peluang!usahapeternakan organik!di!ubud,bali!
TRANSCRIPT
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul .............................................................................................. i
Daftar Isi ....................................................................................................... ii
Kata Pengantar ............................................................................................. iii
Ucapan Terima Kasih .................................................................................... iv
1. Perkembangan Pariwisata di Kawasan Pariwisata Ubud ...................... 1
2. Bahan dan Makanan Organik ................................................................ 5
3. Makanan Organik dari Hasil Peternakan ............................................... 13
4. Mengkonsumsi Makanan Organik menjadi Salah Satu Tren dan
Kebutuhan Masyarakat ......................................................................... 17
5. Restoran dan Toko Penyedia Bahan Makanan Organik di Ubud .......... 21
Daftar Pustaka .............................................................................................. 30
iii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmat dan karunia-‐Nya, tulisan yang sangat sederhana ini dapat terselesaikan
dan hadir di hadapan Anda.
Ide menulis dengan tema makanan organik diperoleh dari semakin
maraknya warung organik di Ubud. Tidak sedikit dari usaha mereka dimiliki
masyarakat setempat. Dengan demikian, cerita dan informasi dari mereka
dirasakan akan bermanfaat jika dibaca dan diketahui oleh semakin banyak orang.
Beberapa kali kami berkesempatan untuk hanya membeli bahan atau sekedar
mencicipi makanan organik. Di waktu yang lain, kami mengajak sabahat dan
wisatawan untuk ikut membeli produk-‐produk organik yang dihasilkan
masyarakat Ubud. Kami mengamati antusias wisatawan dan banyak sekali cerita
menarik dari mereka. Berbagai pengalaman unik diperoleh setelah menkonsumsi
makanan organik.
Semoga tulisan sederhana ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami
sangat senang sekali jika tulisan ini dapat memberikan informasi dan
memberikan inspirasi untuk start up sebuah usaha baru di bidang peternakan.
Januari 2018
Penulis
iv
UCAPAN TERIMA KASIH
Tulisan sedehana ini diselesaikan dengan waktu yang singkat. Dengan
segala keterbatasan, pertama-‐tama kami mengucapakan syukur dan terima kasih
kehadapan Tuhan Yang Maha Esa. Kami diberkahi energi dan semangat yang
tinggi untuk merampungkan tulisan peluang usaha peternakan organik di Ubud,
Bali.
Kedua, kami berterima kasih kepada seluruh keluarga dan terutama
kepada anak kami Reino Mosca Apkana dan Ruida Volcano Apkana. Mereka
menjadi pendorong untuk memulai menulis, berkarya, memberi, dan melakukan
kebaikan untuk sesama.
Ketiga, terima kasih kepada semua pemilk warung, rumah makan,
restoran, toko, para sahabat, dan wisatawan yang berkenan berbagi cerita akan
pengalaman mereka menkonsumsi makanan organik di Ubud. Semoga kebiasaan
hidup sehat dapat ditularkan kepada lebih banyak orang. Kami juga berterima
kasih kepada semua pihak yang sudah memberikan bantuan, sehingga tulisan ini
bisa terselesaikan. Semoga budi baik mereka, yang tidak bisa disebutkan satu per
satu, bisa diberikan pahala yang setimpal.
1
I. PERKEMBANGAN PARIWISATA DI KAWASAN WISATA UBUD
Ubud merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang wajib dikunjungi
oleh wisatawan selama liburan mereka di Bali. Salah satu hal menarik yang
ditawarkan di kawasan wisata ini adalah pengalaman unik untuk mengenal
budaya Bali. Masih eksisnya Puri Saren Ubud (Ubud Royal Palace) melengkapi
nuansa budaya yang masih kental di daerah ini. Selain Puri Saren Ubud, hutan
kera (monkey forest) juga menjadi salah satu objek wisata favorit yang dapat
dikunjungi oleh wisatawan. Yang tidak kalah menarik untuk dikunjungi wisatawan
adalah Terasering sawah padi Tegallalang.
Hal menarik bagi wisatawan mengenai Puri Saren Ubud adalah arsitektur
dan ukiran tradisional Bali. Berkunjung ke tempat ini tidak hanya sekedar melihat
monumen yang bisa dinikmati oleh wisatawan, tetapi kehidupan normal keluarga
Puri Ubud yang masih tinggal dan beraktifitas di sana. Monkey forest Ubud
merupakan salah satu hutan kera alami yang ada di Bali. Masyarakat Ubud
Puri Saren Ubud
2
mensakralkan binatang tersebut hingga sekarang telah mencapai populasi
sekitar 600-an ekor kera. Di dalam monkey forest, bukan hanya kera yang
menjadi objek, tetapi juga daya tarik wisata Pura Dalem dan sungai. Sedangkan
terasering Tegallalang membentang indah dengan undak-undakan teraseringnya
yang cantik. Terasering ini seolah-olah menjadi saksi abadi budaya bertani
masyarakat Ubud dan sekitarnya yang belum tergerus dengan pariwisata.
Sebagai objek wisata yang menyuguhkan budaya, di Ubud banyak
dijumpai lukisan, patung dan kerajinan khas Bali lainnya. Setiap malam akan
mudah dijumpai pementasan tari yang disuguhkan masyarakat lokal guna
melengkapi rasa haus wisatawan akan budaya Bali. Pasar seni yang terpampang
tepat di depan Puri Saren seolah-oleh menjadi penampung hasil karya seni
masyarakat Ubud. Tak hanya itu, sepanjang jalan ke Tegallalang akan dijumpai
toko-toko cinderamata (art shop). Hasil karya yang cantik dan indah mulai dari
yang berbahan kayu, kaca, dan besi. Di daerah Ubud pinggiran masih mudah
ditemui persawahan nan hijau sebagai bukti masih eksisnya budaya bertani
meskipun lambat laun mulai terkikis pembangunan villa, restoran dan kebutuhan
Jenis monyet yang ada di Monkey Forest Ubud
3
pemukiman. Beberapa maestro seni seperti seni lukis, pahat dan tari banyak
ditemukan di Ubud. Bahkan konon mereka memiliki andil yang besar dalam
promosi pariwisata Ubud dan membuat Ubud menjadi daerah yang terkenal. Hal
ini menyebabkan banyaknya museum seni di Ubud seperti museum lukisan.
Dalam perkembangannya, pariwisata di Ubud memiliki ciri khas yang
berbeda dibandingkan dengan objek wisata lainnya di Bali. Sebagai contoh
adalah masih eksis dan berkembangnya homestay. Umumnya setiap rumah di
Ubud memiliki kamar yang bisa mereka sewakan untuk wisatawan menginap dan
merasakan berbaur dengan tuan rumah sebagai masyarakat lokal. Hal ini juga
mengakibatkan mudahnya masyarakat Ubud untuk dekat dan berinteraksi
dengan wisatawan. Ubud juga masih berusaha mempertahankan konsep wisata
pedesaan sehingga bisa dipastikan bahwa kawasan wisata ini jauh dari hingar
bingar pesta dan klub malam. Hampir tidak ada night club yang buka sampai
larut malam. Daerah ini masih asyik untuk dilakukan wisata petualang seperti
bersepeda, trekking, dan berkemah.
Salah satu Wisatawan sedang mengamati lukisan di Agung Rai Museum of Art (ARMA)
4
Suasana yang tenang dan nyaman ini pada akhirnya mengundang
wisatawan yang sesuai dengan karakter daerah wisata. Sehingga bisa dipastikan
bahwa wisatawan yang tinggal di Ubud adalah wisatawan yang mencari
ketenangan dan relaksasi. Bukan hanya wisatawan, tetapi para ekspatriat juga
banyak yang menetap di Ubud. Di antara wisatawan tersebut banyak yang
menikmati Ubud dengan mengikuti retreat untuk kesehatan. Meditasi, Yoga,
terapi kesehatan, produk herbal dan spa menjadi produk yang digemari di daerah
ini. Bukan hanya itu, beberapa restoran yang dibanguan oleh masyarakat juga
mulai menyajikan makanan-makanan sehat. Warung dan restoran yang
menyediakan makanan organik mulai bermunculan sebagai salah satu respon
masyarakat lokal terhadap wisatawan yang datang. Di Ubud, tidak susah
mencari produk organik, restoran dan toko organik, restoran vegetarian dan
pasar organik yang buka pada hari-hari tertentu.
Terasering Tegallalang
5
II. BAHAN DAN MAKANAN ORGANIK
Makanan organik adalah makanan yang dihasilkan dengan tanpa
menggunakan bahan-bahan kimia, hormon, antibiotik dan tanpa menggunakan
teknik Genetic Modified Organism (GMO). Makanan atau bahan makanan yang
menggunakan label organik seharusnya juga tidak mengandung bahan aditif
diantaranya adalah MSG, pemanis buatan, pengawet, pewarna dan perasa
buatan. Telah banyak penelitian tentang manfaat makanan organik yang
disinyalir mampu meningkatkan kekebalan tubuh dalam penyakit degeneratif,
mencegah terjadinya paparan radikal bebas, regenerasi sel, dan mampu
mengoptimalkan antibodi.
Sumber makanan non-organik yang banyak beredar secara umum
banyak mengandung pestisida. Pestisida yang terdapat dalam makanan dan
dikonsumsi oleh manusia akan mengganggu kesehatan. Logam berat yang
merupakan unsur pestisida akan ditimbun di dalam hati, yang pada akhirnya
Petani yang menyemprotkan pestisisan pada tanaman Padi. Sumber: www.beritadaerah.co.id
6
akan mengganggu metabolisme dan menyebabkan kerusakan pada hati dan
ginjal. Pestisida di dalam tubuh juga dapat mengakibatkan terganggunya
peredaran hormon. Hal ini akan menimbulkan munculnya berbagai penyakit
seperti kanker, terganggunya sistem reproduksi dan menekan sistem kekebalan
tubuh. Bahan makanan yang dihasilkan dari modifikasi genetik seringkali
menimbulkan reaksi alergi serta menurunkan sistem kekebalan tubuh bagi yang
mengkonsumsi.
Standar luar negeri yang populer digunakan dalam penetapan makanan
organik adalah standar dari United States Department of Agriculture (USDA).
Beberapa label makanan yang menyatakan bahwa kita membeli makanan/bahan
makanan organik diantaranya adalah:
1. “100% Organic”: Produk yang dibuat benar-benar 100% dari bahan dan
proses organik
2. “Organic”: Label ini menyatakan bahwa produk tersebut paling tidak
mengandung 95% bahan organik
3. “Made with Organic”: (Dibuat dari bahan Organik): Label ini menyatakan
bahwa produk tersebut dibuat dari 70% bahan Organik
Dari Standar tersebut dapat dikatakan bahwa produk yang mengandung bahan
organik dibawah 70% tidak bisa mendapatkan label organik dari USDA. Hal ini
juga berlaku sama pada negara-negara di Eropa, Kanada, dan Australia.
Produsen yang ingin melabeli
produknya dengan label organik harus
mendapatkan sertifikat khusus dari lembaga
sertifikasi organik, sehingga tidak bisa asal
saja melabeli produknya dengan label organik
tersebut. Sertifikat ini menjadi bukti bahwa Label Organik dar USDA
7
pengolahan suatu produk memang telah sesuai standar organik. Label produk
organik merupakan sebuah label yang melekat pada kemasannya. Label ini
menunjukkan identitas produk dan acuan standar organik seperti European
Union (EU), National Organic Program United States Department of Agriculture’s
(NOP USDA), Japanese Agricultural Standards (JAS), Korean Food and Drug
Administration (KFDA), dan Organic Agriculture Centre of Canada (OACC).
Lembaga-lembaga tersebut menetapkan acuan standar organik di negara-
negara bersangkutan sekaligus merupakan acuan standar bagi pengekspor.
Di Indonesia ada beberapa Lembaga Sertifikasi Organik (LSO) yang
memiliki kewenangan mengeluarkan sertifikasi organik. Masing-masing LSO
memiliki kewenangan dan ruang lingkup tersendiri dalam mengeluarkan
sertifikat. LSO yang telah mendapatkan sertifikasi dari KAN beserta ruang
lingkupnya:
1. LSO SUCOFINDO : Produk segar baik tanaman dan produk tanaman
(termasuk tanaman pangan, hortikultura, palawija dan perkebunan); Ternak
dan produk ternak (termasuk susu, telur, daging dan madu)
2. LSO Mutu Agung Lestari (MAL): Produk segar dari pangan, hortikultura,
palawija dan perkebunan; Ternak dan produk hasil ternak (daging, susu,
telur dan madu); Pakan Ternak
3. LSO INOFICE: Produk segar tanaman; Produk segar ternak
4. LSO Sumatera Barat: Produk segar tanaman dan hortikultura
5. LSO LeSOS: Produk segar tanaman dan produk tanaman
6. LSO BIOCert Indonesia: Tanaman dan produk tanaman, pangan, palawija,
hortikultura, rempah-rempah, restoran, peternakan, perikanan dan produk
khusus seperti jamur
8
7. LSO PERSADA: Tanaman dan produk tanaman (pangan, palawija,
hotikultura dan perkebunan); Produk ternak dan hasil peternakan (susu,
telur, daging, susu kambing dan madu); Produk olahan tanaman dan ternak
8. LSO Sustainable Development Services (SDS)
Di bawah ini adalah alur Alur Sertifikasi Sistem Pertanian Organik (sumber: www.
sumbertani.com)
1. Pelaku Usaha mengajukan permohonan sertifikasi kepada LSO
2. LSO menunjuk tim auditor
3. Tim Auditor melakukan audit kecukupan, audit lapang dan sampling
kepada pemohon sertifikasi
4. Tim auditor menyampaikan hasil auditnya kepada LSO
5. LSO menyampaikan hasil audit kepada komisi teknis untuk dibahas
dalam komisi teknis serta membuat rekomendasi
6. Komisi teknis menyampaikan rekomendasi kepada LSO
9
7. LSO menyampaikan hasil penilaian, apakah pemohon mendapatkan
sertifikasi atau tidak
8. LSO melakukan survei secara periodik
Berdasarkan definisi USDA, IFOAM dan
CODEX, ada tiga hal yang harus ada pada pertanian
organik, yaitu :
1. merupakan suatu sistem pertanian menyeluruh,
2. membatasi bahan/input non-organik,
3. menjaga kelangsungan agroekosistem.
Departemen Pertanian mengadopsi sistem standard CODEX menjadi
Pedoman Mutu Nomor 08, 09, 10, dan 11 tahun 2000, yang meliputi:
a. Pencatatan, Sesuai dengan standar pertanian organik bahwa Mulai proses
produksi sampai ke tangan konsumen harus dibuatkan dokumen. Dokumen-
dokumen tersebut dibuat dalam satu buku yang tidak terpisah-pisah yang
berupa: Rencana kerja jaminan mutu, good farming practices dan standard
operating procedure.
b. Lahan yang digunakan tidak boleh terpapar oleh bahan non-organik. Lahan
yang sudah terlanjur terpapar bahan non-organik tidak boleh digunakan
selama 2 - 3 tahun. Dalam masa tersebut bisa menggunakan label go
organic
c. Menjaga dan meningkatkan kesuburan dan aktivitas biologi tanah. Beberapa
cara yang mungkin bisa dilakukan dalah dengan memberi pupuk kompos
atau menambahkan mikroorganisme lain. Pupuk kompos yang digunakan
juga dari pertanian dan peternakan organik.
d. Menggunakan air yang harus memenuhi standar organik. Air Organik bisa
dibuktikan dengan adanya uji laboratorium yang terakreditasi.
Label Organik Indonesia
10
e. Menggunakan bibit dan benih yang berasal dari pertanian organik. Dalam
Hal ini tidak diperbolehkan menggunakan bibit dan benih yang berasal dari
hasil rekayasa genetika
f. Sistem Pengendalian hama dan penyakit dengan menggunakan salah satu
atau beberapa cara berikut: program rotasi yang tepat, pengolahan tanah
secara mekanis, proteksi dengan menggunakan musuh alami dan zona
bufer ekologi, penggembalaan ternak, pengendalian mekanis
g. Ada aturan mulai dari pascapanen sampai produk diterima oleh konsumen.
Aturan tersebut mulai dari tatacara penyiapan, penyimpanan, pengangkutan,
pelabelan sampai pemasaran.
h. Aturan penggunaan penggunaan bahan aditif pada pengolahan pascapanen.
Ada beberapa bahan aditif yang diperbolehkan, diantaranya adalah: Kalsium
karbonat, CO2, Malic acid, Alginic acid, asam sitrat, Potasium alginat, agar,
Kalsium klorida, Sodium hidroksida.
i. Dilakukan Inspeksi oleh lembaga yang berkompoten untuk melakukan
pelabelan, dan penyuluhan. Hal ini memungkinkan konsumen terjamin
menerima produknya.
Dengan adanya pedoman mutu tersebut bahan dan makanan organik
akan terjamin kualitas kesehatannya. Bisa dipastikan bahwa konsumen membeli
makanan sesuai dengan kualitas yang diharapkan. Beberapa keuntungan
mengkonsumsi makanan organik diantaranya adalah:
1. Nutrisi
Kandungan nutrisi (vitamin, mineral, mikronutrien dan enzim) pada makanan
organik lebih tinggi dibandingkan dengan makanan konvensional. Secara
signifikan, kandungan flavonoid ditemukan lebih tinggi pada makanan organik.
Flavonoid merupakan salah satu senyawa yang banyak mengandung
11
antioksidan (mencegah terjadinya oksidasi), mampu mengusir radikal bebas,
mampu mencegah penuaan dini
2. Rasa yang lebih Enak
Makanan organik umumnya memiliki rasa yang lebih enak dibandingkan
dengan yang konvensional karena memiliki kandungan nutrisinya yang lebih
tinggi.
3. Asam Lemak Omega-3
Kandungan asam lemak omega-3 pada hasil ternak yang dipelihara secara
organik cenderung lebih tinggi dibanding yang dipelihara secara konvensional.
Asam lemak omega-3 merupakan salah satu lemak yang baik buat kesehatan
jantung dan umumnya ditemukan pada produk daging, susu dan telur.
4. Toxic Metal (Racun Logam)
Kandungan Cadmium pada produk organik terbukti memiliki level yang lebih
rendah dibanding dengan produk yang dipupuk dengan menggunakan pupuk
sintetis.
5. Residu Pestisida
Dibandingkan dengan produk non-organik, produk organik memiliki residu
pestisida yang sedikit. Pada beberapa kasus ditemukannya residu pestisida
pada bahan organik dikarenakan adanya cemaran di udara. Metode pertanian
non-organik menyebabkan pengikisan tanah dan menggunakan pestisida
berbahaya, yang hanya akan hilang setelah berabad-abad. Sebagai contoh
adalah DDT, meskipun kelihannya tidak berbahaya, tetapi bahan ini sangat
buruk untuk kesehatan manusia. DDT tetap ditemukan hampir di seluruh
tubuh manusia, hewan dan air walaupun penggunaannya sudah dilarang
beberapa tahun belakangan ini.
12
6. Menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi polusi
Metode pertanian non-organik menyebabkan pengikisan tanah dan
menggunakan pestisida berbahaya, yang hanya akan hilang setelah berabad-
abad.
Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa salah satu
keuntungan dan mengkonsumsi makanan organik adalah dapat memberikan
pengaruh positif untuk lingkungan, serta hewan dan manusia yang hidup di
dalamnya.
13
III. MAKANAN ORGANIK DARI HASIL PETERNAKAN
Hasil peternakan/ produk peternakan merupakan salah satu makanan
sehat apabila produk tersebut organik, karena tidak banyak mengandung residu
hormon, antibiotika, pestisida, serta cemaran mikroorganisme patogen. Dalam
proses produksi, peternakan organik tidak menggunakan obat, hormon
pertumbuhan atau antibiotik ataupun bahan kimia lainnya. Sebaliknya,
peternakan non-organik menggunakan bahan kimia ataupun hormon
pertumbuhan pada pemeliharaannya. Beberapa bahan kimia tersebut menumpuk
di dalam tubuh hewan, terutama di lemak. Sapi dan ayam juga akan menyimpan
sebagian besar pestisida yang pernah dimakannya (secara langsung atau tidak
langsung). Penelitian di Amerika Serikat menemukan bahwa 90% pestisida
ditemukan dalam jaringan lemak daging, telur ikan dan unggas, antibiotik, obat
dan hormon pertumbuhan juga sering dipakai dalam pakan ternak.
Pada sistem peternakan organik juga memperlakukan ternak dengan
lebih baik. Peternakan tersebut lebih mengutamakan kesejahteraan ternaknya,
sehingga ternak tersebut menjadi lebih sehat. Pemeliharaan ternak dengan
sistem organik tidak terlalu memacu produktivitas ternaknya secara kuantitas,
tetapi lebih mengutaman kualitas hasil ternaknya. Pemeliharaan ternak secara
konvensional akan memaksimalkan carrying capacity, dalam suatu lahan akan
diisi dengan jumlah ternak semaksimal mungkin. Berbeda dengan sistem organik
yang umumnya lebih menggunakan sistem free range (memberikan ruang bebas
yang lebih luas) untuk ternaknya sehingga ternak tidak akan merasa terkurung.
Kondisi ini tentu akan mengurangi tingkat stress ternak sehingga akan
menghasilkan daging dengan kualitas yang lebih baik pula.
14
Jenis Ternak
Ternak dan produk peternakan yang dijual dan diberi label organik
seharusnya menggunakan ternak yang asli yang terus dikontrol keasliannya
(tanpa modifikasi genetik) mulai dibibitkan atau ditetaskan.
Jenis Pakan
Peternakan yang memproduksi ternak organik harus diberi pakan baik
rumput, hijauan dan biji-bijian yang ditanam secara organik pula. Dalam sistem
produksi tersebut juga tidak menggunakan bahan sintetik atau bahan aditif
lainnya. Sapi perah yang berumur di bawah 9 bulan masih bisa menggunakan
bahan pakan non organik. Tetapi untuk ternak lainnya tidak diperbolehkan
Kondisi dan Lingkungan Kandang
Dalam perternakan organik suasana pemeliharaan/kondisi kandang harus
memperhatikan kesehatan dan kenyamanan ternak. Kondisi tersebut
memungkinkan ternak untuk hidup di lingkungan senatural mungkin, dimana
terdapat tempat berteduh dan berlindung, tempat terbuka, akses air bersih,
mendapat sinar matahari yang cukup dan terdapat tempat untuk merumput bagi
ruminansia.
Manajemen Limbah
Dalam peternakan organik diwajibkan untuk mampu mengelola
limbahnya/adanya pengolahan kotoran menjadi pupuk sehingga tidak akan
mencemari tanaman, tanah dan air. Hal ini juga dalam rangka mengoptimalkan
perputaran nutrisi dan mewujudkan sistem peternakan yang berkelanjutan
Peduli Kesehatan
Dalam produksi peternakan organik juga mempraktekkan kesehatan yang
preventif termasuk dalam proses seleksi dan pemilihan bibit ternak; tipe dan jenis
pakan; kesehatan lingkungan yang memungkinkan ternak tidak mengalami
15
stress, penyakit dan parasit; pengelolaan vaksin dan kesehatan hewan dengan
cara biologis; memberlakukan peri kehewanan dengan meminimalkan sakit dan
stress. Apabila ada ternak yang sakit, ternak tersebut dapat diobati tetapi produk
yang dijual tidak dapat diberi label organik. Juga tidak bisa menggunakan
hormon dalam proses produksinya.
Di Kawasan wisata Ubud, beberapa restoran organik akan menyediakan
menu masakan yang bervariasi. Mulai dari masakan lokal sampai dengan
masakan barat (western food). Hal ini disebabkan oleh lebih bervariasinya
penikmat kuliner di Ubud. Bukan hanya wisatawan, tetapi para expatriate juga
banyak yang bermukim di wilayah Ubud. Bagi wisatawan yang datang ke Ubud
tentu akan memiliki rasa penasaran dengan makanan khas/lokal Bali yang bisa
mereka cicipi. Hal ini akan menambah pengalaman tersendiri selama mereka
berlibur ke Bali.
Masakan lokal yang biasa menggunakan produk peternakan yang
sering dijumpai dalam daftar menu diantaranya adalah: bebek krispy, sate ayam,
sate sapi, nasi campur Bali, babi guling, nasi goreng ayam dan mie goreng
ayam. Sedangkan variasi masakan barat yang biasa ditemui dalam daftar menu
adalah: Steak, burger, spaghetti, burrito, omelet, scramble egg dan pizza. Tidak
hanya produk olahan makanan, produk olahan bahan makanan organik juga
sudah mulai ditemui, sebagai contoh adalah daging ayam, telur, sosis, jerky,
abon dan daging asap.
Makanan organik memang memiliki harga yang relatif lebih tinggi
dibandingkan dengan makanan non-organik. Hal ini dikarenakan sistem
pemeliharaan yang relatif lebih lama, lebih susah dan modal yang lebih tinggi
pula. Ayam strain lokal umumnya memiliki tingkat petumbuhan yang lebih lambat
dibandingkan dengan ayam broiler yang sudah dipersilangkan sedemikian rupa
sehingga memiliki pertumbuhan maksimal sebagai salah satu pemasok suber
16
protein hewani. Dalam waktu satu bulan, ayam broiler sudah bisa dipanen
sedangkan ayam lokal akan memerlukan waktu 6 bulan bahkan lebih. Dengan
pemeliharaan yang intensif 1 meter kandang bisa diisi dengan 8 ekor ayam
broiler, tetapi pemeliharaan ayam lokal akan memerlukan area yang lebih luas
untuk memenuhi kebutuhannya mengais-ngais tanah. Selain itu produsen
pemasok bahan makanan organik belumlah banyak.
17
IV. MENGKONSUMSI MAKANAN ORGANIK MENJADI SALAH SATU
TREN DAN KEBUTUHAN MASYARAKAT
Gaya hidup dan pola hidup yang tidak sehat bisa berakibat pula pada
kesehatan kita. Terlalu banyak makan makanan cepat saji (fast food), instan dan
ditambah dengan kurangnya olah raga akan memicu adanya gangguan
metabolik di dalam tubuh. Hal ini memicu munculnya beberapa beberapa
penyakit degeneratif seperti kanker, jantung, diabetes bahkan obesitas.
Munculnya beberapa penyakit tersebut membuat orang memiliki kesadaran
hidup yang lebih sehat salah satunya dengan mengkonsumsi makanan yang
diolah dan dipelihara dengan sistem-sistem tradisional yaitu organik. Orang lebih
sadar bahwa mengkonsumsi makanan organik merupakan salah satu cara hidup
sehat. Mengkonsumsi makanan organik sama artinya mengurangi residu atau
racun yang masuk ke dalam tubuh kita. Hidup sehat merupakan kebutuhan
seseorang sehingga mengkonsumsi makanan organik juga menjadi salah satu
upaya mencapai kehidupan yang lebih sehat.
Tidak hanya kebutuhan seseorang akan pentingnya kesehatan.
Munculnya beberapa media sosial juga menjadi salah satu alasan digemarinya
produk organik. Bagi kalangan muda bukan hanya men-share lokasi makan, apa
yang dimakan juga akan difoto dan diunggah di media sosial untuk bisa
diperlihatkan dalam komunitasnya. Bahkan ada penelitian yang mengungkapkan
bahwa memfoto makanan sebelum menikmatinya akan meningkatkan citarasa
saat memakannya (detikfood.com). Hal ini disebabkan karena saat memfoto
makanan, kita menyediakan jeda bagi panca indera kita untuk bersinergi
membangun citarasa kelezatan.
Warung dan restoran organik yang tidak mudah ditemui di daerah lain
menjadi tren tersendiri bagi konsumen yang mengunjunginya di dearah Ubud.
18
Selain itu, umumnya tampilan menu makanan dan minuman organik ditata
sedemikian menariknya yang membuat para penikmat ingin mengabadikannya
sebelum dimakan (food selfie). Sebagai contoh adalah jus dan minuman
kesehatan. Disajikan penuh dengan berwarna-warni karena biasanya
menggunakan campuran buah dan sayur segar bahkan bumbu dapur seperti
kunyit. Minuman ini biasanya disajikan digelas dengan menggunakan sedotan
(straw) yang berasal dari bambu atau kaca. Penyajian makanan yang terkadang
dialasi dengan daun pisang yang ditata dan dibentuk dengan apik atau
menggunakan alas yang terbuat dari kayu.
Beberapa restoran organik di Ubud tidak berada di lokasi yang strategis,
tetapi berada di lokasi yang sedikit agak masuk dan terkadang hanya bisa
diakses dengan jalan kaki atau berlokasi di daerah pinggiran yang jauh dari
pusat keramaian. Berbekal dari ulasan (review) di trip advisor dan juga promosi
mulut ke mulut, restoran-restoran ini memperoleh pengunjung.
Makanan yang berlabel organik bukanlah makanan yang murah
harganya. Tetapi karena semakin meningkanya permintaan dan peminat
makanan organik membuat semakin berkembangnya warung dan restoran
organik. Selain warung dan restoran organik, beberapa toko dan pasar penyedia
bahan organik juga mulai bermunculan.
Usaha warung, restoran, dan toko penyedia bahan makanan organik di
Ubud merupakan respon terhadap kebutuhan wisatawan dan expatriat yang
bermukim di kawasan tersebut. Ubud menawarkan pengalaman wisata yang
terkait dengan wellness. Mereka para wisawatan menginap atau tinggal di Ubud
didasari motivasi untuk hidup sehat baik fisik, pikiran, dan jiwa. Aktivitas yang
dilakukan seperti kegiata yoga, meditasi, pijat (massage), dan spa. Pilihan
aktivitas ini sangat terkait dengan pola untuk mengkonsumsi makanan organik.
19
Wisatawan yang menggemari produk makanan organik adalah wisatawan
dari Eropa dan Amerika. Dengan demikian, beberapa olahan makanan
organiknya menawarkan makanan organic western food seperti burger, pizza,
donut, dan sebagainya. Inovasi produk makanan ini mengundang semakin
banyak orang untuk mencicipinya.
Tren mengkonsumsi makanan organik berkembang terus dan kini mulai
diminati wisatawan atau expatriate dari Asia seperti Jepang, Korea, dan China.
Bahkan, wisatwan domestik ikut hunting kuliner organik. Tren mencari kuliner
lokal dan organic food dapat dilihat dari kecenderungan wisatawan yang hanya
menyewa kamar hotel semata (room only, tanpa sarapan pagi). Selama
melakukan wisata, mereka sudah memilki daftar warung, rumah makan atau
restoran yang akan dikunjungi. Termasuk di dalamnya adalah produk makanan
organik. Seiring dengan peningkatan ekonomi masyarakat dan kebutuhan hidup
sehat, mereka berkenan untuk membayar harga makanan yang lebih tinggi.
Kebiasaan mengkonsumsi makanan organik dipengaruhi oleh
pengetahuan dan kesadaran yang semakin meningkat akan bahaya
mengkonsumsi produk GMO. Untuk konsumsi daging misalnya, Joachim, salah
seorang wisatawan dari Belgia menuturkan kekhawatirannya akan
mengkonsumsi hewan ternak yang diberikan banyak vaksin dan pengobatan. Ia
berpendapat, mengkonsumsi daging GMO dapat lebih mudah menyebabkan
manusia terkena berbagai penyakit. Hal ini tentu menjadi salah satu contoh
bagaimana tren kebutuhan makanan organik di Ubud dan Bali pada umumnya.
Dengan semakin besarnya kebutuhan untuk menghasilkan produk
makanan organik, masyarakat di Ubud memanfaatkan pekarangan atau kebun di
belakang rumah mereka untuk menanam berbagai jenis sayuran, buah, bumbu-
bumbu, dan umbi-umbian. Bahan-bahan dipetik secara langsung dan masih
20
segar, sehingga nutrisi yang dihasilkan lebih baik. Hasil panen tersebut sekaligus
dapat membantu dalam menghemat pengeluaran kebutuhan sehari-hari.
21
V. RESTORAN DAN TOKO PENYEDIA BAHAN MAKANAN ORGANIK DI
UBUD
Mencari restoran dan toko penyedia bahan organik di Ubud tidaklah sulit.
Ubud merupakan surga bagi penikmat kuliner sehat. Dari yang berlabel warung
kecil sampai dengan restoran yang mewah semua ada di Ubud. Bali sebagai
daerah pariwisata yang banyak sekali ekspatriat yang tinggal dan berbisnis
mengakibatkan daerah ini cepat sekali menerima perubahan. Banyak orang yang
merasa harus ikut bertanggung jawab menjaga kelestarian alam Bali. Tidak bisa
dipungkiri bahwa selain budaya dan keramah-tamahan orang nya, Bali juga
menjual keindahan alamnya untuk pariwisata. Banyak pula pihak yang fokus
dengan pertanian organik. Semua itu karena keinginan bersama menjaga
kelestarian dan kesinambungan alam Bali.
Beberapa pihak memang diketuk kesadarannya untuk mencoba
membantu menyeimbangkan alam dan pertanian Bali. Ada pula pihak yang
tergabung dalam beberapa organisasi pendukung pertanian organik. Berikut
disajikan beberapa contoh penyedia bahan makanan Organik dan restoran yang
ada di Ubud.
Pasar Organik Ubud (Ubud Organic Market)
Pasar organik Ubud hanya buka 2 kali dalam seminggu yaitu pada hari
Rabu dan Sabtu. Produsen yang menjadi penjual di pasar ini merupakan
anggota (member) dari Pasar Organik. Pasar Organik ubud hanya memberikan
akses kepada petani kecil sebagai bentuk dukungan kepada petani organik lokal.
Hal ini juga dimungkinkan agar harga barang yang dijual lebih kompetitif. Pasar
Organik Ubud memiliki 2 lokasi, yang pertama di Tebesaya (sebelah wantilan)
dan yang satu berlokasi di depan Pizza Bagus Jl. Pengosekan Ubud. Barang-
22
barang yang dijual di pasar ini sangat bervariasi mulai dari sayuran, buah, selai,
susu kedelai dan minuman sehat, telur, aneka jajanan sehat, tepung dan roti
organik, bibit tanaman organik, sabun sampai dengan produk kecantikan bebas
bahan kimia.
Dari beberapa barang yang dijual di Pasar Organik Ubud, hanya telur
yang merupakan produk peternakan. Tidak menutup kemungkinan produk
peternakan lainnya seperti daging ayam akan laku apabila dijual di pasar
tersebut. Dalam Hal ini sektor peternakan organik masih memiliki peluang yang
besar untuk ikut memasarkan produknya di sana.
Bali Buda
Bali Buda telah memiliki beberapa outlet di Bali. Hasil pertanian yang
digunakan dalam berproduksi telah rutin disupervisi oleh Bali Organic
Association (BOA). Bali Buda memproduksi sendiri makanan sehat seperti aneka
kue dan roti. Selain itu banyak bahan-bahan makanan organik yang dijual di toko
ini seperti kacang-kacangan, sayur-sayuran, minyak, jus kesehatan, madu serta
mie dan pasta organik. Produk peternakan yang dijual di Bali Buda adalah
daging ayam, dan telur.
Suasana Pasar Organik Ubud www.deviliciouslyraw.com
23
Bali buda juga memiliki kafe organik dan vegetarian. Menunya sangat
bervariasi mulai dari makanan internasional sampai dengan masakan Indonesia
seperti nasi goreng.
Sari Organik
Sari Organik merupakan salah satu restoran yang letaknya berada di
tengah sawah. Mengusung tema organik, restoran ini memproduksi beras
sayuran dan buah organik sendiri. Beberapa bahan juga dibeli dari petani yang
benar-benar tidak menggunakan bahan kimia dalam proses produksinya.
Warung Sari Organik juga dikenal dengan Warung “Bodag Maliah”.
Suasana di Sari Organik Restoran, Foto oleh @tanusha_pashkovskaya
Chicken Salad, Foto oleh @ikan cupang
Burger tahu dengan roti almond, foto oleh @hangrywifey
Nasi goreng sayuran, Foto oleh @Paigejcoshaw
24
Restoran tersebut tidak mudah diakses, karena pengunjung harus
berjalan kaki sekitar 20 menit dan melalui pematang sawah juga. Meskipun
berlokasi yang susah diakses, tetapi restoran ini tetap ramai dari mulai buka
sampai tutup. Berlokasi di tengah-tengah sawah justru membuat suasana
restoran ini berbeda. Pengunjung akan langsung disuguhi oleh kebun organik
dan dipersilahkan memetik sayuran sendiri apabila menginginkan menu dengan
permintaan khusus. Bukan hanya menu vegetarian dan juga jus kesehatan
(healthy juice). Di restoran ini juga menyediakan menu yang berbahan baku
ayam dan ikan.
Kafe Restoran
Kafe Restoran berada di jantung Ubud. Tetap mengusung tema sehat,
gaya hidup dengan kesadaran ramah lingkungan, restoran organik ini
menyediakan banyak menu organik vegetarian, non-vegetarian. Bahan-bahan
organik yang digunakan oleh restoran ini merupakan suplai dari petani lokal.
Menu yang disediakan di restoran ini adalah masakan Italia, Mexico dan
makanan khas Indonesia.
Salah satu menu makan siang. Foto oleh @kafe_ubud Thai Curry, Foto oleh @ryntje
25
Abe-Do Organic Warung
Abe-Do Organic warung merupakan salah satu warung kecil yang menggunakan
produk lokal organik dalam variasi masakannya. Produk yang paling favorit
adalah kefir kelapa. Selain itu warung ini juga memproduksi jus segar, smoothies
dan kombucha. Selain memiliki produk minuman, makanan yang disediakan
adalah menu vegetarian, vegan, daging ataupun ikan.
Dayu’s Warung
Dayu’s warung adalah sebuah warung yang menyediakan aneka menu
olahan, mulai dari makanan barat (western food) dan masakan Bali dengan
bahan organik. Selain memfokuskan pada makanan organik, warung ini juga
menyediakan menu vegetarian, vegan dan beberapa menu yang memakai
daging dan ikan. Dayu’s warung menampilkan konsep warung keluarga organik
yang sehat. Makanan yang disajikan diolah secara professional.
Minuman Kesehatan Produksi Abe-‐do Organic Nasi Goreng
26
Dayu’s Warung memproduksi sendiri beberapa kue kering dan kripik
organik yang dijual dan dipajang di warung tersebut. Beberapa menu unik
western food disajikan dengan bumbu dan bahan lokal. Misalnya burger yang
dibuat dari ketela ungu atau tempe. Burrito yang berbahan dari beras ketan hitam
dan diberi topping parutan kelapa. Dengan kombinasi antara makanan barat
yang dibuat dengan bahan-bahan lokal menjadikan bentuk sajian dan rasa yang
unik setiap makanan yang dibuat.
Burrito Foto oleh: Anna Bashkirova
Pintu Masuk Warung Dayu Beserta Pajangan Kue Kering dan Keripik Organik Foto Oleh: Johan Bohlin
27
Kayun Restoran
Kayun Restoran merupakan salah satu restoran di wilayah Ubud yang
mengusung tema tradisional. Restoran ini terletak di kawasan Ubud pinggiran.
Lokasi yang jauh dari pusat keramaian tidak menyurutkan para penikmat dan
pemburu makanan organik di Ubud. Yang unik dari restoran ini adalah cara
menanak nasi yang masih menggunakan kayu bakar dan ditanak dengan
menggunaka kukusan. Uap panas yang keluar dari kukusan sesekali semakin
memancing indra pengunjung untuk segera mencicipi makanan yang tersedia.
Burger Tempe dengan Isian Bayam dan labu yang dibumbui dengan sambel dan bumbu lokal
Proses memasak dengan Kayu Bakar di Kayun Restoran; Sumber: google
28
Restoran ini memiliki pemandangan persawahan dan kebun organik.
Gaya arsitektur Bali tempo dulu lengkap dengan bangunan tradisional yang
menonjolkan ukiran hampir di seluruh restoran, ditambah dengan sajian menu
yang diberi alas dan dihiasi daun pisang semakin membuka memori budaya
makan tradisional di Bali.
Beberapa restoran dan toko penyedia bahan organik tersebut hanya
sebagian saja. Masih dengan sangat mudah menemukan warung-warung
organik lainnya di Ubud.
Konsep organik yang dibangun oleh para pemilik restoran ternyata bukan
hanya sekedar menampilkan menu sehat. Penataan dan pengolahan makanan
organik bisa sangat bervariasi dan unik. Makanan ditata dan dikombinasikan
sedemikian rupa sehingga dari bahan yang tidak menarik menjadi indah
dipandang dan menambah selera penikmatnya.
Tidak hanya menu vegetarian dan vegan saja yang tersedia di hampir
semua restoran organik yang ada di ubud, rata rata mereka juga menyediakan
menu yang menggunakan produk peternakan seperti daging ayam, bebek dan
Penyajian Menu Makan Siang di Kayun Restoran
29
telur. Ini menjadi peluang yang besar bagi sector peternakan untuk bisa
meningkatkan produk organiknya guna memenuhi pangsa pasar tersebut.