pemahaman dasar analisis model computable general equilibrium

16
AGRIEKONOMIKA JURNAL SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN ISSN 2301-9948 e ISSN 2407-6260 VOLUME 2 NOMOR 1 APRIL 2013 AGRIEKONOMIKA, terbit dua kali dalam setahun yaitu pada April dan Oktober yang memuat naskah hasil pemikiran dan hasil penelitian bidang sosial, ekonomi dan kebijakan pertanian dalam arti umum. Pemimpian Redaksi Ihsannudin Redaksi Pelaksana Elys Fauziyah Andri K. Sunyigono Slamet Widodo Tata Letak dan Perwajahan Taufik R.D.A Nugroho Mokh Rum Pelaksana Tata Usaha Taufani Sagita Reni Purnamasari Mitra Bestari Dr. Ir. Sitti Aida Adha Taridala, M.Si. Dr. Agus Ramadhan, SP. M.Si. Alamat Redaksi Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura Jl. Raya Telang 02 Kamal Bangkalan Telp. (031) 3013234 Fax. (031) 3011506 Surat elektronik: [email protected] Laman: http://agribisnis.trunojoyo.ac.id/agriekonomika AGRIEKONOMIKA diterbitkan sejak April 2012 oleh Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura. Redaksi mengundang segenap penulis untuk mengirim naskah yang belum pernah diterbitkan oleh media maupun lembaga lain. Pedoman penulisan dapat dilihat pada bagian belakang jurnal. Naskah yang masuk dievaluasi oleh mitra bestari dan redaksi pelaksana dengan metode blind review.

Upload: ngominh

Post on 13-Jan-2017

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: pemahaman dasar analisis model computable general equilibrium

AGRIEKONOMIKAJURNAL SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN

ISSN 2301-9948e ISSN 2407-6260

VOLUME 2 NOMOR 1 APRIL 2013

AGRIEKONOMIKA, terbit dua kali dalam setahun yaitu pada April dan Oktoberyang memuat naskah hasil pemikiran dan hasil penelitian bidang sosial, ekonomidan kebijakan pertanian dalam arti umum.

Pemimpian RedaksiIhsannudin

Redaksi PelaksanaElys Fauziyah

Andri K. SunyigonoSlamet Widodo

Tata Letak dan PerwajahanTaufik R.D.A Nugroho

Mokh Rum

Pelaksana Tata UsahaTaufani Sagita

Reni Purnamasari

Mitra BestariDr. Ir. Sitti Aida Adha Taridala, M.Si.

Dr. Agus Ramadhan, SP. M.Si.

Alamat RedaksiProgram Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Universitas Trunojoyo MaduraJl. Raya Telang 02 Kamal Bangkalan

Telp. (031) 3013234 Fax. (031) 3011506Surat elektronik: [email protected]

Laman: http://agribisnis.trunojoyo.ac.id/agriekonomika

AGRIEKONOMIKA diterbitkan sejak April 2012 oleh Program Studi AgribisnisFakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura.

Redaksi mengundang segenap penulis untuk mengirim naskah yang belumpernah diterbitkan oleh media maupun lembaga lain. Pedoman penulisan dapatdilihat pada bagian belakang jurnal. Naskah yang masuk dievaluasi oleh mitrabestari dan redaksi pelaksana dengan metode blind review.

Page 2: pemahaman dasar analisis model computable general equilibrium

Agriekonomika, ISSN 2301-9948e ISSN 2407-6260Volume 2, Nomor 1

April,2013

1

AGRIEKONOMIKAJURNAL SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN

ISSN 2301-9948e ISSN 2407-6260

VOLUME 2 NOMOR 1 APRIL 2013

DAFTAR ISI

ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIAL DARI INVESTASIPENGADAAN TRAY DRYER BERBAHAN BAKAR BIOMASSA PADAUSAHA ARANG TEMPURUNG KELAPA BERBASIS EKSPOR (StudiKasus di Tropica Nucifera Industry – Yogyakarta) .......................................... 1

Fanny Widadie, Dimas Rahadian Aji M dan Nur Heriyadi Parnanto

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DALAM PENGENTASAN KEMISKINANMASYARAKAT PESISIR (Studi Kasus pada Masyarakat Pesisir diKabupaten Purworejo, Jawa Tengah) ........................................................... 13

Arta Kusumaningrum

MODEL KEMITRAAN PEMBANGUNAN PEDESAAN DI KABUPATENKOLAKA PROVINSI SULAWESI TENGGARA ................................................ 27

La Ode Mustafa Muchtar, Nunung Prajarto dan Subejo

PELUANG USAHA KULINER KHAS MADURA BERBAHAN SINGKONGPADA AGROINDUSTRI KREPEK TETTE DI PAMEKASAN ............................ 41

Novi Diana Badrut Tamami

KERAGAAN KOPI PASAR DOMESTIK INDONESIA ....................................... 50

Taufani Sagita dan Dwi Ratna Hidayati

DAMPAK KEBERADAAN JEMBATAN SURAMADU TERHADAP NILAITANAH DI WILAYAH K AKI JEMBATAN SISI MADURA ................................. 59

Amanatuz Zuhriyah dan Ihsannudin

PEMAHAMAN DASAR ANALISIS MODEL COMPUTABLE GENERALEQUILIBRIUM (CGE) ........................................................................................ 67

Mardiyah Hayati

ANALISIS INTEGRASI PASAR BAWANG MERAH DI KABUPATENPAMEKASAN ................................................................................................... 77

Siti Sumaiyah, Slamet Subari, Aminah Happy M.Ariyani

Page 3: pemahaman dasar analisis model computable general equilibrium

Agriekonomika, ISSN 2301-9948e ISSN 2407-6260Volume 2, Nomor 1

April,2013

67

PEMAHAMAN DASAR ANALISIS MODEL COMPUTABLE GENERALEQUILIBRIUM (CGE)

Mardiyah Hayati

Program Studi Agribisnis Universitas Trunojoyo [email protected]

Basic Understanding of Computable General Equilibrium Analysis (CGE)

ABSTRACT

Simple paper about basic understanding of computable generalequilibrium aimed to give basic understanding about CGE. It consist of history ofCGE, assumption of CGE model, excess and lack of CGE model, and creation ofsimple CGE model for closed economy. CGE model is suitable to be used forseeing impact of new policy implementation. It is because CGE model use generalequilibrium in which this theory of general equilibrium explaining about inter-relation among markets in the economy system. CGE model was introduced in1960s known as Johansen model. Next, it is expanded into various models suchas: ORANI Model, General Trade Analysis Project (GTAP) Model, and AppliedGeneral Equilibrium (AGE) Model. In Indonesia, there are CGE ORANI Model,Wayang, Indonesia-E3 and IRCGE. CGE Model is created by assumption ofperfect competition. Consumer maximizes utility, producer maximizes profit, andcompany maximizes zero profit condition.Keyword: CGE, General equilibrium, Consumer and Producer

PENDAHULUAN

Model Computable general equilibrium (CGE) telah banyak digunakan diberbagai negara termasuk Indonesia. Model CGE ini banyak digunakan untukmelihat dan menganalisis dampak dari suatu kebijakan pemerintah. Pendekatananalitis yang digunakan model CGE adalah pendekatan teori keseimbanganumum.

Teori keseimbangan umum menjelaskan bahwa pasar sebagai suatusistem terdiri dari atas beberapa pasar diantaranya pasar barang, pasar uang,pasar tenaga kerja dan pasar modal yang saling terkait. Analisis keseimbanganumum menjelaskan keterkaitan antara keseimbangan yang terjadi di satu pasarterhadap keseimbangan di pasar lainnya. Keseimbangan umum mencerminkanharga dan kuantitas keseimbangan yang terjadi secara simultan pada berbagaipasar.

Model kesimbangan umum kemudian diwujudkan ke dalam model CGE,yaitu model kuantitatif keseimbangan umum yang diimplementasikan dalambentuk program komputer. Menurut Resosudarmo (1997), CGE adalah sebuahsistem persamaan matematis yang merepresentasikan aktivitas para agen, yaitufaktor produksi (tenaga kerja, kapital dan lahan), produksi, dan institusi (rumahtangga, pemerintah, dan perusahaan) dalam suatu perekonomian. Dervis et al.(1982) menyatakan bahwa model CGE menunjukkan hubungan keseimbanganumum yang mendasar antara struktur produksi, pendapatan berbagai kelompokdan pola permintaannya.

Page 4: pemahaman dasar analisis model computable general equilibrium

April,2013

Agriekonomika, ISSN 2301-9948e ISSN 2407-6260

Volume 2, Nomor 1

68

Model CGE dalam perkembangannya, telah digunakan untukmenganalisis kebijakan pertanian, terutama untuk memahami bagaimanaperubahan kebijakan perdagangan komoditas pertanian berdampak pada sektorpertanian dan sektor lain yang terkait dalam kerangka perekonomian secarakeseluruhan. Tujuan tulisan ini untuk memberikan pemahaman dasar tentangmodel CGE. Pemahaman dasar tersebut meliputi tentang sejarah perkembanganCGE, asumsi model CGE, kelebihan dan kekurangan model CGE danmembangun model CGE sederhana untuk perekonomian tertutup.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sejarah Perkembangan Computable General EquilibriumPenggunaan metode kuantitatif untuk menganalisis kebijakan ekonomi

dalam penelitian dan pembuatan kebijakan telah banyak digunakan. Model CGEmuncul pertama kali pada tahun 1960-an. Sejak tahun 1980-an model CGE telahdigunakan secara luas oleh berbagai organisasi seperti Bank Dunia atau KomisiEropa untuk menganalisis kebijakan ekonomi baik di tingkat sektoral maupunkebijakan ekonomi secara keseluruhan (BŠhringer et al., 2003). Dan saat ini,model CGE merupakan salah satu prosedur standar yang digunakan dalamberbagai aspek diantaranya kebijakan fiskal, perdagangan, pertanian ataulingkungan (BŠhringer et al., 2003; Brown et al., 2001; Berg dan Reinert, 1995).

Model CGE yang dikenal saat ini bermula dari model pertumbuhanmultisektor untuk Norwegia oleh Johansen tahun 1960. Model Johansen iniselanjutnya diganti dengan model ORANI untuk perekonomian Australia. ModelORANI ini menjadi dasar dari model General Trade Analysis Project (GTAP)dengan keterkaitan global.

Perkembangan model CGE selanjutnya adalah Pendekatan Harberger-Scarf-Soven-Whalley yang didasarkan pada algoritma komputer untukpenyelesaian secara numeric, yang dikenal dengan model Applied GeneralEquilibrium (AGE). Model AGE ini diterapkan terutama di AS dan negara majulainnya. Sedangkan untuk Negara-negara sedang berkembang dikenal modelCGE yang berasal dari model Adelman-Robinson tentang distribusi pendapatan diKorea. Model Adelman-Robinson ini digunakan oleh Bank Dunia untukmenganalisis perencanaan pembangunan dan kebijakan.

Di Indonesia Model CGE dikembangkan oleh BPS pada akhir tahun 1980-an untuk mnganalisis perekonomian Indonesia. Melalui kerjasama antara BadanPerencanaan Nasional Indonesia dan Pembangunan Nasional (Bappenas),Departemen Keuangan dan Badan Pusat Statistik (BPS atau Badan PusatStatistik) model CGE ini dikembangkan. Di mana model yang dikembangkantersebut adalah model CGE statis. ISS dan CWFS (1986), Behrman, Lewis danLutfi (1988), Ezaki (1989), dan Thorbecke (1991).

Tahun 2000-an, dikenal model CGE INDORANI yang dikembangkan olehAbimanyu (2000) bekerjasama dengan Pusat Studi Kebijakan (CPS) di MonashUniversity. Model CGE INDORANI merupakan aplikasi dari model ORANIAustralia untuk Indonesia (Dixon, 1982) dengan menggunakan softwareGEMPACK. Ada dua turunan lain dari model ORANI untuk Indonesia (ORANI-G)yaitu model Wayang oleh Warr (2005) dan Indonesia-E3 oleh Yusuf (Yusuf danResosudarmo, 2008). Keunggulan Wayang dibandingkan INDORANI adalahbahwa Wayang didasarkan pada SAM Indonesia dan memiliki klasifikasi rumahtangga lebih banyak.

Page 5: pemahaman dasar analisis model computable general equilibrium

Agriekonomika, ISSN 2301-9948e ISSN 2407-6260Volume 2, Nomor 1

April,2013

69

Model CGE regional pertama (IRCGE) Indonesia dikembangkan olehWuryanto (Resosudarmo et al, 1999.). Merupakan model CGE statis, berdasarkanSAM antar-regional Indonesia (IRSAM), dengan menggunakan software GAMS.Model CGE yang lain dikembangkan oleh Pambudi (Pambudi dan Parewangi,2004) bekerjasama dengan CPS di Monash University. Merupakan model CGEstatis tingkat provinsi, diturunkan dari model ORANI versi antar-regional, danmenggunakan software GEMPACK. Model CGE Wuryanto dan Pambudi adalahmodel IRCGE yang bersifat bottom-up.

Model CGE diklasifikasikan menjadi model Single Country dan model MultiCountry. Model CGE yang termasuk ke dalam model Single Country: Model CGELewis, Model CGE Orani (Wayang, Indorani dan sebagainya), sementara yangtermasuk ke dalam model Multi Country: Model CGE Multiregional GTAP (GlobalTrade Analysis Project) (Ezaki, 2006).

Model CGE saat ini digunakan secara luas untuk menganalisisperdagangan, perpajakan, distribusi pendapatan, penyesuaian struktural,kebijakan industri, masalah lingkungan dan lain-lain, baik di negara maju maupundi negara sedang berkembang. Alasan utama digunakannya model CGE karenamodel CGE merupakan alat yang tepat untuk menunjukkan ketergantungan hargapada interaksi di tingkat pasar dengan tetap menjaga konsistensi ekonomi mikro.Oleh karena model CGE menjelaskan secara simultan sumber dan pengeluarandari masing-masing pendapatan pelaku ekonomi, maka model ini memungkinkandilakukannya simulasi kebijakan pada setiap skala (BŠhringer et al., 2003). Hasilyang diperoleh dari analisis model CGE ini dapat menjelaskan mekanismeekonomi dasar dengan mudah (Dixon et al., 2005).

Asumsi Model CGE

Model CGE dibangun berdasarkan pada teori keseimbangan umum yangmenggabungkan asumsi mengenai perilaku yang rasional dari para pelakuekonomi pada kondisi keseimbangan. Prosedur yang umum dalam analisis modelkeseimbangan umum, adalah mendapatkan seluruh diferensial dari kondisikeseimbangan pasar dan menyelesaikan sistem persamaan (BŠhringer et al.,2003).

Berikut empat spesifikasi utama model CGE yang digambarkan oleh Xiedan Saltzman (2000):1. Harga adalah endogen dalam model dan ditentukan oleh pasar;2. Penawaran dan permintaan barang atau faktor-faktor produksi ditentukan

dengan menyesuaikan harga berdasarkan teori keseimbangan umumWalrasian;

3. Fungsi penawaran dan permintaan diturunkan dari konsumen/produsen yangmemaksimumkan utilitas / keuntungan;

4. Model adalah multi-sektoral dan non-linear, yang mengandung keterbatasansumber daya. Oleh karena itu, model CGE yang menggabungkan sektor€sektor dan negara-negara dalam perekonomian global memiliki kemampuanuntuk menganalisis dampak kebijakan ekonomi (Peters et al., 1998).

Kelebihan dan Kekurangan Model CGE

Model CGE memiliki banyak Kelebihan dan kekurangan. Berdasarkandata akuntansi nasional dan tabel input-output, Model CGE menunjukkan saling

Page 6: pemahaman dasar analisis model computable general equilibrium

April,2013

Agriekonomika, ISSN 2301-9948e ISSN 2407-6260

Volume 2, Nomor 1

70

ketergantungan pasar yang konsisten. Model CGE juga memberikan gambaranyang rinci tentang arus barang dan jasa antar sektor yang berbeda. Apabilainterdependensi pasar dalam model input-output tergantung pada proporsihubungan tetap yang linear, model CGE memungkinkan untuk substitusi barangdan jasa dalam produksi dan kosumsi. Model CGE dapat digunakan untukmenganalisis dampak kebijakan yang tidak tebatas pada variable ekonomi makro(seperti tingkat inflasi, neraca perdagangan, dan utang pemerintah), model CGEdapat digunakan untuk menganalisis distibusi dampak ekonomi di seluruh sector,wilayah, dan kelompok rumah tangga.

Berikut beberapa kelebihan model CGE: (1) Model CGE mampumenerangkan permasalahan dalam cakupan luas (broad spectrum), dapatmenjelaskan dampak suatu perubahan atau kebijakan secara komprehensif. (2)Hasil perhitungan model CGE dapat digunakan untuk mengetahui how much gainand how much pain dalam perekonomian sebagai dampak dari terjadinyaperubahan atau kebijakan baru. (3) Model CGE merupakan alat analisis yangumum digunakan untuk menganalisis masalah-masalah yang berkaitan dengandampak kebijakan harga di sector pertanian dan liberalisasi perdagangan. (4)Model CGE memberikan perlakuan yang baik pada sruktur ekonomi darikelompok Negara dengan karakteristik yang sama. Sehingga focus penelitiandapat bervariasi antar Negara dan agregasi produk. (5) Model CGE mampumenangkap berbagai dampak kebijakan ekonomi makro dan kebijakan hargapertanian pada suatu Negara dengan struktur ekonomi dan kebijakan yangberbeda.

Beberapa kekurangan model CGE: (1) model CGE mengasumsikanperilaku yang sederhana dari pelaku ekonomi yaitu optimasi fungsi utiliti danfungsi keuntungan berdasarkan pada informasi yang sempurna. (2) terfokus padaharga sebagai variabel penggerak utama dan mengabaikan pengaruh-pengaruhlain pada perilaku ekonomi. (3) penggunaan model CGE pada "individu yangrepresentatif", menunjukkan bahwa model ini mengabaikan interaksi antarapelaku ekonomi. (4) model ini bertumpu pada asumsi bahwa keseimbangan pasarterjadi melalui penyesuaian harga, tetapi mengabaikan proses penyesuaian hargaitu sendiri. (5) persamaan model biasanya diturunkan dari teori maksimisasi utilitidan keuntungan yang digabungkan dengan asumsi spesifik tentang bentukpreferensi dan teknologi. Ini berarti bahwa hasil model membawa implikasitentang efisiensi sistem pasar yang tidak sepenuhnya benar. Model CGE tidaksesuai untuk menganalisis fenomena yang melibatkan ketidakpastian danperubahan dalam teknologi, gaya hidup, dan nilai-nilai/fenomena yang memegangperanan penting dalam berbagai masalah kebijakan.

Model CGE Sederhana untuk Perekonomian Tertutup

Sistem perekonomian dibagi menjadi 2, yaitu perekonomian tertutup danperekonomian terbuka. Negara dengan sistem perekonomian tertutup yaituNegara yang tidak melakukan hubungan ekonomi dengan Negara lain.Sebaliknya dengan system perekonomian terbuka, dengan system perekonomianterbuka memungkinkan Negara melakukan hubungan ekonomi dengan Negaralain misalnya melakukan kegiatan perdagangan bersama (ekspor-import).

Model CGE untuk perekonomian tertutup di sini dibatasi padaperekonomian dengan dua pelaku ekonomi yaitu rumah tangga dan perusahaan,dan kita akan menyebutnya sebagai model CGE sederhana. Model sebagian

Page 7: pemahaman dasar analisis model computable general equilibrium

Agriekonomika, ISSN 2301-9948e ISSN 2407-6260Volume 2, Nomor 1

April,2013

71

besar ditulis dalam persamaan non linear. Keputusan produksi dan konsumsidiperoleh melalui maksimisasi keuntungan dan maksimisasi utiliti. Persamaan inijuga mencakup seperangkat kendala yang harus dipenuhi oleh sistem secarakeseluruhan.

Ada dua asumsi yang digunakan dalam model CGE untuk perekonomiantertutup (model CGE sederhana) yaitu (1) perekonomian adalah statis dalampengertian tidak ada unsur-unsur yang terkait dengan waktu seperti investasi dantabungan, dan (2) perekonomian bersifat tertutup dalam arti tidak adaperdagangan internasional. Beberapa asumsi yang digunakan untuk membangunmodel CGE dalam perekonomian ini, diantaranya: pertama, ada dua barang yangdihasilkan yaitu pangan (i) dan pakaian (j) dan dua faktor yaitu modal (h) dantenaga kerja (k). Kedua, hanya ada satu konsumen yang representatif danmengkonsumsi dua jenis barang tersebut untuk memaksimumkan utilitinya. Adadua produsen (perusahaan) yang representatif yang masing-masing memproduksisatu jenis barang yaitu pangan atau pakaian. Rumah tangga memiliki dua faktoryang disediakan untuk perusahaan serta memperoleh pendapatan atas faktortersebut. Rumah tangga dan perusahaan melakukan permintaan dan penawaranatas barang dan faktor ini yang diseimbangkan di pasar dengan penyesuaianharga yang fleksibel. Ketiga, pasar bersaing sempurna yang berarti bahwa tidakada agen yang mempunyai kekuatan untuk mengatur harga di pasar, atau seluruhagen adalah •menerima harga (price taker)‚.

Perilaku Konsumen

Rumah tangga menjual seluruh faktor yang dimilikinya kepada produsenuntuk memperoleh pendapatan. Rumah tangga memilih pangan dan pakaianuntuk memaksimumkan utilitinya. Fungsi utiliti diasumsikan merupakan fungsiCobb Douglas. Harga barang dan upah ditentukan melalui masalah maksimisasiutiliti rumah tangga. Di mana rumah tangga memaksimumkan utiliti dengantunduk pada kendala anggaran dengan cara berikut ini:Maksimumkan :

Dengan tunduk pada kendala anggaran:

di mana : i,j adalah barang (Pangan, Pakaian)h,k adalah faktor (Modal,Tenaga Kerja)UU adalah utilitiXi adalah konsumsi barang ke-i (Xi ‹ 0)FFh adalah sumberdaya dari faktor rumahtangga ke h

adalah harga permintaan barang ke i (

adalah harga faktor ke-h (

‰i adalah share parameter dalam fungsi utiliti (0 † ‰i †1, )

Dengan menggunakan Lagrange multiplier (Œ), maka persamaanLagrange diselesaikan sebagai berikut:

Page 8: pemahaman dasar analisis model computable general equilibrium

April,2013

Agriekonomika, ISSN 2301-9948e ISSN 2407-6260

Volume 2, Nomor 1

72

Sehingga, untuk permintaan Xi, akan diperoleh fungsi permintaan barang ke-i:(1.1)

Fungsi permintaan turunan (1.1) menunjukkan bahwa permintaan barangXi akan meningkat bila harga barang tersebut turun yaitu menunjukkan fungsipermintaan yang kemiringannya turun dari kiri atas ke kanan bawah atau denganmeningkatnya pendapatan .

Perilaku Produsen

Diasumsikan ada dua produsen yaitu produsen pangan dan produsenpakaian. Setiap produsen hanya menggunakan modal dan tenaga kerja untukmemproduksi pangan atau pakaian, dan produsen diasumsikan memaksimumkankeuntungan dengan tunduk pada kendala teknologi produksi tertentu.

Perilaku produsen ini dimaksudkan untuk menjelaskan fakta dengan duacara. (1) selain menggunakan modal dan tenaga kerja, produsen yangmemproduksi pangan juga menggunakan input antara misalnya bibit, pupuk, danpestisida. Demikian juga halnya dengan produsen yang memproduksi pakaian. (2)setiap produsen diasumsikan hanya memproduksi satu barang tanpa ada produksampingan (by-product).

Bila diasumsikan produsen ke-j memaksimumkan keuntungan dengantunduk pada teknologi produksi dengan kendala harga input dan output tertentu,maka secara matematis dapat dituliskan sebagai:Maksimumkan :

Dengan tunduk pada kendala:(1.2)

di mana: i,j adalah produsen (Pangan, Pakaian)h,k adalah faktor (Modal, Tenaga Kerja)• j adalah keuntungan perusahaan ke-jZj adalah output produsen ke-jFh,j adalah faktor ke h yang digunakan oleh produsen ke-j

zjp adalah harga penawaran barang ke-j

adalah harga faktor ke h

Žh,,j adalah share coeficient fungsi produksi (0 † Žh,j † 1, )

bj adalah scalling coeficient fungsi produksi

Produsen ke-j menentukan jumlah input faktor Fh,j dan output Zj yangmemaksimumkan keuntungan. Bagian pertama dari sisi sebelah kanan fungsikeuntungan menunjukkan penghasilan yang diperoleh dari penjualan barang ke-j.Bagian kedua menunjukkan pembayaran untuk faktor-faktor yang digunakan olehprodusen dalam proses produksi. Kendala (1.2) adalah fungsi produksi yangmerepresentasikan teknologi produksi, yang menunjukkan hubungan antara faktorFh,j dengan output Zj. Fungsi produksi yang digunakan produsen adalah fungsi

Page 9: pemahaman dasar analisis model computable general equilibrium

Agriekonomika, ISSN 2301-9948e ISSN 2407-6260Volume 2, Nomor 1

April,2013

73

produksi Cobb Douglas. Digarisbawahi bahwa kuantitas faktor yang digunakanoleh produsen ke-j ditentukan secara endogen.

Dengan menggunakan metode Lagrange multiplier (•), masalah optimasidapat diselesaikan sebagai berikut:

Penyelesaian sistem ini dengan mengeliminasi Lagrange multiplier (•), akandiperoleh fungsi permintaan faktor ke-h untuk produsen ke-j berikut ini:

(1.3)

Kondisi Market Clearing

Perilaku konsumen dan perilaku produsen menjelaskan bagaimana rumahtangga dan perusahaan menentukan permintaan dan penawaran barang danfaktor produksi sebagai hasil dari perilaku optimasi mereka. Masalah optimasi initidak tergantung pada keputusan agen lainnya, melainkan hanya pada hargabarang dan faktor. Dengan kata lain, masalah optimasi dari tiga agen ini (saturumah tangga dan dua perusahaan) diselesaikan secara terpisah. Dengandemikian, tidak dijamin bahwa harga yang diasumsikan oleh rumah tangga akansama dengan harga yang diasumsikan oleh perusahaan (Hosoe et al., 2010).Untuk barang ke-i, rumah tangga mengasumsikan harga atas barang yangdiminta sebesar , sementara perusahaan mengasumsikan harga atas barangyang ditawarkan sebesar , dan kedua harga ini tidak harus sama. Selanjutnya,bila kedua harga ini sama, maka penawaran tidak harus sama dengan permintaanuntuk setiap barang dan untuk setiap faktor. Selain itu, permintaan total atassetiap faktor oleh kedua perusahaan tidak harus sama dengan sumberdaya yangdimiliki. Untuk menjamin kuantitas dan harga keseimbangan pasar dari setiapbarang dan faktor, ditetapkan market-clearing condition sebagai berikut:

(1.4)

(1.5)

(1.6)Persamaan (1.4) adalah market clearing condition untuk barang ke-i, yang

menjamin bahwa kuantitas barang ke-i yang ditawarkan sama dengan kuantitasbarang ke-i yang diminta. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, satuperusahaan hanya menghasilkan satu barang dan tidak ada produk sampingan.

Persamaan (1.5) adalah market clearing condition untuk faktor yangmenunjukkan permintaan total untuk setiap faktor harus sama dengansumberdaya yang dimiliki. Sisi sebelah kiri dalam persamaan (1.5) menunjukkanjumlah dari kuantitas permintaan faktor ke-h oleh kedua perusahaan. Sementarasisi sebelah kanan persamaan tersebut menunjukkan sumberdaya total untuksetiap faktor, yang diasumsikan ditentukan dalam perekonomian ini.

Persamaan (1.6) adalah market clearing condition yang menunjukkanbahwa harga penawaran oleh produsen untuk barang ke-i sama dengan hargapermintaan oleh konsumen . Dalam model sederhana ini diasumsikan tidakada pajak tidak langsung, sehingga tidak ada perbedaan antara harga penawarandan harga permintaan. Kebalikan dari harga barang, variabel yang sama

Page 10: pemahaman dasar analisis model computable general equilibrium

April,2013

Agriekonomika, ISSN 2301-9948e ISSN 2407-6260

Volume 2, Nomor 1

74

digunakan untuk harga permintaan dan penawaran faktor, sehingga persamaan(1.6) tidak diperlukan untuk harga faktor.

Sistem Model

Persamaan permintaan dan penawaran barang dan faktor, serta marketclearing condition yang telah dibangun akan menghasilkan sistem persamaansimultan (1.1) € (1.6):

(1.1)

(1.2)

(1.3)

(1.4)

(1.5)

(1.6)Dalam sistem ini, persamaan (1.1) adalah fungsi permintaan untuk barang

ke-i yang diturunkan dari masalah memaksimumkan utiliti rumah tangga.Persamaan (1.2) merupakan fungsi produksi dari barang ke-j yang diturunkan darimasalah memaksimumkan keuntungan perusahaan ke-j. Persamaan (1.3) adalahfungsi permintaan atas faktor ke-h oleh perusahaan ke-j yang diturunkan darimasalah memaksimumkan keuntungan perusahaan ke-j. Persamaan (1.4) €(1.6)adalah market clearing condition.

Dengan menyelesaikan sistem persamaan simultan tersebut akandiperoleh keseimbangan umum dari perekonomian ini. Sistem ini terdiri dari 6set/14 persamaan (4i+h.j+h persamaan) dan jumlah variabel endogen yang sama.Sistem ini disebut dengan sistem yang homogeneous of degree zero dalamharga. Selama hukum Walras terus berlaku (bahkan bila beberapa marketclearing condition tidak terpenuhi), maka salah satu dari persamaan dalam sistemadalah redundant. Oleh karena itu salah satu barang atau salah satu faktor harusdipilih sebagai numeraire dan ditetapkan harganya. Selanjutnya, seluruh hargalainnya dinyatakan sebagai harga relatif terhadap numeraire tersebut. Dengandemikian perlu dicatat bahwa kita tidak bisa menyelesaikan harga absolut tetapihanya harga relatif seperti dalam model CGE dan keseimbangan umum denganhomogenitas nol dalam harga.

Dalam model CGE sederhana, zero profit condition untuk perusahaanyang bersaing dapat diketahui dengan cara mengalikan kedua sisi fungsipermintaan faktor (1.3) dengan , dan jumlahkan elemen-elemen yang memiliki

subskrip h, maka akan diperoleh persamaan (1.7). Dalam manipulasi secaramatematis ini, fungsi produksi yang constant-return-to-scale (1.2) menunjukkanbahwa jumlah dari koefisien • h,j dengan subskrip h adalah sama dengan satu.

(1.7)

Sisi sebelah kiri dari persamaan ini menunjukkan biaya yang terjadi dalamperusahaan ke j, sementara sisi sebelah kanan menunjukkan penjualan barangyang dihasilkan. Biaya total yang sama besarnya dengan penjualan total dalammodel CGE sederhana membuktikan bahwa suatu perusahaan tidak bisamendapatkan kelebihan keuntungan atau kelebihan kerugian dalam

Page 11: pemahaman dasar analisis model computable general equilibrium

Agriekonomika, ISSN 2301-9948e ISSN 2407-6260Volume 2, Nomor 1

April,2013

75

keseimbangan tersebut. Oleh karena itu, dipastikan bahwa setiap perusahaanakan mengalami zero profit condition .

SIMPULAN

Model CGE telah banyak digunakan di berbagai negara baik negara majumaupun negara sedang berkembang, termasuk Indonesia. Model CGE juga telahdigunakan secara luas dalam berbagai bidang. Model CGE ini sangat sesuaidigunakan dalam analisis kebijakan pertanian. Representasi beberapa rumahtangga berbeda yang memiliki faktor-faktor produksi sendiri dan konsistensiakuntansi ekonomi menunjukkan bahwa model CGE ini lebih realistis. Selain itu,model ini dapat menganalisis efek dari setiap kebijakan ekonomi di seluruhperekonomian dengan mempertimbangkan saling ketergantungan antar sektor.

Model CGE mempunyai banyak variasi seperti model statis, rekursifdinamik dan dinamis, model CGE single country dan multi country yang terusmengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Dengan berbagai kelebihan dankekurangannya, model ini umumnya digunakan untuk menganalisis perubahankebijakan, dianggap mampu menunjukkan keterkaitan antar keseimbangan pasardalam perekonomian yang lebih luas. Kemampuan ini tidak dijumpai dalamanalisis yang lainnya.

Model CGE sederhana dibangun dengan asumsi pasar persaingansempurna dimana semua agen adalah menerima harga (price taker), Konsumenmemaksimalkan utility dengan tunduk pada kendala anggaran dan produsenmemaksimalkan keuntungan dengan tunduk pada kendala teknologi produksi.Pada kondisi market clearing kuantitas barang yang ditawarkan sama dengankuantitas barang yang diminta, permintaan total fakto produksi sama dengansumberdaya yang dimiliki dan harga penawaran oleh produsen sama denganharga permintaan oleh konsumen. Sistem persamaan kesimbangan ini disebuthomogeneous of degree zero. Dalam persamaan CGE sederhana setiapperusahaan mengalami zero profit condition.

DAFTAR PUSTAKA

Berg, G., Reinert, K., 1995. A Computable General Equilibrium Estimation of theEffects of the U.S. Meat Program. International Economic Journal, 9: 53-66.

BŠhringer, C., Rutherford, T., Wiegard, W., 2003. Computable GeneralEquilibrium Analysis: Opening a Black Box. Centre for European EconomicResearch, Discussion Paper No. 03-56, Mannheim.

Brown, D., Deardorff, A., Stern, R., 2001. CGE Modeling and Analysis ofMultilateral and Regional Negotiating Options. Research Seminar inInternational Economics, Discussion Paper No. 468. School of PublicPolicy, University of Michigan, Michigan.

Dixon, P.B., Pearson, K.R., Picton, M.R., Rimmer, M.T., 2005. Rationalexpectations for large CGE models: A practical algorithm and a policyapplication. Economic Modelling, 22:1001-1019.

Ezaki, Mitsuo. 2006. Computable General Equilibrium: Approaches in Urban andRural Policy Studies. World Scientific.

Page 12: pemahaman dasar analisis model computable general equilibrium

April,2013

Agriekonomika, ISSN 2301-9948e ISSN 2407-6260

Volume 2, Nomor 1

76

Hosoe, N.; Kenji Gasawa and Hideo Hashimoto. 2010. Textbook of ComputableGeneral Equilibrium Modelling: Programming and Simulations. PalgraveMacmillan. New York.

Yusuf, Arief Anshory. 2008. Indonesia E-3: An Indonesian Applied GeneralEquilibrium Model for Analyzing the Economy, Equity, and theEnvironment. Working Paper in Economics and Development Studies.Center for Economics and Development Studies, Department ofEconomics, Padjadjaran University.

Page 13: pemahaman dasar analisis model computable general equilibrium

Agriekonomika, ISSN 2301-9948e ISSN 2407-6260Volume 2, Nomor 1

April,2013

91

PEDOMAN PENULISANAGRIEKONOMIKA

JURNAL SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIANISSN 9-772301-994005

KETENTUAN UMUM:1. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris dengan format

yang ditentukan.2. Penulis mengirim naskah ke alamat email [email protected]. Artikel yang dikirim harus dilampiri: a) surat pernyataan yang menyatakan

bahwa artikel tersebut belum pernah diterbitkan atau tidak sedang diterbitkandi jurnal lain, yang dibuktikan dengan pernyataan tertulis yangditandatangani oleh penulis. b) biodata tentang jenjang pendidikan, alamat,nomor telepon, atau e-mail penulis dengan jelas.

4. Keputusan pemuatan ataupun penolakan akan diberitahukan secara tertulismelalui email.

FORMAT PENULISAN:1. Artikel ditulis pada kertas A4, atas 4 cm bawah 3 cm samping kanan 4 cm

samping kiri 3 cm, spasi tunggal, Arial ukuran 11 Kecuali Judul Arial Ukuran12 dengan panjang halaman 10-15 halaman.

2. Sistematika penulisan: SISTEMATIKA ARTIKEL HASIL PENELITIAN:

Judul :Ditulis ringkas dan lugas, maksimal 12 kata, hindari menggunakan kata•analisis‚, •pengaruh‚, •studi‚.Nama Penulis :ditulis tanpa gelarNama institusi :ditulis lengkapAlamat surat elektronik :ditulis lengkapAbstract :Ditulis dalam dalam satu paragraph dengan bahasa inggris 125-150 katadengan kata kunci 4-5 kata. Abstrak tidak memuat uraian matematis danmencakup esensi utuh penelitian, metode dan pentingnya temuan.PENDAHULUANBerisi latar belakang, sekilas tinjauan pustaka dan tujuan penelitian yangdimasukkan dalam paragraph-paragraf bukan dalam bentuk sub bab.METODE PENELITIANSub babHASIL DAN PEMBAHASANSub babSIMPULANBerupa poin-poin dengan penomoran sesuai tujuanUCAPAN TERIMA KASIHJika diperlukan ditujukan pada peyandang dana dan pihak lain yangmembantu terselesaikannya penelitian.

Page 14: pemahaman dasar analisis model computable general equilibrium

April,2013

Agriekonomika, ISSN 2301-9948e ISSN 2407-6260

Volume 2, Nomor 1

92

DAFTAR PUSTAKAHanya memuat sumber-sumber yang dirujuk yang sedapat mungkinditerbitkan 10 tahun terakhir dan diutamakan jurnal ilmiah (50-80 persen)

SISTEMATIKA ARTIKEL HASIL PEMIKIRAN / REVIEW:Judul :Ditulis ringkas dan lugas, maksimal 12 kata, hindari menggunakan kata•analisis‚, •pengaruh‚, •studi‚.Nama Penulis :ditulis tanpa gelarNama institusi :ditulis lengkapAlam at surat elektronik :ditulis lengkapAbstract :Ditulis dalam dalam satu paragraph dengan bahasa inggris 125-150 katadengan kata kunci 4-5 kata. Abstrak tidak memuat uraian matematis danmencakup esensi utuh penelitian, metode dan pentingnya temuan.PENDAHULUANBerisi latar belakang, sekilas tinjauan pustaka dan tujuan penelitian yangdimasukkan dalam paragraph-paragraf bukan dalam bentuk sub bab.HASIL DAN PEMBAHASANSub babSIMPULANBerupa poin-poin dengan penomoran sesuai tujuanUCAPAN TERIMA KASIHJika diperlukan ditujukan pada peyandang dana dan pihak lain yangberkontribusi dalam penyelesaian penulisan artikel.DAFTAR PUSTAKAHanya memuat sumber-sumber yang dirujuk yang sedapat mungkinditerbitkan 10 tahun terakhir dan diutamakan jurnal ilmiah (50-80 persen)

3. Penulisan penomoran yang berupa kalimat pendek diintegrasikan denganparagraf, contoh: Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mengetahui tingkatrisiko usaha garam, (2) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi risiko.

4. Tabel dan gambar dapat dimasukkan dalam naskah atau pada lampiransesudah naskah harus diberi nomor urut.a. Tabel atau gambar harus disertai judul. Judul tabel diletakkan di atas

tabel sedangkan judul gambar diletakkan di bawah gambar.b. Sumber acuan tabel atau gambar dicantumkan di bawah tabel atau

gambar.c. Garis tabel yang dimunculkan hanya pada bagian header dan garis

bagian paling bawah tabel sedangkan untuk garis-garis vertikal pemisahkolom tidak dimunculkan.

d. Tabel atau gambar bisa diedit dan dalam warna hitam putih yangrepresentatif.

Page 15: pemahaman dasar analisis model computable general equilibrium

Agriekonomika, ISSN 2301-9948e ISSN 2407-6260Volume 2, Nomor 1

April,2013

93

Contoh penyajian tabel:Tabel 2

Deskripsi Penguasaan Lahan PegaramanKategori Luas Lahan (Ha) Jumlah Persentase (%)

< 2 35 702,1 € 3 11 22> 3,1 4 8

Jumlah 50 100Rata-rata Luas lahan petani garam 2,04 Ha

Standar deviasi 0,95 HaSumber: Data Primer Diolah, 2011

Contoh penyajian gambar:

Sumber: Debertin, 1986

Gambar 1Perilaku Menerima Risiko

5. Cara penulisan rumus, Persamaan-persamaan yang digunakan disusunpada baris terpisah dan diberi nomor secara berurutan dalam parentheses(justify) dan diletakkan pada margin kanan sejajar dengan baris tersebut.Contoh:wt = f (yt , kt , wt-1) (1)

6. Keterangan Rumus ditulis dalam satu paragraf tanpa menggunakan simbolsama dengan (=), masing-masing keterangan notasi rumus dipisahkandengan koma.Contoh:dimana w adalah upah nominal, yt adalah produktivitas pekerja, kt adalahintensitas modal, wt-1 adalah tingkat upah periode sebelumnya.

7. Perujukan sumber acuan di dalam teks (body text) dengan menggunakannama akhir dan tahun. Kemudian bila merujuk pada halaman tertentu,penyebutan halaman setelah penyebutan tahun dengan dipisah titik dua.Untuk karya terjemahan dilakukan dengan cara menyebutkan namapengarang aslinya.Contoh:“ Hair (2007) berpendapat bahwa•

I3I2I1

U3

U2

U1

Utilitas

Pendapatan

Page 16: pemahaman dasar analisis model computable general equilibrium

April,2013

Agriekonomika, ISSN 2301-9948e ISSN 2407-6260

Volume 2, Nomor 1

94

“ Ellys dan Widodo (2008) menunjukkan adanya •.“ Ihsannudin dkk (2007) berkesimpulan bahwa•.

8. Penulisan Daftar Pustaka:a. Pustaka Primer (Jurnal)

Nama belakang, nama depan, inisial (kalau ada), tahun penerbitan, judulartikel, nama dan nomor jurnal (cetak miring), halaman jurnal, contoh:Happy, S. dan Munawar. 2005. The Role of Farmer in Indonesia. Jurnal

Akuntansi dan Keuangan Indonesia 2(1): 159-173.b. Buku Teks

Nama belakang, nama depan, inisial (kalau ada), tahun penerbitan, judulbuku (cetak miring), edisi buku, kota penerbit, dan nama penerbit. Contoh:Wiley, J. 2006. Corporate Finance.. Mc. GrowHill Los Angeles.

c. ProsidingNama belakang, nama depan, tahun penerbitan, judul artikel, namaprosiding (cetak miring), penerbit (cetak miring), halaman, contoh:Rizal, Taufik. 2012. Pengaruh Bank Syariah Terhadap Produksi Jagung di

Madura. Prosiding Seminar Nasional Kedaulatan PanganBangkalan Surabaya: 119-159.

d. Skripsi/Tesis/DisertasiNama belakang, nama depan, tahun, judul Skripsi/Thesis/Disertasi,sumber (cetak miring), nama penerbit, kota penerbit. Contoh:Subari, Slamet. 2008. Analisis Alokasi lahan mangrove Kabupaten

Sidoarjo. Disertasi. Program Pasca Sarjana Universitas GadjahMada. Yogyakarta.

e. InternetNama belakang, nama depan, tahun, judul, alamat e-mail (cetak miring),tanggal akses. Contoh:Zuhriyah, Amanatuz. 2011. Produktivitas Susu Peternak Rakyat.

http://agribisnis.trunojoyo.ac.id. Diakses tanggal 27 Januari 2012.

METODE REVIEWArtikel yang dinyatakan lolos dari screening awal akan dikirim kepada MitraBestari (blind review) untuk ditelaah kelayakan terbit. Adapun hasil dari blindreview adalah:1. Artikel dapat dipublikasi tanpa revisi.2. Artikel dapat dipublikasi dengan perbaikan format dan bahasa yang

dilakukan oleh penyunting. Perbaikan cukup dilakukan pada prosespenyuntingan.

3. Artikel dapat dipublikasi, tetapi penulis harus memperbaiki terlebih dahulusesuai dengan saran penyunting.

4. Artikel tidak dapat dipublikasi.