4 5 4 3 3 4 3 29
49 3 4 4 4 2 3 3 3 26
50 3 4 4 4 4 4 4 4 31
Jawaban responden terhadap asuransi syariah dari aspek psikomotorik
No
pertanyaan
total skor
1 2 3 4 5 6
1 2 4 2 2 4 2 16
2 2 4 4 2 2 2 16
3 3 3 3 2 2 2 15
4 4 4 3 3 4 4 22
5 3 3 3 3 3 3 18
6 2 2 2 2 2 2 12
7 4 4 3 4 3 3 21
8 4 4 4 4 4 4 24
9 3 3 3 3 3 3 18
10 3 3 3 3 3 3 18
11 4 3 4 4 3 3 21
12 3 3 3 3 4 3 19
13 4 3 4 4 4 4 23
14 4 3 4 4 4 4 23
15 2 4 2 2 4 1 15
16 3 4 3 3 4 3 20
99
17 3 4 3 3 3 3 19
18 4 4 4 4 4 4 24
19 4 4 3 4 4 3 22
20 4 4 3 3 4 2 20
21 3 3 3 3 3 3 18
22 4 4 4 4 4 4 24
23 4 4 3 4 4 1 20
24 3 2 3 3 2 2 15
25 4 4 4 4 4 4 24
26 5 5 4 5 3 3 25
27 2 2 3 3 2 2 14
28 2 2 2 2 2 2 12
29 3 4 3 3 3 2 18
30 2 2 2 2 2 3 13
31 3 4 3 3 4 3 20
32 2 2 2 2 2 2 12
33 3 3 2 2 2 2 14
34 3 3 3 3 4 3 19
35 3 3 3 3 4 3 19
36 3 3 3 3 3 3 18
37 3 4 3 4 4 3 21
38 2 4 4 3 4 3 20
39 4 5 4 5 5 5 28
40 4 4 4 4 4 4 24
41 3 3 3 3 3 3 18
42 3 2 2 3 2 2 14
43 3 4 3 3 3 3 19
44 3 3 3 3 3 3 18
45 4 4 4 4 4 4 24
46 3 3 3 3 3 3 18
47 2 4 5 5 5 3 24
48 3 4 3 3 3 3 19
49 2 4 2 2 2 2 14
50 4 4 3 4 4 3 22
100
Lampiran 3
Uji Validitas Kuesioner
Pernyataan rxy rtabel Pernyataan rxy rtabel
Item_1 0,727 0,2732 Item_12 0,614 0,2732
Item_2 0,610 0,2732 Item_13 0,676 0,2732
Item_3 0,629 0,2732 Item_14 0,698 0,2732
Item_4 0,557 0,2732 Item_15 0,625 0,2732
Item_5 0,462 0,2732 Item_16 0,570 0,2732
Item_6 0,590 0,2732 Item_17 0,691 0,2732
Item_7 0,736 0,2732 Item_18 0,602 0,2732
Item_8 0,527 0,2732 Item_19 0,629 0,2732
Item_9 0,584 0,2732 Item_20 0,715 0,2732
Item_10 0,502 0,2732 Item_21 0,548 0,2732
Item_11 0,404 0,2732
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.911 21
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
As menanggulangi risiko 67.34 98.964 .679 .903
prinsip As saling tolong-
menolong 67.54 104.009 .562 .907
produk As sesuai pilihan
konsumen 67.42 101.596 .571 .906
as syariah memiliki praktik
sesuai ajaran islam 68.00 102.490 .487 .909
premi As terjangkau 68.22 103.889 .377 .912
as bagi hasil dalam hal
investasi 67.50 102.051 .526 .907
101
as syariah menangulangi
risiko pengusaha 67.88 98.883 .689 .903
Menyukai pelayanan AS 67.96 106.488 .481 .908
As merupakan kebutuhan
dimasa depan 67.64 103.133 .525 .907
Sosialisasi As sangat
penting 66.96 105.509 .444 .909
suka terhadap pemerintah
melindungi konsumen AS 66.84 107.729 .346 .911
OJK mengatur AS 67.48 102.826 .560 .906
suka Produk AS sesuai
ajaran islam 67.66 102.025 .630 .905
Menyukai proteksi AS 67.58 104.575 .666 .905
Percaya klaim AS mudah 67.90 104.378 .582 .906
Menggunakan jasa AS 67.92 104.442 .517 .907
Lebih memlih AS dari pada
asuransi konvensional 67.62 102.363 .650 .905
Mempersiapkan AS untuk
usaha 67.94 104.629 .557 .907
Mempersiapkan As untuk
keluarga 67.86 102.858 .578 .906
Memberikan informasi
tentang AS 67.76 100.921 .672 .904
Merekomendasikan AS 68.18 104.396 .490 .908
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 41 82.0 82.0 82.0
Perempuan 9 18.0 18.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
102
Pendidikan terakhir
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid SD 1 2.0 2.0 2.0
SMP 3 6.0 6.0 8.0
SMA 12 24.0 24.0 32.0
Sarjana 30 60.0 60.0 92.0
Lainnya 4 8.0 8.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Usia respondend
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 28 1 2.0 2.0 2.0
29 1 2.0 2.0 4.0
30 1 2.0 2.0 6.0
31 3 6.0 6.0 12.0
34 2 4.0 4.0 16.0
35 1 2.0 2.0 18.0
36 1 2.0 2.0 20.0
37 1 2.0 2.0 22.0
38 1 2.0 2.0 24.0
39 4 8.0 8.0 32.0
40 5 10.0 10.0 42.0
41 1 2.0 2.0 44.0
42 1 2.0 2.0 46.0
43 2 4.0 4.0 50.0
45 2 4.0 4.0 54.0
46 2 4.0 4.0 58.0
47 1 2.0 2.0 60.0
48 5 10.0 10.0 70.0
49 2 4.0 4.0 74.0
50 6 12.0 12.0 86.0
103
51 2 4.0 4.0 90.0
53 1 2.0 2.0 92.0
56 1 2.0 2.0 94.0
59 1 2.0 2.0 96.0
60 1 2.0 2.0 98.0
65 1 2.0 2.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Pengetahuan tentang arti asuransi syariah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 1 4 8.0 8.0 8.0
2 3 6.0 6.0 14.0
4 39 78.0 78.0 92.0
5 4 8.0 8.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Prinsip asuransi syariah saling tolong-menolong
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 1 1 2.0 2.0 2.0
2 5 10.0 10.0 12.0
3 11 22.0 22.0 34.0
4 33 66.0 66.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Pengetahuan tentang sistem bagi hasil dalam asuransi syariah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 1 3 6.0 6.0 6.0
2 3 6.0 6.0 12.0
3 12 24.0 24.0 36.0
4 27 54.0 54.0 90.0
5 5 10.0 10.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
104
Pengetahuan tentang macam-macam produk asuransi syariah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 1 3 6.0 6.0 6.0
2 4 8.0 8.0 14.0
3 4 8.0 8.0 22.0
4 36 72.0 72.0 94.0
5 3 6.0 6.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Pengetahuan tentang praktik asuransi syariah sesuai ajaran Islam
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 4 8.0 8.0 8.0
2 10 20.0 20.0 28.0
3 16 32.0 32.0 60.0
4 19 38.0 38.0 98.0
5 1 2.0 2.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Pengetahuan tentang premi yang terjangkau dalam asuransi syariah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 1 2 4.0 4.0 4.0
2 22 44.0 44.0 48.0
3 13 26.0 26.0 74.0
4 8 16.0 16.0 90.0
5 5 10.0 10.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
105
Pengetahuan tentang asuransi umum syariah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 1 4 8.0 8.0 8.0
2 3 6.0 6.0 14.0
3 28 56.0 56.0 70.0
4 10 20.0 20.0 90.0
5 5 10.0 10.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Menyukai pelayanan asuransi syariah
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak setuju 8 16.0 16.0 16.0
Ragu 29 58.0 58.0 74.0
Setuju 13 26.0 26.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Asuransi syariah merupakan kebutuhan dimasa depan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak setuju 1 2.0 2.0 2.0
Tidak setuju 8 16.0 16.0 18.0
Ragu 12 24.0 24.0 42.0
Setuju 27 54.0 54.0 96.0
Sangat setuju 2 4.0 4.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
106
Sosialisasi yang dilakukan pihak Asuransi syariah sangat penting
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak setuju 3 6.0 6.0 6.0
Ragu 4 8.0 8.0 14.0
Setuju 28 56.0 56.0 70.0
Sangat setuju 15 30.0 30.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Suka terhadap pemerintah melindungi konsumen asuransi syariah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak setuju 1 2.0 2.0 2.0
Ragu 5 10.0 10.0 12.0
Setuju 26 52.0 52.0 64.0
Sangat setuju 18 36.0 36.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
OJK mengatur jasa Asuransi syariah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak setuju 6 12.0 12.0 12.0
Ragu 15 30.0 30.0 42.0
Setuju 23 46.0 46.0 88.0
Sangat setuju 6 12.0 12.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
107
Suka produk AS sesuai ajaran islam
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak setuju 1 2.0 2.0 2.0
Tidak setuju 5 10.0 10.0 12.0
Ragu 20 40.0 40.0 52.0
Setuju 21 42.0 42.0 94.0
Sangat setuju 3 6.0 6.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Menyukai proteksi Asuransi syariah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak setuju 3 6.0 6.0 6.0
Ragu 20 40.0 40.0 46.0
Setuju 27 54.0 54.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Percaya klaim Asuransi syariah mudah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak setuju 1 2.0 2.0 2.0
Tidak setuju 5 10.0 10.0 12.0
Ragu 30 60.0 60.0 72.0
Setuju 13 26.0 26.0 98.0
Sangat setuju 1 2.0 2.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
108
Akan menggunakan jasa Asuransi syariah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak setuju 11 22.0 22.0 22.0
Ragu 22 44.0 44.0 66.0
Setuju 16 32.0 32.0 98.0
Sangat setuju 1 2.0 2.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Lebih memlih Asuransi syariah dari pada asuransi konvensional
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak setuju 7 14.0 14.0 14.0
Ragu 16 32.0 32.0 46.0
Setuju 25 50.0 50.0 96.0
Sangat setuju 2 4.0 4.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Akan mempersiapkan asuransi syariah untuk usaha
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak setuju 9 18.0 18.0 18.0
Ragu 27 54.0 54.0 72.0
Setuju 13 26.0 26.0 98.0
Sangat setuju 1 2.0 2.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
109
Mempersiapkan asuransi syariah untuk keluarga
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak setuju 10 20.0 20.0 20.0
Ragu 23 46.0 46.0 66.0
Setuju 14 28.0 28.0 94.0
Sangat setuju 3 6.0 6.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Memberikan informasi tentang asuransi syariah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak setuju 11 22.0 22.0 22.0
Ragu 15 30.0 30.0 52.0
Setuju 22 44.0 44.0 96.0
Sangat setuju 2 4.0 4.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Merekomendasikan asuransi syariah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak setuju 2 4.0 4.0 4.0
Tidak setuju 13 26.0 26.0 30.0
Ragu 25 50.0 50.0 80.0
Setuju 9 18.0 18.0 98.0
Sangat setuju 1 2.0 2.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
110
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
Pengetahuan .261 50 .000 .813 50 .000
Sikap .167 50 .001 .929 50 .005
Tindakan .129 50 .035 .966 50 .161
a. Lilliefors Significance Correction
Data untuk tingkat kategori pemahaman respondend terhdap asuransi
syariah
Pengetahua
n sikap Tindakan pengetahuan_1 sikap_1 tindakan_1
27 31 16 Baik Sedang Sedang
25 27 16 Sedang Sedang Sedang
25 22 15 Sedang Kurang Kurang
24 34 22 Sedang Baik Sedang
15 26 18 Kurang Sedang Sedang
9 21 12 Kurang Kurang Kurang
25 33 21 Sedang Baik Sedang
26 31 24 Sedang Sedang Baik
25 26 18 Sedang sedang Sedang
27 24 18 Baik kurang Sedang
27 28 21 Baik sedang Sedang
25 30 19 Sedang sedang Sedang
25 30 23 Sedang sedang Baik
26 30 23 Sedang sedang Baik
26 28 15 Sedang sedang Kurang
24 32 20 Sedang baik Sedang
15 30 19 Kurang sedang Sedang
33 32 24 Baik baik Baik
21 29 22 Kurang sedang Sedang
25 32 20 Sedang baik Sedang
9 25 18 Kurang kurang Sedang
23 31 24 Sedang sedang Baik
23 30 20 Sedang sedang Sedang
23 19 15 Sedang kurang Kurang
29 31 24 Baik sedang Baik
29 28 25 Baik sedang Baik
111
23 28 14 Sedang sedang Kurang
24 21 12 Sedang kurang Kurang
24 30 18 Sedang sedang Sedang
25 28 13 Sedang sedang Kurang
27 32 20 baik baik Sedang
24 27 12 sedang sedang Kurang
25 31 14 sedang sedang Kurang
28 30 19 baik sedang Sedang
26 30 19 sedang sedang Sedang
24 25 18 sedang kurang Sedang
26 26 21 sedang sedang Sedang
24 27 20 sedang sedang Sedang
24 35 28 sedang baik Baik
25 31 24 sedang sedang Baik
10 24 18 kurang kurang Sedang
17 17 14 kurang kurang Kurang
29 30 19 Baik sedang Sedang
10 27 18 kurang sedang Sedang
21 31 24 kurang sedang Baik
22 29 18 kurang sedang Sedang
25 33 24 sedang baik Baik
26 29 19 sedang sedang Sedang
24 26 14 sedang sedang Kurang
32 31 22 Baik sedang Sedang
Statistics
pengetahuan
N Valid 50
Missing 0
Mean 23.52
Median 25.00
Std. Deviation 5.296
Maximum 33
Percentiles 25 23.00
50 25.00
75 26.00
112
pengetahuan_1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Baik 10 20.0 20.0 20.0
Sedang 30 60.0 60.0 80.0
Kurang 10 20.0 20.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Statistics
sikap
N Valid 50
Missing 0
Mean 28.36
Median 29.50
Std. Deviation 3.805
Maximum 35
Percentiles 25 26.00
50 29.50
75 31.00
Sikap_1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid baik 8 16.0 16.0 16.0
sedang 33 66.0 66.0 82.0
kurang 9 18.0 18.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
113
Statistics
Tindakan
N Valid 50
Missing 0
Mean 19.08
Median 19.00
Std. Deviation 3.848
Percentiles 25 16.00
50 19.00
75 22.00
Tindakan_1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid baik 11 22.0 22.0 22.0
sedang 28 56.0 56.0 78.0
kurang 11 22.0 22.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Tingkat pemahaman responden terhadap asuransi syariah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid baik 29 19.3 19.3 19.3
sedang 91 60.7 60.7 80.0
kurang 30 20.0 20.0 100.0
Total 150 100.0 100.0
114
Kategori tingkat pemahaman pengusaha kecil kecamatan ciputat terhadap
asuransi syariah
Kategori Tingkat pemahaman Frekuensi Persentase
Baik 29 19,33%
Sedang 91 60,67%
Kurang 30 20,00%
Total 150 100%
Diagram Kategori Tingkat Pemahaman Pengusaha Kecil Terhadap
asuransi syariah
sangat paham
19%
cukup paham 61%
Kurang Paham
20%