pemahaman jemaat terhadap musik dalam ibadah minggu di...

36
1 Pemahaman Jemaat terhadap Musik dalam Ibadah Minggu di GPIB ICHTHUS Tumbang Titi Kalimantan Barat Oleh: Samuel Roberto Lintang 712012089 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Teologi, Fakultas Teologi guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Sains dalam bidang Teologi (S.Si.Teol) Program Studi Teologi FAKULTAS TEOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2018

Upload: vokhanh

Post on 27-Mar-2019

246 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pemahaman Jemaat terhadap Musik dalam Ibadah Minggu di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16429/2/T1_712012089_Full... · GPIB ICHTHUS Tumbang Titi ... Rosmala menjelaskan

1

Pemahaman Jemaat terhadap Musik dalam Ibadah Minggu di

GPIB ICHTHUS Tumbang Titi – Kalimantan Barat

Oleh:

Samuel Roberto Lintang

712012089

TUGAS AKHIR

Diajukan kepada Program Studi Teologi, Fakultas Teologi guna memenuhi

sebagian dari persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Sains dalam bidang

Teologi (S.Si.Teol)

Program Studi Teologi

FAKULTAS TEOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2018

Page 2: Pemahaman Jemaat terhadap Musik dalam Ibadah Minggu di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16429/2/T1_712012089_Full... · GPIB ICHTHUS Tumbang Titi ... Rosmala menjelaskan

2

Page 3: Pemahaman Jemaat terhadap Musik dalam Ibadah Minggu di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16429/2/T1_712012089_Full... · GPIB ICHTHUS Tumbang Titi ... Rosmala menjelaskan

3

Page 4: Pemahaman Jemaat terhadap Musik dalam Ibadah Minggu di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16429/2/T1_712012089_Full... · GPIB ICHTHUS Tumbang Titi ... Rosmala menjelaskan

4

Page 5: Pemahaman Jemaat terhadap Musik dalam Ibadah Minggu di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16429/2/T1_712012089_Full... · GPIB ICHTHUS Tumbang Titi ... Rosmala menjelaskan

5

Page 6: Pemahaman Jemaat terhadap Musik dalam Ibadah Minggu di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16429/2/T1_712012089_Full... · GPIB ICHTHUS Tumbang Titi ... Rosmala menjelaskan

6

MOTTO

“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu;

carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah,

maka pintu akan dibukakan bagimu”

(Matius 7:7)

Kebahagiaan itu tergantung pada diri sendiri

(Aristoteles)

Page 7: Pemahaman Jemaat terhadap Musik dalam Ibadah Minggu di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16429/2/T1_712012089_Full... · GPIB ICHTHUS Tumbang Titi ... Rosmala menjelaskan

7

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus sebagai kepala gereja atas berkat dan

kasih-Nya yang begitu besar dalam perjalanan studi di universitas kristen satya

wacana selama 5 tahun lebih, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir.

Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk

menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Teologi di Universitas Kristen Satya

Wacana. Penulisan tugas akhir ini dapat membantu warga jemaat GPIB

ICHTHUS Tumbang Titi agar memahami musik gereja. Penulis banyak

mendapatkan doa, saran, motivasi, semangat dan bimbingan dari berbagai pihak

yang dekat juga kenal dengan penulis. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan,

bimbingan dan doa dari semua pihak tersebut, maka penulisan tugas akhir ini

tidak dapat berjalan lancar sesuai dengan kehendak yang diinginkan penulis.

Untuk itu dengan segala penuh kerendahan hati dan penuh ungkapan syukur

penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah

memberikan fasilitas, dukungan doa dan dana, membimbing, memotivasi penulis

dalam menyelesaikan tugas akhir tersebut, Oleh karena itu ucapan terima kasih

penulis tujukan kepada :

1. Prof. Pdt. John A. Titaley. Th.D, sebagai pembimbing 1 dalam kesibukan

sebagai dosen dan rektor selalu meluangkan waktu untuk membimbing

penulis sehingga penulisan tugas akhir ini dapat diselesaikan.

2. Handri Yonathan. M.Phil, sebagai pembimbing II yang selalu

membimbing penulis dalam penulisan tugas akhir.

3. Kedua orang tua penulis, Bapak William Max Lintang dan Ibu Kartini

Lempoy yang selalu memberikan dukungan, doa dan selalu berusaha

memberikan dana dalam kelangsungan hidup saya selama berkuliah.

4. Pdt. Dr. Ebenhaizer Nuban Timo, sebagai wali studi yang selalu memberi

nasehat dan motivasi dalam perkuliahan.

5. Semua dosen Fakultas Teologi yang telah bersedia membagikan ilmu yang

dimiliki, sehingga penulis mendapat wawasan baru dalam proses

perkuliahan.

Page 8: Pemahaman Jemaat terhadap Musik dalam Ibadah Minggu di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16429/2/T1_712012089_Full... · GPIB ICHTHUS Tumbang Titi ... Rosmala menjelaskan

8

6. Pegawai TU Fakultas Teologi, terima kasih telah bersedia melayani

mahasiswa dengan ramah.

7. Jemaat GPIB ICHTHUS Tumbang Titi yang sudah menerima penulis

untuk melakukan PPL X dan XI selama 8 bulan dan memberikan

kesempatan untuk melakukan penelitian daam menyusun tugas akhir.

8. Pdt. Sergio Souisa, Pdt. Aurelius Porawouw dan Pdt. Deina Wattimena,

sebagai mentor selama melakukan PPL X dan XI di Jemaat GPIB

ICHTHUS Tumbang Titi.

9. Terima kasih kepada Feronika Adithia Eka Asi yang selalu memberikan

semangat dan kasih sayang untuk menyelesaikan tugas akhir.

10. Rekan-rekan kost yang selalu mengajak penulis jalan-jalan saat mengalami

stress saat menyusun tugas akhir.

11. Terima kasih atas kebersamaa dalam suka dan duka untuk keluarga besar

teologi angkatan 2012.

Salatiga, 15 Januari 2018

Samuel Roberto Lintang

Page 9: Pemahaman Jemaat terhadap Musik dalam Ibadah Minggu di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16429/2/T1_712012089_Full... · GPIB ICHTHUS Tumbang Titi ... Rosmala menjelaskan

9

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS

PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT

PERNYATAAN PERSETUJUAN AKSES

MOTTO

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN............................................................................................. 11

1.1 Latar Belakang................................................................................................ 11

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................... 15

1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................ 15

1.4 Manfaat Penelitian...........................................................................................15

1.5 Metode Penelitian............................................................................................ 15

1.6 Sistematika Penelitian..................................................................................... 16

II. KAJIAN TEORI............................................................................................... 17

2.1 Pengertian Musik, Nyanyian dan Ibadah........................................................ 17

2.1.1 Definisi Musik...............................................................................................17

2.1.2 Nyanyian Jemaat.......................................................................................... 18

2.1.3 Ibadah........................................................................................................... 19

2.2 Perkembangan Musik Gereja.......................................................................... 20

2.3 Peran Musik dalam Ibadah.............................................................................. 22

Page 10: Pemahaman Jemaat terhadap Musik dalam Ibadah Minggu di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16429/2/T1_712012089_Full... · GPIB ICHTHUS Tumbang Titi ... Rosmala menjelaskan

10

2.4 Peran Paduan Suara.........................................................................................23

III. HASIL PENELITIAN..................................................................................... 25

3.1 Profil Jemaat....................................................................................................25

3.2 Sejarah Singkat Jemaat...................................................................................26

3.3 Pemahaman Warga Jemaat terhadap Musik Gereja........................................ 26

3.4 Kendala Musik Gereja dalam Ibadah Minggu di Jemaat GPIB “ICHTHUS”

Tumbang Titi…………………………........................................................... 27

3.4.1 Musik Gereja di Jemaat Bajem “Anugerah” Serengkah.............................. 27

3.4.2 Musik Gereja di Jemaat “ICHTHUS” Tumbang Titi................................... 28

3.5 Nyanyian dengan Kelompok Musik Akustik.................................................. 29

IV. ANALISIS HASIL PENELITIAN................................................................. 30

V. PENUTUP...................../.................................................................................. 33

5.1 Kesimpulan..................................................................................................... 33

5.2 Saran................................................................................................................ 33

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 35

Page 11: Pemahaman Jemaat terhadap Musik dalam Ibadah Minggu di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16429/2/T1_712012089_Full... · GPIB ICHTHUS Tumbang Titi ... Rosmala menjelaskan

11

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada umumnya sebagian besar jemaat awam berpandangan bahwa

pengertian musik gereja hanyalah terbatas pada semua jenis instrumen musik yang

digunakan untuk mengiringi suatu kebaktian atau paduan suara di gereja,

misalnya: piano atau organ. Ada juga yang berpendapat musik gereja identik

dengan kelompok paduan suara atau kelompok vokal yang ada di gereja. Apa

yang mereka yakini itu bukanlah sesuatu yang salah sepenuhnya, namun juga

belum dapat dikatakan mewakili pengertian yang sebenarnya. Musik gereja

bukanlah sekedar instrumen musik yang digunakan di gereja, seperti piano, organ,

kelompok paduan suara dan gitar. Tetapi musik gereja adalah segala seluruh

musik yang terkait dan menjadi bagian dari tata ibadah, apapun itu bentuknya,

entah berupa nyanyian jemaat, paduan suara, dan musik instrumental.1 Menurut

penulis, musik gereja adalah bagian dari musik yang dihasilkan manusia secara

umum atau universal, musik dari dunia ini yang dihasilkan oleh orang-orang

percaya (Kristen) untuk mengekpresikan iman mereka kepada Tuhan. Dengan

kata lain, musik gereja adalah musik yang digunakan dalam ibadah gereja untuk

memuji dan memuliakan Tuhan.

Antara liturgi dan ibadah terdapat hubungan yang erat dan saling mengisi.

Ibadah adalah ungkapan syukur umat atas karya Allah yang terjadu secara terus

menerus dalam kehidupan manusia. Istilah liturgi digunakan untuk

mengungkapkan ibadah jemaat. Liturgi sudah menjadi istilah teknis dalam ilmu

teologi merujuk berkumpulnya jemaat untuk beribadah. Sebagai tata ibadah,

liturgi harus benar-benar berfungsi sebagai sarana ibadah bagi jemaat, dalam

menghidupkan dan menguatkan kepercayaan jemaat dan juga untuk menyinari

kasih Kristus kepada orang-orang yang belum menjadi anggota jemaat, sehingga

mereka tertarik untuk bergabung dengan jemaat.2

1 Agastya Rama Listya, Kontekstualisasi Musik Gereja, (Salatiga: Fakultas Teologi

Universitas Kristen Satya Wacana, 1999), 8. 2 Engel, J. D, Liturgika (Salatiga: Tirsara Grafika, 2007), 6.

Page 12: Pemahaman Jemaat terhadap Musik dalam Ibadah Minggu di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16429/2/T1_712012089_Full... · GPIB ICHTHUS Tumbang Titi ... Rosmala menjelaskan

12

Liturgi merupakan bagian dari ibadah itu sendiri yang memampukan

jemaat untuk menghayati persekutuannya dengan Tuhan dan sesamanya.3

Sehingga peran liturgi dalam ibadah merupakan salah satu hal yang mendukung

proses pelayanan dan penghayatan iman warga jemaat. Setiap gereja memiliki ciri

khas liturgi dalam setiap peribadatan yang dilakukan sesuai aturan dan konteks

masing-masing. Liturgi sendiri telah menjadi teknis dalam ilmu teologi yang

merujuk kepada berkumpulnya jemaat untuk beribadah. Musik gereja merupakan

bagian dari liturgi yang tidak terpisahkan dalam ibadah. Sebagai suatu tata ibadah,

liturgi harus berfungsi sebagai suatu sarana ibadah bagi jemaat, dalam

menghidupkan dan menguatkan kepercayaan jemaat dan juga untuk menyinarkan

kasih Kristus kepada orang-orang yang belum menjadi anggota jemaat, sehingga

mereka tertarik untuk bergabung dengan jemaat.4 Musik yang berada dalam

rangkaian liturgi akan membawa warga jemaat dalam menghayati ibadah yang

sedang berlangsung, hal tersebut terjadi karena manusia memerlukan perantara

atau obyek dalam mewujudkan penghayatannya secara sempurna.

Liturgi yang baik adalah liturgi yang mampu menghadirkan damai bagi

setiap warga yang beribadah, secara khusus dalam penelitian ini ibadah minggu.

Liturgi sebagai fungsi dasar gereja menunjuk kepada pemahaman bahwa liturgi

merupakan medan dan sarana untuk mengungkapkan dan melaksanakan dirinya.5

Prinsip dasar yang membuat umat beriman menjadi gereja dalam liturgi, bukan

karena diri umat itu pantas, melainkan karena Kristus yang hadir dalam ibadah itu.

Kristus yang hadir itulah yang memanggil, memilih, dan menggumpulkan umat

dalam suatu pertemuan (eklesia).6

Ibadah merupakan tanggapan komunitas kristen yang diritualkan terhadap

kasih Allah melalui puji-pujian dari hati mereka, sehingga persekutuan mampu

mengasihi satu sama lain dan seluruh ciptaan Allah, sama seperti mereka

mengasihi diri mereka sendiri.7 Namun ibadah yang dihadapi oleh jemaat GPIB

3 Engel, J. D, Liturgika, 7.

4 Riemer, G, Cermin Injil, (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 1995), 11.

5 Emanuel Martasudjita, Pr, Pengantar Liturgi, (Yogyakarta: Kanisius, 1999), 40.

6 Emanuel Martasudjita, Pr, Pengantar Liturgi, 42.

7 Ray David. R, Gereja Yang Hidup, (Jakarta: Gunung Mulia, 2011), 10.

Page 13: Pemahaman Jemaat terhadap Musik dalam Ibadah Minggu di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16429/2/T1_712012089_Full... · GPIB ICHTHUS Tumbang Titi ... Rosmala menjelaskan

13

ICHTHUS Tumbang Titi tidak menjawab kebutuhan jemaat dalam ibadah

minggu. Ibadah yang dilaksanakan tidak sesuai kebutuhan jemaat sehingga warga

jemaat terkadang jarang pergi ibadah dan kurang menghayati. Oleh sebab itu Ibu

Rosmala menjelaskan faktor jemaat tidak pergi ibadah karena liturgi ibadah dalam

setiap minggu sangat monoton. Bahkan ketika memuji Tuhan tempo musik yang

tidak teratur sehingga jemaat memuji Tuhan tidak tertata dengan baik, sebab tidak

terdapat paduan suara dan pemusik dalam ibadah. Gereja hanya memiliki alat

musik yaitu organ, namun tidak ada warga jemaat yang rutin untuk mengiringi

ibadah. Oleh karena itu pemusik dalam ibadah sangat perlu sebagai sarana ibadah

agar jemaat dapat memuji Tuhan dengan baik dan benar.8

Jemaat GPIB ICHTHUS Tumbang Titi memerlukan liturgi ibadah yang

kreatif. Liturgi dan ibadah terdapat hubungan yang erat dan saling mengisi. Ibadah

adalah ungkapan syukur umat atas karya Allah yang terjadi secara terus menerus

dalam kehidupan jemaat. Liturgi lebih pada sarana dan bentuk serta cara umat

mengespresikan rasa syukurnya atas keselamatan dan karya-karya Allah, yang

dirasakan dan dialami umat dalam hidupnya, sehingga diaman ada ibadah

didalamnya ada liturgi diselengarakan.9 Musik gereja merupakan bagian dari

Liturgi. Oleh sebab itu musik gereja adalah musik (dalam segala bentuk dan

jenisnya) yang dipakai dalam peribadatan gereja, baik dalam ibadat umum pada

hari Minggu, maupun ibadat khusus di hari lainnya. Menurut Handoko, dengan

musik gereja, maka peribadatan tidak hanya berjalan dalam bentuk oral (kata-

kata) dan aktual (perbuatan/ritual tertentu), tetapi juga dalam bentuk dan suasana

musikal. Kebaktian akan menjadi hidup bila diiringi dengan musik yang indah, ia

akan menjadi lebih semarak dan penuh jiwa, penuh perasaan (emosional), penuh

kesenian (artistikal), dan keindahan (estetikal). Ibadah seperti ini akan

mengesankan dan membuat para anggota jemaat semakin merasa diberkati oleh

Tuhan serta iman mereka selalu bertumbuh.10

8 Wawancara Ibu Rosmala adalah Majelis Jemaat GPIB ICHTHUS Tumbang Titi, pada

hari Minggu tanggal 17 januari 2017 pukul 12.00 wib. 9 Engel, J. D, Liturgika, 6.

10 Sri Handoko, Pembinaan Musik Gerejawi: Materi Ringkas untuk Pembekalan Pelayan

Musik dan Organis Gereja (Yayasan Taman Pustaka Kristen Indonesia, 2014), 2.

Page 14: Pemahaman Jemaat terhadap Musik dalam Ibadah Minggu di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16429/2/T1_712012089_Full... · GPIB ICHTHUS Tumbang Titi ... Rosmala menjelaskan

14

Di dalam lingkup hidup berjemaat gereja protestan, terkhususnya jemaat

GPIB ICHTHUS Tumbang Titi, memiliki persoalan dengan pelayanan terhadap

jemaatnya. Warga jemaat mencari liturgi ibadah kreatif yang sesuai dengan

kebutuhan mereka, serta tata liturgi ibadah yang tidak terlalu monoton yakni

terdapat kantoria dan pemusik agar dapat memahami kebutuhan spiritualitas

jemaat. Kantoria dan pemusik sangat berperan penting dalam ibadah agar

nyanyian ibadah dapat dinyanyikan dengan baik, sehingga pada akhirnya

persekutuan ibadah dapat dihadiri oleh seluruh anggota jemaat.

Sebagai persekutuan orang-orang percaya, maka perjumpaan umat dengan

Allah dalam ibadah, memegang peranan penting di dalam kehidupan bergereja.

Dalam perjumpaan dengan atau persekutuan dengan Tuhan, terjadi dialog timbal

balik antara umat dengan Allah. Melalui pelayanan Firman, Allah memberitakan

pengampunan dosa dan jemaat mengakui dosanya. Allah memberikan Petunjuk

Hidup Baru, jemaat menyambutnya dengan menyanyi pujian yang berisi

kesanggupan untuk hidup sesuai dengan Firman Allah.11

Oleh sebab itu,

melayani dapat pula menjadi sarana pertanggungjawaban iman dan penggakuan

dihadapan Allah dan sesama manusia, sehingga tata ibadah sebagai tatanan dalam

pertemuan umat dengan Tuhan itu perlu, agar ibadah jemaat tidak tercela.12

Dari penjelasan di atas merupakan sebagai latar belakang penulisan ini

bahwa anggota Jemaat membutuhkan bentuk liturgi ibadah yang sesuai dengan

konteks mereka. Apapun wujud kreatif sebuah liturgi, ia harus tetap berfungsi

sebagai sarana ibadah. Itu berati pusat perhatian utama ibadah adalah Tuhan,

begitu pula dengan unsur yang diwujudkan dalam liturgi hanya ditunjukan kepada

satu arah yaitu Kristus.13

Musik gereja juga menjadi bagian dari ibadah yang

merupakan sarana liturgi itu sendiri. Adanya musik gereja dapat mengiringi

ibadah agar jemaat bisa menghayati ibadah dengan penuh sukacita dan

memuliakan Tuhan. Sehingga, jemaat musik dalam ibadah dapat tertata dengan

baik dan jemaat dapat lebih mengekspresikan iman mereka melalui puji-pujian.

11

Engel, J. D, Liturgika, 7. 12

Engel, J. D, Liturgika, 6. 13

Engel, J. D, Liturgika 7.

Page 15: Pemahaman Jemaat terhadap Musik dalam Ibadah Minggu di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16429/2/T1_712012089_Full... · GPIB ICHTHUS Tumbang Titi ... Rosmala menjelaskan

15

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan di atas, maka yang menjadi masalah pokok dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pemahaman jemaat terhadap musik dalam ibadah minggu di

GPIB ICTHUS Tumbang Titi – Kalimantan barat

2. Bagaimana upaya jemaat mengatasi liturgi yang monoton

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan pemahaman jemaat terhadap musik dalam ibadah

minggu di GPIB ICTHUS Tumbang Titi – Kalimantan Barat.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat secara teoritis

maupun praktis dalam upaya untuk membangun kembali pemahaman-

pemahaman jemaat mengenai musik gereja. Adapun manfaatnya, yaitu:

Secara teoritis penelitian ini diharapkan mampu menambah refrensi

bagi mahasiswa maupun penelitian berikutnya. Hal yang sama juga

diharapkan bermanfaat bagi gereja.

Secara praktis bagi peneliti sendiri hasil penelitian ini menambah

pengetahuan akan liturgi kreatif yang mampu mengembangkan

partisipasi jemaat dalam peribadatan yang berlangsung. Selain itu bagi

gereja mendapatkan pemahaman yang baru untuk lebih

memperhatikan perkembangan musik gereja.

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan

dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu

sistem pemikiran atau suatu kelas peristiwa masa sekarang. Penelitian

deskriptif bertujuan mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal secara

Page 16: Pemahaman Jemaat terhadap Musik dalam Ibadah Minggu di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16429/2/T1_712012089_Full... · GPIB ICHTHUS Tumbang Titi ... Rosmala menjelaskan

16

sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi

tertentu yang ada dilapangan.14

Penelitian ini juga menggunakan dengan

pendekatan kualitatif di Jemaat GPIB ICHTHUS Tumbang Titi. Penelitian

kualitatif memiliki ukuran data yaitu logika, dimana dengan logika

menolak dan menerima sesuatu yang dinyatakan berupa kalimat, yang

dirumuskan secara cermat.15

Jemaat GPIB “ICHTHUS” Tumbang Titi dan

Bajem ANUGERAH Serengkah merupakan satuan pengamatan yang

akan dilakukan penulis dengan wawancara majelis jemaat dan warga

gereja setempat. Penyusunan dan penulisan karya ini dilakukan oleh

penulis dengan mencari informasi dengan membaca dan menganalisis

secara kritis dari bahan. Bahan yang dipakai berupa sumber-sumber

tertulis, dokumen, bahan dari internet. Agar menyempurnakan hasil

penelitian, maka teknik observasi langsung juga dilakukan oleh penulis.

Teknik observasi langsung ini digunakan untuk memperoleh gambaran

yang lebih jelas tentang Perkembangan Musik Gereja di GPIB ICTHUS

Tumbang Titi.

1.6 Sistematika Penulisan

Penulis akan membagi tulisan ini ke dalam lima bagian, yakni

sebagai berikut: Bagian pertama membahas tentang pendahuluan yang

meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode

penelitian dan sistematika penelitian. Bagian kedua yaitu landasan teori

tentang pengertian musik gereja, perkembangan musik gereja, nyanyian

jemaat, definisi ibadah, peran musik dalam ibadah dan peran paduan suara.

Bagian ketiga ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan.

Bagian keempat analisis terhadap hasil penelitian dengan menggunakan

teori yang ada dalam bagian kedua. Bagian kelima merupakan penutup

meliputi kesimpulannya, berupa hasil temuan yang diperoleh dari

pembahasan analisis serta saran bagi Gereja.

14

Sumardi Suryabarata, Metodologi Penelitian (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

1998), 18 15

John W. Creswell, Research Design (Jakarta Selatan: KIK Press, 2003), 19.

Page 17: Pemahaman Jemaat terhadap Musik dalam Ibadah Minggu di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16429/2/T1_712012089_Full... · GPIB ICHTHUS Tumbang Titi ... Rosmala menjelaskan

17

2. TEORI

2.1 Pengertian Musik, Nyanyian dan Ibadah

2.1.1 Definisi Musik

Musik adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kegiatan ibadah

atau kebaktian Kristiani.16

Manusia tidak bisa melepaskan diri dari musik dan

tidak ada satupun manusia tidak mengenal musik. Musik selalu menjadi bagian

ungkapan dan media komunikasi manusia. Apa yang yang terkadang tidak dapat

disampaikan dengan kata-kata dapat diungkapan dengan dengan musik. Musik

betul-betul termasuk bidang simbolisasi manusia. Itu pula sebabnya, liturgi gereja

menggunakan musik sebagai salah satu bentuk ungkapan iman. Tidak semua

musik dapat disebutkan sebagai musik gereja jika tidak menjadi bagian dari

ibadah yang ada. Musik dapat membantu seseorang menghayati perasaannya

termasuk perasaannya dengan Tuhan. Istilah Musik berasal dari bahasa Yunani

mousike yang diterjemahkan dalam bahasa Latin musica. Sedangkan, istilah

musik yang digunakan dalam liturgi gereja yaitu musik liturgi atau musik gereja.17

Musik gereja pada hakikatnya bersifat simbolis. Artinya musik gereja dapat

menjadi ungkapan peran serta aktif umat. Musik juga dapat membangkitkan

suasana jiwa terhadap sabda dan kasih Allah dalam ibadah. Oleh sebab itu fungsi

utama gerejawi adalah untuk menambah dimensi keterlibatan ke dalam ibadah.18

Gereja merupakan tempat persekutuan semua orang percaya. Melihat kata

persekutan berarti bahwa di dalamnya ada terdapat suatu kegiatan yaitu ibadah.

Ketika kita menjalani suatu ibadah yang berkenan dihadapan Allah, maka kitapun

akan merasakan betapa besarnya kuasa Allah dalam ibadah, sehingga kita

merasakan kehadiran-Nya dalam hati dan kehidupan kita. Ibadah tidak hanya

berlangsung begitu saja, melainkan ada beberapa aspek yang melengkapi ibadah

tersebut, seperti puji-pujian kepada Tuhan dengan diiringi musik yang berkenan

kepada Allah. Puji-pujian tersebut juga dapat berupa, nyanyian jemaat secara

16

Engel, J. D, Liturgika, 107. 17

Emanuel Martasudjita, Pr, Pengantar Liturgi, (Yogyakarta: Kanisius, 2011) 190. 18

White James F, Pengantar Ibadah Kristen, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2005). 102.

Page 18: Pemahaman Jemaat terhadap Musik dalam Ibadah Minggu di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16429/2/T1_712012089_Full... · GPIB ICHTHUS Tumbang Titi ... Rosmala menjelaskan

18

umum, bisa juga dalam bentuk kelompok vokal (vocal group) paduan suara

jemaat, dan lain sebagainya.19

Musik gereja yang baik atau tidak tergantung dari

kesepakatan seluruh anggota jemaat, apakah mereka menganggap musik gereja itu

penting atau sekedar pengiring nyanyian jemaat. Ketika seluruh warga jemaat

memahami bahwa musik gereja dapat membuat jemaat menghayati unsur liturgi,

nyanyian dan ibadah, serta menjadi nyanyian jiwa atau doa hati, maka akan

muncul usaha-usaha untuk menghasilkan musik gereja yang lebih baik. Musik

yang baik, akan mengubah suatu ibadah yang rata-rata menjadi ibadah yang luar

biasa dan kemudian menjadi wahana anugerah Allah.20

2.1.2 Nyanyian Jemaat

Hidup orang Kristen tidak pernah lepas dari puji-pujian. Puji-pujian adalah

ungkapan hati yang mengasihi Tuhan dan hati yang bersyukur karena limpahan

berkat yang diberikan Allah kepada kita. Pada masa Reformasi, Luther

menggunakan paduan suara anak untuk mengajarkan nyanyian baru kepada

jemaat. Calvin bahkan hanya memperkenankan paduan suara untuk mengiringi

nyanyian jemaat di gereja. Baik Luther maupun Calvin memandang musik gereja

itu penting untuk pertumbuhan ibadah (GPIB, 2007). Musik dan nyanyian yang

dipujikan melalui paduan suara, tidak saja membuat jemaat bernyanyi dengan

nyaman, menghayati firman sebagai jawaban atas pergumulan jemaat, tetapi dapat

membuat suasana ibadah lebih Khidmat.21

Agar jemaat dapat merasakan lebih

Khidmat maka nyanyian dan musik gereja harus ditata dengan baik. Alkitab

Perjanjian Lama sejak dulu telah menunjukkan kepada kita bahwa nyanyian

ibadah sudah ditata dengan baik (I Tawarikh 25, Nehemia 12:27-38). Oleh sebab

itu bahwa kelompok musik dibentuk agar ibadah dapat berjalan dengan baik,

sehingga warga jemaat dapat bernyanyi dengan baik dan benar.22

19

Engel, J. D, Liturgika, 49. 20

Ray David, Gereja Yang Hidup, 151. 21

Engel, J. D, Liturgika, 107. 22

Soumokil Godlief, Penataan Nyanyian Ibadah (Materi Music Clinic GPIB Jemaat

Taman Sari Salatiga, Salatiga, 21 Sepetember, 2017)

Page 19: Pemahaman Jemaat terhadap Musik dalam Ibadah Minggu di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16429/2/T1_712012089_Full... · GPIB ICHTHUS Tumbang Titi ... Rosmala menjelaskan

19

Dalam pertemuan ibadah, nyanyian jemaat merupakan salah satu bagian

yang sangat penting bahkan sudah menjadi identitas umat Kristiani. Liturgi adalah

pelayanan kepada Allah dan kepada sesama manusia yang lain, liturgi adalah

tempat jemaat menyanyikan akan adanya pengharapan dan masa depan yaitu

mengenai kerajaan sorga yang sedang datang oleh karena itu nyanyian jemaat

menjadi sangat penting.23

Di dalam nyanyian, apa yang ditampilkan tidak semata-

mata dinyatakan dengan terminologi intelektual; yang tak dapat ditampakkan

adalah suara yang ada itu. Orang yang menyanyi adalah seseorang padanya hati,

jiwa, serta pikirannya merupakan satu kesatuan. Nyanyian juga mempunyai unsur

proklamasi karena nyanyian dapat membuat orang-orang lain ikut mengambil

bagian dalam apa yang dinyatakan. Pada saat yang sama nyanyian merupakan

perwujudan dari kesatuan gereja.24

Syair nyanyian jemaat mempunyai peran

penting untuk meresapi firman Allah. Artinya Allah meneruskan firman-Nya

kepada manusia dan menetapkannya untuk tinggal di dalam hati.25

Menurut

Djohan menjelaskan dalam mendengarkan musik, suatu hal yang penting untuk

diperhatikan adalah membuat pendengar dapat mengingat kejadian lampau

melalui musik.26

Melihat pentingnya nyanyian dalam ibadah, tugas gereja yaitu

memilih nyanyian yang bukan disukai oleh pendeta, pemimpin pujian, paduan

suara atau pemain musik tetapi nyayian yang dipilih sesuai dengan konteks jemaat

dan juga tema ibadah.27

2.1.3 Ibadah

Gereja tidak terlepas dari persekutuan ibadah yang diselenggarakan guna

menumbuhkan dan memperkuat iman jemaat. Menurut kamus Bahasa Indonesia,

Pengertian ibadah adalah perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Allah, yang

didasari ketaatan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.28

Istilah

23

Oslt Van, E, H, Alkitab Dan Liturgi, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001), 111. 24

Oslt Van, E, H, Alkitab Dan Liturgi, 145. 25

Rachman Rasid, Pembimbing ke dalam Sejarah Liturgi (Jakarta: BPK Gunung Mulia,

2012), 169. 26

Djohan, Psikologi Musik, (Yogyakarta: Penerbit Buku Baik, 2003), 136. 27

Ray David. R, Gereja Yang Hidup, 151. 28

https://kbbi.web.id/ibadah, di akses pada hari sabtu 30 september 2017 pada Pukul

00.15 Wib

Page 20: Pemahaman Jemaat terhadap Musik dalam Ibadah Minggu di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16429/2/T1_712012089_Full... · GPIB ICHTHUS Tumbang Titi ... Rosmala menjelaskan

20

liturgi selalu dihubungkan dengan Ibadah Jemaat/tata kebaktian dan didalam

liturgi terkandung adanya tugas, pekerjaan dan pelayanan, sehingga kata ibadah

juga bisa menjadi arti dari litugi, tetapi suatu ibadah dapat bermakna liturgis

ketika dalam ibadah itu semua jemaat dapat berpartisipasi aktif.29

Liturgi berasal

dari bahasa Yunani leituorgia yang terdefinisikan dalam kata “ergon” yang berati

bekerja dan“laos” yang berati umat atau rakyat, sehingga makna liturgi pada

awalnya adalah suatu pekerjaan yang dilakukan oleh rakyat untuk kepentingan

negara. 30

Dalam buku Engel mengutip dari Abineno memahami liturgi pada satu

sisi, menunjuk pada pertemuan ibadah yang didalamnya terdapat nyanyian, doa

dan pembacaan Alkitab, serta pelayanan kepada mereka yang belum menerima

Kristus.31

Gereja mengungkapkan imannya dalam ibadah. apa yang dipercayai oleh

gereja mendapat bentuk yang nyata dalam kebaktiannya.32

Ibadah adalah kata

yang umum dan inklusif bagi berbagai peristiwa (ritual-ritual) yang menegaskan

kehidupan ketika gereja menyelenggarakan pertemuan bersama guna

mengekpresikan iman mereka (liturgi) dalam puji-pujian, mendengarkan Firman

Allah, dan merespon kasih Allah dengan berbagai karunia dari kehidupan mereka.

Ibadah adalah intisari gereja. Dalam ibadah harus menjadi nyata bagaimana Tuhan

menyatakan diriNya untuk manusia.33

Berdasarkan pemahaman tersebut ibadah

adalah sarana yang sangat penting untuk menghidupkan dan menguatkan

kepercayaan (Iman) jemaat yakni tindakan sembayang dan berdoa dan menyinari

kasih Kristus kepada sesama. Sementara liturgi adalah sebuah tindakan untuk

mengekspresikan iman. Artinya, liturgi itu berhubungan dengan doa yang

menyatakan iman dan hubungan kita dengan Allah.34

29

Engel, J. D, Liturgika, 2. 30

Riemer, G, Cermin Injil, 9. 31

Engel, J. D, Liturgika, 1. 32

Jonge, Christiaan De, Apa Itu Calvinisme?, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008), 165. 33

Riemer, G, Cermin Injil, 19. 34

Martasudjita Emanuel, Pr, Pengantar Liturgi, 29.

Page 21: Pemahaman Jemaat terhadap Musik dalam Ibadah Minggu di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16429/2/T1_712012089_Full... · GPIB ICHTHUS Tumbang Titi ... Rosmala menjelaskan

21

2.2 Perkembangan Musik Gereja

Secara singkat penulis memaparkan mengenai sejarah musik dan

perkembangan musik gereja. Penemu alat musik menurut tradisi dalam Alkitab

(Kej 4:21) yaitu, Yubal, anak Lamekh. Mereka yang menemukan alat musik

yakni, kecapi dan suling. Di kemudian hari musik disahkan untuk digunakan

dalam ibadah Bait Suci, karena sebelumnya terbatas digunakan dalam kehidupan

sosial orang Ibrani. Musik sering diperdengarkan dalam keadaan bergembira dan

biasanya dibarengi tarian. Musik, menyanyi dan menari adalah biasa dalam pesta,

khusus pesta memetik buah anggur dan pesta perkawinan. Selain itu, musik

digunakan pada saat berkabung. Nyanyian ratapan (qina) yang mengisi Kitab

Ratapan dan ratapan Daud karena kematian Saul dan Yonatan (2 Sam 1:18-27).35

Gereja perdana sudah mengenal musik, terutama nyanyian dan musik

instrumental. Musik Liturgi Gereja perdana berakar pada tradisi musik ibadat

Yahudi yang kemungkinan besar tidak diiringi alat musik artinya musik dalam

Gereja perdana yaitu nyanyian seperti yang tercermin jelas dalam surat Efesus dan

Kolose yang menganjurkan umat agar menyanyikan kidung puji-pujian dan

nyanyian rohani dalam pertemuan jemaat. Pada waktu itu, musik terutama

berbentuk nyanyian. Nyanyian-nyanyian yang sudah ada dan populer dipakai

jemaat ialah buku Mazmur yang menjadi buku nyanyian pada Gereja Perdana.

Gereja Perdana mengenal dengan baik nyanyian yang merupakan sebagai

unsur kehidupan ibadah. Pada zaman modern, Musik Gereja berkembang lebih

lanjut sesuai dengan gaya seni masing-masing abad. Kemudian pada awal abad

ke-20, terjadilah pembaruan liturgi yang hebat dalam gereja mengenai musik

gereja pada tahun 1903. Pembaruan liturgi tersebut untuk pertama kalinya musik

gereja secara resmi sebagai bagian tak terpisahkan dari Liturgi gereja yang

dinyatakan oleh Paus Pius X.36

35

Engel, J. D, Liturgika, 107. 36

Emanuel Martasudjita, Pr, Pengantar Liturgi, 191-193.

Page 22: Pemahaman Jemaat terhadap Musik dalam Ibadah Minggu di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16429/2/T1_712012089_Full... · GPIB ICHTHUS Tumbang Titi ... Rosmala menjelaskan

22

2.3 Peran Musik dalam Ibadah

Secara umum musik merupakan penggambaran kembali kebiasaan-

kebiasaan hidup manusia atau dunia besar yang kita diami dalam bentuk

perlambang-perlambang bunyi yang diungkapkan secara ekspresif dan estis.37

Musik yang kita kenal dalam tata ibadah gereja sering disebut juga dengan musik

gereja. Musik gereja adalah segala musik yang terkait dan menjadi bagian dari tata

ibadah, adapun bentuknya, berupa nyanyian jemaat, paduan suara, maupun jenis

musik isntrument yang digunakan untuk mengiringi kebaktian.38

Dalam kaitannya

dengan ibadah, musik gereja memiliki beberapa fungsi, yaitu: 1) Menciptakan

suasana peribadatan yang sesuai dan menekankan hal-hal yang penting dalam

peribadatan. 2) Sebagai respon jemaat terhadap bagian-bagian dari tata ibadah,

baik merupakan votum dan salam, pengakuan dosa, pelayanan firman, pengakuan

iman percaya, pengutusan maupun pemberkatan yang bersifat sangat pribadi. 3)

mengajarkan tentang doktrin-doktrin kristiani, kasih Allah kepada dunia serta

pengakuan bahwa Allah berkuasa dalam kehidupan manusia.39

Kebanyakan orang merasa ibadah perlu diiringi dengan musik untuk

mempunyai jiwa. Ibadah tanpa musik kurang mempunyai ekspresi dari apa yang

berada di dalam diri mereka, kurangnya sebuah perasaan komunal, dan kurangnya

pujian terhadap Tuhan yang menaruh lagu di dalam jiwa setiap orang.40

Musik

Gereja bukan saja setiap lagu yang liriknya mengandung kata “Tuhan” yang

dituliskan berulangkali. Bukan juga sekedar instrument musik yang digunakan

gereja, seperti: piano, organ dan gitar. Musik gereja adalah seluruh musik yang

terkait dan menjadi dari tata ibadah, adapun itu bentuknya, baik berupa nyanyian

jemaat, paduan suara, musik instrumental dan sebagainya. Karena fungsi dari

nyanyian jemaat sebagai salah satu musik gereja yang sedemikian pentingnya

dalam tata ibadah, maka ada beberapa kriteria yang harus dipegang di dalam

37

Agastya Rama Listya, Kontekstualisasi Musik Gereja, 6. 38

Engel, J. D, Liturgika, 38. 39

Engel, J. D, Liturgika, 52. 40

Ray David. R, Gereja Yang Hidup, 147.

Page 23: Pemahaman Jemaat terhadap Musik dalam Ibadah Minggu di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16429/2/T1_712012089_Full... · GPIB ICHTHUS Tumbang Titi ... Rosmala menjelaskan

23

memilih dan menentukan nyanyian-nyanyian jemaat yang akan digunakan, yaitu :

a) Sejauh mana syair suatu nyanyian memiliki kebenaran teologis. b) Apakah

syair dan melodi nyanyian jemaat telah sesuai. c) Apakah pemilihan nyanyian

jemaat telah disesuaikan dengan tema ibadah serta mendukung bagian-bagian dari

tata ibadah.41

Dari pemahaman yang dijelaskan di atas, dapat dipahami bahwa peran

musik dalam ibadah minggu sangat dibutuhkan. Musik dapat membantu umat

untuk merenungkan dan “berkontemplasi” pada misteri iman yang dirayakan.

Melodi musik yang indah dan sesuai dengan jiwa liturgi akan menciptakan

suasana yang kondusif bagi doa dan perjumpaan dengan Allah42

. Alat-alat musik

agar ibadah dapat membuat para jemaat lebih berekspresi dan membuat jiwa lebih

bersukacita. Tanpa disadari saat mendengarkan musik sering membuat kaki

bergoyang dan menyebabkan kita hanyut dalam lagu yang didengar, mengingat

pengalaman tertentu, serta membangkitkan emosi. Melalui musik jemaat dapat

menikmati irama dan alunan, namun agar musik dapat dihayati oleh remaja, lagu-

lagu yang dipilih melalui tata ibadah juga memiliki unsur-unsur teologis dan

sesuai dengan tema ibadah agar tujuan jemaat bernyanyi yaitu untuk memuji dan

memuliakan Tuhan melalui ibadah.

2.4 Peran Paduan Suara

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia pemimpin adalah orang yang

ditunjuk untuk memimpin dalam organisasi/kelompok.43

Kantoria merupakan

penuntun musik dalam ibadah. Kantoria adalah kelompok penyanyi atau paduan

suara yang bertugas untuk menuntun nyanyian jemaat. Tugas utama kantoria

yaitu membantu umat untuk bernyanyi dan menghayati setiap lagu dengan baik.

Sebagian besar jemaat mengetahui sebuah lagu bukan karena membaca notasi. Di

sinilah peran kantoria untuk memberi bimbingan kepada jemaat. Jemaat akan

lebih mudah belajar dari kantoria karena suara kantoria adalah suara jemaat.

41

Agastya Rama Listya, Kontekstualisasi Musik Gereja, 12. 42

Emanuel Martasudjita, Pr, Pengantar Liturgi, 197. 43

https://kbbi.web.id/pimpin di akses pada hari sabtu 30 september 2017 pada Pukul

22.30 Wib

Page 24: Pemahaman Jemaat terhadap Musik dalam Ibadah Minggu di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16429/2/T1_712012089_Full... · GPIB ICHTHUS Tumbang Titi ... Rosmala menjelaskan

24

Sering kali latihan yang kurang baik hasilnya kurang memadai. Oleh sebab itu

setiap paduan suara yang akan bertugas sebagai kantoria perlu mempersiapkan

dirinya agar dapat melaksanakan tugas dengan baik juga. Kemudian pengertian

prokantor kurang lebih sama dengan presenter. Dalam pengertian harafiahnya

adalah mereka yang memulai. Dalam pengertin musik gereja, prokantor adalah

dirigen umat. Artinya dirigen bertugas memandu umat bernyanyi dengan

menggunakan kantoria dan pengiring alat musik sebagai sarana dalam

menjalankan tugasnya.44

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia dirigen adalah

pemimpin orkes simfoni, korps musik, atau paduan suara.45

Paduan suara dan pemusik berperan penting dalam liturgi ibadah, masing-

masing mempunyai tugas sendiri. Agar ibadah tertata dengan baik dan benar

gereja membentuk komisi musik gereja. Mereka saling belajar dan mengisi

sehingga musik menjadi lebih indah dan harmoni. Pemusik dan paduan suara

bukan untuk membuktikan mereka hebat dalam memainkan alat musik dan

dipertontonkan kepada jemaat, tetapi fungsi utama dari musik gereja adalah

sebagai merespon kasih Allah dengan bernyanyi puji-pujian. Paduan suara juga

sebaliknya di dalam ibadah bertugas untuk melayani. Itu berarti bahwa paduan

suara tidak boleh menyanyi sendiri-sendiri, tetapi bersama-sama dengan jemaat

dengan berbagai cara yaitu menyokong nyanyian jemaat dan menyanyi bergiliran

dengan jemaat. 46

Engel dalam bukunya mengutip pendapat Hibbert dan Mike menjelaskan

fungsi utama pemain musik menurut alkitabiah adalah memanggil orang untuk

berkumpul dan melakukan penyembahan. Jika hal ini gagal dilakukan, maka tugas

kedua sebagai pemain musik dibatasi. Jika kita memanggil dan mengumpulkan

orang-orang untuk melakukan penyembahan yang dihadiri oleh Allah sendiri,

maka mereka akan melihat hadirat Allah, takut akan dia, dan menjadi percaya

44

Soumokil Godlief, Penataan Nyanyian Ibadah (Materi Music Clinic GPIB Jemaat

Taman Sari Salatiga, Salatiga, 21 Sepetember, 2017) 45

https://kbbi.web.id/dirigen di akses pada hari sabtu 30 september 2017 pada Pukul

22.30 Wib 46

Abineno, Unsur-Unsur Liturgia, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2013), 111.

Page 25: Pemahaman Jemaat terhadap Musik dalam Ibadah Minggu di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16429/2/T1_712012089_Full... · GPIB ICHTHUS Tumbang Titi ... Rosmala menjelaskan

25

kepada-Nya. Begitu kita menyembah dan meninggikan Tuhan, orang-orang akan

datang kepada-Nya.47

3. HASIL PENELITIAN

3.1 Profil Jemaat

Jemaat GPIB “ICHTHUS” Tumbang Titi adalah salah satu jemaat mandiri

di wilayah musyawarah pelayanan (mupel) regio II Kalimantan Barat. ICHTHUS

Tumbang Titi masuk dalam wilayah kabupaten Ketapang. Jarak tempuh dari

Ketapang sekitar 58,5 km. Sebagian besar warga jemaat berasal dari etnis suku

Dayak Pesaguan, disebut demikian karena mereka bertempat tinggal di sekitar

Sungai Pesaguan. Selain warga asli, ada juga warga jemaat pendatang yang

berasal dari NTT dan Manado, sebagian besar warga pendatang terkhususnya

yang berasal dari NTT dan Manado berprofesi sebagai tenaga pengajar (guru)

sejak tahun 70-an. Tingkat pendidikan warga jemaat masih rendah bagi warga asli

yaitu suku Dayak, dan sebagian besar mata pencaharian mereka sebagai petani

karet, jengkol, dan berkebun. Karena kondisi ekonomi yang sangat sulit dan

tertekan hidup yang berat, sehingga banyak warga jemaat yang masih kurang

peduli dengan kehidupan bergereja. Hal inilah yang menjadi pergumulan para

pelayan Tuhan dalam melaksanakan tugas panggilan pengutusannya sebagai

Presbiter GPIB, khususnya wilayah Pos-pos Pelkes.

3.2 Sejarah Singkat Jemaat

Sejarah terbentuknya Jemaat “ICHTHUS” Tumbang Titi berawal dari

hasil pekerjaan para tenaga penginjil yang berasal dari sekolah tinggi Batu Malang

sekitar tahun 1970-an (pada waktu itu GPIB masih bekerjasama dengan lembaga

tersebut). Jemaat yang pertama kali berdiri dari hasil penginjilan adalah jemaat

Pengancing (Bajem “IMMANUEL” Pengancing). Bahkan Pegancing sebagai

tempat berdiri sekolah Kristen pertama, namun kurang berkembang dan pada

akhirnya dipindahkan ke wilayah Marau, dan sekarang menjadi sekolah Yapendik

GPIB. Pada saat itu anggota jemaat belum memiliki gedung gereja. Sebab itu,

47

Engel, J. D, Liturgika, 52.

Page 26: Pemahaman Jemaat terhadap Musik dalam Ibadah Minggu di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16429/2/T1_712012089_Full... · GPIB ICHTHUS Tumbang Titi ... Rosmala menjelaskan

26

jemaat beribadah hanya di rumah jemaat. Pada setiap minggu berpindah-pindah

tempat sesuai jadwal yang diberikan. Walaupun baru mengenal agama Kristen,

mereka tetap bersemangat dan bersukacita dalam persekutuan ibadah. Bahkan

dalam memuji Tuhan para pendeta mengajarkan jemaat lagu-lagu kidung jemaat.

Setelah jemaat menerima Kristen secara utuh dan juga perkembangan jemaat

semakin luas.

Jemaat “ICHTHUS” Tumbang Titi merupakan didewasakan dan

dilembagakan sebagai jemaat GPIB mandiri yang ke 272, yang dilembagakan oleh

Majelis Sinode pada 03 September 2016. Sebelum dilembagakan jemaat GPIB

“ICHTHUS” Tumbang Titi adalah bagian dari wilayah pelayanan (Pos Pelkes)

Jemaat GPIB “EBENHEAZER” Ketapang. Bahkan sampai sekarang jemaat GPIB

“ICHTHUS” Tumbang Titi memiliki 10 gedung gereja. Pembagian Sektor dan

Pos Pelkes terbagi tiga sentra yang ada yaitu Tumbang Titi, Serengkah,

Pengancing. Untuk masuk kemandirian Gereja, pada tanggal 4 April 2017 dengan

keputusan sidang majelis jemaat (SMJ) status Pospel “Anugerah” Serengkah dan

Pospel “IMANUEL” Pengancing berubah menjadi BAJEM.48

3.3 Pemahaman Warga Jemaat Terhadap Musik Gereja

Hasil penelitian ini tentang pemahaman jemaat terhadap musik dan

penggunaan musik dalam ibadah. Ibadah merupakan bentuk pertemuan jemaat

dengan Allah guna mengeskpresikan iman mereka dalam mendengarkan Firman

Allah, dan merespon kasih Allah dengan berbagai karunia dari kehidupan mereka,

oleh karena itu dalam ibadah juga terdapat nyanyian dan musik untuk memuji

Tuhan, maka ibadah tidak terlepas dari musik.

Menurut Ibu Yasek musik gereja adalah sarana untuk membantu jemaat

menyembah dan memuji Tuhan dalam ibadah. Fungsi lain dari musik mampu

membawa suasana yang menyenangkan. Peran musik dalam ibadah membuat

lebih bersemangat mengikuti persekutuan ibadah dan menumbuhkan iman jemaat.

48

Data Jemaat GPIB “ICHTHUS” Tumbang Titi

Page 27: Pemahaman Jemaat terhadap Musik dalam Ibadah Minggu di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16429/2/T1_712012089_Full... · GPIB ICHTHUS Tumbang Titi ... Rosmala menjelaskan

27

Musik juga terbagi menjadi dua bagian yaitu nyanyian dan musik.49

Nyanyian dan

musik dalam ibadah sangat penting sebagai sarana jemaat untuk menghantarkan

puji-pujian kepada Tuhan, dan merupakan bentuk ekspresi jemaat, sehingga

ibadah menjadi lebih hidup dan bersemangat mengikuti ibadah, hal ini yang

dijelaskan oleh narasumber yaitu Bapak Kemjun.50

Dari penjelasaan tersebut

terdapat kata hidup yang merupakan kata kerja sehingga menyatakan suatu

tindakan. Artinya penulis agar ibadah lebih hidup jemaat harus aktif dalam

kegiatan ibadah.

Menurut Bapak Ridwan, musik dalam ibadah sangat berperan penting agar

lebih hidup. Penggunaan alat musik dalam ibadah dapat menentukan kapan harus

memulai bernyanyi dan berhenti, juga membantu jemaat untuk menyanyikan lagu

sesuai dengan nada not, dan ketukan yang sudah ditentukan dengan benar.

Penggunaan alat musik dalam ibadah mengajak jemaat bersemangat dalam

menyanyikan puji-pujian. Akan tetapi, musik dan nyanyian dalam ibadah juga

memberi kesempatan kepada umat untuk merespon kasih Allah melalui

pengalaman iman, sehingga umat mengekpresikan melalui puji-pujian untuk

memuji dan memuliakan Tuhan, bahkan mampu membawa jemaat untuk

bersemangat sehingga elemen dalam liturgi ibadah yakni musik dan nyanyian

dapat menjadi hidup.51

3.4 Kendala Musik Gereja dalam Ibadah Minggu di Jemaat GPIB

“ICHTHUS” Tumbang Titi

3.4.1 Musik Gereja di Jemaat Bajem “Anugerah”

Menurut Pdt. Deina Wattimena nyanyian jemaat dalam setiap ibadah

minggu menggunakan nyanyian Kidung Jemaat dan Gita Bakti, kebijakan ini

49

Wawancara dengan Ibu Yasek adalah Majelis Jemaat GPIB “ICHTHUS” Tumbang

Titi, pada hari Sabtu tanggal 22 Januari 2017 pukul 12.00 wib. 50

Wawancara dengan Bapak Ridwan adalah Majelis Jemaat GPIB “ICHTHUS”

Tumbang Titi, pada hari Sabtu tanggal 22 Januari 2017 pukul 13.30 wib. 51

Wawancara dengan Bapak Ridwan adalah Majelis Jemaat GPIB “ICHTHUS”

Tumbang Titi, pada hari Sabtu tanggal 22 Januari 2017 pukul 11.30 wib.

Page 28: Pemahaman Jemaat terhadap Musik dalam Ibadah Minggu di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16429/2/T1_712012089_Full... · GPIB ICHTHUS Tumbang Titi ... Rosmala menjelaskan

28

sudah ditentukan oleh sinode GPIB. 52

Jemaat GPIB ICHTHUS Tumbang Titi

mengalami permasalahan yakni peran musik dalam ibadah di induk maupun di

Bajem (Bakal Jemaat), pernyataan tersebut yang dijelaskan menurut Bapak

Ridwan. Ibadah di Bajem Anugerah Serengkah tidak sepenuhnya utuh disebabkan

pada saat ibadah jemaat hanya bernyanyi tanpa adanya paduan suara dan pemusik.

Puji-pujian yang dinyanyikan baik itu Gita Bakti dan Kidung Jemaat tidak sesuai

dengan not yang ada dan ketukan/tempo tidak beraturan, sehingga untuk memulai

nyanyian ibadah para majelis bertugas atau jemaat secara spontan yang

menyanyikan secara terlebih dahulu. Kehadiran jemaat dalam ibadah minggu

sangat tidak memperhatikan sebab musik dalam ibadah yang tidak membuat

jemaat berekspresi.53

Menurut Ibu Siomai peran kantoria dan pemusik sangat penting dalam

ibadah untuk menghantarkan nyanyian jemaat kepada Tuhan. Dalam memuji

Tuhan melalui nyanyian jemaat merasa monoton sehingga nyanyian yang terdapat

dalam liturgi ibadah terkadang jemaat tidak bernyanyi karena tidak mengetahui

lagu-lagu yang dipilih. Contohnya dalam lagu-lagu Gita Bakti. Oleh karena itu

gereja seharusnya membentuk kelompok musik gereja agar puji-pujian dapat

dinyanyikan dengan baik.54

3.4.2 Musik Gereja di Jemaat “ICHTHUS” Tumbang Titi

Menurut Ibu Wita menjelaskan pemusik dan paduan suara sangat berperan

penting dalam ibadah agar jemaat dapat bernyanyi dengan benar dan lebih

menghayati ibadah. Setiap ibadah minggu di gereja induk hanya menggunakan

alat musik organ, musik yang tidak kreatif membuat jemaat merasa sangat

membosankan, sehingga kehadiran jemaat dalam ibadah minggu tidak maksimal.

Pemusik terkadang memainkan nada yang tidak sesuai dengan suara paduan suara

sehingga jemaat sangat sulit menyanyikan puji-pujian ibadah dan bernyanyi tidak

52

Wawancara dengan Pdt. Deina Wattimena adalah ketua Majelis Jemaat GPIB

“ICHTHUS” Tumbang Titi, pada hari Sabtu tanggal 7 Febuari 2017 pukul 13.30 wib. 53

Wawancara dengan Bapak Ridwan adalah Majelis Jemaat GPIB “ICHTHUS”

Tumbang Titi, pada hari Sabtu tanggal 22 Januari 2017 pukul 13.40 wib. 54

Wawancara dengan Ibu Siomai adalah Pengurus Persekutuan Kaum Perempuan GPIB

“ICHTHUS” Tumbang Titi, pada hari Sabtu tanggal 22 Januari 2017 pukul 12.30 wib.

Page 29: Pemahaman Jemaat terhadap Musik dalam Ibadah Minggu di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16429/2/T1_712012089_Full... · GPIB ICHTHUS Tumbang Titi ... Rosmala menjelaskan

29

baik. Menurut bapak Lexy Panggalila selaku pemusik yang memainkan alat

tersebut mengatakan dalam liturgi ibadah merasa sulit untuk mempelajari

nyanyian liturgi ibadah sebab menggunakan nyanyian baru yaitu Gita Bakti.

Warga jemaat sangat jarang mendapat pembinaan musik gereja.55

Menurut Ibu

Rosmala berpendapat tidak semua warga jemaat dapat bernyanyi. Agar dapat

bernyanyi hanya dengan mendengarkan orang lain bernyanyi juga. Ibu Ayu selaku

kantoria menjelaskan setiap kantoria bertugas dalam ibadah minggu hanya dua

orang saja, bahkan satu orang saja. Terkadang saya lupa dengan nada lagu padahal

sudah diiringi oleh pemusik organ.56

3.5 Nyanyian dengan kelompok Musik Akustik

Menurut Saudari Dibra tujuan jemaat datang ibadah untuk menghayati

nyanyian agar bisa menghibur hati yang penuh dengan pergumulan. Pemusik dan

kantoria sangat berperan penting dalam ibadah agar umat dapat bernyanyi dengan

benar. Perkembangan musik yang semakin maju terkhususnya dalam musik

rohani membuat jemaat ingin agar gereja dapat menggunakan musik modern

dalam setiap ibadah minggu. Jemaat GPIB ICHTHUS Tumbang Titi kurang

menghayati persekutuan ibadah dalam memuji Tuhan, kurang bermakna dan

membosankan, sebab peran pemusik tidak ada dalam ibadah. Jemaat ingin musik

modern dapat membuat suasana ibadah tidak monoton, alat musik modern

menunjang kehadiran jemaat dalam persekutuan ibadah. Alat-alat musik modern

seperti alat musik organ dapat dikolaborasikan dengan gitar dan kajon, maka

terciptalah musik akustik dalam ibadah.57

Menurut Yoksan Alat musik akustik

adalah alat musik yang penguat bunyinya tanpa memerlukan tenaga listrik.

Seorang pemain alat musik akustik memerlukan tahapan proses latihan yang

cukup lama untuk dapat menghasilkan suara yang berkualitas indah untuk

55

Wawancara dengan Ibu Wita dan bapak Lexy Panggalila, pada hari Sabtu tanggal 23

Januari 2017 pukul 12.30 wib. 56

Wawancara ibu Rosmala dan ibu ayu, pada hari Minggu tanggal 17 Januari 2017 pukul

12.00 wib. 57

Wawancara Dibra adalah Pengurus Gerakan Pemuda Jemaat GPIB “ICHTHUS”

Tumbang Titi, pada hari Sabtu tanggal 16 Januari 2017 pukul 12.00 wib.

Page 30: Pemahaman Jemaat terhadap Musik dalam Ibadah Minggu di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16429/2/T1_712012089_Full... · GPIB ICHTHUS Tumbang Titi ... Rosmala menjelaskan

30

dinikmati. Beberapa contoh alat musik akustik yaitu Gitar, Bass, Biola, Piano dan

Kajon.58

Menurut saudara Aldo Topan selaku pemusik menjelaskan musik dalam

ibadah sangat penting karena membuat ibadah lebih menarik dan lebih bervariatif

sehingga dalam memuji Tuhan melalui puji-pujian jemaat dapat menikmati

dengan penuh semangat dalam bernyanyi. Jemaat GPIB ICHTHUS Tumbang Titi

sudah beberapa kali menyelenggarakan ibadah penyegaran iman dengan

mendatangkan pelayan firman dari luar daerah. Kehadiran jemaat yang datang pun

sangat banyak untuk mengikuti persekutuan. Dalam ibadah penyegaran iman

menggunakan liturgi ibadah yang kreatif. Nyanyian sangat sesuai dengan tema

firman Tuhan sehingga jemaat mengikuti dengan penuh sukacita dan lagu-lagu

yang dinyanyikan sangat bersemangat. Dalam ibadah yang diselenggarakan

terdapat kantoria dan pemusik. Oleh karena itu, alat musik yang digunakan dalam

ibadah yaitu gitar, organ dan kajon. Dampak dari ibadah tersebut yakni warga

jemaat ingin agar musik yang kreatif hadir dalam ibadah minggu, tidak hanya

dalam ibadah penyegaran iman. Artinya musik akustik sangat disukai oleh warga

jemaat GPIB ICHTHUS Tumbang Titi. Sehingga setiap minggu kami ingin

sesuatu yang baru dan lebih bervariatif dalam persekutuan ibadah minggu. Selain

itu, musik akustik memiliki daya tarik sendiri yaitu menunjang kehadian jemaat

dan musik akustik hadir dalam setiap ibadah minggu, sehingga warga jemaat

dapat menikmati ibadah serta merasa khusyuk.59

4. ANALISIS HASIL PENELITIAN: Pemahaman Jemaat terhadap

Musik dalam Ibadah Minggu di GPIB ICHTHUS Tumbang Titi

Dari penjelasan narasumber tentang pemahaman jemaat terhadap musik

dalam ibadah pada bagian ketiga maka penulis memahami bahwa musik gereja

dalam ibadah di GPIB “ICHTHUS” Tumbang Titi sangat penting. Musik dan

nyanyian dalam ibadah sebagai sarana memberi kesempatan kepada umat untuk

58

Wawancara dengan Yoksan, Pengurus Gerakan Pemuda Jemaat GPIB “ICHTHUS”

Tumbang Titi, pada hari Sabtu tanggal 15 Januari 2017 pukul 16.30 wib. 59

Wawancara dengan saudara Aldo Topan, Pengurus Gerakan Pemuda Jemaat GPIB

“ICHTHUS” Tumbang Titi, pada hari Sabtu tanggal 15 januari 2017 pukul 16.30 wib.

Page 31: Pemahaman Jemaat terhadap Musik dalam Ibadah Minggu di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16429/2/T1_712012089_Full... · GPIB ICHTHUS Tumbang Titi ... Rosmala menjelaskan

31

merespon kasih Allah melalui pengalaman iman, sehingga umat mengekspresikan

melalui puji-pujian untuk memuji dan memuliakan Tuhan, bahkan mampu

membawa jemaat untuk bersemangat sehingga elemen dalam liturgi ibadah yakni

musik dan nyanyian dapat menjadi hidup. Dari peryataan tersebut terdapat kata

hidup yang merupakan kata kerja.60

Oleh karena itu penulis memahami ibadah

yang hidup jemaat harus aktif dalam kegiatan ibadah. Penjelasan tersebut sangat

didukung oleh Engel dalam bukunya menjelaskan jika liturgi tidak dapat

mengespresikan dengan tepat apa yang menjadi pergumulan jemaat, jemaat tidak

akan merasa terlibat didalamnya dan jika liturgi sarat dengan kata-kata dan aksi

namun tidak memberi kesempatan pun bagi jemaat untuk merenung (hening),

jemaat tidak dapat berefleksi dan menyadari siapa dirinya dihadapan Allah.61

Nyanyian jemaat merupakan persembahan pujian kepada Allah, sehingga

peran kantoria sangat penting karena sebagai fungsi utama yaitu memimpin

nyanyian jemaat. Selain itu, peran kantoria juga menentukan not dan tempo

bernyanyi agar nyanyian dapat dilayakkan untuk memuliakan Tuhan. Tempo ialah

kecepatan suatu lagu, dan perubahan-perubahan kecepatan lagu itu.62

Oleh karena

itu tempo yang membawa kita bernyanyi bergembira karena ada reaksi dari diri

kita melalui pendengaran, sehingga dapat bernyanyi dengan penuh jiwa, hal ini

sama seperti anggapan David Ray menjelaskan mengenai salah satu kegembiraan

dalam ibadah adalah bahwa ia dapat menolong umat menemukan dan

menyanyikan lagu dari jiwa-jiwa mereka tanpa harus menyanyi sendiri. Artinya

ibadah tanpa musik jiwa tidak dapat berekspresi.63

Selain itu penulis memahami

paduan suara untuk menghatarkan jemaat bernyanyi dengan benar dan musik yang

membuat jemaat lebih bersukacita dan membangkitkan iman, oleh karena itu

peran alat musik sangat mempengaruhi kebutuhan jemaat dalam mengikuti

ibadah. Musik yang dinyanyikan oleh paduan suara tidak saja membuat jemaat

60

Lihat bab III (catatan kaki nomor 47). 61

Engel, J. D, Liturgika, 8. 62

Jamalus, Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik, Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan, 2012), 38. 63

Ray David, R, Gereja Yang Hidup, 146.

Page 32: Pemahaman Jemaat terhadap Musik dalam Ibadah Minggu di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16429/2/T1_712012089_Full... · GPIB ICHTHUS Tumbang Titi ... Rosmala menjelaskan

32

bernyanyi dengan nyaman, menghayati Firman sebagai jawaban atas pergumulan

jemaat, namun dapat membuat suasana kebaktian lebih khidmat.64

Musik akustik memerlukan tahapan proses latihan yang cukup lama untuk

dapat menghasilkan suara yang berkualitas indah untuk dinikmati. Oleh karena itu

musik dan nyanyian dalam ibadah harus dengan indah dan dinikmati oleh

Tuhan.65

Penulis memahami hati merupakan sarana yang lebih utama tanpa harus

menggunakan alat musik, sehingga puji-pujian dalam ibadah bukan sebagai

konser dan dipertontokan melainkan dinyanyikan untuk memuji Tuhan.Hal ini

sama seperti penjelasan Abineno menyanyi dengan suara yang bagus (merdu),

menurut pandangan mereka bukan syarat mutlak. Tuhan Allah lebih suka

mendengarkan suara nyanyian yang tidak merdu dari pada suatu nyanyian merdu,

tetapi tidak lahir dari hati yang bersih.66

Bagi para pemusik dari narasumber menjelaskan penggunaan alat musik

modern yaitu musik akustik dalam ibadah membuat lebih menarik dan bervariatif,

sehingga ibadah menjadi lebih kreatif dan membuat menunjang kehadiran warga

jemaat.67

Hal ini sangat didukung oleh David Ray menjelaskan Ibadah

menggunakan musik akan cenderung membawa pada pada jumlah kehadiran umat

yang makin meningkat dan warga jemaat lebih rutin dalam mengikuti ibadah.

Penulis memahami maksud dari pemakaian alat-alat musik adalah untuk melayani

Allah pada hadiratnya, untuk memuji Allah, untuk mengiringi penyanyi dalam

sukacita dan puji-pujian, untuk memanggil dan memimpin jemaat dalam ibadah.68

64

Engel, J. D, Liturgika, 107. 65

Lihat bab III (catatan kaki nomor 55). 66

Abineno, Unsur-Unsur Liturgia, 109. 67

Lihat bab 3 (catatan kaki nomor 56) 68

Engel, J. D, Liturgika, 43-44.

Page 33: Pemahaman Jemaat terhadap Musik dalam Ibadah Minggu di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16429/2/T1_712012089_Full... · GPIB ICHTHUS Tumbang Titi ... Rosmala menjelaskan

33

5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan analisis tentang Pemahaman

Musik dalam Ibadah Minggu di GPIB ICHTHUS Tumbang Titi maka penulis

menyimpulkan beberapa temuan dan mengusulkan beberapa saran sebagai

berikut. Pertama, Musik Gereja adalah sebagai sarana memberikan kesempatan

kepada umat untuk merespon kasih Allah melalui pengalaman iman, sehingga

umat mengekspresikan melalui puji-pujian. Kedua, Jemaat GPIB ICHTHUS

Tumbang Titi membutuhkan kantoria dan pemusik untuk menghantarkan

nyanyian jemaat kepada Tuhan dan dapat membantu jemaat bernyanyi dengan

baik dan benar. Oleh sebab itu gereja harus dapat membentuk kelompok musik,

yakni; Kantoria dan Pemusik. Ketiga, Mempersiapkan diri sangat penting agar

pada saat menghantarkan nyanyian jemaat kepada Tuhan tidak ada kesalahan.

Keempat, Musik modern yakni musik akustik dalam ibadah memiliki daya tarik

sendiri yaitu menunjang kehadiran jemaat dan lebih rutin dalam mengikuti ibadah.

Perkembangan musik yang sangat maju membuat warga jemaat sangat menyukai

dengan musik kontemporer hadir dalam ibadah dan merasa khusyuk. Kelima,

Musik yang bervariatif dapat membuat suasana ibadah menjadi lebih hidup.

Penggunaan alat musik modern sangat menunjang kebutuhan ibadah, sehingga

musik modern merupakan nilai tambah dalam ibadah.

5.2 Saran

Penulis berharap pelayanan ibadah minggu di Jemaat GPIB ICHTHUS Tumbang

Titi dapat diperhatikan terkhususnya musik gereja. Gereja dapat membentuk

komisi musik gereja dan memfasilitasi kebutuhan alat musik. seluruh warga

jemaat harus memberikan diri untuk partisipasi pelayanan di gereja. Majelis

jemaat memberikan seminar/pembinaan kepada warga jemaat agar pemahaman

tentang musik gereja jemaat dapat bernyanyi dengan tempo dan not yang benar.

Pemusik juga harus memperhatikan lagu dan dapat diaransement dengan baik,

Page 34: Pemahaman Jemaat terhadap Musik dalam Ibadah Minggu di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16429/2/T1_712012089_Full... · GPIB ICHTHUS Tumbang Titi ... Rosmala menjelaskan

34

sehingga warga jemaat dapat bernyanyi dengan penuh sukacira dan ibadah

menjadi lebih hidup.

Page 35: Pemahaman Jemaat terhadap Musik dalam Ibadah Minggu di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16429/2/T1_712012089_Full... · GPIB ICHTHUS Tumbang Titi ... Rosmala menjelaskan

35

DAFTAR PUSTAKA

Abineno, J.L, Ch. Unsur-unsur Liturgia. Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 2013.

Christian De, Jonge, Apa Itu Calvinisme?. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008.

Creswell, John W. Research Design. Jakarta Selatan: KIK Press, 2003.

Djohan, Psikologi Musik. Percetakan GalangPress, Yogyakarta, 2009.

Engel, J. D, Liturgika, Salatiga: Tirsara Grafika, 2007.

Godlief Soumokil, Penataan Nyanyian Ibadah, Materi Music Clinic GPIB Jemaat

Taman Sari Salatiga, Salatiga, 21 Sepetember, 2017.

Handoko, S. Pembinaan Musik Gerejawi: Materi Ringkas untuk Pembekalan

Pelayan Musik dan Organis Gereja. Yayasan Taman Pustaka Kristen

Indonesia, 2014.

Jamalus, Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik, Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan), 2012.

Listya, Rama Agastya. Kontekstualisasi Musik Gereja. Salatiga: Fakultas Teologi

Universitas Kristen Satya Wacana, 1999.

Martasudjita, Pr Emanuel. Pengantar Liturgi. Yogyakarta: Kanisius, 2011.

Rachman Rasid, Pembimbing ke dalam Sejarah Liturgi, Jakarta: BPK. Gunung

Mulia, 2012.

Ray, David R. Gereja Yang Hidup. Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 2011.

Riemer, G, Cermin Injil. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 1995.

Van Olst, E,H, Alkitab Dan Liturgi, Jakarta:BPK Gunung Mulia, 2001.

Samiyono David. Sejarah Musik Gereja. Salatiga: Fakultas Teologi Universitas

Kristen Satya Wacana, 2002.

Suryabarata, Sumardi. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

1998.

White James F, Pengantar Ibadah Kristen, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2005.

https://kbbi.web.id/pimpin di akses pada hari sabtu 30 september 2017 pada Pukul

22.30 Wib

Page 36: Pemahaman Jemaat terhadap Musik dalam Ibadah Minggu di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16429/2/T1_712012089_Full... · GPIB ICHTHUS Tumbang Titi ... Rosmala menjelaskan

36

https://kbbi.web.id/ibadah, di akses pada hari sabtu 30 september 2017 pada Pukul

00.15 Wib

https://kbbi.web.id/dirigen di akses pada hari sabtu 30 september 2017 pada Pukul

22.30 Wib