pelayanan prodiakon dalam liturgi …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfpelayanan...

93
PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik Oleh: Fransisca Novia Jati Rosari NIM: 151124047 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITA SANATA DHARMA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 31-Dec-2019

59 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI

DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik

Oleh:

Fransisca Novia Jati Rosari

NIM: 151124047

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITA SANATA DHARMA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yesus dan Bunda Maria

Teruntuk kedua orang tuaku Bapak FX Sugiyanto dan Ibu MG. Miskinem

Kakak Romo Lukas Ivan Sanjaya, Pr.

Keluarga yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis,

Teman-teman yang selalu membantu dan mendukung pembuatan skripsi,

Serta Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

v

MOTTO

“Inilah aku, utuslah aku”

Yes 6:8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya dari orang lain, kecuali yang telah

disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya tulis

ilmiah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

vii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Fransisca Novia Jati Rosari

NIM : 151124047

Demi pengembangan ilmu pengetahuan penulis memberikan wewenang

bagi Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah penulis yang berjudul

PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI

SANTO YAKOBUS BANTUL beserta perangkat yang diperlukan (bila ada).

Dengan demikian penulis memberikan kepada Perpustakaan Universitas

Sanata Dharma hak sepenuhnya untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk

media lain, mengelolanya dalam bentuk data, mendistribusikan secara terbatas,

dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin maupun memberikan royalti kepada penulis, selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

viii

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI

EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL.” Penulis memilih judul

ini berpangkal dari keprihatinan penulis akan kurangnya pemahaman Prodiakon

tentang pelayanan dalam Liturgi Ekaristi. Hal ini terlihat dari pandangan umat dan

Prodiakon sendiri bahwa tugas utama pelayanan mereka ialah memimpin Ibadat di

Lingkungan. Prodiakon memahami Perayaan Ekaristi hanya sekedar upacara

keagamaan saja, padahal Ekaristi dapat dihayati sebagai Puncak dan Sumber

kehidupan Gereja. Akibatnya, Prodiakon kurang memahami pelayanan mereka

dalam Liturgi Ekaristi. Sebelum merayakan Ekaristi kita perlu membangun

communio sehingga perayaan Ekaristi akan membantu umat menerima rahmat

Allah demi kebaikan hidup mereka, untuk menyembah Allah dengan benar dan

untuk mengamalkan cinta kasih. Sesudah merayakan Ekaristi kita diharapkan

menjadi pribadi dan komunitas Ekaristis. Permasalahan pokok dalam skripsi ini

adalah Prodiakon yang kurang memahami arti Perayaan Ekaristi dan pelayanan

dalam Perayaan Ekaristi secara benar. Dalam konteks pemahaman mengenai

Perayaan Ekaristi sebagai Puncak dan Sumber kehidupan Gereja, pelayanan

Prodiakon dibicarakan, sehingga Prodiakon mampu menghayati pelayanan

mereka dalam Perayaan Ekaristi. Pelayanan Prodiakon tidak hanya sekedar

membagi Komuni saja. Pelayanan itu menuntut mereka untuk meneladan Kristus

sendiri dalam memimpin Umat; artinya, mampu menjadikan dirinya dan

komunitasnya sebagai pribadi dan komunitas Ekaristis. Penulisan skripsi ini

merupakan hasil studi pustaka. Penulis mengumpulkan informasi dari buku,

artikel yang berkaitan dengan Prodiakon, Liturgi dan Liturgi Ekaristi. Harapannya

skripsi ini dapat berguna dan memberi wawasan baru mengenai peran prodiakon

dalam konteks perayaan Ekaristi.

Kata-kata kunci: Liturgi, Perayaan Ekaristi, Prodiakon, communio, Pribadi

Ekaristis, dan Komunitas Ekaristis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

ix

ABSTRACT

This undergraduate thesis is titled “EXTRAORDINARY EUCHARISTIC

MINISTERS’ (THE PRODIAKON) SERVICE IN EUCHARISTIC LITURGY AT

SAINT JAMES’ PARISH, BANTUL.” The author chooses this title based on the

author's concern about the lack of Prodiakon's understanding of service in the

Eucharistic Liturgy. This can be seen from the opinion of the people and the

Prodiakon themselves that their main service is to lead Worship in the

Community. The Prodiakon understands the Eucharistic celebration only as a

religious ceremony, and not as the summit and the source of Church’s life. As a

result, the Prodiakon do not understand their service in the Eucharistic Liturgy

correctly. Before celebrating the Eucharist we need to establish communion so

that the Eucharist will help people receive God's grace for the good of their lives,

to worship God properly and to practice love. After celebrating the Eucharist we

are expected to become Eucharistic people and community. The main problem in

this undergraduate thesis is the Prodiakons’ lack of correct understanding of both

the Eucharist as well as the meaning of their service in the Eucharist. Put in the

context of the understanding of the Eucharist as the summit and the source of

Church’s life, the Prodiakon’s services are discussed, so that the Prodiakon is

able to carry out their service in the Eucharistic celebration not only distributing

communion. This service entails a responsibility to imitate Christ himself in

leading the People; that is, being able to make themselves and their community

become Eucharistic people and community. This undergraduate thesis is a

literature study product. The author collects information from books and articles

about Prodiakon, Liturgy and Liturgy of the Eucharist. The author hopes that this

undergraduate thesis can be useful and provides new insights of the role of the

Prodiakon in the context of the celebration of the Eucharist.

Key words: Liturgy, Eucharistic Celebration, Prodiakon, communion,

Eucharistic Person, and Eucharistic Community

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Allah Bapa, karena berkat kasih dan

penyertaan-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI

SANTO YAKOBUS BANTUL. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan kuliah dan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan

berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak. Pada kesempatan ini penulis

dengan sepenuh hati mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Dr. B. Agus Rukiyanto, SJ selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama

Katolik yang telah memberikan motivasi, masukan, kritikan dan

mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.

2. Dr. I. L. Madya Utama, SJ selaku dosen pembimbing utama yang telah

memberikan perhatian, memberikan semangat, meluangkan waktu dan

membimbing penulis dengan penuh kesabaran, memberi masukan-masukan

dan kritikan-kritikan terlebih selalu mendampingi sehingga penulis dapat

semakin termotivasi dalam menuangkan gagasan-gagasan dari awal hingga

akhir penulisan skrispsi ini.

3. Bapak M. Ariya Seta, S.Pd, M. Theo selaku dosen pembimbing akademik

yang penuh kesabaran dan perhatian memberikan semangat, dukungan,

perhatian dan selalu mengingatkan penulis untuk segera menyelesaikan

skripsi ini.

4. Segenap dosen dan staf karyawan Prodi Pendikkat, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, yang telah memberikan

dukungan dan semangat kepada penulis selama ini.

5. Bapak FX Sugiyanto, Ibu MG Miskinem dan Kakak Romo Lukas Ivan

Sanjaya, Pr yang selalu mendoakan, memberikan semangat, motivasi dan

memfasilitasi selama penulis menyusun skripsi dari awal hingga akhir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

xi

6. Sahabat dekat Vincencia Melani Milasari, Juli Erni Zendrato dan Veronika

Elisa Mira Oktavia yang selalu memberikan semangat dan dukungan kepada

penulis untuk bisa menyelesaikan skripsi sampai akhir.

7. Teman-teman angkatan 2015 yang selalu memberikan semangat, motivasi

dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang selama ini

dengan sepenuh hati memberikan bantuan hingga selesainya skripsi ini.

Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan pengalaman sehingga

penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis

mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi perbaikan skripsi ini. Akhir

kata, penulis berharap semoga skripsi dapat memberikan manfaat bagi semua

pihak yang berkepentingan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv

HALAMAN MOTTO ........................................................................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .............................................. vii

ABSTRAK ......................................................................................................... viii

ABSTRACT ....................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ....................................................................................... x

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ..............................................................................................xv

DAFTAR SINGKATAN ...................................................................................xvi

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 4

C. Tujuan Penulisan .................................................................................... 4

D. Manfaat Penulisan .................................................................................. 4

E. Metode Penulisan ................................................................................... 5

F. Sistematika Penulisan ............................................................................ 5

BAB II. PRODIAKON PAROKI ...................................................................... 7

A. Pengertian dan Sejarah Prodiakon ......................................................... 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

xiii

1. Pengertian Prodiakon ....................................................................... 7

2. Sejarah Istilah Prodiakon ................................................................. 9

B. Syarat dan Tugas Prodiakon ................................................................... 10

C. Perbedaan Liturgi dan Ibadat ................................................................. 10

D. Perlengkapan Liturgi Bagi Prodiakon .................................................... 12

1. Busana Liturgi .................................................................................. 12

2. Peralatan Tugas Pelayanan ............................................................... 12

E. Spritualitas Hidup Prodiakon ................................................................. 13

F. Rangkuman ............................................................................................ 14

BAB III. PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI ........ 16

A. Liturgi Ekaristi ....................................................................................... 16

1. Pengertian Tentang Liturgi .............................................................. 16

2. Liturgi Ekaristi ................................................................................. 18

a. Ritus Pembuka ........................................................................... 19

b. Liturgi Sabda .............................................................................. 23

c. Liturgi Ekaristi ........................................................................... 26

d. Ritus Penutup ............................................................................. 29

3. Ekaristi Sebagai Puncak dan Sumber Kehidupan Gereja ................ 30

a. Ekaristi Sebagai Puncak Kehidupan Gereja ............................... 30

b. Ekaristi Sebagai Sumber Kehidupan Gereja .............................. 32

4. Menjadi Pribadi dan Komunitas Ekaristis ....................................... 33

B. Pelayanan Prodiakon dalam Terang Liturgi Ekaristi ............................. 35

BAB IV. UPAYA MENINGKATKAN PELAYANAN PRODIAKON DALAM

LITURGI EKARISTI ................................................................................. 40

A. Berbagai Upaya Meningkatkan Pelayanan Prodiakon dalam Liturgi

Ekaristi ................................................................................................... 40

B. Rekoleksi Sebagai Upaya Meningkatkan Pelayanan Prodiakon dalam

Liturgi Ekaristi ....................................................................................... 43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

xiv

C. Contoh Program Rekoleksi di Paroki Santo Yakobus Bantul Sebagai

Usaha Meningkatkan Pelayanan Prodiakon dalam Liturgi Ekaristi ...... 45

1. Latar Belakang Program Rekoleksi Prodiakon ................................ 45

2. Tema dan Tujuan Program ............................................................... 47

3. Program Rekoleksi di Paroki Santo Yakobus Bantul Sebagai Usaha

Meningkatkan Pelayanan Prodiakon dalam Liturgi Ekaristi ........... 49

4. Jadwal Rekoleksi .............................................................................. 54

D. Contoh Satuan Program Rekoleksi di Paroki Santo Yakobus Bantul

Sebagai Usaha Meningkatkan Pelayanan Prodiakon dalam Liturgi

Ekaristi ................................................................................................... 55

1. Sesi ke II ........................................................................................... 55

2. Sesi ke III ......................................................................................... 67

BAB. V SIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 73

A. Simpulan ................................................................................................ 73

B. Saran ...................................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 76

LAMPIRAN ....................................................................................................... 77

Lampiran I: Lagu “Hidup Ini Adalah Kesempatan” ................................... 78

Lampiran II: Lagu “Aku Bersyukur Pada-Mu” .......................................... 79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

xv

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1: Perbedaan Diakon dan Prodiakon ........................................................ 08

Tabel 2: Perbedaan Liturgi dan Ibadat ............................................................... 11

Tabel 3: Matriks Program Rekoleksi ................................................................. 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

xvi

DAFTAR SINGKATAN

A. Singkatan Kitab Suci

Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Alkitab Perjanjian

Lama dan Perjanjian Baru dalam terjemahan baru yang diselenggarakan oleh

Lembaga Alkitab Indonesia, LAI, 2015.

B. Singkatan Dokumen Resmi Gereja

CT : Catechesi Trandendae, Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus

II kepada para uskup, klerus, dan segenap umat beriman tentang

katekese masa kini, 16 oktober 1979

SC : Sacrosanctum Concilium, Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan II

tentang Liturgi Suci, 4 Desember 1963.

C. Singkatan Lainnya

Bdk : Bandingkan

Dll : Dan lain-lain

DSA : Doa Syukur Agung

KAS : Keuskupan Agung Semarang

KWI : Konferensi Waligereja Indonesia

PKKI : Pertemuan Komisi Kateketik Keuskupan se Indonesia

SCP : Shared Christian Praxis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Liturgi adalah salah satu bentuk pelayanan dalam Gereja. Liturgi berasal

dari bahasa Yunani leitourgia yang terbentuk dari akar kata ergon yang berarti

‘karya’, dan leitos yang merupakan kata sifat untuk kata benda laos atau bangsa.

Secara harafiah leitourgia berarti ‘kerja’ atau ‘pelayanan yang dibaktikan bagi

kepentingan bangsa’ (Martasudjita, 1999:18). Tetapi tidak sedikit umat Kristiani

khususnya di Paroki Santo Yakobus Bantul yang memahami liturgi hanya sebagai

upacara atau ritus ibadat dalam Gereja. Tidak sedikit umat yang memahami

Liturgi sebatas urutan upacara keagamaan dan segala hal yang berkaitan dengan

upacara tersebut, seperti petugas, peralatan dan sebagainya. Dalam Gereja Katolik

sendiri Liturgi dikaitkan dengan perayaan Ekaristi dan Ibadat.

Pelayan yang terlibat dalam liturgi dibedakan menjadi dua yaitu pelayan

tertahbis dan pelayan bukan tertahbis. Pelayan tertahbis diperuntukkan bagi

mereka yang menerima sakramen imamat yaitu Uskup, Imam, dan Diakon. Kaum

awam bisa terlibat dalam pelayanan liturgi sebagai pelayan bukan tertahbis. Kaum

awam terlibat dalam pelayanan liturgi sebagai Misdinar, Lektor, team paramenta

atau sebagai Prodiakon. Dalam penulisan ini, penulis berfokus pada pelayanan

Prodiakon.

Prodiakon adalah orang awam yang ditugaskan oleh uskup untuk membantu

menerimakan Tubuh Tuhan (komuni) dalam rangka Perayaan Ekaristi, liturgi

sabda dan kepada orang sakit dan untuk memimpin ibadat non-sakramental dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

2

tanpa (memberikan) berkat (Martasudjita, 1999:223). Tugas yang paling utama

ialah membantu Imam membagikan Komuni Suci baik dalam Perayaan Ekaristi

maupun diluar Perayaan Ekaristi (kepada orang sakit dan tahanan dalam penjara).

Tetapi mereka kurang memahami tugas utamanya sebagai Prodiakon. Para

Prodiakon menganggap bahwa tugas utamanya ialah memimpin ibadat, sehingga

Prodiakon kurang memahami Liturgi Ekaristi. Ketika saat bertugas dalam

Perayaan Ekaristi hanya sekedar bertugas saja tanpa memhami Ekaristi itu sendiri.

Syarat dan tugas menjadi prodiakon paroki ialah memiliki nama baik

sebagai pribadi ataupun keluarga, diterima umat dan memiliki penampilan layak

(Martasudjita, 2017:19-20). Prodiakon juga harus memiliki pengetahuan dan

ketrampilan liturgis dan peribadatan yang memadai (Martasudjita, 2017:25).

Ketrampilan ini harus mereka peroleh karena prodiakon merupakan pelayan

ibadat. Mereka tidak harus mengerti mengenai seluruh teori liturgi, akan tetapi

memahami hal-hal pokok dalam liturgi dan peribadatan akan sangat membantu

prodiakon dalam melayani. Prodiakon harus dituntut mengerti mengenai alat-alat

dan busana liturgi, tata gerak liturgi, tata urutan ibadat dan ekaristi. Walaupun

menjadi prodiakon merupakan hal yang sulit tetapi berkah yang melimpah karena

boleh menjadi pelayan altar dan mereka juga kerap disebut asisten Imam.

Seiring dengan pemahaman umat tentang Liturgi sebagai upacara

keagamaan, peran Prodiakon dalam Liturgi Ekaristi juga sebatas peran liturgis

yang tidak ada kaitannya dengan dimensi sosial iman Kristiani. Keterlibatan kaum

awam sebagai prodiakon sebaiknya dipandang sebagai persembahan hidupnya

untuk Gereja. Walaupun pelayanannya masih di bawah Diakon tetapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

3

pelayanannya sangat dibutuhkan oleh Gereja. Pelayanan ini dipandang sebagai

panggilan hidup. Sudah semestinya Gereja memberikan penghargaan kepada

Prodiakon sebagai pelayan ibadat dalam Gereja.

Perayaan Ekaristi adalah perayaan liturgi Gereja yang resmi, yang

mempersatukan umat dengan Kristus. Dalam Perayaan Ekaristi, umat secara

khusus mengambil bagian dalam penyerahan Kristus kepada Bapa sekaligus

dipersatukan satu sama lain oleh Kristus. Dalam Perayaan Ekaristi, seluruh umat

mendapatkan wadah untuk merayakan iman secara bersama (Sugiyono, 2010:8).

Dalam Perayaan Ekaristi ini ada pelayanan yang dilakukan oleh Prodiakon.

Prodiakon membantu Imam dalam membagikan Komuni Suci di gereja, terutama

jika jumlah Imam yang tidak sebanding dengan banyaknya umat yang mengikuti

Ekaristi pada hari itu maka dibutuhkan pelayanan mereka. Mereka juga membantu

dalam penerimaan Komuni bagi orang sakit dan para tahanan di dalam penjara.

Oleh sebab itu, penulis ingin mengkaji inspirasi lebih mendalam mengenai

pelayanan prodiakon dalam tugas pelayanan ibadat Gereja sebagai bentuk

keterlibatan kaum awam dalam tugas pelayanan Gereja. Penulis memilih judul

kajian ini, yakni “PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI

DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL.” Penulis berharap bahwa dengan

kajian ini, pelayanan Prodiakon tidak hanya dimengerti secara kultis melainkan

juga memiliki dimensi kesalehan sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah yang akan

dibahas dalam skripsi oleh penulis, yaitu:

1. Apakah yang dimaksud dengan pelayanan Prodiakon Paroki saat ini?

2. Apa sajakah pelayanan Prodiakon dalam terang Liturgi Ekaristi?

3. Usaha apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan pelayanan Prodiakon

dalam terang liturgi Ekaristi?

C. Tujuan Penulisan

Beberapa tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan skripsi ini sebagai

berikut:

1. Memaparkan pelayanan Prodiakon Paroki saat ini.

2. Mendeskripsikan pelayanan Prodiakon dalam terang Liturgi Ekaristi.

3. Mendeskripsikan upaya konkret yang dapat dilakukan untuk meningkatkan

pelayanan Prodiakon dalam terang liturgi Ekaristi.

D. Manfaat Penulisan

Ada beberapa manfaat dari penelitian ini, antara lain:

1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat berguna dan memberi wawasan

baru mengenai peran prodiakon dalam konteks perayaan Ekaristi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

5

2. Manfaat Praktis

a. Bagi kaum awam

Kaum awam mau terpanggil untuk mengabdikan diri dalam pelayanan di

Gereja. Melibatkan diri mereka untuk perkembangan Gereja, serta memahami

Ekaristi sebagai pedoman hidup mereka baik dalam pelayanan di Gereja maupun

dalam hidup bermasyarakat.

b. Bagi Prodiakon

Diharapkan para Prodiakon semakin bersemangat mengabdikan diri sebagai

pelayan Gereja dan meningkatkan pelayanan mereka sebagai pelayan ibadat

Gereja, yang tidak terbatas dalam perayaan Liturgi tetapi juga menyangkut

keterlibatan sosial dalam hidup bermasyarakat.

E. Metode Penulisan

Penulisan skripsi ini didasarkan pada studi kepustakaan dengan

menggunakan metode deskriptif kritis. Dengan metode ini, penulisan dilakukan

dengan mengemukakan, menyampaikan, menggambarkan dan memberikan

catatan kristis terhadap apa yang sudah didapat dari studi pustaka. Berdasarkan

judul yang dipilih, penulis akan memaparkan keterlibatan Prodiakon dalam

pelayanan Liturgi Ekaristi.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas, penulis menyampaikan pokok-

pokok yang dibahas sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

6

BAB I

Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat

penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II

Bab ini membahas tentang Prodiakon Paroki.

BAB III

Bab ini membahas tentang Prodiakon sebagai pelayan liturgi Ekaristi.

BAB IV

Bab ini berisi tentang upaya konkret yang dapat dilakukan untuk meningkatkan

pelayanan Prodiakon dalam liturgi Ekaristi.

BAB V

Bab ini merupakan Penutup, yang mencakup kesimpulan dan saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

BAB II

PRODIAKON PAROKI

Dalam bab sebelumnya penulis telah menjabarkan mengenai latar belakang

pelayanan Prodiakon dalam Liturgi Ekaristi, rumusan masalah, tujuan penulisan

skripsi, manfaat penulisan skripsi, metode penulisan skripsi, serta judul skripsi.

Dalam bab ini, penulis akan membahas mengenai Prodiakon Paroki dalam lima

bagian. Bagian pertama akan membahas mengenai pengertian dan sejarah

Prodiakon. Bagian kedua menjelaskan mengenai syarat menjadi Prodiakon.

Bagian ketiga menjelaskan mengenai Perbedaan liturgi dan ibadat. Bagian

keempat menyajikan perlengkapan liturgi yang digunakan oleh Prodiakon. Bagian

kelima memaparkan mengenai spiritualitas hidup Prodiakon. Bagian terakhir

menyajikan ringkasan mengenai bab dua ini.

A. Pengertian dan Sejarah Prodiakon

1. Pengertian Prodiakon

Prodiakon adalah kaum awam yang diangkat oleh Uskup setempat melalui

Surat Tugas untuk Paroki tertentu sebagai petugas ibadat. Prodiakon diangkat

selama tiga tahun. Kebijakan tentang berapa kali periode, batasan umur untuk

prodiakon di setiap Paroki berbeda. Tugas prodiakon adalah membantu

penerimaan komuni dalam rangka Perayaan Ekaristi, mengirim komuni untuk

orang sakit, serta memimpin Ibadat Sabda dengan memberikan homili tetapi tidak

memberikan berkat publik kepada umat (Martasudjita, 2017: 9).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

8

Istilah prodiakon berasal dari kata Latin, pro dan diakon. Kata pro berarti

demi, untuk kepentingan, sebagai ganti, selaku, bagaikan, seolah-olah. Kata

diakon merupakan bentukan dari kata Yunani diakonos, yang berarti seseorang

yang melayani, membuat pelayanan, mengurusi, menyelesaikan. Prodiakon

merupakan pengganti diakon (Martasudjita, 2017: 10). Ada beberapa perbedaan

antara diakon dan prodiakon.

Tabel 1. Perbedaan diakon dan prodiakon

Diakon Prodiakon

Ditahbiskan

Klerus dan hierarki

Menerima materai imamat tingkat

terendah

Jabatan berlaku tetap

Wilayah pelayanan luas

Tugas-tugas yang lebih luas

Dilantik

Kaum awam

Tidak menerima materai imamat

Belaku jangka waktu tertentu (3

tahun)

Wilayah pelayanan di Paroki

sendiri

Tugas sesuai dengan penugasan

uskup dan pastor paroki

Sumber: Martasudjita, 2017: 12

Istilah prodiakon hanya ada di beberapa keuskupan di Indonesia, seperti

Keuskupan Agung Semarang, Keuskupan Agung Jakarta, Keuskupan Bandung

dan Keuskupan Purwakerta. Di Keuskupan lain ada istilah Asisten Imam dan

Asisten Pastoral.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

9

2. Sejarah Istilah Prodiakon

Istilah Prodiakon muncul pertama kali di Keuskupan Agung Semarang

(KAS) pada 1985. Romo Ign. Wignyasumarta, MSF, selaku sekretaris KAS

mengeluarkan surat pada 7 Agustus 1985 yang ditujukan kepada para Rama

Paroki sewilayah KAS mengenai pelayan awam ini dengan nama Prodiakon

Paroki. Surat ini merupakan hasil rapat Konsult KAS pada 5 – 6 Agustus 1985 di

Girisonta. Sebelum nama ini diresmikan ada beberapa istilah untuk pelayan

awam ini.

Sebelumnya pada tahun 1966 di KAS terjadi penambahan jumlah umat

Katolik yang mencolok yang berdampak pada kekurangan jumlah imam. Karena

masalah ini Justinus Kardinal Darmajuwana, Uskup KAS, memohon kepada

Roma (Propaganda Fide, Konggregasi untuk Penyebaran Iman) agar KAS boleh

menunjuk para awam untuk membantu imam dalam membagi Komuni baik saat

Ekaristi maupun di luar Perayaan Ekaristi (Siswata, 1991: 11). Akhirnya

dipilihlah mereka menjadi pelayan Komuni ini dengan nama Diakon Awam.

Pada akhir tahun 1983, nama Diakon Awam diganti dengan Diakon Paroki

karena istilah Diakon Awam kurang tepat, sebab istilah Diakon dikenakan untuk

mereka yang telah ditahbiskan menjadi Diakon dan bukan lagi merupakan awam.

Tugas Diakon tertahbis dan Diakon Paroki agak sama. Pada 1985 istilah Diakon

Paroki resmi diganti menjadi Prodiakon Paroki sampai saat ini. Prodiakon Paroki

dipilih untuk menjalankan sebagian tugas Diakon tertahbis.

Tugas-tugas resmi seorang Prodiakon yaitu membantu Imam menerimakan

komuni. Menerimakan komuni saat Perayaan Ekaristi, dan di luar Perayaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

10

Ekaristi, seperti dalam Ibadat Sabda, Perayaan Sabda Hari Minggu dan mengirim

komuni suci bagi orang sakit. Tugas berikutnya ialah melaksanakan tugas yang

diberikan oleh Pastor Paroki. Tugas ini, seperti memimpin Ibadat Sabda dan

memberikan homili, memimpin upacara pemakaman dan memimpin doa untuk

ujub dan keperluan Lingkungan (Martasudjita, 2017: 21).

B. Syarat Menjadi Prodiakon

Ada beberapa syarat untuk menjadi Prodiakon. Syarat pertama untuk

menjadi Prodiakon Paroki adalah memiliki nama baik, sebagai pribadi maupun

dalam keluarga: Seorang yang beriman dan memiliki kehidupan yang baik, baik

bagi yang belum menikah maupun sudah menikah (Martasudjita, 2017: 19).

Syarat berikutnya ialah diterima oleh umat. Diterima karena perilaku dan

hidup moralnya yang baik. Diterima juga karena memiliki watak dan karakter

yang seimbang dan mampu menjadi penengah dalam umat. Syarat yang terakhir

ialah memiliki penampilan yang layak. Prodiakon diharapkan mampu memimpin

doa dengan baik, membaca Kitab Suci dengan baik dan jelas serta dapat

berhomili yang dapat dimengerti oleh seluruh umat (Martasudjita, 2017: 20).

C. Perbedaan Liturgi dan Ibadat

Perbedaan pengertian tentang liturgi dan ibadat dalam segi bahasa, teologis

dan liturgis, dapat dilihat dalam tabel berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

11

Tabel 2. Perbedaan liturgi dan ibadat.

Pembeda Liturgi Ibadat

Segi bahasa Liturgi sebagai tindakan untuk

mengungkapkan iman. Liturgi

berhubungan dengan doa yang

menyatakan iman dan

hubungan kita dengan Allah.

Ibadat mencakup tindakan

ungkapan iman dan sekaligus

tindakan perwujudan iman.

Segi teologis Liturgi adalah suatu

komunikasi dua arah yang

saling terkait, yakni Allah yang

menguduskan dan

menyelamatkan manusia

(katabatis) dan sekaligus

manusia menanggapi

pengudusan Allah itu dengan

memuliakan Allah (anabatis).

Tekanan ibadat lebih terletak

pada aspek gerakan anabatis

saja, yakni dari manusia ke

Allah sebagai tanggapan atas

karunia pengudusan-Nya itu.

Segi liturgis Bersifat resmi. Contoh

perayaan liturgi sakramen-

sakramen

Tidak selalu pada level atau

tingkatan resmi. Contoh ibadat

sakramentali (ibadat

pertunangan, ibadat

pemberkatan rumah, dll.)

Sumber: Martasudjita, 2017: 47

Salah satu tugas Prodiakon selain tugas utamanya membantu Imam dalam

menerimakan komuni adalah memimpin Ibadat Sabda. Karena itu Prodiakon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

12

mesti mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Dengan mempersiapkan diri,

membantu Prodiakon untuk menyiapkan hal-hal yang harus mereka persiapkan

untuk menunjang pelayanan mereka.

D. Perlengkapan Liturgi Bagi Prodiakon

1. Busana Liturgi

Pakaian liturgi seorang prodiakon yang resmi adalah Alba yang diikat

dengan singel. Alba adalah pakaian resmi yang bisa dipakai siapa saja yang

bertugas dalam liturgi, termasuk Imam. Bisa ditambahkan samir, yaitu kain

semacam selendang yang dikalungkan dan ujungnya bertemu dan biasanya diberi

salib yang bergantung. Samir berbeda dengan stola milik Imam atau pun diakon

tertahbis (Martasudjita, 2017: 52).

2. Peralatan Tugas Pelayanan

Beberapa peralatan liturgi yang diperlukan prodiakon menurut jenis

pelayanan liturgi atau ibadatnya.

a) Untuk pelayanan dalam Perayaan Ekaristi, saat prodiakon bertugas membagi

komuni saat Perayaan Ekaristi, alat liturgi yang digunakan ialah kain piala

atau purificatorium.

b) Untuk pelayanan mengirim komuni kudus kepada orang sakit atau di penjara,

prodiakon membutuhkan piksis, yaitu wadah untuk menyimpan hosti suci

yang dimasukkan kedalam kantong yang diberi tali sehingga saat

membawanya dapat dikalungkan di dada. Selain piksis di dalam kantong juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

13

disiapkan korporal atau kain putih yang digunakan untuk mengalasi piksis.

Di tempat orang yang dikirimi komuni, hendaknya disediakan meja yang

diberi taplak putih yang bersih dan diletakkan salib serta lilin yang menyala.

c) Untuk pelayanan Ibadat Sabda di Lingkungan, prodiakon tidak memerlukan

peralatan liturgi. Prodiakon hanya menyiapkan buku-buku yang digunakan

untuk Ibadat Sabda saja seperti Kitab Suci, buku doa, buku nyanyian. Untuk

pelayanan ibadat berkat atau sakramentali, prodiakon memerlukan buku-buku

pemberkatan yang disesuaikan dengan kebutuhan, Kitab Suci, buku doa-doa

dan buku nyanyian. Jika ada pemberkatan, diperlukan air suci yang telah

disiapkan baik dalam aspergil atau wadah air suci dan hisop (Martasudjita,

2017: 53-55).

E. Spiritualitas Hidup Prodiakon

Menjadi seorang prodiakon merupakan sebuah panggilan hidup, karena

pelayanannya juga merupakan panggilan hidup. Allah memanggil kita untuk

melayani umat Allah dengan tugas pelayanan yang diberikan oleh Uskup atas

nama Gereja, walaupun pemanggilannya sendiri berupa usulan dari pemilihan

Prodiakon yang dilakukan oleh umat, lalu diajukan ke Pastor Paroki.

Prodiakon paroki tidak dipanggil untuk merencanakan dan melaksanakan

apa yang menurut pikiran dan pandangannya, melainkan untuk ambil bagian

dalam karya pengudusan dari Allah untuk umat-Nya. Kesadaran bahwa perayaan

liturgi pertama-tama sebagai karya Allah sendiri membantu para Prodiakon untuk

tidak memasang target sendiri ataupun ambisi pribadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

14

Menjadi seorang prodiakon berarti harus banyak hal yang dikorbankan,

karena menjadi prodiakon adalah sebuah pengabdian. Prodiakon adalah kaum

awam justru sering tidak dapat menjalani hidup sebagai kaum awam yang normal

karena sering harus berpisah dari keluarga di saat Perayaan Ekaristi. Inilah rasul

awam, inilah prodiakon paroki yang bagi Gereja disebut sebagai “pahlawan

tanpa tanda jasa.” Prodiakon Paroki merupakan satu dari panggilan rasul awam

Gereja, tetapi prodiakon memang memiliki tempat dan peran khusus dalam

pembangunan jemaat (Martasudjita, 2017: 31).

F. Rangkuman

Prodiakon adalah pelayan yang diangkat oleh Uskup setempat melalui

Surat Keputusan bagi Paroki tertentu. Tugas utama mereka ialah membantu

Imam membagi komuni dalam Perayaan Ekaristi baik di dalam maupun di luar

perayaan Ekaristi. Tugas yang lainnya ialah memimpin Ibadat Sabda di

Lingkungan. Tetapi Prodiakon sendiri kurang memahami tugas utamanya,

karena mereka menganggap tugas utamanya ialah memimpin Ibadat Sabda di

Lingkungan.

Secara umum, tugas-tugas Prodiakon biasanya meliputi: tugas utama

membantu menerimakan komuni di dalam Perayaan Ekaristi dan di luar

Perayaan Ekaristi, entah dalam suatu Ibadat Sabda, Perayaan Sabda Hari

Minggu, entah mengirim komuni kepada orang yang sakit atau di penjara; tugas

berikutnya melaksanakan tugas yang diberikan oleh Pastor Paroki, misalnya

memimpin Ibadat Sabda, memberikan homili, memimpin upacara pemakaman,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

15

serta memimpin doa untuk berbagai ujud dan keperluan di lingkungan

(Martasudjita, 2017:21). Tetapi prodiakon sendiri lebih memahami bahwa tugas

yang diberikan oleh Pastor Paroki di Lingkunganlah yang paling utama. Dengan

demikian kurang memahami Prodiakon dalam Liturgi Ekaristi.

Prodiakon jarang sekali memahami Liturgi Ekaristi. Liturgi Ekaristi hanya

dihayati sebagai ritual keagamaan saja. Prodiakon lebih banyak memahami cara

berkhotbah yang baik, tetapi tidak cukup menghayati Ekaristi. Saat bertugas

membantu Imam hanya sekedar membantu Imam membagi komuni saja, tanpa

memahami Ekaristi itu sendiri.

Pada umumnya Prodiakon sering memahami Liturgi secara sempit, sebatas

pada hal-hal praktis, soal aturan peribadatan, soal duduk dan berdiri, soal

pembacaan doa dan Sabda Allah, soal nyanyian yang cocok untuk Perayaan

Ekaristi Perkawinan yang mana dan sebagainya (Martasudjita, 2017:39).

Prodiakon kurang paham mengenai perannya dalam Liturgi Ekaristi.

Paroki juga kadang kurang memperhatikan pemahaman Prodiakon mereka

mengenai Liturgi Ekaristi. Asal Prodiakon mau bertugas ketika Perayaan

Ekaristi sudah beres. Ketika mengadakan pertemuan untuk Prodiakon, materi

yang dibahas hanya mengenai Liturgi secara sempit saja, seperti mengenai alat-

alat liturgi, pakaian yang digunakan atau cara berkhotbah yang baik. Mengenai

Liturgi Ekaristi hanya dibahas sesingkatnya saja, bahkan kadang kurang

mengena pada diri Prodiakon sendiri. Paroki juga perlu memberikan pertemuan

yang membahas mengenai pelayanan Prodiakon dalam Liturgi Ekaristi,

khususnya pemahaman khusus mengenai Ekaristi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

BAB III

PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI

Dalam bab sebelumnya, penulis telah membahas mengenai Prodiakon

Paroki. Dalam pembahasan tersebut disebutkan bahwa salah satu tugas seorang

Prodiakon ialah membantu Imam dalam Perayaan Ekaristi. Dalam bab III ini,

penulis akan membahas mengenai tugas tersebut, terkhusus Pelayanan Prodiakon

dalam Liturgi Ekaristi. Pembahasan ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama

membahas mengenai Liturgi Ekaristi, kemudian bagian kedua menjelaskan

tentang Pelayanan Prodiakon dalam Terang Liturgi Ekaristi.

A. Liturgi Ekaristi

1. Pengertian Tentang Liturgi

Liturgi dapat dipahami dari macam-macam pengertian. Dalam pikiran

banyak orang liturgi dimengerti sebagai hal-hal mengenai doa, ibadat, urutan

ibadat, nyanyian liturgi, peralatan liturgi, cara duduk atau berdiri yang liturgis dan

sebagainya. Pandangan mengenai liturgi selalu menyangkut hal-hal praktis yang

berhubungan dengan tata ibadat atau doa yang bersifat kultus (Martasudjita, 2011:

13). Umat lebih memahami Liturgi sebagai upacara atau ibadat publik Gereja dan

dipandang sebagai kumpulan aturan dalam peribadatan. Umat cenderung melihat

Liturgi hanya dari segi-segi luar dengan aturan yang mengikat, namun Liturgi

memiliki arti yang lebih dalam dari pada itu semua. Liturgi perlu dipahami lebih

dalam oleh umat, agar umat sendiri lebih memahami dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

17

Liturgi adalah salah satu bentuk pelayanan dalam Gereja. Liturgi berasal

dari bahasa Yunani leitourgia yang terbentuk dari akar kata ergon yang berarti

‘karya’, dan leitos yang merupakan kata sifat untuk kata benda laos atau bangsa.

Secara harfiah leitourgia berarti ‘kerja’ atau ‘pelayanan yang dibaktikan bagi

kepentingan bangsa’ (Martasudjita, 1999: 18).

Dalam Perjanjian Lama, liturgi berarti pelayanan ibadat, digunakan untuk

menunjuk pelayanan ibadat para imam atau kaum Lewi, yakni pelayanan ibadat

dalam Bait Allah di Yerusalem, sedangkan tindakan kultis umat biasanya

diungkapkan dengan istilah latreia (penyembahan). Istilah leitourgos berarti

pelayan liturgi atau pelayan dalam arti umum (Martasudjita, 2011: 16).

Dalam Perjanjian Baru, kata benda leitourgia dan kata kerja leitourgein

mengalami perkembangan yang menarik, dengan makna yang sama yakni

pelayanan imam Perjanjian Lama. Surat Ibrani merupakan kitab yang paling

sering menggunakan kedua kata itu yakni sebanyak 3 kali (Ibr 8: 6; 9: 21; 10: 11).

Penulis surat Ibrani menggunakan kata leitourgia untuk menjelaskan makna

imamat Yesus Kristus sebagai satu-satunya imamat Perjanjian Baru (Mastasudjita,

2011: 16). Liturgi dalam Perjanjian Baru dihubungkan dengan pelayanan kepada

Allah dan sesama. Pelayanan kepada Allah dan sesama itu tidak dibatasi hanya

pada bidang ibadat saja, tetapi juga pada aneka bidang kehidupan lain. Perjanjian

Baru hanya mengenal satu imamat saja, yaitu imamat Yesus Kristus, sedangkan

imamat khusus (tahbisan) dalam Gereja selalu merupakan partisipasi dalam satu-

satunya imamat Yesus Kristus (Martasudjita, 2011: 18).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

18

Istilah liturgi pada masa pasca para Rasul sudah digunakan untuk kegiatan

ibadat atau doa Kristiani. Klemens dalam suratnya (1Klemens 41: 1) menyebut

istilah liturgi untuk menunjuk pelayanan ibadat, baik kepada Allah maupun

kepada jemaat yang dilakukan oleh uskup, imam dan diakon. Istilah liturgi

digunakan hanya menunjuk pada Ekaristi (Martasudjita, 1999: 21).

Pengertian yang utuh mengenai makna liturgi dapat kita temukan dalam

Konstitusi Liturgi hasil sidang Konsili Vatikan II, yaitu Sacrosanctum Concilium

(SC). Dokumen ini merupakan hasil proses panjang dari perjuangan upaya

pembaruan liturgi melalui gerakan pembaruan liturgi. Dokumen ini merupakan

puncak dan mahkota perjuangan panjang usaha pembaharuan liturgi tersebut

(Martasudjita, 2011: 20). Pernyataan tentang iturgi terdapat dalam SC 7:

Maka, benarlah bahwa liturgi dipandang sebagai pelaksanaan tugas imamat

Yesus Kristus. Di dalam liturgi, dengan tanda-tanda lahiriah, pengudusan

manusia dilambangkan dan dihasilkan dengan cara yang sesuai dengan

masing-masing tanda ini; di dalam Liturgi, seluruh ibadat publik

dilaksanakan oleh Tubuh Mistik Yesus Kristus, yakni Kepala beserta para

anggota-Nya.

Dalam pernyataan di atas, Liturgi dimengerti sebagai pelaksanaan tugas imamat

Yesus Kristus yang dilaksanakan oleh Tubuh Mistik Kristus, yaitu Kepala dan

para anggota-Nya. Jadi, Liturgi adalah perayaan misteri karya keselamatan Allah

dalam Kristus, yang dilaksanakan oleh Yesus Kristus, Sang Imam Agung,

bersama Gereja-Nya di dalam ikatan Roh Kudus (Martasudjita, 2011: 22).

2. Liturgi Ekaristi

Perayaan Ekaristi adalah perayaan liturgis Gereja resmi, yang

mempersatukan umat dengan Kristus (Sugiyono, 2010: 8). Dalam Perayaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

19

Ekaristi, umat mengambil bagian dalam penyerahan diri kepada Kristus dan

dipersatukan oleh Kristus dengan semua umat beriman.

Dari Kisah para Rasul (2: 42.46; 20: 7.11) diketahui bahwa Jemaat Perdana

dengan rajin merayakan Perjamuan Tuhan. Dari kesaksian Paulus (1 Kor 11: 17-

34) dapat ditarik kesimpulan, bahwa mereka merayakannya serupa dengan

Perjamuan Terakhir, artinya menurut adat-kebiasaan orang Yahudi. Hal itu tidak

mengherankan, karena murid-murid Yesus yang pertama kebanyakan berasal dari

kalangan Yahudi. Namun dari berita Paulus mungkin kelihatan bahwa perayaan

bersama dengan orang lain (yang belum Kristiani) dapat menimbulkan kesulitan

(KWI, 1996: 406).

Bagaimanapun juga, sekitar tahun 200 (barangkali sudah sebelumnya),

dalam kerangka perayaan Ekaristi sudah tidak lagi diadakan perjamuan sungguh

(artinya, makan besar). Semua terbatas pada doa saja, yakni doa sebelum dan doa

sesudah makan. Karena sudah tidak ada makan lagi, maka kedua doa itu tentu

menjadi satu. Doa pendek sebelum makan diintegrasikan dalam doa yang disebut

birkat ha-mazon menjadi Doa Syukur Agung seperti yang dikenal sampai

sekarang (KWI, 1996:406).

Ekaristi berasal dari bahasa Yunani, eucharistia, yang berarti syukur. Dalam

Perayaan Ekaristi terdapat 4 bagian: Ritus Pembuka, Liturgi Sabda, Liturgi

Ekaristi dan Ritus Penutup.

a. Ritus Pembuka

Ritus Pembuka terdiri dari bagian-bagian yang mendahului Liturgi Sabda,

tujuannya untuk mempersatukan umat yang berhimpun dan menyiapkan mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

20

supaya dapat mendengarkan sabda Allah dengan penuh perhatian dan merayakan

Ekaristi dengan sebaik-baiknya (Suharyo, 2011: 15). Ritus Pembuka dibuka

dengan tanda salib untuk mengawali seluruh perayaan Ekaristi. Gerakan tanda

salib ini sudah dipakai oleh orang-orang Kristiani sejak abad kedua. Pembuka

perayaan Ekaristi ini mengajak kita untuk menyadari bahwa Allah Tritunggal

memanggil kita menjadi satu persekutuan. Merayakan Ekaristi sebagai tanggapan

kita terhadap undangan Allah, Bapa, Putra dan Roh Kudus. Allah-lah yang

menjadi tuan rumah bagi perayaan perjamuan dan kurban, kenangan akan Paskah

Yesus Kristus dan jaminan perjamuan abadi di dalam Kerajaan Allah (Suharyo,

2011: 16).

Undangan Allah untuk ikut serta dalam perjamuan dan kurban Ekaristi ini

ditujukan kepada semua orang tanpa memperhatikan perbedaan latar belakang

ekonomi, sosial, politik, budaya atau perbedaan apapun juga. Ekaristi

mengajarkan kita bahwa kita perlu mengesampingkan perbedaan-perbedaan

sosial dan mengatasi kepentingan-kepentingan yang dangkal, kalau kita

mendengarkan panggilan dari Allah, kita mampu berhimpun sebagai sesama

saudara yang mempunyai jati diri sebagai anak-anak Allah (Suharyo, 2011: 17).

Dalam perjamuan dan kurban Ekaristi, kita diundang untuk hidup sebagai

persekutuan yang semakin bersatu dan bersaudara. Kita diundang untuk ikut

terlibat dalam penguatan ikatan persaudaraan itu (Suharyo, 2011: 18).

Dengan menghayati Ekaristi, kita diundang untuk terus-menerus membarui

pandangan kita: kita diundang dan dihimpun oleh Allah sebagai anak-anak-Nya

(Suharyo, 2011: 19). Pada awal perayaan Ekaristi daya keselamatan Allah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

21

membangun persekutuan persaudaraan. Pemahaman Ekaristi yang individualistik

perlu dilengkapi dengan corak komuniter yang sudah ditekankan sejak awal

dengan membuat tanda salib sambil menyebut nama Allah Tritunggal (Suharyo,

2011: 20). Komunitas biarawan-biarawati menjadi saksi bahwa membangun

persekutuan hidup bersama yang terdiri dari pribadi-pribadi yang berasal dari

berbagai latar belakang, adalah suatu yang sungguh mungkin (Suharyo, 2011:

22).

Pentingnya kesadaran akan kebersaman kita sebagai umat Allah dalam

perayaan Ekaristi dapat diperdalam dengan arti gerak imam yang mencium altar.

Arti dari gerak itu adalah penghormatan terhadap para kudus khususnya para

martir yang relikuinya diletakkan pada altar. Dengan cara ini, Gereja ingin

menyatakan bahwa umat yang bersatu tidak mungkin terbangun kalau tidak ada

orang yang rela memberikan diri dan membagikan hidupnya (Suharyo, 2011:23).

Seorang imam pemimpin Ekaristi mencium altar artinya mencium relikui martir

yang ada di altar itu, ia bukan hanya menyatakan hormat, tetapi juga niat untuk

rela menjadi martir kecil demi terbangunnya komunitas murid-murid Yesus yang

sejati. Komunitas itu menjadi kenyataan ketika umat bersama-sama menerima

komuni (= communion berarti persekutuan). Persekutuan inilah yang perlu

diwujudnyatakan dalam persaudaraan sejati dalam kehidupan sehari-hari

(Suharyo, 2011:24).

Gereja yang dilahirkan secara baru sebagai tanggapan atas panggilan dan

rahmat Allah dalam Ekaristi, adalah cermin Allah Tritunggal: umat Allah yang

kudus, Tubuh Kristus, Kenisah Roh Kudus. Semakin kita menyadari kenyataan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

22

ini kita juga semakin sadar bahwa kita adalah himpunan orang-orang berdosa.

Oleh karena itu, kita kembali kepada Allah, sambil memikul beban dosa kita dan

kita mengakui bahwa “Kami telah berdosa … Tuhan kasihanilah kami.” Kita

mengakui kedosaan kita tidak hanya kepada Allah, tetapi juga kepada sesama

kita. Kita mengakui bahwa kita adalah bagian dari umat manusia yang berdosa

(Suharyo, 2011: 25).

Pengakuan bahwa kita adalah orang-orang berdosa juga menekankan

kebersamaan sebagai umat Tuhan. Ini semua mengungkapkan dan menegaskan

kebersamaan kita sebagai umat yang menghadap Tuhan memohon kerahiman-

Nya agar dengan hati bersih dapat bersama-sama mendengarkan Sabda Allah

(Suharyo, 2011: 26). Dalam pengakuan diri sebagai orang-orang berdosa, kita

menempatkan diri kita sebagai makhluk ciptaan Allah. Menghayati Ekaristi

berarti juga melihat dan mengakui bahwa rahmat Allah berkarya dalam diri orang

lain. Inilah landasan dari segala sikap terbuka. Ekaristi membuka mata kita untuk

melihat yang baik dan yang benar di dalam diri mereka yang berbeda dari kita.

Sementara itu kita akan terdorong untuk lebih bersyukur dan bergembira atas

kebenaran yang telah dianugerahkan dan dipercayakan kepada kita. Kecurigaan

semestinya tidak ada tempatnya dalam Komunitas Ekaristis (Suharyo, 2011: 27-

28).

Komunitas Ekaristis adalah komunitas yang mewartakan pesan pendamaian,

mengembangkan dialog dan persaudaraan serta berjuang untuk menyelesaikan

berbagai konflik. Dengan cara itu, umat yang mengikuti perayaan Ekaristi akan

menjadi komunitas yang sungguh menghayati panggilan dan perutusan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

23

menjadi benih-benih kemanusiaan baru yang sudah ditebus dan diselamatkan,

akan menjadi komunitas yang hidupnya meluap dalam pujian, “Kemuliaan

kepada Allah di surga, dan damai di bumi kepada orang-orang yang berkenan

kepada-Nya.” Komunitas yang hidup adalah komunitas yang memuji Allah

(Suharyo, 2011: 29).

b. Liturgi Sabda

Menurut Suharyo (2011: 33) Umat yang berhimpun akan mendapat

makanan dari meja Sabda karena “manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari

setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” Perayaan Ekaristi merupakan satu

tindakan ibadat yang selain mencakup Liturgi Ekaristi juga Liturgi Sabda atau

pewartaan Sabda Allah. Dalam pelayanan-Nya di depan umum, Yesus melakukan

karya-karya agung dan mengajar. Keduanya merupakan bentuk pewartaan

Kerajaan Allah. Sekarang Ia masih terus mengajar kita dan kita mendengarkan

Dia, yang mempunyai sabda kehidupan kekal (Yoh 6: 68-69).

Dalam Liturgi Sabda, kisah karya penyelamatan Allah dalam sejarah umat

manusia diwartakan melalui bacaan-bacaan yang diambil dari Perjanjian Lama,

Perjanjian Baru dan khususnya Injil Yesus Kristus, yang merupakan puncaknya

(Suharyo, 2011: 35). Tanggapan terhadap sabda Allah yang diwartakan adalah

iman. Hanya dalam iman kita dapat berjumpa dan mengalami kehadiran serta

karya Kristus yang bangkit dalam perayaan-perayaan sakramen, khususnya

Ekaristi dan dalam kehidupan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

24

Usaha manusia tidak akan cukup untuk membawa kita kepada iman akan

Sabda Allah. Iman mencakup kesiapan untuk mendengarkan sabda, menerimanya

dalam hati, membiarkan sabda itu membarui kehidupan, melaksanakannya dalam

tindakan nyata dan membagikannya kepada orang lain. Iman jauh lebih daripada

sekedar pengetahuan yang memuaskan budi dan sentuhan yang memuaskan

emosi. Iman adalah ketaatan kepada Allah. Ketaatan itu mengandaikan dan

sekaligus mendorong pertobatan yang mengubah dan membarui kehidupan

(Suharyo, 2011: 36).

Sabda yang diwartakan khususnya dalam perayaan Ekaristi diharapkan

meneguhkan ikatan kasih antara Kristus dan Gereja, yang tidak lain adalah kita

semua dan kita masing-masing. Semakin kita rela mendengarkan Sabda, semakin

pula iman, harapan dan kasih kita diteguhkan (Suharyo, 2011: 37). Pewartaan

Sabda semestinya juga menimbulkan dalam diri kita perasaan iman yang sama

dengan yang dialami oleh dua orang murid yang berjalan bersama Yesus menuju

Emaus, yaitu hati yang berkobar-kobar (Suharyo, 2011: 38).

Supaya pengalaman seperti ini dapat terjadi para lektor juga mesti dibina

dalam semangat yang benar dan ketrampilan yang memadai sehingga membantu

para pendengar untuk semakin rindu mendengarkan Sabda (Suharyo, 2011:39).

Seorang lektor dalam perayaan Ekaristi diharapkan sungguh berusaha untuk

memahami arti yang ia bacakan dan memahami keadaan umat dengan

kegembiraan dan harapannya, dengan keprihatinan dan kecemasannya yang siap

mendengarkan Sabda itu (Suharyo, 2011: 40).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

25

Peranan homili yang diharapkan oleh umat adalah sebagai salah satu sarana

yang penting bagi mereka untuk mengalami dipuaskan oleh makanan Sabda.

Homili merupakan dialog dalam arti luas, antara yang membawakan homili

dengan umat, setelah pembawa homili sendiri mendengarkan Sabda. Pembawa

homili memberikan kesaksian atau olahan imannya kepada umat, yang adalah

sesama peziarah iman (Suharyo, 2011: 41).

Bacaan-bacaan dari Kitab Suci untuk perayaan Ekaristi hari Minggu disusun

berdasarkan lingkaran tahun liturgi A, B dan C serta pesta-pesta. Dengan

demikian, kalau seseorang secara teratur mengikuti perayaan Ekaristi hari

Minggu, dalam lingkaran tiga tahun, ia boleh dikatakan sudah membaca seluruh

Kitab Suci (Suharyo, 2011: 42), yang memuat Sabda Allah dan Karya-Nya.

Dengan mengenangkan karya Allah, kita disatukan oleh Roh Kudus dengan

para pendahulu kita dalam iman, yang juga mengalami karya itu, percaya padanya

dan mewariskannya kepada kita. Dengan cara yang sama, kita disatukan dengan

umat yang merayakan Ekaristi di seluruh dunia, yang juga mengenangkan kembali

karya-karya Allah berdasarkan sabda atau kisah yang sama (Suharyo, 2011:44).

Pada hari-hari Minggu dan hari-hari besar, sesudah pembacaan Sabda dan

homili umat mengucapkan Syahadat. Inilah tanggapan yang paling baik terhadap

Sabda yang sudah didengarkan dan direnungkan. Syahadat merangkum sejarah

karya penyelamatan Allah yang dikisahkan dalam Kitab Suci, dan diharapkan

memperkaya hubungan pribadi antara umat beriman dengan Allah yang

menyelamatkan. Rumusan-rumusan iman yang ada dalam Syahadat

mencerminkan usaha Gereja selama bertahun-tahun untuk menetapkan isi iman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

26

Kristiani. Dengan demikian, Syahadat adalah bentuk lain dari kenangan bersama

yang menghubungkan Umat Allah sekarang dengan Umat Allah sepanjang sejarah

(Suharyo, 2011: 51).

Selanjutnya, umat mengarahkan diri kepada Allah, menghaturkan doa-doa

bagi kepentingan Gereja, bagi dunia, bagi orang-orang miskin dan menderita dan

bagi umat sendiri. Doa permohonan ini adalah ungkapan iman umat. Umat

menyatakan imannya kepada Allah Sang Penyelenggara kehidupan, yang

menuntun sejarah dunia dan sejarah umat manusia menuju kepenuhannya menurut

rencana penyelamatan-Nya. Doa-doa permohonan itu juga menegaskan kesadaran

diri umat sebagai makhluk Tuhan yang tidak pernah berhenti membutuhkan

perlindungan-Nya (Suharyo, 2011: 53).

Keyakinan yang ada di balik doa umat ialah bahwa Allah adalah Dia yang

selalu mendengarkan. Gereja yang menghayati hidup Ekaristis adalah Gereja yang

membuka hati dan budi untuk mendengarkan orang-orang yang tidak mempunyai

suara, seperti halnya Allah mendengarkan saudari-saudara kita. Gereja tidak boleh

berhenti berseru kepada Allah agar membuat lunak hati para penguasa yang

hatinya keras, membuka telinga para penguasa yang tuli agar mereka mau

mendengarkan suara orang-orang yang lemah. (Suharyo, 2011: 54-55).

c. Liturgi Ekaristi

Perayaan Ekaristi dilanjutkan dengan berpindah dari Meja Mimbar ke Meja

Altar. Secara liturgis memasuki bagian Liturgi Ekaristi. Pesan-pesan pokok dari

bagian ini mulai persiapan persembahan dan berpuncak pada Doa Syukur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

27

Agung sampai dengan Doa Sesudah Komuni dapat kita rangkum dalam satu

gagasan, yaitu hidup dalam pengharapan (Suharyo, 2011: 59).

Dalam persembahan kita menyatakan harapan kita akan daya ilahi yang

menyempurnakan ciptaan dan kerja manusia. Roti dan anggur yang disiapkan

adalah hasil dari bumi dan dari usaha manusia. Keduanya adalah tanda bahwa

Allah tanpa henti menganugerahkan kehidupan. Dalam kuasa Roh Kudus, kedua

tanda ini menjadi roti kehidupan dan minuman rohani. Keduanya merupakan buah

karya penyelamatan Allah (Suharyo, 2011: 61).

Roti dan anggur yang dipakai dalam perayaan Ekaristi mengajak kita untuk

menyebarkan kesadaran (dan tindakan yang mengikutinya) akan pentingnya

pemeliharaan alam raya ini sebagai segi yang amat penting dalam spiritualitas

kristiani dan kemuridan kristiani. Masih ada satu lambang yang amat penting

artinya, yaitu pencampuran air ke dalam anggur. Pencampuran air ke dalam

anggur melambangkan manusia mengambil bagian dalam keallahan Kristus.

Dengan mengambil bagian dalam keallahan Kristus kita juga ikut dipanggil untuk

berbela rasa seperti yang telah dilakukan oleh Kristus sendiri (Suharyo, 2011: 66).

Puncak dari Liturgi Ekaristi adalah Doa Syukur Agung. Doa Syukur Agung

dimulai dengan Dialog Pembuka Prefasi, Prefasi dan doa / nyanyian tiga kali

Kudus yang merupakan pengantar untuk masuk ke dalam Doa Syukur Agung

Gereja. di dalamnya dikenang perjamuan malam terakhir Yesus dengan murid-

murid-Nya sebelum Ia disalib (Suharyo, 2011: 68).

Gereja menyimpan dan mengisahkan kembali kisah sengsara dan kematian

Yesus. Kisah-kisah itu menjadi semakin panjang dan kaya makna. Ada beberapa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

28

alasan yang dapat disebut. Pertama, Kisah Sengsara mengungkapkan pengalaman

dikasihi oleh Allah, baik pribadi maupun bersama. Kedua, kisah Sengsara juga

memberi arti pada pengalaman penderitaan sebagai murid Kristus, baik pribadi

maupun bersama (Suharyo, 2011: 73-74).

Dalam Ekaristi, dua kali Roh Kudus dimohonkan kedatangan-Nya. Pertama,

daya Roh Kudus dimohon turun atas roti dan anggur agar roti dan anggur ini

menjadi Tubuh dan Darah Kristus. Kedua, ketika kita memohon agar Roh Kudus

mengubah komunitas yang telah dikenyangkan oleh Tubuh dan Darah Kristus ini

menjadi “satu Tubuh dan satu Roh dalam Kristus.” Gereja tidak bisa menjadi

komunitas Tubuh Kristus dengan kekuatannya sendiri. Oleh karena itu, Gereja

menyandarkan diri pada karya Roh Kudus (Suharyo, 2011: 83).

Puncak dari perayaan Ekaristi adalah Doa Syukur Agung yang dilanjutkan

dengan penerimaan Tubuh dan Darah Kristus dalam komuni. “Komunio” berarti

persekutuan kasih. Sebagai persiapan, komunitas berdoa dengan menyebut Allah

sebagai Bapa sebagaimana diajarkan oleh Yesus sendiri. Sesudah itu umat saling

memberikan salam damai. Salam damai ini mengungkapkan kesadaran kita

sebagai anggota komunitas dan akan kasih kita (Suharyo, 2011: 87). Salam damai

yang dilakukan sesudah doa Bapa Kami merupakan ungkapan simbolis

kepercayaan kita akan kasih Bapa yang mengikat kita satu sama lain. Damai

adalah anugerah Kristus yang bangkit. Ia memberikan damai kepada kita agar kita

dapat memberikannya kepada orang lain juga (Suharyo, 2011: 89).

Selanjutnya kita maju ke altar, kita mengakui bahwa kita tidak pantas untuk

menerima Yesus. Kita mempercayakan diri pada undangan-Nya, pada belas kasih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

29

dan bela rasa-Nya sehingga kita berani mendekati Dia. Sadar bahwa kita orang

lemah, tidak membuat kita berkecil hati, tapi sebaliknya mengobarkan keinginan

kita untuk menjadi satu dengan Yesus dengan makan Tubuh dan minum Darah

Yesus, agar Yesus ada dalam hidup kita (Suharyo, 2011: 91). Yesus telah terlebih

dahulu mengasihi kita, maka kita harus bersyukur atas kasih itu dengan membalas

kasih-Nya dengan mewujudkan kasih di tengah-tengah masyarakat, bangsa dan

negara kita. Syukur dan kasih Ekaristis semestinya mendorong kita untuk

mendengar teriakan masyarakat di sekitar kita yang sangat membutuhkan kita

seperti yang dilakukan Yesus yang berbelarasa (Suharyo, 2011: 92).

Ketika kita terlibat dalam pembangunan masyarakat yang adil, kita sudah

mewartakan Sabda Allah bagi saudara kita yang sedang membangun masyarakat

yang semakin bersaudara dan berbelarasa. Umat manusia pada zaman ini, lapar

akan kasih. Kasih inilah yang memberikan kegembiraan bagi kita yang bertahan

sampai akhir zaman. Kita menyambut roti kasih itu dengan seruan “Amin”

(Suharyo, 2011:93).

d. Ritus Penutup

Setelah Doa Sesudah Komuni, Liturgi Ekaristi selesai. Perayaan Ekaristi

ditutup dengan Ritus Penutup. Ritus ini tidak hanya sekedar memberitahukan

bahwa perayaan sudah selesai. Ritus Penutup adalah ritus pengutusan. Yesus

mengutus para murid untuk memberikan kesaksian mengenai Injil Kerajaan Allah.

Para rasul dapat memberikan kesaksian tentang Yesus hanya karena mereka telah

melihat, mendengarkan dan meraba Dia (Suharyo, 2011: 97).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

30

Kalau kita berangkat untuk menjalankan perutusan yang dipercayakan

kepada kita, kita percaya bahwa Yesus menyertai kita (Mat 28: 20). Jaminan

kehadiran dan penyertaan-Nya dalam tugas perutusan Gereja adalah kehadiran-

Nya yang nyata dalam roti Ekaristi yang tetap ada sebuah perayaan Ekaristi

selesai. Akhirnya, harus dikatakan bahwa pada hakikatnya Gereja sebagai

penerima dan pengemban kabar gembira tentang Yesus Kristus adalah misioner.

Hanya dengan tetap setia pada perutusannya, Gereja bisa setia pada jati dirinya

(Suharyo, 2011: 99). Perutusan untuk membagikan hidup Kristus mendorong kita

lagi dan lagi untuk berhimpun sebagai persekutuan, membarui iman, menyalakan

harapan, memurnikan kasih dan melanjutkan kesaksian dalam hidup dan

pelayanan yang nyata (Suharyo, 2011: 101).

3. Ekaristi Sebagai Puncak dan Sumber Kehidupan Gereja

a. Ekaristi Sebagai Puncak Kehidupan Gereja

Perayaan Ekaristi adalah puncak dan sumber kehidupan bagi Gereja, puncak

yang dituju oleh kegiatan Gereja dan merupakan sumber segala daya-

kekuatannya. Paus Yohanes Paulus II dalam Madya Utama (2014: 76)

mengatakan bahwa membangun communio merupakan prasyarat untuk dapat

merayakan Ekaristi secara sungguh-sungguh.

Yang dimaksud dengan persekutuan persaudaraan (communio) adalah cara

hidup jemaat Kristiani yang diwarnai oleh semangat cinta kasih, kesediaan untuk

saling berbagi sehingga tidak ada anggota jemaat yang kekurangan, saling

memberikan dukungan, saling mengampuni, saling memberikan kesempatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

31

untuk berkembang, dan saling menerima serta menghargai keunikan para anggota

(Madya Utama, 2014: 76).

Teologi dan tradisi Kristiani selalu berada pada posisi bahwa setiap

Perayaan Ekaristi didasarkan pada kehadiran aktual suatu komunitas Kristiani. Di

sepanjang sejarah dunia kekristenan, realitas keberadaan komunitas Kristiani dan

perayaan Ekaristi terus menerus disatukan. Para uskup dalam Konsili Vatikan II

dalam Konstitusi Sacrosanctum Consilium tentang Liturgi Suci artikel 26

mengungkapkan hubungan liturgi dan komunitas ini dengan jelas: “Upacara

Liturgi bukanlah tindakan perorangan melainkan perayaan Gereja sebagai

Sakramen Kesatuan (Osborne, 2008: 23).

Paus Yohanes Paulus II dalam Madya Utama (2014:77) menandaskan

bahwa dengan setiap kali merayakan Ekaristi kita dipanggil untuk melihat apakah

hidup kita secara pribadi maupun sebagai persekutuan umat beriman sudah

mendekati ideal komunitas beriman yang diceritakan dalam Kisah para Rasul:

Gereja yang berkumpul untuk memperdalam imannya, melaksanakan Sabda

Allah, dan berbagi kekayaan rohani maupun material dengan satu sama lain

sehingga tidak ada seorang pun yang mengalami kekurangan (Kis. 2: 42-47; 4: 32-

35).

Perayaan Ekaristi sungguh akan menjadi puncak kehidupan Gereja apabila

semua anggota Gereja mengupayakan agar hidup mereka benar-benar menjadi

sebuah communio, sehingga dalam Perayaan Ekaristi pengalaman membangun

communio tersebut dirayakan, dialami kembali, dikuatkan, dan disempurnakan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

32

sebab Perayaan Ekaristi adalah “sakramen cinta kasih, lambang kesatuan, dan

ikatan cinta kasih" (Madya Utama, 2014: 77).

b. Ekaristi Sebagai Sumber Kehidupan Gereja

Bila umat beriman sudah berusaha membangun communio sebelum datang

ke gereja untuk merayakan Ekaristi, maka perayaan Ekaristi tersebut akan

membantu umat menerima rahmat Allah demi kebaikan hidup mereka, untuk

menyembah Allah dengan benar dan untuk mengamalkan cinta Kasih (Madya

Utama, 2014:78).

Ekaristi juga merupakan sumber kehidupan Gereja, artinya Ekaristi menjadi

sumber kekuatan untuk melaksanakan iman yang telah dirayakan dalam Ekaristi

dalam hidup sehari-hari. Harapannya setelah kita mengikuti Ekaristi kita menjadi

pribadi dan komunitas Ekaristis. Berkaitan dengan hal ini, Paus Yohanes Paulus II

dalam Madya Utama (2014, 78) mengatakan bahwa “Ekaristi memberikan kepada

komunitas daya dorong untuk membuat sebuah komitmen yang akan benar-benar

dilaksanakan guna membangun masyarakat yang lebih adil dan penuh semangat

persaudaraan.” Beliau juga mengajak kita untuk mencari jalan guna mengatasi

salah satu bentuk kemiskinan yang terdapat di dunia kita sekarang ini, menjadi

promotor diwujudkannya perdamaian, komunio dan solidaritas. Paus Benediktus

XVI dalam Madya Utama (2014, 78) berpendapat bahwa setelah merayakan

Ekaristi kita perlu menjadi “roti yang dibagikan” bagi sesama, dan untuk

mengupayakan pembangunan dunia yang lebih adil dan penuh semangat

persaudaraan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

33

Konsili Vatikan II dalam Dekrit Presbyterorum Ordinis tentang Pelayanan

dan kehidupan para Imam artikel 6 menandaskan bahwa Ekaristi sungguh-

sungguh mencapai kepenuhannya dan dirayakan dengan tulus serta penuh

kesungguhan (sincere) bila perayaan tersebut mendorong semua yang

merayakannya untuk melakukan berbagai karya cinta kasih, saling membantu,

terlibat dalam karya misioner, serta aneka bentuk kesaksian Kristiani.

Berkaitan dengan hal ini, Madya Utama (2014: 79) mengatakan bahwa

semua orang yang merayakan Ekaristi harus menjadikan seluruh cara hidup

mereka sebagai ibadah yang sejati kepada Allah (Rom 12:1) dengan berbuat baik

dan memberikan bantuan (Ibr. 13:16), merawat, membela, dan memberdayakan

orang-orang miskin, orang-orang yang tidak punya harapan dan tersingkir (Yak.

1:27). Ibadah yang sejati bukan hanya sekedar merayakan Liturgi (Madya Utama,

2014: 79).

4. Menjadi Pribadi dan Komunitas Ekaristis

Ekaristi memiliki tempat tersendiri bagi umat, karena melalui Ekaristi kita

dapat meneguhkan iman, membangun persaudaraan dan menjiwai pelayanan.

Ekaristi merupakan undangan Allah untuk ikut serta dalam perjamuan-Nya.

Undangan Allah ini ditujukan kepada semua orang Kristiani tanpa memperhatikan

perbedaan latar belakang ekonomi, sosial politik, budaya atau perbedaan apapun

juga. Dengan menanggapi undangan ini, kita telah membentuk satu keluarga yang

terbangun atas dasar rahmat yang ditanggapi dalam iman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

34

Gereja merupakan buah dari karya kasih Allah yang menyelenggarakan

kehidupan: komunitas atau persekutuan yang terdiri dari pribadi-pribadi yang

bermartabat sebagai anak-anak Allah (Suharyo, 2011: 16-17). Persekutuan yang

dimaksud ialah persekutuan persaudaraan yang merupakan cara hidup jemaat

Kristiani yang diwarnai oleh semangat cintah kasih, kesediaan untuk saling

berbagi sehingga tidak ada anggota jemaat yang kekurangan, saling memberikan

perhatian dan memiliki keprihatinan terhadap satu sama lain, saling memberikan

dukungan, saling mengampuni, saling memberikan kesempatan untuk

berkembang dan saling menerima serta menghargai keunikan masing-masing

anggota (Madya Utama, 2014: 76). Adanya persekutuan menimbulkan lahirnya

komunitas Kristiani. Pembentukan komunitas Kristiani yang hidup adalah dasar

dan prasyarat bagi perayaan Ekaristi aktual dan spiritualitas Ekaristi yang penuh

makna (Osborne, 2008: 17).

Ekaristi adalah sebuah perjamuan di mana kita merayakan persekutuan

orang-orang yang sedang makan bersama. Mereka menyantap hasil bumi dan

karya tangan manusia. Mereka mencicipi kedalaman rohani tubuh mistik Yesus.

Ekaristi dan Gereja dilihat sebagai satu kesatuan (Osborne, 2008: 190). Ekaristi

menguatkan kehidupan, dan hidup yang kita jalani adalah kehidupan di dalam

dunia di mana kita menerima dan memberikan hidup. Bagi orang Kristiani, hidup

haruslah dipandu oleh nilai-nilai Injil dan kita harus membiarkan Injil, sabda

Allah itu, berbicara kepada kita (Osborne, 2008: 192).

Paus Benediktus XVI dalam Martasudjita (2012: 147) menyampaikan

wawasan yang sangat bagus bahwa orang yang semakin mendalami dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

35

menghidupi Ekaristi justru akan menjadi orang yang semakin terlibat dan aktif

dalam kegiatan Gereja dan masyarakat, karena dalam Ekaristi, orang tersebut

memperoleh kekuatan dan topangan hidup perutusannya.

Salah satunya menjadi Pribadi dan Komunitas Ekaristis. Maksudnya ialah

membangun masyarakat yang lebih adil dan penuh semangat persaudaraan.

Menghayati Ekaristi tidak hanya sekedar upacara dan ritual, tetapi aktif dalam

kegiatan pembangunan masyarakat bersama orang-orang di sekitar kita.

B. Pelayanan Prodiakon dalam Terang Liturgi Ekaristi

Salah satu tugas pokok Prodiakon adalah membantu Imam membagi Tubuh

Kristus dalam Perayaan Ekaristi. Bila tugas pokok ini diletakkan dalam

pemahaman Perayaan Ekaristi seperti telah diuraikan diatas, menerimakan komuni

tidak hanya sekedar membagi komuni yang berwujud hosti saja, tetapi juga

menerapkan Ekaristi dalam kehidupan sehari-hari, dan menerimakan komuni

mengandung suatu tanggung jawab untuk meneladan Kristus yang mau

menyerahkan diri-Nya bagi murid-Nya.

Menerima komuni artinya kita mengobarkan keinginan kita untuk menjadi

satu dengan Kristus dengan makan Tubuh dan minum Darah Kristus, agar hidup-

Nya ada dalam hidup kita. Kristus telah lebih dahulu mengasihi kita, sehingga kita

harus membalas kasih-Nya. Membalas kasih Kristus dengan menolong

masyarakat yang membutuhkan pertolongan kita, ikut dalam pembangunan

masyarakat dengan berbelarasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

36

Ekaristi menjadi sumber kekuatan untuk melaksanakan iman yang telah

dirayakan dalam Ekaristi dalam hidup sehari-hari (Madya Utama, 2014: 78).

Dengan demikian Prodiakon sebaiknya juga menghayati Ekaristi dalam

kehidupannya. Menjadikan Ekaristi sebagai pedoman kehidupannya. Karena

Ekaristi sendiri dapat menjadi sumber kekuatan dalam setiap pelayanannya. Tanpa

dasar dan jiwa pengalaman kesatuan dengan Tuhan terutama dalam Ekaristi, karya

pelayanan Prodiakon menjadi kosong dan hampa, dan cenderung menjadi

pencarian nama diri. Tanpa pernah mau tinggal dalam Kristus khususnya dalam

Ekaristi, karya pelayanan mereka cenderung menjadi sarana pencarian “pujian dan

kemuliaan diri sendiri” dan bukan demi kemuliaan Allah (Martasudjita, 2010:

148). Demikian juga dengan Prodiakon, jika pelayanannya tanpa didasari Kristus

sendiri, maka pelayanannya tidak akan menjadi berkat.

Selain membantu Imam menerimakan komuni dalam Perayaan Ekaristi,

seorang Prodiakon perlu melakukan dua hal sebagai konsekuensi dari pelayanan

Liturgis tersebut. Pertama, Prodiakon dan umat bersama membangun sebuah

komunitas yang menghayati penuh Ekaristi dalam kehidupan mereka. Menghayati

bahwa pelayanan mereka bukan hanya sekedar pelayanan liturgi saja, melainkan

pelayanan dengan semangat persekutuan persaudaraan (communio). Bersama

umat membangun komunitas layaknya komunitas Jemaat Perdana yang hidup

dengan semangat bersaudaraan yang diwarnai dengan semangat cinta kasih,

kesediaan untuk saling berbagi sehingga tidak ada anggota jemaat yang

kekurangan, saling memberikan dukungan, saling mengampuni, saling

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

37

memberikan kesempatan untuk berkembang, dan saling menerima serta

menghargai keunikan para anggota (Madya Utama, 2014: 76).

Kedua, Prodiakon perlu menjadi contoh bagi umat untuk menjadi pribadi

yang Ekaristis. Prodiakon tidak hanya sekedar membagi komuni saja, tetapi

memahami arti Ekaristi dan menerapkannya dalam kehidupannya. Prodiakon

perlu membentuk komunitasnya bersama umat yang dilayaninya menjadi

komunitas Ekaristis. Secara lebih kongkret Prodiakon mengajak umat yang

dilayaninya untuk membuat komitmen guna membangun masyarakat yang lebih

adil dan penuh semangat persaudaraan, membuat komitmen guna mencari jalan

untuk mengatasi salah satu bentuk kemiskinan yang terdapat di dunia kita

sekarang ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

40

BAB IV

UPAYA MENINGKATKAN PELAYANAN PRODIAKON

DALAM LITURGI EKARISTI

Dalam bab III, penulis telah membahas mengenai Liturgi Ekaristi dan

pelayanan Prodiakon dalam Liturgi Ekaristi. Dalam bab IV penulis akan

menjabarkan usulan kegiatan berupa rekoleksi sebagai usaha meningkatkan

pemahaman dan Pelayanan Prodiakon dalam Liturgi Ekaristi.

Bab ini dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama membahas mengenai

berbagai upaya meningkatkan Pelayanan Prodiakon dalam Liturgi Ekaristi.

Bagian kedua membahas rekoleksi sebagai usaha meningkatkan Pelayanan

Prodiakon dalam Liturgi Ekaristi. Bab ketiga mengenai contoh program rekoleksi

di Paroki Santo Yakobus Bantul. Harapannya melalui kegiatan rekoleksi ini

mampu meningkatkan pelayanan Prodiakon dalam Liturgi Ekaristi.

A. Berbagai Upaya Meningkatkan Pelayanan Prodiakon dalam Liturgi

Ekaristi

Prodiakon adalah kaum awam yang diangkat oleh Uskup setempat melalui

Surat Tugas untuk Paroki tertentu sebagai petugas ibadat. Tugas prodiakon adalah

membantu penerimaan komuni dalam Perayaan Ekaristi, mengirim komuni untuk

orang sakit, serta memimpin Ibadat Sabda dengan memberikan homili tetapi tidak

memberikan berkat publik kepada umat (Martasudjita, 2017: 9). Dari kajian

pustaka (bdk. Madya Utama, 2014: 78-80), Prodiakon sebagai pemberi komuni

juga memiliki tanggung jawab untuk menjadikan diri dan komunitasnya menjadi

pribadi dan komunitas Ekaristis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

41

Prodiakon diangkat selama tiga tahun. Kebijakan tentang berapa kali

periode, batasan umur untuk prodiakon di setiap Paroki berbeda (Martasudjita,

2017: 9). Prodiakon dipilih lewat voting yang diadakan oleh Lingkungan yang

bersangkutan, kemudian dipilih lalu dikirim ke Paroki untuk mengikuti

pembekalan calon Prodiakon sebelum dilantik oleh Uskup.

Tidak semua Prodiakon yang dipilih oleh umat adalah Prodiakon yang

paham mengenai tugas pelayanannya dalam Liturgi Ekaristi, khususnya

pemahaman mengenai Ekaristi. Kegiatan pembekalan yang dilakukan di tingkat

Paroki hanya memberikan mengenai pengetahuan Liturgi secara sempit saja,

seperti mengenai alat-alat liturgi, busana, tata gerak, cara memimpin ibadat dan

menyiapkan homili di lingkungan. Prodiakon masih kurang paham mengenai

Ekaristi, karena jarang diberikan pemahaman mengenai Ekaristi.

Untuk membantu Prodiakon yang masih kurang memahami pelayanannya

dalam Liturgi Ekaristi, Paroki perlu melakukan upaya untuk membantu pelayanan

Prodiakon. Dengan adanya upaya yang dilakukan oleh Paroki bagi Prodiakon,

dapat membantu Prodiakon untuk meningkatkan pelayanan Prodiakon dalam

Liturgi Ekaristi, terutama pemahaman mereka mengenai Ekaristi.

Banyak upaya yang dapat dilakukan oleh Paroki untuk menunjang

pelayanan Prodiakon dalam Liturgi Ekaristi, khususnya pemahaman Prodiakon

mengenai Ekaristi. Upaya yang dapat dilakukan di Paroki ini mampu membantu

pelayanan Prodiakon di Paroki. Upaya yang dapat dilakukan oleh Paroki

diantaranya mengadakan kursus Liturgi, sarasehan dan rekoleksi. Program

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

42

kegiatan ini dapat dilakukan untuk membantu Prodiakon meningkatkan pelayanan

Prodiakon dalam Liturgi Ekaristi.

Kursus merupakan kegiatan belajar – mengajar seperti sekolah, tetapi

membahas satu pengetahuan atau keterampilan yang diberikan dalam waktu

singkat. Paroki sering mengadakan kursus untuk Prodiakon. Dengan kursus ini

membantu Prodiakon meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya untuk

menunjang pelayanannya. Kursus yang diberikan yaitu kursus menyusun alat misa

dan perlengkapan misa, kursus menyiapkan ibadat dan membuat homili.

Sarasehan adalah pertemuan yang diselenggarakan untuk mendengarkan

pendapat (prasaran) para ahli mengenai suatu masalah dalam bidang tertentu.

Sarasehan dilakukan dengan cara komunikasi timbal balik antara dua atau lebih

dalam sebuah kelompok. Di Paroki sering diadakan kegiatan sarasehan setidaknya

2 kali dalam setahun, yaitu saat menjelang Natal pada masa Advent dan

menjelang Paskah pada masa Prapaskah. Dalam kegiatan sarasehan tersebut umat

saling bertukar pengalaman lewat pertanyaan yang telah ditentukan dalam buku

panduan yang telah disiapkan. Para ahli yang dimaksud dalam sarasehan ini ialah

buku panduan tersebut. Paroki juga sering mengadakan sarasehan bagi Prodiakon.

Dalam rekoleksi ini, antar Prodiakon saling bertukar pengalaman mereka dalam

melayani umat dengan tuntunan pertanyaan yang diberikan oleh Paroki.

Rekoleksi berasal dari bahasa Inggris yaitu recollect yang berarti mengingat

kembali atau mengumpulkan kembali. Menurut KBBI, Rekoleksi adalah khalawat

pendek selama beberapa hari. Arti dari khalawat adalah pengasingan diri untuk

menengankan pikiran atau mencari ketenangan batin. Rekoleksi merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

43

kegiatan latihan rohani, biasanya peserta rekoleksi akan menumbuhkan rasa ingin

berubah untuk menuju arah yang lebih baik. Rekoleksi sebagai usaha untuk

memperkembangkan kehidupan iman atau rohani. Bahan yang digunakan dalam

rekoleksi diambil dari pengalaman hidup yang sudah dijalani sebelumnya

(Mangunhardjana, 1985: 18). Dengan adanya rekoleksi ini, Prodiakon tidak hanya

dikembangkan pemahamannya saja tetapi juga semangat dalam pelayanan.

Kursus, sarasehan dan rekoleksi dapat digunakan sebagai sarana edukasi

atau pembelajaran yang dapat digunakan untuk membantu Prodiakon memahami

pelayanan mereka. Kegiatan-kegiatan ini sering diadakan oleh PT. Kanisius untuk

membantu team-team kerja bidang Liturgi salah satunya Prodiakon.

Sebagai sumbangan pikiran kepada para Prodiakon guna membantu dalam

pelayanan mereka, yaitu pelayanan dalam Liturgi Ekaristi, penulis akan menyusun

program rekoleksi sebagai usaha meningkatkan Pelayanan Prodiakon dalam

Liturgi Ekaristi, terutama pemahaman mereka mengenai Ekaristi. Program

tersebut diharapkan menjadi pendorong pelayanan Prodiakon dalam

melaksanakan pelayanannya di tengah umat tidak hanya dalam Perayaan Ekaristi,

tetapi juga dalam pembangunan hidup komunitas Ekaristis.

B. Rekoleksi Sebagai Usaha Meningkatkan Pelayanan Prodiakon dalam

Liturgi Ekaristi

Berbagai upaya dapat dilakukan oleh Paroki untuk membantu Prodiakon

meningkatkan pelayanan mereka dalam Liturgi Ekaristi, khususnya pemahaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

44

mereka mengenai Ekaristi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan ialah

mengadakan rekoleksi di Paroki.

Rekoleksi adalah khalawat pendek selama beberapa hari. Arti dari khalawat

adalah pengasingan diri untuk menengankan pikiran atau mencari ketenangan

batin. Rekoleksi merupakan kegiatan latihan rohani, biasanya peserta rekoleksi

akan menumbuhkan rasa ingin berubah untuk menuju arah yang lebih baik.

Rekoleksi sebagai usaha untuk memperkembangkan kehidupan iman atau rohani.

Bahan yang digunakan dalam rekoleksi diambil dari pengalaman hidup yang

sudah dijalani sebelumnya (Mangunhardjana, 1985: 18).

Keuntungan memilih rekoleksi sebagai usaha meningkatkan pelayanan

Prodiakon yaitu dalam kegiatan rekoleksi pengalaman hidup digunakan sebagai

bahan pemeriksaan batin untuk membantu Prodiakon mengembangkan

pelayanannya. Bahan materi yang digunakan dalam rekoleksi diambil dari

pengalaman Prodiakon dalam pelayanan dan kehidupan sehari-hari. Setelah

mengikuti kegiatan rekoleksi, Prodiakon dapat membangun niat untuk

meningkatkan pelayanannya, berdasarkan pemahaman yang baru dan mendalam

mengenai Liturgi Ekaristi.

Dengan adanya rekoleksi ini membantu Prodiakon untuk menumbuhkan

pemahaman mereka mengenai Ekaristi yang belum cukup mendalam. Dalam

rekoleksi ini Prodiakon akan mendapatkan pemahaman baru yang selama ini

belum mereka pahami yang akan membantu pelayanan mereka. Dalam rekoleksi

mereka juga dapat bertukar pengalaman dalam melayani umat lewat shering

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

45

pengalaman. Berkat sharing pengalaman itu juga mereka akan semakin

diteguhkan oleh shering antar Prodiakon.

Rekoleksi untuk Prodiakon biasanya membahas mengenai tata gerak, alat-

alat liturgi, cara memimpin ibadat dan membuat homili. Tetapi itu saja tidak

cukup. Masih ada pembahasan yang seharusnya diberikan oleh Paroki yang belum

banyak diperhatikan ialah pembahasan mengenai Ekaristi, karena tugas utama

Prodiakon adalah membantu Imam dalam membagi Komuni.

Materi yang seharusnya juga diberikan untuk Prodiakon yaitu mengenai

Tata Perayaan Ekaristi, Ekaristi sebagai Puncak dan Sumber kehidupan Ekaristi,

dan lain sebagainya. Dengan diberikannya materi ini dapat membantu Prodiakon

meningkatkan pemahamannya mengenai Ekaristi.

Lewat kegiatan rekoleksi ini akan membantu Prodiakon untuk semakin

meningkatkan pelayanan mereka, terutama pelayanan dalam Liturgi Ekaristi.

Prodiakon semakin terbantu dalam memahami pelayanan mereka.

C. Contoh Program Rekoleksi di Paroki Santo Yakobus Bantul Sebagai

Usaha Meningkatkan Pelayanan Prodiakon dalam Liturgi Ekaristi

1. Latar Belakang Program Rekoleksi Prodiakon

Prodiakon yang ada di Paroki Santo Yakobus Bantul dipilih untuk mewakili

Lingkungan. Prodiakon dipilih lewat voting atau pencalonan yang diadakan oleh

Lingkungan yang kemudian dikirim ke Paroki untuk melakukan pelantikan. Masa

jabatan Prodiakon ialah 3 tahun. Lama setiap Prodiakon dalam menjabat berbeda-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

46

beda, ada yang sudah menjabat selama 2 sampai 4 periode, tetapi juga banyak

Prodiakon baru.

Tidak semua Prodiakon yang dipilih oleh umat adalah Prodiakon yang

paham mengenai tugas pelayanannya dalam Liturgi Ekaristi, khususnya

memahamannya mengenai Ekaristi. Beberapa Prodiakon juga menganggap bahwa

tugas utamanya ialah memimpin ibadat di Lingkungan. Prodiakon masih kurang

paham mengenai Liturgi Ekaristi, karena jarang diberikan pemahaman mengenai

Ekaristi.

Kegiatan pembekalan yang biasanya diadakan oleh Paroki hanya materi

mengenai Liturgi. Paroki hanya memberikan pembekalan mengenai pengetahuan

Liturgi secara sempit saja. Kegiatan pembekalan Prodiakon hanya diberikan

diawal saat pembekalan bagi calon Prodiakon dan pembekalan tersebut belum

berlanjut. Pembahasan mengenai Ekaristi sendiri masih jarang diberikan untuk

Prodiakon. Padahal materi tersebut seharusnya harus diberikan kepada Prodiakon.

Prodiakon Paroki Santo Yakobus Bantul mengadakan pertemuan rutin

setiap bulan pada minggu kedua. Pada pertemuan tersebut, materi yang diberikan

hanya pendalaman Kitab Suci, pemahaman liturgi yang masih sempit dan belum

mendalam. Pemahaman mengenai Ekaristi secara khusus juga belum diberikan.

Prodiakon membutuhkan pertemuan yang khusus untuk membahas Ekaristi, agar

Prodiakon semakin memahami Ekaristi.

Usulan kegiatan yang penulis tawarkan dalam bentuk kegiatan rekoleksi

untuk membantu Prodiakon semakin meningkatkan Pelayanannya dalam Liturgi

Ekaristi, khususnya pemahamannya mengenai Ekaristi. Melalui kegiatan ini,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

47

diharapkan Prodiakon Paroki Santo Yakobus Bantul semakin memahami Ekaristi

dan Pelayanannya sebagai Prodiakon dalam Liturgi Ekaristi. Menjadikan dirinya

dan komunitas umat yang dilayaninya menjadi pribadi dan komunitas Ekaristis.

2. Tema dan Tujuan Program

Tema program rekoleksi sebagai upaya meningkatkan pelayanan Prodiakon

dalam Liturgi Ekaristi adalah tema yang sesuai dengan kebutuhan Prodiakon di

Paroki Santo Yakobus Bantul dalam mengembangkan pelayanannya, khususnya

pemahamannya mengenai Ekaristi. Tema umum yang dipilih ialah “Pelayanan

Prodiakon: Membangun Komunitas Ekaristis.” Lewat tema ini Prodiakon diajak

untuk memahami Ekaristi sebagai puncak dan sumber kehidupan yang membantu

dalam setiap pelayanannya untuk menjadikan dirinya dan komunitasnya menjadi

pribadi dan komunitas Ekaristis.

Tema ini juga diharapkan dapat membantu Prodiakon untuk semakin

menghayati Ekaristi, bersemangat dalam melayani umatnya, terutama dalam

meneladan Kristus dalam melayani para murid-Nya. Sesuai dengan tema ini akan

dibahas materi mengenai Liturgi Ekaristi, Ekaristi sebagai Puncak dan Sumber

Kehidupan Gereja, dan pelayanan Prodiakon sebagai semangat membangun

komunitas Ekaristis.

Tujuan dari rekoleksi ini adalah membantu para Prodiakon di Paroki Santo

Yakobus Bantul memahami, menyadari dan menghayati peran dan tugasnya

sebagai pelayan Liturgi dengan semangat pelayanan Kristus. Membantu para

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

48

Prodiakon menghayati Ekaristi serta menerapkan dalam pelayanannya dan

kehidupan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

49

3. Program Rekoleksi di Paroki Santo Yakobus Bantul Sebagai Usaha Meningkatkan Pelayanan Prodiakon dalam Liturgi

Ekaristi

Tema : Pelayanan Prodiakon: Membangun Komunitas Ekaristis.

Tujuan : 1. Membantu para Prodiakon memahami, menyadari dan menghayati peran dan tugasnya sebagai pelayan Liturgi dengan

semangat pelayanan Kristus.

2. Membantu para Prodiakon menghayati Ekaristi serta menerapkan dalam pelayanannya dan kehidupan sehari-hari.

Tabel 3. Matriks Program Rekoleksi

No. Waktu Sub tema

pertemuan

Tujuan

Pertemuan Uraian Materi Metode Sarana Sumber Bahan

Hari Pertama

1. 20

menit

Pembukaan,

pengantar,

perkenalan

dan doa

pembuka

Peserta

mengetahui arah

pertemuan

sehingga dapat

menyesuaikan diri

dengan tujuan

pertemuan

Menyampaikan garis

besar materi yang akan

diberikan selama

rekoleksi

Informasi Laptop,

Lcd

2. 60

menit Sesi I

Tugas

Prodiakon

Peserta semakin

memahami

identitas dan

- Identitas Prodiakon

- Tugas-tugas

Prodiakon

- Informasi

- Presentasi

Laptop,

Lcd

- Martasudjita, E. 2017.

Kompendium Tentang

Prodiakon.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

50

No. Waktu Sub tema

pertemuan

Tujuan

Pertemuan Uraian Materi Metode Sarana Sumber Bahan

tugas-tugasnya

sebagai Prodiakon

Yogyakarta: Kanisius.

- Siswata, Y. 1990.

Prodiakon Paroki.

Yogyakarta: Kanisius.

3. 30

menit

Sharing

pengalaman

dalam

menjalankan

pelayanan

sebagai

Prodiakon

Peserta saling

bertukar

pengalamannya

dalam melayani

umat sebagai

Prodiakon

Shering pengalaman

dengan tuntunan

pertanyaan

- Apa suka duka anda

semuan selama

menjadi Prodiakon?

- Apakah anda

memiliki pengalaman

yang meneguhkan

selama menjadi

Prodiakon?

Sharing - Laptop

- Lcd

- Pengalaman para

Prodiakon

4. 30

menit Istirahat

Makan

Malam

5. 90

menit Sesi II

Liturgi

Ekaristi

Peserta semakin

mampu

menghayati

bagian-bagian

Liturgi Ekaristi

- Pengertian tentang

Liturgi

- Liturgi Ekaristi

- Informasi

- Tanya

jawab

- Laptop

- Lcd

- Handout

- Sugiyono, Frans.

2010. Mencintai

Liturgi. Yogyakarta:

Kanisius.

- Suharyo, I. 2011.

Ekaristi: Meneguhkan

Iman, Membangun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

51

No. Waktu Sub tema

pertemuan

Tujuan

Pertemuan Uraian Materi Metode Sarana Sumber Bahan

Persaudaraan,

Menjiwai Pelayanan.

Yogyakarta: Kanisius.

6. 30

menit

Refleksi

pribadi dan

doa malam

Peserta mampu

merenungkan

materi yang telah

diberikan dan

mengambil

kesimpulan dari

apa yang telah di

terima

- Refleksi Pribadi

7. Istirahat

malam

Hari Kedua

8. Sarapan

9. 90

menit Sesi III

Ekaristi

sebagai

Puncak dan

Sumber

Kehidupan

Gereja

Peserta semakin

menghayati

Ekaristi menjadi

puncak dan

sumber kehidupan

Gereja, menjadi

bekal dalam

pelayanannya

- Ekaristi sebagai

Puncak kehidupan

Gereja

- Ekaristi sebagai

Sumber kehidupan

Gereja

- Informasi

- Presentasi

- Tanya

jawab

- Laptop

- Lcd

- handout

- Madya Utama, I. L.

2014. Menjadikan

Ekaristi sebagai

Puncak dan Sumber

Kehidupan Gereja.

Jurnal Teologi

03(01),75-81.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

52

No. Waktu Sub tema

pertemuan

Tujuan

Pertemuan Uraian Materi Metode Sarana Sumber Bahan

10. 15

menit Istirahat

Snak

11. 90

menit Sesi IV

Pelayanan

Prodiakon:

Membangun

Komunitas

Ekaristis

Peserta mampu

membangun

Komunitasnya

menjadi

Komunitas

Ekaristis

- Pelayanan Prodiakon

dalam Liturgi Ekaristi

- Menjadi Pribadi dan

Komunitas Ekaristi

- Informas

- Presentasi

- Tanya

jawab

- Laptop

- Lcd

- handout

- Osborne, K.B. 2008.

Komunitas, Ekaristi,

dan Spiritualitas.

Penerjemah: J.

Hartono Budi, SJ dan

Tim Seminar Teologi

Modern Fakultas

Teologi, Universitas

Sanata Dharma.

Yogyakarta: Kanisius.

- Madya Utama, I. L.

2014. Menjadikan

Ekaristi sebagai

Puncak dan Sumber

Kehidupan Gereja.

Jurnal Teologi

03(01),75-81.

- Suharyo, I. 2011.

Ekaristi: Meneguhkan

Iman, Membangun

Persaudaraan,

Menjiwai Pelayanan.

Yogyakarta: Kanisius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

53

No. Waktu Sub tema

pertemuan

Tujuan

Pertemuan Uraian Materi Metode Sarana Sumber Bahan

12. 15

menit

Shering

pengalaman

13. 30

menit

Membangun

semangat

baru dalam

pelayanan

Peserta mampu

membuat usaha-

usaha konkret

untuk

meningkatkan

pelayanan mereka

- Menghayati Ekaristi

sebagai pedoman

dalam pelayanan.

Tanya

jawab

Laptop - Martasudjita, E. 2017.

Kompendium Tentang

Prodiakon.

Yogyakarta: Kanisius.

- Madya Utama, I. L.

2014. Menjadikan

Ekaristi sebagai

Puncak dan Sumber

Kehidupan Gereja.

Jurnal Teologi

03(01),75-81.

14. 60

menit

Ekaristi

Penutupan

Rekoleksi

15. Makan siang

sayonara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

54

4. Jadwal Rekoleksi

No. Hari Lama Kegiatan Acara

1. Sabtu 15.30 – 16.00 Registrasi peserta

16.00 – 16.20 Pengantar, doa pembuka

16.20 – 17.50 Sesi I: Tugas Prodiakon

17.50 – 18.10 Shering kelompok

18.10 – 18.30 Shering pleno

18.30 – 19.00 Istirahat (Makan malam)

19.00 – 20.30 Sesi II: Perayaan Ekaristi

20.30 – 21.00 Refleksi pribadi dan doa malam

21.00 - Istirahat

2. Minggu 07.00 – 08.00 Sarapan pagi

08.00 – 09.30 Sesi III: Ekaristi sebagai Puncak dan

Sumber kehidupan Gereja

09.30 – 09.45 Istirahat (Snak)

09.45 – 11.15 Sesi IV: Pelayanan Prodiakon:

Membangun Komunitas Ekaristis

11.15 – 11.30 Shering Pengalaman

11.30 – 12.00 Membangun semangat baru dalam

pelayanan

12.00 – 13.00 Ekaristi penutup

13.00 – 14.00 Makan siang, sayonara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

55

D. Contoh Satuan Program Rekoleksi di Paroki Santo Yakobus Bantul

Sebagai Usaha Meningkatkan Pelayanan Prodiakon dalam Liturgi

Ekaristi

Dalam pembahasan diatas telah dijabar Matriks Kegiatan dalam Program

Rekoleksi di Paroki Santo Yakobus Klodran Bantul sebagai Usaha Meningkatkan

Pelayanan Prodiakon Dalam Liturgi Ekaristi. Penulis akan menuliskan dua sesi

yaitu sesi ke II dan sesi ke III.

1. Sesi ke II

a. Tema : Perayaan Ekaristi

b. Tujuan : Peserta mampu memahami Liturgi Ekaristi dan mampu

menghayati Ekaristi dalam pelayanannya

c. Materi : Liturgi Ekaristi

d. Metode : Informasi, tanya jawab

e. Sumber Bahan : - Mencintai Liturgi (Sugiyono, 2010)

- Ekaristi (Suharyo, 2011)

f. Sarana : Leptop, Lcd, power point, handout

g. Pengembangan langkah-langkah:

1) Pengantar

Tugas kita sebagai Prodiakon ialah, membantu Imam dalam membagikan

komuni kepada umat saat Perayaan Ekaristi. Kita kadang masih kurang paham

mengenai Liturgi Ekaristi. Marilah pada kesempatan hari ini kita mendalami

bersama mengenai Liturgi Ekaristi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

56

2) Menyanyi lagu “Hidup Ini adalah Kesempatan” (lampiran I)

3) Materi sesi II: Perayaan Ekaristi

Perayaan Ekaristi adalah perayaan liturgis Gereja resmi, yang

mempersatukan umat dengan Kristus. Dalam Perayaan Ekaristi, umat mengambil

bagian dalam penyerahan diri kepada Kristus dan dipersatukan oleh Kristus

dengan semua umat beriman.

Dari Kisah para Rasul (2: 42.46; 20: 7.11) diketahui bahwa Jemaat Perdana

dengan rajin merayakan Perjamuan Tuhan. Dari kesaksian Paulus (1 Kor 11: 17-

34) dapat disimpulankan, bahwa mereka merayakannya serupa dengan Perjamuan

Terakhir, artinya menurut adat-kebiasaan orang Yahudi. Hal itu tidak

mengherankan, karena murid-murid Yesus yang pertama kebanyakan berasal dari

kalangan Yahudi. Namun dari berita Paulus mungkin kelihatan bahwa perayaan

bersama dengan orang lain (yang belum Kristiani) dapat menimbulkan kesulitan.

Bagaimanapun juga, sekitar tahun 200 (barangkali sudah sebelumnya),

dalam kerangka perayaan Ekaristi sudah tidak lagi diadakan perjamuan sungguh

atau makan besar. Semua terbatas pada doa saja, yakni doa sebelum dan doa

sesudah makan. Karena sudah tidak ada makan lagi, maka kedua doa itu tentu

menjadi satu. Doa pendek sebelum makan diintegrasikan dalam doa yang disebut

birkat ha-mazon menjadi Doa Syukur Agung seperti yang dikenal sampai

sekarang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

57

Ekaristi berasal dari bahasa Yunani, eucharistia, yang berarti syukur. Dalam

Perayaan Ekaristi terdapat 4 bagian: Ritus Pembuka, Liturgi Sabda, Liturgi

Ekaristi dan Ritus Penutup.

e. Ritus Pembuka

Ritus Pembuka terdiri dari bagian-bagian yang mendahului Liturgi Sabda,

tujuannya untuk mempersatukan umat yang berhimpun dan menyiapkan mereka

supaya dapat mendengarkan sabda Allah dengan penuh perhatian dan merayakan

Ekaristi dengan sebaik-baiknya. Ritus Pembuka dibuka dengan tanda salib untuk

mengawali seluruh perayaan Ekaristi. Gerakan tanda salib ini sudah dipakai oleh

orang-orang Kristiani sejak abad kedua. Pembuka perayaan Ekaristi ini mengajak

kita untuk menyadari bahwa Allah Tritunggal memanggil kita menjadi satu

persekutuan.

Undangan Allah untuk ikut serta dalam perjamuan dan kurban Ekaristi ini

ditujukan kepada semua orang tanpa memperhatikan perbedaan latar belakang

ekonomi, sosial, politik, budaya atau perbedaan apapun juga. Ekaristi

mengajarkan kita bahwa kita perlu mengesampingkan perbedaan-perbedaan

sosial dan mengatasi kepentingan-kepentingan yang dangkal, kalau kita

mendengarkan panggilan dari Allah, kita mampu berhimpun sebagai sesama

saudara yang mempunyai jati diri sebagai anak-anak Allah. Dalam perjamuan dan

kurban Ekaristi, kita diundang untuk hidup sebagai persekutuan yang semakin

bersatu dan bersaudara. Kita diundang untuk ikut terlibat dalam penguatan ikatan

persaudaraan itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

58

Dengan menghayati Ekaristi, kita diundang untuk terus-menerus membarui

pandangan kita: kita diundang dan dihimpun oleh Allah sebagai anak-anak-Nya.

Pada awal perayaan Ekaristi daya keselamatan Allah membangun persekutuan

persaudaraan. Pemahaman Ekaristi yang individualistik perlu dilengkapi dengan

corak komuniter yang sudah ditekankan sejak awal dengan membuat tanda salib

sambil menyebut nama Allah Tritunggal. Komunitas biarawan-biarawati menjadi

saksi bahwa membangun persekutuan hidup bersama yang terdiri dari pribadi-

pribadi yang berasal dari berbagai latar belakang, adalah suatu yang sungguh

mungkin.

Pentingnya kesadaran akan kebersaman kita sebagai umat Allah dalam

perayaan Ekaristi dapat diperdalam dengan arti gerak imam yang mencium altar.

Arti dari gerak itu adalah penghormatan terhadap para kudus khususnya para

martir yang relikuinya diletakkan pada altar. Dengan cara ini, Gereja ingin

menyatakan bahwa umat yang bersatu tidak mungkin terbangun kalau tidak ada

orang yang rela memberikan diri dan membagikan hidupnya. Seorang imam

pemimpin Ekaristi mencium altar artinya mencium relikui martir yang ada di

altar itu, ia bukan hanya menyatakan hormat, tetapi juga niat untuk rela menjadi

martir kecil demi terbangunnya komunitas murid-murid Yesus yang sejati.

Komunitas itu menjadi kenyataan ketika umat bersama-sama menerima komuni

(= communion berarti persekutuan). Persekutuan inilah yang perlu

diwujudnyatakan dalam persaudaraan sejati dalam kehidupan sehari-hari.

Gereja yang dilahirkan secara baru sebagai tanggapan atas panggilan dan

rahmat Allah dalam Ekaristi, adalah cermin Allah Tritunggal: umat Allah yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

59

kudus, Tubuh Kristus, Kenisah Roh Kudus. Semakin kita menyadari kenyataan

ini kita juga semakin sadar bahwa kita adalah himpunan orang-orang berdosa.

Oleh karena itu, kita kembali kepada Allah, sambil memikul beban dosa kita dan

kita mengakui bahwa “Kami telah berdosa … Tuhan kasihanilah kami.” Kita

mengakui kedosaan kita tidak hanya kepada Allah, tetapi juga kepada sesama

kita. Kita mengakui bahwa kita adalah bagian dari umat manusia yang berdosa.

Pengakuan bahwa kita adalah orang-orang berdosa juga menekankan

kebersamaan sebagai umat Tuhan. Ini semua mengungkapkan dan menegaskan

kebersamaan kita sebagai umat yang menghadap Tuhan memohon kerahiman-

Nya agar dengan hati bersih dapat bersama-sama mendengarkan Sabda Allah.

Dalam pengakuan diri sebagai orang-orang berdosa, kita menempatkan diri kita

sebagai makhluk ciptaan Allah. Menghayati Ekaristi berarti juga melihat dan

mengakui bahwa rahmat Allah berkarya dalam diri orang lain. Inilah landasan

dari segala sikap terbuka. Ekaristi membuka mata kita untuk melihat yang baik

dan yang benar di dalam diri mereka yang berbeda dari kita. Sementara itu kita

akan terdorong untuk lebih bersyukur dan bergembira atas kebenaran yang telah

dianugerahkan dan dipercayakan kepada kita. Kecurigaan semestinya tidak ada

tempatnya dalam Komunitas Ekaristis.

Komunitas Ekaristis adalah komunitas yang mewartakan pesan pendamaian,

mengembangkan dialog dan persaudaraan serta berjuang untuk menyelesaikan

berbagai konflik. Dengan cara itu, umat yang mengikuti perayaan Ekaristi akan

menjadi komunitas yang sungguh menghayati panggilan dan perutusan untuk

menjadi benih-benih kemanusiaan baru yang sudah ditebus dan diselamatkan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

60

akan menjadi komunitas yang hidupnya meluap dalam pujian, “Kemuliaan

kepada Allah di surga, dan damai di bumi kepada orang-orang yang berkenan

kepada-Nya.” Komunitas yang hidup adalah komunitas yang memuji Allah.

f. Liturgi Sabda

Umat yang berhimpun akan mendapat makanan dari meja Sabda karena

“manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari

mulut Allah.” Perayaan Ekaristi merupakan satu tindakan ibadat yang selain

mencakup Liturgi Ekaristi juga Liturgi Sabda atau pewartaan Sabda Allah. Dalam

pelayanan-Nya di depan umum, Yesus melakukan karya-karya agung dan

mengajar. Keduanya merupakan bentuk pewartaan Kerajaan Allah. Sekarang Ia

masih terus mengajar kita dan kita mendengarkan Dia, yang mempunyai sabda

kehidupan kekal.

Dalam Liturgi Sabda, kisah karya penyelamatan Allah dalam sejarah umat

manusia diwartakan melalui bacaan-bacaan yang diambil dari Perjanjian Lama,

Perjanjian Baru dan khususnya Injil Yesus Kristus, yang merupakan puncaknya.

Tanggapan terhadap sabda Allah yang diwartakan adalah iman. Hanya dalam

iman kita dapat berjumpa dan mengalami kehadiran serta karya Kristus yang

bangkit dalam perayaan-perayaan sakramen, khususnya Ekaristi dan dalam

kehidupan sehari-hari.

Usaha manusia tidak akan cukup untuk membawa kita kepada iman akan

Sabda Allah. Iman mencakup kesiapan untuk mendengarkan sabda, menerimanya

dalam hati, membiarkan sabda itu membarui kehidupan, melaksanakannya dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

61

tindakan nyata dan membagikannya kepada orang lain. Iman jauh lebih daripada

sekedar pengetahuan yang memuaskan budi dan sentuhan yang memuaskan

emosi. Iman adalah ketaatan kepada Allah. Ketaatan itu mengandaikan dan

sekaligus mendorong pertobatan yang mengubah dan membarui kehidupan.

Sabda yang diwartakan khususnya dalam perayaan Ekaristi diharapkan

meneguhkan ikatan kasih antara Kristus dan Gereja, yang tidak lain adalah kita

semua dan kita masing-masing. Semakin kita rela mendengarkan Sabda, semakin

pula iman, harapan dan kasih kita diteguhkan. Pewartaan Sabda semestinya juga

menimbulkan dalam diri kita perasaan iman yang sama dengan yang dialami oleh

dua orang murid yang berjalan bersama Yesus menuju Emaus, yaitu hati yang

berkobar-kobar.

Supaya pengalaman seperti ini dapat terjadi para lektor juga mesti dibina

dalam semangat yang benar dan ketrampilan yang memadai sehingga membantu

para pendengar untuk semakin rindu mendengarkan Sabda. Seorang lektor dalam

perayaan Ekaristi diharapkan sungguh berusaha untuk memahami arti yang ia

bacakan dan memahami keadaan umat dengan kegembiraan dan harapannya,

dengan keprihatinan dan kecemasannya yang siap mendengarkan Sabda itu.

Peranan homili yang diharapkan oleh umat adalah sebagai salah satu sarana

yang penting bagi mereka untuk mengalami dipuaskan oleh makanan Sabda.

Homili merupakan dialog dalam arti luas, antara yang membawakan homili

dengan umat, setelah pembawa homili sendiri mendengarkan Sabda. Pembawa

homili memberikan kesaksian atau olahan imannya kepada umat, yang adalah

sesama peziarah iman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

62

Bacaan-bacaan dari Kitab Suci untuk perayaan Ekaristi hari Minggu disusun

berdasarkan lingkaran tahun liturgi A, B dan C serta pesta-pesta. Dengan

demikian, kalau seseorang secara teratur mengikuti perayaan Ekaristi hari

Minggu, dalam lingkaran tiga tahun, ia boleh dikatakan sudah membaca seluruh

Kitab Suci, yang memuat Sabda Allah dan Karya-Nya.

Dengan mengenangkan karya Allah, kita disatukan oleh Roh Kudus dengan

para pendahulu kita dalam iman, yang juga mengalami karya itu, percaya padanya

dan mewariskannya kepada kita. Dengan cara yang sama, kita disatukan dengan

umat yang merayakan Ekaristi di seluruh dunia, yang juga mengenangkan kembali

karya-karya Allah berdasarkan sabda atau kisah yang sama.

Pada hari-hari Minggu dan hari-hari besar, sesudah pembacaan Sabda dan

homili umat mengucapkan Syahadat. Inilah tanggapan yang paling baik terhadap

Sabda yang sudah didengarkan dan direnungkan. Syahadat merangkum sejarah

karya penyelamatan Allah yang dikisahkan dalam Kitab Suci, dan diharapkan

memperkaya hubungan pribadi antara umat beriman dengan Allah yang

menyelamatkan. Rumusan-rumusan iman yang ada dalam Syahadat

mencerminkan usaha Gereja selama bertahun-tahun untuk menetapkan isi iman

Kristiani. Dengan demikian, Syahadat adalah bentuk lain dari kenangan bersama

yang menghubungkan Umat Allah sekarang dengan Umat Allah sepanjang

sejarah.

Selanjutnya, umat mengarahkan diri kepada Allah, menghaturkan doa-doa

bagi kepentingan Gereja, bagi dunia, bagi orang-orang miskin dan menderita dan

bagi umat sendiri. Doa permohonan ini adalah ungkapan iman umat. Umat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

63

menyatakan imannya kepada Allah Sang Penyelenggara kehidupan, yang

menuntun sejarah dunia dan sejarah umat manusia menuju kepenuhannya menurut

rencana penyelamatan-Nya. Doa-doa permohonan itu juga menegaskan kesadaran

diri umat sebagai makhluk Tuhan yang tidak pernah berhenti membutuhkan

perlindungan-Nya.

Keyakinan yang ada di balik doa umat ialah bahwa Allah adalah Dia yang

selalu mendengarkan. Gereja yang menghayati hidup Ekaristis adalah Gereja yang

membuka hati dan budi untuk mendengarkan orang-orang yang tidak mempunyai

suara, seperti halnya Allah mendengarkan saudari-saudara kita. Gereja tidak boleh

berhenti berseru kepada Allah agar membuat lunak hati para penguasa yang

hatinya keras, membuka telinga para penguasa yang tuli agar mereka mau

mendengarkan suara orang-orang yang lemah.

g. Liturgi Ekaristi

Perayaan Ekaristi dilanjutkan dengan berpindah dari Meja Mimbar ke Meja

Altar. Secara liturgis memasuki bagian Liturgi Ekaristi. Pesan-pesan pokok dari

bagian ini mulai persiapan persembahan dan berpuncak pada Doa Syukur

Agung sampai dengan Doa Sesudah Komuni dapat kita rangkum dalam satu

gagasan, yaitu hidup dalam pengharapan.

Dalam persembahan kita menyatakan harapan kita akan daya ilahi yang

menyempurnakan ciptaan dan kerja manusia. Roti dan anggur yang disiapkan

adalah hasil dari bumi dan dari usaha manusia. Keduanya adalah tanda bahwa

Allah tanpa henti menganugerahkan kehidupan. Dalam kuasa Roh Kudus, kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

64

tanda ini menjadi roti kehidupan dan minuman rohani. Keduanya merupakan buah

karya penyelamatan Allah.

Roti dan anggur yang dipakai dalam perayaan Ekaristi mengajak kita untuk

menyebarkan kesadaran (dan tindakan yang mengikutinya) akan pentingnya

pemeliharaan alam raya ini sebagai segi yang amat penting dalam spiritualitas

kristiani dan kemuridan kristiani. Masih ada satu lambang yang amat penting

artinya, yaitu pencampuran air ke dalam anggur. Pencampuran air ke dalam

anggur melambangkan manusia mengambil bagian dalam keallahan Kristus.

Dengan mengambil bagian dalam keallahan Kristus kita juga ikut dipanggil untuk

berbela rasa seperti yang telah dilakukan oleh Kristus sendiri.

Puncak dari Liturgi Ekaristi adalah Doa Syukur Agung. Doa Syukur Agung

dimulai dengan Dialog Pembuka Prefasi, Prefasi dan doa / nyanyian tiga kali

Kudus yang merupakan pengantar untuk masuk ke dalam Doa Syukur Agung

Gereja. di dalamnya dikenang perjamuan malam terakhir Yesus dengan murid-

murid-Nya sebelum Ia disalib.

Gereja menyimpan dan mengisahkan kembali kisah sengsara dan kematian

Yesus. Kisah-kisah itu menjadi semakin panjang dan kaya makna. Ada beberapa

alasan yang dapat disebut. Pertama, Kisah Sengsara mengungkapkan pengalaman

dikasihi oleh Allah, baik pribadi maupun bersama. Kedua, kisah Sengsara juga

memberi arti pada pengalaman penderitaan sebagai murid Kristus, baik pribadi

maupun bersama.

Dalam Ekaristi, dua kali Roh Kudus dimohonkan kedatangan-Nya. Pertama,

daya Roh Kudus dimohon turun atas roti dan anggur agar roti dan anggur ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

65

menjadi Tubuh dan Darah Kristus. Kedua, ketika kita memohon agar Roh Kudus

mengubah komunitas yang telah dikenyangkan oleh Tubuh dan Darah Kristus ini

menjadi “satu Tubuh dan satu Roh dalam Kristus.” Gereja tidak bisa menjadi

komunitas Tubuh Kristus dengan kekuatannya sendiri. Oleh karena itu, Gereja

menyandarkan diri pada karya Roh Kudus.

Puncak dari perayaan Ekaristi adalah Doa Syukur Agung yang dilanjutkan

dengan penerimaan Tubuh dan Darah Kristus dalam komuni. “Komunio” berarti

persekutuan kasih. Sebagai persiapan, komunitas berdoa dengan menyebut Allah

sebagai Bapa sebagaimana diajarkan oleh Yesus sendiri. Sesudah itu umat saling

memberikan salam damai. Salam damai ini mengungkapkan kesadaran kita

sebagai anggota komunitas dan akan kasih kita. Salam damai yang dilakukan

sesudah doa Bapa Kami merupakan ungkapan simbolis kepercayaan kita akan

kasih Bapa yang mengikat kita satu sama lain. Damai adalah anugerah Kristus

yang bangkit. Ia memberikan damai kepada kita agar kita dapat memberikannya

kepada orang lain juga.

Selanjutnya kita maju ke altar, kita mengakui bahwa kita tidak pantas untuk

menerima Yesus. Kita mempercayakan diri pada undangan-Nya, pada belas kasih

dan bela rasa-Nya sehingga kita berani mendekati Dia. Sadar bahwa kita orang

lemah, tidak membuat kita berkecil hati, tapi sebaliknya mengobarkan keinginan

kita untuk menjadi satu dengan Yesus dengan makan Tubuh dan minum Darah

Yesus, agar Yesus ada dalam hidup kita. Yesus telah terlebih dahulu mengasihi

kita, maka kita harus bersyukur atas kasih itu dengan membalas kasih-Nya dengan

mewujudkan kasih di tengah-tengah masyarakat, bangsa dan negara kita. Syukur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

66

dan kasih Ekaristis semestinya mendorong kita untuk mendengar teriakan

masyarakat di sekitar kita yang sangat membutuhkan kita seperti yang dilakukan

Yesus yang berbelarasa.

Ketika kita terlibat dalam pembangunan masyarakat yang adil, kita sudah

mewartakan Sabda Allah bagi saudara kita yang sedang membangun masyarakat

yang semakin bersaudara dan berbelarasa. Umat manusia pada zaman ini, lapar

akan kasih. Kasih inilah yang memberikan kegembiraan bagi kita yang bertahan

sampai akhir zaman. Kita menyambut roti kasih itu dengan seruan “Amin”.

h. Ritus Penutup

Setelah Doa Sesudah Komuni, Liturgi Ekaristi selesai. Perayaan Ekaristi

ditutup dengan Ritus Penutup. Ritus ini tidak hanya sekedar memberitahukan

bahwa perayaan sudah selesai. Ritus Penutup adalah ritus pengutusan. Yesus

mengutus para murid untuk memberikan kesaksian mengenai Injil Kerajaan Allah.

Para rasul dapat memberikan kesaksian tentang Yesus hanya karena mereka telah

melihat, mendengarkan dan meraba Dia.

Kalau kita berangkat untuk menjalankan perutusan yang dipercayakan

kepada kita, kita percaya bahwa Yesus menyertai kita (Mat 28: 20). Jaminan

kehadiran dan penyertaan-Nya dalam tugas perutusan Gereja adalah kehadiran-

Nya yang nyata dalam roti Ekaristi yang tetap ada sebuah perayaan Ekaristi

selesai. Akhirnya, harus dikatakan bahwa pada hakikatnya Gereja sebagai

penerima dan pengemban kabar gembira tentang Yesus Kristus adalah misioner.

Hanya dengan tetap setia pada perutusannya, Gereja bisa setia pada jati dirinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

67

Perutusan untuk membagikan hidup Kristus mendorong kita lagi dan lagi untuk

berhimpun sebagai persekutuan, membarui iman, menyalakan harapan,

memurnikan kasih dan melanjutkan kesaksian dalam hidup dan pelayanan yang

nyata.

4) Tanya jawab

Apakah Ekaristi sudah menjadi Puncak dan Sumber dalam kehidupan anda

dan pelayanan anda?

2. Sesi ke III

a. Tema : Ekaristi sebagai Puncak dan Sumber Kehidupan Gereja

b. Tujuan : Prodiakon semakin menghayati bahwa Ekaristi menjadi

puncak dan sumber kehidupan Gereja, menjadi bekal

dalam pelayanannya

c. Materi : Ekaristi sebagai Puncak dan Sumber Kehidupan Gereja

d. Metode : Informasi, tanya jawab

e. Sumber Bahan : Menjadikan Ekaristi sebagai Puncak dan Sumber

Kehidupan Gereja. (Madya Utama, 2014)

f. Sarana : Leptop, Lcd, power point, handout

g. Pengembangan langkah-langkah:

1) Pengantar

Selamat pagi Bapak, Ibu, Saudara, sungguh berkat Tuhan Maha Besar

kepada kita yang selalu memberikan kita anugerah kehidupan kepada kita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

68

Terutama kita masih diberkenankan berkumpul di tempat ini untuk melanjutkan

kegiatan kita yang telah kita mulai dari hari kemarin. Saya ucapkan terima kasih

pula kepada Bapak, Ibu Prodiakon yang sampai hari ini masih semangat untuk

mengikuti rangkaian kegiatan-kegiatan hari ini.

Sebagai Prodiakon kita tidak bisa menghilangkan Ekaristi dalam kehidupan

kita. Karena Ekaristi sudah menjadi puncak dan sumber kehidupan bagi kita,

terutama dalam pelayanan kita. Berkat Ekaristi kita selalu diteguhkan dalam setiap

pelayanan kita. Pada sesi ke III ini marilah kita semakin menghayati Ekaristi

sebagai puncak dan sumber dalam pelayanan kita.

2) Doa Pembuka

Selamat Pagi Ya Bapa, terima kasih atas rahmat penyertaan-Mu kepada

kami yang selalu baru bagi kami, terutama Engkau masih memberikan nafas

kehidupan bagi kami untuk melanjutkan kegiatan kami pada hari ini. Sertailah

kami selalu dengan kuasa Roh Kudus agar kami selalu menjadikan Ekaristi

menjadi puncak dan sumber dalam setiap pelayanan dan kehidupan kami, agar

kami selalu meneladan setiap pelayanan-Mu. Sertailah kami selalu hingga akhir

acara ini dengan berkat rahmat-Mu. Semua doa kami unjukkan ketangan-Mu

melalui perantaraan Kristus Tuhan Kami. Amin.

3) Tanya-jawab

a) Bagaimana anda menghayati Ekaristi dalam kehidupan dan pelayanan anda?

b) Apa anda sudah menerapkannya dalam kehidupan anda?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

69

4) Materi sesi III: Ekaristi sebagai Puncak dan Sumber Kehidupan Gereja

Umat Katolik kerap mendengar ungkapan Ekaristi sebagai Puncak dan

Sumber Kehidupan Gereja, tetapi hanya mereka dengar tanpa mau dipahami

makna sesungguhnya. Umat tidak menjadikan Ekaristi sebagai pola kehidupan

mereka. Umat ikut merayakan Ekaristi setiap hari Minggu tetapi dalam

kehidupan mereka belum menghayatinya. Ekaristi belum menjadi pola pikir dan

bertindak mereka.

1. Ekaristi sebagai Puncak Kehidupan Gereja

Perayaan Ekaristi adalah puncak dan sumber kehidupan bagi Gereja, puncak

yang dituju oleh kegiatan Gereja dan merupakan sumber segala daya-

kekuatannya. Paus Yohanes Paulus II mengatakan bahwa membangun communio

merupakan prasyarat untuk dapat merayakan Ekaristi secara sungguh-sungguh.

Yang dimaksud dengan persekutuan persaudaraan (communio) adalah cara

hidup jemaat Kristiani yang diwarnai oleh semangat cinta kasih, kesediaan untuk

saling berbagi sehingga tidak ada anggota jemaat yang kekurangan, saling

memberikan dukungan, saling mengampuni, saling memberikan kesempatan

untuk berkembang, dan saling menerima serta menghargai keunikan para

anggota.

Teologi dan tradisi Kristiani selalu berada pada posisi bahwa setiap

Perayaan Ekaristi didasarkan pada kehadiran aktual suatu komunitas Kristiani. Di

sepanjang sejarah dunia kekristenan, realitas keberadaan komunitas Kristiani dan

perayaan Ekaristi terus menerus disatukan. Para uskup dalam Konsili Vatikan II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

70

dalam Konstitusi Sacrosanctum Consilium tentang Liturgi Suci artikel 26

mengungkapkan hubungan liturgi dan komunitas ini dengan jelas: “Upacara

Liturgi bukanlah tindakan perorangan melainkan perayaan Gereja sebagai

Sakramen Kesatuan.

Paus Yohanes Paulus II menandaskan bahwa dengan setiap kali merayakan

Ekaristi kita dipanggil untuk melihat apakah hidup kita secara pribadi maupun

sebagai persekutuan umat beriman sudah mendekati ideal komunitas beriman

yang diceritakan dalam Kisah para Rasul: Gereja yang berkumpul untuk

memperdalam imannya, melaksanakan Sabda Allah, dan berbagi kekayaan rohani

maupun material dengan satu sama lain sehingga tidak ada seorang pun yang

mengalami kekurangan (Kis. 2: 42-47; 4: 32-35).

Perayaan Ekaristi sungguh akan menjadi puncak kehidupan Gereja apabila

semua anggota Gereja mengupayakan agar hidup mereka benar-benar menjadi

sebuah communio, sehingga dalam Perayaan Ekaristi pengalaman membangun

communio tersebut dirayakan, dialami kembali, dikuatkan, dan disempurnakan,

sebab Perayaan Ekaristi adalah “sakramen cinta kasih, lambang kesatuan, dan

ikatan cinta kasih."

2. Ekaristi sebagai Sumber Kehidupan Gereja

Bila umat beriman sudah berusaha membangun communio sebelum datang

ke gereja untuk merayakan Ekaristi, maka perayaan Ekaristi tersebut akan

membantu umat menerima rahmat Allah demi kebaikan hidup mereka, untuk

menyembah Allah dengan benar dan untuk mengamalkan cinta Kasih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

71

Ekaristi juga merupakan sumber kehidupan Gereja, artinya Ekaristi menjadi

sumber kekuatan untuk melaksanakan iman yang telah dirayakan dalam Ekaristi

dalam hidup sehari-hari. Harapannya setelah kita mengikuti Ekaristi kita menjadi

pribadi dan komunitas Ekaristis. Berkaitan dengan hal ini, Paus Yohanes Paulus

II mengatakan bahwa “Ekaristi memberikan kepada komunitas daya dorong

untuk membuat sebuah komitmen yang akan benar-benar dilaksanakan guna

membangun masyarakat yang lebih adil dan penuh semangat persaudaraan.”

Beliau juga mengajak kita untuk mencari jalan guna mengatasi salah satu bentuk

kemiskinan yang terdapat di dunia kita sekarang ini, menjadi promotor

diwujudkannya perdamaian, komunio dan solidaritas. Paus Benediktus XVI

berpendapat bahwa setelah merayakan Ekaristi kita perlu menjadi “roti yang

dibagikan” bagi sesama, dan untuk mengupayakan pembangunan dunia yang

lebih adil dan penuh semangat persaudaraan.

Konsili Vatikan II dalam Dekrit Presbyterorum Ordinis tentang Pelayanan

dan kehidupan para Imam artikel 6 menandaskan bahwa Ekaristi sungguh-

sungguh mencapai kepenuhannya dan dirayakan dengan tulus serta penuh

kesungguhan (sincere) bila perayaan tersebut mendorong semua yang

merayakannya untuk melakukan berbagai karya cinta kasih, saling membantu,

terlibat dalam karya misioner, serta aneka bentuk kesaksian Kristiani.

Berkaitan dengan hal ini, semua orang yang merayakan Ekaristi harus

menjadikan seluruh cara hidup mereka sebagai ibadah yang sejati kepada Allah

(Rom 12:1) dengan berbuat baik dan memberikan bantuan (Ibr. 13:16), merawat,

membela, dan memberdayakan orang-orang miskin, orang-orang yang tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

72

punya harapan dan tersingkir (Yak. 1:27). Ibadah yang sejati bukan hanya

sekedar merayakan Liturgi.

5) Tanya jawab

Pendamping memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya terkait

Ekaristi sebagai Puncak dan Sumber Kehidupan Gereja. di buka peluang bagi

peserta yang ingin membagikan pengalaman mereka menghayati Ekaristi dalam

kehidupan mereka.

6) Menyanyi lagu “Aku Bersyukur Pada-Mu” (Lampiran II)

7) Doa penutup

Ya Bapa terima kasih atas penyertaan-Mu dalam kehidupan kami. Dikau

selalu menyertai setiap pelayanan kami. Semoga kami selalu menghayati Ekaristi

sebagai puncak dan sumber kehidupan dan pelayanan kami. Kami serahkan segala

kehidupan kami ke tangan-Mu, terutama pelayanan kami. Dengan pengantaraan

Kristus Tuhan Kami.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

73

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Dalam skripsi ini penulis telah menjabarkan gagasan tentang pelayanan

Prodiakon dalam Liturgi Ekaristi. Dalam bab pertama penulis telah menjabarkan

mengenai latar belakang pelayanan Prodiakon dalam Liturgi Ekaristi, rumusan

masalah, tujuan penulisan skripsi, manfaat penulisan skripsi, metode penulisan

skripsi, serta judul skripsi. Dalam bab kedua penulis membahas mengenai

Prodiakon Paroki. Dalam bab ketiga penulis telah membahas mengenai Liturgi

Ekaristi dan Pelayanan Prodiakon dalam Liturgi Ekaristi. Bab keempat membahas

mengenai upaya meningkatkan pelayanan Prodiakon dalam Liturgi Ekaristi lewat

kegiatan rekoleksi. Pada bagian akhir dari skripsi ini, penulis akan menyampaikan

dua pokok bahasan. Bagian pertama merupakan simpulan terkait pelayanan

Prodiakon dalam Liturgi Ekaristi. Bagian kedua berisi saran yang dapat

bermanfaat bagi para Prodiakon dalam mengembangkan pelayanan mereka dalam

Liturgi Ekaristi.

A. Simpulan

Keterlibatan kaum awam dalam pelayanan Gereja sangat diharapkan oleh

Gereja. Banyak pelayanan yang dapat dilakukan oleh kaum awam. Bidang

Liturgi adalah salah satu bidang yang sangat mengharapkan keterlibatan kaum

awam. Bentuk pelayanan dalam bidang Liturgi berupa menjadi misdinar, lektor,

tim paduan suara, pemazmur, prodiakon, dan sebagainya. Prodiakon adalah salah

satu bentuk pelayanan yang khusus. Prodiakon diangkat oleh Uskup setempat

melalui Surat Tugas untuk Paroki tertentu. Tugas utama Prodiakon adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

74

membantu Imam membagi komuni baik dalam perayaan Ekaristi maupun di luar

Perayaan Ekaristi, seperti mengirim komuni kepada orang sakit atau umat yang

berada di penjara. Tugas lainnya adalah memimpin Ibadat Sabda.

Umat lebih menganggap bahwa tugas utama Prodiakon adalah memimpin

Ibadat, sehingga umat akan membebankan tugas tersebut kepada Prodiakon,

bukannya katekis, untuk menyiapkan dan memimpin Ibadat di Lingkungan,

padahal katekis juga mampu memimpin Ibadat di Lingkungan. Semua beban di

Lingkungan yang menyangkut peribadatan akan diberikan kepada Prodiakon.

Prodiakon di Paroki Santo Yakobus, Bantul belum begitu menghayati

pelayanannya dalam Liturgi Ekaristi. Prodiakon masih mengganggap bahwa

tugas utamanya ialah memimpin Ibadat di Lingkungan. Pemahaman mereka

mengenai Ekaristi hanya sebatas perayaan atau ritual keagamaan saja. Kegiatan

yang diadakan oleh Paroki untuk membantu pelayanan Prodiakon juga hanya

sebatas membahas seputar alat dan busana liturgi, cara menyiapkan ibadat dan

membuat homili. Pemahaman mengenai Ekaristi jarang dibahas di Paroki,

sehingga Prodiakon kurang memahami arti Perayaan Ekaristi.

Tugas utama Prodiakon adalah membantu Imam membagi komuni; tetapi

tidak hanya sekedar membagi komuni yang berupa hosti saja, karena hosti itu

adalah tubuh Kristus sendiri. Dengan demikian ketika membagikan komuni

Prodiakon perlu menerima Kristus dengan segala nilai dan cara hidup-Nya.

Karena Ekaristi merupakan perayaan yang meneguhkan iman, membangun

persaudaraan, dan menjiwai pelayanan, Prodiakon perlu memahami Ekaristi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

75

konsekuensinya dalam kehidupannya, yaitu menjadi pribadi Ekaristis dan

membantu umat yang dilayani menjadi komunitas Ekaristis.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis ingin mengajukan beberapa saran

sebagai upaya meningkatkan pelayanan Prodiakon dalam Liturgi Ekaristi.

1. Bagi Prodiakon

Prodiakon diharapkan semakin memahami dan menghayati Ekaristi dalam

kehidupan sehari-hari: Menjadi pribadi Ekaristis dan membantu jemaat yang

dilayani menjadi komunitas Ekaristis.

2. Bagi Paroki

Paroki perlu memperhatikan Prodiakon dengan mengadakan kegiatan atau

pertemuan untuk membantu Prodiakon semakin memahami makna Perayaan

Ekaristi dan menghayatinya dalam kehidupan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

76

DAFTAR PUSTAKA

Groome, Thomas H. 1997. Shared Christian Praxis: Suatu model berkatekese.

Penyadur: F.X. Heryatno Wono Wulung. Seri Puskat No. 356.

Yogyakarta: Lembaga Pengembangan Kateketik Puskat. (Buku Asli

diterbitkan pada tahun 1991).

Konfrensi Waligereja Indonesia. 1996. Imam Katolik: Buku Informasi dan

Referensi. Yogyakarta: Kanisius.

Konsili Vatikan II. 1993. Dokumen Konsili Vatikan II. Penerjemah: R.

Hardawiryana. Jakarta: Obor (Dokumen asli diterbitkan pada 1966)

Madya Utama, I. L. 2014. Menjadikan Ekaristi sebagai Puncak dan Sumber

Kehidupan Gereja. Jurnal Teologi 03(01),75-81.

Martasudjita, E. 1998. Tugas Pelayanan Prodiakon Paroki. Yogyakarta:

Kanisius.

. 1999. Pengantar Liturgi: Makna, Sejarah dan Teologi Liturgi.

Yogyakarta: Kanisius.

. 2011. Liturgi: Pengantar untuk Studi dan Praksis Liturgi. Yogyakarta:

Kanisius

. 2017. Kompendium Tentang Prodiakon. Yogyakarta: Kanisius.

NN. 2012. Youcat Indonesia, Katekismus Populer. Penerjemah: R.D. Yohanes

Dwi Harsanto, dkk. Yogyakarta: Kanisius. (Dokumen asli diterbitkan

pada 2010)

Osborne, K.B. 2008. Komunitas, Ekaristi, dan Spiritualitas. Penerjemah: J.

Hartono Budi, SJ dan Tim Seminar Teologi Modern Fakultas Teologi,

Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta: Kanisius.

Purwa Hadiwardoyo, A. 2017. Ringkasan Ajaran Gereja tentang Imam, Awam

dan Religius. Yogyakarta: Kanisius.

Siswata, Y. 1990. Prodiakon Paroki. Yogyakarta: Kanisius.

Sugiyono, Frans. 2010. Mencintai Liturgi. Yogyakarta: Kanisius.

Suharyo, I. 2011. Ekaristi: Meneguhkan Iman, Membangun Persaudaraan,

Menjiwai Pelayanan. Yogyakarta: Kanisius.

Yohanes Paulus II. 1992. Catechesi Tradendae. Seri Dokumen Gerejawi No. 28.

Penerjemah: R. Hardawiryana. Jakarta: Departemen Dokumentasi dan

Penerangan Konferensi Waligereja Indonesia. (Dokumen asli diterbitkan

pada 1979)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

77

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

78

Lampiran I

Lagu “Hidup Ini Adalah Kesempatan”

Hidup Ini adalah Kesempatan

Hidup ini adalah kesempatan

Hidup ini untuk melayani Tuhan

Jangan sia-sia kan waktu yang Tuhan beri

Hidup ini harus jadi berkat

Oh Tuhan pakailah hidupku

Selagi aku masih kuat

Bila saatnya nanti ku tak berdaya lagi

Hidup ini sudah jadi berkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI …repository.usd.ac.id/35742/2/151124047_full.pdfPELAYANAN PRODIAKON DALAM LITURGI EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk

79

Lampiran II

Lagu “Aku Bersyukur Pada-Mu”

Aku Bersyukur Pada-Mu

Ku bersyukur pada-Mu ya Tuhan berkat Ekaristi-Mu.

Yang menjadi santapan jiwa dan memuaskan dahaga.

Ku bersyukur pada-Mu ya Tuhan berkat Ekaristi-Mu.

Yang jadi kekuatan iman wartakan cinta Tuhan.

Kasih-Mu agung selalu menghantar aku pada-Mu.

Memahami kehendak-Mu untuk membawa damai-Mu.

Kasih-Mu agung selalu cahaya lubuk hatiku.

Dalam setiap langkahku melaksanakan firman-Mu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI