pelayanan publik ibu kota mendapat rapor merah filedi rsud cengkareng ini ... pemanfaatan kantor...

1
Banyak kekurangan yang harus diperbaiki terkait pelayanan publik di Ibu Kota. Pelayanan Publik Ibu Kota Mendapat Rapor Merah RSUD Cengkareng Dilengkapi Laboratorium Kateterisasi POLRES Jaksel sedang menye- lidiki kemungkinan Irzen Octa, 50, diperlakukan secara brutal. Pasalnya, ditemukan bercak darah pada gorden maupun tembok ruang Cleo, tempat nasabah kartu kredit Citibank itu diperiksa di lantai V Menara Jamsostek, Jaksel. Kapolres Jaksel Kombes Ga- tot Eddy Pramono di Gedung DPR kemarin mengatakan pihaknya sedang menyelidiki penyebab korban meninggal dunia. Sebelumnya, Gatot menye- butkan pelaku hanya menepuk tangan dan bahu korban. Bercak darah tersebut menunjukkan ada tindakan kekerasan yang melebihi ba- tas. Berdasarkan hasil visum di RSCM, terdapat memar pada bagian belakang kepala korban dan pembuluh darah otak pecah. Sebelum mengembuskan napas terakhirnya, korban dibiarkan menderita kesakitan sekitar 1 jam. Nur Apriliani dari bagian accounting Citibank sudah berteriak-teriak minta tolong saat melihat korban tergeletak di lantai dengan kaki terbujur dan mulut berbusa. Namun, tersangka Arief Lukman, karyawan Citibank, yang menginterogasi korban bersama Donald Haris Bakara serta Henry Waslinton, hanya tertawa. Menurut Gatot, dalam kasus tersebut, pihak Citibank bisa dikenai pasal kelalaian. Donald Haris Bakara dan Henry Waslinton merupakan debt collector dari PT Taketama. Mereka bersama Arief Lukman dijerat dengan Pasal 351 ayat 3 KUHP jo Pasal 170 subsider Pasal 335 ayat 1 KUHP tentang Penganiayaan, Pengeroyo- kan, dan Perbuatan tidak Me- nyenangkan yang mengakibat- kan kematian orang. Ancaman hukumannya sa- ngat ringan, yakni paling lama tujuh tahun penjara. Ulah para penagih utang sudah lama meresahkan ka- rena caranya kasar bahkan cenderung brutal. Orang-orang yang sama sekali tidak ada kaitan dengan urusan utang piutang pun sering menjadi sasaran via telepon. Menurut Wati, 33, karya- wati perusahaan penagih utang kartu kredit, perusahaan tem- patnya bekerja tidak mengan- jurkan menggunakan cara-cara teror. “Namun, hal itu sudah menjadi tradisi dalam menagih utang,” sebutnya. Ia mengatakan setiap pembi- caraan telepon direkam. Pihak manajemen tahu praktik seperti itu, tetapi tidak pernah mem- peringatkan karyawan yang ketahuan melakukan ancaman. Sebaliknya, perusahaan mem- beri peringatan apabila target tidak tercapai. Menurut Wati, apabila tidak menggunakan cara kasar atau ancaman, debitur tidak akan membayar utang. Padahal pekerja harus men- capai target yang ditentukan perusahaan. “Apabila target tidak terca- pai, di akhir bulan kami harus lembur sampai target terpenuhi atau kami mendapat peringat- an, bahkan bisa diberhentikan,” paparnya. (*/ML/Jui/J-1) Irzen Octa Diduga Diperlakukan Brutal 6 KAMIS, 7 APRIL 2011 M EGA POLITAN Fasilitas dan peralatan yang ada di RSUD Cengkareng ini merupakan pilot project Pemprov DKI.” Dien Emawati Kadis Kesehatan DKI MI/SUSANTO Gatot Eddy Pramono Kapolres Jaksel SELAMAT SARAGIH P ELAYANAN publik di Jakarta masih buruk. Hal itu terungkap da- lam survei integritas sektor publik yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) maupun laporan yang masuk ke Ombudsman. KPK menggelar survei ter- hadap 22 pemerintah kota (pemkot) di Indonesia. Dari lima pemkot di Ibu Kota, hanya tiga yang masuk 10 besar yakni Jakarta Barat dengan nilai 5,45 pada peringkat 8, Jakarta Timur dan Jakarta Pusat peringkat 9 dan 10 dengan nilai 5,44. Sebaliknya Jakarta Utara dan Jakarta Selatan sudah di bawah garis merah. Jakarta Utara pering- kat 12 dengan nilai 5,36, sedang- kan Jakarta Selatan peringkat 15 dengan nilai 4,58. Dalam survei tersebut, Jakarta kalah telak de- ngan layanan publik di Serang, Banten, yang menduduki posisi 7 dengan nilai 5,47. “Ini sama dengan nilai ujian mahasiswa, yang tertinggi dapat 10. Kalau di bawah 5,5 harus her (mengulang) karena belum lulus,” kata Deputi Pencegahan KPK Eko Soesman- to Tjiptadi dalam Rapat Kerja Evaluasi Supervisi Peningkatan Pelayanan Publik di Balai Kota, kemarin. Hadir dalam acara tersebut pejabat KPK, Pemprov DKI, kepolisian, kejaksaan, dan Ombudsman. Menurut Eko, banyak kekurangan yang harus diper- baiki terkait layanan publik di Jakarta. Misalnya, badan ter- padu provinsi belum ada dan pemanfaatan kantor pelayanan terpadu lima kota madya be- lum optimal. Banyak pemohon dilayani tanpa nomor antrean. KPK merekomendasikan pemkot menggunakan perang- kat teknologi. Misalnya, me- masang kamera pemantau (CCTV), layanan pesan pendek (SMS), tombol kepuasan kon- sumen, mesin antrean, dan media informasi elektronik. “Ketidakpuasan harus ditam- pung sebagai masukan agar ke depan pelayanan publik bisa membaik,” ujarnya. Eko mengingatkan pemkot harus meningkatkan pelayanan publik sebab pemerintah adalah pelayan publik. ‘’Kita ini sebe- narnya pelayan masyarakat.” Diadukan Hasil survei KPK diperkuat Ombudsman. Selama 2010, Om- budsman menerima pengaduan masyarakat terkait ketidakter- tiban di loket pelayanan publik sebanyak 286 kasus. Anggota Ombudsman Pra- nowo Dahlan menyebutkan instansi vertikal dan horizontal di Jakarta, termasuk Pem- prov DKI, banyak diadukan masyarakat. Di tingkat pemkot sebanyak 27 pengaduan, ting- kat provinsi 17, kelurahan 10, dan kecamatan 2 pengaduan. Substansi terbanyak meli- puti penundaan berlarut-larut 165 kasus, tindakan berpihak 45 kasus, penyalahgunaan wewenang 36 kasus, tindakan tidak kompeten 16 kasus, per- mintaan uang/barang/jasa 12 kasus, penyimpangan prosedur 8 kasus, serta tindakan tidak patut 4 pengaduan. Contoh kasus pelayanan bu- ruk dengan modus penundaan berlarut-larut menyangkut pengajuan permohonan KDB (koefisien dasar bangunan) sebagai syarat izin mendiri- kan bangunan (IMB) di Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan (P2B) DKI dan ja- jaran maupun pengurusan IMB. “Ada persyaratan sudah lengkap, sudah diukur, BPN pun sudah oke, tapi IMB tidak keluar juga,” kritik Pranowo. Sekretaris Daerah DKI Fad- jar Panjaitan mengakui masih banyak kelemahan pelayanan publik di Jakarta. ‘’Kesiapan kami sebagai aparat pelayanan masyarakat belum optimal untuk melayani masyarakat secara cepat, mudah, murah, dan profesional,’’ katanya. Menurut Fadjar, Pemprov DKI sejak 2009 telah menjalankan re- formasi birokrasi untuk mewu- judkan tata kelola pemerintahan yang baik. Pihaknya juga telah menjadikan layanan terpadu satu pintu di Badan Penanaman Modal dan Promosi DKI, sistem lelang elektronik, layanan KTP mobile, dan lainnya. (J-1) [email protected] FASILITAS laboratorium kate- terisasi jantung dan pelayanan haemodialisis (cuci darah) kini dapat dinikmati warga DKI pe- megang kartu keluarga miskin (gakin). Kemarin, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo meres- mikan fasilitas baru tersebut serta meresmikan Askes Center bagi masyarakat yang kurang mampu di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cengkareng Jakarta Barat. RSUD Cengkareng menjadi RSUD pertama yang memiliki fasilitas laboratorium kateteri- sasi jantung dan pelayanan haemodialisis sesuai standar. Dengan hadirnya fasilitas ini, masyarakat bisa lebih cepat memperoleh tindakan tanpa harus menunggu rujukan ke RS Jantung Harapan Kita. “Sebanyak 98 pasien yang ditangani di RSUD ini adalah pasien kurang mampu, ini menjadi bukti penanganan kesehatan di sini tidak dibeda- bedakan,” papar Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo seusai peresmian. Foke, sapaan akrab gubernur, mengatakan saat ini ada 85 rumah sakit di Jakarta yang be- kerja sama dengan Pemda DKI. “Kepada warga pemegang kartu gakin, jangan sungkan- sungkan berobat ke rumah sakit tersebut. Kalau ada rumah sakit yang menolak, laporkan ke petugas. Semua biaya gakin bukan dibiayai rumah sakit, melainkan menjadi tanggungan Pemprov DKI,” tandas Foke. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emawati memaparkan bahwa fasilitas dan peralatan yang ada di RSUD Cengkareng ini merupa- kan pilot project Pemprov DKI dalam upaya meningkatkan keunggulan-keunggulan setiap rumah sakit di Jakarta. Contohnya, saat ini, RSUD Koja di Jakarta Utara memiliki trauma center, RSUD Tarakan di Jakarta Pusat akan dilengkapi dengan ruang darurat ICU un- tuk ibu dan anak. Sementara itu, RSUD Budi Asih, Jakarta Timur, akan dilengkapi fasilitas geriatri (manula), RS Duren Sawit, Jakarta Timur, akan di- lengkapi ruang penanganan dan perawatan penyakit jiwa, peng- guna narkoba dan HIV/AIDS, dan RSUD Pasar Rebo akan dilengkapi ruang penanganan penyakit jantung dan stroke. “Dengan berbagai fasilitas tersebut, masyarakat dapat diuntungkan jika berobat ke RSUD. Beban masyarakat un- tuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik tidak terlalu berat karena ada subsidi dari pemprov untuk RSUD,” papar Dien. (SN/J-3)

Upload: vothuy

Post on 25-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pelayanan Publik Ibu Kota Mendapat Rapor Merah filedi RSUD Cengkareng ini ... pemanfaatan kantor pelayanan terpadu lima kota madya be-lum optimal. Banyak pemohon dilayani tanpa nomor

Banyak kekurangan yang harus diperbaiki terkait pelayanan publik di Ibu Kota.

Pelayanan Publik Ibu Kota Mendapat Rapor Merah

RSUD Cengkareng Dilengkapi Laboratorium Kateterisasi

POLRES Jaksel sedang menye-lidiki kemungkinan Irzen Octa, 50, diperlakukan secara brutal. Pasalnya, ditemukan bercak darah pada gorden maupun tembok ruang Cleo, tempat nasabah kartu kredit Citibank itu diperiksa di lantai V Menara Jamsostek, Jaksel.

Kapolres Jaksel Kombes Ga-tot Eddy Pramono di Gedung DPR kemarin mengatakan pihaknya sedang menyelidiki penyebab korban meninggal dunia.

Sebelumnya, Gatot menye-butkan pelaku hanya menepuk tangan dan bahu korban.

Bercak darah te r sebut menunjukkan ada tindakan kekerasan yang melebihi ba-tas. Berdasarkan hasil visum di RSCM, terdapat memar pada bagian belakang kepala korban dan pembuluh darah otak pecah.

Sebelum mengembuskan napas terakhirnya, korban dibiarkan menderita kesakitan sekitar 1 jam. Nur Apriliani dari bagian accounting Citibank sudah berteriak-teriak minta tolong saat melihat korban tergeletak di lantai dengan kaki terbujur dan mulut berbusa.

Namun, tersangka Arief Lukman, karyawan Citibank, yang menginterogasi korban bersama Donald Haris Bakara serta Henry Waslinton, hanya tertawa. Menurut Gatot, dalam kasus tersebut, pihak Citibank bisa dikenai pasal kelalaian.

Donald Haris Bakara dan Henry Waslinton merupakan debt collector dari PT Taketama. Mereka bersama Arief Lukman dijerat dengan Pasal 351 ayat 3 KUHP jo Pasal 170 subsider Pasal 335 ayat 1 KUHP tentang Penganiayaan, Pengeroyo-kan, dan Perbuatan tidak Me-nyenangkan yang mengakibat-kan kematian orang.

Ancaman hukumannya sa-

ngat ringan, yakni paling lama tujuh tahun penjara.

Ulah para penagih utang sudah lama meresahkan ka-rena caranya kasar bahkan cen derung brutal. Orang-orang yang sama sekali tidak ada kaitan dengan urusan utang piutang pun sering menjadi sasaran via telepon.

Menurut Wati, 33, karya-wati perusahaan penagih utang kartu kredit, perusahaan tem-patnya bekerja tidak mengan-jurkan menggunakan cara-cara teror. “Namun, hal itu sudah menjadi tradisi dalam menagih utang,” sebutnya.

Ia mengatakan setiap pembi-caraan telepon direkam. Pihak manajemen tahu praktik seperti itu, tetapi tidak pernah mem-peringatkan karyawan yang ketahuan melakukan ancaman. Sebaliknya, perusahaan mem-beri peringatan apabila target tidak tercapai.

Menurut Wati, apabila tidak menggunakan cara kasar atau ancaman, debitur tidak akan membayar utang.

Padahal pekerja harus men-capai target yang ditentukan perusahaan.

“Apabila target tidak terca-pai, di akhir bulan kami harus lembur sampai target terpenuhi atau kami mendapat peringat-an, bahkan bisa diberhentikan,” paparnya. (*/ML/Jui/J-1)

Irzen Octa Diduga Diperlakukan Brutal

6 KAMIS, 7 APRIL 2011MEGAPOLITAN

Fasilitas dan peralatan yang ada

di RSUD Cengkareng ini merupakan pilot project Pemprov DKI.”

Dien EmawatiKadis Kesehatan DKI

MI/SUSANTO

Gatot Eddy PramonoKapolres Jaksel

SELAMAT SARAGIH

PELAYANAN publik di Jakarta masih buruk. Hal itu terungkap da-lam survei integritas

sektor publik yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) maupun laporan yang masuk ke Ombudsman.

KPK menggelar survei ter-hadap 22 pemerintah kota (pemkot) di Indonesia. Dari lima pemkot di Ibu Kota, hanya tiga yang masuk 10 besar yakni Jakarta Barat dengan nilai 5,45 pada peringkat 8, Jakarta Timur dan Jakarta Pusat peringkat 9 dan 10 dengan nilai 5,44.

Sebaliknya Jakarta Utara dan Jakarta Selatan sudah di bawah garis merah. Jakarta Utara pering-kat 12 dengan nilai 5,36, sedang-kan Jakarta Selatan peringkat 15 dengan nilai 4,58. Dalam survei tersebut, Jakarta kalah telak de-ngan layanan publik di Serang, Banten, yang menduduki posisi 7 dengan nilai 5,47.

“Ini sama dengan nilai ujian mahasiswa, yang tertinggi da pat 10. Kalau di bawah 5,5 harus her (mengulang) ka rena belum lulus,” kata Deputi Pencegahan KPK Eko Soesman-to Tjiptadi dalam Rapat Kerja Evaluasi Supervisi Peningkatan Pelayanan Publik di Balai Kota, kemarin. Hadir dalam acara tersebut pejabat KPK, Pemprov DKI, kepolisian, kejaksaan, dan Ombudsman.

M e n u r u t E k o , b a n y a k kekurangan yang harus diper-baiki terkait layanan publik di Jakarta. Misalnya, badan ter-padu provinsi belum ada dan pemanfaatan kantor pelayanan

terpadu lima kota madya be-lum optimal. Banyak pemohon dilayani tanpa nomor antrean.

KPK merekomendasikan pemkot menggunakan perang-kat teknologi. Misalnya, me-masang kamera pemantau (CCTV), layanan pesan pendek (SMS), tombol kepuasan kon-sumen, mesin antrean, dan media informasi elektronik. “Ketidakpuasan harus ditam-pung sebagai masukan agar ke depan pelayanan publik bisa membaik,” ujarnya.

Eko mengingatkan pemkot harus meningkatkan pelayanan publik sebab pemerintah adalah

pelayan publik. ‘’Kita ini sebe-narnya pelayan masyarakat.”

Diadukan Hasil survei KPK diperkuat

Ombudsman. Selama 2010, Om-budsman menerima penga duan masyarakat terkait ketidakter-

tiban di loket pelayanan pu blik sebanyak 286 kasus.

Anggota Ombudsman Pra-nowo Dahlan menyebutkan instansi vertikal dan horizontal di Jakarta, termasuk Pem-prov DKI, banyak diadukan masyarakat. Di tingkat pemkot

sebanyak 27 pengaduan, ting-kat provinsi 17, kelurahan 10, dan kecamatan 2 pengaduan.

Substansi terbanyak meli-puti penundaan berlarut-larut 165 kasus, tindakan berpihak 45 kasus, penyalahgunaan wewenang 36 kasus, tindakan tidak kompeten 16 kasus, per-mintaan uang/barang/jasa 12 kasus, penyimpangan prosedur 8 kasus, serta tindakan tidak patut 4 pengaduan.

Contoh kasus pelayanan bu-ruk dengan modus penundaan berlarut-larut menyangkut pengajuan permohonan KDB (koefisien dasar bangunan) sebagai syarat izin mendiri-kan bangunan (IMB) di Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan (P2B) DKI dan ja-jaran maupun pengurusan IMB. “Ada persyaratan sudah lengkap, sudah diukur, BPN pun sudah oke, tapi IMB tidak keluar juga,” kritik Pranowo.

Sekretaris Daerah DKI Fad-jar Panjaitan mengakui masih banyak kelemahan pelayanan publik di Jakarta. ‘’Kesiapan kami sebagai aparat pelayanan masyarakat belum optimal untuk melayani masyarakat secara cepat, mudah, murah, dan profesional,’’ katanya.

Menurut Fadjar, Pemprov DKI sejak 2009 telah menjalankan re-formasi birokrasi untuk mewu-judkan tata kelola pemerintahan yang baik. Pihaknya juga telah menjadikan layanan terpadu satu pintu di Badan Penanaman Modal dan Promosi DKI, sistem lelang elektronik, layanan KTP mobile, dan lainnya. (J-1)

[email protected]

FASILITAS laboratorium kate-terisasi jantung dan pelayanan haemodialisis (cuci darah) kini dapat dinikmati warga DKI pe-megang kartu keluarga miskin (gakin). Kemarin, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo meres-mikan fasilitas baru tersebut serta meresmikan Askes Center bagi masyarakat yang kurang mampu di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cengkareng Jakarta Barat.

RSUD Cengkareng menjadi RSUD pertama yang memiliki fasilitas laboratorium kateteri-sasi jantung dan pelayanan

haemodialisis sesuai standar. Dengan hadirnya fasilitas ini, masyarakat bisa lebih cepat memperoleh tindakan tanpa harus menunggu rujukan ke RS Jantung Harapan Kita.

“Sebanyak 98 pasien yang ditangani di RSUD ini adalah pasien kurang mampu, ini menjadi bukti penanganan kesehatan di sini tidak dibeda-

bedakan,” papar Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo seusai peresmian.

Foke, sapaan akrab gubernur, mengatakan saat ini ada 85 rumah sakit di Jakarta yang be-kerja sama dengan Pemda DKI. “Kepada warga pemegang kartu gakin, jangan sungkan-sungkan berobat ke rumah sakit tersebut. Kalau ada rumah

sakit yang menolak, laporkan ke petugas. Semua biaya gakin bukan dibiayai rumah sakit, melainkan menjadi tanggungan Pemprov DKI,” tandas Foke.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emawati memaparkan bahwa fasilitas dan peralatan yang ada di RSUD Cengkareng ini merupa-kan pilot project Pemprov DKI

dalam upaya meningkatkan keunggulan-keunggulan setiap rumah sakit di Jakarta.

Contohnya, saat ini, RSUD Koja di Jakarta Utara memiliki trauma center, RSUD Tarakan di Jakarta Pusat akan dilengkapi dengan ruang darurat ICU un-tuk ibu dan anak. Sementara itu, RSUD Budi Asih, Jakarta Timur, akan dilengkapi fasilitas

geriatri (manula), RS Duren Sawit, Jakarta Timur, akan di-lengkapi ruang penanganan dan perawatan penyakit jiwa, peng-guna narkoba dan HIV/AIDS, dan RSUD Pasar Rebo akan dilengkapi ruang penanganan penyakit jantung dan stroke.

“Dengan berbagai fasilitas tersebut, masyarakat dapat diuntungkan jika berobat ke RSUD. Beban masyarakat un-tuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik tidak terlalu berat karena ada subsidi dari pemprov untuk RSUD,” papar Dien. (SN/J-3)