peluang pasar di amerika selatan ii.pdfmenyoroti potensi wilayah amerika selatan sebagai pasar...

18
Majalah Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Majalah Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia - Jl. Taman Pejambon No. 6 Jakarta 10110 Telp: (+6221) 3833123 • Email: [email protected] LIPUTAN UTAMA Optimalisasi Pasar Amerika Selatan Peluang Pasar Produk Elektronik di Peru Berbisnis di Argentina, Cari Peluang di Sela Hambatan Dagang WAWANCARA KHUSUS H.E. Roberto H.S. Portocarrero Duta Besar Peru untuk Indonesia INFO PASAR Gurihnya Bisnis Kacang Mete di Kanada Melirik Peluang Pasar di Amerika Selatan MAJALAH Edisi II - Juni 2013 I N F O - A K S E S - A K S I

Upload: others

Post on 12-Feb-2020

11 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Majalah Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

Majalah Direktorat Jenderal Amerika dan EropaKementerian Luar Negeri Republik Indonesia - Jl. Taman Pejambon No. 6 Jakarta 10110

Telp: (+6221) 3833123 • Email: [email protected]

LIPUTAN UTAMAOptimalisasi PasarAmerika Selatan

Peluang Pasar ProdukElektronik di Peru

Berbisnis di Argentina,Cari Peluang di SelaHambatan Dagang

WAWANCARA KHUSUSH.E. Roberto H.S. PortocarreroDuta Besar Peru untuk Indonesia

INFO PASARGurihnya BisnisKacang Mete di Kanada

Melirik

Peluang Pasardi Amerika Selatan

MA

JA

LA

H

Edisi II - Juni 2013

I N F O - A K S E S - A K S I

PELUANG I I /2013 PELUANG I I /2013 3

LIPUTAN UTAMA

BERBISNIS DI AMERIKA SELATAN4 Optimalisasi Pasar Amerika Selatan

7 Melirik Peluang Pasar di Negeri Inca

10 Wawancara Khusus dengan Duta Besar Peru untuk Indonesia

12 Kiat Bermain di Pasar Peru

13 Peluang Pasar Produk Elektronik di Peru

16 Berbisnis di Argentina, Cari Peluang di Sela Hambatan Dagang

INFO PASAR

20 Gurihnya Bisnis Kacang Mete di Kanada

INFO KHUSUS

23 FEALAC, Pekerjaan Besar untuk Kawasan Akbar

KONTAK BISNIS

25 Kedutaan Besar Republik Indonesia di kawasan Amerika Selatan dan Karibia

AGENDA

27 Jadwal Pameran Niaga di Negara-negara Kawasan Amerika Selatan dan Karibia Tahun 2013

AKSI

34 KBRI Washington Dorong Ekspor Kopi Khas Daerah Indonesia di Amerika: Indonesia hadir pada SCAA

35 KJRI Toronto Mie “INDOMIE” Goreng Pemikat Masyarakat Toronto

WARTA REDAKSI DAFTAR ISIPembaca yang budiman,

Setelah pada edisi sebelumnya kami tampil dengan nama baru, maka pada

Edisi ke-2 ini Majalah Peluang tampil dengan perwajahan baru. Memang,

ibarat seorang gadis yang tengah menginjak remaja, Majalah Peluang

terus memoles penampilannya agar tampil menarik, trendy, dan segar. Tak

hanya dari segi penampilan, para punggawa di majalah ini juga berupaya

untuk menyajikan tulisan yang sarat informasi dan bermanfaat bagi para

pelaku usaha, selaras dengan motto kami: info, akses, aksi.

Pada Edisi ke-2 ini, Peluang menyajikan beberapa tulisan untuk

menyoroti potensi wilayah Amerika Selatan sebagai pasar non-tradisional

bagi produk-produk negara kita. Kelesuan ekonomi dan melemahnya daya

beli masyarakat di benua Eropa dan wilayah Amerika Utara, memang

mengharuskan kita untuk semakin menguatkan upaya diversifikasi pasar,

untuk mencari pasar alternatif bagi produk-produk Indonesia. Bila melihat

data statistik, upaya diversifikasi pasar ini mulai membuahkan hasil, menurut

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional kontribusi ekspor non-

minyak dan gas (migas) ke pasar non-tradisional mencapai 60,6% dari total

ekspor Indonesia sepanjang tahun 2012. Namun, tentu persentase ini

masih belum menunjukkan kemampuan optimal dari ekspor Indonesia ke

pasar-pasar non-tradisional. Sebagai misal, potensi dan peluang pasar di

Amerika Selatan belum digarap secara maksimal karena kita masih

berfokus pada pasar Brazil, padahal sebenarnya ada banyak negara

potensial lain di kawasan tersebut seperti Peru dan Argentina yang diang-

kat dalam Edisi kali ini.

Salah satu kendala klasik bagi pelaku usaha untuk masuk ke pasar

non-tradisional adalah minimnya informasi tentang situasi dan kondisi

pasar di negara tujuan. Kendala ini sebenarnya dapat diatasi dengan

meminta bantuan dan informasi kepada Perwakilan Republik Indonesia,

apakah itu Kedutaan Besar RI (KBRI) atau Konsulat Jenderal RI (KJRI),

mengenai kondisi pasar setempat. Tentu saja kami juga menyadari ada

banyak faktor yang seringkali menghambat terjalinnya komunikasi ideal

tersebut. Oleh karena itu, pada Edisi kali ini dan seterusnya Peluang

berupaya untuk menjembatani “jurang” komunikasi ini dengan menyajikan

informasi dan tulisan dari rekan-rekan di Perwakilan RI, khususnya yang

berada di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa,

mengenai berbagai peluang ekonomi dan perdagangan yang ada di

wilayah kerja mereka.

Semoga para pembaca dapat menikmati sajian kami.

Tim Redaksi Peluang Redaksi Majalah PELUANG menerima kiriman artikel dalam bahasa Indonesia, kritik, saran, masukan, tanggapan, dan permintaan informasi lainnya. Silakan mengirimkan permintaan anda melalui alamat redaksi dan email: [email protected]

TIM REDAKSI

PelindungDuta Besar Dian Triansyah Djani

Direktur Jenderal Amerika dan Eropa

Penasehat/Penanggung Jawab

Stephanus YuwonoSekretaris Direktorat Jenderal

Amerika dan Eropa

Pemimpin RedaksiTika Wihanasari

EditorHeru SantosoArum Primasty

Administrasi danDukungan Umum

Muhamad RoiSuproyo

Erlis SusantiIta Sujiati

Eddy KusworoJiman Riyadi

P. Jonhawer Siahaan

Penulis Artikel/KontributorK. Candra Negara

Irwan SinagaAris Asriadi

Febrizki Bagja MuktiGulardi NurbiantoroAndri NoviansyahCerya Paramita

Angela Duta Patria Nyoman Yatmi Pravita Dewi

Stania PuspawardhaniEndang Septryani Sari

Novi

Desain GrafisAgus Palupi - PT. Temprint

FotograferFebrizki Bagja Mukti

I Made Oka WardhanaPierre Manoppo

Alamat Redaksi:Sekretariat Direktorat Jenderal

Amerika dan EropaJln. Taman Pejambon 6, Lantai VI

Kementerian Luar Negeri RIJAKARTA 10110

Telepon: +6221 3812758Fax: +6221 3823123

Email: [email protected]

I N F O - A K S E S - A K S I

MA

JAL

AH

2

4 PELUANG I I /2013 PELUANG I I /2013 5

LIPUTAN UTAMA LIPUTAN UTAMA

ecara geografis kawasan Amerika Selatan mewakili 12 entitas politik yang memiliki pandangan yang berbeda

terhadap kebijakan pasar bebas.Pemerintahan di Venezuela, Ekuador, Bolivia, dan Argentina lebih cenderung pada kebijak an sosialis dan proteksionis. Di sisi lain, Kolombia, Chile, Peru, Brazil, Uruguay dan Suriname menyambut positif investasi asing dan sangat dipengaruhi oleh kekuatan sistem ekonomi pasar. Kawasan Amerika Selatan memilki penduduk sekitar 387 juta dengan pendapatan perkapita di atas 11.000 dolar AS serta kelas menengah lebih dari 100 juta orang. Selain itu, pertumbuhan ekonomi di kawasan juga kurang terpen-garuh dengan adanya krisis ekonomi yang melanda Eropa dan bahkan pada tahun 2011 pertumbuhan ekonomi Argentina, Ekuador dan Peru berada di atas 6.5%. IMF memprediksi Pertumbuhan ekonomi di kawasan pada tahun 2012 dan 2013 akan mencapai di atas 3.5%.

Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi tersebut juga akan meningkatkan golongan kelas menengah yang akan berpengaruh pada pola konsumsi masyarakatnya. Menurut studi, negara-negara Amerika Latin dengan kelas menengah terbesar adalah Uruguay (56%)dan Argentina (53%), sedangkan Bolivia (13%) dan Paraguay (19%) merupakan negara yang memiliki kelas menengah terendah di Amerika Latin.

Di sektor perdagangan luar negeri, total impor kawasan Amerika Selatan pada tahun 2011 mencapai 466.01milyar dólar AS. Negara-negara pengimpor terbesar adalah Brazil (US$191.5 milyar), Chile (US$58.5 milyar), Argentina (US$56.5 milyar), Venezuela (40.8 milyar), Kolombia (40.6 milyar), Peru (US$30.1 milyar), Ekuador (US$20.5 milyar) dan impor negara lainnya di kawasan di bawah US$20 milyar. Di bidang peralatan pertahanan, negara-negara di kawasan Amerika Selatan setiap tahunnya mengeluarkan dana sekitar US$ 54.9 milyar (data SIPRI 2010). Pengeluaran belanja militer terbesar di kawasan adalah Brazil (US$34.3 milyar), Kolombia (US$10.4 milyar), Argentina (US$3.4 milyar), Venezuela (US$3.3 milyar), Ekuador (US$2.9 milyar) dan Peru (US$ 1.9 milyar).

Kawasan Amerika Selatan juga kaya dengan sumber daya mineral, minyak dan gas. Beberapa negara yang kaya sumber alamnya antara lain, biji besi (Brazil, Venezuela, Chile, dan Peru), tembaga (Chile, Peru, Brazil dan Argentina), mangan (Bolivia), emas (Peru, Brazil, Kolombia, Argentina, Chile dan Suriname), perak (Peru, Bolivia dan Chile), bahan baku baja (Brazil, Argentina, Venezuela, Chile dan Kolombia), minyak bumi (Brazil, Venezuela, Argentina, Ekuador, Peru, Suriname). Potensi pasar kawasan Amerika Selatan yang cukup besar perlu digarap secara maksimal oleh Indonesia. Nilai Impor dari kawasan yang mencapai US$ 466.01 milyar pertahun merupakan pasar yang menjanjikan bagi produk ekspor Indonesia. Pasar kawasan Amerika Selatan dapat dijadikan pengganti pasar tradisional Eropa yang saat ini dilanda krisis. Selain itu, pengeluaran pemerintah di bidang peralatan militer, bila dilakukan pendekatan yang baik, dapat menjadi peluang bagi perusahaan BUMN seperti PT. Pindad, PT. PAL, PT. DI, LEN dan lainnya untuk mengembangkan pasarnya ke wilayah tersebut. Di samping itu, kawasan Amerika Selatan yang memiliki sumber daya mineral, minyak bumi dan gas alam juga

merupakan peluang bagi produk industri ekstraksi Indonesia ke pasar wilayah tersebut. Sampai saat ini Indonesia masih belum memanfaatkan potensi pasar yang dimiliki kawasan tersebut. Bila disimak data tahun 2011, terlihat bahwa ekspor Indonesia ke kawasan baru mencapai2.9 milyar dolar AS.

OPTIMALISASI PASAR AMERIKA SELATAN Krisis keuangan pasca kasus sub-prime mortgage di Amerika Serikat tahun 2007 dan krisis utang Eropa yang sampai saat ini belum terselesaikan telah menjadi keprihatinan para pemimpin dunia, termasuk negara-negara Asia.

Indonesia termasuk yang mengkhawatir-kan dampak negatif dari ketidakpastian masa depan ekonomi Eropa dan kelesuan di AS, khususnya terhadap kinerja ekspor. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor Indonesia pada periode Januari-September 2012 mencapai 143.0 milyar dolar AS atau menurun sekitar 6.0% bila dibandingkan periode yang sama tahun 2011 yang mencapai 152.2 milyar dolar AS. Penurunan kinerja ekspor pada periode tersebut juga telah mempengaruhi surplus neraca perdagangan Indonesia. Pada periode Januari-September 2012 surplus neraca perdagangan mencapai 10 milyar dolar AS atau menurun sekitar 95.3% bila dibandingkan periode yang sama tahun 2011 yang mencapai 22.1 milyar dolar AS. Penurunan kinerja ekspor ini akan terus terjadi dan sangat mengkhawatirkan neraca perdagangan yang semula surplus akan berbelok ke defisit apabila tidak dicarikan pasar alternatif. Kondisi perekonomian Eropa dan AS yang masih labil telah mendorong pemerintahan negara-negara di dunia, khususnya negara yang bersandar pada export oriented berlomba-lomba untuk mencari terobosan ke pasar-pasar baru termasuk ke pasar Indonesia sebagai pengganti pasar Eropa dan AS. Kekhawatiran dan ketakutan tehadap kebanjiran produk dari luar telah mendorong negara-negara untuk memproteksi pasar domestiknya.

SPOTENSI AMERIKA SELATAN

(web

/edi

t)

Sumber IMF

Source: Cárdenas et al., "Latin America's Global Middle Class," Brookings (2011).

JUMLAH KELAS MENENGAH DALAM POPULASI (%)

2005 2030 (Perkiraan)

TOTAL IMPOR KAWASAN AMERIKA SELATAN 2011 (milyar US$)

Di sektor perdagangan luar negeri, totalimpor kawasan Amerika Selatan pada tahun

(web

/edi

t)

OPTIMALISASI PASAR

AMERIKA SELATANKawasan Amerika Selatan merupakan pasar potensial bagi

produk Indonesia, namun nilai perdagangan Indonesiake kawasan tersebut masih tergolong kecil. Perlu dilakukan

langkah-langkah untuk memperbaiki kondisi ini.

Musthofa Taufik Abdul LatifDirektur Amerika Selatan dan Karibia, KEMLU RI

PROYEKSI PERTUMBUHAN PDB AMERIKA SELATAN

6 PELUANG I I /2013 PELUANG I I /2013 7

LIPUTAN UTAMA LIPUTAN UTAMA

Meningkatnya penerapan pajak anti dumping, serta pengetatan technical barrier to trade dengan alasan perusakan hutan, perlindungan kesehatan dan lainnya telah diterapkan oleh hampir semua negara-negara yang semula menganut paham liberal. Dalam kondisi sitem perdagangan dunia yang tidak menentu tersebut, secara cerdas perlu dicari strategi yang efektif untuk me- masuki pasar suatu negara. Strategi dan diplomasi akses pasar yang diterapkan juga akan berbeda dari satu negara ke negara lainnya dan tergantung dari sistem peme- rintahan negara yang dituju. Bagi negara- negara dengan pemerintahan yang kuat dan memegang peranan penting dalam mengontrol devisa dan pemberian ijin impor, perlu dilakukan pendekatan kepada para pejabat kunci. Dalam keadaan negara semacam ini, peranan para diplomat di per wakilan luar negeri sangat penting untuk melakukan pen- dekatan kepada pejabat-pejabat kunci tersebut. Terhadap pemerintahan negara yang pro pasar, namun takut kebanjiran produk dari luar dan mencoba memproteksi pasar dalam negerinya melalui mekanisme non-tariff barriers, Perwakilan di luar negeri perlu mempelajari apakah kebijakan tersebut diskriminatif dan sejalan dengan peraturan WTO. Terhadap negara yang diberikan sanksi ekonomi secara unilateral oleh suatu negara berpengaruh (kasus AS dengan Kuba) sehingga sulit untuk melakukan transaksi dagang dengan negara lain, namun negara tersebut masih dapat mengimpor barang- barang dari luar, perlu dipelajari teknik dan cara yang di- pakai oleh pengusaha importer setempat.

Dalam mencapai pendekatan tersebut, Kementerian Luar Negeri RI telah meminta Perwakilan RI di luar negeri untuk melakukan, antara lain:a. Meningkatkan kegiatan economic intelligence dalam mengidentifikasi peluang-peluang bisnis dan mengetahui kebijakan dan praktek negara-negara lain dalam mendukung peningkatan perluasan ekspor. b. Meningkatkan upaya-upaya terpadu dalam memperkenalkan dan mendorong produk-produk ekspor baru melalui pendekatan Business to Business. c. Meningkatkan kerjasama fasilitasi perdagangan utamanya dengan negara-negara yang mengenakan hambatan non-tariff terhadap produk ekspor Indonesia. d. Memberdayakan masyarakat atau pengusaha Indonesia di luar negeri sebagai pengguna produk barang dan jasa Indonesia.e. Menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk membuka atau menunjang terlaksananya kerjasama ekonomi antar pelaku usaha.

Namun demikian, peranan perwakilan RI di luar negeri untuk menerobos akses pasar tidak akan berjalan dengan efektif apabila kurang dukungan dari dalam negeri. Hasil pendekatan dan market research yang dilakukan oleh perwakilan perlu ditindaklanjuti baik oleh instansi terkait maupun para pengusaha. Mengambil pengalaman sebelumnya, terlihat bahwa informasi penting dari perwakilan mengenai potensi pasar dan ekonomi di negara-negara akreditasi belum digunakan secara maksimal. Seperti, penyelenggaraan seminar, misi dagang, pameran dagang dan bahkan TTIS (Trade, Tourism, Investment & Service) tidak dipersiapkan secara matang dan bahkan terkesan dilakukan secara mendadak. Penyebaran informasi potensi pasar suatu negara dari perwakilan juga perlu disempurnakan namun tidak dapat disebarkan secara terbuka melalui website, karena dapat dipergunakanoleh negara pesaing, khususnya negara yang memiliki bahasa yang sama. Pengiriman melalui e-mail ke berbagai instansi di pusat, pengusaha, Asosiasi, Kamar Dagang dan Industri pusat/daerah, Dinas Perdagangan dan Industri daerah perlu diteruskan dan disempurnakan. Demi mensukseskan penetrasi pasar non-tradisonal diperlukan persiapan, koordinasi antar instansi terkait, pengusaha dan perwakilan. Beberapa informasi yang diperlukan dalam persiapan tersebut adalah informasi mengenai potensi ekonomi, kajian pasar dan cara pemasaran, regulasi dan kebijakan impor, termasuk hambatan tariff dan non-tariff.

(web

/edi

t)

PEMBELANJAAN MILITER KAWASAN AMERIKA SELATAN (US$ Juta)

TOTALEKSPOR

INDONESIAKE KAWASAN

AMERIKASELATAN

(ribuan US$)

(web

/edi

t)

Apabila bukan karena sepak bola,

mungkin kita di Indonesia tidak pernah mendengar ada

negara bernama Peru. Memang bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, Peru bagaikan sebuah negeri dongeng karena jaraknya yang jauh dan kebudayaannya yang berbeda. Padahal beberapa produk kita, seperti kertas, sepatu olahraga, peralatan rumah tangga dan barang elektronik (silahkan simak “Peluang Pasar Produk Elektronik di Peru”) telah cukup lama beredar di negara ini. Nah, bagaimana gambaran kondisi pasar di Peru?

PERTUMBUHAN EKONOMI TINGGI, KEMISKINAN RENDAHPeru dikenal sebagai pusat dari kerajaan Inca sebelum ditaklukkan oleh Spanyol di bawah Francisco Pizarro pada tahun 1533. Negara yang terletak di wilayah Amerika Selatan tersebut memerdekakan dirinya dari Spanyol pada 28 Juli 1821. Saat ini Peru telah menjelma menjadi negara yang lebih demokratis dan secara politik lebih stabil. Pada pemilihan umum

terakhir tahun 2011 yang silam, Ollanta Moises Humala Tasso terpilih menjadi Presiden Peru dengan perolehan suara sebanyak 51,45 %. Presiden Tasso menegaskan tekadnya untuk meningkatkan pembangunan nasional Peru dengan fokus utama penghapusan kemiskinan. Selain itu Humala Tasso juga menjanjikan kebijakan ekonomi terbuka untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas moneter. Janji Tasso ini dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi Peru yang cukup mengesankan di tahun 2012, Produk Domestik Bruto (PDB) negara ini me- ngalami pertumbuhan sebesar 6,3%, dimana merupakan pertumbuhan tertinggi kedua di kawasan Amerika Latin setelah Panama (10,5%). Sementara itu tingkat inflasi selama tahun 2012 sebesar 2,65%, lebih rendah dari tahun 2011 sebesar 4,7%. Tingkat kemiskinan di Peru terus mengalami penurunan. Saat ini persentase penduduk miskin di negara

dengan tahun 2007 yang sebesar 42,8%. Pemerintahan Tasso memiliki komitmen untuk menurunkan tingkat kemiskinan hingga 15% pada tahun 2016. Prediksi pertumbuhan ekonomi Peru untuk tahun 2013 cukup optimis dengan perkiraan pertumbuhan sebesar 6,2 %, inflasi berkisar antara 2 dan 3%, ekspor diperkirakan sebesar US$ 48.500 juta, meningkat 6,1% dari total ekspor tahun 2012, karena adanya pemulihan di sektor tradisional. Perekonomian Peru diperkirakan akan terus tumbuh karena didorong permintaan domestik yang masih kuat.

KELAS MENENGAH DENGANDAYA BELI TINGGIMirip dengan Indonesia, pertumbuhan ekonomi Peru didorong oleh permintaan domestik sebagai dampak peningkatan pendapatan rumah tangga dan me- ningkatnya jumlah kelas menengah. Sebuah lembaga perbankan di Amerika Selatan, Bank Sartander mencatat bahwa kelas menengah Peru mencapai 57% dari total jumlah penduduk Peru. Terjadi peningkatan pada pembelian produk mobil

Di tengah kelesuan ekonomi yang melanda Eropa dan Amerika Serikat, sudah tiba waktunyabagi Indonesia untuk mencari alternatif pasar non-tradisional, dan Peru adalah salah satunya.

Gulardi Nurbintoro mengajak kita melirik peluang pasar di negara asal bangsa Inca ini.

Melirik Peluang Pasardi Negeri Inca

8 PELUANG I I /2013 PELUANG I I /2013 9

LIPUTAN UTAMA LIPUTAN UTAMA

(web

/edi

t)

(web

/edi

t)

serta makin meningkatnya pengunjung di pusat-pusat bisnis. Untuk ukuran Amerika Selatan, Peru termasuk negara yang memiliki penduduk terbilang besar yaitu 30,1 juta jiwa sehingga merupakan pasar yang cukup potensial. Selain itu, 72% populasi negara itu berada di bawah usia 40 tahun atau mayoritas berada di usia produktif dengan daya beli domestik yang kuat, tercermin dari pendapatan perkapita di Peru yang terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 pendapatan perkapita Peru adalah sebesar US$ 4.900, tahun 2011 sebesar US$ 5.900 dan pada tahun 2012 sebesar US$ 6.500. Namun menurut seorang pelaku pasar di Peru, meskipun memiliki jumlah kelas menengah dan daya beli tinggi, pola konsumsi masyarakat di negeri ini masih mengikuti selera negara berkembang karena sebagian besar konsumen masih mencari produk dengan harga murah dan terkadang tidak memperhatikan mutuatau kualitas.

PERDAGANGAN INDONESIA DENGAN PERULalu bagaimana peluang pasar produk Indonesia di Peru? Jika melihat data statistik, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, lalu lintas perdagangan antara Indonesia dan Peru terbilang cukup positif dan selalu menguntungkan kita. Ekspor Indonesia ke Peru mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2012, total perdagangan RI-Peru (berdasarkan data veritrade) adalah sebesar US$ 340.585.726 atau mengalami peningkatan sebesar 21% dari tahun sebelumnya. Sementara menurut data Kementerian Perdagangan RI, ekspor Indonesia ke Peru pada tahun 2011 tercatat sejumlah US$161.982.600, sementara impor Indonesia adalah sejumlah US$ 51.388.600. Hingga Oktober 2012, nilai total perdagangan tercatat US$ 215.572.000, dengan nilai ekspor Indonesia sebesar US$ 150.132.100.

Apabila melihat data ini, terlihat bahwa perdagangan dengan Peru sangat menguntungkan, bahkan nilai perdagangan Indonesia dengan Peru pada tahun 2011 tercatat sebagai yang tertinggi kedua di antara nilai perdagangan negara-negara ASEAN dengan Peru (dengan nilai US$ 219.088.000 setelah Thailand US$ 442.418.000). Saat ini Peru masih menduduki posisi sebagai mitra dagang Indonesia terbesar ke-4 di kawasan Amerika Selatan dan Karibia. Produk asal Indonesia yang diekspor ke Peru dari tahun ke tahun hampir sama antara lain lemari pendingin, karet alam, minyak kelapa sawit, sepatu olah raga dan alas kaki, mobil, berbagai jenis kertas, berbagai jenis benang, produk kayu, garmen, suku cadang sepeda, produk aluminium, gelas, keramik, produk plastik, mesin cetak, dan produk elektronik. Sementara Indonesia mengimpor dari Peru produk-produk seperti tepung ikan, makanan ternak, obat-obatan (termasuk obat hewan), biji gandum, seng, dan pupuk buatan.

PROSPEK MASA DEPANPertumbuhan ekonomi Peru yang menunjukkan tren positif berakibat pada transisi kelas masyarakat yang meng-gambarkan peningkatan potensi daya beli. Ditambah dengan pola budaya konsumtif menjelang hari-hari besar di Peru, semakin terbuka peluang untuk mem-banjiri Peru dengan produk-produk Indonesia. Selain itu, cadangan devisa Peru men- catat rekor sejarah dengan mencapai US$ 45 miliar sejak tahun 2009. Dengan per- tumbuhan ekonomi yang mengesankan, tidak mengherankan jika Peru dewasa ini terus berupaya untuk menjaring investor asing sebagai upaya untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonominya. Sebagai catatan, sejak tahun 2010 Pemerintah Peru telah mengundang investor Indonesia untuk menanamkan modal di negara itu, khususnya dalam investasi di bidang tanaman kelapa sawit.

Perekonomian Eropa yang penuh ketidakpastian sedikit banyak berpengaruh pada ekspor-impor Indonesia ke pasar Eropa, sehingga peluang bagi pelaku usaha untuk mengalihkan sasarannya ke pasar Peru merupakan konsekuensi logis dari krisis ekonomi Eropa. Lalu apa kira-kira produk Indonesia yang memiliki prospek bagus di Peru?Ike Indrawati, pejabat Fungsi Ekonomi di Kedutaan Besar RI menjelaskan kepada Peluang, “banyak calon importir Peru yang meminta informasi berbagai jenis produk asal Indonesia seperti kertas, ban kendaraan mobil, sabun, kertas tissue basah, alat-alat kesehatan, kitchenware, tali kipas kendaraan, alat elektronik, sepatu olah raga, pupuk urea, biji plastik dan furniture”. Namun, Ike menambahkan, “belum ada produk rambutan kaleng, salak maupun manggis yang dijual di Peru”. Para pengusaha UKM (Usaha Kecil dan Menengah) juga sebenarnya memiliki peluang masuk ke pasar Peru. Menyoal peluang UKM ini, Ike Indrawati meng- ungkapkan, ”berdasarkan pengamatan KBRI, produk-produk yang dapat ditawar-kan oleh UKM Indonesia adalah produk garmen, produk kecantikan (misalnyabulu mata dan rambut palsu), berbagai jenis sabun (terutama sabun dengan aroma buah-buahan), furniture/mebel, produk dekorasi (khususnya untuk menyambut natal), produk spa atau aromaterapi, asesoris wanita, dan masih banyak produk UKM lainnya.” Lebih lanjut Ike Indrawati mengingat- kan bahwa upaya menjalin hubungan dagang dengan pelaku bisnis di Peru bukan berarti akan selalu mulus.Memang ibarat pepatah tak ada gading yang tak retak, begitu pula apabila bicara hubungan perdagangan antar negara. Membuka usaha di Peru memiliki tantangan tersendiri, KBRI di Lima memantau ada beberapa kendala yang dihadapi oleh pengusaha Indonesia dalam menjalin hubungan dengan pengusaha Peru, antara lain kesulitan komunikasi langsung karena masalah bahasa

sehingga cenderung mempergunakan perantara atau broker yang akhirnya memunculkan ketergantungan danhilangnya nilai kompetitif di bidang harga. Jarak Indonesia-Peru yang jauh, juga masih menjadi kendala sehingga keduapengusaha harus berpikir dua kali untuk melakukan perjalanan baik ke Indonesia maupun ke Peru, apalagi harga tiket pesawat yang sangat mahal. Dari semua kendala yang ada,kendala yang cukup pelik adalah yang terkait dengan kebijakan perdagangan Peru dengan melakukan diversifikasi pasar dan membuka Perjanjian Perdagangan Bebas (Free Trade Agreement/FTA)

dengan banyak negara yang menyebab-kan produk asal Indonesia mulai sulit bersaing karena harus membayar impor duty hingga 17% sementara negara yang telah menjalin FTA cenderung menerima fasilitas pajak impor hingga nol persen. Tentu Pemerintah Indonesia tidak tinggal diam. Meskipun mewujudkan FTA dengan Peru masih jauh panggang dari api, namun sebagai langkah awal Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan telah menandatangani Nota Kesepahaman Kerjasama Promosi Perdagangandengan Kementerian Perdagangan Luar Negeri dan Pariwisata Peru pada bulan Juli 2012.

Nota Kesepahaman ini diharapkandapat menjadi landasan hukum untuk melaksanakan berbagai kegiatan seperti pertukaran informasi perdagangan, kerjasama riset pasar dan sebagainya. Peningkatan hubungan perdagangan antara kedua negara merupakan salah satu cara untuk mempererat hubungan bilateral Indonesia dan Peru. Diharapkan dengan semakin banyaknya produk Indonesia yang beredar di Peru maupun produk Peru di Indonesia akan menum-buhkan minat masyarakat masing-masing untuk saling mengenal lebih jauh yang dapat mendorong kerjasama di bidang lain seperti pariwisata dan kebudayaan. Singkat cerita, Peru merupakan target pasar RI yang sangat potensial karena masih adanya berbagai peluang yang dapat dimanfaatkan. Peluang peningkatan ekspor ke Peru masih cukup besar mengingat Peru merupakan pasar yang terbuka. Peru tidak menerapkan batasan atau hambatan perdagangan tertentu seperti tata laksana impor, perijinan impor, kuota dan hambatan perdagangan lainnya. Peraturan standar Peru juga tidak menyulitkan para eksportir. Bagaimana pembaca, apakah kitadapat memanfaatkan peluang ini atau pasrah tertinggal kereta dari negara lain pesaing kita?

(Gulardi Nurbintoro)

Sumber : Kementerian Perdagangan RI

NERACA PERDAGANGANINDONESIA – PERU 2007 - 2012 (dalam US$ )

Tahun

2007

2008

2009

2010

2011

2012(Januari-Oktober)

Ekspor

42.145.400

49.850.700

51.171.500

94.180.300

161.982.600

150.132.100

Impor

27.971.500

36.180.600

36.472.300

31.457.300

51.388.600

65.440.400

Neraca

14.173.900

13.670.100

14.699.200

62.723.000

110.593.900

84.691.700

Total

70.116.900

86.031.200

87.643.800

125.637.500

213.371.500

215.572.000

10 PELUANG I I /2013 PELUANG I I /2013 11

LIPUTAN UTAMA LIPUTAN UTAMA

Bagaimana pandangan anda tentang hubungan perdagangan Indonesia dan Peru? Dalam hal apa saja hubungan ini dapat lebih ditingkatkan? Karateristik utama yang menjadi landasan hubungan bilateral antara Peru dan Indonesia pada saat ini adalah adanya potensi untuk lebih meningkatkan perdagangan kedua negara. Neraca perdagangan bilateral saat ini masih belum mencerminkan hubungan baik dan saling mengisi yang dinikmati oleh kedua negara. Hubungan antar masyarakat merupakan sesuatu yang amat penting dalam hubungan kedua negara, oleh karenanya sangat penting bagi Indonesia dan Peru untuk saling memiliki perwakilan tetap yang mempromosikan perdagangan di masing-masing negara.

Adalah juga sangat penting untuk memiliki kerangka/landasan hukumyang dapat mendorong perdagangandan memudahkan pertukaran barangdan jasa.

Menurut anda, apa yangIndonesia dapat tawarkanke Peru dan sebaliknya? Indonesia memiliki banyak hal untuk ditawarkan, misalnya Indonesia adalah pasar yang sangat besar dengan hampir 250 juta orang, yang pasti akan sangat menarik bagi negara mitra dagang.Salah satu tanda bahwa bisnis sangat mudah tumbuh di Indonesia adalah kondisi pasar yang sangat mudah menyerap produk baru. Berbicara mengenai Peru, menurut indeks terbaru dari majalah Bloomberg Markets, negara kami merupakan negara ke-4 terbaik dalam pertumbuhan ekonomi dan negara “frontiers markets” yang baik bagi investasi. Peru memiliki letak yang sangat baik di benua Amerika sehingga secara alami menjadi negara penghubung (hub) di kawasan. Peru juga memiliki

stabilitas politik, kemudahan investasi, ekonomi pasar terbuka, jaminan hukum terhadap pertukaran luar negeri secara bebas, memiliki bandar udara dan pelabuhan laut terbaik di kawasan Amerika Selatan, serta lebih dari 90% perdagangan ekspor dan impor-nya dilakukan melalui Perjanjian Perdagangan Bebas (Free Trade Agreement). Peru memiliki kota terbesar di kawasan, yaitu kota Lima yang memiliki penduduk sebesar 9 juta orang. Semen-tara Pelabuhan laut Callao yang saat ini sedang dalam perluasan adalah pelabu-han yang paling dinamis di kawasan. Selain itu, pengembangan proyek Inisiatif Integrasi Infrastruktur Regional Amerika Selatan (IIRSA) akan menjadikan Peru sebagai sebuah jembatan yang efisien dalam menghubungkan pasar Amerika Selatan, Asia dan Amerika Serikat.

Sektor-sektor apa saja yangmemiliki potensi untukdikembangkan menjadi kerjasama oleh kedua negara? Energi dalam bentuk gas, pertambangan, serta pariwisata (hotel), infrastruktur, tekstil dan gastronomi.

Bagaimana prosedur membuka usaha di Peru? Apakah rumit? Iklim bisnis di Peru diatur oleh peraturan dan perundangan yang mendorong dan memberikan jaminan kepada investasi asing. Investor asing menikmati perlakuan yang sama dengan yang dinikmati oleh investor warga Peru. Investor asing dapat menanamkan modal di sektor mana pun di Peru, sehingga Peru dikenal sebagai salah satu negara yang paling ramah investasi di kawasan Amerika Selatan. Peraturan hukum yang mengatur investasi asing di Peru didasarkan pada perlakuan nasional. Artinya, investasi asing diijinkan - tanpa pembatasan - di hampir semua kegiatan ekonomi.

Penanaman modal oleh asing juga tidak

memerlukan adanya otorisasi terlebih

dahulu dari pihak berwenang, sehingga

apabila terjadi pihak asing melakukan

akuisisi saham dari tangan investor

nasional melalui bursa saham atau

mekanisme lainnya, maka hal ini

diijinkan secara penuh.

Setiap badan usaha memiliki hak

untuk mengorganisir dan mengembang-

kan usahanya dengan cara-cara yang

dianggapnya sesuai. Semua aturan

hukum yang sebelumnya mengatur

metode produksi atau indeks produksi

telah dicabut. Tidak ada pelarangan atau

persyaratan untuk menggunakan metode

atau proses teknologi tertentu, dan secara

umum, pemerintah tidak diijinkan campur

tangan dalam proses produksi, terhadap

jenis kegiatan usaha, kapasitas produksi,

atau faktor-faktor ekonomi lainnya.

Pihak berwenang hanya akan turut

campur dalam masalah higienis,

keamanan industrial, lingkungan hidup

dan kesehatan.

Kira-kira produk apa saja dari Indonesia yang dibutuhkan oleh warga Peru? Misalnya minyak kelapa sawit,

mungkin juga saya pikir warga Peru akan

tertarik dengan produk elektronik seperti

telepon seluler, televisi, komputer.

Apa yang bisa diimpor dari Peru? Kami memiliki banyak produk yang

bisa diimpor, seperti asparagus, beras,

anggur, ikan, buah zaitun, ayam.

Di Indonesia kekurangan pasokan

beras sehingga perlu impor dari negara

tetangga, sementara Peru dalam

beberapa tahun terakhir justru terjadi

kelebihan produksi, sehingga sangat

menarik untuk menyelami seberapa

kompetitif harga beras Peru

dibandingkan produk sejenis dari

negara mitra Indonesia.

Menurut anda, apa saja kendala perdagangan yang dihadapi kedua negara? Konektifitas adalah salah satu kendala utama, juga fakta adanya peraturan sanitasi yang baru yang tidak memung-kinkan beberapa negara untuk masuk pelabuhan yang ditentukan di pulau Jawa, dapat pula dianggap sebagai penghalang perdagangan. Kebijakan Peru untuk menurunkan kendala perdagangan telah terbukti sangat efektif, sehingga menurut saya sangat menarik untuk meninjau kemungkinan adanya sebuah perjanjian yang memungkinkan Peru dan Indonesia untuk menghapuskan pembatasan perdagangan, menurunkan tarif, kuota impor dan preferensi sehingga memunculkan perdagangan bilateralyang lancar.

Seberapa penting Indonesia sebagai mitra dagang Peru? Seperti telah saya kemukakan, posisi Indonesia sebagai mitra dagang Peru di Asia masih belum ideal dibandingkan dengan China, Jepang dan Korea Selatan. Namun sebagaimana halnya Indonesia, Peru memiliki kemauan untuk melakukan diversifikasi investasi dan untuk mencari pasar non-tradisional sebagai sebuah cara menyiasati kelesuan ekonomi dunia.

Apakah anda bisa memberikan tips atau strategi untuk masuk ke pasar di Peru? Yang pertama-tama adalah menggali informasi sebanyak-banyaknya tentang Peru, karena negara kami adalah salah satu negara di dunia yang paling menarik untuk melakukan investasi. Saya ingin mendorong pelaku usaha di Indonesia untuk melupakan soal jarak yang jauh dan mulai berfokus pada berbagai alternatif yang dapat dilakukan, dan salah satu langkah ke arah itu adalah dengan mengunjungi Peru.

H.E. Roberto H.S. Portocarrero, Duta Besar Peru untuk Indonesiaberbincang santai dengan Gulardi Nurbiantoro dari Peluang mengenai hubungan

perdagangan Indonesia - Peru dan potensi bisnis di negaranya itu.Berikut petikan wawancaranya.

“Banyak Yang BisaDitawarkan Indonesia”

WAWANCARA KHUSUS

H.E. Roberto H.S. Portocarrero

(web

/edi

t)

12 PELUANG I I /2013 PELUANG I I /2013 13

LIPUTAN UTAMA LIPUTAN UTAMA

b. Kertas asal Indonesia sampai saat ini masih bisa bertahan mengingat harga masih bisa bersaing dan mempunyai kwalitas yang cukup baik, meskipun Peru juga mengimpor produk kertas dari Brasil, Colombia, Finlandia, China, Amerika Serikat dan bahkan Peru juga memproduksi kertas.

c. Produk glassware, pada awal tahun 2000 – 2005 produk gelas asal Indonesia menempati 10 urutan terbesar untuk produk-produk ekspor asal Indonesia, namun saat ini produk gelas asal Indonesia tidak bersaing dari segi harga dengan produk gelas asal China, Colombia dan lainnya. Hal ini sebagai dampak dari Peru telah menjalin FTA (Free Trade Agreement) dengan negara-negara dimaksud sehingga pajak impor yang diterapkan adalah 0% sementara untuk produk asal Indonesia diterapkan 6%.

2. Agresif dalam promosi produk.Produk asal Indonesia masih kurang dikenal di kalangan pengusaha dan masyarakat Peru. Oleh karena itu promosi produk harus dilakukan secara lebih agresif

dan seoptimal mungkin, misalnya dengan melakukan pameran dagang ataupun pertemuan dengan pengusaha setempat secara langsung (tanpa perantara). Kiat ini telah dilakukan oleh para pengusaha asal India, China, Taiwan, Korea Selatan dan lainnya dengan hasil yang memuaskan, sehingga tak ada salahnya kita meniru. Promosi yang gencar dapat menghasilkan efek sampingan yang positif yaitu munculnya image bahwa meskipun jaraknya jauh, Peru tetap dianggap penting oleh Indonesia dalam mempromosikan produknya.

3. Melakukan perdagangan secara langsung tanpa perantara.Berdasarkan pengamatan KBRI Lima, untuk produk-produk asal Indonesia maupun produk asal Peru yang masuk ke Indonesia, masih terlihat ketergantungan terhadap peran pihak ketiga alias perantara (broker) yang menyebabkan pengusaha kedua negara kurang begitu berminat untuk melakukan hubungan secara langsung. Ketergantungan kepada perantara membuat harga barang tidak kompetitif. Ketergantungan ini antara lain disebebkan oleh masalah bahasa, karena pada umumnya pengusaha Peru minim pengetahuan bahasa Inggris serta lebih cenderung mempergunakan bahasa Spanyol.

4. Jangan segan dan sungkan menghubungi KBRI Lima untuk meminta bantuan.Salah satu misi atau tugas Perwakilan RI, entah apakah itu Kedutaan Besar RI maupun Konsulat RI di luar negeri, adalah memaju- kan dan meningkatkan ekspor nasional, antara lain dengan cara membantu pengusaha Indonesia menerobos pasar negara sahabat. Perwakilan RI di luar negeri juga melakukan riset pasar. Oleh karena itu para pelaku usaha tidak perlu sungkan atau segan dalam meminta bantuan Perwakilan RI di luar negeri, termasuk meminta batuan dari KBRI di Lima, Peru.

Sumber : KBRI Lima, Peru.

Pepatah “pikir dulu pendapatan, sesal kemudian tidak berguna”bagi seorang pengusaha adalah kata kunci yang tak boleh

dilupakan sebelum terjun ke pasar yang baru.Informasi sekecil apa pun pastinya akan menjadi bahan

pertimbangan untuk bekal turun gunung, apalagi merambahpasar di negara nan jauh di seberang lautan macam Peru.

(web

/edi

t)

icara tentang pasar di Peru, Peluang mendapat informasi menarik dari Ike Indrawati, pejabat Fungsi Ekonomi di

Kedutaan Besar RI di Lima, mengenai hal-hal yang kiranya dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para pelaku usaha Indonesia yang berminat untuk masukke pasar Peru. Berikut beberapa kiatdari Ike:

1. Harga harus dapat bersaing.Masyarakat Peru cenderung mencari produk murah, sehingga pengusaha Indonesia harus dapat menyikapinya dengan menawarkan produk yang sesuai selera masyarakat namun dengan harga final yang masih dapat bersaing dengan produk impor lainnya maupun produk dalam negeri, seperti contoh:

a. Nenas kaleng, Peru mengimport buah kaleng nenas asal Indonesia, sementara produk yang sama juga masuk dari Thailand walaupun Peru sendiri juga memproduk nenas kaleng.

Beru merupakan salah satu negara dengan pertumbu-han ekonomi tertinggi di Kawasan Amerika Latin. Ekonomi Peru tumbuh

8,8% pada tahun 2010, 6,9% pada tahun 2011 dan 6,3% di tahun 2012. Bank Dunia baru-baru ini melansir laporan bahwa kelas menengah di Amerika Latin tumbuh cukup pesat yaitu mencapai 6,7% per tahun dalam periode 2003-2009. Kelas menengah di Argentina, Chile dan Peru tumbuh lebih dari 10% dalam periode tahun 2000-2010. Dalam laporan Bank Dunia tersebut, kelas menengah didefinisikan sebagai mereka yang mempunyai penghasilan lebih dariUS$ 10 per hari.

P Menurut perhitungan Bank Dunia, jumlah kelas menengah Peru mencapai 20% dari 30 juta jiwa penduduk. Namun sebuah lembaga perbankan di Amerika Selatan, Bank Sartander, malah lebih optimis dengan mengatakan kelas menengah di negara itu mencapai 57% dari jumlah penduduk. Berapa pun besarannya, peningkatan pertumbuhan kelas menengah biasanya adalah pertanda adanya pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di suatu negara. Nah, bagi para pelaku usaha yang jeli, adanya pertumbuhan kelas menengah berarti pula ada peluang rejeki, karena seiring perbaikan ekonomi terjadi kenaikan daya beli masyarakat yang

ditandai dengan kenaikan permintaan terhadap consumer goods seperti produk elektronik, home appliance, ataupun kendaraan bermotor. Secara teori ekonomi - dalam kondisi ideal - naiknya permintaan akan mendorong produksi dan pertumbuhan industri. Namun, kenaikan permintaan bisa juga mengaki-batkan kenaikan impor seperti yang terjadi di Peru.

Meraup Rejeki dari Produk ElektronikKelas menengah Peru yang terus tumbuh telah mendorong pertumbuhan impor dalam beberapa tahun terakhir. Banco de Reserva atau Bank Sentral Peru melapor-kan bahwa pada tahun 2011, impor

Kiat Bermaindi Pasar Peru

Peluang PasarProduk Elektronik di Peru

Pertumbuhan kelas menengah di Peru mendongkrak impor consumer goods, termasukbarang elektronik. Bagaimana peluang ekspor produk-produk elektronik Indonesia ke negara itu?

(web

/edi

t)

(web

/edi

t)

14 PELUANG I I /2013 PELUANG I I /2013 15

LIPUTAN UTAMA LIPUTAN UTAMA

(web

/edi

t)

mencapai US$ 37 Milyar, naik sebesar 25,9% dibanding nilai impor tahun 2010. Impor consumer goods naik 38,5% pada tahun 2010 dan naik 21,9% pada tahun 2011. Pada periode Januari - September 2012, nilai impor produk mobil naik sebesar 41,9% dibanding nilai impor pada periode yang sama tahun 2011. Impor home appliance naik 18,8%, furniture naik 28,8%. Produk-produk dalam kategori consumer goods lainnya yang mencatat kenaikan impor lebih dari 15% adalah televisi, kendaraan roda dua, peralatan olah raga, radio dan sound system, VCD/DVD player, dan berbagai produk dari plastik dan metal. Kenaikan impor tersebut merupakan cerminan dari kebutuhan akan consumer goods yang terus meningkat di Peru. Para analis ekonomi di negara itu meramalkan daya beli masyarakat dan tingkat konsumsi diperkirakan akan terus tumbuh. Keyakinan akan prospek pertumbuhan ekonomi Peru mendorong berbagai perusahaan untuk memperluas dan membuka pusat penjualan retail. Warga Peru menjadi saksi pesatnya perkembangan pembangunan pusat perbelanjaan dan mall yang dibangun di berbagai kota dalam beberapa tahun terakhir. Mall-mall tersebut menarik minat konsumen untuk datang dan membeli produk yang ditawarkan dengan berbagai fasilitas kredit dan diskon.

Dalam menjual produk elektronik,

pengusaha Peru melakukan kiat promosi

yang cukup agresif, antara lain dengan

memberi hadiah, diskon dan berbagai

fasilitas kredit yang ditawarkan untuk

menyambut Hari Kemerdekaan, Natal,

Tahun Baru, Hari Ibu, Hari Bapak ataupun

menyambut perubahan musim. Perusahaan-

perusahaan elektronik mengeluarkan kartu

belanja khusus dan katalog secara teratur

untuk mempengaruhi minat konsumen.

Tak heran apabila pusat penjualan

produk elektronik mengalami kenaikan

omzet, bahkan keuntungan terbesar dari

berbagai toko serba ada (department

store) di negeri bangsa Inca itu berasal

dari penjualan jenis produk yang satu ini.

Untuk meraup keuntungan lebih besar,

toko produk elektronik mengembangkan

usahanya dengan memperbesar showroom,

memperbanyak jenis produk yang

ditawarkan dan memberikan program

jaminan purna jual. Toko-toko serba ada

yang semula mempunyai kekhususan

menjual pakaian jadi, tanpa malu-malu

melebarkan usahanya dengan menjual

berbagai produk elektronik kebutuhan

rumah tangga dan komputer.

Walhasil, para pemain produk elektronik

seperti Toko Serba Ada Ripley dan Saga

Falabella, serta Distributor produk elektronik

Hiraoka SA makin mengibarkan benderanya

dengan menguasai jaringan penjualan di

kota-kota besar di Peru.

Peluang Ekspor ProdukElektronik Indonesia ke PeruBagaimana dengan nasib produk elektronik

Indonesia di Peru? Ekspor beberapa produk

elektronik Indonesia ke Peru menunjukkan

transaksi yang positif dengan nilai

mencapai US$ 9,5 juta di tahun 2009,

US$ 42 juta pada tahun 2010 dan US$ 30

juta di tahun 2011. Boleh dikatakan, produk-

produk elektronik tersebut memberikan

kontribusi yang signifikan terhadap total

ekspor Indonesia ke Peru.

Lemari pendingin (kulkas) merupakan

jenis produk ekspor Indonesia ke Peru yang

terbesar, mengalahkan produk unggulan

Indonesia lainnya seperti kertas, tekstil,

produk dari karet ataupun produk kimia.

Produk elektronik lainnya dari Indonesia

yang diekspor dengan nilai besar adalah

DVD/VCD Player, kamera dan layar

komputer. Meskipun permintaan masih

fluktuatif, namun total nilai ekspor produk

elektronik besutan Indonesia ke Peru ini

selama empat tahun terakhir (2009-2012)

cukup menggiurkan, yaitu mencapai US$

32.996.977 untuk lemari pendingin

sedang kan untuk produk kamera fotografi

dan video mencapai US$ 11.805.954

(lihat tabel).

Apabila menyimak statistik perdagangan

yang positif ini, terlihat peluang meningkat-

kan ekspor produk elektronik ke Peru masih

terbuka lebar. Kelas menengah Peru dengan

daya beli yang meningkat ditengarai akan

terus membutuhkan produk-produk elektronik

dari Indonesia. Namun produsen elektronik

Indonesia belum sepenuhnya menggarap

pasar di Peru.

Padahal, brand millik Indonesia seperti

Polytron dan Cosmos diperkirakan

mempunyai potensi pasar yang cukup

baik mengingat kualitas dan harga yang

bersaing. Hal ini didukung oleh Eduardo Banda Necochea, Wakil Duta Besar Peru

di Jakarta, “Warga Peru sangat tertarik

dengan produk elektronik Indonesia, seperti

telepon selular, televisi dan computer karena

harganya kompetitif dengan kualitas yang

baik”. Pernyataan senada dikemukakan

oleh Ike Indrawati, pejabat Ekonomi di

KBRI Lima, “banyak calon importir Peru

yang meminta informasi berbagai jenis

produk elektronik asal Indonesia”.

Ditengah adanya kecenderungan

menurunnya surplus neraca perdagangan

Indonesia dalam beberapa waktu terakhir,

penjajagan dan upaya peningkatan ekspor

ke pasar-pasar non-tradisional menjadi

semakin penting. Pertumbuhan ekonomi

Peru dan naiknya kelas menengah Peru perlu

dimanfaatkan oleh eksportir Indonesia

dengan mengupayakan menembus pasar

produk elektronik ke negara tersebut.

Pengusaha Indonesia sesungguhnya

memiliki kemampuan dan modal awal

untuk memasuki pasar Peru. Para

pengusaha dapat memanfaatkan

kehadiran Kedutaan Besar RI di Lima

untuk mendapatkan informasi mengenai

potensi pasar, peraturan impor, bea

masuk dan pajak, selera dan daya beli

masyarakat serta berbagai informasi

ekspor lainnya.

Bagaimana, apakah anda berminat mengekspor produk eletronik ke Peru?

Kontributor : Aris Asriadi.

(web

/edi

t)

Nilai Ekspor Kamera dan Lemari PendinginAsal Indonesia ke Peru

Mr. Andres BelfusGerente General RIPLEY S.AAv. Javier Prado Este 4200, Surco, LimaTel: (+51-1) 6105100, 4363073Email: [email protected]

Mr. Miguel PlazaGerente de Línea Deco-HogarSAGA FALABELLA S.A.Av. Paseo de La República 3220, san Isidro, LimaTel: (+511) 1-6161029 - [email protected]

Mr. Luis Hiraoka TorresDirector GerenteAv. Abancay 594, Lima 1 Tel: (+511) 311 8200, Fax: (+511) 426 8433Email: [email protected] [email protected]

Nama Produk

Kamera Fotografidan Video

Lemari Pendingin

Nilai Ekspor (dalam US$)

2009

2.477.604

3.470.861

2010

5.047.412

14.915.563

2011

2.773.198

8.707.801

2012

1.507.740

5.902.752

INF

O

Bagi andayang berminat bisnis

produk-produkelektronik di Peru,berikut ini adalah

alamat importirproduk tersebut:

16 PELUANG I I /2013 PELUANG I I /2013 17

LIPUTAN UTAMA LIPUTAN UTAMA

(web

/edi

t)ngin sejuk di Bandara Ministro

Pistarini membelai wajah saya setibanya di Buenos

Aires, ibukota Argentina. Sr. Juan, pengemudi yang telah bekerjadi Kedutaan Besar RI selama lebih dari 20 tahun, langsung mengajak saya menuju penginapan. Sepanjang perjalanan, saya menikmati keindahan kota Buenos Aires yang sejak jaman baheula dikenal sebagai Paris of The South America (kota Paris-nya Amerika Selatan), mengingatkan saya pada julukan kota Bandung sebagai Paris van Java.

A Niatan saya untuk mempraktekkan

Bahasa Spanyol dengan Sr. Juan dalam

perjalanan menuju penginapan tidak

kesampaian. Maklum, Sr. Juan men-

dominasi pembicaraan dengan Bahasa

Indonesia yang dikuasainya dengan baik.

Belum selesai saya berbicara satu

kalimat, Sr. Juan langsung menimpali

dengan panjang lebar. Hal ini memang

sesuai dengan karasteristik orang-orang

di Amerika Selatan yang mencintai

bahasa dan sangat ekspresif.

Clyde Getty, atlit ski Argentina kelahiran

Amerika Serikat pernah menyatakan

"That's the thing about Argentina.

They all talk at the same time", untuk

menggambarkan begitu ekspresifnya

orang-orang Argentina.

Sr. Juan bercerita panjang lebar

mengenai situasi di Argentina yang

semakin sulit. Inflasi yang tinggi dan

harga barang kebutuhan pokok yang

erus naik dan tidak pernah turun.

Gaji yang diterima dirasakan semakin

tidak mencukupi untuk menghidupi

keluarga.

Sr. Juan melanjutkan ceritanya mengenai kesulitan untuk memperoleh suku cadang untuk kendaraan milik KBRI. Suku cadang kendaraan sebagian besar harus diimpor dari negara lain. Untuk mereparasi alat-alat elektronikjuga semakin sulit. Pemilik kulkas,televisi atau mesin cuci harus menunggu berminggu-minggu untuk mendapatkan suku cadang yang diimpor dari negara lain. Bahkan ada beberapa penyedia jasa servis barang elekronik yang tidak dapat menjamin kapan suku cadang akan tersedia. Menurut Sr. Juan, kesulitan untuk memperoleh suku cadang terjadi karena para importir suku cadang mengalami kesulitan untuk mengimpor karena tidak mempunyai dana dalam mata uang dollar Amerika Serikat. Sejak akhir tahun 2011, Pemerintah Argentina telah melakukan kontrol terhadap perdagangan valuta asing.

Hambatan Perdagangan di ArgentinaKicauan Sr. Juan yang panjang lebar namun informatif itu merupakan gambaran ril kondisi di Argentina setelah pemerintah berupaya membatasi impor dan melakukan kontrol terhadap perdagangan mata uang. Langkah Pemerintah Argentina ini telah menjadi perhatian dunia internasional khususnya mitra dagang Argentina. Pada tahun 2001 Argentina menyatakan default atas surat hutang pemerintah (bonds) senilai US$ 95 milyar. Akibatnya, Argentina kehilangan kredibilitas di pasar uang internasional dan sulit untuk mendapatkan pinjaman baru. Argentina juga menghadapi persoalan capital flight dan penurunan nilai tukar mata uang Peso yang mencapai puncaknya pada tahun 2010-2011. Kesulitan untuk mendapatkanpinjaman luar negeri menjadikan surplus perdagangan luar negeri sebagai sumber utama untuk mendapatkan devisa.

Pemerintah Argentina berupaya men-

dorong ekspor dan mengurangi impor

untuk mempertahankan surplus neraca

perdagangan luar negeri. Disamping

itu, sejak bulan Oktober 2011, investor

asing yang membeli perusahaan atau

properti di Argentina wajib mendepositkan

valuta asing sesuai jumlah pembelian

pada Bank di Argentina. Tak berhenti di

situ, perusahaan energi dan minyak

diwajib- kan menyimpan pendapatan

ekspornya di bank-bank dalam negeri.

Masyarakat umum juga harus melalui

berbagai prosedur untuk membeli mata

uang asing.

Upaya Pemerintah Argentina untuk

mengurangi impor dilakukan dengan

menerapkan peraturan untuk mem-

perkuat prosedur impor. Sejak tahun

2008, dilaksanakan perluasan cakupan

non-automatic import licensing.

Kebijakan ini menyebabkan importir di

Argentina harus menempuh prosedur

perijinan impor tambahan yang bisa

memakan waktu hingga 6 bulan, atau

penolakan ijin impor tanpa penjelasan.

Kontributor Peluang, Aris Asriadi, berkesempatan menengok langsung tanah kelahiran pemain bola legendaris Maradona. Kunjungan Aris tak ada hubungannya dengan sepak bola tapi untuk

menggawangi promosi dagang Indonesia di negara yang menerapkan hambatan tarif maupun non-tarif cukup dahsyat. Catatan Aris mengenai hambatan dagang dan kegiatan promosi Indonesia

di Argentina dituangkannya dalam tulisan ringan berikut.

Berbisnis di Argentina,Cari Peluang di SelaHambatan Dagang

Terdapat sekitar 600 kategori produk berdasarkan 8 digit tariff lines yang masuk kategori non-automatic import licensing seperti, komputer, home appliances (peralatan rumah tangga), suku cadang kendaraan, ban, produk kimia, alas kaki, tekstil, dan produk kertas. Disamping itu, sejak tanggal 1 Februari 2012, setiap transaksi impor harus dilaporkan terlebih dahulu, dievaluasidan disetujui oleh Pemerintah Argentina. Ketentuan ini juga telah menyebabkan kesulitan bagi importir yaitu dengan terjadinya penundaan impor yang bisa merugikan pengusaha. Negara mitra dagang Argentina juga mengeluhkan adanya ketentuan yang disebut trade balancing policy. Pengusaha yang mengimpor dalam nilai tertentu, harus mengekspor dengan nilai yang sama atau lebih. Sebagai contoh, sebuah perusahaan mengimpor suku cadang kendaraan bermotor senilai US$ 500.000, maka perusahaan tersebut diwajibkan mengekspor produk Argentina seperti produk pertanian atau produk manufaktur lainnya senilai US$ 500.00 atau lebih besar.

Importir Mobil Porche harus mengeksporAnggur dan produk dari buah zaitun agar dapat memasukkan ratusan mobilPorche ke Argentina.

(web

/edi

t)

18 PELUANG I I /2013 PELUANG I I /2013 19

LIPUTAN UTAMA LIPUTAN UTAMA

(web

/edi

t)

Pemerintah Argentina menyebut skema ini bersifat sukarela, namun banyak importir mengeluhkannya sebagai ketentuan yang diwajibkan dan meng-hambat impor. Salah satu contoh kasus yang paling mendapatkan perhatian adalah Importir Mobil Porche yang harus mengekspor Anggur dan produk dari buah zaitun untuk dapat memasukkan ratusan mobil Porche ke Argentina. Pada tanggal 30 Maret 2012, 14 anggota WTO termasuk Jepang, Amerika Serikat, Uni Eropa mengeluarkan pernyataanbersama, yang pada intinya menyatakankebijakan-kebijakan tersebut merupakan praktek perdagangan yang tidak adil dan tidak sesuai dengan ketentuan WTO serta bersifat proteksionis. Tekanan mitra dagang negara Argentina telah memberikan hasil dengan dengan dikeluarkannya Resolusi No. 11 Tahun 2013 yang mencabut larangan import terhadap beberapa macam produk barang seperti kertas, peralatan rumah tangga, mainan anak-anak, sepatu, kendaraan, sepeda, bola, produk tekstil, produk dari metal, ban, dan berbagai produk suku cadang kendaraan bermotor. Namun demikian, langkah untuk meng- hilangkan hambatan non-tariff tersebut telah didahului dengan menaikkan tariff 100 jenis produk hingga 35%, atau tariff maksimum yang diperbolehkan dalam kerangka WTO. Sebelum kenaikan tersebut, tariff yang berlaku berkisar antara 12%-13%.

Promosi Perdagangan dan Investasi di Buenos AiresApabila disimak secara jernih, apa yang disebut hambatan perdagangan yang di- terapkan oleh Argentina sebenarnya adalah bagian dari upaya pemulihan negara itu untuk bangkit dari kebangkrutan ekonomi. Tanda-tanda pemulihan itu mulai tampak dengan pertumbuhan ekonomi yang mencapai 8% pada tahun 2011 lalu.

Bagaimanapun, Argentina adalah ekonomi terbesar kedua di Kawasan Amerika Selatan dengan populasi penduduk 42 juta sehingga merupakan pasar yang potensial. Dengan pendapatan perkapita Argentina yang mencapai US$ 17.400, Argentina adalah pasar yang menarik bagi berbagai produk industri dan manufaktur Indonesia. Prestasi dagang Indonesia di negara ini sebenarnya juga tidak terlalu memalukan, Indonesia bercokol sebagai negara mitra dagang ketiga terbesar dari lingkungan ASEAN. Sehingga meskipun menghadapi kendala perdagangan, KBRI Buenos Aires bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri RI dan Kementerian Perindustrian RI tetap berani menyelenggarakan “Promosi Perdagangan dan Investasi” di Buenos Aires pada tanggal 31 Oktober 2012. Banyak yang mungkin berpikir, “Lho, ini kok nekat macam bonek, bikin promosi dagang di negara yang tidak kondusif”. Pemikiran ini memang wajar, membayangkan adanya berbagai ketentuan yang cenderung menyulitkan importir di Argentina bisa menimbulkan rasa pesimis berniaga ke negeri kelahiran tari Tango itu. Apalagi berbagai prosedur ekspor yang baru diterapkan otoritas perdagangan di negara itu menjadikan pekerjaan tambahan bagi importir produk Indonesia. Jelas saja hal ini bisa menyurut- kan semangat untuk menggarap pasar domestik Argentina, padahal masih terdapat pasar lain di Kawasan Amerika Selatan yang tidak kalah potensial seperti Brazil, Kolombia, Chile atau Peru. Syukurlah di Indonesia masih banyak pelaku bisnis yang visioner, yang selalu berpegang pada prinsip “di mana ada tantangan, di situ ada peluang”, sehingga kata pesimisme tidak terdapat dalam kamus mereka. Terlihat dari kegiatan promosi di Buenos Aires ini yang diikuti oleh beberapa perusahaan industri kenamaan Indonesia yang mempromosikan berbagai jenis

produk industri mereka, tak kurang dari Kelompok Usaha Gunung Steel Group yang saat ini adalah produsen produk baja dan besi terbesar di Asia Tenggara, produsen peralatan eletronik PT Star Cosmos, PT GS Battery Indonesia,Group Astra, serta PT Sinarmas Ahmadi Pratama yang memproduksi mobil listrik dan mesin pertanian. Selain berpromosi, para pelaku bisnis ini juga ingin melihat secara langsung peluang investasi di Argentina dan menjajagi kemungkinan usaha patungan serta mengimpor bahan baku.

Kegiatan promosi produk industri tersebut dilakukan dengan presentasi keempat perusahaan industri Indonesia dan pertemuan bisnis dengan 50 tokoh pengusaha Argentina. Hadir dalam kegiatan promosi tersebut para pejabat tinggi Kementerian Perindustrian dan Kementerian Luar Negeri Argentina. Presentasi para industriawan tersebut telah membuka mata kalangan industri dan pengusaha Argentina mengenai kemampuan dan kemajuan industri Indonesia.

Banyak kalangan di Argentina selama ini hanya melihat Jepang, Korea Selatan atau China sebagai negara Asia yang mem- punyai industri yang maju. Program promosi tersebut membuka kontak langsung antara pengusaha Indonesia dan kalangan industri Argentina. Terdapat pembicaraan awal mengekspor produk-produk besi, produk elektronik dan suku cadang kendaraan bermotor ke Argentina. Di lain pihak, pengusaha Indonesia juga tertarik untuk menjajagi usaha patungan di bidang produksi besi dan baterai lithium.

Kegiatan promosi di Buenos Aires menunjukkan bahwa adanya hambatan perdagangan, baik tarif maupun non-tarif tidak seharusnya menyurutkan upaya untuk mempromosikan produk Indonesia di luar negeri, apalagi produk dari negara-negara lain yang menjadi pesaing Indonesia juga menghadapi hambatan perdagangan yang sama.

Kontributor : Aris Asriadi.

/e(w

eb/e

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima kaus seragam Tim Nasional Sepak Bola Argentina dari Presiden Cristina Fernández de Kirchner di Istana Merdeka, Jakarta, 17 Januari 2013.

Momentum KehangatanHubungan Indonesia

dan Argentina

(Fot

o: A

FP/L

aily

)

Banjir besar yang melanda Jakarta pada 17 Januari 2013

tak menghalangi jalinan kehangatan yang terpancar dari

kunjungan Presiden Argentina, Cristina Fernández de

Kirchner dan rombongan.

Dengan gayanya yang sumringah dan ceria, Presiden

wanita yang cantik serta murah senyum ini telah memberikan makna penting

bagi hubungan bilateral Argentina dengan Indonesia karena kunjungannya

merupakan kunjungan kali pertama seorang Presiden dari negara Amerika

Selatan itu ke Indonesia setelah 57 tahun pembukaan hubungan diplomatik.

Tentu saja kunjungan ini merupakan pertanda yang baik mengingat

Indonesia dan Argentina sama-sama memiliki peran strategis pada tingkat

regional maupun Internasional. Kedua negara merupakan ekonomi yang

besar di kawasannya masing-masing dan senantiasa memperjuangkan

kepentingan emerging economies dalam forum G20. Selain itu, kedua

negara adalah pencetus mekanisme triangular technical cooperation untuk

membantu pembangunan di negara-negara berkembang yang tergabung

dalam kelompok kerjasama Selatan-Selatan.

Bagi Indonesia, kunjungan Presiden Kirchner merupakan kunjungan yang

penting di tengah upaya negara kita untuk melebarkan sayap menjangkau

pasar non tradisional seperti kawasan Amerika Selatan. Perlu diingat bahwa

Argentina merupakan salah satu negara besar dan pasar potensial di

kawasan tersebut.

Kunjungan Presiden Argentina ini semakin menguatkan komitmen

peningkatkan hubungan bilateral. Hal ini tercermin dari penandatanganan

3 (tiga) perjanjian kerjasama di bidang pertanian, perhubungan udara, dan

investasi oleh menteri-menteri terkait. Delegasi kedua negara juga mem-

bahas potensi pengembangan kerjasama di bidang ketahanan pangan,

ilmu pengetahuan dan teknologi, pariwisata, dan olahraga - khususnya

sepak bola. (Febrizki Bagja Mukti)

B

20 PELUANG I I /2013 PELUANG I I /2013 21

INFO PASAR INFO PASAR(w

eb/e

dit)

alam ilmu botani Kacang Mete (Anacardium occi- dentale) sama sekali bukan anggota jambu-jambuan

(Myrtaceae) maupun kacang-kacangan (Fabaceae), melainkan lebih dekat kekerabatannya dengan mangga (suku Anacardiaceae). Tanaman yang berasal dari Brazil ini boleh dikatakan multiguna karena dapat diolah menjadi berbagai macam produk, seperti ekstrak minyak biji kacang mete serta minyak dari kulit kacang mete untuk bahan baku industri dan juga sebagai

D bahan untuk mengawetkan kayu/jala. Daging buahnya dapat dikonsumsi dan dikembangkan sebagai sirup atau jus serta dapat difermentasi untuk meng- hasilkan minuman beralkohol. Tidak berhenti di situ, bagian tertentu pohon mete dapat dimanfaatkan sebagai bahan ramuan obat tradisional untuk penyakit kulit, pembersih mulut, dan obat pencaharserta getahnya digunakan sebagai perekat buku dan pencegah serangan rayap pada kayu. Bagian buah yangtidak terpakai bahkan dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.

Potensi pasar kacang metedi KanadaBerdasarkan data dari lembaga Statistics Canada, kelompok pekerja dan keluarga muda dengan usia antara 20 sampai dengan 44 tahun merupakan kelompok yang memiliki kencenderungan tinggi membeli makanan kering, kacang dan rempah-rempah. Hal ini disebabkan pembelanjaan tersebut diperuntukkan bukan hanya dirinya saja tetapi juga seluruh anggota keluarga. Sebagai contoh, makanan kering merupakan bagian dari kemasan makan siang anak

di sekolah namun juga merupakan bekal yang dapat dibawa ke tempat kerja. Kegemaran warga Kanada untuk ngemil kacang ini tercermin dari besarnya impor kacang mete oleh negara itu yang pada tahun 2011 tercatat cukup fantastis yaitu mencapai nilai US$ 75,65 juta dan pada tahun 2008 sebesar US$ 60,67 juta. Nilai impor kacang mete Kanada memang tidak selalu mulus, tetapi mengalami fluktuasi meskipun nilainya tetap tinggi. Tahun 2007 impor kacang mete Kanada adalah sebesar US$ 48,38 juta dan kemudian meningkat menjadi US$ 60,67 juta pada tahun berikutnya. Nilai impor ini mengalami penurunan menjadi US$ 46,69 juta pada tahun 2009 sebelum kembali mengalami peningkatan yang stabil di tahun 2010, sebesar US$ 57,78 juta dan pada tahun 2011 menjadi US$ 75,65 juta. Kanada mendapat pasokan kacang mete dari berbagai negara. Sejak tahun 2008, Vietnam merupakan negara pemasok utama kacang mete ke Kanada dengan nilai sebesar US$ 41,57 jutapada tahun 2011. Hingga tahun 2007 Brazil merupakan negara pemasok terbesar, namunsaat ini kedudukannya bergeser ke posisi ke dua dengan nilai ekspor pada tahun 2011 sebesar US$ 15,82 juta. Pada tahun 2011 pemasok terbesar ke tiga adalah India dengan nilai US$ 9,54 juta, lalu diikuti oleh Kenya (US$ 1,96 juta),

Rasa gurih mete ternyata digemari penduduk Kanada sehingga permintaan terhadapkomoditi ini boleh dibilang tinggi. Seberapa besar potensi pasar kacang mete di negara itu?

Rekan-rekan dari Konsulat Jenderal RI di Vancouver memberikan informasi yang sangat menarik.

Mozambique (US$ 1,87 juta), Amerika Serikat (US$ 1,37 juta), dan kemudian Indonesia menduduki posisi kedelapan sebagai negara pengekspor kacang mete ke Kanada. Pada tahun 2011, impor kacang mete asal Indonesia bernilai US$ 763.950. Nilai tertinggiimpor kacang mete Indonesia oleh Kanada tercatat pada tahun 2008sebesar US$ 2.144.558. Selama kurun waktu 2007-2011, nilai impor kacangmete asal Indonesia rata-rata hanya2% dari total keseluruhan impor kacang mete oleh Kanada sehingga pasar di negara itu sebenarnya masih mem-berikan peluang pangsa pasar yang potensial bagi kacang mete asalIndonesia. Layak dicermati bahwa permintaan Kanada terhadap kacang mete tidak hanya untuk konsumsi domestik, karena

ternyata Kanada juga mengekspor

produk kacang mete ke beberapa

negara. Terdapat lima negara tujuan

utama ekspor Kacang Mete Kanada

pada tahun 2011 yaitu Amerika Serikat,

Trinidad dan Tobago, Persatuan Emirat

Arab, St. Piere-Miquelon, dan Grenada.

Amerika Serikat merupakan negara

pengimpor terbesar kacang mete dari

Kanada dengan jumlah nilai tertinggi

dicapai pada tahun 2011 sebesar US$

3,39 juta. Negara ke dua pengimpor

terbesar kacang mete Kanada adalah

Trinidad dan Tobago dengan nilai sebesar

US$ 38.917 pada tahun 2011.

Boleh dikatakan permintaan kacang

mete dari Kanada memiliki kecenderungan

yang stabil karena adanya permintaan

domestik serta ekspor Kanada ke negara

lain alias demand tetap tinggi.

Anacardium occidentale

Nilai Impor Kacang MeteAsal Indonesia oleh KanadaBerbanding Impor Asal Negara Lain (US$)

Sumber: Konsulat Jenderal RI di Vancouver, Kanada

2008

2.144.558

58.524.498

60.669.056

2009

350.533

46.343.467

46.694.000

2010

441.739

57.337.886

57.779.625

2011

763.950

74.884.030

75.647.980

2007

568.288

47.810.916

48.379.204

Indonesia

Negara lain

Total Impor

GurihnyaBisnis Kacang Mete

di Kanada

22 PELUANG I I /2013 PELUANG I I /2013 23

INFO PASAR INFO KHUSUS(w

eb/e

dit)

CANADIAN HEALTH FOODASSOCIATION

Expo West (Vancouver, 11-13 Apr 2013),

Expo East (Toronto, 3-6 Oktober 2013)

235, Yorkland Blvd., suite 302

Toronto, Ontario, Canada M2J 4Y8

Tel: (416) 497-6939

In Canada: 1-800-6614510

Fax: (416) 497-3214

Internet: www.chfa.ca

CANADIAN - INTERNATIONALFOOD & BEVERAGE SHOW

(Toronto, 3-5 Maret 2013)

Canadian Restaurant and Foodservices

Association

316 Bloor Street West

Toronto, Ontario, Canada M5S 1W5

Tel: (416) 923-8416

In Canada: 1-800-387-5649

Fax: (416) 923-1450

Internet:

www.crfa.ca/tradeshows/fbshow.asp

GROCERY INNOVATIONS CANADA

(Toronto, 30 September-1 Oktober 2013)

2235 Sheppard Avenue East, Suite 902

Willowdale, Ontario, Canada M2J 5B5

In Canada: 1-800-387-0175

Fax: (416) 492-2347

Internet: http://groceryinnovations.com

GROCERY SHOWCASE

Grocery Showcase West

(Vancouver, 14-15 April 2013)

c/o Canadian Federation of

Independent Grocers

2235 Sheppard Ave. E., Suite 902

Willowdale, Ontario, Canada M2J 5B5

Tel.: (416) 492-2311 In Canada:

1-800-661-2344 Fax: (416) 492-2347

Internet: www.cfig.ca

SIAL

(Montreal, 09-11 Mei 2012;

Toronto, 25-27 Apr 2013)

International Exhibition of Food

Beverages, Wine and Spirits

300 Leo-Pariseau Street, Suite 1100

P.O. Box 159, Place du Parc

Montréal, Québec, Canada H2X 4A4

Tel: (514) 289-9669 Fax: (514) 289-1034

Internet: www.sialmontreal.com/home.ch2

BC FOODSERVICE EXPO

(Vancouver, tiap bulan Januari); dan

CONNECT : FOOD+DRINK+LODGING

(Vancouver, 27-28 Oktober 2013)

Canadian Restaurant and Foodservices

Association

Suite 2410 - 555 West Hastings Street

PO Box 12125

Vancouver, BC V6B 4N6

EAT VANCOUVER!FOOD + COKINGFESTIVAL

(Vancouver, 24-26 Mei 2013)

Fulcrum Events Inc. 102 East 4th

Avenue Vancouver,

British Columbia V5T 1G2

Phone: 604.210.0220

Fax: 1.866.416.8222

Untuk informasi lebih lanjuttentang peluang pasar

Kacang Mete di Kanada,silakan menghubungi:

Konsulat Jenderal Republik Indonesia

1630 Alberni Street, Vancouver, B.C.,

Canada V6G 1A6

Tel. +1 604 682 8855

Fax +1 604 662 8396

E-mail:

[email protected]

Indonesian Trade Promotion Center (ITPC)

Georgia Business Center, 1300-1500

West Georgia Street,

Vancouver, B.C., Canada V6G 2Z6

Tel. +1 604 696 6322

Fax. +1 604 685 1520

E-mail:

[email protected].

Bagi pelaku usaha yang berminat untuk masuk ke pasar kacang mete di Kanada,ada beberapa pameran dagang yang dapat dimanfaatkan untuk promosi

produk kacang mete, diantaranya:

222 PEPELULUANANG G III /2/201013

316 Bloor Street West

Toronto, Ontario, Canada M5S 1W5

Tel: (416) 923-8416

In Canada: 1-800-387-5649

Fax: (416) 923-1450

Internet:

www.crfa.ca/tradeshows/fbshow.asp

GROCERY INNOVATIONS CANADA

(Toronto, 30 September-1 Oktober 2013)

2235 Sheppard AvA enue East, Suite 99002

Willowowdadale, , OnOntatariioo, Canada M22J 5B5

In Canaddaa: 11-8-8000-3-3887-017755

Fax: (416) 492-2343477

Internet: http://groceryryryininnonovavatitionons.s cooc mm

Beverages, Wine and Spirits

300 Leo-Pariseau Street, Suite 1100

P.O. Box 159, Place du Parc

Montréal, Québec, Canada H2X 4A4

Tel: (514) 289-9669 Fax: (514) 289-1034

Internet: www.sialmontreal.com/home.ch2

BC FOODSERVICE EXPO

(Vancouver, tiap bulan Januari); dan

CONNECT : FOOD+DRINK+LODGING

(Vancouverer,, 2727-2288 OkO tober 2013)

CaC naadidian RResestaururanna tt and Foodservices

AsAssososociciatation n

Suite 241410 - 555 5 WeWestst H Hasastitings SStreet

PO BoBox x 121 125

V V Vaaana cocouver, BC V6B 44N66N6

1630 Alberni Street, Vancouver, B.C.,

Canada V6G 1A6

Tel. +1 604 682 8855

Fax +1 604 662 8396

E-mail:

[email protected]

Indonesian Trade Promotion Center (ITPC)

Georgia Business Center, 1300-1500

Westst G Geoeorgia Street,

Vancououvver, B.C., Canadadaa V66GG 2Z2Z66

Tel. ++1 60604 6966 636322

Fax. +1 604 685 151520

EE-mmail:

ittpcpc@i@i@inndn ononesesiaiaavancncncouououvvver.org.

ak banyak yang menyangka bahwa Forum ini telah terbentuk sejak tahun 1999, lebih dari satu dekade yang

lalu. Para pembaca mungkin tergelitik untuk mengetahui apa dan bagaimana FEALAC itu. Untuk itu, kami ingin mengajak pembaca untuk sedikit mengu-pas forum kerjasama antara kawasan Asia dengan Amerika Latin yang berorien-tasi meningkatkan hubungan kerjasama antar negara di dua kawasan dunia tersebut.

T Lahirnya forum yang saat ini dikenal sebagai FEALAC, tak bisa dilepaskan dari peran mantan Perdana Menteri Singapura Goh Chok Tong. Pada kunjungan kerjanya ke Chile di bulan September 1998, Goh Chok Tong mengusulkan kepada Eduardo Frei yang saat itu menjadi Presiden Chile, beberapa usulan upaya untuk meningkatkan kerja sama antara kawasan Asia Timur dan Amerika Latin. Sebagai tindak lanjut usulan tersebut, EALAF (East Asia – Latin America Forum) secara resmi diluncurkan

pada The 1st Senior Officials’ Meeting di Singapura pada bulan September 1999. Akhirnya pada Pertemuan Pertama Tingkat Menteri (PTM ke-1) di Santiago, Chile, 29-30 Maret 2001, negara anggota EALAF sepakat untuk mengganti nama EALAF menjadi FEALAC (Forum for East Asia and Latin America Cooperation). FEALAC didirikan terutama untuk meningkatkan kerja sama komprehensif dan dialog antar kawasan. Sejak pemben-tukannya, FEALAC merupakan satu-satunya wadah kerjasama antar

Indonesia baru saja selesai menggelar pekerjaan besar sebagai tuan rumahpertemuan Forum Kerjasama Asia Timur – Amerika Latin atau lebih dikenal dengan nama FEALAC

(Forum for East Asia - Latin America Cooperation) pada tanggal 11 hingga 14 Juni 2013bertempat di Pulau Dewata, Bali.

FEALAC,Pekerjaan Besar untuk

Kawasan Akbar

Menyambut Pertemuan FEALAC, Bali, 11-14 Juni 2013

(web

/edi

t)

KONTAK

No. Negara Alamat KedutaanBesar Republik Indonesia Kontak Person Keterangan

1. Argentina EMBAJADA DE REPUBLICA DE INDONESIA

Mariscal Ramon Sactila 29011425, Capital Federal,

Buenos Aires, ArgentinaTelp. (+54 11) 480 72211,

480 72956, 480 73324Fax. (+54 11) 480 24448

Email : [email protected]

Feddy Fachrurrozi DjafarTelp. (+ 54 11) 482 37200Hp. (+54 15) 684 60190

Email :[email protected]

[email protected]

Merangkap Republik

Uruguay, dan Republik

Paraguay.

Merangkap Republik

Trinidad & Tobago,

Grenada,St. Lucia, Dominica

(Commonwealth) dan St. Vincent & The Grena-

dines.

2. Brazil EMBAIXADA DA REPUBLICA DA INDONESIA

SES Av. Das Naceos Qd. 805LOTE 20,

CEP. 70479-900 – Brasilia-DF, BrazilTelp. (+55 61) 344 38800,

344 31788Fax. (+55 61) 344 36732

Email : [email protected] :

www.embaixadadaindonesia.orghttp://www.kemlu.go.id/brasilia

Mochammad Rizki Safary

3. Kolombia EMBAJADA DE LA REPUBLICA DE INDONESIA

Carera 11, No. 75-27Bogota, DC - Colombia

Telp. (+5571) 211 9735, 217 2404, Fax. (+5571) 326 2165, 326 2166,

Website : www.indonesiabogota.org.co

Abigail Uli Basana Sitohang

HP. (+57 300) 424 9231Email :

[email protected]

4. Venezuela EMBAJADA DE LA REPUBLICA DE INDONESIA

Quinta “Indonesia” Avenida El Paseo,Con Calle Maracaibo

Prados del Este, Caracas 1080,Venezuela

Telp. (+58 212) 976 2291, 976 2725, 977 3173,977 6853

Fax. (+58 212) 976 0550Email : [email protected]

Website : www.kemlu.go.id/caracas

Bayu Hari Sakti

Salah satu tugas Perwakilan RI di luar negeri adalah mendorong hubungan perdagangan dan ekspor nasional, termasuk membantu para pelaku bisnis. Perwakilan RI siap membantu para pengusaha yang berminat menjalin hubungan dagang dengan pelaku usaha di negara setempat.

Berikut ini adalah daftar alamat dan nomor kontak Kedutaan Besar Republik Indonesia di kawasan Amerika Selatan dan Karibia :

SINFO KHUSUS

PELUANG I I /201324 PELUANG I I /2013 25

pemerintahan yang menghubungkan kawasan Asia Timur dan Amerika Latin, dengan volume perdagangan total mencapai USD 267 miliar pada 2011. Saat ini, FEALAC mewakili 40% populasi dunia, 32% ekonomi dunia dan lebih dari 40% perdagangan dunia. FEALAC terdiri atas 36 negara anggota yang terdiri dari 16 negara Asia Timur termasuk ASEAN (10 negara ASEAN, China, Jepang, Mongolia, Korea Selatan, Australia dan Selandia Baru) dan 20 negara Amerika Latin (Argentina, Bolivia, Brasil, Chile, Republik Dominika, Ekuador, El Salvador, Guatemala, Honduras, Kolombia, Kosta Rika, Kuba, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Suriname, Uruguay dan Venezuela). Secara resminya, tujuan FEALAC adalah untuk meningkatkan saling pengertian, kepercayaan, dialog politik dan kerjasama persahabatan antar negara anggota. FEALAC juga bertujuan sebagai forum untuk memanfaatkan potensi kerjasama di bidang ekonomi, perdagangan, investasi, keuangan, ilmu pengetahuan dan teknologi, lingkungan hidup, budaya, olahraga dan hubungan antar masyarakat (people to people contact). Tidak hanya itu, FEALAC di- harapkan dapat menjadi wahana untuk mencari kesamaan pandangan danposisi negara anggota dalam menyikapi isu-isu politik dan ekonomi internasional yang penting, dengan pandangan untuk saling bekerjasama memperjuangkan kepentingan bersama di berbagai fora internasional. Pada dekade pertama pembentukan-nya, FEALAC telah berevolusi dari sebuah forum dialog menjadi suatu mekanisme yang lebih solid dan stabil untuk membentuk kerja sama. Saat ini FEALAC dipandang oleh dunia telah menjadi forum yang dapat memainkan peranan dalam mempromosikan upaya berbagi pengetahuan dan best practices antara kedua kawasan dalam meng-hadapi berbagai tantangan global.

Evolusi FEALAC ini memang sejalan dengan tantangan global yang dihadapi. Dunia saat ini penuh tantangan yang bersifat multi-dimensi dan saling terkait satu sama lain seperti krisis ekonomi dan finansial, ketidakadilan sosial, keamanan energi dan pangan, nutrisi, bencana alam akibat ulah manusia, kejahatan trans-nasional, penyelundupan narkotika, terorisme, proliferasi nuklir dan perubahan iklim. Oleh karena itu FEALAC perlu meningkatkan efektifitas dan efisiensinya sebagai suatu organisasi bi-regional. FEALAC terus menggiatkan upaya untuk meningkatkan konektifitas antara kedua kawasan, khususnya dengan meningkat-kan people-to-people contact dan menumbuhkan awareness antara masyarakat di kedua kawasan mengenai organisasi ini. Lalu apa manfaatnya FEALAC bagi kepentingan Indonesia? Indonesia menyadari pentingnya kerja sama dalam kerangka kerja FEALAC untuk meningkat-kan hubungan bilateral dengan negara anggota diantara kedua kawasan. Sejak dimulainya FEALAC pada tahun 1999, negara-negara Amerika Latin telah menjadi mitra dagang yang penting bagi Indonesia. Total perdagangan antara Indonesia dengan negara Amerika Latin menunjukkan pertumbuhan positif setiap tahunnya. Menurut Kementerian Perda-gangan RI, total perdagangan Indonesia dengan negara-negara anggota FEALAC

di Amerika Latin pada tahun 2011 adalah sebesar US $ 2,9 milyar dan US $ 3,9 milyar pada tahun 2012. Dengan total impor US $ 466 milyar setiap tahun, Amerika Latin menjadi pasar yang men- janjikan bagi Indonesia. Asia Timur dan Amerika Latin merupakan kawasan yang berkembang pesat, baik dari sisi perekonomian dunia dan dinamika serta kurang terpengaruh terhadap krisis yang terjadi baru-baru ini. Pemerintah Amerika Latin dan Asia Timur serta perusahaan dan mitra bisnis global dari kedua kawasan harus senantiasa bekerja sama untuk memastikan dan memfasilitasi pertukaran arus barang yang lebih cepat dan lebih besar, investasi dan jasa diantara kedua kawasan. Dalam hal ini, Indonesia dapat memainkan peran yang lebih besar melalui Kerangka Kerja FEALAC dengan mempromosikan proyek-proyek nasional dan bi-regional yang memiliki dampak positif terhadap kepentingan nasional. Lebih jauh lagi, Indonesia meman-dang FEALAC tidak hanya akan mem-perdalam saling pemahaman terhadap kapasitas dan kapabilitas ekonomi satu sama lain, tetapi juga akan memungkin-kan rakyat di kedua kawasan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar jika upaya peningkatan kerjasama FEALAC dilaksanakan secara optimal.

Kontributor : Heru Santoso

Cakupan negara-negara anggota FEALAC

5. Kuba EMBASSY OF THE REPUBLIC OF INDONESIA

5th Ave No. 1607 Esq. A 18Miramar, Havana, Cuba

Telp. (+53 7) 204 0046, 204 9618,204 9963

Fax. (+53 7) 204 9617Email : [email protected]

Website : www.havana.deplu.go.id

Arif Wicaksono Merangkap Persemakmuran

Bahamas dan Jamaika.

Merangkap Republik Bolivia

Merangkap Republik Guyana.

6. Peru EMBAJADA DE LA REPUBLICA DE INDONESIA

Av. Las Flores 334 – 336San Isidro – Lima 27, Peru

Telp. (+51 1) 222 0308, 222 0309,222 2822

Fax. (+51 1) 222 2684Email : [email protected]

Website :http://www.indonesia-peru.org.pe

Ike Indrawati

Telp. (+51 1) 421 2353HP. (+51 1) 989 086 640

Email :[email protected]

[email protected]

8. Ekuador EMBASSY OF THE REPUBLIC OF INDONESIA

Avenida Portugal y FransiscoCasanova E12 – 33 No. 400,

Quito – EcuadorTelp. (+593 2) 245 3260, 224 7677

Fax. (+593 2) 333 1967Email : [email protected]

A. Wahab Alzab

Hp. (+539) 9890 3541Email : [email protected]

9. Chile EMBAJADA DE LA REPUBLICA DE INDONESIA

Av. Nueva Costanera 3318,P.O. Box 19003 Vitacura, Santiago, Chile

Telp. (+56 2) 207 6266, 207 9880, 207 4372, 207 7640, 207 6263,

374 1518Fax. (+56 2) 207 9901

Email : [email protected]

Romana SiraitTelp. (+56 2) 792 7481Hp. (+56) 975 512 864

7. Suriname EMBASSY OF THE REPUBLIC OF INDONESIA

Van Brussellaan 3, Uitvlugt,P.O. Box. 157

Paramaribo, Suriname, South AmericaTelp. (+59 7) 431 230, 431 171,

439 577Fax. (+59 7) 498 234

Email : [email protected] : www.kbri-paramaribo.sr

Direktorat Amerika Selatan dan Karibia Direktorat Jenderal Amerika dan EropaKementerian Luar Negeri Republik Indonesia

Jl. Taman Pejambon No. 6 Jakarta 10110 Telp : (021) 381 2901, Fax : (021) 381 3141

PELUANG I I /201326

KONTAK

PELUANG I I /2013 27

AGENDA

No. Tempat Nama Pameran Sektor Tanggal

ARGENTINA

1. Buenos Aires IX Exposicion Internacionalde Mineria (ARMINERA)

Pameran InternasionalPertambangan ke-19 7 - 9 Mei

2. Buenos Aires 10 - 14 Juni

Feria International de Tecnologia para Helados, Confeteria, Pasteleria, Pastas, Pizzas, Articulos de Conve-

niencia y Alimentacion Fuera del Hogar (FITHEP ARGENTINA

EXPOALIMENTARIA)

Pameran Internasional Teknologi Pangan

3. Buenos Aires 11 - 13 Juni8 Exposicion Internacional de Limpieza e Higiene Industrial y Empresarial (EXPO CLEAN)

Pameran internasional ke-8 industri kebersihan

dan higienes

4. Buenos Aires 2 - 6 Juli11 Feria Internacional de Madera

Technologia (FITECMA)Pameran internasional ke-11 teknologi kayu

5. Buenos Aires Agustus26 Exposicion Internacional de

Decoracion, Illuminacion, Textiles, Regalos y Utilitarios

Pameran Internasional ke-26 Dekorasi,

Pencahayaan, tekstil, Hadiah dan Peralatan

6. Buenos Aires September12 Exposicion Internacional de

Technologia Alimentaria Aditivos e Ingredientes (TECNO FIDTA)

Pameran Internasional ke-12 Teknologi Pangan

dan Bumbu.

7. Formosa OktoberV Feria Internacional del Muebley la

Madera (FEDEMA)Pameran Internasional ke-5 Mebel dan Kayu

8. Buenos Aires Oktober

51 Exposicion Internacional de Materiales, Componentes, Technolo-

gia y Moda para lndustria del Calzado y Afines (EXPOCAIPIC)

Pameran Internasional ke-51 Bahan, Kom-

ponen, Teknologi dan Mode Industri sepatu

9. Buenos Aires Oktober

22 Exposicion Internacional de Equipameiento y Servicios para Radio, Television, Cable, Cine, Satelite, Iluminacion y Audio

(CAPER).

Pameran Internasional ke-22 Peralatan dan

Jasa Radio, TV, Kabel, Bioskop, Satelit,

Penerangan dan Audio

JADWAL PAMERAN NIAGA DI NEGARA-NEGARAKAWASAN AMERIKA SELATAN DAN KARIBIA TAHUN 2013

ameran niaga tidak hanya berfungsi sebagai wahana untuk memperkenalkan produk, tetapi juga merupakan akses untuk masuk ke pasar. Berikut ini adalah jadwal pameran niaga di negara-negara Amerika Selatan selama bulan Mei hingga Desember 2013 yang

diperoleh Peluang dari Perwakilan RI di kawasan tersebut. Untuk informasi lebih lanjut, peminat dapat menghubungi Kedutaan Besar RI di negara terkait (Alamat, telepon, email dan contact person KBRI tersedia di rubrik Kontak). Kedutaan Besar RI siap membantu para pelaku bisnis dengan informasi yang dibutuhkan.

P

PELUANG I I /201328

AGENDA

PELUANG I I /2013 29

AGENDAPameran mode dan

produk garmen11. Medellin AgustusColombiamoda

Pameran peralatan rumah tangga

12. Bogota, Corferias 5 - 2September

Feria del Hogar

Pameran produk dan teknologi kemasan

14. Bogota, Corferias 5 - 8November

Andino Pack

Pameran kerajinan/seni kriya ke-23

15. Bogota, Corferias 5 - 18Desember

XXIII Expoartesanias

Pameran produk bunga terbesar di Amerika

Selatan dan produk-produk kebutuhan

tanaman

13. Bogota, Corferias 2 - 4Oktober

Proflora 2013

Pameran dan peragaan busana terbesar di

Venezuela1. Valencia Juli Venezuela en Moda

Pameran produk industry manufaktur, pariwisata dan jasa

2. Valencia 9 - 13OktoberExpo Venezuela 2013

Pameran Pariwisata Inernasional Venezuela

3. Merida OktoberFeria Internacional de Turismo de Venezuela (FITVEN) 2013

Pameran produk Indonesia

1. Paramaribo21 - 28

SeptemberPromosi Terpadu Indonesia/

Indofair ke-13

Pameran industri otomotif

1. Lima MeiSIT (Salon Internacional

del Transporte) 2013

Pameran teknologi, informasi & komunikasi

2. Lima 20 - 22 JuliExpo TIC (Technology, Information

and Communication)

Pameran produk seni kerajinan dan dekorasi

untuk perhotelan4. Lima SeptemberHecho a Mano Para Hoteles

Pameran gabungan arsitekstur, konstruksi & permesinan alat berat

3. Lima 3 - 5 JuliARQON

Pameran produk Indonesia

2. Paramaribo26 November - 2 Desember

Pameran internasional berbagai sektor

VENEZUELA

SURINAME

PERU

Pameran Internasional ke-21 Material dan

Teknologi Konstruksi10. Buenos Aires Oktober

XXI Feria Internacional de Materiales y Tecnologias para la Construccion

(FEMATEC).

Pameran Internasional ke-18 Pariwisata

Amerika Latin11. Buenos Aires NovemberXVIII Feria Internacional de Turismo

de America Latina (FIT)

Pameran perusahaan multisektor berskala

menengah1. Bogota, Corferias 7 - 9 MeiExpoestatal

Pameran UKM2. Bogota, Corferias 9 - 10 MeiExpo Mipyme Digital 2013

Pameran bisnis konstruksi, infrastruktur,

desain interior dan industri

3. Bogota, Corferias 21 - 26 MeiExpo Construccion & Expodiseno

Pameran pertanian, perkebunan dan

perikanan dengan peserta lokal dan

internasional

4. Bogota, Corferias 11 - 21 Juli Agroexpo

Pameranpenerbangan

5.Aeropuerto Jose

Maria Cordoba deRio Negro, Antioquia

11 - 21 Juli F-AIR Colombia 2013

(Feria Aeronautica Internacionalde Colombia)

Pameran produk pertambangan dan

mineral6. Bogota, Corferias 14 - 16

AgustusIV Mineria Colombia 2013

Pameran produk dan jasa sektor kecantikan dan perawatan tubuh

7. Bogota, Corferias 22 - 26 AgustusBelleza y Salud

Pameran otomotif9. Bogota, Corferias 28 - 31 AgustusExpocomerciales

Pameran bunga10. Medellin AgustusFeria de las Flores dan

Desfile de Silleteros

Pameran otomotif8. Bogota, Corferias28 - 31 AgustusMecanica

Pameran Internasional ke-31 Peternakan, Industri, Pertanian, Komersil dan Jasa

1. Marciano RoqueAlonso Juli

XXXI Expoferia Internacional de Ganaderia, Industria, Agricultura,

Comercio y Servicios

PARAGUAY

KOLOMBIA

PELUANG I I /201330

AGENDA

PELUANG I I /2013 31

AGENDA

Pameran produk pisang1. Hilton Colon Guayaquil 28 - 30 MeiForo Internacional del Banano

Pameran produk multisektor

2. Guayaquil 12 – 13 JuniMacrorruenda de Negocios Ecuador

Peralatan dan bahan kedokteran serta jasa

kesehatan4. Espacio Riesco,

Santiago 24 - 26 Juli

EXPO HOSPITAL 2013(Exhibicion Internacional de Tecnolo-

gias, Productos y Servicios para Hospitales y Clinicas)

Pameran internasional peralatan dan bahan

industri plastik5. Espacio Riesco,

Santiago24 - 26 Juli

FULLPLAST CHILE 2013(Feria Internacionalde Plastico 2013)

Pameran peralatan, bahan & jasa perlindu- ngan lingkungan hidup

6. Espacio Riesco,Santiago

9 - 13Oktober

EXPO AMBIENTAL 2013(Feria de Soluciones Tecnologias

para el Medio Ambiente 2013)

Pameran gastronomi dan pertunjukan seni budaya internasional

7.Centro de Evento

Der Munchner,Penaflor Malloco

OktoberFIESTA DE LAS NACIONES 2013

(Feria Internacional deGastronomia y Cultura 2013)

Peralatan & bahan untuk industry perkayuan,

kertas dan konstruksi8.

Recinto FerialConcepcion

6 - 8November

EXPOCORMA 2013(Feria Internacional Forestal,

Celulosa y Papel 2013)

Pameran seni kerajinan internasional ke-17 2. Havana

30 November-15 Desember

17th International Fair of Craftman-ship (FIART-Feria Internacional

de Artesania)

Pameran pariwisata9.Espacio Riesco,

Santiago NovemberFERIA VYVA TURISMO

Pameran dagang internasional ke-31, menampilkan produk dari berbagai negara

Amerika Latin dan Karibia serta negara-negara lain. Pameran terbesar di kawasan

Karibia

1. Havana 3 - 9November

31th Havana International Trade Fair (FIHAV-Feria Internacional

de Habana)

KUBA

EKUADOR

Pameran teknologi dan produk kesehatan ke-7

5. Lima11 - 13

September

TECNOSALUD 2013 VII Convention de Productos para la Salud y

Ciencias Afines

Pameran produk makanan dan minuman 6. Lima SeptemberEXPO ALIMENTARIA

Pameran teknologi dan produk kesehatan ke-77. Lima 19 - 22

SeptemberGRAFINCA 2013 13va Feria de

Proveedores Graficos y Publicitarios

Pameran internasional untuk tekstil dan kulit

10. Lima 24 - 27 September

EXPOTEXTIL PERU 2013 Feria Internacional de Proveedores de la

Industria Textil y Confecciones

Pameran internasional industri alat penangkap dan pengemasan ikan

11. Lima 7 - 9November

EXPO PESCA & ACUIPERU6ta Feria Internacional para

Pesca y Acuicultura

Pameran produk dan mesin terkait dengan

kecantikan8. Lima

11 - 13Oktober

FIBELLA 2013 II Feria Internacional de Belleza

Pameran produk, teknologi & mesin terkait logistik, pengangkutan

serta penyimpanan barang untuk ekspor impor di pelabuhan

9. Lima 17 - 18 Oktober

EXPOLOGISTICA

Pameran internasional bahan bangunan,

dekorasi interior dan jasa konstruksi

1. Espacio Riesco,Santiago

8 - 11 MeiEDIFICA 2013

(Feria Internacional deConstruccion 2013)

Peralatan, bahan & jasa produk untuk kegiatan misal seperti pameran, eksibisi, pesta, perka-winan, seminar, kon- ferensi, dan lain-lain.

2. Casa Piedra,Santiago

2 - 3 JuniEXPO EVENTO 2013

CHILE

Pameran peralatan , bahan dan jasa industri

pertambangan3. Antofagasta 17 - 21 Juni

EXPONOR CHILE 2013(Exchibicion Internacional de la

Industria Minera 2013)

Pameran pariwisata18. Rio Grande do Sul7 - 10

November25 Festival Gramado

PELUANG I I /201332

AGENDA

3. ExpoplazaGuayaquil 18 - 23 Juni

Feria Nacional de la Construccion, Detalles y Acabados - Construyendo

Pameran produk emas ke-491. Mato Grosso do Sul 8 - 10 Mei49a Feira Internacional de Dourados

Pameran produk pertanian, industry dan

komersial ke-412. Parana 9 - 19 Mei41a Exposicao Feira Agropecuaria,

Industrial e Comercial de Maringa

Pameran internasional ke-18 untuk industri kosmetik/kecantikan

3. Sao Paulo 14 -16 Mei18a Exposicao Internacionalde Tecnologia para a Industri

Cosmetika

Pameran internasional ke-3 teknologi

kendaraan lapis baja5. Sao Paulo 14 -16 Mei3a Feira Internacional de

Tecnologias em blindagem

Pameran internasional produk pendidikan ke-206. Sao Paulo 22 - 25 Mei20a Feira Internacional de educacao

Pameran produk budaya, pariwisata dan gastonomi/kuliner ke-21

7. Distrito Federal31 Mei -9 Juni

21a Feira de Produtos, Cultura, Tourismo e Gastronomia Gaucha

Pameran internasional produk pertanian

8. Rio Grande do Norte 10 -13 Juni 10a Feira Internacional

de Agricultura

Pameran internasional ke-45 produk alas kaki

dan aksesoris 10. Sao Paulo 9 - 12 Juli

45a Feira Internacional da moda em Calcados e Acessorios

Pameran produk jasa dan teknologi ke-1312. Rio de Janeiro

18 - 20Agustus

13a Feira Internacional de Tecno-logia, Servicos e Produtos

Pameran internasional ke-5 untuk produk

kecantikan11. Bahia 20 - 22 Juli

5a Feira Internacional Cosmetica Bahia 2013

Pameran produk waralaba

9. Sao Paulo 12 - 15 Juni22a Feira Internacional de Negocios

de Franquias

Pameran internasional ke-18 industri farmasi4. Sao Paulo

14 -16 Mei18a Exposicao Internacionalde Tecnologia para a Industria

Farmaceutica

BRAZIL

Pameran produk konstruksi, bahan dan

desain bangunan

4. ExpoplazaGuayaquil Juli

V Convencion Nacionalde Exportadores

Pameran produk multisektor

PELUANG I I /2013 33

AGENDA

Pameran internasional ke-12 untuk konstruksi

bangunan14. Bahia

27 - 28 Agustus

12a Feira Internacional daConstrucao

Pameran produk perhotelan dan

gastronomi/kuliner15. Sao Paulo

6 - 19September

51a Feira Internacional de Hotelaria e Gastronomia

Pameran produk teknologi industri logam17. Rio de Janeiro

6 - 8November

2a Feira Internacional de techno-logias da Industria Metal Mecanica

Pameran produk teknologi pantai16. Rio de Janeiro

29 - 31Oktober

2a Exposicao Internacional de Tecnologia Offshore

Pameran produk industri dan perdagangan

13. Rio Grande do Norte 21 - 24 Agustus

26a Feira Industrial e Comercialda Regiao Oeste

Pameran niaga tidak hanya berfungsi sebagai wahana untukmemperkenalkan produk, tetapi juga merupakan akses untuk masuk ke pasar.

(web

/edi

t)

34 PELUANG I I /2013 PELUANG I I /2013 35

AKSI AKSI

P ameran tersebut dilaksanakan oleh Specialty Coffee Association of America (SCAA) yang merupakan suatu Asosiasi Kopi

Spesial Amerika. SCAA memiliki 3.000 anggota yang meliputi para penghasil (growers), eksportir, pembeli (buyers) seperti dari roasters dan importers, serta pelaku usaha di bidang kemasan(packaging), pabrikan, retail, perusahaan peralatan perlengkapan penyajian kopi. Menurut Made Marthini, Indonesia akan menampilkan kopi khas daerah, seperti kopi gayo, lintong, arabica bengkulu yang berasal dari Sumatera. Kemudian ada kopi Toraja dari Sulawesi, kopi Kintamani dari Bali, kopi Wamena dari Papua, kopi Bejawa dari Flores dan kopi Jawa. Berbagai jenis kopi khas Indonesia tersebut akan dihadirkan oleh enam perusahaan kopi besar asal Indonesia. Enam perusahaan tersebut adalah PT. Asia Mina Sejahtera, PT. Coffindo, Serba Usaha Kondon Cooperatives, CV. Harapan Bersama, PT. Gunung Lintong, PT. Sabani International. Selain itu turut berpartisipasi empat Perkebunan Pemerintah (government-owned plantations), yaituPT. Perkebunan Nusantara XII PERSERO,

Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat, Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara dan Dinas Perkebunan Provinsi Papua. “Seluruh pengusaha kopi tersebut kami tempatkan dalam Paviliun Indonesia yang bertemakan ‘Trade with Remarkable Indonesia.’ Paviliun Indonesia ini dapat terwujud berkat kerja sama yang baik antara Pemerintah dan Pelaku Usaha, yaitu Kemendag (Kantor Atdag RI di Washington D.C., Indonesian Trade Promotion Center di Chicago dan Los Angeles), Kementerian Pertanian Jakarta dan Kantor Atase Pertanian RI diWashington D.C. serta KonsulatJenderal RI di New York,” ujar Made. Pameran tahunan ini bertujuan untuk mempromosikan produk kopi serta mensosialisasikan perkembangan tren terbaru produk kopi melalui beragam rangkaian kegiatan, antara lain simposium, sertifikasi kopi, workshop, pemberian penghargaan kepada penyaji kopi melalui US Barista Championship, dan Potrait Country Program. Berdasarkan data statistik perdagangan, pada tahun 2012, Indonesia berada diperingkat ke-6 sebagai negara sumber impor kopi terbesar AS dengan pangsa

pasar 6.11%. Urutan peringkat negara sumber impor kopi AS lainnya adalahBrazil dengan nilai USD 1,34 miliar dan pangsa pasar sebesar 20.64%, diikuti Colombia dengan nilai USD 903,54 juta dan pangsa pasar sebesar 13.82%, Vietnam dengan nilai USD 612,80 juta dan pangsa pasar 9.37%, Guatemala dengan nilai USD 565,64 juta dan pangsa pasar 8.65%, serta Meksiko dengan nilai USD 473,54 juta dan pangsa pasar 7.24%. Atdag lebih lanjut mengatakan bahwa “walaupun RI berada di peringkat ke-6 sebagai eksportir terbesar kopi ke AS, namun tren ekspor selama tiga tahun terakhir menunjukkan arah positif sebesar 29.9 %. Ekspor kopi Indonesia pada tahun 2012 mencapai nilai USD 399,54 juta. Nilai tersebut mengalami peningkatan signifikan sebesar 22.7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang nilainya sebesar USD 325,57 juta.”

Informasi lengkap mengenai pameran ini dapat diperoleh melalui www.scaa.org.

KBRI WASHINGTON

Indonesia kembali berpartisipasi pada The 25th Annual Specialty Coffee Associationof America (SCAA) Event yang akan diselenggarakan pada tanggal 12-14 April 2013 di Boston,

Amerika Serikat. “Event tahunan ini merupakan salah satu pameran kopi terbesar di AS yang diikutioleh berbagai negara di dunia,” jelas Atase Perdagangan RI untuk AS, Ni Made Ayu Marthini.

Foto

:ww

w.k

orao

rgan

ics.

com

Sumber: KBRI Washington DC - Atase Perdagangan RI/PusatHubungan Masyarakat Kementerian Perdagangan.

K erupuk udang, keripik singkong “Kusuka”, kacang

“Garuda”, bumbu gado-gado, dan permen jahe merupa-

kan contoh sampel yang dapat dicicipi. Selain itu, penerapan label ‘halal’ pada kemasan produk makanan telah menarik perhatian pengunjung, bahkan koordinator pameran makanan halal mengundang KJRI Toronto untuk berpartisipasi pada pameran produk makanan halal dalam waktu dekat. Keikutsertaan Indonesia kali ini dijadikan ajang promosi sebagai salah satu stan terbesar dari enam stan (Barbados, India, Indonesia, Inggris, Jamaica dan Kanada) yang mewakili suatu negara, para pengunjung festival

dapat mengikuti undian berhadiah berupa paket liburan ke kepulauan Karibia setelah mendapatkan stempel dari ke enam negara tersebut. Festival makanan dan minuman 2013 dengan tema wine and cheese, yang diselenggarakan oleh Premier Publication & Show bekerjasama dengan Harian Toronto Star diikuti oleh peserta dari ber- bagai negara yang menampilkan berbagai aneka produk makanan dan minuman. Menurut Walter Broomes, koordinator festival mengatakan bahwa pengunjung Good Food and Drink Festival setiap tahun mengalami peningkatan dan pada penyelenggaraan tahun ini diperkirakan akan menyedot sekitar 20 ribu pengunjung.Sumber: kjri toronto/mty

KJRI TORONTO

Mie “INDOMIE” GorengPemikat Masyarakat Toronto

Partisipasi KJRI Toronto pada the Good Food and Drink Festival di Toronto, 5 -7 April 2013menampilkan mie goreng produk “Indomie” yang sudah mulai dikenal luas di kalangan masyarakat

Toronto, dan bumbu instan “Munik”. Aroma khas dan peragaan memasak mie dan nasi gorengmenjadi daya tarik tersendiri pada festival makanan dan minuman yang dilaksanakan

untuk ke 21 kalinya di Toronto, Kanada.

Dorong Ekspor Kopi Khas Daerah Indonesia di Amerika:

Indonesia hadir pada SCAA

Foto

: Dok

umen

tasi

KJR

I Tor

onto